1. URAIAN PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pengembangan pariwisata menjadi salah satu sektor primadona untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan baik
skala nasional maupun daerah. Sektor ini memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap perekonomian. Menurut Undang-Undang No. 10
Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, menyebutkan bahwa keberadaan
objek wisata pada suatu daerah akan memberikan manfaat di antaranya
: (i) meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan taraf
hidup masyarakat sekitar, membuka lapangan kerja bagi masyarakat
sekitar, dan meningkatkan rasa cinta lingkungan, serta berkontribusi
terhadap pelestarian alam dan budaya setempat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2015-2019, kontribusi
sektor pariwisata terhadap PDB Nasional Tahun 2019 mencapai 4,8 %.
Angka ini mengalami kenaikan dibanding tiga tahun sebelumnya, yaitu
4,11% di tahun 2017 dan 4,5% di tahun 2018.
5
4.8
4.8
4.6 4.5
4.4
4.25
4.2 4.13 4.11
3.8
3.6
2015 2016 2017 2018 2019
1,250,774
1,182,302
499,844
182,621
109,160
1.3 Sasaran
Kegiatan Penyusunan Masterplan Penataan DTW Curug Sewu
Kabupaten Kendal mempunyai sasaran sebagai berikut:
1) Mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di DTW Curug Sewu
sebagai pemicu berkembangnya pariwisata;
2) Menciptakan pola tata ruang dan hubungan ruang yang serasi dan
optimal dalam pemberian wadah yang tepat bagi interaksi
antarkegiatan/aktivitas pariwisata;
3) Meningkatkan kualitas lingkungan DTW Curug Sewu dan sekitarnya
sesuai dengan prinsip, norma, dan kaidah pariwisata yang
berkelanjutan;
4) Memberikan nuansa landscape yang kontekstual dengan lingkungan
yang ada, dengan mengacu pada konsep-konsep pengembangan
pariwisata kontemporer.
2. DATA PENUNJANG
3. RUANG LINGKUP
4. LAPORAN
5. P E N U T U P
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan antara lain:
Konsultan bertanggungjawab secara kontraktual kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) sesuai dengan Surat Perjanjian;
Selain data dan informasi penting sebagai masukan serta ketentuan
khusus yang diberikan proyek, berlaku pula ketentuan, peraturan,
persyaratan, standart dan pedoman lainnya, antara lain:
a) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan atau Surat Perintah Kerja untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan;
b) Pertimbangan Regional dari Pemerintah Daerah setempat;
c) Peraturan Pembangunan dan Rencana Pengembangan Daerah
setempat.
Konsultan harus menyelesaikan adminitrasi proyek sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Untuk mencapai target, Konsultan harus menyediakan, tenaga dan
peralatan yang kualifikasi dan klasifikasinya sesuai persyaratan, baik
untuk bidang teknis, Admnistrasi dan Keuangan.
Untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan, Konsultan mendapat
bimbingan dan pengarahan dari Pengelola Kegiatan dan Tim Teknis yang
bertindak sebagai aparat Pemerintah yang mengatur dan membina
Konsultan.