PENDAHULUAN
1. Latar Belakang a) Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam pembangunan
nasional. Sebagai sector andalan, maka pembangunan kepariwisataan
diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan dan terlebih bagi
masyarakat khususnya masyarakat sekitar. Untuk maksud tersebut,
maka Pemerintah menetapkan arahan pengelolaan pariwisata melalaui
Undang-undang No. 10 Tahun 2009. Salah satu poin penerkanan dalam
UU tersebut adalah bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah
dikelola secara berkelanjutan sehingga dapat berkontribusi dalam
Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat
dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya
pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta
melestarikan alam dan budaya setempat;
b) Sektor pariwisata cukup prospek pengembangan. Dari data kunjungan
wisata dalam sepuluh tahun terakhir menunjukan peningkatan yang
cukup signifikan. Tahun 2007 jumlah wisata mancanegara lebih dari 4
juta jiwa dan ditahun 2017 meningkat lebih dari 14 juta jiwa. Terhadap
pendapatan nasional, pariwisata berkontribusi sekitar 9 % dari PDB
nasional.
c) Salah satu potensi andalan pariwisata adalah wisata alam. Dengan luas
hutan terbesar ketiga didunia sekaligus sebagai salah satu negara
tertinggi atas keragaman hayati. Dalam Kawasan hutan menyedian
beragam potensi wisata. Jenis wisata alam permandian saat ini ada
sekitar 93221 di seluruh Indonesia.
d) Tantanga adalah kemudian adalah aktivitas wisata belum didukung
dengan keterdiaan sarana dan prasarana wisata yang memadai. Pada
saat yang bersamaan, aktifitas masyarakat tak jarang dijumpai
berdampak pada penurunan kualitas objek wisata. Menjawab dilematis
tersebut, maka perlu ada perencanaan pengelolaan wisata yang dapat
memenuhi ketersedian sarana dan prasarana dan pada saat yang
bersamaan perlu ada keterlibatan msyarakat dalam pengelolaan wisata
alam.
e) Salah satu objek wisata yang memiliki daya Tarik yang menarik bagi
wisatawan di Kabupaten Konawe Kepulauan adalah Air Terjun
Tumburano. Wisata alam Air Terjun Tumburano telah ditetapkan
sebagai salah satu objek andalan di Kabupaten Konawe Kepulauan.
Penetapan Air Terjun Tumburano sebagai wisata andalan karena
memiliki daya tarik yang khas. Air Terjun Tumburano sendiri terbagi
atas tiga tingkatan. Pada tingkat pertama tingginya sekitar 10 meter, di
tingkat pertama umumnya digunakan sebagai tempat permandian
seraya menikamati air terjun. Tinggi air terjun yang Nampak jelas
terlihat pada tingkat pertama sekitar 15 meter. Pada tingkat dua
tingginya kurang lebih 15 meter, dan tingkatan ke tiga inilah air terjun
yang paling tinggi sekitar 80 meter. Aksesnya mencapai lokasi cukup
mudah, dengan berjalan kaki sekitar 2 km dari pusat permukiman.
Didukung dengan akses jalan yang mudah dilalui dengan kendaraan.
Sepanjang perjalan, pengunjung akan disuguhkan dengan panorama
alam hutan yang masih asli dengan keragaman flora dan fauna yang
jarang dijumpai didaerah lain.
f) Memaksimalkan potensi tersebut, maka pemerintah Kabupaten
Konawe Kepulauan memandang perlu ada perencanaan pengembangan
DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN, DAN OLAHRAGA KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Rencana Detail Kawasan
Wisata Air Terjun Tumburano
wisata alam Air Terjun Tumburano. Pada tahun anggaran 2021, rencana
pengembangan wisata dimulai dengan penysunan dokumen rencana
detail wisata alam wisata alam Air Terjun Tumburano.
g) Rencana detail wisata alam wisata alam Air Terjun Tumburano sebagai
langkah konkrit pemerintah dalam pengembangan kepariwisataan di
wisata alam wisata alam Air Terjun Tumburano. Harapanya adalah
dapat meningkatkan kunjugan wisata yang pada akhirya dapat
memberikan nilai tambah ekonomi bagi pemerintah (PAD), sumber dan
alternatif ekonomi baru bagi masyarakat, dan dapat menjaga
kelestarian sumberdaya hayati.
h) Dalam pengembangan objek wisata Air Terjun Tumburano melalui
penyusunan rencana detail, mengacu pada prinsip ekowisata.
Pedekatan ekowisata, wisatawan tidak saja menikmati panorama alam,
sembari melakukan tindakan konservasi terhadap ekosistem dan alam
di sekitar obyek wisata. Ekowisata akan memberikan wisatawan
berbagai opsi atraksi wisata, tidak hanya sekedar atraksi wisata
konvensinal seperti berenang, berjemur, berfoto dan lain sebagainya.
Akan tetapi juga menambah wawasan wisatawan karena pembelajaran
terhadap alam juga menjadi atrakasi tersendiri di konsep ini. Penerapan
konsep ekowisata dalam pengembangan wisata alam Air Terjun
Tumburano memberikan opsi lebih atau atraksi wisata lain bagi
wisatawan. Tentunya ekowisata membutuhkan peran aktif dari
wisatawan itu sendiri. Pada dasarnya semakin banyak atraksi wisata
dalam sebuah obyek wisata akan berdampak pada semakin menariknya
suatu daerah pariwisata.
2. Maksud dan Tujuan a) Adapun maksud kegiatan ini adalah membuat suatu perencanaan secara
detail dan teknis pembangunan (pengembangan) kawasan objek Wisata
Alam Air Terjun Tumburano Kabupaten Konawe Kepulauan yang
mencakup kegiatan:
(a) Tahap Persiapan Perencanaan (Konsep Rancangan)
(b) Tahap Pra Rencana
(c) Tahap Pengembangan
(d) Tahap Rancangan Gambar Detail dan Pengadaan RKS dan RAB
(e) Tahap Pelelangan
(f) Dokumen atau kelengkapan lain yang dianggap perlu sebagai
penyempurnaan hasil perencanaan teknis pembangunan
(pengembangan) kawasan objek Wisata Alam Air Terjun
Tumburano.
b) Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan
detail dan teknis pembangunan (pengembangan) kawasan objek wisata
alam Air Terjun Tumburano sesuai dengan kebutuhan dilapangan dan
karakteristik daerah perencanaan sehingga didapatkan dokumen
perencanaan yang lengkap dan dapat digunakan sebagai pedoman bagi
tahapan perencanaan selanjutnya hingga ke pelaksanaan fisik.
Secara umum kegiatan ini harus menghasilkan dokumen yang diperlukan
sebagai kerangka acuan pembangunan (pengembangan) kawasan objek
wisata alam Air Terjun Tumburano Kabupaten Konawe Kepulauan dengan
prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
3. Sasaran Terwujudnya suatu perencanaan pembangunan (pengembangan) kawasan
objek Wisata Alam Air Terjun Tumburano yang komprehensif, baik dari
aspek arsitektural dan struktural, lansekap, maupun dari aspek ekonomi
dan sosial budaya. Selanjutnya tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan
pembangunan (pengembangan) kawasan objek wisata alam Air Terjun
Tumburano sedapat mungkin dapat terintepretasi secara fisik berdasarkan
aturan teknis yang yang berlaku serta pemenuhun keseluruhan data
administrasi, teknis maupun kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk
DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN, DAN OLAHRAGA KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penyusunan Rencana Detail Kawasan
Wisata Air Terjun Tumburano
b) Laporan Kemajuan
Laporan Kemajuan memuat : hasil kegiatan penelitian lapangan (survei)
dan studi literatur yang telah dilaksanakan berdasarkan Laporan
Pendahuluan yang telah disampaikan, buku laporan ini sebanyak 5
(lima) buku laporan. Lapran kemajuan sekaligus sebagai bahan diskusi
dengan pihak terkait dalam seminar hasil kegiatan. Buku laporan ini
disusun sebanyak 5 (lima) buku laporan
c) Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat : Laporan ini sebagai hasil final dari seluruh
pekerjaan yang disempurnakan dari serangkaian diskusi/seminar, buku
laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan.
11. Alih pengetahuan Penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan (formal melalui seminar pendahuluan dan
seminar akhir, maupun non formal) dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil proyek/satuan kerja Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga
Kabupaten Konawe Kepulauan.
12. Penutup Dengan tersusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka pelaksanaan
kegiatan penyusunan dokumen rencana detail Kawasan wisata alam Air
Terjun Tumburano di Kabupaten Konawe kepulauan dapat dilaksanakan
sehingga tersedia panduan rencanan pelaksanaan/perencanaan
pembangunan dan/atau pengembangan wisata Air Terjun Tumburano.
…………………………………………………….. ……………………………………………………..
Nip. …………………………………………….. Nip. ……………………………………………..
Mengetahui:
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga
Kabupaten Konawe Kepulauan
……………………………………………………..
Nip. ……………………………………………..