Anda di halaman 1dari 23

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN


KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
Tugas dan Fungsi
Di rekt orat Pengem bangan Kawasan Perm uki man
(Permen PUPR No.15/PRT/M/2015)

Tugas :
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis, pengawasan teknis,
pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman
khusus.

- Permukiman Kumuh
- Kampung Nelayan
Fungsi: - Inkubasi Kota Baru
Perkotaan
a. Penyusunan, penyiapan, pelaksanaan - Kota Layak huni
kebijakan dan strategi, perencanaan - KOTAKU
teknis, evaluasi dan pelaporan;
b. Bimbingan teknis dan supervisi; - Kws. Pusat Pertumbuhan
. Agropolitan
c. Norma, standar, prosedur, dan
Perdesaan . Minapolitan
kriteria; - Desa Nelayan
d. Kelembagaan dan pemberdayaan - PISEW
masyarakat; dan
- Kws. Perbatasan
e. Tata usaha dan rumah tangga
- Kws. Pulau Pulau Kecil Terluar
Direktorat. Khusus - Kws. Rawan Bencana
- Kws. Permukiman pada daerah
wisata(KSPN)

2
Target Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman Tahun 2015-2019

TIPOLOGI TARGET SASARAN


Kawasan Permukiman • Penurunan kumuh perkotaan menjadi 0 %;
Perkotaan • Penataan 11 kawasan kampung nelayan;
• Pemenuhan SPP dan pengembangan Kota Layak Huni, Kota Hijau, & Kota
Cerdas di 18 kota, 12 kawasan perkotaan metropolitan, 744 kota/kawasan
perkotaan;
• Pendampingan pemberdayaan masyarakat di 11.067 Kelurahan; dan
• Inkubasi 10 Kota Baru
Kawasan Permukiman Meningkatnya kualitas permukiman perdesaan seluas 78.384 Ha
Perdesaan
Kawasan Permukiman Meningkatnya kualitas permukiman khusus seluas 3.099 Ha
Khusus • berkembangnya 10 PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan
perbatasan dan berkembangnya 16 PKSN lainnya sebagai persiapan
• meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar wilayah (terutama
transportasi, informasi, tekekomunikasi, energi, dan air bersih) dan sosial dasar
(terutama pendidikan, kesehatan, dan perumahan) di 187 Kecamatan Lokasi
Prioritas (Lokpri)
• meningkatnya kesejahteraan masyarakat pulau-pulau kecil/terluar melalui
pengembangan ekonomi dan penyediaan sarana prasarana dan fasilitas
layanan dasar (31 pulau-pulau kecil terluar)
• tersedianya sarana dan prasarana mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi
bencana di kawasan permukiman dengan Indeks Risiko Bencana tinggi
• meningkatnya kualitas 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional3 (KSPN)
diantaranya melalui pembangunan kawasan permukiman
REALISASI DAN GAP CAPAIAN INDIKATOR
RENSTRA Dit. PKP
TARGET RENSTRA CK REALISASI RKA-KL SISA TARGET RENSTRA
2015-2019 2015-2016 2017 2018-2019

10 NSPK 4 NSPK 2 NSPK 4 NSPK


Bidang Pengembangan Kawasan Bidang Pengembangan Kawasan Bidang Pengembangan Kawasan Bidang Pengembangan Kawasan
Permukiman Permukiman Permukiman Permukiman

507 Kab/Kota 507 Kab/Kota 507 Kab/Kota 507 Kab/Kota


Turbinwas PKP Turbinwas PKP Turbinwas PKP Turbinwas PKP

38.431 Ha 5.603 Ha 1.161 Ha 31.667 Ha


Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan
permukiman perkotaan permukiman perkotaan permukiman perkotaan permukiman perkotaan

78.384 Ha 75.665 Ha 913 Ha 1.806 Ha


Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan
permukiman perdesaan permukiman perdesaan permukiman perdesaan permukiman perdesaan
3.099 Ha 704 Ha 1.216 Ha 1.179 Ha
Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan Peningkatan kualitas kawasan
permukiman kawasan khusus permukiman kawasan khusus permukiman kawasan khusus permukiman kawasan khusus
11.067 Kelurahan 11.067 Kelurahan 11.067 Kelurahan 11.067 Kelurahan
Penataan kawasan Penataan kawasan Penataan kawasan Penataan kawasan
permukiman berbasis permukiman berbasis permukiman berbasis permukiman berbasis
masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
10 Kota 2 Kota 3 Kota (Perencanaan) 5 Kota
Perintisan inkubasi kota baru Perintisan inkubasi kota baru 2 Kota (Fisik lanjutan) Perintisan inkubasi kota baru
Perintisan inkubasi kota baru
18 Kota, 12 Kws Perkotaan - - 18 Kota, 12 Kws Perkotaan
Metropolitan, 744 Fasilitasi dalam pemenuhan Fasilitasi dalam pemenuhan Metropolitan, 744
kota/kawasan perkotaan SPP dan kota layak huni SPP dan kota layak huni kota/kawasan perkotaan
Fasilitasi dalam pemenuhan Fasilitasi dalam pemenuhan
SPP dan kota layak huni SPP dan kota layak4huni
Strategi Penanganan
Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan

RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045


Pemenuhan
Standar
Pelayanan
Perkotaan KOTA
(SPP)
menuju BERKELANJUTAN
KOTA 100 %
LAYAK Indikator
HUNI KOTA
CERDAS
100 %
yang
Indikator
berdaya
KOTA
saing dan
HIJAU
berbasis
terwujud di
teknologi
seluruh kota
terwujud di
2015 2025 2035 seluruh kota
2045
Path to the Future Cities
1 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP)
dan indicator kota layak huni

2 Pemenuhan indikator kota hijau berketanan iklim dan bencana

3 Pemenuhan indikator kota cerdas berdaya berdaya saing 5


PERMEN PUPR NOMOR 2/PRT/M/2016 TENTANG PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
(Penjabaran UU No.1/2011 (Pasal 94-104)

PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS


Terhadap Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh

Pencegahan Terhadap Perumahan Peningkatan Kualitas Terhadap


Indikator Permukiman Kumuh Kumuh Perumahan Kumuh dan
dan Permukiman Kumuh Permukiman Kumuh

1 Kriteria Bangunan
Gedung
PENGAWASAN DAN PEMBERDAYAAN 1) Penetapan Lokasi
2 Kriteria Jalan Lingkungan PENGENDALIAN MASYARAKAT
2) Pola Penanganan
Kriteria Penyediaan Air Perizinan Pendampingan
3 a. Pemugaran
Minum
Standar Teknis Pelayanan Informasi
Kriteria Drainase b Peremajaan
4 Lingkungan Kelaikan Fungsi
c Pemukiman Kembali
Kriteria Pengelolaan Air
5 Limbah
3) Pengelolaan
Kriteria Pengelolaan
6 Persampahan

7 Kriteria Pengamanan
Kebakaran

8 Ruang Terbuka Publik 6


Pola Penanganan
Perum ahan Kum uh dan Perm uki m an Kum uh
Berdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Rapermen PUPR
dilakukan antara lain:

1.PENCEGAHAN (pasal 95)


Pola penanganan pencegahan untuk menghindari tumbuh dan berkembangnya perumahan dan
permukiman kumuh baru, terdiri atas:
a. Pengawasan dan Pengendalian : Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemeriksaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
b. Pemberdayaan Masyarakat : Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi

2.PENINGKATAN KUALITAS (pasal 97)


Pola penanganan peningkatan kualitas kawasan kumuh didahului dgn penetapan lokasi kumuh, tdd :
a. Pemugaran : Dilakukan untuk memperbaiki dan atau pembangunan kembali agar menjadi permukiman
yang layak huni; memperbaiki dan atau memulihkan kembali rumah serta prasarana, sarana, dan
utilitas umum, dengan status lahan legal.
b. Peremajaan : Dilakukan untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan, permukiman dan lingkungan
hunian yang lebih baik guna melindungi keselamatan, keamanan penghuni dan masyarakat sekitar;
melakukan perombakan dan penataan mendasar secara menyeluruh meliputi rumah dan prasarana,
sarana, dan utilitas umum, dengan status lahan legal ataupun ilegal.
c. Pemukiman kembali : Dilakukan dengan memindahkan masyarakat terdampak dari lokasi yang tidak
mungkin dibangun kembali karena tidak sesuai dengan rencana tata ruang atau rawan bencana serta
dapat menimbulkan bahaya bagi barang dan orang: melakukan pemindahan dan permukiman kembali
dengan status lahan legal ataupun ilegal.

3. PENGELOLAAN
Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas permukiman secara berkelanjutan
dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dan dapat juga difasilitasi oleh Pemerintah daerah:

Pemeliharaan dan atau perbaikan : untuk rumah dilakukan oleh setiap orang. Untuk prasarana, sarana
dan utilitas umum dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang

7
Tipologi
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
(Permen PU No.2 Tahun 2016 Pasal 13-14)

NO TIPOLOGI
Perumahan
BATASAN
1 Permukiman Kumuh Atas Air -
Banjarmasin 2 Permukiman Kumuh Tepi Air -
Jakarta
Perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dan
kumuh yang berada di atas air, baik
1 permukiman
daerah pasang surut, rawa, sungai
kumuh di atas
ataupun laut.
air

2
Perumahan
kumuh dan
permukiman
Perumahan kumuh dan permukiman
kumuh yang berada tepi badan air
(sungai, pantai, danau, waduk dan
3 Permukiman Kumuh
Perbukitan- Jayapura

kumuh di tepi sebagainya), namun berada di luar


air Garis Sempadan Badan Air.
Perumahan
Perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dan
kumuh yang berada di daerah dataran
3 permukiman
tinggi dengan kemiringan lereng > 10 %
kumuh di
dan < 40%.
perbukitan
Perumahan
kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman
permukiman kumuh yang terletak di daerah rawan
4
kumuh di bencana alam, khususnya bencana alam
daerah rawan
bencana
tanah longsor, gempa bumi dan banjir.
4 Permukiman Kumuh Rawan
Bencana - Jogjakarta 5 Permukiman Kumuh Dataran
Rendah - Jakarta
Perumahan
kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman
permukiman kumuh yang berada di daerah dataran
Tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh merupakan
5
kumuh di rendah dengan kemiringan lereng < pengelompokan perumahan kumuh dan permukiman kumuh
dataran 10%.
rendah
berdasarkan letak lokasi menurut bio-region.

8
SEBARAN LOKASI KUMUH NASIONAL
482,97 Ha 358,18 Ha
823,39 Ha
421,67 Ha 315,05 Ha
736,82 Ha BASELINE = 38.431 Ha
1.258,2 Ha 983,08 Ha
224,77 Ha
CAPAIAN = 6.764 Ha
156,26 Ha
922,74 Ha 778,49 Ha GAP = 31.667 Ha
1.089,73 Ha
976,39 Ha
816,13 Ha 860,49 Ha
934,28 Ha
668 Ha
258,88 Ha
317,13 Ha
161,13 Ha …… Ha Baseline Kumuh
310,21 Ha
574,83 Ha
……. Ha Capaian Kumuh
472,98 Ha

KALTARA 736,53 Ha

719,19 Ha

2.624,65 Ha

2271,9 Ha

1.833,7 Ha

1.634,12 Ha

1.291,29 Ha
1.024,52 Ha
1.129,62 Ha
1.021,54 Ha 1.653,62 Ha
2.154,61 Ha
1.491,34 Ha
1.781,68 Ha
777,51 Ha

846,77 Ha

536,46 Ha 484,72 Ha 301,39 Ha 536,91 Ha 809,6 Ha


1.469,94 Ha 439,45 Ha 396,08 Ha 153,64 Ha 433,54 Ha 780,64 Ha
1.369,14 Ha 4.183,86 Ha

3.554,6 Ha
1.088,83 Ha 1.186,8 Ha

865,36 Ha 1.043,57 Ha

3.483,64 Ha 1.777,01 Ha 691,11 Ha

3.321,53 Ha 1.578,52 Ha 672,72 Ha

406,04 Ha
1.013,36 Ha
9
285,12 Ha 789,93 Ha
DATA KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH
PROVINSI BANTEN Status: 14 Februari 2017

Ranperda
No Kab/Kota Luas Kumuh RP2KPKP SK KUMUH
Kumuh
TOTAL 3 1.371,38 7 6

1 Kota Serang v 339,38 v SK Walikota No. 663/Kep.240-Huk/2015

2 Kab Pandeglang v 201,63 v SK Bupati No. 660/ Kep. 145-Huk/2015

3 Kota Cilegon - 89,54 v SK Walikota No. 600/Kep.314-DPU/2016

4 Kota Tangerang - - -
Kota Tangerang
5 v SK Walikota No.663/Kep.87-Huk/2016
Selatan
6 Kab Serang - 287,19 v SK Bupati No. 467.1/ Kep.482.Huk.Org/ 2014

7 Kab Tangerang v 369,28 v SK Bupati No. 050/Kep.47-Huk/2015

8 Kab Lebak - 84,36 v SK Bupati No. 050/Kep.77-Bapp/2015

10
PERDA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
Visi Kota Berkelanjutan 2045
RPJPN 2005-2025 RPJPN 2025-2045

100 % indikator 100 % indikator Kota 100 % indikator Kota


Gerakan Kota SPP tercapai Hijau, Berketahanan Cerdas, berbasis
Tanpa Kumuh Layak Huni, Iklim dan Bencana teknologi, berdaya
aman, nyaman tercapai saing tercapai

2005 2015 2019 2025 2035 2045


INSTRUMEN

SOFTWARE HARDWARE
1. Kebijakan 1. Penanganan
2. NSPK fisik Sust
SPM SPP
(Peraturan) Index
3. Rencana
Penanganan

EKSPENDITURE Sosialisasi, pemberdayaan, penyediaan


PERDA tentang Pencegahan dan tanah, media informasi, dsb
Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh REVENUE Nilai tanah & banggunan, produktivitas
kota, efisiensi, investasi, dsb
Sebagai instrumen pengendalian bagi
Daerah terhadap perkembangan kota
PERDA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
Landasan Muatan Perda
• UU 36/1999 HAM
• UU 26/2007 PR
• UU 1/2011 PKP (ps 94 ayat (3) dan
Ps 98 ayat (3))
• UU 23/2014 Pemda (kewajiban Otda
pelaksanaan lampiran bidang PKP)
• PP 28/2006 RTRWN
• PP 15/2010 PPR
• PP 14/2016 PPKP
• Permen PUPR 2/2016
• Komitmen Habitat, SDG’s

Pendampingan Penyusunan Perda

Pendampingan
2015 2016
Input Proses Output • Jml Lokasi
• Tim Pendamping • Koordinasi Awal • Draft Perda
Pendampingan =
• Model Raperda 74 Kab/Kota
• Pembahasan di Daerah • Naskah Akademik
• Template Naskah • Perda Ditetapkan
• Kolokium = 25 Kab/Kota
akademis
(33%)
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (RP2KPKP)

PERMASALAHAN KUMUH PERKOTAAN


 tingkat kepadatan bangunan yang tinggi
 kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat
 kualitas sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat

SEBAGAI INSTRUMEN PERENCANAAN TEKNIS


PENANGANAN KUMUH
KEBUTUHAN PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN
KUMUH MENJADI 0% YANG DITARGETKAN DALAM RPJMN Percepatan penanganan permukiman kumuh perkotaan
2015-2019 berdasarkan SK Kumuh

Rencana dan strategi penanganan melalui pencegahan


dan peningkatan kualitas permukiman kumuh

Keterpaduan program/kegiatan dalam penyelesaian


PERLUNYA MELAKUKAN PENANGANAN KAWASAN
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN RP2KPKP permasalahan permukiman kumuh perkotaan

Meningkatkan kesadaran, pemahaman dan komitmen


bersama pemangku kepentingan

Perkuatan pemerintah kabupaten/kota melalui pelibatan


AMANAT UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2011 TENTANG aktif dalam proses penanganan permukiman kumuh
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN Peningkatan kapasitas bagi komunitas permukiman
kumuhmelalui pola aksi partisipatif (Rencana Kerja
Masyarakat)
Pencegahan terhadap Peningkatan kualitas
munculnya kawasan kawasan permukiman Keberlanjutan penanganan kawasan kumuh
diselenggarakan oleh kelompok swadaya masyarakat
permukiman kumuh kumuh bersama pemerintah daerah
READINESS CRITERIA
KEGIATAN
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
Pendampingan Penyusunan Peraturan Daerah tentang
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan kumuh dan
Permukiman Kumuh

Merupakan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam penyusunan dan penetapan


Perda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan kumuh dan Permukiman
Kumuh
Tujuan pendampingan adalah membangun dan memperkuat kapasitas pemerintah daerah
dalam menjalankan perannya sebagai pelaku utama dalam perencanaan/pengaturan
terkait pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh

Kriteria
1. Memiliki SK Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
2. Memiliki Profil Permukiman Kumuh
3. Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Ranperda
4. Memiliki SK Pembentukan Pokjanis Penyusunan Pendampingan Penyusunan Ranperda
5. Diusulkan melalui mekanisme Konreg
Pendampingan Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)

Merupakan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam menyusun dokumen rencana


aksi penanganan permukiman kumuh perkotaan
Tujuan pendampingan adalah membangun dan memperkuat kapasitas pemerintah daerah
dalam menjalankan perannya sebagai pelaku utama dalam perencanaan pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh

Kriteria
1. Memiliki SK Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh
2. Memiliki Profil Permukiman Kumuh
3. Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan RP2KPKP
4. Memiliki SK Pembentukan Pokjanis Penyusunan Pendampingan Penyusunan RP2KPKP
5. Diutamakan sudah memiliki Perda Kumuh
6. Diusulkan melalui mekanisme Konreg
Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Readiness Criteria penyelenggaraan kegiatan pengembangan kawasan permukiman perkotaan


telah ditetapkan sebagai berikut:
A. KRITERIA UMUM
1.Diutamakan pada Kawasan Strategis Nasional (PKN, PKSN) atau pada kawasan non Strategis
Nasional dengan luasan permukiman kumuh ≥ 15 Ha
2.Merupakan Wilayah Pengembangan Strategis Kementerian PUPR (35 WPS)
3.Memiliki Perda RTRW
4.Memiliki Perda Bangunan Gedung
5.Tersedianya Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB)/dana daerah untuk pembiayaan
komponen kegiatan
6.Institusi pengelola pasca konstruksi (KPP) terkait serah terima asset
7.Diusulkan melalui mekanisme Konreg

B. KRITERIA KHUSUS
a.Memiliki SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh
b.Memiliki RKP-KP/ RP2KPKP/Dokumen SIAP
c.Memiliki Surat Pernyataan Minat
d.Kesiapan dan kesediaan Lahan
e.Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis Kab/Kota, serta
RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
BEST PRACTICE
TATA KAMPUNG – SUNGAI BERSIH
Kelurahan Sukun, Kec. Sukun, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur
RUANG PUBLIK - KENDARI
Kelurahan Lapulu, Kota Kendari, Provinsi Sultra

20
KELURAHAN NGAMPILAN YOGYAKARTA
Kelurahan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY
KARANGWARU RIVERSIDE - YOGYAKARTA
Kelurahan Karangwaru, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai