Fungsi:
a. Penyusunan, penyiapan, pelaksanaan - Permukiman Kumuh
kebijakan dan strategi, perencanaan Perkotaan - Kampung Nelayan
teknis, evaluasi dan pelaporan; - Inkubasi Kota Baru
3
Target Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
Tahun 2015-2019
2
PERKOTAAN
1. Arah Kebijakan dan Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan
2. Pola Penanganan Permukiman Kumuh
3. Kolaborasi Pola Penanganan Permukiman Kumuh
4. Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KPKP)
Penyelengaraan Pengembangan Kawasan
Permukiman di Perkotaan
Pengembangan infrastruktur
perkotaan yang menunjang
pengembangan perkotaan
yang sudah ada maupun
Pembangunan pembangunan kawasan
permukiman baru dalam
Perkotaan rangka membentuk struktur
ruang
Pelayanan infrastruktur
permukiman perkotaan yang
memenuhi standar pelayanan
(kualitas & kuantitas)
Penyelenggaraan Kawasan
Pengembangan Permukiman Kota Tanpa
Kumuh, layak
Kawasan Perkotaan
huni &
Permukiman belum layak berkelanjutan
Perkotaan huni
Pencegahan dan
Peningkatan kualitas
terhadap permukiman
kumuh untuk meningkatkan
mutu kehidupan dan
Pembangunan penghidupan masyarakat
Kawasan untuk mencegah tumbuh
Permukiman dan berkembangnya
permukiman kumuh baru
serta untuk meningkatkan
kualitas permukiman
8
FAMILY TREE
Peraturan Perundang-Undangan terkait Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
UUD 1945
PP-PPR PP-RTRWN
(PP 15/2010) (PP 28/2006) PP No. 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
PERPRES RTR
KSN
1 Kriteria Bangunan
Gedung
PENGAWASAN DAN PEMBERDAYAAN 1) Penetapan Lokasi
2 Kriteria Jalan Lingkungan PENGENDALIAN MASYARAKAT
2) Pola Penanganan
Kriteria Penyediaan Air Perizinan Pendampingan
3 a. Pemugaran
Minum
Standar Teknis Pelayanan Informasi
Kriteria Drainase b Peremajaan
4 Lingkungan Kelaikan Fungsi
c Pemukiman Kembali
Kriteria Pengelolaan Air
5 Limbah
3) Pengelolaan
Kriteria Pengelolaan
6 Persampahan
7
Kriteria Pengamanan
Kebakaran
11
523.51 Ha 186,56 Ha
Sebaran Lokasi Kumuh Nasional
529.23 Ha
98 kws
43 kws 90 kws TOTAL = 38,431 Ha
199.05 Ha
1,165.36 Ha 807.44 Ha
64 kws
40 kws 59 kws
761.29 Ha
150.15 Ha
1,014.22 Ha 55 kws
66 kws
41 kws
238.36 Ha
151.63 Ha
36 kws
18 kws
435.40 Ha
171 kws
KALTARA 503.10 Ha
63 kws
2,082.92 Ha
121 kws
1,835.02 Ha
174 kws
1,251.45 Ha
1,204.52 Ha
194 kws
257 kws 1,895.51 Ha
2,163.11 Ha
172 kws
336 kws
747.28 Ha
177 kws
641 kws
288.96 Ha 1,074.04 Ha
12
IRISAN LOKASI KAB/KOTA PENANGANAN KUMUH
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman T.A 2016
Target Nasional:
416 Kota/Kab, 38.431 Ha
Lokasi P2KKP:
269 Kota/Kab, 24.650 Ha
106 Kota/Kab
Lokasi Prioritas
Penanganan Kumuh
Lokasi N U S P
Kementerian PUPR:
10 2
30 Kota/Kab
Kota Kota
8 Kota
13
Pola Penanganan Permukiman Kumuh
Berdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Rapermen PUPR
dilakukan antara lain:
3. PENGELOLAAN
Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas permukiman secara berkelanjutan
dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dan dapat juga difasilitasi oleh Pemerintah daerah:
Pemeliharaan dan atau perbaikan : untuk rumah dilakukan oleh setiap orang. Untuk prasarana, sarana
dan utilitas umum dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang
14
Pola-Pola Penanganan Peningkatan
Kualitas (UU No 1 Tahun 2011 Pasal 97 ayat (1))
Pemugaran a. penetapan tim teknis;
Kegiatan perbaikan bangunan b. konsultasi publik atau rembuk
untuk perbaikan dan/atau
gedung, prasarana, sarana, dan/atau warga;
pembangunan kembali perumahan
utilitas umum yang dilakukan tanpa c. penyusunan rencana pemugaran;
dan permukiman menjadi perumahan
perombakan mendasar dan bersifat d. pelaksanaan pemugaran.
dan permukiman yang layak huni
parsial
POLA-POLA PENANGANAN
15
PEMUGARAN
Ketentuan Umum:
Dilakukan terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh yang berdiri di atas lahan
yang dalam RTRW diperuntukkan bagi
perumahan.
Dilakukan untuk perbaikan menjadi
perumahan dan permukiman yang layak huni.
Merupakan kegiatan perbaikan (rumah,
prasarana, sarana dan utilitas umum) tanpa
perombakan mendasar, serta bersifat
parsial.
Dilaksanakan berdasarkan tingkat perbaikan
yang dibutuhkan yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah dengan melibatkan
masyarakat.
Dapat dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat
secara swadaya.
Pelaksanaan kegiatan pemugaran dengan
swadaya masyarakat, wajib difasilitasi oleh
pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
16
PEREMAJAAN
Ketentuan Umum:
Dilakukan terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh yang berdiri di atas
lahan yang dalam RTRW diperuntukkan bagi
perumahan/permukiman.
Dilakukan melalui perombakan dan
penataan mendasar secara menyeluruh.
Meliputi perombakan dan penataan rumah
dan prasarana, sarana, dan utilitas umum.
Dilakukan dengan terlebih dahulu
menyediakan tempat tinggal sementara bagi
masyarakat terdampak.
Dilakukan berdasarkan norma dan standar
teknis yang berlaku.
Dilaksanakan oleh dinas teknis yang
berwenang dengan melibatkan pihak swasta,
kelompok masyarakat, dan/atau
perorangan.
17
PEMUKIMAN KEMBALI
Ketentuan Umum:
Dilakukan dengan memindahkan
masyarakat terdampak dari lokasi
perumahan kumuh atau permukiman
kumuh yang tidak mungkin dibangun
kembali karena tidak sesuai dengan
rencana tata ruang atau daerah
rawan bencana serta dapat
menimbulkan bahaya bagi barang
maupun orang.
Pemukiman kembali dilakukan melalui
pembangunan permukiman di lokasi
baru dengan dilengkapi infrastruktur
yang memadai, baik secara
horisontal maupun vertikal.
18
PENGELOLAAN
dilakukan untuk mempertahankan
dan menjaga kualitas perumahan
dan permukiman secara
berkelanjutan
19
Konsepsi Penanganan Kumuh
20
Kolaborasi Tata Peran Stakeholder Kumuh
KELEMBAGAAN POKJA PKP;
PEMERINTAH PERATURAN PERUNDANGAN DAN KEBIJAKAN NASIONAL PENANGANAN KUMUH: Peraturan
Pemugaran, Peraturan Peremajaan, Peraturan Permukiman Kembali, Pedoman Umum Penanganan
PUSAT Kumuh tingkat Kota dan Pedoman Umum Penanganan Kumuh Tingkat Masyarakat:
PENGANGGARAN, MONITORING, SUPERVISI, PENGEMBANGAN KAPASITAS, dll
PERATURAN DAERAH PENANGANAN KUMUH: Perda Kumuh, Peda BG, Perda Tata Ruang, dll.
KELEMBAGAAN POKJA PKP;
PEMERINTAH DOKUMEN STRATEGI & PERENCANAAN (program investasi, master plan, DED, RAB, RKS);
PENDANAAN DAN PEMROGRAMAN DI APBD: Alokasi dana dan program Pencegahan dan
KOTA/KAB Peningkatan Kualitas ;
PELAKSANA KEGIATAN PENATAAN KAWASAN DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN
KUMUH:
DUKUNGAN KE MASYARAKAT: Informasi Kebijakan, apresiasi partisipasi, koordinasi, dll
menghasilkan DOKUMEN
MAKSUD PEKERJAAN
Rencana Pencegahan
dan Peningkatan
Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan
peningkatan kualitas lingkungan permukiman diselenggarakan sebagai aksi sinergitas antar pendampingan pemerintah kabupaten/kota
bagi kawasan permukiman kumuh perkotaan pemangku kepentingan secara berkelanjutan
a. Dokumen RP2KPKP yang berisikan strategi pencegahan & penanganan kualitas permukiman kumuh
secara spasial dan tipologi kawasan, indikasi program dan kegiatan pencegahan & penanganan
kualitas permukiman kumuh perkotaan oleh seluruh pelaku, strategi pendanaan/investasi dan nota
kesepakatan bersama.
b. Rencana Aksi Penanganan Permukiman Kumuh (Action Plan) termasuk Rencana Kegiatan Aksi
Komunitas (Rencana Kerja Masyarakat),
c. Profil permukiman kumuh perkotaan.
d. Dokumentasi kondisi eksisting
e. Kosep desain penanganan kawasan beserta jadwal, skenario pelaksanaan dan rumusan tahapan
kegiatan
f. Berita Acara hasil kesepakatan/Memorandum program dan kegiatan antar pemangku kepentingan
penanganan kumuh.
g. Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000, Dokumentasi Visual dan Visualisasi 3 dimensi Dokumen
Perencanaan (film, Clip/dokumenter).
h. Dokumentasi kertas kerja proses kegiatan KSM/BKM bersama Tenaga Ahli dan Tim Teknis
Kabupaten/Kota)
i. DED Penataan kawasan permukiman dengan desain/rancangan rinci tiap komponen
infrastruktur (1:200, 1:100, 1:50), spesifikasi teknis serta RAB untuk kegiatan yang siap dilelangkan
pada tahun pertama
j. Dokumen lelang: Rencana Anggaran Biaya (RAB/EE), Rincian Volume Pekerjaan (BQ), Rencana
Kerja dan syarat-syarat (RKS), Dokumen persyaratan umum dan dokumen persyaratan administrasi
SOSIALISASI PENYUSUNAN RP2KPKP 26
AMANAT UU 1/2011
PENCEGAHAN
Pencegahan terhadap a. ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi;
tumbuh dan b. ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum;
berkembangnya c. penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana, sarana dan utilitas
perumahan kumuh dan umum; dan
permukiman kumuh baru d. pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan rencana tata
mencakup: ruang wilayah.
Pencegahan dilaksanakan a. pengawasan dan pengendalian; dan
melalui: b. pemberdayaan masyarakat
Pengawasan dan dilakukan atas kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis, dan kelaikan fungsi melalui
pengendalian pemeriksaan secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan terhadap pemangku kepentingan bidang perumahan dan kawasan permukiman melalui
pendampingan dan pelayanan informasi.
PENINGKATAN KUALITAS
Peningkatan kualitas a. pemugaran;
dilaksanakan melalui: b. peremajaan; atau
c. pemukiman kembali.
Pemugaran merupakan upaya perbaikan atau dapat pula dilakukan melalui pembangunan kembali kawasan
permukiman agar menjadi layak huni.
Peremajaan merupakan upaya untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan
hunian yang lebih baik dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan keamanan penghuni dan
masyarakat sekitar. Untuk meremajakan suatu kawasan, terlebih dahulu perlu menyediakan tempat
inggal bagi masyarakat yang terkena dampak.
Peremajaan harus menghasilkan rumah, perumahan, dan permukiman dengan kualitas yang lebih
baik dari sebelumnya.
Pemukiman Kembali dilakukan apabila lokasi kumuh eksisting adalah lokasi yang tidak diperuntukkan bagi kawasan
permukiman menurut RTRW atau merupakan lokasi yang rawan bencana serta dapat menimbulkan
bahaya bagi orang yang mendiami kawasan/ lokasi tersebut. Pemukiman kembali merupakan upaya
memindahkan masyarakat dari lokasi eksisting yang dilakukan oleh dukungan Pemerintah dan
pemerintah daerah yang juga menetapkan lokasi untuk pemukiman kembali dengan turut melibatkan
peran masyarakat
AMANAT UU 23/2014
a. Penetapan sistem
kawasan permukiman.
a. Penerbitan izin
b. Penataan dan pembangunan dan
peningkatan kualitas pengembangan kawasan
Penataan dan peningkatan
permukiman kumuh pada permukiman.
kualitas kawasan permukiman
Kawasan Strategis
1. Kawasan Permukiman kumuh dengan luas 10 b. Penataan dan
Nasional (KSN)
(sepuluh) ha sampai dengan peningkatan kualitas
c. Penataan dan di bawah 15 (lima belas) ha. kawasan permukiman
peningkatan kualitas kumuh dengan luas di
kawasan permukiman bawah 10 (sepuluh) ha.
kumuh dengan luas 15
(lima belas) ha atau lebih.
Kawasan Permukiman Perkotaan Penegakan terhadap kesesuaian perizinan, kesesuaian tata Pemerintah Partisipatif-
Permukiman kumuh/terindikasi ruang, SPM, aturan dan standar teknis, serta dokumen Daerah Fasilitatif
kumuh yang berada di lingkup perencanaan lainnya (SPPIP/RP3KP) yang terkait dengan
peruntukan permukiman bidang Cipta Karya
perkotaan Penyusunan action plan terkait program-program Pemerintah Partisipatif-
pencegahan kawasan permukiman kumuh melalui Daerah Fasilitatif,
sosialisasi, public campaign, dan penyuluhan Masyarakat Social
Mapping
Pencegahan permukiman kumuh yang sudah ditangani agar
tidak kembali menjadi kumuh melalui upaya :
Mewujudkan permukiman yang lebih baik guna melindungi Pemerintah, Advokasi Pemda,
keselamatan dan keamanan masyarakat sekitar dengan terlebih Masyarakat, dan Swasta Penyiapan masyarakat,
dahulu menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat Pembangunan Fisik
Tersier dan Fisik Primer
Pemindahan masyarakat dari lokasi yang tidak mungkin dibangun Pemerintah, Advokasi Pemda,
kembali/ tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan/ atau rawan Masyarakat, dan Swasta Penyiapan masyarakat,
bencana serta menimbulkan bahaya bagi barang ataupun Pembangunan Fisik
manusia (contoh: penyediaan Rusunawa, Rumah deret) Tersier dan Fisik Primer
KEDUDUKAN RP2KPKP DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN KOTA/KAB
RENCANA SEKTOR
(SSK, RISPAM, RISPAH, KABUPATEN/KOTA
RPI2JM
Masterplan Air PERDA RDTR SPPIP/RP2KP PERBUP/PERWAL
KABUPATEN/KOTA Penataan dan peningkatan kualitas kawasan
Minum, Masterplan KAW PERKOTAAN & RENCANA KAWASAN permukiman kumuh dengan luas dibawah 10
Drainase, RTBL) RPKPP PERMUKIMAN (RKP) (sepuluh) Ha
Keterangan:
Rencana Pencegahan
Rencana
mengamanatkan Penanganan Rencana Penanganan Rencana Penanganan Rencana Penanganan dan Peningkatan
Permukiman Permukiman Rawan Permukiman Perdesaan Kualitas Permukiman
diturunkan Permukiman Perbatasan Negara Bencana Potensial Kumuh Perkotaan
Tematik Lainnya
diacu RP2KPKP
ISU
STRATEGIS
KAWASAN
PERMUKIMAN
KUMUH
PROGRAM DAN
KEGIATAN
KAWASAN
PENGEMBANGAN
TAHAP 1
SKEMA RENCANA KERJA PENYUSUNAN RP2KPKP
TAHAPAN
1 TAHAP PERSIAPAN 2 TAHAP VERIFIKASI LOKASI SERTA PERUMUSAN KONSEP DAN STRATEGI 3 TAHAP PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN
A.1.
PENYELENGGARAAN SOSIALISASI
A.4
KEGIATAN RP2KPKP A.3
FGD 1: FGD 2:
(pendekatan fasilitasi A.2 PENYEPAKATAN PROFIL HASIL PENYEPAKATAN KONSEP, A.5 A.6
KONSOLIDASI TK. VERIFIKASI DAN POLA KOLABORASI STRATEGI, POLA FGD 3:
Pemda) PROVINSI PENANGANAN PERMUKIMAN PENANGANAN SKALA KOTA, PENYEPAKATAN RENCANA AKSI,
KOLOKIUM
KUMUH DAN KAWASAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN
LAPORAN LAPORAN
PELAPORAN PENDAHULUAN ANTARA
LAPORAN
DRAFT AKHIR
LAPORAN
AKHIR
Rencana kerja yang telah disepakati; Hasil pengolahan data permukiman kumuh; Rencana aksi dan skenario pentahapan pencapaian 0% kumuh; Daftar rencana komponen infrastruktur
Pendekatan dan metodologi pelaksanaan Data hasil verifikasi lokasi (delineasi, luasan, layanan hunian dan infrastruktur) Data hasil survei lapangan kawasan permukiman prioritas; pembangunan tahap 1;
kegiatan yang telah disepakati; Hasil sinkronisasi data kumuh (primer dan sekunder); Kebutuhan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh prioritas; Data hasil pengukuran detail komponen
Desain survey dan format kegiatan; Profil permukiman kumuh yang telah terverifikasi; Konsep tematik dan skenario pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh infrastruktur pembangunan tahap 1:
Data awal profil kawasan kumuh; Daftar kawsan permukiman kumuh prioritas penanganan; prioritas; Peta rinci/siteplan;
Hasil overview dokumen perencanaan dan Daftar kebutuhan penanganan permukiman kumuh; Rencana investasi dan pembiayaan kawasan permukiman kumuh prioritas; Visualisasi pendukung perancangan
OUTPUT kebijakan daerah;
SK Kumuh, SK Pokjanis, Surat Minat, dan
Konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh;
Kawasan kumuh prioritas penanganan
Memorandum keterpaduan program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh;
Terselenggaranya perencanaan partisipatif (pelaksanaan CAP dan penyepakatan komponen DED)
(dokumentasi drone, animasi 3D);
DED (Gambar kerja, RAB, RKS) komponen
Peta Dasar. Berita acara penyelenggaraan FGD 1 (Penyepakatan profil hasil verifikasi dan pola kolaborasi di kawasan permukiman kumuh prioritas; infrastruktur pembangunan tahap 1;
Hasil identifikasi kawasan permukiman penanganan permukiman kumuh); Berita acara FGD 3 (rencana aksi, program dan kegiatan) Dokumen lelang.
perkotaan yang tidak sesuai rencana tata Berita acara penyelenggaraan FGD 2 (Penyepakatan konsep, strategi, pola penanganan, dan
ruang kawasan prioritas)
Hasil penyiapan kelembagaan masyarakat
KETERKAITAN TAHAPAN, MUATAN, DAN SKALA PERENCANAAN
TAHAPAN
VERIFIKASI LOKASI PERUMUSAN BESAR
PENYUSUNAN
PERSIAPAN SERTA PERUMUSAN RENCANA
DESAIN TEKNIS
KONSEP & STRATEGI PENANGANAN
PENCEGAHAN
MUATAN
PENCEGAHAN PENINGKATAN SUBSTANSI
PENINGKATAN
PENINGKATAN KUALITAS KUALITAS
KUALITAS
KAWASAN SKALA/
KAWASAN
KOTA PRIORITAS KEDALAMAN
KOTA KAWASAN
KAWASAN PEMBANGUNAN
PRIORITAS
TAHAP 1
MASYARAKAT
TIM PROVINSI
TIM TEKNIS POKJANIS
SATKER PKP
Koordinasi Koordinasi
& PENGENDALIAN & PENGENDALIAN &
Kolaborasi PROSES TIM TEKNIS PROSES Kolaborasi
PROVINSI
TIM KONSULTAN TENAGA AHLI
PENGENDALIAN PENDAMPING
Pengendalian/Monev Kegiatan
(Lingkup Substansi, Proses & Prosedur, Kualitas Produk)
KALIMANTAN
8. Balikpapan
9. Samarinda
10. Palangkaraya*
Ket : * Lokasi NUSP 11. Pontianak
37
Kota Samarinda Kota Makassar
Kota Palu
Kota Balikpapan
Kota Lhokseumawe Kota Jayapura
Kota Banjarmasin
Kota Medan Kota Manado
Kota Palangkaraya
Kota Sorong
Kota Pontianak
Kota Batam
Kota Palembang
Kota Ambon
Kota Cirebon
Kota Semarang LOKASI PRIORITAS
PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
Kota Yogyakarta KEMENTERIAN PUPR
Kota Tegal
30 Kota Prioritas 38
Kota Pekalongan
Strategi Penanganan Kumuh Reguler dan 30 Kota Prioritas
39
SATKER PENYELENGGARA KEGIATAN
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PPK Bintek
Kota Baru
Satker Dit.
PKP PPK Bintek
PPK Bintek
KRITERIA KHUSUS
1. Memiliki Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP) atau Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)/ Sedang dalam proses penyusunan
tahun 2016
2. Memiliki SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh
3. Memiliki Profil kawasan Kumuh
4. Memiliki Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
5. Kesiapan dan kesediaan Lahan
6. Rencana aksi Penanganan dan Pemaketan serta Jadwal Pelaksanaan (Kurva-S)
7. Sudah ada Perencanaan : Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis Kab/Kota, serta RAB,
TOR dan RKS sudah siap lelang 42