Anda di halaman 1dari 74

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Public Hearing
RPMK FASILITAS
PERPAJAKAN
IBU KOTA NUSANTARA

Surabaya, 28 Agustus 2023


Kementerian Keuangan Republik Indonesia
1
LATAR BELAKANG PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA KE IKN

Pemindahan IKN ke Kalimantan didasarkan


pada beberapa pertimbangan keunggulan wilayah, yaitu:

1. Lokasi strategis yang berada di tengah-tengah wilayah


Indonesia serta dilewati oleh Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) II;
Target Ekonomi 2045 2. Memiliki infrastruktur yang relatif lengkap; Pemerataan Wilayah
3. Lokasi yang berdekatan dengan dua kota pendukung Pemindahan IKN dari Pulau Jawa ke Pulau
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dilakukan
yang sudah berkembang yaitu Kota Balikpapan dan Kalimantan menjadi salah satu upaya untuk
sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan
Kota Samarinda; mendorong pemerataan wilayah sehingga dapat
target ekonomi Indonesia 2045 yaitu pertumbuhan
ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui 4. Ketersediaan lahan yang dikuasai pemerintah yang mengurangi kesenjangan antara Kawasan Timur
akselerasi pembangunan Kawasan Timur memadai untuk pengembangan IKN; Indonesia (KTI) dan Kawasan Barat Indonesia
Indonesia. 5. Minim risiko bencana alam. (KBI), khususnya antara Jawa dan luar Jawa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2


VISI DAN MISI IBU KOTA NUSANTARA

Visi IKN yaitu ‘Kota Dunia untuk Semua’, dengan • Identitas Nasional
tujuan untuk membangun: • Cerdas, Hijau, Indah, dan Berkelanjutan:
• Simbol Identitas Nasional • Modern dengan Standar Internasional;
• Kota Berkelanjutan di Dunia • Tata Kelola yang Efektif dan Efisien;
• Penggerak Ekonomi Indonesia di Masa Depan • Sebagai Penggerak Kesetaraan Ekonomi bagi
Kawasan Indonesia bagian Timur.

Manfaat dari pemindahan Ibu Kota Negara adalah sebagai berikut:


• Memberikan akses yang lebih merata bagi seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI);
• Mendorong pembangunan Kawasan Indonesia bagian Timur untuk pemerataan
wilayah;
• Mengubah orientasi pembangunan dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-
sentris;
• Ketersediaan lahan yang luas dapat membangun ibu kota baru dengan
kawasan hijau yang lebih dominan dari wilayah terbangun; dan
• Mengurangi beban Pulau Jawa dan Jabodetabek.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


REGULASI PEMBANGUNAN, PENGEMBANGAN, PEMINDAHAN DAN
PENYELENGGARAAN (P4) IBU KOTA NUSANTARA
UU No. 3/2022 tentang Ibu Kota Negara

Peraturan Pemerintah (PP) Peraturan Presiden (Perpres) Peraturan Menteri (Permen) Peraturan Lembaga (Permen)
PP No. 17/2022 Perpres No. 62/2022 tentang Permen PPN/Kepala Bappenas Perka LKPP No. 1 Tahun 2023
tentang Pendanaan dan Otorita Ibu Kota Nusantara No. 6/2023 tentang Tata Cara tentang Tata Cara Pengadaan
Pengelolaan Anggaran dalam Pelaksanaan KPBU di IKN Badan Usaha Melalui KPBU di
Rangka Persiapan, Perpres No. 63/2022 tentang Ibu Kota Nusantara
Pembangunan, dan Pemindahan Perincian Rencana Induk Ibu Kota PMK No.
Ibu Kota Negara serta Nusantara 220/PMK.08/ 2022 Peraturan Kepala Otorita IKN
Penyelenggaraan Pemerintahan tentang Dukungan
Daerah Khusus Ibu Kota Perpres No. 64/2022 tentang Pemerintah untuk Perka Otorita IKN No. 1/2022 tentang Organisasi dan
Nusantara Rencana Tata Ruang Kawasan Kerja Sama Tata Kerja Otorita Ibu Kota Nusantara
Strategis Nasional Ibu Kota Pemerintah dengan
PP No. 12/2023 tentang Nusantara Tahun 2022-2042 Badan Usaha serta • Perka Otorita IKN No. 1/2023 tentang RDTR WP KIPP
Pemberian Perizinan Pembiayaan Kreatif • Perka Otorita IKN No. 2/2023 tentang RDTR WP IKN
Berusaha, Kemudahan Perpres No. 65/2022 tentang Dalam Rangka Barat
Berusaha, dan Fasilitas Perolehan Tanah dan Percepatan • Perka Otorita IKN No. 3/2023 tentang RDTR WP IKN
Penanaman Modal bagi Pelaku Pengelolaan Pertanahan di Ibu Penyediaan Timur I
Usaha di Ibu Kota Nusantara Kota Nusantara Infrastruktur di Ibu • Perka Otorita IKN No. 4/2023 tentang RDTR WP IKN
RPerpres tentang Pembagian Kota Nusantara Timur II
PP No. 27/2023 tentang Wilayah Ibu Kota Nusantara • Perka Otorita IKN No. 5/2023 tentang RDTR WP IKN
Kewenangan Khusus Otorita Selatan
RPMK Fasilitas
Ibu Kota Nusantara RPerpres tentang Pemindahan • Perka Otorita IKN No. 6/2023 tentang RDTR WP IKN
Perpajakan IKN
Lembaga Negara, Aparatur Sipil Utara
Negara, PNA, dan OI • Perka Otorita IKN No. 7/2023 tentang RDTR WP
Telah ditetapkan
Simpang Samboja
Telah ditetapkan dan akan direvisi RKeppres tentang Pengalihan Kedudukan, Fungsi, • Perka Otorita IKN No. 8/2023 tentang RDTR WP
sebagai implikasi Revisi UU IKN dan Peran Ibu Kota Negara dari Provinsi Daerah Kuala Samboja
Belum ditetapkan Khusus Ibu Kota Jakarta ke Ibu Kota Nusantara • Perka Otorita IKN No. 9/2023 tentang RDTR WP
Muara Jawa
Revisi peraturan pelaksanaan paling lama 2 (dua) bulan sejak UU Perubahan UU IKN diundangkan.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4
4
FASILITAS PERPAJAKAN IBU KOTA NUSANTARA

Skema Fasilitas Perpajakan di IKN diatur dalam PP 12 Tahun 2023 yang meliputi:

PPh PPN & PPnBM Kepabeanan

1. Tax holiday untuk penanaman modal di IKN & 1. PPN tidak dipungut atas penyerahan barang 1. pembebasan bea masuk dan Fasilitas
daerah mitra strategis tertentu di IKN berupa: PDRI atas impor barang oleh pemerintah
2. Fasilitas PPh untuk financial center di IKN, a) bangunan baru pusat atau pemerintah daerah yang
yaitu: b) Kendaraan listrik (EV) ditujukan untuk kepentingan umum di
a) Tax holiday atas kegiatan financial center c) Barang strategis lainnya dalam rangka IKN dan daerh mitra
IKN persiapan, pembangunan, pemindahan, 2. pembebasan bea masuk dan Fasilitas
b) Pembebasan withholding tax atas dan pengembangan IKN PDRI atas impor barang modal untuk
penghasilan yang diterima WP LN dari FC 2. PPN tidak dipungut atas penyerahan jasa pembangunan dan pengembangan
IKN tertentu di IKN berupa: industri di wilayah IKN dan daerah mitra
3. Tax holiday untuk pemindahan HQ/kantor a) Jasa sewa bangunan di IKN 3. Pembebasan bea masuk atas impor
regional b) Jasa konstruksi Pembangunan barang dan bahan untuk pembangunan
4. Superdeduction Vokasi di IKN bangunan tertentu, al. jalan, jembatan, dan pengembangan industri di IKN dan
5. Superdeduction R & D di IKN bendungan, instalasi pengolahan air daerah mitra
6. Superdeduction sumbangn fasum/fasos di IKN c) Jasa pengolahan sampah
7. PPh final 0% untuk UMKM di IKN d) JKP tertentu yang bersifat strategis
8. PPh Pasal 21 DTP untuk pekerja/karyawan di 2. PPN Tidak dipungut atas penyerahan jasa
IKN tertentu di daerah mitra a.l. Pembangunan
9. Pengurangan PPh atas pengalihan hak atas pembangkit listrik EBT
tanah dan bangunan 3. Pengecualian pengenaan PPnBM atas hunian
mewah di IKN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5


RINGKASAN PERBANDINGAN INSENTIF PERPAJAKAN
DI LUAR IKN Vs KHUSUS DI IKN
Fasilitas perpajakan yang diberikan dalam rangka mendorong dan mendukung investasi di Kawasan IKN lebih lengkap dan komprehensif
(baik dari segi jangka waktu, cakupan, maupun besaran insentif) jika dibandingkan dengan insentif perpajakan yang berlaku umum di luar IKN.

INSENTIF PERPAJAKAN EXISTING DI LUAR


No. JENIS INSENTIF INSENTIF PERPAJAKAN KHUSUS DI IKN
IKN
1 Tax Holiday ▪ Batasan investasi: Rp 100 miliar ▪ Batasan investasi: Rp 10 miliar
▪ Jangka waktu: paling lama 20 tahun ▪ Jangka waktu: paling lama 30 tahun
▪ Sektor sebanyak 18 sektor yang berlaku ▪ Sektor eligible dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan
secara nasional pengembangan dan pembangunan IKN
2 Superdeduction ▪ Pengurang penghasilan bruto maksimal 200% ▪ Pengurang penghasilan bruto maksimal 250% (actual cost +
Vokasi (actual cost + tambahan pengurangan maks. tambahan pengurangan maks. 150%)
100%) ▪ Kompetensi yang eligible disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan di IKN
3 Superdeduction R&D ▪ Pengurang penghasilan bruto maksimal 300% ▪ Pengurang penghasilan bruto maksimal 350% (actual cost +
(actual cost + tambahan pengurangan tambahan pengurangan maks. 250%)
maksimal 200%)
4 Superdeduction ▪ Pengurang penghasilan bruto 100% (actual ▪ Pengurang penghasilan bruto maksimal 200% (actual cost+
Sumbangan cost) tambahan pengurangan maksimal 100%)
▪ Pembebanan dalam laporan keuangan ▪ Tidak ada pembatasan yang dapat dibebankan sepanjang tidak
dibatasi, tidak boleh melebihi 5% dari menyebabkan rugi pada tahun pemberian sumbangan
penghasilan neto tahun sebelumnya
5 PPh Final 0% UMKM Omzet di bawah Rp500 juta tidak kena pajak bagi Omzet di bawah Rp50 miliar tidak kena pajak dan diberikan kepada
pengusana UMKM orang pribadi wajib orang pribadi dan badan usaha

6
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
RINGKASAN PERBANDINGAN INSENTIF PERPAJAKAN
DI LUAR IKN Vs KHUSUS DI IKN

INSENTIF PERPAJAKAN EXISTING DI LUAR


No. JENIS INSENTIF INSENTIF PERPAJAKAN KHUSUS DI IKN
IKN
6 PPh Pasal 21 DTP Hanya pernah diberlakukan dalam rangka ▪ Berlaku bagi seluruh pegawai yang berdomisili di IKN
insentif PEN (dengan batasan penghasilan ▪ Tidak ada batasan penghasilan
karyawan <Rp200 juta)
7 Fasilitas PPh pada Tidak ada Fasilitas ▪ Tax Holiday hingga 25 tahun
Financial Center ▪ Prosentase pembebasan 100% untuk perbankan, asuransi
naik konvensional maupun syariah, 85% untuk sektor
kruangan lainnya
8 Fasilitas PPh atas Tidak ada fasilitas ▪ Tax holiday 100% selama 10 tahun, dan 50% untuk 10 tahun
pemindahan kantor berikutnya
pusat (HQ) dari luar
negeri
9 PPN dan PPnBM ▪ PPN dibebaskan atas barang strategis dan ▪ Fasilitas PPN dan PPnBM existing tetap berlaku
BKP/JKP tertentu ▪ Skema khusus yaitu fasilitas PPN tidak dipungut atas
▪ PPN tidak dipungut atas alat angkut, barang penyerahan properti properti, kendaraan listrik, jasa
impor untuk kepentingan umum, dan di penyewaan properti, jasa konstruksi, dan jasa pengolahan
KEK limbah.
10 Kepabeanan dan Pembebasan bea masuk atas impor barang ▪ Penambahan PDRI untuk fasilitas penanaman modal
Cukai kepentingan umum dan industri ▪ Perluasan jangka waktu pembebasan BM dari 2 s.d. 4 tahun
menjadi 4 s.d. 6 tahun

7
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PRINSIP PEMBERIAN FASILITAS PERPAJAKAN
DALAM PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Simplicity and Certainty Trust and Verify

▪ Less document, hanya yang ▪ Kemudahan dalam


esensi saja persyaratan pengajuan
▪ Penggunaan platform ▪ Mengedepankan post-audit
elektronik (OSS atau saluran ▪ Pengaturan pengawasan di
elektronik di Kemenkeu) lapangan yang mudah,
▪ Adaptasi best practice murah, optimal oleh DJP dan
implementasi aturan existing DJBC
yang serupa ▪ Men-generate feeding data
▪ Memperjelas hak dan untuk keperluan evaluasi
kewajiban penerima fasilitas ▪ Delegasi ke level wilayah
dalam koridor yang telah diatur untuk pelayanan dan
dalam Peraturan Pemerintah pengawasan yang optimal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8


DETAIL PENGATURAN FASILITAS :
TAX HOLIDAY PENANAMAN MODAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9


FASILITAS PERPAJAKAN IBU KOTA NUSANTARA
TAX HOLIDAY ATAS INVESTASI DI IKN & DAERAH MITRA
Jangka Waktu
Skema Fasilitas
DIATUR DALAM PP 12 TAHUN 2023

WP badan dalam negeri yang melakukan penanaman modal minimal


Rp 10 miliar pada bidang usaha infrastruktur, bengkitan ekonomi,
dan sektor prioritas lain di IKN
Infrastruktur Bangkitan ekonomi Sektor lain
Fase 1 (2022-2030): Fase 1 (2022-2030): Fase 1 (2022-2030):
IKN: 30 thn 20 thn 10 thn
Daerah Mitra: 25 tahun
Diberikan Fasilitas Tax Holiday 100% selama jangka Fase 2 (2031-2035): Fase 2 (2031-2045):
Fase 2 (2031-2035):
waktu 10-30 tahun 15 thn 10 thn , 50%
IKN: 25 thn
Daerah Mitra: 20 tahun Fase 3 (2036-2045): Sektor lainnya a.l:
10 thn • budidaya pertanian
Fase 3 (2036-2045):
dan/atau perikanan
IKN: 20 thn Bangkitan ekonomi a.l:
perkotaan
Daerah Mitra: 15 tahun • pembangunan dan
• rekayasa industri
pengoperasian pusat
bernilai tambah
Infrastruktur a.l: perbelanjaan (mall);
• industri perangkat
• pembangkit tenaga • tempat wisata,
keras (hardware)
listrik EBT • Hotel
dan/atau perangkat
• jalan tol • pusat riset,
lunak (software)
• Pelabuhan laut, • fasilitas Meeting,
• pengolahan air Incentive, Convention,
limbah and Exhibition (MICE).

Penjelasan:
Pisah batas (cut off) pemberian fasilitas fasilitas ditentukan berdasarkan tanggal kegiatan usaha yang tercantum dalam dokumen perizinan
berusaha yang diterbitkan oleh OSS (Pasal 8 ayat (4) dan pasal 10 ayat (2))
10
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROSES BISNIS FASILITAS TAX HOLIDAY
DI IKN DAN DAERAH MITRA

OSS BKPM

Proses persetujuan
pemberian fasilitas Penerbitan SK Pemberian
Proses Filtering WP yang Fasilitas oleh Menteri
Verifikasi permohonan
eligible WP Investasi/Kepala BKPM a.n.
Menkeu dalam waktu 5 hari
▪ Investasi minimal Rp10 miliar kerja
▪ KBLI memenuhi ▪ Permohonan disertai
dokumen tertentu Keputusan disampaikan via OSS
▪ Pernyataan komitmen kepada WP bersangkutan, Kemenkeu,
pemenuhan persyaratan OIKN dan BKPM
Pengajuan permohonan oleh
WP yang eligible
Pemegang saham DN harus
memenuhi tax clearance

11
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11
PROSES BISNIS FASILITAS TAX HOLIDAY
DI IBU KOTA NUSANTARA DAN DAERAH MITRA

DJP
Proses Pengajuan
Pemanfaatan Fasilitas OSS
SK Pemanfaatan
(Ps. 15-19)
WP Mengajukan Permohonan Pemeriksaan
Pemanfaatan di OSS dengan lapangan oleh DJP SK Pencabutan
kelengkapan dokumen dalam hal dokumen
telah lengkap Pem.
(45 hari kerja) pengembalian

Pem. Tidak
diproses

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12


DETAIL PENGATURAN FASILITAS :
FASILITAS PPh
DI FINANCIAL CENTER IKN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 13


FASILITAS PERPAJAKAN IBU KOTA NUSANTARA
FASILITAS PPh DI FINANCIAL CENTER IKN

PELAKU USAHA (Ps 29) INVESTOR SEKTOR KEUANGAN

Penghimpun dana Sektor Keuangan lainnya


(perbankan, perbankan (pasar saham dan obligasi,
Domestik Luar Negeri
syariah, asuransi) money market dsb)

Tax Holiday 100% Tax Holiday 85%


selama paling lama 25 tahun atas: selama paling lama 25 tahun atas Dibebaskan dari
withholding tax
Dipajaki sesuai
selama 10 tahun
ketentuan berlaku
a. Penghasilan yang berasal sejak penempatan
a. Penghasilan dari debitur di dana
dari investor LN
IKN/untuk proyek-proyek IKN
b. Penghasilan yang berasal
b. Fee dari investor LN
dari pelaku usaha di IKN

Pisah batas (cut off) pemberian fasilitas fasilitas ditentukan berdasarkan tanggal kegiatan usaha yang tercantum dalam dokumen perizinan
berusaha yang diterbitkan oleh otoritas di sektor keuangan (Pasal 29 ayat (3))
Pasal 32 – 34, PP 12 Tahun 2023, Pasal 28 -29 RPMK
14
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BIDANG USAHA SEKTOR KEUANGAN ELIGIBLE

Pasal 31

a. Perbankan ▪ Keuangan syariah meliputi perbankan dan


b. Perasuransian perasuransian
c. keuangan syariah ▪ Tax holiday 100%

d. pasar modal, keuangan derivatif dan bursa karbon


e. dana pensiun
f. Pembiayaan
g. modal ventura
h. inovasi teknologi sektor keuangan ▪ Tax Holiday 85%
i. Penjaminan ▪ Jasa keuangan lainnya meliputi:
j. perdagangan/bursa komoditas internasional (international o Pergadaian
commodity trading) o perusahaan pembiayaan sekunder perumahan
k. Bullion o penyelenggara layanan pendanaan bersama
l. pengelola dana perwalian (trust) berbasis teknologi informasi
m. pengelolaan instrumen keuangan (special purpose vehicle) o lembaga keuangan mikro
n. perusahaan induk konglomerasi keuangan (financial holding o pedagang valuta asing non-bank
company) o perusahaan jasa pengiriman uang.
o. infrastruktur pasar keuangan
p. pasar uang, pasar valuta asing, dan transaksi derivatifnya
q. penyelenggaraan jasa sistem pembayaran
r. jasa keuangan lainnya.

15
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROSES BISNIS FASILITAS TAX HOLIDAY FC DI IKN

OSS BKPM
(Ps. 34) (Ps. 35) (Ps. 36)
Proses persetujuan
pemberian fasilitas Penerbitan SK Pemberian
Proses Filtering WP yang Fasilitas oleh Menteri
Verifikasi permohonan
eligible WP Investasi/Kepala BKPM a.n.
Menkeu dalam waktu 5 hari
▪ KBLI memenuhi kerja
▪ Permohonan disertai
dokumen tertentu Keputusan disampaikan via OSS
▪ Pernyataan komitmen kepada WP bersangkutan, Kemenkeu,
pemenuhan persyaratan OIKN dan BKPM
Pengajuan permohonan oleh
WP yang eligible
▪ Pemegang saham DN
harus memenuhi tax
clearance
▪ Pernyataan komitmen

16
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16
PROSES BISNIS PEMANFAATAN TH DI FC IKN

DJP
Proses Pengajuan
Pemanfaatan Fasilitas OSS
SK Pemanfaatan
(Ps. 37-42)
WP Mengajukan Permohonan Pemeriksaan
Pemanfaatan di OSS dengan lapangan oleh DJP SK Pencabutan
kelengkapan dokumen dalam hal dokumen
telah lengkap Pem.
(45 hari kerja) pengembalian

Pem. Tidak
diproses

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 17


DETAIL PENGATURAN FASILITAS :
FASILITAS TAX HOLIDAY
PEMINDAHAN HEADQUARTER

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 18


FASILITAS PERPAJAKAN IBU KOTA NUSANTARA
TAX HOLIDAY PEMINDAHAN HEADQUARTERS

PENGATURAN UMUM
SKEMA FASILITAS
Diberikan kepada HQ dari luar negeri atau
Subjek Pajak Luar Negeri yang memindahkan kantor WP badan dalam negeri baru
1 pusat/kantor regional
Harus mendirikan badan hukum di Indonesia
Wajib Pajak badan dalam negeri yang baru berdiri dan Memiliki paling sedikit 2 entitas usaha yang
2 berstatus kantor pusat terkait selain Indonesia, termasuk anak usaha,
cabang usaha dan joint venture;

Menjalankan kegiatan ekonomi yang


substansial di IKN perusahaan, a.l kecukupan
Diberikan Fasilitas Tax Holiday 100% selama 10 tahun tenaga kerja, menjalankan fungsi sebagai
+ kantor pusat (decision making, investing dsb)
50% selama 10 tahun berikutnya
Skema fasilitas berlaku s.d. tahun 2045

19
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KRITERIA DAN PERSYARATAN

Kriteria Pelaku Usaha (Ps. 53) Persyaratan (Ps. 55)


▪ Wajib pajak berstatus bahan hukum di Indonesia ▪ Mengajukan permohonan melalui OSS sebelum beroperasi komersial
▪ Memiliki minimal 2 entitas di luar negeri dan paling lama 30 hari sejak pemindahan
▪ Memiliki substansi ekonomi kegiatan ▪ Pemegang saham Dalam Negeri harus memenuhi tax clearance
operasional signifikan* ▪ Memenuhi persyaratan dokumen rencana realisasi penanaman
▪ Memiliki perijinan berusaha dari otoritas di sektor modal dan pernyataan komitmen memenuhi kriteria substansi
keuangan ekonomi, memiliki entitas di LN
▪ Komitmen memindahkan kantor pusat paling lama
1 tahun setelah SK persetujuan
▪ Penanaman modal belum pernah diberikan fasilitas
tax holiday Pemenuhan Tax Clearance (Ps. 55)
Kriteria Substansi Ekonomi (Ps. 53 ▪ telah menyampaikan SPT tahunan PPh 2 tahun terakhir dan SPT
Masa PPN 3 masa pajak terakhir
ayat 3 & 4) ▪ Tidak memiliki utang pajak/memiliki utang pajak tapi telah disetujui
▪ Memiliki kegiatan usaha dengan manajemen yang untuk mengangsur atau menunda pembayaran
memadai ▪ Tidak sedang dalam proses penanganan tindak pidana di bidang
▪ Menjalankan aktivitas strategis perpajakan dan/atau tindak pidana pencucian uang yang tindak
▪ Biaya operasional per tahun Rp25 miliar pidana asalnya tindak pidana di bidang perpajakan.
▪ Mempekerjakan T/K Indonesia minimal 50 orang
pegawai tetap
▪ Memiliki kegiatan usaha aktif

20
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SKEMA ON OFF FASILITAS TAX HOLIDAY

▪ Dalam rangka mendorong masuknya penanaman modal yang berkualitas, tax holiday untuk pemindahan headquarter
memberikan syarat adanya pemenuhan substansi ekonomi di IKN
▪ Untuk relaksasi, skema fasilitas tax holiday di desain dengan system on off.
▪ Fasilitas dapat dimanfaatkan sepanjang kriteria tersebut dipenuhi pada tahun tersebut
▪ Fasilitas tidak dapat dimanfaatkan apabila kriteria tidak terpenuhi, fasilitas tidak dicabut namun WP harus membayar
pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
▪ Jangka waktu fasilitas tetap berjalan

Ilustrasi

202x 202x+2 202x+3 202x+4 202x+5

Diberikan SK SMB, memenuhi Tidak memenuhi Tidak memenuhi Memenuhi


Persetujuan TH kriteria kriteria kriteria kriteria

21
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROSES BISNIS FASILITAS TAX HOLIDAY PEMINDAHAN HQ

OSS BKPM
(Ps. 53-55) (Ps. 56) (Ps. 57 - 58)
Proses persetujuan
pemberian fasilitas Penerbitan SK Pemberian
Proses Filtering WP yang Fasilitas oleh Menteri
Verifikasi permohonan
eligible WP Investasi/Kepala BKPM a.n.
Menkeu dalam waktu 5 hari
▪ KBLI memenuhi kerja
▪ Permohonan disertai
dokumen tertentu Keputusan disampaikan via OSS
▪ Pernyataan komitmen kepada WP bersangkutan, Kemenkeu,
pemenuhan persyaratan OIKN dan BKPM
Pengajuan permohonan oleh
WP yang eligible
▪ Pemegang saham DN
harus memenuhi tax
clearance
▪ Pernyataan komitmen

22
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 22
PROSES BISNIS PEMANFAATAN TH DI FC IKN

DJP
Proses Pengajuan
Pemanfaatan Fasilitas OSS
SK Pemanfaatan
(Ps. 59-63)
WP Mengajukan Permohonan Pemeriksaan
Pemanfaatan di OSS dengan lapangan oleh DJP SK Pencabutan
kelengkapan dokumen dalam hal dokumen
telah lengkap Pem.
(45 hari kerja) pengembalian

Pem. Tidak
diproses

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 23


DETAIL PENGATURAN :
FASILITAS SUPERDEDUCTION
VOKASI

24
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
FASILITAS PERPAJAKAN IBU KOTA NUSANTARA
SUPERDEDUCTION VOKASI

TUJUAN: mendorong peran dan kontribusi dunia usaha dan industri dalam peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia di
wilayah Ibu Kota Nusantara

PENGATURAN UMUM
SKEMA FASILITAS (Ps 70-71)
Pengurangan bruto maksimal 250% (Ps. 71)
PENGURANGAN PENGHASILAN BRUTO Peserta vokasi merupakan peserta didik di
MAX. SEBESAR 250% lembaga Pendidikan/diklat di IKN
Fasilitas diberikan s.d. tahun 2035

100%, biaya aktual Tambahan max. 150%


KELEBIHAN DARI SKEMA EXISTING
Diberikan atas Pengurangan penghasilan bruto lebih tinggi:
200% di peraturan existing vs 250% untuk
IKN
Kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan pembelajaran yang Kompetensi yang eligible disesuaikan
diberikan pelaku usaha dengan kebutuhan pengembangan di IKN

*Pasal 42 – 43, PP 12 Tahun 2023


25
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KRITERIA DAN PERSYARATAN

Pengaturan umum fasilitas superdeduction vokasi (Ps. 72)

1 Kriteria Wajib Pajak 2 Kompetensi Tertentu


3 Daftar Kompetensi
Tertentu
a. Wajib Pajak badan DN; a. SMK dan/atau MAK untuk siswa,
b. Telah melakukan kegiatan vokasi; pendidik, dan/atau tenaga
c. Memiliki PKS; kependidikan;
d. Tidak rugi fiskal; b. perguruan tinggi program
e. Telah menyampaikan SPT Tahunan Daftar kompetensi tertentu yang
diploma pada pendidikan vokasi
PPh untuk 2 Tahun pajak Terakhir dapat diberikan fasilitas
untuk mahasiswa, pendidik,
dan SPT Masa PPN untuk 3 masa dan/atau tenaga kependidikan; pengurangan Penghasilan Bruto
pajak terakhir; dan/atau ditetapkan oleh Kepala Otorita.
f. Tidak mempunyai utang pajak, atau c. balai latihan kerja untuk
memiliki tetapi telah disetujui untuk perorangan serta peserta latih,
mengangsur dan menunda; instruktur, dan/atau tenaga
g. Tidak sedang dalam proses kepelatihan
penanganan pidana pajak atau
TPPU;

26
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JENIS BIAYA DAN MEKANISME PERHITUNGAN
DALAM RANGKA MEMPEROLEH FASILITAS SUPERDEDUCTION VOKASI

Jenis Biaya yang memperoleh Mekanisme Perhitungan (Ps. 75)


Fasilitas (Ps. 74)
biaya perolehan barang berwujud
Biaya Penyediaan Fasilitas Fisik dan tidak berwujud Biaya Penyusutan/Amortisasi
(masa manfaat > 1 tahun)
Selain perolehan barang berwujud
Biaya instruktur atau pengajar dan tidak berwujud Biaya Penyusutan/Amortisasi
(masa manfaat > 1 tahun)
Biaya Barang dan/atau Bahan untuk biaya penyediaan tempat pelatihan Proposional
Keperluan Kegiatan tidak digunakan penuh selama Waktu Pemanfaatan
satu Tahun Pajak
biaya listrik, air, dan bahan bakar
Biaya Honorarium, penggantian biaya, Proporsional
tidak dapat dipisahkan
Pemanfaatan
dan/atau pembayaran sejenis antara komersil dan pelaksanaan praktir

Tambahan Pengurangan dapat dibebankan sebagai biaya selama tidak


Biaya Sertifikasi kompetensi menyebabkan rugi fiskal tahun berjalan,
apabila menyebabkan rugi fiskal maka dibebankan sebagian sebesar jumlah
tidak menyebabkan rugi fiskal.

27
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROSES BISNIS FASILITAS SUPERDEDUCTION VOKASI
DI IKN DAN DAERAH MITRA

Prosedur Pengajuan (Ps 76)

Pemberitahuan Penelitian
Notifikasi
Kesesuian Pemanfaatan
Upload PKS pada Sistem OSS
Kakanwil DJP
Sistem OSS

5 hari kerja
PKS memuat:
a. nomor dan tanggal Perjanjian Kerja
Sama
b. nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak Kewajiban Pelaporan (Ps 77)
c. jenis kompetensi yang diajarka
d. nama sekolah menengah kejuruan,
madrasah aliyah kejuruan, perguruan Batas waktu: batas akhir penyampaian SPT (setiap tahun) melalui Sistem OSS
tinggi program diploma pada
pendidikan vokasi, balai latihan kerja, disampaikan 14 hari kerja disampaikan 14 hari kerja disampaikan
dan/atau instansi Laporan
e. tanggal efektif dan masa berlakunya Surat
tidak Surat tidak tidak
kerja sama; Teguran dicabut
disampaikan Teguran disampaikan disampaikan
Kembali

28
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DETAIL PENGATURAN :
FASILITAS SUPERDEDUCTION
RESEARCH & DEVELOPMENT (R&D)

29
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
FASILITAS PERPAJAKAN IBU KOTA NUSANTARA
SUPERDEDUCTION RESEARCH & DEVELOPMENT (R&D)

TUJUAN: mendorong terwujudnya wilayah IKN menjadi pusat riset nasional (research center) yang dapat mendorong
peningkatan R&D di Indonesia di masa depan

SKEMA FASILITAS (Ps 80-81) PENGATURAN UMUM


PENGURANGAN PENGHASILAN BRUTO MAX. SEBESAR 350% Prosentase pengurangan bruto
max.350%
Pelaku Usaha berlokasi di IKN, dan
100%, biaya aktual Tambahan max. 250%
riset dilakukan di IKN
50% - paten dalam negeri Fokus R&D berdasarkan prioritas IKN
25% - paten luar negeri Maksimal tambahan yang dapat
dibebankan per tahun adalah 50%
Skema umum hanya 100% 125% - tahap komersialisasi dari penghasilan neto, sisanya
dibebankan ke tahun berikutnya
50% - Kerjasama dengan litbang univ
Skema umum hanya 25%
atau pemerintah Fasilitas diberikan s.d tahun 2035

• Tamb. prosentase sebesar 25% apabila mencapai tahapan komersialisasi mendorong


peningkatan agar hasil R&D dapat dikembangkan menjadi produk inovasi baru
Pengajuan melalui OSS
• Tamb. prosentase sebesar 25% apabila kerjasama dengan litbang univ/pemerintah guna
mendorong sinergi antara litbang industri dan litbang univ/pemerintah

*Pasal 44, PP 12 Tahun 2023


30
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KRITERIA DAN PERSYARATAN

Pengaturan umum fasilitas superdeduction penelitian dan pengembangan (Ps 82)

1 Kriteria Wajib Pajak 2 Bentuk Kegiatan 3 Kriteria Litbang


a. Wajib Pajak badan DN; a. bertujuan untuk memperoleh
Kegiatan Penelitian dan
b. Telah melakukan kegiatan Penelitian
Pengembangan merupakan kegiatan penemuan baru;
dan Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan yang b. berdasarkan konsep atau
c. memiliki proposal kegiatan
dilakukan di Ibu Kota Nusantara hipotesis orisinal;
Penelitian dan Pengembangan;
untuk menghasilkan invensi, c. memiliki ketidakpastian atas hasil
d. Telah menyampaikan SPT Tahunan
mengembangkan inovasi, penguasaan akhirnya;
PPh untuk 2 Tahun pajak Terakhir dan
teknologi baru, dan/atau alih teknologi d. terencana dan memiliki anggaran;
SPT Masa PPN untuk 3 masa pajak
bagi pengembangan industri untuk dan
terakhir;
e. Tidak mempunyai utang pajak, atau peningkatan daya saing industri e. bertujuan untuk menciptakan
memiliki tetapi telah disetujui untuk nasional. sesuatu yang bisa ditransfer
mengangsur dan menunda; secara bebas atau
f. Tidak sedang dalam proses diperdagangkan di pasar.
penanganan pidana pajak atau TPPU;

31
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
JENIS BIAYA DAN MEKANISME PERHITUNGAN
DALAM RANGKA MEMPEROLEH FASILITAS SUPERDEDUCTION R&D

Jenis Biaya (Ps 85) Mekanisme Penghitungan (Ps 86)

50% - paten dalam negeri


terkait Aktiva (biaya penyusutan/amortisasi
25% - paten luar negeri
dan biaya penunjang aktiva
Akumulasi biaya litbang
125% - tahap komersialisasi 5 Tahun Pajak terakhir
terkait barang, dan/atau bahan
50% - Kerjasama dengan
terkait gaji, honor, atau pembayaran sejenis litbang univ atau pemerintah

Terkait untuk mendapatkan hak Kekayaan


Intelektual berupa Paten atau Hak PVT mulai dibebankan saat diperoleh hak Kekayaan Intelektual berupa Paten
atau Hak PVT, dan/atau mencapai tahap Komersialisasi.
imbalan yang dibayarkan kepada lembaga
Penelitian dan Pengembangan dan/atau dapat dibebankan maks 50% /tahun dari penghasilan kena pajak sebelum
lembaga pendidikan tinggi dikurangi dengan tambahan pengurangan Penghasilan Bruto.

32
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN PERSETUJUAN
DALAM RANGKA MEMPEROLEH FASILITAS SUPERDEDUCTION R&D

Prosedur Pengajuan Persetujuan (Ps 88)

Permohonan Penelitian Notifikasi


Kesesuaian Kesesuaian
Upload Proposal Lembaga Pemerintah terkait
Sistem OSS
pada Sistem OSS dan berkoordinasi dengan
OIKN & K/L

Proposal memuat:
a. nomor dan tanggal proposal kegiatan litbang;
b. nama dan NPWP;
c. fokus, tema, dan topik litbang;
d. rencana output penelitian dan pengembangan
e. nama dan NPWP dari rekanan kerja sama, jika litbang dilakukan melalui kerja sama;
f. perkiraan waktu yang dibutuhkan;
g. perkiraan jumlah pegawai; dan
h. perkiraan jumlah biaya.

33
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN PEMANFAATAN
DALAM RANGKA MEMPEROLEH FASILITAS SUPERDEDUCTION R&D

Prosedur Pengajuan Pemanfaatan (Ps 90)

Pemberitahuan
Penelitian
Kesesuian Notifikasi
Pemanfaatan
Upload Bukti Lembaga Pemerintah terkait Sistem OSS
dan berkoordinasi dengan
pada Sistem OSS Pemberitahuan memuat :
OIKN & K/L Tidak dapat Dapat a. Besaran Presentase
memanfaatkan Memanfaatkan
b. Tahun Pajak mulai
pemanfaatan
Bukti berupa:
a. Bukti telah memperolah hak
Kekayaan Intelektual
b. bukti mencapai tahap Komersialisasi
Kewajiban Pelaporan (Ps 91)
Batas waktu: batas akhir penyampaian SPT (setiap tahun) melalui Sistem OSS

disampaikan 14 hari kerja disampaikan 14 hari kerja disampaikan


Laporan
Surat
tidak Surat tidak tidak
Teguran
disampaikan Teguran disampaikan disampaikan
Kembali

34
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DETAIL PENGATURAN :
SUPERDEDUCTION SUMBANGAN
UNTUK FASOS/FASUM DI IKN

35
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
FASILITAS PERPAJAKAN IBU KOTA NUSANTARA
SUPERDEDUCTION SUMBANGAN FASILITAS UMUM/SOSIAL DI IKN

TUJUAN: mendorong peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung pembangunan dan
pengembangan Ibu Kota Nusantara

SKEMA FASILITAS PENGATURAN UMUM

Sumbangan dapat berbentuk uang, barang


SUMBANGAN BERBENTUK (Ps 97) atau proyek pembangunan fisik (Ps.97)

Untuk sumbangan berbentuk


barang/pembangunan fisik harus sesuai
BARANG PEMBANGUNAN
UANG dengan kebutuhan pengembangan IKN
FISIK

Pemberian sumbangan tidak boleh


menyebabkan rugi

Diberikan fasilitas berupa :


pengurangan penghasilan bruto maksimal 200% Fasilitas diberikan s.d. tahun 2035
dari nilai sumbangan (Ps 95) (Ps. 104)

*Pasal 45 – 49, PP 12 Tahun 2023


36
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN PERSETUJUAN
DALAM RANGKA MEMPEROLEH FASILITAS SUPERDEDUCTION R&D

Prosedur Pengajuan Persetujuan, Pemanfaatan, dan Pelaporan (Ps 99-103)

Realisasi
Bentuk Verifikasi
Sumbangan
Sumbangan
Sesuai kebutuhan Bukti transfer
Luring Uang
pengembangan Kepala Otorita perbankan
Kewajiban
Permohonan Pemberitahuan
Kepala Otorita

Sistem
Pemanfaatan
OSS
Barang Sesuai antara Fasilitas
Pelaporan
Sebelum sumbangan Tolak Terima
dan/atau biaya
rencaan dan
diserahkan Biaya kebutuhan
Pembangunan pengembangan BAST Direktur Jenderal Pajak
Kepala Badan
Kebijakan Fiskal

30 hari kerja setelah akhir


5 hari kerja tahun sumbangan diterima

*Pasal 45 – 49, PP 12 Tahun 2023


37
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DETAIL PENGATURAN FASILITAS :
PPh 21 DITANGGUNG PEMERINTAH
DAN BERSIFAT FINAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 38


POKOK PENGATURAN

Penghasilan pegawai tertentu sehubungan dengan Penghasilan yang bersumber dari luar IKN tetap
pekerjaan diberikan fasilitas berupa PPh Pasal 21 dikenakan PPh sesuai dengan ketentuan yang
Ditanggung Pemerintah dan bersifat final. berlaku.

Pegawai tertentu tetap wajib menyampaikan SPT


Ketentuan Pegawai tertentu: Tahunan PPh.
o Bekerja pada pemberi kerja tertentu;
o Bertempat tinggal (domisili) di IKN; dan
o Memiliki NPWP yang terdaftar di KPP yang wilayah Fasilitas diberikan sampai dengan tahun 2035.
kerjanya meliputi IKN.

Ketentuan Pemberi Kerja tertentu:


o Berlokasi di IKN
o Memiliki NPWP yang terdaftar di KPP yang wilayah
kerjanya meliputi IKN
o Wajib menyampaikan pemberitahuan pemanfaatan
fasilitas dan mendapatkan persetujuan.
o Wajib menyampaikan realisasi pemanfaatan fasilitas

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 39


PERMOHONAN PEMBERITAHUAN

WP akses DJP
Data yang harus diisi Start Online
dalam formulir elektronik:
1. NPWP pusat sebagai Pelapor Ya

2. NPWP/NITKU untuk Pemberi WP mengisi Validasi


formulir secara Menerbitkan Surat
by
Kerja di wilayah IKN yang elektronik Sistem
Persetujuan
memanfaatkan fasilitas. End
3. NIB/NKU Pemberi Kerja di
wilayah IKN yang Tidak
memanfaatkan fasilitas
Menerbitkan Surat
Penolakan

Proses Bisnis Pemberitahuan Pemanfaatan Fasilitas:


1. Wajib Pajak berstatus pusat mengajukan pemberitahuan pemanfaatan fasilitas atas pusat dan/atau cabang di IKN
2. DJP memproses pemberitahuan WP secara real time dan melakukan validasi by system menggunakan NIB/NKU.
3. Apabila WP eligible maka diterbitkan Surat Persetujuan Pemanfaatan Fasilitas berlaku sejak saat diterbitkan s.d. Masa Pajak
Desember.
4. Apabila WP tidak eligible, maka diterbitkan Surat Penolakan Pemanfaatan Fasilitas , WP dapat mengajukan kembali permohonan
sepanjang memenuhi persyaratan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 40


LAPORAN REALISASI
Prosedur Pelaporan Realisasi (Ps 113)

WP mengunggah file WP memasukan Masa,


Start WP mengunduh file
WP akses DJP Online Excel Laporan Tahun, dan Jenis
Excel dan mengisinya
Realisasi Pelaporan

Validasi
L/R
Gagal upload
secara
Proses Bisnis Penyampaian Laporan realisasi Pemanfaatan
makro
Fasilitas:
1. DJP online hanya memberikan akses kepada WP Pusat yang telah
diterbitkan surat pemberitahuan.
2. WP Pusat mengunduh file Excel laporan realisasi dan mengisinya
sesuai dengan petunjuk. Berhasil upload dan
3. WP Pusat membuka laman DJP Online dan memilih Tambah. terbit BPE
4. WP Pusat memasukan Masa, Tahun, dan Jenis pelaporan.
5. WP Pusat memilih mengunggah file Excel Laporan Realisasi.
6. WP Pusat memantau hasil validasi dan melakukan perbaikan file
excel jika gagal upload.

End

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 41


PENCABUTAN & PEMBATALAN PERMOHONAN

WP Pusat terdaftar di KPP IKN WP Pusat terdaftar di luar KPP IKN

Start Start AR KPP WP Cabang di IKN


melakukan Penelitian

AR WP Pusat mengusulkan penelitian AR KPP WP Cabang di IKN membuat


kepada KPP WP Cabang di IKN LAP Penelitian
AR melakukan penelitian
Lokasi WP Pusat dan/atau
Cabang di IKN
Kepala KPP WP Pusat menerbitkan
Kepala KPP WP Cabang di IKN menyetujui
Surat Permintaan Penelitian ke KPP LAP Penelitian dan mengirimkan ke KPP
WP Cabang di IKN WP Pusat terdaftar
AR Upload hasil
Penelitian
AR WP Pusat melakukan upload LAP
Penelitian

Kepala KPP Menerbitkan


Surat Pencabutan/
Pembatalan Kepala KPP Menerbitkan Surat
End Pencabutan/ Pembatalan
End

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 42


PENYETORAN & PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21

Bukti Pemotongan Khusus Pegawai Penerima Fasilitas

Pemberi Kerja membuat Bukti Pemotongan untuk jenis fasilitas PPh Pasal 21 Ditanggung
Pemerintah dan Bersifat Final

Penyetoran PPh Pasal 21 DTP:

Penyetoran PPh Pasal 21 DTP dan Bersifat Final dilakukan dengan Melakukan input NTPN
menggunakan kode billing tertentu (misalnya: 9+kode billing); atau

Pemilihan jenis fasilitas berupa Ditanggung Pemerintah (DTP)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 43


DETAIL PENGATURAN :
PPh FINAL 0% PADA
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH
44
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
POKOK PENGATURAN

SUBJEK PAJAK (Ps 117) OBJEK PAJAK (Ps 117)

✓ WP DN (OP dan Badan), tidak termasuk


Penghasilan dari bagian peredaran
BUT;
usaha s.d. Rp 50M yang diterima atau
✓ menanamkan modal di IKN < Rp10M;
diperoleh pada lokasi usaha yang
dan
berada di IKN.
✓ memenuhi persyaratan tertentu.

TARIF (Ps 117) Jangka Waktu

0% dari peredaran bruto usaha dan sejak persetujuan s.d. Tahun 2035
bersifat final

www.pajak.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
POKOK PENGATURAN

PERSYARATAN TERTENTU (Ps 117 ayat 5)

bertempat tinggal atau bertempat kedudukan, dan/atau memiliki cabang di wilayah IKN

melakukan kegiatan usaha di wilayah IKN

terdaftar sebagai Wajib Pajak di kantor pelayanan pajak yang wilayah kerjanya meliputi IKN
atau memiliki identitas perpajakan di tempat kegiatan usaha yang berada di IKN

telah melakukan Penanaman Modal di wilayah IKN, serta memiliki kualifikasi usaha mikro,
kecil, dan menengah yang diterbitkan oleh instansi berwenang

mengajukan permohonan dan mendapat persetujuan untuk memanfaatkan fasilitas PPh


yang bersifat final

www.pajak.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIKECUALIKAN DARI OBJEK PPh FINAL 0%
(Ps 117 ayat 3)

Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi dari jasa sehubungan dengan pekerjaan
bebas;
Penghasilan Wajib Pajak CV atau firma yang dibentuk oleh beberapa Wajib Pajak
orang pribadi yang memiliki keahlian khusus DAN menyerahkan jasa sejenis
dengan pekerjaan bebas;
Penghasilan dari jasa yang dilakukan selain di wilayah IKN dan/atau
dimanfaatkan oleh pengguna jasa yang bertempat tinggal atau bertempat
kedudukan selain di IKN;
Penghasilan yang dikenai PPh final dengan ketentuan tersendiri, kecuali
penghasilan yang telah dikenai PPh final berdasarkan PP 55/2022 (UMKM tarif
0,5%).

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KETENTUAN LAIN

Atas penghasilan dari peredaran bruto usaha pada lokasi usaha di IKN
yang tidak mendapat fasilitas (bagian peredaran bruto > Rp 50M):
a. dikenai PPh berdasarkan ketentuan umum PPh; dan
b. tidak diperhitungkan untuk menentukan besarnya peredaran bruto
tertentu sebagaimana dimaksud dalam PP 55/2022.

www.pajak.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERMOHONAN & PERSETUJUAN PEMANFAATAN FASILITAS

WP membuka laman
(Ps 118-121) Validasi persyaratan:
DJP Online 1. NPWP/NITKU
2. NIB yang diterbitkan OSS
Ya 3. Tanggal NIB/NKU diterbitkan < 3
WP mengajukan
permohonan dengan Validasi
Menerbitkan surat
bulan
mengisi formulir apakah WP
eligible
persetujuan 4. Kualifkasi UMKM
elektronik
5. Nilai penanaman modal < Rp10M
Tidak 6. Alamat lokasi usaha termasuk
wilayah IKN
Menerbitkan surat
penolakan

Permohonan pemanfaatan fasilitas PPh Final 0%:


1. Wajib Pajak berstatus pusat mengajukan surat permohonan pemanfaatan fasilitas PPh Final 0% paling lama 3 bulan sejak
penanaman modal di IKN → sejak izin berusaha (NIB atau NKU) diterbitkan OSS
2. DJP memroses permohonan WP secara real time by system → validasi persyaratan by system (validasi poin 2 sd 6 interop
dengan data OSS)
3. Apabila WP eligible, Kepala Kanwil yang membawahi IKN menerbitkan Surat Persetujuan Pemanfaatan Fasilitas secara sistem
dan berlaku sejak saat diterbitkan s.d. 2035.
4. Dalam hal bertransaksi dengan pemotong/pemungut, WP menyerahkan salinan surat persetujuan kepada
pemotong/pemungut yang terkonfirmasi kebenarannya pada sistem DJP untuk dapat menggunakan tarif 0%.
5. Apabila WP tidak eligible, Kepala Kanwil di wilayah IKN menerbitkan Surat Penolakan Pemanfaatan Fasilitas secara sistem, WP
dapat mengajukan kembali permohonan sepanjang memenuhi persyaratan.
www.pajak.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DETAIL PENGATURAN :
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN
PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


SKEMA KEMUDAHAN PPN DAN PPnBM
Ps 129 Ps 130

PENYERAHAN BKP
• PPN Tidak Dipungut
IKN • Pengecualian PENYERAHAN JKP
PPnBM
IMPOR BKP

Daerah • PPN tidak dipungut PENYERAHAN JKP


Mitra

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


PENYERAHAN BKP BERSIFAT STRATEGIS
DI IKN BERUPA BANGUNAN

Ps 130 ayat (2) huruf a

Bangunan

Rumah Tapak
Rumah Susun
Kantor
Toko / Pusat Perbelanjaan
Gudang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


PENYERAHAN BKP BERSIFAT STRATEGIS
DI IKN BERUPA KENDARAAN

Ps 130 ayat (2) huruf b

Kendaraan

Battery electric vehicles yang bernomor


polisi terdaftar di Ibu Kota Nusantara
yang diproduksi di dalam negeri

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


PENYERAHAN JKP BERSIFAT STRATEGIS
DI IKN BERUPA JASA SEWA

Ps 130 ayat (3) huruf a

Jasa Sewa

Rumah Tapak

Rumah Susun

Kantor

Toko / Pusat Perbelanjaan

Gudang
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PENYERAHAN JKP BERSIFAT STRATEGIS
DI IKN BERUPA JASA KONSTRUKSI
Ps 130 ayat (3) huruf b
Jasa Konstruksi (1)
pembangunan jalan
jembatan
bendungan
instalasi pengolahan air bersih
pembangkit listrik tenaga energi baru dan
terbarukan
sistem penyediaan air minum
jaringan telekomunikasi, jaringan energi,
jaringan air/irigasi
instalasi pengolahan sampah dan/atau
limbah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


PENYERAHAN JKP BERSIFAT STRATEGIS
DI IKN BERUPA JASA KONSTRUKSI
Ps 130 ayat (3) huruf b
Jasa Konstruksi (2)
rumah sakit/klinik dan laboratorium kesehatan

sekolah perguruan tinggi

gedung pemerintahan

rumah tapak, rumah susun,

kantor, toko, dan/atau gudang,

bandar udara, pelabuhan, terminal,

jaringan kereta api

infrastruktur sejenis lainnya yang dibangun di Ibu


Kota Nusantara
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PENYERAHAN JKP BERSIFAT STRATEGIS
DI IKN BERUPA JASA PENGOLAHAN SAMPAH

Ps 130 ayat (3) huruf c

Jasa Pengolahan
Sampah dan/atau
limbah yang
dihasilkan di IKN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEMUDAHAN PPN TIDAK DIPUNGUT

Ps 130 ayat (4)

PENYERAHAN BKP mesin dan peralatan pabrik untuk


menghasilkan listrik tenaga energi
IMPOR BKP
baru dan terbarukan di IKN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEMUDAHAN PENGECUALIAN PPnBM

Ps 130 ayat (5)


• rumah mewah
• apartemen PPN BM
• kondominium dikecualikan
• town house
• dan sejenisnya

Orang Pribadi Bertempat tinggal,


Yang berkegiatan usaha,
dijual berkedudukan,
ke berusaha di wilayah
Badan, IKN
Kementerian/Lembaga

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


PENYERAHAN JKP BERSIFAT STRATEGIS
DI DAERAH MITRA BERUPA JASA KONSTRUKSI
Ps 130 ayat (6)
Jasa Konstruksi
Jasa pembangkit tenaga listrik termasuk energi baru
Konstruksi dan terbarukan;
pembangunan dan pengoperasian jalan tol;

pembangunan dan pengoperasian pelabuhan


laut;
pembangunan dan pengoperasian bandar
udara; dan
pembangunan dan penyediaan air bersih

Kepada Wajib Pajak yang mendapatkan fasilitas Pajak


Penghasilan Tax Holiday

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KETENTUAN LAINNYA

Jangka Waktu
Fasilitas PPN dan PPnBM diberikan
2035
Ps 130 ayat (8) & (9)
sampai dengan 2035

PPN Wajib dibayar kembali jika dalam 4 Tahun :


• BKP digunakan tidak sesuai dengan tujuan

4 Tahun semula;
• BKP dipindahtangankan kepada pihak lain baik
sebagian atau seluruhnya; dan/atau
• Kendaraan diregistrasikan dengan nomor polisi di
luar lbu Kota

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


PENGAJUAN SKTD MANDIRI
OLEH CALON PEMBELI/PENERIMA JASA

Ps 137

1 2 4
Pembeli/Penerima Jasa SKTD dikeluarkan secara PKP Penjual membuat faktur dengan
mengajukan SKTD otomatis jika field terisi isian sama dengan informasi
melalui e-SKTD lengkap & dokumen barang/jasa yang dimuat pada SKTD
supporting diisi lengkap
PKP membuat faktur 07 yang memuat
Pihak Yang Mengajukan Nomor SKTD rujukan, dan cap faktur
SKTD SKTD
PIB

Mengisi:
Faktur
Cap dan Nomor
Identitas Pembeli/Penerima Jasa SKTD

Jenis Barang (Drag Drop)

3
Rincian Barang (Key In)

Identitas PKP Pembeli/Penerima


Jasa menyampaikan
Supporting SKTD kepada PKP
Documents Penjual/Pemberi Jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


PENGAJUAN SKTD DIWAKILKAN
OLEH CALON PENJUAL/PENYERAH JASA

3
Ps 137

1 4
PKP Penjual membuat faktur dengan
SKTD isian sama dengan informasi
barang/jasa yang dimuat pada SKTD

PKP membuat faktur 07 yang memuat


SKTD dikeluarkan
Nomor SKTD rujukan, dan cap faktur
Pembeli/Penerima Jasa secara otomatis jika
memberikan surat kuasa field terisi lengkap &
kepada PKP Penjual/Pemberi dokumen supporting diisi
Jasa untuk membuat SKTD
PIB
lengkap
Faktur
Cap dan Nomor

2
SKTD

PKP Penjual/Pemberi Jasa dengan mengisi:


memohon SKTD bagi Identitas Pembeli/Penerima Jasa
pembeli/penerima jasa
melalui e-SKTD Jenis Barang (Drag Drop)

Pihak Yang Mengajukan Rincian Barang (Key In) Supporting


SKTD Documents
Identitas PKP
+Surat Kuasa dari
Pembeli/Penerima Jasa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DETAIL PENGATURAN :
FASILITAS KEPABEANAN

64
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Prinsip dan Skema Fasilitas Perpajakan IKN
SKEMA FASILITAS PERPAJAKAN IKN

Dalam rangka mendorong dan mendukung investasi di Kawasan IKN, fasilitas fiskal yang diberikan merupakan kombinasi dari:
fasilitas yang saat ini sudah tersedia (existing), perluasan fasilitas saat ini (expansion), dan fasilitas fiskal baru (extra)

1 Fasilitas Fiskal
Saat Ini (Existing) 2 Perluasan Fasilitas
Fiskal (Expansion) 3 Penambahan Fasilitas
Fiskal (Extra)
Insentif yang saat ini sudah diberikan dan
dapat langsung diimplementasikan, antara lain: Perluasan insentif yang sudah tersedia,
Jenis insentif baru yang dapat diberikan
1. Fasilitas perpajakan atas proyek baik berupa penambahan jangka waktu,
untuk mencapai tujuan pemberian fasilitas
pemerintah yang didanai oleh cakupan insentif, maupun besaran
fiskal, antara lain:
hibah/pinjaman dari LN; insentif, yaitu:
2. Pembebasan bea masuk atas impor barang 1. Tax holiday headquarter;
1. Tax holiday (infrastruktur dan
modal dalam rangka penanaman modal; 2. PPh Pasal 21 DTP bagi karyawan;
layanan umum, bangkitan ekonomi,
dan 3. PPN Tidak Dipungut atas properti,
dan bidang usaha lainnya);
3. Fasilitas PPN atas barang strategis. kendaraan listrik, jasa konstruksi.
2. Superdeduction (vokasi, R&D, dan
4. Fasilitas Pembebasan dan Tidak Dipungut
sumbangan);
Cukai
3. PPh Final 0% UMKM.

Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas
Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara
65
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
RUANG LINGKUP PEMBEBASAN BM DAN FASILITAS PDRI

IBU KOTA NUSANTARA dan


DAERAH MITRA Ps 145
a. pembebasan bea masuk dan Fasilitas
PDRI atas impor barang oleh
pemerintah pusat atau pemerintah Ruang Lingkup Bidang Usaha
daerah yang ditujukan untuk Pembangunan Industri di DAERAH
Kepentingan Umum; MITRA
b. pembebasan bea masuk dan Fasilitas a) pembangunan pembangkit tenaga listrik termasuk
PDRI atas impor barang modal untuk energi baru dan terbarukan;
Pembangunan dan Pengembangan b) pembangunan dan pengoperasian jalan tol;
industri; dan c) pembangunan dan pengoperasian pelabuhan laut;
c. pembebasan bea masuk atas impor d) pembangunan dan pengoperasian bandar udara;
barang dan bahan untuk dan
Pembangunan dan Pengembangan e) pembangunan dan penyediaan air bersih.
industri.
Pembebasan BM dan/atau PDRI
diberikan sampai dengan tahun 2045

66
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
FASILITAS KEPABEANAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Impor oleh Pemerintah Pusat / Pemda yang ditujukan untuk Kepentingan Umum di IKN & DAERAH MITRA
dapat diberikan pembebasan BM dan Fasilitas PDRI

Ps 147 Sumber Perolehan (Ps 147) Persyaratan Permohonan :


1. APBN dan/atau APBD Hibah Barang: SELAIN Hibah Barang:
Subjek Fasilitas: 2. hibah atau pinjaman luar negeri 1. Gift Certificate/MoU 1. Salinan DIPA anggaran
1. Pemerintah Pusat 3. Sumber lain yang sah sesuai
ketentuan UU
2. Surat persetujuan Hibah tahun berjalan
2. OIKN dari Pempus, dalam hal 2. Surat Pernyataan bahwa
3. Pemda Daerah Mitra hibah ditujukan ke pemda DIPA tidak termasuk
Kantor Pengajuan (Ps 148) 3. Surat pernyataan, dalam pembiayaan BM dan PDRI
Impor dilakukan oleh: hal importir Pihak Lain 3. Kontrak Pengadaan, dalam
Kanwil BC/ KPU BC
1. Pemerintah Pusat
hal pengadaan dengan
yang wilayah kerjanya Pihak Ketiga
2. OIKN
3. Pemda Daerah Mitra meliputi Ibu Kota Nusantara
4. Pihak Ketiga dan/atau Daerah Mitra.
5. Pihak Lain
Kewajiban Penerima Fasilitas:
Asal Barang: ➢ Barang dicatatkan sbg BMN/BMD.
Janji Layanan (Ps 151)
1. Impor dari LDP ➢ Penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan,
2. Impor dari PLB Otomasi 5 jam kerja pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, dan
3. Impor Sementara dihibahkan ke Manual 3 hari kerja penatausahaan dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-
Pempus
4. Pengeluaran dari: *setelah diterima lengkap & benar undangan di bidang BMN/BMD.
TPB kecuali PLB, KEK, KPBPB
5. Pindahtangan barang fasilitas

67
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ALUR PERMOHONAN FASILITAS KEPENTINGAN UMUM

✓ Permohonan
(Permohonan Awal/ Perubahan / Laporan Putus Kontrak)
✓ Pindaian dok Lampiran
1 2 3

6 5 4
Pempus, Pemda,
SSM Fasilitas
Pihak Ketiga atau SKMK Pengiriman Kanwil BC/KPU BC
7
Pihak Lain ➢ Pemberian Fasillitas Salinan Di IKN & DAERAH
➢ Perubahan MITRA
➢ Pencabutan
Respon Penolakan
SKMK

KPU BC/KPPBC
Tempat Penyelesaian
Kewajiban Pabean

DIREKTORAT FASILITAS
KEPABEANAN DJBC

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 68


FASILITAS KEPABEANAN UNTUK PENANAMAN MODAL

Untuk mewujudkan IKN dan Daerah Mitra sebagai kota berkelanjutan di dunia, penggerak ekonomi Indonesia
di masa depan, dan sebagai simbol identitas nasional, perlu diberikan Fasilitas Kepabeanan untuk
Penanaman Modal dalam rangka percepatan pembangunan dan pengembangan IKN dan Daerah Mitra
INDUSTRI MANUFACTURING INDUSTRI JASA
Objek Fasilitas Barang Modal serta Barang&Bahan Barang Modal
Fasilitas yang Barang Modal: Pembebasan BM dan Fasilitas PDRI Barang Modal: Pembebasan BM dan Fasilitas PDRI
diberikan Barang&Bahan: Pembebasan BM
Syarat Objek a. belum diproduksi di dalam negeri;
Fasilitas b. sudah diproduksi di DN namun belum memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan; atau
c. sudah diproduksi di DN namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan industri,
berdasarkan daftar barang yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian.
Asal Barang Impor dari LDP dan PLB, Pengeluaran TPB selain PLB, Pengeluaran dari KEK, dan Pengeluaran dari KPBPB
Pengajuan Sistem OSS BKPM
Permohonan
Jangka Waktu Barang Modal Barang Modal
Pengimporan 2 tahun sejak berlakunya SKMK dan dapat diperpanjang sesuai 2 tahun sejak berlakunya SKMK dan dapat diperpanjang sesuai
dengan jangka waktu penyelesaian Pembangunan dan dengan jangka waktu penyelesaian Pembangunan dan
Pengembangan Pengembangan
Barang dan Bahan
4 s.d. 6 tahun

DIREKTORAT FASILITAS
KEPABEANAN DJBC 69
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
RUANG LINGKUP INDUSTRI JASA

No. INDUSTRI JASA EKSISTING INDUSTRI JASA RPMK FASILITAS


IKN
1. Pariwisata dan kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2. Transportasi/perhubungan (untuk jasa Transportasi untuk Publik
transportasi publik)
3. Pelayanan kesehatan publik Pelayanan Kesehatan Publik
4. Pertambangan Pertambangan
5. Konstruksi Konstruksi
6. Industri Telekomunikasi Industri Telekomunikasi
7. Kepelabuhan Kepelabuhan
8. -- Kebudayaan dan Pendidikan

Catatan:
▪ perincian industri jasa akan dicantumkan dalam lampiran PMK Fasilitas IKN.
▪ Sejauh ini, OIKN belum mengusulkan tambahan sektor industri jasa yang akan diberikan fasilitas kepabeanan

70
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
FASILITAS, PELAPORAN, SKEMA PEMINDAHTANGANAN
FASILITAS KEPABEANAN UNTUK PENANAMAN MODAL (Barang dan Bahan)
Fasilitas Barang dan Bahan Jangka Waktu Fasilitas
Telah menyelesaikan Pembangunan dan siap produksi Bebas BM 4 tahun sesuai kapasitas
Telah menyelesaikan Pengembangan sepanjang menambah kapasitas produksi min30% terpasang (dapat diperpanjang 2 th)
Telah menyelesaikan Pembangunan dengan mesin asal impor yang dibeli di dalam negeri
Bebas BM 4 tahun sesuai kapasitas
Telah menyelesaikan Pengembangan dengan mesin impor yg dibeli di dalam negeri sepanjang menambah kapasitas produksi terpasang
minimal 30%
Penggunaan Mesin dalam negeri min 30% dari total nilai mesin Bebas BM 6 tahun

KEWAJIBAN PELAPORAN
PERUSAHAAN WAJIB menyampaikan laporan kepada BKPM: BKPM menyampaikan laporan ke MK:
- Realisasi impor paling lambat 7 HK setelah realisasi impor a. Persetujuan SKMK fasilitas pembebasan BM;
- Penggunaan barang modal, barang dan bahan tiap tahun paling lambat bulan b. Realisasi impor barang modal, barang & bahan,
januari selama 4 th sejak tgl PPI, c. Penggunaan barang modal, barang dan bahan

PEMINDAHTANGANAN BARANG MODAL/BARANG DAN BAHAN


Waktu Barang Modal Barang dan Bahan Kantor Pengajuan
< 2 tahun Bayar BM dan/atau bayar Kembali PDRI, TIDAK DAPAT DIPINDAHTANGANKAN kecuali force majeure, diekspor Kembali atau Kanwil DJBC/ KPU BC
dan Sanksi Adm Kepabeanan dimusnahkan yang wilayah kerjanya meliputi Ibu
- Dibebaskan bayar BM, atau Kota Nusantara dan/atau Daerah
2 s.d. 4 Memiliki Izin, dan Bayar BM, dan Bayar - Bayar BM, dalam hal keadaan darurat dan dimusnahkan masih memiliki nilai Mitra.
tahun Kembali PDRI ekonomis (harga penyerahan X tarif BM max 5%)

* Pemindahatanganan setelah 4 th tidak perlu izin dan tdk perlu bayar BM dan PDRI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 71
ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN PEMBEBASAN, PERPANJANGAN, PERUBAHAN
FASILITAS KEPABEANAN UNTUK PENANAMAN MODAL

Tembusan ke:
SKMK
Mengajukan
Kanwil BC/KPU BC
Di IKN
Perusahan
Industri
Barang atau
Jasa SKMK dapat di
SKMK PERPANJANG/ di UBAH
dengan ketentuan: SKMK
Janji Layanan: 5 hari kerja 1. Barang belum di impor, KPU BC/KPPBC
setelah diterima lengkap 2. Masih dalam jangka Tempat Penyelesaian
waktu pembebasan Kewajiban Pabean
dan benar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 72


ALUR PENGAJUAN PEMINDAHTANGANAN

Maks. 30 hari

ALUR KEWAJIBAN PELAPORAN

Laporan Laporan
Perusahaan BKF
Perusahaan: BKPM:
Realiasasi & Persetujuan, DIRJEN BC
Penggunaan Tembusan ke:
Realiasasi & c.q.
Penggunaan Dir Fasilitas
Kepabeanan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 73


#KemenkeuTepercaya

Foto Oleh: Naufal Noor Hanan - DJA

Anda mungkin juga menyukai