Anda di halaman 1dari 31

Perencanaan

Pembangunan
Ibu Kota Nusantara (IKN)
Webinar Nasiional
“Aspek Penting Mitigasi Bencana dalam Perencanaan Ibu Kota Nusantara”
19 November 2022

Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T.


Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota FT UGM
Tim Ahli Tim Transisi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)
Email: yani.sunarharum@ugm.ac.id
Instagram/Twitter: @YaniSunarharum
https://linktr.ee/YaniSunarharum
Pemindahan Ibu Kota Negara

Ibu Kota Nusantara di Pulau Kalimantan


Pemindahan Ibu Kota Negara ke
Kalimantan sejalan dengan upaya untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
lebih inklusif dan merata, yaitu dengan Ibu Kota
pemindahan pusat gravitasi ke luar pulau Nusantara

Jawa

Ibu Kota Negara yang baru direncanakan


dan dibangun dengan standar baru yang
DKI Jakarta
lebih tinggi, berkualitas, adaptif, inovatif,
Ibu Kota Negara saat ini
berkesetaraan gender dan inklusif,
berkeadilan, berkelanjutan, dan
bermartabat.

Pemindahan Ibu Kota Negara ke


Kalimantan didasarkan pada beberapa
pertimbangan seperti pemerataan
pembangunan serta pengurangan beban
Jakarta sebagai salah satu pusat kegiatan
Kabupaten Penajam Paser Utara &
ekonomi nasional. Kabupaten Kutai Kartanegara

3
Sumber: Undang-Undang No.3 Tahun 2022 dan Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
Ibu Kota Nusantara

Dasar Hukum

Pembangunan Ibu Kota Nusantara UU 3/2022 tentang Ibu Kota Negara


dilandasi oleh beberapa peraturan
perundang-undangan:

PP No. 17/2022 Perpres No. Perpres No. Perpres No. Perpres No. RPP RPP
tentang PENDANAAN 63/2022 tentang 62/2022 tentang 64/2022 tentang 65/2022 tentang Kewenangan tentang
dan Pengelolaan PERINCIAN OTORITA Ibu RENCANA TATA Perolehan Khusus Otorita Pemberian
Anggaran dalam RENCANA Kota Nusantara RUANG (RTR) TANAH dan Ibu Kota Perizinan
Rangka Persiapan, INDUK Ibu Kota Kawasan Strategis Pengelolaan Nusantara akan Berusaha,
Pembangunan, dan Nusantara Nasional (KSN) Ibu Pertanahan di melalui proses Kemudahan
Pemindahan Ibu Kota Kota Nusantara Ibu Kota konsultasi Berusaha,
Negara serta Tahun 2022-2042 Nusantara dengan DPR RI dan
Penyelenggaraan terlebih dahulu. Fasilitas
Pemerintahan Daerah Khusus
Khusus Ibu Kota Pembiayaan
Nusantara di Ibu Kota
Nusantara

Perka Otorita IKN RPerka Otorita IKN


RPermen Bappenas No. 1/2022 tentang:
tentang KPBU IKN tentang Organisasi
• RDTR WP IKN
dan Tata Kerja
Barat
Otorita Ibu Kota Keterangan
Nusantara • RDTR WP KIPP
Telah ditetapkan
• RDTR WP IKN
Timur I Telah ditetapkan, namun
• RDTR WP IKN dalam proses revisi
Timur II Belum ditetapkan
Ibu Kota Nusantara

Visi dan Tujuan Ibu Kota Nusantara

Kota
02 Penggerak Ekonomi

01 Berkelanjutan
di Dunia
Indonesia di Masa Depan

Peluang Ekonomi Nyaman dan Efisien


Aman dan Selaras dengan Tangguh untuk melalui Teknologi dan
Terjangkau Alam Semua Inovasi

Net zero
emission
Sirkular dan
Tangguh
03 Simbol Identitas
Nasional

Terhubung, Aktif, Keindahan Indonesia – Bhineka


dan Mudah Diakses Tunggal Ika

Otorita Ibu Kota Nusantara Kerjasama Pemerintah &


Badan Usaha (KPBU)
ENABLERS
Kolaborasi Tiga Kota Sektor Prioritas Masa Depan

Infrastruktur Cerdas Kota Layak Huni Pemerintah yang Efektif dan Efisien
dan Konektivitas

7
Sumber: Undang-Undang No.3 Tahun 2022 dan Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
Ibu Kota Nusantara

Wilayah Ibu Kota Nusantara

199.962 ha
Kawasan Pengembangan Ibu Kota Nusantara

56.180 ha
Kawasan Ibu Kota Nusantara

6.671 ha
Kawasan Inti Pusat Pemerintahan

LUAS WILAYAH DARATAN 68.188


LUAS TOTAL IKN ha
256.142 Ha
324.332 Ha LUAS WILAYAH PERAIRAN
Meliputi kawasan Darat dan
Perairan Laut 68.188 Ha

6
Sumber: Undang-Undang No.3 Tahun 2022 dan Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Ibu Kota Nusantara

Proyeksi Jumlah Populasi Penduduk Ibu Kota Nusantara


1,168
1,7-1,9 Juta Penduduk akan menghuni 256 ribu Ha wilayah IKN di tahun 2045
1,005

Tenaga Kerja 867


Populasi Tanggungan 759
Penduduk Eksisting
dalam delienasi IKN
*) angka dalam ribuan 573
493
422
365
258
153 159 164 168 171
77
Total
Populasi 488.409 1.283.589 1.452.967 1.666.121 1.911.988
I. 2022-2024 II. 2025-2029 III. 2030-2034 IV. 2035-2039 V. 2040-2045
Pemindahan tahap Membangun Ibu Kota Melanjutkan Membangun seluruh Mengokohkan
awal Nusantara sebagai area pembangunan Ibu Kota infrastruktur & ekosistem reputasi sebagai
inti yang tangguh Nusantara dengan lebih tiga kota untuk “Kota Dunia untuk
progresif percepatan Semua”
pembangunan
Kalimantan

9
Sumber: Undang-Undang No.3 Tahun 2022 dan Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
Bab VI Penahapan Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Ibu Kota Nusantara

Prinsip dan Indikator Kinerja Utama Pembangunan IKN

1. Selaras 2. Bhinneka 3. Terhubung, 4. Rendah Emisi 5. Sirkuler dan 6. Aman dan 7. Nyaman dan 8. Peluang
Dengan Alam Tunggal Ika Aktif dan Mudah Karbon Tangguh Terjangkau Efisien melalui Ekonomi untuk
Diakses Teknologi Semua
CO 2

Instalasi kapasitas >10% dari Mewujudkan


>75% dari 256.142 2.1 100% integrasi 3.1 80% perjalanan Ranking 10 8.1 0% kemiskinan
1.1 4.1 energi terbarukan 5.1 lahan 256.142 6.1 7.1 peringkat sangat
Ha area untuk seluruh dengan akan memenuhi besar kota tinggi dalam E- pada populasi
Ha tersedia
ruang hijau (65% penduduk transportasi 100% kebutuhan paling layak huni Ibu Kota
untuk Government
area dilindungi dan publik atau di dunia pada Nusantara pada
energi Ibu Kota kebutuhan Development
10% area produksi mobilitas aktif tahun 2045 tahun 2035
Nusantara produksi Index (EGDI) oleh
pangan) PBB
pangan
100% warga Pemukiman yang 100% konektivitas Pendapatan
1.2 100% penduduk 2.2 3.2 10 menit ke 4.2 60% 5.2 60% daur 6.2 7.2 8.2
dapat fasilitas penting penghematan ulang ada dan terencana digital dan domestik regional
dapat
mengakses dan simpul energi untuk timbulan di kawasan 256.142 teknologi, bruto (PDRB) per
mengakses
layanan sosial/ transportasi konservasi limbah padat Ha memiliki akses informasi, serta kapita setara
ruang hijau
masyarakat publik energi dalam di tahun 2045 terhadap komunikasi untuk ekonomi
rekreasi dalam
dalam waktu 10 gedung infrastruktur penting semua penduduk berpendapatan
10 menit
menit di 2045 dan bisnis tinggi
Perumahan layak,
1.3 100% penggantian 2.3 100% ruang 3.3 <50 menit 4.3 Net zero 5.3 100% air 6.3 7.3 >75% kepuasan 8.3 Rasio Gini
ruang hijau untuk publik dirancang Koneksi transit emission untuk limbah akan aman, dan dunia usaha atas regional
setiap bangunan menggunakan ekspres dari Ibu Kota diolah melalui terjangkau yang layanan digital terendah di
bertingkat prinsip akses Kawasan Inti Nusantara di sistem memenuhi rasio Indonesia di
institusional, universal, Pusat 2045 di kawasan pengolahan hunian berimbang. 2045
komersial, dan kearifan lokal, Pemerintahan 256.142 Ha pada tahun
hunian serta desain ke bandara 2035
yang responsif strategis pada
gender dan tahun 2030
inklusif

8
Sumber: Undang-Undang No.3 Tahun 2022 dan Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
3| Linimasa Pembangunan IKN

Konsep KPI KIPP IKN 1. Kesejahteraan Masyarakat:


1/2
a. 10 menit akses kepada pelayanan dasar;
DIMENSI KPI b. 60-70% unit hunian teralokasi untuk ASN dan TNI/POLRI;
c. Hunian berimbang sesuai dengan KPI aman dan terjangkau;
terjangkau untuk berbagai kelompok pendapatan
masyarakat, merespons pada keberagaman tipe hunian dan
tidak eksklusif hanya pada kelompok/golongan tertentu;
d. Tersedia ruang publik yang inklusif dan rensponif gender
untuk program dan kegiatan skala nasional; dan
Kesejahteraan Ekologis dan e. Elemen/simbol representasi semua budaya Indonesia dalam
Konektivitas Infrastruktur Infrastruktur
ruang publik.
Masyarakat Preservasi Kawasan Kawasan TIK
(SOS) Lingkungan Alami Transportasi (INF) (ICT)
2. Ekologis dan Preservasi Lingkungan Alami:
(EKO) (TRA)
a. 50–70% ruang terbuka/area hijau;
SUBDIMENSI KPI b. 40-50% konservasi tanaman lokal Kalimantan;
c. 20-30% konservasi tanaman lokal Indonesia;
d. 75-80% populasi terlayani akses menuju taman kota;
Keberlanjutan Ekonomi, Sosial, Lingkungan
e. 100% koridor hijau tidak terputus;
f. 100% Net Zero Emission; dan
Identitas Bangsa Cerdas, Modern, Internasional g. Optimasi kualitas iklim mikro.

3. Konektivitas Kawasan/Transportasi:
Sosial-Ekonomi Provisi Ruang Hijau Sistem Transportasi Sumber Air Jaringan, a. 70-80% dari pergerakan dalam kota menggunakan
Sosial-Budaya Akses Ruang Hijau Publik Sistem Drainase Sensor dan transportasi publik;
Transportasi Publik& Air Limbah Domestik Data TIK b. 70-80% dari luas pengembangan kota terkoneksi dengan
Kualitas Iklim
Barang Pemerintahan layanan trayek transportasi publik dengan jaringan pejalan
Konservasi & Integrasi Pengelolaan
Parkir Elektronik kaki;
Preservasi Alam Air Limbah dan
NMT: Pejalan Kaki Sampah Domestik c. 70-80% dari kawasan perkotaan berada kurang dari 500
NMT: Sepeda Persampahan (lima ratus) meter jarak berjalan kaki ke titik transportasi
TIK dan Kendaraan Energi publik;
Otonom d. Kurang dari 50 menit koneksi kereta api transit ekspres dari
Infrastruktur Jalan Raya KIPP ke bandara strategis; dan
Infrastruktur Jembatan e. Integrasi fisik, jadwal, informasi, dan pembiayaan melalui
sistem transportasi cerdas.

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab V Arahan Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
3| Linimasa Pembangunan IKN

Konsep KPI KIPP IKN 2/2

Kesejahteraan Ekologis dan Konektivitas Infrastruktur Infrastruktur


Masyarakat Preservasi Lingkungan Alami Kawasan Transportasi Kawasan TIK
(SOS) (EKO) (TRA) (INF) (ICT)
10 Menit pencapaian ke fasum 70-75% Area hijau 80% Transit Service Coverage by 150lt/orang/hari Konsumsi 100% Akses kepada internet
dan fasos dan titik transit 50% Konservasi tanaman lokal 2045 penggunaan air minum Ketersediaan WIFI di area
domestik
70% Total unit residensial Kalimantan 80% Public TransportModel Share publik
teralokasi untuk ASN by2045 40% Pengurangan timbulan
30% Konservasi tanaman lokal Ketersediaan fasilitas Data
sampah melalui WTE dan
Ruang publik untuk program Indonesia <500m Jarak berjalan kaki ke Center
Reside di TPA
nasional simpul transit
80% Populasi terlayani akses Pusat Kontrol Operasi
50% Area pengurangan
Elemen/simbol representasi menuju taman kota 2x Maks. Perpindahan moda Terintegrasi (IOCC)
sumber air alternative
semua budaya Indonesia Intergrated Operations Control
100% Alur hijau tidak terputus Min. 25 km/jam Kecepatan KIPP di kawasan
dalam ruang publik Center
jam puncak
Net Zero Emission 100% Penggunaan energi
100% Pemerintahan elektronik
(operasional) tahun 2045 <50 menit Koneksi transit ekspress terbarukan
(E-Government) dalam
dari KIPP ke bandara tahun 2030
Optimisasi kualitas iklim mikro pelayanan publik
Integrasi fisik, jadwal informasi,
pembayaran melalui ITS

4. Infrastruktur Kawasan: 5. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi:


a. Maksimum 150 liter/orang/hari kebutuhan air minum untuk penggunaan domestik; a. 100% cakupan akses internet kepada penduduk;
b. 60% pengolahan timbulan sampah melalui proses daur ulang, dan sisanya 40% b. Ketersediaan jaringan internet nirkabel di area publik;
(empat puluh persen) pengolahan timbulan sampah melalui proses menghasilkan c. Terdapat Pusat Kontrol dan Operasi Terintegrasi
energi dalam bentuk panas atau listrik energi dari sampah (waste to energy) dan/atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (Integrated
pengolahan sampah untuk menjadi barang (waste to product); Operations Control Center) sebagai pusat
c. 100% air limbah domestik terolah dengan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, dan
Terpusat (SPALD-T) dan memenuhi baku mutu, pada tahun 2035; pengendalian fasilitas-fasilitas terkait dalam kota; dan
d. 50% area penggunaan sumber air alternatif kawasan; dan d. Seluruh pelayanan publik oleh pemerintah tersedia
e. 100% penggunaan energi terbarukan. dalam basis sistem digital.
Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab V Arahan Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
Ibu Kota Nusantara

Linimasa Pembangunan Ibu Kota Nusantara

V. 2040-2045
Penahapan IV. 2035-2039
Pembangunan III. 2030-2034 Mengokohkan reputasi
IKN Membangun seluruh sebagai “Kota Dunia untuk
II. 2025-2029 Melanjutkan pembangunan infrastruktur & ekosistem Semua”
Ibu Kota Nusantara dengan tiga kota untuk percepatan
I. 2022-2024 Membangun Ibu Kota pembangunan Kalimantan
lebih progresif
Nusantara sebagai area inti
Pemindahan tahap awal yang tangguh

Infrastuktur dasar yang Fasilitas transportasi Pengembangan utilitas Perkembangan pesat di Pengembangan angkutan
utama selesai dibangun umum baik primer terintegrasi serta KA bidang pendidikan, dan umum massal berbasis
dan beroperasi maupun sekunder sudah akses Bandara kesehatan sebagai motor jalan dari KA di IKN dan
(infrastruktur penyediaan dapat digunakan Balikpapan-KIPP penggerak sektor ekonomi Daerah Mitra sekitarnya
air minum, Penguatan ketahanan Pemantapan infrastruktur
Perluasan kawasan Pemindahan lanjutan
ketenagalistrikan, TIK, sosial-budaya masyarakat dan utilitas terintegrasi
permukiman ASN dan personel TNI/Polri
pengelolaan persampahan, serta peningkatan
TNI/Polri dan perkantoran
dan air limbah) untuk Pengembangan kawasan Stabilnya pertumbuhan
pemerintahan pusat kapasitas lembaga
penduduk pionir industri dan sektor lain penduduk di IKN
pendidikan dan riset
Proses pemindahan ASN dalam klaster ekonomi Mencapai net zero-carbon
Membangun sarana utama
diperkirakan dapat superhub Penambahan kapasitas emission dan 100% energi
(mis. Istana Kepresidenan, infrastruktur dasar seiring
diselesaikan terbarukan
perkantoran, dan Penguatan kota cerdas,
peningkatan jumlah
perumahan) di KIPP Pengembangan riset dan pusat digital, serta
populasi Pengembangan industri
talenta serta universitas pendidikan Abad ke-21 berkelanjutan
Pemindahan ASN tahap unggulan Peningkatan kapasitas dan
awal (termasuk TNI, Polri) Peningkatan investasi Menjadi kota terdepan di
diversifikasi klaster
Pembangunan lanjutan dan kapasitas produksi dunia dalam hal daya saing
Inisiasi sektor-sektor ekonomi dan infrastruktur
dan pemeliharaan klaster ekonomi
ekonomi prioritas pemampu di Daerah Mitra
infrastruktur dasar

10
Sumber: Undang-Undang No.3 Tahun 2022 dan Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara
Bab VI Penahapan Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Ibu Kota Nusantara

Tahap 1 – Prioritas Pengembangan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan

2.876 ha

2.037 ha

1.758 ha

Prioritas pengembangan tahap 1:


• Luas 2.876 hektar, dengan area pengembangan seluas 921 hektar
• Fungsi utama sebagai pusat pemerintahan
Istana Negara
Perkantoran Kemenko
Perkantoran Kemenko
Rumah Sakit Internasional
Mixed Use Kepadatan Tinggi
(Perdagangan /Jasa,
Perkantoran Swasta, Hunian
Apartemen)

Kawasan Perkantoran dan Jasa


(BUMN)

Titik Nol IKN


Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)
seluas 6671 Ha

Bangunan Kantor Pemerintahan Didesain


dengan Menyesuaikan Kontur dan Kondisi Lahan Lokal

Otorita Ibu Kota Nusantara


19
Konsep Pengembangan Ibu Kota Nusantara

Pengembangan Kawasan
Kota Hutan Forest City Kota Spons Sponge City Kota Cerdas Smart City
• Sistem perairan sirkular yang Komponen smart city mengidentifikasi elemen
Kota yang didominasi bentang lanskap nilai tambah yang memanfaatkan kemajuan
berstruktur hutan/Ruang Terbuka menggabungkan arsitektur, desain
teknologi informasi & komunikasi, pengelolaan
Hijau, dengan pendekatan lanskap tata kota, infrastruktur, dan prinsip
data perkotaan, dan teknologi digital untuk
berkelanjutan memberikan manfaat yang lebih besar bagi
terintegrasi untuk kehidupan yang
berdampingan dengan alam • Area perencanaan berperan seperti IKN.
spons yang menyerap air hujan,
menyaring melalui proses alami dan
PRINSIP 6 KATEGORI INISIATIF KOTA CERDAS
melepaskan air ke bendungan,
Konservasi
saluran air, dan akuifer PRINSIP
Nol deforestasi keanekaragama
n hayati
Kota Nusantara Sistem Keselamatan &
Pelibatan (Archipelago City) Perkotaan
Peningkatan Keamanan
masyarakat • Pemurnian dan pemanenan air
stok karbon
Adat & lokal • Ketahanan banjir Lingkungan
• Pelestarian dan peningkatan Layanan
Pengelolaan Perbaikan tata dan
ekologi Pemerintah
hutan kelola & tata Keberlanjutan
berkelanjutan guna lahan Kelayakan Huni
Kota Berdaya Serap Akses dan &
(Absorbent City) Mobilitas Kehidupan
• Efisiensi sistem sumber daya Kota
• memberikan manfaat kepada
masyarakat

Kota Terintegrasi
(Integrated City)
Tujuan Sponge City

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Konsep Pengembangan Ibu Kota Nusantara

IKN Sebagai Kota Hutan Yang Berkelanjutan


KPI 1.1 menunjukan adanya komitmen IKN untuk menjaga minimal 75% wilayahnya sebagai ruang hijau (65% area
dilindungi + 10% area produksi pangan) dari total luas wilayah KSN IKN seluas 256.142 hektare. Sementara itu,
Rencana Pola Ruang pada Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (IKN) IKN Tahun 2022-2024,
menunjukkan rinician kawasan hijau di IKN sebagai berikut.

Usaha mewujudkan IKN sebagai Kota Hutan yang


Berkelanjutan
± 16 %
± 32 %

± 84 % ± 68 %

Area Non-hijau Kawasan Budidaya

Area Hijau Kawasan Lindung


Ibu Kota Nusantara

Mesin Baru Penggerak Ekonomi


Strategi Pengembangan Ekonomi Samarinda sebagai Jantung: Pusat sejarah
IKN dan Kalimantan Timur: Kalimantan Timur dengan sektor energi yang
o Diversifikasi dan Sektor diremajakan
Samarinda
Ekonomi Baru • Pusat pemerintahan untuk Kalimantan Timur
o Prinsip Pengembangan • Mercusuar untuk penambangan batubara
Industri: Sustainable, Green, berkelanjutan
and Technologically • Basis manufaktur baru untuk energi terbarukan
Advanced
o Pembangunan Ibu Kota IKN sebagai Pusat saraf: Inti pemerintah dan pusat
Negara sebagai Prime- inovasi hijau untuk wilayah ini
mover Pemulihan Ekonomi • Pusat layanan pemerintah dan masyarakat
Pasca COVID-19 • Pusat inovasi dan pusat bakat
• Industri bersih dan berteknologi tinggi
• Basis untuk pariwisata untuk wilayah tersebut

Balikpapan sebagai Otot: simpul hilir migas dan


logistik untuk Kalimantan Timur
• Hilirisasi Industri Pengolahan minyak & gas menjadi
IKN
petrokimia
Kalimantan Balikpapan • Pelabuhan utama untuk provinsi dan wilayah
Timur
Kalimantan Timur sebagai Paru-paru: Pertanian Hulu
dan Pusat Wisata Alam
• Pengembangan wisata alam dan wisata kebugaran
• Pengembangan produksi pertanian hulu yang
terhubung dengan sektor hilir agrioindustri

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Penggunaan Lahan Eksisting
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) (%)
1 Bangunan Industri dan Perdagangan 166,44 0,06
2 Bangunan Non Permukiman Lainnya 795,36 0,31 Tutupan Hutan 42,87% (+ HTI= 61,06%)
3 Bangunan Permukiman Desa 2.676,52 1,04
4 Bangunan Permukiman Kota 903,52 0,35
5 Danau Lainnya 97,39 0,04 Perkebunan Kelapa Sawit 10,81%
6 Dermaga Laut 0,92 0,00 0 1.5 3 6 9
0,01 Km
7 Hamparan batuan/pasir lain 21,96 Permukiman 1,76%
8 Hamparan pasir pantai non volkanik 96,16 0,04
9 Hutan lahan rendah sekunder kerapatan rendah 8.819,66 3,42
Hutan lahan rendah sekunder
kerapatan sedang 27.298,72 10,58
11 Hutan lahan rendah sekunder kerapatan tinggi 50.033,80 19,40
12 Hutan lahan tinggi sekunder kerapatan sedang 13.800,08 5,35
13 Hutan mangrove sekunder kerapatan sedang 436,91 0,17
14 Hutan mangrove sekunder kerapatan tinggi 9.537,74 3,70
15 Hutan rawa/gambut sekunder kerapatan tinggi 643,28 0,25
16 Hutan Tanaman Lain 46.919,88 18,19
17 Jalan Lokal 2,57 0,00
18 Jalan Tol 134,18 0,05
19 Kolam air tawar lain 348,29 0,14
20 Ladang/tegalan hortikultura 4.230,71 1,64
21 Lahan terbuka lain 3.422,48 1,33
22 Landas Pacu 1,94 0,00
23 Lapangan diperkeras 8,16 0,00
24 Liputan vegetasi alami/semi-alami lain 146,35 0,06
25 Padang alang-alang 6,15 0,00
26 Padang Rumput 176,90 0,07
27 Penambangan terbuka bukan sirtu 3.770,03 1,46
28 Penambangan terbuka lain 328,52 0,13
29 Perairan laut dangkal 1.080,63 0,42
30 Perkebunan kelapa sawit 27.894,74 10,81
31 Perkebunan lain 231,08 0,09
32 Rawa pedalaman 697,33 0,27
33 Rawa pesisir bervegetasi 189,43 0,07
34 Sawah dengan padi diselingi tanaman lain/bera 537,52 0,21
35 Sawah dengan padi terus menerus 352,51 0,14
36 Semak Belukar 29.184,00 11,31
37 Sungai 3.306,59 1,28
38 Tambak ikan/udang 826,34 0,32
39 Tampungan air lain 680,61 0,26
40 Tanaman Campuran 17.932,46 6,95
41 Waduk irigasi 152,68 0,06
lainnya 73,61 0,03

Wilayah Ibu Kota Nusantara 256.142,72 100


13
Kementerian ATR/BPN
Pembagian Wilayah Perencanaan (WP)
WP KIPP WP IKN BARAT WP IKN SELATAN
U
o Pusat pemerintahan o Pusat ekonomi, o Energi Baru
nasional (istana bisnis dan keuangan Terbarukan
negara, perkantoran o Pariwisata Alam (EBT)
K/L, Diplomatic o Pelayanan o Permukiman 0 2 4 6
Km
Compound, dll) Kesehatan Perdesaan
o Pertahanan & o Pelayanan o Pertahanan & WP IKN UTARA
Keamanan Pendidikan Tinggi Keamanan
o Perumahan dan o Pertahanan & Luas: 12.067 Ha
Permukiman Keamanan

WP IKN TIMUR 2
WP IKN TIMUR 1 WP IKN TIMUR 2 WP IKN UTARA Luas: 3.720 Ha

WP IKN BARAT WP
o Pusat Hiburan o Pusat o Pusat Riset & MUARA
Luas: 17.206 Ha WP IKN TIMUR 1 JAWA
(International Pendidikan Inovasi
Luas: 9.761 Ha Luas: 9.084 Ha
Amusement Park), Tinggi o Pelayanan
Sport Center o Pusat Riset & Pendidikan
o Pariwisata Inovasi Tinggi WP KIPP
o Perdagangan & Jasa o Perdagangan & o Pusat Luas: 6.671 Ha
Pelayanan WP KUALA
o Jasa Perkantoran
WP SAMBOJA
Pendidikan Tinggi o Perkantoran o Pariwisata WP IKN
Luas: 4.299 Ha
SELATAN SIMPANG
o Pertahanan & o Pelayanan Luas: 6.753 Ha SAMBOJA
Keamanan Kesehatan Luas: 2.986 Ha

WP SIMPANG SAMBOJA WP KUALA SAMBOJA WP MUARA JAWA


o Pusat distribusi & o Pusat agroindustri o Pusat pelayanan publik
perdagangan dan industri pangan o Pusat kegiatan berbasis
komoditas o Perumahan pertanian & perikanan
kawasan o Perumahan dan
o Perumahan dan Permukiman
Permukiman
5
Sumber: Peraturan Presiden No.64 Tahun 2022 tentang RENCANA TATA RUANG (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Ibu Kota Nusantara
Tahun 2022-2042, Lampiran XII
1| IKN: Kota Dunia untuk Semua

Hierarki Perencanaan Tata Ruang

Perpres 63/2022
Perincian ACUAN PENATAAN RUANG IKN
RTRWN
RENDUK IKN (Pasal 15 UU IKN)
Arahan Tata RZ KAW
RENDUK IKN menjadi acuan
Ruang
Skala bagi penyusunan pengaturan
RTR PULAU
RTR KSN IKN
KALIMANTAN

RTR KSN IKN Diatur dengan Perpres


Perpres 64/2022
RTR KSN IKN Diatur dengan Perka OIKN
Kedalaman RDTR IKN
RTRW Kota
Skala

Perka Otorita RDTR WP RDTR WP 2 RDTR WP 4 RDTR WP 5


1 KIPP IKN Barat IKN Timur I IKN Timur II
RDTR KIPP
Skala

RTBL KIPP
Skala
1| IKN: Kota Dunia untuk Semua

Rencana Struktur Ruang RTR KSN IKN

Sumber: Peraturan Presiden No.64 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042
Lampiran IX
1| IKN: Kota Dunia untuk Semua

Rencana Pola Ruang RTR KSN IKN


Area Hijau
Area Hijau
Terdiri dari Kawasan
± Lindung +Kawasan
Tanaman Pangan

± ±
KAWASAN LINDUNG KAWASAN BUDIDAYA

Sumber: Peraturan Presiden No.64 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042
Lampiran IX
Rencana Sebaran Klaster Ekonomi dan Industri di IKN dan Kalimantan Timur

K-IKN (56.180 Ha) Balikpapan


Maloy (MBTK): ~300 km Utara Samarinda

Pendidikan abad ke-21 Farmasi Terintegrasi


Samarinda
Wilayah Kalimantan
Pusat badan litbang dan Industri Kimia Maju dan
Timur lainnya
inovasi Energi Rendah Turunannya: Petrokimia
Karbon
Industri Masa Depan yang
Ekowisata, Pariwisata Perkotaan,
Berbasis Energi Terbarukan
Wisata MICE, Wisata Medis dan
Kebugaran, Agroteknologi
Kawasan Industri Kariangau
Pusat badan litbang Farmasi
Terintegrasi

K-IKN Samarinda Industri Kimia M aju dan


Turunannya: Petrokimia
Energi Rendah Karbon
Pertambangan B erkelanjutan dan Industri Masa Depan yang
KIPP Gasifikasi Batubara Berbasis Energi Terbarukan

Wilayah Kalimantan Timur Farmasi Terintegrasi


lainnya
Kawasan
Industri Kawasan Industri
Kariangau Industri Pertanian Berkelanjutan Buluminung

Ekowisata dan Wisata Alam


Industri Pertanian
Energi Rendah Karbon: Berkelanjutan
Pertambangan Berkelanjutan dan
Balikpapan
Gasifikasi Batubara Industri Kimia Maju dan
Kawasan
Industri Turunannya: Oleokimia
Buluminung Maloy (MBTK)

Energi Rendah Karbon Energi Rendah Karbon:


Selat Makassar Biofuels Biofuels
Industri Kimia Maju dan
Turunannya
Oleokimia

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Perlindungan dan Pengelolaan 2| Strategi Implementasi
Pembangunan IKN

Lingkungan Hidup (PPLH)


>75% dari 256.142 Ha Ruang lingkup dari matra PPLH
1. Selaras dengan
1.1
area untuk ruang hijau
Prinsip dan Strategi
Alam
(65% area dilindungi
dan 10% area produksi Air, meliputi perlindungan dan
pangan) Prinsip Dasar PPLH pengelolaan air permukaan, air
1.2 100% penduduk dapat Menjaga dan sekaligus memperbaiki tanah dan air laut;
1
mengakses ruang hijau Daya Dukung dan Daya Tampung Udara ambien, meliputi perlindungan
rekreasi dalam 10 menit
Lingkungan Hidup (DDDTLH); dan pengelolaan kualitas udara dan
1.3 100% penggantian cuaca iklim mikro;
ruang hijau untuk setiap 2 Menghindari risiko dan kerusakan
bangunan bertingkat lingkungan hidup; Tutupan lahan, meliputi perlindungan
institusional, komersial, 3 Mengoptimalkan kinerja layanan dan pengelolaan fungsi ruang hijau
dan hunian (tutupan hutan dan tutupan
ekosistem;
pangan);
4 Memanfaatkan potensi sumber daya
Legenda alam secara efisien; Tanah, meliputi meliputi perlindungan
dan pengelolaan kondisi terrestrial
Go Area 5 Mengurangi kerentanan wilayah landscape permukaan tanah;
No Go Area terhadap dampak perubahan iklim
dan sekaligus membantu upaya Atmosfer, meliputi pengelolaan aspek
penurunan emisi Gas Rumah Kaca; perubahan iklim; yang diarahkan
pada terselenggaranya IKN yang
6 Memperbaiki & mempertahankan berstatus Net Zero Emission;
sumber daya keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati, meliputi
aspek perlindungan dan pengelolaan
keanekaragaman hayati baik yang
berada di wilayah daratan maupun
KRP Rencana Induk IKN diselaraskan
wilayah perairan darat dan laut
dengan 6 Prinsip Dasar PPLH serta
diintegrasikan pada pola ruang dan khususnya di wilayah Teluk
Balikpapan.
penataan ruang yang mengadopsi
alokasi penataan ruang Go/No Go
Area

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Strategi Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup 1. Strategi Rehabilitasi dan 2. Strategi mempertahankan
Pemulihan Ekosistem
Rehabilitasi dan Pemulihan dan meningkatkan upaya
1
Ekosistem terdegradasi di seluruh terdegradasi di seluruh wilayah
konservasi ruang hijau pada
wilayah Ibu Kota Nusantara khususnya IKN khususnya pada wilayah
wilayah No Go Area
pada wilayah No Go Area. No Go Area
2 Mempertahankan dan
meningkatkan upaya konservasi 1 Restorasi dan Pemulihan 1 Proses Pembangunan sarana dan
ruang hijau pada wilayah No Go Area. Ekosistem di Kawasan hutan; prasarana Ibu Kota Nusantara tidak
boleh merusak dan mengganggu
3 Membangun sarana dan prasarana 2 Wanatani/agroforestri untuk
habitat hutan konservasi, hutan
yang bertujuan untuk mengurangi kawasan hutan terdegradasi yang
lindung, ekosistem mangrove, padang
potensi kerusakan lingkungan, saat ini terlanjur digunakan
lamun dan terumbu karang, serta
mendukung penerapan sirkular masyarakat;
perairan teluk Balikpapan;
ekonomi dan selaras dengan 3 Restorasi Mangrove;
pencapaian target net zero emission. 2 Pengembangan area konservasi
4 Pembangunan hutan kota dan eks-situ;
4 Pemantauan dan Evaluasi secara
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
berkala terhadap 6 matra ruang lingkup 3 Menetapkan hutan mangrove Teluk
khusus nya di wilayah KIPP;
PPLH, termasuk pendeteksian potensi Balikpapan dan Sungai Hitam Kuala
5
bencana alam (slow dan rapid onset). Reklamasi bekas tambang. Samboja sebagai kawasan lindung.

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
3. Strategi pembangunan sarana dan prasarana mengurangi potensi 4. Strategi pemantauan dan
kerusakan lingkungan dan selaras dengan pencapaian target net zero evaluasi terhadap 6 matra
emission dan circular city ruang lingkup PPLH, termasuk
pendeteksian potensi bencana
alam (slow dan rapid onset)
Membangunan green building 3 Pengelolaan air limbah domestik
1
untuk meningkatkan efisiensi 1 Inventarisasi dilakukan secara
dan pengelolaan air limbah industry;
menyeluruh untuk mendapatkan status
penggunaan sumber daya,
4 Penggunaan 100 persen energi terkini kondisi dari 6 matra lingkungan
pencapaian target net zero emission
terbarukan pada tahun 2045 di hidup;
dan kota sirkular;
2 seluruh wilayah Ibu kota Nusantara;
Mempertahankan fungsi hidrologi
2 Sistem pemantauan kualitas
5 Menerapkan prinsip sirkular di lingkungan hidup secara real time
alami dengan prinsip kota spons
setiap aspek pada rantai pengelolaan dengan memanfaatkan teknologi digital
melalui pembangunan drainase
persampahan dan pengolahan limbah dan remote sensing;
ramah lingkungan, fungsi wilayah
B3 terpadu.
resapan, serta waduk alami dan 3 Strategi lainnya: (i) penguatan
buatan; kebijakan dan kelembagaan; (ii)
pengkajian risiko dan perencanaan
terpadu; (iii) peningkatan efektivitas
dan pencegahan dan mitigasi
bencana; (iv) perkuatan kesiapsiagaan
pemerintah dan masyarakat; (v)
pembangunan sistem pintar peringatan
dini multi ancaman bencana meliputi
gempa, tsunami, cuaca ekstrim, serta
kebakaran hutan dan lahan, untuk
mendeteksi potensi bencana di wilayah
IKN.

26
Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Konsep Pengembangan Ibu Kota Nusantara

Pembangunan Sosial dan Sumber Daya Manusia Ibu Kota Nusantara


Sosial Kesehatan Pendidikan Ketenagakerjaan
o Pembangunan sosial dengan 3 Komponen Prinsip dasar pendidikan di IKN Penciptaan Lapangan Kerja
mengakui keragaman komunitas kota sehat IKN: diarahkan kepada konsep o Tahap Awal Pembangunan:
yang saat ini tinggal di dalam dan 1) Individu pendidikan Abad 21: membangun penciptaan lapangan kerja akan
di sekitar lokasi IKN dalam 2) Masyarakat ekosistem pendidikan terbaik difokuskan pada sektor
perencanaan dan pengembangan 3) Lingkungan untuk memenuhi kebutuhan konstruksi dan sektor
kota, talenta masa depan di klaster pendukung pembangunan
o Kerangka strategi sosial ekonomi (kuliner, pakaian, dan
diarahkan untuk mengintegrasikan keterampilan lainnya).
kegiatan komunikasi, kegiatan Strategi pendidikan: o Jangka menengah dan panjang:
pembangunan ekonomi, dan 1. Penyediaan layanan pendidikan pemindahan IKN akan menjadi
strategi spasial. yang merata, berkualitas, dan sumber pertumbuhan ekonomi
o integrasi sosial ekonomi inklusif; baru dan menjadi penggerak
dikembangkan untuk membentuk ekonomi untuk Kalimantan
nilai-nilai sosial yang telah ada, 2. Pengembangan Best in Class
Timur dan sekitarnya.
membangun keterampilan Teaching University dan
masyarakat, dan memungkinkan Research University
masyarakat lokal menjadi bagian
Strategi kota sehat: Strategi ketenagakerjaan:
pembangunan ekonomi IKN.
o Mengarusutamakan Aspek Menyiapkan sistem pelatihan dan
o Pemampu (key enablers)
Kesehatan dalam Pembangunan penyaluran tenaga kerja secara
membutuhkan integrasi yang kuat
inklusif dan afirmatif sesuai
antara kegiatan tata ruang, Ibu Kota Nusantara
kebutuhan pembangunan Ibu Kota
pembangunan ekonomi, dan Nusantara
komunikasi dalam o Menyediakan akses pelayanan
pengimplementasiannya. kesehatan yang berkualitas dan
merata

o Memperkuat sistem kesehatan


termasuk untuk kesiapan
penanganan pandemi penyakit

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Ibu Kota Nusantara

Kerja Sama Antar Daerah

Pengembangan kerja sama dan kolaborasi IKN dengan


Daerah Mitra* dilaksanakan mengacu:

RTR KSN Ibu Kota RTRW Pulau


Nusantara Kalimantan

Sektor pembangunan dalam kerja sama antar daerah:

Ekonomi dan Pariwisata dan Ekonomi


Industri Kreatif
Logistik dan Energi dan
Konektivitas Ketenagalistrikan

SDM dan Pertanian dan Ketahanan


Ketenagakerjaan Pangan

Perlindungan dan
Pengelolaan SDA
Pengelolaan LH

*Daerah Mitra adalah kawasan tertentu di Pulau Kalimantan yang


dibentuk dalam rangka pembangunan dan pengembangan superhub
ekonomi IKN, yang bekerja sama dengan Otorita IKN, dan ditetapkan
melalui Keputusan Kepala Otorita IKN
Berdasarkan Ketentuan Umum Perpres No.63/2022

Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab VII Kerangka Implementasi
Mekanisme
kolaborasi
dalam
Monitoring
Emisi GRK
di IKN
Draft
Initial Scoping
Analysis:
Towards A
Carbon-Neutral
Nusantara in 2045
v.1.3.1
Landscape Indonesia October 2022

Supported by the
Department of Foreign
Affairs and Trade (DFAT) of
the Government of Australia
Through the ASEAN
Australia Smart Cities Trust
Fund of the Asian
Development Bank (ADB)

29
Perencanaan di IKN perlu disinergikan dengan Kerangka
Reformasi (Penguatan) Sistem Ketahanan Bencana
Kerangka Kebijakan 5 Area Strategi Reformasi Tujuan
Pembangunan Satu Data Mewujudkan data, informasi dan
SFDRR, SDGs,
Bencana Terintegrasi pengetahuan penanggulangan
Perencanaan

RANCANGAN PARIS AGREEMEN


Kerangka

RENCANA INDUK bencana yang terpadu

Minimal 20% Kab/Kota di Indonesia mencapai tujuan ketahanan bencana


RPJMN SISTEM ON CLIMATE
2020-2024 PENANGGULANGAN
BENCANA 2020-2044 PERINGATAN CHANGE,
DINI TERPADU KOMITMEN Penguatan Sistem Mengembangkan komunikasi
GLOBAL Peringatan Dini Bencana peringatan dini yang efektif dan
Terpadu inklusif

Dana Siap Pakai Pinjaman & Hibah Lembaga Swasta


Penganggaran

APBN Penguatan Ketahanan Sosial Mewujudkan masyarakat yang


(DSP) Dalam Negeri (NGO)
Kerangka

melalui Literasi adaptif dan tanggap bencana


Kebencanaan, Budaya Sadar
Dana Rehabilitasi & Pinjaman & Hibah Luar Kolaborasi Bencana dan Pemberdayaan
APBD
Rekonstruksi Negeri Masyarakat Masyarakat

Penguatan Kelembagaan Menguatkan kerjasama dalam


yang Kolaboratif penanggulangan bencana
serta
Kelembagaan

Pemerintah
Kerangka

Daerah dan BPBD


seluruh provinsi/ Peningkatan Investasi dan Mengembangkan pendanaan dan
kabupaten/kota Sinergi Pendanaan investasi kebencanaan
terintegrasi di pusat dan daerah
dengan pelibatan pelaku
pembangunan non-pemerintah.
Kerangka Regulasi: UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU 6/2018 tentang Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat, Permendagri 101/2018 tentang SPM Sub-urusan Bencana

Pemanfaatan Teknologi dan Informasi Komunikasi (TIK) / Digital Platform


TERKAIT
SEKTOR

KESEHATAN SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP KEAMANAN

Sumber: Kemendagri, 2021

Anda mungkin juga menyukai