Anda di halaman 1dari 4

“ANALISIS BISNIS IKN DARI PERSPEKTIF ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI”

ANDRIYANSAH
BISNIS DIGITAL

A. LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki sejarah dan masa depan pembangunan ibu kota negaranya. Walaupun
Indonesia belum pernah membangun ibu kota negara (IKN) kemerdekaan, namun Indonesia
pernah merencanakan dan memindahkan IKN ke beberapa kota besar peninggalan Belanda.
Beberapa kota berhasil menjadi ibu kota sampai akhirnya DKI Jakarta menjadi ibu kota negara
yang berkembang cukup lama hingga sekarang. Saat ini, Jakarta sebagai ibu kota negara dinilai
tidak ideal karena beban daerah di DKI Jakarta mewadahi begitu banyak sektor mulai dari pusat
pemerintahan, bisnis, keuangan, perdagangan, jasa dan sebagainya, Pertumbuhan penduduk pulau
Jawa sangat padat sehingga urbanisasi yang sangat tinggi menyebabkan kesenjangan antara pulau
Jawa dan luar Jawa, selain itu, DKI Jakarta saat ini memiliki ancaman bencana alam banjir,
hidrometerologis dan gempa bumi karena di berada pada titik gempa dan mengalami penurunan
tanah seiring waktu akibat dari pertumbuhan serta kepadatan urbanisasi

Kalimantan Timur terpilih sebagai lokasi strategis ibu kota negara baru karena potensi-
potensinya yang dapat menjawab isu ibu kota negara di DKI Jakarta saat ini dan lokasinya yang
berada di tengah Indonesia memeratakan laju perkembangan negara. IKN baru terletak di dua
kabupaten, yaitu kabupaten Penajam Paser Utara dan kabupaten Kartanegara dengan luas wilayah
daratan kurang lebih 256.142 hektar. Terdapat dua kecamatan yang beririsan yaitu Kecamatan
Sepaku dan Kecamatan Loa Luku. Dalam pengembangan kawasan Ibu Kota Negara baru, terdapat
beberapa ruang lingkup yang membagi peruntukkan zonasi wilayah, salah satunya Kawasan Inti
Pusat Pemerintahan (KIPP) yang akan beririsan dengan beberapa desa di kecamatan Sepaku,
diantaranya Desa Pemaluan, desa Bumi Harapan, dan Desa Bukit Raya.

Mengacu pada Lampiran II, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2022
Tentang Ibu Kota Negara (IKN), pembangunan IKN akan dihubungkan dengan kota lain
berdasarkan sektor penggerak ekonomi dengan IKN sendiri akan berfungsi sebagai pusat saraf yaitu
inti pemerintahan dan pusat inovasi hijau yang terdiri dari beberapa zonasi. Kota Samarinda yang
berada di utara IKN baru berfungsi sebagai Jantung, yaitu zona pusat sejarah Kalimantan Timur
dengan sektor energi yang diremajakan. Kota Balikpapan yang berada di timur IKN baru berfungsi
sebagai otot yaitu simpul hilir migas dan logistik Kalimantan Timur. Untuk pembangunan Kawasan
Ibu Kota Negara (K-IKN) di Kecamatan Sepaku akan membagi 3 zonasi, diantaranya Kawasan Inti
Pusat Pemerintahan (KIPP) akan berada di bagian selatan Kecamatan Sepaku, bagian barat dan
timur akan menekankan sector perkantoran, kawasan bisnis, pusat pengembangan talenta.
Perbedaan pada K-IKN barat dan timur adalah sektor perguruan tinggi pada bagian barat, dan hotel
bisnis serta MICE pada bagian timur.

B. RUMUSAN MASALAH

➢ Bagaimana Upaya pemerintah menerapkan konsep IKN ?


➢ Apa yang di perlukan untuk mengelola bisnis IKN ?
➢ Apa yang harus di perhatikan untuk memanajemen bisnis IKN ?
➢ Bagaimana tantangan dalam hal operasional IKN ?
C. ANALISIS

Upaya pemerintah menerapkan konsep kota cerdas dalam pengembangan ibu kota negara atau
IKN Nusantara diharapkan dapat mewujudkan kota yang inklusif dan menjadi daya tarik bagi
generasi muda. Meski demikian, manajemen aset perlu disiapkan secara matang dan terpadu agar
pengelolaan aset-aset IKN berkelanjutan. Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung Harun Al Rasyid Lubis mengemukakan, pemerintah ingin membuat
daya tarik kota baru di IKN. Hal ini sejalan dengan strategi kependudukan. Pada tahun 2045, jumlah
penduduk Indonesia ditaksir mencapai 319 juta orang. Sementara dalam peta jalan IKN, jumlah
penduduk di IKN pada tahun 2035 ditaksir sekitar 1,8 juta orang.

Pengelolaan aset IKN memerlukan terobosan melalui reformasi birokrasi. Kerap terjadi
pembuat kebijakan ikut mengoperasikan aset sehingga justru tidak efektif. Kebiasaan itu perlu
direformasi agar ada manajemen yang lebih baik di IKN serta desain besar IKN harus bisa
menerapkan teknologi untuk mobilitas masa depan, berupa kendaraan otonom, terhubung, listrik,
dan bersama (ACES).

Manajemen aset IKN dinilai perlu bercermin pada pengalaman mengelola aset kawasan-
kawasan baru yang telah diterapkan oleh badan otorita yang sudah ada sebelumnya, seperti Otorita
Batam. Batam mengalami evolusi panjang untuk menemukan model manajemen aset. Pengelolaan
aset-aset negara di Batam sempat menghadapi tantangan konflik antara pemerintah daerah dengan
badan otorita Batam.

Tantangannya adalah dalam hal operasional. “IKN akan dihuni generasi muda. Mereka harus
diberi ruang untuk mencoba berinovasi dengan bukti nilai yang bisa dipraktikkan,” kata Harun
dalam diskusi “IKN: Beyond Asset Management” yang digelar Journalist Media Network secara
daring.
D. KESIMPULAN

• Pemerintah perlu menerapkan konsep kota cerdas dalam pengembangan ibu kota negara atau IKN
Nusantara ,tujuannya untuk mewujudkan kota yang inklusif dan menjadi daya tarik bagi generasi
muda.
• Manajemen aset IKN perlu bercermin pada pengalaman mengelola aset kawasan-kawasan baru
yang telah diterapkan oleh badan otorita yang sudah ada sebelumnya, seperti Otorita Batam.
• Tantangan IKN dalam operasional yaitu IKN akan di huni oleh generasi muda, dimana mereka
harus di beri ruang untuk berinovasi.

E. SARAN

Pembangunan ibu kota negara Nusantara perlu ditunjang kesiapan manajemen aset untuk
pengelolaan yang berkelanjutan. Dengan demikian, target mewujudkan kota yang inklusif dengan
konsep kota cerdas agar dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai