Anda di halaman 1dari 5

PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA : WUJUD DAN HARAPAN VISI INDONESIA

2045

Ilustrasi IKN (http://ciptakarya.pu.go.id/)

Penulis : Athaya Azha Nabil Hibrizi – 17 Juni 2022

Sejak kecil kita mengenal Ibukota Indonesia merupakan Jakarta. Konsep itulah yang
membuat sebagian besar ekonomi kita berputar di Jakarta. Jakarta bukan hanya menjadi
ibukota saja,namun juga menjadi pusat segala sektor seperti bisnis, keuangan, hiburan hingga
pusat pemerintahan pun terpusat di Jakarta dan kota-kota lain dianggap sebagai daerah.
Berbeda dengan Negara Amerika Serikat yang membagi ruang ekonominya berdasarkan per
wilayah. Seperti pusat industri hiburan atau film terdapat di Hollywood California, pusat
startup dapat ke Silicon Valley yang lokasinya juga di California, Pusat keuangan dan kantor
terdapat di New York dan pusat pemerintahannya berada di Washington. Semua benar-benar
ditata dan infrastrukturnya dibangun sesuai dengan kebutuhan mereka. Maka dari itu,
kebijakan pemerintah untuk memindahkan Ibukota merupakan langkah yang bagus dan maju
karena Jakarta yang selama ini menjadi Ibukota Indonesia telah penuh dengan penduduknya
yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan kepadatan
penduduk Jakarta di angka 16.074 jiwa/km2 yang apabila dibandingkan dengan kepadatan
penduduk di Indonesia hanya 141 jiwa/km2 (Ayundari, 2022). Jakarta juga merupakan

1
termasuk kota termacet di peringkat 46 dari 404 kota di seluruh dunia (Tomtom, 2021).
Belum lagi Jakarta berpotensi dilanda berbagai macam bencana. Banyaknya sampah di
sungai, sedikitnya resapan karena sebagian besar wilayah digunakan untuk pemukiman, dan
pasangnya air laut yang berpotensi menyebabkan banjir. Lokasi Jakarta juga berada di daerah
Ring of fire yang rawan terjadi gunung meletus dan gempa bumi. Tanah di Jakarta juga selalu
turun dari 35 cm hingga 50 cm dalam kurun tahun 2007 - 2017 (Shaid & Ika, 2022). Hal
tersebut menyebabkan alasan pemindahan Ibukota semakin kuat dan berlokasi di wilayah
Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Alasan
dipilihnya lokasi Ibukota baru di Kalimantan karena Presiden pertama Republik Indonesia,
Soekarno pernah memiliki ide agar Ibukota negara ke Kalimantan yang dilontarkan sekitar
tahun 1950-an. Soekarno telah meramal bahwa Jakarta dapat tumbuh tak terkendali.
Beberapa pertimbangan Soekarno untuk memilih Kalimantan menjadi Ibukota negara.
Pertama, Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia dan berlokasi tengah gugus
pulau di Indonesia. Kedua, menghilangkan jawasentris atau sentralistis pada pulau Jawa.
Ketiga, pembangunan di Jawa terutama Jakarta merupakan konsep bekas peninggalan
penjajahan oleh Belanda dan Soekarno menginginkan Ibukota baru sesuai konsepnya sendiri
(Yahya, 2018). Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas
Suharso Monoarfa menyatakan bahwa lokasi Ibukota yang bertempat di Pulau Kalimantan
yang dilewati oleh alur laut kepulauan Indonesia yang berlokasi di Selat Makassar yang juga
berperan sebagai jalur laut taman nasional serta regional. Selain itu, lokasi Ibukota baru ini
memiliki infrastruktur yang cukup lengkap seperti pelabuhan, bandara, dan jalan yang cukup
memadai serta ketersediaan infrastruktur yang lain seperti jaringan, energi, dan air minum
yang memadai (Habibah & Fardaniah, 2022).
Visi Indonesia 2045 merupakan visi yang digagas oleh pemerintah dalam 100 tahun
Indonesia merdeka untuk menuju negara maju yang berdaulat, adil, dan makmur. Terdapat
empat pilar dalam Visi Indonesia 2045 yaitu pembangunan manusia dan penguasaan iptek,
pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan ekonomi, serta pemantapan ketahanan
nasional dan tata kelola pemerintahan (Bappenas, 2019).
Dalam pilar pembangunan manusia dan penguasaan iptek terdapat keinginan untuk
mereformasi ketenagakerjaan (Bappenas, 2019). IKN akan diperkirakan memiliki sekitar
4.811.000 lapangan kerja. Dalam pilar tersebut, juga menginginkan peningkatan kualitas
hidup rakyat yang ditargetkan pada tahun 2045, IKN menempati Rasio Gini Regional
terendah. Keinginan Peningkatan sumbangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. IKN juga

2
menargetkan 100% konektivitas digital dan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
semua penduduk dan bisnis (IKN, 2021).
Pilar selanjutnya merupakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (Bappenas, 2019).
Lokasi Ibukota baru tidak berlokasi di Jawa yang selama ini perputaran ekonominya lebih
berjalan daripada pulau lainnya, melainkan di Pulau Kalimantan. Maka dari itu, dengan
adanya Ibukota baru di Kalimantan, diharapkan ekonomi tidak hanya berpusat di Jawa
melainkan di pulau luar jawa yaitu Kalimantan ketika Ibukota nya sudah berjalan. Melihat
rencana panjang pemerintah dalam pemindahan Ibukota sesuai dengan Visi Indonesia 2045,
Indonesia akan masuk 5 besar dalam bidang ekonomi di tahun 2045 dengan PDB per kapita
yang diperkirakan mencapai USD 23.119 (Ayundari, 2022). Tahun 2036 juga diperkirakan
akan keluar dari middle income trap yang merupakan kondisi negara yang berpenghasilan
menengah tidak mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil agar
dapat mencapai pendapatan yang baru sebagai negara yang berpenghasilan tinggi (Anggela,
2022). Maka dari itu, perlu transformasi ekonomi yang didukung oleh hilirisasi industri yang
dapat dimanfaatkan dengan sumber daya manusia, penyederhanaan regulasi, infrastruktur,
dan reformasi birokrasi agar dapat mencapai Visi Indonesia 2045. Hal tersebut yang
dibutuhkan IKN agar dapat mendukung dan mendorong transformasi ekonomi tersebut.
Pilar tersebut juga menginginkan agar komitmen terhadap lingkungan hidup (Bappenas,
2019). IKN akan menargetkan lebih dari 75% kawasan hijau di pemerintahan IKN,
Pengelolaan sampah 60% daur ulang, dan pada tahun 2035, 100% air limbah akan diolah
melalui sistem pengelolaan limbah. Pilar tersebut juga menginginkan pemantapan ketahanan
energi dan air yang ditargetkan pada tahun 2045 mencapai net zero emissions dan instalasi
kapasitas energi yang terbarukan akan memenuhi 100% kebutuhan energi yang ada di IKN
(IKN, 2021).
Pada pilar pemerataan pembangunan terdapat keinginan untuk mempercepat pengentasan
kemiskinan yang ditargetkan 0% di IKN pada tahun 2035. Pilar tersebut juga menginginkan
pembangunan infrastruktur merata dan integrasi. IKN akan menargetkan 80% perjalanan
menggunakan transportasi umum dengan akses 10 menit ke fasilitas penting dan simpul
transportasi umum serta Pada tahun 2045, seluruh kawasan permukiman di kawasan
pemerintahan IKN akan memiliki akses terhadap infrastruktur penting (IKN, 2021).
Pada bagian pilar pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan merupakan
komponen dari reformasi kelembagaan dan birokrasi. Sasaran pembangunan dalam bidang
aparatur adalah terealisasikannya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa
yang berdasarkan hukum serta birokrasi yang netral dan profesional serta menargetkan

3
memperoleh peringkat very high dalam perangkat e-Gov Development index oleh PBB. Pada
pilar tersebut juga menginginkan 100 % integrasi seluruh penduduk lokal maupun penduduk
pendatang (IKN, 2021).
Perkiraan biaya untuk membangun IKN sekitar Rp466 Trilliun – Rp 486 Triliun hinnga tahun
2045 dan biaya pembangunan tersebut hanya ditanggung 19 persen atau sekitar Rp 88,54
triliun – Rp92,34 triliun oleh APBN. Selain itu, pemerintah akan memanfaatkan dana dari
investasi BUMN, swasta hingga kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU)
dalam membangun IKN. Hal tersebut membuktikan bahwa biaya pembangunan IKN hanya
membutuhkan sedikit dari anggaran negara, dan sisanya berdasarkan skema anggaran lain
yang tidak memberatkan anggaran negara.
Pemindahan IKN menuju ke tempat yang baru merupakan hal yang membutuhkan banyak
faktor, terutama keuangan. Terlebih lagi Indonesia baru saja melewati pandemi yang cukup
menguras anggaran negara agar dapat pulih, terutama dalam bidang ekonomi masyarakat.
Namun, apabila dilihat dari urgensi nya, maka diperlukan pemindahan IKN menuju ke tempat
yang baru demi mewujudkan Visi Indonesia 2045 dapat berjalan dengan baik untuk
memperingati 100 tahun indonesia merdeka.

Referensi

4
Anggela, N. L. (2022, Maret 8). Mengenal Istilah Middle Income Trap, Jebakan Untuk Kelas
Menengah. Diambil kembali dari ekonomi.bisnis.com:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220308/9/1504363/mengenal-istilah-middle-
income-trap-jebakan-untuk-kelas-menengah
Ayundari. (2022, Januari 25). Urgensi Pemindahan Ibu Kota Negara. Diambil kembali dari
djkn.kemenkeu.go.id:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/14671/Urgensi-
Pemindahan-Ibu-Kota-Negara.html
Bappenas. (2019). Ringkasan Eksekutif Visi Indonesia 2045. Diambil kembali dari
bappenas.go.id:
https://old.bappenas.go.id/files/Visi%20Indonesia%202045/Ringkasan%20Eksekutif
%20Visi%20Indonesia%202045_Final.pdf
Habibah, A. F., & Fardaniah, R. (2022, Januari 18). Menteri PPN: Pemindahan IKN strategi
wujudkan Visi Indonesia 2045. Diambil kembali dari antaranews.com:
https://www.antaranews.com/berita/2649917/menteri-ppn-pemindahan-ikn-strategi-
wujudkan-visi-indonesia-2045
IKN. (2021). Delapan Prinsip Ibu Kota Negara. Diambil kembali dari IKN Ibu Kota Negara:
http://ikn.go.id
Shaid, N. J., & Ika, A. (2022, Februari 11). 6 Alasan Ibu Kota Negara Pindah dari Jakarta ke
Kalimantan Timur. Diambil kembali dari kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2022/02/11/052456426/6-alasan-ibu-kota-negara-
pindah-dari-jakarta-ke-kalimantan-timur?page=all
Tomtom. (2021). Traffic Index 2021. Diambil kembali dari tomtom.com:
https://www.tomtom.com/en_gb/traffic-index/ranking/
Yahya, H. (2018). Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera. Jurnal Studi Agama
dan Masyarakat, 28.

Anda mungkin juga menyukai