Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN PEMBANGUNAN IBU KOTA BARU YANG RAMAH

LINGKUNGAN

Oleh :
Angelina Clarissa Joanne Hapsari/4
Benekditus Alfantino/5
Francesca Dorothea Mitchell Kusumo/12
Frederico Nicolas Christanto/13
Presiden Jokowi Dodo atau Jokowi telah mengatakan bahwa Pulau Jawa
sudah terlalu berat dengan penduduk yang telah mencapai 150 juta atau 54 persen
dari total penduduk Indonesia. Ditambah ibu kota yang terletak di Pulau Jawa,
beban Jakarta sebagai ibu kota saat ini sudah terlalu berat sebagai pusat
pemerinthan, pusat bisnis, pusat keuangan, hingga pusat perdagangan dan jasa.
Beban ini akan semakin berat jika ibu kota pemerintahan pindahnya tetap di Pulau
Jawa. Oleh karena itu, wilayah di Kalimantan Timur telah ditetapkan menjadi Ibu
Kota Negara (IKN) baru Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai ibu kota
baru (yang tidak hanya akan mendukung fungsinya sebagai pusat administrasi
pemerintahan) jumlah penduduk kota tersebut di pastikan nantinya akan
meningkat, pembangunan IKN baru juga akan dimulai dari nol, lokasi
pembangunan ibu kota yang berdekatan dengan wilayah yang berkembang juga
memberikan kemudahan dalam pembangunan, di sekitar wilayah ibu kota
nantinya juga akan tumbuh berbagai macam kegiatan ekonomi yang akan terus
berkembang, kesemuanya itu akan bermuara pada peningkatan kebutuhan sumber
daya, termasuk energi. Energi adalah mesin penggerak kegiatan; tanpa keberadaan
energi kegiatan administrasi pemerintahan, jasa-jasa maupun transportasi dan
industri secara luas di sekitar kota tidak mungkin dapat berlangsung. Sebuah ibu
kota tentu tidak akan dapat mejalankan fungsinya dengan baik bila ketersediaan
dan sistem pemanfaatan energinya tidak handal dan berkelanjutan, termasuk IKN
baru di Kalimantan Timur nantinya, Energi akan menjadi salah satu tantangan
utama bagi beroperasinya kegiatan – kegiatan di IKN baru. Kalimantan memiliki
cadangan sumber daya energi yang cukup besar, dari sumber fosil maupun
terbarukan. Selama ini Kalimantan berfungsi sebagai penghasil energi (minyak
bumi, gas bumi, batu bara) maupun hasil – hasil hutan yang sebagian besarnya di
ekspor ke luar pulau, ke luar negeri, yang menjadikan Indonesia negara
pengekspor energi kelas dunia dan Kalimantan penyumbang terbesarnya.
Bagaimana memenuhi kebutuhan energi di IKN tersebut nantinya? Bagaimana
cara untuk mengkonsumsi energi di sana yang sesuai dengan prinsip – prinsip
pemanfaatan energi yang baik? Makalah ini mengusulkan prinsip – prinsip yang
perlu di perhatikan bagi upaya pemasokan dan konsumsi energi untuk IKN di
Kalimantan Timur, dengan mempertimbangkan sistem energi di Kalimantan
secara luas. Secara lintas makalah ini mengulas kondisi cadangan energi di
Kalimantan, infrastruktur energi yang telah dibangun, serta mengusulkan pola
penyediaan energi dan pemanfaatan energi untuk IKN baru di Kalimantan Timur.

Perencanaaan pembangunan Ibu Kota baru yang ramah lingkungan

Pemerintah terus mempersiapkan infrastruktur seiring rencana


pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur yang akan
dilaksanakan pada 2024 mendatang. Tujuannya rencana pemindahan tersebut ada
5 diantaranya yaitu, Meminimalkan adanya bencana alam yang akan melanda Ibu
Kota baru, letaknya strategis yaitu pada Kalimantan Timur, selain itu Ibu Kota
tersebut juga berada pada dekatnya dua kota yang telah berkembang terus yaitu
Balikpapan dan Samarinda, adanya infrastruktur yang lengkap pada Kalimantan
Timur, dan sudah adanya tersedia lahan pemerintah seluas 180 hektar. Pada Ibu
kota baru tersebut, akan adanya Kompleks Istana Negara akan dibangun di lahan
luas 100 hektare dari sebelumnya 55 hektare yang nantinya mengakomodasi ruang
terbuka hijau (RTH) berupa botanical garden yang lebih besar. Untuk Kawasa
pemukiman, Kementerian PUPR akan membangun 100.000 rumah. Adapun, total
target populasi yang akan tinggal di IKN Nusantara mencapai 320.000 orang
hingga tahun 2045 sehingga membutuhkan sekitar 82.353 unit hingga 100.000
unit rumah. Kementerian PUPR juga tengah membangun bendungan
yang diperlukan untuk menunjang pasokan air bersih bagi masyarakat di IKN
Nusantara. Adapun, perencanaan yang tengah disiapkan yakni pembangunan
drainase dan air baku di sekeliling daerah IKN, konektivitas jalur logistik serta
jalan penghubung dari bandara SAMS Sepinggan di Balikpapan menuju kawasan
IKN. "Terkait perencanaan terkait Sumberdaya air, perencanaan drainase dan air
baku, kalau Dirjen Bina Marga menyiapkan konektivitas, jalan logistik dan akses
menuju IKN, kami menyiapkan jalan tol dari Airport Balikpapan sepinggan ke
IKN," ujarnya(orang di berita)
Dalam rapat kerja dengan Pemerintah, Panitia Khusus Rancangan
Undang-Undang Ibu Kota Negara(Pansus RUU IKN) sepakat untuk membawa
RUU IKN ke rapat Paripurna untuk disahkan sebagai Undang-undang, selain itu
Mentri Perencanaan Pembangunan Nasional mengungkapkan bahwa Ibu Kota
baru kelak diberi nama Nusantara. Adapun informasi mengenai perkembangan
pemindahan ibu kota, yaitu seperti yang telah dibicarakan bahwa RUU dibawa ke
rapat Paripuna untuk disahkannya menjadi sebuah undang-undang oleh DPR.
Pada jalannya rapat tersebut ada percakapan berikut, “Apakah rancangan undang-
undang ini, Rancangan Undang-undang tentang Ibu Kota Negara sudah kita bahas
dapat kita setujui dan kemudian kita proses lebih lanjut sesuai dengan peraturan
DPR RI untuk dilanjutkan pada tahap pembicaraan tingkat II, apakah bis akita
setujui, kata Ketua Pansus RUU IKN Ahmad Doli Kurnia. “Setuju” jawab peserta
rapat dan sehingga menjadi sebuah tanda kesepakatan, selain itu juga ada
informasi bahwa Pemerintah menamakan ibu kota baru Nusantara, Menteri
Suharso pelaku yang memberikan nama tersebut karena memiliki alasan, yakni
“Alsannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di International,
mudah, dan menggambarkan kenusantaraan kita semua Republik Indonesia” kata
Suharso, beliau juga memilih nama tersebut karena telah melalui pertimbangan
dari ahli Bahasa dan ahli sejarah, Informasi selanjutnya yaitu bahwa
dikabarkannya ibu kota baru Sebagian besar akan dibiayain oleh APBN, biaya
pembangunan yang ditanggung yakni sebesar 53,5% sementara 46,5% nya akan
didanai KPBU dan BUMN, dan informasi terakhir bahwa perancangan IKN dekat
ke mana-mana Presiden Joko Widodo mengungkapkan, pembangunan ibu kota
baru harus dijadikan momentum untuk membangun sebuah kota besar yang sehat,
efisien, dan produktif. Selain itu, IKN sejak awal juga dirancang agar warga
dapat berpegian ke mana saja secara ramah lingkungan, sebab kosep
pembangunan IKN mengadatapsi zero emition, IKN juga menyediakan pelayanan
keamanan dan Kesehatan serta Pendidikan berkelas dunia.

Terkait rencana pembangunan ibu kota yang sehat, efisien, dan produktif
ini sudah dimulai dengan desain awal Istana Kepresidenan. Dari Instagram resmi
presiden, @jokowi, nampak ibu kota negara dirancang dengan konsep smart city
dan eco friendly. Dalam video, Istana Kepresidenan terlihat megah dengan konsep
bangunan menyerupai Garuda yang membentangkan sayap. Istana juga dikelilingi
pepohonan hijau, sungai, serta tempat terbuka hijau yang luas. Bangunan Istana
juga diapit oleh bangunan lembaga yudikatif (Mahkamah Agung) dan legislatif
(MPR/DPR/DPD). Peran teknologi digital dalam rancangan pembangunan sendiri
sudah terlihat melalui desain awal Istana Kepresidenan yang menggunakan
teknologi 3D. Teknologi 3D sendiri sangat membantu pemerintah dalam membuat
rancangan infrastruktur IKN yang baru ini. Apalagi di zaman modern sekarang
teknologi 3D sudah bertumbuh pesat, maka tak heran bahwa rancangan
infrastruktur ini bisa berjalan dengan cepat. Dalam proses perancangan model 3D
diperlukan perhitungan ukuran menggunakan konsep Trigonometri sehingga
ukuran dalam bentuk 3D akurat dengan letak daerah yang sebenarnya di
Kalimantan Timur. Konsep trigonometri ini juga diperlukan dalam penentuan luas
wilayah yang dibutuhkan sehingga konsep infrastruktur akan lebih aman , efisien,
dan berjalan dengan baik. Arsitek juga perlu menggunakan konsep trigonometri
terutama untuk menghitung beban struktural, lereng atap, permukaan tanah dan
banyak aspek lainnya, termasuk naungan matahari dan sudut cahaya.

Di dalam Konsep smart city yang ingin dibangun oleh Pak Jokowi ini bisa
dibagi menjadi 6 karakteristik. 1) Pertama, smart economy. Sebuah kota dapat
dikatakan smart jika kota tersebut dapat menjadi tempat keberlangsungan kegiatan
ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economies). Pencapaian ini bisa
didorong lewat produktivitas dan semangat berinovasi. 2)Kedua, smart mobility.
Hal ini diwujudkan dengan ketersediaan infrastruktur information and
communication technologies (ICT) serta sistem transportasi publik yang aman dan
inovatif. Salah satunya dengan penggunaan mobil dan motor listik. Mobil dan
motor listrik sendiri bisa dimulai dengan mengimpor dari produk luar misalnya
seperti Tesla. Indonesia bisa memanfaatkan potensi ini dengan memanfaatkan
salah satu sumber daya alam (SDA) yang dimiliki yaitu nikel. Nikel dibutuhkan
dalam pembuatan komponen baterai yang digunakan mobil listrik. Jika Indonesia
sendiri bisa memanfaatkan potensi ini, tentunya membuat nikel yang dimiliki
Indonesia bisa menarik dana asing untuk berinvestasi di Indonesia. 3) Ketiga,
smart environment. Di samping mengutamakan kemajuan teknologi, konsep smart
city juga harus selaras dengan kelestarian lingkungan. Ini berarti, smart city harus
mengedepankan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, serta keindahan fisik
dan nonfisik. 4) Keempat, smart people. Dalam mewujudkan smart city,
masyarakat dituntut untuk berpartisipasi dalam kepentingan publik, menjaga
pluralitas etnik dan sosial, serta berkolaborasi demi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. 5) Kelima, smart living. Karakteristik ini mengedepankan aspek kualitas
hidup dan kebudayaan. Kedua hal tersebut dapat diwujudkan dengan ketersediaan
fasilitas pendidikan dan kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat
kota. 6) Keenam, smart governance. Sistem serta penyelenggaraan kota pintar dan
pembangunan harus mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum,
kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan
akuntabilitas.

Sedangkan untuk konsep eco friendly 1) rancangan pembangunan ini bisa


lebih mengarah ke sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Salah
satunya adalah penggunaan Panel surya sebagai pengganti batu bara untuk
pembangkit listik. Energi dari panel surya sering dijadikan sebagai energi
alternatif untuk mengatasi kenaikan harga listrik konvensional dan juga non
subsidi. Energi utamanya berasal dari energi matahari yang bisa didapatkan secara
gratis. Secara letak geografis, Indonesia berada di garis khatulistiwa, sehingga
Indonesia sangat kaya akan sumber energi surya dengan intensitas radiasi
matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari di seluruh wilayah Indonesia. Jika
bisa memaksimalkan penggunaan energi surya sebagai sumber energi alternatif
bagi listrik untuk instansi, perindustrian sampai dengan rumah tangga, maka
rumah rumah di IKN baru nanti lebih hemat tagihan listrik. Fakta di lapangan
mengatakan bahwa tagihan listrik bisa berkurang sampai dengan 50% dengan
menggunakan teknologi panel surya. Tetapi panel surya sendiri memiliki
kekurangan dalam hal biaya. Biaya pemasangan panel surya sendiri bisa dibilang
mahal, dan hal ini sendiri bisa menjadi hambatan masayarakat yang ingin
membeli rumah di IKN baru karena harga yang terlalu tinggi. Namun Pemerintah
sendiri bisa mencoba alternatif lain yaitu penggunaan Garam laut sebagai
pembangkit listrik. Garam merupakan salah satu elektrolit kuat yang dapat
menghasilkan arus listrik. Garam laut dapat menjadi alternative energy terbarukan
pembangkit listrik yang mengandung senyawa ionic dari ion positif (kation) dan
ion negative. Indonesia sendiri memiliki wilayah perairan yang luas sehingga
memiliki potensi energi kelautan yang besar yang keberadaaanya kontinu dan
tidak akan pernah habis. 2) Bangunan hijau dengan konsep life cycle yang baik
mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 32 persen. Biasanya, bangunan
berkonsep hijau membutuhkan lebih sedikit perawatan. Tagihan air dan listriknya
juga lebih murah dibandingkan bangunan konvensional. Setidaknya, terdapat lima
komponen yang mesti dimiliki bangunan berkonsep hijau. Pertama, memiliki
sistem pemanas dan pendingin cerdas. Kedua, bangunan dibuat dari bahan alami.
Ketiga, memiliki ventilasi udara bagus. Keempat, punya panel surya atau
terhubung dengan listrik ramah lingkungan. Kelima, memiliki atap hijau. 3) The
World Research Institute memperkirakan bahwa produksi makanan akan
meningkat 50 persen pada 2050. Agar emisi gas rumah kaca berkurang, proses
produksi tersebut harus mengedepankan prinsip ramah lingkungan. Salah satu
cara yang bisa dilakukan adalah membangun sistem pertanian perkotaan.
Pemerintah dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan atau organisasi yang
perhatian terhadap produksi makanan ramah lingkungan. 4) Lingkungan yang
ramah lingkungan membutuhkan sistem konversi air yang cerdas dan memadai.
Penyediaan sistem ini juga dapat berfungsi sebagai mitigasi terhadap potensi
bencana alam akibat perubahan iklim. Selain itu, kota berkelanjutan juga
diharapkan memiliki infrastruktur sumber air bersih yang memanfaatkan siklus air
alami. Infrastruktur ini menggantikan instalasi pengolahan air konvensional.
Konservasi air bisa dilakukan dengan menghijaukan kembali daerah resapan air
atau aliran sungai.
Dalam pembangunan infrastruktur ini tentunya membutuhkan dana dan
anggaran yang besar. Pemerintah sendiri memproyeksikan bahwa untuk
membangun ibu kota baru membutuhkan dana sebesar 35 miliar dolar AS ( sekitar
Rp 501 Triliun ). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR )
Basuki Hadimuljono sudah mendiskusikan terkait anggaran pembangunan ibu
kota ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yaitu sebagai berikut:

Basuki : Selamat siang Bu Sri Mulyani.

Sri Mulyani : Selamat siang juga Pak Basuki , apakah ada yang ingin dibicarakan?

Basuki : Saya disini ingin membicarakan tentang anggaran dalam pembangunan


ibu kota baru.

Sri Mulyani : Anggaran tersebut kira kira akan digunakan untuk apa saja?

Basuki : Anggaran ini nanti digunakan terutama untuk pembangunan kantor


presiden, wakil presiden dan Gedung DPR/MPR. Lalu tentunya untuk
pembangunan jalan, instalasi air dan listrik, dan juga pembuatan bangunan yang
ramah lingkungan.

Sri Mulyani : Dengan pembangunan sebanyak itu berapa dana spesifik yang
dibutuhkan menurut pak basuki?

Basuki : Total anggaran yang dibutuhkan diperkirakan bisa mencapai 466 Triliun.

Sri Mulyani : Dana sebesar itu sepertinya akan sulit untuk dipenuhi, karena utang
negara sendiri sudah terbebani dengan Pandemi COVID-19 sekarang ini.

Basuki : Bagaimana jika anggaran tersebut digunakan secara bertahap, khususnya


untuk tahap pembangunan awal sekitar tahun 2022 hingga 2024.
Sri Mulyani : Saya setuju, apakah anggaran sebesar 46 Triliun cukup untuk
anggaran tahap pembangunan awal?

Basuki : Saya pikir sudah cukup untuk tahap awal.

Sri Mulyani : Kalau begitu dana 46 Triliun ini akan diperoleh melalui dana PEN
sementara ini, agar tidak membebani utang negara.

Basuki : OK, Saya sepakat jika dana yang diambil dari PEN.

Sri Mulyani : Terimakasih untuk kesepakatannya Pak Basuki.

Basuki : Terimakasih juga Bu Sri Mulyani untuk kerjasamanya.

Anda mungkin juga menyukai