Anda di halaman 1dari 3

Pemindahan Ibu Kota

Saat ini Indonesia sedang mempersiapkan terkait perpindahan Ibu Kota, yang semula
berlokasi di Jakarta, Pulau Jawa akan dipindahkan ke Pulau Kalimantan tepatnya berlokasi di
Kutai. Seluruh masyarakat Indonesia mungkin heran dan bertanya - tanya, mengapa Ibu Kota
Indonesia dipindahkan? Apa alasan yang melatarbelakangi pemindahan Ibu Kota? Padahal
Jakarta sudah sangat melekat dengan panggilan Ibu Kota bahkan Jakarta menyandang nama
DKI yang berarti Daerah Khusus Ibu Kota, bukankah akan terasa asing jika dipindahkan?
Berbagai pendapat pun datang dari semua kalangan, baik masyarakat, pemimpin tingkat
daerah, bahkan hingga para pejabat pun mengajukan pendapat baik pro maupun kontra terkait
pemindahan ibu kota di Indonesia.
Sebenarnya rencana pemindahan Ibu Kota ini telah digagas sejak kepemimpinan Ir.
Soekarno alias presiden pertama Indonesia. Namun, karena satu dan lain hal rencana tersebut
hanya tinggal wacana dan saat ini pada masa pemerintahan Presiden Jokowi sedang berusaha
untuk merealisasikan rencana yang telah digagas sejak zaman revolusi. Mengapa pemindahan
Ibu Kota sudah direncanakan sejak masa kepimpinan Ir. Soekarno? Dulu Jakarta sendiri
dipilih sebagai ibu kota Indonesia saat itu merupakan pilihan dari Belanda yang saat itu
menjajah Indonesia. Atas dasar itu, pemerintah ingin membangun ibu kota baru yang
dibangun, dipilih dan didesain oleh kemampuan bangsa sendiri, dimana Ibu Kota baru ini
dibangun di wilayah yang benar-benar baru alias dibangun dari 0 menjadi kota ideal,
sehingga disini pemerintah membutuhkan lahan yang benar – benar luas agar pertumbuhan
Kotanya terkendali.
Indonesia kini sedang belajar dari negara yang pernah dan sukses memindahkan
lokasi Ibu Kota nya seperti Pakistan, Australia, Nigeria, Malaysia dan Brazil. Brazil dianggap
sebagai negara yang pernah sukses memindahkan Ibu Kota nya dan mempunyai banyak
kemiripan dengan Indonesia, yaitu sama – sama negara G20, secara ekonomi merupakan
negara berkembang dan berpotensi masuk 10 top ekonomi dengan PDB besar, sama – sama
mempunyayi wilayah yang besar, hanya saja membedakan itu Indonesia merupakan negara
kepulauan sedangkan Brazil merupakan negara continent.
Dalam mengupayakan realisasi pemindahan Ibu Kota pemerintah Indonesia
memproyeksikan bahwa pemindahan Ibu Kota akan menelan dana yang tidak tanggung –
tanggung yaitu sebesar Rp. 466 triliun dan rencana pemindahan ibu kota tersebut tentunya
tak bisa menghindari dari pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana baru. Sejumlah
hal tersebut tak hanya melibatkan pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah melainkan juga peran sektor swasta. Pemerintah telah angkat bicara bahwa anggaram
pembangunan Ibu Kota baru akan menggunakan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), skema KPBU dan partisipasi swasta. Dimana, 19,2 persen berasal dari APBN yang
akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar, istana negara, gedung TNI dan Polri,
perumahan ASN, pembebasan lahan, lahan hijau terbuka dan markas TNI. Kemudian 54,4
persen dana akan berasal dari skema KPBU, dana ini akan dialokasikan untuk pembangunan
gedung eksekutif, legislative, danyudikatif (DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstutitusi, Komisi Yudisial, dan lainnya). Kemudian sisanya, 26,4 persen berasal dari
swasta, dana ini akan digunakan untuk membangun perumahan umum, jalan tol, bandara,
pelabuhan, mall, MICE dan lain lain. Namun demikian, skema pembiayaan tersebut belum
resmi dan masih bisa di perdalam lagi kajiannya.
Kalimantan dianggap sebagai pulau yang sudah sangat tepat sebagai tempat
pindahnya Ibu Kota yang baru dimana pulau Kalimantan ini selain lahannya yang luas dan
kosong sehingga memungkinkan pemerintah lebih mudah untuk ditata sesuai dengan tujuan
yang diinginkan pemerintah .Pulau ini diyakini aman bencana dan dipilih karena lokasi nya
yang berada di tengah – tengah Indonesia. Adapun konsep pembangunannya kelak adalah
smart, green, dan beautiful city. Meskipun begitu, Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan
perekonomian Indonesia.
Kalimantan mungkin memang tidak segemerlap Jakarta, tak seramai Pulau Jawa
bahkan masih banyak lahan yang kosong. Namun, pulau dengan sebutan Borneo ini
menyimpan sangat banyak keistimewaan yang tidak dimiliki oleh pulau – pulau lain.
Kalimantan merupakan pulau tertua yang ada di Indonesia sekaligus menjadi salah satu pulau
terbesar di dunia yang memiliki luas mencapai 743.330 km persegi. Letak Geografis Pulau
Kalimantan ini terletak di antara 4° 24’ LU - 4° 10’ LS dan antara 108° 30’ BT – 119° 00’
BT yang memungkinkan Pulau Kalimantan lebih aman jika dibandingkan dengan pulau
lainnya karena disini Pulau Kalimantan terletak jauh dari batas lempeng, tidak ada sesar aktif,
yang besar. Maka dari itu, Pulau Kalimantan dalam hal bencana alam baik itu gempa,
tsunami, gunung meletus, banjir, maupun longsor kurang memiliki potensi dengan kekuatan
yang besar jika dibandingkan dengan pulau lain, apalagi dengan pulau Jawa. Hal ini
merupakan salah satu alasan mengapa Kalimantan dijadikan tempat untuk Ibu Kota yang
Baru. Karena jumlah seluruh penduduk di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Untuk
mengatasi kepadatan penduduk di Pulau Jawa maka pemerintah berupaya untuk
memindahkan Ibu Kota dan juga untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur yang ada di
pulau Jawa dan luar Jawa.
Jakarta sekarang menjadi kota yang suda sangat memprihatinkan dari mulai Polusi
udara di Jakarta yang merupakan paling buruk di dunia sampai isu – isu yang menyatakan
bahwa Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050. Hal ini terjadi karena Jakarta kekurangan
fasilitas resapan air, kehadiran gedung yang tidak terkendali mengakibatkan penekanan tanah,
kemudian kenaikan permukaan air laut yang tidak terkendali turut membuat Jakarta
tenggelam 25 centimeter pertahun di beberapa daerah. Maka dari itu keputusan pemerintah
untuk memindahlan Ibu Kota ke Kalimantan merupakan pilihan yang tepat untuk
menyelamatkan negara.
Keputusan pemerintah memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan merupakan hal yang
bukan tanpa pertimbangan, melainkan telah dipertimbangkan dengan matang maka dari itu
Presiden Jokowi baru mengumumkan pemindahan Ibu Kota pada tahun ini untuk
merealisasikan harapan dari presiden pertama Republik Indonesia yaitu untuk meimilih dan
membangun Ibu Kota nya sendiri. Namun masih banyak pendapat yang pro maupun yang
kontra di kalangan masyarakat atau di kalangan pejabat sekalipun.
Ada beberapa pendapat di kalangan msyarakat terkait pemindahan Ibu Kota ini,
dimana menurut mereka bahwa pemindahan Ibu Kota ini adalah hanya sebagai lahan untuk
memantik uang dari proses pembangunan ibu kota dengan kata lain korupsi, ada juga yang
berpendapat bahwa dipindahkannya ibu kota ke Kalimantan merupakan bentuk tidak sanggup
nya pemerintah menangani kasus yang ada di Jakarta. Pemindahan ibu kota bukan sesuatu
yang mudah dilakukan, bahkan ini akan memakan banyak membabad habis anggaran negara
dan memakan banyak waktu. Kebutuhan dana yang begitu besar lebih baik digunakan untuk
investasi pembangunan teknologi dan infraststruktur dains untuk kemajuan dan kesejahteraan
rakyat serta menjawab permasalahan fundamental bangsa.
Namun, seperti yang telah dujelaskan oleh Presiden Jokowi bahwa pemerintah akan
melanjutkan pengembangan di berbagai kawasan, melanjutkan industrialisasi,
mengembangkan wilayah yang bisa menjadi sumber ekonomi baru. Ibu Kota dirancang
bukan hanya sebagai simbol identitas teyapi representasi kemajuan bangsa, dengan
mengusung konsep modern, smart, dan greencity, memakai energy yang terbarukan dan tidak
tergantung pada energy fosil. Dan kita tidak bisa melihat Jakarta terus kesulitan karena
kepadatan penduduk, polusi, kemudian sebagai pusat pmerintahan dan pusat pelayanan public
sekaligus. Maka dari itu sebagai masyarakat yang akan menjadi penerus bangsa kita harus
mendukung program pemerintah dalam melaksanakan oemindahan ibu Kota tersebut.

Anita Dewi 1196000027


Semester 1 (Psikologi)

Anda mungkin juga menyukai