Anda di halaman 1dari 4

‫ــــــــــــــــــم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬

ِ ‫س‬
ْ ‫ِب‬

Nama : Anita Dewi


NIM : 1196000027
Kelas :4C
Mata Kuliah : Psikologi Positif

NOTULENSI KULIAH UMUM


Happiness @Work Online Class – First Academy

A. POSITIVE ORGANIZATION
Terjadi perubahan terus dalam kehidupan kita, hal itu membuat suatu benda/perusahaan
ada yang hilang dan ada yang stabil atau tetap bertahan, contoh sumitomo (300 tahun) dan stora
dai Eropa (700 tahun). Mereka bisa merespon situasi yang berubah beradaptasi dari situasi
eksternal dalam situasi eksternal, sehingga bisa bertahan ratusan tahun. Perusahaan adaptif terdiri
dari orang- orang yang adaptif atau fleksibe yang artinya mereka mempunyai mindset growth
mind set. Nah, untuk memiliki growth mindset harus punyai strength mindset tapi pola di
Indonesia buakan pada growth mindset tapi lebih pada devisit moindeset.
Saat ini prinsip nya growth mindset yang dipakai pada positive psychology. Selain
menggunakan prinsip growth mindset tapi coaching juga menggunakan strength mindset. Untuk
menyatukan growth mindset dan strength mindset itu maka terciptalah positive coaching.
Supaya proses itu bisa terjadi dan membuat kita belajar dan berkembang lebih cepat ada dua
pilihan. Pertama, forst, dimana akan terjadi tekanan dalam organisasi dan mudah lelah pada
konsisi tertentu. Kedua, power, maka proses nya jauh lebih menyenangkan.
Ada perbedaan prioritas, menariknya yang membuat karyawan lebih bahagia ada 3 faktor
adalah workstyle, reward, dan leadership. Survei menunjukan Indonesia menduduk 45 dari 57
negara dan termasuk dalam kelompok seeker (tidak puas bekerja). Untuk meningkakat kinerja
justru yang harus kita bangun adalah positive emotion. Emosi positif dan negatif punya peran
dan porsi nya masing-masing, emosi berfungsi adalah memobilitasi atau sebagai penggerak,
kalau emosi tidak balance, emosi marah muncul, takut muncul dll. Poin penting nya adalah
bagaimana kita membangun emosi menjadi dominasi emosi positf.
Emosi negatif itu perlu, ada posisi tertentu kita memerlukan. Nah, mengapa kita perlu
memangun emsoi positif? Bisa di ngat, kalau kita frustasi hati kita ritmenya tidak stabil, berbeda
kalau di apresiasi yang heart rate nya jau lebih bagus. Emosi negatif funsi nya adalah
menyelesaikan masalah yang bersifat survival, misal kita perlu takut dan aware. Tetapi emosi
negatif jangan di bawa terus, karena itu menyempitkan atensi, kalau ini di bawa terus tentu fokus
kita akan sempit sekali. Berbeda dengan emosi positif yang bisa mengembangkan emosi positif
untuk personal growth.
Nah, kembali lagi pada topik utama. Di kalangan industry tentu kita sudah tidak asing
dengan “Performance management system” itu fokus nya bagamana membantu individu dalam
organisasi untuk mencapai potensi mereka yang tertinggi, supaya bisa memberikan kontribusi
yang baik pada organisasi. Ini sesuai dengan positive organization, tapi sayangnya ketika kita
megembangkan kita deficit mindset, apasih problem dan apa yang perlu dikembangkan?
Sehingga karena kita deficit mindset kita melupakan strength mindset, bagaimana potensi kita
berkembang itu dengan strength mindset bukan weakness nya, potensinya apa dll.
Kunci untuk positive organization diantaranya terdapat pada leader yaitu personal
meaning. Maka akan share value dan akan mengembangkan serta membangun diri untuk
meningkatkan potensi. Untuk mencapai potensi yang optimal perlu dudukung strength mindset.
Kemudian bagaimana strength milenial? Karyawan milenial itu antusias ditempat kerja,
kalau sampai mereka tidak antusias maka kita salah memberikan treatment pada mereka. mereka
itu senang diberikan feedback dan mereka menyukai perusahaan yang peduli, yang baik. Hal ini
berbeda dengan generasi X yang tidak terlalu peduli dengan perusahaan yang baik. Generasi
milenial mempunyai kemudahan teknologi, mereka ingin cepat dala melakukan sesuatu. Mereka
biasa melakukan pekerjaan dengan efisien, sehingga dinilai malas.
Generasi milenial itu suka berkolaborasi, jadi mereka bukan tidak mandiri tapi mereka
perlu berkolaborasi. Fokus kita dalah bagaimana mereka dalam organisasi mempunyai vitalitas
yang tinggi dengan membangun positif emostion. Vitalitas bisa tinggi bisa tinggi kalau dia punya
strength nya. Untuk orang bisa skill tinggi maka perlu strength dia. Posisi engagement kalau
dalam organisasi adalah di emosi positif, engagement itu berkorelasi dengan strength.
Organisasi yang positif ditandai dengan iklim yang positif dan positive meaning.
Meaning ini ada meaning in work ada at work. Jadi bagaimana yang kita kerjakan akan
memotivasi dalam organisasi. Nah, kita akan masuk ppada 3 jenis meaning ketika kita di tepat
kerja.
1. Job orientation : fokus nya pada materi, supaya dapat bonus, gaji yang bagus.
2. Career orientation : its ok, karena says mendapatkan pengalaman ini dan meningkatkan
skill yang lebuh besar. Artinya tipe ini lebih jarang stress daripada yang Job orientation.
3. Calling orientation : ini bisa dapat kalau meaning at work dan mening in work nya sudah
terkolaborasi.
Macam-macam motivasi intrinsik:
1. Sense of choice : tipe yang suka ketika diberikan delegasi, dia ingin dipercaya kemudian
dia punyai otomoni yang luas, dia tidak suka dengan ancaman. Tidak suka kata kata
punishment.
2. Meaningfulness : tipa yang suka iklim kondusif, tidak terjadi konflik, masukan itu
dipertimbangkan, kita perlu gali mana yang penuh dipertahankan
3. Competence : ini ingin menjadi ahli, dia pingin masukan positif untuk dia, mempunyai
standar yang tinggi karena dia sering dia akui bahwa dia ahli, kalau dia tidak punya
kesempatan untuk mengembangkan diri dia akan menjadi tipe sniper bukan untuk
menjatuhkan orang lain, tapi untuk menyelamatkan dirinya.
4. Progress ; tipe ini menyukai iklim yang kolaboratif, ada projek dia senang di berikan
perhatian, apresiasi setiap prosesnya, kalau leader tidak melakukan itu dia merasa tidak di
control.

B. POSITIVE LEADERSHIP
Kehidupan yang baik adalah sesuatu yang melampaui hidup yang menyenangkan,
kehidupan yang bermakna melampaui kehidupan yang baik. Psikologi Positif mempelajari
tentang kekuatan dan kebajikan yang dapat membuat seseorang atau sekelompok menjadi
berhasil (dalam hidup atau meraih tujuan hidupnya). Keberhasilan ini dapat menjadi bahagia.
Banyak hal kebajikan yang dikembangkan dalam hal ini, maka keberhasilan sangat bisa
di kembangkan melalui strength yang akan menghasilkan rasa nyaman dan bahagia dalam
organisasi. Pada kenyataanya keragaman yang ada di dalam organisasi sering kali ditemui tipe
karyawan seperti optimis, pesimis, atau helpless. Maka disini peran seorang pimpinan untuk
melihat apa yang bisa menjadi potensi anggotanya.
Signature strengths (kekuatan khas) yang merupakan karakteristik khas seorang individu
• Character strengths adalah unsur psikologi yang membentuk virtues. Virtues, ciri inti yang
bersifat universal penting Individu dapat mencapai keberhasilan dan kepuasan emosional yang
terdalam dengan menggunakan dan mengembangkan signature strenghths dalam kehidupan
sehari- daripada berusaha memperbaiki kelemahan. Dalam mencapai tujuan dengan motivasi
yang dimiliki, akan mendorong pencapaian keberhasilan.
Positive Leadership atau Kepemimpinan Positif mengacu pada penerapan berbagai
praktik positif yang membantu individu organisasi mencapai potensi berkembang di tempat
kerja, mengalami peningkatan energi dan mencapai tingkat keefektifan yang sulit untuk dicapai
Prof Kim Cameron, Center for Positive Organizational Scholarship, University of Michiga
Strength : kekuatan yang unik dalam setiap individu. Ketika kita bisa menemukannya
maka kita bisa menggunakan hal itu untuk mencapai goal organisasi. Kalau itu adalah satu
orkestra itu adalah music ynag terdengar indah dan bisa terdengar harmoni. Maka seorang leader
perlu melihat suapaya ekberhasilan yang ingin dicapai itu mendasar sebagai bagian setiap
indivudius, karena mereka memberikan kontribusi. Yang mengandakalan kekeuatan nmaisng
masing karyawannya.
Banyak organisasi yang sifatnya memimpin untuk memberikan instruksi ke anggotanya
harus ini itu, padahal kalau diberikan ruang akan memeberikan kesempatan pada tim bahwa akan
menghasilkan kinerja yang beyond, bukan yang satu arah yang diarahakan oleh leader nya itu.
Karena produktiif harus diesertai efektivitasnya.
Ada 4 pilar/prinsip yangbisa dikembangkan oleh seorang leader, 2 diantaranya adalah Iklim
kerja, bagaimana iklim ini bekerja pasti akan tercipta kalau emosi positif nya akan terbangun.
Proses iklim kerja yang positif sangat dtunjang oleh interaksi yang positif. Bukan hanya sati arah
dari impinan saja, tanpa bisa mengoptimalkan resource yang dia punya. Pada interaksi, densitas
yang tinggi menimbulakan interaksi dua arah yang terjadi. Sehingga ini merupakan satu
kontribusi satu dgn yang lainnya. Sehingga terjadi makna yang postif, maka saran yang
terdampak adalah positif juga
Iklim yang pisitif karena ekuatan yang dimiliki masing-masing menjadi kontribusi, maka
itulah yang dikuatkan, dan terjadilah penguatan positif organisasi. Dalam relasi positif
sebetulnya terjadi komunikasi positif, demikian sebuah tim akan meneumukan tujuan bersama
yang ingin dicapai, maka masing-masing anggotanya akan tau perannya seperti apa. Pimpinan
akan menjadi konduktor yang mengelola kekuatan tim member untuk interaksi positif untuk
tujuan yang igniin dicapai.
Praktek Kepemimpinan Positif :
1. Psychology Capital – HERO Hope, Self Evicacy Recileice - Optimis,
2. Meaning & motivation Bagaimana membuat karya untuk makna yang lebih besar dan
meningkatkan motivasi. Karena posisi leader bisa menentukan hal -hal strategis, maka
kesempatan setiap tim membernya untuk mendorong kegiatan yang memiliki tujuan.
Menciptakan kegiatan yang membangkitkan kontribusi untuk meningkatkan potensi.
3. High-quality connections. Bagaimana membina hubungan positif di tempat kerja.
Bagaimana emosi positif di tempat kerja mendorong kreativitas dan produktivitas.
Ketahanan - bagaimana tetap kuat dan menghadapi kemunduran secara positif.
4. Growth Mindset bagaimana mengadopsi pola pikir untuk sukses. Bagaimana membuat
karya untuk makna yang lebih besar dan meningkatkan motivasi. Penelitian membuktikan
bahwa kretifitas itu berbanding terbalik dengan perasaan stress.
5. Appreciative Inquiry: manajemen perubahan yang positif.
Contoh Praktek Kepemimpinan Positif
1. Mendorong kegiatan yang memiliki tujuan
2. Menciptakan kegiatan-kegiatan yang membangkitkan kontribusi bersama, sehingga tim/
karyawan merasa memiliki peran nya dalam keberhasilan
3. Menerapkan cara pikir yang terbuka Menstimulasi setiap anggota tim/ karyawan terbuka,
dalam interaksi dan menyampaian pendapat Menyampaikan pandangan yang
memberikan kesempatan untuk berkembang
4. Membangun kreativitas dalam tim
5. Menerapkan cara konstruktif dalam membantu tim mengembangkan dan menemukan hal
positif dirinya sebagai pribadi yang memiliki kekuatan dan dapat berkembang
6. Pendekatan yang mendasarkan pada kesempatan untuk membimbing dan saling dapat
berbagi pandangan tanpa takut salah

Anda mungkin juga menyukai