Anda di halaman 1dari 17

Webinar Melek Psikologi Lokalate

“Psychological Capital & Human Strengths in the New World Order”

❖ Awal berdirinya Ilmu Psikologi memiliki 3 tujuan utama, yaitu


1) Menyembuhkan terkait dengan kesehatan mental
2) Mengidentifikasi dan memelihara bakat, potensi, dan mengembangkan strength;
3) Membantu manusia untuk hidup lebih produktif dan bermakna
❖ Setelah PD II fokus psikologi hanya pada menyembuhkan kesehatan mental (klinisnya
saja)
❖ Tahun ’98 Psikologi positif muncul untuk mengembalikan 3 tujuan utama psikologi.

PSIKOLOGI POSITIF
➢ Menurut Martin Seligman (Bapak Psikologi Positif): bagaimana menemukan kekuatan /
human strenght pada manusia untuk mencapai prestasi dan juga mengatasi masalah dalam
kehidupannya.
➢ Menurut William Compton: studi ttg manusia yg optimal (virtue dan human strength)
➢ Perumpamaan virtue dan strenght: garam itu sifatnya asin. Kalau garam hilang asinnya,
secara fisik disebut garam, tapi secara fungsinya tidak ada. Manusia juga begitu, manusia
kalau kehilangan strenght nya, secara fisik dia masih manusia, tapi fungsi sebagai
manusia yang diberi Tuhan tidak bisa berfungsi secara optimal.
➢ Psikologi + didirikan oleh Martin Seligman (waktu itu jadi presiden APA) bersama
kolega Tujuan psikologi positif: bagaimana manusia dapat memiliki kehidupan yang
baik dan bermakna, dan bermanfaat (pleasant life, good life, meaningful life)
FLOURISHING
➢ Target dari PP kemudian berkembang di th 20006: FLOURISHING (kesejahteraan) ➔
bagaimana manusia tetap berkembang (berprestasi), tapi kehidupannya juga
nyaman. Karena ada orang yang berprestasi, tapi merasa dirinya penuh stres.
➢ Penjelasan masing-masing tokoh Psikologi Positif ttg flourishing

➢ Di tahun 2000 7an psikologi positif → Autentic happines meliputi 3 dimensi (positive
emotion ,engagement, dan meaning).
➢ Di tahun 2006 ditambah jadi 5 pilar (PERMA) ➔ FLOURISHING (jika tercapai 5 pilar
ini, kehidupan seseorang akan sejahtera
1) Positive emotion ➔ memiliki emosi positif (senang, ceria, bahagia)
2) Engagement ➔ fokus pada apa yang dikerjakan dan terlibat penuh
3) Relationship ➔ membangun hubungan dgn orang lain u/meningkatkan
kesejahteraan
4) Meaning ➔ melakukan sesuatu yang berdampak baik pd orang lain
5) Accomplishment ➔memiliki goal
PENDEKATAN PSIKOLOGI POSITIF DALAM ORGANISASI

➢ Terdapat tipe karyawan


1) Karyawan yang mengalami tekanan (force) dalam bekerja (Negative Deviance) ➔
akan mengalami kondisi rawan stres, konflik, tidak berenergi. Karyawan ini bisa
saja memaknai tekanan tsb membuatnya mnjadi produktif tapi jika itu terjadi terus
menerus dia tidak bisa menikmati prosesnya.
Tekanan yang membuat stres membuat tubuh mengeluarkan hormon kortisol,
adrenal shg membuat tubuh cepat lelah saat bekerja dalam jangka panjang (dampak”
nya di gambar)
2) Karyawan yang mengembangkan power akan mengalami flow yang meningkat dan
vitalitas yang meningkat (Positive Deviance). *Flow (perasaan nyaman dan fokus
thd apa yang dikerjakan). Juga karyawan tsb didominasi oleh emosi positif shg ia
akan menikmati proses kerjanya dan tidak merasa bahwa waktu berjalan lama.
(dampak-dampaknya di gambar)
➢ Orang yang menggunakan power dalam tubuhnya akan mengeluarkan hormon yang
membuat senang (dopamin, endorfin) yang menumbuhkan vitalitas dan flow.
➢ Organisasi pada tingkat positive deviance akan mengalami flourishing dan berkembang
sukses
ORIENTASI KERJA (MENGENALI ORIENTASI SESEORANG TERHADAP SUATU
PEKERJAAN)

1) Job orientation work ➔ (orang dulu) bekerja untuk menerima upah shg fokusnya pada
keuntungan material
2) Career orientation work ➔ cenderung mementingkan pada kesuksesan karirnya
(dapat upah, gelar kedudukan tinggi), memperhatikan pencapaian status sosialnya
3) Calling orientation work (genarasi milenial) yang ideal ➔ mereka mengusahakan
kontribusi apa yang bisa ia berikan kpd perusahaan, shg punya tujuan bagaimana ia bisa
mencapainya. Mereka memandang pekerjannya mendatangkan kepuasan. Meskipun
orang tsb tidak memiliki passion dalam pekerjaannya dengan mengembangkan strength
dia akan menjadi orang yang berkembang.
STRENGTHS – VIRTUES – FLOURISHING

➢ Stregths” akan membentuk virtues dan mendukung mencapai flourishing. Strengths


dalam psikologi positif banyak, jumlahnya 24. Tapi setiap manusia hanya bisa fokus pada
5-8 strengts saja (signature strengths) ➔ strengths yang khas yang dimiliki setiap orang.
➢ Seringkali yang terjadi di masyarakat pola asuhnya difisit mindset (menyampaikan
kekurangan bukan yang strength mindset. Sehingga ketika ditanya kelebihan dan
kekuranganmu apa.. pasti banyak dijawab dengan kekurangannya

➢ Tuhan telah memberikan strength pada setiap orang beda-beda, dan itu perlu kita cari
mana strength yang dominan dari diri kita untuk mengatasi masalah dalam kehidupan
kita
CARA MENGEMBANGANKAN STRENGTH

1) Membangun karakter positif (soft competencies)


a) Mengembangkan VIA Character Strength (24 strength)

b) Mengembangkan psychological capital


2) Knowledge (hard competency)
3) Skill (hard competency

Hard competencies akan berkembang jika soft competencies dapat berkembang (self concept,
trait, motive). Kalau soft competency dikembangkan maka hard competency nya pasti akan
berkembang. Jika kita mengembangkan ketiganya itu akan terbentuk self efficacy dan resiliensi,
shg membentuk daya juang,
VIRTUES
MENCAPAI FLOURISHING: DIBANGUN DOING DAN BEING

➢ Doing: fokus kedepan goal & result (hope) ➔ shg menginvestasikan effort ➔ timbul
resiliensi ➔ mengembangkan diri dgn prestasi ➔ bergerak kedepan.
➢ Kalau mengembangkan doing saja akan banyak merasa stres. shg, perlu dikombinasi
dgn being. Dengan kombinasi doing & being kita akan berkembang disamping itu diri
kita akan happy, energi besar dan akan mencapai flourishing
MENGOPTIMALKAN STRENGTH (OPTIMAL USE)

➢ Strength yang ideal tidak setinggi-tingginya seperti bakat. Tapi harus optimal. Kalau
terlalu rendah jadinya under use kalau terlalu tinggi jadi over use

➢ Contohnya:
Kreatif ➔ overuse: eksentrik (nggak optimal, jadi semaunya, agak aneh)
➔ underuse: conformity (nggak mengungkapkan pendapat ketika dibutuhkan
pendapat, nggak optimal juga)

➢ Cara tau Strengths kita apa aja... www.viacharacter.org


Bahan Bacaan ttg Strength
PSYCHOLOGICAL CAPITAL

➢ Merupakan model psikologi u/ mencapai prestasi karena sebenarnya manusia itu fleksibel
dan adaptif.
➢ Fleksibel dan adaptif penting agar dapat menghadapi situasi yang terus berubah.
➢ Psychological Capital terdiri dari Self efficacy, hope, optimism, dan resilience

MEMBANGUN EMOSI POSITIF


a) Past:
❖ Dengan memaafkan ➔ metodenya dgn meditasi cinta, membuat cerita,
forgiveness therapy
❖ Dengan bersyukur ➔ resapi dalam hati, masuk dalam jiwa (contoh: menulis jurnal
kebersyukuran / gratitude journal, saat awal” mungkin yang besar-besar saja yg
disyukuri, semakin lama terhadap hal yg kecil disyukuri)
b) Now: mindfullness dan mindfull living*
❖ Mindfulness: hadir sepenuhnya pada saat ini (fokus, pikiran jangan kemana-mana)
➔ melakukan meditasi (meditasi ada di semua agama, tekniknya kalau bagi pemula
konsentrasi dgn benda ttu dgn jalan atur nafas, rileks, jangan berfikir apa-apa)
❖ Mindful living (nggak usah mikir, rasakan sepenuhnya lingkungan terkecil)
contoh: mindful walking, driving, cooking, showering
c) Future : hope dan opmism
❖ Hope: menyusun goal-goal yang ingin dicapai ➔ langkah-langkah yang dilakukan
➔ mengevaluasi.
❖ Membuat hope akan membuat kita jadi optimis shg dapat mengoptimalkan energi
untuk mencapai goal, membangun resiliensi seseorang, sehingga psychological
capital dalam diri kita akan terbentuk

Harapannya dengan adanya tatanan dunia yang baru tidak menjadi yang “new world disorder”
namun menjadi orang yang mampu beradaptasi dan punya peluang kedepan. Karena masa
depan itu hari ini, dan kalau kita tidak mempersiapkan tidak akan bisa menghadapi masa depan.
*) Penjelasan dan juga praktek Mindfullness dan Mindfull Living ada di channel youtube Bu
Laila

Anda mungkin juga menyukai