Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 5 :

1610112093 Dena finami

1610112105 Hardika Restu Roza Damanik

1610112093 Pra Dhita Risabillilah

1610112116 Yulius Yoga

1610112111 Avia Silfa Elfira

1210112054 Nur Ihsan

ETOS KERJA
1. Pengertian etos kerja
Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup,
kebiasaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan
dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling
komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif
sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan
dalam kehidupannya

Pengertian etos kerja menurut beberapa ahli :

Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan
dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-
masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan .

Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi


sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi
(guiding beliefs of a person, group or institution).

Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas
kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi
nilai budayaterhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos
kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang
membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
2. Sikap kerja prestatif - Pengertian kerja ikhlas
Sikap kerja prestatif yang pertama adalah kerja ikhlas, maksud dari kerja
ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, semangat, dan tidak mengeluh
sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal, kerja ikhlas juga dilandasi
dengan hari yang tulus. Sebagai contoh dari kerja ikhlas adalah seorang pekerja
sebagai operator produksi di salah satu perusahaan mobil, pekerja tersebut tetap
bekerja dengan sungguh-sungguh dan giat, walaupun gajinya tidak begitu besar.
Ia tetap bersyukur kepada Allah swt dan bekerja dengan sebaik-baiknya sebagai
wujud pengabdiannya kepada perusahaan yang telah memperkerjakannya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Sikap kerja prestatif - perngertian kerja cerdas


Setelah memahami kerja ikhlas, sikap kerja prestatif yang kedua adalah
kerja cerdas. Maksud dari kerja cerdas ini adalah bekerja pandai untuk
memperhitungkan risiko (tidak mengabaikan risiko, dan memikirkan besar-
kecilnya risiko yang akan didapat), mampu melihat dan memanfaatkan peluang
yang ada, serta dapat mencari solusi ketika terjadi suatu masalah dalam pekerjaan
atau usahanya.

4. Sikap kerja prestatif - pengertian kerja keras

Sikap kerja prestatif yang ketiga adalah kerja keras, maksud dari kerja
keras adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, tidak mudah menyerah,
tidak mengeluh, tidak membuang-buang waktu, dan memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya (efektif dan optimal). Sebagai contoh adalah seorang
petani yang mempunyai sawah seluas 1 hektar, ia harus menggarap
sawahnya setiap hari dari pagi sampai dengan sore. Ia harus bekerja keras
dan tidak malas-malasan supaya didapat hasil yang maksimal.

5. Sikap kerja prestatif - pengertian kerja tuntas


Setelah mengetahui tentang kerja ikhlas, kerja mawas terhadap
emosional, kerja cerdas dan kerja keras. Maka sikap kerja prestatif yang
selanjutnya adalah kerja tuntas. Maksud dari kerja tuntas ini adalah bekerja
secara tuntas, tidak setengah-setengan, selain itu juga dalam bekerja mampu
mengorganisasikan bagian usahanya secara terpadu dari awal sampai akhir
untuk dapat memperoleh hasil yang baik. Dari awal sampai akhir harus
bekerja dengan sebaik-baiknya.

6. Mengapa hal-hal tersebut harus dimiliki setiap


organisasi

Etos kerja profesonal adalah seperangkat perilaku kerja positif yang


berakar pada kesadaran yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai
komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral.
Etos kerja karyawan dimulai dari komitmen total dari dalam diri karyawan
mendalami visi dan misi organisasi, mematuhi dan tunduk terhadap aturan-aturan
yang berlaku, melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan keahlian yang
dimiliki, yang nantinya dapat dilihat pada produktivitas kerjanya, dan mengerti
tentang sistem penilaian karyawan yaitu; kesetiaan, prestasi kerja, tanggungjawab,
ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kemimpinan.
Untuk dapat membangun etos kerja perlu ada motivasi diri sendiri dengan
berkomitmen bahwa kerja adalah rahmat, kerja adalah amanah, kerja adalah
panggilan kerja adalah aktualisasi, kerja adalah ibadah, kerja adalah seni, kerja
adalah kehormatan, kerja adalah pelayanan.
Etos kerja yang tinggi dapat ditentukan melalui proses penilaian
pelaksanaan pekerjaan. Nilai inilah nanti akan menentukan kepada karyawan
dalam hal; kenaikan pangkat/golongan, penempatan dalam jab tan, kenaikan gaji
berkala, dan pemindahan (mutasi) atau bahkan sebagai pertimbangan untuk
mendukuti sebuah jabatan.
Etos kerja berpandangan bahwa kualitas kerja karyawan pada hari ini
harus lebih baik daripada hari kemarin, dan kualitas kerja karyawan di hari esok
harus lebih baik daripada kualitas kerja hari ini.
Jika semua karyawan do organisasi memiliki etos kerja baik sehingga
mereka dapat bekerja ikhlas, bekerja keras, bekerja tuntas, bekerja cerdas maka
dapat di jamin bahwa semua tujuan-tujuan penting dari organisasi tersebut dapat
tercapai dan organisasi tersebut dapat berkembang dengan pesat dan menjadi lebih
baik lagi.
Sebaliknya, jika organisasi tersebut tidak memiliki karyawan yang
memiliki etos kerja yang baik namun karyawannya memiliki etos kerja yang
buruk, maka dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut akan sulit untuk
berkembang. Karena setiap pegawainya dalam menjalankan tugasnya karena
terpaksa, hanya sebagai rutinitas, tidak dengan sungguh-sungguh, bahkan
mungkin bisa saja pegawai tersebut mengganggap tugas yang diberikan
kepadanya sebagai beban . jika pegawai organisasi memiliki etos kerja yang buruk
seperti ini bagaimana bisa tujuan perusahaan dapat tercapai, mungkin yang ada
perusahaan tersebut tidak akan berkembang atau bahkan berada di ambang
kehancuran.
Oleh karena itu, ada baiknya jika semua organisasi menanamkan etos kerja
kepada setiap pegawainya, agar setiap karyawan dapat bekerja dengan maksimal
dan menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik sehingga menguntungkan
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai