Anda di halaman 1dari 2

Rasa memiliki yang biasa dikenal dengan sense of belonging dapat terwujud dalam bentuk

inisiatif, keberanian mengambil tanggung jawab dan risiko, serta keinginan berbagi. Rasa
memiliki juga mengubah bentuk keterikatan orang dengan organisasi, dari sekadar yang
bernuansa bisnis dan transaksional menjadi semacam keterikatan batin. Dengan rasa
memiliki seorang karyawan/anggota akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk
organisasi atau perusahaannya.
Rasa memiliki merupakan ekspresi jiwa yang penting dalam kehidupan seseorang. Rasa
memiliki juga akan memiliki dampak yang nyata terlihat dalam perilaku seseorang.
Seseorang yang memiliki rasa memiliki akan bertindak peduli, terikat, memiliki empati,
termotivasi bahkan mampu memberdayakan dirinya sendiri meskipun tidak ada
pendorong atau stimulan. Anggota perlu menumbuhkan rasa memiliki dalam rangka
untuk menemukan makna dengan melibatkan kekuatan emosinya dalam pekerjaan.
Semakin banyak anggota menemukan hubungan antara cita-cita pribadi, misi organisasi,
dan nilai-nilai social yang lebih besar, maka semakin besar komitmen mereka untuk
mencapai tujuan bersama.
Siapa yang paling berada di garis depan untuk hal ini? Tentu para pimpinan. Pemimpin adalah
orang yang paling berperan dalam menumbuhkan rasa karyawan terhadap perusahaan.
Kenapa? Karena sikap dan perilaku seorang pemimpin akan dicontoh oleh bawahan.
Pimpinan harus berusaha menumbuhkan rasa memiliki dengan jalan mempertajam visi-
misi dan nilai-nilai di perusahaan tersebut. Yang demikian itu kemudian harus
terkomunikasikan hingga menyentuh semua level di perusahaan. Bila semua lapisan
sudah tercipta rasa memiliki yang sama, tugas para pimpinan pun akan menjadi lebih
ringan sekaligus strategis. Namun, apabila pimpinan tidak dapat memberikan pengakuan
pada anggota atas hasil kerjanya, maka akan timbul perasaan tidak dihargai. Dengan
demikian, terbentuklah perasaan tidak nyaman, yang bila dibiarkan akan merusak
organisasi tersebut.
Ada beberapa cara efektif untuk membangun hal tersebut. Pemberdayaan karyawan atau
anggota dengan tujuan meningkatkan rasa kepemilikan pada perusahaan dapat
dilakukan dengan :
1. Komunikasi secara terbuka
Organisasi yang kaku dan menerapkan metode komunikasi dari atas ke bawah akan
membuat para anggota enggan memberi masukan. Meski ada komunikasi,
biasanya hanya mencakup tuntutan atas hak atau hanya masukan yang tidak terlalu
penting. Karena itu, pentingnya metode komunikasi langsung dan setiap pimpinan
harus membuka diri untuk bertukar pikiran dengan anggota.
2. Transparan
Jelaskan setiap kebijakan dan pertimbangannya kepada anggota. Kebanyakan
pimpinan hanya menuntut bawahan mengerjakan perintah tanpa banyak bertanya.
Akibatnya bawahan merasa dikecilkan dan tak mau memberi masukan penting.
Padahal yang mengetahui teknis pekerjaan adalah para bawahan, bukan manajer
yang tidak terlibat langsung di lapangan. Jika anggota diberikan kesempatan atau
kebebasan untuk menyampaikan ide atau pendapat, semua karyawan dalam
perusahaan pasti menjadi tim kerja yang tangguh.
3. Akuntabilitas dan apresiasi
Hargai setiap pencapaian yang dilakukan karyawan secukupnya. Tak perlu
memberi hadiah mahal, terkadang pujian pun cukup melegakan para karyawan.
Apalagi jika ada kompensasi materiil atas setiap pencapaian positif, tentu semua
orang akan lebih bersemangat dan produktif.
Dengan adanya rasa memiliki (sense of belonging) dalam diri setiap karyawan
menimbulkan dampak positif, seperti misalnya: menambah rasa tanggung jawab,
meningkatkan efisiensi perusahaan, dan menumbuhkan kecenderungan pembelaan
terhadap suatu organsasi. Dengan demikian akan tercipta etos kerja yang tinggi,
profesional dan optimal.

Sumber : http://www.portal.ptpn12.com/elib/index.php?p=fstream-pdf&fid=369&bid=179

Anda mungkin juga menyukai