Anda di halaman 1dari 2

Lambannya Pembentukan DEMA – F Psikologi UIN Bandung

SUAKAONLINE.COM – Satu bulan setelah terpilihnya ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa


Fakultas (DEMA – F) Psikologi belum membentuk kepengurusan. Sebagai organisasi intra
sekaligus pelaksana lembaga eksekutif tingkat fakultas yang kosong pengurus ini berdampak
pada sejumlah agenda kegiatan penting yang akan dilaksanakan, akhirnya agenda kegiatan
tersebut diambil alih oleh Wadek III.
Banyak dampak yang terjadi ketika sebuah organisasi intra tidak termenejemen dengan baik.
Ketua terpilih DEMA – F Psikologi, Rendra Anas menyatakan bahwa ikut andilnya Psikologi
UIN SGD Bandung dalam ajang Kompetensi Ilmiah Mahasiswa Psikologi Universitas Islami
(KIMPSI) se-Indonesia diambil alih oleh WADEK III karena belum terbentuknya DEMA-F
Psikologi.
Menanggapi hal tersebut Ketua Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA –F) Psikologi, Riman
Alfian berasumsi pasti ada tenggat waktu untuk pembentukan DEMA – F Psikologi itu
sendiri. Permasalahan yang SEMA – F Psikologi sedang hadapi juga tidak mungkin
dikeluarkan untuk menjadi santapan publik.
“ Selama beberapa minggu kebelakang, molor itu bukan karena kita tidak mempersiapkan
apa-apa atau bukan kita tidak tahu tugas kita apa. Tapi, kita mengkaji dulu dari Laporan
Pertanggung Jawaban (LPJ) demisioner kemarin untuk menyusun mana yang harus
diprioritaskan, nah itu kita nyusun dulu sehingga kita kedepannya tidak salah langkah, “ Jelas
ketua SEMA – F Psikologi, Riman Afian, Rabu (11/3/2020)
Sedangkan menurut Rendra, kekosongan pengurus itu dikarenakan sulit megumpulkan
mahasiswa dalam keadaan libur UAS, kemudian adanya perubahan bentuk struktural yang
signifikan terkait kepengurusan DEMA – F Psikologi, yang awalnya struktural bidang-bidang
berubah menjadi struktural dapartemen. Maka dari itu butuh pengkajian yang lebih mendalam
dari SEMA – F untuk merubah dan membuat landasan hukum yang baru.
Dari hasil studi banding dengan Fakultas Psikologi UI, sebagai ketua DEMA – F Psikologi
terpilih, Rendra lebih merekomendasikan struktural baru dibanding stuktural 8 bidang-bidang
sebelumnya yang menurutnya memberatkan tugas ketua umum karena secara tidak langsung
hanya memiliki 8 orang yang menjadi kaki tangannya untuk mengontrol kepengurusan
DEMA – F Psikologi.
“Ada 5 dapartement dan 9 biro. Dapartement minat bakat membewahi biro olahraga dan seni,
dapartement hubungan masyarakat ada biro kerja sama, KOMINFO, dan pengabdian
masyarakat, dapartement nalar dan keagamaan membawahi biro nalar dan keagamaan,
dapartement aparatur organisasi membawahi biro perkembangan organisasi, dapartement
kewirausahaan membawahi biro kewirausahaan,” Jelas ketua DEMA – F terpilih, Rendra.
Jika dilihat dari struktural yang diberlakukan sebelumnya dengan yang akan ditetapkan saat
ini total dari kepengurusan lebih banyak 3 orang, hal itu malah membuat kepengurusan
tersebut semakin rumit dalam membentuk struktur kepengurusan dalam organisasi intra
fakultas tersebut.
Untuk jumlah pengurus yang dibutuhkan untuk periode kali ini lebih banyak dari 4 tahun
kebelakang, yaitu dari 37 orang menjadi 40 orang. Kriteria kepengurusan itu sendiri itu yang
pertama harus berkomitmen dan bertanggung jawab, berkepemimpinan, disiplin, bisa
berkomusikasi dengan aktif dan atraktif , kemudian supel agar dapat menyentuh ranah-ranah
dan apresiasi terhadap mahasiswa.
Sebagai Ketua DEMA – F Psiklogi terpilih, Rendra harap khususnya untuk mahasiswa
psikologi agar aktif dan sadar akan kegiatan lain yang bisa mengharumkan nama fakultas
kemudian lebih berkontribusi dalam kegiatan UKM dan UKK untuk mencapai mimpi yang
telah digadang-gadang dari visi – misi fakultas psikologi itu sendiri.

Anita Dewi/ Magang

Anda mungkin juga menyukai