Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PENGURUS KOMISARIAT KE-XXXV

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA


UNIVERSITAS LAMPUNG
MASA KHIDMAT 2016-2017
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS KOMISARIAT
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS LAMPUNG
MASA KHIDMAT 2016-2017

PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Yth. PC PMII Bandar Lampung


Yth. PK PMII Universitas Lampung
Yth. PR. FKIP Universitas Lampung
Yth. PR. FH Universitas Lampung
Yth. PR. FP Universitas Lampung
Yth. PR. FISIP Universitas Lampung
Yth. PR. FEB Universitas Lampung
Yth. PR. FT Universitas Lampung
Yth. PR. Persiapan FMIPA Universitas Lampung
Yth. PR. Persiapan Kedokteran Universitas Lampung

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah swt,
yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, dan ihsan sehingga kita masih bisa
bertemu pada Rapat Tahunan Komisariat pada hari ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat serta salam marilah kita sanjung agungkan kepada junjungan kita, suri
tauladan kita, sang revolusioner, nabi besar muhammad SAW. Semoga kelak kita
mendapatkan syafaat beliau di yaumil akhir.

Sahabat –sahabat yang kami sayangi,


Forum rapat tahunan komisariat ( RTK) adalah forum tertinggi yang ada dikomisariat,
dalam forum ini pulalah kita akan menentukan mau dibawa kemana PMII Universitas
Lampung satu tahun kedepan.

Pergerakan mahasiswa islam indonesia komisariat universitas lampung merupakan salah


satu komisariat tertua di Provinsi Lampung. PMII Universitas Lampung yang dulunya
dikenal PMII Brojonegoro telah melewati setiap masa dari masa orde lama, orde baru,
hingga reformasi yang telah melahirkan banyak tokoh nasional maupun lokal.

Sahabat sahabat yang kami sayangi,


PMII Komisariat Universitas Lampung ada sejak 40 tahunan silam. Waktu yang tidak
singkat, berbagai tantangan dilewati disetiap kepengurusan komisariat. Tentunya
tantangan tantangan yang ada merupakan suatu pelajaran bagi kader dan anggota PMII
untuk lebih siap dalam menghadapi tantangan dunia sebenarnya.

Pola dan strategi pengembangan PMII di Universitas Lampung terus di inovasi untuk
menunjukan eksistensi PMII yang berujung kepada rekrutmen anggota baru. Kami
berupa mengemas PMII Universitas Lampung ini agar menarik perhatian warga di
kampus hijau ini. Tentu kita tahu sahabat sahabat bahwa PMII adalah organisasi
pengkaderan yang dimulai dari tingkatan rayon. Kami menyadari bahwa pentingnya
rayon untuk belajar mandiri dalam hal kaderisasi, karena perlu kita sadari bahwa rayon
adalah pangkal dari kaderisasi. Oleh karena itu rayon harus benar benar berperan aktif
untuk melakukan kegiatan kegiatan yang dapat menarik perhatian calon anggota PMII
di Unila.
Sahabat sahabat yang kami sayangi,
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Universitas Lampung terkenal dengan
keakraban, kesolidan, kesopanan, dan ketakziman. Oleh karenanya hal ini perlu
diperthankan untuk kepengurusan kedepannya. Semua yang telah diraih dalam
kepengurusan PMII Unila 2016/2017 ini tak lepas dari usaha sahabat-sahabat sekalian,
baik pengurus komisariat, rayon, dan seluruh warga pergerakan. Oleh karena itu, saya
secara pribadi mengucapkan banyak terimakasih kepada sahabat-sahabat sekalian atas
sumbangsih yang telah diberikan demi kemajuan pergerakan kita tercinta. Yakinlah
sahabat-sahabat bahwa apa yang kita lakukan saat ini akan membawa kita pada
kesuksesan dimasa yang akan datang. Amin ya robbal alamiin.

Menjadi pengurus komisariat bukanlah hal mudah dan apalagi untuk bersenang senang.
Sejak tepilihnya kami 13 November 2016, sebuah amanah dan tanggung jawab besar
yang ada di pundak kami, dengan segala kekurangan dan keterbatasan kami sebagai
pengurus kami setidaknya telah berupaya untuk menjalankan roda organisasi dengan
sebaik-baiknya.

Berkaitan dengan itu semua maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai
berikut :

Pertama, perlu kami sampaikan bahwa sejak kami terpilih menjadi pengurus komisariat
semua aktifitas masih terkonsentrasi pada komisariat, alhamdulillah pelan pelan kami
mulai mengembalikan roda organisasi sebagai mana mestinya yakni rayon harus mulai
mandiri terutama dalam kegiatan kaderiasi.

Kedua, kondisi pengurus cabang Bandar Lampung yang fakum dan tidak terlalu aktif
turun kekomisariat khususnya Unila, semua itu tidak menurunkan semangat kami untuk
tetap berorganisasi dengan membuktikan bahwa PMII Universitas Lampung mampu
dan tetap eksis baik di PMII Lokal, Sumbagsel, maupun Nasional.
Ketiga, pendistribusian anggota dan kader di internal kampus mulai kami gerakan, hal
ini dapat dilihat mulai banyaknya anggota yang aktif di Menwa, KOPMA, BEM U,
ROIS, PSBH, PILAR,EEC, dan sebagainya. Harapannya anggota dan kader ini dapat
tetap istiqomah hingga nantinya dapat berkontribusi di jenjang yang lebih strategis lagi.

KONDISI INTERNAL ORGANISASI

Selama beberapa tahun terakhir perjalanan komisariat sebagai organisasi di kampus


Universitas Lampung menemukan berbagai dinamika yang bisa kita nilai sebagai
sebuah realitas gerakan PMII. Beberapa hal penting yang bisa kami jadikan bahan
laporan adalah sebagai berikut.

KONDISI INTERNAL ORGANISASI


Sebagai organisasi pengkaderan, PMII terus berupaya menjalankan roda organisasi
sebagai mestinya termasuk dalam hal pengkaderan. Berbagai kegiatan formal maupun
informal terus dilakukan, yang mana kegiatan – kegiatan dilakukan salah satu bentuk
pengkaderan kepada calon maupun anggota baru. Pasca dari pengkaderan ini tentunya
akan lahir kader kader yang mampu mengisi dan memberi warna untuk negeri ini
khusunya sang bumi rua jurai. Sesuai dengan visi dan misi kepengerususan ini yakni
menciptakan kader yang militan dan berdaya saing maka kader yang ada harapannya
dapat bertempur dalam situasi dan kondisi apapun berbekal dengan ilmu dan kualitas
yang mumpuni sebagai seorang kader.

Berbagai kegiatan formal yang kami lakukan sebagai proses kaderisasi adalah
mengadakan masa penerimaan anggota baru ( MAPABA) Komisariat dan masa
penerimaan anggota baru di tingkat rayon. Selain kegiatan formal, pengurus komisariat
juga melakukan kegiatan non formal seperti Welcome Party sebagai langkah awal untuk
saling mengenal satu sama lain dengan calon anggota baru. Mengingat PMII adalah
sebagai organisasi pengkaderan maka pengurus dan kader mencoba melakukan kegiatan
kaderisasi formal tingkat menengah yakni Pelatihan Kader Dasar ( PKD ) dimana
kegiatan PKD ini adalah jenjang dimana para anggota harus memiliki tanggung jawab
dan keprihatinan lebih untuk membesarkan dan merawat PMII khususnya di Universitas
Lampung.

Tantangan – tantangan yang ada tentunya tidak dapat dilepaskan dalam kepengurusan
ini. Anggota – anggota yang telah kita rekrut melaluo Mapaba dan PKD tentunya harus
bertanggung jawab pula dalam melanjurkan tongkat kaderisasi, meskipun tantangan
dalam perebutan masa begitu sengit dengan organisasi – organisasi eksternal lainnya.

KONDISI EKSTERNAL ORGANISASI

Pergerakan mahasiswa islam indonesia ( PMII ) sebagai organisasi eksternal kampus


yang juga sebagai organisasi pengkaderan, tentu tidak mudah untuk menarik masa
khusunya di kampus umum seperti universitas lampung. Upaya yang kami lakukan
adalah berkomunikasi dengan OKP-OKP eksternal lainnya seperi HMI, KAMMI,IMM,
GMNI,dan lain sebagainya. Selain itu, tidak dapat dilepaskan adalah organisasi internal
yang menjadi tantangan terberat dalam hal perebutan basis masa, oleh karenanya kami
mencoba membangun hubungan komunikasi yang baik dengan jajaran organisasi
internal kampus baik di Universitas dan Fakultas.

Selanjutnya, untuk membangun jaringan kami terus melakukan komunikasi baik kepada
beberapa dosen yang PMII dan NU di Universitas lampung maupun senior alumni PMII
yang ada di Provinsi Lampung. Tentunya hal yang kami lakukan ini adalah untuk
meningkatkan eksistensi PMII universitas Lampung di mata OKP OKP , organisasi
internal, dan para alumni alumni PMII yang ada di provinsi lampung.

HAMBATAN

Hambatan merupakan bagian dari setiap organisasi termasuk PMII, dalam kepengurusan
tahun ini hambatan yang ada terletak pada kurangnya kesinergisan dalam tubuh
pengurus termasuk didalamnya kurangnya kordinasi dan komunkasi. Selain itu ada
beberapa hal yang menjadi hambatan kepengurusan periode kali ini antara lain :
Pertama, pengurus komisariat pada dasarnya memiliki kemampuan yang luar biasa
dalam organisasi, akan tetapi kurangnya kordinasi dan komunikasi mengakibatkan
lambatnya roda organisasi termasuk dalam hal menggagas kegiatan ataupun
menjalankan program kerja yang telah dibuat.

Kedua, tidak dapat dipungkiri bahwa pengurus komisariat adalah mahasiswa yang harus
memprioritaskan studinya, berbagai alasan termasuk didalamnya adalah mengerjakan
tugas atau kerja kelompok, kemudian ditambah lagi dengan aktifnya mereka di
organisasi internal membuat fokus mereka tidak hanya kepada PMII.

Ketiga, kurangnya kesadaran dalam diri pengurus bahwa kami bagian dari
kepengurusan PMII Unila tahun ini. Tentu ini menjadi catatan penting untuk
kepengurusan selanjutnya, bahwa ketika sudah diamanahkan menjad pengurus
komisariat maka hendaklah bertanggung jawab atas amanah yang di pikul.

Berdasarkan hambatan-hambatan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dampak yang


ditimbulkan adalah kurang efektifnya kepengurusan tahun ini terutama dalam kegiatan
kegiatan non formal. Tentu kami menyadari bahwa hal ini merupakan bagian dalam
organisasi, akan tetapi kami berharap hambatan ini tidak terjadi lagi dikemudian hari.

PENUTUP

Sahabat-sahabat yang kami hormati, forum rapat tahunan anggota komisariat ini adalah
ajang dimana anggota dan kader dapat berkumpul, bersilaturahmi, dan berdiskusi
memikirkan PMII komisariat universitas lampung untuk satu tahun kedepam. Kami
telah menyampaikan laporan kegiatan kepengurusan tahun ini sebagai bentuk
pertanggung jawaban kami sebagai pengurus. Kami menyadari masih banyak hal yang
harus diperbaiki pada periode selanjtnya.

Tentunya kami juga menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam
diri kami mengurus PMII dan kami pun tidak bisa menutupi bahwa kepengurusan ini
jauh dari kata sempurna. Sekali lagi kami berharap kader dan pengurus selanjutnya
dapat jauh lebih baik untuk membangun PMII di Universitas Lampung ini.

Selanjutnya saya selaku ketua komisariat mengucapkan terima kasih banyak kepada
seluruh sahabat sahabat PMII Universitas Lampung yang telah menemani selama satu
periode ini. Mohon maaf atas segala kesalahan yang selama ini telah saya lakukan
kepada sahabat, baik lisan, sikap dan perbuatan yang menyakiti hati sahabat sahabat
semua, karena saya menyadari hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa.
Kalian adalah sahabat dan kader kader yang luar biasa, semoga allah swt membalas
semua kebaikan sahabat sahabat. Tidak lupa saya ucapkan dan apresiasi yang setinggi-
tingginya kepada panitia RTK yang telah mensukseskan acara terakhir dari
kepengurusan tahun ini, sedih, haru, bahagia yang saat ini saya rasakan. Bahagia
memiliki sahabat sahabat yang tulus iklas membersamai selama ini baik disaat senang
maupun susah. Tetaplah berproses sahabat, karena saya yakin kalian adalah orang –
orang terpilih yang allah berikan untuk negeri ini. Terakhir semoga sahabat –sahabat
semua mendapatkan balasan dari allah swt atas segala kebaikan dan pengorbanan yang
telah sahabat berikan untuk Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini.

Terima kasih

Wallahulmuwafieq illaa aquamitharieq


Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Pengurus Komisariat
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Universitas Lampung

Hendy Novrian
Ketua
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
WAKIL KETUA I (INTERNAL)
PENGURUS KOMISARIAT
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS LAMPUNG
MASA KHIDMAT 2015-2016

PENDAHULUAN

Allhamdulillahiribil’Alamin. Segala puji hanya untuk Allah SWT. Robb semesta alam.
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sholawat dan salam semoga tercurahkan
kepada suri tauladan kita nabi besar Muhamad Saw, yang telah mengeluarkan kita dari
zaman jahiliah ke zaman modern saat ini.

Sahabat – sahabat yang kami hormati


Memikul amanah menjadi ketua kaderisasi adalah amanah yang berat, dimana dapat
dikatakan bahwa kaderisasi adalah ujung tombak dalam organisasi, apabila kaderisasi
tumpul maka yang lain akan ikut tumpul. Setiap kegiatan – kegiatan dapat dikatakan
adalah suatu upaya agar kaderisasi tetap berjalan terutama untuk menarik dan
mempertahankan anggota baru, oleh karenanya konsep kaderisasi haruslah berorientasi
pada anggota dan kader agar mereka nyaman dan loyal terhadap organisasi.

KONSEP KADERISASI

Kegiatan kaderisasi nonformal yang saya jelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan
kegiatan kegiatan rutin yang kreatif. Misalnya saja diawal kepengurusan kami
mengadakan kegiatan KARMILA yang bertujuan untuk mengakrabkan anggota, kader,
dan pengurus. Selain itu ada juga kegiatan diskusi yang mana bertujuan untuk
menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kritis terhadap suatu persoalan. Akan tetapi
kegiatan ini belumlah berjalan efektif dan menjadi pekerjaan rumah untuk kepengurusan
selanjutnya. Lalu, kegiatan non formal lainnya seperti olahraga futsal, badminton, dan
mengadakan welcome party untuk mahasiswa baru.

Selain kegiatan kaderisasi nonformal , tentu kami tidak melupakan kaderisasi wajib
dalam PMII seperti Mapaba dan PKD.

Berikut adalah bentuk kaderisasi formal yang dibawai oleh wakil ketua I :
1. Mapaba dalam satu kepengurusan
a. 12-13 Desember 2016
b. 19-20 September 2017
2. Pelatihan Kader Dasar dalam satu kepengurusan
a. 23 – 26 November 2017
3. Delegasi PKD PC PMII Waykanan sebanyak 7 anggota PMII Unila
(Yeni Kartini, Yogi Prayogo, Kausar Jumahir Lessen, Bandung Setiawan, Betik Ati
PS, Lela Setianingsih, Riyan Agung Pambudi)
4. Delegasi PKD PK PMII Darmajaya Sebanyak 3 orang
( Fadhilah, Akikah Mega Fadilah, Nuril)
5. Delegasi SIG KOPRI PC PMII Bandar Lampung sebanyak 4 kader PMII Unila
(Lela Setia Ningsih, Khalimatus sa’diah, Santi Ernawati, Yeni Cahyati)
6. Delegasi SIG KOPRI PK PMII Jurai Siwo Metro sebanyak 2 kader PMII Unila
(Sintya Eka Putri, Dewi Maryana Sukma)
7. Delegasi SIG KOPRI PK UIN RIL sebanyak 7 kader PMII Unila
(Listya Ningsih, Laila Nurlatifah, Diah Puji Lestari, Akikah Mega Fadilah,
Yuliana)
8. Delegasi SKK KOPRI PC PMII Pringsewu sebanyak 4 kader PMII Unila
( Lela Setia Ningsih, Betik Ati PS, Yeni Cahyati, Santi Ernawati)
Berikut beberapa agenda kegiatan dari bidang internal sebagai berikut :
No Nama Kegiatan Keterangan
1 KARMILA Terlaksana
2 Diskusi Terlaksana ( Tidak Maksimal)
3 Refleksi Akhir Tahun Terlaksana
4 Welcome Party Terlaksana
5 Mapaba Rayon Terlaksana
6 Mapada Raya Terlaksana
7 Pelatihan Kader Dasar Terlaksana
8 Follow Up Mapaba Terlaksana
9 Follow Up PKD Terlaksana (Belum Selesai)
10 Menghidupkan Terlaksana
Rayon Rayon ( Belum Maksimal dan Perlu di Monitoring)
11 English Day Terlaksana ( Belum Berjalan Efektif)
12. Olahraga Futsal Terlaksana
13. Olahraga Bulutangkis Terlaksana
14. Posko Baca Buku Gratis Terlaksana
Untuk Mahasiswa Baru

Berdasarkan penjelasan diatas dapat kami katakan kaderisasi berjalan cukup baik,
namun kami menyadari masih banyak kekurangan selama kepengurusan ini.
Harapannya kekurangan ditahun ini dapat dibenahi untuk tahun-tahun berikutnya.
Berikut beberapa permasalahan/kekurangan yang menjadi catatan adalah :
1. Kurangnya kesadaran, loyalitas anggota & kader dalam menjalankan kegiatan.
2. Kegiatan-kegiatan seperti diskusi perlu diterapkan secara berlanjut dan istiqomah,
karena saat ini masih kurangnya semangat dan kesadaran anggota/kader dalam
menggagas/mengusulkan/mengadakan kegiatan diskusi.
3. Tidak dapat dipungkiri kegiatan perkuliahan yang padar menyebabkan
anggota/kader kurang memprioritaskan PMII dalam kegiatan sehari-hari, apalagi
mereka lebih aktif di organisasi internal masing-masing.
4. Masih kurangnya pemahaman dan penghormatan terhadap struktural organisasi
tentu hal ini perlu diperbaiki dan diberikan penjelasan terkait etika dan tata cara
dalam berorganisasi.

Kami dari Tim Kaderisasi mendukung adanya kebijakan strategis yang dapat diambil
oleh kepengurusan tahun berikutnya, jakni adalah sebagai berikut :

1. Perlunya merangkul anggota & kader-kader untuk didistribusikan kedalam Internal,


dari hal iu maka bentuk kerjasama antara PMII dan organisasi Internal dapat
dijalankan, sehingga PMII dapat lebih eksis di kampus.
2. Memanfaatkan sekretariat sebagai tempat berdiskusi, berkegiatan, serta Medorong
kegiatan – kegiatan non formal yang dapat menguatkan hubungan emosional antara
anggota, kader, dan pengurus.

Demikian laporan pertanggungjawaban dari wakil ketua I (bidang internal). Terima


kasih dan mohon maaf atas segala kesalahan.

Bandar Lampung, 01 Desember 2017

Wakil Ketua I Wakil Sekretaris I

Riyan Agung Pambudi Khalimatus Sa’diah


LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
WAKIL KETUA II (EKSTERNAL)
PENGURUS KOMISARIAT
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS LAMPUNG
MASA KHIDMAT 2016-2017

PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillahirrabbil’alamin.. segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat


allah swt. Shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar muhammad Saw.
Alhamdulillah hari ini masih bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat bersama
sahabat sahabat semua. Permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh
sahabat keluarga besar PMII Universitas Lampung atas segala kesalahan, kekurangan,
dan kekhilafan selama ini.

Sahabat-sahabatku, kami dari bidang eksternal telah berupaya melakukan yang terbaik
dalam menjalankan amanah ini. Berbagai kegiatan yang telah kami programkan sejak
awal beberapa terlaksana dan ada pula yang tidak. Tentu sekali lagi kami memohon
maaf selama kepengurusan ini tidak terlalu maksimal membantu sahabat Hendy
Novrian dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua komisariat. Semoga allah
membalas semua kebaikan sahabat-sahabat tercinta.

Bidang Eksternal adalah bidang dimana kami lebih banyak berhubungan langsung
dengan mahasiswa dalam hal ini organisasi internal kampus maupun eksternal kampus.
Akan tetapi memang karena kesibukan masing-masing kami tidak begitu maksimal
membangun komunikasi dengan organisasi internal maupun eksternal. Hal ini dapat
menjadi catatan bagi kepengurusan selanjutnya, bahwa bidang eksternal sangat berperan
penting dalam meningkatkan eksistensi PMII di mata organisasi lainnya teruma
kelompok CIPAYUNG yang selama ini selalu menjadi pesaing dalam hal kaderisasi.

Meski demikian, eksistensi PMII Unila pada tahun ini tidaklah buruk, PMII Unila eksis
dan dikenal banyak orang baik di luar lampung maupun Lampung.

KONSEP KERJA
Konsep kerja yang dilakukan oleh bidang eksternal adalah membawahi departemen
yang bekerja sejalur dengan bidang eksternal. Bidang eksternal pada kepengurusan ini
lebih dititik fokuskan kepada eksistensi PMII Unila di Lampung.
Selain Infokom yang memiliki tugas ini, tetapi bidang eksternal lebih ditekankan kepada
pengenalan PMII Unila secara nyata, menjalin silaturahim dengan internal kampus
maupun eksternal kampus, baik PMII atau OKP lainnya.
Konsep ini sudah terlaksana dengan baik, hal ini bisa dilihat dengan kenalnya setiap
cabang PMII di Lampung kepada PMII Unila. Tidak hanya kenal, tetapi keakraban juga
terjalin didalamnya.

Berikut ini adalah program kerja bidang eksternal


NO Nama Kegiatan Keterangan
1 Silaturahim Kepada Senior Dan Alumni Terlaksana
2 Silaturahim Antar Komisariat (UBL, Darmajaya, STKIP, Terlaksana
UIN, Umitra, Universitas Saburai, DCC)
3 Konsolidasi Pemira Gubernur Fakultas Hukum Terlaksana
4 Konsolidasi PEMIRA UNILA Terlaksana
5 Silaturahim Ke Rayon-Rayon Universitas Lampung Terlaksana
6 Membentuk Tim Cyber Tidak terlaksana
7 Rapat Rutin Tim Cyber Tidak terlaksana
8 Temu dan Reuni Akbar Alumni PMII Tidak terlaksana
9 Diskusi OKP (KAMMI) Terlaksana
10 Bakti Sosial (Bencana Alam Lebak Banten dan Pandeglang, Terlaksana
Bagi Takjil Saat Bulan Ramadhan)
11 Membangun jaringan dengan kampus umum lainnya Terlaksana
Kunjungan ke PMII Untirta Terlaksana
Kunjungan ke PMII Kab Bogor Terlaksana
Kunjungan ke PMII Lebak Banten Terlaksana
12 Menerima Kunjungan PMII UII Yogyakarta Terlaksana
Menerima Kunjungan PMII UNTIRTA (Diskusi) Terlaksana
13 Menghadiri kegiatan-kegiatan NU Terlaksana
14 Menghadiri Undangan MUI (literasi medsos berbasis Islam Terlaksana
Wasathiyah)
15 Rapat bersama KBNU Provinsi Lampung (Aksi Tolak FDS Terlaksana
dan Permendikbud No 23)
16 Kunjungan ke KPU Bandar Lampung Terlaksana
17 Menghadiri Konvercab Lampung Selatan Terlaksana
Menghadiri Konvercab PMII Pringsewu Terlaksana
18 Menghadiri Pelantikan PKC Lampung, Bandar Lampung, Terlaksana
Lampung Selatan
19 Menerima Kunjungan Sahabat Iden Robert Ulum calon Terlaksana
Ketua Umum PB PMII
20 Menghadiri Sekolah ASWAJA FKIP Terlaksana
21 Menghadiri Mapaba Rayon Pertanian, Hukum Terlaksana
22 Menghadiri RTAR FKIP, Ekonomi, FISIP Terlaksana
23 Menghadiri PKD STKIP, UIN Terlaksana
24 Menghadiri Pelantikan PC PMII Metro Terlaksana
25 Menghadiri Pengukuhan PB PMII Terlaksana
26 Menghadiri SIG, SKK, KOPRI PC Pringsewu Terlaksana
27 Menghadiri SIG KOPRI Juraisiwo Metro Terlaksana
28 Audiensi bersama WR3 Prof. Aom Karomani Terlaksana
Demikian laporan pertanggungjawaban bidang eksternal PMII Unila. Kurang lebihnya
kami mohon maaf.

Salam Pergerakan !!!

Bandar Lampung, 1 Desember 2017

Wakil Ketua II Wakil Sekretaris II

Rian Hidayatullah Meri Kusumawati


LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
WAKIL KETUA III (KEAGAMAAN)
PENGURUS KOMISARIAT
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS LAMPUNG
MASA KHIDMAT 2016-2017

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’aruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka yang beriman, dan
kebanyakn mereka adalah orang-orang fasik (Q. S. Ali Imron : 110)

PENDAHULUAN

Assalamu’alaikum wr.wb. Alhamdulillah atas segala nikmat iman, islam, dan ihsan
yang allah masih berikan untuk kita semua. Tak lupa shalawat teriring salam marilah
kita sanjung agungkan kepada baginda rasullullah Saw. Sahabat yang saya banggakan,
Bidang III merupakan bidang yang menaungi berbagai kegiatan keagamaan di PMII,
setiap kegiatan keagamaan baik itu rutinan ataupun tentatif tentu menjadi tanggung
jawab kami sebagai pemegang amanah dibidang keagamaan. Tentu kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam diri kami, oleh karena itu kami mohon maaf atas
segala kekurangan dan kesalahan dari kami.

KONSEP KERJA
Konsep kerja yang dilakukan oleh bidang III yang dalam hal ini membawahi kegiatan
keagamaan adalah mengadakan kegiatan-kegiatan rutinan seperti yasinan dan agenda –
agenda keagamaan yang ada pada umumnya.
Adapun yang telah dilakukan oleh Bidang III adalah sebagai berikut :

No Nama Kegiatan Keterangan


1 Peringatan Maulid Nabi Saw 2016 Terlaksana
2 Tablig Akbar Tidak Terlaksana
3 Yasinan Rutin Terlaksana
4 Halal Bi Halal Terlaksana
5 Isra’ Mi’raj Terlaksana
6 Roadshow& Buka Bersama Ramadan Terlaksana
7 Shalawatan & Pengajian Rutin Tidak Terlaksana
8 Berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan PWNU Terlaksana
Provinsi Lampung
9 Buka Bersama Bulan Rajab Terlaksana
10 PMII Berbagi Ta’jil Ramadhan Terlaksana
11 Peringatan Hari Pahlawan & Ziarah Makam Terlaksana
Pahlawan
12 Peringatan Harlah PMII & NU Terlaksana

13 Baksos Bersama PCNU Bandar Lampung Terlaksana


14 Diskusi Bersama Jama’ah Maiyah Bandar Terlaksana
Lampung
15 Delegasi MTQ Unila 2017 Terlaksana
16 Diskusi dan Bedah Buku Para Perancang Jihad Terlaksana

Demikian laporan pertanggungjawaban bidang keagamaan PMII Unila. Kurang


lebihnya kami mohon maaf.

Salam Pergerakan !!!


Dzikir, Fikir, Amal Sholeh
Bandar Lampung, 01 Desember 2017

Wakil Ketua III Wakil Sekretaris III

Ahmad Nur Fuadi Fuad Hasyim

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA
PENGURUS KOMISARIAT
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS LAMPUNG
MASA KHIDMAT 2016-2017

Assalamu’alaikum wr.wb.
Hidup Mahasiswa !!!
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah swt yang
maha agung. Shalawat serta salam senantiasa untuk nabi agung kita muhammad saw,
semoga kelak kita mendapatkan syafaat beliau di yaumil akhir.

Sahabat-sahabat yang saya cintai,


Tak terasa sudah satu tahun memikul amanah sebagai bendahara komisariat. Tentu
menjadi suatu pelajaran yang begitu berharga sebagai bendahara, dimana saya belajar
untuk lebih cermat, hati-hati, dan amanah dalam memegang keuangan komisariat. Tentu
masih banyak kekurangan dalam diri saya yang masih harus dibenahi, oleh karenanya
tanpa mengurangi rasa hormat, saya mengucapkan terima kasih dan mohon maaf yang
sebesar-besarnya atas segala salah dan khilaf selama ini.

Berikut beberapa program kerja bendahara :


1. Membuat Rekening Organisasi
2. Mengordinir uang kas komisariat
3. Membuat Pembukuan Keuangan Komisariat
4. Menjalankan Usaha Kalender dan PDH

Berdasarkan program diatas masih ada program yang belum terlaksana dan dapat
dilanjutkan pada kepengurusan selanjutnya yakni membuat rekening organisasi.

Berikut Laporan Keuangan Komisariat Universitas Lampung 2016-2017


Dana Masuk :

No. Keterangan Jumlah


1. Kas Tahun Lalu 1.872.000
2. Lomba Cipta Puisi Ibu Rp. 500.000
3. Sumbangan Senior Alumni Rp.10.000.000
4. Surplus Penjualan Kalender Rp. 1.500.000
5. Sponsor LKIS Rp.9.500.000
6. Beasiswa Rp. 1.210.000
7. Registrasi PKD Rp.1.200.000
8. Tabungan Komisariat Rp. 2.000.0000
Total 27.782.000

Dana Keluar :
No. Keterangan Jumlah
1. Mapaba Raya Rp. 2.000.000
2. Mapaba Pertanian Rp. 450.000
3. Mapaba Awal (Pelaksana Rayon Hukum) Rp. 1.450.000
4. Mapaba Rayon Hukum( Era Kausar) Rp. 350.000
4. Welcome Party Rp.1.000.000
5. Pelatihan Kader Dasar Rp.3.500.000
5. Angsuran Sekretariat (1) Rp.4.000.000
6. Angsuran Sekretariat (2) Rp.2.000.000
7. Angsuran Sekretaruat(3) Rp. 3.000.000
6. Harlah PMII 57 & Isra’ Mi’raj Rp.1.500.000
7. Bedah Buku Para Perancang Jihad Rp. 6.000.000
8. Refleksi Akhir Tahun 2016 Rp. 250.000
9. Maulid Nabi Saw 2016 Rp. 100.000
10. Delegasi PKD Waykanan Rp. 600.000
11. Buka Bersama Rp.100.000
12. Karmila Rp.550.000
13. Yasinan Rutin Rp.200.000
14. Peringatan Hari Pahlawan Rp. 300.000
15. Bayar Domain Website Rp. 190.000
16. Pembuatan Kalender Rp.500.000
17. Pembelian Printer Rp.700.000
18. Pembelian ATK Rp. 500.000
19. Konsumsi Selama 1 Tahun Rp. 300.000
20. RTK Rp.500.000
Total Rp.26.540.000

Berdasarkan tabel diatas maka sisa uang pengurus komisariat periode 2016-2017
berjumlah : Rp.27.782.000 – Rp.26.540.000 = 1.242.000

( Satu Juta Dua Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah)

Demikianlah yang dapat saya laporkan, apabila ada kesalahan dan kekurangan itu
datangnya dari saya dan kepada allah saya mohon ampun, Terima kasih.

Wallahulmuwafieq illaa aquamitharieq


Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Pengurus Komisariat
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Universitas Lampung

Betik Ati Puspita Sari


Bendahara
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KOPRI KOMISARIAT UNILA

“ Terciptanya eksistensi gerakan kopri yang produktif,

berdaya saing dan sinergisme PMII “

KORPS PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA PUTERI

(Women Corps Of Indonesian Moslem Student movement)

KOMISARIAT UNIVERSITAS LAMPUNG

PERIODE KEPENGURUSAN XXXIV

2016-2017

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya ,dan salawat Serta
salam kita kirimkan pada Nabi Muhammad Saw., keluarganya dan para sahabatnya
yang setia, sehingga Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pengurus Korps Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (KOPRI) komisariat Universitas Lampung ini
merupakan laporan tertulis dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan pada tingkat
KOPRI Komisariat Unila. Dalam LPJ ini juga dilaporkan kondisi internal, peluang dan
tantangan organisasi, inventaris, keuangan serta proyeksi dan rekomendasi sebagai
catatan yang perlu diperhatikan oleh pengurus KOPRI cabang bandarlampung dan
Pengurus PMII Komisariat Universitas lampung.

Laporan Perjanggung Jawaban ini sifatnya hanyalah sebatas catatan hasil kegiatan
kepengurusan. Yang lebih penting dan utama adalah kesaksian sahabat-sahabat sekalian
yang melihat secara langsung tantangan yang dihadapi pengurus serta keberhasilan
beberapa program yang telah dirumuskan. Oleh karena itu kesaksian sahabat-sahabat
sekalian jauh lebih penting dari LPJ ini. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam laporan pertanggungjawaban ini. Kritik dan saran kami harapkan demi
kesempurnaaan laporan pertanggungjawaban ini.

Demikianlah LPJ ini dibuat, semoga bermanfaat dan menjadi acuan dasar bagi
kepengurusan selanjutnya.

Wallaahul Muwafieq ilaa Aqwamith Tharieq


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bandarlampung, 15 desember 2017

Pengurus KOPRI
Komisariat Universitas Lampung
2016 - 2017

SITI MAKRIFAH FANI FATIMAH

Ketua Sekretaris

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Sejarah KOPRI......................................................................................1


1.2. Visi dan Misi.......................................................................................11
1.3. Struktur Organisasi..............................................................................11
1.4. Kondisi Internal...................................................................................11

BAB II LAPORAN KEGIATAN........................................................................13

2.1. Realisasi Program Kerja......................................................................13

2.2. Program Kerja Tambahan...................................................................14

2.3. Kesekratariatan....................................................................................15

A. Surat Masuk...............................................................................15

B. Surat Keluar...............................................................................15

2.4. Keuangan.............................................................................................16

2.5. Inventaris.............................................................................................17

BAB III HAMBATAN DAN TANTANGAN.....................................................18

3.1. Hambatan............................................................................................18

3.2. Tantangan............................................................................................19

BAB IV PROYEKSI DAN REKOMENDASI...................................................20

4.1. Proyeksi...............................................................................................20

4.2. Rekomendasi.......................................................................................21

BAB V PENUTUP................................................................................................25

Catatan Akhir.........................................................................................................26

Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN
1.5. Sejarah KOPRI

Sejalan dengan perkembangan tata kehidupan berbangsa dan bernegara dilingkungan


dunia internasional, maka suatu negara dalam mempertahankan eksistensi dan
kelangsungan hidupnya memerlukan perjuangan seluruh elemen dari berbagai sektor.
Menyadari kompleksitas permasalahan, baik isu mengenai tapal batas (border),
keamanan nasional (national security) atau keamanan manusia (human securuty) perlu
adanya suatu pemahaman tentang wawasan nusantara didalam menentukan
kebijakan ,juga dalam menyusun strategi geopolitik yang handal.

Kondisi ini juga membawa dampak yang sangat besar bagi perempuan sesuai dengan
perkembangan zaman dan peradaban. Kondisi perempuan masih sangat diperhitungkan
dalam segala aspek baik ekonomi,politik, teknologi ,sosial, dan budaya. Pembatasan
ruang dan waktu perempuan menjadi aset yang sangat berharga , dimana posisi
perempuan masih sangat didomestifikasikan baik diruang publik maupun ruang privat.
Manusia berjenis kelamin perempuan tidak mampu menentukan hidupnya sendiri,
angan-angan umum tentang perempuan yang lemah, lembut, patuh, penurut, penyabar,
penyayang, dan justifikasi lainnya yang membuat perempuan terlemahkan secara
sistematis ditambah prasangka ini telah mendapat penguatan secara struktur masyarakat
terwujud dalam bentuk kebiasaan dan menjadi norma-norma yang berlaku saat ini.
Beberapa hal yang melatarbelakangi timbulnya dampak tersebut dipengaruhi oleh
beberapa situasi global dan nasional.

 Situasi Global
Globalisasi dan kemajuan teknologi dan informasi telah menjadikan wilayah
kedaulatan suatu negara menjadi lebih abstrak, sehingga mudah ditembus oleh para
pelaku atau aktor internasional. Karena itu, kerawanan penetrasi asing terhadap wilayah
yurisdiksi nasional yang melampaui batas kedaulatan negara, hampir dipastikan
mengandung resiko ancaman keamanan yang bersifat transnasional, antara lain seperti
kejahatan lintas negara, kerusakan lingkungan, imigrasi gelap, pembajakan laut,
penangkapan ikan secara ilegal, terorisme, penyelundupan senjata maupun perdagangan
anak-anak dan perempuan. Dalam kondisi ini membuat negara-negara maju lebih
mudah mengakses dan masuk ke negara-negara berkembang, seperti indonesia.
Indonesia termasuk negara miskin yang kemudian di eufinismekan menjadi negara
berkembang. dengan luas dan letak strategis yang membuat negara-negara maju merauk
keuntungan yang sebesar-besarnya dinegeri ini dengan cara meminjam uang kenegara-
negara maju dan dengan penanaman modal asing , didukung oleh pilar-pilar badan
dunia seperti Wort Bank, IMF, WTO, dan perusahaan-perusahaan transnasional lainnya.
Dalam konteks ekonomi politik, perempuan masih menjadi barang laku pemapanan
kapitalisme. Hegemoni kapital yang dilancarkan melalui iklan-iklan komersil membuat
penindasan secara terselubung terhadap perempuan semakin sukses. Dalam tatanan
geopolitik ruang-ruang regional nasional kembali direbut oleh kapitalisme . ketika
kepentingan global merangsek masuk melalui jalur media informasi dan komunikasi,
juga membuat kelompok dominan bergerak bebas melancarkan kepentingannya.
Semakin banyak gaya hidup yang ditawarkan oleh globalisasi ekonomi, informasi dan
kebudayaan, disatu pihak telah membuka cakrawala yang tak terbatas dan kreatif bagi
setiap individu untuk menentukan pilihan dan seleranya. Namun dipihak lain telah
menggiring masyarakat kontemporer kita kearah krisis identitas, krisis kebudayaan,
bahkan krisis kepercayaan. Dalam hal ini seketat apapun pertahanan keamanan di tapal
batas negara tak berarti apa-apa jika kaum pemodal sebagai pengendali kekuatan ekomi
mampu mengendalikan media. Dalam hal ini lah pertarungan ruang kosong terjadi
antara nasionalisme dengan hegemoni global.

 Situasi Nasional
Kondisi nasional hari ini tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa indonesia
sebelum merdeka. Dengan beberapa priode kepemimpinan sejak Soekarno, dan ditandai
dengan the smilling general Soeharto pada saat imperialisme Amerika serikat, dan kini
ditengah euforia kemenangan Joko Widodo. Komersialisasi lembaga pendidikan yang
dimiliki negara semakin mampu mengalahkan mahalnya biaya pendidikan yang
diselenggarakan oleh swasta. Kenaikan harga BBM pun memukul perempuan dengan
kerasnya. Pengetatan pengeluaran dalam rumah tangga mesti dilakukan, yang artinya
adalah turunnya kualitas hidupp keluarga. Hak-hak buruh pun jarang sekali
dilaksanakan, seperti hak cuti haid, melahirkan, menyusui, tersedianya ruang khusus
untuk memerah air susu ibu, toilet yang bersih dari kuman, layanan kesehatan dipabrik.

Kondisi tersebut menjadi latarbelakang munculnya gerakan-gerakan perempuan di


dunia sampai merambah pada level nasional dan regional. Keadaan perempuan yang
tertindas itu akhirnya membangunkan dan membangkitkan satu pergerakan yang
berusaha menghilangkan penindasan-penindasan itu. Pecahnya revolusi amerika dan
revolusi prancis pada abad ke -18 yang membuat pertamakali ada pergerakan
perempuan. Muncul beberapa aliran gerakan perempuan. Seperti pera feminis itali lebih
banyak mengupayakan pelayanan-pelayanan sosial dan hak-hak perempuan sebagai ibu,
istri, dan pekerja. Mereka memiliki UDI (unione Donne Italiane) yang setara sebesar
NOW (National organization for women) di Amerika serikat.

Gerakan Perempuan Di Amerika Serikat

Awal gerakan perempuan didunia tercatat ditahun 1800 an yaitu gerakan perempuan Di
amerika serikat, karena pada saat itu para perempuan menggnggap ketertinggalan
mereka disebabkan oleh kebanyakan perempuan masih buta huruf, miskin dan tidak
memikili keahlian. Lebih mengedepankan perubahan sistem soaial dimana perempuan
tidak boleh ikut memilih dalam pemilu. Tokoh perempuan ketika itu adalah susan B
anthony, elizabeth Cady Stanton memimpin gerakan perempuan ada 1848 (aktivis
perbudakan) dan marry wollstonecraft.

Gerakan Perempuan di Eropa


Pada tahun 1785, dikota middleburg, sebelah selatan belanda , untuk pertama kalinya
didirikan sebuah perkumpulan masyarakat ilmiah bagi kalangan perempuan, yang
dipelopori oleh Lady marry Wortly Montagu dan marquis de condorcet. Pada tahun
1789 perempuan sudah bisa terlibat dalam proses produksi dan ini bisa membuat
mereka memiliki kekuasaan untuk keluar rumah, sehingga bisa terllibat penuh dalam
aksi aksi demonstrasi menggulingka raja Louis IV. Kemudian mulai muncul para
feminis-feminis dengan gagasan gagasan tentang pembebasan perempuan. Menyusul di
inggris pada tahun 1792 mary wolstonecraft, salah seorang pelopoe feminisme liberal
terkenal oleh karena tulisannya yang berjudul A Vindication of The Righ of woment. Di
jerman tokoh yang terkenal adalah clara zetkin, menjadi salah satu pemimpin partai.
Perjuangan hak-hak suara untuk perempuan. Di soviet rusia pada tahun 1917gerakan
feminisme mengalami kemajuan pesat selama perang rusia jerman banyak kaum
perempuan yang menggantikan posisi laki-laki dalam banyak bidang pekerjaan produksi
(laki-laki berperang), sehingga mendorong maju tuntutan tuntutan akan kesetaraan
perempuan. Yaitu melakukan demonstrasi besar dengan tuntutan roti-perdamaian-
hentikan perang (menuntut kembalinya para suami).

Gerakan perempuan ditimur tengah

Gerakan feminis muslim didunia islam, terutama ditimur tengah atau di dunia arabia
selalu terkait dengan kebangkitan islam. Hal ini ditandai dengan pertentangan antara
intelektual ekstrim kanan dan ekstrem kiri yang melibatkan rezim pemerintah yang
berafilisiasi dengan imperium. Status perempuan didunia islam dijadikan subjek studi
dan mengundang perdebatan dan memunculkan pergerakan feminisme islam di bebrapa
negara eropa. Kajian pergerakan perempuan dimesir dimulai tahun 1919 ditandai
dengan munculnya aktifitas feminis yang tergabung dengan The Egypgtian Feminist
union (EFU) dipimpin oleh Huda Shar’rawi. Fokus perjuangannya adalah hak-hak
politik perempuan, perubahan hukum status perorangan yang mencakup pengendalian
perceraian, poligami, persamaan, akses pendidikan baik tingkat lanjutan maupun
perguruan tingig dan prgofesionalitgas perempugan.
Isu Islam dan perempuan berkembang pesat juga karena dipengaruhi beberapa sarjana
muslim seperti fatimah mernissi, Rifaat Hasan, Nawal el sadawi, Asghar Ali engineer
dan amina wadud muhsin. Respon terhadap wacana perempuan dalam islam juga tidak
seragam mulai dari pemikiran yang bercorak konservatif, moderat, hingga liberal.

Gerakan Perempuan di Indonesia

Pada tahun 1900 indonesia sudah ikut mewarnai gerakan perempuan yang di aktori oleh
kartini, anak seorang bupati melawan poligami, perkawinan adat, adat istiadat jawa, dan
penjajahan, serta menyerukan kesetaraan pendidikan bagi kaum perempuan.

Pada masa orde lama, pada tahun 1912-1928 muncul gerakan putri medika yang
mengisukan kesetaraan gender pada akses pendidikan ,keadilan peran dalam rumah
tangga. 1928-1935 muncul PPPI sebagai gerakan sosialis nasionalis yang mengangkat
gagasan perlindungan wanita dan anak-anak dalam perkawinan, mencegah perkawinan
anak, dan kedudukan wanita dalam perkawinan. Asca kemerdekaan 1945-1946 yaitu
WANI (wanita indonesia) dan KOWANI (kompulan organisasi perempuan), fokus
gerakan pada perbaikan nasib perempuan. Pada 1950-1965 yaitu GERWIS yaitu fokus
pada orientasi pendidikan yang lebih terhadap perempuan dan menyediakan fasiitas
penitipan anak. Pada 1954 GERWANI yang fokus pada politik praktis , partisipasi
perempuan daam parlemen. Gerwani dalam proses nya mampu menunjukkan
eksistensinya dalam sebuah keberhasilan mampu memobilisasi massa (organisasi
perempuan) sekaligus menjadi organisasi perempuan terbesar dengan jumlah anggota
lebih satu juta massa. Sampai kemudian muncullah demokrasi terpimpin yang
berimplikasi pada penghancuran gerakan perempuan.

Pada masa orde baru, gerakan perempuan direduksi dan hanya menjadi alat
pelanggeng kekuasaan soeharto. Lewat wadah PKK dan dharma wanita, wadah wadah
ini menjadi alat mobilisasi kaum perempuan dalam program pembangunan. Walaupun
ketika itu muncul organisasi organisasi seperti IDHATA (Ikatan Dharmawanita), akan
tetapi fungsi dari pada organ tersebut hanya sebagai perkumpulan para perempuan-
perempuan istri kepala desa, lurah, polisi, serta pejabat. Wilayah garapnya pun hanya
pada masalah keperempuanan yang sifatnya domestik. Tidak pernah sekalipun
menyoroti masalah sisial kemasyarakatan ataupun politik.

Pada masa reformasi sampai sekarang, disaat teridentifikasi bahwa banyak


perempuan yang mengalami pemerkosaan pada peristiwa mei 1998, sejumlah
perempuan mendatangi presiden baru BJ habibie untuk menyampaikan bahwa negara
harus bertanggungjawab terhadap kekerasan pada perempuan, kemudian berdirilah
komisi nasional anti kekerasan terhadap perempuan (KOMNAS Perempuan). Pada masa
reformasi sentralnya pada masa kepemimpinan gusdur sampai sekarang, banyak
munculnya LSM_LSM dan PSW (Pusat Studi Wanita). PSG (Pusat Studi Gender) yang
diberi hak penuh untuk berkreasi dan mengeluarkan pendapat.

Gerakan Perempuan di NU

Pada pasal 2 Statoen Nahdlatoel Oelama tahun 1926 menempatkan tujuan Nahdlatul
Ulama 1. Memegang teguh salah satu mahdzab empat, yakni khanafi, maliki, syafi,i dan
hambali. 2. Mengusahakan apa yang menjadi kemaslahatan umat. Berdasarkan tujuan
tersebut, pada muktamar ke 13 di munas pandeglang, jawa barat Nyai R Junaisih
meminta kesempatan wanita untuk berkiprah dalam nahdlatul ulama. dan menjadi
perintis musimat nahdlatul ulama. kemudian pada muktamar 14 beliau sudah bisa
memimpin kaum muslimat bisa ikut serta.pada 1940 beliau memimpin muslimat
mengadakan resepsi sendiri , diluar kegiatan muktamar NU pada umumnya. Pada masa
pemerintahan jepang, muslimat NU beserta organisasi perempuan lainnya mengalami
permasalahan besar, yaitu adanya kebijakan dari pemerintah jepang untuk melebur
oranisasi perempuan yang bernama fujinkai. Setelah indonesia merdeka fujinkai pun
ikut dibubarkan. Walaupun belum berbentuk organisasi yang bersifat otonom, NUM
(Nahdlatul Ulama Muslimat) ikut berperan aktif dalam dapur umum, palang merah,
kurir penghubung, bahkan ikur bergabung dalam pasuka perjuanagan seperti hizbullah
dan sabilillah.

Dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan cita-cita nasional , muslimat NU tidak


berjalan sendirian, tetapi juga mengerjakan kerjasama dengan organisasi wanita lainnya
seperti aisyiyah, persistri (persatuan wanita persis), wanita PSII. Bahkan pada tahun
1956 muslimat NU ikut bergabung dalam kongres wanita indonesia (KOWANI).

Kegiatan perempuan di NU juga membakar semangat kalangan perempuan muda NU


yang dipelopori oleh tiga serangkai , yaitu murtasiyah (surabaya), khuzaimah mansur
(gresik), dan aminah (sidoarjo). Pada kongres NU ke 15 tahun 1940 di surabaya, juga
hadir puteri-peteri NU dari berbagai cabang yang mengadakan perempuan sendiri yang
menyepakati dibentuknya Putri Nahdlatul ulama (puteri NUM).

Dalam NU sendiri terdapat maklumat akan pengakuan tentang kesetaraan gender yang
dikeluarkan pada munas NU di lombok pada tahun 1997. Munas tersebut melahirkan
suatu keputusan atau maklumat tentang “ kedudukan perempuan dalam islam “
(makanah al-mar’ah fil islam). Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
maklumat tersebut dapat disimpulkan dalam lima point:

1. Islam mengakui eksistensi perempuan sebagai manusia yang utuh dan karenanya
patut dihormati
2. Islam mengakui hak perempuan sama dengan hak laki-laki dalam hal
pengabdian kepada agama, nusa, dan bangsa.
3. Islam mengakui adanya perbedaan fungsi antara laki-laki dan perempuan yang
disebabkan karena perbedaan kodrati.
4. Islam mengakui peran publik perempuan disamping peran domestiknya
5. Ajaran islam yang menempatkan perempuan pada posisi yang setara dengan
laki-laki itu dalam realitasnya telah mengalami distorsi akibat pengaruh kondisi
sosial dan budaya.

Gerakan perempuan di PMII (KOPRI)

pada saat PMII didirikan KOPRI memang belum ada. Yang ada hanya divisi keputrian.
Hal ini lantaran peran perempuan sangat kecil, melainkan lebih dikarenakan kepraktisan
semata. Maksudnya dalam devisi keputrian ini dikalangan perempuan PMII bisa lebih
fokus memusatkan perhatiannya menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan
dunianya. Sayang, saat itu dunia perempuan hanya sebatas menjahit, memasak, dan
dapur.
Dalam divisi keputrian tadi, yang menangani semua permasalahan didalamnya tentu
saja harus perempuan. Namun walau demikian tidakmenutup kemungkinan perempuan
menempati posisi distruktur PMII. Tetapi lagi-lagi karena kesiapan SDM dan
profesionalitas perempuan yang kurang menyebabkan jumlah mereka secara kuantitas
masih sedikit. Karenapada waktu itu memang sangat sedikit kaum perempuan yang
dapat melanjutkan pendidikan ke PT. Kondisi yang terjadi saat itu antara laki-laki dan
perempuan saling bahu membahu (guyub) dalam menutupi kekurangan di organisasi.
Termasuk pula guyup dalam pengambilan keputusan serta bebrapa hal yang
mengharuskan mereka bekerja sama mempertaruhkan nama oranisasi.

Lahirnya KOPRI berawal dari keinginan kaum perempuan untuk memiliki ruang sendiri
dalam beraktifitas , sehingga mereka dapat bebas mengeluarkan pendapat atau apapu.
Keinginan tersebut didukung sepenuhnya oleh kaum laki-laki saat itu. Corps pergerakan
mahasiswa islam indonesia poetri (COPRI) lahir pada tanggal 25 November 1967 di
semarang, dengan status semi otonom yang sebelumnya merupakan follow up akan
dilaksanakannya training kursus keputrian dijakarta pada tanggal 16 februari 1966 yang
melahirkan Panca norma KOPRI.

Disisi lain ,kondisi gerakan perempuan pada saat berdirinya kopri baru sebatas
emansipasi perempuan dalam bidang soasial kemasyarakatan. Misalnya di NU, kita
mengenal muslimat yang hanya mengadakan kegiatan pengabdian sosial
kemasyarakatan. Dalam tahap awal berdirinya, KOPRI banyak mengadopsi dan
melakukan kerjasama dengan muslimat , serta beberapa organisasi perempuan lainyang
sudah lebih dahulu ada pada saat itu, seperti KOWANI maupun Korp HMI
wati(KOHATI). Pada saat pertama kali berdiri sebagai organisasi perempuan yang ada
pada waktu itu , KOPRI hanya semata-mata sebagai wadah mobilisasi perempuan,
Alasan mengapa ada KOPRI tak lain karena dirasa perlu untuk mengorganisir kekuatan
perempuan PMII untuk bisa menopang organisasi yang menaunginya yaitu PMII. Hal
ini seperti juga terjadi di organisasi-organisasi lainnya, baik organisasi kemahasiswaan,
ormas keagamaan. Dan organisasi politik.
Akan tetapi pada perkembanganna menunjukkan hubungan yang dianggap problematis .
dengan gagasan otonomisasi ditingkat pusat atau PB. Sekilas nampak dualisme
organisasi , karena KOPRI meiliki program terpisah dan kebijakan yang berbeda dari
PMII. Beberapa kalangan menganggap sebagai sesuatu yang positif, karena KOPRI
telah bergerak dari organisasi dengan pola ketergantungan dengan PMII menuju
organisasi mandiri. Sedangkan kalangan lain menangapi dengan nada minor , karena
KOPRI dianggap melakukan pelanggaran konstitusi dan telah menjadi kendaraan politik
menuju posisi strategis di PMII. Arus gerakan pada umumnya sangat memberi warna
pada perkembanan yang terjadi pada KOPRI . Untuk menjelaskan bagaiman realitas
kondisi KOPRI , tidak lepas dari bagaimana paradigma gerakan perempuan di
Indonesia. Yang perlu diketahui lagi bahwa historis struktural yang mendorong lahirnya
KOPRI adalah ditandai dengan dibentuknya divisi keputrian. Alasan dibentuknya
KOPRI sebagai bdan semi otonom yang tertera dalam ADART PMII bab 9 tentang
status keberadaan kopri.alasannya adalah sebagai upaya guna peningkatan partisipasi
perempuan serta pengembangan wawasan wilayah wilayah kerja sosial kemasyarakatan.
Bentuk dan perkembangan struktur itulah yang emudian kita mengenal adanya pengurus
besar (PB), diprovinsi ada Pengurus Koordinator Cabang (PKC), kabupaten atau kota
ada Pengurus Cabang (PC), trus hingga ke Pengurus Komisariat (PK). Dan Pengurus
Rayon (PR).

Berkaitan dengan perkembangan tersebut maka terbentuklah kepengurusan KOPRI


Komisariat unila. Dan itu pun termasuk dengan seiring sejarah PK PMII Brojonegoro
unila pada tahun 1962. Yang merupakan titik sejarah PMII dilampung. Karena PMII
pertama yang terbentuk adalah PMII Komisariat Brojonegoro Unila. sampai saat ini
sudah sampai kepengurusan ke XXXV. Perkembangang PMII juga membawa
perubahan terhadap KOPRI komisariat unila. Dimana status KOPRI sesuai dengan
Adart PMII hasil kongres PMII XIK di palu, sulawesi tengah dalam pasal IX tentang
pengembangan KOPRI pasal 11 adalah semi otonom. KOPRI terus melakukan
mobilisasi dengan FATAYAT dan MUSLIMAT kota bandar lampung dan Provinsi.
Karena keberadaan PMII komisariat Unila ada di pusat ibukota Lampung.
Dalam sejarah PMII Komisariat universitas Lampung, Kopri tercatat masih melebur atau guyup
dalam setiap kegiatan dengan PMII, karena secara kuantitas masih sangat belum memenuhi.
Namun tidak secara struktural, kepengurusan KOPRI tetap dibentuk disetiap Rapat Tertinggi
Komisariat Meski secara Formatur. Berikut adalah nama-nama Ketua KOPRI Komisariat Unila
dari masa ke masa (data Sementara) :

NO NAMA PERIODE

1 Nia 2007 - 2008

2 Desi 2008 - 2009

3 Novita Nurdiana 2009 - 2010

4 Yoni Purwati 2010 - 2011

5 Emi Meiryati 2011 – 2012

6 Askiya Maisari 2012 – 2013

7 Khoirul Hafifah 2013 – 2014

8 Alfi zahrul Fuadah 2014 – 2015

9 Yeni Kartini 2015 – 2016

10 Siti Makrifah 2016 – 2017


1.6. Visi dan Misi

Visi

Terciptanya Masyarakat Yang Berkeadilan Berlandaskan Kesetaraan Dan Menjunjung


Tinggi Nilai-Nilai Kemanusiaan.

Misi

Mengideologisasikan Nilai Keadilan Gender Dan Mengkonsolidasikan Gerakan


Perempuan Di PMII Untuk Membangun Masyarakat Berkeadilan Gender.

1.7. Struktur Organisasi

KETUA

Siti Makrifah

SEKRETARIS BENDAHARA

Fani Fatimah Sintya Eka

1.8. Kondisi Internal

Memahami kondisi internal baik dalam internal pengurus maupun internal kampus
sangat penting bagi organisasi pengkaderan khususnya PMII. Karena dengan
mengetahui bagaimana keadaan internal dan eksternal, kita akan mampu merumuskan
sebuah gerakan dan memulai dari mana gerakan itu akan dibangun dan diawali.

Secara Sturktural Pengurus KOPRI komisariat unila periode 2016-2017 sudah terbentuk
dan di akui kepengurusannya oleh PMII Komisariat unila melalui tim formatur, yang
bersatatus badan semi otonom (.Sehingga kopri memiliki kekuasaan dalam mengelola
kepengurusannya sendiri) dan sudah di SK kan oleh PK PMII unila. Saat ini, kopri
komisariat unila sudah mulai membentuk kepengurusan kopri disetiap level rayon, yang
dimulai dari Kopri rayon Hukum yang secara kuantitas sudah memenuhi . saat ini masih
dalam proses mendapatkan pengakuan secara sah yaitu SK dari pengurus Rayon
Hukum. Dan ini bisa menjadi contoh untuk memicu tumbuhnya perekrutan anggota di
rayon-rayon lainnya. Karena kopri juga fokus pada pengkaderan , jumlah anggota kopri
komisariat unila priode 2016-2017 saat ini mencapai 60 orang termasuk sekitar 37
anggota dan kader kopri yang aktif . meski kader kopri komisariat jika secara kuantitas
masih sedikit, bukan berarti kualitasnya sama dengan kuantitasnya. Bukti bahwa kader
kopri sudah menunjukkan kualitasnya adalah sudah ada beberapa kader kopri yang
didistribusikan ke beberapa UKM internal kampus dan pengurus Komisariat dan
beberapa menjadi Ketua Rayon. Juga dari sisi akademik banyak kader kopri unila yang
meraih prestasi di luar kampus.
BAB II

LAPORAN KEGIATAN

2.1. Realisasi Program Kerja

NO Nama Kegiatan Waktu PJ Realisasi


Pelaksanaan (%)

1 Sosialisasi Program 17 Desember 2016 Lela Setianingsih 100


Kerja Pengurus KOPRI
Universitas Lampung.

2 Diskusi Pahlawan 12 November 2017 Dewi Maryana 100


Perempuan Di Sukma
Indonesia

3 Pengadaan Buku Kas, 25 april 2016 Sintya Eka Pratiwi 100


Agenda, Dan Inventaris

4 Pelatihan MC 25 maret 2017 Yeni Cahyati 0

5 Sekolah Fiqih 10 juni 2017 Laila Nurlatifah 25


Perempuan Dalam
Islam
2.2. Program Kerja Tambahan

No. Nama Kegiatan Waktu Keterangan


Pelaksanaan

1 Pembuatan akun media sosial KOPRI 9 januari 2017 Facebook, Grup


Komisariat Unila Internal whattapp
dan line, dan
Instagram.

2 Sekolah Memasak Kue 14 januari 2017 Penjualan pada


Kontribusi kegiatan
mapaba rayon
hukum

3 Delegasi peserta SIG KOPRI PC 4-5 februari 2017 Lela setia ningsih,
Bandarlampung khalimatus sa’diah,
yeni cahyati dan
santi ernawati.

4 Delegasi peserta SIG KOPRI PK IAIN 1-3 April 2017 Sintya eka dan
Jurai Siwo Metro dewi maryana
sukma

5 Delegasi peserta SIG KOPRI PK UIN 9 – 10 september Lisya ningsih, laila


Raden Intan Lampung 2017 nurlatifah, diah puji
lestari, iin marsela,
akika mega fadhila
dan yuliana.

6 Delegasi Peserta SKK KOPRI PC 29 september – 1 Lela setia ningsih,


Pringsewu oktober 2017 yeni cahyati, santi
ernawati, betik ati
puspita sari

7 Peringatan HARLAH KOPRI ke 50 25 November 2017 Seluruh kader PMII


Tahun
8 Pembuatan Data Base KOPRI 2016-2017

9 Pengadaan Stempel KOPRI Komisariat


unila

10 Silaturahmi senior KOPRI Unila 16 maret 2017 Ketua fatayat kota


bandar lampung

11 Berpartisipasi pada acara donor darah 2 november 2017 Peringatan hari


LKKNU santri nasional

12 Pembentukan Sanggar Seni Tari KOPRI 2 april 2017


Komisariat Unila

2.3. Kesekratariatan

Secara administrasi, surat terdiri dari surat masuk dan surat keluar. Surat masuk adalah
undangan, pemberitahuan, surat keputusan, permohonan rekomendasi, dll. Surat keluar
adalah undangan, surat keputusan, rekomendasi, pemberitahuan, permohonan, dll. Yang
dikeluarkan oleh pengurus KOPRI Komisariat Universitas lampung yang ditujukan
pada Internal maupun eksternal adalah sebagai berikut.

A. Surat Masuk

No. Jenis Surat Jumlah Keterangan


1 Undangan -
2 Surat Keputusan -
3 Rekomendasi -
4 Pemberitahuan -
5 Surat Permohonan 1 Delegasi peserta SIG KOPRI
Komisariat UIN Raden Intan
Lampung
6 Lainnya -

Jumlah surat masuk 1

B. Surat Keluar

No. Jenis Surat Jumlah Keterangan


1 Undangan -
2 Surat Keputusan -
3 Rekomendasi 1 Peserta penoh KONFERCAB
XXXIV Bandar Lampung
4 Pemberitahuan -
5 Surat Permohonan -
6 Lainnya -

Jumlah surat keluar 1

2.4. Keuangan

No. Nama Kegiatan Uang Masuk Uang Keluar Saldo

(Rp.) (Rp.) (Rp.)

1. 20.000 - 20.000

2 Sosialisasi program 50.000 50.000


kerja
20.000

3. Delegasi peserta SIG 100.000 100.000


KOPRI PC
Bandarlampung 20.000

4. Delegasi peserta SIG 100.000 100.000


KOPRI PK IAIN Jurai
Siwo Metro 20.000

5 Delegasi peserta SIG 150.000 150.000


KOPRI PK UIN Raden
Intan Lampung 20.000
6 Delegasi peserta SKK 140.000 140.000
KOPRI PC Pringsewu
20.000

7 Peringatan harlah 140.000 140.000


KOPRI ke 50 tahun
20.000

8 Data base KOPRI 35.000 35.000


(Hard)
20.000

Keterangan sumber dana dan pengeluaran:

1. hibah pengurus KOPRI Rp. 20.000


2. hibah pengurus Rp. 20.000, digunakan untuk pembelian kue RGp. 30.000 dan
air mineral Rp. 20.000
3. iuran dari 4 orang anggota @Rp.25.000 = Rp.100.000 untuk pendaftaran
4. hibah pengurus PMII Komisariat Rp.100.000, dikeluarkan untuk pendaftaran 2
orang peserta @ Rp. 35.000 = Rp. 70.000 dan Rp. 30.000 akomodasi peserta.
5. Hibah sahabat Riyan Agung Rp. 150.000, dikeluarkan untuk pendaftaran peserta
Rp. 120.000 dan akomodasi peserta Rp.30.000
6. Iuran dari 4 orang peserta @Rp. 20.000 + Hibah pengurus KOPRI 60.000 = Rp.
140.000
7. Hibah dari komisariat Rp. 120.000 ,dikeluarkan untuk pembelian kue Rp. 80.000
dan balon huruf Rp. 40.000.
8. Hibah Pengurus KOPRI Rp.35.000 untuk print out
2.5. inventaris

Inventaris berfungsi untuk mencatat seluruh kekayaan atau barang barang milik
organisasi , agar mudah melakukan pemeliharaan, perawatan dan pemantauan terhadap
barang-barang tersebut , sebagai aset organisasi yang dihasilkan dari suatu masa bakti
kepengurusan.

No. Nama Barang Tahun Merk jumlah keadaan ket


Pembuatan

1. Buku Tulis 2017 Paperline 3 Baru Siti Makrifah


Akuntan

2 Stempel 2017 1 Baru Siti Makrifah


KOPRI
Komisariat
BAB III

HAMBATAN DAN TANTANGAN

3.1. Hambatan

Setiap perjalanan suatu organisasi baik itu secara kelembagaan maupun kepanitiaan
tentunya terdapat kisah yang sedikit atau banyak mampu memberikan pembelajaran
bagi para aktor penggerak organisasi. Kerja keras, kekompakan, keberhasilan, dan
kegagalan. semua itu akan melewati kendala dan hambatan. Beberapa hambatan dalam
periode kepengurusan KOPRI Komisariat Unila adalah sebagai berikut.

1. Di awal priode kepengurusan, pengurus masih mengalami Keterbatasan


pengetahuan tentang KOPRI baik secara keilmuan maupun secara kelembagaan,
yang disebabkan oleh kurangnya koordinasi pengurus KOPRI cabang bandar
lampung kepada pengurus KOPRI komisariat.
2. Kurangnya Pembinaan dan pendampingan kepada pengurus oleh Majelis
Pembina KOPRI Komisariat dikarenakan jarak pengkaderan yang terlampau
jauh, dan tidak atifnya anggota KOPRI Komisariat yang telah demisioner.
3. Hubungan antar pengurus KOPRI komisariat kurang begitu erat, seperti
sekertaris KOPRI yang kurang begitu aktif.
4. Kurangnya jumlah anggota KOPRI Komisariat, dikarenakan 70% anggota
KOPRI masih menjadi Pengurus Rayon.
5. Kurangnya pemahaman kader-kader PMII tentang Ke-KOPRI-an, sehingga
mengurangi sinergitas antara PMII dan KOPRI.
6. Terbatasnya ruang gerak KOPRI karena didominasi oleh banyaknya kegiatan
PMII.
3.2. Tantangan

Seperti yang dikatakan oleh Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Soekarno dalam
buku Sarinah “ bahwa soal wanita adalah soal masyarakat. Sayang sekali masalah
wanita itunbelum pernah dipelajari sungguh-sungguh oleh pergerakan kita. Kita tidak
dapat menyusun negara dan menyusun masyarakat jika kita tidak mengerti soal
wanita”. Pernyataan tersebuut memberikan landasan fundamental atas kontribusi
perempuan bagi peradaban manusia. Sehingga pemahaman atas persoalan perempuan
menjadi salah satu pijakan dalam membangun gerakan perempuan khususnya KOPRI.

Seiring dengan perkembangan zaman, arus informasi melalui media sangat canggih.
Maka Harus mampu mengoptimalisasi pengkaderan dan eksistensi, karena saat ini di
internal kampus sudah banyak OKP perempuan lainnya yang bisa merenggut sistem dan
teknologi. Dan kami selaku pengurus pada periode 2016-2017 yakin bahwa kedepan
pasti akan lebih banyak lagi tantangan yang harus dihadapi sekaligus menjadi peluang
untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas anggota. Maka perlu dirumuskan
gerakan-gerakan yang bisa mengakomodir anggota, menyesuaikan kebutuhan mereka
namun tidak melanggar ADART dan PO PMII. Selain itu yang menjadi tantangan
tersendiri bagi KOPRI secara internal baik anggota lama dan anggota baru adalah
meningkatkan pengetahuan serta wawasan melalui pemunculan isu-isu dan fenomena
sosial tentang perempuan yang dapat menumbuhkan kesadaran bahwa perempuan saat
ini masih terus diperjuangkan, dan tidak keluar dari koridor Ahlussunah wal jamaah
sebagai manhaj al fikr di PMII.
BAB IV

PROYEKSI DAN REKOMENDASI

4.1. Proyeksi

Proyeksi masa depan dari jalannya suatu pergerakan KOPRI komisariat Universitas
Lampung haruslah selalu menjadikan sejarah sebagai salah satu rujukannya. Baik
sejarah internal KOPRI dari setiap masa dan lingkungannya maupun ekternal KOPRI
bila dibandingkan dengan organisasi perempuan yang lainnya. Di dalam PMII Top-
down intruction sudah bukan lagi model kinerja kepengurusan yang up to date, namun
bukan berarti dihilangkan sepenuhnya. Dimasa mendatang buttom-up consultation akan
menjadi trend berorganisasi yang kontruktif dan up to date. Maka bersiaplah untuk
menjadi pelopor perubahan tersebut. Sehingga akan tercipta sinergisme antara KOPRI
dan PMII.

Model gerakan KOPRI di lampung, khususnya cabang bandarlampung sebagai naungan


kami, harus semakin jelas dan tegas. Belakangan ini terjadi dekaderisasi yang semakin
samar, sehingga menyulitkan penyesuaian model gerakan. Dan kegiatan pengkaderan
yang bersifat formalitas harus semakin ketat dari segi pengawasannya. Karena ini akan
menjauhkan dari sisi subtansinya. Sehingga keberhasilan akan pencapaian keilmuan dan
penanaman panca norma KOPRI, Watak PMII Puteri, Nilai Kader Kopri, dan
Ideologi Politik Kopri akan terhambat.

Maka untuk mengatasi persoalan tersebut sangat dibutuhkan pemahaman kondisi


internal oleh para pengurus selanjutnya.
4.2. Rekomendasi

STRATEGI PENGEMBANGAN KADER KOPRI

A. KOPRI dan Kampus

Perguruan tinggi merupakan institusi pendidikan yang memiliki investasi besar dan
memiliki nilai strategis dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
keberlangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahkan di perguruan
tinggi merupakan tempat pembentukan peradaban dan budaya suatu bangsa, karena
ditopang oleh para SDM yang terdidik dan terlatih. Tradisi yang diciptakan di dalam
perguruan tinggi selalu mengedepankan nilai-nilai ilmiah dan obejktif. Budaya tersebut
dibangun berdasarkan prinsip kebebasan berfikir, berpendapat dan mimbar akademik
dalam suasana akademik yang dinamis, terbuka dan ilmiah. Perilaku ilmiah, peduli
sosial dan perilaku positif lainnya yang dilandasi oleh nilai dan norma menunjukkan
arah pengembangan kehidupan bangsa dan masyarakat. Perilaku inilah yang seharusnya
mampu dikembangkan dan dipertahankan di dalam sebuah institusi perguruan tinggi.

Kondisi ini menjadi ruang bagi kader-kader PMII yang berlatarbelakang mahasiswa
untuk mengapresiasi pengetahuan yang didapat dari perkuliahan/kampus. Bukan lantas
menjauh bahkan acuh tak acuh dengan kondisi realitas sekitarnya. Mahasiswa yang
merupakan penyambung lidah antara rakyat dan pemerintah seharusnya menjadi garda
terdepan dalam persoalan-persoalan rakyat. Kondisi perguruan tinggi dan kondisi
masyarakat pada umumnya seolah-olah terbatasi oleh dinding yang tidak bisa ditembus
oleh rakyat biasa. Ketimpangan ini mengakibatkan tidak semua rakyat memperoleh
pendidikan tinggi seperti khalayak yang memiliki materi lebih bahkan pas-pasan.
Keterdesakan ekonomi mengakibatkan rakyat memilih untuk tidak masuk ke ranah
perguruan tinggi. Kondisi ini mencerminkan perguruan tinggi telah membatasi
hubungan sosial antara mahasiswa dengan rakyat.
Dalam konteks kekinian, mayoritas mahasiswa menjadi merasa enggan untuk
mengambil dan mengikuti kegiatan di luar perkuliahan. Hedonisme, pragmatisme dan
instanisme ternyata semakin menggejala dikalangan generasi muda khususnya
mahasiswa terutama kaum perempuan. Sampai mereka kehilangan identitas sebagai
kaum intelektual yang dulunya dengan lantang meneriakkan dan memperjuangkan
aspirasi-aspirasi masyarakat lemah dan terlemahkan. Kalaupun masih ada, itu pun juga
dalam jumlah yang sangat minim dibandingkan jumlah keseluruhan. Pergeseran ini jelas
disebabkan karena sensitifitas mahasiswa yang selalu tergerus perubahan zaman. Selain
itu pula, rasa nasionalisme semakin terdegradasi dengan seiring sensitifitas sosial yang
juga sering menurun karena tingkat individual yang setiap hari kian meninggi.

Kelemahan fundamental yang dapat dianalissi dari realitas pendidikan di Indonesia


adalah paradigma industrialisme yang telah masuk ke dalam domain dunia pendidikan
kita. Alih-alih sebagai wujud sarana pembanguanan dan pengembangan diri manusia,
makna pendidikan telah tereduksi begitu besar hanya sebatas sub sistem dari budaya
industrialisme. Dengan tujuan mengkotak-kotakkan pengetahun dengan realita yang
mengakibatkan paradigma mahasiswa bahkan masyarakat menjadi terpecah-pecah dan
tidak satu kesatuan. Maka KOPRI perlu melakukan gerakan sebagai berikut:

A. KOPRI yang berbasis mahasiswa sangat strategis untuk melakukan proses


penyadaran berkeadilan gender dan pemberdayaan terhadap perempuan.
B. Perempuan merupakan agen perubahan dan KOPRI merupakan wadah strategis
dalam pengawalan kepemimpinan perempuan untuk Indonesia yang diawali dari
gerakan kepemimpinan di kampus.
C. Mendorong kader KOPRI untuk menjadi pemimpin di organisasi ekstra atau
intra kampus (PMII).
D. Adanya kerjasama dengan pihak kampus seperti Pusat Studi Wanita (PSW).
E. Berada di garda depan setiap kebijakan kampus yang tidak berpihak kepada
mahasiswa.
F. KOPRI sebagai laboratorium pendidikan dan transformasi pengetahuan tentang
isu-isu perempuan.
G. Tidak ada pembedaan antara mahasiswa, bahwa martabat kemanusiaan kaum
perempuan sama tingginya dan sama terhormatnya dengan martabat
kemanusiaan laki-laki, karena ini bukan sekedar tuntutan kesetaraan peran
gender semata. Bahwa perjuangan untuk mengakhiri berbagai bentuk
perendahan martabat kemanusiaan kaum perempuan harus dilakukan
terorganisir dan terus-menerus, terutama oleh kaum perempuan sendiri dan harus
mendapatkan dukungan (menjadi bagian dari perjuangan bersama) kaum laki-
laki.

B. Sistem Kaderisasi KOPRI

Pandangan Umum

Dalam proses perkembangan, KOPRI sebagai wadah kader perempuan PMII meyakini
perannya sebagai Khalifatullah fil ard dan keberadaannya akan menjadi rahmat bagi
segenap alam. Karenanya keberadaan KOPRI harus bisa dirasakan kemanfaatannya
tidak hanya oleh kader-kader PMII baik laki-laki maupun perempuan tetapi juga bagi
seluruh umat yang ada dimuka bumi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penyempurnaan struktur KOPRI sebagai badan semi otonom PMII yang
merupakan ruang pengembangan dan pembinaan masalah perempuan seyogyanya
dimaksimalkan untuk memperkuat kader perempuan PMII dalam nalar intelektual dan
ideologi organisasi, yaitu aswaja perspektif perempuan. Ruang ini merupakan strategi
memaksimalkan gerakan PMII. Karena gerakan-gerakan perempuan yang masif adalah
juga bagian yang berpengaruh besar terhadap bentuk perubahan dan perannya di
organisasi (internal), negara, dan agama. Telah dirumuskan misi penting gerakan
perempuan PMII yang terumus dalam institusi KOPRI yaitu :
1. Struktur Kolektif
2. Ideologisasi
3. Membentuk masyarkat yang berkeadilan gender
Untuk itu, penguatan materi tentang gender perspektif, menganalisa, pembacaan kritis,
dan memiliki sensitifitas gender dalam menyikapi berbagai persoaan gender dan
fenomenanya, produk-produk kebijakan pemerintah daerah, dan KOPRI harus mampu
memberikan alternatif-alternatif gagasan yang lebih mengakar dan relevan dengan
kepentingan masyarakat khususnya perempuan. Pembacaan yang kritis adalah
pembacaan yang multidimensi dan berkelanjutan.

Tiga Pilar Pengkaderan


Peningkatan kualitas kader dan pengkaderan KOPRI haruslah sesuai dengan
pengkaderan yang sudah dilakukan PMII sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
umum, khusus dan skill.
1. Umum yaitu yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial yang diluar dari nilai-nilai
ke-PMII-an dan ke-islam-an,
2. Khusus yang memuat prinsip dasar PMII seperti NU, NDP, ASWAJA.
3. Skills adalah bagaimana kita menciptakan kader kedepan akan dibawa sesuai
dengan minat, bakat, serta potensi kader.
Ketiga pilar ini harus menjadi spirit bergeraknya kader-kader perempuan PMII dalam
wujud gerakan yang otentik. Yang tak kan pernah lepas dari ketiga pilar diatas, dalam
perwujudan dan menjadi satu kesatuan yang utuh, yakni sebagai mahasiswa, memiliki
semangat juang dan gerakan, terampil dan bertanggungjawab akan intelektualitasnya.
Keyakinan, pemahaman, wawasan, dan pembelaannya terhadap negara bangsa
Indonesia.
BAB V

PENUTUP

Demikian penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KOPRI Komisariat


Unila masa khidmat 2016-2017. Kelebihan dan kekurangan adalah proporsionalitas dan
kolektifitasnya kinerja sahabat - sahabat semua. Jika kelebihan tersebut berasal dari
kami, maka lanjutkan dan kembangkan. Jika kekurangan tersebut berasal dari kami,
maka pelajari dan perbaiki. Karena kesempurnaan adalah suatu kesatuan kelengkapan
yang saling berdampingan. Pengurus KOPRI Komisar mengucapkan terima kasih
kepada sahabat - sahabati semua, baik anggota, kader, maupun alumni yang senantiasa
memberikan dukungan, arahan, dan bimbingan kepada kami. Serta para donatur,
instansi pemerintahan maupun swasta, lembaga/ organisasi - organisasi seperjuangan,
dan lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami bangga berada ditengah
kalian semuanya. Semoga segala bentuk amal dan ibadahnya diterima dan dibalas oleh
Allah SWT.
Catatan Akhir Kepengurusan

Sangat berkesan bagi kami menjadi pengurus KOPRI priode 2016-2017, dimana posisi
ini menjadikan kami terus belajar memahami apa itu KOPRI , kemudian berfikir
bagaimana cara merumuskan strategi untuk berputar dan berjalannya suatu organisasi.
Dan yang paling menantang bagi kami adalah sinergiskan gerakan KOPRI dan PMII di
komisariat Universitas Lampung. Selain itu, penguatan didalam tubuh pengurus itu
sendiri, bagaimana mengelola sumber daya manusianya. Dan menyesuaikan dengan
pola gerakan yang dibangun oleh pengurus PMII itu sendiri. Dunia perempuan menjadi
nyata ketika kita sudah menyelami nya. Problematika perempuan terkuak dalam
gerakan KOPRI. Kami selaku pengurus mohon maaf apabila masih terdapat banyak
kekurangan, dan apabila terdapat kelebihan kami berharap dapat dilanjutkan oleh
kepengurusan KOPRI Komisariat selanjutnya. Inilah satu tahun gerakan kami dalam
membangun KOPRI dan PMII Komisariat Universitas Lampung dengan Visi :

“ Terciptanya eksistensi gerakan kopri yang produktif,

berdaya saing dan sinergisme PMII “

kami berharap tidak dihilangkan dalam sejarah KOPRI Komisariat Unila Dari masa ke
masa. LPJ dan catatan akhir ini semoga dapat menjadi rujukan dalam merumuskan
Program Kerja Kepengurusan selanjutnya. Dan semoga kepengurusan selanjutnya akan
jauh lebih baik lagi.
STRUKTUR PENGURUS
KOMISARIAT UNIVERSITAS LAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai