Anda di halaman 1dari 49

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFE

RENCE

KAJIAN PERCEPATAN MASTERPLAN


PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA (IKN)
KEGIATAN T.A 2022

KEDEPUTIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
2022
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN T.A. 2022

KAJIAN PERCEPATAN MASTERPLAN PEMBANGUNAN IBU


KOTA NEGARA (IKN)

A. LATAR BELAKANG

Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pada 18 Januari 2022, telah
mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara menjadi Undang-Undang
(UU), dengan penamaan “IKN Nusantara”. Merujuk pada undang-undang dimaksud, Ibu Kota
Negara merupakan Ibu Kota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, 1 yang tentunya tidak
hanya memiliki makna sebagai symbol peradaban baru pemerintahan dan kenegaraan, namun
sekaligus menjadi wadah perkembangan hukum, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan
dan keamanan.
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tentunya dilandasi berbagai pertimbangan,
diantaranya sebagaimana dinyatakan dalam naskah rancangan undang-undang (RUU) Ibu Kota
Negara, bahwa; “Ibu Kota Negara”, yang berkedudukan di Provinsi DKI Jakarta saat ini, dirasa
tidak lagi mampu mengemban peran yang optimal sebagai kota yang menjamin warganya untuk
senantiasa aman, terhindar dari bencana alam, dan/ atau untuk mendapatkan kondisi hidup
layak dan berkelanjutan. Hal itu disebabkan dengan semakin pesatnya pertambahan penduduk
yang tidak terkendali, penurunan kondisi dan fungsi lingkungan, dan tingkat kenyamanan hidup
yang semakin menurun, dan ketidakmerataan persebaran pertumbuhan ekonomi di luar Jakarta
dan Pulau Jawa dengan wilayah lain”.2 Selain itu, fenomena “jawa sentris” yang ditunjukkan
dalam Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia 2015-2024, Hasil Supas 2015 (angka tahun 2019)
menyebutkan bahwa sekitar (±)57% penduduk di Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa dan
kontribusi ekonomi pulau Jawa terhadap produk domestic bruto (PDB) Indonesia, merujuk data
Badan Pusat Statistik (BPS) (Februari 2020) adalah sebesar 59%, 3 sebagaimana Gambar 1 dan
2 berikut:
Gambar1. Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2024

Gambar 2. Kontribusi Ekonomi Pulau Jawa


1
Pasal 1 angka 1 Undang Undang No. 3 Tahun 202 tentang Ibukota Negara
2
Naskah Akademik, Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara, Bappenas, Juni 2021.
3
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara, BAPPENAS, Juli 2021, hal.1.
Bercermin pada penggambaran landasan pertimbangan di atas, pemindahan IKN
menjadi keniscayaan dan harapan baru sebagai “pusat gravitasi” ekonomi di tengah Nusantara,
sekaligus sebagai bagian dari rencana pembangunan nasional Indonesia hingga 2045. Lebih
lanjut, aspek historis dan aktual memotivasi agenda pemindahan IKN – sebagai “menciptakan
ibu kota negara milik bangsa sendiri” (Indonesia) - dan bukan mempertahankan warisan
kolonial (Belanda). Kemudian selain tujuan pemindahan IKN dalam kerangka mengurangi
beban Jakarta yang dianggap terlalu berat berikut kompleksitas permasalahannya, pemindahan
IKN adalah dalam tujuan mengubah paradigma pembangunan yang semula terkesan bersifat
“jawa sentris” diarahkan menjadi “Indonesia sentris”. Ketergantungan Indonesia pada Pulau
Jawa yang memberikan kontribusi ekonomi sebesar 59% terhadap PDB Nasional, diharapkan
dapat diubah melalui pembangunan IKN Nusantara yang tentunya juga memberikan peluang
“unik” sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur dengan
memanfaatkan keunggulan Kota Balikpapan dan Samarinda4, sekaligus menggerakkan pusat
ekonomi ke Kawasan Indonesia Bagian Timur.
Menyambung pada konteks pemindahan IKN sebelumnya, kesesuian gagasan
pemindahan juga berkaitan dengan pencapaian Visi Indonesia 2045, yakni: pembangunan
manusia serta penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi; pembangunan ekonomi
berkelanjutan; dan pemantapan ketahanan nasional serta tata kelola pemerintahan. Sejalan
dengan visi dimaksud, sebagaimana merujuk pada Pasal 2 UU IKN, Visi IKN sebagai “kota
dunia untuk semua yang dibangun dan dikelola” adalah dalam tujuan utamanya, yaitu: menjadi
kota berkelanjutan di dunia; sebagai penggerak ekonomi Indonesia di masa depan; dan menjadi
simbol identitas nasional yang merepresentasikan keberagaman bangsa Indonesia, berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Bersandar pada relasi kepentingan pemindahan IKN dan pembangunan, dalam konteks ini pem
bangunan oleh pemerintah merupakan bagian dari cita-cita besar dalam mewujudkan 4 (empat)
tujuan/ kepentingan mendasar/ fundamental bangsa Indonesia yang wajib dipenuhi guna menca
pai cita-cita nasional, sebagaimana dimaksud pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), yakni: (i) kepentingan keamanan dalam hal
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; (ii) kepentingan memajukan k
esejahteraan umum; (iii) kepentingan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan (iv) kepentingan m
ewujudkan ketertiban dunia yang didasarkan pada kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadila
n sosial. Untuk itu, dalam rangka memberikan sumbang-pikir untuk mencapai ketiga Visi IKN
dan kepentingan jangka panjang pembangunan IKN Nusantara di atas, dukungan berbagai piha

4
Ibid.hal.13
k, termasuk lembaga riset sangat diperlukan. Keterlibatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (B
RIN) melalui Rumah Program Kajian dalam percepatan masterplan IKN Nusantara menjadi pen
ting dalam orientasinya pada peran aktif kajian-kajian strategis sebagai evidance based pengam
bilan kebijakan guna menghindari distorsi dan katastrofe dalam pembangunan Indonesia hingga
2045.

B. KEBUTUHAN DAN GAP ANALISIS KAJIAN IKN


Sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara,
Pemerintah sudah mulai menyelesaikan beberapa dokumen pendukung untuk pengembangan
Ibu Kota Negara (IKN). Studi masterplan IKN (MP-IKN) merupakan salah satu dokumen
tersebut dan bersifat prioritas sebagai bagian dari kelengkapan perencanaan pengembangan
IKN. MP-IKN secara umum berisi strategi teknis dan konsep tata ruang dalam upaya
mewujudkan Ibu Kota berkelas dunia. Mengingat pengembangan IKN berangkat dari titik nol,
maka sudah sewajarnya jika dokumen prioritas dapat didukung juga oleh dokumen akademis
dari sumbangsih pemikiran para sumberdaya iptek. Proses dukungan tersebut bermanfaat untuk
tidak hanya memperkaya MP-IKN melainkan juga menyediakan mitigasi atas tantangan,
gangguan dan potensi deviasi atas pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan IKN.
Terkait dengan kebutuhan kajian tersebut, Deputi Kebijakan Pembangunan (DKP)
BRIN di tahun 2022 akan mengadakan kegiatan call for proposal untuk kajian kebijakan
pengembangan IKN. Pemetaan isu dan kebutuhan kebijakan dilakukan dengan menggunakan
metode rapid gap analysis dan need assessment. Data dasar penetapan isu penting yang akan
diakomodasi yaitu menggunakan UU Nomor 3 Tahun 2022, studi Masterplan IKN, buku saku
IKN, opini publik dan modalitas pengetahuan sumberdaya iptek. Kebutuhan kebijakan tersebut
dipetakan dalam delapan klaster isu strategis, yaitu: (1) Kesehatan dan Gizi Masyarakat; (2)
Agama, Pendidikan dan Kebudayaan; (3) Pendidikan Tinggi dan Iptek; (4) Pertahanan dan
Keamanan Negara; (5) Smart City, Kota Aman, Blue and Green Economy; (6) Tata Kelola
Pemerintahan dan ASN; (7) Perlindungan Ekologis dan Tata Kelola Lingkungan
Hidup/Kehutanan; dan (8) Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Maritim, Kelautan
dan Pertanian. Pada akhirnya, berikut hasil dari dari pemetaan kebutuhan:

Isu Strategis: Kesehatan Dan Gizi Masyarakat


Pembangunan IKN dilaksanakan dengan memerhatikan kesehatan dan gizi masyarakat,
di antaranya dengan cara membangun farmasi yang terintegrasi, pengembangan wisata sehat
dan industri pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, dalam MP-IKN telah diantisipasi beragam
risiko termasuk kondisi geografis wilayah rentan penyakit. Namun saat ini prinsip dasar kota
sehat (healthy city) yang mengacu pada definisi kesehatan standar WHO belum diterapkan di
IKN. Pusat produksi dan inovasi pangan berbasis nabati yang berkelanjutan dan memenuhi
kebutuhan masa depan pun masih minim. Hasil kajian ini diperlukan untuk menjawab
kebutuhan pengembangan kota sehat di IKN dalam upaya mewujudkan masyarakat, kota, dan
lingkungan yang sehat.
Isu Strategis: Agama, Pendidikan dan Kebudayaan
IKN dirancang sebagai tempat yang mengedepankan toleransi beragama dan menjamin
keselarasan dalam pelaksanaan nilai-nilai ketuhanan. MP-IKN mengakomodasi keragaman
komunitas dan budaya, serta potensi dampak pembangunan IKN. Meski demikian, saat ini isu
terkait keragaman agama dan budaya masih menjadi tantangan di Indonesia, termasuk di IKN.
Oleh sebab itu, dibutuhkan pengembangan konsep dan ukuran moderasi beragama di lokasi
pembangunan IKN dan wilayah sekitarnya. Di sisi lain, kajian ini mendukung terwujudnya IKN
sebagai tempat untuk konvergensi dan kolaborasi, serta mempromosikan pertukaran nilai-nilai
budaya antar kelompok yang beragam.
Dokumen IKN telah memberikan arahan penyelenggaraan pendidikan di IKN termasuk
pemetaanny. Kondisinya saat ini, terdapat kesenjangan tingkat pendidikan masyarakat. Sarpras
pendidikan di sekitar IKN juga masih kurang dan tidak merata. Lebih dari itu, terdapat tuntutan
kebutuhan talenta SDM di IKN. Kajian MP-IKN diharapkan dapat mendukung strategi
penyelenggaraan pendidikan, pemenuhan sarpras pendidikan, dan peningkatan kualitas talenta
di IKN tersebut.

Isu Strategis: Pendidikan Tinggi dan Iptek


Penguasaan iptek dan pendidikan tinggi menjadi salah satu kebutuhan di IKN baru.
Namun demikian, belum ada kebijakan penyelenggaraan pendidikan yang menyesuaikan
dengan kondisi dan keadaan baru. Lebih dari itu, pandangan masyarakat dalam memahami
potensi sumber ilmu di Indonesia yang masih “Java Centris”. Dibutuhkan kajian lebih lanjut
untuk pengadaan sarpras pendidikan tinggi yang yang mendesak di IKN, tremasuk bagaimana
konsep penyelenggaraan pendidikan tinggi berwawasan lingkungan, budaya dan kemajuan
global, yang dapat mendukung penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian.

Isu Strategi: Pertahanan dan Keamanan Negara


Konsep smart security yang akan diterapkan sebagai di IKN masih perlu didukung
dengan adanya roadmap yang lebih jelas untuk pembangunan sarpras hankamnya. Perlu
disegerakan juga adanya blueprint penempatan satuan TNI dan model pengamanan obyek vital
nasional di IKN, termasuk pembaharuan strategi pengamanan ALKI II (jalur strategis dengan
IKN). Hasil dari kajian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap percepatan tersedianya
sarpras hankam dan penyusunan strategi pertahanan baru IKN tersebut. Di samping itu, smart
defense, yaitu sinergi antara hard defense berupa pertahanan militer dan soft defense masih
belum secara eksplisit menjabarkan strategi pengelolaan mobilitas lintas batas dan mitigasi
potensi ancaman baru, baik tradisional maupun non-tradisional, terutama di wilayah perbatasan
negara di sekitar IKN. Oleh sebab itu, masih perlu dibuat strategi pengelolaan mobilitas lintas
batas di sekitar IKN dengan pendekatan geopolitik yang juga memperhatikan faktor-faktor
penting lainnya. Di sisi lain, dibutuhkan strategi mitigasi atas potensi ancaman baru, terutama
yang bersifat non-tradisional. Strategi-strategi tersebut penting, mengingat lokasi IKN yang
lebih dekat dengan perbatasan negara membutuhkan strategi baru pengelolaan perbatasan dan
mitigasi potensi ancaman IKN baru yang didesain terkoneksi secara globa, sehingga perlu
didukung dengan model pengelolaan perbatasan, mobilitas lintas batas, dan mitigasi ancaman
baru. Kajian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu model pengelolaan perbatasan, mobilitas
lintas batas, dan mitigasi ancaman baru yang terkait dengan konektivitas IKN dengan negara
tetangga dan dunia secara global.

Isu Strategis: Smart City, Kota Aman, Blue and Green Economy
Visi IKN sebagai “kota untuk semua” dan kota berkelanjutan di dunia diakomodasi
dalam MP-IKN dengan konsep smart city, dengan tujuan IKN sebagai kota yang aman,
nyaman, dan efisien. Namun penjabaran lebih lanjut yang lebih spesifik tentang apa dan
bagaimana konsep kota berkelanjutan belum dijabarkan secara jelas dalam MP-IKN. Oleh
sebab itu diperlukan adanya naskah kebijakan yang menyajikan argumentasi spesifik tentang
definisi dan model “kota keberlanjutan” di IKN tersebut, termasuk penjabaran tentang konsep
“Right to The City”, kota yang aman, nyaman, dan berdimensi HAM. Naskah kebijakan
dimanfaatkan sebagai materi percepatan masterplan IKN, termasuk untuk isntitusionalisasi
HAM di pemerintahan daerah, rencana tata ruang dan wilayah IKN, jaminan kepastian hukum
kepemilikan tanah, dan pembangunan inklusif di IKN.
Selain konsep tentang pembanguan kota, perkembangan konsep green, blue and digital
economy (GBDe) terus mengemuka. Bahkan, konsep tersebut tidak hanya bergulir ditingkat
global melainkan juga di skala nasional dan lokal. Di sisi lain, UU Nomor 3 Tahun 2022, MP-
IKN dan buku saku IKN belum secara eksplisit mengakomodasinya meskipun tampak dalam
konteks ruang. Kondisi tersebut memantik pemikiran bahwa perlu menginisiasi topik kajian
kebijakan pengembangan dengan basis konsep GBDe untuk membantu pemerintah
mewujudkan IKN sebagai Ibu Kota berkelas dunia, sumber pertumbuhan dan superhub
ekonomi Indonesia.
Terkait dengan pengembangan IKN, kajian MP-IKN terlihat menggunakan asumsi
kondisi sosio-ekonomi yang stabil. Langkah strategis dan perencanaan konseptual
pengembangan IKN diperkirakan akan tercapai. Namun pada kenyataannya, Indonesia
menghadapi dua tantangan besar yang terjadi di luar perkiraan. Pandemi COVID-19 dan
ekskalasi ketegangan geo-ekonomi politik membayangi keberhasilan pelaksanaan dari
perencanaan tersebut. Hal ini menimbulkan pemikiran bahwa MP-IKN perlu didukung oleh
kajian kebijakan lain terkait pengembangan IKN dengan mempertimbangkan skenario atas dua
tantangan utama.
Kajian MP-IKN juga memerlukan ekstensi kajian teknis berupa studi pengembangan
energi baru terbarukan (EBT) dan penerapan PLTN. Patut disadari bawah EBT dan PLTN akan
menciptakan ketahanan energi bagi IKN. Dengan demikian, luaran kajian kelayakan menjadi
penting untuk diperhatikan.

Isu Strategis: Tata Kelola Pemerintahan dan ASN


Konsekuensi dari terbentuknya IKN baru adalah pemindahan kedudukan lembaga
negara, Aparatur Sipil Negara (ASN), perwakilan negara asing, dan perwakilan organisasi/
lembaga internasional. Relokasi lembaga dan instansi pemerintahan pusat serta desentralisasi
aparatur sipil negara (ASN) menuntut adanya peningkatan kapasitas dan potensi ASN melalui
wilayah yang saling terhubung. Di dalam MP-IKN telah dipetakan kapasitas dan potensi ASN,
kebutuhan ruang kerja dan ruang huni bagi ASN. Namun demikian, perlu peninjauan kembali
terhadap kebijakan infrastruktur ASN, infrastuktur kepegawaian, dan tata cara bekerja ASN di
IKN. Adanya strategi baru dalam tata kelola pemerintahan/ASN/birokrasi menjadi penting,
selain untuk mempersiapkan ASN di IKN juga untuk meningkatkan fungsi pemerintahan dalam
rangka meningkatkan pelayanan publik yang efektif dan efisien.
Otorita Ibu Kota Nusantara menuntut adanya regulasi turunan untuk tata kelola
pemerintahan IKN. Selain itu, perlu ada kajian tentang bagaiamana model relasi Otorita IKN
dengan lembaga pemerintahan lainnya di Indonesia, termasuk pemerintah daerah lokasi IKN.
Harmonisasi pengaturan dan relasi Otorita IKN dengan lembaga pemerintah lainnya perlu
segera disesuaikan dengan kebutuhan IKN baru untuk mewujudkan terselenggaranya
pemerintahan IKN yang efektif, efisien, dan harmonis.

Isu Strategis: Perlindungan Ekologis dan Tata Kelola Lingkungan Hidup/Kehutanan


Ekologi dan lingkungan hidup menjadi aspek utama dalam pengembangan IKN. MP-
IKN telah mengidentifikasi area rentan bencana, area konservasi bernilai tinggi, efek terhadap
lingkungan akibat peningkatan signifikan jumlah penduduk serta pengelolaan air dan sampah.
Namun, peta identifikasi potensi dan tantangan tata kelola lingkungan berada di tingkat
perencanaan konseptual. Oleh karena itu penting untuk menurunkan aspek lingkungan dalam
MP-IKN kedalam beberapa kebutuhan, yaitu: pedoman perencanaan teknis penilaian, mitigasi
dan pengelolaan area rawan banjir dan longsor serta daerah aliran sungai (DAS); langkah teknis
pengelolaan dan mitigasi potensi kebakaran hutan dan lahan; panduan teknis perlindungan area
konservasi bernilai tinggi; data dan informasi biodiversitas akibat perubahan lanskap area
dalam pembangunan IKN; model daya dukung lingkungan akibat adanya pertambahan
penduduk dan aktivitas ekonomi masyarakat; kajian implementasi pengembangan lingkungan
dan Sumber daya air yang holistik dan terintegrasi.

Isu Strategis: Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Maritim, Kelautan dan
Pertanian
Konsep pertimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan perlu menjadi
perhatian dalam pengembangan IKN khususnya mencakup maritim, kelautan dan pertanian. Isu
utama terkait kedua pertimbangan tersebut meliputi isu sektor pangan. Pemanfaatan sektor dan
konsumsi pangan sudah diakomodasi dan menjadi perhatian dalam MP-IKN. Perencanaan
konseptual dokumen tersebut telah memperlihatkan arah dan langkah strategis secara baik.
Namun, analisis dalam MP-IKN akan semakin komprehensif jika dilengkapi dengan kajian
teknis model pengembangan industri pangan dan industri pertanian berkelanjutan di IKN. Studi
tersebut tidak hanya memperkuat pengembangan IKN tetapi turut serta berkontribusi pada
ketahanan pangan bagi masyarakat di IKN jika sudah termanfaatkan.

C. PERMASALAHAN
Arah kebijakan nasional terkait Ibu Kota Negara menjadi landasan pengembangan kaw
asan IKN baru dan acuan bagi perancangan Masterplan. dalam hal ini, arah kebijakan mengen
ai IKN diterjemahkan dari Visi Indonesia 2045, Arahan Presiden Republik Indonesia, terk
ait visi besar pembangunan IKN adalah sebagai Identitas Nasional: yang merefleksikan
keunikan Indonesia; Cerdas, Hijau, Indah, dan Berkelanjutan: Sebuah kota yang men
gelola sumber daya secara tepat, Modern dengan Standar Internasional; Tata Kelola
yang Efektif dan Efisien serta Sebagai Penggerak Kesetaraan Ekonomi bagi Kawasa
n Indonesia bagian Timur. Visi IKN mencakup tujuan perkembangan ekonomi, yaitu
terintegrasi secara lokal (locally integrated), terhubung secara global (globally connected),
dan terinspirasi nilai- nilai universal (universally inspired).
Dalam mewujudkan visi besar tersebut. perecanaan ibu kota ini tidaklah dibangun den
gan menerapkan pendekatan business-as-usual dalam merancang dan membangun proyek-
proyek infrastruktur. karena konsekuensinya, integrasi dengan komponen sistem perk
otaan lain relatif cukup rendah. Tetapi kota ini dirancang sebagai Kota berkelas dunia untu
k semua yang fokus pada interaksi dalam kota-kota, sehingga menghasilkan Masterplan yang l
ebih kuat dan resilien. Potensi pengembangan ekonomi IKN menjadi dasar dari rencana masa
depan IKN. Didalam masterplan IKN disampaikan bahwa IKN Economic Superhub dirancang
untuk menjawab berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia melalui strategi ek
onomi dan ekosistem relevan yang telah disusun. IKN Economic Superhub juga dirancang unt
uk beroperasi pada tiga tingkatan yang saling bersilangan, yaitu secara domestik,global, dan u
niversal, yang dirangkum dalam visi Reimagined Indonesia: Locally Integrated, GloballyConn
ected, Universally Inspired.
Didalam masterplan penyusunan rencana induk dan strategi pengembangan Ibukota
Negara telah dijelaskan terkait beberapa komponen dari rencana konseptual seperti strategi
pengembangan ekonomi, social, konsolidasi tanah, lingkungan, manejemen resiko bencana
mobilitas, infrastruktur energy, air, limbah, Teknologi komunikasi, hankam, Smartcity dan tata
ruang, Namun jika diperhatikan masih ada beberapa hal yang perlu dijelaskan dan
dikembangkan sehinggga visi dalam pengembangan ibu kota negara dapat lebih terwujud
dengan baik.
Secara garis besar permasalahan yang dapat dijumpai dalam pengembangan ibukota Negara
dapat dibagi dalam 4 kategori, yakni :
1. Kategori Kependudukan, dan Kebudayaan
2. Kategori Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
3. Kategori Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan Pengembangan Regional
4. Kategori Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaganukliran

Kategori Kependudukan, dan Kebudayaan


Permasalahan yang dijumpai diantaranya :
a. Akses layanan Kesehatan yang terintergrasi dan sanitasi serta air bersih, Rasio ideal
Tenaga Kesehatan (dokter/dokter spesialis/bidan/perawat terhadap jumlah penduduk di
IKN) belum diatur.
b. Klaster pendidikan merupakan sektor masa depan penunjang kesuksesan terlaksananya
penyelenggaraan delapan klaster yang berupaya memperkuat keterkaitan antara kualitas
pendidikan dan penyerapan tenaga kerja belum diatur
c. Fasilitas budaya yang merayakan, membangun, dan menyediakan ruang bagi
masyarakat adat untuk berbagi kearifan lokal belum diatur
d. Pada pendidikan tinggi dan Iptek ada beberapa yang belu diatur seperti pendidikan agam
a sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; pelay
anan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya; beasiswa bagi yang b
erprestasi yang orang tuanya tidak mampu

Kategori Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan


Permasalahan dalam kategori ini dalam pengembangan IKN diantaranya :
a. Perencanaan detail terkait sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan serta Model T
ata Ruang Wilayah Pertahanan di IKN belum ada.
b. Pengelolaan terpadu atas wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan negara te
tangga yang belum diatur
c. Belum ada konsep Kota Aman, nyaman dan berdimensi Hak Asasi manusia (HAM)
d. Konsep kota keberlanjutan, tidak sinkron penjelasannya antara UU IKN, Masterplan IK
N dan Buku Saku IKN.
e. Belum ada regulasi pengaturan atau harmonisasi peraturannya terkait tata kelola pemeri
ntahan IKN
f. Belum ada aturan turunan tentang relasi Otorita IKN dengan lembaga pemerintah lainny
a di Indonesia
Kategori Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan Pengembangan Regional
Permasalahan dalam kategori ini dalam pengembangan IKN diantaranya :
a. Analisis tambahan pengembangan IKN mempertimbangkan dampak pandemi COVID-1
9 dan faktor Global-Ekonomi Politik
b. Diskursus peran GBDe dalam memperkuat pengembangan dan pemanfaatan IKN
Kategori Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaganukliran
Permasalahan dalam pengembangan IKN pada kategori ini diantaranya :
a. Pedoman perencanaan area yang berpotensi longsor dan banjir termasuk penilaian resik
o dan kebutuhan mitigasi, termasuk Pedoman penanggulangan kebakaran hutan dan Stra
tegi untuk memperkuat livelihood masyarakat lokal berbasis lahan
b. Kajian teknis maupun model untuk mengimplementasikan pengembangan lingkungan
dan Sumber daya air yang holistic dan terintegrasi.
c. Pembangunan ekonomi biru dalam pengelolaan ruang laut, terutama integrasi aspek kesi
nambungan ekosistem dan sumberdaya perikanan.
d. Perencanaan detail terkait industri pangan dan pertanian untuk IKN termasuk korelasi d
aerah penyangganya
e. Perencanaan / kajian teknis untuk mengimplementasikan pengembangan energi IKN,
sebagai kota modern dengan tata kelola lingkungan berkelanjutan.
f. Sektor energy di Indonesia yang berkolerasi erat dengan peningkatan emisi CO2 dan ke
rusakan lingkungan
g. Ketersediaan citra satelit multi resolusi dan multi temporal khusus untuk Kawasan IKN
D. MAKSUD DAN TUJUAN RUMAH PROGRAM
1. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah membangun kolaborasi komunitas ilmu pengetahuan,
riset dan inovasi dalam memberikan sumbangan pemikiran dalam percepatan
masterplan pembangunan IKN Nusantara.
2. Tujuan
Tujuan Rumah Program Percepatan Masterplan Pembangunan IKN Nusantara antara
lain adalah:
a. Meningkatkan peran riset dan invosi dalam percepatan masterplan pembangunan
IKN Nusantara;
b. Meningkatkan kontribusi aktif pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta,
komunitas riset dan inovasi serta stakeholders terkait dalam pelaksanaan kajian
percepatan masterplan pembangunan IKN Nusantara; dan
c. Meningkatkan kontribusi akademis dalam penyusunan kebijakan strategis
percepatan masterplan pembangunan IKN Nusantara.

E. LINGKUP RUMAH PROGRAM


RUMAH PROGRAM 1: ADAPTASI SOSIAL, INTEGRASI DAN KETAHANAN
SOSIAL
1. Deskripsi Program
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang ada di wilayah Kabupaten
Paser Penajam Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegera, Provinsi Kalimantan
Timur telah resmi dimulai dengan adanya UU Perpindahan IKN pada tanggal 18 Januari
2022. Selain itu master plan telah selesai dilakukan, sehingga langkah selanjutnya
adalah implementasi bagaimana setiap bagian dari master plan dapat dilakukan dengan
baik, membuat mitigasi agar capaian dari target-target yang telah ditetapkan dapat
dipenuhi.
Berkaitan dengan aspek sosial, lokasi IKN seluas 256 ribu hektar, terdiri dari 2
kabupaten, 6 kecamatan dan 51 wilayah setingkat desa/kelurahan. Berdasarkan data
BPS tahun 2019, diperkirakan jumlah penduduk di wilayah pemekaran IKN mencapai
191,014 jiwa. Jumlah penduduk tersebut merupakan gabungan antara ‘penduduk asli’
dan ‘penduduk pendatang’. Penduduk asli berasal dari berbagai sub etnis Paser, sub-
etnis Dayak dan Kutai. Sedangkan yang disebut ‘pendatang’ antara lain dominan berasal
dari Jawa, Bugis, Banjar dan berbagai etnis dan sub etnis dari wilayah Indonesia
lainnya. Beragamnya penduduk asli maupun pendatang menyebabkan dokumen master
plan menggunakan konsep-konspe lainnya untuk memudahkan kategorisasi seperti
penduduk asli adat, penduduk asli tradisional dan penduduk asli-migran. Demikian
halnya dengan penduduk pendatang yang ada di wilayah IKN, berasal dari penduduk
yang telah bergenerasi tinggal di kawasan IKN dan sekitarnya, penduduk transmigran
yang telah bergenerasi, penduduk yang datang secara spontan (spontaneus migrant), dan
kejadian perkawinan antara etnis menyebabkan kompleksitas dan perbedaan antara
‘asli’ dan ‘pendatang’ sukar dibedakan.
Pertemuan penduduk dari berbagai etnis dan lokasi di wilayah IKN, selain
menimbulkan dampak positif dari sisi penguatan rasa kebangsaan dan pertumbuhan
ekonomi, tetapi juga menimbulkan berbagai tantangan yang perlu diperhitungkan dalam
konteks pembangunan IKN. Tantangan-tantangan itu diantaranya adalah adanya
komunitas rentan, posisi masyarakat adat, kehidupan masyarakat migran, adanya situs-
situs penting dan potensi sengketa lahan.
Komunitas rentan merujuk pada persoalan penduduk miskin yang masih cukup
besar, untuk wilayah Kalimantan Timur persentase kemiskinan perdesaan pada tahun
2020 9,51%, jauh lebih tinggi dari perkotaan yang mencapa 4,29%. Kemiskinan ini
dilihat dari komponen pengeluaran maupun pendapatan penduduk. Padahal Kalimantan
Timur, dikenal sebagai penghasil devisa dari migas dan pertambangan.
Posisi masyarakat adat, khususnya adalah berbagai komunitas adat yang masih sangat
tergantung pada sumber daya alam untuk kesehariannya, tetapi hak-hak terhadap tanah
dan hutan adat seringkali berhadapan dengan kegiatan korporasi besar pada satu sisi;
sedangkan sisi lainnya masih lemahnya pengakuan terhadap keberadaan masyarakat
adat, khususnya hal terhadap tanah dan hutan.
Demikian halnya kehidupan masyarakat migran, baik yang datang melalui
program transmigrasi sejak tahun 1956, maupun migran spontan yang datang ke wilayah
Kalimantan Timur karena adanya potensi penghidupan tidak semuanya merupakan
penduduk yang mendapatkan akses ekonomi yang baik, sebagian masuk dalam kategori
penduduk miskin.
Sedangkan situs penting, termasuk lokasi dan benda-benda yang penting dari sisi
identitas sosial budaya maupun sejarah bangsa ada di wilayah IKN. Budaya material
dan non-material bagi berbagai komunitas mempunyai nilai yang penting dalam konteks
identitas. Ingatan-ingatan kolektif dapat menjadi pembentuk identitas pada komunitas-
komunitas tertentu. Demikian halnya dengan adanya benda-benda peninggalan maupun
wilayah yang diyakini sakral yang bagi beberapa komunitas lokal perlu dijaga
keberadaannya. Demikian halnya tinggalan yang mempunyai nilai sejarah bangsa.
Hal lainnya yang dicatat dalam dokumen MP-IKN adalah mulai maraknya
sengketa tanah baik yang telah ada sebelum perencanaan kegiatan IKN, maupun
sengketa yang diduga akan meruncing karena adanya kebutuhan-kebutuhan tanah terkait
dengan pembangunan IKN maupun perkembangan wilayah dengan adanya migran
spontan yang melihat akan adanya peluang penghidupan di wilayah IKN.
Pembangunan IKN merupakan perjumpaan antara berbagai penduduk yang telah
ada sebelum kegiatan IKN dan penduduk yang mulai berdatangan semenjak wilayah
IKN ditetapkan di Kalimantan Timut, arus manusia yang terjadi pada saat pembangunan
infrastruktur IKN, hingga penduduk yang akan menempati wilayah IKN karena
penugasannya, dan penduduk yang berdatangan karena melihat potensi ekonomi dan
penghidupannya. Pertemuan ini tentunya akan menimbulkan berbagai dinamika, tidak
hanya terjadinya pembauran, tetapi potnesi dan kemungkinan-kemungkinan konflik
apabila ada kelompok yang tidak puas dan merasa dirugikan. Oleh sebab itu, diperlukan
berbagai upaya mitigasi melalui berbagai kebijakan agar proses adaptasi dari berbagai
kategori penduduk dapat berlangsung dengan baik.
Kajian ini juga penting untuk memberikan masukan penerapan konsep kota
toleransi dalam pembangunan IKN. Kajian ini juga mengangkat pentingnya kontribusi
nilai-nilai budaya sebagai modal sosial masyarakat di sekitar IKN. Selain itu,
memberikan ruang bagi budaya dan komunitas dalam penerapan kearifan lokal sebagai
strategi akulturasi alamiah yang saling berdampingan melalui dukungan berbagai suku
di Indonesia untuk terwakili secara kreatif dan tepat serta sejalan dengan UN SDG 11.

2. Isu Kajian
Berkaitan dengan akan masuknya penduduk dalam jumlah besar dan
pembangunan infrastruktur yang cukup masif, maka diperlukan kebijakan yang pada
satu sisi memperkuat kemampuan adaptasi individu dan komunitas, sehingga terjadi
proses integrasi yang harmonis antar berbagai komunitas yang akan mendiami wilayah
IKN. Dengan demikian akan terjadi ketahanan sosial diantara penduduk yang akan
menempati wilayah IKN. Beberapa potensi kajian diantaranya:
a. Multikulralisme, tradisi, dan masyarakat inklusif;
b. Pengembangan konsep dan ukuran moderasi beragama di IKN dan wilayah
sekitarnya yang selaras dengan konsep IKN sebagai kota toleransi;
c. Pemetaan konflik di wilayah IKN dan strategi penanggulangannya;
d. Pemetaan kemiskinan di wilayah IKN dan strategi penanggulangannya;
e. Permasalahan tanah dan penanggulangan (skema pemanfaatan dan
penanggulangan);
f. Perlindungan arkeologi, bahasa lokal, ruang budaya dan kearifan lokal;
g. Peran kelompok dan stakeholders dalam proses adaptasi dan integrasi sosial; dan
h. Isu strategis lain yang relevan.

RUMAH PROGRAM 2: PERTAHANAN, KEAMANAN, DAN TATA KELOLA


PEMERINTAHAN/ASN/ BIROKRASI
1. Deskripsi Program
Percepatan masterplan pembangunan IKN Nusantara bersingungan dengan isu
pertahanan, keamanan, dan tata kelola pemerintahan/ASN/birokrasi. Pemindahan Ibu K
ota Negara (IKN) sejalan dengan konsep IKN sebagai kota cerdas (smart city), dirancan
g dengan muatan teknologi canggih dan kearifan lokal, dengan strategi pertahanan dan k
eamanan yang cerdas (smart defence dan smart security). Selain itu, salah satu visi IKN
adalah tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien, menerapkan konsep “digital m
elayani” (smart government) dengan penggunaan sistem cloud storage yang dimiliki da
n dikelola pemerintah. Namun demikian, dalam perjalanannya IKN menghadapi beraga
m tantangan. Terdapat beberapa isu penting yang perlu diantisipasi, terutama terkait den
gan pertahanan keamanan dan tata kelola pemerintahan/ ASN/ birokrasi.
Dalam hal pertahanan keamanan, kemungkinan ancaman yang dihadapi antara la
in, lokasi IKN berdekatan dengan perbatasan darat ke Malaysia, yang dapat menjadi pint
u masuk untuk ancaman pertahanan dan gangguan keamanan. Selain itu, adanya kemun
gkinan serangan bersifat CBRNE (chemical, biological, radiological, and nuclear defen
ce). Lokasi IKN juga berhimpitan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan
choke point atau titik sempit dunia. Untuk kawasan udara, lokasi IKN mendekati Flight
Information Region (FIR) milik negara tetangga, seperti Singapura, Kinabalu (Malaysia),
dan Manila (Filipina). Lebih dari itu, IKN baru ada dalam radius jelajah ICBM (interco
ntinental ballistic missile) dan rudal hypersonic negara tertentu. Ancaman lainnya adala
h saat ini pulau Kalimantan merupakan lokasi dan jalur transnational crime, seperti pen
yelundupan orang, narkoba, dan sebagainya. IKN juga berdekatan dengan terrorist trans
it triangle di Sulu, Sabah, dan Poso. Posisi IKN baru juga dikelilingi oleh aliansi-aliansi
pertahanan, seperti The Five Power Defence Arrangements (FPDA) Malaysia, Aliansi A
UKUS Australia, UK, dan USA, dan terdampak oleh one belt one road (OBOR) atau be
lt road initiative (BRI) China.
Tata kelola pemerintahan di IKN baru diharapkan lebih lincah dan tangkas (agil
e), efektif, dan efisien, yang didukung teknologi era industri 4.0. Tantangan yang dihada
pi pada era industri 4.0 antara lain ketersediaan dan cakupan internet, kecerdasan artifisi
al, cloud computing, platform society, dan cyber security. Untuk itu, dibutuhkan strategi
penyiapan SDM, konfigurasi sistem teknologi dan komunikasi untuk pemerintahan yang
lebih cerdas, termasuk bagaimana desain pelayanan publik dan ASN-nya. Kelembagaan
atau bentuk pemerintahan serta penyelarasan regulasi pengaturan (harmonisasi peratura
n) juga perlu segera disesuaikan dengan kebutuhan IKN baru.
Tantangan ke depan lainnya, hampir 200 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
sekitar 53 ribu TNI/ Polri beserta keluarganya akan dipindahkan ke IKN baru, bersama
dengan pelaku ekonomi dan pendukungnya yang jumlahnya sekitar 1,5 juta penduduk. P
erlu strategi bagaimana pemindahan itu nantinya, agar mengurangi risiko biaya tinggi da
n mencegah kemungkinan dampak sosial ekonomi yang mengikutinya, terutama hubung
an antara warga “pendatang” dan penduduk lokal/ asli yang telah lebih dulu menetap di l
okasi IKN baru. Selain itu, mengingat wilayah IKN yang terkait dengan poisisi lokasi
IKN di jalur ALKI II, kajian kebijakan pembangunan pengelolaan ruang laut termasuk
strategi pengamanannya menjadi penting untuk menjamin keselamatan negara.
Pertanyaan yang penting untuk diuraikan dalam kajian antara lain: pertama,
bagaimana desain pertahanan yang feasibel sekaligus dapat mengantisipasi berbagai
bentuk-bentuk ancaman tradisional dan non-tradisional di wilayah pembangunan IKN
Nusantara. Analisis geopolitik dan geostrategis serta berbagai dimensi terkait dengan
pembangunan sistem pertahanan dan keamanan di wilayah pembangunan IKN sangat
diperlukan. Kedua, integrasi dalam tata kelola pemerintahan/ASN/birokrasi dalam
meningkatkan fungsi pemerintahan secara struktural dan politis serta dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik sehingga praktik pemerintahan tidak hanya terintegrasi
(terpadu) berbasis pada prinsip good and clean governance dan demokratis, tetapi juga
adanya kesesuaian dengan kearifan lokal (proper governance) serta memerikan ruang
partisipasi publik yang relevan.
2. Isu Kajian
Isu kajian yang berkaitan dengan Rumah Program 2, antara lain adalah:
a. Kota aman, nyaman yang berdimensi HAM;
b. Pengembangan konsep pertahahan IKN (Sesuai ancaman wilayah Pembangunan
IKN);
c. Pengembangan konsep keamanan IKN;
d. Keterpaduan tata kelola pemerintahan IKN;
e. Regulasi turunan pengaturan IKN;
f. Pelayanan publik & ASN;
g. Tata kelola perpindahan aset;
h. Partisipasi masyarakat dan demokratisasi IKN; dan
i. Isu strategis lain yang relevan.

RUMAH PROGRAM 3: INFRASTRUKTUR, ENERGI, PANGAN DAN


LINGKUNGAN
1. Deskripsi Program
Salah satu aspek pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) ada ke depan adalah aspek pe
mbangunan yang berwawasan lingkungan. Penyediaan energi, pangan dan penataan lingkung
an hidup di IKN baru, menjadi perhatian yang serius. Data yang ada menunjukkan kebutuha
n energi, diperkirakan untuk tahap awal IKN mencapai 1,5 Giga Watt untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan energi listrik diperlukan kebijakan pembangunan yang tepat terkait
pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan tersebut apakah akan dipenuhi melalui
pengembangan potensi energi terbarukan atau melalui integrasi dengan berbagai sumber
energi yang lain (Hybrid) atau dengan menggunakan pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN). Semua ini tidak lepas dari konsep bahwa IKN diharapkan dapat
mewujudkan tatanan kota yang modern dan menjadi panutan (role model) bagi kota-kota lain
baik secara nasional maupun internasional, tata kelola lingkungan yang bertanggung-jawab
dan berkelanjutan, dengan optimalisasi pemanfaatan sumber daya air yang efisien,
penggunaan dan pengelolaan sumber energi baru terbarukan yang dikelola dengan penerapan
smart grid, bernuansa hutan yang berwawasan pelestarian lingkungan hidup (forest and
green-eco city); serta. berkelanjutan dan berketahanan (sustainable dan resilient city).

Tantangan pemenuhan kebutuhan energi ke depan diperkirakan akan semakin berat.


Cadangan sumber energi fosil (non-terbarukan) seperti minyak dan gas bumi semakin
menipis, sementara pengembangan sumber energi terbarukan juga masih belum signifikan
untuk dapat mencukupi kebutuhan energi dalam negeri. Suplai energi dari dalam negeri pada
tahun 2018 hanya mampu memenuhi sekitar 75 persen dari permintaan energi nasional dan
diperkirakan akan terus menurun hingga 28 persen di tahun 2045. Berkurangnya kemampuan
produksi energi domestik diperkirakan dapat mempengaruhi keseimbangan antara suplai dan
kebutuhan energi nasional di masa yang akan datang. Agar memenuhi kebutuhan energi
nasional, maka pada tahun 2024 porsi energi baru terbarukan harus ditingkatkan hingga
menuju 23 persen dari bauran energi nasional. Selain itu, diperlukan peningkatan upaya
penemuan sumber-sumber energi baru untuk mengantisipasi laju penurunan cadangan sumber
daya energi fosil di masa mendatang.

Penyediaan energi primer perlu ditingkatkan dengan berbasis pada energi baru dan ter
barukan (EBT) agar dapat memenuhi kebutuhan akan energi. Pemenuhan kebutuhan energi
dengan mengutamakan peningkatan energi baru terbarukan (EBT) yang dilaksanakan dengan
strategi: mempercepat pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan; meningkatkan
pasokan bahan bakar nabati; meningkatkan pelaksanaan konservasi dan efisiensi energi;
meningkatkan pemenuhan energi bagi industri; serta mengembangkan industri pendukung
EBT.Pengembangan bahan bakar nabati dilaksanakan secara bertahap, melalui produksi
biodiesel dan greenfuel.

Penyediaan energi bagi industri dan kelistrikan akan dipenuhi melalui pengembangan
potensi energi terbarukan di IKN melalui integrasi dengan sektor lain. Peningkatan
penyediaan listrik juga dapat diperoleh dengan dimulainya pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN).

Prinsip pemanfaatan energi yang efisien, pola penyediaan dan pemanfaatan untuk pe
menuhan kebutuhan energi IKN di Kalimantan Timur perlu diperhatikan dengan mempertim
bangkan sistem energi di Kalimantan yang ada sekarang secara luas. Berbagai infrastruktur e
nergi telah dikembangkan di Kalimantan untuk memanfaatkan ketersediaan cadangan energi
yang besar, perlu mendapat ketersediaan infrastruktur dasar dan interkonektivitas regional Ka
limantan yang baik. Pembangunan energi di IKN, sesuai arahan kebijakan pembangunan ren
dah karbon, Sustainable Development Goals perlu untuk diperhatikan baik dalam sisi penyedi
aan dan pemanfaatan energi di IKN.

Sistem energi fosil dan model ekonomi linier sering dikaitkan dengan banyaknya tant
angan di sektor lingkungan yang dihadapi dunia saat ini. Model produksi take-make-dispose s
aat ini menyebabkan penipisan sumber daya dan peningkatan jumlah limbah; sedangkan siste
m energi yang berasal dari energi fosil juga dikaitkan dengan emisi gas rumah kaca dan perub
ahan iklim. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model ekonomi sirkular dengan m
empertimbangkan beberapa aspek penting terkait pembangunan berkelanjutan. Oleh karena it
u, kajian saat ini berfokus pada penentuan strategi kebijakan bioekonomi sirkular (CBE, circu
lar bioeconomy) yang sesuai untuk mendukung zero-waste dan zero-emission di kawasan stra
tegis nasional IKN.

Potensi bencana alam berpotensi terjadi di wilayah IKN, meliputi bencana gempa (teri
dentifikasinya 3 sesar di wilayah Kalimantan Timur), tanah longsor, kebakaran hutan dan lah
an, angin puting beliung dan banjir. Peningkatan kapasitas dan pemahaman terhadap resiko b
encana dan upaya mengurangi resiko bencana, kajian resiko kebencanaan dan mitigasinya pe
nting untuk dilakukan.
Geostrategi merupakan masalah yang penting bagi bangsa, setiap bangsa dan negara
membutuhkan strategi dalam pemanfaatan wilayah yang yang dikuasai sebagai salah satu rua
ng lingkup nasional. Lokasi calon IKN baru berada di tepi pantai dan tak jauh dari wilayah pe
rbatasan dengan negara lain. Karena itu, memperkuat pertahanan di Kalimantan hendaknya m
enjadi prioritas dalam pemindahan IKN. Sistem pertahanan keamanan dalam mengantisipasi
ancaman pertahanan dan gangguan keamanan melalui darat, laut, udara dan siber merupakan
hal yang perlu dipersiapkan dengan baik, sejalan dengan IKN sebagai smart city, maka sistem
pertahanan dengan muatan teknologi terkini, selaras dengan kearifan lokal masyarakat sehing
ga memenuhi kaidah prinsip kebijakan pembangunan berkelanjutan IKN.

Kebutuhan akan sumber pangan dan pertanian di IKN menjadi sangat penting. Perpin
dahan penduduk dalam jumlah banyak akan berdampak pada kebutuhan pangan juga semakin
besar. Pengelolaan sumber daya pangan dan pertanian menghadapi isu semakin
meningkatnya kebutuhan akan lahan sebagai dampak dari peningkatan aktivitas
perekonomian. Kondisi ini menyebabkan peningkatan persaingan dalam pemanfaatan lahan
pada sektor pertanian, dan industri pengolahan. Laju peningkatan kebutuhan pangan seiring
dengan laju peningkatan populasi penduduk sedang di sisi lain, produksi pangan dipengaruhi
oleh faktor musim, serta ketersediaan dan kehandalan sarana prasarana produksi termasuk
irigasi. Ketidakpastian produksi menyebabkan fluktuasi harga pangan untuk menanggulangi
hal tersebut diatas sangat diperlukan Riset varietas tanaman & galur unggul ternak serta
kajian pengembangan sistem smart farming untuk efisiensi biaya & peningkatan
produktivitas. Penerapan sirkular dan resilien dapat memberikan banyak keuntungan bagi
sektor pangan ini, seperti efisiensi bahan baku, peningkatan produksi barang yang dapat
didaur ulang, serta penciptaan lapangan kerja baru.

OECD mendefinisikan bioekonomi sebagai “jenis ekonomi yang menggunakan sumbe


r daya alam hayati terbarukan, baik dari darat maupun laut, untuk memperoleh makanan, ba
han, dan energi secara berkelanjutan tanpa mengorbankan ketersediaannya untuk generasi
mendatang”.

Hasil pertanian, perikanan, kehutanan, pulp dan kertas, mikroba, alga dan limbah yan
g dihasilkan hewan adalah bagian dari kelompok “sumber daya hayati terbarukan”, yang man
a dapat diproses untuk menjadi bahan baku untuk produksi makanan, pakan, bioproduk indus
tri, dan energi. Dengan demikian, bioekonomi berkelanjutan harus menjadi komponen pentin
g dari transisi energi terbarukan. Hal ini didukung oleh First Global Bioeconomy Summit 201
5 yang mengkategorikan tiga dasar bioekonomi sebagai (i) biomassa terbarukan, (ii) teknolog
i pendukung dan konvergen, dan (iii) integrasi lintas sektor: produksi primer (seluruh sumber
daya alam biotik), dan industri (kimia, plastik, enzim, pulp dan kertas, bioenergi). Oleh karen
a itu, bioenergi (energi terbarukan) merupakan salah satu tujuan BE, karena diarahkan untuk
mengurangi ketergantungan pada sumber energi non-baru terbarukan, misalnya, bahan bakar
fosil dan sumber daya alam fosil. Sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca, dan dampakny
a. Dalam praktik dibeberapa negara, CBE diarahkan pada ekonomi sumber daya yang lebih ef
isien, misalnya, biorefineries terintegrasi, dan pemanfaatan biomassa untuk energi rendah kar
bon dan berkelanjutan secara bertahap.

Gambar 3. Skema Kopling Ekonomi Sirkular Rendah Karbon

Seperti dengan pangan, permasalahan lain yang dihadapi IKN yang baru adalah
masalah penyediaan air baku untuk penyediaan air minum. IKN yang baru akan
mengakibatkan perpindahan manusia dalam jumlah yang besar, sehingga akan
membutuhkan suplai air baku untuk penyediaan air minum dalam jumlah yang besar.
Selain itu pemerintah menginginkan bahwa kualitas air minum untuk IKN harus
mempunyai kuatitas air yang siap minum (tap water). Di lain pihak potensi sumber daya
air (SDA) yang ada saat ini masih sangat terbatas, oleh karena itu perlu adanya alternatif
sumber air baku dalam rangka penyediaan air minum untuk Ibu Kota Negara.

Salah satu strategi dalam meningkatkan kapasitas SDM dan Iptek yaitu dengan
menyediakan lingkungan yang inklusif dengan mengembangkan teknopark, Teknopark
merupakan sarana untuk menginisiasi dan mengalirkan pengetahuan dan teknologi
diantara Lembaga Riset, Perguruan Tinggi, dan Industri. Teknopark memfasilitasi
tumbuh dan berkembangnya industri-industri berbasis inovasi melalui inkubasi dan
proses ‘spin-off’ disamping menyediakan jasa-jasa bernilai ekonomi tinggi dalam suatu
kawasan yang dilengkapi fasilitas berkualitas tinggi. pengembangan teknopark
bertujuan untuk membuat keterkaitan yang permanen antara peguruan tinggi
(akademisi), pelaku industri/bisnis/finansial, dan pemerintah sehingga terjadi clustering
dan critical mass dari peneliti dan perusahaan. Hal ini membuat perusahaan menjadi
lebih kuat. Technopark mencoba menggabungkan ide, inovasi, dan know-how dari dunia
akademik dan kemampuan finansial (dan marketing) dari dunia bisnis. Diharapkan
penggabungan ini dapat meningkatkan dan mempercepat pengembangan produk serta
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan inovasi ke produk yang dapat
dipasarkan, dengan harapan untuk memperoleh economic return yang tinggi.

Permasalahan lain yang akan dihadapi di Ibukota baru ini adalah permasalahan
sampah. Sejalan dengan pertambahan penduduk perkotaan permasalahan sampah
semakin besar dan beragam. Jika kondisi ini tidak dibarengi dengan pengelolaan sampah
yang baik dapat menimbulkan berbagai petaka. Salah satu upaya menangani
permasalahan sampah adalah dengan menerapkan teknologi yang tepat sesuai dengan
kondisi ekonomi, sosial budaya dan lingkungan setempat. Salah satu sistem pengolahan
sampah adalah sistem Pengelolaan Sampah secara Terpadu baik di darat maupun di laut
dan perairan termasuk sampah sungai.

Analisis teknologi kendaraan alternatif, sumber energi, bahan bakar transportasi,


dan cara yang lebih efisien untuk menggunakan sumber daya telah menjadi topik yang s
emakin populer dalam literatur dan industri. Kebutuhan akan sistem transportasi yang be
rkelanjutan dan lebih efisien tumbuh di Indonesia karena meningkatnya kekhawatiran te
ntang perubahan iklim global, keamanan energi nasional, dan ketidakpastian harga baha
n bakar minyak. Sektor transportasi di Indonesia juga telah menjadi salah satu sumber p
aling signifikan dari emisi gas rumah kaca (GRK) dan konsumsi energi yang berasal dar
i fosil. Sehingga diperlukan strategi dan kebijakan yang tepat untuk melakukan mengura
ngi emisi dari sektor transportasi, lebih khususnya di wilayah IKN yang didesain sebaga
i green & smart city.

Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai teknologi kendaraan penumpang alternati


f (seperti hybrid, plug-in hybrid, dan electric vehicle) telah dikembangkan untuk memini
malkan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Di beberapa negara, penerapan teknologi
ini masih terbatas dan belum dilakukan secara masif dan cepat dikarenakan biaya kapital
terkait infrastruktur dan juga pengadaan kendaraan listrik tersebut masih cukup mahal di
bandingkan kendaraan konvensional, sehingga juga diperlukan strategi dan kebijakan ek
onomi pendanaan yang tepat agar dalam penerapannya tidak membebankan keuangan n
egara.

Gambar 4. Diagram Alir Model Tekno-Ekonomi Lightweight Fleet – Zero Emission

Di sisi lain, manajemen resiko kebencanaan akan mendukung membangunan IK


N yang aman juga penting untuk dikaji. Terdapat beberapa area Nilai Konservasi Tinggi
(NKT), Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), Hutan Lahan Kering, Ekoregion Perbukita
n Karst, Sempadan Pantai, sempadan sungai, sempadan danau dalam wilayah IKN. Den
gan demikian, perlu pengelolaan daya dukung lingkungan sehingga dapat memitigasi re
siko bencana di wilayah IKN.
Kajian ini juga penting untuk menghasilkan kajian dan rekomendasi solusi penti
ngnya IKN sebagai pusat Industri pangan, pertanian dan perikanan. Selain itu, kajian ini
dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan urban farming yang maju/ moder
n di IKN, penguatan nilai tambah ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pesisir dan p
ulau-pulau kecil disekitar IKN, serta memberikan kontribusi terkait pengelolaan ruang l
aut disekitar IKN.

2. Isu Kajian
Beberapa potensi kajian rumah program ini di antaranya:
a. Pencegahan dan konsep aksi mitigasi bencana di IKN;
b. Perlindungan area bernilai tinggi dan berfungsi konservasi sebagai acuan aktivitas
di IKN;
c. Dampak pembangunan IKN terhadap biodiversitas dan startegi penanggulangan
risikonya;
d. Alternatif metapencaharian masyarakat yang tidak merusak sumberdaya hayati;
e. Model pengembangan air baku dan pengolahan air bersih/air minum di IKN Baru;
f. Pengembangan energi dan teknologi yang ramah lingkungan
g. Circular economy dan pengembangan pengelolaan sampah berkelanjutan dan ram
ah lingkungan;
h. Pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil disekitar IKN;
i. Model pembangunan industri pangan dan pertanian serta industri perikanan di IK
N;

j. Keamanan dan ketahanan pangan;


k. Pengendalian emisi gas buang dan emisi GRK;
l. Konservasi dan pemulihan kualitas lingkungan di wilayah sekitar IKN;
m. Pemulihan lahan tercemar dan lahan kritis di wilayah sekitar IKN;
n. Pemantauan kualitas lingkungan di wilayah IKN;
o. Sistem informasi lingkungan di wilayah IKN;
p. Sirkular dan resilien (air, pangan, konstruksi dan energi);
q. Aksesibilitas dalam pengembangan kawasan;
r. Transformasi dan efisiensi teknologi;
s. Penanggulangan risiko ekologi, mitigasi (tanah longsor dan kebakaran hutan) dan
perubahan iklim;
t. Biodiversity dan teknopark; dan
u. Isu strategis lain yang relevan

RUMAH PROGRAM 4: SMART-GREEN CITY, KEPENDUDUKAN, DAN


KETENAGAKERJAAN
1.Deskripsi Program
Berdasarkan Visi Indonesia 2045, SDGs, dan RPJMN 2020 – 2024, pembanguna
n ekonomi kawasan IKN yang meliputi Kawasan pengebangan IKN (KP-IKN), Kota IK
N (K-IKN), dan kawasan inti pemerintahan (KIPP) menitikberatkan pada keseimbangan
antara pembangunan Kawasan IKN sebagai economic superhub dan pembangunan kawa
san IKN yang peduli terhadap lingkungan. Sebagai economic superhub pembangunan di
arahkan menuju terciptanya ibu kota yang dapat menjembatani pembangunan-pembangu
nan di sekitar IKN termasuk di Kawasan Indonesia bagian timur sehingga terwujudnya p
emerataan pembangunan antar provinsi di Indonesia dan mengurangi beban pelaksanaan
pembangunan di Pulau Jawa.

Kawasan IKN yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Ku
tai Kartanegara memiliki potensi sebagai Kawasan yang strategis dalam pembangunan e
konomi regional dan nasional. letak geografis yang strategist karena menghubungkan du
a Samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, serta memiliki dua Pelabuhan ya
ng strategis, menjadikan Kawasan IKN memiliki potensi dalam menarik investasi asing
serta manjadi hub untuk pembangunan di Kawasan Indonesia Timur. Ditambah dengan r
encana pembangunan tol laut dan tol langit dimana Kalimantan Timur termasuk dalam p
rojek tersebut, menjadikan Kawasan IKN di Kalimantan Timur diyakini dapat menjadi p
engungkit pembangunan ekonomi tidak hanya di Kalimantan tapi juga di Kawasan Indon
esia Timur. Secara demografis, masyarakat di Kawasan IKN juga dapat berkontribusi dal
am mempercepat pembangunan Ibu Kota negara baru misalnya tingginya komposisi mas
yarakat lokal yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi dapat mendukung ter
wujudnya smart city.

Pembangunan Kawasan IKN sebagai Kawasan yang peduli terhadap keberlanjuta


n fungsi lingkungan menekankan pada pembangunan ramah lingkungan dengan pemanfa
atan sumber daya alam yang efektif dan efisien. Penerapan konsep forest city dan circula
r economy dalam pembangunan Kawasan IKN merupakan salah satu contoh dalam upay
a membangun Kawasan IKN menuju green city yang peduli terhadap keberlanjutan fung
si lingkugan hidup. Perhatian terhadap fungsi lingkungan menjadi penting termasuk dala
m penyediaan kebutuhan air, energi, pangan, dan listrik bagi masyarakat.

Pembangunan Kawasan IKN sebagai smart city dan green city dapat menjadikan
Kawasan IKN sebagai Kawasan yang nyaman untuk masyarakat internasional. Sehingga
tidak heran apabila pembangunan IKN memiliki visi menjadi Global City dimana pemba
ngunan ekonomi tidak hanya diartikan sebagai upaya peningkatan daya saing industri da
n tenaga kerja secara internasional tetapi juga penanaman nilai-nilai positif yang diakui s
ecara internasional pada masyarakat lokal misalnya toleransi dan pluralisme.

Hasil dari kajian ini akan memberikan kontribusi penting bagi penyiapaan kebija
kan yang berkaitan dengan manajemen Ketahanan Kesehatan secara terpadu dalam mend
ukung masyarakat di wilayah IKN yang sehat. Selain dapat memberikan sumbangan seca
ra konseptual dan implementasi strategi dalam mencegah endemi penyakit yang membah
ayakan. Dari kajian ini juga bisa dihasilkan model dan konseptualisasi ketahanan kesehat
an terhadap penyakita endemi dan pandemi di sekitar wilayah pembangunan IKN, terma
suk bagaimana implementasi konsep kota sehat berstandar WHO dan dunia dalam pemb
angunan wilayah di IKN dan sekitarnya.

Dalam hal kebutuhan talenta dan kualitas pendidikan di IKN, kajian ini juga penti
ng untuk mengelaborasi strategi dan Implemetasi Konsep pendidikan Abad ke-21 yang li
nk and match dengan kebutuhan penyiapan tenaga kerja di okasi pembangunan IKN dan
wilayah sekitarnya. Selain itu, studi ini juga akan menhasilkan suatu pemetaan dan strate
gi kesiapan tenaga kerja berbasis pendidikan dan talenta di lokasi pembangunan IKN dan
wilayah sekitarnya. Dengan demikian, akan menjawab tantangan kesiapan konsep pendi
dikan Abad ke-21 dalam mendukung pemenuhan kebutuhan talenta masa depan dan tena
ga kerja berpendidikan di sekitar IKN. Ini mengingat pendidikan menjadi sektor masa de
pan penunjang kesuksesan terlaksananya penyelenggaraan delapan klaster yang berupay
a memperkuat keterkaitan antara kualitas pendidikan dan penyerapan tenaga kerja.

2. Isu Kajian
Pembangunan smart city dan green city memerlukan manajemen kependudukan dan
ketenagakerjaan yang adaptif, fleksibel, dan sustainable. Berikut ini adalah isu-isu
mengenai smart-green city, kependudukan, dan ketenagakerjaan yang perlu dikaji
sebagai bahan masukan dalam pembangunan IKN.
1. Adaptive capacity building bagi masyarakat lokal. Sebagian besar saat ini
penduduk di Kalimantan Timur bekerja dibidang pertanian dan perkebunan.
Diperlukan kemampuan dalam proses adaptasi guna mewujudkan smart city dan
green city sehingga tenaga kerja lokal dapat memanfaatkan kesempatan dalam
aktivitas ekonomi terutama dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja yang
berimbas pada kesejahteraan masyarakat lokal pada umumnya. Multiplier effects
juga akan dirasakan pada daerah-daerah penyangga atau daerah perbatasan dengan
Kalimantan Timur seperti Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.

2. Penyesuaian program perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat pada


umumnya dan tenaga kerja pada khususnya. Kawasan IKN akan menjadi role
model dalam pembangunan nasional dimana tidak hanya tujuan pertumbuhan
ekonomi yang ditargetkan tetapi juga keberlanjutan fungsi lingkungan,
pengembangan teknologi, dan pemerataan pembangunan secara nasional.
Sehingga masukan terkait perlindungan dan jaminan sosial yang cocok diterapkan
di Kawasan IKN menjadi penting dalam mewujudkan IKN sebagai role model
pembangunan nasional.
3. Pemanfaatan SDM lokal dalam pembangunan IKN. Dalam mewujudkan
pembangunan ekonomi yang inklusif dengan tujuan pemerataan pembangunan,
maka pemanfaatan SDM lokal dalam pembangunan Kawasan IKN menjadi
penting. Keterlibatan mereka dalam pembangunan IKN dapat meningkatkan rasa
memiliki dan kecintaan terhadap proses pembangunan di Kawasan IKN.
Isu-isu kebijakan strategis yang dapat dikembangkan dalam kajian rumah program ini
berkaitan, antara lain dengan:
a. Konsep kota yang aman, nyaman, dan berdimensi HAM

b. Strategi mitigasi kesehatan dan gizi melalui pemetaan jenis penyakit (endemi)
yang berdampak bagi kehidupan masyarakat di IKN;
c. Stategi perubahan lingkungan yang berakibat pada penyakit tertentu;
d. Ketahanan kesehatan terhadap pandemi di masa depan;
e. Pengembangan konsep kota sehat standar WHO dan kota sehat dunia;
f. Kajian naskah kebijakan yang menyajikan argumentasi spesifik tentang definisi
dan model “kota keberlanjutan” di IKN;

g. Smart infrastructure dan forest city;


h. Pengembangan kota cerdas dan kota hijau;
i. Global livebility;
j. Pemukiman dan akses insfrastruktur;
k. Mobilitas penduduk untuk migran spontan maupun yang berasal dari rekayasa
demografis (perpindahan terkait pegawai/pkerja IKN);
l. Sistem perlindungan sosial yang bersifat inklusif bagi penduduk di wilayah IKN;
m. Sistem kesehatan yang tangguh terhadap situasi kebencanaan;
n. Kesiapsiagaan elemen lokal dalam situasi kebencanaan;
o. Perlindungan dan hak-hak penduduk asli dalam pembangunan IKN;
p. Strategi dan implemetasi konsep pendidikan Abad ke-21 yang link and match den
gan kebutuhan penyiapan tenaga kerja di lokasi pembangunan IKN dan wilayah se
kitarnya;
q. Pemetaan dan strategi kesiapan tenaga kerja berbasis pendidikan dan talenta di lok
asi pembangunan IKN dan wilayah sekitarnya
r. Kajian terkait dengan jenis apa sarpras Pendidikan tinggi yang mendesak di IKN;
dan
s. Isu strategis lainnya yang relevan

RUMAH PROGRAM 5: GREEN, BLUE AND DIGITAL ECONOMY


1. Deskripsi Program
Ibu Kota Negara (IKN) memiliki visi untuk mewujudkan kawasan berkelas dunia.
Visi tersebut tampak semakin kokoh karena membawa serta paradigma green, blue dan
digital economy (GBDe). Konsep GBDe diaplikasikan kedalam IKN sebagai sebuah
interaksi tatanan ruang dan sosial yang menghargai alam, cerdas, indah dan modern.
Bahkan, tidak mustahil jika Kawasan IKN ini akan menjadi perwujudan Indonesia dimasa
depan.
Kerangka GBDe menjadi elemen penting dalam desain IKN. Upaya penciptaan
nilai tambah ekonomi regional IKN perlu dipastikan selaras dengan alam dan terintegrasi
secara sosial dan spasial. Jika konsep GBDe dilihat satu per satu maka akan tampak
bagaimana pemanfaatan sumberdaya alam secara bertanggung jawab, kesempatan sama
bagi individu, tata kelola efektif dan efisien serta keterhubungan memiliki potensi sebagai
sumber pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Urgensi dari kajian ini adalah karena konsep GBDe berpotensi meningkatkan value
pengembangan dan peran IKN dalam rangka menjadi sumber pertumbuhan baru dan
economic superhub. Termasuk di dalamnya, pembangunan PLTN akan berdampak poitif
pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan PLTN akan berkontribusi secara signifikan
dalam meningkatkan porsi EBT dalam bauran energy nasional, yang akhirnya akan
berdampak secara signifikan pada penurunan emisi karbon dan penurunan akibat carbon
damage.
Ketersediaan dan ketahanan energi IKN dan wilayah sekitarnya akan mendukung
tumbuh dan berkembangnya IKN sebagai kota modern, pusat pertumbuhan ekonomi baru
nasional, dan mempercepat akselerasi pemerataan ekonomi. Apalagi saat ini sudah ada
metodologi pemanfaatan penginderaan jauh untuk tata ruang, dan data penginderaan jauh
(citra satelit) multi resolusi dan multi temporal sudah tesredia.
2. Isu Kajian
 Pengembangan ekonomi hijau dan biru di wilayah IKN sebagai salah satu
potensi sumber pertumbuhan ekonomi nasional. Minimnya kerusakan alam menjadi
salah satu aspek kritis dalam mempertahankan keberlanjutan sumberdaya ekonomi
bagi masyarakat. Terlebih pemanfaatan laut yang bertanggung jawab juga turut serta
mengungkit pertumbuhan ekonomi berkualitas. Artinya kerangka integratif ekonomi
hijau dan biru diharapkan mampu menjadi enabler dan katalisator pengembangan
Kawasan.
 Pengembangan ekonomi wilayah penyangga sebagai daya dukung dan daya tarik
pembangunan sosial ekonomi spasial dari Kawasan IKN. Interaksi dan
keterhubungan antara wilayah IKN dan penyangga menjadi titik tumpu percepatan
pertumbuhan ekonomi kawasan di Kalimantan bahkan hingga ke Indonesia bagian
timur.
 Skema pendanaan dan sistem keuangan menjadi bagian tidak terpisahkan dari
upaya pengembangan Kawasan. IKN membutuhkan inovasi pendanaan dan sistem
keuangan yang efisien, efektif dan menguntungkan sebagai upaya menjaga
kesinambungan saat pengembangan dan pemanfaatan Kawasan IKN.
 Pengembangan tata ruang sebagai bagian dari strategi superhub ekonomi
untuk menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata.
Salah satu perwujudan dari inkulsifitas tersebut yaitu bagaimana superhub ekonomi
dapat menciptakan rantai nilai integratif dimana mampu menghubungkan Kawasan
Kalimantan dengan Kawasan Timur hingga Kawasan Barat Indonesia. Tata ruang
efektif dan ramah lingkungan juga menjadi komponen utama dalam strategi
superhub ekonomi sebagai bagian dari upaya memperkuat perdagangan, daya tarik
investasi dan inovasi teknologi.
 Sinergi ketenagakerjaan, infrastruktur, sumberdaya dan jaringan sebagai
perwujudan dari kerangka ekonomi digital guna menciptakan kawasan pintar,
modern dan berkelas dunia dengan tata kelola efektif dan efisien. Sinergi tersebut
diharapkan mampu menciptakan kehidupan yang lebih adaptif dan berketahanan.
 Kepastian akses, peluang dan perlindungan kerja bagi warga menjadi salah satu
visi untuk memastikan kesempatan sama bagi setiap warga di Kawasan. Kepastian
menjadi kata kunci produktifitas dari tenaga kerja di IKN. Dengan tingginya
produktifitas, maka harapan untuk menciptakan pembangunan ekonomi regional
berkualitas akan dapat diwujudkan.
 Penggunaan bahan baku/material ramah lingkungan dan tidak merusak alam
dalam pembangunan merupakan bagian penting tahap pengembangan kawasan.
Permintaan material yang bersahabat dengan alam diharapkan dapat menciptakan
inovasi bagi industri penyediaannya dan disaat bersamaan memperkuat identitas
IKN sebagai Kawasan hijau.
 Pengembangan digital hub untuk inovasi dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi merupakan sebuah keharusan dari pengembangan kawasan baru. Digital
hub diperkirakan mampu mempercepat lalu lintas informasi, bisnis proses dan
mengurangi hambatan distribusi bisnis, tata kelola pemerintahan bahkan transfer
pengetahuan.
 Pengembangan destinasi wisata dan ekonomi kreatif berdasar konsep ekonomi
hijau dan biru sebagai pendukung aktivitas perekonomian IKN. Sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif yang selaras dengan alam bisa menjadi masa depan
yang menjanjikan untuk menciptakan sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan.
 Pola pembiayaan dan pengembangan wirausaha masyarakat sekitar menjadi
elemen penting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
Kawasan IKN. UMKM menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat
dan juga menjadi penopang aktifitas ekonomi baik kawasan inti maupun penyangga
IKN.
 Model, peta jalan dan langkah strategis pengembangan dan pemanfaatan IKN berbas
is GBDe;
 Kajian pengembangan dan aplikasi teknik nuklir di bidang pertanian, perternakan, p
erikanan, kesehatan dan lingkungan;
 Kajian porsi EBT dalam bauran energi untuk memastikan keamanan pasokan energi
dalam jangka panjang secara berkelanjutan;
 Kajian kebijakan dan pernyataan go nuclear yang memenuhi keamanan pasokan
energi jangka panjang secara berkelanjutan;
 Kajian pemanfaatan teknologi keantariksaan (Penginderaan Jauh) untuk
pengembangan Tata Ruang IKN; dan
 Isu strategis lainnya yang relevan.

F. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


Dalam rangka menjalankan Rumah Program Riset Ibu Kota Negara (IKN), Deputi Kebija
kan Pembangunan mendapatkan penugasan dari Kepala BRIN untuk melakukan riset kebijakan
untuk menjabarkan Rencana Induk IKN yang masuk dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2
022. Sebagaimana kita ketahui bahwa amanat undang, pembangunan IKN mempunyai prinsip k
ota hutan, kota spons, dan kota cerdas. Untuk mewujudkan tersebut pemerintah dituntut tidak h
anya membangun infrastruktur, namun juga mendoronf pembangunan sosial dan pembangunan
Sumber Daya Manusia untuk sektor kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.

Pembangunan IKN juga tidak lupa untuk menyiapkan skema penyediaan dan pengelolaan
pertanahan yang harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup. Pengembangan peruma
han dan permukiman, dukungan infrastruktur sampah dan limbah harus dirancang sebaik mung
kin. Pengembangan infrastruktur air, fasilitas umum dan fasilitas sosial perlu mengadopsi konse
p kota yang terhubung, kota tumbuh kembang, kota ramah pejalan kaki, kota efisien, aman dan
resilien.

Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, pengembangan kajian kebijakan IKN ini di mulai
dengan pemetaan sumber daya di Kedeputian Kebijakan Pembangunan. Hasil pemetaan SDM y
ang dilakukan oleh manajemen internal BRIN, mendapat SDM Iptek sebanyak 162 dari berbaga
i kelompok Jabatan Fungsional. Masing-masing jumlah SDM di direktorat antara lain Direktora
t Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan sebanyak 34 orang, kemudian Direktor
at Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan sebanyak 23 orang, kemudian Dire
ktorat Pembangunan Ekonomi, Regional, dan Ketenagakerjaan sebanyak 52 orang. Selanjutnya
untuk SDM direktorat Pembangunan SDA, LH, Kemaritiman, Keantariksaan dan Ketenaganukl
iran sebanyak 53 orang. Kemudian jumlah SDM pendukung sebanyak 22 orang menjadi penje
mbatan aktivitas yang dijalankan oleh satu kedeputian.

Melihat kondisi saat ini, pemetaan SDM bila diukur kemampuan untuk melaksanakan keg
iatan kajian kebijakan IKN dalam posisi sedang atau cukup. Kemudian bila dilihat latarbelakan
g dan pendidikan SDM Iptek Kedeputian Kebijakan Pembangunan cukup tersedia dengan stok l
ulusan pendidikan tinggi dari Perguruan Tinggi ranking atas nasional dan top 100 di tingkat regi
onal. Kemudian dukungan SDM manajemen keuangan juga cukup, namun khusus untuk sarana
dan prasarana pendukung masih sudah ada namun perlu penambahan serta SOP masih yang bar
u, sehingga tata aturan masih belum dipahami dan dilaksanakan dengan baik.

Kebutuhan untuk melaksanakan kajian kebijakan IKN ini harus dieksekusi dengan level S
DM yang tinggi serta diperlukan sumber knowledge yang akurat. Oleh karena itu, perlu bentuk
skema intervensi yang jelas dengan pendanaan kegiatan kajian ini. Oleh kerena itu, perlu adany
a intervensi SDM dengan koordinasi Internal serta adanya skema kolaborasi dengan Organisasi
Riset (OR) dalam BRIN seperti Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, OR Tata Kelola Pem
erintahan Ekonomi dan Kesra, OR Arkeologi Bahasa dan Sastra. Untuk detail pemetaan gap an
alysis skema pencapaian target kajian dapat dilihat sebagai berikut.
Need Assessment dan Skema Manajemen Rumah Program Masterplan IKN

Target keluaran kajian ini adalah Naskah Kebijakan dan Publikasi Ilmiah tentang IKN dengan ker
angka mendukung kesuksesan pembangunan IKN.

Jumlah Naskah Kebijakan dan P


No Unit Kerja dan Target dari UU IKN
ublikasi Ilmiah
1 Direktorat Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan, 8 Naskah Kebijakan
dan Kebudayaan: 8 Publikasi Ilmiah
 Pembangunan IKN dilaksanakan terkait kesehatan dan gizi
adalah membangun farmasi yang terintegrasi, pengemban
gan wisatan sehat dan industri pertanian yang berkelanjuta
n;
 Pembangunan IKN dilaksanakan berasas ketuhanan " yang
berfungsi memberikan pelindungan dan penghormatan ata
s kebebasan beragama dan menjalankan ibadah bagi masy
arakat . IKN dirancang sebagai tempat yang mengedepank
an toleransi beragama dan menjamin keselarasan dalam pe
laksanaan nilai-nilai ketuhanan.
 Dalam bidang pendidikan membangun ekosistem pendidik
an terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan
di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pe
ndidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup.
 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewuj
udkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesert
a didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
2 Direktorat Kebijakan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keaman 8 Naskah Kebijakan
an: 8 Publikasi Ilmiah
 Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan di IKN dilaksa
nakan berdasarkan sistem dan strategi pertahanan dan kea
manan yang terintegrasi dengan Rencana Induk IKN dan
Rencana Tata Ruang KSN IKN
 Pembangunan tata ruang pertahanan IKN diarahkan untuk
memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara yang
terintegrasi sehingga mampu menghadapi ancaman, dan m
enunjang keamanan kawasan perbatasan negara, wilayah
maritim, wilayah daratan, dan wilayah dirgantara termasuk
mitigasi bencana.
 Pemindahan Kedudukan Lembaga Negara, Aparatur Sipil
Negara, Perwakilan Negara Asing, Dan Perwakilan Organi
sasi/Lembaga Internasional.
 Relokasi lembaga dan instansi pemerintahan pusat serta de
sentralisasi aparatur sipil negara (ASN) serta peningkatan
kapasitas dan potensi ASN melalui wilayah yang saling ter
Jumlah Naskah Kebijakan dan P
No Unit Kerja dan Target dari UU IKN
ublikasi Ilmiah
hubung.
 Otorita Ibu Kota Nusantara sebagai lembaga setingkat ke
menterian yang menyelenggarakan Pemerintahan Daerah
Khusus Ibu Kota Nusantara
3 Direktorat Kebijakan Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan Pengem 8 Naskah Kebijakan
bangan Regional: 8 Publikasi Ilmiah
 IKN memiliki visi sebagai kota dunia untuk semua yang di
bangun dan dikelola dengan tujuan untuk menjadi kota ber
kelanjutan di dunia
 IKN sebagai kota yang aman, nyaman, dan efisien
 Konsep green, blue and digital Economy (GBDe)
 Area Pengembangan Kegiatan Ekonomi Baru
4 Direktorat Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup, Kema 8 Naskah Kebijakan
ritiman, SDA, dan Ketenaganukliran: 8 Publikasi Ilmiah
 Pembangunan IKN dilaksanakan salah satunya berdasarka
n prinsip keseimbangan ekologi, kesetaraan, dan keberlan
jutan pembangunan
 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilaya
h IKN dilaksanakan berdasarkan Rencana Induk IKN den
gan mempertimbangkan aspek daya dukung dan daya tam
pung lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilaya
h IKN dilaksanakan berdasarkan Rencana Induk IKN den
gan mempertimbangkan aspek daya dukung dan daya tam
pung lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Pembangunan pada wilayah IKN Otorita IKN memperhati
kan hak pengelolaan atas tanah sesuai dengan ketentuan pe
raturan perundang- undangan.
 Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di wilaya
h IKN dilaksanakan berdasarkan Rencana Induk IKN den
gan mempertimbangkan aspek daya dukung dan daya tam
pung lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Ketah
anan Energi untuk IKN
 Pembangunan tata ruang pertahanan IKN diarahkan untuk
memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara yang
terintegrasi

Dengan gambaran Manajemen Rumah Program Masterplan IKN dan target keluaran, Ked
eputian Kebijakan pembangunan akan membangun:
1. Manajemen pelaksanaan
a. Tim Pelaksana yang dengan tugas melaksanakan kegiatan kajian bersama dengan
stakeholder yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Tim pelaksana adalah tim yang
ditugaskan dari 162 peneliti dengan pembagian sesuai target yang ditetapkan dalam
UU IKN.
b. Tim Panel yang berisi dengan ahli yang bertugas untuk menyeleksi proposal yang
diaujukan oleh stakeholder. Tim ahli ini direncanakan akan direkrut dari universitas,
lembaga Think Tank, tokoh masyarakat, praktisi industri dan profesor riset.
c. serta Tim Monev yang bertugas untuk menjaga target dalam kurun waktu
penyelesaian kajian ini. Tim ini terdiri dari SDM Iptek yang terpilih dan tim
pendukung yang ada di Kedeputian Kebijakan Pembanguna, Biro Perencanaan dan
Keuangan, Inspektorat, dan unit lain di Badan Riset dan Inovasi Nasional.
2. Kompetisi Proposal (Open Call Proposal); dilakukan melalui proses secara terbuka
yang dilakukan oleh anak bangsa yang panggil dalam kegiatan mensukseskan
pembangunan IKN. Beberapa isu yang sudah terindentifikasi antara lain; a. Arah
Pembangunan Green Economy/Blue Economy Indonesia; b. Ibu Kota Negara (IKN)
Baru sebagai Hub Nasional dan Pusat Pemerataan; c. Strategi Pemanfaatan ALKI II
dalam Pengembangan IKN; d. Strategi Pembangunan Industri di Sekitar IKN Dilihat
dari Aspek Bisnis, Geopolitik, dan Geostrategis; e. Strategi Pembangunan Sosial dan
Masyarakat Adat di Sekitar Kawasan IKN. Selain isu tersebut, akan didentifikasi isu
mutakhir lainnya yang diidentifikasi dari UU IKN dengan melihat Master Plan IKN.
Untuk kegiatan ini ditargetkan untuk mendapatkan 36 Naskah Kebijakan dan 36
Publikasi Ilmiah.
3. Kajian Pembangunan IKN Afirmasi; Kajian ini di berikan kepada proposal yang digagas
oleh lembaga riset yang ada di wilayah terdekat IKN, termasuk provinsi Kalimantan
Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan
Barat/ Proposal afirmasi merupakan kolaborasi dari beberapa lembaga riset dimana
ketua tim harus berasal dari lembaga riset yang ada di wilayah-wilayah tersebut diatas.
Untuk kelompok afirmasi ini, target yang ingin dicapai adalah 2 Naskah Kebijakan dan
2 Publikasi Ilmiah.
4. Skema Penugasan; Skema ini ada untuk mensinkronkan hasil naskah kebijakan yang
dibuat dari seleksi proposal dan kajian pembangunan IKN afirmasi. Sealin itu, skema ini
disiapkan untuk arahan dari pimpinan. Untuk skema ini, target Naskah kebijakan
sebagai payung untuk kajian ini adalah 2 Naskah Kebijakan dan 2 Publikasi Ilmiah.
5. Ketentuan Proposal, Ketentuan Pendanaan, Ketentuan Seleksi Proposal, Tahapan
Seleksi dan Waktu Pelaksanaan akan disiapkan Tim Pelaksana setelah Tim Pelaksana di
tetapkan.

G. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu pencapaian keluaran Rumah Program Kajian Percepatan Masterplan Ibu
Kota Negara (IKN) tahun anggaran 2022 dilaksanakan selama 9 bulan yang dimulai pada
mulai bulan April sd. Bulan Desember Tahun 2022, rincian pencapaian keluaran tersaji pada T
abel berikut.

Rincian Output Capaian Tahun 2022

April Mei Jun Juli Agust Sept Okt Nov Des


i

40 Naskah Kebijakan - - - - - - - - 40

40 Publikasi Ilmiah - - - - - - - - 40
H. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk mendukung pencapaian target output Kajian Percepatan
Masterplan Ibu Kota Negara berupa 40 Naskah Kebijakan dibutuhkan Biaya sebesar Rp.
30.000.000.000,- (tiga puluh miliar rupiah) yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan
yang dikelompokkan ke dalam 5 Rumah Program yaitu : Rumah Program Adaptasi Sosial,
Integrasi dan Ketahan Nasional, Rumah Program Pertahanan, Keamanan, dan Tata kelola
Pemerintahan Birokrasi, Rumah Program Infrastruktur, Energi, Pangan dan Lingkungkungan,
Rumah Program Smart-Green City, Kependudukan dan Ketenagakerjaan, dan Gree, Blue dan
Digital economy. Anggaran tersebut terbagi dalam beberapa mata anggaran (MAK) antara lain
belanja bahan, Belanja Barang Operasional lainnya, Belanja Sewa, Belanja Jasa profesi, belanja
perjalanan dinas biasa, belanja perjalanan transport dalam kota, belanja perjalanan dinas paket
meeting dalam kota dan belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota. RAB terlampir.

Sekretaris Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan

Rudi Arifiyanto, S.Sos., MA., MSE)


NIP 197904212005011005
LAMPIRAN 2

Need Assessment dan Gap Analysis Sumber Literasi mengenai Percepatan Pembangunan Masterplan IKN
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat

Isu Strategis: Kesehatan Dan Gizi Masyarakat

Pembangunan IK 1. Kondisi geografis 1. Banyaknya aktivitas • Belum adanya • Memberikan 1. Masukan bagi 1. Laporan Kajian Terbangunnya m Bapennas, Pemda Kalti
N dilaksanakan t untuk wilayah penebangan pohon, breakdown elaborasi atas penyipakan kebijakan (Beckground asyarakat yang s m, Kemenkes RI,
erkait kesehatan yang rentan terutama di kawasan hutan, bagaimana akses strategi yang yang berkaitan Studi) sebagai ehat, kota yang s OR/PR BRIN, dan
dan gizi adalah m terhadap penyakit biasanya meninggalkan layanan kesehatan terkait dengan dengan manajemen K bahan ehat dan lingkun stakeholders lainnya.
embangun farmas melalui vector kubangan air dan menjadi yang terintergrasi dan mitigasi etahanan Kesehatan penyusunan gan yang sehat;
i yang terintegras hewan seperti tempat berkembangbiaknya sanitasi serta air kesehatan dan secara terpadu dalam kebikanan;
i, pengembangan malaria, demam nyamuk anophples bersih akan gizi melalui mendukung 2. Policy Paper
wisatan sehat dan berdarah, filaris, balabacensis yang dilakukan; pemetaan jenis masyarakat di
industri pertanian zika dan membawa vektor penyakit • Belum adanya peta penyakit apa saja wilayah IKN yang se
yang berkelanjuta cikungunya; malaria; meningkatnya rasio ideal Tenaga yang ada di hat;
n; 2. Pengembangan prevalensi penyakit tidak Kesehatan wilayah IKN 2. Sumbangan secara
ekonomi yang menular (PIM) di (dokter/dokter (endemi) yang konseptual dan
terkait dengan antaranya stroke, penyakit spesialis/bidan/peraw berdampak bagi implementasi strategi
kesehatan melalui jantung, kanker, dan at terhadap jumlah kehidupan warga dalam mencegah
wisata sehat; diabetes akibat gaya hidup penduduk di IKN di sekitar IKN; endemi penyakit
3. Ketahanan kurang sehat; • Belum adanya • Stategi yang membahayakan;
Kesehatan 2. Belum berbasis pada ketersediaan bahan Perubahan 3. Model dan
dengan Prinsip dasar kota sehat makanan yang lingkungan yang konseptualisasi
membangun (healty cify) dikembangkan berkalori cukup dan berakibat pada ketahanan kesehatan
pabrik dengan mengacu pada bernutrisi tinggi penyakit tertentu; terhadap penyakita
manufaktur yang definisi kesehatan sehingga gangguan • Ketahanan endemi dan pandemi
terintegrasi; berdasarkan WHO; gizi tidak terjadi; kesehatan di sekitar wilayah
4. Kota Sehat 3. Minimnya pusat produksi • Penerapan terhadap pembangunan IKN;
standar WHO dan inovasi pangan Lingkungan hijau pandemi di masa 4. Implementasi konsep
yang meliputi : berbasis nabati yang yang nyaman depan; kota sehat berstandar
peace, planet, berkelanjutan dan tanggap diseluruh pelosok • Pengembangan WHO dan dunia
place, people, menghadapi tren kota; konsep kota sehat dalam pembangunan
participation, dan kesehatan/kebugaran masa • Penerapan Energi standar WHO wilayah di IKN dan
prosperity depan dan bersih, dan kota dan kota sehat sekitarnya.
5. Pertanian pengembangannya ramah lingkungan; dunia.
berkelanjutan berfokus pada protein
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
yang berbasis nabati, herbal dan nutrisi,
pada peningkatan serta produk ekstrak
protein nabati, tumbuhan.
herbal, nutrisi dan
ekstrak
tumbuhan;

Isu Strategis: Agama, Pendidikan Dan Kebudayaan

• Keragaman  Isu toleransi akan tetap  Belum ada ukuran • Pengembangan  Memeberikan masukan 1. Laporan Kajian • Terbangunnya Bappenas, Kementerian
 Pembangunan komunitas dan menjadi salah satu isu yang terukur konsep dan penerapan konsep kota (Beckground masyarakat y agama, OR/PR BRIN;
IKN dampak penting dalam kehidupan bagaimana ukuran moderasi bertoleransi dalam Studi) sebagai ang rukun, tol kemendikbudristek, Pe
dilaksanakan pembangunan beragama di Indonesia, konseptualisasi dan beragama di pembangunan IKN; bahan eran, harmon mda Kaltim; dan
berasas IKN termasuk di wilayah IKN implementasi lokasi  Menjawab tantangan penyusunan i, dan moderat stakeholders lainnya
ketuhanan " • Pengembangan  Adanya kesenjangan toleransi bergama pembangunan kesiapan konsep pendid kebikanan; • Terbangunya
yang berfungsi ekonomi yang tingkat pendidikan di akan diterpakan di IKN dan wilayah ikan Abad ke-21 dalam 2. Policy Paper sumber daya
memberikan terkait dengan masyarakat sekitar IKN, wilayah IKN sekitarnya dalam mendukung pemenuhan manusia atau
pelindungan Klaster sekitar 60% dari pekerjaan • Belum adanya strategi menerapkan kebutuhan talenta masa talenta yang
dan Pendidikan Abad masyarakat di sekitar IKN ketenagakerjaan yang strategi moderasi depan dan tenaga kerja terampil dan
penghormatan ke-21 perlu dukungan atar bisa berkaitan dengan beragama yang berpendidikan di sekitar berpengalama
atas kebebasan • Bhineka Tunggal mencapai SDM yang kesiapan SDM di selaras dengan IKN; n untuk
beragama dan Ika berkualitas minimal wilayah konsep IKN • Kontribusi nilai-nilai menyelenggar
menjalankan • Penyediaan ruang tingkat pendidikan pembangunan IKN sebagai kota budaya sebagai modal akan sebuah
ibadah bagi budaya dan kejuruan: setingkat sekolah dan sekitarnya serta toleransi; sosial masyarakat di ibu kota baru
masyarakat . penerapan nilai- menengah kejuruan (SMK) bagaimana • Strategi dan Impl sekitar IKN; yang
IKN dirancang nilai budaya hingga tingkat diploma masterplan ketenaga emetasi Konsep p • Pendidikan menjadi menerapkan
sebagai tempat • menyediakan (D1-D3). kerjaan untuk endidikan Abad k sektor masa depan teknologi
yang tempat untuk  Sekitar 90% pekerjaan mengantisipasi e-21 yang link penunjang kesuksesan Smart City
mengedepank konvergensi dan yang tercipta memerlukan 570.000 pekerjaan and match terlaksananya • Terbangunnya
an toleransi kolaborasi, serta empat jenis bidang non-induced non- dengan penyelenggaraan tempat
beragama dan mempromosikan pendidikan utama, yaitu induced “uplift” yang kebutuhan delapan klaster yang (space) untuk
menjamin pertukaran nilai- “Teknik dan Rekayasa”, minimal lulusan SMK penyiapan tenaga berupaya memperkuat konvergensi
keselarasan nilai budaya antar “Pariwisata”, “Bisnis dan dan D3. kerja di okasi keterkaitan antara dan
dalam kelompok yang Manajemen”, serta “Ilmu • Belum adanya grand pembangunan kualitas pendidikan dan kolaborasi,
pelaksanaan beragam Pertanian/Agribisnis”. desain dukungan IKN dan wilayah penyerapan tenaga serta
nilai-nilai  Hasil analisis tim penyusun sistem pendidikan di sekitarnya kerja. mempromosi
ketuhanan. Masterplan menunjukkan sekitar wilayah • Pemetaan dan • Memberikan ruang bagi kan
 Dalam bidang bahwa akan ada 570.000 pembangunan strategi kesiapan budaya dan pertukaran
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
pendidikan pekerjaan non-induced masterplan IKN untuk tenaga kerja komunitasnya dalam nilai-nilai
membangun “uplift” yang memerlukan memenuhi kebutuhan berbasis penerapan kearifan budaya antar
ekosistem lulusan kejuruan (SMK- minimal pendidikan dan lokal sebagai strategi kelompok
pendidikan D3) antara 2025-2045 di ketenagakerjaan agar talenta di lokasi akulturasi alamiah yang yang beragam
terbaik untuk Kalimantan Timur tidak timbul masalah pembangunan saling berdampingan
memenuhi  Di tingkat SMK, fokus sosial berkaitan IKN dan wilayah melalui dukungan
kebutuhan utamanya adalah dengan keadilan sekitarnya berbagai suku di
talenta masa meningkatkan kualitas masyarakat lokal Indonesia untuk
depan di kurikulum dan sekolah terhadap akses terwakili secara kreatif
klaster kejuruan pekerjaan. dan tepat serta sejalan
ekonomi serta  Di Kalimantan Timur, dengan UN SDG 11.
menjadi tingkat pendidikan diploma
teladan memiliki jumlah lulusan
penyelenggara yang sangat rendah, yaitu
pendidikan hanya mencapai 7% dari
tinggi dan total lulusan pendidikan
meningkatkan kejuruan dan perguruan
taraf hidup. tinggi.
 Di tingkat pendidikan
tersier seperti D4/S1
hingga S3, kebutuhan
talenta akan berpusat di
STEM (Science,
Technology, Engineering,
Mathematics )seperti
rekayasa, ilmu
pengetahuan alam, dan
ilmu komputer

Isu Strategis: Pendidikan Tinggi Dan Iptek


1. Pendidikan disele 1. Belum tersedianya Belum adanya grand • Kajian terkait de Manajemen 1. Laporan Kajian Terciptanya anak Bappenas, Kemendikbu
Pendidikan adala nggarakan secara sarana prasarana desain pendidikan tinggi ngan jenis apa sa penyelenggaraan proses (Beckground didik yang dristek, Pemda Kaltim
h usaha sadar dan demokratis dan b Pendidikan seperti dan pengembangan rpras Pendidikan belajar dan mengajar yang Studi) sebagai beraklak mulia,
terencana untuk erkeadilan serta ti fasilitas Gedung belajar, IPTEK di wilayah IKN tinggi yang mend komprehensif dimulai dari bahan nasionalis,
mewujudkan suas dak diskriminatif laboratorium, tempat dan wilayah peyangga. esak di IKN; perencanaan, penyusunan berwawasan
ana belajar dan pr dengan menjunju pratikum dan lain-lain; Padahal kebutuhan akan • Kajian Perubaha penyelenggaraan dan kebikanan; alami, dan
oses pembelajara ng tinggi hak asa 2. Belum tersedianya fasilitas dan sistem n kebijakan peny evaluasi terhadap 2. Policy Paper menguasai
n agar peserta did si manusia, nilai tenaga Pendidikan dan pendidikan tinggi yang elenggaraan Pend kebutuhan sarana manajerial dan
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
ik secara aktif me keagamaan, nilai kependidikan yang memadai akan idikan yang dises prasarana penyelenggaraan teknologi
ngembangkan pot kultural, dan kem memadai; menentukan masa uaikan dengan ke Pendidikan tinggi yang kekinian.
ensi dirinya untu ajemukan bangs 3. Belum adanya Kebijakan depan/keberlanjutan butuhan dan kead berwawasan lingkungan,
k memiliki kekua a. penyelenggaraan sebuah ibu kota negara; aan; budaya dan kemajuan
tan spiritual keag 2. Pendidikan disele Pendidikan yang • Ketahanan dan k global
amaan, pengenda nggarakan sebaga menyesuaikan dengan eberlanjutan pros
lian diri, kepribad i satu kesatuan ya kondisi dan kedaan baru; es belajar mengaj
ian, kecerdasan, a ng sistemik deng 4. Pandangan masyarakat ar dari tingkat da
khlak mulia, serta an sistem terbuka dalam memahami sar sampai pergur
keterampilan yan dan multimakna. potensi sumber ilmu di uan tinggi;
g diperlukan diri 3. Pendidikan disele Indonesia yang masih • Konsep kurikulu
nya, masyarakat, nggarakan sebaga “Java Centris” m berbasis pola d
bangsa dan negar i suatu proses pe an tata ajar dan p
a mbudayaan dan p enguasaan teknol
emberdayaan pes ogi sesuai dengan
erta didik yang b budaya dan bisa
erlangsung sepan mendunia;
jang hayat.
4. Pendidikan disele
nggarakan denga
n memberi ketela
danan, membang
un kemauan,
5. Pendidikan disele
nggarakan denga
n mengembangka
n budaya memba
ca, menulis,
6. dan berhitung ba
gi segenap warga
masyarakat.
7. Pendidikan
Laporan Kajian
(Beckground
Studi) sebagai
bahan
penyusunan
kebikanan;
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
8. Policy Paper dise
lenggarakan deng
an memberdayak
an semua kompo
nenmasyarakat m
elalui peran serta
dalam penyeleng
garaan dan penge
ndalian mutu lay
anan pendidikan.

Isu Strategi: Pertahanan dan Keamanan Negara

Penyelenggaraan Konsep smart securi 1. Permintaan ruang dari da 1. Belum adanya pere • Memberikan • Memberikan kepastian a 1. Laporan Kajian 1. Dapat dima  Bappenas (masterpla
pertahanan dan k ty ta terakhir masih terlalu l ncanaan dan grand kontribusi bagi kan tersedianya sarpras (Beckground nfaatkan un n IKN)
eamanan di IKN uas sehingga diperlukan desain tersedianya road hankam Studi) sebagai tuk percepa  Kemenko Polhukam
dilaksanakan ber kesepakatan lebih lanjut implementasi map pembanguna • Penyusunan Strategi Per bahan tan kelengk  Kemenhan
dasarkan sistem d mengenai luasan ruang i secara detail untuk n sarpras hankam tahanan baru IKN sangat penyusunan apan sarpra  TNI
an strategi ni. sarana dan prasaran di wilayah IKN; penting bagi kebikanan; s hankam.  Polri
pertahanan dan k 2. Blue print penempatan s a pertahanan dan ke • Pengembangan kelangsungan kehidupan 2. Policy Paper 2. New strate  Stakeholders terkait
eamanan yang ter atuan-satuan TNI belum amanan belum ada. kajian yang berbangsa dan gy dalam p
integrasi dengan ada 2. Belum adanya implementatif bernegara; engamanan
Rencana Induk I 3. Pengamanan ALKI II pilihan atas model t berkaitan dengan • Adanya kepastian dan ALKI II
KN dan Rencana (Makassar) ata ruang wilayah P grand desain jaminan bahwa lokasi (Makassar)
Tata Ruang KSN ertahanan di IKN; sistem pertahanan IKN benar-benar aman
IKN 3. Belum adanya dan keamanan di dari segala bentuk
grand design sistem sekitar wilayah ancaman, baik yang
pertahanan dan IKN; nyata maupun yang
keamanan di • Blue print penem tidak nyata.
sekitar wilayah patan satuan TNI
IKB berkaitan dan Polri perlu di
dengan lokasi segerakan
keterdekatan IKN • Perlu adanya mod
dengan ALKI II el pengamanan o
(Makassar) bjek vital nasional
• Pengembangan
atas Strategi peng
amanan ALKI II
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
(jalur strategis de
ngan IKN)

Pembangunan tat Arahan pengendalia Belum disebutkan strategi me Pengelolaan terpadu atas • Model pengelolaa • Kehadiran IKN baru yan 1. Laporan Kajian Strategi pengelol  Kemenkopolhukam
a ruang pertahana n pemanfaatan ruang ngelola wilayah perbatasan ne wilayah perbatasan yang n wilayah perbata g lebih dekat dengan per (Beckground aan perbatasan d  Bappenas
n IKN diarahkan IKN berdasarkan as gara di sekitar IKN berbatasan langsung den san di sekitar IKN batasan negara membutu Studi) sebagai an konektivitas d  Kemenhan
untuk memperku pek mobilitas, infras gan negara tetangga yang memperhati hkan model pengelolaan bahan engan negara tet  Kementerian KKP
at sistem truktur, lingkungan, kan aspek buday perbatasan yang baru. penyusunan angga  Kemenlu
pertahanan dan k sosial, rencana spasi a- masyarakat, pe kebikanan;
eamanan negara al, dan risiko bencan ngaruh politik ma 2. Policy Paper
yang terintegrasi a. syarakat kedua ne
sehingga mampu gara, kebijakan pe
menghadapi anca merintah negara d
man, dan menunj an kekuatan pasar
ang keamanan ka dalam perdaganga
wasan perbatasan n
negara,
wilayah maritim,
wilayah daratan,
dan wilayah dirg
antara termasuk
mitigasi
bencana.

Isu Strategis: Smart City, Kota Aman, Blue dan Green Economi

IKN memiliki vis Konsep IKN sebagai Belajar dari Ibu Kota Negara • Masterplan IKN tidak • Konsep “Right to mendukung elaborasi 1. Laporan Kajian Dokumen perce • Bappenas [masterpla
i sebagai kota du smart city dan kota u sebelumnya (DKI Jakarta), M memuat secara spesifik The City”. konseptual dan substansi (Beckground patan masterpla n IKN]
nia untuk semua ntuk semua asterplane IKN Bab-4 Rancan tentang “kota keberlanj • Naskah Kebijakan dari smart city dan kota Studi) sebagai n IKN; isntitusio • Kementerian Hukum
yang dibangun da gan Konseptual, pada halama utan” yang menyajikan aman IKN dalam percepat bahan nalisasi HAM di dan HAM [Institusio
n dikelola dengan n 685, poin 4.13.4.5 tentang K • Belum ada konsep Kot argumentasi spesif an masterplan. penyusunan pemerintahan da nalisasi HAM di Pem
tujuan untuk eamanan dan Keselamatan, d a Aman, nayaman dan ik tentang definisi kebikanan; erah; rencana ta erintahan Daerah]
menjadi kota ber ua kalimat pada paragraph ter berdimensi Hak Asasi dan model “kota k 2. Policy Paper ta ruang dan wil • Kementerian PUPR
kelanjutan di dun akhir menyebutkan bahwa: manusia (HAM). eberlanjutan” di I ayah; jaminan k [Rencana Tata Ruang
ia Pada tahun 2019, Jakarta ber • Konsep kota keberlanj KN. epastian hukum dan Wilayah]
ada di posisi sepuluh kota ter utan, tidak sinkron pen • Konsep kota yang kepemilikan tana • Kementerian ATR/B
IKN sebagai kota bawah pada indeks Kota Ama jelasannya antara UU I aman, nyaman, da h; dan pembang PN [Jamnan Kepastia
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
yang aman, n menurut Economist Intellige KN, Masterplan IKN d n berdimensi HA unan inklusif. n Hukum Kepemilika
nyaman, dan nce Unit. Dengan demikian, p an Buku Saku IKN. M n Tanah]
efisien ersepsi terhadap keamanan y • KementerianLLingku
ang nyata adalah komponen p ngan Hisup dan Kehu
enting pada potensi kualitas k tanan [Pembangunan
ehidupan di masa depan IKN. Inklusif dalam dimen
si Sosial dan Ekolog
i]
Konsep green, bl Konteks hijau dan bi Publik dan Pemerintah berkei Diskursus peran GBDe d Model, peta jalan da Konsep GBDe berpotensi 1. Laporan Kajian Termanfaatkann  Bappenas
ue and digital Ec ru (green dan blue) s nginan agar konsep green and alam memperkuat penge n langkah strategis meningkatkan value penge (Beckground ya Model, peta j  Badan Otorita IKN
onomy (GBDe) m ecara komprehensif blue economy menjadi bagian mbangan dan pemanfaat pengembangan dan mbangan dan peran IKN d Studi) sebagai alan dan langkah
asih belum tertua dibahas pada perspe dari dan bahkan memperkuat an IKN pemanfaatan IKN b alam rangka menjadi sumb bahan strategis dari has
ng secara ktif ruang arah, langkah dan sasaran pen erbasis GBDe er pertumbuhan baru dan e penyusunan il kajian sebagai
eksplisit gembangan IKN conomic superhub kebikanan; bahan bahan ta
2. Policy Paper mbahan (penga
yaan) MP-IKN d
alam mendukun
g pembuatan ren
cana induk
Isu Strategis: Tata Kelola Pemerintahan dan ASN

1. BAB VI UU I 1. Visi besar dari 1. Kebijakan terkait Infrastr Belum adanya kejelasan 1. Memberikan 1. Mempersiapkan ASN 1. Laporan Kajian Dokumen yang Kemenpan, Bappenas
KN Pemindah pembangunan I uktur untuk ASN belum grand desain tata kerja A kontribusi bagi di IKN agar ada (Beckground dimanfaatkan se dan BKN
an Kedudukan KN tersedia secara optimal; SN mulai dari penyiapan blue kepastian skema Studi) sebagai bagai bagian per
Lembaga Neg 2. Tata Kelola ya 2. Manajemen Kinerja pemindahan, sistem print kebijakan perpindahan yang bahan cepatan masterpl
ara, Aparatur ng Efektif dan dalam penempatannya di kerja yang terintegrasi, dalam jelas dan terukur; penyusunan an IKN.
Sipil Negara, Efisien: Reloka wilayah IKN masih dan sistem pelayanan penerapan kebi 2. Mendukung elaborasi kebikanan;
Perwakilan Ne si lembaga dan belum jelas; satu pintu dalam jakan infrastru secara konseptual 2. Policy Paper
gara Asing, Da instansi pemeri 3. Sistem Kerja WFH dan rancangan IKN yang ktur ASN; dan implementatif
n Perwakilan ntahan pusat da WFO belum jelas saling terhubung dalam sistem kerja tata kelola
Organisasi/Le n desentralisasi sebagai pilihan dalam tata kelola dan dukungan pemerintahan yang
mbaga Interna Aparatur Sipil mengembangkan budaya pemerintahan; Infrastuktur K integarif sebagai
sional Negara (ASN), kerja di wilayah IKN. epegawaian da bagian penting perce
2. Visi dan Tujua serta meningka n Tata Cara Be patan Master Plan IK
n: Tata Kelola tkan kapasitas kerja ASN di I N dalam rangka
yang Efektif d dan potensi AS KN; peningkatan kualitas
an Efisien: Rel N 2. Mengembangk pelayanan publik
okasi lembaga 3. Kebutuhan Rua an strategi oleh birokrasi dan
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
dan instansi pe ng Kerja bagi baru dalam tat percepatan reformasi
merintahan pu ASN a kelola pemer biroksi;
sat serta desent 4. Kebutuhan Rua intahan/ASN/b 3. Meningkatkan fungsi
ralisasi aparatu ng Huni Bagi irokrasi; pemerintahan dalam r
r sipil negara ASN 3. Mengembangk angka meningkatkan
(ASN) serta pe an model pelayanan publik yan
ningkatan kap joined-up g efektif dan efisien
asitas dan pote government
nsi ASN melal dalam tata
ui wilayah yan kelola
g saling terhub pemerintahan
ung. yang
terintegratif
dalam desain
kementarian
dan lembaga.
Otorita Ibu Kota KIPP sebagai pusat Sudah dibentuk Otorita IKN Belum ada regulasi peng Regulasi turunan tat Harmonisasi pengaturan d 3. Laporan Kajian Dokumen yang Bappenas
Nusantara sebaga pemerintahan IKN aturan atau harmonisasi a kelola pemerintah an relasi Otorita IKN deng (Beckground dimanfaatkan se Otorita IKN
i lembaga setingk peraturannya an IKN an lembaga pemerintah lai Studi) sebagai bagai bagian per Kemendagri
at Perlu dibentuk lemb nnya perlu segera disesuai bahan cepatan masterpl Pemda Kaltim
kementerian yang aga pemerintahan kh Belum ada aturan turuna Model relasi Otorita kan dengan kebutuhan IK penyusunan an IKN.
menyelenggaraka usus IKN n tentang relasi Otorita I IKN dengan lembag N baru kebikanan;
n Pemerintahan KN dengan lembaga pe a pemerintahan lain 4. Policy Paper
Daerah Khusus I merintah lainnya di Indo nya di Indonesia, ter
bu Kota Nusantar nesia masuk pemerintah d
a aerah lokasi IKN

Isu Strategis: Perlindungan Ekologis dan Tata Kelola Lingkungan Hidup/Kehutanan

Pembangunan IK Telah teridentifikasi Terdapat wilayah di IKN yang 1. Belum tersedianya Ped 1. Menyediakan Pe Manajemen resiko kebenc 1. Laporan Kajian p Berkurangnya ti  Bappenas
N dilaksanakan b area yang rentan rentan bencana banjir, longso oman perencanaan are doman mitigasi b anaan akan mendukung pe enilaian resiko da ngkat bencana ta  KLHK
erdasarkan prinsi bencana banjir, r, dan kebakaran hutan dan la a yang berpotensi lons encana tanah lon mbangunan IKN yang ama n konsep mitigasi nah longsor, ban  Kementerian PUPR
p keseimbangan longsor, dan han or dan banjir termasuk gsor, banjir dan k n kebencanaan tana jir dan kebakara
ekologi, kesetara kebakaran hutan dan penilaian resiko dan k ebakaran hutan d h longsor, banjir d  Kementerian ATR/
n hutan dan laha
an, dan keberlanj lahan di wilayah ebutuhan mitigasi an lahan sesuai h an kebakaran huta BPN
n
utan pembanguna IKN 2. Belum tersedianya Ped asil penilaian resi n dan lahan.  BNPB
n oman pengelolaan Dae ko bencana bagi 2. Petunjuk teknis m  Pemda
rah Aliran Sungai seca kegiatan pemban itigasi kebencanaa
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
ra berkelanjutan di wil gunan di IKN n tanah longsor, b  Masyarakat
ayah IKN 2. Menyediakan ko anjir dan kebakara
3. Belum tersedianya Ped nsep Aksi mitiga n hutan dan lahan
oman penanggulangan si bencana banjir
kebakaran hutan dan l ,longsor dan keb
ahan yang melibatkan akaran hutan dan
semua stakeholder di lahan seperti Nor
wilayah IKN malisasi saluran,
tanggul, proteksi
tepi sungai, dan p
engalihan banjir s
ebagai petunjuk t
eknis di lapanga
n.
3. Menyediakan ped
oman untuk pene
rapan tindakan pe
ncegahan dan zo
nasi tata guna lah
an yang sesuai.
Pembangunan ek Potensi kerusakan d Terdapat area NKT, KEE, are a. Belum adanya Pedo a. Menyediakan Pe Terdapat beberapa area Nil Terdapat area NKT, c. Belum adan c. Menyediakan Pedo
onomi berkelanju aya dukung lingkun a sempadan sebagai area yang man perlindungan ar doman perlindun ai Konservasi Tinggi (NK KEE, area sempadan ya Pedoman man perlindungan ar
tan serta Penguat gan akibat migrasi p perlu dilindungi di wilayah IK ea bernilai tinggi dan gan area bernilai T), Kawasan Ekosistem Es sebagai area yang per perlindungan ea bernilai tinggi da
an resiliensi dan t enduduk ke wilayah N karena berfungsi konservasi berfungsi konservasi tinggi dan berfun ensial (KEE), Hutan Lahan lu dilindungi di wilay area bernilai n berfungsi konserv
ata kelola nasion sekitar IKN dan bernilai penting bagi ekos di wilayah IKN gsi konservasi se Kering, Ekoregion Perbuki ah IKN karena berfun tinggi dan be asi sebagai acuan ak
al. istem karena memiliki keanek b. Belum adanya data d bagai acuan aktiv tan Karst, gsi konservasi dan be rfungsi kons tivitas di IKN
an informasi terkait itas di IKN Sempadan Pantai, sempad ervasi di wil d. Menyediakan konse
aragamanhayati tinggi rnilai penting bagi ek
penurunan biodiversi b. Menyediakan ko an sungai, sempadan dana ayah IKN p dasar penyusunan
osistem karena memil
tas akibat perubahan nsep dasar penyu u dalam wilayah IKN d. Belum adan Program pembangun
lanskap area dalam p sunan Program p iki keanekaragamanh ya data dan i an IKN berdasarkan
embangunan IKN embangunan IKN ayati tinggi nformasi ter informasi dampak p
berdasarkan infor kait penurun embangunan IKN te
masi dampak pe an biodiversi rhadap biodiversitas
mbangunan IKN tas akibat pe
terhadap biodiver rubahan lans
sitas kap area dala
m pembangu
nan IKN
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
Pembangunan ek Potensi terjadinya pe Masyarakat lokal pada umum Belum jelas rencana upa Menguatkan kelemb Memperkuat ekonomi dan Strategi penguatan so Berkurangnya re  Bappenas
onomi berkelanju rubahan budaya dan nya memiliki mata pencaharia ya untuk memperkuat liv agaan usaha masyar kearifan lokal masyarakat sial ekonomi masyara siko perubahan l  Kemenko Perekono
tan yang inklusif livelihood masyarak n pada land-based sectors, yan elihood masyarakat lokal akat lokal dan mela yang lebih konservatif unt kat lokal untuk mend ivelihood masya mian
at lokal akibat pemb g meliputi Pertanian, Perkebu berbasis lahan untuk me kukan pengembang uk mendukung pembangun ukung konsep pemba rakat lokal ke bi  KLHK
angunan IKN di Kal nan, Kehutanan, dan Perikana ndukung pembangunan an pasar sehingga m an ekonomi berkelanjutan ngunan green econo dang yang dapat  Kementerian Pertani
tim n. Penggunaan lahan lokal me green city IKN asyarakat tidak bera yang inklusif di wilayah I mics dan green city I meningkatkan re an
liputi koleksi produk kehutana lih ke matapencahar KN KN siko kerusakan h  Kementerian Kopera
n non ian lain yang dapat utan si dan UMKM
meningkatkan resik  Kementerian Dalam
o kerusakan SDH Negeri
 Pemda
 Masyarakat sekitar d
an di wilayah IKN

Perlindungan dan Prinsip pengelolaan  Pengelolaan air Belum adanya Perencan Memberikan Kajian Memberikan solusi bagi I Laporan kajian teknis Teersedianya pe 1. Badan Otorita IKN
pengelolaan sumber daya air menerapkan sistem alami aan / kajian teknis maup tekninis/ Model Pen KN merupakan Kota yang / model kebijakan p ngelolaan lingku 2. Bappenas
lingkungan hidup menitikberatkan yang memanfaatkan un model untuk mengim gembangan mengelola sumber daya engembangan lingku ngan,Sumber da
di wilayah IKN prinsip dataran banjir, hutan, dan plementasikan pengemb secara tepat guna dan ngan dan Sumber day ya Air serta peng
dilaksanakan holistik,terintegrasi, tanah yang dapat angan lingkungan dan S  Air baku dan pe memberikan pelayanan a air untuk IKN elolaan Limbah
berdasarkan dan berkelanjutan. berkontribusi pada pasokan umber daya air yang holi ngolahan air ber secara efektif dalam
air sertamelindungi dari sih/air minum d
Rencana Induk Pengelolaan sumber stic dan terintegrasi. pemanfaatan sumber daya
banjir. Sementara, strategi i IKN Baru
IKN dengan daya air harus air dan energi yang efisien,
air limbah dirancang untuk  Pengolahan air l
mempertimbangk didasarkan atas dua imbah domestik pengelolaan sampah
memenuhi target
an aspek daya prinsip utama. pengolahan 100% air dan Industri di I berkelanjutan, moda
dukung dan daya Pertama, daerah limbah dan dapat KN Baru transportasi terpadu,
tampung aliran sungai (DAS) memanfaatkan alam untuk  Pengelolaan sa lingkungan layak huni dan
lingkungan hidup dan sumber air perlu mengelola potensi mpah domestik sehat, dan lingkungan
sesuai dengan dijaga dan terjadinya banjir. dan spesifik di alam dan binaan yang
ketentuan dikonservasi untuk IKN Baru sinergis, yang di dalamnya
peraturan menjaga kuantitas  Pengelolaan Pe juga menetapkan Ibu Kota
perundang- dan kualitas air.  Pengembangan aspek ngolahan Limb Nusantara sebagai kota di
infrastruktur persampahan ah B3 di IKN B
undangan. Kedua, alokasi dalam hutan (forest city)
pada Masterplan IKN aru
sumber daya air untuk memastikan
dirancang berdasarkan  Circular Econo
perlu proyeksi tahapan kelestarian Lingkungan
memperhatikan my dalam peng dengan minimal 75%
pertumbuhan penduduk elolaan sampah
kebutuhan tahun 2045 sebanyak (tujuh puluh lima persen)
dan limbah
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
pelestarian 1.850.000 orang  Pengendalian e kawasan hijau, serta
lingkungan, Masterplan menetapkan misi gas buang rencana Ibu Kota
terutama untuk KPI yakni 60% sampah dan emisi GRK Nusantara dijalindengan
mendukung yang ditimbulkan harus  konsep masterplan yang
kelestarian vegetasi didaur ulang atau berkelanjutan untuk
kebutuhan social dikomposkan pada tahun menyeimbangkan ekologi
2045.
dan ekonomi dengan alam, kawasan terbangun,
mempertimbangkan dansistem sosial yang ada
neraca air dalam secara harmonis.
satu kesatuan DAS

Pengembangan aspe  Konservasi dan


k insfrastruktur pers pemulihan kuali
ampahan pada Mast tas lingkungan
er plan IKN diranca di wilayah sekit
ng berdasarkan proy ar IKN aru
eksi tahapan pertum  Pemulihan laha
buhan penduduk 0,9 n tercemar dan l
6 juta pada 2030 dan ahan kritis di wi
1,85 Juta pada tahun layah sekitar IK
2045. Master plan m N Baru
enetapkan KPI yakni  Pemantauan ku
60% sampah yang di alitas lingkunga
timbulkan harus did n di wilayah IK
aur ulang atau di ko N Baru
mposkan pada tahun  Sistem informa
2045. si lingkungan di
wilayah IKN B
aru

Isu Strategis: Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Maritim, Kelautan Dan Pertanian
1. Pembangunan 6. Luas lahan yang a 1. Lahan pertanian di wilaya 1. Belum adanya Perenc 1. Memberikan Ko 1. Sebagai solusi pentingn 1. Laporan Kajian St 1. Terbangunnya Badan Otorita IKN, Ba
IKN dilaksana da menjadi modal h IKN dengan luas 24.709 anaan detail terkait in nsep kajian Strat ya IKN sebagai pusat I rategis Industri pa Industri panga pennas, KKP. Menko
kan terkait kes awal strategi keta Ha (9,64% luas wilayah I dustry pangan dan per egi pembanguna ndustri pangan dan pert ngan dan Pertania n dan pertania Marves, Kementan, BU
ehatan dan gizi hanan pangan IK KN) merupakan modal aw tanian serta perikanan n industri hasil p anian. serta Perikanan n di IKN n di IKN dan MN, OR/PR BRIN, dan
adalah memba N. al strategi ketahanan panga untuk IKN termasuk ertanian dan peri 2. Sebagai solusi Pentingn 2. Laporan Kajian St sekitarnya stakeholders lainnya.
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
ngun farmasi y 7. Salah satu klaster n IKN daerah penyangganya kanan di IKN da ya pengembangan urba rategis Industri Pe 2. Terbangunnya
ang terintegras Visi IKN Econom 2. Sektor Manufaktur makan dalam rangka menjag n sekitarnya n farming yang maju/ rikanan di IKN Industri perika
i, pengemban ic Superhub dari an dan minuman didomina a strategi pangan 2. Memberikan mo modern di IKN 3. Laporan model ter n di IKN dan s
gan wisatan se 6 klaster akan diw si oleh pemain yang berbas 2. Belum adanya Strateg del terkait pemba 3. Sebagai solusi penting kait pembangunan ekitarnya
hat dan indust ujudkan adalah kl is di luar Jawa, sehingga p i dalam membangun u ngunan industri p nya penguatan nilai tam industri pangan da 3. Terbangunnya
ri pertanian y aster Industri Pe eluang untuk mengembang rban farming yang bai angan dan pertan bah ekonomi dan n pertanian serta p model urban f
ang berkelanj rtanian Berkelan kan industri makanan tradi k dan modern didaera ian serta industry pemberdayaan masyara erikanan di IKN arming yang
utan jutan. sional di Kalimantan Timu h IKN (termasuk peng perikanan di IK kat pesisir dan pulau-pu 4. Laporan model ter maju/ modere
r atau IKN terbatas gunaan system smart f N lau kecil disekitar IKN kait pembanguna n di IKN.
2. Perlindungan d 3. Urban farming yang dilaku arming) 3. Memberikan mo n urban farming y 4. Terbangunnya
an pengelolaan kan oleh masyarakat yang 3. Perlunya memperhati del terkait pemb 4. Memberikan masukan ang maju/modere pengelolaan ru
lingkungan hid ada di daerah IKN belum kan penguatan nilai ta angunan urban fa terkait pengelolaan n di IKN ang laut di Se
up di wilayah I menggunakan teknologi se mbah ekonomi dan rming yang maju ruang laut disekitar 5. Laporan kitar IKN
KN dilaksana maju akuaponik dan aerop pemberdayaan masyar /moderen di IK IKN kebijakan
kan berdasarka onik. akat pesisir dan pulau- N pengelolaan ruang
n Rencana Ind 4. Rantai nilai yang dapat me pulau kecil dengan 4. Memberikan kaji laut disekitar IKN
uk IKN denga njadi fokus bagi Kalimanta mengedepankan keari an terkait pengua
n mempertimb n Timur atau IKN, adalah fian lokal . tan nilai tambah
angkan aspek pada sisi produksi hulu, p 4. Perlu adanya pengelol ekonomi dan
daya dukung d engolahan primer dan pen aan ruang laut di sekit pemberdayaan m
an daya tampu golahan sekunder. Salah sa ar IKN asyarakat pesisir
ng tunya adalah perikanan . dan pulau-pulau
5. Salah satu strategi kecil disekitar IK
ketahanan pangan IKN N
adalah melakukan 5. Memberikan kaji
intensifikasi berkelanjutan an Kebijakan Pe
terhadap perikanan mbangunan peng
eksisting di Kawasan IKN elolaan ruang lau
t
untuk menjamin
keselamatan neg
ara

Isu Strategis: Smart City, Kota Aman, Blue dan Green Economi
Area Pengemban Ketersediaan panga Masih minimnya pengembang Belum merata di kota be Pemerataan Pemban - Pembangunan PLTN aka - Laporan Kelayakan Terpenuhinya pe -Pemerintah/ BAPPEN
gan Kegiatan Ek n, kesehatan, dan lin an Aplikasi Teknik Nuklir di sar, IKN guan Aplikasi tekni n berdampak poitif pada Peran Aplikasi Tekn ngembangan Apl AS
onomi Baru gkungan yang berkel Bidang Pertanian, Perternaka k Nuklir di Bidang pertumbuhan ekonomi ik Nuklir ikasi Teknik Nu -Kementerian Pertanian
anjutan n, Perikanan, Kesehatan dan L Pertanian, Perternak - Naskah Kebijakan klir di semua dae -Kementerian perindust
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
ingkungan an, Perikanan, Kese rah kota besar rian
hatan dan Lingkung -BUMN
an -Industri bergerak di Bi
dang Nuklir
-Masyarakat
Penerapan Energi Kelayakan - Ketergantungan terhadap pas - Pertumbuhan di sektor - Pernyataan go nucl - Pembangunan PLTN aka -Laporan Kelayakan Terpenuhinya ke -Pemerintah/ BAPPEN
Baru dan Terbaru Pemanfaatan Pemba okan energi fosil yang menge ekonomi perlu ditopang ear yang memenuh n berdampak positif pada Peran PLTN dalam tersediaan energi AS
kan yang Rendah ngkit Listrik Tenaga misikan karbon, masih cukup oleh kehandalan dan ke i keamanan pasoka pertumbuhan ekonomi Net Zero Emission IKN melalui pen -ESDM
Emisi Karbon Nuklir (PLTN) di IK besar. berlanjutan pasokan ene n energy jangka pa - Pembangunan PLTN aka -Naskah Kebijakan gelolaan energi -BUMN
N - Pengembangan sumber Ener rgi njang secara berkel n berkontribusi secara sig yang harmoni, le -PLN
gi Nuklir masih belum diperh - Sektor energy di Indone anjutan nifikan dalam meningkatk stari dan berkela -IPP
itungkan secara signifikan un sia berkolerasi erat den - Porsi energi baru d an porsi EBT dalam baura njutan selaras de -Masyarakat
tuk mencukupi kebutuhan en gan peningkatan emisi an terbarukan dala n energy nasional, yang a ngan kebijakan p
ergy bersih dan berkelanjuta CO2 dan kerusakan ling m bauran energy m khirnya akan berdampak s embangunan ene
n. kungan eningkat untuk me ecara signifikan pada pen rgi IKN. (green
- Peran Nuklir dalam Net Zero mastikan keamana urunan emisi karbon dan city)
Emission n pasokan energy d penurunan akibat carbon
alam jangka panjan damage
g secara berkelanju
tan
Penerapan Energi - Energi terbarukan - Pengembangan sumber EBT - Ketersediaan dan ketah - Porsi EBT dalam b - Ketersediaan dan ketahan -Laporan riset rancan Terpenuhinya ke -Pemerintah/ BAPPEN
Baru dan Terbaru diprioritaskan seba masih belum cukup besar un anan energi bersih IKN auran energ menin an energi IKN dan wilaya gan pengembangan tersediaan energi AS
kan (EBT) yang gai solusi pasokan tuk mencukupi kebutuhan en masih rendah gkat untuk memast h sekitarnya akan menduk EBT dan Konervasi IKN melalui pen -ESDM
Rendah Emisi Ka energi untuk IKN, ergi. - Pertumbuhan di sektor ikan keamanan pas ung tumbuh dan berkemb Energi dalam mendu gelolaan energi -BUMN
rbon diikuti dengan solu - Penggunaan sumber energi b ekonomi perlu ditopang okan energi dalam angnya IKN sebagai kota kung ketahanan ener yang harmoni, le -PLN
si EBT. IKN tidak atu bara mengancam pencapa oleh kehandalan dan ke jangka panjang sec modern, pusat pertumbu gi IKN stari dan berkela -IPP
akan ditopang deng ian tujuan pembangunan ener berlanjutan pasokan ene ara berkelanjutan han ekonomi baru nasiona -Laporan riset strate njutan selaras de -Masyarakat
an tenaga batu bara gi berkelanjutan. rgi - Pernyataan go nucl l, dan mempercepat aksel gi dan rancangan pe ngan kebijakan p
dan/atau diesel. (Ketergantungan terhadap pa - Sektor energi di Indone ear yang memenuh erasi pemerataan ekonom nerapan penyediaan embangunan ene
- Kelayakan Peman sokan energi fosil yang meng sia berkolerasi erat den i keamanan pasoka i. EBT dalam menduk rgi IKN. (green
faatan Pembangkit hasilkan emisi karbon, masih gan peningkatan emisi n energy jangka pa - Pembangunan PLTN aka ung tumbuh dan ber city)
Listrik Tenaga Nuk cukup besar) CO2 dan kerusakan ling njang secara berkel n berdampak positif pada kembangnya industr
lir (PLTN) di IKN - Pengembangan sumber Ener kungan anjutan pertumbuhan ekonomi. i di sekitar IKN
gi Nuklir masih belum diperh - Pembangunan PLTN aka -Laporan Kelayakan
itungkan secara signifikan un n berkontribusi secara sig Peran PLTN dalam
tuk mencukupi kebutuhan en nifikan dalam meningkatk Net Zero Emission
ergy bersih dan berkelanjuta an porsi EBT dalam baura -Naskah Kebijakan
n. n energy nasional, yang a
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
- Peran Nuklir dalam Net Zero khirnya akan berdampak s
Emission ecara signifikan pada pen
urunan emisi karbon dan
penurunan akibat carbon
damage
-
- Energi terbarukan - Pengembangan sumber EBT - Ketersediaan dan ketah - Porsi EBT dalam b - Ketersediaan dan ketahan -Laporan riset rancan Terpenuhinya ke -Pemerintah/ BAPPEN
diprioritaskan seba masih belum cukup besar un anan energi bersih IKN auran energ menin an energi IKN dan wilaya gan pengembangan tersediaan energi AS
gai solusi pasokan tuk mencukupi kebutuhan en masih rendah gkat untuk memast h sekitarnya akan menduk EBT dan Konervasi IKN melalui pen -ESDM
energi untuk IKN, ergi. - Pertumbuhan di sektor ikan keamanan pas ung tumbuh dan berkemb Energi dalam mendu gelolaan energi -BUMN
diikuti dengan solu - Penggunaan sumber energi b ekonomi perlu ditopang okan energi dalam angnya IKN sebagai kota kung ketahanan ener yang harmoni, le -PLN
si EBT. IKN tidak atu bara mengancam pencapa oleh kehandalan dan ke jangka panjang sec modern, pusat pertumbu gi IKN stari dan berkela -IPP
akan ditopang deng ian tujuan pembangunan ener berlanjutan pasokan ene ara berkelanjutan han ekonomi baru nasiona -Laporan riset strate njutan selaras de -Masyarakat
an tenaga batu bara gi berkelanjutan. rgi - Pernyataan go nucl l, dan mempercepat aksel gi dan rancangan pe ngan kebijakan p
dan/atau diesel. (Ketergantungan terhadap pa - Sektor energi di Indone ear yang memenuh erasi pemerataan ekonom nerapan penyediaan embangunan ene
- Kelayakan Peman sokan energi fosil yang meng sia berkolerasi erat den i keamanan pasoka i. EBT dalam menduk rgi IKN. (green
faatan Pembangkit hasilkan emisi karbon, masih gan peningkatan emisi n energy jangka pa - Pembangunan PLTN aka ung tumbuh dan ber city)
Listrik Tenaga Nuk cukup besar) CO2 dan kerusakan ling njang secara berkel n berdampak positif pada kembangnya industr
lir (PLTN) di IKN - Pengembangan sumber Ener kungan anjutan pertumbuhan ekonomi. i di sekitar IKN
gi Nuklir masih belum diperh - Pembangunan PLTN aka -Laporan Kelayakan
itungkan secara signifikan un n berkontribusi secara sig Peran PLTN dalam
tuk mencukupi kebutuhan en nifikan dalam meningkatk Net Zero Emission
ergy bersih dan berkelanjuta an porsi EBT dalam baura -Naskah Kebijakan
n. n energy nasional, yang a
- Peran Nuklir dalam Net Zero khirnya akan berdampak s
Emission ecara signifikan pada pen
urunan emisi karbon dan
penurunan akibat carbon
damage
-
Pembangunan tat Konsep Pengemban Secara umum IKN belum diak - Belum adanya Penera Memberikan solusi - Sudah ada metodologi p Laporan kajian/riset Terwujudnya do  Pemerintah /Bappenas
a ruang pertahana gan Tata Ruang dik omodasi dalam dokumen Re pan metodologi pema Kajian Pemanfaata emanfaatan penginderaa kebijakan Pemanfaat kumen Rencana  OR Penerbangan dan
n IKN diarahkan aji ncana Tata Ruang nfaatan penginderaan n Teknologi Keant n jauh untuk tata ruang an Teknologi Keanta Tata Ruang IKN Antariksa
untuk memperku jauh untuk tata ruang ariksaan (Penginde - Data penginderaan jauh riksaan (Penginderaa dengan dukunga  Otorita IKN Nusantara
at sistem menggunakan pende untuk IKN, raan Jauh) untuk pe (citra satelit) multi resol n Jauh) untuk penge n penginderaan j
pertahanan dan k katan iteratif atau b - Belum tersedianya K usi dan multi temporal t auh
ngembangan Tata mbangan Tata Ruang
eamanan negara erulang. etersediaan citra satel eredia.
Ruang IKN IKN
yang terintegrasi it multi resolusi dan
Target di UU IK Urgensi kajian RP Target dan penerima
Master Plan IKN Kondisi saat ini Kesenjangan (Gap) Kontribusi Kajian Output Outcome
N Masterplan IKN manfaat
multi temporal khusu
s untuk Kawasan IK
N

LAMPIRAN 3
Korelasi Isu Strategis Bappenas dan Output Kegiatan

Isu Strategis Bappenas Output yang diharapkan Korelasi antara Isu dan Output Dampak bagi Pembangunan IKN

Direktorat 1
Direktorat Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan, dan Kebudayaan
Isu Strategis 5 1. Keberadaan Masyarakat A Ada banyak Komunitas masyarakat adat di loka Status Wilayah Masyarakat Adat :
dat di Wilayah IKN; si IKN seperti ada suatu wilayah yang diidentifi Pengakuan Hak wilayah Masyarakat Adat sebagai bentuk menj
Strategi Pembanguan Sosial 2. Pengetahuan Masyarakat A kasi sebagai Wilayah Adat : aga identitas wilayah adat dan menjaga Bhineka Tunggal Ika;
dan Masyarakat Adat di Sek dat 1. Tempat dimana masyarakat tersebut hidup b
itar Kawasan IKN ersama, tempat berlangsungnya suatu sistem Ekonomi : ketidakadanya pengakuan hak wilayah adat akan be
tata tertib, yang terpelihara, rakibat munculnya ketimpangan seperti penguasaan sumberday
2. Dalam banyak kasus wilayah adat ini berada a, lingkungan , sosial masyarakat dampaknya akan memunculka
dalam penguasaan pihak lain namun masih n kemiskinan bagi masyarakat adat dan menghilangkan pekerja
Isu Strategis Bappenas Output yang diharapkan Korelasi antara Isu dan Output Dampak bagi Pembangunan IKN

tampak hukum dan otoritas adat di setiap ke an masyarakat adat;


lompoknya;
3. Pengetahuan informasi tentang pembanguna Sosial Budaya : Pembangunan IKN akan membawa pengaruh
n IKN Masih belum merata, ada yang tahu n besar karena akan terjadi perpindahan manusia dari daerah lain
amun sebagian lagi tidak; ke IKN, oleh karena itu perlu di atur agar dengan peraturan yan
4. Belum banyak masayarakat adat yang mema g tepat sehingga meminimalisir hilangnya identitas kultural ma
hani dampak dari pembangunan IKN, baik s yarakat adat di lokasi IKN;
ocial, kepastian hukum dan lingkungan hidu
p; Lingkungan Hidup : IKN juga berpotensi memberikan pengar
5. Sosialisasi yang tidak merata, yang terkadan uh terhadap aspek lingkungan dilokasi IKN, seperti Hutan, Pe
g tidak merepresentasikan masyarakat adat; manasan Global. Perubahan iklim; Pembangunan IKN akan me
mbawa pengaruh besar karena akan terjadi perpindahan manusi
a dari daerah lain ke IKN, oleh karena itu perlu di atur agar den
gan peraturan yang tepat sehingga meminimalisir hilangnya ide
ntitas kultural mayarakat adat di lokasi IKN.

Direktorat 2
Direktorat Kebijakan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
Isu Strategis 2 Model linkage IKN dengan k Belum meratanya pendapatan antarprovinsi di I IKN dapat melengkapi kota-kota lainnya di Indonesia, terutama
ota/ wilayah di sekitarnya dan ndonesia menyebabkan perlu adanya linkage da untuk pemerataan pendapatan, distribusi ekonomi dan sumber d
IKN Baru sebagai Hub Nasi kota/ wilayah lain/ antarprovi n konektivitas antarsektor dan antarwilayah utuk aya antarprovinsi di Indonesia.
onal dan Pusat Pemerataan nsi di Indonesia mengatasi masalah tersebut. Hasil kajian dihara
pkan dapat menhasilkan suatu model yang tepat
menunjukkan linkage dan sinergi IKN dengan k
ota/ wilayah dan provinsi lainnya di Indonesia.

Isu Strategis 3 • Memberikan kontribusi bagi


tersedianya roadmap pemba Posisi IKN di ALKI II memiliki keuntungan stra
Strategi Pemanfaatan ALKI ngunan sarpras hankam di tegis sekaligus tantangan tersendiri, terutama be
II dalam Pengembangan IK rkaitan dengan peran IKN diporos maritim duni
Isu Strategis Bappenas Output yang diharapkan Korelasi antara Isu dan Output Dampak bagi Pembangunan IKN

N wilayah IKN; a dan dalam hubungannya dengan kota-kota lain


• Pengembangan kajian yang di sepanjang jalur ALKI II, serta berhubungan d
implementatif berkaitan engan strategi pengamanan IKN dan lokasinya d
dengan grand desain sistem i jalur ALKI II. Untuk itu dipelukan suatu mode
pertahanan dan keamanan di l dan startegi yang tepat, yang dapat mendukung
sekitar wilayah IKN; pengembangan IKN di wilayah ALKI II.
• Blue print penempatan satua  Adanya strategi baru dalam pengamanan ALKI II tempa
n TNI dan Polri perlu disege t IKN berada.
rakan
• Perlu adanya model pengam
anan objek vital nasional
• Pengembangan atas Strategi
pengamanan ALKI II (jalur
strategis dengan IKN)
Isu Strategis 4 Konsep Strategi pembanguna 1. Lahan pertanian di wilayah IKN dengan lua IKN dapat sebagai pusat produksi makanan nabati dan berkelan
n industri hasil pertanian di se s 24.709 Ha (9,64% luas wilayah IKN) men jutan
Strategi Pembangunan Indu kitar IKN. jadi modal awal strategi ketahanan pangan.
stri di Sekitar IKN Dilihat d 2. Salah satu klaster Visi IKN Economic Sup IKN dapat memainkan peran penting dalam ekosistem protein n
ari Aspek Bisnis, Geopoliti erhub dari 6 klaster akan diwujudkan adala abati, dengan bekerja sama dengan pemain hulu untuk inovasi p
k, dan Geostrategis h klaster Industri Pertanian Berkelanjutan. rotein baru, atau menarik pemain hilir untuk memproduksi prot
Klaster ini untuk inovasi nabati bernilai tam ein nabati secara lokal untuk memenuhi pasar domestik
bah. Dengan visi menjadi pusat produksi d
an inovasi pangan berbasis nabati yang berk
elanjutan dan tanggap menghadapi masa de
pan dalam hal kategori kesehatan/kebugara
n, dengan berfokus pada pengembangan pro
tein nabati, herbal dan nutrisi, serta produk
ekstrak tumbuhan
Direktorat 3
Direktorat Kebijakan Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan Pengembangan Regional
Isu Strategis Bappenas Output yang diharapkan Korelasi antara Isu dan Output Dampak bagi Pembangunan IKN

Isu Strategis 1 Model dan langkah strategis s Memperkaya arah dan strategi pengembangan I Arah dan sasaran pengembangan IKN menjadi lebih bernilai ta
erta implementatif pengemba KN serta mengakomodasi keinginan publik untu mbah tinggi dan dapat menjadi acuan (Benchmark) negara-nega
Pengayaan strategi pengemb ngan IKN berbasis GBDe k membingkai IKN dengan konsep GBDe ra lain serta membumikan IKN sebagai sumber pertumbuhan ek
angan IKN melalui Konsep onomi baru dan economic superhub
Green, Blue and digital eco
nomy (GBDe)

Isu Strategis 2 Model komprehensif dan Lan Semangat IKN sebagai sumber pertumbuhan ek Pengembangan dan Pemanfaatan IKN memiliki dimensi jangka
gkah strategis kebijakan indus onomi baru, pemicu pertumbuhan untuk daerah panjang dalam berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan p
IKN Baru sebagai Hub Nasi tri, perdagangan dan infrastru Indonesia Timur dan menjembatani distribusi pe emerataan pendapatan di Indonesia
onal dan Pusat Pemerataan ktur berbasis keterkaitan dala manfaatan sumberdaya nasional
m dan antar wilayah dalam up
aya pemanfaatan IKN sebagai
hub ekonomi baru
Direktorat 4
Direktorat Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaganukliran
Isu Strategis 1 1. Merata dan meningkatny 1. Ketersedian ketahanan pangan (pertanian, p 1. IKN dapat sebagai pusat irradiator dan pusat produksi radio
a penerapan aplikasi Tek eternakan, dan perikanan) dan kesehatan, s isotope dan pengawetan makanan berbasis aplikasi teknik n
Arah Pembanguan Green Ec nik Nuklir di sektor Perta erta lingkungan yang bersih dan berkelanjut uklir yang meningkatkan nilai tambah produk khususnya p
onomy/ Blue Economy Indo nian, Perikanan, Peternak an. ertanian
nesia an, Pangan, dan Kesehata 2. Pengawetan dengan aplikasi teknik nuklir d 2. IKN yang berdekatan dengan ALKI II sangat diuntungkan
n, serta lingkungan apat meningkatkan nilai tambah dari potensi dengan fasilitas ini sehingga mampu menunjang perekono
2. Merata dan meningkatny hasil laut Indonesia yang melimpah seperti mian IKN dan wilayah sekitarnya berbasis blue economy
a pembangunan fasilitas dengan dilakukannya ekspor (blue econom 3. Green Economy berbasis energi nuklir mampu memberikan
pengawetan hasil laut ber y) multipler effect yang besar untuk pembangunan IKN serta
basis aplikasi teknik nukl 3. Roadmap pembangunan PLTN yang juga m wilayah disekitarnya dan juga mendukung pencapaian NZE
ir seperti irradiator (blue enjadi fokus dalam Green Economy for NZ tahun 2045
economy) E Bappenas, diharapkan mampu memberika 4. Mendorong potensi kegiatan ekonomi baru melalui pemban
3. Terbentuknya roadmap p n opsi terbaik dari aspek teknis, sosial, lingk gunan Iradiator, produksi radioisotope dan pengawetan ma
embangunan PLTN deng ungan, dan ekonomi. kanan sehinga membuka peluang potensi diversifikasi pen
Isu Strategis Bappenas Output yang diharapkan Korelasi antara Isu dan Output Dampak bagi Pembangunan IKN

an berbagai skenario yan 4. Memiliki nilai ekonomi, budaya, sosial, dan dapatannya melalui pengembangan aplikasi teknik nuklir s
g jelas guna meningkatka ilmiah. ecara komersial.
n perekonomian nasional
maupun daerah (green ec
onomy)
4. Aplikasi Energi Nuklir da
lam
5. Produksi makanan:
6. Studi tanah, Mutasi yang
diinduksi, teknik serangg
a steril/mandul, Iradiasi
makanan, Ternak
7. Studi lingkungan: Radi
oactive tracers, Radiotrac
ers untuk studi tanah, Pen
ggunaan sumber tertutup,
Studi meteorologi
8. Industri: Radiotracers di
industri minyak & Aliran
gas, Non-destructive test
s, Aplikasi lain dari radia
si pengion, Nucleonic co
ntrol systems
9. Stable Isotopes
10. Studi Dan Pelestarian
Warisan Budaya
Isu Strategis 4 1. Percepatan penetrasi pen 1. Industri penyediaan hidrogen adalah salah s 1. Dampak ekonomi yang besar juga sebanding dengan posisi
ggunaan hidrogen dalam atu fokus pembangunan di IKN yang dapat geopolitis dan geostrategis Indonesia, khususnya di wilaya
Strategi Pembangunan Indu sistem penyediaan energi ditingkatkan penetrasinya secara ekonomis h asia-pasifik
stri di Sekitar IKN Dilihat d di IKN berbasis energi nu dengan bantuan energi nuklir 2. Meningkatkan status keselamatan dan keamanan di wilayah
ari Aspek Bisnis, Geopoliti 2. Keselamatan pada penggunaan gas alam da IKN serta mengurangi risiko bahaya dan biaya kerusakan si
Isu Strategis Bappenas Output yang diharapkan Korelasi antara Isu dan Output Dampak bagi Pembangunan IKN

k, dan Geostrategis klir n hidrogen secara masif harus diperhatikan stem energi (gas alam dan hidrogen)
secara ketat yang juga merupakan salah satu 3. IKN dapat sebagai pusat produksi listrik atau lumbung ener
2. Peningkatkan status kea
fokus pembangunan gi
manan/keselamatan IKN
terkait distribusi hidrogen 3. Antisipasi Climate Change dan komitmen 4. IKN dapat memainkan peran penting dalam ketersedian en
menuju Net Zero Emission (NZE) di wilaya ergi listrik yang bersih dan berkelanjutan
dan gas alam melalui sist
h IKN untuk mewujudkan pembangunan ya 5. Secara garis besar: meningkatkan pertumbuhan ekonomi da
em perpipaan
ng berkelanjutan. n kesejahteraan masyarakat dengan pemberdayaan ekonom
3. Konsep Strategi pembang 4. Visi tersebut menjadikan kawasan IKN den i kerakyatan, pembangunan pertanian, peternakan, perkebu
unan industri, jaringan li gan komitmen ketersediaan energi yang ber nan, perikanan, kelautan dan potensi sumber daya alam lain
strik dan produksi energi sih dan berkelanjutan, yakni mulai menera nya, Meningkatkan pembangunan infrastruktur prasarana s
listrik berbasis energi ber pkan transisi energi fosil menuju energi ber arana layanan dasar serta pembangunan lingkungan berkela
sih PLTN di sekitar IKN sih PLTN untuk mencapai net zero emissio njutan dan mitigasi bencana
4. Prinsip pembangunan ber n pada tahun 2045
kelanjutan yang menemp 5. Kontribusi dalam penyusunan naskah RPJ
atkan aspek sosial-ekono MN 2025-2029 dan naskah RPJP Nasional
mi dan lingkungan secara 2025-2045
berimbang. 6. Kontribusi dalam penyusunan naskah RPJ
MN 2025-2029 dan naskah RPJP Nasional
2025-2045
7. Memetakan area pengembangan potensi ek
onomi berbasis Sektor Produksi (Pertanian/
Perkebunan/
8. Ketahanan Pangan/Peternakan), Pengemban
gan Industri dan Pariwisata, Pembangunan I
nfrastruktur

Anda mungkin juga menyukai