Anda di halaman 1dari 22

PENGAMATAN PERILAKU KASUARI GELAMBIR GANDA

(Casuarius casuarius) di BALI BIRD PARK

OVI SANIA FAHREN

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan I


Pengamatan Perilaku Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) di Bali Bird
Park adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir laporan ini.

Bogor, September 2017

Ovi Sania Fahren


J3P115043

i
ABSTRAK

OVI SANIA FAHREN. Pengamatan Perlaku Kasuari Gelambir Ganda


(Casuarius casuarius) di Bali Bird Park yang dibimbing oleh Drh.Leni
Maylina,MSi.
Pengamatan perilaku harian merupakan salah satu faktor yang menjamin
kesejahteraan hewan dan sebagai penentu keberhasilan lembaga konservasi dalam
menjalakan fungsinya. Perilaku yang diamati terbagi menjadi empat yaitu perilaku
diam, perilaku bergerak, perilaku ingestif, dan perilaku kawin. Praktik kerja
lapangan 1 bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perilaku harian
Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) di Bali Bird Park. Kegiatan ini
dilaksanakan dari tanggal 18 Juli sampai 18 Agustus 2017. Data yang diperoleh
pada Praktik Kerja Lapangan 1 terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan (observasi) secara
langsung di lapangan, wawancara atau diskusi dengan zoo keeper, serta data
penunjang dari pihak Taman Burung Bali (Bali Bird Park). Data sekunder
merupakan data pendukung yang diperoleh dari studi pustaka. Data primer yang
diperoleh adalah perilaku bergerak berupa (berjalan, berkelahi) dengan persentase
20,754%, perilaku diam (beristirahat, berjemur) dengan persentase 37,735%,
perilaku ingestif (makan, minum, dan grooming) dengan persentase 30,188%, dan
perilaku kawin (menduduki plastik dan tempat pakan) sebesar 11,320%.
Pengamatan dilakukan pada Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius)
berumur 23 tahun. Tingkah laku paling dominan yang dilakukan kasuari di BBP
adalah tingkah laku diam (beristirahat, berendam, dan duduk).

Kata kunci: perilaku kasuari gelambir ganda, Bali Bird Park

ii
RINGKASAN

OVI SANIA FAHREN. Pengamatan Perilaku Kasuari Gelambir Ganda


(Casuarius casuarius) di Bali Bird Park dibimbing oleh LENI MAYLINA.
Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) merupakan salah satu jenis
burung yang dilindungi oleh pemerintah, berdasarkan Undang-Undang No. 7
tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Upaya pelestarian
Kasuari Gelambir Ganda perlu untuk dilaksanakan oleh lembaga konservasi.
Salah satu upaya dapat dimulai dari mengetahui perilaku kasuari yang
berada di alam liar dan yang telah hidup di konservasi. Dengan mengetahui
perilaku kasuari di alam liar maka dapat dibandingkan dengan yang terdapat di
konservasi dan dapat mencegah tingkah laku menyimpang yang dilakukan
kasuari. Praktik Kerja Lapangan 1 bertujuan untuk mengetahui perilaku harian
kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius) di Taman Burung Bali (Bali Bird
Park). Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Burung Bali (Bali Bird Park) dari
tanggal 18 Juli sampai 18 Agustus 2017. Data yang diperoleh pada Praktik Kerja
Lapangan 1 terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan (observasi)
secara langsung di lapangan, wawancara atau diskusi dengan dokter hewan, dan
zoo keeper, serta data penunjang dari pihak Taman Burung Bali (Bali Bird Park).
Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari studi pustaka. Data
primer yang diperoleh adalah perilaku bergerak berupa (berjalan, berkelahi),
perilaku diam (beristirahat, berjemur), perilaku ingestif (makan, minum, dan
grooming), dan perilaku kawin (menduduki plastik dan tempat pakan). Di alam
liar kasuari hanya sedikit melakukan aktivitas, lebih banyak berdiam,
bersembunyi, berendam, dan beristirahat. Dari hasil pengamatan didapatkan
perilaku yang paling sering dilakukan kasuari di BBP adalah perilaku diam
(berendam, duduk dan beristirahat) ini sesuai dengan perilaku kasuari yang berada
di alam liar, hanya saja perilaku kawinnya tidak sesuai dikarenakan tidak
terdapatnya lawan jenis di BBP.

Kata kunci: perilaku kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius), Bali Bird
Park (BBP).

iii
PENGAMATAN PERILAKU KASUARI GELAMBIR GANDA (Casuarius
casarius) di BALI BIRD PARK

OVI SANIA FAHREN

Laporan Praktik Kerja Lapangan I


Sebagai salah satu syarat untuk Praktik Kerja Lapangan 2
Program Keahlian Paramedik Veteriner

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017

iv
Judul Laporan : Pengamatan Perilaku Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius
casuarius) di Bali Bird Park
Nama : Ovi Sania Fahren
NIM : J3P115043

Diketahui oleh Disetujui oleh

Dr Drh Gunanti, MS Drh.Leni Maylina,MSi


Koordinator Program keahlian Pembimbing

v
PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena


atas izin-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang
berjudul Mengamati Perilaku Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) di
Bali Bird Park dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya, selawat beriring
salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga
tersayang yaitu kedua orang tua, ayahanda Fajri Nur dan ibunda Titin Satriani
serta adik dan kakak yang selalu mendoakan, memberi semangat, dukungan dan
kasih sayang yang tak terhingga. Selanjutnya ucapan terimakasih kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan laporan Praktik
Kerja Lapang 1 hingga selesai. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak Agus Pradana Putra sebagai pembimbing lapangan yang senantiasa
memberikan ilmu dan pengalaman nya kepada penulis. Ucapan terima kasih
kepada para sahabat serta teman-teman yang telah memberikan semangat dan
dukungan.
Penulis menyadarai bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan 1 ini banyak
kekurangan sehingga terbuka terhadap saran dan kritik yang diberikan unutk
penyempurnaan laporan Praktik Kerja Lapangan 1 ini. Akhir kata semoga karya
ilmiah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.

Agustus 2017

Ovi Sania Fahren


J3P115043

vi
DAFTAR ISI

1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
2. METODE KAJIAN 2
2.1 Tempat Dan Waktu Praktik Kerja Lapangan 1 2
2.2 Teknik Pengumpulan Data 2
2.3. Teknik Analisis Data 2
2.4 Tinjauan Pustaka 2
2.4.1 Deskripsi Hewan Pengamatan 2
2.4.2 Habitat 3
2.4.3 Perilaku 3
3. KEADAAN UMUM BALI BIRD PARK 4
3.1 Sejarah Tempat Praktik Kerja Lapangan 4
3.2 Visi, Misi, dan Nilai Taman Burung Bali (Bali Bird Park) 4
3.3 Struktur Organisasi 5
3.4 Kegiatan Instansi 5
4.1 Kebersihan Kandang 5
4.2 Pemberian Pakan dan Minum 5
4.3 Keadaan Umum Kasuari 6
4.5.1 Perilaku Ingestif 7
4.5.2 Perilaku Bergerak 8
4.5.3 Perilaku Diam 8
4.5.4 Perilaku Kawin 9
5 SIMPULAN DAN SARAN 10
5.1 Simpulan 10
5.2 Saran 10
6 DAFTAR PUSTAKA 11

vii
viii
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kasuari gelambir ganda atau dalam bahasa latin Casuarius casuarius


merupakan salah satu satwa endemik Papua New Guinea dimana tentunya dapat
dijumpai di Kabupaten Merauke. Kasuari tidak hanya ada di Pulau Papua
melainkan tersebar di Benua Australia dan Pulau Seram di Kabupaten Maluku.
Kasuari gelambir ganda sering terdapat dipinggiran hutan dan sabana.
Penyebarannya meliputi Papua bagian Barat, Tenggara dan Selatan serta
kepulauan Aru. Spesies ini memiliki tinggi 1,5 –1,8 meter (Beehler, et al., 1986
dan Coates, 1985).
Kasuari merupakan unggas yang tidak dapat terbang dan memiliki sayap
yang kecil dan mengandalkan kedua kakinya yang kuat untuk berjalan. Kasuari
memiliki ukuran tubuh yang tergolong cukup besar untuk jenis unggas. Tubuh
kasuari diselimuti bulu berwara hitam atau cokelat pekat sedangkan warna pada
bagian kepala serta leher berwarna biru dan merah (Birdlife-International, 2012).
Pola tingkah laku kasuari di alam sangat berbeda dibandingkan setelah
berada di penangkaran. Tingkah laku hewan merupakan suatu kondisi
penyesuaian hewan terhadap lingkungan dan hasil seleksi alam. Setiap hewan
akan beradaptasi dengan lingkungan tertentu, satwa liar yang didomestikkan akan
mengalami perubahan tingkah laku yaitu berkurangnya sifat liar, sifat mengeram,
sifat agresif, musim kawin yang lebih panjang dan kehilangan sifat berpasangan
(Craig, 1981). Salah satu lembaga konservasi di Indonesia yang memiliki koleksi
satwa kasuari gelambir ganda adalah Bali Bird Park. Bali Bird Park memiliki
kasuari gelambir ganda yang sudah dirawat selama ± 18 tahun. Perilaku atau
tingkah laku kasuari di alam liar dan di lembaga konservasi tentu berbeda, untk
mngtahui hal tesebut perlu dilakukan pengamatan untuk mengetahui perilaku atau
tingkah laku kasuari di dalam area display (kandang pameran).

1.2 Tujuan

Praktik Kerja Lapangan 1 bertujuan untuk memberikan informasi mengenai


perilaku pada burung kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius) di Taman
Burung Bali (Bali Bird Park)

1
2. METODE KAJIAN

2.1 Tempat Dan Waktu Praktik Kerja Lapangan 1

Praktik kerja Lapangan I dilaksanakan di Taman Burung Bali (Bali Bird


Park) Singapadu, Gianyar Bali. Praktik Kerja Lapangan I berlangsung dari 18 Juli
sampai 18 Agustus 2017.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada Praktik Kerja Lapangan 1 terdiri dari data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari
pengamatan (observasi) secara langsung di lapangan, wawancara atau diskusi
dengan dokter hewan, paramedis dan zoo keeper, serta data penunjang dari pihak
taman burung bali (Bali Bird Park). Data primer yang diperoleh adalah struktur
bangunan kandang, ukuran kandang, pengayaan dalam kandang dan proses
sanitasi kandang. Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari
studi pustaka.

2.3.Teknik Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang diperoleh selama Praktik Kerja Lapangan
I akan di analisa secara deskriptif dengan merujuk pada pustaka yang mendukung.

2.4 Tinjauan Pustaka

2.4.1 Deskripsi Hewan Pengamatan

Hewan Pengamatan yang diamati di Taman Burung Bali (Bali Bird Park)
adalah burung kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius). Klasfikasi ilmiah
dari burung kasuari menurut Linnaeus (1758) adalah sebagai berikut:

Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Struthioniformes
Famili : Casuaridae
Genus : Casuarius
Spesies : Casuarius casuarius (Linnaeus, 1758)
Burung kasuari yang terdapat di Bali Bird Park berjenis kelamin jantan dan
telah dirawat selama 23 tahun 7 bulan. Kata kasuari berasal dari bahasa Papua,
‘kasu’ yang berarti tanduk dan ‘weri’ yang berarti kepala (Boles,1987). Menurut
IUCN (Internasional Union For Conservation Of Nature) kasuari gelambir ganda
tergolong pada Vulnerable 3.1 (Tingkat Risiko Rentan Ver 3.1). Populasi kasuari

2
gelambir ganda mengalami penurunan sejak tahun 1980-an, dan burung ini
mengalami penurunan populasi secara terus menerus.
Kasuari memiliki kepala dan leher berbulu tipis sedangkan badan berbulu
tebal : bulu kasuari dewasa berwarna hitam legam, kaku, pendek dan bersifat
nuptial. Artinya warna pada bulu burung akan berubah seiring bertambahnya usia.
Bulu anak kasuari berwarna coklat pucat dengan garis-garis memanjang dari
kepala ke ekor berwarna coklat gelap. Perubahan warna bulu dari coklat bergaris
menjadi polos terjadi pada umur sekitar 6 bulan kemudia dari coklat menjadi
warna hitam legam setelah mencapai umur dewasa kelamin sekitar umur 4 tahun
(Latch, 2007).
Burung Kasuari Gelambir Ganda memiliki distribusi terluas diantara jenis
kasuari lainnya yang terletak di Papua New Guinea, Kepulauan Aru, dan bagian
utara Australia, burung ini termasuk hewan yang tinggal di dataran rendah (crome
and moore, 1988)

2.4.2 Habitat
Mayoritas burung kasuari hidup di hutan hujan tropis, karena terdapat
banyak tumbuhan dan buah-buahan di wilayah ini. Kasuari membutuhkan
pasokan pakan yang cukup dan bergizi sepanjang tahun. Menurut C4 tahun 1995
dalam jurnal Cassowary Husbandry Manual , populasi kasuari paling tinggi tidak
selalu berada di hutan hujan tropis namun sebaliknya diselingi dengan mosaik
vegetasi yang didomiasi oleh genus tumbuhan rawa dan genangan sklerofil seperti
Eucalyptus, Acacia dan Melaleuca. Mereka juga terlihat hidup di daerah bakau,
hal ini tidak mungkin mempertahankan populasi kasuari dihabitat non-hutan
mengingat kebutuhan pakannya. Periode puncak buah pohon semak terbuka
adalah bulan Juli sampai Oktober yang bertepatan dengan musim kawin. Kasuari
tidak membutuhkan hutan primer untuk bertahan hidup dan dapat bertahan dengan
baik dihutan sekunder, namun memang membutuhkan area yang luas dan
keragaman tanaman yang tinggi. Karena hutan pantai hilang untuk dijadikan jalan
bagi ternak, kebun, dan manusia (Olsen et al, 1993).

2.4.3 Perilaku
Kasuari umumnya soliter dan biasanya menghindari interaksi dengan
burung lain. Kasuari pejantan menjaga wilayah teritorial dan mencari makan serta
akan menentang burung lain yang datang ke arah mereka. Burung betina dapat
bergerak melintasi wilayah pejantan dan menggunakan ukuran tubuh yang besar
untuk mendominasi burung jantan diluar musim kawin. Kasuari jantan jarang
melawan, lebih memilih untuk mengintimidasi musuh dengan mengangkat bulu,
membuat suara gemuruh, dan menghentakkan kaki ke tanah, jika gagal mereka
akan menyerang satu sama lain dengan cara menendang dengan kedua kaki
(Warsono, 2002).
Masa birahi kasuari terjadi pada bulan Juni-Oktober bertepatan dengan
ketersediaan maksimal makanan di hutan. Saat musim kawin betina menjadi lebih
toleran terhadap pejantan dan dapat membentuk pasangan setelah bersama selama
beberapa minggu sampai betina mau diajak kawin. Sambil mencari lokasi sarang
yang cocok untuk telur mereka, sarang terdiri dari goresan dangkal ditanah
ditambah beberapa daun diatasnya. Setelah bertelur, betina enggan untuk merawat

3
telur karena dalam satu musim kawin betina dapat mengawini tiga ekor pejantan.
Masa inkubasi telur kasuari sekitar 47-54 hari yang dierami oleh pejantan
(Crome,1993).

3. KEADAAN UMUM BALI BIRD PARK

3.1 Sejarah Tempat Praktik Kerja Lapangan

Taman Burung Bali atau Bali Bird Park didirikan pada bulan Oktober 1995
dan dikelola oleh tim ahli dari seluruh dunia. Terdedikasi untuk menjadi
konservasi dari burung langka, Bali Bird Park mengelola program pembiakan
yang komprehensif. Bali Bird Park ini memiliki luas sekitar 2 hektar dengan
koleksi burung berjumlah kurang lebih 1000 ekor yang berasal dari 250 spesies.
Sejumlah besar burung yang dimiliki Bali Bird Park berasal dari Indonesia dan
negara lain. Sebagian besar burung yang terdapat di Bali Bird Park merupakan
spesies langka dan dilindungi salah satunya jalak bali. Jalak Bali digunakan
sebagai simbol salah atau ikon Pulau Bali. Jenis burung langka lain yang terdapat
di Bali Bird Park yaitu burung khas Papua burung cendrawasih, burung elang,
burung rajawali. Koleksi burung dari Amerika Selatan seperti burung macau dan
burung tukan. koleksi burung dari Afrika yaitu burung beo, rangkok tanah, dan
bangau jenjang mahkota.Sebagai program konservasi tambahan, Bali Bird Park
mempunyai seekor Komodo, Penghuni asli dari Pulau Komodo Indonesia
Arsitektur Bali Bird Park ditata menyerupai provinsi yang terdapat di
Indonesia lengkap dengan burung khas dan tumbuhan khas, serta rumah adat,
seperti rumah Toraja. Bali Bird park memiliki lapangan hijau, dan kolam tempat
dimana burung-burung berenang dan berterbangan. Bali Bird Park memiliki 2000
jenis tanaman tropis dan 50 jenis tanaman palem.
Tujuan didirikannya Bali Bird Park adalah sebagai sarana rekreasi untuk
mengenalkan kepada masyarakat tentang keanekaragaman fauna khususnya
burung yang ada di Indonesia ataupun mancanegara. Tujuan lain yaitu, sebagai
sarana pendidikan, penelitian, dan konservasi burung-burung langka yang ada di
Indonesia dan mancanegara.Bali Bird Park berlokasi di Jalan Serma Cok Ngurah
Gambir, Desa Singapadu, Kecamatan Batubulan, Kabupaten Gianyar, Provinsi
Bali.Bali Bird Park dibagi menjadi beberapa wilayah sesuai dengan asal burung
mulai dari Afrika, Amerika Selatan, Sumatra, Borneo, Jawa, Bali, Papua, Maluku,
Wallacea, dan Pulau Timur (Lampiran 2).

3.2 Visi, Misi, dan Nilai Taman Burung Bali (Bali Bird Park)

Visi Bali Bird Park adalah menjadi taman satwa bertaraf Internasional yang
menginspirasi orang untuk menghargai dan melestarikan satwa burung.Bali Bird
Park memiliki misi sebagai berikut (1) Menghadirkan pengalaman luar biasa
melalui interaksi dengan satwa liar yang memberikan inspirasi kepada
pengunjung, serta mengubah partisipasi mereka menjadi tindakan nyata. (2)
Memandu dan menjadi contoh dalam usaha pelestarian dan penelitian satwa
burung.

4
Bali Bird Park memiliki nilai sebagai berikut (1) Menyediakan
pemeliharaan dan nutrisi berkualitas, serta lingkungan yang mendukung untuk
satwa burung dan koleksi mahluk hidup lainnya. (2) Melayani pengunjung dan
relasi dengan tulus dan berwibawa. (3) Menganut praktik yang berkesinambungan
dalam semua aspek organisasi. (4) Menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan
mengutamakan kerjasama. (5) Menargetkan standar internasional yang tinggi
dalam segala hal yang kita lakukan.

3.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari Bali Bird Park dikepalai oleh seorangdirektur.


Direktur akan membawahi direktur umum yang akan membawahi
sekretariseksekutif, direktur penjualan, pengatur keuangan, dan direktur
operasional yang akan membawahi bagian–bagiannya. Struktur organisasi
dariBali Bird Park dapat dilihat di (Lampiran 3).

3.4 Kegiatan Instansi

Kegiatan di Bali Bird Park memiliki kegiatan pelestarian hewan, sarana


pendidikan, dan sarana rekreasi.Kegiatan pelestarian hewan meliputi kegiatan
konservasi berupa breeding, nursery, karantina, dan pelepasliaran burung langka
di habitat aslinya.Kegiatan pendidikan berupa penerimaan mahasiswa magang dan
mahasiswa yang melakukan penelitian. Sarana rekreasi yang ada di Bali Bird Park
meliputi Guyu-guyu Corner di sana para pengunjung dengan bebas bersentuhan
dengan para burung kakak tua untuk berfoto-foto,Bali Rainforest yang berisi
petualangan menyaksikan aneka burung dari Indonesia yang beterbangan, Basic
instinct yang menampilkan aksi burung pemangsa berburu mulai dari elang,
falkon, dan burung hantu diitambah lagi Feed the Lory, Papua Rain Forest
Feeding, Meet the Birdstar di sana akan ditampilkan burung langka sejenis beo
hitam, kakatua raja dan burung julang emas, Feed the Pelican di sana akan
ditampilkan show memberikan ikan ke burung pelican, The Komodo
Experience yaitu melihat prilakukomodo makan, dan bioskop empat dimensi.

4. KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Kebersihan Kandang

Kegiatan kebersihan kandang kasuari dilakukan setiap hari pada pukul


7.30 menggunakan sapu lidi dan sikat kolam. Pembersihan kandang dilakukan
dengan cara menyapu daun dan kotoran yang terdapat di kadang lalu
dimasukkan kedalam kantong plastik, kolam dikuras dan disikat dan air kolam
diisi kembali. Pakan sisa yang terdapat didalam tempat pakan di keluarkan lalu
dibersihkan kembali dengan sapu lidi lalu pakan diisi kembali. Setelah selesai
melakukan pembersihan kandang, peralatan dicuci dan diletakan kembali.

4.2 Pemberian Pakan dan Minum

Pemberian pakan pada Kasuari diberikan sebanyak dua kali sehari. Pagi
hari, kasuari diberikan pakan pada pukul 07.30 dengan cara memberikan langsung

5
atau diletakkan pada wadah pakan yang telah tersedia di tengah kandang. Pakan
yang diberikan dipagi hari adalah buah dan sayur yaitu pepaya, pisang, tahu, dan
sawi.
Pemberian pakan pada kasuari di siang hari diberikan pada pukul 13.00,
menu pakan siang hari diberikan buah yaitu semangka, ubi rebus, pepaya, wortel
rebus, dan pisang. Pakan yang diberikan pada pagi dan siang hari selalu tidak
habis dikarenakan pada bulan Agustus bertepatan dengan musim birahi membuat
perilaku makan kasuari menjadi berkurang.

4.3 Keadaan Umum Kasuari

Jumlah kasuari yang terdapat di Bali Bird Park berjumlah 2 ekor dan salah
satu diantaranya adalah kasuari gelambir ganda. Kasuari gelambir ganda yang
terdapat di Bali Bird Park bernama Maria yang telah berumur 23 tahun. Kasuari
ini telah dipelihara oleh Bali Bird Park sejak umur 2 tahun. Awal nya kasuari
gelambir ganda yang terdapatdi Bali Bird Park berjumla sepasang, tetapi kasuari
betina mati dikarenakan sakit. Karena itulah kasuari gelambir ganda di Bali Bird
Park hanya berjumlah 1 ekor.
Kasuari yang terdapat di BBP diletakkan di kandang pameran (display).
Kandang kasuari di BBP berjumlah 2 buah yang saling membelakangi agar
mempermudah keeper untuk membersihkan dan memberikan pakan. Lantai
kandang terbuat dari tanah yang terdapat banyak pohon didalamnya. Ditengah
kandang terdapat perlindungan yang terbuat dari tumpukan batu, berfungsi juga
sebagai tempat meletakkan pakan. Kolam kecil terdapat di dalam kandang kasuari
yang berfungi sebagai tempat berendamnya kasuari dan sebagai tempat
melakukan perilaku alaminya yaitu bersembunyi karena didekat kolam terdapat
tanaman yang rimbun dan kasuari merasa aman saat berada dikolam. Pagar
pembatas kandang kasuari terbuat dari kayu yang mengelilingi seluruh kandang.
Sedangkan pembatas kandang kasuari dengan kasuari yang lainnya adalah tembok
pembatas. Fasilitas yang ada dikandang berupa gazebo, wadah pakan, kolam,
beberapa pohon, dan tanaman.

4.4 Perilaku Kasuari di Alam

Kasuari termasuk jenis hewan yang dominan beraktivitas didataran atau


disebut dengan hewan teresterial. Kasuari termasuk hewan diurnal yaitu banyak
melakukan aktivitas disiang hari. Kasuari hidup soliter di alam bebas, burung ini
ditemukan bersama dengan yang lainnya hanya pada saat bersama bayi dan
pasangannya pada musim kawin. Musim kawin, burung kasuari dapat menjadi
sangat agresif dan dapat menyerang siapa saja yang ada didekatnya. Dalam satu
kali musim kawin, kasuari betina dapat dikawini oleh tiga ekor pejantan.
Setelah bertelur kasuari betina akan meninggalkan pejantan dengan
telurnya. Kasuari jantan akan merawat anaknya sampai besar. Setelah beraktifitas,
kasuari akan berendam selama beberapa jam untuk menurunkan suhu tubuhnya
karena saat beraktifitas suhu tubuh kasuari dapat mencapai 40°C.

4.5 Perilaku Harian Kasuari

6
Tingkah laku khusus hewan adalah bawaan sejak lahir atau sebagai refleksi
karakteristik spesies tersebut, yang tidak berubah oleh proses belajar. Tingkah lau
ini tidak akan banyak berubah oleh domestikasi, sedangkan tingkah laku lainya
dapat berubah oleh proses belajar (Tomaszewska, 1991). Takandjandi, Kayat, dan
Njurumana (2010) mengatakan perilaku alami burung paruh bengkok adalah
perilaku bergerak (terbang, berjalan, dan berkelahi), perilaku diam (bertengger,
beristirat, dan berjemur), perilaku ingesif (makan, minum, membersihkan paruh),
dan perilaku kawin (mendekati lawan jenis, grooming, dan bercumbu).
Pengamatan kasuari gelambir ganda di Bali Bird Park dilakukan selama enam hari
berturut-turut, disajikan dalam tabel 1 dan gambar 1.

Tabel 1 Pengamatan harian kasuari


PERILAKU HARI TOTAL PERSENTASE
Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis
Bergerak 2 2 1 2 2 2 11 20,754 %
Diam 3 3 2 4 4 4 20 37,735 %
Ingestif 3 3 4 2 2 2 16 30,188 %
Kawin 1 1 1 2 1 0 6 11,320 %

40
35
30
25
20
15
10
5
0
perilaku perilaku diam perilaku perilaku kawin
bergerak ingesif

Gambar 1 Diagram batang hasil pengamatan


4.5.1 Perilaku Ingestif

Tingkah laku ingestif bukan hanya meliputi memakan pakan tetapi juga
meliputi merawat anak, dan minum. Mempertahankan konsumsi pakan yang
cukup untuk hidup dan suksesnya reproduksi merupakan hal yang sangat penting
bagi semua hewan. Karena itu, mengerti pola tingkah laku yang digunakan oleh
hewan untuk mencari, mendapatkan, menyeleksi dan memakan pakan penting
sekali untuk berhasilnya pengembangbiakan satwa (Tomaszweska 1991)
Kasuari mengambil makanan dengan paruh, menjepitnyadan langsung
menelannya tanpa dikunyah dalam mulut terlebih dahulu. Cara makan seperti ini
sama halnya dengan burung pemakan biji-bijian (Burton 1985). Makanan kasuari
dihabitat alaminya berupa buah-buahan, biji-bijian, serangga, tumbuhan serta
hewan kecil seperti udang, ikan yang diperoleh dari pnggian sungai atau kali yang
terdapat dihutan. Kasuari menghasilkan feses berupa tumpukan sisa buah atau biji
yang tidak tercena dikarenakan saluran digesti kasuari yang pendek (Coates,
1985).

7
Perilaku ingestif yang dilakukan kasuari di BBP adalah makan, minum,
membersihkan paruh setelah makan, dan grooming. Selama pengamatan
dilakukan, pakan yang diberikan selalu bersisa karena nafsu makan yang
berkurang bertepatan pada bulan Agustus saat puncaknya musim kawin kasuari.
Saat tidak musim kawin pakan yang diberikan akan langsung habis dalam waktu
10 menit saja, sedangkan saat musim kawin kasuari hanya makan selama 3-5
menit dalam kurung waktu satu kali pemberian pakan. Perilaku makan Kasuari
Gelambir Ganda dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 perilaku makan Kasuari Gelamir Ganda di BBP

4.5.2 Perilaku Bergerak

Perilaku bergerak yang dimaksud adalah perilaku berjalan, berkelahi, dan


terbang. Perilaku bergerak yang dilakukan kasuari tidak terlalu signifikan dengan
persentase 20,754 % , karena kasuari memang hewan yang suka bersembunyi dan
beristirahat dialam liar. Perilaku berjalan dilakukan pada saat kasuari menuju
tempat pakan, berpindah tempat istirahat, serta menuju kolam untuk berendam.
Perilaku berkelahi kasuari dialam liar dilakukan untuk memperebutkan lawan
jenis serta menjaga daerah teritorialnya. Pada musim kawin perilaku bekelahi
pada kasuari meningkat tetapi di BBP kasuari gelambir ganda hanya berjumlah
satu ekor. Perubahan perilaku berkelahi yang dilakukan kasuari adalah mengejar
keeper yang sedang membersihkan kandang, dan mengeluarkan suara bergemuruh
saat didekati.

4.5.3 Perilaku Diam

Perilaku diam adalah perilaku yang paling signifikan dibandingkan perilaku


yang lainnya dengan persentase 37,735 %. Perilaku diam yang dilakukan berupa
beristirahat (duduk ditanah), bersembunyi (diam di rimbunan pohon), dan
berendam dikolam selama berjam-jam. Perilaku diam kasuari dilakukan sebelum
dan sesudah makan pagi dan siang, setelah beraktivitas, dan disiang hari. Kandang
kasuari terdapat 7 pohon yang berfungsi untuk menyamakan kandang dengan
lingkungan alami kasuari dialam. Perilaku diam kasuari lebih sering dijumpai saat
berdiam dikolam untuk menurunkan suhu tubuhnya, serta bersembunyi karena
terdapat pohon yang rimbun didekat kolam yang membuat kasuari merasa
terlindungi. Perilaku ini sama dengan perilaku kasuari yang hidup dihutan hujan

8
tropis dan menyukai tempat yang lembap untuk menurunkan suhu tubuh setelah
beraktivitas. Perilaku diam Kasuari Gelambir Ganda di BBP dapat dilihat pada
gambar 3.

A B
Gambar 3 A dan B perilaku diam Kasuari Gelambir Ganda di BBP :
gambar A perilaku duduk, gambar B perilaku berendam dikolam.

4.5.4 Perilaku Kawin

Musim kawin pada kasuari sering terjadi pada saat dimana sedang banyak
buah-buahan dihutan tempat mereka berada. Proses perkawinan di alam liar
biasanya terjadi setelah pejantan merayu betina, kemudian pejantan akan menaiki
betina dari arah belakang. Pada saat menaiki betina, posisi kaki jantan berada di
tanah. Sewaktu pejantan menekasn punggung betina dengan badannya, bagian
belakang betina terangkat, kemudian akan dilanjutkan dengan proses ejakulasi
(Setyajid, 1990).
Kasuari Gelambir Ganda yang terdapat di BBP berjenis kelamin jantan dan
hanya berjumlah satu ekor. Perilaku kawin kasuari adalah perilaku yang paling
sedikit dilakukan dibandingkan dengan perilaku yang lainnya dengan persentase
11,320 %. Perubahan tingkah laku kawin dilakukan oleh kasuari dengan cara
menduduki plastik sampah yang diletakkan di dalam kandang, serta menduduki
ember yang digunakan keeper untuk meletakkan pakan. Perilaku kawin ini
diawali dengan kasuari mulai menatap benda yang dianggap sebagai lawan jenis,
lalu kasuari mulai mendekati sambil mengais-ngaiskan kaki ke tanah disekitar
benda, dan kasuari mulai menduduki benda sambil mematuk benda sambil
mendorong pinggul ke arah depan seolah sedang melakukan kopulasi. Perilaku ini
dilakukan kawin ini berdurasi 3-5 menit, dan hanya dilakukan pada pagi hari
setelah selesai makan sekitar pukul 08:00-10:00 WITA. Setelah melakukan
perilaku kawin, kasuari akan langsung berdiam diri dikolam untuk mendinginkan
tubuh dan beristirahat. Perilaku kawin Kasuari Gelambir Ganda di BBP dapat
dilihat pada gambar 5.

9
A B
Gambar 4 A dan B perilaku kawin Kasuari Gelambir Ganda di BBP:
gambar A menduduki plastik sampah, gambar B menduduki tempat pakan.

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan mengenai perilaku harian


Kasuari Gelambir Ganda dihabitat ex-situ di BBP yaitu lebih banyak kepada
perilaku diam (beristirahat, duduk, dan berendam), dan yang paling sedikit
dilakukan adalah perilaku kawin (menduduki plastik dan tempat pakan). Secara
umum perilaku kasuari gelambir ganda di habitat ex-situ BBP mempunyai
kesamaan dengan habitat in-situ. Baik dalam hal bersembunyi, beristirahat,
mempertahankan daerah teritorial, maupun perilaku kawin.

5.2 Saran

Berdasarkan pengamatan lapangan selama PKL di BBP (Bali Bird Park)


disarankan untuk menambah koleksi Kasuari Gelambir Ganda berjenis kelamin
betina agar pejantan dapat menyalurkan perilaku kawinnya dengan benar.

10
6 DAFTAR PUSTAKA

Beehler,BM, TK. Pratt and DA Zimmerman. 1986. Birds Of New Guinea.


Princeton University Press. New Jersey.
BirdLife International. 2012. Casuarius casuarius. In IUCN Red List of
Threatened Species Version 2012. www.iucnredlist.org.[29 Juli 2017].

Burton, R. 1985. Bird Behavior. Alfred A Knopf Publisher. New York.


Coates, BJ. 1985. The Birds Of Papua New Guinea. Dove Publication Pty Ltd.
Aderley, Queensland.
Craig, JV.1981. Domestic Animal Behavior: Causes and Implication For Animal
Care and Management Prentige Hall, Inc. Englewood Cliffs. New Jersey.
Crome, F.H.J and Moore L.A 1988 The Southern Cassowary in North
Queensland- A pilot study. CSIRO Atherton Qld
Crome, F.H.J. 1993 in Complete Book of Australian Birds. Readers Digest

C4. 1995 Do Cassowary Climb tree-facts, fallacies and opinions concerning


cassowaries.

Latch, P 2007. National recovery plan for the southern cassowary (Casuarius
casuarius johnsoni). Report to the Department of the Environment, Water,
Heritage and the Arts, Canberra

Olsen et al ed. 1993. Bird if Prey and Ground Birds. Angus and Robertson.

Takandjandji, M.,Kayat dan Gerson N. D. Njurumana. 2010. Perilaku Burung


Bayan Sumba (Eclectus roratus cornelia bonaparte) di Penangkaran
Hambala, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan
Konservasi Alam Vol. VII No. 4 : 357-369, 2010 Bogor.

Tomaszewska, M.,I K. Sutama, I.G. Putu, and T.D. Chaniago. 1991. Reproduksi,
Tingkah Laku dan Produksi Ternak di Indonesia. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

Setyajid. 1990. Beberapa Aspek Biologi Reproduksi pada Kasuari. Skripsi.


Institut Pertanian Bogor.

Warsono. 2002. Pola Tingkah Laku Makan dan Kawin Burung Kasuari
(Casuarius sp) dalam Penangkaran di Taman Burung dan Taman Anggrek
Biak. Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS702). Program Pasca Sarjana/
S3. Institut Pertanian Bogor. November 2002

11
LAMPIRAN

12
Lampiran 5 Jurnal Periodik

Tanggal Informasi yang diperoleh Kendala


Mengetahui lingkungan kandang di Bali Bird Park
Mengetahui Avian Kitchen
Pembagian Cluster 1,Cluster 2, dan Cluster 3
18-22 juli Mengetahui cara mempersiapkan pakan burung
2017 pagi dan siang
Mengetahui bentuk pakan dan komposisi pakan
burung
Nekropsi Golden Pheasent (Chrsolophus dictus)
24-29 juli Nekropsi burung Cangak Australia (Egretta
2017 novaehollandiae)
Mengetahui lingkungan kandang Nursery
31 juli-5
Mengetahui cara pemberian pakan anakan jalak
Agustus
bali (Leucopsar rothschildi)
2017
07–12 Mengetahui lingkungan kandang Breeding
agustus 2017 Mengetahui lingkungan kandang Karantina
Nekropsi Ayam Mutiara (Nurnida meleagris)

14-18 Mengetahui cara perawatan burung Cendrawasih


agustus 2017 terkena Bumble Foot

13

Anda mungkin juga menyukai