Anda di halaman 1dari 37

Pengumpulan Data dan

Pemetaan Sosial Ekonomi


Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi
dan Perhutanan Sosial
Setelah selesai mengikuti mata pelajaran ini, peserta
dapat:
- Menjelaskan jenis data sosial ekonomi;
- Menerapkan teknik pengumpulan data sosial ekonomi
- Menjelaskan teknik pemetaan wilayah kelola
masyarakat.

Jenis Data Sosial Ekonomi


Pokok Bahasan

Teknik Pengumpulan Data Sosial

Teknik Pemetaan Wilayah


Kelola Masyarakat
Pengumpulan Identifikasi Analisa Penetapan Tujuan/
Data Rencana Kegiatan
• Fisik; Sosial • Masalah 1. Tingkat • menggambarkan apa yang
Ekonomi • Potensi kemampuan (PKS) dilakukan untuk mencapai
• Primer ; pelaku kegiatan tujuan
Sekunder 2. Ketersediaan • SIADIBIBA : Siapa yang
• Wawancara; teknologi/inovasi, akan melaksanakan?; Apa
kuesioner; sarana dan tujuan yang ingin dicapai?;
Observasi; prasarana, serta Dimana dilaksanakan?;
Dokumentasi sumberdaya lain Bilamana/kapan waktu
yang mendukung pelaksanaan?; Berapa
kegiatan banyak hasil yang ingin
3. Tingkat kemampuan dicapai (kuantitas dan
(PKS) Pendamping kualitas)?; Berapa korbanan
4. Situasi lingkungan yang diperlukan (biaya,
fisik, sosial dan tenaga, dll)?; serta
budaya yang ada bagaimana melaksanakannya
5. Alokasi pembiayaan (melalui kegiatan apa
yang tersedia
DATA → berasal dari DATUM
Data → berbentuk jamak ;
DATUM → berbentuk tunggal.
DATA = DATUM-DATUM

Analisa Data
• Informasi

Pengambilan
Pengumpulan Keputusan
Data
Data adalah segala muthakhir, cocok dengan masalah
informasi baik lisan penelitian ; dari sumber yang dapat
maupun tulis, bahkan dipertanggungjawabkan, lengkap,
bisa berupa gambar akurat, objektif, konsisten ; dari
atau foto, yang Sumber Pertama
berkontribusi untuk
menjawab masalah
Yanti Sofia, BDK Samarinda 5
Data Data kualitatif berbentuk kata-kata/kalimat

Data kuantitatif berbentuk angka

Berdasarkan sifatnya Berdasarkan cara mendapatkannya

Data ordinal = data yg berasal dr suatu objek /kategori yg telah


disusun secara berjenjang menurut besarnya da terdapat
hubungan.
Data diskrit = data dalam bentuk
angka (bilangan) yang diperoleh
Data nominal /data kategori =data yang diperoleh melalui
dengan cara membilang
pengelompokkan

Data kontinum = data dalam bentuk Data Interval = data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas
angka/bilangan yang diperoleh dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang
berdasarkan hasil pengukuran dimiliki oleh data ordinal

Data rasio = data yg menghimpun semua sifat yg dimiliki olh


data nominal, ordinal, interval. Tingkatan data yang paling tinggi.
Memiliki jarak antar nilai yg pasti, memiliki nilai nol mutlak
Sumber Data
Data Sekunder Data primer
data yang diperoleh atau diperoleh atau dikumpulkan
dikumpulkan peneliti dari secara langsung dari sumber
berbagai sumber yang telah ada datanya

berupa bukti, catatan atau dapat berupa opini subjek


laporan historis yang telah (orang) secara individual atau
tersusun dalam arsip (data kelompok, hasil observasi
dokumenter) yang terhadap suatu benda (fisik),
dipublikasikan dan yang tidak kejadian atau kegiatan, dan
dipublikasikan. hasil pengujia
Apakah kita
memerlukan data
sekunder dalam
menyelesaikan
masalah yang akan
diteliti?

Data sekunder
seperti apa yang
kita butuhkan?
Pemahaman Masalah:

Penjelasan Masalah

Formulasi Alternative-
Alternative Penyelesaian
Masalah yang Layak
Solusi Masalah
Metode pencarian data sekunder

manual
Up To Date
kombinasi
Tepat manual dan
Sesuai online
Biaya
Dicoba
Rencana PS
• Data apa saja yang diperlukan
• Bagaimana cara mendapatkannya? (sumber
data; metoda pengumpulan data)
• Apa alat bantu yang diperlukannya
Metoda IKM
1. Angket / kuesioner

teknik pengumpulan data yang


dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat
pertanyaan tertulis atau
pernyataan kepada orang lain
yang dijadikan responden
untuk dijawabnya
Prinsip Penulisan angket
• Isi dan tujuan pertanyaan : jika isi pertanyaan
ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala
yang jelas dalam pilihan jawaban.
• Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan
kemampuan responden.
• Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau
tertutup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan
adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup
maka responden hanya diminta untuk memilih
jawaban yang disediakan.
2. Wawancara

Wawancara adalah suatu


percakapan langsung dengan
tujuan-tujuan tertentu dengan
menggunakan format tanya
jawab yang terencana.
Diskusi terpusat (Focus Group Discussion),

yaitu suatu diskusi


yang dilakukan secara
sistematis dan terarah
mengenai suatu isu
atau masalah tertentu.
Persiapan wawancara
Membaca materi
latar belakang

Menetapkan tujuan
wawancara

Memutuskan siapa yang diwawancarai

Menyiapkan orang yang diwawancarai

Menentukan jenis dan struktur


pertanyaan
Jenis pertanyaan dalam wawancara
• Pertanyaan Terbuka • Pertanyaan Tertutup
• (Open – Ended) • (Close – Ended)
• pilihan bagi orang • membatasi respons
yang diwawancarai orang yang
untuk merespons diwawancarai
pedoman wawancara
• tidak terstruktur
• hanya memuat garis besar yang
akan ditanyakan
• terstruktur
• disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check-list
• semiterstruktur
• penggabungan antara wawancara
tidak terstruktur dengan
wawancara terstuktur.
Kiat-kiat wawancara
Ciptakan suasana wawancara yang
kondusif dan tidak tegang

Cari waktu dan tempat yang telah


disepakati dengan informan

Mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana


hingga ke yang serius

Bersikap hormat dan ramah terhadap


informan

Tidak menyangkal informasi yang


diberikan informan
Tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang
tidak ada hubungannya dengan  masalah/tema

Tidak bersifat menggurui terhadap informan

Tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan


tersinggung atau marah, dan sebaiknya dilakukan
secara sendiri
Jangan memberikan kesan kepada responden bahwa
mereka harus mengetahui jawaban atas semua
pertanyaan yang diajukan kepadanya

Ucapkan terima kasih


“tidak tahu ? sedang
berpikir

betul-betul tidak
tidak tahu mengerti

jawaban “tidak
tahu’ dianggap
lebih aman
3. Observasi

pengamatan langsung suatu


kegiatan yang sedang dilakukan.
Kaidah observasi
• Observasi dikerjakan dengan mengamati tanpa
alat atau dengan alat
• Memahami pola, norma dan makna perilaku
• melengkapinya dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen.
• Mencatat data observasi bukanlah sekadar
mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan
kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu
skala bertingkat
4. DOKUMNETASI / DATA SEKUNDER

manual
Up To Date
kombinasi
Tepat manual dan
Sesuai online
Biaya
Pengumpulan
Data

Sosial
Biofisik Kelembagaan
Ekonomi
Biofisik
• Curah hujan,
Klimatologi • Hari hujan,
• Intensitas hujan,
Topografi • Temperatur rata-rata,
• Kelembaban relatif,
Geologi • Kecepatan dan arah
angin,
• Lama penyinaran (durasi)
Hidrologi matahari.
Sumber Daya Mineral/ Bahan
Galian
geologi umum, geologi wilayah,
Bencana Alam dan data geologi permukaan.

Penggunaan Lahan
air permukaan dan air tanah
Tingkat kerusakan lahan
Keadaan vegetasi/liputan lahan
Data Sosial ekonomi

a. Kependudukan
b. Mata pencaharian
c. Pendapatan Penduduk
d. Luas Pemilikan Lahan
e. Jenis-jenis pemanfaatan ekosistem kawasan bergambut;
f. Kearifan lokal yang berkembang;
g. Tingkat adopsi petani terhadap teknologi kehutanan
h. Produksi Pertanian dan non pertanian
i. Keadaan Tenaga Kerja
j. Tingkat Upah dan Harga
k. Sarana dan Prasarana Perekonomian : Perhubungan : perekonomian ;
penyuluhan
l. Sarana dan prasarana pendidikan
m. Sarana dan prasarana kesehatan
Data Kelembagaan
a. Kompetensi, kesesuaian pendidikan dan pengelaman kerja, SDM di bidang
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
b. Ada tidaknya sistem insentif / disinsentif
c. Kewenangan organisasi pelaksanaan dalam kegiatan kehutanan (pemerintah,
pemerintah daerah, kelembagaan masyarakat)
d. Sistem pengendalian kegiatan kehutanan
e. Peran para pihak dalam pengendalian kegiatan kehutanan
f. Ada tidaknya konflik dengan nilai – nilai adat
g. Peraturan perundangan
h. Dana pendamping dari APBD
i. Tata hubungan kerja para pihak
j. Kelompok tani (Keberadaan; Efektifitas; Pranata Sosial)
k. Kearifan lokal/adat istiadat dan konflik yang mungkin terjadi;
l. Ketersediaan dana termasuk implementasi prinsip andil biaya (cost sharing)
m. Keberadaan LSM, Kelompok Pemuda, Kelompok Tani dan lain-lain;
n. Kebijakan pembangunan di wilayah yang bersangkutan (keberadaan bangunan
vital). Yanti Sofia, BDLHK Samarinda 31 31
KAJIAN POTENSI DESA
SKETSA DESA
KALENDER MUSIM
DIAGRAM VENN
Lanjut Materi Lain....

Anda mungkin juga menyukai