Anda di halaman 1dari 18

*

By Dr. Khaerul Saleh. SP.MSI


*
Sosiologi pedesaan adalah dua isilah yang
digabungkan menjadi satu, istilah ini ialah
istilah Sosiologi Dan Desa.
Sosiologi secara umumnya bisa didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
masyarakat,
sedangkan desa artinya kesatuan masyarakat
yang secara hukum berdiri sendiri dalam kurun
waktu tertentu.
*

Pengertian sosiologi pedesaan adalah


cabang Ilmu sosiologi yang secara mandiri
memberikan kajian mengenai hubungan
masyarakat dengan lingkungan pedesaan.
 Hubungan yang dimaksudkan ialah
hubungan sosial melalui proses interkasi
yang dilakukan secara individu atau
kelompok.
*
Sedangkan menurut para ahli, definisi sosiologi pedesaan antara lain adalah
sebagai berikut;
* Emil Durkheim
Ilmu yang mempelajarai fakta-fakta sosial yang mencangkup cara bertindak
cara berfikir , berperasaan yang berada diluar individu, diama fakta faktiut
memilikikekuatan untuk mengendalikan individu
* Samderson
Dalam pendangannya, pengertian sosiologi pedesaan adalah ilmu-ilmu sosial
yang memberikan kajian dan pembahasan dalam kemasyarakatan, kajian
yang dilakukan tentunya mengenai kehidupan yang ada di lingkungan
pedesaan.
* Smit dan PE zopt
Arti sosiologi pedesaan, menurutnya adalah wawasan yang disusun secara
sistematis (berurut-urut) dengan menggunakan penerapan metode
penelitian sosial yang ilmiah, penelitian tersebut terutama tentang
kehidupan masyarakat desa.
* Jhon M. Gillette (1922)
Menurutnya, pengertian sosiologi pedesaaan adalah
cabang ilmu sosiologi yang memberikan wawasan dan
pengetahuan mengenai bentuk komunitas atau kelompok
sosial yang ada di dalam pedesaan.
* Selo sumarjan
Ilmu kemasyarakatan yang mempeljari
strukturnsoasialdan proses proses soal termasuk
perubahan
* Suyono Sukamto
Ilmumyang memusatkan perhatian pada segi segi
kemasyarakatan yang bersifat umum Dn berusaha untuk
mendapaykan pola p[ola umum kehidupan masyarakat
Rogers
Pengertian sosiologi pedesaan adalah cabang ilmu
sosial yang memberikan bahasan dan pengetahuan
mengenai segala bentuk fenomena kehidupan dalam
masyarakat, fenomena kehidupan tersebut khususnya
dilakukan di dalam pedesaan.
Dari pengertian sosiologi pedesaan menurut para
ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi
pedesaan adalah cabang ilmu sosiologi yang
membahas tentang masyarakat desa dan lingkungan
sosial yang dialami, baik dalam kelompok sosial,
interaksi sosial, ataupun di dalam dinamika dalam
kelompok sosial di pedesaan.
Menurut T. Lynn SmithdanPaul E. Zapt
Sosiologi pedesaan adalah kumpulan
pengetahuan yang telah disistematisasi
yang dihasilkan lewat penerapan metode
ilmiah ke dalamstudi tentang masyarakat
pedesaan, struktur organisasinya, proses-
prosesnya, sistem sosialnya yang pokok
dan perubahan-perubahannya (Rahardjo,
1999).
Priyotamtomo(2001)
sosiologi pedesaan merupakan suatu studi yang melukiskan
hubungan manusiadi dalamdan antar kelompok yang ada di
lingkungan pedesaan. Pengertian “pedesaan” mencakup
wilayahyang disebut “rural” dibedakan dengan “urban”.
Secara lengkap pedesaan diartikan sebagai kawasan tempat
tinggal dan kerja yang secarajelas dapat dipisahkan dari
kawasanyang lain yangdisebut “kota Smithdan Zopt (1970)
Jadi, Sosiologi pedesaan adalah sosiologi yang tentang
struktur dan proses-proses sosial yang terjadi di pedesaan.
Bidang kajian ini menekankan pada masyarakat pedesaan
dan segala dinamikanya yang antara lain mencakup struktur
sosial, proses sosial, mata pencaharian, pola perilaku, serta
berbagai transformasi IPTEK..
*
Ruang lingkup materi sosiologi
pedesaan, antara lain adalah
sebagai berikut;
Kajian Mengenai Penduduk di
Pedesaan
Sistem Dasar Masarakat
Struktur dan Organisasi Sosial
Pola Pemukiman Desa
*Kajian Mengenai Penduduk di Pedesaan
Kajian utama dilakukan dalam sosiologi pedesaan
adalah mengenai perkembangan penduduknnya,
perkembangan ini antara lain tatacara masyarakat
mempertahankan keteraturan sosial, hubungan
sosial, dan cara masyarakat desa dalam menghadapi
perubahan sosial.
*Sistem Dasar Masarakat
Sistem dasar dalam masyarakat, menjadi fokus
kajian dalam sosiologi pedesaan. Sistem ini meliputi
tantang pembentukan sejarah pedesaan dan juga
kebiasaan atau adat istiadat yang ada di pedesaan
yang bersangkutan.
*Struktur dan Organisasi Sosial
Struktur dan organisasi pedesaan adalah salah satu
ruang lingkup kajian dalam sosiologi pedesaan,
struktur ini sendiri seperti aparatur kampung,
oragnisasi Pertanian, Kepemudaan, dan oraganisasi
lainnya. Tak luput juga dalam sosiologi pedesaan
mengkai tentang perkembangan oraganisasi dan
struktur sosial tersebut.
*Pola Pemukiman Desa
Pola pemukiman desa menjadi ruang lingkup kajian
yang didalami sosiologi pedesaan. Pola pemukiman ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan instrumen
penelitian sosial sehingga diharapkan bisa menjadi
refrensi ilmiah dalam memperkaya kajian ilmu
*
Beberapa kegunaan pentingnya sosiologi
pedesaan dipelajari, antara lain adalah sebagai
berikut;
1. Memberikan dan mengetahuan tentang
fungsi desa sebagai strategi dalam
pembangunan yang akan dilakukan.
2. Kegunaan lainnya, dapat memerikan
pemahaman kepada masyarakat tentang
kemajuan dan perkembangan desa
3. Memperkaya ilmu pengetahuan dengan
penelitian yang dilakukan.
*
Sejarah mengenai dasar adanya sosiologi
pedesaan, dimulai pada tahun 1920
dengan melihat perkembangan dan
probelama yang dialami desa-desa di
Amerika Serikat.
Tokoh yang melahirkan kajian ilmu ini
ialah Smith dan Zopt pada tahun 1970
melalui penyelesaian an teori yang
dicipakan dalam mengatasi dan mengkaji
tentang seluk beluk desa.
1. Desa adalah suatu tempat yang terutama untuk tempat tinggal dan
bahkan terutama sebagai pusat perdagangan. Desa-desa itu disusun
sebagian besar oleh rumah-rumah pertanian dan dihubungkan dengan
bangunan tambahan (Finch, 1957).
2. Desa adalah meliputi suatu kesatuan organisasi kehidupan so sial
didalam daerah yang terbatas (William, 1963).
3. Sebuah desa adalah bukan hanya kumpulan dari rumah-rumah
tempat tinggal. Desa adalah sebuah daerah pertanian yang padat
dengan batas-batas tertentu, biasanya 50 lOOO acre luasnya (1 acre=
4,047 m persegi) (Mitra, 1962).
4. Dapat dikatakan dengan tegas bahwa sebuah de sa adalah temp at
pemusatan penduduk dengan jurnlah antara 250 sampai 2500 orang
(Bunner, 1952). 5. Penjelasan resmi pasal 1, UU 1948;22 menyatakan
bahwa dengan desa dimaksudkan daerah yang terdiri dari satu a tau
lebih dari satu (di sumatra : Negeri, Marga, dan sebagainya) yang
digabungkan hingga merupakan satu daerah yang mempunyai syarat-
syarat cukup untuk berdiri menjadi daerah otonom yang berhak
mengatur dan men~ rumah tangganya sendiri.
Afektifitas: ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta,
kesetiaan, dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong
menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain,
dan menolongnya tanpa pamrih.
Orientasi kolektif, sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu
mereka mementingkan kebersamaan, tidak suka menonjolkan diri, tidak suka
akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan
keseragaman persamaan.
Partikularisme, pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya
dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu.
Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku
untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
Askripsi, yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak
diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan
suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya
prestasi).
Kekabaran (diffuseness), sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan
antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa
menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian
tersebut (red: pendapat Talcott Parson), dapat terlihat bahwa pada desa-desa
*
1 sederhana Mandiri
2 Mudah curiga terbuka
3 Menjunjung tinggi norma- kehidupan keagamaan
norma yang berlaku berkurang
didaerahnya
4 sifat kekeluargaan Berpola pikir rasional
5 Lugas atau berbicara apa Interaksi yang terjadi
adanya berdasarkan kepentingan
6 Menghargai orang lain egosentrik
7 Demokratis dan religius
8 Jika berjanji, akan selalu
diinga
1) Ekspansi perkotaan ke pedesaan, atau boleh dibilang
perluasan kawasan perkotaan dengan mengubah atau
mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan
perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka
ragam;
2) Invasi perkotaaan, pembangunan kota-kota baru seperti
misalnya Batam, Cikarang, Bekasi, Depok, Tangerang, dan
banyak kota baru lainnya sekitar Jakarta mengubah
perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau
hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
3) Penetrasi perkotaan ke pedesaan, masuknya produk, prilaku
dan nilai kekotaan ke pedesaan. Proses ini yang
sesungguhnya banyak terjadi saat ini dan tidak dapat
dikontrol pola dan pengaruhnya;
4) ko-operasi perkotaan-pedesaan, pada umumnya berupa
pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai