T : Triliun
REALISASI INVESTASI PROVINSI JAWA BARAT
5. Banten Rp 50,6 T
Keterangan:
T : Triliun
5 BESAR LOKASI di JAWA BARAT
2 Kabupaten Karawang
1 Kabupaten Bekasi Realisasi Investasi : Rp. 22,4 T (21,57%)
Realisasi Investasi : Rp. 26,5 T (25,53%) Penyerapan TKI : 21.811 Orang
Penyerapan TKI : 17.069 Orang LKPM : 2.764
LKPM : 8.109
3 Kabupaten Purwakarta
Realisasi Investasi : Rp. 8,99 T (8,67%)
Penyerapan TKI : 5.007 Orang
4 Kabupaten Bogor LKPM : 1.104
Realisasi Investasi : Rp. 7,66 T (7,39%)
Penyerapan TKI : 16.680 Orang
LKPM : 4.569
Jumlah Proyek LKPM Tertinggi
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bandung Barat LKPM : 8.109
PMA PMDN
Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi 7
1 1 Realisasi Investasi : Rp. 7,46 T (20,04%)
Realisasi Investasi : Rp. 20,39 T (30,70%)
Penyerapan TKI : 20.430Orang Penyerapan TKI : 7.514 Orang Kab. Bandung Barat
LKPM : 1.548 LKPM : 3.858 Realisasi Investasi : Rp. 2,01 T
(5,42%)
Penyerapan TKI : 1.876 Orang
g. Percepatan pembangunan
infrastruktur di kawasan yang belum
terlayani dengan pola KPS dan non-
KPS
STRATEGI
PENINGKATAN INVESTASI (1/3)
Melakukan program formalisasi NIB untuk UMKM sebagai bentuk legalisasi kegiatan usaha sehingga
1
realisasi investasi umkm tsb dapat tercatat.
Melakukan pemantauan dan pembinaan terkait perizinan dan pelaporan LKPM kepada pelaku
2
usaha di Jawa Barat termasuk UMKM.
Meningkatkan promosi investasi baik daring maupun luring, ex. Indonesia Investment Day,
WJIS, kunjungan kerja ke luar negeri & luar daerah provinsi, serta pengembangan digital 9
promotion
Pengembangan pelayanan perizinan : percepatan perizinan baik melalui OSS RBA maupun
12
pengembangan sistem dan aplikasi pendukung (internal) Jelita 5.5
Pelaku usaha mendapatkan pemahaman yang komprehensif dalam pengisian LKPM OSS RBA.
Meningkatkan kepatuhan pelaku usaha dalam melaporkan investasi yang sudah direalisasikan
pada setiap proyek.
Pencapaian target realisasi investasi secara nasional, meliputi realisasi investasi dan serapan
tenaga kerja yang tercatat pada LKPM.
Dasar Hukum LAPORAN KEGIATAN PENANAMAN MODAL
• UU (Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal) (Pasal 15)
1 •
•
PP (Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko) (Pasal 173 ayat (1) huruf c)
Perban (Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko) (Pasal 5 huruf c & Pasal 32 ayat (1)
• Perda (Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 tahun 2011 Tentang Penanaman Modal) (Pasal 25 huruf c )
5 PerBKPM No 5/2021 (Pasal 47) Tidak menyampaikan LKPM selama 2 (dua) periode
• Peringatan tertulis berturut-turut
Sanksi • Penghentian Sementara
• Pencabutan Perizinan Berusaha Menyampaikan LKPM pertama kali tanpa ada nilai
• Pencabutan PBUMKU tambahan realisasi investasi selama 4 (empat) periode
berturut-turut dengan nilai realisasi nihil
5
TAHAPAN REALISASI INVESTASI
PERLUASAN/
PERSIAPAN KONSTRUKSI PRODUKSI
RESTRUKTURISASI
Penambahan kapasitas
Bangunan, Operational cost, dan faktor produksi
Pembelian lahan,
Pembelian mesin, Biaya maintenance, lainnya, penggantian
Pra feasibility
dan peralatan, Biaya lain-lain mesin-mesin lama,
study,
Instalasi mesin, replanting, dan lain-
Biaya Persiapan
dan lain-lain lain
Melibatkan:
Tenaga kerja langsung, tenaga kerja outsourcing, tenaga kerja dari para sub-contractor.
KOMPONEN LAPORAN KEGIATAN
PENANAMAN MODAL
1. Keterangan Perusahaan
2. Realisasi Penanaman Modal 1.
a. Modal Tetap LKPM KONSTRUKSI
• Pengadaan tanah
• Pembangunan Bangunan Gedung
• Pengadaan Peralatan/Sarana/Mesin 2.
• Lain-lain (biaya operasional selama kegiatan konstruksi LKPM PRODUKSI
b. Modal Kerja untuk 1 turn over
3. Penggunaan Tenaga Kerja
a. Tenaga Kerja Indonesia
b. Tenaga Kerja Asing LKPM TRIWULANAN (NON UMK)
4. Produksi Barang/Jasa dan Pemasaran per tahun (pelaporan LKPM triwulan IV Tahap Produksi untuk kategori pelaku usaha non UMK dan
Semester II pelaku usaha UMK )
5. Kewajiban Perusahaan (pelaporan LKPM triwulan IV Tahap Produksi untuk kategori pelaku usaha non UMK )
a. Kewajiban Divestasi
b. BPJS Ketenagakerjaan
c. Kemitraan dengan UMKM
d. Pelatihan Tenaga Kerja
e. Tanggungjawab sosial perusahaan 1.
f. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan LKPM SEMESTER
4. Permasalahan yang dihadapi perusahaan
PELAPORAN LKPM TAHAP KONSTRUKSI/PERSIAPAN
Pencatatan Realisasi Penanaman Modal
MODAL
TETAP
Biaya yang dikeluarkan untuk Biaya pengeluaran untuk sewa tanah,
penggantian/penambahan bangunan, mesin peralatan, maupun
mesin/peralatan baru yang tidak penambahan kendaraan operasional
berdampak pada kapasitas produksi, penunjang usaha dan peralatan kantor, serta
baik yang diimpor maupun pembelian Mesin/ pengadaan sumber daya manusia serta
Lain-lain
lokal, termasuk peralatan pencegahan sarana/
kegiatan lain sebelum dilakukannya
pencemaran lingkungan, serta biaya Peralatan
operasional dan/atau komersia
pengiriman dan instalasi
Pencatatan realisasi penanaman modal tidak mengenal adanya penyusutan modal tetap dan revaluasi aset
PELAPORAN LKPM TAHAP KONSTRUKSI/PERSIAPAN
Komponen realisasi modal kerja hanya diisi pada saat kegiatan usaha siap operasional dan/atau komersial dengan
tambahan perhitungan nilai realisasi satu turnover* pengeluaran untuk bahan baku/penolong, gaji/upah karyawan, biaya
operasional (listrik, air, telepon), suku cadang, dan biaya overhead perusahaan
*) Satu turnover adalah satu periode perputaran/siklus biaya produksi/operasional mulai pembelian bahan baku sampai dengan penjualan hasil produksi (hasil penjualan produksi
digunakan untuk pembelian bahan baku kembali)
Pelaku Usaha dapat mencatat permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usahanya
PELAPORAN LKPM TAHAP OPERASIONAL DAN/ATAU
KOMERSIAL
Pencatatan Realisasi Penanaman Modal
Setelah operasional/produksi
komersial, tidak ada lagi
tambahan realisasi modal tetap, Modal Tetap Modal Kerja
kecuali adanya tambahan
Realisasi modal kerja diisi
pembelian baru berupa capital
apabila ada penambahan nilai
expenditure (capex) tanah,
Tanah realisasi pengeluaran bahan
bangunan, mesin produksi,
baku atau penolong, biaya
kendaraan, ataupun aset tetap
Tambahan gaji sewa lahan/gedung/kendaraan,
lainnya.
Mesin karyawan gaji/upah karyawan, biaya
operasional (listrik, air,
Tambahan biaya telepon), dan biaya overhead
Tambahan operasional lainny
a
capex/aset lainnya perusahaan
PELAPORAN LKPM TAHAP OPERASIONAL DAN/ATAU
KOMERSIAL
Pencatatan Realisasi Produksi/Jasa dan Pemasaran (untuk kategori pelaku usaha non UMK & pelaku usaha
UMK)
Realisasi produksi/jasa diisi atas produksi barang/jasa yang dihasilkan dalam satu tahun
Pencatatan realisasi ekspor dalam mata uang Dollar Amerika Serikat (US$) selama satu tahun dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal dilaksanakannya ekspor
Pencatatan Kewajiban Pelaku Usaha (hanya untuk kategori pelaku usaha non UMK)
a. Kewajiban divestasi
b. BPJS Ketenagakerjaan
c. Kemitraan
d. Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia pendamping yang akan menggantikan Tenaga Kerja Asing
e. Tanggung jawab sosial perusahaan
f. Kewajiban pengelolaan lingkungan
g. Kewajiban lainnya yang dipersyaratkan
Pencatatan realisasi produksi/jasa dan pemasaran serta kewajiban Pelaku Usaha hanya dilakukan saat pelaporan LKPM
triwulan IV untuk kategori pelaku usaha non UMK dan Semester II pelaku usaha UMK
ALUR VERIFIKASI LKPM
SANKSI
SURAT PERINGATAN
Kepatuhan Pelaku Usaha Membentuk Profil
Pelaku Usaha
DATA LEGALITAS
Informasi dan data terkait pelaku usaha
(Nama Pelaku Usaha, Alamat, NPWP, Status Penanaman Modal (PMA/PMDN),
Data Permodalan, Susunan Pemegang Saham, Maksud dan Tujuan)
DATA SHARING
DATA KEPATUHAN
Kriteria kepatuhan pelaku usaha
1. Sangat baik
2. Baik
3. Kurang baik
UPAYA MENINGKATKAN NILAI
KEPATUHAN
1. Menyampaikan LKPM secara benar dan disiplin
Dengan menyampaikan LKPM secara benar maka dapat terhindar dari status perlu perbaikan. Dengan
menyampaikan LKPM secara disiplin maka dapat meminimalisir terjadinya kesalahan akumulasi.
4. Menjalin komunikasi yang baik melalui layanan dan kanal yang disediakan
Saat ini tersedia berbagai layanan dan kanal diantaranya: Klinik LKPM, Konsultasi Pengawasan, Sosialisasi LKPM
oleh Kemeninvest/BKPM ataupun DPMPTSP, Layanan Pendampingan LKPM di DPMPTSP setempat
LKPM UMK
LKPM Non UMK
● Data yang harus Anda lengkapi: ● Sistem akan menampilkan data secara otomatis:
1. Tambahan Realisasi 1. Realisasi Penanaman Modal
2. Total Akumulasi Realisasi
Setelah operasional/produksi komersial, tidak ada lagi tambahan realisasi modal tetap, kecuali
atas pembelian capital expenditure (capex) berupa tanah, bangunan, mesin produksi,
kendaraan, ataupun asset perusahaan lainnya
DATA NILAI TOTAL AKUMULASI (APABILA
DIPERLUKAN)
● Pengisian Perubahan Data Nilai Total Akumulasi dapat digunakan apabila
Anda melakukan Pelaporan LKPM untuk pertama kali di OSS Berbasis
Risiko. Fitur ini hanya bisa digunakan satu kali untuk pemutakhiran nilai
akumulasi realisasi penanaman modal sesuai dengan kondisi riil
Penambahan pengisian
kategori permasalahan
pada kolom permasalahan
perusahaan
1. Isian permasalahan
perusahaan dikategorikan
menjadi beberapa kriteria.
2. Pelaku usaha dapat
mengisi permasalahan
dengan lebih dari 1 (satu)
kategori permasalahan.
PENGISIAN REALISASI PRODUKSI
5
BARANG/JASA ATAU PEMASARAN
List jenis barang/jasa akan muncul per item sesuai isian pelaku usaha pada sistem
perizinan
Kolom nilai
ekspor dalam US$
hanya dapat diisi
apabila pelaku
usaha mengisi
kolom ekspor (%)
Pengisian realisasi produksi barang/jasa atau pemasaran hanya diisi 1 (satu) kali per tahun pada triwulan 4
(untuk kategori pelaku usaha non UMK) dan semester 2 (untuk kategori pelaku usaha UMK)
6 PENGISIAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN
Kewajiban Divestasi
1. Kolom dipersyaratkan/tidak pada
Pengisian Kewajiban Divestasi
tergenerate secara otomatis sesuai data
pada perizinan.
a. Pelaku usaha menyampaikan LKPM tahap konstruksi untuk kegiatan usaha yang sudah komersial
b. Pelaku usaha mengisi nilai realisasi penanaman modal sama dengan nilai rencana investasi pada izin di OSS
c. Pengeluaran selama tahap kontruksi diluar tanah, bangunan/gedung, dan mesin/peralatan diinput sebagai
tambahan realisasi modal kerja
d. Tambahan realisasi modal tetap pada LKPM tahap produksi tidak disertai penjelasan
e. Data tambahan tenaga kerja diisi dengan tenaga kerja eksisting
f. Duplikasi pengisian LKPM, seperti:
• Mengisi nilai tambahan realisasi penanaman modal sama persis untuk setiap KBLI (apabila memiliki lebih
dari satu KBLI)
YANG PERLU DIPERHATIKAN
PELAKU USAHA