Melambangkan ketentraman
atau kedamaian.
Melambangkan keagungan,
kemuliaan dan kekayaan
ttd.
5 9 PENUTUP
1 1 PROFIL KAWASAN
PERKOTAAN
CEKUNGAN
BANDUNG
halaman v
Cekungan Bandung
merupakan salah satu
kawasan Metropolitan di
Provinsi Jawa Barat yang
mempunyai keunikan
yaitu satu-satunya
kawasan metropolitan di
Indonesia yang dikelilingi
oleh gunung dan
pegunungan.
TIM PELAKSANA
halaman vi
PENDAHULUAN
halaman 1
LATAR BELAKANG
halaman 2
Mempertimbangkan peran penting dan urgensi Dalam melaksanakan tugasnya BP Cekungan
pengelolaan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung menggunakan lima metode
Bandung sebagai kawasan strategis nasional, pelaksanaan tugas, meliputi:
maka Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Fasilitasi untuk optimasi pengelolaan dan
Cekungan Bandung dibentuk berdasarkan sinergi peran dalam pelayanan;
Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Akselerasi dalam rangka mewujudkan
Nomor 86 tahun 2020. rencana pembangunan yang sudah diatur
dalam Perpres Nomor 45 Tahun 2018;
Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Debottlenecking membantu memecahkan
Cekungan Bandung yang selanjutnya disebut hambatan dalam pelaksanaan kegiatan;
dengan BP Cekungan Bandung aktif bekerja Monitoring dan evaluasi untuk
sejak Bulan September 2021 untuk melakukan mengendalikan gap antara pelaksanaan
sinkronisasi dan koordinasi program-program dengan yang direncanakan; dan
perencanaan yang ada di Kawasan Perkotaan Memberikan rekomendasi untuk bahan
Cekungan Bandung. pertimbangan Kepala Daerah.
halaman 3
TUJUAN
RUANG LINGKUP
halaman 4
DASAR
HUKUM
DAN
REGULASI
halaman 5
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2018
Kawasan Perkotaan Cekungan Dalam rangka mewujudkan rencana
Bandung ditetapkan sebagai tata ruang Kawasan Perkotaan
Kawasan Strategis Nasional dari Cekungan Bandung dilakukan
sudut kepentingan ekonomi di dalam pengelolaan Kawasan Perkotaan
Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun Cekungan Bandung yang tercantum
2018 tentang Rencana Tata Ruang dalam Pasal 116. Pengelolaan
Kawasan Perkotaan Cekungan Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung. Penataan Ruang Kawasan Bandung dilaksanakan oleh Menteri,
Perkotaan Cekungan Bandung Menteri/ Kepala Lembaga,
bertujuan untuk mewujudkan Gubernur, dan Bupati/ Wali Kota
Kawasan Perkotaan yang berkelas sesuai dengan kewenangannya.
dunia sebagai pusat kebudayaan, Pengelolaan Kawasan Perkotaan
pusat pariwisata, serta pusat Cekungan Bandung oleh Menteri
kegiatan jasa dan ekonomi kreatif dapat dilaksanakan oleh Gubernur
nasional, yang berbasis pendidikan melalui dekonsentrasi dan/atau
tinggi dan industri berteknologi tinggi tugas pembantuan. Ketentuan lebih
yang berdaya saing dan ramah lanjut mengenai pelaksanaan
lingkungan. pengelolaan Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung diatur dengan
Peraturan Menteri.
halaman 6
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR 86 TAHUN 2020
halaman 10 halaman 7
STRUKTUR ORGANISASI BP CEKUNGAN BANDUNG
halaman 8
RENCANA TATA RUANG
WILAYAH PROVINSI JAWA
BARAT
Di dalam Pasal 11 (f) Peraturan Daerah Nomor Sektor unggulan yang dapat dikembangkan di
22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang WP KK Cekungan Bandung meliputi pertanian,
Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun hortikultura, industri non-polutif, industri kreatif,
2009-2029, disebutkan bahwa WP KK perdagangan, jasa, pariwisata dan perkebunan,
Cekungan Bandung, meliputi Kota Bandung, dengan meningkatkan manajemen
Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung pembangunan yang berkarakter lintas
Barat, Kota Cimahi dan sebagian wilayah di kabupaten/kota yang secara kolektif berbagi
Kabupaten Sumedang. peran membangun dan mempercepat
perwujudan PKN Kawasan Perkotaan Bandung
Fokus pengembangan WP KK Cekungan Raya.
Bandung, mencakup:
Kota Bandung, diarahkan sebagai kota inti Kebijakan pengembangan wilayah melalui
dari PKN dengan kegiatan utama keterkaitan fungsional antar WP, meliputi:
perdagangan dan jasa, industri kreatif dan kawasan yang terletak di bagian utara
teknologi tinggi, dan pariwisata; provinsi, menjadi kawasan yang
Kabupaten Bandung, diarahkan sebagai dikendalikan perkembangannya;
bagian dari PKN, dengan kegiatan utama kawasan yang terletak di bagian timur
industri non-polutif, agro industri, wisata provinsi, ditetapkan sebagai kawasan yang
alam, pertanian dan perkebunan; didorong perkembangannya;
Kabupaten Bandung Barat, diarahkan kawasan yang terletak di bagian selatan
sebagai bagian dari PKN dengan kegiatan provinsi, ditetapkan menjadi kawasan yang
utama industri non-polutif, pertanian, dibatasi perkembangannya;
industri kreatif dan teknologi tinggi; kawasan yang terletak di bagian barat
Kota Cimahi, diarahkan sebagai kota inti provinsi, ditetapkan menjadi kawasan yang
dari PKN dengan kegiatan utama ditingkatkan perkembangannya.
perdagangan dan jasa, industri kreatif,
teknologi tinggi dan industri non-polutif; dan;
Kabupaten Sumedang, diarahkan sebagai
PKL, dilengkapi sarana dan prasarana
pendukung, serta pusat pendidikan tinggi di
kawasan Jatinangor, agrobisnis, dan
industri nonpolutif. halaman 9
KESEPAKATAN BERSAMA
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung Sebagai tindak lanjut amanat tersebut, serta
sebagai Kawasan Strategis Nasional masih mempertimbangkan Kesepakatan Bersama
memiliki beberapa tantangan pengelolaan. para Kepala Daerah di Cekungan Bandung dan
Tantangan tersebut di antaranya terkait prioritas penanganan masalah yang bersifat
pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan regional, khususnya terkait pelayanan publik di
publik yang belum memadai, belum sektor penataan ruang, transportasi, sumber
terintegrasinya pengelolaan pembangunan dan daya air dan persampahan, Pemerintah
pengembangan Kawasan Perkotaan Cekungan Provinsi Jawa Barat menetapkan pembentukan
Bandung, serta belum terbentuknya kelembagaan pengelola dalam Peraturan
kelembagaan tata kelola yang bersifat Gubernur Jawa Barat Nomor 86 Tahun 2020
kolaboratif. Terkait hal itu, maka ditetapkan 4 tentang Badan Pengelola Kawasan Perkotaan
(empat) sektor prioritas yang akan ditangani Cekungan Bandung.
pengelolaannya, yaitu sektor penataan ruang,
sektor transportasi, sektor sumber daya air, dan
sektor persampahan.
halaman 10
PROFIL KAWASAN
PERKOTAAN
CEKUNGAN
BANDUNG
halaman 11
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
merupakan wilayah topografi berbentuk
cekungan dengan luas wilayah kurang lebih
349.750 hektar. Bagian terendah di Kawasan
ini merupakan dataran dengan luas kurang
lebih 75.000 hektar dan elevasi +650 m sampai
+700 m di atas permukaan laut dan dikelilingi
oleh gunung-gunung dengan elevasi mencapai
lebih dari +2.000 di atas permukaan laut.
halaman 12
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
memiliki ketinggian berkisar antara 600-2500
mdpl dengan titik terendah berada di Kota
Bandung yaitu 676 mdpl dan titik tertinggi
berada di Kabupaten Bandung Barat yaitu 2500
mdpl dengan kemiringan lereng yang bervariasi.
Topografi digolongkan dalam tiga jenis topografi,
yaitu dataran, lereng/punggung bukit dan
lembah dengan didominasi oleh perbukitan.
Wilayah Kabupaten Bandung sebagian besar
merupakan pegunungan atau perbukitan
dengan ketinggian 500-1.812 mdpl. Kota
Bandung terletak pada ketinggian 675-1.050
mdpl, Kota Cimahi terletak pada ketinggian 685-
1040 mdpl, Kabupaten Bandung Barat
mencapai 2500 mdpl dan ketinggian wilayah
Kabupaten Sumedang bekisar antara 26-1.684
mdpl yang berada di puncak Gunung
Tampomas.
Terlepas dari peran dan fungsinya sebagai Selain isu-isu penataan ruang dan transportasi
Kawasan Strategis Nasional dari sudut terdapat isu-isu lingkungan hidup dari sektor
kepentingan ekonomi, Kawasan Perkotaan sumber daya air meliputi: keterbatasan pasokan
Cekungan Bandung masih memiliki tantangan air baku, terbatasnya kemampuan pembiayaan
dan permasalahan yang perlu mendapatkan daerah untuk pengadaan air minum, adanya
penanganan serius. Beberapa isu permasalahan tumpang tindih dan kesenjangan tugas dan
tersebut terkait dengan isu-isu penataan ruang, fungsi antar-instansi pengelola sumber daya
seperti: adanya alih fungsi lahan di kawasan air, dan konflik penggunaan sumber daya air
yang berfungsi lindung dan meningkatnya lahan dan pengelolaan aset daerah. Sementara dari
kritis di kawasan hulu. Isu-isu layanan sektor persampahan isu permasalahan meliputi:
transportasi yang meliputi: jumlah pengguna jumlah dan kondisi TPA dan TPS yang belum
kendaraan pribadi masih tinggi, transportasi memadai, coverage pelayanan seluruh wilayah
publik (angkot, bus TMB, dll) yang belum belum optimal, dan armada pengangkutan
memadai, dan adanya peningkatan jumlah belum memadai.
perjalanan sebesar 1,61 kali lipat pada tahun
2032 yang tidak diikuti dengan perkembangan
luas jalan.
halaman 13
PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN
halaman 14
PROGRES QUICK WIN
TAHUN 2021
halaman 15
DIVISI
PENATAAN
RUANG Pada tahun 2021 terdapat tiga Quick Win atau
Program Percepatan yang menjadi fokus
kegiatan Badan Pengelola (BP) Kawasan
Lingkup divisi penataan ruang dalam Perkotaan Cekungan Bandung, yaitu:
melakukan kerja berfokus pada pengembangan Kawasan Bandung Utara – Review
pusat kegiatan, pemulihan lingkungan, kegiatan peraturan undang-undang, mekanisme
kehutanan (penghijauan, penanganan lahan perizinan dan pengendalian pemanfaatan
kritis dan alih fungsi lahan di Kawasan Bandung ruang;
Utara dan Selatan, konflik di wilayah Sinkronisasi penataan ruang antar
perbatasan, perwujudan RTH di Kab/Kota), Kabupaten/Kota dan Perpres No. 45 Tahun
rencana penanganan perumahan dan kawasan 2018; dan
permukiman, dan pengembangan kawasan Tindak lanjut program prioritas sesuai
berorientasi transit. dengan Perpres No.45 Tahun 2018.
Pertimbangan Teknis
Rekomendasi belum
Sudah Disampaikan 22 9 1 4 36
terbit
Kepada DPMPTSP
halaman 16
SINKRONISASI PENATAAN RUANG ANTAR KABUPATEN/KOTA
DAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2018
A. Pembentukan Forum Penataan Ruang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 BP Cekungan Bandung telah mendorong Dinas
Tahun 2021 serta Peraturan Menteri BMPR untuk segera membentuk FPR.
ATR/KBPN Nomor 15 Tahun 2021, diperlukan Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas BMPR
kelembagaan wadah di tingkat pusat dan melaksanakan Forum Group Discussion untuk
daerah yang bertugas untuk membantu membahas susunan keanggotan, bentuk
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pencantuman anggota FPR, mekanisme
dengan memberikan pertimbangan dalam rekrutmen perwakilan tokoh masyarakat,
pelaksanaan penataan ruang, yang disebut pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) dan
sebagai Forum Penataan Ruang (FPR). tugas FPR. Adapun batas waktu pembentukan
Sebelumnya, telah ada Tim Koordinasi FPR adalah hingga 1 April 2022. Dalam
Penataan Ruang Daerah (TKPRD), tim ad-hoc penyusunan FPR ini yang perlu diperhatikan
yang mempunyai fungsi membantu adalah mekanisme pelaporan dari Pemerintah
pelaksanaan tugas Gubernur dan Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi dalam
Bupati/Walikota dalam pelaksanaan koordinasi hal pengendalian. Sebaiknya perlu ada tugas
penataan ruang di daerah. Dengan berlakunya pelaporan sehingga ada peran pemerintah
peraturan tersebut, maka diperlukan provinsi yang dapat melakukan evaluasi atau
Transformasi TKPRD menjadi FPR sebagai penilaian terhadap kegiatan FPR. Selain itu,
penyesuaian dengan peraturan yang baru. perlu dibahas kembali mengenai mekanisme
pelaporan kepada Pemerintah Pusat.
Rapat Pembahasan Pembentukan Forum Penataan Ruang (FPR) Provinsi Jawa Barat
halaman 17
Dari hasil analisis diperoleh ketidaksinkronan
antara RTR KP Cekungan Bandung dan RTRW
Kabupaten/Kota pada indikasi program, sumber
pendanaan, dan lokasi. Secara garis besar,
rekap hasil analisis sinkronisasi menunjukan
terdapat indikasi program yang tidak sinkron
B. Sinkronisasi Indikasi Program karena perbedaan lokasi untuk indikasi
Rencana Tata Ruang Kawasan program serupa atau sama di dalam RTRW
Perkotaan Cekungan Bandung Kabupaten/Kota, lalu tidak tercantumnya lokasi
kegiatan dan/atau sumber pendanaan, serta
Dalam mendorong percepatan revisi RTRW terdapat indikasi program di dalam RTR KP
Kabupaten/Kota dalam rangka sinkronisasi Cekungan Bandung yang sama sekali belum
program/kegiatan, BP Cekungan Bandung terakomodir di dalam RTRW Kabupaten/Kota.
melakukan analisis sinkronisasi indikasi
program antara RTR KP Cekungan Bandung Sebagai tindak lanjut dari analisis sinkronisasi
dengan RTRW Provinsi dan RTRW yang telah dilakukan, maka BP Cekungan
Kabupaten/Kota di KP Cekungan Bandung. Bandung menyampaikan hasil analisis kepada
Tujuan dilaksanakannya sinkronisasi ini adalah masing-masing Kabupaten/Kota melalui surat
untuk meninjau keterpaduan antar dokumen untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
rencana tata ruang. Analisis dilakukan dengan pelaksanaan revisi RTRW daerahnya. Selain
telaah dokumen dan membandingkan muatan itu, BP Cekungan Bandung juga menghimpun
isi materi pada dokumen rencana tata ruang informasi terkait status revisi RTRW
terkait Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung Kabupaten/Kota serta tanggapan dari masing-
sehingga dapat diidentifikasi program yang masing Kabupaten/Kota terhadap hasil analisis
belum terakomodir baik di tingkat provinsi sinkronisasi yang telah dilakukan sebagai
maupun tingkat kabupaten/kota dalam bentuk bagian dari inventarisasi data dan informasi
matriks analisis. untuk kegiatan tindak lanjut berikutnya.
halaman 18
PERCEPATAN PENETAPAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
(RDTR) DAN PERATURAN ZONASI KAWASAN PERKOTAAN
Di dalam RTR Cekungan Bandung terdapat Terkait kendala tersebut, BP Cekungan
indikasi program penyusunan dan penetapan Bandung telah melakukan koordinasi dengan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota dan Kabupaten/Kota untuk mengidentifikasi hal-hal
Peraturan Zonasi Kota di 16 Kawasan yang dibutuhkan untuk dapat didukung oleh BP
Perkotaan di Cekungan Bandung. BP Cekungan Bandung. Perlu dilakukan
Cekungan Bandung melakukan identifikasi percepatan persetujuan substansi yang
status penyusunan RDTR di 16 Kawasan mengacu kepada Peraturan Menteri ATR/BPN
Perkotaan tersebut, didapatkan informasi No. 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara
bahwa beberapa Kabupaten/Kota sudah Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan
menyusun materi teknis RDTR namun terdapat Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana
kendala yaitu tertundanya proses persetujuan Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota
substansi di Kementerian ATR/BPN. Hal dan Rencana Detail Tata Ruang. Terkait hal
tersebut salah satunya dikarenakan belum tersebut, BP Cekungan Bandung juga
lengkapnya persyaratan pembahasan melakukan konsultasi/koordinasi melalui surat
persetujuan substansi dan beberapa daerah yang dikirim ke Kementerian ATR/BPN untuk
perlu memperbaharui materi teknis yang sudah memohon arahan terkait jenis fasilitasi yang
disusun berdasarkan Peraturan Menteri dapat BP Cekungan Bandung lakukan guna
ATR/BPN Nomor 11 dan Nomor 14 Tahun mempercepat proses pembahasan persetujuan
2021. substansi di daerah. Kegiatan terkait fasilitasi
ini akan diusulkan menjadi rencana kerja dan
Quick Win 2022.
halaman 19
TINDAK LANJUT PROGRAM PRIORITAS SESUAI DENGAN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2018
A. Pengembangan Pusat Pemerintahan Provinsi
Di dalam RTR Kawasan Perkotaan Cekungan Pada tahun 2021 dilakukan rapat Pembahasan
Bandung terdapat indikasi program berupa Rencana Kaji Ulang Pusat Pemerintahan
pengembangan, peningkatan, dan pemantapan (PUSPEM) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
pusat pemerintahan provinsi yang berlokasi di Barat, dengan diperoleh hasil, diantaranya:
Kecamatan Bandung Wetan di Kota Bandung. 1. Bappeda Jawa Barat untuk mengeluarkan
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari surat/rekomendasi Kaji Ulang kepada
Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Disperkim sebagai tindak lanjut saran
Provinsi Jawa Barat, dari hasil kajian pada Gubernur;
tahun 2019 telah diperoleh shortlist Calon 2. Perlu tindak lanjut untuk melakukan
Lokasi Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa konsultasi ke Inspektorat Provinsi Jabar,
Barat, yaitu: yang difasilitasi oleh Bappeda Jawa Barat
Kertajati Aerocity di Kabupaten Majalengka; guna mendapat petunjuk perlu tidaknya
Cileungsi di Kabupaten Bogor; dan dilakukan Kaji Ulang Pusat Pemerintahan
Cikalong Wetan (Walini Dsk) di Kabupaten yang terukur dari aspek regulasi,
Bandung Barat pembiayaan,dan skema kerja sama;
3. Ruang Lingkup Kaji Ulang mencakup 3
(tiga) lokasi kawasan, yaitu Kertajati
Aerocity Kabupaten Majalengka, Tegalluar
di Kabupaten Bandung dan Cikalong
Wetan (Walini dsk) di Kabupaten Bandung
Barat.
halaman 20
B. Kawasan Berorientasi Transit/
Transit Oriented Development
(TOD)
halaman 21
Sementara untuk hasil kunjungan lapangan di
Kawasan Stasiun Padalarang, informasi yang
diperoleh adalah terkait hal-hal berikut ini:
Stasiun KCJB akan terintegrasi dengan
Stasiun Padalarang;
Diperlukan perencanaan pengembangan
infrastruktur sebagai akses dari kawasan
permukiman yang telah eksisting ke pusat
kegiatan masyarakat;
PT. KCIC dan PT. KAI sudah berupaya
dalam melakukan pembebasan lahan
dalam pengembangan kawasan TOD;
Perencanaan TOD sudah ada namun masih
terkendala pembiayaan;
Dukungan pemerintah daerah dalam
pengembangan TOD bisa berupa perizinan
dan infrastruktur penghubung seperti jalan.
halaman 22
DIVISI
TRANSPORTASI
halaman 23
Kementerian Pemerintah Pemerintah
Perhubungan Provinsi Kab/Kota
Bantuan teknis,
persiapan
pembangunan
BRT
Pendampingan Menyiapkan
rencana lembaga
Mendukung
pengembangan pengelola
pelaksanaan
angkutan masal BRT
operasional
Pembangunan Pengadaan Mendukung
koridor khusus dan bus evaluasi dan
fasilitas Melaksanakan pengawasan
Menyediakan evaluasi dan
dukungan pengawasan
anggaran
operasional
melalui skema Buy
The Service
halaman 24
PERSIAPAN PENGELOLAAN
TRANSPORTASI UMUM MASAL
BERBASIS REL
halaman 25
KONEKTIVITAS ANTAR MODA
Salah satu permasalahan mendesak, penting, Tujuan dari Divisi Sumber Daya Air (SDA)
dan menjadi pelayanan dasar bagi masyarakat adalah untuk mengelaborasi dan menjajaki
Kawasan Cekungan Bandung adalah air bersih. implementasi permasalahan lintas wilayah
Saat ini cakupan pelayanan belum dapat terkait aspek sumber daya air di Kawasan
menjangkau seluruh masyarakat Cekungan Perkotaan Cekungan Bandung. Sebagai upaya
Bandung yang berjumlah lebih dari 9,5 juta untuk mengurai permasalahan tersebut, Divisi
penduduk. Ketersediaan air bersih tentunya Sumber Daya Air Badan Pengelola Kawasan
sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air baku Perkotaan Cekungan Bandung, menyusun
yang berada pada sumber air yang berupa Quick Win atau program percepatan setiap
mata air, sungai, situ, waduk, dan air tanah. tahunnya sebagai langkah inisiatif yang efektif
Keberlanjutan keberadaan sumber air sangat dan cepat dicapai dalam waktu satu tahun
dipengaruhi oleh konservasi atau perlindungan untuk mengawali pelaksanaan suatu program.
terhadap kawasan hulu Daerah Aliran Sungai Quick win 2021 divisi SDA yaitu:
(DAS). Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi terkait
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Regional
Koordinasi mengenai Implementasi
Pengelolaan Jasa Lingkungan
Pembahasan penanganan dan
pengendalian banjir
halaman 27
KOORDINASI, MONITORING, DAN
EVALUASI TERKAIT SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM (SPAM) REGIONAL
SPAM Regional Bandung Selatan Tahap 1 Kabupaten Bandung (kapasitas 150 liter/detik)
telah diresmikan pada tahun 2019 dengan dan Kota Bandung (kapasitas 200 liter/detik).
kapasitas 350 liter/detik untuk melayani Saat ini sedang dalam proses operasionalisasi.
Kabupaten
http://ppmicentre.com/20
21/11/13/proyek-
sinumbra-genjot-ekonomi-
sengsarakan-pribumi/
halaman 28
KOORDINASI MENGENAI IMPLEMENTASI
PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN
halaman 29
PEMBAHASAN ANTISIPASI MENGHADAPI
PENANGANAN DAN PUNCAK MUSIM PENGHUJAN
PENGENDALIAN BANJIR DI CEKUNGAN BANDUNG
Instansi Pemerintah Pusat maupun Daerah Diskusi dilakukan untuk menggali data
memiliki kewajiban untuk dalam melaksanakan informasi kegiatan yang telah dilakukan
program terkait Pengendalian Banjir. menghadapi puncak musim penghujan di
Pembahasan penanganan dan pengendalian wilayah Cekungan Bandung yang rawan
banjir dilakukan Bersama BBWS Citarum, bencana hidrometeorologi. Berkaitan dengan
Satgas Citarum, Pemerintah Provinsi, dan tindak lanjut, dikirimkan surat ke beberapa
Pemerintah Kabupaten/Kota, pemetaan lokasi instansi terkait berisi himbauan mengenai:
genangan banjir serta inventarisasi upaya Infrastruktur fisik pengendalian banjir yang
penanganan banjir yang telah dilakukan, telah dibangun (Terowongan Nanjung,
sebagai bahan masukan penyusunan Rencana polder dan tanggul) dipastikan berfungsi
Aksi sebagai penjabaran Perpres 45 tahun maksimal.
2018 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Informasi cuaca yang dikeluarkan pihak
Perkotaan Cekungan Bandung dan Rencana berwenang diperhatikan sebagai peringatan
Aksi PPK DAS Citarum. dini, sehingga mengurangi risiko bencana .
Satuan Tugas Pengendalian Banjir di
Program-program pengendalian banjir yang Kabupaten/Kota dipersiapkan siaga dan
dilakukan di Kawasan Perkotaan Cekungan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.
Bandung mayoritas merupakan program Adanya himbauan kepada masyarakat agar
Pemerintah Pusat (dalam hal ini dilakukan selalu siaga dan memperhatikan informasi
BBWS Citarum, Direktorat Jendal Sumber Daya dari pihak yang berwenang.
Air, Kementerian PUPR) dikarenakan Sungai Perlu dilakukan Revisi Rencana Kontigensi
Citarum yang mengalir di wilayah Cekungan Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan
Bandung merupakan Sungai Strategis Peraturan Perundang-undangan.
Nasional. Rencana indikasi program Perlu menyusun Rencana Kontigensi
pengendalian banjir untuk tahun 2022 dalam Wilayah Cekungan Bandung.
Rencana Aksi Citarum Harum 2021.
halaman 30
DIVISI
PERSAMPAHAN
Sektor persampahan di Kawasan Perkotaan Sebagai upaya untuk mendorong penyelesaian
Cekungan Bandung perlu segera mendapatkan masalah persampahan, selama bulan
penanganan serius, mengingat saat ini TPA September hingga Desember tahun 2021,
Sarimukti sebagai satu-satunya TPA Skala Divisi Persampahan melaksanakan tiga
Regional di Kawasan Cekungan Bandung program prioritas yang disebut dengan “Quick
sudah overcapacity dan direncanakan untuk Win” yaitu :
tidak beroperasi pada akhir tahun 2024. Percepatan pembangunan Tempat
Permasalahan lainnya terkait penanganan Pengolahan dan Pemrosesan Akhir
persampahan di Kawasan Cekungan Bandung Sampah (TPPAS) Legok Nangka
juga meliputi jumlah TPA skala kabupaten/kota Optimalisasi TPA di Kabupaten/Kota
yang belum memadai, jangkauan pelayanan Penerapan 3R di Masyarakat
persampahan yang belum optimal khususnya
di wilayah Kabupaten, dan armada
pengangkutan yang belum memadai.
halaman 31
TEMPAT PENGOLAHAN
DAN PEMROSESAN AKHIR
SAMPAH (TPPAS) LEGOK
NANGKA
halaman 32
TEMPAT PEMBUANGAN
AKHIR (TPA)
KABUPATEN/KOTA
halaman 33
PENERAPAN 3R
halaman 34
KAJIAN REGULASI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Kajian regulasi pengelolaan persampahan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa regulasi
pengelolaan persampahan masih bersifat umum dan belum bersifat teknis untuk mendorong
pengelolaan persampahan baik dari sisi pengurangan sampah maupun dari sisi penanganan
sampah.
halaman 35
KOORDINASI DAN SINKRONISASI
PROGRAM PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
Divisi persampahan beberapa kali melakukan
diskusi dan koordinasi dengan Kabupaten dan
Kota di wilayah Cekungan Bandung, terkait
program-program penanganan persampahan yang
dilakukan oleh Pemerintah dari level derah,
provinsi, dan pusat. Beberapa program
penanganan persampahan yang menjadi highlight
pada tahun 2021 dan akan ditindaklanjuti pada
tahun 2022, meliputi:
Koodinasi dengan DLH Provinsi Jawa Barat
terkait percepatan pembangunan dan
monitoring SPA Regional dan TPPAS Legok
Nangka;
Koordinasi dengan UPTD PSTR DLH Provinsi
Jawa Barat terkait mitigasi TPA Sarimukti,
sebagai implikasi dari kondisi TPA yang sudah
overcapacity, sementara TPPAS Legok
Nangka masih dalam proses pembangunan;
Diskusi terkait rencana pembangunan TPA
tingkat Kabupaten/Kota, TPST, TPS3R, dan
Bank Sampah;
Penguatan peran masyarakat dalam
pengurangan sampah melalaui 3R;
Fasilitasi pengembangan kemitraan dengan
swasta untuk pengelolaan sampah; dan
Fasilitasi penyusunan konsep integrasi
pengelolaan sampah
halaman 36
RENCANA KERJA
TAHUN 2022
halaman 37
SEKRETARIAT
BADAN
PENGELOLA
Pada tahun 2022, Sekretariat BP Cekungan
Bandung menetapkan 2 (dua) program Prioritas
(Quick Win), dengan 9 (sembilan) kegiatan.
Program Prioritas Sekretariat Badan Pengelola
yaitu:
halaman 38
PENINGKATAN FUNGSI DAN
PERAN BADAN PENGELOLA
KAWASAN PERKOTAAN
CEKUNGAN BANDUNG
halaman 39
DIVISI
PENATAAN
RUANG
Fasilitasi Penguatan
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Pengembangan Kawasan
Peruntukan Perumahan bagi
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR), Rumah
Khusus dan Prasarana dan
Sarana Umum (PSU)
halaman 40
FASILITASI PENGUATAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Mulai berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja Kegiatan dari program prioritas ini terdiri dari:
serta peraturan turunannya tentu berpengaruh
Penyusunan mekanisme pelaksanaan
terhadap relevansi beberapa substansi
pengendalian pemanfaatan ruang;
peraturan pengendalian pemanfaatan ruang
yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Kerjasama dengan perguruan tinggi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain itu dalam rangka pengendalian
proses pelaksanaan pengendalian terutama di pemanfaatan ruang
Kawasan Bandung Utara (KBU) dan Kawasan Penyusunan konsep sistem informasi
Bandung Selatan (KBS) yang sudah dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang;
hingga saat ini belum sesuai dengan yang
Penyusunan konsep sistem informasi
diharapkan.
pengendalian pemanfaatan ruang
Selain itu di dalam Peraturan Presiden Nomor Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
45 Tahun 2018 juga terdapat strategi terkait KKPR di Kabupaten/Kota
pengendalian pemanfaatan ruang, salah
satunya yaitu mengendalikan perkembangan
Tujuan dari program prioritas ini yaitu untuk:
fisik kawasan dengan daya dukung lingkungan
mendukung perwujudan Kawasan Bandung
rendah khususnya di Kawasan Perkotaan
Bagian Utara sebagai Kawasan Strategis
Cekungan Bandung bagian utara dan Kawasan
Provinsi serta pengendalian di Citarum Hulu
Perkotaan Cekungan Bandung bagian selatan.
sesuai dengan amanat Peraturan Presiden
Nomor 45 Tahun 2018;
Berdasarkan kondisi tersebut, Divisi Penataan
mewujudkan tertib pemanfaatan ruang di
Ruang mengupayakan perlu adanya
Kawasan Bandung Bagian Utara dan
penguatan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah perbatasan Kabupaten/Kota; dan
untuk KBU, KBS dan wilayah perbatasan
mengantisipasi konflik pemanfaatan ruang di
Kabupaten/Kota yang berpotensi terjadi konflik
wilayah perbatasan Kabupaten/Kota.
penataan ruang.
halaman 41
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA
DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN PERATURAN
ZONASI KAWASAN PERKOTAAN
Penyusunan dan Penetapan Rencana Detail Adapun tujuan dari Quick Win ini adalah
Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi mewujudkan RDTR kawasan perkotaan sekitar
Kawasan Perkotaan menjadi Quick Win 2022 sebagai Counter Magnet bagi Kawasan Inti
selanjutnya karena keberadaan RDTR sangat Cekungan Bandung.
penting dalam proses penataan ruang.
Berdasarkan Indikasi Program Utama di dalam Kegiatan fasilitasi percepatan pembahasan
RTR Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung persetujuan substansi RDTR Kawasan
terdapat RDTR 16 Kawasan Perkotaan (KP) Perkotaan terdiri dari:
yang perlu disusun.
Penyiapan materi teknis dan
Ranperkada
Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh
dari Kabupaten/Kota terkait, beberapa daerah Penyesuaian substansi materi teknis
baru mencapai tahap penyusunan materi teknis terhadap Peraturan Menteri ATR/KBPN
atau terhambat dalam proses persetujuan Nomor 11 tahun 2021 dan Peraturan
substansi. Sehingga dibutuhkan upaya Menteri ATR/KBPN Nomor 14 Tahun
percepatan hingga sampai penyusunan dan 2021
penetapan Peraturan Kepala Daerah (Perkada).
Penyiapan persyaratan persetujuan
substansi
halaman 42
PENGEMBANGAN KAWASAN PERUNTUKAN
PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN
RENDAH (MBR), RUMAH KHUSUS DAN PRASARANA
DAN SARANA UMUM (PSU)
Pada tahun 2021 telah dilakukan diskusi dengan Permasalahan terkait Backlog Perumahan
Dinas Perumahan Provinsi Jawa Barat terkait menjadi salah satu hal penting yang perlu
isu Perumahan dan Kawasan Permukiman diselesaikan mengingat angka Backlog
khususnya di Kawasan Perkotaan Cekungan Perumahan di Kabupaten/Kota di Kawasan
Bandung, salah satu yang ditindaklanjuti pada Perkotaan Cekungan cukup tinggi.
tahun 2022 adalah terkait Pengembangan
Kawasan Peruntukan Perumahan bagi Tabel Jumlah Backlog Perumahan Tahun 2020
halaman 43
PERWUJUDAN PROGRAM
PRIORITAS RENCANA TATA
RUANG KAWASAN
PERKOTAAN CEKUNGAN
BANDUNG
halaman 44
DIVISI
TRANSPORTASI
Penyiapan Pengelolaan
Transportasi Angkutan Umum
Massal Berbasis Jalan – Bus Rapid
Transit (BRT)
Pengembangan Transportasi
Angkutan Umum Massal Berbasis
Rel – Light Rail Transit (LRT)
halaman 45
PERSIAPAN PENGELOLAAN
TRANSPORTASI UMUM MASAL
BERBASIS JALAN -
Bus Rapid Transit (BRT)
halaman 46
PERSIAPAN PENGELOLAAN
TRANSPORTASI UMUM MASAL
BERBASIS REL- Light Rail Transit
(LRT)
Untuk pengembangan sarana tansportasi
massal berbasis rel – LRT, sesuai rencana akan
dilaksanakan dengan skema pembiayaan
KPBU. Divisi transportasi BP Cekban akan
membantu dan memfasilitasi dan membnatu
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan proyek
KPBU. Adapun rencana kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan pada Tahun 2022 adalah :
halaman 47
KONEKTIVITAS ANTAR
MODA
Program ini merupakan rencana untuk
mengintegrasikan seluruh moda angkutan
umum yang ada di Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung. Adapan kegiatan yang
akan dilakukan antara lain:
halaman 48
PENINGKATAN DAN PENYEDIAAN JALUR PEJALAN
PEMBANGUNAN JALAN KAKI DAN JALUR SEPEDA
Program pembangunan jalan di Kawasan Untuk mendukung pergerakan orang dalam
Perkotaan Cekungan Bandung, merupakan menjangkau sarana transportasi massal, maka
program yang paling banyak tercantum dalam perlu disediakan jalur pejalan kaki, jalur sepeda
Perpres 45 tahun 2018, yaitu 62 Indikasi dan saran pendukung pergerakan orang tanpa
Program. Sebagian besar berupa kendaraan bermotor lainnya.
pembangunan jalan bebas hambatan, dan jalan
kolektor primer. Divisi transportasi di tahun Divisi transportasi pada tahun 2022 ini akan
2022 akan melakukan beberapa kegiatan melakukan identifikasi program yang terkait
sebagai berikut: dengan sarana ini, khususnya yang sudah
direncanakan oleh Pemerintah Kota dan
Identifikasi rencana peningkatan dan Kabupaten terkait.
pembangunan jalan di Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung yang telah tercantum Identifikasi rencana peningkatan dan
1
dalam RTRW Provinsi Jawa Barat, RTRW pembangunan jalan di Kawasan
Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung, Perkotaan Cekungan Bandung
Kab. Bandung Barat, dan Kab. Sumedang
Monitoring dan Evaluasi kegiatan
2
Monitoring dan Evaluasi kegiatan penyediaan jalur pedestrian dan jalur
pembangunan jalan sepeda
halaman 49
DIVISI
SUMBER
DAYA AIR
Pada tahun 2022 Divisi Sumber Daya Air
menyusun kembali Rencana Kerja Tahun
2022. Diantara rencana kerja tersebut terdapat
kegiatan yang masih merupakan kelanjutan
dari Program Prioritas (Quick Win) Tahun
2021. Terdapat lima percepatan penyelesaian
(Quick Win) Divisi Sumber Daya Air Tahun
2022 berdasarkan indikasi Peraturan Presiden
Nomor 45 Tahun 2018, baik terkait air baku,
lahan kritis, maupun pengendalian banjir.
Program Prioritas Divisi Sumber Daya Air,
yaitu:
Pengembangan, rehabilitasi,
revitalisasi, peningkatan fungsi
kawasan lindung
Pengembangan, Peningkatan,
Pemantapan Instalasi Pengolahan
Air Limbah
halaman 50
PENGEMBANGAN,
PENINGKATAN, DAN
PEMANTAPAN UNIT
DISTRIBUSI AIR MINUM
halaman 51
PENGEMBANGAN,
PENINGKATAN DAN
PEMANTAPAN SPAM
PENGEMBANGAN, PENGEMBANGAN,
REHABILITASI, REVITALISASI, PENINGKATAN,
PENINGKATAN FUNGSI PEMANTAPAN INSTALASI
KAWASAN LINDUNG PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Program ini merupakan kegiatan lanjutan dari Pengembangan, Peningkatan dan Pemantapan
kegiatan tahun 2021 dan perlu tindaklanjut dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
FGD sebelumnya yang membahas Penerapan Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Fasilitasi,
Konsep Jasa Lingkungan sebagai Upaya akselerasi dan monev implementasi rencana
Konservasi Wilayah Hulu pada Kawasan pembangunan IPAL di Kabupaten/Kota. Output
Perkotaan Cekungan Bandung. Kegiatan yang kegiatan yang diharapkan di 2022 adalah
dilaksanakan meliputi Pengembangan Laporan progres implementasi pembangunan
mekanisme penerapan Jasa Lingkungan untuk IPAL di Kabupaten/Kota.
peningkatan fungsi kawasan lindung.
Adapun isu yang menguatkan program kegiatan
Adapun isu yang menguatkan program kegiatan bahwa adanya rencana pembangunan IPAL
bahwa adanya rencana Entitas Pemanfaatan pada beberapa wilayah di Cekungan Bandung.
Jasa Lingkungan Non Wisata Alam yang Selain itu pada 2022-2023 terdapat kerjasama
Dikembangkan di Cekungan Bandung. Output Program Green Infrastructure Initiative (GII)
yang diharapkan di 2022 adalah terbentuknya yang juga berintervensi dengan wilayah
mekanisme penerapan jasa lingkungan untuk Cekungan Bandung.
peningkatan fungsi kawasan lindung, dalam hal
ini lokus yang dimaksud pada lahan kritis.
halaman 52
PENGEMBANGAN, PENINGKATAN, DAN
PEMANTAPAN SISTEM PENGENDALIAN BANJIR
Meneruskan kegiatan tahun sebelumnya yang Adapun isu strategis yang menguatkan dalam
juga perlu dikembangkan kembali terkait isu menjalan program kegiatan, yaitu:
banjir, Divisi Sumber Daya Air pada tahun 2022
merencakan tiga kegiatan utama meliputi: Masih adanya 7 titik lokasi banjir yang
1 belum tertangani di Cekungan Bandung
Fasilitasi, Debottlenecking dan dan adanya rencana pengendalian
Monitoring evaluasi implementasi banjir Sungai Cidurian yang dibangun
rencana pengendalian banjir dengan Belum terintegrasinya sistem peringatan
output yang diharapkan di 2022 adalah 2 dini banjir yang ada di BBWS Citarum
1 Laporan progres implementasi dengan data curah hujan di BMKG
pembangunan infrastruktur
pengendalian banjir; dan Pembaharuan Adanya inisiasi sistem pengendalian
3 banjir Bandung Selatan terintegrasi
komitmen antar pemerintah pusat,
provinsi, dan kota/kabupaten dengan pengembangan kawasan
perkotaan yang perlu dilakukan
Fasilitasi Penyusunan Kebijakan dan fasilitasi, akselerasi, serta monitoring
mekanisme peringatan dini banjir evaluasi dalam penyusunan dokumen.
2 terintegrasi dengan output yang
diharapkan di 2022 adalah Mekanisme
peringatan dini banjir yang terintegrasi
halaman 53
DIVISI
PERSAMPAHAN
halaman 54
PEMBANGUNAN DAN
PENGEMBANGAN TEMPAT
PENGOLAHAN DAN
PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
(TPPAS) LEGOK NANGKA
halaman 55
AKSELERASI PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DAN
STASIUN PERALIHAN PENINGKATAN TPA
ANTARA (SPA) REGIONAL KABUPATEN/KOTA
Dalam upaya meningkatkan penanganan Pengembangan dan peningkatan TPA
persampahan di Kawasan Cekungan Bandung, Kabupaten/Kota dilakukan sebagai upaya untuk
perlu dibangun Stasiun Peralihan Antara (SPA) meningkatkan kapasitas Kabupaten dan Kota
Regional yang dapat berfungsi sebagai Tempat untuk mengolah atau mengelola sampah di
Pengolahan Sampah sebelum sampah (residu) wilayahnya. Program ini akan dilakukan melalui
diangkut ke TPA. Dalam program ini Divisi tiga kegiatan, yang meliputi:
Persampahan Badan Pengelola Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung, akan
Fasilitasi diskusi/koordinasi untuk
membantu terlaksananya pembangunan SPA
melalui kegiatan:
1 mitigasi risiko pengelolaan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti
Koordinasi dengan Kabupaten/Kota
1 untuk rencana pembangunan SPA 2
Fasilitasi penetapan kebijakan
revitalisasi TPA Leuwigajah
halaman 56
AKSELERASI PENGURANGAN SAMPAH
MELALUI 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 41 ayat Badan Cekungan Bandung mendorong
1 Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2018 penerapan ekonomi sirkular melalui:
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan
Penguatan kelembagaan Bank
Perkotaan Cekungan Bandung bahwa Sistem
pengelolaan persampahan ditetapkan untuk
1 Sampah dengan mendorong
insentif/dukungan pemerintah daerah
mengurangi, menggunakan kembali, dan
mendaur ulang sampah guna meningkatkan Integrasi proses komposting sampah
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan organik menggunakan Black Soldier
serta menjadikan sampah sebagai sumber 2 Flies atau magot agar memberikan
daya. Pengelolaan persampahan yang nilai tambah ekonomi berupa pakan
berkelanjutan adalah yang menerapkan konsep ternak
Circular Economy dan mengubah mindset
Revitalisasi TPS3R dengan melibatkan
sebagai sumber daya/material yang mampu
dimanfaatkan. 3 komunitas penggiat sampah dan
bantuan pendanaan alternatif
halaman 57
INTEGRASI PELAYANAN
SAMPAH REGIONAL
halaman 58
PENUTUP
halaman 59
SIMPULAN
Capaian pelaksanan kinerja tahun 2021 Penyusunan Laporan Kinerja BP Cekungan
menjadi refleksi kinerja BP Cekungan Bandung Bandung Tahun 2021 ini merupakan hasil
di tahun 2022 dan tahun-tahun selanjutnya. BP kajian kegiatan secara objektif serta fakta dan
Cekungan Bandung sejauh ini sudah informasi aktual selama pelaksanaan kegiatan
melakukan berbagai koordinasi dengan pada periode September - Desember Tahun
pemerintah Kabupaten/Kota serta stakeholder 2021.
lain yang terlibat. Sehingga diperoleh hasil
kinerja yang telah dijelaskan pada bab Diharapkan buku laporan kinerja ini dapat
sebelumnya. menjadi bahan koreksi sekaligus gambaran
pelaksanaan kegiatan BP Cekungan Bandung
Laporan kinerja BP Cekungan Bandung Tahun pada tahun 2022 sehingga tujuan Rencana
2021 merupakan salah satu bentuk Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan
pertanggungjawaban Pelaksana kepada Tim Bandung sesuai Peraturan Presiden Nomor 45
Koordinasi, Dewan Pengarah, dan Sekretariat Tahun 2018 dapat tercapai.
Dewan Pengarah, serta kepada publik.
halaman 60
SARAN/
REKOMENDASI
Secara umum pelaksanaan kegiatan BP Untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun 2022,
Cekungan Bandung Tahun 2021 telah berjalan diupayakan terus melanjutkan koordinasi dan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan perencanaan sejak awal tahun melalui
sebelumnya. Namun, untuk mendapatkan hasil penetapan rencana kerja sehingga dapat
yang lebih maksimal, maka diperlukan tindak mengurangi kemungkinan keterlambatan dalam
lanjut menerus dari pencapaian tahun 2021. pelaksanaan kegiatan. Selain itu penguatan
kelembagaan BP Cekungan Bandung juga
Adapun urusan yang menjadi prioritas perlu terus dilakukan.
penanganan BP Cekungan Bandung adalah
yang bersifat lintas, sehingga koordinasi antar Selain perencanaan, BP Cekungan Bandung
daerah sangat dibutuhkan. Terkait hal tersebut juga menyusun komitmen bersama antar kota
diharapkan agar setiap kabupaten/kota memiliki dan kabupaten di Kawasan Perkotaan
perwakilan yang dapat berperan aktif dan Cekungan Bandung. Upaya ini agar kegiatan
berkesinambungan dalam mendukung yang bersifat regional selalu dilakukan
pelaksanaan kegiatan BP Cekungan Bandung. bergotong-royong antarwilayah dan multipihak
di Cekungan Bandung.
halaman 61
PENGARAH
PENYUSUN
FOTOGRAFER
EDITOR
DITERBITKAN OLEH