Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN TAHUNAN

BADAN PENGELOLA KAWASAN PERKOTAAN


CEKUNGAN BANDUNG - TAHUN 2021

TIM PELAKSANA BP CEKUNGAN BANDUNG


MAKNA
LOGO

Melambangkan ketentraman
atau kedamaian.

Melambangkan kesuburan dan


kemakmuran tanah

Melambangkan keagungan,
kemuliaan dan kekayaan

Warna hijau yang berhubungan melambangkan Berfilosofi dari bentuk sebuah


keterkaitan dan keterikatan satu dengan lainnya cekungan yang kemudian
sebagai bentuk kerjasama dan kolaborasi antar digabungkan dengan inisial
kabupaten kota di wilayah Cekungan Bandung. huruf C dan B (b kecil).
PENGANTAR GUBERNUR
JAWA BARAT
Alhamdulillah, puji dan syukur saya haturkan
atas tersusunnya laporan tahunan Badan
Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung Tahun 2021.

Provinsi Jawa Barat memiliki empat


Kawasan Strategis Nasional (KSN) salah
satunya adalah KSN Cekungan Bandung,
yang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 45 Tahun 2018 tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung. Untuk pengelolaan
Kawasan ini diatur dalam Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 24 Tahun 2020.

Amanat pengelolaan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung ditindaklanjuti melalui


Pembentukan Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung berdasarkan
Peraturan Gubernur Nomor 86 Tahun 2020. Pembentukan Badan Pengelola ini bertujuan
untuk mendukung optimasi pengelolaan dan sinergi peran dalam pemenuhan pelayanan
bidang penataan ruang, transportasi, sumberdaya air, persampahan di Kawasan
Cekungan Bandung yang bersifat lintas wilayah administratif, lintas fungsi, dan lintas
dampak (eksternalitas) untuk mewujudkan tujuan pembangunan berdasarkan Peraturan
Presiden tentang Kawasan Strategis Nasional Perkotaan Cekungan Bandung.
Pembentukan Badan Pengelola ini diharapkan dapat mendorong proses perencanaan
dan pembangunan yang terintegrasi, melalui inovasi dan kolaborasi antar seluruh
pemangku kepentingan.

Bandung, Februari 2022


Gubernur Jawa Barat

ttd.

MOCHAMAD RIDWAN KAMIL


halaman ii
halaman iii
halaman iv
Daftar Isi
1 PENDAHULUAN 1 5 PROGRES QUICK
WIN TAHUN 2021

5 DASAR HUKUM DAN


REGULASI 3 7 RENCANA KERJA
DAN QUICK WIN
TAHUN 2022

5 9 PENUTUP

1 1 PROFIL KAWASAN
PERKOTAAN
CEKUNGAN
BANDUNG

halaman v
Cekungan Bandung
merupakan salah satu
kawasan Metropolitan di
Provinsi Jawa Barat yang
mempunyai keunikan
yaitu satu-satunya
kawasan metropolitan di
Indonesia yang dikelilingi
oleh gunung dan
pegunungan.

TIM PELAKSANA

halaman vi
PENDAHULUAN

halaman 1
LATAR BELAKANG

Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung Kebijakan pengembangan wilayah Cekungan


merupakan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Bandung dalam rangka meningkatkan
dari sudut kepentingan ekonomi yang pengelolaan pembangunan yang berkarakter
ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden lintas Kabupaten/Kota yang secara kolektif
(Perpres) Nomor 45 Tahun 2018 tentang berbagi peran membangun dan mempercepat
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan perwujudan fungsi Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung. Cekungan Bandung telah ditetapkan di dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Tujuan penataan ruang untuk mewujudkan Barat Tahun 2009-2029. Kebutuhan
Kawasan Perkotaan yang berkelas dunia pengelolaan pembangunan tersebut
sebagai pusat kebudayaan, pusat pariwisata, mempertimbangkan berbagai permasalahan
serta pusat kegiatan jasa dan ekonomi kreatif yang ada di Cekungan Bandung yang berkaitan
nasional, yang berbasis pendidikan tinggi dan dengan pelayanan publik, bersifat lintas
industri berteknologi tinggi yang berdaya saing wilayah, multisektor, dan tidak dapat ditangani
dan ramah lingkungan. Pengelolaan Kawasan hanya oleh satu pemerintah daerah.
Perkotaan Cekungan Bandung tercantum
dalam Pasal 116 tentang Pengelolaan Hal tersebut telah ditindaklanjuti oleh
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama
dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di
Cekungan Bandung dengan membuat
Kesepakatan Bersama dalam melaksanakan
kerjasama antar daerah di wilayah Bandung
Raya yang meliputi 14 sektor.

halaman 2
Mempertimbangkan peran penting dan urgensi Dalam melaksanakan tugasnya BP Cekungan
pengelolaan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung menggunakan lima metode
Bandung sebagai kawasan strategis nasional, pelaksanaan tugas, meliputi:
maka Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Fasilitasi untuk optimasi pengelolaan dan
Cekungan Bandung dibentuk berdasarkan sinergi peran dalam pelayanan;
Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Akselerasi dalam rangka mewujudkan
Nomor 86 tahun 2020. rencana pembangunan yang sudah diatur
dalam Perpres Nomor 45 Tahun 2018;
Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Debottlenecking membantu memecahkan
Cekungan Bandung yang selanjutnya disebut hambatan dalam pelaksanaan kegiatan;
dengan BP Cekungan Bandung aktif bekerja Monitoring dan evaluasi untuk
sejak Bulan September 2021 untuk melakukan mengendalikan gap antara pelaksanaan
sinkronisasi dan koordinasi program-program dengan yang direncanakan; dan
perencanaan yang ada di Kawasan Perkotaan Memberikan rekomendasi untuk bahan
Cekungan Bandung. pertimbangan Kepala Daerah.

halaman 3
TUJUAN

Laporan ini disusun sebagai laporan kinerja


Badan Pengelola Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung selama periode bulan
September – Desember 2021 dalam rangka
membangun dan mempercepat perwujudan
fungsi Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung.

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup substansi laporan ini meliputi:

Profil Kawasan Perkotaan Cekungan


Bandung;
Progres Program Prioritas (Quick Win)
Tahun 2021;
Rencana Kerja dan Program Prioritas
(Quick Win) Tahun 2022; dan
Simpulan dan Saran/Rekomendasi.

halaman 4
DASAR
HUKUM
DAN
REGULASI
halaman 5
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2018
Kawasan Perkotaan Cekungan Dalam rangka mewujudkan rencana
Bandung ditetapkan sebagai tata ruang Kawasan Perkotaan
Kawasan Strategis Nasional dari Cekungan Bandung dilakukan
sudut kepentingan ekonomi di dalam pengelolaan Kawasan Perkotaan
Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun Cekungan Bandung yang tercantum
2018 tentang Rencana Tata Ruang dalam Pasal 116. Pengelolaan
Kawasan Perkotaan Cekungan Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung. Penataan Ruang Kawasan Bandung dilaksanakan oleh Menteri,
Perkotaan Cekungan Bandung Menteri/ Kepala Lembaga,
bertujuan untuk mewujudkan Gubernur, dan Bupati/ Wali Kota
Kawasan Perkotaan yang berkelas sesuai dengan kewenangannya.
dunia sebagai pusat kebudayaan, Pengelolaan Kawasan Perkotaan
pusat pariwisata, serta pusat Cekungan Bandung oleh Menteri
kegiatan jasa dan ekonomi kreatif dapat dilaksanakan oleh Gubernur
nasional, yang berbasis pendidikan melalui dekonsentrasi dan/atau
tinggi dan industri berteknologi tinggi tugas pembantuan. Ketentuan lebih
yang berdaya saing dan ramah lanjut mengenai pelaksanaan
lingkungan. pengelolaan Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung diatur dengan
Peraturan Menteri.

PERATURAN MENTERI ATR/KBPN


NOMOR 24 TAHUN 2020
Dalam rangka mewujudkan Rencana Daerah, dilakukan melalui
Tata Ruang Kawasan Perkotaan Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung sebagai suatu Cekungan Bandung.
kawasan strategis nasional,
dilakukan operasionalisasi Kawasan Pelaksanaan Pengelolaan Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung Perkotaan Cekungan Bandung
secara terkoordinasi oleh Pemerintah dilakukan oleh Gubernur sebagai
Pusat dan Pemerintah Daerah wakil Pemerintah Pusat. Dalam
sesuai dengan yang tertuang dalam rangka pelaksanaan pengelolaan
Pasal 3. Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung, Gubernur dapat
Koordinasi pengelolaan Kawasan membentuk kelembagaan
Perkotaan Cekungan Bandung koordinasi pengelolaan kawasan.
tertuang dalam Pasal 5 yang Untuk pelaksanaan pengelolaan
menyebutkan bahwa kawasan Perkotaan Cekungan
Operasionalisasi Kawasan Bandung akan dilakukan oleh
Perkotaan Cekungan Bandung yang Gubernur sebagai wakil Pemerintah
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat .

halaman 6
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR 86 TAHUN 2020

Tujuan pembentukan BP Cekungan Sedangkan untuk pelaksana adalah


Bandung tertuang dalam Pasal 4 satuan kerja di bawah Dewan Pengarah
Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 86 dan Sekretariat Dewan Pengarah
Tahun 2020 yaitu: menyelenggarakan sebagaimana yang diatur dalam Pasal
kemanfaatan umum berupa pemenuhan 13 dengan tugas sebagai berikut:
pelayanan bidang sumber daya air, melaksanakan penyusunan
transportasi, persampahan, lingkungan program kerja pengelolaan
hidup, kehutanan dan penataan ruang Kawasan sesuai RTR Kawasan
di Kawasan; memberikan manfaat bagi Perkotaan Cekungan Bandung;
perkembangan perekonomian dan melaksanakan sinkronisasi
pembangunan daerah; dan optimasi perencanaan kebutuhan anggaran
pengelolaan dan sinergi peran dalam dalam rangka pelaksanaan program
pelayanan yang bersifat lintas wilayah kerja pengelolaan Kawasan;
administratif, lintas fungsi dan lintas melaksanakan program kegiatan
dampak. Dalam menjalankan tugas, BP pengelolaan Kawasan sesuai
Cekungan Bandung melaksanakan program kerja yang telah
urusan pemeritahan yang didasarkan ditetapkan;
pada kesepakatan dan/atau kerja sama menyusun regulasi dan kebijakan
antar daerah. dalam kaitannya dengan
pengelolaan Kawasan;
Susunan organisasi BP Cekungan melaksanakan pemenuhan sarana
Bandung dalam pasal 8 terdiri atas Tim dan prasarana pelayanan di bidang
Koordinasi, Dewan Pengarah dan sumber daya air, transportasi,
Pelaksana. Tim Koordinasi dibentuk persampahan, lingkungan hidup
oleh Menteri yang menyelenggarakan dan kehutanan, serta penataan
urusan bidang penataan ruang. Untuk ruang Kawasan;
Dewan Pengarah tertuang dalam pasal melaksanakan fasilitasi teknis
10 ayat 2 yang terdiri atas Gubernur pembiayaan dan/atau investasi
Jawa Barat, Bupati Bandung Barat, dalam rangka peningkatan dan
Bupati Bandung, Bupati Sumedang, pengembangan pelayanan di
Wali Kota Bandung, dan Wali Kota bidang sumber daya air,
Cimahi. Untuk mendukung kelancaran transportasi, persampahan,
pelaksanaan tugas Dewan Pengarah lingkungan hidup dan kehutanan,
dibentuk Sekretariat Dewan Pengarah. serta penataan rulang Kawasan;
melaksanakan koordinasi dalam
Sebagaimana tercantum dalam Pasal rangka pemberian rekomendasi
11 Sekretariat Dewan pengarah terdiri penataan ruang yang berkaitan
atas Sekretaris Daerah (Sekda) dengan Kawasan; dan
Provinsi selaku ketua, Kepala Bappeda melaksanakan pelaporan kegiatan
Provinsi sebagai wakil ketua dan kepada Tim Koordinasi dan Dewan
Sekda, serta Kepala Bappeda Pengarah.
Kabupaten dan/atau Kota di Kawasan
Cekungan Bandung sebagai anggota.

halaman 10 halaman 7
STRUKTUR ORGANISASI BP CEKUNGAN BANDUNG

halaman 8
RENCANA TATA RUANG
WILAYAH PROVINSI JAWA
BARAT

Di dalam Pasal 11 (f) Peraturan Daerah Nomor Sektor unggulan yang dapat dikembangkan di
22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang WP KK Cekungan Bandung meliputi pertanian,
Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun hortikultura, industri non-polutif, industri kreatif,
2009-2029, disebutkan bahwa WP KK perdagangan, jasa, pariwisata dan perkebunan,
Cekungan Bandung, meliputi Kota Bandung, dengan meningkatkan manajemen
Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung pembangunan yang berkarakter lintas
Barat, Kota Cimahi dan sebagian wilayah di kabupaten/kota yang secara kolektif berbagi
Kabupaten Sumedang. peran membangun dan mempercepat
perwujudan PKN Kawasan Perkotaan Bandung
Fokus pengembangan WP KK Cekungan Raya.
Bandung, mencakup:
Kota Bandung, diarahkan sebagai kota inti Kebijakan pengembangan wilayah melalui
dari PKN dengan kegiatan utama keterkaitan fungsional antar WP, meliputi:
perdagangan dan jasa, industri kreatif dan kawasan yang terletak di bagian utara
teknologi tinggi, dan pariwisata; provinsi, menjadi kawasan yang
Kabupaten Bandung, diarahkan sebagai dikendalikan perkembangannya;
bagian dari PKN, dengan kegiatan utama kawasan yang terletak di bagian timur
industri non-polutif, agro industri, wisata provinsi, ditetapkan sebagai kawasan yang
alam, pertanian dan perkebunan; didorong perkembangannya;
Kabupaten Bandung Barat, diarahkan kawasan yang terletak di bagian selatan
sebagai bagian dari PKN dengan kegiatan provinsi, ditetapkan menjadi kawasan yang
utama industri non-polutif, pertanian, dibatasi perkembangannya;
industri kreatif dan teknologi tinggi; kawasan yang terletak di bagian barat
Kota Cimahi, diarahkan sebagai kota inti provinsi, ditetapkan menjadi kawasan yang
dari PKN dengan kegiatan utama ditingkatkan perkembangannya.
perdagangan dan jasa, industri kreatif,
teknologi tinggi dan industri non-polutif; dan;
Kabupaten Sumedang, diarahkan sebagai
PKL, dilengkapi sarana dan prasarana
pendukung, serta pusat pendidikan tinggi di
kawasan Jatinangor, agrobisnis, dan
industri nonpolutif. halaman 9
KESEPAKATAN BERSAMA

Kesepakatan bersama antara Pemprov


Jabar, Pemkot Bandung, Pemkot Cimahi,
Pemkab Bandung, Pemkab Bandung
Barat dan Pemkab Sumedang dengan
Nomor 119/16/Pemksm tentang
Kerjasama antar daerah di wilayah
Metropolitan Bandung Raya tanggal 4
Bulan Juni Tahun 2018

4 FOKUS PENANGANAN BP CEKUNGAN BANDUNG

Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung Sebagai tindak lanjut amanat tersebut, serta
sebagai Kawasan Strategis Nasional masih mempertimbangkan Kesepakatan Bersama
memiliki beberapa tantangan pengelolaan. para Kepala Daerah di Cekungan Bandung dan
Tantangan tersebut di antaranya terkait prioritas penanganan masalah yang bersifat
pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan regional, khususnya terkait pelayanan publik di
publik yang belum memadai, belum sektor penataan ruang, transportasi, sumber
terintegrasinya pengelolaan pembangunan dan daya air dan persampahan, Pemerintah
pengembangan Kawasan Perkotaan Cekungan Provinsi Jawa Barat menetapkan pembentukan
Bandung, serta belum terbentuknya kelembagaan pengelola dalam Peraturan
kelembagaan tata kelola yang bersifat Gubernur Jawa Barat Nomor 86 Tahun 2020
kolaboratif. Terkait hal itu, maka ditetapkan 4 tentang Badan Pengelola Kawasan Perkotaan
(empat) sektor prioritas yang akan ditangani Cekungan Bandung.
pengelolaannya, yaitu sektor penataan ruang,
sektor transportasi, sektor sumber daya air, dan
sektor persampahan.

halaman 10
PROFIL KAWASAN
PERKOTAAN
CEKUNGAN
BANDUNG

halaman 11
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
merupakan wilayah topografi berbentuk
cekungan dengan luas wilayah kurang lebih
349.750 hektar. Bagian terendah di Kawasan
ini merupakan dataran dengan luas kurang
lebih 75.000 hektar dan elevasi +650 m sampai
+700 m di atas permukaan laut dan dikelilingi
oleh gunung-gunung dengan elevasi mencapai
lebih dari +2.000 di atas permukaan laut.

Secara Administratif Cekungan Bandung terdiri


dari 5 (lima) Kabupaten dan/atau Kota yang
terdiri dari 85 kecamatan. Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung terdiri atas Kawasan
Perkotaan Inti dan Kawasan Perkotaan di
Sekitarnya. Kawasan Perkotaan Inti terdiri atas
Kota Bandung dan Kota Cimahi. Kawasan
Perkotaan di Sekitarnya terdiri atas:
Kawasan Perkotaan Padalarang-
Ngamprah, Kawasan Perkotaan Cipatat,
Kawasan Perkotaan Batujajar, Kawasan
Perkotaan Cihampelas, Kawasan
Perkotaan Lembang, Kawasan Perkotaan
Cipeundeuy-Cikalong Wetan, dan Kawasan
Perkotaan Cililin di Kabupaten Bandung
Barat;
Kawasan Perkotaan Soreang-Kutawaringin
Katapang, Kawasan Perkotaan Margahayu-
Margaasih, Kawasan Perkotaan Majalaya-
Ciparay, Kawasan Perkotaan Baleendah-
Dayeuhkolot-Bojongsoang, Kawasan
Perkotaan Banjaran, Kawasan Perkotaan
Cicalengka, dan Kawasan Perkotaan
Cileunyi-Rancaekek di Kabupaten
Bandung; dan
Kawasan Perkotaan Jatinangor-Tanjungsari
di Kabupaten Sumedang

halaman 12
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
memiliki ketinggian berkisar antara 600-2500
mdpl dengan titik terendah berada di Kota
Bandung yaitu 676 mdpl dan titik tertinggi
berada di Kabupaten Bandung Barat yaitu 2500
mdpl dengan kemiringan lereng yang bervariasi.
Topografi digolongkan dalam tiga jenis topografi,
yaitu dataran, lereng/punggung bukit dan
lembah dengan didominasi oleh perbukitan.
Wilayah Kabupaten Bandung sebagian besar
merupakan pegunungan atau perbukitan
dengan ketinggian 500-1.812 mdpl. Kota
Bandung terletak pada ketinggian 675-1.050
mdpl, Kota Cimahi terletak pada ketinggian 685-
1040 mdpl, Kabupaten Bandung Barat
mencapai 2500 mdpl dan ketinggian wilayah
Kabupaten Sumedang bekisar antara 26-1.684
mdpl yang berada di puncak Gunung
Tampomas.

Terlepas dari peran dan fungsinya sebagai Selain isu-isu penataan ruang dan transportasi
Kawasan Strategis Nasional dari sudut terdapat isu-isu lingkungan hidup dari sektor
kepentingan ekonomi, Kawasan Perkotaan sumber daya air meliputi: keterbatasan pasokan
Cekungan Bandung masih memiliki tantangan air baku, terbatasnya kemampuan pembiayaan
dan permasalahan yang perlu mendapatkan daerah untuk pengadaan air minum, adanya
penanganan serius. Beberapa isu permasalahan tumpang tindih dan kesenjangan tugas dan
tersebut terkait dengan isu-isu penataan ruang, fungsi antar-instansi pengelola sumber daya
seperti: adanya alih fungsi lahan di kawasan air, dan konflik penggunaan sumber daya air
yang berfungsi lindung dan meningkatnya lahan dan pengelolaan aset daerah. Sementara dari
kritis di kawasan hulu. Isu-isu layanan sektor persampahan isu permasalahan meliputi:
transportasi yang meliputi: jumlah pengguna jumlah dan kondisi TPA dan TPS yang belum
kendaraan pribadi masih tinggi, transportasi memadai, coverage pelayanan seluruh wilayah
publik (angkot, bus TMB, dll) yang belum belum optimal, dan armada pengangkutan
memadai, dan adanya peningkatan jumlah belum memadai.
perjalanan sebesar 1,61 kali lipat pada tahun
2032 yang tidak diikuti dengan perkembangan
luas jalan.

halaman 13
PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN
halaman 14
PROGRES QUICK WIN
TAHUN 2021
halaman 15
DIVISI
PENATAAN
RUANG Pada tahun 2021 terdapat tiga Quick Win atau
Program Percepatan yang menjadi fokus
kegiatan Badan Pengelola (BP) Kawasan
Lingkup divisi penataan ruang dalam Perkotaan Cekungan Bandung, yaitu:
melakukan kerja berfokus pada pengembangan Kawasan Bandung Utara – Review
pusat kegiatan, pemulihan lingkungan, kegiatan peraturan undang-undang, mekanisme
kehutanan (penghijauan, penanganan lahan perizinan dan pengendalian pemanfaatan
kritis dan alih fungsi lahan di Kawasan Bandung ruang;
Utara dan Selatan, konflik di wilayah Sinkronisasi penataan ruang antar
perbatasan, perwujudan RTH di Kab/Kota), Kabupaten/Kota dan Perpres No. 45 Tahun
rencana penanganan perumahan dan kawasan 2018; dan
permukiman, dan pengembangan kawasan Tindak lanjut program prioritas sesuai
berorientasi transit. dengan Perpres No.45 Tahun 2018.

KAWASAN BANDUNG UTARA: REVIEW PERATURAN UNDANG -


UNDANG, MEKANISME PERIZINAN, DAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Pemberian Rekomendasi Gubernur Belum adanya peraturan peralihan berimplikasi
(Rekomgub) untuk pengaturan perizinan kepada tertundanya 90 permohonan
pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utara Rekomgub terkait perizinan di KBU yang
(KBU) diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi sebelumnya sudah diajukan masyarakat dan
Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2016. Namun perlu segera dilakukan tindak lanjut.
pasca berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja BP Cekungan Bandung melalui Divisi Penataan
Nomor 11 Tahun 2020 (UUCK), Peraturan Ruang melakukan akselerasi penyelesaian
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021, dan dengan mendorong Dinas Bina Marga dan
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021, Penataan Ruang (Dinas BMPR) bersama
peraturan tersebut sudah tidak relevan lagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
karena proses perizinan pemanfaatan ruang Terpadu Satu Pintu (Dinas PMPTSP) untuk
kini dilakukan melalui Kesesuaian Kegiatan segera menindaklanjuti tertundanya pengajuan
Pemanfaatan Ruang (KKPR). Rekomgub tersebut.

Tabel Rekapitulasi Jumlah Permohonan Rekomendasi Gubernur


Kota Kota Kab. Kab. Bandung
Status Total Keterangan
Bandung Cimahi Bandung Barat

Telah Melalui Pembahasan


10 4 1 3 18
Rapat Pokja

Pertimbangan Teknis
Rekomendasi belum
Sudah Disampaikan 22 9 1 4 36
terbit
Kepada DPMPTSP

Pertimbangan teknis masih Rekomendasi belum


25 3 4 3 35
proses di tim teknis terbit

halaman 16
SINKRONISASI PENATAAN RUANG ANTAR KABUPATEN/KOTA
DAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2018
A. Pembentukan Forum Penataan Ruang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 BP Cekungan Bandung telah mendorong Dinas
Tahun 2021 serta Peraturan Menteri BMPR untuk segera membentuk FPR.
ATR/KBPN Nomor 15 Tahun 2021, diperlukan Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas BMPR
kelembagaan wadah di tingkat pusat dan melaksanakan Forum Group Discussion untuk
daerah yang bertugas untuk membantu membahas susunan keanggotan, bentuk
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pencantuman anggota FPR, mekanisme
dengan memberikan pertimbangan dalam rekrutmen perwakilan tokoh masyarakat,
pelaksanaan penataan ruang, yang disebut pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) dan
sebagai Forum Penataan Ruang (FPR). tugas FPR. Adapun batas waktu pembentukan
Sebelumnya, telah ada Tim Koordinasi FPR adalah hingga 1 April 2022. Dalam
Penataan Ruang Daerah (TKPRD), tim ad-hoc penyusunan FPR ini yang perlu diperhatikan
yang mempunyai fungsi membantu adalah mekanisme pelaporan dari Pemerintah
pelaksanaan tugas Gubernur dan Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi dalam
Bupati/Walikota dalam pelaksanaan koordinasi hal pengendalian. Sebaiknya perlu ada tugas
penataan ruang di daerah. Dengan berlakunya pelaporan sehingga ada peran pemerintah
peraturan tersebut, maka diperlukan provinsi yang dapat melakukan evaluasi atau
Transformasi TKPRD menjadi FPR sebagai penilaian terhadap kegiatan FPR. Selain itu,
penyesuaian dengan peraturan yang baru. perlu dibahas kembali mengenai mekanisme
pelaporan kepada Pemerintah Pusat.

Rapat Pembahasan Pembentukan Forum Penataan Ruang (FPR) Provinsi Jawa Barat

halaman 17
Dari hasil analisis diperoleh ketidaksinkronan
antara RTR KP Cekungan Bandung dan RTRW
Kabupaten/Kota pada indikasi program, sumber
pendanaan, dan lokasi. Secara garis besar,
rekap hasil analisis sinkronisasi menunjukan
terdapat indikasi program yang tidak sinkron
B. Sinkronisasi Indikasi Program karena perbedaan lokasi untuk indikasi
Rencana Tata Ruang Kawasan program serupa atau sama di dalam RTRW
Perkotaan Cekungan Bandung Kabupaten/Kota, lalu tidak tercantumnya lokasi
kegiatan dan/atau sumber pendanaan, serta
Dalam mendorong percepatan revisi RTRW terdapat indikasi program di dalam RTR KP
Kabupaten/Kota dalam rangka sinkronisasi Cekungan Bandung yang sama sekali belum
program/kegiatan, BP Cekungan Bandung terakomodir di dalam RTRW Kabupaten/Kota.
melakukan analisis sinkronisasi indikasi
program antara RTR KP Cekungan Bandung Sebagai tindak lanjut dari analisis sinkronisasi
dengan RTRW Provinsi dan RTRW yang telah dilakukan, maka BP Cekungan
Kabupaten/Kota di KP Cekungan Bandung. Bandung menyampaikan hasil analisis kepada
Tujuan dilaksanakannya sinkronisasi ini adalah masing-masing Kabupaten/Kota melalui surat
untuk meninjau keterpaduan antar dokumen untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
rencana tata ruang. Analisis dilakukan dengan pelaksanaan revisi RTRW daerahnya. Selain
telaah dokumen dan membandingkan muatan itu, BP Cekungan Bandung juga menghimpun
isi materi pada dokumen rencana tata ruang informasi terkait status revisi RTRW
terkait Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung Kabupaten/Kota serta tanggapan dari masing-
sehingga dapat diidentifikasi program yang masing Kabupaten/Kota terhadap hasil analisis
belum terakomodir baik di tingkat provinsi sinkronisasi yang telah dilakukan sebagai
maupun tingkat kabupaten/kota dalam bentuk bagian dari inventarisasi data dan informasi
matriks analisis. untuk kegiatan tindak lanjut berikutnya.

halaman 18
PERCEPATAN PENETAPAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
(RDTR) DAN PERATURAN ZONASI KAWASAN PERKOTAAN
Di dalam RTR Cekungan Bandung terdapat Terkait kendala tersebut, BP Cekungan
indikasi program penyusunan dan penetapan Bandung telah melakukan koordinasi dengan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota dan Kabupaten/Kota untuk mengidentifikasi hal-hal
Peraturan Zonasi Kota di 16 Kawasan yang dibutuhkan untuk dapat didukung oleh BP
Perkotaan di Cekungan Bandung. BP Cekungan Bandung. Perlu dilakukan
Cekungan Bandung melakukan identifikasi percepatan persetujuan substansi yang
status penyusunan RDTR di 16 Kawasan mengacu kepada Peraturan Menteri ATR/BPN
Perkotaan tersebut, didapatkan informasi No. 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara
bahwa beberapa Kabupaten/Kota sudah Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan
menyusun materi teknis RDTR namun terdapat Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana
kendala yaitu tertundanya proses persetujuan Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota
substansi di Kementerian ATR/BPN. Hal dan Rencana Detail Tata Ruang. Terkait hal
tersebut salah satunya dikarenakan belum tersebut, BP Cekungan Bandung juga
lengkapnya persyaratan pembahasan melakukan konsultasi/koordinasi melalui surat
persetujuan substansi dan beberapa daerah yang dikirim ke Kementerian ATR/BPN untuk
perlu memperbaharui materi teknis yang sudah memohon arahan terkait jenis fasilitasi yang
disusun berdasarkan Peraturan Menteri dapat BP Cekungan Bandung lakukan guna
ATR/BPN Nomor 11 dan Nomor 14 Tahun mempercepat proses pembahasan persetujuan
2021. substansi di daerah. Kegiatan terkait fasilitasi
ini akan diusulkan menjadi rencana kerja dan
Quick Win 2022.

halaman 19
TINDAK LANJUT PROGRAM PRIORITAS SESUAI DENGAN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2018
A. Pengembangan Pusat Pemerintahan Provinsi
Di dalam RTR Kawasan Perkotaan Cekungan Pada tahun 2021 dilakukan rapat Pembahasan
Bandung terdapat indikasi program berupa Rencana Kaji Ulang Pusat Pemerintahan
pengembangan, peningkatan, dan pemantapan (PUSPEM) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
pusat pemerintahan provinsi yang berlokasi di Barat, dengan diperoleh hasil, diantaranya:
Kecamatan Bandung Wetan di Kota Bandung. 1. Bappeda Jawa Barat untuk mengeluarkan
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari surat/rekomendasi Kaji Ulang kepada
Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Disperkim sebagai tindak lanjut saran
Provinsi Jawa Barat, dari hasil kajian pada Gubernur;
tahun 2019 telah diperoleh shortlist Calon 2. Perlu tindak lanjut untuk melakukan
Lokasi Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa konsultasi ke Inspektorat Provinsi Jabar,
Barat, yaitu: yang difasilitasi oleh Bappeda Jawa Barat
Kertajati Aerocity di Kabupaten Majalengka; guna mendapat petunjuk perlu tidaknya
Cileungsi di Kabupaten Bogor; dan dilakukan Kaji Ulang Pusat Pemerintahan
Cikalong Wetan (Walini Dsk) di Kabupaten yang terukur dari aspek regulasi,
Bandung Barat pembiayaan,dan skema kerja sama;
3. Ruang Lingkup Kaji Ulang mencakup 3
(tiga) lokasi kawasan, yaitu Kertajati
Aerocity Kabupaten Majalengka, Tegalluar
di Kabupaten Bandung dan Cikalong
Wetan (Walini dsk) di Kabupaten Bandung
Barat.

Terkait hasil dari PUSPEM tersebut, BP


Cekungan Bandung telah melaksanakan fungsi
fasilitasi dan upaya akselerasi melalui surat
untuk mendorong Bappeda Provinsi Jawa
Barat agar segera menindaklanjuti rencana
pemindahan pusat pemerintahan sesuai hasil
diskusi yang telah dilakukan.

halaman 20
B. Kawasan Berorientasi Transit/
Transit Oriented Development
(TOD)

Pada kegiatan Identifikasi rencana


pengembangan TOD terkait adanya Kereta
Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), BP Cekungan
Bandung telah melakukan kunjungan lapangan
ke Kawasan Stasiun Tegalluar di Kabupaten
Bandung serta Kawasan Stasiun Padalarang di
Kabupaten Bandung Barat.

Kawasan Stasiun Tegalluar

Hasil yang diperoleh dari kunjungan lapangan


di Kawasan Stasiun Tegalluar adalah terkait
hal-hal berikut ini:
1. Rencana pengembangan TOD sudah
diakomodir di dalam RDTR Tegalluar,
namun menyangkut program
pembangunan infrastruktur pendukung
kegiatan ekonomi dan sosial kawasan
(aksesibilitas, ketersediaan air baku,
antisipasi banjir dll) perlu dilakukan
pembahasan lebih lanjut terkait sinkronisasi
program dan analisis pembiayaannya;
2. Dalam RDTR Tegalluar terkait aksesibilitas
menuju stasiun KCJB direncanakan
pembangunan dan pelebaran jalan akses
barat (Jalan Raya Bojongsoang) dan akses
timur (Jalan Raya Dangdeur-Majalaya)
menuju stasiun KCJB di Tegalluar. Selain
itu juga dikembangkan support dropzone di
sekitar stasiun melalui tol;
3. Dalam RDTR telah direncanakan zona
Sarana Pelayanan Umum (SPU) yang
dapat digunakan untuk lokasi rencana
pemindahan kantor Pemerintah Provinsi;
4. Terkait rencana pengembangan
aksesibilitas tersebut pada poin 2
diharapkan adanya bantuan pendanaan
dari Pemerintah Provinsi.

halaman 21
Sementara untuk hasil kunjungan lapangan di
Kawasan Stasiun Padalarang, informasi yang
diperoleh adalah terkait hal-hal berikut ini:
Stasiun KCJB akan terintegrasi dengan
Stasiun Padalarang;
Diperlukan perencanaan pengembangan
infrastruktur sebagai akses dari kawasan
permukiman yang telah eksisting ke pusat
kegiatan masyarakat;
PT. KCIC dan PT. KAI sudah berupaya
dalam melakukan pembebasan lahan
dalam pengembangan kawasan TOD;
Perencanaan TOD sudah ada namun masih
terkendala pembiayaan;
Dukungan pemerintah daerah dalam
pengembangan TOD bisa berupa perizinan
dan infrastruktur penghubung seperti jalan.

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan maka


Divisi Penataan Ruang akan mendorong
Bappeda dan Dinas BMPR untuk
mendiskusikan mengenai rencana
pengembangan TOD di kawasan stasiun KCJB
Padalarang.

halaman 22
DIVISI
TRANSPORTASI

Menyadari kebutuhan untuk meningkatkan PERSIAPAN PENGELOLAAN


layanan angkutan umum di Bandung Raya, TRANSPORTASI UMUM
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah MASAL BERBASIS BUS
mengembangkan Master Plan Mass Transit
untuk Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, Dalam rangka mengimplementasikan program
yang terdiri dari jaringan jalur perkeretaapian pengembangan sistem transportasi masal
perkotaan, dan Bus Rapid Transit (BRT). berbasis bus di Kawasan Perkotaan Cekungan
Masterplan tersebut merupakan strategi sistem Bandung, sudah ada Nota Kesepakatan antara
transportasi terpadu sebagaimana tertuang Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi
dalam dokumen Urban Mobility Plan (UMP) Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung, Kota
dan didukung oleh Rencana Pembangunan Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Bandung Barat, Kabupaten Sumedang untuk
Barat 2018-2023 mengembangkan angkutan masal berbasis jalan
di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung. Di
Untuk mendukung kegiatan tersebut, selama dalam nota kesepakatan itu tercantum tugas
bulan September hingga Desember tahun dan wewenang masing-masing pihak, yaitu :
2022, Divisi Transportasi melaksanakan 3
program prioritas yang disebut dengan “Quick
Win” yaitu :
Persiapan Pengelolaan Transportasi Umum
Masal Berbasis Bus
Perencanaan Transportasi Umum Masal
Berbasis Rel
Konektivitas Antar Moda

halaman 23
Kementerian Pemerintah Pemerintah
Perhubungan Provinsi Kab/Kota

Bantuan teknis,
persiapan
pembangunan
BRT
Pendampingan Menyiapkan
rencana lembaga
Mendukung
pengembangan pengelola
pelaksanaan
angkutan masal BRT
operasional
Pembangunan Pengadaan Mendukung
koridor khusus dan bus evaluasi dan
fasilitas Melaksanakan pengawasan
Menyediakan evaluasi dan
dukungan pengawasan
anggaran
operasional
melalui skema Buy
The Service

Untuk mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat


dalam melaksanakan kewajibannya sesuai
kesepakatan, Badan Pengelola Cekungan Bandung,
dalam hal ini Divisi Transportasi sudah melaksanakan
beberapa kegiatan seperti pada gambar berikut.

Membantu koordinasi antar stakeholder untuk


rencana pembangunan infrastruktur BRT
melalui dana pinjaman Bank Dunia

Memfasilitasi peningkatan kapasitas lembaga


yang akan mengelola BRT di lingkup Provinsi
dan Kabupaten/Kota termasuk BUMD

Mengidentifikasi kebutuhan regulasi yang


terkait dengan pengelolaan angkutan umum
masal khususnya yang berbasis bus

Menyusun skema kelembagaan yang akan


melakukan pengelolaan angkutan umum
masal berbasis bus

Membantu mencarikan (debottlenecking)


pembiayaan alternatif untuk penyusunan
materi teknis regulasi pengelolaan angkutan
umum massal perkotaan

halaman 24
PERSIAPAN PENGELOLAAN
TRANSPORTASI UMUM MASAL
BERBASIS REL

Peningkatan KA komuter untuk


01 menyediakan koridor angkutan massal
Timur - Barat yang melayani pergerakan
komuter serta menyediakan akses ke
Kawasan Pusat Bisnis Bandung.
Koridor angkutan massal Utara-Selatan
02 dari Babakan Siliwangi hingga Soreang,
dengan pelaksanaan tahap pertama dari
Babakan Siliwangi hingga Margahayu
Koridor Timur-Barat dari Jatinangor
03 (Kabupaten Sumedang) ke terminal bus
antar kabupaten di Leuwipanjang

Berkaitan dengan program prioritas tersebut,


Badan Pengelola Cekungan Bandung
khususnya divisi transportasi sudah
melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
Melakukan koordinasi dengan berbagai
stakeholder seperti PT. KAI, PT. KCIC,
1 Ditjen Perkereta-apian Kementerian
Perhubungan, Dinas Perhubungan
Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Mendorong penyelesaian OBC yang
2 dilakukan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat

Membantu proses pengajukan proyek


3 ke Bappenas untuk masuk dalam PPP
Book 2022

Memfasilitasi permohonan Project


4 Development Facility (PDF) ke
Kementerian Keuangan
Adapun stakeholder yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah PT. KAI, PT. KCIC, Ditjen Perkereta-apian
Kementerian Perhubungan, Bappeda dan Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat.

halaman 25
KONEKTIVITAS ANTAR MODA

Sejalan dengan rencana akan beroperasinya


Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada
akhir 2022 maka perlu disiapkan sarana
angkutan umum masal yang dapat menampung
penumpang KCJB untuk dapat mencapai area
perkotaan Bandung dan sekitarnya. Ada dua
titik perhentian KCJB di Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung, yaitu Stasiun Padalarang
di Kabupaten Bandung Barat dan Stasiun akhir
Tegalluar di Kabupaten Bandung.

Jalur KCJB di Padalarang berhimpitan dengan


Stasiun Padalarang, kondisi ini cukup ideal
dalam konteks integrasi antar moda.
Penumpang KCJB bisa beralih moda ke kereta BP Cekban khususnya Divisi Transportasi,
komuter yang sudah eksisting dan moda sebagai fasilitator dan koordinator dari seluruh
transportasi masal lain seperti BRT dan angkot. perencanaan, pengembangan dan
pelaksanaan sistem transportasi yang ada di
Stasiun Padalarang saat ini adalah stasiun kecil Kawasan Cekungan Bandung, mencoba
yang melayani penumpang kereta komuter menjembatani kebutuhan akan alternatif moda
Bandung Raya, dan menjadi perlintasan kereta- transportasi umum masal lain dalam
kereta antar kota. Secara kapasitas, stasiun ini mengakomodasi penumpang KCJB yang ingin
belum bisa mengantisipasi lonjakan jumlah meneruskan perjalanan ke Kawasan Perkotaan
penumpang dari KCJB. Untuk itu diperlukan Bandung dan sekitarnya. Untuk itu BP Cekban
penataan Kawasan Stasiun Padalarang. menginisiasi serangkaian diskusi untuk
mengkaji kebutuhan akan alternatif angkutan
umum masal berbasis bus (BRT) dan angkutan
lainnya untuk mengakomodasi penambahan
penumpang di stasiun Padalarang.

Adapun kegiatan yang sudah dilakukan terkait


konektifitas ini, adalah
Melakukan koordinasi antar stakeholder
terkait rencana beroperasinya Kereta Cepat
dengan angkutan eksisting dan angkutan
yang akan direncanakan;
Melakukan survey ke lokasi stasiun KCJB
di Padalarang dan Tegalluar; dan
Melakukan kajian pemodelan untuk
mengatisipasi kebutuhan peralihan moda
dari Kereta Cepat ke angkutan lainnya di
Stasiun Padalarang.
halaman 26
DIVISI
SUMBER
DAYA AIR

Salah satu permasalahan mendesak, penting, Tujuan dari Divisi Sumber Daya Air (SDA)
dan menjadi pelayanan dasar bagi masyarakat adalah untuk mengelaborasi dan menjajaki
Kawasan Cekungan Bandung adalah air bersih. implementasi permasalahan lintas wilayah
Saat ini cakupan pelayanan belum dapat terkait aspek sumber daya air di Kawasan
menjangkau seluruh masyarakat Cekungan Perkotaan Cekungan Bandung. Sebagai upaya
Bandung yang berjumlah lebih dari 9,5 juta untuk mengurai permasalahan tersebut, Divisi
penduduk. Ketersediaan air bersih tentunya Sumber Daya Air Badan Pengelola Kawasan
sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air baku Perkotaan Cekungan Bandung, menyusun
yang berada pada sumber air yang berupa Quick Win atau program percepatan setiap
mata air, sungai, situ, waduk, dan air tanah. tahunnya sebagai langkah inisiatif yang efektif
Keberlanjutan keberadaan sumber air sangat dan cepat dicapai dalam waktu satu tahun
dipengaruhi oleh konservasi atau perlindungan untuk mengawali pelaksanaan suatu program.
terhadap kawasan hulu Daerah Aliran Sungai Quick win 2021 divisi SDA yaitu:
(DAS). Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi terkait
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Regional
Koordinasi mengenai Implementasi
Pengelolaan Jasa Lingkungan
Pembahasan penanganan dan
pengendalian banjir

halaman 27
KOORDINASI, MONITORING, DAN
EVALUASI TERKAIT SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM (SPAM) REGIONAL

SPAM Regional Bandung Selatan Tahap 1 Kabupaten Bandung (kapasitas 150 liter/detik)
telah diresmikan pada tahun 2019 dengan dan Kota Bandung (kapasitas 200 liter/detik).
kapasitas 350 liter/detik untuk melayani Saat ini sedang dalam proses operasionalisasi.
Kabupaten

SPAM Regional Bandung Selatan SPAM Regional Sinumbra


Pada 2021 sudah dilakukan diskusi dengan PT Hingga akhir 2021, SPAM Regional Sinumbra
Tirta Gemah Ripah, PDAM Tirtawening dan sudah melakukan feasibility study (FS), dan
PDAM Tirta Raharja untuk debottlenecking isu Menyusun draft persetujuan final. Proses yang
dan permasalahan terkait intake, perbaikan masih berlangsung adalah perbaikan dokumen
kebocoran pipa Jaringan Distribusi Utama Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) dan
(JDU) dan distribusi, uji alir, serta commercial persiapan lelang di 2022.
operation date (COD) pada Desember 2021.

http://ppmicentre.com/20
21/11/13/proyek-
sinumbra-genjot-ekonomi-
sengsarakan-pribumi/

SPAM Regional Kertasari


SPAM Regional Kertasari direncanakan akan
menggunakan pendanaan APBN murni (full
government support). Hingga akhir 2021, SPAM
Regional Sinumbra masih menunggu hasil
perencanaan dari Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air Kemeterian PUPR. Review kajian dari
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air ini masih
belum ada informasi terkait progress
perencanaan.

halaman 28
KOORDINASI MENGENAI IMPLEMENTASI
PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

Dalam mendukung kontinuitas air bersih Sosialisasi Konsep dan Peraturan


diperlukan upaya konservasi kawasan hulu Perundangan tentang Jasa Lingkungan
mata air dan sungai yang berkesinambungan. kepada Instansi Pemerintah, Pemanfaat
Salah satu upaya konservasi yang dapat Jasa Lingkungan, Penyedia Jasa
dilakukan yaitu melalui implementasi Jasa Lingkungan dan pihak lainnya.
Lingkungan. Oleh karena itu, dalam Inventarisasi dan Pemetaan Potensi Jasa
meningkatkan upaya konservasi hulu wilayah Lingkungan pada kawasan milik Negara
sumber air perlu adanya pemahaman, maupun pada wilayah bukan milik Negara
pandangan, dan komitmen bersama bahwa air di Cekungan Bandung.
tidak hanya sebagai komoditas yang Inventarisasi dan Pemetaan Pemanfaat
diperjualbelikan tapi merupakan produk jasa Jasa Lingkungan Cekungan Bandung.
lingkungan yang harus diupayakan Memfasilitasi penyusunan panduan dan
keberlangsungannya. membangun mekanisme Jasa Lingkungan
konservasi wilayah hulu DAS.
Beberapa poin yang perlu ditindaklanjuti dari Memfasilitasi dan menyusun kebijakan
Focus Group Discussion (FGD) Penerapan tentang penerapan Jasa Lingkungan yang
Konsep Jasa Lingkungan dalam Upaya dikaitkan dengan Insentif dan Disinsentif
Konservasi Wilayah Hulu pada Kawasan Pemanfaatan Ruang.
Perkotaan Cekungan Bandung, yaitu:
Penyelesaian dan Penetapan Pembentukan
Kelembagaan Pengelola Jasa Lingkungan
di Provinsi Jawa Barat.

halaman 29
PEMBAHASAN ANTISIPASI MENGHADAPI
PENANGANAN DAN PUNCAK MUSIM PENGHUJAN
PENGENDALIAN BANJIR DI CEKUNGAN BANDUNG

Instansi Pemerintah Pusat maupun Daerah Diskusi dilakukan untuk menggali data
memiliki kewajiban untuk dalam melaksanakan informasi kegiatan yang telah dilakukan
program terkait Pengendalian Banjir. menghadapi puncak musim penghujan di
Pembahasan penanganan dan pengendalian wilayah Cekungan Bandung yang rawan
banjir dilakukan Bersama BBWS Citarum, bencana hidrometeorologi. Berkaitan dengan
Satgas Citarum, Pemerintah Provinsi, dan tindak lanjut, dikirimkan surat ke beberapa
Pemerintah Kabupaten/Kota, pemetaan lokasi instansi terkait berisi himbauan mengenai:
genangan banjir serta inventarisasi upaya Infrastruktur fisik pengendalian banjir yang
penanganan banjir yang telah dilakukan, telah dibangun (Terowongan Nanjung,
sebagai bahan masukan penyusunan Rencana polder dan tanggul) dipastikan berfungsi
Aksi sebagai penjabaran Perpres 45 tahun maksimal.
2018 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Informasi cuaca yang dikeluarkan pihak
Perkotaan Cekungan Bandung dan Rencana berwenang diperhatikan sebagai peringatan
Aksi PPK DAS Citarum. dini, sehingga mengurangi risiko bencana .
Satuan Tugas Pengendalian Banjir di
Program-program pengendalian banjir yang Kabupaten/Kota dipersiapkan siaga dan
dilakukan di Kawasan Perkotaan Cekungan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.
Bandung mayoritas merupakan program Adanya himbauan kepada masyarakat agar
Pemerintah Pusat (dalam hal ini dilakukan selalu siaga dan memperhatikan informasi
BBWS Citarum, Direktorat Jendal Sumber Daya dari pihak yang berwenang.
Air, Kementerian PUPR) dikarenakan Sungai Perlu dilakukan Revisi Rencana Kontigensi
Citarum yang mengalir di wilayah Cekungan Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan
Bandung merupakan Sungai Strategis Peraturan Perundang-undangan.
Nasional. Rencana indikasi program Perlu menyusun Rencana Kontigensi
pengendalian banjir untuk tahun 2022 dalam Wilayah Cekungan Bandung.
Rencana Aksi Citarum Harum 2021.

halaman 30
DIVISI
PERSAMPAHAN
Sektor persampahan di Kawasan Perkotaan Sebagai upaya untuk mendorong penyelesaian
Cekungan Bandung perlu segera mendapatkan masalah persampahan, selama bulan
penanganan serius, mengingat saat ini TPA September hingga Desember tahun 2021,
Sarimukti sebagai satu-satunya TPA Skala Divisi Persampahan melaksanakan tiga
Regional di Kawasan Cekungan Bandung program prioritas yang disebut dengan “Quick
sudah overcapacity dan direncanakan untuk Win” yaitu :
tidak beroperasi pada akhir tahun 2024. Percepatan pembangunan Tempat
Permasalahan lainnya terkait penanganan Pengolahan dan Pemrosesan Akhir
persampahan di Kawasan Cekungan Bandung Sampah (TPPAS) Legok Nangka
juga meliputi jumlah TPA skala kabupaten/kota Optimalisasi TPA di Kabupaten/Kota
yang belum memadai, jangkauan pelayanan Penerapan 3R di Masyarakat
persampahan yang belum optimal khususnya
di wilayah Kabupaten, dan armada
pengangkutan yang belum memadai.

halaman 31
TEMPAT PENGOLAHAN
DAN PEMROSESAN AKHIR
SAMPAH (TPPAS) LEGOK
NANGKA

Pengelolaan sampah di Kawasan Perkotaan


Cekungan Bandung masih menerapkan metode
penimbunan akhir secara open dumping. TPA
Leuwigajah di Kota Cimahi dan TPA di
Kabupaten/Kota yang sudah tidak beroperasi,
berimplikasi pada peningkatan beban TPA
Sarimukti sebagai satu-satunya TPA yang
masih beroperasi.

Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui


proyek KPBU sedang melakukan
pembangunan TPAAS Legok Nangka untuk
menggantikan TPA Sarimukti yang sudah
overcapacity. TPPAS Legok Nangka termasuk
ke dalam proyek strategis nasional yang
direncanakan untuk menangani persampahan
regional di enam kota/kabupaten di Jawa Barat,
Wilayah yang dilayani oleh TPPAS Legok
Nangka meliputi: Kota Bandung, Kabupaten
Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota
Cimahi, Kabupaten Garut, dan Kabupaten
Sumedang. Berdasarkan hasil kesepakatan
kuota yang telah disepakati oleh enam
Kabupaten/Kota, TPPAS Legok Nangka
direncanakan untuk menerima kuota sampah
setiap harinya sebesar 1.853 – 2.131 ton/hari.
TPAAS Legok Nangka nantinya akan
menggantikan TPA Sarimukti yang telah penuh.
Saat ini kemajuan pembangunan TPPAS Legok
Nangka sedang menunggu persetujuan Viability
Gap Fund (VGF) dari Kementerian Keuangan
untuk memulai proses lelang.

halaman 32
TEMPAT PEMBUANGAN
AKHIR (TPA)
KABUPATEN/KOTA

Saat ini TPA Sarimukti merupakan TPA utama


yang digunakan untuk melayani persampahan
di Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
yang meliputi wilayah Kabupaten Bandung,
Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan
Kota Cimahi. Sementara, untuk Kabupaten
Sumedang masih bergantung pada TPA
Cibeureum dan TPA Sukanyiru (tidak termasuk
dalam Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung), sementara menunggu selesainya
pembangunan TPA Cijeruk di Kecamatan
Pamulihan.

halaman 33
PENERAPAN 3R

Salah satu upaya dalam pengelolaan


persampahan yang dapat dilakukan yaitu
melalui pengurangan sampah. 3R dan Bank
Sampah merupakan dua program yang paling
banyak dipromosikan oleh Pemerintah Daerah
untuk mengurangi timbulan sampah di
masyarakat. Namun, dalam realisasinya
penerapan 3R belum cukup optimal dalam
upaya pengurangan sampah di masyarakat.

Kendala yang dihadapi dalam penerapan 3R


antara lain, manajemen dan model bisnis 3R
yang tidak menghasilkan untung, sehingga
banyak bangunan TPS3R yang mangkrak.
Selain itu pemilahan sampah dari sumber tidak
dilakukan sehingga menambah biaya
pemilahan di unit TPS3R. Di segi pasca
pengolahan, banyak tumpukan kompos yang
tidak mampu dipasarkan

Divisi persampahan Cekungan Bandung telah


melakukan kajian regulasi mengenai 3R. Hasil
kajian menunjukkan sebagian besar kabupaten
di Cekungan Bandung belum memiliki regulasi
teknis yang mendorong penerapan 3R. Selain
itu minimnya insentif terhadap pihak yang telah
menerapkan 3R menjadikan banyaknya pihak
yang tidak melirik program ini. Keterlibatan
pihak swasta dalam penerapan program 3R
cukup penting dan akan diupayakan difasilitasi
di tahun 2022.

halaman 34
KAJIAN REGULASI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Kajian regulasi pengelolaan persampahan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa regulasi
pengelolaan persampahan masih bersifat umum dan belum bersifat teknis untuk mendorong
pengelolaan persampahan baik dari sisi pengurangan sampah maupun dari sisi penanganan
sampah.

halaman 35
KOORDINASI DAN SINKRONISASI
PROGRAM PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
Divisi persampahan beberapa kali melakukan
diskusi dan koordinasi dengan Kabupaten dan
Kota di wilayah Cekungan Bandung, terkait
program-program penanganan persampahan yang
dilakukan oleh Pemerintah dari level derah,
provinsi, dan pusat. Beberapa program
penanganan persampahan yang menjadi highlight
pada tahun 2021 dan akan ditindaklanjuti pada
tahun 2022, meliputi:
Koodinasi dengan DLH Provinsi Jawa Barat
terkait percepatan pembangunan dan
monitoring SPA Regional dan TPPAS Legok
Nangka;
Koordinasi dengan UPTD PSTR DLH Provinsi
Jawa Barat terkait mitigasi TPA Sarimukti,
sebagai implikasi dari kondisi TPA yang sudah
overcapacity, sementara TPPAS Legok
Nangka masih dalam proses pembangunan;
Diskusi terkait rencana pembangunan TPA
tingkat Kabupaten/Kota, TPST, TPS3R, dan
Bank Sampah;
Penguatan peran masyarakat dalam
pengurangan sampah melalaui 3R;
Fasilitasi pengembangan kemitraan dengan
swasta untuk pengelolaan sampah; dan
Fasilitasi penyusunan konsep integrasi
pengelolaan sampah

halaman 36
RENCANA KERJA
TAHUN 2022

halaman 37
SEKRETARIAT
BADAN
PENGELOLA
Pada tahun 2022, Sekretariat BP Cekungan
Bandung menetapkan 2 (dua) program Prioritas
(Quick Win), dengan 9 (sembilan) kegiatan.
Program Prioritas Sekretariat Badan Pengelola
yaitu:

Peningkatan fungsi dan peran


Badan Pengelola Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung

Pelaksanaan tugas dan


pelayanan Badan Pengelola
Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung

PELAKSANAAN TUGAS DAN


PELAYANAN BADAN
PENGELOLA KAWASAN
PERKOTAAN CEKUNGAN
BANDUNG
Program ini ditetapkan dengan tujuan untuk
mendorong kelancaran pelaksanaan tugas dan
pertanggungjawaban Badan Pengelola Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung. Keluaran yang
diharapkan dengan adanya program ini yaitu
terfasilitasinya kegiatan operasional Badan
Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung.

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada


tahun 2022 yaitu pemberian pelayanan,
dukungan teknis, dan administrasi. Kegiatan ini
dilakukan sepanjang tahun 2022.

halaman 38
PENINGKATAN FUNGSI DAN
PERAN BADAN PENGELOLA
KAWASAN PERKOTAAN
CEKUNGAN BANDUNG

Tujuan program ini adalah untuk optimalisasi


peran efektivitas fungsi dan kedudukan
Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun
2022 meliputi:

Penyusunan kajian akademis dan


rancangan revisi Peraturan Gubernur
Nomor 86 tahun 2020 tentang Badan
Pengelola Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung
Mengusulkan penetapan Tim
Koordinasi Badan Pengelola Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung

Penyusunan Pedoman, Tata Hubungan


Kerja, dan Standar Operasional
Prosedur (SOP)

Penyusunan Laporan Kinerja Tahun


2021 (September – Desember)

Penyusunan Laporan Kinerja Periodik

Menyelenggarakan Rapat Dewan


Pengarah

Menyusun Rencana Strategis Badan


Pengelola Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung

Pembuatan Website dan Dashboard

halaman 39
DIVISI
PENATAAN
RUANG

Pada tahun 2022 BP Cekungan Bandung


menyusun kembali Rencana Kerja Tahun 2022.
Di antara rencana kerja tersebut terdapat
kegiatan yang masih merupakan kelanjutan dari
Program Prioritas (Quick Win) Tahun 2021.
Untuk Tahun 2022 direncanakan terdapat 4
(empat) Program Prioritas dengan 8 (delapan)
sub kegiatan. Program Prioritas Divisi Penataan
Ruang yaitu:

Fasilitasi Penguatan
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang

Penyusunan dan Penetapan


Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dan Peraturan Zonasi
Kawasan Perkotaan

Pengembangan Kawasan
Peruntukan Perumahan bagi
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR), Rumah
Khusus dan Prasarana dan
Sarana Umum (PSU)

Perwujudan Program Prioritas


Rencana Tata Ruang Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung

halaman 40
FASILITASI PENGUATAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Mulai berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja Kegiatan dari program prioritas ini terdiri dari:
serta peraturan turunannya tentu berpengaruh
Penyusunan mekanisme pelaksanaan
terhadap relevansi beberapa substansi
pengendalian pemanfaatan ruang;
peraturan pengendalian pemanfaatan ruang
yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Kerjasama dengan perguruan tinggi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain itu dalam rangka pengendalian
proses pelaksanaan pengendalian terutama di pemanfaatan ruang
Kawasan Bandung Utara (KBU) dan Kawasan Penyusunan konsep sistem informasi
Bandung Selatan (KBS) yang sudah dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang;
hingga saat ini belum sesuai dengan yang
Penyusunan konsep sistem informasi
diharapkan.
pengendalian pemanfaatan ruang
Selain itu di dalam Peraturan Presiden Nomor Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
45 Tahun 2018 juga terdapat strategi terkait KKPR di Kabupaten/Kota
pengendalian pemanfaatan ruang, salah
satunya yaitu mengendalikan perkembangan
Tujuan dari program prioritas ini yaitu untuk:
fisik kawasan dengan daya dukung lingkungan
mendukung perwujudan Kawasan Bandung
rendah khususnya di Kawasan Perkotaan
Bagian Utara sebagai Kawasan Strategis
Cekungan Bandung bagian utara dan Kawasan
Provinsi serta pengendalian di Citarum Hulu
Perkotaan Cekungan Bandung bagian selatan.
sesuai dengan amanat Peraturan Presiden
Nomor 45 Tahun 2018;
Berdasarkan kondisi tersebut, Divisi Penataan
mewujudkan tertib pemanfaatan ruang di
Ruang mengupayakan perlu adanya
Kawasan Bandung Bagian Utara dan
penguatan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah perbatasan Kabupaten/Kota; dan
untuk KBU, KBS dan wilayah perbatasan
mengantisipasi konflik pemanfaatan ruang di
Kabupaten/Kota yang berpotensi terjadi konflik
wilayah perbatasan Kabupaten/Kota.
penataan ruang.

halaman 41
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA
DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN PERATURAN
ZONASI KAWASAN PERKOTAAN

Penyusunan dan Penetapan Rencana Detail Adapun tujuan dari Quick Win ini adalah
Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi mewujudkan RDTR kawasan perkotaan sekitar
Kawasan Perkotaan menjadi Quick Win 2022 sebagai Counter Magnet bagi Kawasan Inti
selanjutnya karena keberadaan RDTR sangat Cekungan Bandung.
penting dalam proses penataan ruang.
Berdasarkan Indikasi Program Utama di dalam Kegiatan fasilitasi percepatan pembahasan
RTR Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung persetujuan substansi RDTR Kawasan
terdapat RDTR 16 Kawasan Perkotaan (KP) Perkotaan terdiri dari:
yang perlu disusun.
Penyiapan materi teknis dan
Ranperkada
Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh
dari Kabupaten/Kota terkait, beberapa daerah Penyesuaian substansi materi teknis
baru mencapai tahap penyusunan materi teknis terhadap Peraturan Menteri ATR/KBPN
atau terhambat dalam proses persetujuan Nomor 11 tahun 2021 dan Peraturan
substansi. Sehingga dibutuhkan upaya Menteri ATR/KBPN Nomor 14 Tahun
percepatan hingga sampai penyusunan dan 2021
penetapan Peraturan Kepala Daerah (Perkada).
Penyiapan persyaratan persetujuan
substansi

halaman 42
PENGEMBANGAN KAWASAN PERUNTUKAN
PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN
RENDAH (MBR), RUMAH KHUSUS DAN PRASARANA
DAN SARANA UMUM (PSU)
Pada tahun 2021 telah dilakukan diskusi dengan Permasalahan terkait Backlog Perumahan
Dinas Perumahan Provinsi Jawa Barat terkait menjadi salah satu hal penting yang perlu
isu Perumahan dan Kawasan Permukiman diselesaikan mengingat angka Backlog
khususnya di Kawasan Perkotaan Cekungan Perumahan di Kabupaten/Kota di Kawasan
Bandung, salah satu yang ditindaklanjuti pada Perkotaan Cekungan cukup tinggi.
tahun 2022 adalah terkait Pengembangan
Kawasan Peruntukan Perumahan bagi Tabel Jumlah Backlog Perumahan Tahun 2020

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),


Rumah Khusus dan Prasarana dan Sarana
Umum (PSU). Dimana kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pengembangan Kawasan Perumahan
Bagi MBR, Rumah Khusus dan Prasarana dan
Sarana Umum (PSU).

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk:


Mendukung perwujudan kawasan perkotaan
sekitar kawasan inti; dan
Mengurangi Backlog Perumahan serta
pengembangan perumahan bagi MBR.
Sumber: BKKBN (2020) dan data Kabupaten/Kota (2021), hasil olah
Disperkim Jawa Barat (2021)

Dari tabel tersebut, pada tahun 2020 Kabupaten


Bandung memiliki jumlah Backlog yang paling
tinggi di Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung, selanjutnya Kota Bandung menempati
urutan kedua dengan jumlah Backlog cukup
tinggi.

Berdasarkan kondisi tersebut, pelaksanaan


evaluasi RP3KP perlu dilakukan dengan fokus
terhadap pengadaan rumah MBR, Rusunawa,
penanganan kawasan kumuh dan bantuan
pengadaan PSU. BP Cekungan Bandung juga
akan mengkoordinasikan pembahasan terutama
dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
mengenai pengadaan lahan dan keberadaan
kelembagaan pengelola.

halaman 43
PERWUJUDAN PROGRAM
PRIORITAS RENCANA TATA
RUANG KAWASAN
PERKOTAAN CEKUNGAN
BANDUNG

Rencana Program Prioritas (Quick Win) Tahun


2022 yang terakhir di Bidang Penataan Ruang
adalah perwujudan Program Prioritas Rencana
Tata Ruang (RTR) Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung. Kegiatan yang akan
dilakukan pada program ini adalah evaluasi
keselarasan kebijakan perwujudan kawasan
resapan air, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan
lahan pertanian berkelanjutan.

Kegiatan ini dilakukan untuk meninjau kembali


sejauh mana implementasi RTR Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung sudah
diakomodir dalam Recana Tata Ruang Wilayah
Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota serta telah dilaksanakan dalam
bentuk program.

Tujuan dari program prioritas ini adalah


mewujudkan keterpaduan Pola Ruang kawasan
resapan air, RTH dan lahan pertanian
berkelanjutan di kawasan Cekungan Bandung.

halaman 44
DIVISI
TRANSPORTASI

Untuk rencana kerja di tahun 2022, Divisi


Transportasi menetapkan 5 program prioritas.
Dari lima program prioritas, 3 (tiga) program
merupakan lanjutan dari program prioritas
Tahun 2021 sedangkan dua lainnya adalah
hasil dari identifikasi yang dilakukan pada tahun
2021. Program prioritas Divisi Transportasi
Tahun 2022 yaitu :

Penyiapan Pengelolaan
Transportasi Angkutan Umum
Massal Berbasis Jalan – Bus Rapid
Transit (BRT)

Pengembangan Transportasi
Angkutan Umum Massal Berbasis
Rel – Light Rail Transit (LRT)

Konektifitas Antar Moda

Peningkatan dan Pembangunan


Jalan

Peningkatan dan Pembangunan


Jalur Pejalan Kaki, Jalur Sepeda
dan Sarana Pergerakan Orang
Tanpa Kendaraan Bermotor.

halaman 45
PERSIAPAN PENGELOLAAN
TRANSPORTASI UMUM MASAL
BERBASIS JALAN -
Bus Rapid Transit (BRT)

Seperti sudah dijelaskan pada bab


sebelumnya, Pemprov Jawa Barat
berkewajiban mengelola sarana transportasi
masal berbasis jalan – BRT yang merupakan
hibah dari Pemerintah Pusat. Hibah ini
rencananya akan mulai beroperasi akhir tahun
2023. Oleh karena itu, untuk menyiapkan
sistem yang dapat mengoperasikan BRT, maka
Pemprov harus melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
Menyusun peraturan pengelolaan BRT;
Membentuk dan menyiapkan lembaga
pengelola BRT; dan
Menyiapkan rencana bisnis lembaga
pengelola BRT.

Divisi Transportasi, sesuai dengan tugas dan


kewenangannya, membantu proses persiapan
ini, dengan melakukan berbagai macam
program kegiatan antara lain:

Peningkatan kapasitas Institusi


1 Pengelola BRT

Penyusunan materi Teknis untuk


2 peraturan daerah pengelolaan BRT

3 Fasilitasi penentuan rute BRT

Studi reformasi Angkot (Aspek sosial,


4 Aspek teknik, dll)

Studi terkait tiket, integrasi tarif,


5 revenue gap dan PSO

6 Promosi dan Sosialisasi

halaman 46
PERSIAPAN PENGELOLAAN
TRANSPORTASI UMUM MASAL
BERBASIS REL- Light Rail Transit
(LRT)
Untuk pengembangan sarana tansportasi
massal berbasis rel – LRT, sesuai rencana akan
dilaksanakan dengan skema pembiayaan
KPBU. Divisi transportasi BP Cekban akan
membantu dan memfasilitasi dan membnatu
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan proyek
KPBU. Adapun rencana kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan pada Tahun 2022 adalah :

Membantu dan mempercepat proses


permohonan fasilitasi
pengembangan proyek atau Project
Development Facility (PDF) ke
Kementerian Keuangan. Untuk bisa
1 mendapatkan PDF, diperlukan
beberapa dokumen sebagai
persyaratan yang harus dipenuhi.
Sehingga perlu dilakukan
pemantauan kelengkapan dokumen
dan BP Cekban akan melakukan
kegiatan tersebut.
Membantu penyiapan proyek untuk
masuk ke PPP Book. Untuk bisa
masuk ke PPP Book, proyek KPBU
harus memenuhi kriteria-kriteria
2 penilaian yang ditetapkan oleh
Bappenas. Divisi transportasi
membantu menganalisis dokumen
proyek agar sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh Bappenas

Melakukan pemantauan penyusunan


dokumen kelayakan proyek dengan
skema KPBU. Apabila PDF berhasil
3 didapatkan, maka akan dilanjutkan
dengan penyusunan dokumen FBC.
Divisi transportasi ikut memantau
proses penyusunan FBC nya.

halaman 47
KONEKTIVITAS ANTAR
MODA
Program ini merupakan rencana untuk
mengintegrasikan seluruh moda angkutan
umum yang ada di Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung. Adapan kegiatan yang
akan dilakukan antara lain:

Mengintegrasikan Sistem BRT dan LRT Menyusun mekanisme integrasi antar


dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung moda. Mekanisme integrasi ini
(KCJB). Dalam kegiatan ini akan 3 diperlukan untuk peralihan atau
1 dilakukan sinkronisasi dan fasilitasi rerouting angkot menjadi feeder BRT
perencanaan jalur BRT, LRT dengan dan LRT
jalur KCJB dan kereta antar kota
lainnya.

Menyusun kriteria dan penentuan lokasi


Melakukan monitoring dan evaluasi
integrasi antar moda. Lokasi yang bisa
2 menampung setidaknya 2 jenis moda 4 terhadap kesepakatan-kesepakatan
antar institusi
transportasi yang berbeda

halaman 48
PENINGKATAN DAN PENYEDIAAN JALUR PEJALAN
PEMBANGUNAN JALAN KAKI DAN JALUR SEPEDA
Program pembangunan jalan di Kawasan Untuk mendukung pergerakan orang dalam
Perkotaan Cekungan Bandung, merupakan menjangkau sarana transportasi massal, maka
program yang paling banyak tercantum dalam perlu disediakan jalur pejalan kaki, jalur sepeda
Perpres 45 tahun 2018, yaitu 62 Indikasi dan saran pendukung pergerakan orang tanpa
Program. Sebagian besar berupa kendaraan bermotor lainnya.
pembangunan jalan bebas hambatan, dan jalan
kolektor primer. Divisi transportasi di tahun Divisi transportasi pada tahun 2022 ini akan
2022 akan melakukan beberapa kegiatan melakukan identifikasi program yang terkait
sebagai berikut: dengan sarana ini, khususnya yang sudah
direncanakan oleh Pemerintah Kota dan
Identifikasi rencana peningkatan dan Kabupaten terkait.
pembangunan jalan di Kawasan Perkotaan
Cekungan Bandung yang telah tercantum Identifikasi rencana peningkatan dan
1
dalam RTRW Provinsi Jawa Barat, RTRW pembangunan jalan di Kawasan
Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung, Perkotaan Cekungan Bandung
Kab. Bandung Barat, dan Kab. Sumedang
Monitoring dan Evaluasi kegiatan
2
Monitoring dan Evaluasi kegiatan penyediaan jalur pedestrian dan jalur
pembangunan jalan sepeda

halaman 49
DIVISI
SUMBER
DAYA AIR
Pada tahun 2022 Divisi Sumber Daya Air
menyusun kembali Rencana Kerja Tahun
2022. Diantara rencana kerja tersebut terdapat
kegiatan yang masih merupakan kelanjutan
dari Program Prioritas (Quick Win) Tahun
2021. Terdapat lima percepatan penyelesaian
(Quick Win) Divisi Sumber Daya Air Tahun
2022 berdasarkan indikasi Peraturan Presiden
Nomor 45 Tahun 2018, baik terkait air baku,
lahan kritis, maupun pengendalian banjir.
Program Prioritas Divisi Sumber Daya Air,
yaitu:

Pengembangan, Peningkatan, dan


Pemantapan unit Distribusi Air
Minum

Pengembangan, rehabilitasi,
revitalisasi, peningkatan fungsi
kawasan lindung

Pengembangan, Peningkatan dan


Pemantapan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM)

Pengembangan, Peningkatan,
Pemantapan Instalasi Pengolahan
Air Limbah

Pengembangan, Peningkatan, dan


Pemantapan Sistem Pengendalian
Banjir

halaman 50
PENGEMBANGAN,
PENINGKATAN, DAN
PEMANTAPAN UNIT
DISTRIBUSI AIR MINUM

Program ini merupakan kegiatan lanjutan dari


kegiatan tahun 2021 dan merupakan kegiata
berjangka panjang. Tujuan jangka panjang
program ini adalah untuk mempercepat
peningkatan pelayanan air minum di Kawasan
Cekungan Bandung, serta meningkatkan
pelayanan sambungan rumah (SR) di Kawasan
Cekungan Bandung.

Pelaksanaan program ini berangkat dari isu


strategis perluasan SPAM Kabupaten/Kota
Cekungan Bandung, namun masih adanya
pencemaran di beberapa intake air baku
sehingga perlu adanya pemulihan pada
beberapa lokasi mata air. Kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2022 meliputi:

Fasilitasi dan Akselerasi untuk


1 perumusan kebijakan peningkatan
akses air minum dengan output yang
diharapkan di 2022 adalah kebijakan
untuk peningkatan jumlah SR di
offtaker/PDAM di cekungan bandung.

Fasilitasi dan akselerasi penyusunan


2 kebijakan perlindungan dan
peningkatan kualitas air sungai sebagai
sumber air baku/air bersih/air minum
dengan output yang diharapkan di 2022
adalah Kebijakan perlindungan dan
peningkatan kualitas air sungai sebagai
sumber air baku/air bersih/air minum.

halaman 51
PENGEMBANGAN,
PENINGKATAN DAN
PEMANTAPAN SPAM

Dalam rangka mendorong pembangunan


SPAM regional di Cekungan Bandung, Divisi
Sumber Daya air merencanakan kegiatan
monitoring dan evaluasi serta akselerasi
pembangunan SPAM Regional pada 5 Sistem
yang direncanakan, serta pembangunan
Instalasi Pengolahan Air (IPA) di
Kabupaten/Kota. Output kegiatan yang
diharapkan di 2022 adalah Laporan progres
SPAM Regional (5 sistem) berjalan sesuai
target waktu dan IPA di Kabupaten/Kota.

PENGEMBANGAN, PENGEMBANGAN,
REHABILITASI, REVITALISASI, PENINGKATAN,
PENINGKATAN FUNGSI PEMANTAPAN INSTALASI
KAWASAN LINDUNG PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Program ini merupakan kegiatan lanjutan dari Pengembangan, Peningkatan dan Pemantapan
kegiatan tahun 2021 dan perlu tindaklanjut dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
FGD sebelumnya yang membahas Penerapan Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Fasilitasi,
Konsep Jasa Lingkungan sebagai Upaya akselerasi dan monev implementasi rencana
Konservasi Wilayah Hulu pada Kawasan pembangunan IPAL di Kabupaten/Kota. Output
Perkotaan Cekungan Bandung. Kegiatan yang kegiatan yang diharapkan di 2022 adalah
dilaksanakan meliputi Pengembangan Laporan progres implementasi pembangunan
mekanisme penerapan Jasa Lingkungan untuk IPAL di Kabupaten/Kota.
peningkatan fungsi kawasan lindung.
Adapun isu yang menguatkan program kegiatan
Adapun isu yang menguatkan program kegiatan bahwa adanya rencana pembangunan IPAL
bahwa adanya rencana Entitas Pemanfaatan pada beberapa wilayah di Cekungan Bandung.
Jasa Lingkungan Non Wisata Alam yang Selain itu pada 2022-2023 terdapat kerjasama
Dikembangkan di Cekungan Bandung. Output Program Green Infrastructure Initiative (GII)
yang diharapkan di 2022 adalah terbentuknya yang juga berintervensi dengan wilayah
mekanisme penerapan jasa lingkungan untuk Cekungan Bandung.
peningkatan fungsi kawasan lindung, dalam hal
ini lokus yang dimaksud pada lahan kritis.

halaman 52
PENGEMBANGAN, PENINGKATAN, DAN
PEMANTAPAN SISTEM PENGENDALIAN BANJIR

Meneruskan kegiatan tahun sebelumnya yang Adapun isu strategis yang menguatkan dalam
juga perlu dikembangkan kembali terkait isu menjalan program kegiatan, yaitu:
banjir, Divisi Sumber Daya Air pada tahun 2022
merencakan tiga kegiatan utama meliputi: Masih adanya 7 titik lokasi banjir yang
1 belum tertangani di Cekungan Bandung
Fasilitasi, Debottlenecking dan dan adanya rencana pengendalian
Monitoring evaluasi implementasi banjir Sungai Cidurian yang dibangun
rencana pengendalian banjir dengan Belum terintegrasinya sistem peringatan
output yang diharapkan di 2022 adalah 2 dini banjir yang ada di BBWS Citarum
1 Laporan progres implementasi dengan data curah hujan di BMKG
pembangunan infrastruktur
pengendalian banjir; dan Pembaharuan Adanya inisiasi sistem pengendalian
3 banjir Bandung Selatan terintegrasi
komitmen antar pemerintah pusat,
provinsi, dan kota/kabupaten dengan pengembangan kawasan
perkotaan yang perlu dilakukan
Fasilitasi Penyusunan Kebijakan dan fasilitasi, akselerasi, serta monitoring
mekanisme peringatan dini banjir evaluasi dalam penyusunan dokumen.
2 terintegrasi dengan output yang
diharapkan di 2022 adalah Mekanisme
peringatan dini banjir yang terintegrasi

Fasilitasi Penyusunan kebijakan Sistem


Drainase terintegrasi dengan
3 Pengendalian Banjir dengan output
yang diharapkan di 2022 adalah
Penyelarasan kebijakan integrasi
sistem drainase

halaman 53
DIVISI
PERSAMPAHAN

Pada tahun 2022, Divisi persampahan


menetapkan lima program prioritas. Tiga
program prioritas merupakan tindak lanjut dari
program prioritas yang sudah ditetapkan pada
tahun 2021 dan masih perlu ditindaklanjuti
pada tahun 2022. Sementara dua program
prioritas lainnya adalah program yang
ditetapkan berdasarkan hasil kajian di tahun
2021. Program prioritas tersebut, yaitu:

Pembangunan dan Pengembangan


Tempat Pengolahan dan
Pemrosesan Akhir Sampah
(TPPAS) Legok Nangka

Akselerasi pembangunan Stasiun


Peralihan Antara (SPA) Regional

Pengembangan dan Peningkatan


3
TPA Kabupaten/Kota

Akselerasi pengurangan sampah


4 melalui 3R (Reduce, Reuse dan
Recycle)

Integrasi pelayanan sampah


5
regional

halaman 54
PEMBANGUNAN DAN
PENGEMBANGAN TEMPAT
PENGOLAHAN DAN
PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
(TPPAS) LEGOK NANGKA

Dalam rangka mendorong Pembangunan dan


Pengembangan TPPAS Legok Nangka, Divisi
Persampahan Badan Pengelola Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung akan melakukan
kegiatan monitoring pembangunan TPPAS
Legok Nangka. Kegiatan ini bertujuan untuk
memonitor dan memberikan rekomendasi
terhadap proses pembangunan TPPAS Legok
Nangka agar sesuai dengan rencana kerja
yang telah ditetapkan OPD terkait.
Beberapa langkah yang akan dilakukan dalam
kegiatan monitoring pembangunan TPPAS
Legok Nangka, adalah sebagai berikut:

Koordinasi dengan Organisasi


1 Perangkat Daerah (OPD) Pengampu,
yaitu DLH dan Disperkim Jawa Barat

Monitoring perkembangan proses


pembangunan TPPAS Legok Nangka,
2
agar sesuai dengan timeline yang
sudah ditetapkan oleh OPD

halaman 55
AKSELERASI PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DAN
STASIUN PERALIHAN PENINGKATAN TPA
ANTARA (SPA) REGIONAL KABUPATEN/KOTA
Dalam upaya meningkatkan penanganan Pengembangan dan peningkatan TPA
persampahan di Kawasan Cekungan Bandung, Kabupaten/Kota dilakukan sebagai upaya untuk
perlu dibangun Stasiun Peralihan Antara (SPA) meningkatkan kapasitas Kabupaten dan Kota
Regional yang dapat berfungsi sebagai Tempat untuk mengolah atau mengelola sampah di
Pengolahan Sampah sebelum sampah (residu) wilayahnya. Program ini akan dilakukan melalui
diangkut ke TPA. Dalam program ini Divisi tiga kegiatan, yang meliputi:
Persampahan Badan Pengelola Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung, akan
Fasilitasi diskusi/koordinasi untuk
membantu terlaksananya pembangunan SPA
melalui kegiatan:
1 mitigasi risiko pengelolaan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti
Koordinasi dengan Kabupaten/Kota
1 untuk rencana pembangunan SPA 2
Fasilitasi penetapan kebijakan
revitalisasi TPA Leuwigajah

Fasilitasi pembangunan SPA untuk Evaluasi pelaksanaan TPA


2 penanganan sampah regional 3 Kabupaten/Kota

halaman 56
AKSELERASI PENGURANGAN SAMPAH
MELALUI 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 41 ayat Badan Cekungan Bandung mendorong
1 Peraturan Presiden No. 45 Tahun 2018 penerapan ekonomi sirkular melalui:
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan
Penguatan kelembagaan Bank
Perkotaan Cekungan Bandung bahwa Sistem
pengelolaan persampahan ditetapkan untuk
1 Sampah dengan mendorong
insentif/dukungan pemerintah daerah
mengurangi, menggunakan kembali, dan
mendaur ulang sampah guna meningkatkan Integrasi proses komposting sampah
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan organik menggunakan Black Soldier
serta menjadikan sampah sebagai sumber 2 Flies atau magot agar memberikan
daya. Pengelolaan persampahan yang nilai tambah ekonomi berupa pakan
berkelanjutan adalah yang menerapkan konsep ternak
Circular Economy dan mengubah mindset
Revitalisasi TPS3R dengan melibatkan
sebagai sumber daya/material yang mampu
dimanfaatkan. 3 komunitas penggiat sampah dan
bantuan pendanaan alternatif

halaman 57
INTEGRASI PELAYANAN
SAMPAH REGIONAL

Dalam upaya meningkatkan penanganan


persampahan di Cekungan Bandung, perlu
adanya konsep integrasi yang meliputi
kelembagaan baik dari pihak pemerintah
(OPD), pihak swasta yang bergerak di bidang
pengelolaan persampahan, dan
masyarakat/komunitas. Selain itu, konsep
integrasi ini juga diperlukan untuk membahas
alur pelayanan persampahan dari sumber
sampai dengan TPA Regional serta
infrastruktur pendukungnya. Dalam menyusun
konsep integrasi pelayanan sampah regional,
terdapat dua kegiatan yang akan dilakukan,
meliputi:

Kajian konsep kelembagaan


1 pengelolaan persampahan dan alur
pengelolaan sampah

Fasilitasi penyusunan konsep


2 pengelolaan sampah terintegrasi

halaman 58
PENUTUP

halaman 59
SIMPULAN
Capaian pelaksanan kinerja tahun 2021 Penyusunan Laporan Kinerja BP Cekungan
menjadi refleksi kinerja BP Cekungan Bandung Bandung Tahun 2021 ini merupakan hasil
di tahun 2022 dan tahun-tahun selanjutnya. BP kajian kegiatan secara objektif serta fakta dan
Cekungan Bandung sejauh ini sudah informasi aktual selama pelaksanaan kegiatan
melakukan berbagai koordinasi dengan pada periode September - Desember Tahun
pemerintah Kabupaten/Kota serta stakeholder 2021.
lain yang terlibat. Sehingga diperoleh hasil
kinerja yang telah dijelaskan pada bab Diharapkan buku laporan kinerja ini dapat
sebelumnya. menjadi bahan koreksi sekaligus gambaran
pelaksanaan kegiatan BP Cekungan Bandung
Laporan kinerja BP Cekungan Bandung Tahun pada tahun 2022 sehingga tujuan Rencana
2021 merupakan salah satu bentuk Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan
pertanggungjawaban Pelaksana kepada Tim Bandung sesuai Peraturan Presiden Nomor 45
Koordinasi, Dewan Pengarah, dan Sekretariat Tahun 2018 dapat tercapai.
Dewan Pengarah, serta kepada publik.

halaman 60
SARAN/
REKOMENDASI
Secara umum pelaksanaan kegiatan BP Untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun 2022,
Cekungan Bandung Tahun 2021 telah berjalan diupayakan terus melanjutkan koordinasi dan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan perencanaan sejak awal tahun melalui
sebelumnya. Namun, untuk mendapatkan hasil penetapan rencana kerja sehingga dapat
yang lebih maksimal, maka diperlukan tindak mengurangi kemungkinan keterlambatan dalam
lanjut menerus dari pencapaian tahun 2021. pelaksanaan kegiatan. Selain itu penguatan
kelembagaan BP Cekungan Bandung juga
Adapun urusan yang menjadi prioritas perlu terus dilakukan.
penanganan BP Cekungan Bandung adalah
yang bersifat lintas, sehingga koordinasi antar Selain perencanaan, BP Cekungan Bandung
daerah sangat dibutuhkan. Terkait hal tersebut juga menyusun komitmen bersama antar kota
diharapkan agar setiap kabupaten/kota memiliki dan kabupaten di Kawasan Perkotaan
perwakilan yang dapat berperan aktif dan Cekungan Bandung. Upaya ini agar kegiatan
berkesinambungan dalam mendukung yang bersifat regional selalu dilakukan
pelaksanaan kegiatan BP Cekungan Bandung. bergotong-royong antarwilayah dan multipihak
di Cekungan Bandung.

halaman 61
PENGARAH

PENYUSUN

TATA LETAK DAN DESAIN

FOTOGRAFER

EDITOR

DITERBITKAN OLEH

Anda mungkin juga menyukai