Anda di halaman 1dari 46

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR MAKRO


UNTUK MENINGKATKAN PERAN DAN FUNGSI
WILAYAH DALAM METROPOLITAN BANJARBAKULA

Oleh : Ir. SUGITO SAID, MT


Dewan Pembina IAP Kalimantan Selatan
Banjarbaru, 11 Mei 2023
NILAI STRATEGIS SECARA NASIONAL DAN LANDASAN HUKUM
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin-Banjarbaru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut

POSISI STRATEGIS
 Berada di Jalur ALKI II
 Lokasinya Berada di tengah Indonesia
 Pintu Gerbang Masuknya Barang di Pulau Kalimantan Bagian Selatan

KEBIJAKAN
 PP 13 Tahun 2017 tentang RTRWN
 Banjarbakula sebagai lokasi pengembangan strategis pusat pertumbuhan dan pengembangan baru Banjarmasin – Batulicin – Palangkaraya (WPS, Kementerian
PUPR)
 Banjarbakula menjadi lokasi prioritas Metropolitan Baru ( RPJMN 2015 – 2019)
 Kab. Tanah Laut (Kawasan Industri Jorong) menjadi salah satu lokasi dari 14 prioritas pembangunan Kawasan Industri di luar Pulau Jawa (Kementerian
Perindustrian)
 Terdapat Pengembangan Infrastruktur dalam RPJMN:
o Pembangunan Jalan Tol Banjarmasin – Banjarbaru – Martapura
o Pengembangan Bandara Syamsudin Noor
o Pengembangan Pelabuhan Pelaihari
o Pembangunan Jalan Kereta Api
KEBIJAKAN
URGENSI KAWASAN METROPOLITAN BANJARBAKULA  RTRWN (PP 13/2017)
 PERPRES 18/2020 (RPJMN
2020-2024)
 PSN (Perpres 56/2018)
Kabupaten Barito Kuala
PERMASALAHAN
Kota Banjarmasin
• Pintu gerbang nasional/Internasional • Potensi lahan pertanian rawa Kawasan Kota Metropolitan Banjarmasin-
KENAIKAN MUKA AIR SUNGAI, Banjarbaru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut
melalui Pelabuhan Trisakti • Potensi pertanian dan
• Pelabuhan Trisakti memiliki Terminal perkebunan
Kota Banjarmasin saat ini Tahap Pengembangan: Rehabilitasi &
bertambah menjadi 16 Cm Revitalisasi KSN dg Sudut Kepentingan
Petikemas Banjarmasin (TPKB) yang • Dukungan irigas DI Jejangkit
Kabupaten Banjar Ekonomi
termasuk 10 besar terminal
petikemas di Indonesia. • Kota Martapura cenderung PERILAKU MASYARAKAT
• Implikasi mengalami aglomerasi, merupakan Masyarakat di Sempadan Sungai
perkembangan
perkotaan di sekitar area pusat perdagangan permata/intan masih melakukan Keg. MCK di RTR KAWASAN KOTA
Bantaran Sungai
pelabuhan terbesar se Indonesia bahkan METROPOLITAN
dunia serta direncanakan sebagai
kawasan perkotaan modern PERSAMPAHAN. BANJARBAKULA
Kota Banjarbaru • Rencana compact city di Lebih 30% produksi sampah
• Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Kertak Hanyar rumah tangga belum tertangani
Selatan sejak 2001 dengan baik
• Pintu gerbang nasional/Internasional Kabupaten Tanah Laut
 Alat koordinasi penyelenggaraan
melalui Bandara Internasional • Rencana pengembangan TRANSPORTASI.
penataan ruang KSN
Syamsudin kawasan industri (KI) Jorong dan Kebutuhan Transportasi yang
infrastruktur penunjang meningkat
 Acuan dalam sinkronisasi
M. Noor
• Terdapat rencana aero city program
antar level pemerintahan
PENDUDUK.  Dasar pengendalian
Populasi Penduduk pemanfaatan
meningkat
ruang KSN
 Keterpaduan pembangunan
dalam lingkup KSN
TINJAUAN KEBIJAKAN NASIONAL

PP 18/2020 (RPJMN)
Major Project Pengembangan Wilayah PKW Marabahan
Metropolitan Banjarmasin 
Manfaat Proyek:
 Meningkatnya share PDRB wilayah Metropolitan
luar Jawa terhadap Nasional
 Meningkatnya Indeks Kota Berkelanjutan
(IKB) untuk kabupaten/kota didalam wilayah PKW
metropolitan Martapura
KOMPLEMENTARITAS 
RENCANA TATA RUANG
(Nasional)
PP 13/2017 (RTRWN)

 Kawasan Perkotaan Banjarmasin- 
Banjarbaru-Banjar-Barito Kuala-Tanah
Laut  PKN
 Martapura & Marabahan  PKW
 Kws Andalan : Kws. Banjarmasin Raya PKN Banjarbakula
dsk
 Penetapan KSN:
Kawasan Kota Metropolitan Banjarmasin- KI Jorong
Banjarbaru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut 
PERKOTAAN Perpres 56/2018 ttg PSN
 Revitalisasi Bandar Udara Syamsudin Noor


 Pembangunan Kawasan Industri Prioritas Jorong

RTR KSN BANJARBAKULA - 2019


METROPOLITAN BANJARBAKULA

Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito


Kuala, Tanah Laut mencakup 47 Kecamatan.

Luasan Delineasi : Kota Banjarmasin Kota


850,138.22 ha Luas Wilayah 9,953.88 ha
Banjarbaru
Luas Wilayah 32,924.25 h
5 kabupaten, 47 Seluruh Kecamatan Seluruh Kecamatan
kecamatan 5 kecamatan 5 kecamatan

Kab. Banjar Kab. Barito Kuala Kab. Tanah Laut


Luas Wilayah 243,321.89 ha Luas Wilayah 183,429.33 ha Luas Wilayah 380,508.87 ha
Seluruh Kecamatan 13 Kecamatan Seluruh Kecamatan
13 kecamatan 11 kecamatan

Diatur dalam Pasal 6 yang meliputi penjelasan rincian kecamatan pada masing-masing
Kabupaten dan Kota
PERBANDINGAN LUAS DENGAN KSN PERKOTAAN LAINNYA
LUAS KSN PERKOTAAN
Luas Rata-rata KSN Perkotaan Luar Jawa 2,198
180,000
160,000 Km2 Atau 219.800 Ha
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
KSN BANJARBAKULA memiliki delineasi paling
40,000
20,000
luas di KSN Perkotaan Luar Jawa
0
Jakarta, Makassar, Medan, Denpasar, Kendal, Cekungan Banjarbakula
Bogor, Maros, Binjai, Deli Badung, Demak, Bandung
Depok,
Tangerang,
Sungguminas Serdang, dan
a, dan Takalar Karo
Gianyar, Dan
Tabanan
Unggaran,
Salatiga,
KSN perkotaan di Jawa paling tinggi yakni di
Bekasi,
Puncak,
Semarang
Dan
JABODETABEKPUNJUR
Cianjur Purwodadi

Series1 178,240 2,667 3,087 839 97,938 4,870 8.501,90 Km²


10,646.02
Luas Kajian Delineasi Terdahulu

PERBANDINGAN LUAS DENGAN KAJIAN TERDAHULU 500,000

KABUPATEN/ KOTA KSP KAJIAN ATR, 2016 DELINEASI KETERANGAN 400,000

BANJARMASIN 9,954 9,954 9,953.88Seluruh 300,000


Kecamatan
BANJARBARU 32,924 32,924 32,924.25Seluruh 200,000
Kecamatan
100,000
BANJAR 142,509 255,653 457,785.43Seluruh
Kecamatan 0
BARITO KUALA 92,357 169,367 183,429.3313 Kecamatan BANJARMASIN BANJARBARU BANJAR BARITO KUALA TANAH LAUT
TANAH LAUT 58,715 298,947 380,508.8711 Kecamatan
KSP KAJIAN ATR, 2016 DELINEASI
TOTAL KESELURUHAN 335.777,16 Ha 766.076,54 ha 850.190.81

RTR KSN BANJARBAKULA - 2019 6


PERAN DAN FUNGSI ANTAR WILAYAH BANJARBAKULA
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin – Banjarbaru – Banjar -Barito Kuala - Tanah Laut
ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG KSN BANJARBAKULA
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin – Banjarbaru – Banjar -Barito Kuala - Tanah Laut

Pada Bulan Agustus tahun Perluasan pengembangan bandara Pegunungan Meratus telah Melalui program
KI Jorong berpotensi menjadi
2019, presiden RI resmi Syamsuddin Noor akan mendapatkan status geopark Selamatkan Rawa
trigger pertumbuhan di wilayah
mengumumkan rencana meningkatkan kelas Bandara menjadi nasional. Saat ini telah Sejahterakan Petani
sekitarnya. Pengembangan KI
pemindahan ibu kota Negara bandara internasional hingga bisa didaftarkan sebagai UNESCO (Serasi) di tahun 2019
Jorong akan memberikan implikasi
(IKN) dari DKI Jakarta ke menampung 7 juta penumpang per Global Geopark (UGG). untuk mewujudkan
terhadap pengembangan
Kalimantan Timur. Salah satu tahun. Dengan adanya geopark, Kalsel menjadi lumbung
infrastruktur di sekitarnya.
implikasinya adalah kelestarian cagar alam dan padi nasional, indeks
Kawasan Aero City Syamsuddin Noor budayanya semakin pertanaman (IP) dan
BANJARBAKULA berpotensi Jalan Akses Menuju Kawasan
meliputi Kecamatan Liang Anggang, terlindungi. produktivitas padi di
menjadi wilayah penyangga Industri Jorong Yaitu Pelabuhan
Landasan Ulin, Banjarbaru Utara. lahan rawa meningkat.
yang dapat diandalkan dari Swarangan.
Kawasan aero city Syamsuddin Noor
sektor jasa perhubungan, Kabupaten Tanah Laut
dapat meningkatkan daya saing wilayah,
pertanian, ketenagakerjaan, Lokasi meliputi Desa Jorong, Desa menyumbang 30.000
mendukung pengembangan Meeting,
dan sektor-sektor lainnya. Swarangan dan Desa Karangrejo. ha, Kabupaten Banjar
Incentive, Conference and Exhibtion
(MICE) di Kalimantan Selatan.
35.000 ha, dan
Infras penunjang keberadaan Kabupaten Barito Kuala
kawasan industri Jorong dengan seluas 100.000 ha.
TUJUAN
memberikan perizinan
Mewujudkan Kota Baru berbasis pembangunan PLTU Asamasam,
Aerocity sebagai Pusat Kegiatan PLTB di Kandangan Baru, Rumah
Ekonomi yang Terintegrasi dan Sakit Umum Daerah Bertipe B dan
Berkelanjutan Politeknik Negeri Tanahlaut.
ISU INFRASTRUKTUR
Masterplan Kota Terpadu Mandiri Cahaya
Baru Kab. Barito Kuala

Rencana Pengembangan SPAM Regional


Rencana Pengembangan TPA Regional

Luas KTM Cahaya Baru 60,426 ha


Lokasi Kecamatan Cempaka Kota
Banjarbaru
TPA Regional Banjarbakula mampu
menampung
• Kota Banjarmasin (440 ton/hari),
• Kota Banjarbaru (200 ton/hari), Pembangunan Intake :
• Kabupaten Banjar (70 ton/hari),
1. Intake Sungai Tabuk untuk IPA II Pramuka (status sudah selesai tahun
• Kabupaten Barito Kuala (40 ton/hari),
2010) Kapasitas 1250 l/dtk.
dan
2. Intake Sungai Tabuk untuk IPA Syarkawi (status sudah selasai tahun
• Kabupaten Tanah Laut (40 ton/hari).
2012) Kapasitas 500 l/dtk.
3. Intake Bendungan Karang Intan dan Jaringan Pipa transmisi IPA Pinus
dan IPA Pramuka (status on going) Kapasitas 1500 l/dtk
4. Intake Sungai Rangas untuk IPA Pinus (status rencana) kapasitas 1000
l/dtk
5. Intake Sungai Tabuk untuk IPA I Pramuka (status rencana) kapasitas
1500 l/dtk 9
ISU
STRATEGIS
ISU INFRASTRUKTUR
ISU PENATAAN RUANG
• Kebutuhan peningkatan aksesibilitas
• Pengembangan Kota
dan transportasi intermoda
Banjarmasin sebagai • Pengembangan infrastruktur jalan
fungsi pelabuhan, Kota
tol, BRT, bandara, pelabuhan, TPA
Banjarbaru sebagai
regional, dan SPAM regional.
fungsi bandara, Kab.
Banjar sebagai fungsi
CBD, Kab. Barito Kuala
sebagai fungsi pertanian,
dan Kab. Tanah Laut
sebagai fungsi industri
ISU LINGKUNGAN
• Degradasi lahan gambut
• Cadangan sumber daya air
ISU Pegunungan Meratus
• Masalah persampahan
SOSIAL • Dampak kenaikan
muka air sungai
• Perilaku masyarakat di
sepanjang sempadan
sungai

RTR KSN BANJARBAKULA - 2019


ISU
STRATEGIS
ASPEK PENATAAN RUANG
Kab. Barito Kuala
Kota Banjarmasin • Potensi lahan pertanian rawa
• Pintu gerbang nasional dan • Potensi pertanian dan perkebunan
pusat kegiatan ekonomi nasional • Dukungan irigas DI Jejangkit
serta kota niaga ditunjang
keberadaan Pelabuhan Trisakti
• Pelabuhan Trisakti memiliki
Terminal Petikemas Banjarmasin Kab. Banjar
(TPKB) yang termasuk 10 besar
• Kota Martapura cenderung
terminal petikemas di Indonesia.
• Implikasi perkembangan mengalami aglomerasi, merupakan
pusat perdagangan permata/intan
perkotaan di sekitar area
terbesar se Indonesia bahkan dunia
pelabuhan
serta direncanakan sebagai kawasan
perkotaan modern
Kota Banjarbaru • Rencana compact city di Kertak
Hanyar
• Sejak tahun 2011, dilakukan
pemindahan gedung Kab. Tanah Laut
perkantoran provinsi di kota ini
• Rencana pengembangan kawasan
diikuti pertumbuhan aktivitas dan
industri (KI) Jorong dan infrastruktur
pembangunan di sekitarnya
• Didukung oleh bandar udara penunjangnya yaitu permukiman,
Pelabuhan Swarangan, PLTUAsam-
pengumpul skala sekunder,
Asam, dsb
Bandara Internasional
Syamsudin
• Terdapat
M. Noor rencana aero city
RTR N BANJARBAKULA - 2019 27
ISU
STRATEGIS
ASPEK INFRASTRUKTUR

Rencana Jalan Tol Pelaihari


– Anjir Pasar 1
AKAN DILAKSANAKAN
Jalan bebas hambatan
(jalan tol) Batu Licin- 2 TPA Regional
Banjarbakula
Banjarmasin SEDANG
DILAKSANAKAN 5
Pengembangan BRT
SEDANG DILAKSANAKAN
3
1
Pembangunan SPAM regional 7
SEDANG DILAKSANAKAN
4 3 4
6
Pembangunan dermaga
cargo di Banjarmasin (Pel. 5 SPAM Regional Intake Sungai Tabuk
Trisakti) AKAN
DILAKSANAKAN
Pengembangan kawasan aero
city dan bandara SM. Noor 6 2
AKAN DILAKSANAKAN

Pengembangan TPARegional 7
SEDANG DILAKSANAKAN

Rencana kawasan aerocity


RTR KSN BANJARBAKULA - 2019
STRATEGI PENATAAN RUANG
Untuk merespon isu: pemindahan IKN ke Kalimantan Timur; pengembangan Proyek Strategis Nasional (KI Jorong, Bandara);
Lumbung Padi Nasional; Struktur Nasional; pintu gerbang masuk ke Kalimantan.

Pengembangan dan pemantapan fungsi kawasan perkotaan inti sebagai pusat pelayanan umum dan ekonomi
berskala internasional dan kawasan perkotaan sekitarnya sebagai kawasan pendukung perkotaan inti berbasis
1
industri dan pertanian
KATA KUNCI:
 Mengembangkan kawasan perkotaan inti sebagai pusat pemerintahan provinsi, pusat pendidikan ting
kawasan perkotaan inti 1 pusat perekonomian skala regional, nasional, dan internasional
sebagai pusat pelayanan
umum skala  Mengembangkan kawasan perkotaan inti sebagai pintu gerbang skala regional, nasional, dan
internasional 2 internasional melalui sektor perhubungan

kawasan perkotaan inti  Meningkatkan keterkaitan Kawasan Perkotaan Inti dan Kawasan Perkotaan di Sekitarnya untuk
sebagai pusat ekonomi 3 mendorong berkembangnya potensi sektor pertanian dan industri agro
skala internasional
 Meningkatkan keterkaitan Kawasan Perkotaan Inti dan Kawasan Perkotaan di Sekitarnya untuk
4 mendorong perkembangan potensi sektor industri
kawasan perkotaan
sekitarnya sebagai
pendukung berbasis  Mempertahankan fungsi-fungsi pusat kegiatan utama dan kegiatan pendukung secara optimal
5
industri

kawasan perkotaan  Mengendalikan pusat kegiatan yang berkembang tidak sesuai dengan fungsi dan konsep perkotaan
6
sekitarnya sebagai
pendukung berbasis  Mengembangkan dan meningkatkan fungsi pusat-pusat kegiatan baru yang mendukung pengembang
pertanian 7 Kawasan Perkotaan meteropolitan BANJARBAKULA

 Mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan dan distribusi penduduk melalui penyediaan


8 kebutuhan lahan pengembangan pembangunan melalui manajemen lahan yang sesuai
STRATEGI PENATAAN RUANG
Untuk merespon isu: pemenuhan kebutuhan infrastruktur perkotaan metropolitan; Lumbung Padi Nasional; dan cadangan sumber daya air
Pegunungan Meratus

Pengembangan sistem jaringan prasarana dan sarana pelayanan untuk meningkatkan keterkaitan antar-kawasan
perkotaan inti dan perkotaan sekitarnya
KATA  Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan sistem jaringan prasarana regional pada perkotaan inti dan
KUNCI:
Pengembangan 1 perkotaan sekitarnya melalui sistem kerjasama antar kabupaten/kota;
sistem jaringan
prasarana  Mengembangkan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan fasilitas umum berskala regional dan
2 nasional dalam mendukung pelayanan perkotaan inti dan perkotaan sekitarnya;
Pengembangan
sistem sarana  mengembangkan dan meningkatkan sistem prasarana pendukung industri agro untuk menjamin aksesibilitas
pelayanan 3 kegiatan produksi, pengolahan, dan distribusi hasil kegiatan dari hulu ke hilir;

 Mengembangkan dan meningkatkan sistem prasarana pendukung industri pengolahan untuk peningkatan
4 investasi di kawasan industri;

 Mengembangkan dan meningkatkan kualitas jaringan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarat dan
5 pengembangan energi alternatif;

 Meningktakan kualitas jaringan telekomunikasi yang mencapai seluruh pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan
6 Banjarbakula;

 meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya air melalui upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya
7 air serta pengendalian daya rusak air.
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN

Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin-Banjar Baru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut

Membentuk Pusat – Pusat Perkotaan Dengan Fungsi Dan Peran Masing –


Masing Perkotaan (Kota Inti, Kota Satelit Dan Kota Kecil) Sesuai Dengan
Potensi Dan Arahan Pengembangan;

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR Perkotaan: Perhubungan


Darat, Laut, Udara, Jaringan Telekomunikasi, Jaringan Energi, Dan
Utilitas Perkotaan.

Mengarahkan dan mengoptimalkan pemanfataatan lahan – lahan


yang memiliki daya dukung tinggi untuk kawasan perkotaan

TUJUAN KSN PERKOTAAN BANJARBAKULA


“Menciptakan Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin-Banjar
Baru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut
Sebagai Pintu Gerbang Dan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan
Bagian Selatan Yang Aman, Nyaman, Produktif dan Berwawasan
Lingkungan.
SISTEM PERWILAYAHAN DI KSN
BANJARBAKULA PEMBAGIAN PERWILAYAHAN

Sistem Nodal
Kota inti dan Inti
(pusat –
hinterland
hinterland)
Hinterland

Kawasan
industri
SISTEM Sistem
FUNGSIONAL Ekonomi
Kawasan
agropolitan

Kawasan
Sistem Pesisir
Ekologis

Kawasan DAS
dan lindung

RTR KSN BANJARBAKULA - 2019


KONSEP PENGEMBANGAN
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin-Banjar Baru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut
“INTEGRASI KOTA YANG BERBASIS EKONOMI – BUDAYA – LINGKUNGAN”
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN


KAWASAN PERKOTAAN BANJARBAKULA:
1. MEMBENTUK PUSAT – PUSAT
PERKOTAAN DENGAN FUNGSI DAN
PERAN MASING – MASING PERKOTAAN
(KOTA INTI, KOTA SATELIT DAN KOTA
KECIL) SESUAI DENGAN POTENSI DAN
ARAHAN PENGEMBANGAN;
2. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR.
PENETAPAN FUNGSI DAN PERAN KAWASAN PERKOTAAN BANJARBAKULA

NO. KAWASAN PERKOTAAN FUNGSI DAN PERAN

1. INTI KOTA PUSAT 1. Pusat Pemerintahan Kota


(PERKOTA METROPOLITAN 2. Pusat Bisnis (Pusat Perdagangan, Jasa dan Pergudangan)
AN INTI) Kawasan 3. Pusat Pengembangan Wilayah Sungai
Perkotaan Inti Kota 4. Pusat Kegiatan Pariwisata Khas “Pasar Terapung Muara Kuin”
Banjarmasin 5. Pusat Pelayanan Transportasi Laut Skala Internasional, Nasional, dan Regional
6. pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.
2. SATELIT Kawasan 1. Pusat Pemerintahan
(PERKOTAAN Perkotaan “ 2. Pusat Pelayanan Transportasi Udara Nasional
SEKITARNYA) Landasan Ulin – 3. Pusat Pengembangan Kawasan Aero City
Banjarbaru Utara – 4. Pusat Pengembangan Perdagangan dan Jasa Nasional dan Internasional (Intan)
Banjarbaru Selatan 5. Pusat Industri Pengolahan Intan
– Martapura 6. Pusat Pariwisata Sungai “Pasar Terapung Lok Baintan”
7. Pusat Kerajinan khas Kalimantan Selatan
8. Pusat Kegiatan Keagaman Regional dan Nasional
3. Kawasan 1. Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan
Perkotaan 2. Pusat Pemerintahan Kota Banjarbaru
Cempaka 3. Pusat Penddikan dan pelatihan Kampus UNLAM dan Pelatihan Pemadam
Kebakaran
4. Pusat Pengembangan Perumahan permukiman
5. Pusat Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial
4. Kawasan 1. Pusat Pemerintahan Kabupaten
Perkotaan 2. Pusat pengembangan perdagangan dan jasa regional
Marabahan 3. Pusat Pelayanan Terhadap Wilayah Hinterland
PENETAPAN FUNGSI DAN PERAN KAWASAN PERKOTAAN BANJARBAKULA

NO. KAWASAN PERKOTAAN FUNGSI DAN PERAN


5. SATELIT Kawasan Perkotaan Bati - 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan
Bati 2. Pusat Pengembangan Perumahan dan Fasilitas Penunjangnya
3. Pusat Pengembangan Industri Pertanian; Pakan Ternak
4. Pusat Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial
6. Kawasan Perkotaan 1. Pusat Pemerintahan Kabupaten
Pelaihari 2. Pusat Pengembangan Perumahan dan fasilitas penunjangnya
3. Pusat Pengembangan Perdagangan dan Jasa
4. Pusat Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial
5. Pusat Pelayanan Sistem Angkutan Umum Penumpang Regional (terminal
tipe B dan stasiun kereta api)
6. Pusat industri pengolahan hasil pertanian dan peternakan
7. Kawasan Perkotaan 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan
Jorong 2. Pusat Kegiatan Industri Pengolahan peertambangan Bauksit/Biji Besi
3. Pusat Kegiatan Industri Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan
4. Pusat Pengembangan Balai Latihan Kerja
5. Pusat Pengembangan Perumahan dan Fasilitas Penunjangnya
6. Pusat Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial
7. Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa
8. KOTA Kawasan Perkotaan 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan
KECIL Tamban 2. Pusat Pengembangan Kawasan Industri Manufacturing
3. Pusat Kegiatan Agroindustri
4. Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa
5. Pusat Pengembangan Perumahan / Permukiman
PENETAPAN FUNGSI DAN PERAN KAWASAN PERKOTAAN BANJARBAKULA

NO. KAWASAN PERKOTAAN FUNGSI DAN PERAN


9. KOTA KECIL Kawasan 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan
Perkotaan 2. Pusat Pengembangan Kawasan Agrominapolitan (budidaya ikan
Martapura Barat patin)
3. Pusat Pengolahan Industri Pengolahan hasil perikanan
4. Pusat Pengembangan Permukiman
5. Pusat Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial
10. Kawasan 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan
Perkotaan 2. Pusat Pengembangan Peternakan
Takisung 3. Pusat Pengembangan permukiman
4. Pusat Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial
11. Kawasan 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan
Perkotaan 2. Pusat Pengembangan Perikanan Tangkap
Panyipatan 3. Pusat Pengembangan Industri Pengolahan Ikan
4. Pusat Pengembangan Pariwisata Pantai
5. Pusat Pengembangan Permukiman
6. Pusat Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial
KONSEP PENGEMBANGAN
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin-Banjar Baru-Banjar-Barito Kuala-Tanah Laut
KONSEP PENGEMBANGAN STRUKTUR RUANG

Konsep Pengembangan Struktur Ruang adalah POLYCENTRIC


NETWORKING STRATEGY melaui penetapan pusat-pusat kegiatan dan
aktivitas ke Kota Banjarbaru sebagai pusat kegiatan utama pendukung
PKN Banjarmasin dan PKW Martapura sebagai perkotaan inti, serta
interkonektivitas dengan perkotaan sekitarnya yakni PKW Marabahan
dan PKL Pelaihari sebagai inti perkembangan wilayah dengan
mengutamakan interkoneksi strategy .

KAWASAN PERKOTAAN INTI


No. Kabupaten Kecamatan Luas (ha)
1 Banjar Martapura 53.62
2 Kota Banjarbaru Banjar Baru Selatan 15.02
3 Kota Banjarbaru Banjar Baru Utara 27.70
4 Kota Banjarbaru Cempaka 130.79
5 Kota Banjarbaru Landasan Ulin 73.56
6 Kota Banjarbaru Liang Anggang 82.18
7 Kota Banjarmasin Banjarmasin Barat 13.11
8 Kota Banjarmasin Banjarmasin Selatan 38.17
9 Kota Banjarmasin Banjarmasin Tengah 6.65
10 Kota Banjarmasin Banjarmasin Timur 17.05
11 Kota Banjarmasin Banjarmasin Utara 24.56 19
RENCANA PUSAT – PUSAT PERMUKIMAN

Rencana sistem pusat permukiman terdiri atas pusat kegiatan di Kawasan


Perkotaan Inti dan pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan di Sekitarnya.
(pasal 16)

PUSAT KEGIATAN KOTA BANJARMASIN : Pusat pemerintahan pusat, dan


kota; Pusat Permukiman Perkotaan; Pusat perdagangan dan jasa skala
internasional; Pusat industri skala nasional dan regional; Pusat
transportasi darat skala nasional, dan regional; Pusat sistem angkutan
umum penumpang regional; Pusat Pelayanan transportasi sungai skala
regional; Pusat Pelayanan transportasi laut skala internasional; Pusat
pelayanan pendidikan tinggi; Pusat Pelayanan kesehatan skala
internasional; Pusat pariwisata skala internasional; Pusat kegiatan
pertemuan, pameran dan sosial budaya (pasar apung); Pusat kegiatan
pertahanan dan keamanan negara (pangkalan TNI AL);
PUSAT KEGIATAN KOTA BANJARBARU : pusat pemerintahan provinsi dan
kota; pusat permukiman perkotaan; pusat perdagangan dan jasa skala
internasional; pusat pelayanan transportasi darat skala nasional; pusat sistem
angkutan umum penumpang regional; pusat pelayanan transportasi udara skala
internasional; pusat pelayanan pendidikan tinggi; pusat pelayanan olahraga skala
internasional; pelayanan kesehatan skala internasional; pusat pariwisata skala
internasional; pusat kegiatan pertemuan, pameran dan sosial budaya; dan pusat
kegiatan pertahanan dan keamanan negara.
Kawasan perkotaan inti Kawasan Perkotaan Sekitarnya 24
RENCANA PUSAT – PUSAT PERMUKIMAN

Kawasan perkotaan inti Rencana sistem pusat permukiman terdiri atas pusat kegiatan di Kawasan
Perkotaan Inti dan pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan di Sekitarnya.
Kawasan Perkotaan
Sekitarnya (pasal 16)

KAWASAN PERKOTAAN MARTAPURA DI KABUPATEN BANJAR : pusat pemerintahan Kabupaten;


pusat permukiman perkotaan; pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan
regional; usat pelayanan transportasi darat skala nasional dan regional; pusat sistem angkutan
umum penumpang regional; pusat pelayanan transportasi sungai; pusat pelayanan pendidikan
tinggi; pusat perikanan; pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya; dan pusat
pariwisata skala internasional.
KAWASAN PERKOTAAN KERTAK HANYAR-GAMBUT DI KABUPATEN BANJAR : pusat pemerintahan
Kecamatan; pusat permukiman perkotaan; pusat perdagangan dan jasa skala regional; pusat
sistem angkutan umum penumpang regional; pusat pertanian; pusat kegiatan pertemuan,
pameran, dan sosial budaya; dan pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.
KAWASAN PERKOTAAN SUNGAI TABUK DI KABUPATEN BANJAR : pusat pemerintahan Kecamatan;
pusat permukiman perkotaan; pusat perdagangan dan jasa skala regional; pusat pelayanan
transportasi darat skala nasional dan regional; pusat pelayanan transportasi sungai skala nasional
dan regional; pusat pertanian; pusat agrowisata; pusat agribisnis; pusat perikanan; dan pusat
kegiatan pariwisata skala internasional.
KAWASAN PERKOTAAN MARABAHAN DI KABUPATEN BARITO KUALA : pusat pemerintahan
Kabupaten; pusat permukiman perkotaan; pusat perdagangan dan jasa skala regional; pusat
pelayanan transportasi darat skala nasional dan regional; pusat pelayanan transportasi sungai
skala regional; pusat pelayanan pendidikan tinggi; pusat pelayanan kesehatan regional; pusat
pertanian; dan pusat perkebunan.
KAWASAN PERKOTAAN ALALAK DI KABUPATEN BARITO KUALA : pusat pemerintahan Kecamatan;
pusat permukiman perkotaan; pusat pelayanan transportasi darat skala regional; pusat sistem
angkutan umum penumpang regional; pusat pertanian; dan pusat kegiatan industri.
RENCANA PUSAT – PUSAT PERMUKIMAN

Kawasan perkotaan inti Rencana sistem pusat permukiman terdiri atas pusat kegiatan di Kawasan
Perkotaan Inti dan pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan di Sekitarnya.
Kawasan Perkotaan
Sekitarnya (pasal 16)

KAWASAN PERKOTAAN MARABAHAN DI KABUPATEN BARITO KUALA : pusat pemerintahan


Kabupaten; pusat permukiman perkotaan; pusat perdagangan dan jasa skala regional; pusat
pelayanan transportasi darat skala nasional dan regional; pusat pelayanan transportasi sungai
skala regional; pusat pelayanan pendidikan tinggi; pusat pelayanan kesehatan regional; pusat
pertanian; dan pusat perkebunan.
KAWASAN PERKOTAAN ALALAK DI KABUPATEN BARITO KUALA : pusat pemerintahan Kecamatan;
pusat permukiman perkotaan; pusat pelayanan transportasi darat skala regional; pusat sistem
angkutan umum penumpang regional; pusat pertanian; dan pusat kegiatan industri.

Kawasan permukiman baru sepanjang jalan marabahan ke


nagasari dengan fungsi agropolitan
RENCANA PUSAT – PUSAT PERMUKIMAN

Rencana sistem pusat permukiman terdiri atas pusat kegiatan di Kawasan


Perkotaan Inti dan pusat kegiatan di Kawasan Perkotaan di Sekitarnya.
(pasal 16)
Diatur dalam Pasal 18
KAWASAN PERKOTAAN PELAIHARI DI KABUPATEN TANAH LAUT : pusat pemerintahan kabupaten;
pusat perdagangan dan jasa skala regional dan lokal; pusat pelayanan transportasi darat skala
nasional dan regional; pusat pendidikan tinggi; pusat pelayanan olahraga skala internasional; pusat
pertanian; pusat peternakan; dan pusat agribisnis.

KAWASAN PERKOTAAN JORONG DI KABUPATEN TANAH LAUT : pusat pemerintahan Kecamatan;


pusat pengembangan permukiman; pusat kegiatan perdagangan dan jasa; pusat pelayanan
transportasi darat skala nasional dan regional; pusat sistem angkutan umum penumpang regional;
pusat pelayanan transportasi laut skala nasional dan regional; pusat pelayanan pendidikan tinggi;
dan pusat industri skala nasional dan regional;

KAWASAN PERKOTAAN KINTAP DI KABUPATEN TANAH LAUT : pusat pemerintahan Kecamatan;


pusat pengembangan permukiman; pusat kegiatan industri; pusat pelayanan transportasi darat
skala nasional dan regional; pusat pelayanan transportasi laut skala nasional dan regional; dan
pusat kegiatan perikanan.

KAWASAN PERKOTAAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT, pusat


pengembangan industri, pertanian, jasa perdagangan skala regional

Kawasan perkotaan inti


Kawasan Perkotaan Sekitarnya
RENCANA STRUKTUR RUANG BANJARBAKULA
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin – Banjarbaru – Banjar -Barito Kuala - Tanah Laut
Rencana Struktur Ruang RTR Kawasan Perkotaan Metropolitan
Banjarbakula
Arahan Pengembangan
Jaringan  Jaringan jalan arteri primer, kolektor primer
Jalan
Terminal  Terminal tipe A dan Tipe B
 Pengembangan rute bus BRT
Jaringan Rel  Pengembangan stasiun
Kereta  Pengembangan TOD
Jaringan  jaringan transportasi Sungai Barito danMartapura
transportasi  jaringan transportasi Sungai Nagara yang menghubungkan PKW
sungai Amuntai dengan PKN Banjarmasin;
Pelabuhan  Pengembangan Pelabuhan Banjarmasin (Kota Banjarmasin)
Bandar Pemanfaatan bersama bandar udara guna kepentingan pertahanan
Udara dan keamanan negara pada Bandar Udara Syamsuddin Noor (Kota
Banjarmasin).
Jaringan  Jaringan pipa tramisi minyak dan gas bumi.
perpipaan  jaringan distribusi Banjarmasin
Jaringan Pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan berupa
Listrik PLTA, PLTM, PLTB, PLTS.
Sumber  Rehabilitas DAS Kritis salah satunya terdapat pada DAS Barito
Daya Air pada WS Barito-Kapuas.
 Cengkungan air tanah Provinsi di CAT Palangkaraya-Banjarmasin.
 Pemeliharaan dan pengembangan bendungan beserta waduk
Jaringan Pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi teknis pada DI untuk
Irigasi meningkatkan luasan lahan pertanian pangan pada DI Riam Kanan
KONEKTIVITAS ANTAR WILAYAH BANJARBAKULA
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin – Banjarbaru – Banjar -Barito Kuala - Tanah Laut
KONEKTIVITAS SIMPUL TRANSPORTASI ANTAR WILAYAH BANJARBAKULA
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin – Banjarbaru – Banjar -Barito Kuala - Tanah Laut
Diatur dalam Pasal 22 - 23
RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI DARAT
Jaringan Jalan Arteri Primer (JAP) meliputi:
1. Rencana Jalan Kurau Pulau Sari;
2. Rencana Jalan Ambungan – Tajau Pecah dan Tajau Pecah –
Pelabuhan
Swarangan;
3. Rencana Jalan Gunung Kayangan (Pelaihari);
4. Rencana Jalan Pelabuhan Swarangan – Salaman – Riam Adungan (Utara Kab.
Banjar);
5. Rencana jalan Banjarbaru (Lingkar Utara) – Cindai Alus; dan
6. Rencana jalan Cindai Alus – Kelampayan – Astambul.
1 Peningkatan aksesibilitas ke Banjarbaru
6
5 2 Peningkatan aksesibilitas Pelaihari ke Pelabuhan Jorong/ Swarangan
3 Peningkatan aksesibilitas Pelaihari ke Banjarbaru
3
4 4 Peningkatan aksesibilitas Pelabuhan Jorong Ke Wisata Pegunungan
1
Meratus
5 Peningkatan aksesibilitas ke Bandara Internasional dari sisi Kab. Banjar

2 6 Peningkatan aksesibilitas ke Bandara Internasional dari sisi Kab. Banjar


RENCANA SISTEM JARINGAN JALAN NASIONAL SESUAI DALAM KP 248/2015
(JARINGAN ARTERI PRIMER DAN KOLEKTOR PRIMER 1)
31
Diatur dalam Pasal 24
RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI DARAT

JALAN BEBAS HAMBATAN DIACU BERDASARKAN RTRWN


1. Kuala Kapuas - Banjarmasin
2. Marabahan - Banjarmasin
3. Banjarmasin - Liang Anggang
4. Liang Anggang - Martapura
5. Liang Anggang -Pelaihari
6. Pelaihari – Pagatan
2 Diatur dalam Pasal 27
1
B RENCANA SARANA TRANSPORTASI DARAT
B
3 A. Rencana terminal penumpang tipe A terdapat di
A 4 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar;
B. Rencana pembangunan terminal penumpang tipe B di:
5 1. Kota Banjarmasin;
2. Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala;

32
RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI DARAT 1. rencana jaringan jalur kereta api
No. Kabupaten/ Dermaga Status Tipe
Kota Pencapaian ruas Tanjung – Paringin – Barabai –
1 Banjarmasin Mantuil Rencana Pengumpan Kandangan – Rantau – Martapura –
2 Banjar Martapura Barat Operasi Pengumpan
3 Martapura Operasi Pengumpan
Banjarbaru – Bandara Syamsuddin
4 Mataraman Rencana Pengumpan Noor – Pelabuhan Trisakti –
5 Sei Tabuk Rencana Pengumpan Banjaramasin;
6 Danau Aranio Rencana Pengumpan
7 Tabukan Operasi Pengumpan
2. rencana jaringan jalur kereta api
8 Pengaron Operasi Pengumpan ruas Banjarmasin – Pelaihari –
9 Simpang Empat Rencana Pengumpan
3 Pelabuhan Pelaihari – Jorong – Asam
10 Dermaga Sungai di
Lok Baintan
Operasi Pengumpan
5 Asam – Kintap – Satui – Pagatan –
12 Barito Kuala
Aluh-aluh
Belawang
Operasi
Operasi
Pengumpan
Pengumpan
1 Pelabuhan Batulicin dan Kersik Putih
13 Bakumpai Operasi Pengumpan
Batulicin – Serongga – Sengayam –
14 Marabahan Operasi Pengumpul Tanah Grogot – Balikpapan;
15 Tabunganen Operasi Pengumpan 3. rencana jaringan jalur kereta api
16 Tamban Rencana Pengumpan
17 Mekarsari Operasi Pengumpan ruas Handil Bakti – Marabahan;
18 Alalak Operasi Pengumpan 4. rencana jaringan jalur kereta api
19
20
Mandastana
Kuripan
Operasi
Operasi
Pengumpan
Pengumpan
ruas Pelaihari – Batakan (rencana
21 Jejangkit Operasi Pengumpan 2 Pelabuhan Laut Tanjung Dewa); dan
22 Dermaga Sungai di
Jelapat
Operasi Pengumpan 5. rencana jaringan jalur kereta api
23 Dermaga Operasi Pengumpan
ruas Banjarmasin – Palangkaraya.
4
Penyeberangan di
Saka Kajang Kec.
Tamban

25 Tanah Laut Kurau Operasi Pengumpan


26 Tabanio/T akisung Operasi Pengumpan

Diatur dalam Pasal 31 - 32


27
28
Kintap
Margasari
Operasi
Operasi
Pengumpan
Pengumpan Diatur dalam Pasal 29
• Pengembangan jalur transportasi sungai di kawasan perkotaan • Pengembangan jalur rel kereta api dan stasiun sesuai dalam
terintegrasi dengan sektor pariwisata dan konsep Waterfront rencana induk perkertaapian KP 2128 Tahun 2018.
Kota Banjarmasin serta menghubungkan antar kabupaten/kota. • Kawasan sekitar stasiun kereta api dilakukan pengembangan
• Kawasan sekitar dermaga sungai dilakukan pengembangan dengan konsepsSimpul transportasi pada Stasiun Gambut dan
dengan konsep simpul transportasi pada Dermaga Mantuil dan Stasiun Bandara.
Lok Baintan. 39
RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI LAUT

• Rencana Peningkatan dan Pengembangan Pelabuhan


Trisakti di Kota Banjarmasin (Pelabuhan Utama)
PENGEMBANGAN DI MANTUIL
• Pelabuhan Kintap sebagai pelabuhan Pengumpul
• Rencana pembangunan Pelabuhan Swarangan/
Pelabuhan Jorong Sebagai Pelabuhan Industri (Pelabuhan
Pengumpan)
• Rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Dewa di
Panyipatan Sebagai Pelabuhan pendukung penghubung
Ke Pusat Industri Perikanan Sibuku (Pelabuhan
Pengumpan Lokal)

• Pengembangan pelabuhan diperuntukan dalam


pendukung aktivitas kegiatan perindustrian dalam
mengurangi beban pelabuhan Trisakti sebagai pelabuhan
utama.
RENCANA JARINGAN TRANSPORTASI UDARA

• Rencana Peningkatan dan Pengembangan Bandara


Internasional Syamsudin Noor
yang berfungsi sebagai bandar udara pengumpul dengan skala
pelayanan primer untuk pelayanan pesawat udara dengan rute
penerbangan dalam negeri dan luar negeri, serta berfungsi
sebagai pangkalan udara angkatan darat;
• Rencana pengembangan bandara khusus Maluka Baulin
(Bandara Pendidikan Kerdigantaraan Kalimantan Selatan)
Yang berfungsi sebagai Bandar udara pendidikan
kedirgantaraan di Kecamatan Kurau pada Kabupaten Tanah
Laut;

• Pengembangan Bandara Syamsudin noor


terkoneksi secara internasional langsung ke
tujuan, tanpa melalui bandara lain)
RTRW Kota 1 Pengembangan Jalan Lingkar Dalam dan Lingkar Luar Kota Banjarmasin

Banjarmasin 2 Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk Integrasi Transportasi Darat dan Air
2021 - 2041
3 Pembangunan Jalan Baru dan Pemantapan Kondisi Jalan

4 Pembangunan Jembatan Barito 2

5 Pengembangan Koridor BTS, Armada dan Kelengkapannya

6 Sistem Jaringan Kereta Api

7 Pengembangan Pelabuhan Trisakti dan Pembangunan Terminal Tipe C

8 Jaringan Infrastruktur Distribusi Minyak, Gas Bumi, dan Tenaga Listrik

9 SPAM Banjarbakula dan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

10 Pengelolaan Sampah Regional


MAJOR PROJECT KOTA BANJARBARU
MAJOR PROJECT DIHARAPKAN MAMPU MENYELESAIAN ISU STRATEGIS YANG BERKEMBANG
NO. PROJECT READINESS VOLUME ESTIMASI BIAYA KET
CRITERIA (Rp. JUTA)
1. PEMBANGUNAN/ NORMALISASI RTRW SESUAI, 19 KM 95.000 STATUS RUAS
DRAINASE DAN TROTOAR JL. A. YANI K. DED & LAHAN JALAN
17+800 – 37+000 SIAP NASIONAL

2. PEMBANGUNAN/ NORMALISASI RTRW SESUAI, 2,5 KM 10.000 STATUS RUAS


DRAINASE JALAN GUBERNUR DED & LAHAN JALAN
SUBARDJO KM.BJM 19+700 S.D KM.BJM SIAP NASIONAL
22+200 (RUAS PELABUHAN TRISAKTI -
LIANG ANGGANG)

3. PEMBANGUNAN/NORMALISASI RTRW SESUAI, 7,4 KM 22.200 STATUS RUAS


DRAINASE JALAN A. YANI ARAH DED & LAHAN JALAN
BATI-BATI KM.BJM 0+000 S.D KM.BJM SIAP NASIONAL
7+400 (RUAS SP. LIANG ANGGANG - DS.
LIANG ANGGANG (BTS. KAB. TALA)

4. PEMBANGUNAN STADION MASUK REVISI RTWR, STADION TIPE B 525.000 STATUS TANAH
OLAHRAGA KOTA BANJARBARU PRADESAIN (2021), KAPASITAS MILIK
DED (2022) DALAM 25.000 PENONTON PEMERINTAH
TAHAP DAERAH
PELELANGAN,
LAHAN SIAP
MAJOR PROJECT KOTA BANJARBARU
MAJOR PROJECT DIHARAPKAN MAMPU MENYELESAIAN ISU STRATEGIS YANG BERKEMBANG
NO. PROJECT READINESS VOLUME ESTIMASI BIAYA KET
CRITERIA (Rp. JUTA)
6. PEMBANGUNAN BANJARBARU RTRW SESUAI, 19 KM 560.000 STATUS RUAS
CONVENTION CENTER DED & LAHAN JALAN
SIAP NASIONAL

7. Pembangunan Jalan Kembar RTRW SESUAI, 6,65 KM 18.820 STATUS RUAS


Ruas Jalan Trikora dari Simpang JALAN
Guntung Manggis s. d Simpang NASIONAL
Peramuan

8. Pergantian Box Culvert Lingkar DED & LAHAN 22 M 12.000 STATUS RUAS
Utara menjadi Jembatan Lingkar SIAP JALAN
Utara Banjarbaru PROVINSI

9. Pembangunan Bundaran Trikora RTRW SESUAI & 21 m (dia) 2.000 STATUS RUAS
( Simp. 4 Guntung Manggis) LAHAN SIAP JALAN
PROVINSI
TINDAK LANJUT
1. MENGINGAT TERBITNYA UNDANG-UNDANG TENTANG PENETAPAN IBUKOTA PROVINSI KALSEL DI
BANJARBARU, MAKA HARUS DILAKUKAN REVISI RAPERPRES TENTANG BANJARBAKULA. IMPliKASI
LANJUTAN ADALAH REVISI MUATAN RTRWP, REVISI RTRWK BANJARMASIN, BANJARBARU, KAB. BANJAR,
BATOLA, TANAH LAUT
2. FUNGSI KOTA BANJARMASIN DAN BANJABARU BERUBAH
3. RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BERUBAH
4. PERAN BANJARBAKULA DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN IBUKOTA KALSEL DAN IKN HARUS
DITEGASKAN KEMBALI SECARA KERUANGAN DAN STUKTURNYA
5. DALAM STRUKTUR RUANG, AGAR DI SEPANJANG JALAN BAGIAN BARAT BANJARBAKULA ATAU
KALIMANTAN SELATAN HARUS DITENTUKAN PUSAT KEGIATAN BARU, DENGAN FUNGSI
TERTENTU...PARIWISATA, INDUSTRI, ATAU AGROPOLITAN
6. PEMBANGUNAN JALAN PELABUHAN TRISAKTI – JEMBATAN BARITO
7 PEMBANGUNAN JALAN BANJARMASIN – BANDARA SEBAGAI ALTERNATIF JALAN A YANI YANG
MENINGKAT VOLUME LALU LINTAS
8 . PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN HARUS MENETAPKAN FUNGSI KAWASAN YANG DITINGGALKAN
PEMERINTAH PROVINSI, TERUTAMA UNTUK MENDUKUNG FUNGSI KOTA BANJARMASIN SEBAGAI KOTA
JASA, INDUSTRI PERDAGANGAN
TINDAK LANJUT
9. PEMERINTAH KOTA BANJARBARU HARUS MEMPERTEGAS RENCANA PEMANFAATAN RUANG SESUAI FUNGSI, MENARIK
PERKEMBANGAN KOTA KE ARAH TIMUR, DENGAN MEMBUAT JARINGAN JALAN LINGKAR YANG TEMBUS KE ARAH
JALAN NASIOAL MENUJU HULU SUNGAI
10. SEPANJANG JALAN A. YANI DARI BANJARMASIN KE ARAH KOTA BANJARBARU AKAN TERJADI KONURBASI/KETIDAK
JELASAN BATAS TERBANGUN-NON TERBANGUN, UNTUK ITU HARUS DIBUAT REGULASI ATAU RENCANA TATA RUANG
KAWASAN
11. SETIAP KABUPATEN KOTA DALAM KAWASAN BANJARBAKULA, MENGEMBANGKAN KEUNGGULAN POTENSI MASING
MASING YANG BERBEDA, SEHINGGA SALING KETERGANTUNGAN, BAIK WISATA, INDUSTRI, PERTANIAN, DITETAPKAN
DALAM RTRWP MAUPUN BANJARBAKULA
12. DI WILAYAH KABUPATEN BARITO KUALA DAERAH JEJANGKIT YANG BERSAMBUNG KE KABUPATEN KAPUAS, DIBUAT
PUSAT PERMUKIMAN BARU
13 PEMBANGUNAN JEMBATAN BARITO 2 (MENGHUBUNGKAN WILAYAH KABUPATEN BARITO KUALA-BANJARMASIN)
14. PEMBANGUNAN JEMBATAN SUNGAI JINGAH
15. PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN MENGHUBUNGKAN DALAM KOTA KE JALAN LINGKAR UTARA BANJARMASIN
16. PERLUASAN JANGKAUAN BUS TRANS SYSTEM BANJARMASIN SEBAGAI FEEDER BTS BANJARBAKULA
17. PEMBANGUNAN DERMAGA SUNGAI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN ANTAR MODA SINERGITAS DENGAN BTS
BANJARBAKULA
18. PEMBANGUNAN JALAN YANG MENGHUBUNGKAN JALAN LINTAS TENGAH DENGAN JALAN LINTAS BARAT
(MARTAPURA-MARABAHAN)
TERIMA KASIH
PERAN DAN FUNGSI WILAYAH

1. WILAYAH : RUANG YANG MERUPAKAN KESATUAN GEOGRAFIS BESERTA SEGENAP UNSUR YANG
TERKAIT KEPADANYA YANG BATAS DAN SISTEMNYA FITENTUKAN BERDAGASRKAN ASPEK
ADMINISTRASI DAN ATAU ASPEK FUNGSIONAL (UU NO 26/2007:PENATAAN RUANG
2. FUNGSI YANG DIEMBAN OLEH SUATU WILAYAH DALAM RANGKA UNTUK PENGEMBANGAN
WILAYAH TERSEBUT MAUPUN WILAYAH SEKITARNYA
3. WILAYAH MEMILIKI FUNGSINYA MASING-MASING YANG DICERMINKAN DENGAN
INFRASTRUKTURNYA
4. PENENTUAN FUNGSI WILAYAH DIDASARKAN PADA POTENSI YANG DIMILIKI BAIK SECARA
REGIONAL MAUPUN LOKAL, DARI SISI POSISI, EKONOMI MAUPUN SOSIAL
5. DALAM RANGKA UNTUK MENGEMBANGKAN WILAYAH MAKA HARUS MEMILIKI KEKHUSUSUAN
FUNGSI, DAN ANTARWILAYAH MEMILIKI KETERGANTUNGAN, YANG DIHUBUNGKAN DENGAN
INFRASTRUKTUR YANG SALING MENDUKUNG DAN BERSINERGI
6. INFRASTRUKTUR DAPAT BERUPA JARINGAN JALAN, SUNGAI, JALUR UDARA, KERETA API, DAN
SEBAGAINYA
RENCANA POLA RUANG BANJARBAKULA
Kawasan Perkotaan Metropolitan Banjarmasin – Banjarbaru – Banjar -Barito Kuala - Tanah Laut

No Rencana Pola Ruang Luas (Ha) Persentase (%)


1 Kawasan Peruntukan Perkebunan 213.337,89 25,19
2 Pertanian Lahan Basah 155.168,61 18,32
3 Kawasan Peruntukan Permukiman 129.711,10 15,32
4 Taman Hutan Raya 104.703,23 12,36
5 Hutan Produksi Tetap 83.504,39 9,86
6 Pertanian Lahan Kering 47.547,50 5,61
7 Hutan Produksi Konversi 19.075,99 2,25
8 Hutan Lindung 17.233,23 2,04
9 Badan Air 17.094,04 2,02
10 Kawasan Peruntukan Industri 15.200,32 1,80
11 Kawasan Peruntukan Lainnya 12.089,67 1,43
12 Kawasan Peruntukan Perikanan 12.083,33 1,43
13 Suaka Marga Satwa 10.517,48 1,24
14 Hutan Produksi Terbatas 8.178,00 0,97
15 Taman Wisata Alam 1.363,37 0,16
Total 846.808,15 100
PENGEMBANGAN KAWASAN AEROCITY
Perluasan pengembangan bandara
Syamsuddin Noor akan “BANJARBARU NEWTOWN WITH
meningkatkan kelas Bandara menjadi ZONASI
bandara internasional hingga bisa
KAWASAN
AEROCITY CONCEPT”
menampung 7 juta penumpang per
Pengaturan intensitas
tahun.
kepadatan dan ketinggian
Kawasan Aero City Syamsuddin Noor
bangunan dengan INTEGRASI DAN
mempertimbangkan KKOP
meliputi Kecamatan Liang Anggang, dalam pengembangan KONEKTIVITAS
Landasan Ulin, Banjarbaru Utara. kawasan perkotaan di Integrasi antara pusat kota dan bandar
Kawasan aero city Syamsuddin Noor sekitar bandar udara udara yang terkoneksi dengan transportasi
dapat meningkatkan daya saing wilayah, Syamsudin Noor multimoda yang cepat, terjangkau dan
mendukung pengembangan Meeting,
mudah diakses
Incentive, Conference and Exhibtion TATA GUNA
(MICE) di Kalimantan Selatan.
LAHAN
TUJUAN Perencanaan di dominasi
penggunaan lahan mixed
Mewujudkan Kota Baru berbasis use meliputi kawasan bisnis
Aerocity sebagai Pusat Kegiatan dan komersial; fasilitas
Ekonomi yang Terintegrasi dan umum; industri serta hunian
Berkelanjutan

STRUKTUR RUANG
WILAYAH
Bandar Udara Syamsudin Noor
sebagai pusat kegiatan (airport
centric) yang dapat menciptakan
kegiatan ekonomi

MASTERPLAN KOTA BARU KOTA BANJARBARU


PERAN DAN FUNGSI WILAYAH

1. FUNGSI YANG DIEMBAN OLEH SUATU WILAYAH DALAM RANGKA UNTUK


PENGEMBANGAN WILAYAH TERSEBUT MAUPUN WILAYAH SEKITARNYA
2. WILAYAH MEMILIKI FUNGSINYA MASING-MASING YANG DICERMINKAN DENGAN
INFRASTRUKTURNYA
3. PENENTUAN FUNGSI WILAYAH DIDASARKAN PADA POTENSI YANG DIMILIKI BAIK SECARA
REGIONAL MAUPUN LOKAL, DARI SISI POSISI, EKONOMI MAUPUN SOSIAL
4. DALAM RANGKA UNTUK MENGEMBANGKAN WILAYAH MAKA HARUS MEMILIKI
KEKHUSUSUAN FUNGSI, DAN ANTARWILAYAH MEMILIKI KETERGANTUNGAN, YANG
DIHUBUNGKAN DENGAN INFRASTRUKTUR YANG SALING MENDUKUNG DAN BERSINERGI
5. INFRASTRUKTUR DAPAT BERUPA JARINGAN JALAN, SUNGAI, JALUR UDARA, KERETA API,
DAN SEBAGAINYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai