Anda di halaman 1dari 27

DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Rencana Kawasan Permukiman (RKP)


sebagai Instrumen Pengembangan Kawasan Permukiman
Disampaikan oleh:
Dr. Taufan Madiasworo, ST, MT
Kasubdit Standardisasi dan Kelembagaan

Disampaikan pada acara Workshop Sinkronisasi Program dan Kebijakan


Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Semarang, 14 Maret 2018


OUTLINE

1. Latar Belakang
2. Aspek Normatif
3. Keterkaitan RP3KP Propinsi –
RKP dan RP3 Kab/ Kota
4. Urgensi Penyusunan RKP
5. Konsep Penyelenggaraan PKP
6. Ilustrasi RKP dan RP3
7. Kedudukan RKP Terhadap
Dokumen Rencana Lainnya
8. Muatan Dokumen RKP
9. Penutup

1
1 LATAR BELAKANG
TANTANGAN KAWASAN PERKOTAAN:
1. Efisiensi sumber daya perkotaan;
2. Belum terpenuhinya Standar
Pelayanan Minimal (SPM);
3. Konservasi lingkungan hidup;
4. Keterlibatan multi-stakeholder
(inklusivitas);
5. Penyediaan perumahan (backlog);
6. Identitas/ karakter perkotaan;
7. Daya dukung dan daya tampung
(cariying capacity);
8. Keterkaitan fungsi dengan kawasan
perdesaan (perkotaan dalam fungsinya
sebagai market/pusat distribusi dan
pemasaran).
2
1 LATAR BELAKANG
TANTANGAN KAWASAN PERDESAAN:
1) Perumahan dan permukiman yang
mendukung fungsi kawasan perdesaan;
Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian
2) Pemenuhan SPM di perdesaan; menjadi perumahan tumbuh secara alami dan
terpencar (sprawl).
3) Pengendalian perubahan fungsi lahan
dan perlindungan terhadap lahan
pertanian abadi (ketahanan pangan);
4) Peningkatan pertumbuhan ekonomi
perdesaan berbasis potensi lokal
perdesaan;
5) Konservasi lingkungan di kawasan
perdesaan;
6) Keterkaitan fungsi dengan kawasan
perkotaan (perdesaan dalam fungsinya
Kota Soledad di California Amerika adalah salah
sebagai tempat produksi hasil pertanian). satu kota dengan ekonomi paling produktif di
dunia dan memiliki teknologi pertanian paling
63 maju di wilayahnya.
3
1 LATAR BELAKANG
FUNGSI PERMUKIMAN DALAM TATA RUANG

Perbandingan Peta Eksisting Pemanfaatan Lahan dan Rencana Pola Ruang Kota
Semarang Tahun 2011-2030
9
Rumah
Permukiman

Lingkungan Hunian
Perumahan

KAWASAN PERMUKIMAN

DIIKAT OLEH
KETERPADUAN
INFRASTRUKTUR

DIDUKUNG DENGAN
TEMPAT KEGIATAN

ILUSTRASI PENDUKUNG
(PEMERINTAHAN,

KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA DAN


EKONOMI)

RUANG
10
1 LATAR BELAKANG

Diperlukan instrumen untuk:


1. Mendorong urbanisasi sebagai
engine of growth;
2. Mewujudkan perumahan dan
permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan (sosial, ekonomi,
lingkungan);
3. Mewujudkan keterkaitan
perkotaan dan perdesaan;
4. Mewujudkan keterpaduan
infrastruktur (PSU);
5. Mendorong koordinasi lintas
sektor.

4
2 ASPEK NORMATIF
RP3KP:
1. Pemerintah provinsi dalam melaksanakan pembinaan mempunyai tugas
menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan
dan kawasan permukiman (RP3KP) lintas kabupaten/kota. (Pasal 14
UU Nomor 1 huruf f)
Tahun 2011 2. Pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan pembinaan mempunyai
Tentang tugas menyusun RP3KP pada tingkat kabupaten/kota. (Pasal 15 huruf
Perumahan dan c)
Kawasan
Permukiman RKP:
Perencanaan kawasan permukiman dimaksudkan untuk menghasilkan
dokumen rencana kawasan permukiman sebagai pedoman bagi seluruh
pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan permukiman. (Pasal 64
ayat (2))

1. Perencanaan PKP adalah suatu proses perencanaan Lingkungan


PP Nomor 14
Hunian (LH) perkotaan, LH perdesaan, tempat pendukung kegiatan,
Tahun 2016 permukiman, perumahan, Rumah, dan PSU untuk menghasilkan
Tentang dokumen rencana kawasan permukiman (RKP). (Pasal 1 angka 24)
Penyelenggaraan 2. Perencanaan perumahan menghasilkan dokumen rencana pembangunan
Permukiman dan dan pengembangan perumahan (RP3) yang mengacu pada dokumen
Kawasan RKP. (Pasal 8 ayat (1))
Permukiman 3. Perencanaan KP menghasilkan dokumen RKP. (Pasal 58 ayat (3))

5
3 Keterkaitan RP3KP Propinsi – RKP dan RP3 Kab/ Kota
No Hirarki Dokumen Dasar Hukum Keterangan

1. PUSAT Jakstranas Bidang PKP • UU Nomor 1 Tahun 2011 Disusun sebagaimana amanat
tentang PKP Pasal 13 huruf
a (amanat menyusun)
• PP Nomor 14 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan
PKP Pasal 5 (amanat
menyusun)
Rencana pembangunan • PP Nomor 88 Tahun 2014 Digabung dalam Jasktranas
dan pengembangan tentang Pembinaan
perumahan dan Penyelenggaraan PKP Pasal
kawasan permukiman 4 (amanat pembinaan)
(RP3KP) nasional

2. PROPINSI Jakstra Bidang PKP • UU Nomor 1 Tahun 2011 Disusun sebagaimana amanat
tingkat Propinsi Pasal 14 huruf a (amanat
menyusun)
Rencana pembangunan • UU Nomor 1 Tahun 2011 RP3KP Propinsi memuat arahan, kebijakan,
dan pengembangan Pasal 14 huruf f (amanat strategi lintas kabupaten/kota, kawasan
perumahan dan menyusun) strategis propinsi, dan kawasan yang menjadi
kawasan permukiman • PP Nomor 88 Tahun 2014 kewenangan propinsi sebagaimana UU Nomor
(RP3KP) lintas Pasal 4 (amanat pembinaan) 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
kabupaten/kota RP3KP propinsi tersebut menjadi acuan dalam
penyusunan RKP dan RP3 kabupaten/kota.

Sumber: Telaah UU No.1 Tahun 2011, PP No. 88 Tahun 2014, dan PP No. 14 Tahun 2016
7
3 Keterkaitan RP3KP Propinsi – RKP dan RP3 Kab/ Kota

No Hirarki Dokumen Dasar Hukum Keterangan

3 KABUPATEN Jakstra Bidang PKP • UU Nomor 1 Tahun 2011 Jakstra PKP digabung dalam Dokumen
/KOTA tingkat Pasal 15 huruf a (amanat RKP. Sebagaimana Pasal 59 PP
Kabupaten/Kota menyusun) 14/2016, bahwa muatan RKP
mencakup Jakstra.
Rencana • UU Nomor 1 Tahun 2011 • RP3KP adalah RKP dan RP3
pembangunan dan Pasal 15 huruf c (amanat • Ditjen CK menyiapkan pedoman
pengembangan menyusun) RKP dan Ditjen PP menyiapkan
perumahan dan • PP Nomor 88 Tahun 2014 pedoman RP3 untuk dijadikan satu
kawasan permukiman Pasal 4 (amanat peraturan menteri.
(RP3KP) pada tingkat pembinaan)
kabupaten/kota

Rencana Kawasan • UU Nomor 1 Tahun 2011


Permukiman/RKP Pasal 64 (amanat
menyusun)
• PP Nomor 14 Tahun 2014
Pasal 58-Pasal 60
(amanat menyusun)
Rencana • PP Nomor 14 Tahun 2014
Pembangunan dan Pasal 8 (amanat
Pengembangan menyusun)
Perumahan/RP3

Sumber: Telaah UU No.1 Tahun 2011, PP No. 88 Tahun 2014, dan PP No. 14 Tahun 2016

8
4 Urgensi Penyusunan RKP

1. Melaksanakan Amanat:
 Pasal 64 UU No.1/2011 tentang PKP
 Pasal 59 PP No. 14/2016 tentang Penyelenggaraan PKP
2. Disusun untuk memenuhi kebutuhan lingkungan hunian perkotaan dan
perdesaan;
3. Mewujudkan rencana tata ruang (pola ruang dan struktur ruang)
4. Optimalisasi sumber daya perkotaan dan perdesaan dalam
pembangunan kawasan permukiman
5. Acuan keterpaduan pembangunan infrastruktur
6. Dasar perijinan pembangunan kawasan permukiman

11
5 Konsep Penyelenggaraan Perumahan & Kawasan Permukiman
UU 25/2004 UU 26/2007 UU 1/2011 PKP
SPPN PENATAAN RUANG PP 14/2016 PPKP
UU Sektor
RPJPN RTRWN/RTWP

Arahan Pengembangan
NAWACITA RPJMN Urban System Perumahan dan Permukiman
(Fungsi dan Skala) Dalam Sistem Pembangunan NASIONAL
Nasional &
PROVINSI

Penyiapan JAKSTRANAS Pembangunan Kota


 NSPM sektor RENSTRA & JAKSTRANAS bidang
RKP/RP3 SEKTOR JAKSTRA Pembangunan Perumahan dan Kawasan
 Pedoman teknis (PUPR) Perumahan dan Kawasan
 Bantuan teknis
Permukiman
Permukiman

KOTA
ATAU
KABUPATEN
TURBIN

NSPM Air
NSPM
NSPM NSPM
DED & Permukiman
Jalan/ Konstruksi
Baku SPAM DLL (liveable,
Drainase  Kawasan/
Lingkungan green, smart)
Hunian/
Perumahan
RTRW  Berkembang
RKP  PSU
& Kompak/
K/ (Prasarana,
Sarana, Efisien
RDTR RP3 Utilitas)  Sesuai
 Green City karakter
 Smart City
 Sesuai fungsi
NSPM  NSPM  Urban
NSPM NSPM
Transportation
dalam
Solid PBL
Urban Smart wilayah
waste/  Green
Transport City nasional
Sewage City

12
6 Ilustrasi RKP dan RP3
RKP
Lingkungan Hunian Perkotaan
Lingkungan Hunian Perdesaan

RP3

Perumahan

Permukiman

13
7 Kedudukan RKP terhadap Dokumen Rencana Lainnya
Jakstranas
RTRWN
PKP

RTR Pulau/
Kepulauan

RTRW KSN

RTRW Jakstra
Propinsi Prop/RP3KP

RTR Kawasan
Strategis Propinsi

RTRW
Kab/Kota

Bagian
Rencana
tertentu dari RDTR Kawasan
wilayah kota/
kab Kab/Kota Permukiman
(RKP)
RTR Kawasan
Strategis
Kab/Kota

Rencana Tata Rencana Rencana Sektoral


Bangunan & Pembangunan & (RISPAM, SSK,
Lingkungan Pengembangan RIS Kebakaran,
(RTBL) Perumahan (RP3) dll)

a. kawasan baru berkembang cepat;


b. kawasan terbangun;
c. kawasan dilestarikan;
d. kawasan rawan bencana;
e. kawasan gabungan atau campuran dari keempat jenis kawasan
di atas
14
8 MUATAN RKP
BAB III
PENYELENGGARAAN
KAWASAN PERMUKIMAN

ARAHAN
PERENCANAAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN
PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
(Pasal 59)
KP

Pasal 59 ayat 2

Jakstra Pengembangan dan


Pembangunan KP

1. Pengembangan
yang telah ada
Rencana Lingkungan Hunian 2. Pembangunan
Perkotaan & Perdesaan Baru
RKP 3. Pembangunan
Kembali

Rencana Keterpaduan PSU


Kawasan Permukiman

Indikasi Program

Sumber: PP Nomor 14 Tahun 2016

15
PELAKSANAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Sumber:
Permukiman Hasil Analisis UU no.1 Tahun 2011
PP No.14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Perkotaan Perdesaan

Pengembangan yang telah ada (eksisting) Pembangunan baru Pembangunan kembali

1. Efisiensi potensi lingkungan hunian


2. Peningkatan pelayanan
1. Penyediaan lokasi
3. Keterpaduan PSU
STRATEGI

2. Penyediaan PSU 1. Rehabilitasi


4. Penangan kumuh 2. Rekonstruksi
3. Lokasi pelayanan jasa
5. Pencegahan lingkungan tidak teratur pemerintahan, sosial, dan 3. Peremajaan
6. Lingkungan yang dibatasi dan didorong ekonomi
7. Kelestarian alam dan SDA

1. NUDP
PROGRAM/KEGIATAN

1. KOTAKU (NSUP 6. PISEW 1. NUDP


dan NUSP-2) 7. BSPS (Bantuan 2. Site and Services 2. NSD (New Site
2. NUDP Stimulan 3. Rusunawa Development)
3. Eco-District Perumahan
4. Kasiba 3. Rusunawa
Swadaya)
4. Revitalisasi 5. Lisiba
5. RSID
6
Pembagian Lingkungan Hunian (LH) dan Satuan Permukiman (SP) (1)
Eksisting Kabupaten “X”

Legenda
Kawasan Lindung

Kawasan Permukiman

Pusat Jasa dan Pelayanan Pemerintah

Kawasan Pertanian

Kawasan Industri

RTH

Kawasan Perikanan
Batas Kabupaten

Jalan Regional

Jalan Lokal

Sungai

Laut

Jalan Bypass

16
Pembagian Lingkungan Hunian (LH) dan Satuan Permukiman (SP) (2)

Rencana Tata Ruang Kabupaten “X”


Legenda

Kawasan Lindung

Kawasan Permukiman

Pusat Jasa dan Pelayanan Pemerintah

Kawasan Pertanian

Kawasan Industri

RTH

Kawasan Perikanan
Batas Kabupaten

Jalan Regional

Jalan Lokal

Sungai

Laut

Jalan Bypass

KSK: Kawasan Strategis Kabupaten

16
Pembagian Lingkungan Hunian (LH) dan Satuan Permukiman (SP) (3)
RKP Kabupaten “X” Legenda

Kawasan Lindung

LH 11
LH 12
Kawasan Permukiman

Pusat Jasa dan Pelayanan


LH 4
Pemerintah
Kawasan Pertanian
LH 2 Kawasan Industri

RTH
LH 13
Kawasan Perikanan
LHP 2

LHP 3
LH 8 Batas Kabupaten

Jalan Regional

Jalan Lokal

Sungai
LHP 1
Laut

Batas Lingkungan Hunian

Jalan Bypass

Kawasan Pergudangan
17
Pembagian Lingkungan Hunian (LH) dan Satuan Permukiman (SP) (4)
RDTR KSK 2

18
Pembagian Lingkungan Hunian (LH) dan Satuan Permukiman (SP) (5)
Rencana LH 9 di Kabupaten “X”

19
Pembagian Lingkungan Hunian (LH) dan Satuan Permukiman (SP) (6)

Penjabaran LH 9 Kabupaten “X” Kawasan Rumah Susun

KawasanLanded Padat

Kawasan Landed Sedang

Kawasan Industri

Kawasan Pertanian

Pusat LH

Pusat SP

Jalur Hijau

Pusat Perumahan

Batas SP

Jalan Nasional

Jalan Lokal

Batas LH

Batas SP
20
Ilustrasi RP3
Sebaran Perumahan Dalam Setiap SP
Kawasan Rumah Susun

Kawasan Industri KawasanLanded Padat

Kawasan Landed Sedang

Kawasan Industri

Kawasan Pertanian
8 SP9.1
SP9.3 Pusat LH
SP9.5
Pusat SP

Jalur Hijau

Pusat Perumahan
SP9.2
Kawasan SP9.4
Pertanian Batas SP
SP9.7
SP9.6 Jalan Nasional

Jalan Lokal

Batas LH

Batas SP 21
Ilustrasi RP3
Perumahan: Tipe
Rumah Susun

Perumahan: Tipe Rumah Tapak Kepadatan


Sedang

Perumahan: Tipe Rumah Tapak


KepadatanTinggi
22
9 PENUTUP
1. Berdasarkan telaah terhadap aspek normatif dan aspek teknis, RP3KP propinsi
diterjemahkan sebagai kebijakan dan strategi PKP pada lingkup:
a. Lintas kabupaten/kota;
b. Kawasan Strategis Propinsi;
c. Penanganan PKP yang menjadi kewenangan Propinsi (UU No.1/2011 dan UU
No.23 Tahun 2014)
2. Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dilakukan
sebagai satu kesatuan sistem melalui penyusunan Rencana Kawasan
Permukiman (RKP) dan ditindaklanjuti sebagai dasar penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan (RP3);
3. RKP merupakan dokumen yang wajib disusun oleh pemerintah daerah (Pasal 64
UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman);
4. Muatan RKP mencakup Jakstra Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman, Rencana Lingkungan Hunian Perkotaan dan Perdesaan, Rencana
Keterpaduan PSU, dan Indikasi Program;
5. Pedoman Penyusunan RKP dan Pedoman Penyusunan RP3 akan ditetapkan
dalam satu peraturan menteri dan saat ini sedang dalam proses penyusunan
oleh Kementerian PUPR.

23
TERIMA KASIH
SANDINGAN RP3KP DAN RKP (Tambahan Informasi)
Berdasarkan UU 1/2011 tentang PKP
No Substansi RP3KP RKP

1. Acuan BAB Pembinaan, Bagian Tugas Pemerintah BAB Penyelenggaraan Kawasan Permukiman,
Rujukan Provinsi dan Bagian Tugas Pemerintah Bagian Perencanaan (Pasal 64 ayat (2))
Kabupaten Kota (Pasal 14 huruf f dan Pasal
15 huruf c)
2. Nomenklatur Tidak secara eksplisit disebut dalam bentuk Secara eksplisit disebut “Dokumen Rencana
dokumen RP3KP, yang disebut adalah tugas Kawasan Permukiman” (Pasal 64 ayat (2))
menyusun rencana pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman.

3 Lingkup Lingkup substansi RP3KP tidak diatur dalam Pada pasal 66 dan 67 dokumen RKP berisi
substansi Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang perencanaan pengembangan, pembangunan baru,
PKP, namun di PP Nomor 14 Tahun 2016 dan pembangunan kembali baik lingkungan hunian
dijabarkan sebagai RKP dan RP3. perkotaan maupun perdesaan.
Pada Pasal 23 ayat (3) disebutkan bahwa
perencanaan perumahan merupakan bagian dari
perencanaan permukiman.
4. Lingkup Lingkup entitas RP3KP tidak secara detil di Dalam RKP diatur semua entitas (Lingkungan
Entitas jelaskan dalam Undang-Undang No. 1 Tahun Hunian, Permukiman, dan Perumahan (Pasal 64-69,
2011 tentang PKP. dan Pasal 23 ayat (3))

5 Dokumen Tidak diatur dalam Undang-Undang No. 1 RTRW (Pasal 64 ayat (1))
daerah yang Tahun 2011 tentang PKP.
diacu
6 Legalisasi Tidak diatur dalam Undang-Undang No. 1 Peraturan Bupati/ Walikota (Pasal 64 ayat (5) UU
Tahun 2011 tentang PKP. No.1/2011)

Anda mungkin juga menyukai