LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-1
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
b. Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan antara lain dari masyarakat dan sektor swasta
untuk mendukung pembangunan Bidang Cipta Karya
c. Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi Bidang Cipta Karya
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-2
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
No. Program Realisasi
1 Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 19.572.650
2 Program pengembangan perumahan 11.895.000
3 Program lingkungan sehat perumahan 93.470.000
4 Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 4.574.738.400
5 Program pembangunan Turap/talud/bronjong 4.563.451.700
6 Program pembangunan infrastruktur perdesaan 635.146.060
7 Program penyediaan dan pengelolaan air baku 29.200.000
Jumlah Tahun 2023 9.927.473.810
Tahun 2024
1 Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 85.002.680
2 Program pengembangan perumahan 17.115.000
3 Program lingkungan sehat perumahan 30.753.000
4 Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 5.122.775.400
5 Program pembangunan Turap/talud/bronjong 8.014.209.200
6 Program pembangunan infrastruktur perdesaan 1.838.690.500
7 Program penyediaan dan pengelolaan air bersih/air minum 6.344.953.500
8 Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 6.949.223.223
9 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 322.880.280
10 Program pengelolaah Ruang Terbuka Hijau (RTH) 3.538.418.746
Jumlah Tahun 2024 32.264.021.529
Sumber: LAKIP Kabupaten Bangkalan tahun 2019-20124, dan LKPJ Kabupaten Bangkalan tahun 2019
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-3
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
Tabel 5. 2 Matriks Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Bangkalan
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-4
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
100%
90%
80%
70%
Total Belanja APBD
60%
50% Total Belanja APBD
Bidang Cipta Karya
40%
30%
20%
10%
0%
2013 2014 2015 2016
Gambar 5. 1 Grafik Perkembangan Proporsi Belanja APBD Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangkalan
100%
90%
80%
70%
Pengembangan PLP
60%
Pengembangan SPAM
50% Penataan Bangunan dan
Lingkungan
40% Pengembangan Kawasan
Permukiman
30%
20%
10%
0%
2013 2014 2015 2016
Gambar 5. 2 Grafik Perkembangan Belanja APBD Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangkalan
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-5
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
100%
90%
80%
70%
Pengembangan PLP
60%
Pengembangan SPAM
50% Penataan Bangunan dan
Lingkungan
40%
Pengembangan Kawasan
30% Permukiman
20%
10%
0%
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Gambar 5. 3 Grafik Proyeksi Perkembangan Belanja APBD Bidang Cipta Karya
Kabupaten Bangkalan
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-6
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
Tabel 5. 3 Alokasi Pendanaan APBD Kabupaten Bangkalan untuk Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya berdasarkan RPJMD Kabupaten Bangkalan
tahun 2016-2021
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-7
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
Gambar 5. 4 Alokasi Pendanaan APBD Kabupaten Bangkalan untuk Pembangunan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya berdasarkan RPJMD Kabupaten Bangkalan tahun 2016-2021
Realisasi (Rp.)
Sektor
2015 2016 2017 2018
Pengembangan Kawasan Permukiman 0 0 0 0
Penataan Bangunan dan Lingkungan 0 0 0 0
Pengembangan SPAM 9.136.122.600 2.196.938.20 1.310.294.700 0
0
Pengembangan PLP 0 0 1.000.000.000 0
DAK Air Minum 0 0 2.990.154.000 3.168.250.000
DAK Sanitasi 0 0 0 0
Total Alokasi APBN 9.136.122.600 2.196.938.20 5.300.448.700 3.168.250.000
0
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-8
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya). perusahaan adalah memiliki berbagai
bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR
berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama
perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga
harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka
pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan
sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen
dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.
Program CSR tidak selalu diwujudkan dalam bentuk kegiatan amal (charity). Melainkan, juga
dapat dilaksanakan dalam program-program pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan
masyarakat secara langsung sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena
itu, kegiatan CSR yang dilakukan beberapa perusahaan sekarang ini sangat beragam, termasuk
kegiatan CSR dalam pembangunan infrastruktur permukiman (Bidang Cipta Karya). Di antaranya,
program penyediaan air minum dan sanitasi, program pengelolaan sampah, penataan bangunan dan
lingkungan, serta pengembangan permukiman.
Kegiatan CSR di bidang Cipta Karya ini didasari pada cara pandang perusahaan terhadap
ketersediaan dan kelayakan infrastruktur yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, tak terkecuali
karyawan perusahaan itu sendiri. Bahkan, beberapa perusahaan telah mengembangkan kegiatan di
bidang Cipta Karya ini sebagai salah satu upaya melestarikan dan menjaga kualitas sumber daya
alam, seperti air dan tanah, yang merupakan bahan baku produksi.
Bidang kegiatan yang dapat dikerjasamakan dengan CSR adalah sebagai berikut:
A. Sektor Pengembangan Air Minum (PAM)
Pada sistem penyediaan air minum, kegiatan yang ditawarkan untuk kerja sama CSR adalah
sebagai berikut:
1. Air Baku
a. Kegiatan untuk mendapatkan air baku sesuai dengan jenis sumbernya adalah:
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V-9
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
- Pembangunan broncaptering/bangunan penangkap mata air
- Pembangunan intake (sumber air permukaan)
- Pembangunan sumur bor (sumber air tanah)
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V - 10
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
c. Komponen Pengolahan
- Pembangunan tempat pemrosesan akhir
- Pembangunan instalasi pengomposan
- Pengadaan mesin pemilah sampah dan daur ulang
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V - 11
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
b. Rehabilitasi/normalisasi/peningkatan jaringan drainase yang ada
C. Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kegiatan yang dapat dikerjasamakan antara lain:
1. Penyediaan prasarana dan sarana untuk Ruang Terbuka Hijau
2. Revitalisasi kawasan sejarah/tradisional
3. Pembangunan sarana dan prasarana pemukiman tradisional
D. Sektor Pengembangan Permukiman
Kegiatan yang dapat dikerjasamakan antara lain:
1. Penataan kawasan perkotaan:
- Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan permukiman kumuh
- Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan permukiman baru
2. Penataan kawasan perdesaan:
- Pembangunan sarana dan prasarana kawasan perdesaan potensial
Salah satu alternatif sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya selain
CSR adalah Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS). KPS merupakan penyediaan infrastruktur yang
dilakukan melalui perjanjian kerjasama atau pemberian izin pengusahaan antara Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah dan Badan Usaha. Alasan penggunaan KPS adalah sebagai berikut:
1. Mencukupi kebutuhan pendanaan yang berkelanjutan (Keterbatasan Investasi pemerintah)
2. Meningkatkan kualitas , kuantitas, dan efisiensi melalui persaingan yang sehat
3. Pertimbangan adanya teknologi baru yang digunakan swasta
4. Mempercepat peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan publik dan pemeliharaan infrastruktur
5. Mendorong prinsip “pakai-bayar”, dengan mempertimbangkan kemampuan membayar dari si
pemakai
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V - 12
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
Satgas RPIJM daerah agar merumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa aspek antara lain:
1. Strategi peningkatan DDUB Kabupaten Bangkalan
2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran
3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah
4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang
Cipta Karya
5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltasi infrastruktur permukiman yang
sudah ada
6. Strategi pengembangan infrastruktur skala regional
Strategi yang perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk peningkatan investasi
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yaitu:
1. Meningkatkan kemandirian keuangan daerah di Kabupaten Bangkalan dengan pelaksanaan
kebijakan:
a. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
b. Mengoptimalkan PAD sesuai ketentuan UU No.28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah
2. Pengoptimalan sumber-sumber/potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang disesuaikan dengan
peraturan perundangan terbaru, khususnya dengan terbitnya UU No.28/2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, dengan jalan melakukan program intensifikasi dan ekstensifikasi
pendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya untuk meningkatkan sumber
pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
b. Mengadakan pendataan ulang terhadap berbagai obyek dan jenis-jenis pendapatan yang baru,
khususnya dengan ditetapkannya UU No.28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
c. Penyesuaian besaran tarif dengan melakukan revisi terhadap berbagai Peraturan Daerah
(Perda) yang sudah tidak sesuai, baik terkait dengan kondisi saat ini maupun kebutuhan
penyesuaiannya dengan peraturan-perundangan yang berlaku
d. Membina hubungan yang baik dengan Wajib Pajak
e. Meningkatkan peran aktif SKPD yang terkait, dalam rangka penegakan hukum dan
peningkatan pendapatan daerah
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V - 13
Kabupaten Bangkalan 2019-2024
3. Pengelolaan belanja daerah secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung-jawab dengan memperhatikan asas keadilan,
kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan Keuangan Daerah dilaksanakan dalam
suatu sistem yang terintegrasi, yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan APBD, yang setiap
tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda). Aspek pengelolaan keuangan daerah, antara
lain tercermin dalam wujud pengelolaan Belanja Daerah.
4. Pemanfaatan sumber pembiayaan selain APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten, yaitu CSR
dan KPS
LAPORAN AKHIR
Review Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) V - 14
Kabupaten Bangkalan 2019-2024