Anda di halaman 1dari 374

2022

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

P
uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan lindungan-Nya kami dapat
menyelesaikan Laporan Kinerja Direktorat
Jenderal Cipta Karya Tahun 2022. Laporan
ini disusun sebagai wujud akuntabilitas dan
pertanggungjawaban pelaksanaan program dan
kegiatan serta mengukur keberhasilan kinerja unit
organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama
tahun anggaran 2022.

Pada tahun 2022, Direktorat Jenderal Cipta


Karya melaksanakan kegiatan yang dibiayai oleh
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
sebesar Rp 17.600.515.101.500,00. Anggaran
tersebut sebagian besar dialokasikan untuk
kegiatan pengembangan sarana dan prasarana
pendidikan, olahraga dan pasar, pembangunan
kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN)
prioritas, penanganan permukiman kumuh,
penanganan masalah air minum dan sanitasi, dan
pembangunan ibu kota negara (IKN).

4 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Pada tahun 2022, Direktorat Jenderal Cipta Karya


melaksanakan kegiatan yang di biayai oleh anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp
17.600.515.101.500,00.

Laporan Kinerja ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 09/PRT/M/2018 tentang
Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh unit kerja,
unit pelaksana teknis dan satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal
Cipta Karya yang telah mendukung dengan data-data dan rumusan untuk
tersusunnya laporan ini. Kami berharap Laporan Kinerja Direktorat Jenderal
Cipta Karya Tahun 2022 dapat dimanfaatkan bagi semua stakeholder terkait
dan menjadi acuan bagi perencanaan kinerja dan pelaksanaan kegiatan
yang lebih baik pada tahun berikutnya. Apabila terdapat kekurangan, kami
mengharapkan masukan untuk penyempurnaan Laporan Kinerja agar
lebih baik penyusunannya di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Jakarta, 27 Januari 2023

Direktur Jenderal Cipta Karya


Ir. Diana Kusumastuti, MT.
NIP. 196707171996032002

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 5


Ringkasan Eksekutif

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 26/PRT/M/2017 tentang Panduan
Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat menetapkan
Visium Kementerian PUPR 2030.

S
alah satu dari visium tersebut adalah Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya
100% smart living (hunian cerdas). merupakan outcome pada level stakeholders yang
Peraturan Presiden Republik Indonesia ingin dicapai di akhir tahun 2024. Berdasarkan Rencana
Nomor18 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun 2020-2024,
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Direktorat Jenderal Cipta Karya mendukung pencapaian
Tahun 2020-2024 juga mengamanatkan Sasaran Strategis 3 (SS-3) yaitu “meningkatnya
beberapa hal terkait dengan pembangunan penyediaan akses perumahan dan infrastruktur
infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dari kedua permukiman yang layak, aman, dan terjangkau”.
peraturan tersebut dan untuk menyikapi isu Dalam rangka menjawab sasaran strategis tersebut,
strategis yang berkembang maka rumusan maka sasaran program (outcome pada level customers)
tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya yaitu “meningkatnya
adalah: pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman
yang layak dan aman”.

“Terselenggaranya pemenuhan infrastruktur


permukiman yang layak dan aman menuju terwujudnya
smart living, dengan pemanfaatan dan pengelolaan
yang partisipatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.”

6 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Sasaran program atau outcome utama Direktorat serta gap pendanaan yang cukup lebar yang
Jenderal Cipta Karya tidak memenuhi target yang berdampak pada ketidakoptimalan pelaksanaan
ditetapkan pada tahun 2022 berdasarkan Perjanjian kegiatan.
Kinerja 2022 dan Renstra Direktorat Jenderal Cipta
Karya 2020-2024 dengan kinerja realisasi 92,48%. Tiga indikator sasaran program yang tidak
Dari tujuh Sasaran Kegiatan Direktorat Jenderal memenuhi target yang ditetapkan yaitu indikator
Cipta Karya, tiga di antaranya telah mencapai sasaran program “Persentase rumah tangga
target yang ditetapkan atau dengan kata lain dengan akses air minum layak” dengan kinerja
kinerja realisasi telah 100%. Sementara itu empat realisasi mencapai 92,96%, “Persentase rumah
di antaranya tidak memenuhi target secara umum tangga dengan akses air limbah domestik layak
dikarenakan terdapat kegiatan-kegiatan yang dan aman” dengan kinerja realisasi mencapai
merupakan pekerjaan lintas tahun (MYC Baru) 79,06%, “Persentase rumah tangga dengan akses
yang mana output dari pekerjaan tersebut akan sampah yang terkelola di perkotaan” dengan
dihitung pada tahun terakhir pekerjaan selesai, kinerja realisasi mencapai 64,80%.”

Tabel A. Capaian Direktorat Jenderal Cipta Karya


TARGET 2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
REALISASI TA
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ SATUAN PERJANJIAN KETERANGAN
2022
INDIKATOR KERJA

INDIKATOR KINERJA PROGRAM: Persentase


peningkatan pelayanan infrastruktur
permukiman yang layak dan aman melalui % 80,07 76,41 Tidak Tercapai
pendekatan smart living ---- dihitung dari
rerata gabungan indikator:

Persentase rumah tangga dengan akses 95,90 92,96


1 % Tidak Tercapai
air minum layak (JP: 27,10) 22,62

Persentase rumah tangga dengan akses 82,07 79,06


2 % Tidak Tercapai
air limbah domestik layak dan aman (13% akses aman) (8,73% akses aman)
Persentase rumah tangga dengan akses
3 % 84,41 64,80 Tidak Tercapai
sampah yang terkelola di perkotaan
Persentase luasan kawasan permukiman
4 % 64,41 64,41* Tercapai
yang ditingkatkan kualitasnya
Persentase kab/kota yang terfasilitasi
5 implementasi penyelenggaraan % 100 100 Tercapai
bangunan gedung yang tertib dan andal
Persentase inisiasi penerapan bangunan
6 % 60 60* Tercapai
gedung hijau
Persentase sarana prasarana strategis
7 % 73,68 73,68* Tercapai
yang ditingkatkan
Sumber : Data Capaian Direktorat Jenderal Cipta Karya diolah, 2022
Keterangan: * adanya penambahan output yang terjadi karena kegiatan prioritas dan mendesak, seperti direktif, PSN, tematik dan kebencanaan
sehingga mempengaruhi capaian outcome yang melebihi target tahun 2022.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 7


Ringkasan Eksekutif

PNS Non PNS KI (Konsultan Individual)

Gambar A. Persebaran Sumber Daya Manusia pada Direktorat Jenderal Cipta Karya
Sumber: Data Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Sementara untuk 4 indikator lainnya sudah dengan persentase sebesar 39,48% atau sebanyak
mencapai target yang ditetapkan atau dengan 2.906 orang. SDM dengan kategori non-PNS di
kata lain kinerja realisasi telah 100%, yaitu Direktorat Jenderal Cipta Karya berjumlah 2.581
indikator sasaran program “Persentase luasan orang (35,07%) sedangkan untuk konsultan
kawasan permukiman yang ditingkatkan individual berjumlah1.873 orang (25,45%).
kualitasnya” dengan kinerja realisasi mencapai
64,41%, “Persentase kab/kota yang terfasilitasi Pada tahun 2022, Direktorat Jenderal Cipta Karya
implementasi penyelenggaraan bangunan mendapatkan penambahan CPNS angkatan 2021
gedung yang tertib dan andal” dengan kinerja sebanyak 256 orang. Apabila penambahan CPNS
realisasi mencapai 100%, “Persentase inisiasi Angkatan 2021 tersebut dihitung sebagai bagian
penerapan bangunan gedung hijau” dengan dari SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya, maka
kinerja realisasi mencapai 60%, dan “Persentase jumlah seluruh SDM Direktorat Jenderal Cipta
sarana prasarana strategis yang ditingkatkan” Karya adalah sebanyak 7.616 orang. Namun para
dengan kinerja realisasi mencapai 73,68%. CPNS angkatan 2021 ini belum mendapatkan
penempatan secara resmi sehingga dikecualikan
Sumber daya manusia (SDM) yang mendukung dalam perhitungan jumlah SDM Direktorat
kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya pada Jenderal Cipta Karya tahun 2022.
tahun 2022 sejumlah 7.360 orang. SDM ini terdiri
dari 2.906 orang pegawai negeri sipil (PNS), Pada tahun 2022, sarana dan prasarana yang
2.581 orang non-PNS, dan 1.873 orang konsultan dikelola oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya
individual (KI). adalah senilai Rp 33.697.150.370.088,00. Sarana
dan prasarana tersebut: (1) tanah; (2) peralatan
Berdasarkan Gambar A, jumlah PNS mendominasi dan mesin; (3) gedung dan bangunan; (4) jalan
komposisi SDM di Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan jembatan; (5) irigasi; jaringan; (7) aset tetap

8 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tabel B. DIPA Awal dan Revisi Unit Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya
DIPA TA 2022 (X RP 1.000)
UNIT KERJA PERATURAN MENTERI PUPR 13 TAHUN 2021
AWAL REVISI AKHIR
(17/11/2021) (28/11/2022)
1 Sekretariat Direktorat Jenderal 751.006.073 730.097.527
Dit. Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur
2 180.371.495 593.807.915
Permukiman
3 Dit. Bina Penataan Bangunan 546.101.662 4.181.262.120
4 Dit. Pengembangan Kawasan Permukiman 2.122.751.607 2.855.763.084
5 Dit. Sanitasi 1.672.998.943 2.845.582.604
6 Dit. Air Minum 2.381.927.509 2.810.079.082
7 Dit. Prasarana Strategis 4.732.865.856 3.464.730.639
8. Dit. Bina Teknik Permukiman dan Perumahan 103.148.175 101.496.258
9. Dit. Kepatuhan Intern 18.968.680 17.695.873
Total 12.510.140.000 17.600.515.102
Sumber: Data Subdit SPA (Direktorat SSPIP) yang diolah dari DIPA DJCK, 2022

renovasi; (8) aset tetap lainnya; (9) kemitraan Sesuai daftar isian penyelenggaraan anggaran
dengan pihak ketiga; (10) aset tetap yang tidak (DIPA) awal Direktorat Jenderal Cipta Karya tanggal
digunakan dalam operasi; (11) software; (12) hasil 17 November 2021, anggaran yang diamanatkan
kajian/penelitian; (13) aset tak berwujud lainnya; kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun
(14) aset tak berwujud yang tidak digunakan 2022 adalah sebesar Rp 12.510.140.000.000,00.
dalam operasional. Dari anggaran tersebut, alokasi terbesar ada pada
Direktorat Prasarana Strategis yaitu sebesar Rp
Total aset barang milik negara (BMN) Direktorat 4.732.865.856.000,00, sedangkan alokasi yang
Jenderal Cipta Karya yang peruntukannya adalah paling kecil berada pada Direktorat Kepatuhan
untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat Intern yaitu sebesar Rp18.968.680.000,00.
adalah senilai Rp 49.250.515.698.315,00. Direktorat
Jenderal Cipta Karya dalam melaksanakan Pada akhir tahun anggaran 2022, pagu anggaran
kegiatan untuk menunjang tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalami
nya memiliki sarana prasarana dengan total Rp peningkatan dari DIPA Awal menjadi Rp
33.697.150.370.088,00. Dari total nilai tersebut 17.600.515.101.500,00. Unit kerja dengan anggaran
terdapat kelompok aset tetap yang tidak digunakan tertinggi setelah perubahan adalah Direktorat
dalam operasi sebesar Rp 5.525.544.130.277,00. Bina Penataan Bangunan dengan alokasi sebesar
Aset tersebut merupakan sarana dan prasarana Rp 4.181.262.120.000,00.
yang kondisinya rusak berat / dalam proses hibah
kepada Pemerintah Daerah-Pemerintah Kota.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 9


Ringkasan Eksekutif

Penataan Benteng Pendem Kab. Ngawi, Jawa Timur

Dalam pelaksanaan kegiatan selama tahun 2022, 4. Belum keluarnya surat izin pembebasan
terdapat beberapa kendala, diantaranya sebagai lahan atau izin pembangunan bangunan dan
berikut: keterlambatan material;
1. Persiapan lelang yang tidak maksimal seperti 5. Dengan adanya kebijakan penggunaan
penyiapan dokumen lelang, dokumen Produk Dalam Negeri (PDN) yang memerlukan
perencanaan yang membutuhkan waktu penyesuaian dalam mencari atau mensubtitusi
serta pemenuhan readiness critera yang material atau alat yg selama ini digunakan agar
belum maksimal menyebabkan jadwal lelang melewati batas minimum PDN tersebut;
terlambat; 6. Kurangnya koordinasi dengan stakeholder
2. Proses evaluasi dokumen lelang yang yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan
memakan waktu yang cukup lama, serta masih kurang, sehingga banyak ditemukan
terlambatnya proses koordinasi dengan BP2JK miskomunikasi atau misinformasi yang
terkait dokumen yang akan dilelangkan; membuat pelaksanaan kegiatan baik
3. Kurangnya kepatuhan dalam administrasi administratif, keuangan dan fisik menjadi
dokumen lelang, sehingga memerlukan waktu terhambat;
perbaikan yang menyebabkan pergeseran 7. Kurangnya monitoring dan evaluasi yang
timeline pelaksanaan; dilakukan oleh Balai PPW, sehingga kendala
– kendala pelaksanaan kegiatan yang terjadi
belum ditanggapi secara cepat dan tepat.

10 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan pada 5. Perlunya memastikan pasokan material sesuai
periode selanjutnya, beberapa hal yang perlu dengan waktunya dan melakukan pemetaan
dilakukan adalah sebagai berikut: terhadap material yang dapat disubtitusi
1. Memastikan setiap Balai PPW dapat melakukan apabila terdapat kendala
pengawasan kelengkapan readiness criteria 6. Meningkatkan koordinasi secara intensif
harus disiapkan terlebih dahulu sebelum dengan institusi/stakeholder terkait pada lokasi
pelaksanaan pekerjaan dimulai; pekerjaan untuk meningkatkan pelaksanaan
2. Meningkatkan pendampingan kepada Balai pekerjaan, pemantauan dan evaluasi
PPW dalam melakukan pengawasan kualitas pekerjaan; serta
perencanaan (konsep perencanaan, desain, 7. Menjaga kinerja penyedia jasa pada
Detail Engineering Desain (DED), serta Rencana pelaksanaan di lapangan agar menerapkan
Anggaran dan Biaya (RAB) agar sesuai dengan 6T, yaitu tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya,
standar, panduan dan konsep pengembangan tepat kuantitas, tepat administrasi, dan tepat
wilayah; sasaran dengan melakukan pendampingan/
3. Perlunya penguatan kapasitas perencanaan di pembinaan dan pelibatan masyarakat terhadap
tingkat balai melalui pembinaan teknis berkala pengendalian mutu secara berkelanjutan serta
dalam rangka mendorong perbaikan kualitas membentuk Tim Monitoring (tingkat pusat)
perencanaan di lingkungan Direktorat Jenderal yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang
Cipta Karya; jelas untuk melakukan pengendalian secara
4. Melaksanakan verifikasi usulan kegiatan intensif terhadap pelaksanaan pekerjaan
dengan lebih sistematis, meliputi kesiapan khususnya pekerjaan yang kritis.
dokumen perencanaan teknis, readiness
criteria, dan tahapan pelaksanaan kegiatan
yang realistis terhadap mekanisme pelelangan;

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 11


Daftar Isi
RINGKASAN EKSEKUTIF 03 KAPASITAS ORGANISASI
KATA PENGANTAR 80 Sumber Daya Manusia

01 PENDAHULUAN 86 J u m l a h S u m b e r D aya M a n u s i a

2 Latar Belakang Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun

16 Tugas Dan Fungsi 2022

16 Struktur Organisasi 90 Komposisi Sumber Daya Manusia

17 Isu Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun

2022

02 PERENCANAAN KINERJA 101 Persebaran SDM Direktorat Jenderal

20 Rencana Strategis Direktorat Cipta Karya Tahun 2022

Jenderal Cipta Karya 110 Sarana dan Prasarana

Tahun 2020 – 2024 115 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

23 Visi Misi

24 Tujuan 04 AKUNTABILITAS KINERJA


29 Sasaran Strategis 125 Capaian Kinerja Organisasi

30 Arah Dan Kebijakan Strategi 135 Perbandingan Kinerja

32 Program/Kegiatan Organisasi

140 Capaian Kinerja Organisasi Direktorat

Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

dengan Renstra Direktorat Jenderal

Cipta Karya 2020-2024

12 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

145 Capaian Kinerja Organisasi Direktorat

Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

dengan Tahun Sebelumnya

155 Capaian Kinerja Organisasi

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Tahun 2022 sesuai RPJMN 2020 –

2024

167 Perbandingan Capaian Kinerja 05 PENUTUP

Direktorat Jenderal Cipta Karya 234 Kesimpulan

Tahun 2022 terhadap Capaian 244 Permasalahan

Rencana Kerja (Renja) Kementerian 258 Rekomendasi

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Tahun 2022

189 Perbandingan Kinerja Unit Organisasi

Direktorat Jenderal Cipta Karya

dengan Unit Organisasi lainnya

201 Realisasi Anggaran

223 Pemanfaatan Laporan Kinerja

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 13


Daftar Tabel
Tabel 1.1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas I 41
Tabel 1.2 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas II 42
Tabel 1.3 Balai Prasarana Permukiman Wilayah UPT lain 42
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 (Awal) 86
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 (Revisi) 86
Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 sesuai
Renstra PUPR Tahun 2020-2024 89
Tabel 2.4 Metode Pengukuran Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan Direktorat
Jenderal Cipta Karya 91
Tabel 2.5 Target Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 94
Tabel 3.1 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 101
Tabel 3.2 Jumlah SDM pada Unit Kerja di Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 110
Tabel 3.3 Persebaran PNS pada setiap Balai Prasarana Permukiman Wilayah di Direktorat
Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan Jenis Kelamin 112
Tabel 3.4 Jumlah SDM pada Balai Teknik di Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun
2022 115
Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Cipta Karya 116
Tabel 3.6 Neraca Kelompok Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2022 118
Tabel 3.7 Perubahan Alokasi Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
berdasarkan DIPA 120
Tabel 3.8 Kronologis Revisi DIPA 124
Tabel 3.9 Sandingan Output Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 antara
DIPA dengan RENSTRA 126
Tabel 4.1 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Program (Outcome) Direktorat Jenderal
Cipta Karya Tahun 2022 138
Tabel 4.2 Target dan Realisasi Capaian Outcome Direktorat jenderal Cipta Karya Tahun
2022 139
Tabel 4.3 Target dan Realisasi Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun
2022 141
Tabel 4.4 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 166
Tabel 4.5 Penjelasan Target dan Realisasi Sasaran Kinerja Sesuai Renstra Direktorat
Jenderal Cipta Karya 2020-2024 180

14 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tabel 4.6 Penjelasan Target dan Realisasi Kinerja Output Sesuai Renstra Direktorat
Jenderal Cipta Karya 2020-2024 190
Tabel 4.7 Perbandingan Capaian Realisasi Outcome Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2021 dan Tahun 2020 205
Tabel 4.8 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun
2022 dengan Tahun 2021 206
Tabel 4.9 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020
– 2022 dan Gap Capaian Tahun 2024 223
Tabel 4.10 Capaian Kinerja Indikator Sasaran Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2020 – 2022 dan Gap Capaian Tahun 2024 224
Tabel 4.11 Capaian Direktorat Jenderal Cipta Karya Sesuai Target RPJMN 2022 242
Tabel 4.12 Capaian Direktorat Jenderal Cipta Karya Sesuai Target RPJMN 2022 Khusus
Major Project 245
Tabel 4.13 Capaian Program/Kegiatan Rencana Kerja Kementerian PUPR Bidang Cipta
Karya Tahun 2022 247
Tabel 4.14 Capaian Kinerja Program Direktorat Jenderal Cipta Karya TA 2022 250
Tabel 4.15 Capaian Indikator Kinerja Program Direktorat Jenderal Cipta Karya TA 2022 251
Tabel 4.16 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya TA 2022 252
Tabel 4.17 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal Perumahan 253
Tabel 4.18 Nilai Aspek Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 255
Tabel 4.19 Realisasi Penyerapan Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 256
Tabel 4.20 Konsistensi Perencanaan dan Implementasi Penyerapan Anggaran Direktorat
Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 256
Tabel 4.21 Pencapaian Keluaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 258
Tabel 4.22 Pencapaian Outcome Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 262
Tabel 4.23 Hasil Rekapitulasi Pengisian Kuesioner Laporan Kinerja di Direktorat Jenderal
Cipta Karya TA 2022 per Komponen dan Sub Komponen 266

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 15


Daftar Gambar
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya 25
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya 28
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman 29
Gambar 1.4 Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman 30
Gambar 1.5 Struktur Organisasi Direktorat Bina Penataan Bangunan 31
Gambar 1.6 Struktur Organisasi Direktorat Air Minum 32
Gambar 1.7 Struktur Organisasi Direktorat Sanitasi 34
Gambar 1.8 Struktur Organisasi Direktorat Prasarana Strategis 35
Gambar 1.9 Struktur Organisasi Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan 37
Gambar 1.10 Struktur Organisasi Direktorat Kepatuhan Intern 38
Gambar 1.11 Struktur Organisasi Balai Prasarana Permukiman Wilayah 40
Gambar 1.12 Struktur Organisasi Balai Teknologi Air Minum 43
Gambar 1.13 Struktur Organisasi Balai Teknologi Sanitasi 44
Gambar 1.14 Struktur Organisasi Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung 45
Gambar 1.15 Struktur Organisasi Balai Sains Bangunan 46
Gambar 1.16 Struktur Organisasi Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan 47
Gambar 1.17 Perbandingan Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Sebelum
dan Sesudah Perubahan Organisasi 48
Gambar 2.1 Visium PUPR 64
Gambar 2.2 Peta Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 66
Gambar 2.3 Peta Strategi Direktorat Jenderal Cipta Karya 67
Gambar 2.4 Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman 70
Gambar 2.5 Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Cipta Karya 2020-2024 71
Gambar 3.1 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2021 Berdasarkan
Jenis Kelamin 102
Gambar 3.2 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Status Kepegawaian 103
Gambar 3.3 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan
Kelompok Umur 103
Gambar 3.4 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan
Kelompok Umur dan Status Kepegawaian 104
Gambar 3.5 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2021 Berdasarkan
Pendidikan 105

16 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 3.6 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan
Kelompok Umur dan Status Kepegawaian 106
Gambar 3.7 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2021 Berdasarkan
Golongan 107
Gambar 3.8 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan
Jabatan 107
Gambar 3.9 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan
Jabatan Struktural, Koordinator dan Subkoordinator 108
Gambar 3.10 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan
Rumpun Jabatan Fungsional 109
Gambar 3.11 Perbandingan PNS pada Setiap Unit Kerja di Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2022 Berdasarkan Usia 111
Gambar 3.12 Perbandingan Sebaran Jumlah SDM pada Balai Prasarana Permukiman
Wilayah di Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 114
Gambar 3.13 Perbandingan Sebaran Jumlah SDM pada Balai Teknik di Direktorat Jenderal
Cipta Karya Tahun 2022 115
Gambar 4.1 Penataan Kawasan Wisata Rawa Pening dan Gedongsongo-Bandungan
Kabupaten Semarang 155
Gambar 4.2 Bundaran Sunggung Kawasan Mandalika 156
Gambar 4.3 Pasar Gorontalo 158
Gambar 4.4 Rekonstruksi Universitas Islam Palu Sulawesi Tengah 159
Gambar 4.5 Pembangunan IPA dan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Way Sepagasan Kab.
Pringsewu Lampung 161
Gambar 4.6 Sanimas SPALD-T Penanganan Kawasan DAS Citarum 163

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 17


01

Pendahuluan
Pendahuluan

Laporan kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban


instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan
organisasi. Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun Laporan
Kinerja Tahun 2022 sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan program dalam rangka mencapai visi, misi, dan
tujuan organisasi yang terukur (akuntabel) dan transparan.

1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUGAS DAN FUNGSI

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi
mengamanatkan bahwa setiap entitas organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
pemerintah wajib untuk menyusun laporan dan Perumahan Rakyat menyebutkan bahwa
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas
Laporan kinerja disusun sebagai wujud menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam kebijakan di bidang penyelenggaraan sistem
mencapai misi dan tujuan organisasi. Direktorat penyediaan air minum, pengelolaan air limbah
Jenderal Cipta Karya menyusun Laporan Kinerja domestik, pengelolaan drainase lingkungan, dan
Tahun 2022 sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan persampahan, penataan bangunan
pelaksanaan program dalam rangka mencapai gedung, pengembangan kawasan permukiman,
visi, misi, dan tujuan organisasi yang terukur dan pengembangan sarana prasarana strategis
(akuntabel) dan transparan. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal
Cipta Karya Tahun 2022 dilaksanakan sesuai Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat
dengan pedoman yang diatur di dalam Peraturan Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi:
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 09/PRT/M/2018 tentang Penyelenggaraan 1. perumusan kebijakan di bidang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah penyelenggaraan sistem penyediaan air
di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan minum, pengelolaan air limbah domestik,
Rakyat. Laporan Kinerja ini diharapkan dapat pengelolaan drainase lingkungan, dan
dipergunakan oleh pimpinan dan seluruh jajaran pengelolaan persampahan, penataan
entitas organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya bangunan gedung, pengembangan kawasan
sebagai bahan acuan dalam menyusun program, permukiman, dan pengembangan sarana
kebijakan dan anggaran yang lebih efektif dan prasarana strategis sesuai dengan ketentuan
lebih efisien di tahun mendatang. peraturan perundang-undangan;

20 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2. pelaksanaan kebijakan di bidang tugas tambahan yang diberikan kepada Direktorat


penyelenggaraan sistem penyediaan air Jenderal Cipta Karya sebagai berikut:
minum, pengelolaan air limbah domestik,
pengelolaan drainase lingkungan, dan 1. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun
pengelolaan persampahan, penataan 2016 tentang Pendirian Universitas Islam
bangunan gedung, pengembangan kawasan Internasional Indonesia sebagai dasar
permukiman, dan pengembangan sarana pembangunan PTKIN;
prasarana strategis sesuai dengan ketentuan 2. Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2018
peraturan perundang-undangan; tentang Renovasi dan Pengembangan Stadion
3. penyusunan norma, standar, prosedur, dan Manahan Solo sebagai dasar renovasi dan
kriteria di bidang penyelenggaraan sistem pembangunan sarana olahraga dan pasar;
penyediaan air minum, pengelolaan air limbah 3. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019
domestik, pengelolaan drainase lingkungan, tentang Pembangunan, Rehabilitasi atau
dan pengelolaan persampahan, penataan Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan
bangunan gedung, pengembangan kawasan Tinggi, Prasarana Perguruan Tinggi Keagamaan
permukiman, dan pengembangan sarana Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan
prasarana strategis sesuai dengan ketentuan Menengah sebagai dasar pembangunan,
peraturan perundang-undangan; rehabilitasi, dan renovasi pasar rakyat,
4. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di prasarana perguruan tinggi, prasarana
bidang penyelenggaraan sistem penyediaan perguruan tinggi keagamaan islam, serta
air minum, pengelolaan air limbah domestik, satuan pendidikan dasar dan menengah,
pengelolaan drainase lingkungan, dan serta berkoordinasi dengan K/L terkait dan
pengelolaan persampahan, penataan pemerintah daerah.
bangunan gedung, pengembangan kawasan 4. Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018
permukiman, dan pengembangan sarana tentang Perubahan Kedua tentang Percepatan
prasarana strategis sesuai dengan ketentuan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional sebagai
peraturan perundang-undangan; dasar pelaksanaan proyek infrastruktur energi
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di asal sampah di kota-kota besar; proyek
bidang penyelenggaraan sistem penyediaan penyediaan air minum di SPAM Semarang
air minum, pengelolaan air limbah domestik, Barat, SPAM regional Jatigede, SPAM Umbulan,
pengelolaan drainase lingkungan, dan SPAM Kota Bandar Lampung, SPAM regional
pengelolaan persampahan, penataan Mamminasata, SPAM regional Jatiluhur, SPAM
bangunan gedung, pengembangan kawasan regional Wasusokas; dan proyek penyediaan
permukiman, dan pengembangan sarana infrastruktur sistem air limbah komunal berupa
prasarana strategis; Jakarta Sewerage System (Pengolahan Air
6. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Limbah Jakarta) melalui KPBU.
Cipta Karya; serta 5. Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019
7. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi
Menteri. Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-
Grobogan; Kawasan Purworejo-Wonosobo-
Dalam pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Magelang-Temanggung; dan Kawasan Brebes-
oleh Menteri, telah diterbitkan beberapa Tegal-Pemalang sebagai dasar pembangunan
peraturan sebagai payung hukum pelaksanaan sarana prasarana permukiman seperti

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 21


Pendahuluan

Pembangunan SPALD-T Bambanglipuro Tahap 1 Kab Bantul DI Yogyakarta

pembangunan SPAM regional, optimalisasi Infrastruktur sebagai dasar penugasan khusus


air minum, pembangunan IPA, pembangunan dari presiden kepada Kementerian PUPR
TPA, pengembangan kawasan wisata dan untuk melaksanakan fungsi lain dalam rangka
lain sebagainya di wilayah tersebut dalam percepatan pelaksanaan pembangunan
mendukung percepatan ekonomi. infrastruktur. Penugasan khusus tersebut
6. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 didasarkan pada hasil rapat yang dipimpin oleh
tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi presiden dan/atau hasil kunjungan lapangan
Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto- presiden. Penugasan khusus tersebut meliputi:
Surabaya-Sidoarjo-Lamongan; Kawasan pembangunan atau rehabilitasi kantor
Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan pemerintahan, asrama mahasiswa, gedung/
Selingkar Wilis dan lintas selatan sebagai dasar bangunan umum, auditorium, bangunan
pembangunan sarana prasarana permukiman gedung fungsi sosial dan keagamaan,
seperti pembangunan SPAM regional, istana, rumah sakit, dan rumah susun dalam
optimalisasi air minum, pembangunan IPA, rangka revitalisasi kawasan; pembangunan,
pembangunan TPA, pengembangan kawasan rehabilitasi, atau renovasi sarana dan prasarana
wisata dan lain sebagainya di wilayah tersebut pendidikan dasar dan menengah, dan
dalam mendukung percepatan ekonomi. pendidikan tinggi, sarana prasarana olahraga,
7. Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2022 sarana prasarana pasar, dan rumah susun, atau
tentang Penugasan Khusus dalam rangka bangunan gedung pemerintah lainnya dalam
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan rangka penyiapan fasilitas rumah sakit darurat

22 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

bencana dan isolasi terpusat; pembangunan untuk melakukan pembangunan dan/atau


atau perbaikan rumah dan sarana dan renovasi prasarana dan sarana olahraga
prasarana serta utilitas umum perumahan; sepak bola sesuai standar yang ditetapkan;
dan rehabilitasi bangunan cagar budaya atau menyediakan dan mengalokasikan anggaran
penataan bangunan kawasan cagar budaya. pembangunan prasarana dan sarana utama
8. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2018 tentang maupun pendukung yang diperlukan sesuai
Percepatan Pembangunan Kota Mandiri (KBM) ketersediaan anggaran dalam percepatan
Tanjung Selor sebagai dasar penyediaan sarana pembangunan bidang persepakbolaan
dan prasarana perkotaan bidang pekerjaan nasional; serta berkoodinasi dengan
umum dan perumahan rakyat. Kementerian Pemuda dan Olahraga.
9. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2019 11. Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2020
tentang Percepatan Pembangunan Sebelas tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20
Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Worlds Cup Tahun 2021 sebagai dasar untuk
Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan mengalokasikan anggaran dan melakukan
sebagai dasar untuk menyusun masterplan, krgiatan renovasi di beberapa stadion yang
mempercepat pembangunan gedung dan sudah ditetapkan; melakukan koordinasi
menyediakan sarana prasarana pendukung dengan K/L dan pemerintah daerah terkait
pemeriksaan dan pelayanan, serta membangun prasarana dan sarana yang akan direnovasi;
sarana prasarana kawasan penunjang PLBN melaksanakan upaya percepatan pengadaan
berupa perumahan, pasar, rumah ibadah, jasa konstruksi dalam rangka renovasi
penyediaan sistem jaringan air minum, prasarana dan sarana; menyerahkan hasil
sanitasi, drainase, jalan lingkungan, sistem renovasi kepada K/L atau pemerintah daerah;
pengolahan limbah dan persampahan, serta serta melakukan koordinasi dengan Persatuan
sarana prasarana pendukung pertumbuhan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam
ekonomi di wilayah tersebut. rangka penetapan standar prasarana dan
10. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 sarana dalam rangka penyelenggaraan FIFA
tentang Percepatan Pembangunan U-20 Worlds Cup Tahun 2021.
Persepakbolaan Nasional sebagai dasar

Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2018 tentang


Percepatan Pembangunan Kota Mandiri (KBM) Tanjung
Selor sebagai dasar penyediaan sarana dan prasarana
perkotaan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 23


Pendahuluan

1.3 STRUKTUR ORGANISASI

Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13/PRT/M/2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

24 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 25


Pendahuluan

26 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 27


Pendahuluan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan
dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 peraturan perundang-undangan, fasilitasi
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian advokasi hukum serta penyelenggaraan
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, struktur komunikasi publik direktorat jenderal;
organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, terdiri e. pelaksanaan koordinasi administrasi
atas: kebencanaan;
f. pelaksanaan pembinaan urusan kepegawaian,
Sekretariat Direktorat Jenderal, bertugas organisasi, dan tata laksana, serta reformasi
memberikan pelayanan teknis dan administratif birokrasi;
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan g. pelaksanaan penyusunan laporan sistem
Direktorat Jenderal Cipta Karya. pengendalian intern pemerintah di lingkungan
direktorat jenderal; dan
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat h. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat
Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi: jenderal.
a. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
dalam penyusunan laporan akuntansi dan Sekretariat Direktorat Jenderal, terdiri atas:
laporan barang milik negara; a. Bagian Keuangan, Pengelolaan Barang Milik
b. pelaksanaan administrasi perbendaharaan dan Negara dan Barang Persediaan Bencana;
pengelolaan penerimaan negara bukan pajak; b. Bagian Hukum dan Komunikasi Publik; dan
c. pengelolaan barang milik negara di lingkungan c. Bagian Kepegawaian dan Umum.
direktorat jenderal;

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

28 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan keterpaduan penyelenggaraan pembangunan


Infrastruktur Permukiman, bertugas infrastruktur permukiman;
melaksanakan penyiapan perumusan dan e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
pelaksanaan kebijakan di bidang sistem dan strategi pelaporan di bidang pembinaan sistem,
penyelenggaraan infrastruktur permukiman. strategi, dan keterpaduan penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur permukiman;
Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktorat Sistem f. pengolahan data dan penyiapan informasi
dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur di bidang pembinaan sistem, strategi, dan
Permukiman menyelenggarakan fungsi: keterpaduan penyelenggaraan pembangunan
a. penyiapan perumusan kebijakan di infrastruktur permukiman; dan
bidang sistem, strategi, dan keterpaduan g. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur
permukiman; Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan
b. penyusunan rencana dan pengembangan Infrastruktur Permukiman, terdiri atas:
strategi, serta rencana strategis pengelolaan a. Subdirektorat Keterpaduan Penyelenggaraan
permukiman; Infrastruktur Permukiman;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan b. Subdirektorat Strategi, Program, dan Anggaran;
sistem, strategi, dan keterpaduan c. Subdirektorat Koordinasi Pengadaan Tanah,
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Pemantauan, dan Evaluasi;
permukiman; d. Subdirektorat Pengelolaan Pinjaman dan
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi Hibah Luar Negeri; dan
di bidang pembinaan sistem, strategi, dan e. Subbagian Tata Usaha.

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Subdirektorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan


Infrastruktur Permukiman
Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 29


Pendahuluan

Direktorat Pengembangan Kawasan d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan


Permukiman, bertugas melaksanakan kebijakan penyelenggaraan kawasan
penyusunan dan perumusan kebijakan dan permukiman;
strategi, perencanaan, pelaksanaan kebijakan, e. pembinaan pelaksanaan norma, standar,
pembinaan dan pengawasan, pembinaan prosedur dan kriteria perencanaan,
pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelaksanaan, dan evaluasi kinerja
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja, penyelenggaraan kawasan permukiman;
serta fasilitasi pemberdayaan penyelenggaraan f. fasilitasi pemberdayaan dan pembinaan
kawasan permukiman. kelembagaan serta pengembangan jejaring
kemitraan di bidang penyelenggaraan
Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat kawasan permukiman; dan
Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi: g. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
a. penyusunan dan perumusan kebijakan
dan strategi, evaluasi dan pelaporan Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman,
penyelenggaraan kawasan permukiman, serta terdiri atas:
perencanaan kawasan permukiman strategis a. Subdirektorat Perencanaan Teknis
dan prioritas nasional; Pengembangan Kawasan Permukiman;
b. pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi, b. Subdirektorat Wilayah I;
dan pelaporan penyelenggaraan kawasan c. Subdirektorat Wilayah II;
permukiman; d. Subdirektorat Wilayah III; dan
c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi e. Subbagian Tata Usaha.
penyelenggaraan kawasan permukiman;

Gambar 1.4 Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

30 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Bina Penataan Bangunan, bertugas lingkungan, bangunan gedung, dan rumah
melaksanakan penyusunan dan perumusan negara;
kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, e. pembinaan pelaksanaan norma, standar,
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan prosedur dan kriteria perencanaan,
pengawasan, pembinaan pelaksanaan norma, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja penataan
standar, prosedur, dan kriteria perencanaan, bangunan dan lingkungan, bangunan gedung,
pelaksanaan, dan evaluasi kinerja, serta fasilitasi dan rumah negara;
pemberdayaan bidang penataan bangunan dan f. pengelolaan bangunan gedung dan rumah
lingkungan, bangunan gedung, dan rumah negara. negara;
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Bina g. fasilitasi pemberdayaan dan pembinaan
Penataan Bangunan menyelenggarakan fungsi: kelembagaan serta pengembangan jejaring
a. penyusunan dan perumusan kebijakan, kemitraan bidang penataan bangunan dan
strategi, dan perencanaan teknis penataan lingkungan, bangunan gedung, dan rumah
bangunan dan lingkungan, bangunan gedung, negara; dan
dan rumah negara; h. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
b. pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan bidang penataan bangunan Direktorat Bina Penataan Bangunan, terdiri atas:
dan lingkungan, bangunan gedung, dan a. Subdirektorat Perencanaan Teknis Penataan
rumah negara; Bangunan;
c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi b. Subdirektorat Bangunan Gedung dan Rumah
bidang penataan bangunan dan lingkungan, Negara;
bangunan gedung, dan rumah negara; c. Subdirektorat Wilayah I;
d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan d. Subdirektorat Wilayah II; dan
kebijakan bidang penataan bangunan dan e. Subbagian Tata Usaha.

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Direktorat Bina Penataan Bangunan


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 31


Pendahuluan

Direktorat Air Minum, bertugas melaksanakan d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan


penyusunan dan perumusan kebijakan dan strategi, kebijakan bidang pengembangan sistem
perencanaan teknis, pelaksanaan kebijakan, penyediaan air minum;
pembinaan dan pengawasan, pembinaan e. pembinaan pelaksanaan norma, standar,
pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan prosedur dan kriteria perencanaan, pelaksanaan,
kriteria perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dan evaluasi kinerja pengembangan sistem
kinerja, serta fasilitasi pemberdayaan bidang penyediaan air minum;
pengembangan sistem penyediaan air minum. f. fasilitasi pemberdayaan dan pembinaan
kelembagaan serta pengembangan jejaring
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Air kemitraan bidang penyelenggaraan sistem
Minum menyelenggarakan fungsi: penyediaan air minum; dan
a. penyusunan dan perumusan kebijakan dan g. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan
pelaporan bidang pengembangan sistem Direktorat Air Minum terdiri atas:
penyediaan air minum; a. Subdirektorat Perencanaan Teknis Sistem
b. pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi, Penyediaan Air Minum;
dan pelaporan bidang pengembangan b. Subdirektorat Wilayah I;
sistem penyediaan air minum, serta fasilitasi c. Subdirektorat Wilayah II;
penyediaan tanah; d. Subdirektorat Wilayah III; dan
c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi e. Subbagian Tata Usaha.
bidang pengembangan sistem penyediaan air
minum;

Gambar 1.6 Struktur Organisasi Direktorat Air Minum


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

32 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Pembangunan SPALD-T Depok Tahap 1 Kab. Sleman DI Yogyakarta

Direktorat Sanitasi, bertugas melaksanakan Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Sanitasi


penyusunan dan perumusan kebijakan dan menyelenggarakan fungsi:
strategi, perencanaan teknis, pelaksanaan a. penyusunan dan perumusan kebijakan
kebijakan, pembinaan dan pengawasan, dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi
pembinaan pelaksanaan norma, standar, dan pelaporan bidang pengembangan
prosedur, dan kriteria perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan
dan evaluasi kinerja, serta fasilitasi pemberdayaan persampahan, dan drainase lingkungan;
bidang pengembangan pengelolaan air limbah b. pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi,
domestik, pengelolaan persampahan, dan dan pelaporan bidang pengembangan
drainase lingkungan. pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan
persampahan, dan drainase lingkungan;

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 33


Pendahuluan

Gambar 1.7 Struktur Organisasi Direktorat Sanitasi


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi f. fasilitasi pemberdayaan dan pembinaan


bidang pengembangan pengelolaan air kelembagaan serta pengembangan
limbah domestik, pengelolaan persampahan, jejaring kemitraan bidang pengembangan
dan drainase lingkungan; pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan
d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan persampahan, dan drainase lingkungan; dan
kebijakan bidang pengembangan g. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan
persampahan, dan drainase lingkungan; Direktorat Sanitasi, terdiri atas:
e. pembinaan pelaksanaan norma, standar, a. Subdirektorat Perencanaan Teknis Sanitasi;
prosedur dan kriteria perencanaan, b. Subdirektorat Wilayah I;
pelaksanaan, dan evaluasi kinerja c. Subdirektorat Wilayah II;
pengembangan pengelolaan air limbah d. Subdirektorat Wilayah III; dan
domestik, pengelolaan persampahan, dan e. Subbagian Tata Usaha.
drainase lingkungan;

34 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Prasarana Strategis, bertugas d. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan


melaksanakan penyusunan dan perumusan kebijakan bidang pengembangan sarana
kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, prasarana strategis;
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan e. fasilitasi pengembangan jejaring kemitraan
pengawasan, serta fasilitasi kemitraan bidang pengembangan sarana prasarana strategis;
pengembangan sarana prasarana strategis. dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat
Prasarana Strategis menyelenggarakan fungsi: Direktorat Prasarana Strategis terdiri atas:
a. penyusunan dan perumusan kebijakan dan a. Subdirektorat Perencanaan Teknis Prasarana
strategi perencanaan teknis, evaluasi dan Strategis;
pelaporan bidang pengembangan sarana b. Subdirektorat Wilayah I;
prasarana strategis; c. Subdirektorat Wilayah II;
b. pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi, d. Subdirektorat Wilayah III; dan
dan pelaporan bidang pengembangan sarana e. Subbagian Tata Usaha.
prasarana strategis;
c. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pengembangan sarana prasarana
strategis;

Gambar 1.8 Struktur Organisasi Direktorat Prasarana Strategis


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 35


Pendahuluan

Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat


Perumahan, bertugas melaksanakan penyiapan Bina Teknik Permukiman dan Perumahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, mengelola menyelenggarakan fungsi:
dan melaksanakan pembinaan pengelolaan a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang
sarana laboratorium serta peralatan pengujian, pembinaan teknik permukiman dan
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria perumahan;
bidang pembinaan teknik permukiman dan b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
perumahan, keandalan bangunan gedung dan teknik permukiman dan perumahan;
kawasan permukiman, serta penyelenggaraan c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan
sistem informasi dan pengelolaan jabatan kriteria di bidang pembinaan teknik dan non
fungsional, serta pengembangan profesi bidang teknik bidang permukiman dan perumahan;
permukiman dan perumahan. d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pembinaan teknik permukiman dan
perumahan;

Asrama Mahasiswa Nusantara Kota Surabaya

36 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

e. pelaksanaan pengkajian, perekayasaan, l. pelaksanaan fasilitasi pengembangan profesi


dan penerapan teknologi konstruksi bidang bidang permukiman dan perumahan; dan
permukiman dan perumahan; m. pelaksanaan urusan tata usaha direktorat.
f. fasilitasi pembinaan keandalan bangunan
gedung dan kawasan permukiman Direktorat Bina Teknik Permukiman dan
g. pelaksanaan diseminasi dan kerja sama Perumahan terdiri atas:
pembinaan teknik permukiman dan a. Subdirektorat Teknologi dan Peralatan
perumahan; Infrastruktur Cipta Karya;
h. pelaksanaan pengujian, sertifikasi, inspeksi, b. Subdirektorat Keandalan Bangunan Gedung;
kalibrasi, dan advis teknis permukiman dan c. Subdirektorat Data dan Pengembangan Sistem
perumahan; Informasi Permukiman;
i. pelaksanaan penjaminan keselamatan d. Subdirektorat Pengelolaan Jabatan Fungsional
bangunan gedung dan kawasan permukiman; Bidang Permukiman dan Pengembangan
j. pengelolaan data dan sistem informasi Profesi; dan
permukiman dan perumahan; e. Subbagian Tata Usaha.
k. pembinaan jabatan fungsional bidang
permukiman dan perumahan;

Gambar 1.9 Struktur Organisasi Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan
Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 37


Pendahuluan

Direktorat Kepatuhan Intern, bertugas dan proses bisnis dalam pencapaian target
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis program dan kegiatan di Direktorat Jenderal
kerangka kerja, pembinaan, pengendalian, Cipta Karya;
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kepatuhan d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan
intern dan manajemen risiko Direktorat Jenderal penerapan kepatuhan intern dan manajemen
Cipta Karya. risiko di Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha di lingkungan
Dalam melaksanakannya, Direktorat Kepatuhan direktorat.
Intern menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis dan kerangka Direktorat Kepatuhan Intern terdiri atas:
kerja kepatuhan intern serta manajemen risiko a. Subdirektorat Pembinaan dan Pengembangan
di Direktorat Jenderal Cipta Karya; Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko;
b. pelaksanaan pembinaan teknis kepatuhan b. Subdirektorat Pengendalian Kepatuhan Intern
intern dan manajemen risiko di Direktorat dan Manajemen Risiko; dan
Jenderal Cipta Karya; c. Subbagian Tata Usaha.
c. pelaksanaan pengendalian kepatuhan intern
dan manajemen risiko terkait kecurangan

Gambar 1.10 Struktur Organisasi Direktorat Kepatuhan Intern


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

38 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan, PUPR, di Bandung

Selain struktur organisasi sesuai dengan Peraturan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas I dan
Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2020, Direktur II mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
Jenderal Cipta Karya didukung oleh unit pelaksana dan penyiapan teknis, pelaksanaan, pemantauan
teknis seperti yang diatur dalam Peraturan dan evaluasi pembangunan sarana dan prasarana
Menteri PUPR Nomor 16 Tahun 2020 tentang permukiman, pengelolaan informasi pelaksanaan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pembangunan permukiman, penanggulangan
di Kementerian PUPR dan perubahannya pada pasca bencana, dan fasilitasi serah terima aset.
Peraturan Menteri PUPR Nomor 26 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Dalam melaksanakan tugasnya, Balai
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Prasarana Permukiman Wilayah Kelas I dan II
Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kementerian menyelenggarakan fungsi:
PUPR. Unit pelaksana teknis di DJCK terdiri atas: 1. penyusunan rencana teknis, program, dan
anggaran pembangunan sarana dan prasarana
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas I permukiman;
sebanyak 27 balai; 2. penyiapan analisis teknis dan evaluasi terhadap
1. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas II kelayakan program pembangunan sarana dan
sebanyak 7 balai; dan prasarana permukiman;
2. Balai Teknik sebanyak 5 balai.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 39


Pendahuluan

3. pelaksanaan, pengendalian teknis, dan 8. fasilitasi pengelolaan rumah negara;


pengawasan pembangunan sistem 9. pengelolaan tanggap darurat dan pelaksanaan
penyediaan air minum, pengelolaan air limbah dukungan penanggulangan pasca bencana
domestik, pengelolaan drainase lingkungan, serta kerusuhan sosial;
dan pengelolaan persampahan, penataan 10. pemberdayaan masyarakat bidang
bangunan gedung, pengembangan kawasan pembangunan sarana dan prasarana
permukiman, dan pengembangan sarana permukiman;
prasarana strategis; 11. pelaksanaan penerapan sistem manajemen
4. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi keselamatan konstruksi;
pembangunan sarana dan prasarana 12. pengelolaan sistem informasi bidang
permukiman; pembangunan sarana dan prasarana
5. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan permukiman; dan
aset pembangunan sarana dan prasarana 13. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
permukiman sampai dengan serah terima aset; tangga balai.
6. fasilitasi penyampaian usulan daerah dan
koordinasi pemangku kepentingan bidang Susunan organisasi Balai Prasarana Permukiman
pembangunan sarana dan prasarana Wilayah Kelas I dan II terdiri atas:
permukiman; 1. Subbagian Umum dan Tata Usaha;
7. fasilitasi pengadaan lahan dan serah terima 2. Seksi Pelaksana Wilayah I;
aset; 3. Seksi Pelaksana Wilayah II; dan
4. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 1.11 Balai Prasarana Permukiman Wilayah


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

40 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas I,


terdiri atas:

Tabel 1.1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas I


NO NOMENKLATUR UPT LOKASI WILAYAH KERJA
1. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh Banda Aceh Provinsi Aceh
2. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara Medan Provinsi Sumatera Utara
3. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau Pekanbaru Provinsi Riau
4. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Riau Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau
5. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat Padang Provinsi Sumatera Barat
6. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Selatan Palembang Provinsi Sumatera Selatan
7. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung Bandar Lampung Provinsi Lampung
8. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten Serang Provinsi Banten
9. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Jakarta Provinsi DKI Jakarta
10. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat Bandung Provinsi Jawa Barat
11. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Semarang Provinsi Jawa Tengah
12. Balai Prasarana Permukiman Wilayah D.I. Yogyakarta Yogyakarta Provinsi D.I. Yogyakarta
13. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur Surabaya Provinsi Jawa Timur
14. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Denpasar Provinsi Bali
15. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat
16. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Timur Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur
17. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat Pontianak Provinsi Kalimantan Barat
18. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan
19. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Tengah Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah
20. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur Samarinda Provinsi Kalimantan Timur
21. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Utara Tanjung Selor Provinsi Kalimantan Utara
22. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara Manado Provinsi Sulawesi Utara
23. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tenggara Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
24. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah Palu Provinsi Sulawesi Tengah
25. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
26. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Jayapura Provinsi Papua
27. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat Manokwari Provinsi Papua Barat
Sumber: Permen PUPR No. 16/PRT/M/2020

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 41


Pendahuluan

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas II,


terdiri atas:

Tabel 1.2 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kelas II


NO NOMENKLATUR UPT LOKASI WILAYAH KERJA
1. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu Bengkulu Provinsi Bengkulu
2. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bangka Belitung Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung
3. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jambi Jambi Provinsi Jambi
4. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo Gorontalo Provinsi Gorontalo
5. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Barat Mamuju Provinsi Sulawesi Barat
6. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Ambon Provinsi Maluku
7. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Utara Ternate Provinsi Maluku Utara
Sumber: Permen PUPR No. 16/PRT/M/2020

Selain Balai Prasarana Permukiman Wilayah


terdapat 5 Balai Teknik yang berada di bawah
koordinasi Direktorat Jenderal Cipta Karya yaitu:

Tabel 1.3 Balai Prasarana Permukiman Wilayah UPT lain


NO NOMENKLATUR UPT LOKASI WILAYAH KERJA
1. Balai Teknologi Air Minum Bekasi Seluruh Wilayah Indonesia
2. Balai Teknologi Sanitasi Surabaya Seluruh Wilayah Indonesia
3. Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung Kab. Bandung Seluruh Wilayah Indonesia
4. Balai Sains Bangunan Kab. Bandung Seluruh Wilayah Indonesia
5. Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Kab. Bandung Seluruh Wilayah Indonesia
Sumber: Permen PUPR No. 16/PRT/M/2020

Balai Teknologi Air Minum, mempunyai tugas c. pengelolaan laboratorium bidang air minum;
melaksanakan pelayanan pengujian, inspeksi, dan d. pengelolaan sistem manajemen mutu
sertifikasi serta pengkajian teknologi air minum. laboratorium;
e. pelaksanaan inspeksi dan sertifikasi bahan dan
Dalam melaksanakan tugasnya Balai Teknologi Air produk konstruksi bidang air minum;
Minum menyelenggarakan fungsi: f. pelaksanaan bimbingan teknis dan diseminasi
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran; bidang air minum;
b. pelaksanaan pengujian bahan dan produk g. pelaksanaan audit teknologi serta penilaian
bidang air minum di laboratorium dan keandalan bangunan pasca konstruksi dan
lapangan; pasca bencana bidang air minum;

42 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 1.12 Balai Teknologi Air Minum


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Balai Teknologi Air Minum Bekasi

h. pelaksanaan perekayasaan bidang air minum; Susunan organisasi Balai Teknologi Air Minum
i. pelaksanaan kliring teknologi bidang air terdiri atas:
minum; dan a. Subbagian Umum dan Tata Usaha; dan
j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah b. Kelompok Jabatan Fungsional.
tangga balai.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 43


Pendahuluan

Balai Teknologi Sanitasi mempunyai tugas f. pelaksanaan bimbingan teknis dan diseminasi
melaksanakan pelayanan pengujian, inspeksi, dan bidang sanitasi;
sertifikasi serta pengkajian teknologi sanitasi. g. pelaksanaan audit teknologi serta penilaian
keandalan bangunan pasca konstruksi dan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana pasca bencana bidang sanitasi;
dimaksud, Balai Teknologi Sanitasi h. pelaksanaan perekayasaan bidang sanitasi;
menyelenggarakan fungsi: i. pelaksanaan kliring teknologi bidang sanitasi;
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran; dan
b. pelaksanaan pengujian bahan dan produk j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
bidang sanitasi di laboratorium dan lapangan; tangga balai.
c. pengelolaan laboratorium bidang sanitasi;
d. pengelolaan sistem manajemen mutu Susunan organisasi Balai Teknologi Sanitasi terdiri
laboratorium; atas:
e. pelaksanaan inspeksi dan sertifikasi bahan dan a. Subbagian Umum dan Tata Usaha; dan
produk konstruksi bidang sanitasi; b. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 1.13 Balai Teknologi Sanitasi


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

44 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung f. pelaksanaan bimbingan teknis dan diseminasi
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan bidang bahan dan struktur bangunan gedung;
pengujian, inspeksi, dan sertifikasi serta pengkajian g. pelaksanaan audit teknologi serta penilaian
teknologi bahan dan struktur bangunan gedung. keandalan struktur bangunan pasca konstruksi
dan pasca bencana;
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Bahan dan h. pelaksanaan perekayasaan bahan dan struktur
Struktur Bangunan Gedung menyelenggarakan bangunan;
fungsi: i. pelaksanaan kliring teknologi bahan dan
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran; struktur bangunan; dan
b. pelaksanaan pengujian bahan dan struktur j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
bangunan di laboratorium dan lapangan; tangga balai.
c. pengelolaan laboratorium bahan dan struktur
bangunan; Susunan organisasi Balai Bahan dan Struktur
d. pengelolaan sistem manajemen mutu Bangunan Gedung terdiri atas:
laboratorium; a. Subbagian Umum dan Tata Usaha; dan
e. pelaksanaan inspeksi dan sertifikasi bahan dan b. Kelompok Jabatan Fungsional.
struktur bangunan;

Gambar 1.14 Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 45


Pendahuluan

Balai Sains Bangunan mempunyai tugas f. pelaksanaan bimbingan teknis dan diseminasi
melaksanakan pelayanan pengujian, inspeksi, bidang sains bangunan;
dan sertifikasi serta pengkajian teknologi fisika g. pelaksanaan audit teknologi serta penilaian
bangunan gedung dan proteksi kebakaran. keandalan bangunan pasca konstruksi dan
pasca bencana terhadap sifat fisika bangunan
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Sains dan proteksi kebakaran;
Bangunan menyelenggarakan fungsi: h. pelaksanaan perekayasaan fisika bangunan
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran; dan proteksi kebakaran;
b. pelaksanaan pengujian sifat fisika bangunan i. pelaksanaan kliring teknologi fisika bangunan
dan proteksi kebakaran di laboratorium dan dan proteksi kebakaran; dan
lapangan; j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
c. pengelolaan laboratorium fisika bangunan tangga balai.
dan proteksi kebakaran;
d. pengelolaan sistem manajemen mutu Susunan organisasi Balai Sains Bangunan terdiri
laboratorium; atas:
e. pelaksanaan inspeksi dan sertifikasi bahan a. Subbagian Umum dan Tata Usaha; dan
dan produk konstruksi terhadap sifat fisika b. Kelompok Jabatan Fungsional.
bangunan dan proteksi kebakaran;

Gambar 1.15 Balai Sains Bangunan


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

46 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan f. pelaksanaan bimbingan teknis dan diseminasi
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan bidang kawasan permukiman dan perumahan;
pengujian, inspeksi, dan sertifikasi serta g. pelaksanaan audit teknologi serta penilaian
pengkajian teknologi kawasan permukiman dan penataan kawasan pasca konstruksi dan
perumahan. pasca bencana kawasan permukiman dan
perumahan;
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Kawasan h. pelaksanaan perekayasaan kawasan
Permukiman dan Perumahan menyelenggarakan permukiman dan perumahan;
fungsi: i. pelaksanaan kliring teknologi kawasan
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran; permukiman dan perumahan; dan
b. pelaksanaan pengujian keandalan kawasan j. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
permukiman dan perumahan; tangga balai.
c. pelayanan studio kawasan permukiman dan
perumahan; Susunan organisasi Balai Kawasan Permukiman
d. pengelolaan sistem manajemen mutu; dan Perumahan terdiri atas:
e. pelaksanaan inspeksi dan sertifikasi bahan a. Subbagian Umum dan Tata Usaha; dan
dan produk konstruksi teknologi kawasan b. Kelompok Jabatan Fungsional.
permukiman dan perumahan;

Gambar 1.16 Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan


Sumber: Lampiran Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 47


Pendahuluan

NO SEBELUM PERUBAHAN SESUDAH PERUBAHAN KETERANGAN


I PERMENPUPR No.03/PRT/M/2019 PERMENPUPR No.13/PRT/M/2020 1. Direktorat Keterpaduan
tentang Organisasi dan Tata Kerja tentang Organisasi dan Tata Kerja Infrastruktur Permukiman
Kementerian PUPR Kementerian PUPR berubah nomenklatur menjadi
Terdapat 6 (enam) Unit Kerja dan 1 Pusat: Terdapat 9 (sembilan) Unit Kerja: Direktorat Sistem dan Strategi
1. Sekretariat Direktorat Jenderal, 1. Sekretariat Direktorat Jenderal, Penyelenggaraan Infrastruktur
2. Direktorat Keterpaduan Infrastruktur 2. Direktorat Sistem dan Strategi Permukiman
Permukiman, Penyelenggaraan Infrastruktur 2. Direktorat Pengembangan
3. Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Sistem Penyediaan Air Minum
Permukiman, 3. Direktorat Pengembangan Kawasan berubah nomenklatur menjadi
4. Direktorat Bina Penataan Bangunan, Permukiman, Direktorat Air Minum
5. Direktorat Pengembangan Sistem 4. Direktorat Bina Penataan Bangunan, 3. Direktorat Pengembangan
Penyedian Air Minum, 5. Direktorat Air Minum, Penyehatan Lingkungan
6. Direktorat Pengembangan 6. Direktorat Sanitasi, Permukiman berubah
Penyehatan Lingkungan 7. Direktorat Prasarana Strategis, nomenklatur menjadi
Permukiman, 8. Direktorat Bina Teknik Permukiman Direktorat Sanitasi
dan Perumahan, 4. Pusat Pengembangan
Penambahan Penugasan: 9. Direktorat Kepatuhan Intern. Sarana Prasarana Pendidikan,
1. Pusat Pengembangan Sarana Olahraga, dan Pasar (PPSPPOP),
Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan
berubah nomenklatur menjadi
Pasar (PPSPPOP)
Direktorat Prasarana Strategis
5. Penambahan Direktorat Bina
Teknik Permukiman dan
Perumahan.
6. Penambahan Direktorat
Kepatuhan Intern
II PERMENPUPR No. 05/M/2019 tentang PERMENPUPR No. 16/M/2019 tentang 1. Balai Teknik Air Minum
Organisasi dan Tata Kerja Unit Organisasi dan Tata Kerja Unit berubah Nomenklatur
Pelaksana Teknis Kementerian PUPR Pelaksana Teknis Kementerian PUPR menjadi Balai Teknologi Air
Terdapat 36 (tiga puluh enam) Unit Terdapat 39 (tiga puluh sembilan) Unit Minum
Pengelola Teknis diantaranya yaitu: Pengelola Teknis, diantaranya yaitu: 2. Balai Teknik Penyehatan
Dua Balai Teknik : Lingkungan Permukiman
Dua Balai Teknik : 1. Balai Teknologi Air Minum berubah Nomenklatur
1. Balai Teknologi Air Minum 2. Balai Teknologi Sanitasi menjadi Balai Teknologi
2. Balai Teknik Penyehatan Lingkungan Sanitasi
Permukiman Tiga Balai Bintek : 3. Penambahan 3 Balai asal
1. Balai Kawasan Permukiman dan Puskim menjadi di bawah
Penambahan 34 UPT di semua Provinsi Perumahan Direktorat Bina Teknik
34 Balai Prasarana Permukiman Wilayah 2. Balai Bahan dan Struktur Bangunan Permukiman dan Perumahan,
(BPPW) Gedung diantaranya:
3. Balai Sains Bangunan a. Balai Kawasan Permukiman
dan Perumahan
Tigapuluh empat (34) UPT di semua b. Balai Bahan dan Struktur
Provinsi Bangunan Gedung
34 Balai Prasarana Permukiman Wilayah c. Balai Sains Bangunan
(BPPW)

Gambar 1.17 Perbandingan Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Sebelum dan
Sesudah Perubahan Organisasi
Sumber: Permen PUPR No. 03/PRT/M/2019, Permen PUPR No. 05/M/2019, Permen PUPR
No. 13/PRT/M/2020, Permen PUPR No. 16/PRT/M/2020

48 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

1.4. ISU STRATEGIS Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan


masyarakat serta menjaga dan mengolah sumber
Dalam upaya mewujudkan permukiman kekayaan alam, pembangunan infrastruktur
cerdas (smart living) di masa yang akan datang, mengambil peran penting. Infrastruktur
diperlukan terobosan yang cermat, terukur, akan membentuk jaringan-jaringan yang
dan logis. Terobosan tersebut diperlukan untuk menggerakkan ekonomi wilayah. Sebagaimana
menghadapi sejumlah isu strategis, baik yang amanat geostrategi dalam bentuk Wawasan
menjadi permasalahan dan tantangan internal Nusantara dan misi Presiden Republik Indonesia
bagi pembangunan infrastruktur permukiman dalam Rencana Pembangunan Jangka
yang bersifat laten dan terjadi terus-menerus Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 – 2024,
maupun permasalahan dan tantangan yang pembangunan infrastruktur harus ditingkatkan
timbul akibat dinamika kondisi terkini. Isu strategis pada titik-titik wilayah perbatasan, daerah
utama yang akan dihadapi dalam pembangunan tertinggal dan terpencil serta pulau terluar.
infrastruktur permukiman pada tahun 2020-2024 Wilayah - wilayah tersebut merupakan wilayah
yaitu kurang komprehensifnya pembangunan rentan yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
infrastruktur permukiman. Isu strategis ini muncul Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Pekerjaan
dan menjadi perhatian karena dipengaruhi Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui
beberapa hal sebagai berikut: Direktorat Jenderal Cipta Karya bertanggung
jawab dalam meningkatkan kesejahteraan
Geopolitik masyarakat dengan pembangunan infrastruktur
Dewasa ini, banyak terjadi dinamika sosial, permukiman.
ekonomi dan politik yang memunculkan banyak
permasalahan dan perselisihan antar wilayah. Dalam rangka menindaklanjuti arahan tersebut,
Terbaru adanya konflik geopolitik memaksa Direktorat Jenderal Cipta Karya melaksanakan
terjadinya perselisihan antara Rusia dan beberapa program yang bertujuan untuk
Ukraina. Kondisi ini tentu menjadi keprihatinan mengembangkan potensi kawasan perbatasan,
ditengah upaya pemulihan ekonomi kembali daerah tertinggal dan terpencil serta pulau terluar.
pasca pandemic COVID-19. Banyak negara yang Beberapa program yang dilaksanakan antara lain:
kemudian beradaptasi untuk memperkuat (1)Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
posisinya di area eksternal serta memperkuat Wilayah (PISEW) di 450 kecamatan dengan
pertahanan dan keamanan di area internal, anggaran Rp 225 miliar; (2) Penyediaan Air Minum
demikian pula Indonesia. Untuk menghadapi dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di
dinamika politik, sosial dan ekonomi global dan 1.725 desa dengan anggaran Rp 690 milliar; (3)
regional dalam bingkai wawasan nusantara. Salah Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan
satu strategi yang dilaksanakan adalah menjaga Recycle (TPS3R) di 106 lokasi dengan anggaran
dan mengawasi potensi sumber kekayaan Rp 63,6 milliar; (3) Sanitasi Berbasis Masyarakat
alam yang dimiliki. Strategi lain dilaksanakan (Sanimas) di 1.156 lokasi dengan anggaran Rp
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 578 milliar; (4) Sanitasi Lembaga Pendidikan
dengan pembangunan infrastruktur dan fasilitas Keagamaan di 1.381 lokasi dengan anggaran Rp
pelayanan umum, serta infrastruktur ekonomi 290,2 milliar dan Kotaku di 265 kelurahan dengan
yang diperlukan, khususnya pada titik-titik wilayah anggaran Rp 264,7 milliar. Selain kegiatan padat
perbatasan, pulau terluar dan desa terpencil. karya tunai (PKT) dilaksanakan juga kegiatan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 49


Pendahuluan

reguler lainnya, seperti pengembangan sistem banyak hal mulai kehandalan sumber daya
pengolahan air limbah domestik (SPALD), manusia, ketersediaan infrastruktur ekonomi,
pengembangan jaringan sistem pengolahan air natural resources, maupun perangkat hukum
minum (SPAM), penataan kawasan permukiman, untuk menjamin kepastian berusaha. Jika hal-hal
serta pembangunan, renovasi, dan rehabilitasi tersebut tidak siap, posisi ekonomi Indonesia akan
sekolah dan pasar. semakin lemah. Oleh karena itu, kesiapan tersebut
tentu akan menjadi tantangan bagi Indonesia
Pada bidang pertahanan dan keamanan, untuk menjadi negara ekonomi besar.
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal
Cipta Karya melaksanakan beberapa dukungan Untuk beradaptasi pada situasi global, Indonesia
pengembangan infrastruktur militer atau menyusun strategi kebijakan dalam RPJMN 2020
pertahanan dan keamanan (hankam). Berdasarkan – 2024 melalui pengembangan kawasan ekonomi
Instruksi Presiden Nomor 06 Tahun 2015 tentang khusus (KEK), kawasan industri (KI), kawasan
Pembangunan dan Pengembangan 7 (Tujuh) Pos strategis nasional (KSN) dan kawasan strategis
Lintas Batas Negara (PLBN) dan Instruksi Presiden pariwisata nasional (KSPN). Kawasan – kawasan
Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pembangunan dan ini direncanakan menjadi magnet investasi
Pengembangan 11 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yang memicu pertumbuhan perekonomian
Direktorat Jenderal Cipta Karya bertanggung wilayah disekitarnya. Kementerian PUPR melalui
jawab dalam melaksanakan pembangunan dan Direktorat Jenderal Cipta Karya turut berkontribusi
pengembangan PLBN dan kawasan sekitarnya. Hal mendukung pengembangan kawasan tersebut
ini dilakukan untuk memperkuat pertahanan dan melalui pembangunan infrastruktur. Infrastruktur
keamanan negara khususnya di daerah perbatasan. menjadi penting, karena berimplikasi pada
peningkatan produktivitas dan pergerakan
Dari penjelasan di atas, isu geopolitik turut ekonomi. Dukungan Direktorat Jenderal Cipta
mempengaruhi kebijakan dalam pembangungan Karya untuk pengembangan kawasan ekonomi
dan pengembangan infrastruktur. Pembangunan seperti pengembangan sistem penyediaan air
infrastruktur dilaksanakan dalam upaya minum (SPAM), pengembangan sistem pengolahan
memperkuat posisi eksternal dan meningkatkan air limbah (SPAL), pengembangan sistem
kesejahteraan pada rakyat Indonesia. persampahan dan penataan kawasan sekitar.

Globalisasi dan Free Trade Direktorat Jenderal Cipta Karya memiliki komitmen
Isu terkait program perdagangan bebas telah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
disepakati sejak 2015 oleh negara – negara ekonomi melalui kegiatan perdagangan
ASEAN dalam program Masyarakat Ekonomi dan jasa. Upaya tersebut dilakukan dengan
ASEAN (MEA). Arus globalisasi ekonomi juga pembangunan infrastruktur pendukung, seperti
menipiskan batasan antar negara sehingga pembangunan renovasi dan rehabilitasi pasar
membuat perekonomian dunia semakin liberal serta pengembangan dan penataan kawasan.
dan memiliki ketergantungan antarnegara yang Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal
tinggi. Kondisi ini akan memunculkan persaingan Cipta Karya Tahun 2020 – 2024, Direktorat Jenderal
antara negara-negara dengan kekuatan ekonomi Cipta Karya ditargetkan membangun, merenovasi,
besar, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat. Iklim dan merehabilitasi sekitar 45 pasar dan sampai
ini tentu berpengaruh terhadap perekonomian dengan tahun 2022 telah tercapai sebanyak 30
Indonesia, sehingga menuntut kesiapan dalam pasar. Selain itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya

50 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

juga melakukan pengembangan dan penataan pemerintah bertekad mencapai net-zero emission
kawasan untuk meningkatkan pertumbuhan pada tahun 2060 atau lebih cepat. Oleh karena itu
ekonomi wilayah. Dengan demikian diharapkan infrastruktur permukiman perlu dirancang secara
pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah dapat ‘hijau‘ untuk meminimalisir emisi GRK.
tumbuh positif dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sebagai tujuan akhirnya. Kelangkaan Komoditi
Seperti telah dijelaskan di atas, perubahan iklim
Perubahan Iklim berdampak pada banyak kejadian seperti cuaca
Perubahan iklim yang disebabkan konsentrasi ekstrem dan kekeringan yang berkepanjangan.
gas rumah kaca (GRK) telah berdampak luas Kondisi ini sangat mempengaruhi aktivitas
pada ekosistem dan seluruh aspek kehidupan sektor primer yaitu pertanian, perkebunan dan
masyarakat. Beberapa contoh yang sudah perikanan. Sektor-sektor tersebut menjadi rentan
terjadi antara lain gagal panen, kekeringan dan terpengaruh proses produksinya karena
yang berkepanjangan, intensitas hujan yang perubahan iklim. Banyaknya kejadian gagal panen
ekstrem, dan kenaikan permukaan air laut yang mengakibatkan penurunan ketersediaan dan
meningkatkan kerentanan kota pesisir. Perubahan kelangkaan komiditi.
iklim akan menyebabkan tingkat kerusakan
perumahan dan kawasan permukiman akibat Pemerintah melalui Kementerian PUPR giat
bencana hidrometeorologi meningkat. melakukan upaya mitigasi dan peningkatan pasokan
bahan-bahan primer melalui pembangunan
Pada tahun 2022, banyak terjadi bencana infrastruktur seperti embung, irigasi, jalan, air
alam berupa banjir, gempa, tanah longsor, dan bersih hingga Proyek Strategis Nasional Food Estate.
erupsi gunung berapi. Kejadian ini tidak sedikit Direktorat Jenderal Cipta Karya berperan dalam
mengakibatkan kerusakan bangunan rumah, mendukung pencegahan kelangkaan komoditas
fasilitas umum, fasilitas sosial dan infrastruktur untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan
vital serta menimbulkan korban jiwa. Oleh karena pangan di masa depan. Hal itu dilaksanakan
itu, mitigasi sebelum terjadi bencana perlu melalui pembangunan infrastruktur air bersih
dilakukan. Selain itu, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas jalan lingkungan untuk
permukiman juga harus mampu mengantisipasi memperlancar distribusi barang dari hulu ke hilir.
bencana yang dipicu oleh perubahan iklim serta Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan melalui
harus diperkuat dengan meningkatkan tanggap dana bergulir dalam program pembangunan
darurat bencana. infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW).

Disamping itu, pembangunan infrastruktur Pembangunan Pasca COVID-19


permukiman seperti infrastruktur sanitasi Pandemi COVID-19 telah membatasi pergerakan dan
dan bangunan gedung juga berkontribusi pertemuan tatap muka sehingga mempengaruhi
terhadap emisi gas rumah kaca. Berdasarkan seluruh tahapan penyelanggaraan infrastruktur
dokumen Enhanced NDC, pemerintah Indonesia permukiman. Di sisi yang lain, hal ini mendorong
menetapkan rencana penurunan emisi GRK transformasi digital pada seluruh aspek kehidupan
dengan kemampuan sendiri sebesar 31,89% dan bermasyarakat. Pandemi COVID-19 juga berdampak
dengan dukungan internasional sebesar 43,20% kepada perubahan standar pelayanan infrastruktur
pada tahun 2030 (Kementerian Lingkungan Hidup yang harus disediakan pemerintah kepada
dan Kehutanan, 2022). Melalui kebijakan ini, masyarakat.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 51


Pendahuluan

Berdasarkan penelitian Indonesia Water Institute, pentingnya penggunaan komponen produk


2021, Pandemi COVID-19 berdampak signifikan dalam negeri atau kalaupun produk dari luar,
pada peningkatan konsumsi air bersih untuk harus punya pabrik di indonesia dalam rangka
penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas menjaga roda ekonomi nasional di tengah pandemi
masyarakat sehari-hari. Sebagai contoh, untuk COVID-19 melalui Surat Menteri PUPR No. PB.0101-
kebutuhan cuci tangan meningkat 5 kali lipat dan MN/2775 (30 Desember 2020) mengenai instruksi
untuk kebutuhan mandi meningkat 3 kali lipat dari pelaksanaan PBJ yang harus menggunakan
kondisi normal. Hal ini menjadi tantangan baru material/bahan produk dalam negeri.
tersendiri dalam memasuki era kenormalan baru.
Selain isu strategis diatas, adapun isu utama
Pada era kernomalan baru, kawasan permukiman yang terjadi dalam pembangunan infrastruktur
harus dipastikan memiliki ketersediaan permukiman adalah kurang komprehensifnya
infrastruktur air bersih, sarana cuci tangan pakai pembangunan dalam meningkatkan kebutuhan
sabun (CTPS), dan fasilitas kesehatan yang layanan infrastruktur permukiman. Isu ini
memadai. Di masa mendatang dalam situasi force muncul dan menjadi perhatian karena dipengaruhi
majeure yang tidak bisa diprediksi sebelumnya beberapa tantangan internal sebagai berikut:
diperlukan kebijakan pembangunan infrastruktur
yang responsif dan mengutamakan kesehatan Produk Pengaturan dan Pembinaan
masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional. Hingga saat ini Peraturan Pemerintah Nomor
34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan
Peningkatan Ekonomi dalam Penggunaan Kawasan Perkotaan adalah produk pengaturan
Produk Lokal yang dapat diacu oleh pemangku kepentingan
Pendemi COVID-19 memberikan dampak dalam mengelola kawasan perkotaan. Dengan
signifikan terhadap penurunan pertumbuhan melihat kompleksitas permasalahan perkotaan
ekonomi lokal. Banyak para wirausaha lokal serta prediksi meningkatnya luasan kawasan
yang mengalami kerugian yang cukup besar perkotaan, produk pengaturan tersebut dirasa
dan berdampak pada banyaknya usaha lokal belum sepenuhnya dapat menjadi dasar bagi
yang berguguran. Kondisi ini tentu berakibat seluruh pemangku kepentingan untuk berbagi
pada meningkatnya angka pengangguran dan peran menyelenggarakan kawasan perkotaan.
penurunan iklim usaha dalam konteks ekonomi Tantangan akan semakin banyak dan beragam
kewilayahan. Isu ini menjadi latar belakang pada dalam mengejar target 100% permukiman cerdas
kebijakan penggunaan produk dalam negeri, pada tahun 2030 nanti.
tujuannya ada untuk menghidupkan kembali iklim
usaha dan meningkatkan kembali perekonomian Di sisi lain, masih belum ada institusi khusus
wilayah yang sempat jatuh. yang menjadi pengampu penyelenggaraan
dan/atau pengelolaan perkotaan yang memiliki
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan kewenangan dalam mengoordinasikan semua
Rakyat (PUPR) terus berkomitmen dalam pemangku kepentingan. Oleh karena itu diperlukan
peningkatan penggunaan produk-produk dalam peraturan yang mendukung penyederhanaan
negeri seperti material dan peralatan konstruksi dan harmonisasi peraturan terkait infrastruktur
dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan permukiman baik internal maupun eksternal dalam
dan keamanan bangunan. Seperti yang dikatakan rangka mewujudkan efektifitas dan efisiensi kinerja
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan pemerintah (good governance).

52 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Secara mendasar tugas dan fungsi Direktorat Kerjasama Lintas Pemangku Kepentingan
Jenderal Cipta Karya dalam penyelenggaraan Dalam menyelenggarakan infrastruktur
infrastruktur permukiman mencakup pengaturan, permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya
pembinaan, pelaksanaan, pengawasan, dan memerlukan kerja sama dengan berbagai
pengendalian (TURBINLAKWASDAL). Berdasarkan pemangku kepentingan. Mulai dari perencanaan,
pembagian tugas dan kewenangan sesuai pelaksanaan, pemanfaatan dan pengendalian
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang senantiasa dilakukan bersama-sama dengan
Pemerintahan Daerah, Direktorat Jenderal Cipta pemangku kepentingan lainnya termasuk
Karya bertindak sebagai eksekutor pelaksanaan masyarakat, pemerintah daerah, dan institusi
pembangunan infrastruktur yang menjadi lainnya. Kerja sama dan kolaborasi akan
kewenangan pusat serta mempunyai tugas dalam berdampak positif ketika Direktorat Jenderal Cipta
hal pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan Karya dan pemangku kepentingan lainnya dapat
pengendalian. melangkah sesuai peran masing-masing sejalan
dengan rencana yang sudah disepakati bersama.
Tugas ini telah dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Cipta Karya dan menjadi tantangan ketika Terdapat permasalahan yang kadang kala
tahun 2017 Visium Kementerian PUPR diterbitkan. menghambat kelancaran pelaksanaan
Visium ini salah satunya menargetkan seluruh pembangunan dan pengelolaan pasca konstruksi.
perkotaan di Indonesia menjadi Permukiman Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan
Cerdas pada tahun 2030. Direktorat Jenderal orientasi di antara pemangku kepentingan dalam
Cipta Karya juga telah meningkatkan upaya yang menjalankan kewajiban serta tanggung jawabnya.
lebih besar dalam pelaksanaan tugas ini semenjak Oleh karena itu perlu upaya membangun
dicanangkannya 100-0-100 pada Renstra komitmen sejak awal dengan mengupayakan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019. penyamaan pemahaman dalam kerja sama,
Pada periode 2020-2024 program dan kegiatan koordinasi, dan kolaborasi serta mendukung
yang sudah dilaksanakan periode sebelumnya kemandirian kabupaten/kota. Hal ini termasuk
semakin dipertajam dan ditargetkan tuntas pada dalam penyiapan readiness criteria (RC), seperti
2030. yang sering terjadi yaitu kesulitan penyediaan
lahan yang layak dan sesuai dengan ketentuan
Selain itu, dalam rangka menjaga kualitas dan teknis pembangunan infrastruktur.
akses layanan dasar infrastruktur permukiman
sesuai standar, maka Direktorat Jenderal Cipta Keterbatasan Pembiayaan Infrastruktur
Karya melakukan pembinaan melalui peningkatan Permukiman
kapasitas kelembagaan (jumlah dan kompetensi Penyelenggaraan kawasan permukiman,
sumber daya manusia (SDM) serta organisasi) khususnya penyediaan infrastruktur permukiman
pembangunan infrastruktur permukiman di yang dilaksanakan oleh pemerintah masih
daerah. Upaya lain yang dilaksanakan Direktorat bergantung pada pendanaan yang bersumber dari
Jenderal Cipta Karya adalah dengan penerapan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN),
teknologi perumahan dan permukiman, serta baik rupiah murni (RPM) maupun pinjaman dan
mendorong pemerintah daerah untuk menyusun hibah luar negeri (PHLN). Keterbatasan sumber
dan mengimplementasikan peraturan daerah pembiayaan ini memberikan beban berat
(perda) terkait pembangunan dan pengelolaan terhadap keuangan negara.
infrastruktur.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 53


Pendahuluan

Di sisi lain, terbatasnya alokasi anggaran untuk tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
infrastruktur permukiman mengakibatkan target Milik Daerah, yang menyatakan bahwa pemda
capaian akses universal permukiman layak belum tidak bisa mengelola barang yang bukan barang
bisa optimal. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan milik daerah sehingga dibutuhkan percepatan
pendanaan untuk pembangunan infrastruktur hibah BMN kepada pemerintah daerah agar dapat
permukiman, telah dilakukan berbagai skema dikelola pemerintah daerah.
kemitraan yang bertujuan untuk dapat memenuhi
gap pendanaan. Beberapa skema kemitraan yang Demikian juga, setiap infrastruktur yang telah
sudah dilakukan antara lain melalui kerja sama dibangun, terutama infrastruktur pendukung
pemerintah dan badan usaha (KPBU), coorporate kawasan strategis nasional, kawasan pariwisata
social responsibility (CSR), surat berharga syariah prioritas, kawasan perbatasan dan lain sebagainya
negara (SBSN), dan dukungan filantropi. Namun diharapkan dapat langsung dimanfaatkan oleh
demikian, upaya tersebut masih belum optimal masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan aset
dengan adanya kendala dalam pemenuhan hasil pembangunan membutuhkan perhatian
kriteria kelayakan kegiatan serta penyiapan dan kebijakan khusus yang mampu mengurai
kegiatan yang melibatkan berbagai pemangku permasalahan dan dampaknya yang akan
kepentingan. Oleh sebab itu, dibutuhkan muncul akibat belum diserahterimakan. Pada
terobosan untuk dapat mendorong kemandirian kenyataannya proses hibah BMN kepada pihak
pemerintah daerah dalam menciptakan program- lain terutama pemerintah daerah membutuhkan
program yang layak secara finansial dan menarik waktu yang cukup panjang.
minat pihak swasta dan masyarakat untuk ikut
andil dalam mewujudkan permukiman cerdas Perencanaan, Pengelolaan dan Keberlanjutan
di tahun 2030 sebagaimana ditargetkan dalam Program Penyelenggaraan Infrastruktur
Visium Kementerian PUPR. Permukiman
Perencanaan yang kurang matang menyebabkan
Pengelolaan Aset Hasil Pembangunan kurang optimalnya tata kelola pemanfaatan
Sebagian besar infrastruktur yang dibangun oleh (pembangunan yang tepat sasaran, berkualitas,
Direktorat Jenderal Cipta Karya berada di atas dan berfungsi jangka panjang) dan pengendalian
lahan milik pemerintah daerah. Agar pemerintah infrastruktur dan kawasan permukiman (perizinan,
daerah segera dapat mengelola infrastruktur standar teknis, dan kelaikan fungsi, termasuk
tersebut telah dilakukan percepatan serah terima pengawasan keandalan dan kinerja/ umur
atau hibah aset barang milik negara (BMN) kepada bangunan gedung dan infrastruktur permukiman).
pemerintah daerah sesuai dengan Peraturan Oleh karena itu, banyak infrastruktur permukiman
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Barang yang telah terbangun tidak mampu secara
Milik Negara/Daerah (yang sebelumnya diatur optimal berfungsi dan bermanfaat atau bahkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun terbengkalai.
2006), Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/
PMK.06/2007 tentang Pelaksanaan, Penggunaan, Kondisi ini dipicu karena kurang adanya
Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindah penguatan pada sisi keberlanjutan program
Tanganan BMN, Peraturan Menteri Keuangan melalui mekanisme pengelolaan, pemeliharaan,
Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara pengoperasian bahkan replikasi kegiatan yang
Pelaksanaan Penghapusan BMN, dan Peraturan dilakukan oleh penerima aset tersebut yaitu
Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 pemerintah daerah. Oleh karena itu, diperlukan

54 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

peningkatan komitmen dan peran Pemda serta prasarana kerja sesuai dengan kebutuhan dan
kesadaran dan partisipasi masyarakat terkait tuntutan tugas; serta penerapan standar prosedur
penyelenggaraan infrastruktur permukiman operasi (standard operating procedure) dalam
(perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
pemeliharaan, dan pengendalian aset). umum.

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Data dan Sistem Informasi


Penguatan kapasitas kelembagaan dibutuhkan Data dan sistem informasi dibutuhkan sebagai
untuk meningkatkan peran setiap entitas basis perencanaan dan pengelolaan infrastruktur
dalam struktur kelembagaan yang dibentuk permukiman yang terpadu dan berkelanjutan.
dalam menjalani tugas pokok dan fungsinya. Sejauh ini data dan sistem informasi yang sudah
Peran kelembagaan sangat penting dalam dibangun masih berproses untuk mendukung
penyelenggaraan infrastruktur permukiman keterpaduan perencanaan melalui kebijakan satu
baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini data (Satu CK). Hal ini dilakukan dalam mengatasi
berkaitan langsung dengan sistem pelaksanaan permasalahan seperti kurangnya kualitas data
kegiatan, arus data dan informasi serta koordinasi (keakuratan dan kemutakhiran data), konsistensi
antar entitas dalam struktur kelembagaan yang data, belum terstandarnya data, serta belum
terbentuk. terintegrasinya data antar sektor.

Tingkat efisiensi dan efektifitas kegiatan juga Di samping itu, keterampilan SDM pengelola
turut dipengaruhi oleh peran dan fungsi data dan sistem informasi yang melakukan input
kelembagaan. Selama ini beberapa keterlambatan dan analisis juga menentukan kualitas data
dan ketidakefisienan kegiatan disebabkan karena dan infromasi yang dihasilkan. Oleh karena itu,
terjadi missing link terhadap alur koordinasi pengembangan, pengelolaan data dan sistem
maupun arus data dan informasi yang terjadi informasi dalam satu kendali, serta peningkatan
pada setiap entitas dalam kelembagaan pengetahuan dan keterampilan SDM pengelola
tersebut. Sehingga beberapa kesalahpahaman data dan sistem informasi mutlak diperlukan agar
terhadap peran tugas dan fungsi hingga alur meningkatkan kualitas data dan sistem informasi
sistem struktural yang terjadi berdampak pada yang terintegrasi, akurat dan konsisten.
terhambatnya pelaksanaan pekerjaan.
Selain permasalahan internal yang telah
Dengan demikian penguatan kapasitas dijelaskan, adapun isu dan permasalahan yang
kelembagaan sangat diperlukan. Hal itu terjadi pada setiap sektor seperti air minum,
dilakukan melalui peningkatan kapasitas struktur sanitasi, pengembangan kawasan permukiman,
organisasi yang efektif, efisien, rasional dan bina penataan bangunan dan prasarana strategis,
proporsional; peningkatan kapasitas tata laksana sebagai berikut:
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi setiap
entitas; pelembagaan budaya kerja organisasi yang Air Minum
produktif dan positif berdasarkan nilai-nilai luhur Pada dasar terdapat beberapa tantangan dan isu
budaya bangsa; peningkatan kapasitas anggaran strategis yang dihadapi dalam pengembangan
untuk mendukung peningkatan kualitas dan infrastruktur air minum dalam upaya menyediakan
kuantitas pembangunan dan penyelenggaraan akses yang layak dan aman, sebagai berikut:
pemerintahan; peningkatan kapasitas sarana dan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 55


Pendahuluan

a. Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, rawan kekeringan dan banjir. Tentu hal ini akan
dimana pada tahun 2022, jumlah penduduk berpengaruh terhadap kapasitas handal air
indonesia terproyeksi mencapai lebih dari baku yang dimanfaatkan sebagai sumber air
275 juta jiwa. Peningkatan ini akan sebanding bersih; serta
dengan peningkatan kebutuhan air minum d. Idle capacity dan Non-Revenue Water, dimana
untuk kegiatan domestik maupun non- terdapat total idle capacity mencapai 22.868,07
domestik, namun pengembangan infrastruktur l/det atau sekitar 16,60% dari keseluruhan
SPAM belum dapat mengimbangi laju infrastruktur Air Minum yang terbangun.
peningkatan kebutuhan air minum terutama Sedangkan tingkat kehilangan air atau
untuk SPAM Jaringan Perpipaan; NRW Nasional sebesar sebesar 27,24%. Idle
b. Desentralisasi, sejak diberlakukannya capacity ini dikarenakan bahwa terlambatnya
otonomi daerah, hampir semua lingkup tugas pembangunan jaringan perpipaan distribusi
pelaksanaan pembangunan bidang air minum dan keterbatasan sumber air baku yang
merupakan tanggung jawab pemerintah menyuplai instalasi terbangun dan buruknya
kabupaten/kota. Sedangkan pemerintah pusat perawatan SPAM sehingga efisiensi instalasi
berperan dalam pengaturan, pembinaan pengolahan air minum menurun.
dan pengawasan dalam upaya pencapaian
sasaran pembangunan nasional dan Standar Sanitasi
Pelayanan Minimum. Urusan yang menjadi Permasalahan dalam sektor sanitasi seringkali
kewenangan pemerintah daerah ini tidak hanya dikaitkan pada aspek teknis terkait
berjalan optimal karena keterbatasan kapasitas minimnya penyediaan infrastruktur sanitasi
yang dimiliki mengakibatkan ketergantungan dibandingkan dengan jumlah yang harus
daerah terhadap pusat. Hal ini tercermin disediakan dalam rangka mencapai target,
pada rendahnya kontribusi Pemda dalam operasionalisasi infrastruktur terbangun, dan
pendanaan air minum. Sehingga pemerintah terbatasnya penerapan inovasi teknologi,
pusat juga turut mengambil alih peran dalam khususnya pada wilayah sulit dan spesifik seperti
upayan peningkatan akses air minum layak karst, pasang surut dan lain-lain. Namun dalam
dan aman; kenyataannya, permasalahan dalam sektor sanitasi
c. Pencemaran Lingkungan dan Perubahan Iklim, juga meliputi aspek non teknis meliputi:
kualitas air baku dalam pembangunan SPAM a. Aspek regulasi yaitu belum tersedianya payung
terus menurun akibat limbah, intrusi air laut dan hukum nasional untuk air limbah domestik,
perubahan iklim. Pencemaran ini terjadi karena banyak kabupaten/kota yang belum memiliki
kurangnya pengelolaan sampah dan limbah perda yang mengatur tentang sanitasi,
serta perilaku masyarakat yang belum dapat lemahnya penegakan hukum, dan kurangnya
berubah terhadap lingkungan. Kondisi ini akan diseminasi norma, standar, prosedur, kriteria
mempengaruhi kualitas air baku yang akan (NSPK) bidang sanitasi.
menjadi sumber utama dalam pengembangan b. Aspek kelembagaan yaitu sebagian besar
SPAM. Ditambah dengan adanya perubahan kabupaten/kota belum melakukan pemisahan
iklim global yang mempengaruhi siklus air operator dan regulator, kualitas dan kuantitas
yang beraikibat pada kemarau panjang, SDM penyelenggara (mulai dari perencanaan
peningkatan intensitas hujan (umumnya sampai dengan pengawasan) masih rendah;
mengandung asam), menaikkan tinggi belum tersertifikasinya pelaksana pengelolaan
permukaan air laut dan meningkatkan potensi sanitasi; dan lemahnya pembinaan operasional

56 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

sarana dan parasarana infrastruktur berbasis yang sebelumnya memiliki angka capaian sebesar
masyarakat. 60,64%.
c. Aspek pendanaan, yaitu: skema tarif layanan
sanitasi yang belum full cost recovery, belum Pengembangan Kawasan Permukiman
tergalinya dan termanfaatkannya sumber Isu-isu strategis yang terjadi dalam sektor
pendanaan alternatif, dan potensi kerjasama pengembangan kawasan permukiman yang
swasta yang belum dioptimalkan. mengganggu pelaksanaan kebijakan dalam
d. Aspek peran serta masyarakat yaitu belum pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan,
maksimalnya penciptaan supply and demand sebagai berikut:
untuk sanitasi di level masyarakat dan a. belum tercapai layanan infrastruktur
penyediaan barang/jasa dan rendahnya permukiman di perkotaan;
keterlibatan pihak swasta/badan usaha dalam b. kurangnya sinergitas antar sektor dalam
penyelenggaraan air limbah domestik. pengembangan kawsan;
c. lemahnya kapasitas kelembagaan bidang
Keseluruhan aspek teknis dan non teknis perumahan dan kawasan permukiman;
merupakan bagian yang tidak terpisahkan d. kurang optimalnya tata kelola pemanfaatan
dalam rangka terciptanya layanan sanitasi yang dan pengendalian infrastruktur permukiman;
berkelanjutan. Sebagaimana diamanatkan dalam e. kerentanan permukiman terhadap bencana
RPJMN 2020-2024 capaian sanitasi di tahun 2024 (wabah COVID-19) serta mitigasi terhadap
ditargetkan sebagai berikut: dampak perubahan iklim;
a. meningkatnya rumah tangga yang memiliki f. belum optimalnya pemanfaatan alternatif
akses sanitasi layak menjadi 90% (termasuk di sumber pembiayaan lainnya; dan
dalamnya 15% rumah tangga memiliki akses g. perencanaan dan pembangunan kawasan
sanitasi aman). strategis lainnya.
b. meningkatnya rumah tangga dengan akses
sampah terkelola di perkotaan menjadi 100%. Bina Penataan Bangunan
Dalam upaya meningkatkan kinerja
Capaian akses layak air limbah domestik nasional penyelenggaraan bangunan gedung, Direktorat
di akhir tahun 2021 adalah sebesar 80,29% Bina Penataan Bangunan sebagai pelaksana
(Susenas KOR 2021, diolah Bappenas). Capaian menghadapi berbagai isu strategis, sebagai
akses aman air limbah domestik di akhir tahun berikut:
2021 sebesar 7,25% (Susenas KOR 2021, diolah a. kerawanan bencana indonesia terkait dengan
Bappenas). Angka capaian ini menurun sebesar mitigasi bencana pada bangunan gedung
0,39% dibandingkan dengan akhir tahun tahan gempa dengan aspek terpenting pada
2020. Pada sektor persampahan, pengukuran teknologi struktur-konstruksi serta inovasi
capaian oleh Susenas BPS dilakukan setiap tiga material konsturksi untuk mengurangi dampak
tahun sekali sehingga tidak memberikan cukup bencana;
informasi terhadap peningkatan rata-rata capaian b. pengendalian penyelenggaraan bangunan
eksisting untuk setiap tahunnya. Persentase gedung dan penataan bangunan melalui
rumah tangga perkotaan yang telah terlayani penerbitan persetujuan bangunan gedung
pengelolaan sampah di akhir tahun 2019 adalah (PBG), penerbitan dan perpanjangan sertifikat
sebesar 56,73% (Susenas 2019, diolah Bappenas). laik fungsi (SLF) bangunan gedung;
Terjadi penurunan angka capaian dari tahun 2016

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 57


Pendahuluan

c. kontribusi dalam visi kota berkelanjutan persyaratan teknis sesuai Peraturan Menteri
2045 dengan penyelenggaraan bangunan Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006
gedung dan keandalan bangunan gedung tentang Pedoman Persyaratan Teknis
(keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan Bangunan Gedung, Peraturan Menteri PUPR
kemudahan); No 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan
d. mendorong penerapan bangunan gedung Bangunan Gedung Negara, serta pedoman
hijau (BGH) yang juga merupakan komponen teknis lainnya. Namun, saat ini pemenuhan
smart living pada visium PUPR 2030; persyaratan teknis tersebut belum optimal
e. Mendorong penggunaan building information karena kurangnya kesadaran pemerintah
modelling (BIM) pada pembangunan daerah dalam menerapkan pedoman teknis
bangunan gedung negara sesuai dengan ke dalam dokumen perencanaan teknis yang
kompleksitas pekerjaan; dan disusun.
f. dalam upaya mendukung pembangunan ibu c. Rendahnya Komitmen Pemda dalam
kota negara (IKN) yang melibatkan banyak Melaksanakan Pemeliharaan dan Operasional
sektor dan kementerian/lembaga lain, Pasca Konstruksi, Pemerintah daerah memiliki
sehingga diperlukan kolaborasi dan koordinasi komitmen yang rendah dalam melakukan
berbagai pihak agar seluruh saran dan kegiatan dan mengalokasikan anggaran untuk
prasarana baik tahap desain dan pelaksanaan kegiatan operasional dan pemeliharaan pasca
dapat terintegrasi dengan baik. konstruksi. Ketidakmampuan pemerintah
daerah dalam mengalokasikan anggaran
Prasarana strategis untuk kegiatan operasional dan pemeliharaan
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam disebabkan oleh pembangunan yang
penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan diusulkan untuk ditangani bukan berdasarkan
pembangunan, rehabilitasi dan renovasi sarana kebutuhan, pembangunan fisik tidak
prasarana pendidikan, olahraga, pasar dan mengikuti detailed engineering design (DED)
sarana prasarana strategis lainnya di lingkungan yang telah dibuat, kompleksitas pemeliharaan
Direktorat Prasarana Strategis tahun 2022 adalah yang tinggi dan kurangnya Kerjasama dan
sebagai berikut: koordinasi dengan multi stakeholder atau
a. Pemulihan ekonomi pasca pandemi badan usaha milik negara (BUMN).
(COVID-19), Akselerasi pemulihan ekonomi d. Proses Perencanaan Program yang belum
pasca pandemic diarahkan untuk mendorong konsisten dengan implementasinya, Direktorat
pemulihan di berbagai sektor dengan tetap Prasarana Strategis hanya melaksanakan
mengedepankan keseimbangan antara kegiatan-kegiatan yang bersifat direktif dari
kesehatan dan ekonomi. Adanya program presiden, menteri dan hasil kunjungan kerja,
akselerasi pemulihan ekonomi di tahun serta usulan aspirasi Dewan Perwakilan
2022 menyebabkan pemerintah melakukan Rakyat (DPR). Hal ini menyebabkan Direktorat
pemotongan/penghematan anggaran Prasarana Strategis tidak memiliki masterplan
khususnya pada alokasi anggaran untuk dalam menentukan rencana penanganan dan
kegiatan penyelenggaraan infrastruktur yang penyusunan target kinerja dalam perencanaan
tidak bersifat prioritas. strategis. Oleh karena itu, implementasi
b. Pemenuhan Persyaratan Teknis, Sarana kegiatan yang dilaksanakan seringkali tidak
prasarana yang dibangun oleh Direktorat sesuai dengan perencanaannya.
Prasarana Strategis harus memenuhi

58 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

e. Revolusi Industri 4.0, Era digitalisasi membawa f. Penerapan Pengarusutamaan Gender


dampak pada perubahan pola bekerja dan dalam Proses Penyelenggaraan Konstruksi,
berpotensi menghilangkan pekerjaan yang Pengarusutamaan gender dalam kegiatan
bersifat sederhana dan repetitif. Kondisi ini Direktorat Prasarana Strategis dilaksanaan
mengharuskan adanya kebijakan dan pola melalui penyusunan pedoman desain yang
adaptasi yang menyeluruh dalam pemanfaatan memperhatikan aspek pengarusutamaan
transformasi digital bagi keberlanjutan dan gender, seperti fasilitas untuk difabel,
pemerataan pertumbuhan ekonomi, serta perencanaan toilet laki-laki dan perempuan,
perbaikan kualitas kehidupan sosial dan dan lain sebagainya.
lingkungan. Direktorat Prasarana Strategis
dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan
kegiatannya juga harus menerapkan prinsip-
prinsip 4.0 untuk percepatan pelaksanaan
kegiatan dan memberikan pelayanan yang
transparan, berkualitas tinggi, efisien dan
efektif kepada publik.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 59


02

Perencanaan
Kinerja
Perencanaan Kinerja

Arahan untuk penyelenggaraan pembangunan


infrastruktur perumahan dan permukiman sudah
tercantum di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26/PRT/M/2017
tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2.1 RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


TAHUN 2020 – 2024

Sesuai dengan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020-2024 berikut ini
adalah tujuan dan sasaran strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020-2024.

2.1.2 Visi dan Misi

Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat periode 2020-2024 adalah Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal,
responsif, inovatif, dan professional dalam pelayanan
kepada presiden dan wakil presiden untuk mewujudkan
visi dan misi presiden dan wakil presiden “Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong”.

62 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Bundaran Sunggung Kawasan Mandalika

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26/
Rakyat melaksanakan misi presiden dan wakil PRT/M/2017 tentang Panduan Pembangunan
presiden dengan uraian sebagai berikut: Budaya Integritas di Kementerian Pekerjaan Umum
1. memberikan dukungan teknis dan administratif dan Perumahan Rakyat. Pada peratruan tersebut
serta analisis yang cepat, akurat, dan responsif telah ditetapkan sasaran pembangunan PUPR
kepada presiden dan wakil presiden dalam berupa Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan
pengambilan dan pelaksanaan kebijakan Perumahan Rakyat 2030. Salah satunya adalah
pembangunan serta penyelenggaraan 100% smart living (hunian cerdas). Target yang
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan akan dicapai untuk bidang cipta karya pada tahun
rakyat; 2020-2024 adalah 88% pelayanan air minum,
2. memberikan dukungan teknis dan administratif menurunkan luas permukiman kumuh perkotaan
kepada presiden dan wakil presiden menjadi 17.000 hektar, dan 85% pelayanan
dalam menyelenggarakan pembangunan sanitasi.
infrastruktur sumber daya air, konektivitas,
perumahan dan permukiman dalam suatu Pelaksanaan kegiatan dalam rangka mewujudkan
pengembangan infrastruktur wilayah yang Visium PUPR sudah harus dimulai sejak peraturan
terpadu; tersebut diterbitkan. Direktorat Jenderal Cipta
3. menyelenggarakan pelayanan yang efektif Karya fokus pada implementasi permukiman
dan efisien di bidang tata kelola, perencanaan, yang layak, permukiman yang tahan bencana,
pengawasan, informasi, dan hubungan permukiman yang menerapkan bangunan hijau
kelembagaan; dan serta permukiman yang menerapkan teknologi
4. meningkatkan kualitas sumber daya manusia, informasi dan ramah lingkungan.
penyelenggaraan jasa konstruksi, dan
pembiayaan infrastruktur dalam mendukung Target 100% smart living di perkotaan yang
penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan ditetapkan oleh Kementerian PUPR merupakan
umum dan perumahan rakyat. tantangan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya
bersama pemangku kepentingan lainnya. Untuk
Arahan untuk penyelenggaraan pembangunan mewujudkan hal tersebut penyelenggaraan
infrastruktur perumahan dan permukiman sudah permukiman harus dilaksanakan dengan
tercantum di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan pendekatan entitas yang ditangani secara terpadu.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 63


Perencanaan Kinerja

Gambar 2.1 Visium PUPR


Sumber: Peraturan Menteri PUPR Nomor 26/PRT/M/2017 tentang Panduan Pembangunan
Budaya Integritas di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2.1.2 Tujuan dan pengelolaan yang partisipatif dan


Setiap unit organisasi mendapatkan amanat berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas
untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang tercantum hidup masyarakat.”
di dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR
2020—2024. Tujuan 3 Kementerian PUPR adalah Penjabaran dari tujuan tersebut secara rinci
“peningkatan pemenuhan kebutuhan perumahan sebagai berikut:
dan infrastruktur permukiman yang layak dan 1. terselenggaranya pemenuhan infrastruktur
aman menuju terwujudnya smart living, dengan permukiman yang diprioritaskan pada air
pemanfaatan dan pengelolaan yang partisipatif minum dan sanitasi layak dan aman, termasuk
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat”. di lokasi permukiman kumuh;
Tujuan 3 diamanatkan kepada Direktorat Jenderal 2. terselenggaranya penguatan pembinaan
Perumahan, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan fasilitasi teknis penyelenggaraan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, infrastruktur permukiman, bangunan gedung,
serta Direktorat Jenderal Cipta Karya. dan peningkatan kualitas sarana prasarana
pendukung permukiman;dan
Sesuai dengan amanat tersebut maka rumusan 3. terselenggaranya pengembangan sistem
tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah: pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian,
“terselenggaranya pemenuhan infrastruktur serta tata kelola organisasi bidang infrastruktur
permukiman yang layak dan aman menuju permukiman yang berkelanjutan.
terwujudnya smart living, dengan pemanfaatan

64 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah:


“terselenggaranya pemenuhan infrastruktur
permukiman yang layak dan aman menuju terwujudnya
smart living, dengan pemanfaatan dan pengelolaan
yang partisipatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.”

2.1.3 Sasaran Strategis PUPR dan tugas teknis lainnya”. Adapun sasaran
Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya program (outcome pada level customers) untuk
merupakan outcome pada level stakeholders yang menjawab SS-5 tersebut yaitu meningkatnya
ingin dicapai di akhir tahun 2024. Berdasarkan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya,
Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun 2020- yang didapat dari sepuluh unit organisasi di
2024, Direktorat Jenderal Cipta Karya mendukung Kementerian PUPR. Direktorat Jenderal Cipta
pencapaian Sasaran Strategis 3 (SS-3) yaitu Karya mendukung sasaran program Dukungan
“meningkatnya penyediaan akses perumahan Manajemen dengan menetapkan Sasaran
dan infrastruktur permukiman yang layak, aman, Kegiatan: meningkatnya efektifitas dan efisiensi
dan terjangkau”. Dalam rangka menjawab sasaran tata kelola penyelenggaraan infrastruktur.
strategis tersebut, maka sasaran program (outcome
pada level customers) Direktorat Jenderal Cipta Dengan memperhatikan peta strategi di tingkat
Karya yaitu meningkatnya pelayanan infrastruktur Kementerian PUPR, maka peta strategi Direktorat
perumahan dan permukiman yang layak dan Jenderal Cipta Karya perlu dikonsepkan sebagai
aman. Adapun peta strategi Kementerian PUPR panduan sasaran kegiatan ditingkat unit kerja
dapat lihat pada Gambar 2.2. eselon II. Adapun Peta Strategi Direktorat
Jenderal Cipta Karya dapat lihat pada Gambar 2.3.
Berdasarkan struktur program dan kegiatan dalam Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan
Rencana Strategis Kementerian PUPR 2020-2024, Direktorat Jenderal Cipta Karya diarahkan dengan
selain mendukung Program Perumahan dan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab
Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Direktorat Jenderal Cipta Karya yang meliputi
Karya juga mendukung pencapaian Program kegiatan utama berupa pengaturan, pembinaan,
Dukungan Manajemen. Program tersebut dapat dan pengawasan (Turbinwas), dan kegiatan
dicapai dengan Sasaran Strategis 5 (SS-5) yaitu pembangunan (bang).
“meningkatnya kualitas tata kelola Kementerian

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 65


Perencanaan Kinerja

Gambar 2.2 Peta Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Sumber: Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024

Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Upaya-upaya dalam proses internal (internal


keciptakaryaan, Direktorat Jenderal Cipta process) yang harus diselenggarakan dengan
Karya menggunakan tiga strategi pendekatan baik untuk memenuhi kebutuhan stakeholders
yaitu membangun sistem, memfasilitasi dan customers tersebut direpresentasikan dalam
pemerintah daerah provinsi, kota dan kabupaten, empat kegiatan dan enam sasaran kegiatan.
serta memberdayakan masyarakat melalui Sedangkan untuk menjamin terlaksananya proses
program pemberdayaan masyarakat. Dalam internal yang efektif dan efisien guna memenuhi
membangun sistem, Direktorat Jenderal Cipta harapan stakeholders dan customers tersebut di
Karya memberikan dukungan pembangunan atas maka diperlukan upaya-upaya pengelolaan
infrastruktur dengan memprioritaskan sistem sumber daya organisasi melalui proses learning
infrastruktur provinsi/kabupaten/kota. Dalam hal and growth yang direpresentasikan dalam satu
fasilitasi pemerintah daerah, bentuk dukungan kegiatan dan empat sasaran kegiatan. Penjabaran
yang diberikan adalah penguatan kelembagaan, sasaran-sasaran kegiatan pada proses internal dan
keuangan, termasuk pembinaan teknis terhadap learning and growth tersebut sebagai berikut:
tugas dekonsentrasi dan pembantuan. Untuk 1. Kegiatan pertama (Kegiatan 1) yaitu
pemberdayaan masyarakat, bentuk dukungan Penyelenggaraan Permukiman dan Bangunan
yang diberikan adalah pembangunan infrastruktur Gedung, terdiri atas:
keciptakaryaan melalui program-program a. sasaran kegiatan 1.1 (SK-1.1): meningkatnya
pemberdayaan masyarakat. keterpaduan perencanaan dan kualitas
kawasan permukiman, dengan indikator

66 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 2.3 Peta Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Sumber: Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024

kinerja: persentase peningkatan pendidikan, serta indikator kinerja: persentase


keterpaduan perencanaan dan kualitas peningkatan kualitas sarana prasarana
kawasan permukiman; pendidikan yang tertib dan andal;
b. sasaran kegiatan 1.2 (SK-1.2): meningkatnya 3. Kegiatan ketiga (Kegiatan 3) yaitu
kualitas penyelenggaraan bangunan Penyelenggaraan Air Minum yang Layak,
gedung dan penataan bangunan, dengan dengan sasaran kegiatan 3.1 (SK-3.1):
indikator kinerja: persentase peningkatan meningkatnya kontribusi pemenuhan akses
kualitas penyelenggaraan bangunan air minum jaringan perpipaan, serta indikator
gedung dan penataan bangunan; kinerja: persentase peningkatan kontribusi
c. sasaran kegiatan 1.3 (SK-1.3): meningkatnya pemenuhan akses air minum jaringan
kualitas sarana prasarana olahraga dan perpipaan;
pasar, dengan indikator kinerja: persentase 4. Kegiatan keempat (Kegiatan 4) yaitu
peningkatan kualitas sarana prasarana Penyelenggaraan Sanitasi yang Layak, dengan
olahraga dan pasar yang tertib dan andal; sasaran kegiatan 4.1 (SK-4.1): meningkatnya
2. Kegiatan kedua (Kegiatan 2) yaitu kontribusi pemenuhan akses sanitasi, serta
Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana indikator kinerja: persentase peningkatan
Pendidikan, dengan sasaran kegiatan 2.1 (SK- kontribusi pemenuhan akses sanitasi;
2.1): meningkatnya kualitas sarana prasarana

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 67


Perencanaan Kinerja

5. Kegiatan kelima (Kegiatan 5) yaitu d. sasaran kegiatan 5.4 (SK-5.4): meningkatnya


Penyelenggaraan Pembinaan Infrastruktur kepatuhan intern dalam penyelenggaraan
Permukiman, terdiri atas: infrastruktur permukiman, dengan indikator
a. sasaran kegiatan 5.1 (SK-5.1): meningkatnya kinerja: persentase peningkatan kepatuhan
kinerja perencanaan, pemrograman, dan intern dan manajemen risiko dalam
evaluasi infrastruktur permukiman, dengan penyelenggaraan infrastruktur permukiman.
indikator kinerja: persentase peningkatan
kinerja perencanaan, pemrograman dan 2.1.4 Arah dan Kebijakan Strategi
evaluasi infrastruktur permukiman; Rencana Pembangunan Jangka Menengah
b. sasaran kegiatan 5.2 (SK-5.2): terlaksananya Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan periode
dukungan layanan kebencanaan terakhir dalam pencapaian target pembangunan
bidang permukiman, dengan indikator dalam Rencana Pembangunan Jangka
kinerja: persentase dukungan layanan Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Sasaran
kebencanaan bidang permukiman; pembangunan jangka menengah 2020-2024
c. sasaran kegiatan 5.3 (SK-5.3): berdasarkan RPJPN 2005-2025 yaitu “mewujudkan
meningkatnya kualitas pembinaan teknis masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil,
dalam penyelenggaraan perumahan dan dan makmur melalui percepatan pembangunan
infrastruktur permukiman, dengan indikator di berbagai bidang dengan menekankan
kinerja: persentase peningkatan kualitas terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
pembinaan teknis dalam penyelenggaraan berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai
perumahandan infrastruktur permukiman. wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.”

Arah dan Kebijakan Strategis “mewujudkan masyarakat


Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui
percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai
wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.”

68 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Untuk mencapai sasaran tersebut, RPJMN 1. pendekatan holistik dan tematik berdasarkan
2020-2024 menerjemahkan dalam 7 (tujuh) penanganan secara menyeluruh dan terfokus
agenda pembangunan atau prioritas nasional pada prioritas pembangunan dan lokasi yang
yang didalamnya terdapat program prioritas, paling relevan, melalui pendekatan koridor
kegiatan prioritas, dan proyek prioritas, antara pertumbuhan dan koridor pemerataan
lain: (1) memperkuat ketahanan ekonomi untuk berbasis wilayah pulau;
pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan; 2. penerapan kebijakan dan strategi
(2) mengembangkan wilayah untuk mengurangi pengarusutamaan gender pada pembangunan
kesenjangan dan menjamin pemerataan; (3) infrastruktur guna mewujudkan
meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya penyelenggaraan infrastruktur yang responsif
saing; (4) revolusi mental dan pembangunan gender;
kebudayaan; (5) memperkuat infrastruktur untuk 3. penerapan kebijakan dan strategi
mendukung pengembangan ekonomi dan pengarusutamaan infrastrukur yang tangguh
pelayanan dasar; (6) membangun lingkungan bencana yang ditujukan untuk menghasilkan
hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan infrastruktur PUPR yang tangguh dan bisa
perubahan iklim; dan (7) memperkuat stabilitas mengurangi risiko bencana serta dapat
politik, hukum, pertahanan, keamanan dan mengurangi jumlah kerusakan infrastruktur
transformasi pelayanan publik. Kementerian dan lingkungan.
PUPR, khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya,
mendukung tercapainya sasaran target yang Sebagai upaya merespon arah kebijakan dan
ditetapkan pada agenda pembangunan ketiga, strategi lintas sektor pertama, Direktorat Jenderal
kelima, keenam dan ketujuh. Cipta Karya telah menjadikan landasan spasial
sebagai basis entitas keterpaduan pembangunan
RPJMN 2020-2024 bersifat indikatif dan dijadikan infrastruktur permukiman dan menjadi salah satu
sebagai pedoman penyusunan Rencana arah kebijakan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Strategis (Renstra) Kementerian PUPR dan entitas periode 2020-2024. Selanjutnya untuk merespon
di bawahnya. Untuk menjawab tantangan arah kebijakan dan strategi lintas sektor kedua
pembangunan infrastruktur periode 2020-2024, dan ketiga tersebut, Direktorat Jenderal Cipta
arah kebijakan dan strategi Kementerian PUPR Karya tetap melanjutkan pengarusutamaan
meliputi: (1) arah kebijakan dan strategi lintas gender dalam penyelenggaraan infrastruktur
sektor serta (2) arah kebijakan dan strategi utama permukiman serta menerapkan mitigasi dan
pada masing-masing sektor. adaptasi perubahan iklim melalui penerapan
teknologi dan kesiapsiagaan pelaksanaan
Sebagaimana tertuang dalam Renstra Kementerian pembangunan infrastruktur permukiman yang
PUPR 2020-2024, arah kebijakan dan strategi tangguh bencana.
utama pada sektor cipta karya difokuskan pada
peningkatan akses air minum layak dan aman, Arah kebijakan pembinaan dan pengembangan
peningkatan akses sanitasi layak dan aman, serta infrastruktur permukiman dalam mewujudkan
peningkatan kualitas permukiman. Sedangkan konsep smart living yang dilaksanakan oleh
arah kebijakan dan strategi lintas sektor terdiri Direktorat Jenderal Cipta Karya pada periode
dari: 2020-2024 adalah peningkatan penyediaan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 69


Perencanaan Kinerja

infrastruktur permukiman yang partisipatif dan Arah kebijakan tersebut dilaksanakan dalam
berkelanjutan. Sedangkan kebijakan pembinaan dan rangka mewujudkan smart living yang
pengembangan infrastruktur permukiman sebagai meliputi empat aspek, yaitu; (1) perwujudan
penjabaran dari arah kebijakan tersebut sebagai permukiman layak huni (livable settlement);
berikut: (2) penerapan bangunan gedung hijau; (3)
1. membangun sistem penyediaan infrastruktur pembangunan permukiman tahan bencana;
permukiman berbasis entitas yang andal, responsif dan (4) penerapan teknologi dan permukiman
terhadap mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ramah lingkungan. Gagasan smart living
inklusif (termasuk pengarusutamaan gender), dalam konteks Direktorat Jenderal Cipta
berkelanjutan, serta bersifat return of invesment Karya dimaknai sebagai Permukiman Cerdas
dalam setiap tahapan penyelenggaraan yaitu cara mencapai target pembangunan
infrastruktur permukiman; permukiman berkelanjutan (sustainability).
2. mendukung kontribusi dan kemandirian Gagasan ini sesuai dengan Tujuan Pembanguan
pemerintah daerah serta partisipasi semua Berkelanjutan (Sustainable Develpoment
pihak dalam rangka keberhasilan pengelolaan Goals/SDGs), khususnya Tujuan 11, yaitu
infrastruktur permukiman; mewujudkan pembangunan berkelanjutan
3. menerapkan inovasi terbarukan dan/atau tepat tahun 2030 (aman, inklusif, tanggap bencana,
guna dalam implementasi penyelenggaraan berkelanjutan).
infrastruktur permukiman.

Gambar 2.4 Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman


Sumber: Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya 2020 – 2024

70 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 2.5 Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Cipta Karya 2020-2024


Sumber: Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya 2020 – 2024

Pembangunan infrastruktur pemukiman juga tempat kegiatan pendukung perikehidupan dan


dilaksanakan melalui pendekatan entitas. penghidupan di perkotaan dan di perdesaan.
Pendekatan lainnya adalah dengan membangun Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal
layanan pintar (smart services) yaitu pelayanan Cipta Karya memperhatikan pula pembagian
dalam mengatasi permasalahan melalui kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi,
pendekatan teknologi informasi komunikasi (TIK) dan pemerintah kabupaten/kota yang diatur
dengan interkoneksi data dan respon cepat. Guna Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
mewujudkan permukiman cerdas, diperlukan Pemerintahan Daerah di sektor pengembangan
inovasi secara rutin, bertahap (incremental), kawasan permukiman, air minum, sanitasi, dan
menyeluruh (fundamental) maupun terobosan. bangunan gedung.
Keikutsertaan para pemangku kepentingan
didorong dan diperkuat peranannya sehingga Arah kebijakan pembangunan infrastruktur
terjalin kemitraan dalam implementasi permukiman dijabarkan ke dalam kebijakan dan
pembangunan infrastruktur permukiman. strategi setiap sektor di lingkungan Direktorat
Jenderal Cipta Karya yaitu mencakup sektor
Arah kebijakan Direktorat Jenderal Cipta Karya pengembangan kawasan permukiman, bina
memperhatikan pula lingkup pelaksanaan dan penataan bangunan, prasarana strategis,
kewenangan Direktorat Jenderal Cipta Karya air minum, sanitasi, sistem dan strategi
sesuai Pasal 57 Undang-Undang Nomor 1 penyelenggaraan infrastruktur permukiman,
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan manajemen bidang permukiman, bina teknik
Permukiman. Dalam peraturan tersebut permukiman dan perumahan, serta kepatuhan
disebutkan bahwa penyelenggaraan kawasan intern.
permukiman mencakup lingkungan hunian dan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 71


Perencanaan Kinerja

Kebijakan dan Strategi Pengembangan • dukungan pengembangan pusat kegiatan


Kawasan Permukiman baru melalui pembangunan baru kawasan
Kebijakan dan strategi peningkatan keterpaduan permukiman;
perencanaan dan kualitas Kawasan permukiman • pemulihan daya dukung kawasan yang
diuraikan sebagai berikut: terdampak bencana melalui pembangunan
a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan kapasitas kembali; dan
pemangku kepentingan terkait • peningkatan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan kawasan permukiman yang pembangunan infrastruktur permukiman.
dilaksanakan melalui sasaran strategi:
• pendampingan dan penguatan komitmen Kebijakan dan Strategi Bina Penataan
pemerintah daerah dalam menyusun Bangunan
kelengkapan instrumen perencanaan Kebijakan dan strategi peningkatan kualitas
penyelenggaraan kawasan permukiman penyelenggaraan bangunan gedung dan
sebagai acuan kabupaten/kota; penataan bangunan diuraikan sebagai berikut:
• pengendalian kegiatan penyelenggaraan a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan
kawasan permukiman melalui penerapan penyelenggaraan bangunan gedung yang
standar teknis bidang permukiman; dan tertib dan andal, melalui sasaran sebagai
• pemberian bimbingan penyuluhan, berikut:
bantuan teknis, dan fasilitasi untuk • kemitraan dengan stakeholder terkait (K/L,
meningkatkan keterlibatan dan asosiasi profesi, akademisi, dan badan
komitmen seluruh stakeholder dalam usaha);
penyelenggaraan kawasan permukiman. • peningkatan kualitas penyelenggaraan
b. Kebijakan 2 yaitu pengembangan instrumen bangunan gedung melalui izin mendirikan
perencanaan kawasan permukiman secara bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi
terpadu yang dilaksanakan melalui strategi: (SLF) dengan dukungan tim ahli bangunan
• penyusunan perencanaan pembangunan gedung (TABG), pengkaji teknis, dan sistem
infrastruktur kawasan permukiman informasi manajemen bangunan gedung
berdasarkan isu strategis, kebutuhan (SIMBG);
kawasan, dan keterpaduan penanganan; • peningkatan kualitas bantuan teknis
dan pembangunan dan rehabilitasi bangunan
• perluasan peluang sumber pembiayaan gedung negara (BGN);
lainnya secara proporsional dalam • peningkatan bantuan teknis pengelola
penganggaran. teknis di daerah;
c. Kebijakan 3 yaitu pengembangan kawasan • pembangunan fisik stimulan bersifat
permukiman secara komprehensif, inkulsif selektif dan terbatas; dan
dan berkelanjutan yang dilaksanakan melalui • rekonsiliasi dengan pendekatan WTP
strategi: (untuk huruf daftar nomor/HDNo).
• penataan kawasan permukiman sesuai b. Kebijakan 2 yaitu peningkatan penerapan
dengan rencana tata ruang melalui bangunan gedung dan lingkungan hijau yang
pengembangan permukiman yang telah dilaksanakan melalui strategi:
ada;

72 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

• workshop Sistem Informasi Urban Design • prioritisasi penanganan sekolah dan


Guidelines (UDGL); madrasah pada kondisi bangunan yang
• publikasi Rencana Tata Bangunan dan rusak berat, berada di wilayah 3T (tertinggal,
Lingkungan (RTBL) di media; terdepan, dan terluar sesuai Peraturan
• kontrol dan mekanisme reward terhadap Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang
implementasi RTBL di Kabupaten/kota Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-
yang menjadi target; 2019);
• pendampingan BGN agar tersertifikasi • prioritisasi penanganan perguruan tinggi
bangunan gedung hijau (BGH) dan ruang negeri (PTN), perguruan tinggi keagamaan
hijaunya; Islam negeri (PTKIN) yang termasuk dalam
• peningkatan kapasitas jabatan fungsional status konstruksi dalam pengerjaan (KDP)
tata bangunan dan perumahan untuk serta bukan perguruan tinggi negeri badan
menjadi asesor BGH; hukum (PTN BH) dan perguruan tinggi
• pendampingan penyusunan peraturan negeri badan layanan umum (PTN BLU); dan
walikota/bupati tentang BGH di daerah. • prioritisasi penanganan pasar yang memiliki
c. Kebijakan 3 yaitu peningkatan pengelolaan kontribusi terhadap perekonomian
rumah negara yang dilaksanakan melalui nasional/regional dan bukan merupakan
strategi: pasar rakyat tipe A, B, C, dan D.
• koordinasi dengan Kementerian Keuangan b. Kebijakan 2 yaitu penguatan pembinaan
dan K/L lain dalam penertiban administrasi teknis penyelenggaraan sarana dan prasarana
pengelolaan rumah negara; strategis, yang dilaksanakan melalui strategi:
• rekonsiliasi penyelesaian masalah terkait • penyusunan petunjuk teknis dan pedoman
pengelolaan rumah negara; dan terkait penyelenggaraan sarana prasarana
• pengawasan dan pengendalian pasar, olahraga, dan pendidikan;
pengelolaan rumah negara. • pemenuhan standar/prototipe dan
kelengkapan bangunan sesuai peraturan
Kebijakan dan Strategi Prasarana Strategis yang disusun oleh K/L terkait;
Kebijakan dan strategi peningkatan kualitas sarana • pelaksanaaan pembinaan teknis IMB dan SLF
prasarana pendidikan, olahraga, pasar, dan sarana untuk penyelenggaraan sarana prasarana
prasarana strategis lainnya diuraikan sebagai pasar, olahraga, dan pendidikan;
berikut: • penyusunan Panduan Tata Cara dan
a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan Identifikasi dan Verifikasi Kerusakan
penyelenggaraan sarana dan prasarana Bangunan Sekolah dan Madrasah;
strategis yang tertib dan andal, melalui strategi: • penyusunan Panduan Audit Teknis
• pelaksanaan verifikasi kerusakan dan uji Bangunan Gedung KDP;
struktur dalam menentukan penanganan • penyusunan dasar hukum pelaksanaan
yang tepat sesuai kondisi; kegiatan pembangunan, rehabilitasi, dan
• fasilitasi perencanaan teknis, rehabilitasi, renovasi sarana prasarana, pendidikan,
dan renovasi pembangunan sarana olahraga dan pasar.
prasarana sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung dan peraturan turunannya;

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 73


Perencanaan Kinerja

SPAM Kalidendeng Kota Kupang

Kebijakan dan Strategi Air Minum • penerapan SPAM regional untuk mengatasi
Kebijakan dan strategi peningkatan kontribusi ketidakmerataan air baku;
pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan • penerapan konsep bauran air baku
diuraikan sebagai berikut: domestik dalam mendukung ketahanan air
a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan cakupan baku;
pelayanan dan pemenuhan standar kualitas air • penerapan rencana pengamanan air
minum yang dilaksanakan melalui strategi: minum (RPAM)/Water Safety Plan (WSP)
• peningkatan cakupan akses air minum dalam menjamin pemenuhan kualitas air
melalui jaringan perpipaan yang memenuhi minum;
4K (kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan • pemanfaatan inovasi teknologi untuk
keterjangkauan) dalam rangka pemenuhan mendukung peningkatan efisiensi proses,
standar pelayanan minimal (SPM), termasuk serta pemenuhan SPM pada kawasan
pada kawasan rawan air dan pulau kecil rawan air dan pulau kecil terluar; dan
terluar, melalui penurunan kebocoran • percepatan serah terima dan pengelolaan
(non-revenue water/NRW), pemanfaatan aset SPAM terbangun kepada pemerintah
idle capacity, dan pembangunan kapasitas; daerah.
• koordinasi intensif dalam rangka menjamin
ketersediaan air baku;

74 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

b. Kebijakan 2 yaitu peningkatan kapasitas dan persampahan khususnya pada kabupaten/


peran penyelenggara SPAM yang dilaksanakan kota prioritas;
melalui strategi: • fasilitasi pemerintah daerah dalam
• peningkatan kapasitas sumber daya peningkatan utilisasi sarana prasarana
manusia (SDM) di tingkat pusat dan daerah; terbangun;
• perkuatan peran dan fungsi dinas/instansi • fasilitasi penyiapan readiness criteria pada
daerah dalam penyelenggaraan SPAM; kabupaten/kota prioritas;
• perkuatan penyusunan, pengawasan, • pengembangan dan penerapan kajian
pengendalian, pemantauan, dan evaluasi inovasi teknologi;
norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK) • optimalisasi pemanfaatan sistem informasi
terkait penyelenggaraan SPAM; yang terintegrasi dengan platform database
• perkuatan peran stakeholders termasuk sanitasi lainnya; dan
masyarakat dan Badan Usaha; • penguatan monitoring dan evaluasi
• sinkronisasi perencanaan dan kebijakan implementasi program sanitasi
antar Kementerian/Lembaga; (pengelolaan dan keberlanjutan).
• penerapan prinsip good governance untuk b. Kebijakan 2 yaitu peningkatan peran
penyelenggaraan SPAM; masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam
• pemanfaatan data dan sistem informasi penyelenggaraan sanitasi yang dilaksanakan
dalam penyelenggaraan SPAM. melalui strategi:
c. Kebijakan 3 yaitu peningkatan kemampuan • meningkatkan peran masyarakat dan
pendanaan dan komitmen stakeholders terkait dunia usaha dalam penyelenggaraan,
pendanaan yang dilaksanakan melalui strategi: pengembangan sistem pengelolaan
• peningkatan kemampuan pengelolaan sanitasi; dan
pendanaan penyelenggara SPAM; • mendorong perubahan perilaku dan
• pengembangan alternatif sumber meningkatkan pemahaman masyarakat
pembiayaan; terhadap pentingnya pengelolaan sanitasi.
• peningkatan peran dan komitmen c. Kebijakan 3 yaitu pengembangan perangkat
penyelenggara SPAM dalam alokasi peraturan perundangan penyelenggaraan
pendanaan. pengelolaan sanitasi yang dilaksanakan
melalui strategi:
Kebijakan dan Strategi Sanitasi • menyusun NSPK yang mendukung
Kebijakan dan strategi peningkatan kontribusi penyelenggaraan pengelolaan sanitasi;
pemenuhan akses sanitasi diuraikan sebagai • mendorong penguatan regulasi
berikut: pengelolaan sanitasi di daerah.
a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan cakupan d. Kebijakan 4 yaitu penguatan kelembagaan
pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan pengelolaan sanitasi melalui sasaran yang
sanitasi, melalui sasaran sebagai berikut: dilaksanakan melalui strategi:
• peningkatan akses masyarakat terhadap • mendorong dan menjaga komitmen kepala
prasarana dan sarana air limbah domestik daerah dan pemangku kepentingan lain
baik melalui penyediaan sarana prasarana dalam pengarusutamaan pembangunan
sistem pengolahan air limbah domestic sanitasi di daerah;
(SPALD) setempat maupun terpusat dan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 75


Perencanaan Kinerja

• mendorong pembentukan dan perkuatan kegiatan penyelenggaraan infrastruktur


institusi pengelola sanitasi di daerah; permukiman;
• mendorong pembentukan dan perkuatan • prioritisasi pendanaan kegiatan
kelembagaan pengelola sanitasi di tingkat pembangunan infrastruktur permukiman
masyarakat; untuk kegiatan strategis dan prioritas
• mengembangkan dan mengkoordinasikan nasional dengan fokus pemenuhan
mekanisme serah terima aset sarana kebutuhan air minum dan sanitasi;
prasarana terbangun kepada daerah yang • penyusunan program reguler tahunan
lebih efek; berbasis spasial dengan fokus pada
• menyusun NSPK yang mendukung kawasan rawan air dan sanitasi; dan
penyelenggaraan pengelolaan sanitasi; • penguatan kualitas perencanaan kegiatan
dan yang didanai oleh pinjaman dan hibah luar
• mendorong penguatan regulasi negeri (PHLN).
pengelolaan sanitasi di daerah. b. Kebijakan 2 yaitu penguatan pelaksanaan
e. Kebijakan 5 yaitu pengembangan alternatif pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
sumber pembiayaan yang dilaksanakan infrastruktur permukiman yang dilaksanakan
melalui strategi: melalui strategi:
• mendorong peningkatan pemulihan biaya • pemantauan berkala penyelenggaraan
(circular economy) dalam pengelolaan infrastruktur permukiman berbasis spasial
sanitasi; dengan memanfaatkan Teknologi Informasi
• sinkronisasi pemrograman pada dan Komunikasi (TIK);
berbagai sumber pendanaan untuk • integrasi pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan sanitasi; dengan data dan informasi serta pelaporan
• mendorong kerja sama pendanaan antara akuntabilitas kinerja di seluruh kegiatan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah Cipta Karya;
dalam bidang sanitasi. • koordinasi dengan K/L terkait dalam
pengintegrasian data untuk pengukuran
Kebijakan dan Strategi Sistem dan Strategi capaian akses nasional sektor air minum
Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman dan sanitasi;
Kebijakan dan Strategi peningkatan kinerja • evaluasi manfaat terhadap pembangunan
perencanaan, pemrograman, dan evaluasi infrastruktur permukiman.
infrastruktur permukiman diuraikan sebagai c. Kebijakan 3 yaitu memperluas peluang
berikut: kemitraan dalam penyelenggaraan
a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan kualitas infrastruktur permukiman yang dilaksanakan
perencanaan dan pemrograman melalui strategi: fasilitasi forum kemitraan
penyelenggaraan infrastruktur permukiman dengan stakeholder terkait dalam rangka
dalam rangka mendukung pemenuhan target menjaring dukungan pendanaan dalam
nasional yang dilaksanakan melalui sasaran pembangunan infrastruktur permukiman
strategi: d. Kebijakan 4 yaitu memperkuat perencanaan,
• koordinasi dan sinkronisasi lintas pemrograman, dan pengendalian kegiatan
sektor maupun lintas K/L dalam rangka bidang cipta karya di daerah yang dilaksanakan
penyusunan rencana jangka menengah melalui strategi :
serta penyusunan program dan

76 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

• pembinaan balai prasarana permukiman penyebarluasan peraturan, dan


wilayah dalam perencanaan, pemrograman, penanganan perkara hukum;
dan pengendalian kegiatan bidang cipta • pelaksanaan verifikasi kerusakan dan uji
karya secara terpadu sesuai dengan target struktur dalam menentukan penanganan
yang diterapkan; yang tepat sesuai kondisi;
• pengarusutamaan arah kebijakan nasional • peningkatan citra positif Direktorat
dalam penyelenggaraan infrastruktur Jenderal Cipta Karya di mata publik melalui
permukiman dan sinkronisasi dengan arah pengembangan inovasi dan penguatan
pengembangan infrastruktur di daerah. komunikasi publik;
• fasilitasi organisasi dan tata laksana serta
Kebijakan dan Strategi Sekretariat Direktorat reformasi birokrasi melalui pengendalian
Jenderal dan penyempurnaan sistem evaluasi
Kebijakan dan strategi dukungan layanan pelaksanaan reformasi birokrasi serta
kebencanaan bidang permukiman serta integrasi penerapan e-government;
peningkatan efektifitas dan efisiensi tata kelola • peningkatan kesiapsiagaan sarana
penyelenggaraan infrastruktur permukiman, prasarana kebutuhan darurat permukiman
diuraikan sebagai berikut: di 5 Depo Regional Cipta Karya untuk
a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan kualitas mendukung penanganan bencana di
layanan kesekretariatan dalam mendukung setiap provinsi berdasarkan indeks resiko
implementasi program dan kegiatan bidang bencana.
cipta karya termasuk kegiatan tanggap darurat b. Kebijakan 2 yaitu peningkatan kapasitas
dan bencana serta barang persediaan bencana, aparatur sipil negara pelaksana program dan
yang dilaksanakan melalui strategi: kegiatan bidang cipta karya, melalui sasaran
• penerapan prinsip-prinsip good governance sebagai berikut:
dalam penyelenggaraan administrasi • penerapan manajemen aparatur sipil negara
perkantoran modern dan pengelolaan (ASN) yang transparan, kompetitif, dan
kearsipan berbasis elektronik; berbasis merit melalui pengendalian jumlah
• peningkatan citra positif pengelolaan dan distribusi pegawai, penguatan sistem
bidang keuangan Direktorat Jenderal Cipta manajemen kinerja dan informasi pegawai;
Karya melalui peningkatan kualitas SDM • peningkatan kualitas SDM Cipta Karya
pengelola keuangan, kepatuhan terhadap melalui usulan pegawai untuk mengikuti
peraturan terkait, termasuk pembinaan diklat dan peningkatan pendidikan melalui
administrasi keuangan di balai prasarana tugas belajar maupun izin belajar;
permukiman wilayah; • peningkatan kualitas SDM pengelolaan
• peningkatan kualitas pengelolaan barang kepegawaian melalui pelaksanaan
milik negara BMN melalui penatausahaan, pembinaan administrasi kepegawaian.
petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
operasional, pembinaan pengelola BMN, Kebijakan dan Strategi Bina Teknik Permukiman
dan kemudahan pemrosesan BMN; dan Perumahan
• peningkatan pembentukan peraturan Kebijakan dan strategi peningkatan kualitas/
perundangan dan turunannya serta kapasitas penyelenggaraan perumahan
bantuan hukum melalui harmonisasi, dankawasan permukiman diuraikan sebagai
pengembangan SDM bidang hukum, berikut:

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 77


Perencanaan Kinerja

a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan norma, standar, f. Kebijakan 6 yaitu memperluas peluang


pedoman dan kriteria berdasarkan pengkajian kemitraan dalam penyelenggaraan
dari hasil-hasil penelitian dan pengembangan infrastruktur permukiman yang dilaksanakan
serta inovasi IPTEK tepat guna, melalui strategi melalui strategi:
penerapan pengembangan inovasi ilmu • kerja sama dengan asosiasi profesi dalam
pengetahuan dan teknologi IPTEK tepat guna rangka peningkatan profesionalitas jafung
pada norma, standar, pedoman dan kriteria; bidang cipta karya;
b. Kebijakan 2 yaitu peningkatan kapasitas • penyelenggaraan kegiatan habitat berbasis
aparatur sipil negara pelaksana program dan kemitraan untuk mendukung pencapaian
kegiatan bidang cipta karya yang dilaksanakan target nasional; dan
melalui peningkatan profesionalitas jabatan • peningkatan pemulihan biaya (circular
fungsional (Jafung) bidang cipta karya melalui economy) dalam pengelolaan sanitasi.
penguatan peraturan terkait jafung bidang
Cipta Karya, sertifikasi keahlian bagi jafung Kebijakan dan Strategi Kepatuhan Intern
bidang cipta karya, lokakarya dan temu ilmiah, Kebijakan dan strategi peningkatan kualitas
serta pengembangan program magang pengelolaan risiko dalam penyelenggaraan
internship ke luar negeri; infrastruktur permukiman diuraikan sebagai
c. Kebijakan 3 yaitu peningkatan layanan berikut:
teknis, penerapan IPTEK tepat guna untuk a. Kebijakan 1 yaitu peningkatan kualitas
memecahkan masalah-masalah lapangan pembinaan dan pengendalian manajemen
melalui strategi optimalisasi pemanfaatan risiko dalam penyelenggaraan infrastruktur
pilihan-pilihan IPTEK infrastruktur bidang permukiman yang dilaksanakan melalui
permukiman dan perumahan yang tepat guna strategi:
dan siap pakai oleh para stakeholders; • membangun budaya sadar risiko yang
d. Kebijakan 4 yaitu peningkatan layanan terbuka melalui pembinaan manajemen
penyediaan data dan sistem informasi risiko kepada seluruh pegawai Direktorat
infrastruktur bidang permukiman dan Jenderal Cipta Karya;
perumahan yang dilaksanakan melalui • mendorong penerapan manajemen risiko
strategi optimalisasi pengelolaan data dan yang efisien dan efektif sampai tingkat unit
pengembangan sistem informasi, serta kerja, balai/unit pelaksana teknis (UPT), dan
manajemen pengetahuan yang tepat satuan kerja (satker); dan
guna dan siap pakai untuk mendukung • memanfaatkan sistem informasi dalam
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan penerapan manajemen risiko dan
evaluasi penyelenggaraan infrastruktur bidang pengendalian kepatuhan intern.
permukiman dan perumahan; b. Kebijakan 2 yaitu peningkatan kualitas
e. Kebijakan 5 yaitu peningkatan kapasitas pembinaan dan pengendalian kepatuhan
pelayanan laboratorium dalam pelaksanaan intern dalam penyelenggaraan infrastruktur
layanan teknis yang dilaksanakan melalui permukiman yang dilaksanakan melalui
strategi optimalisasi pelayanan laboratorium strategi:
untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan
infrastruktur bidang permukiman dan
perumahan; dan

78 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gedung Papua Youth Creative Hub

• mendorong penerapan prinsip-prinsip tata • melakukan pendampingan dan pelaporan


kelola pemerintahan yang baik melalui secara berkala dan berjenjang terhadap
penyusunan kerangka kerja kepatuhan pelaksanaan kegiatan di lingkungan
intern dan pembinaan terkait kepada first Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai
line (lini pertama pertahanan: unit kerja, bagian dari mitigasi terhadap risiko bisnis,
UPT, dan Satker) di lingkungan Direktorat risiko fraud, dan risiko kepatuhan
Jenderal Cipta Karya secara berkala dan • memantau tindak lanjut hasil pengawasan
berkesinambungan dari Inspektoral Jenderal dan eksternal
• melakukan pengendalian terhadap (Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan
kepatuhan intern kepada first line di Badan Pengawasan keuangan dan
lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Pembangunan (BPKP)).

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 79


Perencanaan Kinerja

2.1.5 Program/Kegiatan dokumen keterpaduan perencanaan kawasan


Sesuai dengan Renstra Kementerian PUPR 2020— permukiman dan (2) persentase peningkatan
2024, arah kebijakan dan strategi yang sudah kualitas kawasan permukiman. Sasaran
disusun akan dilaksanakan melalui lima program kegiatan ini dijabarkan menjadi output
dan 50 kegiatan pembangunan pekerjaan umum kegiatan sebagai berikut:
dan perumahan rakyat. Direktorat Jenderal Cipta • pembinaan dan pengawasan
Karya melaksanakan Program Perumahan dan penyelenggaraan kawasan permukiman
Kawasan Permukiman dan Program Dukungan dengan indikator kinerja jumlah kabupaten/
Manajemen. kota yang mendapatkan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan kawasan
Program Perumahan dan Kawasan Permukiman permukiman;
yang dilaksanakan oleh DJCK terdiri dari kegiatan: • perencanaan pembangunan infrastruktur
(1) penyelenggaraan permukiman dan bangunan permukiman dengan indikator kinerja
gedung; (2) pembangunan dan rehabilitasi jumlah dokumen perencanaan
prasarana pendidikan; (3) penyelenggaraan air pembangunan infrastruktur permukiman;
minum yang layak; (4) penyelenggaraan sanitasi • pembangunan dan pengembangan
yang layak; dan (5) penyelenggaraan pembinaan kawasan permukiman dengan indikator
infrastruktur permukiman. Program Dukungan kinerja luas pembangunan dan
Manajemen yang dilaksanakan oleh DJCK adalah pengembangan kawasan permukiman;
kegiatan dukungan manajemen penyelenggaraan dan
infrastruktur permukiman. • pembangunan infrastruktur permukiman
berbasis masyarakat dengan indikator
Sasaran strategis program ini adalah meningkatnya kinerja luas pembangunan infrastruktur
penyediaan akses perumahan dan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat.
permukiman yang layak, aman, dan terjangkau, b. Sasaran kegiatan 1.2 yaitu meningkatnya
dengan sasaran program yaitu meningkatnya kualitas penyelenggaraan bangunan gedung
pelayanan infrastruktur perumahan dan dan penataan bangunan dilaksanakan
permukiman yang layak dan aman. Sasaran oleh Direktorat Bina Penataan Bangunan.
tersebut dicapai dengan kegiatan sebagai berikut: Sasaran kegiatan 1.2 diukur dengan indikator
kinerja yang dihitung dari rerata gabungan
Kegiatan 1 yaitu Penyelenggaraan Permukiman indikator (1) persentase kabupaten/kota yang
dan Bangunan Gedung terfasilitasi implementasi penyelenggaraan
Kegiatan penyelenggaraan permukiman dan bangunan gedung yang tertib dan andal,
bangunan gedung dengan koordinator Direktorat (2) persentase dukungan pengembangan
Pengembangan Kawasan Permukiman terdiri atas penyelenggaraan bangunan gedung, dan
3 sasaran kegiatan sebagai berikut: (3) persentase dukungan pengembangan
a. Sasaran kegiatan 1.1 yaitu meningkatnya penyelenggaraan penataan bangunan dan
keterpaduan perencanaan dan kualitas lingkungan. Sasaran kegiatan ini dijabarkan
kawasan permukiman dilaksanakan oleh menjadi output kegiatan sebagai berikut:
Direktorat Pengembangan Kawasan • pembinaan dan pengawasan
Permukiman. Sasaran kegiatan 1.1 diukur penyelenggaraan bangunan gedung dan
dengan indikator kinerja yang dihitung dari penataan lingkungan dengan indikator
masing-masing indikator (1) persentase

80 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

kinerja jumlah kabupaten/kota yang • pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi


mendapatkan pembinaan dan pengawasan sarana prasarana pasar dengan indikator
penyelenggaraan bangunan gedung dan kinerja jumlah pasar yang mendapatkan
penataan bangunan; pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi
• pembinaan dan pengelolaan rumah negara sarana prasarana pasar; dan
dengan indikator kinerja jumlah unit rumah • pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi
negara yang mendapatkan pembinaan dan sarana prasarana strategis lainnya dengan
pengelolaan; indikator kinerja jumlah gedung yang
• pengembangan penyelenggaraan mendapatkan pembangunan, rehabilitasi,
bangunan gedung dengan indikator kinerja dan renovasi sarana prasarana strategis
luas pengembangan penyelenggaraan lainnya.
bangunan gedung; dan
• pengembangan penyelenggaraan Kegiatan 2 yaitu Pembangunan dan Rehabilitasi
penataan bangunan dan lingkungan Prasarana Pendidikan
dengan indikator kinerja jumlah kawasan Kegiatan pembangunan dan rehabilitasi prasarana
pengembangan penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan oleh Direktorat
penataan bangunan dan lingkungan. Prasarana Strategis dengan sasaran kegiatan 2.1
c. Sasaran kegiatan 1.3 yaitu meningkatnya yaitu “meningkatnya kualitas sarana prasarana
kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar pendidikan” dan indikator persentase sarana
dilaksanakan oleh Direktorat Prasarana prasarana pendidikan yang tertib dan andal.
Strategis. Sasaran kegiatan 1.3 diukur dengan Sasaran kegiatan ini dijabarkan menjadi output
indikator kinerja yang dihitung dari rerata kegiatan sebagai berikut:
gabungan indikator (1) persentase sarana a. pembinaan dan pengawasan pembangunan,
prasarana olahraga yang tertib dan andal, (2) rehabilitasi, dan renovasi sarana prasarana
persentase sarana prasarana pasar yang tertib pendidikan dengan indikator kinerja
dan andal, dan (3) persentase sarana prasarana jumlah kabupaten/kota yang mendapatkan
strategis lainnya yang tertib dan andal. pembinaan dan pengawasan pembangunan,
Sasaran kegiatan ini dijabarkan menjadi output rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana
kegiatan sebagai berikut: pendidikan;
• pembinaan dan pengawasan b. rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana
pembangunan, rehabilitasi dan renovasi pendidikan dasar dan menengah dengan
sarana prasarana olahraga, dan pasar indikator kinerja jumlah sekolah yang
dengan indikator kinerja jumlah kabupaten/ mendapatkan rehabilitasi dan renovasi sarana
kota yang mendapatkan pembinaan dan prasarana Pendidikan dasar dan menengah;
pengawasan pembangunan, rehabilitasi, c. pembangunan sarana prasarana pendidikan
dan renovasi sarana prasarana olahraga dasar dan menengah baru dengan indikator
dan pasar; kinerja jumlah sekolah yang mendaatkan
• pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi pembangunan sarana prasarana pendidikan
sarana prasarana olahraga dengan indikator dasar dan menengah baru;
kinerja jumlah gedung yang mendapatkan d. rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana
pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi madrasah dan sekolah keagamaan dengan
sarana prasarana olahraga; indikator kinerja jumlah sekolah yang

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 81


Perencanaan Kinerja

mendapatkan rehabilitasi dan renovasi sarana e. SPAM berbasis masyarakat dengan indikator
prasarana madrasah dan sekolah keagamaan; kinerja jumlah sambungan rumah (SR)
e. pembangunan sarana prasarana madrasah yang mendpatkan layanan SPAM berbasis
dan sekolah keagamaan baru dengan indikator masyarakat;
kinerja jumlah sekolah yang mendapatkan f. pembinaan teknis bidang air minum
pembangunan sarana prasarana madrasah dengan indikator kinerja jumlah orang yang
dan sekolah keagamaan baru; mendapatkan pembinaan teknis bidang air
f. pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi minum; dan
sarana prasarana peguruan tinggi dengan g. fasilitasi pengembangan teknologi dan
indikator kinerja jumlah gedung yang pengelolaan peralatan bidang air minum
mendapatkan pembangunan, rehabilitasi, dan dengan indikator kinerja jumlah laporan
renovasi sarana prasarana perguruan tinggi fasilitasi pengembangan teknologi dan
negeri; dan pengelolaan peralatan bidang air minum.
g. pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi
sarana prasarana perguruan tinggi keagamaan Kegiatan 4 yaitu Penyelenggaraan Sanitasi
Islam negeri dengan indikator kinerja jumlah yang Layak
gedung yang mendapatkan pembangunan, Kegiatan penyelenggaraan sanitasi yang layak
rehabilitasi, dan renovasi sarana prasarana dilaksanakan oleh Direktorat Sanitasi dengan
perguruan tinggi keagamaan Islam negeri. sasaran kegiatan 4.1 yaitu “meningkatnya
kontribusi pemenuhan akses sanitasi”. Sasaran
Kegiatan 3 yaitu Penyelenggaraan Air Minum kegiatan ini diukur dengan indikator kinerja
yang Layak (1) persentase rumah tangga yang terlayani
Kegiatan penyelenggaraan air minum yang prasarana dan sarana air limbah domestik
layak dilaksanakan oleh Direktorat Air Minum yang layak dan aman, (2) persentase rumah
dengan sasaran kegiatan 3.1 yaitu “meningkatnya tangga yang sampahnya terkelola (baik melalui
kontribusi pemenuhan akses air minum jaringan penanganan maupun pengurangan) di perkotaan,
perpipaan” dan indikator persentase rumah dan (3) persentase rumah tangga yang terlayani
tangga dengan akses air minum jaringan infrastruktur drainase lingkungan. Sasaran
perpipaan (JP). Sasaran kegiatan ini dijabarkan kegiatan ini dijabarkan menjadi ouput kegiatan
menjadi ouput kegiatan sebagai berikut: sebagai berikut:
a. pembinaan dan pengawasan pengembangan a. pembinaan dan pengawasan pengembangan
SPAM dengan indikator kinerja jumlah sanitasi dengan indikator kinerja jumlah
kabupaten/kota yang mendapatkan kabupaten/kota yang mendapatkan
pembinaan dan pengawasan pengembangan pembinaan dan pengawasan pengembangan
sistem penyediaan air minum; sanitasi;
b. pembangunan SPAM dengan indikator kinerja b. sistem pengelolaan air limbah domestik
jumlah kapasitas SPAM yang dibangun; dengan indikator kinerja jumlah kepala
c. peningkatan SPAM dengan indikator kinerja keluarga (KK) yang mendapatkan layanan
jumlah peningkatan kapasitas SPAM eksisting; sistem pengelolaan air limbah;
d. perluasan SPAM dengan indikator kinerja c. sistem pengelolaan drainase lingkungan
jumlah sambungan rumah (SR) yang dengan indikator kinerja jumlah kepala
mendapatkan perluasan SPAM; keluarga yang mendapatkan layanan sistem
pengelolaan drainase lingkungan;

82 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

d. sistem pengelolaan persampahan dengan • program dan anggaran pembangunan


indikator kinerja jumlah kepala keluarga infrastruktur permukiman dengan
(KK) yang mendapatkan layanan sistem indikator kinerja jumlah laporan program
pengelolaan persampahan; dan anggaran pembangunan infrastruktur
e. sanitasi berbasis masyarakat dengan indikator permukiman;
kinerja jumlah kepala keluarga (KK) yang • pengelolaan pinjaman dan hibah luar
mendapatkan layanan sanitasi berbasis negeri pembangunan infrastruktur
masyarakat; permukiman dengan indikator kinerja; dan
f. pembinaan teknis bidang sanitasi dengan • pengendalian pelaksanaan, kinerja
indikator kinerja jumlah orang yang program, dan koordinasi pengadaan tanah
mendapatkan pembinaan teknis bidang pembangunan infrastruktur permukiman
sanitasi; dan dengan indikator kinerja jumlah laporan
g. fasilitasi pengembangan teknologi dan pengendalian pelaksanaan, kinerja
pengelolaan peralatan bidang sanitasi dengan program, dan koordinasi pengadaan
indikator kinerja jumlah laporan fasilitasi tanah untuk pembangunan infrastruktur
pengembangan teknologi dan pengelolaan permukiman.
peralatan bidang sanitasi. b. Sasaran kegiatan 5.2 yaitu “terlaksananya
dukungan layanan kebancanaan bidang
Kegiatan 5 yaitu Penyelenggaraan Pembinaan permukiman” dilaksanakan oleh Sekretariat
Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal dengan indikator kinerja
Kegiatan penyelenggaraan pembinaan persentase dukungan layanan tanggap
infrastruktur permukiman dengan koordinator bencana bidang permukiman. Sasaran kegiatan
Direktorat Bina Teknik Permukiman dan ini dijabarkan menjadi output kegiatan yaitu
Perumahan. terdiri atas empat sasaran kegiatan tanggap darurat/kebutuhan mendesak dengan
sebagai berikut: indikator kinerja jumlah paket/laporan tanggap
a. Sasaran kegiatan 5.1 yaitu “meningkatnya darurat/kebutuhan mendesak.
kinerja perencanaan, pemrograman, c. Sasaran kegiatan 5.3 yaitu “meningkatnya
dan evaluasi infrastruktur permukiman kualitas pembinaan teknis dalam
dilaksanakan oleh Direktorat Sistem dan penyelenggaraan perumahan dan infrastruktur
Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur permukiman” dilaksanakan oleh Direktorat Bina
Permukiman. Sasaran kegiatan 5.1 diukur Teknik Perumahan dan Permukiman. Sasaran
dengan indikator kinerja yang dihitung kegiatan 5.3 ini diukur dengan indikator kinerja
dari rerata gabungan indikator (1) tingkat yang dihitung dari rerata gabungan indikator
implementasi perencanaan penyelenggaraan (1) persentase NSPK bidang permukiman dan
infrastruktur permukiman, (2) nilai kinerja perumahan, (2) persentase rekomendasi teknis
anggaran, dan (3) nilai realisasi penyiapan keandalan bangunan gedung dan Kawasan
kegiatan kerja sama dan bantuan luar negeri. permukiman, (3) persentase penyediaan data
Sasaran kegiatan ini dijabarkan menjadi output dan sistem informasi yang berkualitas, dan
kegiatan sebagai berikut: (4) persentase dukungan pengembangan
• perencanaan pembangunan infrastruktur kompetensi dan kontribusi jabatan fungsional
permukiman dengan indikator bidang permukiman. Sasaran kegiatan ini
kinerja jumlah laporan perencanaan dijabarkan menjadi output kegiatan sebagai
pembangunan infrastruktur permukiman; berikut:

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 83


Perencanaan Kinerja

• peraturan penyelenggaraan perumahan


dan kawasan permukiman dengan indikator
kinerja jumlah NSPK penyelenggaraan
perumahan dan Kawasan permukiman;
• peningkatan kompetensi teknis dan profesi
bidang permukiman dan perumahan
dengan indikator kinerja jumlah
laporan pengembangan profesi bidang
permukiman dan perumahan;
• fasilitasi keandalan bangunan gedung dan
kawasan permukiman dengan indikator
kinerja jumlah rekomendasi teknis
keandalan bangunan gedung dan kawasan
permukiman;
• fasilitasi pengembangan teknologi dan
pengelolaan peralatan infrastruktur
permukiman dan perumahan dengan
indikator kinerja jumlah laporan fasilitasi
pengembangan teknologi dan pengelolaan
peralatan infrastruktur permukiman dan
perumahan;
• pengelolaan data dan sistem informasi
infrastruktur permukiman dengan indikator
kinerja jumlah laporan pengolahan data penyelenggaraan infrastruktur permukiman.
dan pengembangan sistem informasi; Sasaran kegiatan ini dijabarkan dalam output
• bimbingan teknik bidang permukiman kegiatan sebagai berikut:
dan perumahan dengan indikator • pembinaan teknis kepatuhan intern dan
kinerja jumlah bimbingan teknik bidang manajemen risiko penyelenggaraan
permukiman dan perumahan; dan infrastruktur permukiman dengan indikator
• penyelenggaraan habitat dengan indikator kinerja jumlah laporan pembinaan
kinerja jumlah laporan penyelenggaraan teknis kepatuhan intern dan manajemen
habitat. risiko penyelenggaraan infrastruktur
d. Sasaran kegiatan 5.4 yaitu “meningkatnya permukiman; dan
kepatuhan intern dalam penyelenggaraan • pengendalian kepatuhan intern dan
infrastruktur permukiman” dilaksanakan oleh manajemen risiko penyelenggaraan
Direktorat Kepatuhan Intern. Sasaran kegiatan infrastruktur permukiman dengan indikator
5.4 ini diukur dengan indikator kinerja yang kinerja jumlah laporan pengendalian
dihitung dari rerata gabungan indikator (1) kepatuhan intern dan manajemen
persentase pembinaan dan pengembangan risiko penyelenggaraan infrastruktur
kepatuhan intern dan manajemen risiko permukiman.
dalam penyelenggaraan infrastruktur
permukiman dan (2) persentase pengendalian
kepatuhan intern dan manajemen risiko dalam

84 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Kegiatan dukungan manajemen penyelenggaraan


infrastruktur permukiman dilaksanakan oleh
masing-masing unit kerja dengan Sekretariat
Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai
koordinator. Penjabaran output kegiatan pada
masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut:

Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya


a. pembinaan teknis bidang cipta karya
dengan indikator kinerja jumlah orang yang
mendapatkan pembinaan teknis bidang cipta
karya;
b. layanan dukungan manajemen eselon I dengan
indikator kinerja jumlah layanan dukungan
manajemen eselon I;
c. layanan sarana dan prasarana internal dengan
indikator kinerja jumlah layanan sarana dan
prasarana internal;
d. layanan dukungan manajemen satker dengan
indikator kinerja jumlah layanan dukungan
Penataan Kawasan Pantai Kota Kupang manajemen satker; dan
e. layanan perkantoran dengan indikator kinerja
jumlah layanan perkantoran.
Selain sasaran kinerja yang mendukung
pencapaian Program Perumahan dan Kawasan Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman, pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Permukiman, Direktorat Bina Penataan
juga terdapat sasaran kinerja yang ditujukan Bangunan, Direktorat Prasarana Strategis,
untuk mencapai target kinerja pada Program Direktorat Air Minum, Direktorat
Dukungan Manajemen. Program dukungan Sanitasi, Direktorat Sistem dan Strategi
manajemen dilaksanakan melalui Kegiatan Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman,
Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Direktorat Bina Teknik Permukiman dan
Infrastruktur Permukiman. Kegiatan ini memiliki Perumahan, dan Direktorat Kepatuhan Intern
sasaran kegiatan “meningkatnya efektifitas a. layanan sarana dan prasarana internal dengan
dan efisiensi tata Kelola penyelenggaraan indikator kinerja jumlah layanan sarana dan
infrastruktur permukiman. Sasaran kegiatan prasarana internal;
ini diukur dengan indikator kinerja (1) tingkat b. layanan dukungan manajemen satker dengan
kualitas pembinaan dan pengelolaan tata naskah indikator kinerja jumlah layanan dukungan
dinas, kearsipan, penatausahaan barang milik manajemen satker; dan
negara, dan pengelolaan ketatausahaan; (2) c. layanan perkantoran dengan indikator kinerja
tingkat layanan pembentukan produk hukum; jumlah layanan perkantoran.
(3) tingkat layanan pengelolaan kelembagaan
dan pengadministrasian pegawai; dan (4) tingkat
kinerja pelaksanaan anggaran.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 85


Perencanaan Kinerja

2.2 PERJANJIAN KINERJA target pencapaian sebesar 82,07% akses layak


(termasuk 13% akses aman);
2.2.1 Perjanjian Kinerja Awal 3. persentase rumah tangga dengan akses
Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta sampah yang terkelola di perkotaan dengan
Karya yang disusun pada awal tahun 2022 target pencapaian sebesar 84,41%;
menggunakan acuan Daftar Isian Pelaksanaan 4. persentase luasan kawasan permukiman
Anggaran (DIPA) awal tahun 2022 dan indikator yang ditingkatkan kualitasnya dengan target
kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis pencapaian sebesar 64,41%;
Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020- 5. persentase kabupaten/kota yang terfasilitasi
2024. Di dalam perjanjian kinerja awal, Direktorat implementasi penyelenggaraan bangunan
Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 tercantum 1 gedung yang tertib dan andal dengan target
(satu) sasaran program yaitu: “meningkatnya pencapaian sebesar 100%;
pelayanan infrastruktur perumahan dan 6. persentase inisiasi penerapan gedung hijau
permukiman yang layak dan aman”. Sasaran dengan target pencapaian sebesar 60% ; dan
program ini diukur dengan indikator “persentase 7. persentase sarana prasarana strategis yang
peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman ditingkatkan dengan target pencapaian
yang layak dan aman melalui pendekatan smart sebesar 73,68%.
living” dengan target pencapaian sebesar 80,07%.
Indikator tersebut dihitung dari rerata gabungan Dalam perjanjian kinerja awal, Direktorat Jenderal
indikator sebagai berikut: Cipta Karya mendapatkan alokasi anggaran
1. persentase rumah tangga dengan akses air sebesar Rp 11.533.236.622.000,00 untuk Program
minum layak dengan target pencapaian sebesar Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Rp
95,90% (jaringan perpipaan: 27,10%); 976.903.378.000,00 untuk Program Dukungan
2. persentase rumah tangga dengan akses air Manajemen. Secara keseluruhan anggaran yang
limbah domestik layak dan aman dengan harus dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta
Karya tahun 2022 ialah Rp. 12.510.140.000.000,00.

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 (Awal)
NO SASARAN PROGRAM TARGET
(1) (2) (3)
SASARAN STRATEGIS: Meningkatnya penyediaan akses perumahan dan infrastruktur permukiman yang layak, aman dan
terjangkau
IKSS: persentase peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman yang layak dan
aman melalui pendekatan smart living
SP Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak dan
80,07%
aman
persentase peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman yang layak dan aman
melalui pendekatan smart living
1. Persentase rumah tangga dengan akses air minum layak 95,90% (Jaringan Perpipaan: 27,10)
82,07% Akses Layak (termasuk 14%
2. Persentase rumah tangga dengan akses air limbah domestik layak dan aman Akses Aman)
3. Persentase rumah tangga dengan akses sampah yang terkelola di perkotaan 84,41%

86 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

NO SASARAN PROGRAM TARGET


(1) (2) (3)
4. Persentase luasan kawasan permukiman yang ditingkatkan kualitasnya 64,41%
Persentase kabupaten/kota yang terfasilitasi implementasi penyelenggaraan
5. 100%
bangunan gedung yang tertib dan andal
6. Persentase inisiasi penerapan bangunan gedung hijau 60%
7. Persentase sarana prasarana strategis yang ditingkatkan 73,68%
Sumber: Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

Di dalam perjanjian kinerja awal, Direktorat Jenderal


Cipta Karya Tahun 2022 tercantum 1 (satu) sasaran
program yaitu: “meningkatnya pelayanan infrastruktur
perumahan dan permukiman yang layak dan aman”.

2.2.2 Perjanjian Kinerja Revisi disusun perjanjian kinerja revisi. Beberapa


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum perubahan anggaran tersebut antara lain untuk
dan Perumahan Rakyat Nomor 09/PRT/M/2018 mengakomodasi penambahan anggaran untuk
tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas pelaksanaan pembangunan mendukung kegiatan
Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Presidensi G-20 dan pelaksanaan pembangunan
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ibu Kota Negara (IKN).
perjanjian kinerja dapat diubah atau disesuaikan.
Perubahan atau penyesuaian ini dilaksanakan Anggaran yang dipergunakan untuk melaksanakan
apabila terjadi pergantian atau mutasi pejabat, Program Perumahan dan Kawasan Permukiman
perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pada dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan (DIPA) Revisi Direktorat Jenderal Cipta Karya
program, kegiatan, dan alokasi anggaran), dan adalah sebesar Rp 16.479.070.970.000,00 dan
perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat anggaran untuk Program Dukungan Manajemen
secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan adalah sebesar Rp 1.121.444.132.000,00. Dengan
dan sasaran. demikian total DIPA Direktorat Jenderal Cipta
Karya yang tercantum pada Perjanjian Kinerja
Dalam pelaksanaan tahun 2022, terjadi beberapa Revisi Ditjen Cipta Karya tahun 2022 sebesar Rp.
kali perubahan anggaran sehingga perlu 17.600.515.102.000,00.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 87


Perencanaan Kinerja

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 (Revisi)
NO SASARAN PROGRAM TARGET
(1) (2) (3)
SASARAN STRATEGIS: Meningkatnya penyediaan akses perumahan dan infrastruktur permukiman yang layak, aman dan
terjangkau
IKSS: persentase peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman yang layak dan
aman melalui pendekatan smart living
SP Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak
80,07%
dan aman
persentase peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman yang layak dan aman
melalui pendekatan smart living
1. Persentase rumah tangga dengan akses air minum layak 95,90% (jaringan perpipaan: 27,10)
82,07% Akses Layak (termasuk 14%
2. Persentase rumah tangga dengan akses air limbah domestik layak dan aman akses aman)
3. Persentase rumah tangga dengan akses sampah yang terkelola di perkotaan 84,41%
4. Persentase luasan kawasan permukiman yang ditingkatkan kualitasnya 64,41%
Persentase kabupaten/kota yang terfasilitasi implementasi penyelenggaraan
5. 100%
bangunan gedung yang tertib dan andal
6. Persentase inisiasi penerapan bangunan gedung hijau 60%
7. Persentase sarana prasarana strategis yang ditingkatkan 73,68%
Sumber: Revisi Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

Revisi Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta sebesar 80,07%. Sasaran program ini dihitung dari
Karya Tahun 2022 disusun menggunakan indikator rerata gabungan tujuh indikator kinerja, yaitu:
kinerja yang terdapat pada Lampiran Peraturan 1. persentase rumah tangga dengan akses air
Menteri PUPR Nomor 23 Tahun 2020 tentang minum layak dengan target kinerja sebesar
Rencana Strategis Kementerian PUPR. DIrektorat 95,90% (jaringan perpipaan:27,10);
Jenderal Cipta Karya mendukung sasaran strategis 2. persentase rumah tangga dengan akses air
“meningkatnya penyediaan akses perumahan limbah domestik layak dan aman sebesar
dan infrastruktur permukiman yang layak, aman 82,07% akses layak (termasuk 13% akses
dan terjangkau” dengan indikator kinerja sasaran aman);
strategis (IKSS) “persentase peningkatan pelayanan 3. persentase rumah tangga dengan akses
infrastruktur permukiman yang layak dan aman sampah yang terkelola di perkotaan dengan
melalui pendekatan smart living” dengan target target kinerja sebesar 84,41%;
pencapaian di tahun 2022 sebesar 80,07%. 4. persentase luasan kawasan permukiman yang
Sasaran program Direktorat Jenderal Cipta Karya ditingkatkan kualitasnya dengan target kinerja
adalah “meningkatnya pelayanan infrastruktur sebesar 64,41%;
perumahan dan permukiman yang layak dan 5. persentase kabupaten/kota yang terfasilitasi
aman” dengan indikator kinerja “persentase implementasi penyelenggaraan bangunan
peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman gedung hijau yang tertib dan andal dengan
yang layak dan aman melalui pendekatan smart target kinerja sebesar 100%;
living” dengan target pencapaian di tahun 2022

88 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

6. persentase inisiasi penerapan bangunan Dalam Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan


gedung hijau dengan target kenierja sebesar Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024
60%; dan dicantumkan target untuk masing-masing sasaran
7. presentase sarana dan prasarana strategis yang program dan sasaran kegiatan sebagai berikut:
ditingkatkan dengan target kinerja sebesar
73,68%.

Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020 sesuai
Renstra PUPR Tahun 2020-2024

SASARAN KINERJA SATUAN TARGET PK


K1 Penyelenggaraan Permukiman dan Bangunan Gedung
SK 1.1 Meningkatnya keterpaduan perencanaan dan kualitas Kawasan permukiman
IKK Persentase peningkatan keterpaduan perencanaan dan kualitas Kawasan % 62,98
1.1 permukiman
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan
SK 1.2
bangunan
% 80.00
IKK Persentase peningkatan kualitas penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan
1.2 bangunan
SK 1.3 Meningkatnya kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar
IKK Persentase peningkatan kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar yang tertib % 79,26
1.3 dan andal
K2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan
SK 2.1 Meningkatnya kualitas sarana prasarana pendidikan
IKK % 68,11
Persentase peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan yang tertib dan andal
2.1
K3 Penyelenggaraan Air Minum yang Layak
SK 3.1 Meningkatnya kontribusi pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan
IKK % 22,92
Persentase peningkatan kontribusi pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan
3.1
K4 Penyelenggaraan Sanitasi yang Layak
SK 4.1 Meningkatnya kontribusi pemenuhan akses sanitasi
IKK Persentase peningkatan kontribusi pemenuhan akses sanitasi
4.1
77,64% Akses
Persentase rumah tangga yang terlayani prasarana dan sarana air limbah Layak (termasuk
%
domestik layak dan aman 8,77% Akses
Aman)
Persentase rumah tangga yang sampahnya terkelola (baik melalui penanganan % 65,96
maupun pengurangan) di perkotaan
Persentase rumah tangga yang terlayani infrastruktur drainase lingkungan % 55,00

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 89


Perencanaan Kinerja

SASARAN KINERJA SATUAN TARGET PK


K5 Penyelenggaraan Pembinaan Infrastruktur Permukiman
Meningkatnya kinerja perencanaan, pemrograman, dan evaluasi infrastruktur
SK 5.1 permukiman
% 86,67
IKK Persentase peningkatan kinerja perencanaan, pemrograman, dan evaluasi
5.1 infrastruktur permukiman
SK 5.2 Terlaksananya Dukungan Layanan Kebencanaan Bidang Permukiman
IKK % 52,38
Persentase dukungan layanan kebencanaan bidang permukiman
5.2
Meningkatnya kualitas pembinaan teknis dalam penyelenggaraan perumahan
SK 5.3 dan infrastruktur permukiman
% 70,28
IKK Persentase peningkatan kualitas pembinaan teknis dalam penyelenggaraan
5.3 perumahan dan infrastruktur permukiman
Meningkatnya kepatuhan intern dalam penyelenggaraan infrastruktur
SK 5.4 permukiman
% 60,00
IKK Persentase peningkatan kepatuhan intern dan manajemen risiko dalam
5.4 penyelenggaraan infrastruktur permukiman
Sumber: Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024

Infrastruktur Permukiman di area relokasi badai siklon tropis saroja Kab. Kupang

90 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2.3 METODE PENGUKURAN pengukuran yang disepakati untuk digunakan.


Berikut ini adalah metode pengukuran yang
Untuk memudahkan proses pengukuran, pada saat digunakan untuk mengukur kinerja Direktorat
penentuan target kinerja perlu ditetapkan metode Jenderal Cipta Karya Tahun 2022.

Tabel 2.4 Metode Pengukuran Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan


Direktorat Jenderal Cipta Karya

PENANGGUNG
SASARAN CARA MENGUKUR SATUAN
JAWAB
SS 3 Meningkatnya Penyediaan Akses Perumahan dan Infrastruktur Permukiman
yang Layak, Aman, dan Terjangkau
Persentase peningkatan Indikator Kinerja SS Kontribusi kinerja Direktorat Jenderal
pelayanan infrastruktur indikator 1 (DJCK): indikator 2 (DJP & DJPI) % Cipta Karya
permukiman yang layak dan = 50%:50%
aman melalui pendekatan
smart living (DJCK)
SP3.1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman yang Direktorat Jenderal
%
layak dan aman Cipta Karya
Persentase peningkatan Indikator Kinerja SP Kontribusi kinerja
pelayanan infrastruktur indikator 8 (DJCK): indikator 2 (DJP) :
permukiman yang layak dan indikator 1 (DJPI) = 50% : 25% : 25%
aman melalui pendekatan Direktorat Jenderal
%
Indikator Kinerja SP Rata-rata penjumlahan Cipta Karya
smart living dari Indikator 1, indikator 2, indikator 3,
indikator 4, indikator 5, indikator 6, dan
indikator 7
K1 Penyelenggaraan Permukiman dan Bangunan Gedung

SK Meningkatnya keterpaduan perencanaan dan kualitas Kawasan


1.1 permukiman
Direktorat
IKK Persentase peningkatan Indikator Kinerja Kegiatan: % Pengembangan
1.1 keterpaduan perencanaan dan Penjumlahan dari Indikator 1 dikalikan Kawasan Permukiman
kualitas Kawasan permukiman dengan 50% dan Indikator 2 dikalikan
dengan 50%
SK Meningkatnya kualitas penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan
1.2 bangunan
IKK Persentase peningkatan Direktorat Bina
%
1.2 kualitas penyelenggaraan Penataan Bangunan
bangunan gedung dan
penataan bangunan
SK Meningkatnya kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar
1.3
IKK Persentase peningkatan Indikator Kinerja Kegiatan:
1.3 kualitas sarana prasarana Rata-rata jumlah Indikator 1, Indikator 2,
dan Indikator 3 Direktorat Prasarana
olahraga dan pasar yang tertib % Strategis
dan andal
Catatan: Yang dihitung hanya Gedung yang
menjadi tanggung jawab PUPR saja karena
masing-masing sarana strategis memiliki
Pembina.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 91


Perencanaan Kinerja

PENANGGUNG
SASARAN CARA MENGUKUR SATUAN
JAWAB
K2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan

SK Meningkatnya kualitas sarana prasarana pendidikan


2.1
IKK Persentase peningkatan Indikator Kinerja Kegiatan:
2.1 kualitas sarana prasarana Mengadopsi langsung nilai Persentase
pendidikan yang tertib dan sarana prasarana Pendidikan yang tertib Direktorat Prasarana
andal dan andal % Strategis

Catatan: Yang dihitung hanya Gedung yang


menjadi tanggung jawab PUPR saja karena
masing masing sarana strategis memiliki
Pembina.
K3 Penyelenggaraan Air Minum yang Layak

SK Meningkatnya kontribusi pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan


3.1
IKK Persentase peningkatan Indikator Kinerja Kegiatan:
3.1 kontribusi pemenuhan akses Dihitung berdasarkan jumlah Sambungan
air minum jaringan perpipaan Rumah (SR) yang dibangun/dipasang
(asumsi 1 SR = 1 Rumah Tangga/RT), % Direktorat Air Minum
diakumulasikan dengan jumlah RT
yang telah terlayani air minum jaringan
perpipaan sampai dengan tahun
sebelumnya, kemudian dibagi dengan
jumlah RT nasional
K4 Penyelenggaraan Sanitasi yang Layak

SK Meningkatnya kontribusi pemenuhan akses sanitasi


4.1
IKK Persentase peningkatan Indikator Kinerja Kegiatan: % Direktorat Sanitasi
4.1 kontribusi pemenuhan akses Dihitung pada masing-masing indikator :
sanitasi Jumlah KK yang terlayani dibagi jumlah KK
nasional dikalikan 100%
K5 Penyelenggaraan Pembinaan Infrastruktur Permukiman

SK Meningkatnya kinerja perencanaan, pemrograman, dan evaluasi


5.1 infrastruktur permukiman Direktorat Sistem
dan Strategi
IKK Persentase peningkatan Indikator Kinerja Kegiatan: % Penyelengaraan
5.1 kinerja perencanaan, Dihitung dari rata-rata jumlah 3 (tiga) Infrastruktur
pemrograman, dan evaluasi indikator Permukiman
infrastruktur permukiman yaitu indikator 1, indikator 2 dan indikator 3
SK Terlaksananya Dukungan Layanan Kebencanaan Bidang Permukiman
5.2 (berada di SetDirektorat Jenderal Cipta Karya)
IKK Persentase dukungan Indikator Kinerja Kegiatan: Jumlah paket/ Sekretariat Direktorat
5.2 layanan kebencanaan bidang laporan tanggap darurat/kebutuhan % Jenderal
permukiman mendesak dibagi pada tahun tersebut
dengan total target pada 2024 dikalikan
100%

92 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PENANGGUNG
SASARAN CARA MENGUKUR SATUAN
JAWAB
SK Meningkatnya kualitas pembinaan teknis dalam penyelenggaraan
5.3 perumahan dan infrastruktur permukiman
IKK Persentase peningkatan Indikator Kinerja Kegiatan: Direktorat Bina Teknik
5.3 kualitas pembinaan % Permukiman dan
Rerata dari nilai indikator 1 indikator 2, Perumahan
teknis dalam penyelenggaraan indikator 3 dan indikator 4
perumahan dan infrastruktur
permukiman
SK Meningkatnya kepatuhan intern dalam penyelenggaraan infrastruktur
5.4 permukiman
IKK Persentase peningkatan Indikator 1 dihitung dari rerata jumlah
5.4 kepatuhan intern dan bahan kebijakan teknis, pembinaan teknis,
manajemen risiko dalam serta kerangka kerja kepatuhan intern dan
penyelenggaraan infrastruktur manajemen risiko dibagi dengan target Direktorat Kepatuhan
permukiman %
2024 dikalikan 100% Intern

Indikator 2 dihitung dari rerata jumlah


bahan pengendalian serta pemantauan
kepatuhan intern dan manajemen risiko
dibagi dengan target 2024 dikalikan 100%
Sumber: Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020-2024

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 93


Perencanaan Kinerja

2.4 TARGET TAHUN 2022 MENURUT program tersebut dihitung dari rerata gabungan
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2020 – tujuh indikator kinerja, yaitu:
2024 1. persentase rumah tangga dengan akses air
minum layak dengan target kinerja sebesar
Target kinerja yang akan dilaksanakan pada 95,90% (jaringan perpipaan:27,10%);
tahun 2022 oleh Direktorat Jenderal Cipta 2. persentase rumah tangga dengan akses air
Karya mengacu Rencana Strategis Kementerian limbah domestik layak dan aman sebesar 82,07%
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun akses layak (termasuk 13% akses aman);
2020-2024 yang meliputi satu sasaran strategis 3. persentase rumah tangga dengan akses
yaitu “meningkatnya penyediaan akses perumahan sampah yang terkelola di perkotaan dengan
dan infrastruktur permukiman yang layak, aman, target kinerja sebesar 84,41%;
dan terjangkau” dengan indikator kinerja sasaran 4. persentase luasan kawasan permukiman yang
strategis (IKSS) yaitu persentase peningkatan ditingkatkan kualitasnya dengan target kinerja
pelayanan infrastruktur permukiman yang layak sebesar 64,41%;
dan aman melalui pendekatan smart living. 5. persentase kabupaten/kota yang terfasilitasi
implementasi penyelenggaraan bangunan
Direktorat Jenderal Cipta Karya menetapkan gedung hijau yang tertib dan andal dengan
sasaran program “meningkatnya layanan target kinerja sebesar 100%;
infrastruktur perumahan dan permukiman 6. persentase inisiasi penerapan bangunan
yang layak dan aman” dengan indikator kinerja gedung hijau dengan target kenierja sebesar
program yaitu “persentase peningkatan pelayanan 60%;
infrastruktur permukiman yang layak dan aman 7. presentase sarana dan prasarana strategis yang
melalui pendekatan smart living” dengan target ditingkatkan dengan target kinerja sebesar
pencapaian di tahun 2022 sebesar 80,07%. Sasaran 73,68%.

Tabel 2.5 Target Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022


TARGET
SASARAN KINERJA SATUAN
RENSTRA
SASARAN STRATEGIS
SS Meningkatnya penyediaan akses perumahan dan infrastruktur permukiman yang layak, aman dan terjangkau
IKSS Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman yang layak dan aman
% 80,07
melalui pendekatan smart living

SP
IKSP Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman yang layak dan aman
% 80,07
melalui pendekatan smart living

K1 Penyelenggaraan Permukiman dan Bangunan Gedung

SK1.1 Meningkatnya keterpaduan perencanaan dan kualitas Kawasan permukiman


% 62,98
IKK 1.1 Persentase peningkatan keterpaduan perencanaan dan kualitas Kawasan permukiman

94 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET
SASARAN KINERJA SATUAN
RENSTRA
SK1.2 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan
bangunan
% 80,00
IKK 1.2 Persentase peningkatan kualitas penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan
bangunan
SK1.3 Meningkatnya kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar
IKK 1.3 Persentase peningkatan kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar yang tertib dan % 79,26
andal
K2 Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan
SK2.1 Meningkatnya kualitas sarana prasarana pendidikan % 68,11
IKK 2.1 Persentase peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan yang tertib dan andal

K3 Penyelenggaraan Air Minum yang Layak


SK3.1 Meningkatnya kontribusi pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan
% 22,92
IKK 3.1 Persentase peningkatan kontribusi pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan
K4 Penyelenggaraan Sanitasi yang Layak
SK4.1 Persentase peningkatan kontribusi pemenuhan akses sanitasi
IKK 4.1 Meningkatnya kontribusi pemenuhan akses sanitasi

Persentase rumah tangga yang terlayani prasarana dan sarana air limbah 77,64%
domestik layak dan aman Akses Layak
% (Termasuk
8,77% Akses
Aman)
Persentase rumah tangga yang sampahnya terkelola (baik melalui penanganan
% 65,96
maupun pengurangan) di perkotaan
Persentase rumah tangga yang terlayani infrastruktur drainase lingkungan % 55,00
K5 Penyelenggaraan Pembinaan Infrastruktur Permukiman
SK5.1 Meningkatnya kinerja perencanaan, pemrograman, dan evaluasi infrastruktur
permukiman
% 86,67
IKK 5.1 Persentase peningkatan kinerja perencanaan, pemrograman, dan evaluasi infrastruktur
permukiman
SK5.2 Terlaksananya Dukungan Layanan Kebencanaan Bidang Permukiman
% 52,38
IKK 5.2 Persentase dukungan layanan kebencanaan bidang permukiman
SK5.3 Meningkatnya kualitas pembinaan teknis dalam penyelenggaraan perumahan
dan infrastruktur permukiman
% 70,28
IKK 5.3 Persentase peningkatan kualitas pembinaan teknis dalam penyelenggaraan perumahan
dan infrastruktur permukiman
SK5.4 Meningkatnya kepatuhan intern dalam penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
% 60,00
IKK 5.4 Persentase peningkatan kepatuhan intern dan manajemen risiko dalam
penyelenggaraan infrastruktur permukiman
Sumber: Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 95


Perencanaan Kinerja

Pembangunan Infrastruktur Dasar Permukiman Relokasi Kabupaten Bima

Pada tahun 2022, sasaran program tersebut Pencapaian sasaran program ini dihitung dari
direncanakan akan dilaksanakan dengan rerata gabungan indikator sebagai berikut:
anggaran untuk Program Perumahan dan 1. persentase rumah tangga dengan akses air
Kawasan Permukiman adalah sebesar minum layak dengan target pencapaian
Rp 24.625.265.000.000,00 dan Rp sebesar 95,90% (jaringan perpipaan: 27,10%);
1.470.364.000.000,00 untuk Program Dukungan 2. persentase rumah tangga dengan akses air
Manajemen. limbah domestik layak dan aman dengan
target pencapaian sebesar 82,07% akses layak
Perjanjian kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya (13% termasuk aman);
baik yang disusun pada awal tahun 2022 maupun 3. persentase rumah tangga dengan akses
perjanjian kinerja revisi yang disusun pada sampah yang terkelola di perkotaan dengan
akhir tahun 2022 menetapkan sasaran program target pencapaian sebesar 84,41%;
yang sama. Sasaran program yang ditetapkan 4. persentase luasan kawasan permukiman
yaitu “meningkatnya pelayanan infrastruktur yang ditingkatkan kualitasnya dengan target
perumahan dan permukiman yang layak dan pencapaian sebesar 64,41%;
aman melalui pendekatan smart living” dengan
target pada tahun 2022 sebesar 80,07%.

96 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

5. persentase kabupaten/kota yang terfasilitasi adalah sebesar Rp 24.625.265.000.000,00 untuk


implementasi penyelenggaraan bangunan Program Perumahan dan Kawasan Permukiman
gedung yang tertib dan andal dengan target dan Rp 1.470.364.000.000,00 untuk Program
pencapaian sebesar 100%; Dukungan Manajemen. Sedangkan di dalam
6. persentase inisiasi penerapan gedung hijau Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya
dengan target pencapaian sebesar 60% ; serta yang disusun pada awal tahun 2022 alokasi
7. persentase sarana prasarana strategis yang anggaran adalah sebesar 12.510.140.000.000,00,
ditingkatkan dengan target pencapaian yang terbagi Rp 11.533.236.622.000,00 untuk
sebesar 73,68%. Program Perumahan dan Kawasan Permukiman
dan Rp 976.903.378.000,00 untuk Program
Perjanjian kinerja revisi disusun sebagai akibat Dukungan Manajemen. Pada perjanjian kinerja
terjadinya perubahan yang terjadi dalam revisi yang disusun pada akhir tahun 2022
pengalokasian anggaran. Pada perjanjian kinerja alokasi anggaran Direktorat Jenderal Cipta
revisi terdapat penambahan anggaran, yang Karya mendapatkan penambahan sehingga
semula Rp 12.510.140.000.000,00 menjadi Rp menjadi sebesar Rp 17.439.806.177.000,00 yang
17.439.806.177.000,00. Hal ini terjadi antara lain terbagi Rp 16.479.070.970.000,00 untuk Program
karena adanya penambahan anggaran untuk Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Rp
pelaksanaan pembangunan mendukung kegiatan 960.735.207.000,00 untuk Program Dukungan
Presidensi G-20 dan pelaksanaan pembangunan Manajemen.
ibu kota negara (IKN).
Alokasi anggaran yang didapatkan oleh Direktorat
Sasaran program, indikator sasaran program, dan Jenderal Cipta Karya seperti yang tercantum
target yang ditetapkan di dalam perjanjian kinerja di dalam perjanjian kinerja tidak sama dengan
Direktorat Jenderal Cipta Karya baik perjanjian yang direncanakan dan ditetapkan di dalam
kinerja awal maupun perjanjian kinerja revisi renstra. Anggaran yang didapatkan pada awal
adalah sama dengan sasaran program, indikator tahun 2022 hanya sekitar 50% dari anggaran
sasaran program, dan target yang ditetapkan di yang direncanakan di dalam renstra untuk tahun
dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta 2022. Hal ini mengakibatkan pencapaian target
Karya 2020—2024. yang telah ditetapkan di dalam renstra tidak
optimal. Penambahan anggaran yang terjadi
Perbedaan antara perjanjian kinerja baik di pertengahan sampai dengan akhir tahun
perjanjian kinerja awal maupun perjanjian dilaksanakan pada beberapa kegiatan direktif yang
kinerja revisi dengan renstra Direktorat Jenderal secara perencanaan tidak banyak berpengaruh
Cipta Karya terletak pada alokasi anggaran. pada pencapaian target yang telah ditetapkan di
Pada Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam renstra.
2020-2024, alokasi anggaran untuk tahun 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 97


03

Kapasitas
Organisasi
Kapasitas Organisasi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat menetapkan sasaran strategis yang akan
dicapai di dalam Renstra Kementerian PUPR 2020—
2024. Sasaran strategis tersebut menjadi amanat
yang harus dilaksanakan oleh seluruh unit organisasi
untuk mewujudkan tujuan Kementerian PUPR.

Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai salah satu beretika-akhlakul karimah (iProve). Selaras dengan
unit organisasi di Kementerian PUPR melaksanakan hal tersebut Kementerian PUPR melaksanakan
sasaran strategis yang diamanatkan dalam Renstra deklarasi komitmen pelaksanaan core values
Kementerian PUPR 2020—2024 dan dipertegas berAKHLAK sesuai dengan Surat Edaran Menteri
dalam Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20
2020—2024. Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan
Employer Branding ASN.
Dalam rangka melaksanakan sasaran strategis
yang diamanatkan di dalam renstra dibutuhkan Nilai yang harus dilaksanakan oleh ASN sesuai
sumber daya yang harus dapat saling dengan peraturan tersebut adalah berorientasi
berkolaborasi dan saling melengkapi. Sumber pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
daya tersebut dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) adaptif, dan kolaboratif. Nilai-nilai tersebut harus
kategori yaitu: (1) sumber daya manusia sebagai dilaksanakan dalam setiap kegiatan sebagai
pelaksana kegiatan yang sudah disusun dalam langkah mewujudkan visium Kementerian
sasaran strategis; (2) sarana dan prasarana yang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam
digunakan dalam mendukung pencapaian kinerja sub-bab ini, akan dijelaskan mengenai sumber
organisasi; serta (3) anggaran yang diterima dan daya manusia Direktorat Jenderal Cipta Karya
kemudian digunakan untuk penyelenggaraan berdasarkan gender, golongan, jabatan, usia, dan
kegiatan sebagaimana tercantum dalam Daftar pendidikan
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
3.1.1 Jumlah Sumber Daya Manusia Direktorat
3.1 SUMBER DAYA MANUSIA Jenderal Tahun 2022
Sumber daya manusia yang mendukung kinerja
Dalam rangka melaksanakan sasaran strategis organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya terbagi
yang telah diamanatkan di dalam Renstra, menjadi tiga kategori, yaitu pegawai negeri sipil
Direktorat Jenderal Cipta Karya memerlukan (PNS), non-PNS, dan konsultan individual (KI).
sumber daya manusia yang mempunyai jati Pegawai negeri sipil dalam hal ini mengacu pada
diri Insan PUPR yang memiliki integritras, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
profesionalisme, berorientasi misi, visioner, dan Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah

100 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tabel 3.1 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
NO. KATEGORI SDM JUMLAH
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2.906
2. Non-PNS 2.581
3. Konsultan Individual (KI) 1.873
4. CPNS Angkatan 2021 256
Total Jumlah SDM dengan CPNS Angkatan 2021 7.616
Total Jumlah SDM tanpa CPNS Angkatan 2021 7.360
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen dari perhitungan jumlah PNS di Direktorat Jenderal
Pegawai Negeri Sipil serta perubahannya yaitu Cipta Karya. Komposisi SDM Direktorat Jenderal
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2021 Cipta Karya dapat dilihat pada Tabel 3. 1.
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen 3.1.2 Komposisi Sumber Daya Manusia
Pegawai Negeri Sipil. Direktorat Jenderal Tahun 2022
Sesuai dengan pedoman di dalam Peraturan
Untuk non-PNS dan KI, kriteria pengelompokannya Menteri PUPR Nomor 18/PRT/M/2018 tetang
mengacu pada Surat Edaran Menteri PUPR Nomor Penyelenggaraan SAKIP di Kementerian PUPR,
01/SE/M/2018 tentang Pengelolaan Pegawai penjelasan mengenai komposisi SDM dilakukan
Non-PNS di Kementerian PUPR. Untuk Pegawai berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur,
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tingkat pendidikan, golongan, dan jabatan.
sebagaimana yang tercantum di dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014, Direktorat Jenderal
Cipta Karya belum ada formasinya.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Bagian


Jumlah SDM Direktorat
Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya
Jenderal Cipta Karya, jumlah SDM Direktorat
pada tahun 2022 adalah
Jenderal Cipta Karya pada tahun 2022 adalah
sebanyak 7.360 orang. Jumlah tersebut terdiri dari sebanyak 7.360 orang.
PNS sebanyak 2.906 orang; non-PNS sebanyak PNS : 2.906 orang;
2.581 orang, dan KI sebanyak 1.873 orang.
non-PNS : 2.581 orang,
Angka tersebut belum memperhitungkan dan KI : 1.873 orang.
penambahan CPNS tahun 2021 yang mulai
bekerja pada tahun 2022. Direktorat Jenderal
Cipta Karya mendapatkan 256 orang CPNS formasi
tahun 2021. Para CPNS ini belum mendapatkan
penempatan secara resmi sehingga dikecualikan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 101


Kapasitas Organisasi

Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2022 Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2022 Berdasarkan Kelompok Umur
Pengelompokan SDM Direktorat Jenderal Cipta Pengelompokan Pengelompokan SDM Direktorat
Karya berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Jenderal Cipta Karya tahun 2022 berdasarkan
Gambar 3. 1. Dari Gambar 3. 1 dapat dilihat bahwa kelompok umur dilakukan pada SDM dengan
SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya didominasi kategori PNS, non-PNS, maupun konsultan
oleh laki-laki yaitu sebanyak 4.610 orang (62,64%), individual. Dari Gambar 3. 3 dapat disimpulkan
sementara SDM berjenis kelamin perempuan bahwa mayoritas pegawai Direktorat Jenderal
sebanyak 2.750 orang (37,36%). Komposisi SDM Cipta Karya yang berada pada kelompok umur 30-
berjenis kelamin laki-laki hampir dua kali lipat 39 tahun sebanyak 2.850 orang (38,72%) dan yang
jumlah SDM perempuan. berada pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak
1.778 orang (24,16%). Kondisi ini menggambarkan
Apabila dilihat berdasarkan kategori bahwa dominasi pegawai Direktorat Jenderal Cipta
kepegawaiannya, SDM dengan jenis kelamin laki- Karya masih dalam usia produktif. Fakta lainnya lebih
laki tetap mendominasi pada seluruh kategori, dari 50% pegawai Direktorat Jenderal Cipta Karya
baik PNS, non-PNS, maupun konsultan individual. tergolong pada kategori generasi millenial dan
Pada kategori PNS SDM berjenis kelamin laki-laki generasi Z. Hal ini cukup menarik karena karakteristik
sebanyak 1.710 orang dan perempuan sebanyak dan kemampuan generasi tersebut diharapkan
1.196 orang. Pada kategori non-PNS jumlah mampu memberikan iklim inovasi dan kreativitas
SDM berjenis kelamin laki-laki lebih dari dua kali baru dalam lingkungan bekerja di Direktorat Jenderal
lipat jumlah SDM perempuan yaitu sebanyak Cipta Karya. Para pegawai usia produktif diharapkan
1.764 orang, sementara SDM perempuan adalah mampu memberikan produktivitas kinerja yang baik
sebanyak 817 orang. Untuk kategori konsultan untuk membantu Direktorat Jenderal Cipta Karya
individual masih didominasi oleh SDM berjenis dalam mencapai target yang ditetapkan melalui
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 1.136 orang, transformasi iklim pekerjaan yang lebih inovatif,
sementara SDM perempuan sebanyak 737 orang. kreatif dan berintegritas.

Gambar 3.1 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2021
Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

102 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 3.2 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan Jenis Kelamin
dan Status Kepegawaian
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Gambar 3.3 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan Kelompok Umur
Sumber: Data Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 103


Kapasitas Organisasi

Merujuk pada Gambar 3. 4, diketahui bahwa setiap yang masih muda relatif cukup sedikit jumlahnya.
kategori SDM memiliki dominasi kelompok usia Oleh karena itu perlu dilakukan regenerasi SDM
tertentu pada masing-masing kategori. Untuk yang lebih cepat melalui rekrutmen PNS dalam
kategori PNS, jumlah kelompok usia terbanyak jumlah besar agar Direktorat Jenderal Cipta karya
adalah pada kelompok usia lebih dari atau sama mampu menghadapi tantangan di era globalisasi
dengan 50 tahun yang berjumlah 808 orang, yang berdampak pada kedinamisan kegiatan yang
sementara pada kelompok usia 40-49 tahun dilaksanakan dalam mewujudkan tujuan organisasi.
sebanyak 713 orang. Pada Kelompok Usia 30-
39 tahun SDM dengan kategori PNS berjumlah Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah
693 orang dan pada kelompok usia 20-29 tahun pada SDM dengan kategori Non-PNS yang mayoritas
berjumlah 692 orang. berada pada rentang usia 30-39 tahun ( 57,19%) dan
pada kategori konsultan individual yang mayoritas
Fakta ini cukup menarik karena kelompok usia berada pada rentang usia 20-29 tahun (41,59%).
mayoritas yaitu sekitar 27,80% termasuk dalam Kondisi ini dapat menjadi refleksi bagi Direktorat
kelompok umur yang sudah melewati usia Jenderal Cipta karya dalam melakukan perencanaan
produktif. Dalam kurun waktu sekitar 5-8 tahun SDM untuk beberapa tahun ke depan agar mampu
ke depan, PNS yang berusia di atas 50 tahun menghasilkan regenerasi pegawai yang baik dan
akan memasuki masa purnabakti sedangkan PNS berkualitas.

Gambar 3.4 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
Berdasarkan Kelompok Umur dan Status Kepegawaian
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

104 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 3.5 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2021 Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya lulusan S1/D4 dengan jumlah 1.557 orang, diikuti
Tahun 2022 Berdasarkan Pendidikan oleh PNS lulusan S2 dengan jumlah sebanyak 680
Pengelompokan SDM Direktorat Jenderal Cipta orang, kemudian PNS dengan tingkat pendidikan
Karya tahun 2022 berdasarkan tingkat pendidikan SMA sebanyak 421 orang. Tingkat pendidikan SDM
terakhir dilakukan pada kategori PNS, non-PNS, dengan kategori PNS ini cukup baik, mengingat
dan konsultan individual. didominasi oleh lulusan sarjana dan lulusan
Magister (S2).
Dari Gambar 3. 5 terlihat bahwa komposisi SDM
di Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2022 Komposisi SDM kategori non-PNS didominasi
mayoritas adalah lulusan S1/D4 yaitu sebanyak oleh lulusan S1/D4 dengan jumlah 1.396 orang.
4.494 orang (61,06%), sedangkan kelompok Untuk Non-PNS dengan tingkat pendidikan SMA
dengan jenjang pendidikan yang paling sedikit jumlahnya cukup besar juga yaitu sebanyak
adalah S3 yaitu 20 orang (0,27%). Berdasarkan 875 orang. Hal ini dapat dimaklumi karena pada
penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan umumnya non-PNS banyak berperan pada
bahwa jenjang pendidikan SDM di Direktorat kegiatan administratif yang tidak memerlukan
Jenderal Cipta Karya tahun 2022 sudah cukup kemampuan analisis tinggi.
baik karena mayoritas SDM adalah lulusan sarjana.
Dengan kondisi ini diharapkan dapat menunjang Untuk kategori Konsultan Individual, SDM yang
pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Cipta mendominasi adalah dengan tingkat pendidikan
Karya. S1/D4 yaitu sebanyak 1.541 orang dan S2
sebanyak 152 orang. Hal ini terjadi karena KI
Dengan melihat Gambar 3. 6 dapat disimpulkan direkrut untuk membantu pekerjaan-pekerjaan
bahwa setiap kategori SDM memiliki persebaran yang membutuhkan kemampuan analisis yang
tingkat pendidikan yang hampir sama pada cukup tinggi. Oleh karena itu, pada Gambar 3.6
kelompok mayoritasnya yaitu S1/D4. Komposisi dapat dilihat tidak terdapat sejumlah KI dengan
SDM dengan kategori PNS didominasi oleh tingkat pendidikan SD dan SMP.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 105


Kapasitas Organisasi

Gambar 3.6 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
Berdasarkan Kelompok Umur dan Status Kepegawaian
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Jika ditinjau berdasarkan golongan, PNS Direktorat
Tahun 2022 Berdasarkan Golongan Jenderal Cipta Karya berdasarkan golongan sudah
Pengelompokan SDM Direktorat Jenderal Cipta cukup baik karena sebagian besar merupakan PNS
Karya berdasarkan golongan dilakukan pada SDM golongan III sehingga dapat mengangkat kinerja
dengan kategori PNS. Sebagaimana dapat dilihat unit organisasi. Hal ini karena PNS golongan III
pada Gambar 3. 7, PNS di Direktorat Jenderal pada umumnya memiliki tingkat pendidikan
Cipta Karya paling banyak berada pada golongan minimal S1/D4 atau tingkat pendidikan di bawah
III yaitu sebanyak 2.072 orang (71,3%). Kelompok S1/D4 namun sudah cukup lama bekerja sehingga
golongan II sebanyak 538 orang (18,51%) naik golongan secara berkala menjadi golongan
kemudian diikuti PNS yang berada pada golongan III. Dengan sejumlah PNS yang setidaknya
IV sebanyak 283 orang (9,74%), dan yang paling memiliki tingkat pendidikan S1/D4 dan PNS yang
sedikit adalah PNS dengan golongan I sebanyak pendidikannya di bawah S1/D4 namun memilki
13 orang (0,45%). pengalaman dan masa pengabdian yang sudah
cukup tinggi berjumlah 2072 orang (71,3%),
tentunya menjadi keunggulan tersendiri bagi
Direktorat Jenderal Cipta Karya.

106 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 3.7 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2021
Berdasarkan Golongan
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Gambar 3.8 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
Berdasarkan Jabatan
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Dari Gambar 3. 8 dapat dilihat bahwa PNS Direktorat
Tahun 2021 Berdasarkan Jabatan Jenderal Cipta Karya tahun 2022 mayoritas berada
Pengelompokan SDM Direktorat Jenderal Cipta dalam kelompok jabatan pelaksana yaitu sebanyak
Karya Tahun 2022 berdasarkan jabatan dilakukan 3.921 (71,46%). Hal ini berarti jumlah pelaksana
pada kategori PNS. SDM dengan kategori non-PNS adalah lebih dari setengah jumlah PNS Direktorat
dan konsultan individual memiliki nama jabatan Jenderal Cipta Karya. PNS yang menduduki
yang sangat beragam jenisnya. Pengelompokkan jabatan fungsional (JF) sebanyak 1.373 (25,02%).
PNS berdasarkan Jabatannya dapat dilihat pada Sedangkan untuk jabatan struktural di Direktorat
Gambar 3. 8. Jenderal Cipta Karya ada 193 orang.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 107


Kapasitas Organisasi

Kondisi ini perlu menjadi perhatian khusus karena Pada Gambar 3. 9 memperlihatkan susunan
dalam Roadmap Reformasi Birokrasi setiap PNS dari 291 pejabat struktural, koordinator dan
diharapkan untuk bekerja secara profesional. subkoordinator di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk menjadi Terdapat 1 orang eselon I yaitu Direktur Jenderal
PNS yang professional adalah dengan menjadi Cipta Karya, 9 orang eselon II yaitu para direktur,
pejabat fungsional (JF). Sampai saat ini jumlah dan 70 orang eselon III di Direktorat Jenderal
JF di Direktorat Jenderal Cipta Karya sebetulnya Cipta Karya. Eselon IV dijabat oleh 113 orang
sudah cukup banyak, namun masih belum sesuai PNS. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
dengan yang diharapkan dalam ketentuan yang di masing-masing unit kerja, telah ditetapkan 8
ditetapkan oleh Kementerian PAN dan RB dalam orang koordinator dan sub koordinator sebanyak
Roadmap Reformasi Birokrasi. Kementerian PUPR 93 orang.
sebagai kementerian teknis harus didukung oleh
SDM yang memiliki kemampuan dan kompetensi Selain jabatan struktur di Direktorat Jenderal
teknis. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Cipta Cipta karya terdapat Jabatan Fungsional Tertentu
Karya sebagai bagian dari Kementerian PUPR (JFT). Dari 1373 orang JFT di Direktorat Jenderal
harus dapat meningkatkan jumlah pejabat Cipta Karya pada tahun 2022, terdiri dari berbagai
fungsional setara atau bahkan lebih banyak rumpun JFT yang dapat dilihat pada Gambar 3. 10.
dari jumlah pelaksana. Hal ini tentunya menjadi
tugas tersendiri bagi Sekretariat Direktorat Dari Gambar 3. 10, terlihat bahwa Direktorat
Jenderal Cipta Karya selaku pengampu dalam Jenderal Cipta Karya pada tahun 2022 memiliki
pembinaan kepegawaian di lingkungan Direktorat mayoritas pegawai yang berada pada kelompok
Jenderal Cipta Karya serta Direktorat Bina Teknik jabatan fungsional teknik tata bangunan dan
Permukiman dan Perumahan sebagai pembina perumahan (TBP) yaitu sebanyak 746 orang
jabatan fungsional di lingkungan Direktorat (53,82%) dan kelompok jabatan fungsional teknik
Jenderal Cipta Karya.

Gambar 3.9 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
Berdasarkan Jabatan Struktural, Koordinator dan Subkoordinator
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

108 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 3.10 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
Berdasarkan Rumpun Jabatan Fungsional
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

penyehatan lingkungan (TPL) yaitu sebanyak 488 3.1.3 Persebaran SDM Direktorat Jenderal
orang (35,25%). Hal ini terjadi karena Direktorat Cipta Karya Tahun 2022
Jenderal Cipta Karya merupakan pembina teknis Sumber daya manusia Direktorat Jenderal Cipta
dari kedua kelompok jabatan fungsional tersebut. Karya tersebar di berbagai unit kerja dan unit
Selain itu, jenis pekerjaan di lingkungan Direktorat pelaksana teknis sesuai dengan penempatan dan
Jenderal Cipta Karya juga didominasi oleh jenis - penugasannya masing-masing. Pada sub bab ini
jenis pekerjaan yang erat kaitannya dengan kedua dibahas persebaran SDM Direktorat Jenderal Cipta
kelompok jabatan fungsional tersebut. Karya sesuai dengan struktur organisasi yang telah
dibahas pada Bab I.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 109


Kapasitas Organisasi

Persebaran PNS Direktorat Jenderal Cipta Direktorat Kepatuhan Intern yaitu sebanyak 43
Karya Tahun 2022 orang, dengan rincian 35 orang PNS, 7 orang non-
Dari Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa, Sekretariat PNS, dan 1 orang KI. Sedikitnya jumlah SDM yang
Direktorat Jenderal memiliki paling banyak SDM ditempatkan di Direktorat Kepatuhan Intern, karena
dibandingkan dengan unit kerja yang lain. Pada pada direktorat ini hanya terdapat 2 sub direktorat.
sekretarian Direktorat Jenderal terdapt sebanyak
403 orang SDM dengan rincian 303 orang PNS, 86 Hal yang menjadi perhatian adalah jumlah SDM
orang non-PNS dan 14 orang konsultan individual. pada Direktorat Prasarana Strategis. Direktorat
Unit kerja dengan SDM terbanyak kedua adalah ini memiliki tugas dan tanggungjawab yang
Direktorat Air Minum yaitu sebanyak 246 orang cukup besar untuk membangun infrastruktur
dengan rincian 99 orang PNS, 59 orang non-PNS yang vital bagi masyarakat seperti pasar, gedung
dan 88 orang KI. Dari Tabel 3. 2 juga terlihat bahwa olahraga, sekolah dan lain sebagainya. Dari sisi
Direktorat Air Minum juga merupakan unit kerja anggaran, alokasi yang dikelola oleh Direktorat
yang paling banyak menggunakan konsultan Prasarana Strategis hampir setara dengan alokasi
individual untuk membantu kinerja organisasinya. Direktorat Air Minum. Oleh karena itu, perlu
ditinjau kemungkinan mutasi PNS ke Direktorat
Gambar 3. 11 menunjukkan bahwa unit kerja Prasarana Strategis untuk dapat lebih membantu
dengan jumlah SDM yang paling sedikit adalah meningkatkan kinerja direktorat tersebut.

Tabel 3.2 Jumlah SDM pada Unit Kerja di Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
PNS
UNIT KERJA/UNIT PELAKSANA TEKNIS
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL
1. Sekretariat Direktorat Jenderal 183 120 303
2. Dit. Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur 52 34 86
Permukiman
3. Dit. Bina Penataan Bangunan 31 47 78
4. Dit. Pengembangan Kawasan Permukiman 43 50 93
5. Dit. Sanitasi 31 54 85
6. Dit. Air Minum 53 46 99
7. Dit. Prasarana Strategis 35 26 61
8. Dit. Kepatuhan Intern 16 19 35
9. Dit. Bina Teknik Perumahan dan Permukiman 70 54 124
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

110 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 3.11 Perbandingan PNS pada Setiap Unit Kerja di Direktorat Jenderal
Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan Usia
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Pada Sekretariat Direktorat Jenderal terdapat sebanyak


403 orang SDM dengan rincian 303 orang PNS, 86 orang
non-PNS dan 14 orang konsultan individual. Unit kerja
dengan SDM terbanyak kedua adalah Direktorat Air
Minum yaitu sebanyak 246 orang dengan rincian
99 orang PNS, 59 orang non-PNS dan 88 orang KI.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 111


Kapasitas Organisasi

Persebaran SDM pada Balai Prasarana jumlah SDM tertinggi adalah Balai PPW Jawa
Permukiman Wilayah Tahun 2022 Tengah dengan SDM berjumlah 284 orang yang
Dari Tabel 3. 3, dapat dilihat bahwa balai terdiri dari 70 orang PNS, 111 orang non-PNS dan
permukiman prasarana wilayah (PPW) dengan 103 orang KI.

Tabel 3.3 Persebaran PNS pada setiap Balai Prasarana Permukiman Wilayah
di Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 Berdasarkan Jenis Kelamin

NON- KONSULTAN
UNIT KERJA/UNIT PELAKSANA TEKNIS PNS JUMLAH
PNS INDIVIDUAL
1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh 87 82 34 203
2 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara 72 66 77 215
3 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat 49 80 47 176
4 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau 42 68 49 159
5 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Riau 31 84 23 138
6 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jambi 47 62 38 147
7 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu 64 36 38 138
8 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Selatan 63 70 63 196
9 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Bangka 38 27 27 92
Belitung
10 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Lampung 41 52 41 134
11 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten 55 63 47 165
12 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan 39 61 39 139
13 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat 70 38 78 186
14 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah 70 111 103 284
15 Balai Prasarana Permukiman Wilayah DI Yogyakarta 63 57 29 149
16 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur 66 73 83 222
17 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat 46 56 36 138
18 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Tengah 33 52 26 111
19 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan 28 59 36 123
20 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur 102 47 40 189
21 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Utara 23 42 8 73
22 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara 53 63 33 149
23 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo 28 76 32 136
24 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah 49 73 84 206
25 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Barat 28 85 45 158
26 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan 77 69 69 215
27 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tenggara 73 108 27 208

112 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

NON- KONSULTAN
UNIT KERJA/UNIT PELAKSANA TEKNIS PNS JUMLAH
PNS INDIVIDUAL
28 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali 57 61 48 166
29 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat 65 60 45 170
30 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Timur 53 71 66 190
31 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku 56 38 46 140
32 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Utara 57 38 31 126
33 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua 38 45 31 114
34 Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Barat 27 51 45 123
Total 1790 2124 1564 5478
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Balai Permukiman Prasarana Wilayah (PPW) dengan


jumlah SDM tertinggi adalah Balai PPW Jawa Tengah
dengan SDM berjumlah 284 orang yang terdiri dari 70
orang PNS, 111 orang non-PNS dan 103 orang KI.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 113


Kapasitas Organisasi

Balai PPW dengan jumlah SDM yang paling sedikit di Balai PPW belum cukup merata. Oleh karena itu,
adalah Balai PPW Kalimantan Utara yang hanya ada baiknya Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta
memiliki 73 orang SDM yang terdiri dari 23 orang Karya selaku pembina kepegawaian di Direktorat
PNS, 42 orang non-PNS dan 8 orang KI seperti dapat Jenderal Cipta Karya mempertimbangkan kondisi
dilihat pada Gambar 3. 12. Berdasarkan ulasan di ini dalam penempatan PNS formasi 2021.
atas, dapat disimpulkan bahwa persebaran SDM

Gambar 3.12 Perbandingan Sebaran Jumlah SDM pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah
di Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

114 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Persebaran SDM pada Balai Teknis di Balai teknik dengan jumlah SDM yang paling
Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya sedikit adalah Balai Sains Bangunan yang
Tahun 2022 berjumlah 42 orang dengan rincian 27 orang PNS,
Dari Tabel 3. 4 dapat dilihat bahwa jumlah SDM 13 orang non-PNS dan 2 orang KI. Pada diagram
tertinggi berada pada Balai Teknologi Air Minum dapat dilihat persebaran SDM pada balai teknik di
dengan total SDM berjumlah 61 orang terdiri dari lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun
34 orang PNS, 20 orang non-PNS dan 7 orang KI. 2022.

Tabel 3.4 Jumlah SDM pada Balai Teknik di Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

NON- KONSULTAN
UNIT KERJA/UNIT PELAKSANA TEKNIS PNS JUMLAH
PNS INDIVIDUAL
1 Balai Teknologi Air Minum 34 20 7 61
2 Balai Teknologi Sanitasi 27 13 11 51
3 Balai Sains Bangunan 27 13 2 42
4 Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan 28 10 7 45
5 Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung 36 16 4 56
Total 152 72 31 255
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Gambar 3.13 Perbandingan Sebaran Jumlah SDM pada Balai Teknik


di Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 115


Kapasitas Organisasi

3.2 SARANA DAN PRASARANA pengguna barang (UAKBP). Setiap UAKPB wajib
melakukan rekonsiliasi aset BMN kepada unit
Setiap organisasi membutuhkan sarana dan akuntansi pembantu pengguna barang wilayah
prasarana untuk melaksanakan tugas dan (UAPPB-W) dan juga Kantor Pelayanan Kekayaan
fungsinya, demikian pula dengan Direktorat Negara dan Lelang (KPKNL) yang berada di
Jenderal Cipta Karya, sebagai salah satu unit wilayahnya masing - masing. Selanjutnya setiap
organisasi dari Kementerian PUPR harus UAPPB-W wajib melakukan rekonsiliasi data aset
turut mendukung tercapainya visi dan misi BMN kepada unit akuntansi pembantu pengguna
Kementerian PUPR yang tertuang dalam Rencana barang tingkat eselon I (UAPPB-E1) dan juga
Strategis (renstra) Kementerian PUPR Tahun 2020 kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
- 2024, tentunya Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJKN). UAPPB-E1 pada Direktorat Jenderal Cipta
memerlukan sarana prasarana yang tidak sedikit. Karya berada pada Sekretariat Direktorat Jenderal
Sarana prasarana dari Direktorat Jenderal Cipta Cipta Karya, tepatnya pada Bagian Keuangan,
Karya sebagai bagian dari Kementerian PUPR Pengelolaan Barang Milik Negara (PBMN) dan
dihitung sebagai barang milik negara (BMN) yang Barang Persediaan Bencana.
wajib dicatat dalam Sistem Informasi Manajemen
dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Berdasarkan data yang terdapat dari Bagian
Keuangan, PBMN dan Barang Persediaan
Pencatatan aset berupa BMN kedalam aplikasi Bencana, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta
SIMAK-BMN dilakukan secara berjenjang mulai Karya, neraca BMN Direktorat Jenderal Cipta
dari tingkat satuan kerja. Kepala satuan kerja Karya status 31 Desember 2021 yang dicetak
sebagai kuasa pengguna barang yang memiliki pada tanggal 25 Januari 2023 dapat dilihat pada
tugas selaku pengarah dari unit akuntansi kuasa Tabel 3. 5 dibawah ini.

Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Cipta Karya

AKUN NERACA
JUMLAH
KODE URAIAN
131111 Tanah 6.760.643.347.383
132111 Peralatan dan Mesin 2.332.400.222.833
133111 Gedung dan Bangunan 3.372.092.357.567
134111 Jalan dan Jembatan 4.218.314.517.100
134112 Irigasi 1.279.212.877.142
134113 Jaringan 7.372.474.458.246
135111 Aset Tetap Renovasi 3.314.296.849.657
135121 Aset Tetap Lainnya 637.094.204.339
136111 Konstruksi Dalam pengerjaan 8.285.444.500.908
137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin 1.743.093.288.373
137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 277.377.480.547
137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan 2.750.229.325.676

116 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

AKUN NERACA
JUMLAH
KODE URAIAN
137312 Akumulasi Penyusutan Irigasi 2.187.218.079.273
137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan 464.094.827.133
137411 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya 351.218.752.180
161111 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 21.634.026.828
162151 Software 736.385.984.579
162171 Hasil Kajian/Penelitian 161.118.161.754
162191 Aset Tak Berwujud Lainnya 185.487.500
162311 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan 5.624.940.557.929
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam Operasi Pemerintahan 676.735.557.020
166113 Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional 3.431.139.322.907
169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam 18.610.729.893
169315 Akumulasi Amortisasi Software 2.365.349.489
169318 Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam
2.187.218.079.273
Operasional Pemerintahan
Jumlah 33.697.150.370.088
Sumber data: Bagian Keuangan, PBMN dan Barang Persediaan Bencana, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya sesuai
aplikasi e-rekon lk.djpbn.kemenkeu.go.id, status 30 Desember 2022

Berdasarkan pada Tabel 3. 5, Sarana dan prasarana 1. tanah bangunan untuk dijual atau
pada Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun 2022 diserahkan kepada masyarakat senilai Rp.
adalah senilai Rp 33.697.150.370.088,00 yang 2.064.714.306.844,00;
terdiri dari kelompok barang, yaitu: (1) tanah; (2) 2. peralatan dan mesin untuk dijual atau
peralatan dan mesin; (3) gedung dan bangunan; diserahkan kepada masyarakat senilai Rp.
(4) jalan dan jembatan; (5) irigasi; (6) jaringan; 690.554.726.215,00;
(7) aset tetap renovasi; (8) aset tetap lainnya; 3. jalan, irigasi dan jaringan untuk
(9) kemitraan dengan pihak ketiga; (10) aset diserahkan kepada masyarakat senilai Rp.
tetap yang tidak digunakan dalam operasi; (11) 35.394.935.603.906,00;
software; (12) hasil kajian/penelitian; (13) aset tak 4. aset tetap lainnya untuk diserahkan kepada
berwujud lainnya; (14) aset tak berwujud yang masyarakat senilai Rp. 5.291.327.427.517,00;
tidak digunakan dalam operasional. 5. aset lain-lain untuk diserahkan kepada
masyarakat senilai Rp. 3.139.774.832,00;
Dari asset tersebut terdapat aset BMN yang 6. barang persediaan lainnya untuk dijual/
peruntukannya adalah untuk dijual/diserahkan diserahkan ke masyarakat senilai Rp.
kepada masyarakat. Aset BMN Direktorat Jenderal 189.542.700,00;
Cipta Karya yang peruntukannya adalah untuk 7. persediaan lainnya untuk diserahkan kepada
dijual/diserahkan kepada masyarakat terdiri dari: masyarakat senilai Rp. 5.805.654.316.301,00.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 117


Kapasitas Organisasi

Total aset BMN Direktorat Jenderal Cipta Karya Dari total nilai tersebut terdapat kelompok “aset
yang peruntukannya adalah untuk dijual/ tetap yang tidak digunakan dalam operasi”. Aset
diserahkan kepada masyarakat adalah senilai tersebut merupakan sarana dan prasarana yang
Rp. 49.250.515.698.315,00. Direktorat Jenderal kondisinya rusak berat / dalam proses hibah
Cipta Karya dalam melaksanakan kegiatan untuk kepada pemerintah daerah-pemerintah kota
menunjang tugas dan fungsi nya memiliki sarana sebesar Rp 5,525,544,130,227,00.
prasarana dengan senilai Rp 33.697.150.370.088,00.

Tabel 3.6 Neraca Kelompok Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2022

AKUN
NERACA/ SALDO PER 1JANUARI SALDO PER
SUB-SUB MUTASI
2022 31 DESEMBER 2022
KELOMPOK
BARANG
BERTAMBAH BERKURANG
KUAN- KUAN-
URAI- KUAN- KUAN-
KODE TI- NILAI TI- NILAI
AN TI- NILAI TI- NILAI
TAS TAS
TAS TAS
131111 Tanah 1.516.626 6.739.836.989.910 88.995 142.334.979.207 30.830 121.528.621.734 1.574.791 6.760.643.347.383

132111 Peralatan 103.512 2.467.925.083.559 10.008 167.880.224.402 5.818 298.103.483.322 107.702 2.337.701.824.639
dan Mesin
133111 Gedung 2.300 3.291.733.319.486 331 2,385,180,151,01 313 2,302,178,870,21 2.318 3.374.734.600.292
dan
Bangunan
134111 Jalan dan 53.126.52 4.178.147.347.967 2.867.798 707.765.827.958 659.231 667.598.658.825 55,335,09 4.218.314.517.100
Jembatan
134112 Irigasi 2.721 1.905.208.413.287 154 157.039.158.419 239 783.034.694.564 2.636 1.279.212.877.142

134113 Jaringan 42.387 8.567.739.337.614 459 2,800,920,423,39 2.364 3,996,185,302,76 40.482 7.372.474.458.246

135111 Aset Tetap 605 3.126.797.945.690 299 2,072,013,022,16 251 1,884,514,118,19 653 3.314.296.849.657
Renovasi
135121 Aset Tetap 9.524 634.261.760.837 120 146.116.774.558 136 141.840.652.268 9.508 638.537.883.127
Lainnya
161111 Kemitraan 47.091 351.218.752.180 0 0 0 0 47.091 351.218.752.180
Dengan
Pihak
Ketiga
166112 Aset Tetap 13.512.91 6.388.346.915.762 238 7.418.271.400 1.363.775 770.252.710.493 12,149,37 5.625.512.476.669
yang
tidak
diguna-
kan
dalam
Operasi
Sumber data: Bagian Keuangan, PBMN dan Barang Persediaan Bencana, Setkretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya sesuai aplikasi
e-rekon lk.djpbn.kemenkeu.go.id.

118 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Venue untuk acara G20 di Bandara Ngurah Rai, Bali

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 119


Kapasitas Organisasi

3.3 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN dapat dilihat dalam Tabel 3. 7 di bawah ini.
ANGGARAN sebesar Rp 5,525,544,130,227,00.

Anggaran yang diamanatkan kepada Direktorat Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalami 14 kali
Jenderal Cipta Karya untuk tahun 2022 sesuai revisi DIPA sejak DIPA awal tahun anggaran 2022
dengan DIPA tanggal 17 November 2021 adalah ditetapkan. Informasi perubahan anggaran yang
sebesar Rp 12.510.140.000.000,00. Dari total terjadi selama pelaksanaan kegiatan tahun 2022
anggaran tersebut, anggaran terbesar adalah pada adalah sebagai berikut:
Direktorat Prasarana Strategis, yaitu sebesar Rp 1. Revisi 1 berdasarkan Surat Direktur Jenderal
4.732.865.856.000,00. Sedangkan anggaran yang Anggaran Nomor S-109/AG/AG.3/2022,
paling kecil berada pada Direktorat Kepatuhan tanggal 08 Maret 2022 berupa: usulan revisi
Intern yaitu sebesar Rp 18.968.680.000,00. Pada pergeseran alokasi anggaran dari Belanja
akhir tahun anggaran 2022, pagu anggaran Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
Direktorat Jenderal Cipta Karya mengalami Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) ke
peningkatan sebesar Rp 5.090.375.101.500,00 BA Kementerian PUPR TA 2022 sebesar Rp.
dari DIPA awal menjadi Rp. 17.600.515.101.500,00. 1.135.510.432.000,00 untuk Pelaksanaan
Unit Kerja dengan anggaran terbesar mengalami Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun
perubahan karena pada akhir tahun 2022 2021 mengenai Percepatan Pelaksanaan
Direktorat Bina Penataan Bangunan menjadi Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung
pengemban anggaran tertinggi yaitu sebesar Rp. Penyelenggaraan Acara Internasional di
4.181.262.120.000,00. Rincian alokasi anggaran Provinsi Bali, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi NTB
pada awal tahun dan perubahan yang terjadi pada dan Provinsi NTT.
akhir tahun 2022 dari masing-masing Unit Kerja

Tabel 3.7 Perubahan Alokasi Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
berdasarkan DIPA
DIPA TA. 2022 ( X Rp. 1.000)
NO UNIT KERJA AWAL REVISI AKHIR
(17/11/2021) (28/11/2022)
1. Sekretariat Direktorat Jenderal 751.006.073 730.097.527
2. Dit. Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur 180.371.495 593.807.915
Permukiman
3. Dit. Bina Penataan Bangunan 546.101.662 4.181.262.120
4. Dit. Pengembangan Kawasan Permukiman 2.122.751.607 2.855.763.084
5. Dit. Sanitasi 1.672.998.943 2.845.582.604
6. Dit. Air Minum 2.381.927.509 2.810.079.082
7. Dit. Prasarana Strategis 4.732.865.856 3.464.730.639
8. Dit. Bina Teknik Permukiman dan Perumahan 103.148.175 101.496.258
9. Dit. Kepatuhan Intern 18.968.680 17.695.873
Total 12.510.140.000 17.600.515.102
Sumber: Data Subdit SPA yang diolah berdasarkan DIPA DJCK, 2022

120 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2. Revisi 2 berdasarkan Surat Direktur Jenderal Greater Bandung yang bersumber dari KfW
Anggaran Nomor S-227/AG/AG.3/2022, Grant sebesar Rp 4.156.356.000,00.
tanggal 08 Maret 2022 berupa: pergeseran b. penerbitan Surat Perintah Penerbitan/
anggaran rupiah murni antar satker pada Pembukuan (SP3) kegiatan Small Scale
kegiatan PAMSIMAS, percepatan penarikan Water Treatment for Emergency Relief
pinjaman dan hibah luar negeri, pergeseran (SSTWP-ER) sebesar RP 11.357.981.000,00.
anggaran pinjaman luar negeri, pergeseran 5. Revisi 5 berdasarkan Surat Direktur Jenderal
anggaran antar jenis belanja antar satker dan Anggaran Nomor S-354/AG/AG.3/2022,
pemutakhiran POK. tanggal 21 Juni 2022 berupa:
3. Revisi 3 berdasarkan Surat Direktur Jenderal a. pergeseran anggaran dan percepatan
Anggaran Nomor S-308/AG/AG.3/2022, penarikan pinjaman luar negeri loan
tanggal 08 Juni 2022 berupa: National Urban Water Supply Program
a. pergeseran anggaran rupiah murni (NUWSP) IBRD 8872-ID sebesar Rp
antar satker antar Program/Kegiatan/ 83.905.122.000,00;
KRO/RO sebesar Rp 389.774.871.000,00 b. pergeseran anggaran antar satker sebesar
untuk kegiatan prioritas dan mendesak, Rp 52.000.000.000,00 untuk mendukung
pembayaran tunggakan, penambahan Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun
paket alokasi kontrak tahun jamak, 2021 mengenai Percepatan Pelaksanaan
penanganan pasca bencana, dan kegiatan Pembangunan Infrastruktur untuk
dukungan lainnya; dan Mendukung Penyelenggaraan Acara
b. pergeseran anggaran rupiah murni antar Internasional di Provinsi Bali, Provinsi DKI
satker sebesar Rp 1.144.163.579.000,00 Jakarta, Provinsi NTB dan Provinsi berupa
untuk kegiatan infrastruktur berbasis kegiatan pembangunan dan revitalisasi
masyarakat TA 2021. Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai
4. Revisi 4 berdasarkan Surat Direktur Jenderal Bali.
Perbendaharaan Nomor S-139/PB.2/2022, 6. Revisi 6 berdasarkan Surat Direktur Jenderal
tanggal 10 Juni 2022 dan Surat Direktur Anggaran Nomor S-389/AG/AG.3/2022,
Jenderal Perbendaharaan Nomor S-150/ tanggal 13 Juli 2022 berupa:
PB.2/2022, tanggal 16 Juni 2022 berupa: a. pergeseran anggaran kegiatan pinjaman
penambahan alokasi anggaran dalam rangka luar negeri Central Sulawesi Rehabilitation
persyaratan pengesahan atas pengeluaran and Reconstruction Project (CSRRP) sebesar
kegiatan/proyek 1 (satu) tahun dan/atau tahun- Rp 101.440.040.000,00 dan percepatan
tahun anggaran sebelumnya yang bersumber penarikan pinjaman luar negeri National
dari pinjaman luar negeri yang telah closing Slum Upgrading Project Contigency
date di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Emergency Response Component (NSUP
Karya TA 2022. Alasan/pertimbangan perlunya CERC) sebesar Rp 6.104.925.000,00,
revisi anggaran, sebagai berikut; b. pergeseran anggaran antar satker
a. dalam rangka penerbitan Surat Perintah untuk kegiatan infrastruktur berbasis
Penerbitan/Pembukuan (SP3) Paket masyarakat sebesar Rp 880.171.933.000,00;
Feasibility Study For Development and pencantuman catatan halaman IVB DIPA,
Optimation of Wastewater Treatment in pencantuman penandaan anggaran alokasi
PEN TA 2022.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 121


Kapasitas Organisasi

7. Revisi 7 berdasarkan Surat Direktur Jenderal 9. Revisi 9 berdasarkan Surat Direktur Jenderal
Anggaran Nomor S-418/AG/AG.3/2022, Anggaran Nomor S-470/AG/AG.3/2022,
tanggal 27 Juli 2022 berupa: tanggal 19 Agustus 2022 berupa:
a. pergeseran anggaran dalam rangka a. pergeseran alokasi anggaran dari Belanja
pemenuhan kebutuhan operasional Anggaran Bendahara Umum Negara (BA
pembayaran gaji dan tunjangan pada BUN) Pengelolaan Belanja Lainnya (BA
satker Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta 999.08) ke BA Kementerian PUPR (BA
Karya sebesar Rp 7.644.390.000,00, dan 033) sebesar Rp 2.129.790.000.000,00
satker Direktorat Bina Penataan Bangunan untuk keperluan tambahan anggaran
sebesar Rp 678.109.000,00 ; Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) TA
b. pergeseran anggaran antar satker dalam 2022 (paket multi years contract); dan
rangka penanganan kemiskinan ekstrem b. pergeseran antar satker.
sebesar Rp 29.361.830,00; dan 10. Revisi 10 berdasarkan Surat Direktur Jenderal
c. pergeseran blokir Automatic Adjustment Anggaran Nomor S-535/AG/AG.3/2022,
(AA) tanpa merubah total pagu blokir AA. tanggal 9 September 2022 berupa:
8. Revisi 8 berdasarkan Surat Direktur Jenderal a. pergeseran antar satker dan KRO/RO
Anggaran Nomor S-461/AG/AG.3/2022, sebesar Rp 311.172.095.000,00 untuk
tanggal 16 Agustus 2022 berupa: kegiatan prioritas dan mendesak,
a. pergeseran anggaran yang bersumber dari penambahan alokasi Multi Years Contract
hibah luar negeri Support Trust Fund for (MYC), penanganan pasca bencana, dan
PAMSIMAS III sebesar Rp 2.800.000.000,00; kegiatan dukungan lainnya;
b. pergeseran anggaran rupiah murni menjadi b. penghapusan catatan halaman IV A DIPA
rupiah murni pendamping (RMP) sebesar untuk Paket Pembangunan Gedung Kuliah
Rp 770.000.000,00; Terpadu dan Gedung Kuliah FISIPOL Kampus
c. pergeseran alokasi anggaran dari Belanja Sidotopo Universitas Tidar, Pembangunan
Anggaran Bendahara Umum Negara (BA Gedung FIA Tahap I Universitas Indonesia,
BUN) Pengelolaan Belanja Lainnya (BA Manajemen Konstruksi Pembangunan
999.08) ke BA Kementerian PUPR (BA Gedung FIA Tahap I Universitas Indonesia,
033) sebesar Rp 32.231.789.000,00 untuk Manajemen Konstruksi Pembangunan KDP
keperluan penanganan pasca bencana di Gedung Direktorat Politeknik Pertanian
Provinsi Nusa Tenggara Barat; dan Negeri Kupang, Peningaktan Landscape
d. pergeseran blokir automatic adjustment di Lingkungan Gedung Kuliah Umum
(AA) tanpa mengubah total pagu blokir AA; Politeknik Negeri Kupang, dan Rehabilitasi
dan TK Putra sebesar Rp 24.569.477.000,00;
e. pergeseran alokasi anggaran dari Belanja c. Pergeseran anggaran antar satker loan
Anggaran Bendahara Umum Negara (BA Indonesia Tourism Development Project
BUN) Pengelolaan Belanja Lainnya (BA (ITDP) sebesar Rp 30.000.000,00;
999.08) ke BA Kementerian PUPR (BA 033) d. percepatan pelaksanaan pinjaman luar
sebesar Rp 228.945.490.000,00 untuk negeri sebesar Rp 54.011.794.000,00; dan
keperluan Pembangunan Ibu Kota Negara e. pergeseran blokir Automatic Adjustment
(IKN) TA 2022. (AA) tahap I tanpa mengubah pagu total
blokir Direktorat Jenderal Cipta Karya.

122 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

11. Revisi 11 berdasarkan Surat Direktur Jenderal c. pergeseran antar satker dan antar
Anggaran Nomor S-555/AG/AG.3/2022, program/kegiatan/KRO/RO untuk
tanggal 20 September 2022 berupa: penyesuaian pemaketan IKN sebesar Rp
a. pergeseran anggaran dari Belanja Anggaran 2.358.840.720.000,00;
Bendahara Umum Negara (BA BUN) d. pergeseran dari Belanja Anggaran
Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) Bendahara Umum Negara (BA BUN)
ke BA Kementerian PUPR (BA 033) sebesar Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08)
Rp 279.988.318.000,00 untuk keperluan ke BA Kementerian PUPR (BA 033) untuk
tambahan anggaran penanganan dampak keperluan penanganan dampak bencana
bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jawa Timur dan Sulawesi Barat; dan
dan Provinsi Sulawesi Barat; e. pencantuman halaman IV B DIPA dalam
b. pergeseran antar RO, dan pergeseran rangka pembayaran tunggakan tahun-
anggaran antar satker. tahun sebelumnya dan pencantuman
12. Revisi 12 berdasarkan Surat Direktur Jenderal halaman IV A DIPA untuk pengadaan lahan
Anggaran Nomor S-640/AG/AG.3/2022, sebesar Rp 202.744.200.000,00.
tanggal 11 Oktober 2022 berupa: 14. Revisi 14 berdasarkan Surat Direktur Jenderal
a. penghapusan blokir Automatic Adjustment Anggaran Nomor S-824/AG/AG.3/2022 tanggal
(AA) sebesar Rp 503.453.703.000,00, dan 28 November 2022 berupa:
pergeseran anggaran antar satker, antar a. percepatan penarikan loan Engineering
program, kegiatan, KRO, RO pada 92 satker Service Project ADB 3455-INO sebesar Rp
Ditjen Cipta Karya; 14.101.275.000,00;
b. penghapusan blokir pada BPPW Sulawesi b. percepatan penarikan loan Emergency
Tengah sebesar Rp 1.067.471.000,00; Assistance for Rehabilitation and
c. penghapusan blokir sehubungan telah Renconstruction ADB 3793-INO sebesar Rp
dilengkapinya dokumen pendukung 30.247.436.000,00;
sebesar Rp 78.031.111.000,00; dan c. pergeseran anggaran loan National Urban
d. pergeseran dan percepatan penarikan Water Supply Project IBRD 8871-ID sebesar
pinjaman luar negeri sebesar Rp Rp 5.885.069.000,00 dan percepatan
150.373.327.00,00. penarikan sebesar Rp 4.540.071.000,00;
13. Revisi 13 berdasarkan Surat Direktur Jenderal d. pengurangan alokasi hibah Support Trust
Anggaran Nomor S-803/AG/AG.3/2022 tanggal Fund for PAMSIMAS III Grant TF0A6336
9 November 2022 berupa: sebesar Rp 6.043.592.000,00; dan
a. percepatan penarikan loan sebesar Rp e. pergeseran anggaran loan Integrated
160.688.324.000,00 dan Pengurangan Tourism Development Project IBRD 8861-ID
alokasi loan sebesar Rp 11.112.006.000,00; sebesar Rp 2.435.000.000,00.
b. pergeseran anggaran antar satker dan
antar program/kegiatan/KRO/RO dan
penghapusan catatan halaman IV DIPA
sebesar Rp 358.959.118.000,00;

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 123


Kapasitas Organisasi

Kronologis Revisi DIPA pada Unit Kerja dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8 Kronologis Revisi DIPA (x1000)

UNIT ESELON
DIPA AWAL REVISI 1 REVISI 2 REVISI 3 REVISI 4
II
Dit. AM 2.381.927.509 2.381.927.509 2.569.760.104 2.560.140.896 2.628.843.754
Dit. BPB 546.101.662 546.101.662 1.483.039.437 1.536.179.036 1.572.839.463
Dit. BTPP 103.148.175 103.148.175 103.148.175 103.148.175 103.148.175
Dit. KI 18.968.680 18.968.680 18.968.680 18.968.680 18.968.680
Dit. PKP 2.122.751.607 2.330.348.976 2.319.953.302 2.310.475.854 2.308.706.793
Dit. PS 4.732.865.856 4.732.865.856 4.780.601.898 4.789.381.951 4.789.381.951
Dit. SSPIP 180.371.495 180.371.495 188.668.552 167.145.605 5.040.562.199
Dit. Sanitasi 1.672.998.943 1.679.489.113 1.879.579.529 1.858.279.480 132.254.239
Setditjen 751.006.073 751.006.073 751.006.073 751.006.073 1.862.435.836
12.510.140.000 12.724.227.539 14.094.725.750 14.094.725.750 14.178.942.945

REVISI 5 REVISI 6 REVISI 7 REVISI 8 REVISI 9 REVISI 10


2.631.481.692 2.627.442.734 2.643.442.734 2.921.952.734 2.875.736.653 2.879.685.136
1.674.279.503 1.676.572.562 1.827.582.562 3.104.522.562 3.170.291.011 3.234.798.595
103.143.175 102.978.092 102.887.316 102.887.316 102.887.316 102.887.316
18.968.680 18.968.680 18.968.680 18.968.680 18.968.680 18.968.680
2.207.266.753 2.203.682.927 2.241.520.206 2.580.280.206 2.581.381.022 2.736.759.994
4.795.486.866 4.793.880.916 4.793.880.916 4.793.880.916 4.774.743.608 4.774.743.608
132.254.239 131.729.907 131.729.907 131.729.907 123.914.275 123.914.275
1.862.435.836 1.862.435.836 1.918.765.836 2.154.345.836 2.208.960.278 2.265.113.557
762.369.054 769.994.144 770.084.920 770.084.920 775.782.028 775.782.028
14.187.685.798 14.187.685.798 14.448.863.077 16.578.653.077 16.632.664.871 16.912.653.189

REVISI 11 REVISI 12 REVISI 13 REVISI 14


2.908.139.291 2.779.593.764 2.779.593.764 2.810.079.082
3.264.728.318 3.215.499.123 3.215.499.123 4.181.262.120
94.632.881 102.623.081 102.623.081 101.496.258
17.376.788 17.376.788 17.376.788 17.695.873
2.857.882.490 2.803.250.601 2.803.250.601 2.855.763.084
4.734.594.321 4.715.766.561 4.715.766.561 3.464.730.639
112.525.905 544.053.860 544.053.860 593.807.915
2.344.008.514 2.493.353.543 2.493.353.543 2.845.582.604
730.376.403 728.643.666 728.643.666 730.097.527
17.064.264.911 17.400.160.987 17.400.160.987 17.600.515.102
Sumber: Data Subdit SPA yang diolah berdasarkan DIPA DJCK, 2022

124 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Setelah mengalami beberapa kali revisi, anggaran


Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebesar
Rp 17.600.515.101.500,00

Setelah mengalami beberapa kali revisi, anggaran anggaran awal sebesar Rp 1.672.998.943.000,00
Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah sebesar Rp menjadi Rp 2.845.582.604.000,00;
17.600.515.101.500,00 dengan alokasi di masing- 6. Direktorat Air Minum mengalami kenaikan
masing output Unit Kerja adalah sebagai berikut: anggaran sebesar Rp 428.151.573.000,00 dari
1. Sekretariat Direktorat Jenderal mengalami anggaran awal sebesar Rp 2.381.927.509.000,00
penurunan anggaran sebesar Rp menjadi Rp 2.810.079.082,00;
31.769.096.000,00 atau dari anggaran awal 7. Direktorat Prasarana Strategis mengalami
sebesar Rp 751.006.073.000,00 menjadi Rp penurunan anggaran sebesar Rp
730.097.527.000,00; 1.268.135.217.000,00 dari anggaran awal
2. Direktorat Sistem dan Strategi sebesar Rp 4.732.865.856.000,00 menjadi
Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Rp 3.464.730.639.000,00;
mengalami penambahan anggaran sebesar 8. Direktorat Bina Teknik Permukiman dan
Rp 413.436.420.000,00. dari anggaran awal Perumahan mengalami penurunan anggaran
sebesar Rp 180.371.495.000,00, menjadi Rp sebesar Rp 1.651.917.000,00 dari anggaran
593.807.915.000,00; awal sebesar Rp 103.148.175.000,00 menjadi
3. Direktorat Bina Penataan Bangunan Rp 101.496.258.000,00;
mengalami kenaikan anggaran sebesar Rp 9. Direktorat Kepatuhan Intern mengalami
3.635.160.458.000,00, dari anggaran awal penurunan anggaran sebesar Rp
sebesar Rp 546.101.662.000,00, menjadi Rp 1.272.807.000,00 dari anggaran awal
4.181.262.120.000,00; sebesar Rp 18.968.680.000,00 menjadi Rp
4. Direktorat Pengembangan Kawasan 17.695.873.000,00.
Permukiman mengalami peningkatan
anggaran sebesar Rp 733.011.477.000,00 dari Jika output dari pagu anggaran yang terdapat
anggaran awal sebesar Rp 2.122.751.607.000,00 dalam DIPA ini disandingkan dengan Output
menjadi Rp 2.855.763.084.000,00; yang tercantum pada Renstra Kementerian PUPR
5. Direktorat Sanitasi mengalami peningkatan tahun 2020-2024, maka hasilnya dapat dilihat
anggaran sebesar Rp 1.172.583.661.000,00 dari pada Tabel 3. 9.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 125


Kapasitas Organisasi

Tabel 3.9 Sandingan Output Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 antara
DIPA dengan RENSTRA

DIPA AKHIR TAHUN 2022 RENSTRA PUPR 2021-2024


NO ANGGARAN ANGGARAN
VO- VO-
OUTPUT SATUAN (X Rp. OUTPUT SATUAN (X Rp.
LUME LUME
1.000,-) 1.000,-)
1. Sekretariat Direktorat Jenderal
Tanggap 35 Paket/ 730.097.527 Tanggap 35 Paket/ 1.245.152.000
Darurat/ Laporan Darurat/ Laporan
Kebutuhan Kebutuhan
Mendesak Mendesak
Pembinaan 4.480 Orang Pembinaan 4.480 Orang
Teknis Bidang Teknis Bidang
Cipta Karya Cipta Karya
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Dukungan Dukungan
Manajemen Manajemen
Eselon I Eselon I
Layanan Sarana 1 Layanan Layanan Sarana 1 Layanan
dan Prasarana dan Prasarana
Internal Internal
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Dukungan Dukungan
Manajemen Manajemen
Satker Satker
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Perkantoran Perkantoran

2. Dit. Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman


Perencanaan 1 Layanan 593.807.915 Perencanaan 1 Laporan 75.705.000
Pembangunan Pembangunan
Infrastruktur Infrastruktur
Permukiman Permukiman
Program dan 1 Layanan Program dan 1 Laporan
Anggaran Anggaran
Pembangunan Pembangunan
Infrastruktur Infrastruktur
Permukiman Permukiman
Pengelolaan 1 Laporan Pengelolaan 1 Laporan
Pinjaman Pinjaman
dan Hibah dan Hibah
Luar Negeri Luar Negeri
Pembangunan Pembangunan
Infrastruktur Infrastruktur
Permukiman Permukiman

126 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DIPA AKHIR TAHUN 2022 RENSTRA PUPR 2021-2024


NO ANGGARAN ANGGARAN
VO- VO-
OUTPUT SATUAN (X Rp. OUTPUT SATUAN (X Rp.
LUME LUME
1.000,-) 1.000,-)
Pengendalian 1 Layanan Pengendalian 2 Laporan
Pelaksanaan, Pelaksanaan,
Kinerja Program, Kinerja Program,
dan Koordinasi dan Koordinasi
Pengadaan Pengadaan
Tanah Tanah
Pembangunan Pembangunan
Infrastruktur Infrastruktur
Permukiman Permukiman
Layanan Sarana 1 Layanan Layanan Sarana 1 Layanan
Internal dan Prasarana
Internal
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Perencanaan dan Dukungan
Penganggaran Manajemen
Satker
Layanan 1 Dokumen Layanan 1 Layanan
Perkantoran Perkantoran

3. Dit. Bina Penataan Bangunan

Pembinaan dan 509 Kab/Kota 4.181.262.120 Pembinaan dan 509 KAB/KOTA 2.179.957.000
Pengawasan Pengawasan
Penyeleng- Penyeleng-
garaan garaan
Bangunan
Bangunan Gedung dan
Gedung dan Penataan
Penataan Lingkungan
Lingkungan
Pembinaan dan 1.800 Unit Pembinaan dan 1.800 Unit
Pengelolaan Rumah Pengelolaan Rumah
Rumah Negara Negara Rumah Negara Negara
Pengembangan 10.000 m2 Pengembangan 10.000 m2
Penyeleng- Penyeleng-
garaan garaan
Bangunan Bangunan
Gedung Gedung

Pengembangan 20 Kawasan Pengembangan 20 Kawasan


Penyeleng- Penyeleng-
garaan Penataan garaan Penataan
Penyeleng- Bangunan dan
garaan dan Lingkungan
Lingkungan
Layanan Sarana 1 Layanan Layanan Sarana 1 Layanan
dan Prasarana dan Prasarana
Internal Internal

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 127


Kapasitas Organisasi

DIPA AKHIR TAHUN 2022 RENSTRA PUPR 2021-2024


NO ANGGARAN ANGGARAN
VO- VO-
OUTPUT SATUAN (X Rp. OUTPUT SATUAN (X Rp.
LUME LUME
1.000,-) 1.000,-)
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Dukungan Dukungan
Manajemen Manajemen
Satker Satker
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Perkantoran Perkantoran

4. Dit. Pengembangan Kawasan Permukiman


Pembinaan dan 509 Kab/Kota 2.855.763.084 Pembinaan dan 509 KAB/KOTA 4.133.102.000
Pengawasan Pengawasan
Pengembangan Pengembangan
Kawasan Kawasan
Permukiman Permukiman
Perencanaan 10 Dokumen Perencanaan 10 Dokumen
Pembangunan Pembangunan
Infrastruktur Infrastruktur
Permukman Permukman
Pembangunan 1.280 Hektar Pembangunan 1.280 Hektar
Infrastruktur Infrastruktur
Permukiman Permukiman
Berbasis Berbasis
Masyarakat Masyarakat
Pembangunan 2.385 Hektar Pembangunan 2.385 Hektar
dan dan
Pengembangan Pengembangan
Kawasan Kawasan
Permukiman Permukiman
Layanan Sarana 1 Layanan Layanan Sarana 1 Layanan
dan Prasarana dan Prasarana
Internal Internal
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Dukungan Dukungan
Manajemen Manajemen
Satker Satker
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Perkantoran Perkantoran

5. Dit. Sanitasi
Pembinaan dan 509 Kab/Kota 2.845.582.604 Pembinaan dan 509 KAB/KOTA 7.722.675.000
Pengawasan Pengawasan
Pengembangan Pengembangan
Penyehatan Sanitasi
Lingkungan
Permukiman
Sistem 407.000 KK Sistem 407.000 KK
Pengelolaan Pengelolaan
Air Limbah Air Limbah
Domestik Domestik

128 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DIPA AKHIR TAHUN 2022 RENSTRA PUPR 2021-2024


NO ANGGARAN ANGGARAN
VO- VO-
OUTPUT SATUAN (X Rp. OUTPUT SATUAN (X Rp.
LUME LUME
1.000,-) 1.000,-)
Sistem 3.500 KK Sistem 3.500 KK
Pengelolaan Pengelolaan
Drainase Drainase
Lingkungan
Sistem 1.003.000 KK Sistem 1.003.000 KK
Pengelolaan Pengelolaan
Persampahan Persampahan
Penyehatan 62.800 KK Sanitasi Berbasis 62.800 KK
Lingkungan Masyarakat
Permukiman
Berbasis
Masyarakat
Layanan Sarana 1 Layanan Layanan Sarana 1 Layanan
dan Prasarana dan Prasarana
Internal Internal
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Dukungan Dukungan
Manajemen Manajemen
Satker Satker
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Perkantoran Perkantoran
Pembinaan 300 Orang Pembinaan 300 Orang
Teknis Bidang Teknis Bidang
Sanitasi Sanitasi
Fasilitasi 27 Laporan Fasilitasi 27 Laporan
Pengembangan Pengembangan
Teknologi dan Teknologi dan
Pengelolaan Pengelolaan
Peralatan Bidang Peralatan Bidang
Sanitasi Sanitasi

6. Dit. Air Minum


Pembinaan dan 509 Kab/Kota 2.810.079.082 Pembinaan dan 509 KAB/KOTA 6.852.307.000
Pengawasan Pengawasan
Pengembangan Pengembangan
SPAM SPAM
Pembangunan 1530 Liter/ Pembangunan 1530 Liter/
SPAM Detik SPAM Detik
SPAM Berbasis 400.000 SR SPAM Berbasis 400.000 SR
Masyarakat Masyarakat
Peningkatan 375 Liter/ Peningkatan 375 Liter/
SPAM Detik SPAM Detik
Perluasan SPAM 192.000 SR Perluasan SPAM 192.000 SR

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 129


Kapasitas Organisasi

DIPA AKHIR TAHUN 2022 RENSTRA PUPR 2021-2024


NO ANGGARAN ANGGARAN
VO- VO-
OUTPUT SATUAN (X Rp. OUTPUT SATUAN (X Rp.
LUME LUME
1.000,-) 1.000,-)
Layanan Sarana 1 Layanan Layanan Sarana 1 Layanan
dan Prasarana dan Prasarana
Internal Internal
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Dukungan Dukungan
Manajemen Manajemen
Satker Satker
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Perkantoran Perkantoran
Pembinaan 800 Orang Pembinaan 800 Orang
Teknis Bidang Air Teknis Bidang Air
Minum Minum
Fasilitasi 1 Laporan Fasilitasi 1 Laporan
Pengem-bangan Pengem-bangan
Teknologi dan Teknologi dan
Pengelolaan Pengelolaan
Peralatan Bidang Peralatan Bidang
Air Minum Air Minum

7. Dit. Prasarana Strategis


Rehabilitasi 432 Unit 3.464.730.639 Rehabilitasi 998 Sekolah 4.348.827.000
dan Renovasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
Pendidikan Pendidikan
Dasar dan Dasar dan
Menengah Menengah
Rehabilitasi 115 Unit Rehabilitasi 128 Sekolah
dan Renovasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
Madrasah Madrasah
dan Sekolah dan Sekolah
Keagamaan Keagamaan
Pembangunan, 49 Unit Pembangunan, 15 Gedung
Rehabilitasi Rehabilitasi
dan Renovasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi
Negeri Negeri
Pembangunan, 3 Unit Pembangunan, 2 Gedung
Rehabilitasi Rehabilitasi
dan Renovasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi
Keagamaan Keagamaan
Islam Negeri Islam Negeri
Pembangunan, 0 Unit Pembangunan, 0 Gedung
Rehabilitasi Rehabilitasi
dan Renovasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
Olahraga Olahraga

130 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DIPA AKHIR TAHUN 2022 RENSTRA PUPR 2021-2024


NO ANGGARAN ANGGARAN
VO- VO-
OUTPUT SATUAN (X Rp. OUTPUT SATUAN (X Rp.
LUME LUME
1.000,-) 1.000,-)
Pembangunan, 1 Unit Pembangunan, 8 Pasar
Rehabilitasi dan Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Renovasi Sarana
Prasarana Pasar Prasarana Pasar
Layanan Sarana 1 Layanan Layanan Sarana 1 Layanan
dan Prasarana dan Prasarana
Internal Internal
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Dukungan Dukungan
Manajemen Manajemen
Satker Satker
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Operasional Perkantoran
Kantor
Pembinaan dan 0 Unit Pembinaan dan 25 KAB/KOTA
Pengawasan Pengawasan
Pembangunan, Pembangunan,
Rehabilitasi Rehabilitasi
dan Renovasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
Olahraga, dan Olahraga, dan
Pasar Pasar
Pembangunan, 0 Gedung Pembangunan, 2 Gedung
Rehabilitasi Rehabilitasi
dan Renovasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
Strategis Lainnya Strategis Lainnya
Pembinaan dan 0 Kab/Kota Pembinaan dan 148 KAB/KOTA
Pengawasan Pengawasan
Pembangunan, Pembangunan,
Rehabilitasi Rehabilitasi
dan Renovasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sarana Prasarana
Pendidikan Pendidikan
Pembangunan 2 Sekolah
Sarana Prasarana
Pendidikan
Dasar dan
Menengah Baru
Pembangunan 2 Sekolah
Sarana Prasarana
Madrasah
dan Sekolah
Keagamaan Baru

8. Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan


Peraturan 121 NSPK 101.496.258 Peraturan 121 NSPK 136.851.000
Penyeleng- Penyeleng-
garaan garaan
Perumahan Perumahan
dan Kawasan dan Kawasan
Permukiman Permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 131


Kapasitas Organisasi

DIPA AKHIR TAHUN 2022 RENSTRA PUPR 2021-2024


NO ANGGARAN ANGGARAN
VO- VO-
OUTPUT SATUAN (X Rp. OUTPUT SATUAN (X Rp.
LUME LUME
1.000,-) 1.000,-)
Peningkatan 2 Laporan Peningkatan 2 Laporan
Kompetensi Kompetensi
Teknis dan Teknis dan
Profesi Bidang Profesi Bidang
Permukiman dan Permukiman dan
Perumahan Perumahan
Fasilitasi 40 Rekomen- Fasilitasi 40 Rekomen-
Keandalan dasi Keandalan dasi
Bangunan Teknis Bangunan Teknis
Gedung dan Gedung dan
Kawasan Kawasan
Permukiman Permukiman
Fasilitasi 5 Laporan Fasilitasi 5 Laporan
Pengembangan Pengembangan
Teknologi dan Teknologi dan
Pengelolaan Pengelolaan
Peralatan Peralatan
Infrastruktur Infrastruktur
Permukiman dan Permukiman
Perumahan Dan Perumahan
Pengelolaan 4 Laporan Pengelolaan 4 Laporan
Data dan Sistem Data dan Sistem
Informasi Informasi
Infrastruktur Infrastruktur
Permukiman Permukiman
Bimbingan 9 Angkatan Bimbingan 9 Angkatan
Teknik Bidang Teknik Bidang
Permukiman dan Permukiman dan
Perumahan Perumahan
Penyeleng- 1 Laporan Penyeleng- 1 Laporan
garaan Habitat garaan Habitat
Layanan Sarana 1 Layanan Layanan Sarana 1 Layanan
dan Prasarana dan Prasarana
Internal Internal
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Dukungan Dukungan
Manajemen Manajemen
Satker Satker
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Perkantoran Perkantoran

9. Direktorat Kepatuhan Intern


Penyusunan 1 Rekomen- 17.695.873 Pembinaan 1 Laporan 25.000.000
Kebijakan Teknis, dasi Teknis
Pembinaan Kebija- Kepatuhan
Teknis, serta kan Intern dan
Kerangka Kerja Manajemen
Kepatuhan Risiko
Intern dan Penyeleng-
Manajemen garaan
Risiko Bidang Infrastruktur
Permukiman Permukiman

132 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DIPA AKHIR TAHUN 2022 RENSTRA PUPR 2021-2024


NO ANGGARAN ANGGARAN
VO- VO-
OUTPUT SATUAN (X Rp. OUTPUT SATUAN (X Rp.
LUME LUME
1.000,-) 1.000,-)
Pengendalian 1 Laporan Pengendalian 1 Laporan
Kepatuhan Kepatuhan
Intern Intern dan
Penyeleng- Manajemen
garaan Risiko
Infrastruktur Penyeleng-
Permukiman garaan
Infrastruktur
Permukiman
Layanan Sarana 50 Unit Layanan Sarana 1 Layanan
Internal dan Prasarana
Internal
Layanan 1 Dokumen Layanan 1 Layanan
Perencanaan dan Dukungan
Penganggaran Manajemen
Satker
Layanan 1 Layanan Layanan 1 Layanan
Perkantoran Perkantoran

Sumber data: Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Unit Kerja Eselon II, i-eMonitoring Kementerian PUPR status 31 Desember 2022 dan
RENSTRA Kementerian PUPR 2020-2024.

Pada Tabel 3. 9 dapat dilihat perbedaan output dengan target output yang tercantum dalam
yang ada di dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian PUPR
Kementerian PUPR tahun 2021-2024 namun tidak tahun 2020-2024. Begitupun jika dilihat dari sisi
tercantum di dalam DIPA Tahun Anggaran 2021 Revisi Anggaran. Terdapat perbedaan di seluruh Unit
Akhir, yaitu, yaitu: Kerja pada Direktorat Jenderal Cipta Karya dari
1. Pembinaan dan Pengawasan, Pembangunan, sisi anggaran yang tercantum dalam DIPA Tahun
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Anggaran 2021 Revisi Akhir dengan anggaran
Olahraga; yang tercantum dalam Rencana Strategis
2. Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana (RENSTRA) Kementerian PUPR tahun 2020-2024,
Prasarana Strategis Lainnya; Hal ini dikarenakan adanya kebijakan Refocussing
3. Pembinaan dan Pengawasan, Pembangunan, Anggaran dari Kemenkeu guna mendukung
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana pemerintah dalam menghadapi Pandemi
Pendidikan; COVID-19 dan gejolak perekonomian. Sehingga
4. Pembangunan Sarana Prasarana Pendidikan beberapa Output tidak terselenggara dan
Dasar dan Menengah Baru; beberapa output mengalami penurunan anggaran.
5. Pembangunan Sarana Prasarana Madrasah dan Selain itu, terdapat beberapa Output yang justru
Sekolah Keagamaan Baru. mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh
munculnya kegiatan yang bersifat Direktif Presiden
Untuk target output, terdapat beberapa perbedaan yang kemudian masuk dalam DIPA Revisi menjadi
antara DIPA Tahun Anggaran 2021 Revisi Akhir jumlah tambahan dalam suatu Output DIPA.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 133


Kapasitas Organisasi

134 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 135


04

Akuntabilitas
Kerja
Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan


kewajiban suatu instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
program dan kegiatan yang telah diamanatkan para
pemangku kepentingan.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencapai misi fisik terhadap target yang telah ditetapkan
organisasi secara terukur dengan sasaran/target berdasarkan Perjajian Kinerja Direktorat Jenderal
kinerja, yang ditetapkan melalui Laporan Kinerja Cipta Karya Tahun 2022 dan Rencana Strategis
Instansi Pemerintah yang disusun secara periodik Kementerian PUPR 2020-2024, maka target dan
(sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun realiasi kinerja tampak dalam Tabel 4.1.
2014) tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pekerjaan Pada Tahun 2022, realisasi pencapaian indikator
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 9 Tahun 2018 kinerja program “Persentase peningkatan
tentang Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas pelayanan infrastruktur permukiman yang layak
Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian dan aman melalui pendekatan smart living”
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. adalah sebesar 76,41% dari target sebesar 80,07%
(berdasarkan target renstra dan perjanjian
4.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI kinerja (PK)) atau belum tercapai dari target yang
ditetapkan. Sehingga kinerja realisasi capaian
Pengukuran Akuntabilitas Kinerja Direktorat sasaran program “meningkatnya pelayanan
Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 dapat dilihat infrastruktur perumahan dan permukiman yang
melalui pencapaian persentase keuangan maupun layak dan aman” adalah sebesar 95,24%.

Tabel 4.1 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Program (Outcome)


Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN BASELINE TARGET REALISASI
SATUAN KINERJA KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/ 2021 TA 2022 TA 2022
INDIKATOR
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak dan aman
INDIKATOR KINERJA PROGRAM:
Persentase peningkatan pelayanan
infrastruktur permukiman % 65,84 80,07 76,41 95,24 Tidak Tercapai
yang layak dan aman melalui
pendekatan smart living
Sumber : Data Laporan Kinerja (LKj) Satuan Kerja, Balai dan Unit Kerja, 2022

138 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Indikator Sasaran Program “peningkatan pelayanan 5. Persentase kab/kota yang terfasilitasi


infrastruktur permukiman yang layak dan aman” implementasi penyelenggaraan bangunan
merupakan rerata dari capaian tujuh sub indikator gedung yang tertib dan andal;
sasaran program yang menjadi sektor kegiatan 6. Persentase inisiasi penerapan bangunan
utama Ditjen Cipta Karya, sebagai berikut: gedung hijau; serta
1. Persentase rumah tangga dengan akses air 7. Persentase sarana prasarana strategis yang
minum layak (Jaringan Perpipaan) ditingkatkan.
2. Persentase rumah tangga dengan akses air
limbah domestik layak dan aman (Akses aman) Secara rinci, capaian kinerja organisasi Direktorat
3. Persentase rumah tangga dengan akses Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 berdasarkan pada
sampah yang terkelola di perkotaan; Perjanjian Kinerja TA. 2022 dan Renstra Direktorat
4. Persentase luasan kawasan permukiman yang Jenderal Cipta Karya 2020-2024, sebagai berikut:
ditingkatkan kualitasnya;

Tabel 4.2 Target dan Realisasi Capaian Outcome Ditjen Cipta Karya Tahun 2022

SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN BASELINE TARGET REALISASI
SATUAN KINERJA KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/ 2021 TA 2022 TA 2022
INDIKATOR
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak dan aman
INDIKATOR KINERJA PROGRAM:
Persentase peningkatan
pelayanan infrastruktur
permukiman yang layak dan aman % 65,84 80,07 76,41 95,24 Tidak Tercapai
melalui pendekatan smart living
---- dihitung dari rerata gabungan
indikator:
1. Persentase rumah tangga 92,19 95,90 92,96 96,93
dengan akses air minum layak % Tidak Tercapai
(Jaringan Perpipaan) 21,85 27,10 22,62 83,47
2. Persentase rumah tangga 78,58 82,07 79,06 96,33
dengan akses air limbah % Tidak Tercapai
domestik layak dan aman (8,65% akses (13% akses (8,73% akses
67,15
aman) aman) aman)
3. Persentase rumah tangga
dengan akses sampah yang % 84,41 64,80 76,76 Tidak Tercapai
terkelola di perkotaan
4. Persentase luasan kawasan
permukiman yang % 41,15 64,41 64,41* 100 Tercapai
ditingkatkan kualitasnya
5. Persentase kab/kota yang
terfasilitasi implementasi
% 100 100 100 100 Tercapai
penyelenggaraan bangunan
gedung yang tertib dan andal

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 139


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM
(OUTCOME)/SASARAN BASELINE TARGET REALISASI
SATUAN KINERJA KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/ 2021 TA 2022 TA 2022
INDIKATOR
6. Persentase inisiasi penerapan % 40 60 60* 100 Tercapai
bangunan gedung hijau
7. Persentase sarana prasarana % 50,27 73,68 73,68* 100 Tercapai
strategis yang ditingkatkan
Sumber : Data Laporan Kinerja (LKj) Satuan Kerja, Balai dan Unit Kerja, 2022
Ket:* terdapat penambahan output yang mempengaruhi data capaian outcome yang melebihi 100%
(Data capaian No. 4 = 383,37%, No. 6 = 377,25%, dan No. 7 = 767,97%)

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa 4. Persentase luasan kawasan permukiman
sasaran program yang menjadi outcome yang ditingkatkan kualitasnya memiliki
utama Direktorat Jenderal Cipta Karya, yaitu capaian sebesar 64,41% (target 64,41%)
“Meningkatnya pelayanan infrastruktur atau telah memenuhi target dengan kinerja
perumahan dan permukiman yang layak dan realisasi sebesar 100%. Secara umum,
aman” belum memenuhi target yang ditetapkan indikator ini melebihi target dengan capaian
dengan capaian sebesar 76,41% dari target 80,07% sebesar 383,37%, hal ini dikarenakan adanya
pada tahun 2022 atau memiliki kinerja realisasi penambahan output yang mempengaruhi
95,42%. Sementara pada tujuh sub indikator capaian outcome pada indikator ini;
sasaran program, tiga dari tujuh sub indikator 5. Persentase kab/kota yang terfasilitasi
sasaran program telah memenuhi target atau implementasi penyelenggaraan bangunan
sekitar 42,85% sedangka empat sub indikator gedung yang tertib dan andal memiliki
belum memenuhi target dengan rincian sebagai capaian sebesar 100% (target 100%) atau telah
berikut: memenuhi target dengan kinerja realisasi
1. Persentase rumah tangga dengan air minum sebesar 100%;
layak (Jaringan Perpipaan) memiliki capaian 6. Persentase inisiasi penerapan bangunan
sebesar 92,96% dengan jaringan perpipaan gedung hijau memiliki capaian sebesar 60%
22,62% (target 95,90% (jaringan perpipaan (target 60%) atau telah memenuhi target
27,10%)) atau belum memenuhi target dengan dengan kinerja realisasi sebesar 100%.
kinerja realisasi sebesar 96,93%; Secara umum, indikator ini melebihi target
2. Persentase rumah tangga dengan akses air dengan capaian sebesar 377,25%, hal ini
limbah domestik layak dan aman (Akses aman) dikarenakan adanya penambahan output
memiliki capaian sebesar 79,06% dengan akses yang mempengaruhi capaian outcome pada
aman 8,73% (target 82,07% dengan akses aman indikator ini; serta
13%) atau belum memenuhi target dengan 7. Persentase sarana prasarana strategis yang
kinerja realisasi sebesar 96,33% untuk akses ditingkatkan memiliki capaian sebesar 73,68%
layak dan 67,15% untuk akses aman; (target 73,68%) telah memenuhi target dengan
3. Persentase rumah tangga dengan akses kinerja realisasi sebesar 100%. Secara umum,
sampah yang terkelola di perkotaan memiliki indikator ini melebihi target dengan capaian
capaian sebesar 64,80% (target 84,41%) atau sebesar 767,97%, hal ini dikarenakan adanya
belum memenuhi target dengan kinerja penambahan output yang mempengaruhi
realisasi sebesar 76,76%; capaian outcome pada indikator ini.

140 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Selain indikator kinerja program, Ditjen Cipta menjadi kegiatan yang mana dijelaskan pada
Karya memiliki Indikator kinerja kegiatan yang tabel dibawah ini.

Tabel 4.3 Target dan Realisasi Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

KEGIATAN 1: PENYELENGGARAAN PERMUKIMAN


DAN BANGUNAN GEDUNG
SASARAN KEGIATAN 1.1: Meningkatnya
keterpaduan perencanaan dan kualitas kawasan
permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan keterpaduan perencanaan dan
% 177,59 62,98 229,2 363,92
kualitas kawasan permukiman ---- dihitung
dari rerata gabungan indikator:
1. Persentase dokumen keterpaduan
% 55,77 62 75 120,96
perencanaan kawasan permukiman
2. Persentase peningkatan kualitas kawasan
% 303,78 64,41 383,37 595,2
permukiman
SASARAN KEGIATAN 1.2: Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan bangunan gedung dan
penataan bangunan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan kualitas penyelenggaraan
% 1.090,14 80 442,5 553,12
bangunan gedung dan penataan bangunan
---- dihitung dari rerata gabungan indikator:
1. Persentase kab/kota yang terfasilitasi
implementasi penyelenggaraan % 50 100 100 100
bangunan gedung yang tertib dan andal
2. Persentase dukungan pengembangan
% 1.009,43 60 1.059,80 1.766,33
penyelenggaraan bangunan gedung
3. Persentase dukungan pengembangan
penyelenggaraan penataan bangunan % 30,71 60 61 101.67
dan lingkungan
SASARAN KEGIATAN 1.3: Meningkatnya kualitas
sarana prasarana olahraga dan pasar
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan kualitas sarana prasarana % 53,33 79,26 1.488,89 1.878
olahraga dan pasar yang tertib dan andal ---
dihitung dari rerata gabungan indikator:
1. Persentase sarana prasarana olahraga % 100 100 330 330
yang tertib dan andal
2. Persentase sarana prasarana pasar yang % 60 77,78 66,67 85,71
tertib dan andal
3. Persentase sarana prasarana strategis % 0 60 4070 6.783
lainnya yang tertib dan andal

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 141


Akuntabilitas Kinerja

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

KOORDINATOR: DIREKTORAT PENGEMBANGAN


KAWASAN PERMUKIMAN
PELAKSANA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman

Jumlah kab/kota yang


mendapatkan pembinaan dan Kab/Kota 509 509 509 100
pengawasan penyelenggaraan
kawasan permukiman
2. Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah dokumen perencanaan
pembangunan infrastruktur Dokumen 18 10 10 100
permukiman
3. Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Permukiman
Luas pembangunan dan
pengembangan kawasan Hektar 2.086,43 2.385 1.122,8 47,07
permukiman
4. Pembangunan Infrastruktur
Permukiman Berbasis Masyarakat
Luas pembangunan infrastruktur Hektar 40.568,12 1.280 11.412 891,56
permukiman berbasis masyarakat
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA PENATAAN
BANGUNAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Bangunan Gedung
dan Penataan Lingkungan
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Kab/Kota 509 509 509 100
bangunan gedung dan penataan
bangunan
2. Pembinaan dan Pengelolaan Rumah
Negara
Jumlah unit rumah negara yang Unit
mendapatkan pembinaan dan Rumah 2.184 1.800 2.029 112,72
pengelolaan Negara
3. Pengembangan Penyelenggaraan
Bangunan Gedung
Luas pengembangan
penyelenggaraan bangunan m2 403.773 10.000 105.980 1.059,8
gedung

142 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

4 Pengembangan Penyelenggaraan
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Jumlah kawasan pengembangan
penyelenggaraan penataan Kawasan 25 20 20 100
bangunan dan lingkungan
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :
1 Pembinaan dan Pengawasan
Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Olahraga,
dan Pasar
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
pengawasan pembangunan, Kab/Kota 0 25 0 0
rehabilitasi dan renovasi sarana
prasarana olahraga dan pasar
2 Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Olahraga
Jumlah gedung yang mendapatkan
pembangunan, rehabilitasi dan Gedung 22 0 0 0
renovasi sarana prasarana olahraga
3 Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Pasar
Jumlah pasar yang mendapatkan
pembangunan, rehabilitasi dan Pasar 17 8 7 87,5
renovasi sarana prasarana pasar
4 Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Strategis
Lainnya
Jumlah gedung yang mendapatkan
pembangunan, rehabilitasi dan Gedung 0 2 0 0
renovasi sarana prasarana strategis
lainnya
KEGIATAN 2: PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI
PRASARANA PENDIDIKAN
SASARAN KEGIATAN 2.1: Meningkatnya kualitas
sarana prasarana pendidikan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan kualitas sarana prasarana % 47,21 68,11 47,05 69,07
pendidikan yang tertib dan andal --- dihitung
dari indikator: (cek)
1 Persentase sarana prasarana pendidikan % 47,21 68,11 47,05 69,07
yang tertib dan andal
KOORDINATOR: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 143


Akuntabilitas Kinerja

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Pendidikan
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
pengawasan pembangunan, Kab/Kota 0 148 0 0
rehabilitasi dan renovasi sarana
prasarana pendidikan
2 Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
Prasarana Pendidikan Dasar dan
Menengah
Jumlah sekolah yang mendapatkan
rehabilitasi dan renovasi sarana Sekolah 1.240 998 458 45,89
prasarana pendidikan dasar dan
menengah
3. Pembangunan Sarana Prasarana
Pendidikan Dasar dan Menengah Baru
Jumlah sekolah yang mendapatkan
pembangunan sarana prasarana Sekolah 0 2 0 0
pendidikan dasar dan menengah
baru
4. Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
Prasarana Madrasah dan Sekolah
Keagamaan
Jumlah sekolah yang mendapatkan
rehabilitasi dan renovasi sarana Sekolah 170 128 83 64,84
prasarana madrasah dan sekolah
keagamaan
5. Pembangunan Sarana Prasarana
Madrasah dan Sekolah Keagamaan Baru
Jumlah sekolah yang mendapatkan
pembangunan sarana prasarana Sekolah 0 2 7 350
madrasah dan sekolah keagamaan
baru
6. Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Perguruan
Tinggi Negeri
Jumlah gedung yang mendapatkan
pembangunan, rehabilitasi Gedung 114 15 19 126,67
dan renovasi sarana prasarana
perguruan tinggi negeri
7. Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam Negeri
Jumlah gedung yang mendapatkan
pembangunan, rehabilitasi
dan renovasi sarana prasarana Gedung 3 2 6 300
perguruan tinggi keagamaan islam
negeri

144 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

KEGIATAN 3: PENYELENGGARAAN AIR MINUM


YANG LAYAK
SASARAN KEGIATAN 3.1: Meningkatnya kontribusi
pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan kontribusi pemenuhan akses air % 21,85 JP: 22,92 JP: 22,06 96,24
minum jaringan perpipaan---- dihitung dari
indikator:
1. Persentase rumah tangga dengan akses % 21,85 JP 22,92 JP: 22,06 96,24
air minum Jaringan Perpipaan (JP)
KOORDINATOR: DIREKTORAT AIR MINUM
PELAKSANA: DIREKTORAT AIR MINUM
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pengembangan SPAM
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan Kab/Kota 509 509 509 100
pengawasan pengembangan
sistem penyediaan air minum
2. Pembangunan SPAM
Jumlah kapasitas SPAM yang Liter/detik 1.300 1.530 1.283,5 83,88
dibangun
3. Peningkatan SPAM
Jumlah peningkatan kapasitas Liter/detik 765 375 707,5 188,67
SPAM eksisting
4. Perluasan SPAM
Jumlah sambungan rumah (SR)
yang mendapatkan perluasan SR 34.608 192.000 9.476 4,93
SPAM
5. SPAM Berbasis Masyarakat
Jumlah sambungan rumah (SR)
yang mendapatkan layanan SPAM SR 496.079 400.000 131.135 32,78
berbasis masyarakat
6. Pembinaan Teknis Bidang Air Minum*
Jumlah orang yang mendapatkan
pembinaan teknis bidang air Orang 917 800 890 111,25
minum
7. Fasilitasi PengembanganTeknologi
dan Pengelolaan Peralatan Bidang Air
Minum*
Jumlah laporan fasilitasi
pengembangan teknologi dan Laporan 1 1 1 100
pengelolaan peralatan bidang air
minum

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 145


Akuntabilitas Kinerja

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

KEGIATAN 4: PENYELENGGARAAN SANITASI YANG


LAYAK
SASARAN KEGIATAN 4.1: Meningkatnya kontribusi
pemenuhan akses sanitasi
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan kontribusi pemenuhan akses
sanitasi ---- dihitung pada masing-masing
indikator:
1. Persentase rumah tangga yang terlayani 77,64
prasarana dan sarana air limbah domestik 78,58 Akses Akses 78,22 Akses 100,7 Akses
layak dan aman Layak Layak Layak Layak
% (Termasuk (Termasuk (Termasuk (98,06 akses
8,65% Akses 8,77% 8,6% Akses aman)
Aman) Akses Aman)
Aman)
2. Persentase rumah tangga yang
sampahnya terkelola (baik melalui % 58,52 65,96 64,25 97,40
penanganan maupun pengurangan) di
perkotaan
3. Persentase rumah tangga yang terlayani % 26,67 55 44,38 80,69
infrastruktur drainase lingkungan
KOORDINATOR: DIREKTORAT SANITASI
PELAKSANA: DIREKTORAT SANITASI
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pengembangan Sanitasi
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan Kab/Kota 509 509 509 100
pengawasan pengembangan
sanitasi
2. Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik
Jumlah kepala keluarga (KK) yang
mendapatkan layanan sistem KK 249.480 407.000 80.628 19,81
pengelolaan air limbah
3. Sistem Pengelolaan Drainase
Lingkungan
Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang
mendapatkan layanan sistem KK 1.567 3.500 0 0
pengelolaan drainase lingkungan
4. Sistem Pengelolaan Persampahan
Jumlah kepala keluarga (KK) yang
mendapatkan layanan sistem KK 1.195.953 1.003.000 38.165 3,80
pengelolaan persampahan

146 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

5. Sanitasi Berbasis Masyarakat


Jumlah kepala keluarga (KK) yang
mendapatkan layanan sanitasi KK 137.333 62.800 102.404 163,03
berbasis masyarakat
6. Pembinaan Teknis Bidang Sanitasi*
Jumlah orang yang mendapatkan Orang 822 300 806 268,67
pembinaan teknis bidang sanitasi
7. Fasilitasi Pengembangan Teknologi dan
Pengelolaan Peralatan Bidang Sanitasi*
Jumlah laporan fasilitasi
pengembangan teknologi dan Laporan 18 27 40 148,148
pengelolaan peralatan bidang
sanitasi
KEGIATAN 5: PENYELENGGARAAN PEMBINAAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN 5.1: Meningkatnya kinerja
perencanaan, pemrograman, dan evaluasi
infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan kinerja perencanaan,
pemrograman, dan evaluasi infrastruktur % 73,62 86,67 69,37 80,03
permukiman ---- dihitung dari rerata gabungan
indikator:
1. Tingkat implementasi perencanaan
penyelenggaraan infrastruktur % 86,87 100 72,45 72,45
permukiman
2. Nilai kinerja anggaran % 93,99 100 95,65 95,65
3. Nilai realisasi penyiapan kegiatan % 40 60 40 66,67
kerjasama dan bantuan luar negeri
SASARAN KEGIATAN 5.2: Terlaksananya Dukungan
Layanan Kebencanaan Bidang Permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
dukungan layanan kebencanaan bidang % 46,94 52,38 70,75 135,07
permukiman ---- dihitung dari indikator:
1 Persentase dukungan layanan tanggap % 46,94 52,38 70,75 135,07
bencana bidang permukiman
SASARAN KEGIATAN 5.3: Meningkatnya kualitas
pembinaan teknis dalam penyelenggaraan
perumahan dan infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan kualitas pembinaan teknis
dalam penyelenggaraan perumahan dan % 65,08 70,28 78,9 112,25
infrastruktur permukiman --- dihitung dari
rerata gabungan indikator:
1. Persentase NSPK bidang permukiman % 35,19 61 57,41 94,11
dan perumahan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 147


Akuntabilitas Kinerja

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

2. Persentase rekomendasi teknis keandalan


bangunan gedung dan kawasan % 65,13 60 75,23 125,83
permukiman
3. Persentase penyediaan data dan sistem % 110 100 110 110
informasi yang berkualitas
4. Persentase dukungan pengembangan
kompetensi dan kontribusi jabatan % 50,03 60 72,96 121,6
fungsional bidang permukiman
SASARAN KEGIATAN 5.4: Meningkatnya
kepatuhan intern dalam penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase
peningkatan kepatuhan intern dan
manajemen risiko dalam penyelenggaraan % 40 60 76,39 127,31
infrastruktur permukiman --- dihitung dari
rerata gabungan indikator:
1 Persentase pembinaan dan
pengembangan kepatuhan intern
dan manajemen risiko dalam % 40 60 60,38 100,63
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
2 Persentase pengendalian kepatuhan
intern dan manajemen risiko dalam % 40 60 92,40 154
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
KOORDINATOR: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PELAKSANA: DIREKTORAT SISTEM DAN
STRATEGI PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan perencanaan
pembangunan infrastruktur Laporan 1 1 1 100
permukiman
2. Program dan Anggaran Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan program dan
anggaran pembangunan Laporan 1 1 1 100
infrastruktur permukiman
3. Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar
Negeri Pembangunan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan penyusunan
program dan pengelolaan PHLN Laporan 1 1 1 100
bidang pembangunan infrastruktur
permukiman

148 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

4. Pengendalian Pelaksanaan, Kinerja


Program, dan Koordinasi Pengadaan
Tanah Pembangunan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan pengendalian
pelaksanaan, kinerja program
dan koordinasi pengadaan tanah Laporan 2 2 2 100
untuk pembangunan infrastruktur
permukiman
PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
OUTPUT KEGIATAN :
1. Peraturan Penyelenggaraan Perumahan
dan Kawasan Permukiman
Jumlah NSPK penyelenggaraan
perumahan dan kawasan NSPK 11 12 12 100
permukiman
2. Peningkatan Kompetensi Teknis dan
Profesi Bidang Permukiman dan
Perumahan
Jumlah laporan pengembangan
profesi bidang permukiman dan Laporan 2 2 2 100
perumahan
3. Fasilitasi Keandalan Bangunan Gedung
dan Kawasan Permukiman
Jumlah rekomendasi teknis Rekomen-
keandalan bangunan gedung dan dasi 45 40 56 140
kawasan permukiman Teknis
4. Fasilitasi Pengembangan Teknologi Dan
Pengelolaan Peralatan Infrastruktur
Permukiman Dan Perumahan
Jumlah laporan fasilitasi
pengembangan teknologi dan Laporan 6 5 10 200
pengelolaan peralatan infrastruktur
Permukiman dan Perumahan
5. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
Infrastruktur Permukiman*
Jumlah laporan pengolahan
data dan pengembangan sistem Laporan 4 4 4 100
informasi
6. Bimbingan Teknik Bidang Permukiman
dan Perumahan
Jumlah bimbingan teknik bidang Angkatan 9 9 10 111,11
permukiman dan perumahan
7. Penyelenggaraan Habitat*
Jumlah laporan penyelenggaraan Laporan 1 1 1 100
habitat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 149


Akuntabilitas Kinerja

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

PELAKSANA: DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN


OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan Teknis Kepatuhan Intern dan
Manajemen Risiko Penyelenggaraan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan pembinaan
teknis kepatuhan intern dan Laporan 1 1 1 100
manajemen risiko penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
2 Pengendalian Kepatuhan Intern dan
Manajemen Risiko Penyelenggaraan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan pengendalian
kepatuhan intern dan manajemen Laporan 1 1 1 100
risiko penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
PROGRAM 5: DUKUNGAN MANAJEMEN
SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Kualitas
Tata Kelola Kementerian PUPR dan Tugas Teknis
Lainnya
1. INDIKATOR KINERJA SASARAN: Tingkat % 75,61 77,97 77,97 100
Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya Dukungan
Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
1. INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Tingkat % 63,35 71,54 71,54 100
Dukungan Manajemen Kementerian PUPR
KEGIATAN 1: DUKUNGAN MANAJEMEN
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya efektifitas
dan efisiensi tata kelola penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
1. Tingkat Kualitas Pembinaan dan Pengelolaan
Tata Naskah Dinas, Kearsipan, Penatausahaan % 96,41 90 88,23 98,03
Barang Milik Negara, dan Pengelolaan
Ketatausahaan
2. Tingkat Layanan Pembentukan Produk % 225 100 200 200
Hukum
3. Tingkat Layanan Pengelolaan Kelembagaan % 87,7 87,70 87,75 100,06
dan Pengadministrasian Pegawai
4. Tingkat Kinerja Pelaksanaan Anggaran % 89,85 100 93,11 93,11

150 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

KOORDINATOR: SEKRETARIAT DIREKTORAT


JENDERAL CIPTA KARYA
PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan Teknis Bidang Cipta Karya
Jumlah orang yang mendapatkan
pembinaan teknis bidang cipta Orang 3.845 4.480 4.901 109,39
karya
2. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen eselon I
3. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal
4. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
5. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100
PELAKSANA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA PENATAAN
BANGUNAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 151


Akuntabilitas Kinerja

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

2. Layanan Dukungan Manajemen Satker


Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100
PELAKSANA: DIREKTORAT AIR MINUM
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100
PELAKSANA: DIREKTORAT SANITASI
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100

152 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN BASELINE
SATUAN KINERJA
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021
TARGET REALISASI

PELAKSANA: DIREKTORAT SISTEM DAN


STRATEGI PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100
PELAKSANA: DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan Layanan 1 1 1 100
prasarana internal
2. Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan Layanan 1 1 1 100
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 100
Sumber : Data Laporan Kinerja (LKj) Satuan Kerja, Balai dan Unit Kerja, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 153


Akuntabilitas Kinerja

Pada Tabel 4. 3 diatas, terdapat sepuluh Sasaran • Output “Pembinaan dan Pengawasan
Kegiatan pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Penyelenggaraan Kawasan
pada Tahun 2022 yang secara rinci setiap sasaran Permukiman” dengan capain realisasi
kegiatan dijelaskan, sebagai berikut: 509 Kabupaten/Kota (target pada tahun
1. Sasaran Kegiatan 1.1 (SK 1.1) yaitu Persentase 2022 sebesar 509 Kabupaten/Kota);
peningkatan keterpaduan perencanaan dan serta
kualitas kawasan permukiman dengan realisasi • Output “Perencanaan Pembangunan
capaian sebesar 229,2% (target pada tahun Infrastruktur Permukiman” dengan
2022 sebesar 62,98%), memiliki kinerja realisasi capaian realisasi 10 dokumen (target
sebesar 363% (perbandingan antara realisasi pada tahun 2022 sebesar 10 dokumen)
dan target) serta penyerapan anggaran untuk atau kinerjanya 100%.
ketercapaian sasaran kegiatan ini mencapai b. Indikator “Persentase peningkatan kualitas
99% (berdasarkan status 31 Desember 2022 kawasan permukiman” dengan capaian
pada aplikasi i-eMonitoring PUPR). SK 1.1 realisasi sebesar 383,37% (target pada
terdiri dari 2 sub indikator sasaran kegiatan tahun 2022 sebesar 64,41%). Realisasi ini
yang mendukungnya, yaitu: disebabkan karena adanya tambahan-
a. Indikator “Persentase dokumen tambahan pekerjaan yang bersifat direktif
keterpaduan perencanaan kawasan pada tahun 2022 seperti kegiatan PSN,
permukiman” dengan capaian realisasi KSPN, Tematik, Kawasan Kumuh, PISEW,
sebesar 75% (target pada tahun 2022 dan program padat karya lainnya. Indikator
sebesar 62%), dimana terdiri dan terhitung ini terdiri dan terhitung dari dua output,
dari gabungan output, sebagai berikut: yaitu:

154 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 4.1 Penataan Kawasan Wisata Rawa Pening dan Gedongsongo-Bandungan


Kabupaten Semarang
Sumber: Dokumentasi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

• Output “Pembangunan dan Pengembangan • Output “Pembangunan Infrastruktur


Kawasan Permukiman” dengan capaian Berbasis Masyarakat” dengan capaian
realisasi 1.122,80 Hektar (target pada realisasi 11.412 Hektar (target pada tahun
tahun 2022 sebesar 2.385 Hektar atau 2022 sebesar 1.280 Hektar) atau kinerjanya
kinerjanya tercapai 47,07%. Output ini sebesar 891%. Tingginya realisasi
tidak tercapai disebabkan karena terdapat disebabkan karena penambahan paket-
beberapa kegiatan yang direlaksasi atau paket kegiatan padat karya yang bersifat
tidak dilanjutkan karena berbagai hal serta tematik dan direktif.
kegiatan-kegiatan multi years contract
(MYC) yang baru dapat dihitung capaiannya
pada akhir tahun anggaran.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 155


Akuntabilitas Kinerja

2. Sasaran Kegiatan 1.2 (SK 1.2) yaitu peningkatan Gedung dan Penataan Lingkungan” yang
kualitas penyelenggaraan bangunan gedung memiliki capaian sebesar 509 Kabupaten/
dan penataan bangunan dengan realisasi Kota (target pada tahun 2022 sebesar 509
capaian sebesar 442,5% (target pada tahun Kabupaten/Kota);
2022 sebesar 80%). memiliki kinerja realisasi b. Indikator “Persentase dukungan
sebesar 553% (perbandingan antara realisasi pengembangan penyelenggaraan
dan target) serta penyerapan anggaran untuk bangunan gedung” dengan capaian
ketercapaian sasaran kegiatan ini mencapai realisasi sebesar 1.059,80% (target pada
94,58% (berdasarkan status 31 Desember tahun 2021 sebesar 60%) atau kinerja
2022 pada aplikasi i-eMonitoring PUPR). SK. sebesar 1.766,3%. Indikator ini terdiri dan
1.2 terdiri dari 3 sub indikator sasaran kegiatan terhitung dari output “Pengembangan
yang mendukungnya, yaitu: Penyelenggaraan Bangunan Gedung” yang
a. Indikator “Persentase kab/kota yang memiliki capaian sebesar 105.980 m2 (target
terfasilitasi implementasi penyelenggaraan pada tahun 2022 sebesar 10.000 m2) telah
bangunan gedung yang tertib dan andal” memenuhi target yang ditetapkan pada
dengan capaian realisasi sebesar 100% tahun 2022 bahkan melebihi targetnya. Hal
(target pada tahun 2022 sebesar 100%) atau ini disebabkan karena adanya tambahan-
kinerjanya sebesar 100%. Indikator ini terdiri tambahan pekerjaan yang bersifat direktif
dan terhitung dari output “Pembinaan dan pada tahun 2022 seperti Presidensi G20,
Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Mandalika, dan lain sebagainya;

Gambar 4.2 Bundaran Sunggung Kawasan Mandalika


Sumber: Dokumentasi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

156 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

c. Indikator “Persentase dukungan 2020 – 2022 yang dibandingkan dengan


pengembangan penyelenggaraan target total 2024, output ini memberikan
penataan bangunan dan lingkungan” kontribusi yang positif dalam pemenuhan
dengan capaian realisasi sebesar 61% target sub indikator kinerja kegiatan yang
(target pada tahun 2022 sebesar 60%) ditetapkan;
atau kinerja sebesar 101,67%. Indikator b. Indikator “Persentase sarana prasarana
ini terdiri dan terhitung dari kumulatif pasar yang tertib dan andal” dengan
output “Pengembangan Penyelenggaraan capaian realisasi sebesar 66,67% (target
Penataan Bangunan dan Lingkungan” pada tahun 2022 sebesar 77,78%) atau
yang memiliki capaian sebesar 20 kawasan kinerja sebesar 85,71%. Indikator ini
(target pada tahun 2022 sebesar 20 belum memenuhi target yang ditetapkan
kawasan) telah memenuhi target yang pada tahun 2022. Indikator ini terdiri
ditetapkan. dan terhitung dari kumulatif output
“Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
3. Sasaran Kegiatan 1.3 (SK 1.3) yaitu peningkatan Sarana Prasarana Pasar” tahun 2020 – 2022
kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar dibandingkan dengan target total 2024,
yang tertib dan andal dengan realisasi capaian dimana pada tahun 2022 memiliki capaian
sebesar 1.488,89% (target pada tahun 2022 tujuh pasar (target pada tahun 2022 yaitu
sebesar 79,26%) dan memiliki kinerja realisasi delapan pasar), hal ini disebabkan adanya
sebesar 1.878% (perbandingan antara realisasi dua kegiatan pembangunan pasar yang
dan target) serta penyerapan anggaran untuk dilaksanakan secara MYC tahun 2022 – 2023.
ketercapaian sasaran kegiatan ini mencapai Penanganan ini dilakukan berdasarkan
99,65% (berdasarkan status 31 Desember usulan Pemerintah Daerah/Direktif
2022 pada aplikasi i-eMonitoring PUPR). SK. Presiden/Direktif Menteri/Kunjungan Kerja;
1.3 terdiri dari 3 sub indikator sasaran kegiatan serta
yang mendukungnya, yaitu: c. Indikator “Persentase sarana prasarana
a. Indikator “Persentase sarana prasarana strategis lainnya yang tertib dan andal”
olahraga yang tertib dan andal” dengan dengan capaian sebesar 4.070% (target
capaian realisasi sebesar 330% (target pada pada tahun 2022 sebesar 60%) atau
tahun 2022 sebesar 100%) atau kinerja kinerja sebesar 6.783%. Indikator ini telah
sebesar 330%. Indikator ini telah memenuhi memenuhi target Pada tahun 2022. Indikator
target pada tahun 2022. Indikator ini ini terdiri dan terhitung dari kumulatif
terdiri dan terhitung dari kumulatif output output “Pembangunan, Rehabilitasi dan
“Pembangunan, Rehabilitasi, dan Renovasi Renovasi Sarana Prasarana Strategis
Sarana Prasarana Olahraga” tahun 2020 – Lainnya” tahun 2020 – 2022 dibandingkan
2022 dibandingkan dengan target total dengan target total 2024. Pada tahun 2022,
tahun 2024, dimana pada tahun 2022, output ini tidak dilaksanakan (target pada
terdapat kegiatan pembangunan Indoor tahun 2022 yaitu dua gedung) karena ada
Multifunction Stadium Gelora Bung Karno 6 kegiatan yang dilaksanakan secara MYC
dan kegiatan rehabilitas stadion – stadion 2022 – 2023, sehingga capaian tidak dapat
yang akan digunakan untuk Piala Dunia terhitung pada tahun 2022. Namun begitu,
U-20. Sehingga secara kumulatif tahun pada tahun 2022, sub indikator “Persentase

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 157


Akuntabilitas Kinerja

Gambar 4.3 Pasar Gorontalo


Sumber: Dokumentasi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

sarana prasarana strategis lainnya yang tertib penyerapan anggaran untuk ketercapaian
dan andal” masih memenuhi target yang sasaran kegiatan ini mencapai 99,65%
ditetapkan. Hal ini disebabkan karena secara (berdasarkan status 31 Desember 2022 pada
kumulatif capain output “Pembangunan, aplikasi i-eMonitoring PUPR). SK. 2.1 terdiri dan
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana terhitung dari kumulatif output tahun 2020-
Strategis Lainnya” tahun 2020 – 2022 masih 2022 dibandingkan target total tahun 2024,
berkontribusi positif dimana terdapat berikut output yang mendukung ketercapaian
kontribusi dari perbaikan 407 Ruko di SK 2.1, yaitu:
Wamena, Papua pada tahun 2020. a. Output Pembinaan dan Pengawasan
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
4. Sasaran Kegiatan 2.1 (SK 2.1) yaitu peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan yang
kualitas sarana prasarana pendidikan yang tidak dilaksanakan pada tahun 2022 (target
tertib dan andal dengan realisasi capaian pada tahun 2022 yaitu 148 Kabupaten/
sebesar 47,05% (target pada tahun 2022 sebesar Kota), hal ini disebabkan karena sejak
68,11%), memiliki kinerja realisasi sebesar 69,07% dibentuknya Balai PPW pada tahun 2020,
(perbandingan antara realisasi dan target) serta maka kegiatan pembinaan dilakukan

158 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

langsung oleh masing-masing Balai PPW hanya dipakai untuk kegiatan Direktorat PS
dan bukan lagi menjadi kewenangan saja, tetapi juga digunakan oleh Direktorat
Direktorat Prasarana Strategis; Sanitasi, Direktorat BPB dan Direktorat PKP;
b. Output Rehabilitasi dan Renovasi Saranan c. Output Pembangunan Sarana Prasarana
Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Dasar dan Menengah Baru
yang memiliki capaian 458 sekolah pada tidak dilaksanakan pada tahun 2022 ini
tahun 2022 (target pada tahun 2022 yaitu (target pada tahun 2022 yaitu dua sekolah).
998 sekolah) atau kinerja sebesar 45,89%. Hal ini disebabkan karena belum ada dasar
Output ini tidak tercapai karena terdapat hukum penugasannya (masih dalam proses
70 sekolah yang dilaksanakan secara MYC perubahan Perpres 43/2019);
2021-2023 dan 202 sekolah yang dilakukan d. Output Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
secara MYC 2022-2023. Pada tahun 2022, Prasarana Madrasah dan Sekolah
prioritas alokasi anggaran digunakan Keagamaan yang memiliki capaian 83
untuk kegiatan PTN dan PTKIN yang sekolah (target pada tahun 2022 yaitu
bersifat direktif dan commited, kegiatan 128 sekolah) atau kinerja sebesar 64,48%.
OPOR, serta alokasi fungsi pendidikan yang Output ini belum tercapai karena Terdapat
diberikan kepada DJCK pada tahun ini tidak 79 madrasah yang dilakukan secara MYC

Gambar 4.4 Rekonstruksi Universitas Islam Palu Sulawesi Tengah


Sumber: Dokumentasi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 159


Akuntabilitas Kinerja

2022-2023. Pada tahun 2022, prioritas lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan
alokasi anggaran digunakan untuk kegiatan pendanaan berdasarkan renstra;
PTN dan PTKIN yang bersifat direktif dan b. Output Peningkatan SPAM yang memiliki
commited, kegiatan OPOR, serta alokasi capaian sebesar 707,5 liter/detik (target
fungsi pendidikan yang diberikan kepada tahun 2022 sebesar 375 liter/detik) atau
DJCK pada tahun ini tidak hanya digunakan kinerja sebesar 188%. Output ini telah
untuk kegiatan Direktorat PS saja, tetapi tercapai dan melebihi target, karena
juga digunakan oleh Direktorat Sanitasi, adanya penambahan capaian kapasitas
Direktorat BPB dan Direktorat PKP; dari kegiatan MYC tahun 2021- 2022 yang
e. Output Pembangunan Sarana Prasarana terhitung di akhir tahun 2022;
Madrasah dan Sekolah Keagamaan Baru c. Output Perluasan SPAM memiliki capaian
yang memiliki capaian tujuh sekolah sebesar 9.476 SR (target tahun 2022 sebesar
(target pada tahun 2022 yaitu dua sekolah) 192.000 SR) atau kinerja sebesar 4,93%.
atau kinerja sebesar 350%; Output ini tidak tercapai karena anggaran
f. Output Pembangunan, Rehabilitasi dan yang tersedia lebih kecil dibandingkan
Renovasi Sarana Prasarana Perguruan Tinggi dengan kebutuhan pendanaan
Negeri yang memiliki capaian 19 gedung berdasarkan renstra; serta
(target pada tahun 2022 sebesar 15 gedung) d. Output SPAM Berbasis Masyarakat yang
atau kinerja sebesar 126%; serta memiliki capaian sebesar 131.135 SR (target
g. Output Pembangunan, Rehabilitasi dan tahun 2022 sebesar 400.000 SR) atau kinerja
renovasi Sarana dan Prasarana Perguruan sebesar 32,78%. Output ini tidak tercapai
Tinggi Keagamaan Islam Negeri memiliki karena anggaran yang tersedia lebih
capaian enam gedung (target pada tahun kecil dibandingkan dengan kebutuhan
2022 yaitu dua gedung) atau kinerja pendanaan berdasarkan renstra.
sebesar 300%.
Selain 4 output yang mendukung atau
5. Sasaran Kegiatan 3.1 (SK 3.1) yaitu peningkatan berkontribusi langsung terhadap ketercapaian SK
kontribusi pemenuhan akses air minum 3.1, adapun output lain yang bersifat pembinaan
jaringan perpipaan dengan realisasi capaian dan pelatihan yang tidak berkontribusi langsung,
sebesar 22,06% (target pada tahun 2022 sebagai berikut:
sebesar 22,92%), memiliki kinerja realisasi a. Output Pembinaan dan Pengawasan
sebesar 96,24% serta penyerapan anggaran Pengembangan SPAM yang memiliki capaian
untuk ketercapaian sasaran kegiatan ini sebesar 509 kabupaten/kota (target tahun
mencapai 95,13% (berdasarkan status 31 2022 sebesar 509 kabupaten/kota) atau telah
Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring mencapai target yang ditetapkan (kinerja
PUPR). SK. 3.1 terdiri dan terhitung dari sebesar 100%);
gabungan output, sebagai berikut: b. Output Pembinaan Teknis Bidang Air Minum
a. Output Pembangunan SPAM yang memiliki yang memiliki capaian sebesar 890 orang
capaian sebesar 1.283,50 liter/detik (target (target tahun 2022 sebesar 800 orang) atau
tahun 2022 sebesar 1.530 liter/detik) atau telah mencapai target yang ditetapkan (kinerja
kinerja sebesar 83,88%. Output ini belum sebesar 111%). Output ini bahkan melebihi
tercapai karena anggaran yang tersedia target karena adanya antusiasme yang

160 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 4.5 Pembangunan IPA dan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Way Sepagasan Kab. Pringsewu Lampung
Sumber: Dokumentasi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

tinggi dari peserta yang ingin mendapatkan dalam 3 indikator sasaran kegiatan yang
pembinaan dan pelatihan teknis dan tentu mendukung SK 4.1 yaitu:
faktor telah diperbolehkannya kegiatan offline a. Indikator “Persentase rumah tangga yang
turut berpengaruh terhadap capaian output; terlayani prasarana dan sarana air limbah
serta domestik layak dan aman”, dimana pada
c. Output Fasilitasi Pengembangan Teknologi tahun 2022 telah memenuhi target yang
dan pengelolaan Peralatan Bidang Air Minum ditetapkan untuk akses layak dengan
yang memiliki capaian sebesar 1 layanan capaian sebesar 78,22% dan belum
(target tahun 2022 sebesar 1 layanan) atau memenuhi target yang ditetapkan untuk
kinerja sebesar 100%. Hal ini disebabkan akses aman sebesar 8,6% (target pada
karena anggaran yang tersedia lebih kecil tahun 2022 sebesar 77,64% akses layak dan
dibandingkan dengan kebutuhan pendanaan 8,77% akses aman) atau kinerja sebesar
berdasarkan renstra. 100,7% untuk akses layak dan 98,06%
6. Sasaran Kegiatan 4.1 (SK 4.1) yaitu peningkatan untuk akses aman. Indikator ini terdiri dan
kontribusi pemenuhan akses sanitasi, dengan terhitung dari gabungan output, sebagai
penyerapan anggaran untuk ketercapaian berikut:
sasaran kegiatan ini mencapai 94,83% • Output Sistem Pengelolaan Air Limbah
(berdasarkan status 31 Desember 2022 pada Domestik yang memiliki capaian sebesar
aplikasi i-eMonitoring PUPR), dimana terbagi 80.628 KK (target tahun 2022 sebesar

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 161


Akuntabilitas Kinerja

407.000 KK) atau kinerja sebesar 19,81%. 163%. Untuk pengelolaan persampahan
Output ini belum tercapai yang disebabkan memiliki capaian sebesar 26.848 KK.
karena banyak kegiatan yang direlaksasi c. Indikator “Persentase rumah tangga yang
atau menjadi kegiatan MYC 2022 - 2023, terlayani infrastruktur drainase lingkungan”,
sehingga capaian belum bisa terhitung dimana pada tahun 2022 tidak terdapat
pada tahun 2022; serta kegiatan Sistem Pengelolaan Drainase
• Output Sanitasi Berbasis Masyarakat yang Lingkungan. Hal tersebut dikarenakan alokasi
terdiri dari 2 kegiatan, pengelolaan air anggaran Direktorat Sanitasi diprioritaskan
limbah dan pengelolaan persampahan. dalam rangka mencapai sasaran outcome
Secara total output sanitasi berbasis Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik dan
masyarakat memiliki capaian sebesar Sistem Pengelolaan Persampahan terutama
102.404 KK (target tahun 2022 sebesar pada kelompok kegiatan committed (MYC
62.800 KK) atau telah memenuhi target Lanjutan dan PHLN), optimalisasi infrastruktur
yang ditetapkan dengan kinerja sebesar terbangun, kegiatan padat karya, serta
163%. Untuk pengelolaan air limbah kegiatan direktif (Presiden dan Menteri).
memiliki capaian sebesar 76.711 KK. Sehingga angka capaian pada indikator ini
b. Indikator “Persentase rumah tangga sebesar 44,38% (angka capaian kumulatif
yang sampahnya terkelola (baik melalui TA 2020 – 2022), masih belum bertambah
penanganan maupun pengurangan) di dengan kontribusi dari kegiatan TA 2022
perkotaan”, dimana pada tahun 2022 belum (tidak ada kegiatan);
memenuhi target yang ditetapkan dengan
capaian sebesar 64,25% (target pada tahun Selain output yang mendukung atau berkontribusi
2022 sebesar 65,96%) atau kinerja sebesar langsung terhadap ketercapaian SK 4.1, adapun
97,40%. Indikator ini terdiri dan terhitung output lain yang bersifat pembinaan dan pelatihan
dari gabungan output, sebagai berikut: yang tidak berkontribusi langsung, sebagai berikut:
• Output Sistem Pengelolaan Persampahan a. Output Pembinaan dan Pengawasan
yang memiliki capaian sebesar 38.165 Pengembangan Sanitasi yang memiliki capaian
KK (target tahun 2022 sebesar 1.003.000 sebesar 509 kabupaten/kota (target tahun 2022
KK) atau kinerja sebesar 0,003%. Output sebesar 509 kabupaten/kota) telah memenuhi
ini belum tercapai yang disebabkan target yang ditetapkan dengan kinerja sebesar
karena banyak kegiatan yang direlaksasi 100%;
atau menjadi kegiatan MYC 2022 - 2023, b. Output Pembinaan teknis Bidang Sanitasi yang
sehingga capaian belum bisa terhitung memiliki capaian sebesar 806 orang (target
pada tahun 2022; serta tahun 2022 sebesar 300 orang) telah memenuhi
• Output Sanitasi Berbasis Masyarakat yang target yang ditetapkan dengan kinerja
terdiri dari 2 kegiatan, pengelolaan air sebesar 268%. Bahkan capaian melebih target
limbah dan pengelolaan persampahan. disebabkan karena adanya antusiasme yang
Secara total output sanitasi berbasis tinggi dari peserta yang ingin mendapatkan
masyarakat memiliki capaian sebesar pembinaan dan pelatihan teknis dan tentu
102.404 KK (target tahun 2022 sebesar faktor telah diperbolehkannya kegiatan offline
62.800 KK) atau telah memenuhi target turut berpengaruh terhadap capaian output;
yang ditetapkan dengan kinerja sebesar serta

162 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

c. Output Fasilitasi Pengembangan Teknologi dan realisasi sebesar 80,03% serta penyerapan
Pengelolaan Peralatan Bidang Sanitasi yang anggaran untuk ketercapaian sasaran kegiatan
memiliki capaian sebesar 40 laporan (target ini mencapai 38,52% (berdasarkan status 31
tahun 2022 sebesar 27 laporan) telah memenuhi Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring
target yang ditetapkan dengan kinerja sebesar PUPR). Terdapat 3 indikator sasaran kegiatan
148%. Output ini melebihi target disebabkan yang mendukung SK 5.1 yaitu:
karena efektifitas penggunaan anggaran a. Indikator “Tingkat implementasi
yang dilakukan oleh Balai Teknologi Sanitasi perencanaan penyelenggaraan
dalam pengembangan teknologi bidang infrastruktur permukiman”, dimana pada
sanitasi, pelayanan pengujian dan pengelolaan tahun 2022 belum memenuhi target
laboratorium bidang sanitasi, penyusunan yang ditetapkan dengan capaian sebesar
materi teknis pedoman penilaian keandalan 72,45% (target pada tahun 2022 sebesar
bangunan pasca konstruksi dan pasca bencana 100%) atau kinerja sebesar 72,45%. Dimana
bidang sanitasi, inspeksi dan sertifikasi bahan capaian ini terhitung dari Jumlah rencana
dan produk konstruksi bidang sanitasi serta pembangunan infrastruktur permukiman
audit teknologi bidang sanitasi. yang diimplementasikan (tahunan)
7. Sasaran Kegiatan 5.1 (SK 5.1) yaitu peningkatan dibandingkan dengan jumlah rencana
kinerja perencanaan, pemrograman, dan pembangunan infrastruktur permukiman
evaluasi infrastruktur permukiman dengan dalam Renstra (tahunan) dikalikan 100%.
capaian realisasi sebesar 69,37% (target pada Merujuk hal tersebut, banyaknya kegiatan
tahun 2022 sebesar 86,67%), memiliki kinerja yang belum tercapai tahun ini berpengaruh

Gambar 4.6 Sanimas SPALD-T Penanganan Kawasan DAS Citarum


Sumber: Dokumentasi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 163


Akuntabilitas Kinerja

pada ketercapaian indikator ini, dimana 2022 yang dibandingkan total target tahun
dari 21 output Ditjen Cipta Karya, terdapat 2024, dimana memiliki capaian 35 laporan
9 output kegiatan (dari 21 output kegiatan) (target tahun 2022 sebesar 35 laporan)
telah memenuhi target yang ditetapkan; secara kumulatif output tahun 2020 – 2021
b. Indikator “Nilai kinerja anggaran”, dimana yang dibangdingkan dengan total target
pada tahun 2022 belum memenuhi target 2024, capain ini masih memenuhi target
yang ditetapkan dengan capaian sebesar yang diharapkan;
95,65% (target pada tahun 2022 sebesar
100%) atau kinerja sebesar 95,65%. Hal 9. Sasaran Kegiatan 5.3 (SK 5.3) yaitu
ini pun disebabkan karena penyerapan peningkatan kualitas pembinaan teknis dalam
anggaran yang belum maksimal akibat penyelenggaraan perumahan dan infrastruktur
adanya uang muka lelang yang tidak permukiman dengan capaian realisasi sebesar
terserap pada paket Technical Management 78,90% (target pada tahun 2022 sebesar
Consultant to Support DGHS on Indonesia 70,28%), memiliki kinerja realisasi sebesar
Tourism Develpoment Project (ITDP) karena 112% serta penyerapan anggaran untuk
kurangnya tenaga ahli yang ada; serta ketercapaian sasaran kegiatan ini mencapai
c. Indikator “Nilai realisasi penyiapan kegiatan 98,58% (berdasarkan status 31 Desember 2022
kerjasama dan bantuan luar negeri”, pada aplikasi i-eMonitoring PUPR). Terdapat 4
dimana pada tahun 2022 belum memenuhi indikator sasaran kegiatan yang mendukung SK
target yang ditetapkan dengan capaian 5.3 yaitu:
sebesar 40% (target pada tahun 2022 a. Indikator “Persentase NSPK bidang
sebesar 60%) atau kinerja sebesar 66,67%. permukiman dan perumahan”, dimana
Hal ini disebabkan karena pada tahun pada tahun 2022 belum memenuhi
2022, kegiatan PHLN dijalankan untuk target yang ditetapkan dengan capaian
penyelesaian kegiatan on-going. Sehingga sebesar 57,41% (target pada tahun 2022
tidak terdapat kegiatan baru yang diproses sebesar 61%). Indikator ini terdiri dan
dalam green book. Dari 5 usulan kegiatan, terhitung dari kumulatif output Peraturan
terdapat 1 kegiatan yang diproses dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
green book yaitu The Development of Permukiman yang diterbitkan tahun 2020-
Regional Water Supply System in Wosusokas. 2022 dibandingkan dengan total target
2024. Pada tahun 2022, capaian output
8. Sasaran Kegiatan 5.2 (SK 5.2) yaitu dukungan tersebut sebesar 11 dokumen (target
layanan kebencanaan bidang permukiman tahun 2022 sebesar 11 dokumen) atau
dengan capaian realisasi sebesar 70,75% telah memenuhi target yang ditetapkan
(target pada tahun 2022 sebesar 52,38%), pada tahun 2022. Namun begitu dalam
memiliki kinerja realisasi sebesar 135,07% hal capaian indikator, secara kumulatif
serta penyerapan anggaran untuk output Peraturan Penyelenggaraan
ketercapaian sasaran kegiatan ini mencapai Perumahan dan Kawasan Permukiman
98,36% (berdasarkan status 31 Desember yang dibandingkan dengan total target
2022 pada aplikasi i-eMonitoring PUPR). 2024 belum memenuhi target indikator
Indikator ini terdiiri dan terhitung dari “Persentase NSPK bidang permukiman dan
kumulatif ketercapaian output Tanggap perumahan” yang ditetapkan pada tahun
Darurat/Kebutuhan Mendesak tahun 2020- 2022. Hal ini disebabkan adanya beberapa

164 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

NSPK yang tidak diterbitkan karena mendapatkan bimbingan teknik bidang


kebijakan penyesuaian belanja (refocusing) permukiman dan perumahan dibandingkan
untuk penanganan pandemi COVID-19 dengan jumlah seluruh jabatan fungsional
yang berdampak pada penyesuaian dan di Ditjen Cipta Karya;
pengalihan anggaran untuk kegiatan lain
di tahun sebelumnya; 10. Sasaran Kegiatan 5.4 (SK 5.4) yaitu peningkatan
b. Indikator “Persentase rekomendasi kepatuhan intern dan manajemen risiko dalam
teknis keandalan bangunan gedung dan penyelenggaraan infrastruktur permukiman
kawasan permukiman” telah memenuhi dengan capaian realisasi sebesar 76,39%
target yang ditetapkan dengan capaian (target pada tahun 2022 sebesar 60%), memiliki
sebesar 75,23% (target pada tahun 2022 kinerja realisasi sebesar 127% serta penyerapan
sebesar 60%). Indikator ini terdiri dan anggaran untuk ketercapaian sasaran kegiatan
terhitung dari kumulatif output Fasilitasi ini mencapai 99,41% (berdasarkan status 31
Keandalan Bangunan Gedung dan Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring
Kawasan Permukiman tahun 2020 – 2022 PUPR). Terdapat 2 indikator sasaran kegiatan
dibandingkan dengan target total tahun yang mendukung SK 5.4 yaitu:
2024. Pada tahun 2022, output Fasilitasi a. Indikator “Persentase pembinaan dan
Kenadalan Bangunan Gedung dan Kawasan pengembangan kepatuhan intern dan
Permukiman memiliki capaian sebesar 45 manajemen risiko dalam penyelenggaraan
rekomendasi teknis (target tahun 2022 infrastruktur permukiman” telah memenuhi
sebesar 40 rekomendasi teknis) atau telah target yang ditetapkan dengan capaian
memenuhi target yang ditetapkan dengan sebesar 60,38% (target pada tahun 2022
kinerja sebesar 112%; sebesar 60%) dengan kinerja sebesar
c. Indikator “Persentase penyediaan data dan 100,63%;
sistem informasi yang berkualitas” telah b. Indikator “Persentase pengendalian
memenuhi target yang ditetapkan dengan kepatuhan intern dan manajemen risiko
capaian sebesar 110% (target pada tahun dalam penyelenggaraan infrastruktur
2022 sebesar 100%) atau kinerja sebesar permukiman” telah memenuhi target yang
110%. Indikator ini terdiri dan terhitung ditetapkan dengan capaian sebesar 92,40%
dari capaian output Pengelolaan Data dan (target pada tahun 2022 sebesar 40%)
Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman dengan kinerja sebesar 231%.
yang memiliki capaian sebesar 4 laporan
(target pada tahun 2022 sebesar 4 Berdasarkan DIPA awal tanggal 17 November
laporan) atau telah memenuhi target yang 2022, alokasi anggaran Direktorat Jenderal Cipta
ditetapkan; serta Karya Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar
d. Indikator “Persentase dukungan Rp12.510.140.000,00 dan setelah beberapa
pengembangan kompetensi dan kontribusi kali perubahan/revisi, alokasi anggaran pada
jabatan fungsional bidang permukiman” Direktorat Jenderal Cipta Karya menjadi sebesar
telah memenuhi target yang ditetapkan Rp17.600.515.102.000,00 pada akhir tahun 2022,
dengan capaian sebesar 72,96% (target anggaran tersebut dapat terserap sebesar Rp.
pada tahun 2022 sebesar 60%) atau kinerja 16.668.749.084.000,00 (94,71%). Rincian alokasi
sebesar 121,6, dimana capaian didapatkan dan penyerapan anggaran per direktorat dapat
dari jumlah jabatan fungsional yang dilihat pada tabel 4.4.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 165


Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.4 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022
ANGGARAN (X Rp. 1.000)
KINERJA
UNIT KERJA ESELON II PAGU (SESUAI REVISI REALISASI (E-MON (%)
TERKAHIR 28/10/202) STATUS 31 DES 2022
1. Sekretariat Direktorat Jenderal 730.097.527 719.056.366 98,49
2. Direktorat Sistem dan Strategi 593.807.915 235.525.358 39,66
Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman
3. Direktorat Bina Penataan Bangunan 4.181.262.120 4.012.050.464 95,95
4. Direkorat Pengembangan Kawasan 2.855.763.084 2.631.923.996 92,16
Permukiman
5. Direktorat Sanitasi 2.845.582.604 2.797.011.893 98,29
6. Direktorat Air Minum 2.810.079.082 2.714.670.739 96,60
7. Direktorat Prasarana Strategis 3.464.730.639 3.444.643.331 99,42
8. Direktorat Bina Teknik Permukiman dan 101.496.258 96.275.417 94,86
Perumahan
9. Direktorat Kepatuhan Internal 17.695.873 17.591.520 99,41
TOTAL 17.600.515.102 16.668.749.084 94,71
Sumber: Aplikasi e-Imonitoring Kementerian PUPR status 31 Desember 2022

Penjelasan Capaian Realisasi Anggaran di membutuhkan masa-masa untuk


lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun beradaptasi;
Anggaran 2022 sebagai berikut: b. Proses verifikasi hibah dan penandatanganan
Berita Acara Serah Terima (BAST) aset
Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya terkendala pada penolakan yang dilakukan
1. Analisis penyebab permasalahan dalam oleh beberapa Pemerintah Daerah/Kota
penyerapan anggaran dan pelaksanaan terhadap proses serah terima infrastruktur
kegiatan. yang telah dibangun;
Penyerapan anggaran Sekretariat Direktorat c. Kurang maksimalnya penilaian Indikator
Jenderal Cipta Karya berdasarkan alokasi Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) satuan
anggaran sebesar Rp. 730.097.527.000,00 kerja baik di lingkungan Unit Organisasi
dengan penyerapan mencapai 98,49% atau Direktorat Jenderal Cipta Karya maupun di
Rp. 719.056.366.000,00. Adapun beberapa lingkup satuan kerja Sekretariat Direktorat
permasalahan yang menghambat progres Jenderal Cipta Karya dikarenakan hal-hal
penyerapan dan pelaksanaan kegiatan, yaitu: sebagai berikut: adanya beberapa transaksi
a. Adanya perubahan terhadap peraturan dan Retur belanja pegawai dikarenakan adanya
aplikasi perbendaharaan, yang terdiri dari penonaktifan rekening gaji pegawai tanpa
modul anggaran, modul komitmen, modul terlebih dahulu berkoordinasi dengan tim
bendahara, modul aset, modul persediaan gaji Setditjen Cipta Karya, masih kurangnya
dan modul pelaporan. Beberapa modul pemahaman dari pejabat perbendaharaan
tersebut baru diaplikasikan pada masa tata cara perhitungan dan penilaian IKPA
triwulan II 2022 sehingga pengguna satuan kerja; serta

166 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

d. Kendala dan hambatan yang terjadi dalam Direktorat Sistem dan Strategi
pengelolaan bidang kepegawaian adalah Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman
pendistribusian pegawai yang belum 1. Analisis penyebab permasalahan dalam
maksimal sesuai dengan latar belakang penyerapan anggaran dan pelaksanaan
pendidikan dan keahlian, kurangnya kegiatan.
personil dan belum meratanya pembagian
beban kerja, adanya beberapa kasus Pada tahun anggaran 2022, Direktorat
disiplin yang terjadi karena terlambatnya SSPIP memiliki alokasi anggaran sebesar Rp
laporan dari pihak pengelola kepegawaian 593.807.915.000,00 dan melakukan penyerapan
provinsi. anggaran sebesar Rp 235.525.358.000,00 atau
sebesar 39,66%. Adapun beberapa kendala
2. Alternatif solusi yang dilakukan Setditjen Cipta yang menghambat progres penyerapan
Karya dalam mengatasi permasalahan tersebut dan pelaksanaan kegiatan Direktorat Sistem
yaitu: dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur
a. melakukan kegiatan jemput bola kepada Permukiman, sebagai berikut:
BPPW Provinsi atau melakukan clustering a. Banyaknya revisi anggaran yang terjadi
wilayah dalam melaksanakan kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan berakibat
verifikasi hibah agar target verifikasi dapat pada dinamika kegiatan yang terjadi;
tercapai, terus menerus melakukan fasilitasi b. Masih banyak kelengkapan data dukung
proses hibah kepada BPPW Provinsi, revisi anggaran dan pengajuan izin/
menetapkan target hibah kepada masing- rekomposisi MYC yang belum sesuai
masing BPPW Provinsi, dan memberikan ketentuan serta kurangnya informasi
apresiasi kepada BPPW Provinsi dalam untuk satker terhadap karwas sehingga
pemenuhan target yang ditetapkan; menyebabkan pagu minus saat revisi
b. Untuk meningkatkan pencapaian nilai anggaran;
outcome IKPA, pengelolaan bidang c. Masih adanya kesalahan penggunaan mata
keuangan harus memperhatikan proses anggaran pengeluaran (MAK) pada satker,
perencanaan anggaran terutama anggaran hal ini terlihat dari adanya catatan dalam
pegawai, meminimalisir adanya kesalahan Laporan Hasil Audit (LHA) dengan tujuan
dalam pembuatan SPM dengan melakukan tertentu atas temuan audit operasional
pemeriksaan kembali data dukung sebelum BPKP yang belum disepakati dalam LHA-
pengajuan SPM ke KPPN, secara periodik 336/PW26/2/2021 tanggal 25 Agustus
menghitung tingkat kemajuan aktivitas 2021 dan LHA-338/PW26/2/2021 tanggal
dan capaian output serta memperhatikan 30 Agustus 2021 serta biaya administrasi
gap progres capaian output dengan kegiatan, dimana perlu dipastikan
penyerapan anggaran; serta seluruh kegiatan tahun anggaran 2023
c. Meningkatkan pelayanan bidang direncanakan dan dianggarkan sesuai
administrasi kepegawaian kepada seluruh ketentuan;
pegawai Direktorat Jenderal Cipta Karya d. Pada kegiatan koordinasi pengadaan
dengan menyusun SOP pelayanan tanah yaitu belum tersedianya lahan (clean
prima, seperti menentukan batas waktu and clear) yang akan digunakan untuk
pemberian pelayanan kepegawaian. pembangunan infrastruktur permukiman
dan Ibu Kota Negara (IKN) akibat adanya

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 167


Akuntabilitas Kinerja

permasalahan perizinan lahan, penolakan melakukan pendampingan terhadap


masyarakat, keterlambatan pembayaran, pelaksanaan pengadaan tanah;
dan kurang lengkapnya pengurusan e. Dalam rangka optimalisasi verifikasi
administrasi. Sehingga kondisi ini dan pemenuhan readiness criteria sesuai
memberikan pengaruh terhadap proses timeline, maka (i) perlu memastikan
pengadaan lahan IKN yang direncanakan komitmen stakeholder melalui dokumen
pada tahun 2022 yang batal terlaksana. Hal kesepakatan sesuai dengan peraturan yang
ini memberikan pengaruh besar terhadap berlaku serta (ii) melibatkan secara aktif
capaian penyerapan anggaran Dit. SSPIP; balai PPW provinsi dalam koordinasi secara
e. Verifikasi terhadap pemenuhan readiness berkala dengan stakeholder, khususnya
criteria usulan kegiatan pinjaman dan pemerintah daerah untuk memantau
hibah luar negeri sampai dengan tingkat progres dan verifikasi pemenuhan readiness
pemerintah daerah (kabupaten/kota) belum criteria sesuai lini masa yang tercantum
dapat dilakukan secara optimal disebabkan dalam dokumen kesepakatan;
keterbatasan sumber daya; serta f. Dalam rangka peningkatan kepatuhan
f. Pengelolaan administrasi pinjaman dan administrasi pengelolaan pinjaman dan
hibah luar negeri serta proses penyusunan hibah luar negeri maka sedang disusun
telaah dan rekomendasi usulan revisi pedoman pengelolaan PHLN.
anggaran sumber dana pinjaman dan
hibah luar negeri belum dapat dilakukan Direktorat Bina Penataan Bangunan
secara optimal, disebabkan belum adanya 1. Analisis penyebab permasalahan dalam
pedoman pengelolaan PHLN di tingkat penyerapan anggaran dan pelaksanaan
internal unit organisasi. kegiatan
2. Alternatif solusi yang telah dilakukan dalam
mengatasi permasalahan penyerapan Pada akhir tahun 2022, penyerapan anggaran
anggaran dan pelaksanaan kegiatan Direktorat Bina Penataan Bangunan mencapai
a. Melakukan pembinaan teknis revisi 95,95% atau Rp 4.012.050.464.000,00
anggaran kepada unit-unit pelaksana revisi dari alokasi anggaran sebesar Rp
anggaran serta melakukan pendampingan 4.181.262.120.000,00. Adapun beberapa
penyiapan kelengkapan dokumen permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut:
pendukung revisi anggara, pengusulan a. Proses lelang yang memakan waktu lama
anggaran dan pengajuan MYC; sehingga berakibat pada keterlambatan
b. Penyusunan SOP yang tengah dilakukan beberapa kegiatan yang akan dikontrak
untuk penganggaran dan mekanisme revisi dan realisasi keuangan yang berjalan tidak
untuk penanganan tanggap darurat; sesuai rencana, khusunya paket kegiatan
c. Peningkatan kepatuhan dalam administrasi direktif baru yang datang pertengahan
penugasan dengan melakukan secara tahun;
tertulis; b. Kurangnya ketersediaan anggaran untuk
d. Ditjen Cipta Karya mulai melaksanakan paket-paket kegiatan MYC lanjutan seperti
sosialisasi SE Dirjen Cipta Karya yang PLBN dan lainnya, sehingga dilakukan
mengatur Petunjuk Teknis Pengadaan relaksasi waktu kontrak;
Tanah di Lingkungan Ditjen Cipta c. Adanya penambahan paket kegiatan
Karya kepada seluruh stakeholder serta pembangunan maupun pendukung

168 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

infrastruktur IKN di pertengahan tahun • Dokumen perencanaan teknis yang telah


sehingga proses realisasi terlambat; dilakukan telaah dan evaluasi kesiapannya
d. Terdapat beberapa kegiatan kontraktual oleh Balai PPW;
dan swakelola yang tidak dapat terlaksana • Memperhatikan jadwal tahapan lelang,
di tahun 2022, yaitu: khususnya paket kegiatan kontrak tahun
• Pelaksanaan kegiatan RO (Repeat Order) tunggal (SYC) dan paket yang masih
Rencana Pengembangan Kawasan (RPK) menunggu dokumen perencanaan
Pemerintahan (Government), Pusat di awal tahun, mengingat jangka
Pelayanan Kota (North Civic Center), waktu pelaksanaan lelang tidak dapat
Perumahan Barat (West Residence) KIPP diperkirakan durasinya;
(IKN) yang akan dilaksanakan TA. 2023; • Koordinasi yang intensif dan komunikasi
• Paket kegiatan PLBN Long Midang, Kaltara, yang baik dengan stakeholder terkait
dikarenakan keadaan kahar dan akses khususnya untuk paket kegiatan direktif di
jalan yang tidak tembus menyebabkan daerah lokasi pelaksanaan kegiatan;
mobilisasi terhambat dan pembangunan • Balai PPW lebih selektif dalam menerima
tidak berprogres, sehingga sesuai arahan usulan kegiatan yang bersumber dari
disposisi Menteri PUPR pada tanggal 28 daerah.
September 2022 pekerjaan dihentikan c. Mempercepat pelaksanaan kegiatan
sementara sampai dengan akses jalan kontraktual dan swakelola agar tidak
dapat ditembus; membebani pelaksanaan di akhir tahun
• Paket anggaran MK Pembangunan dan dapat dioptimalkan sisa anggarannya
Bangunan Gedung Dan Kawasan untuk dilaporkan ataupun diproses revisi
Kementerian Koordinator 1, dikarenakan anggarannya.
gagal lelang sehingga paket akan kembali
dilaksanakan pada TA 2023 dengan Direktorat Pengembangan Kawasan
mekanisme lelang dini. Permukiman
1. Analisis penyebab permasalahan dalam
2. Alternatif solusi yang telah dilakukan dalam capaian penyerapan anggaran dan
mengatasi permasalahan penyerapan pelaksanaan kegiatan.
anggaran dan pelaksanaan kegiatan
a. Melaksanakan verifikasi usulan kegiatan Direktorat Pengembangan Kawasan
dengan lebih sistematis, meliputi kesiapan Permukiman telah melaksanakan kegiatan
dokumen perencanaan teknis, readiness pada TA 2022 dengan memanfaatkan
criteria, dan tahapan pelaksanaan kegiatan 92,16% senilai Rp 2.631.923.996.000,00
yang realistis terhadap mekanisme dari pagu anggaran yang tersedia yaitu
pelelangan; dari pagu anggaran revisi sejumlah Rp
b. Mempersiapkan pelelangan paket kegiatan 2.855.763.084.000,00. Adapun beberapa
penataan bangunan dan lingkungan lebih kendala yang menghambat progres
matang dengan memperhatikan beberapa penyerapan anggaran dan pelaksanaan
hal, diantaranya: kegiatan, sebagai berikut:
• Kelengkapan readiness criteria dan a. Penyepakatan delineasi membutuhkan
dokumen pendukung untuk memenuhi waktu yang lebih lama karena berkaitan
persyaratan lelang; dengan koordinasi dan integrasi sektor,

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 169


Akuntabilitas Kinerja

konsep perencanaan dan masterplan, memberikan contoh langkah-langkah dan


ketersediaan lahan, status wilayah, serta metode kerja yang benar/sesuai standar
kelengkapan data; teknis;
b. Perubahan desain dan metode e. Meningkatkan sosialisasi kepada
pelaksanaan konstruksi karena berbagai hal masyarakat dengan memberikan pelatihan-
menyebabkan terlambatnya penyelesaian pelatihan teknis dan cara-cara memelihara
pekerjaan; sarana, prasarana serta media informasi;
c. Mobilisasi sumber daya (material, alat dan serta
tenaga kerja) masih terjadi keterlambatan; f. Meningkatkan pemahaman terkait konsep
d. Terjadi pemindahan kegiatan karena peraturan/NSPK dan kelembagaan bidang
lahan belum siap pada kegiatan yang Kawasan permukiman kepada pemangku
membutuhkan lahan warga; kepentingan terkait.
e. Lemahnya peran serta masyarakat dalam
pemanfaatan dan pengelolaan hasil Direktorat Sanitasi
pembangunan infrastruktur kawasan 1. Analisis penyebab permasalahan dalam
permukiman; serta penyerapan anggaran dan pelaksanaan
f. Koordinasi dan integrasi antar sektor di kegiatan.
pemerintah pusat, pemerintah daerah
serta masyarakat merupakan tantangan Hingga akhir Tahun Anggaran 2022, Direktorat
tersendiri karena masing-masing Sanitasi mampu menyerap anggaran sebesar
stakeholders memiliki tugas, fungsi, target, Rp. 2.797.011.893.000,00 (98,29%) dari
dan kepentingan yang berbeda. pagu yang telah dialokasikan sebesar Rp.
2.845.582.604.000,00. Adapun beberapa
2. Alternatif solusi yang telah dilakukan dalam permasalahan yang dihadapi pada tahun 2022,
mengatasi permasalahan capaian penyerapan sebagai berikut:
anggaran dan pelaksanaan kegiatan. a. Adanya kabupaten/kota yang tidak
a. Melakukan pendampingan pada proses melaksanakan beberapa legiatan DAK
penyusunan konsep perencanaan, desain bidang sanitasi;
arsitektural, Detail Engineering Desain b. Terdapat 59 kabupaten/kota yang tidak
(DED), serta Rencana Anggaran dan Biaya melakukan pelaporan pada aplikasi
(RAB) yang sesuai dengan pedoman dan e-Monitoring tetapi melakukan penyaluran
peraturan perundangan yang berlaku; pada aplikasi OMSPAN;
b. Melakukan analisa secara rutin terhadap c. Dokumen Readiness Criteria yang belum
teknologi/penanganan yang sesuai dengan lengkap sehingga kegiatan tidak dapat
kondisi eksisting yang ada; dilaksanakan pada IPLT Kab. Maros, TPA
c. Memastikan proses penyiapan lahan Kab. Keerom, dan TPA Kab. Sorong serta
kegiatan infrastruktur lebih awal melalui keterlambatan lelang pada kegiatan
konsultasi masyarakat, kelurahan, dan SPALD-T Kota Banda Aceh dan TPA Kab.
Pemda; Seluma;
d. Menyiapkan Fasilitator Teknik dan Askot d. Adanya kendala perizinan pada kegiatan
Infrastruktur untuk melakukan penguatan pembangunan IPAL Boulevard dan perizinan
kepada Tim Pelaksana dan UPL, dengan Heritage Impact Assessment (HIA) pada

170 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

IPAL Kota Banda Aceh, izin pembangunan dilaksanakan telah memenuhi readiness
jaringan pada ruas jalan nasional pada criteria dan Pemerintah Daerah telah
jaringan IPAL Kota Palembang sehingga berkomitmen untuk menerima aset dan
merubah jalur jaringan perpipaan; mengoperasionalkan;
e. Proses pabrikasi dan pengiriman b. Menjamin kesesuaian DED dengan kondisi
barang/peralatan yang melebihi jadwal lahan dan mewajibkan balai melakukan
pelaksanaan yang sudah direncanakan reviu DED untuk menjaga kualitas dokumen
dan terkendala pada unsur TKDN untuk perencanaan dan dokumen lelang serta
pengadaan alat; syarat khusus dan umum pada kontrak;
f. Perubahan lokasi kegiatan IBM yang c. Melakukan penarikan uang muka dan
disebabkan adanya penolakan warga, pencairan termin untuk paket kegiatan
lokasi belum sesuai kriteria teknis; MYC lanjutan pada awal tahun;
g. Adanya performa kontraktor yang kurang d. Melakukan proses pelelangan lebih cepat
optimal terutama pada kegiatan TPA untuk paket-paket yang sudah siap untuk
Kab. Seluma dan paket C-3 Makassar dilaksanakan;
serta kurangnya tenanga kerja untuk e. Melakukan penguatan pengawasan balai
pembangun di lapangan ; melalui kegiatan monitoring dan evaluasi
h. Adanya gap kebutuhan pendanaan dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi;
terhadap alokasi anggaran Direktorat f. Memastikan kesesuaian metode pekerjaan
Sanitasi serta adanya beberapa kegiatan dan kesesuaian petunjuk teknis denhan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik kondisi di lapangan;
dilaksanakan secara MYC dimana g. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
pelaksanaannya masih akan berlanjut pada setempat untuk pelaksanaan kegiatan
tahun berikutnya sehingga perhitungan serta memerintahkan penyedia jasa
capaian baru dapat dilakukan pada saat menggunakan tenaga kerja lokal.
pelaksanaan kegiatan telah diselesaikan;
serta Direktorat Air Minum
i. Terdapat 79 lokasi yang pekerjaan fisik 1. Analisis penyebab permasalahan dalam
melewati TA. 2022 disebabkan karena penyerapan anggaran dan pelaksanaan
pergantian lokasi, proses verifikasi RKM kegiatan.
yang membutuhkan waktu lebih lama,
keterlambatan proses pencairan dan Penyerapan anggaran terhadap pelaksanaan
kondisi cuaca hujan, keterlambatan anggaran Tahun 2022 dapat disampaikan
pembayaran gaji TFL yang menyebabkan bahwa pagu Direktorat Air Minum sebesar
tidak ada biaya operasional dan jarak lokasi Rp. 2.810.079.082.000,00 dengan penyerapan
kegiatan yang tersebar cukup jauh dan anggaran mencapai 96,60% atau sekitar
lain-lain. Rp. 2.714.670.739.000,00 pada akhir tahun
anggaran 2022. Berdasarkan pemantauan
2. Alternatif solusi yang telah dilakukan dalam sepanjang tahun 2022, terdapat 2
mengatasi permasalahan penyerapan permasalahan sepanjang pelaksanaan TA 2022
anggaran dan pelaksanaan kegiatan. yaitu sebagai berikut:
a. Memastikan dan memeriksa yang akan a. Persiapan RC dan Proses Lelang

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 171


Akuntabilitas Kinerja

• Kegiatan penyusunan dan reviu desain kemungkinan gagal kontrak dengan


terkendala terhambatnya proses survey cermat. Kedepannya, perencanaan
dan koordinasi ke pihak terkait (pemda); kegiatan agar disiapkan dengan lebih
• Beberapa kegiatan terkendala lahan yang cermat sehingga meminimalisir adanya
belum bebas; serta revisi DIPA;
• Proses lelang yang dilaksanakan oleh c. Pelaksanaan proses revisi DIPA
BP2JK pelaksanaannya melebihi dari jadwal memperhatikan kebutuhan anggaran
yang ditetapkan dikarenakan beberapa mendesak seperti penanganan bencana
kendala (keterbatasan personil, untuk yang diambil dari sumber kegiatan yang
lelang PHLN memerlukan NOL), sehingga tidak/ belum siap dilaksanakan. Proses
mengakibatkan terlambatnya mulai ini nyatanya efektif dan dapat diambil
pekerjaan. pelajaran untuk pelaksanaan revisi DIPA di
b. Masa Pelaksanaan tahun mendatang; serta
Permasalahan yang sering terjadi pada paket d. Melakukan percepatan pemenuhan
kritis yaitu paket yang deviasi rencana dan readiness criteria, terutama lahan dan Detail
realisasi yang cukup besar. Permasalahan Engineering Design (DED).
keterlambatan pelaksanaan terjadi karena
faktor teknis dan non-teknis. Permasalahan Direktorat Prasarana Strategis
teknis yang sering muncul adalah belum 1. Analisis penyebab permasalahan dalam
keluarnya surat izin pembebasan lahan, izin penyerapan anggaran dan pelaksanaan
perlintasan jalan nasional, izin guna hutan kegiatan.
lindung, izin pembangunan bangunan
dan keterlambatan material. Sedangkan Direktorat Prasarana Strategis memiliki capaian
permasalahan non-teknis yang muncul sebesar 99,42% atau Rp. 3.444.643.331.000,00
sehingga menghambat pelaksanaan dari total pagu sebesar Rp 3.464.730.639.000,00,
pekerjaan adalah penolakan dari warga adapun beberapa permasalahan yang dihadapi
sekitar dan cuaca yang tidak mendukung pada tahun 2022, sebagai berikut:
untuk proses pembangunan. Selain itu a. Proses penganggaran tidak sesuai
selama masa pelaksanaan terdapat kegiatan dengan program yang telah direncanakan
yang putus kontrak dikarenakan penyedia khususnya pada kegiatan PHLN, yang
tidak dapat memenuhi target penyelesaian menyebabkan adanya kekeliruan dalam
pekerjaan sesuai yang dijadwalkan. perhitungan kinerja sesuai Matriks Renstra
2020-2024;
2. Alternatif solusi yang telah dilakukan dalam b. Pemenuhan persyaratan teknis tersebut
mengatasi permasalahan belum optimal karena kurangnya kesadaran
Pemerintah Daerah dalam menerapkan
Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah pedoman teknis ke dalam dokumen
sebagai berikut: perencanaan teknis yang disusun;
a. Mempertimbangkan mekanisme revisi c. Penanganan bersifat Direktif, sehingga
DIPA yang dilakukan secara kolektif dan tidak memiliki masterplan penanganan
memerlukan persetujuan Menteri PUPR,; jangka panjang dan kesulitan dalam
b. Melakukan exercise pemanfaatan menyusun rencana strategis;
sisa anggaran dan mitigasi terhadap

172 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

d. Rendahnya komitmen Pemda dalam h. Melakukan Reviu Desain sesuai


melakukan kegiatan dan mengalokasikan Kebutuhan dan berkolaborasi dengan
anggaran untuk kegiatan operasional dan multistakeholder/BUMN untuk
pemeliharaan pasca konstruksi; meringankan beban Pemerintah Daerah
e. Terdapat perbedaan target yang terdapat dalam menganggarkan dan melaksanakan
di dalam Renstra dan DIPA Terakhir kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan
(Revisi IV) dengan target aktual yang pasca konstruksi;
dilaksanakan Direktorat Prasarana i. Meningkatkan peranan pimpinan secara
Strategis akibat penginputan RKAKL hanya langsung pada saat penyusunan Renstra,
memprioritaskan pagu dan kesulitan dalam PK dan dokumen-dokumen perencanaan
menentukan target Rencana Strategis lainnya serta peranan pimpinan dalam
akibat penanganan bersifat direktif; memantau pencapaian kinerja secara
2. Alternatif solusi yang telah dilakukan dalam berkala.
mengatasi permasalahan penyerapan anggara
dan pelaksanaan kegiatan Direktorat Bina Teknik Permukiman dan
a. Meningkatkan penyerapan anggaran Perumahan
melalui revisi anggaran untuk pemotongan 1. Analisis penyebab permasalahan dalam
sisa anggaran dan sisa lelang; penyerapan anggaran dan pelaksanaan
b. Melakukan monitoring secara ketat kegiatan.
terkait progres pelaksanaan paket fisik di
lapangan; Pada tahun anggaran 2022, realisasi anggaran
c. Mempercepat pencairan termin di KPPN Direktorat Bina Teknik Permukiman dan
untuk paket MYC lanjutan dan pembayaran Perumahan yaitu sebesar Rp. 96.275.417.000,00-
uang muka untuk paket MYC Baru.; dari pagu Rp. 101.496.258.000,00 atau mampu
d. Melakukan pengawasan yang ketat dalam menyerap anggaran sebesar 94,86%. Adapun
proses penganggaran dan memvalidasi beberapa kendala yang menghambat progres
data yang diinput dalam aplikasi RKAKL penyerapan anggaran dan pelaksanaan
sebelum disahkan menjadi dokumen DIPA; kegiatan Direktorat Bina Teknik Permukiman
e. Pembinaan dan soialisasi kepada dan Perumahan tahun anggaran 2022,
Pemerintah Daerah terkait pedoman yaitu pada tahun 2022, secara umum tidak
penyelenggaraan kegiatan di lingkungan terdapat kendala atau permasalahan yang
Direktorat Prasarana Strategis; mempengaruhi ketercapaian pelaksanaan
f. Pembinaan dan soialisasi kepada kegiatan, namun begitu terdapat target
Pemerintah Daerah terkait pedoman pemenuhan NSPK yang di bawah target,
penyelenggaraan kegiatan di lingkungan hal ini karena jumlah capaian NSPK pada
Direktorat Prasarana Strategis; tahun 2020 tidak mencapai target, sehingga
g. Penyusunan dasar hukum yang kuat mempengaruhi perhitungan capaian kumulatif
sebagai dasar penyelenggaraan dan di tahun 2022.
pelaksanaan kegiatan di lingkungan 2. Alternatif solusi yang telah dilakukan dalam
Direktorat Prasarana Strategis; mengatasi permasalahan penyerapan
anggaran dan pelaksanaan kegiatan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 173


Akuntabilitas Kinerja

a. Meningkatkan kinerja penyusunan NSPK melalui optimalisasi peran forum satu


melalui (i) pemilahan konsep NSPK yang data di tingkat pusat dan daerah untuk
siap bahan melalui sinkronisasi dengan mewujudkan satu data di Indonesia;
sektor/pihak pengusul dan (ii) penguatan f. Meningkatkan bimbingan teknis bidang
kapasitas SDM dengan melibatkan pejabat permukiman dan perumahan melalui
fungsional terkait lintas unit kerja; peningkatan metode ajar yang terintegrasi
b. Meningkatkan kapasitas sumber daya dengan penyediaan materi sesuai isu
manusia di BPPW melalui (i) peningkatan terkini yang mengintegrasikan antara studi
kapasitas sumber daya dan (ii) peningkatan kasus dengan pengujian di laboratorium
kapasitas pengelolaan dan pembinaan atau penerapan studio;
jabatan fungsional terkait lintas unit kerja; g. Meningkatkan kolaborasi dengan
c. Meningkatkan kapasitas rekomendasi stakeholders di daerah dalam
teknis keandalan bangunan gedung dan penyelenggaraan habitat secara konkret
kawasan permukiman melalui (i) sosialisasi dan implementatif melalui penerapan best
SE Dirjen Cipta Karya N. 4/SE/DC/2022 practice sesuai isu-isu yang dicanangkan.
tentang Pedoman Evaluasi Dokumen
Perencanaan Teknis Paket Pekerjaan Direktorat Kepatuhan Intern
Konstruksi di Lingkungan Direktorat 1. Analisis penyebab permasalahan dalam
Jenderal Cipta Karya dan (ii) sosialisasi capaian penyerapan anggaran dan
SE Dirjen Cipta Karya No. 8/SE/DC/2022 pelaksanaan kegiatan.
tentang Pedoman Mekanisme Reviu HPS
Infrastruktur di Lingkungan Direktorat Pada tahun 2022, Direktorat Kepatuhan Intern
Jenderal Cipta Karya; memiliki capaian penyerapan anggaran
d. Meningkatkan fasilitasi pengembangan sebesar 99,41% atau Rp 17.591.520.000,00 dari
teknologi dan pengelolaan infrastruktur pagu anggaran sebesar Rp 17.695.873.000,00.
permukiman dan perumahan melalui Adapun beberapa kendala yang menghambat
(i) kebutuhan alih teknologi yang dapat progres penyerapan anggaran dan pelaksanaan
diimplementasikan untuk mendukung kegiatan, sebagai berikut:
pembangunan infrastruktur permukiman a. Kuantitas dan kompetensi SDM untuk
dan perumahan, (ii) pengembangan menunjang Tugas dan Fungsi Direktorat
laboratorium pengujian dalam pelaksanaan Kepatuhan Intern masih terbatas;
pembangunan infrastruktur permukiman b. Proses bisnis kepatuhan intern dan
dan perumahan untuk menjamin mutu manajemen risiko belum terbangun
konstruksi, dan (iii) penyusunan NSPK, dengan baik; serta
rekomendasi teknis, peta gempa dalam c. Belum ada kejelasan Outcome dan Output
mendukung pembangunan infrastruktur Direktorat Kepatuhan Intern yang telah
tahan gempa; disepakati bersama, sehingga Output
e. Meningkatkan pengelolaan data dan bersifat fleksibel dan memungkinkan
sistem informasi infrastruktur permukiman bertambah sesuai dengan kebutuhan.
melalui (i) pengembangan sistem informasi 2. Alternatif solusi yang telah dilakukan dalam
yang cepat, andal, dan akurat dan (ii) mengatasi permasalahan capaian penyerapan
meningkatkan interoperabilitas data anggaran dan pelaksanaan kegiatan.

174 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

a. Peningkatan kapasitas SDM di lingkungan • Proses evaluasi dokumen lelang yang


Direktorat Kepatuhan Intern baik dari segi memakan waktu yang cukup lama;
jumlah maupun kompetensi; • Terlambatnya proses koordinasi dengan
b. Penyusunan Proses Bisnis di Direktorat BP2JK terkait dokumen yang akan
Kepatuhan agar pekerjaan dapat dilelangkan; serta
dilaksanakan sesuai dengan target output • Kurangnya kepatuhan dalam administrasi
dan outcome, mengingat banyaknya dokumen lelang, sehingga memerlukan
kegiatan pembinaan, pemantauan, dan waktu perbaikan yang menyebabkan
pengendalian yang memerlukan kecepatan pergeseran timeline pelaksanaan.
dan ketepatan dalam proses penyelesaian;
c. Klarifikasi dan kesepakatan bersama terkait 3. Masa Pelaksanaan
tugas dan fungsi Direktorat Kepatuhan Permasalahan yang sering terjadi yaitu:
Intern kepada pemangku kepentingan • Pada paket kritis yaitu paket yang deviasi
lain (direktorat lain di lingkungan DJCK) rencana dan realisasi yang cukup besar.
sehingga target pelaksanaan kegiatan Permasalahan keterlambatan pelaksanaan
dapat dicapai dengan efisien dan efektif; terjadi karena faktor teknis dan non-
serta teknis. Permasalahan teknis yang sering
d. Koordinasi pelaksanaan kegiatan antar muncul adalah belum keluarnya surat izin
Unit Kepatuhan Intern di lingkungan pembebasan lahan atau izin pembangunan
Kementerian PUPR agar tidak terjadi bangunan dan keterlambatan material.
ketimpangan perlakuan Direktorat Sedangkan permasalahan non-teknis
Kepatuhan Intern terhadap pelaksanaan yang muncul sehingga menghambat
kegiatan. pelaksanaan pekerjaan adalah penolakan
dari warga sekitar dan cuaca yang tidak
Secara umum dan merangkum beberapa kendala mendukung untuk proses pembangunan;
yang dihadapi oleh Direktorat Jenderal Cipta • Selain itu permasalahan terkait dengan
Karya dalam pencapaian output dan outcome di pasokan material (bahan dan peralatan)
Tahun 2022, sebagai berikut: yang kerap terlambat atau kehabisan
1. Persiapan Lelang stok ketersediaannya. Kondisi ini sangat
Persiapan lelang yang tidak maksimal seperti mempengaruhi timeline waktu pelaksanaan
penyiapan dokumen lelang, dokumen kegiatan yang mundur. Apalagi dengan
perencanaan yang membutuhkan waktu adanya kebijakan penggunaan Produk
serta pemenuhan readiness critera yang Dalam Negeri (PDN) yang tentu akan
belum maksimal menyebabkan jadwal lelang memerlukan penyesuaian dalam mencari
terlambat, persoalan lahan yang belum atau mensubstitusi material atau alat yg
clear and clean, serta penguatan komitmen selama ini digunakan agar melewati batas
Pemerintah Daerah terhadap pelaksanaan minimum PDN tersebut;
kegiatan.
2. Proses Lelang
Permasalahan selama proses pelelangan yaitu
sebagai berikut:

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 175


Akuntabilitas Kinerja

Penataan Kawasan Archipelago dan Menara Pandang di Kawasan TMII

• Kurangnya monitoring dan evaluasi 4. Target angka Renstra yang terlalu rendah
yang dilakukan oleh Balai PPW, sehingga Di beberapa outcome atau output yang
kendala–kendala pelaksanaan kegiatan ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
yang terjadi belum ditanggapi secara cepat Ditjen Cipta Karya, memiliki angka target
dan tepat. yang terlalu rendah dan berakibat pada angka
• Koordinasi dengan stakeholder yang capaian melambung tinggi. Hal ini disebabkan
berperan dalam pelaksanaan kegiatan karena adanya penambahan tugas dan
masih kurang, sehingga banyak ditemukan kegiatan yang sifatnya direktif sehingga angka
miskomunikasi atau misinformasi yang target perlu disesuaikan dan menjadi usulan
membuat pelaksanaan kegiatan baik perubahan dalam Review Renstra pada tahun
administratif, keuangan dan fisik menjadi 2022.
terhambat.

176 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

4.2 PERBANDINGAN KINERJA Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan


ORGANISASI Infrastruktur Permukiman
Dari tiga outcome Direktorat Sistem dan Strategi
4.2.1 Capaian Kinerja Organisasi Direktorat Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman,
Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 dengan seluruhnya belum memenuhi target renstra,
Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya yaitu “tingkat implementasi perencanaan
2020-2024 penyelenggaraan infrastruktur permukiman”, “nilai
Perbandingan kinerja organisasi Direktorat kinerja anggaran”, serta “nilai realisasi penyiapan
Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 dengan Renstra kegiatan kerjasama dan bantuan luar negeri”. Hal
adalah sebagai berikut: ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
• Pada outcome 1, capaian realisasinya sangat
Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya dipengaruhi oleh capaian seluruh outcome dan
Pada tahun 2022, Sekretariat Direktorat Jenderal output Direktorat Jenderal Cipta Karya;
Cipta karya memiliki 5 indikator outcome dan • Pada outcome 2, capaian realisasi belum
6 indikator output, dimana untuk outcome memenuhi target karena penyerapan
2 indikator belum memenuhi target yang anggaran yang belum maksimal akibat adanya
ditetapkan dalam Renstra, yaitu “Tingkat Kualitas dinamika revisi anggaran yang menyebabkan
Pembinaan dan Pengelolaan Tata Naskah Dinas, pelaksanaan kegiatan kurang optimal,
Kearsipan, Penatausahaan Barang Milik Negara, keterlambatan dalam lelang hingga batal
dan Pengelolaan Ketatausahaan” dan “Tingkat lelang yang kemudian dilakukan relaksasi;
Kinerja Pelaksanaan Anggaran”, sedangkan 3 serta
outcome lainnya telah mencapai target yang telah • Pada outcome 3, capaian realisasi belum
ditetapkan. Permasalahan yang menghambat memenuhi target karena belum adanya
pencapaian target outcome yaitu adanya kesiapan readiness criteria terhadap beberapa
permasalahan pada verifikasi hibah dan serah kegiatan pinjaman luar negeri yang berakibat
terima aset karena beberapa pemerintah daerah belum bisa diusulkan dalam green book dan
menolak untuk penandatanganan BAST serta progres kinerja pinjaman luar negeri on-going
kurang maksimalnya penilaian Indikator Kinerja yang kurang baik.
Pelaksanaan Anggaran (IKPA) satuan kerja, karena
transaksi Retur belanja pegawai dikerenakan Sementara untuk capaian indikator output
adanya penonaktifan rekening gaji pegawai seluruhnya telah memenuhi target yang
tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan ditetapkan dalam renstra.
tim gaji Setditjen Cipta Karya, masih kurangnya
pemahaman dari pejabat perbendaharaan tata Direktorat Bina Penataan Bangunan
cara perhitungan dan penilaian IKPA satuan kerja. Direktorat Bina Penataan Bangunan mendukung
Sementara untuk indikator output seluruhnya ketercapaian 2 indikator sasaran program yang
telah mencapai target yang ditetapkan dalam menjadi bagian dari indikator sasaran program
renstra. Direktorat Jenderal Cipta Karya (outcome Ditjen
Cipta Karya), yaitu “Persentase kab/kota yang
terfasilitasi implementasi penyelenggaraan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 177


Akuntabilitas Kinerja

bangunan gedung yang tertib dan andal” dengan memiliki target 62,98% dan telah tercapai pada
target 100% dan “Persentase inisiasi penerapan tahun 2022. Outcome tersebut (Indikator kinerja
bangunan gedung hijau” dengan target 60%, kegiatan) dijabarkan dari perhitungan rerata 2 sub
dimana keduanya telah mencapai target kinerja outcome (indikator kegiatan), yaitu: “Persentase
yang ditetapkan pada tahun 2022. dokumen keterpaduan perencanaan kawasan
Sementara Direktorat Bina Penataan Bangunan permukiman” dengan target 62% dan “Persentase
memiliki 1 outcome (indikator Kinerja Kegiatan), peningkatan kualitas kawasan permukiman”
yaitu “meningkatnya kualitas penyelenggaraan dengan target 64,41%. Kedua indikator tersebut
bangunan gedung dan penataan bangunan” telah memenuhi target yang ditetapkan pada
yang telah memenuhi target pada tahun 2022, tahun 2022. Semaentara itu untuk target output
dimana outcome ini terdiri dan terhitung dari pada tahun 2022 terdapat 4 output yang seluruhnya
3 sub outcome (indikator kinerja kegiatan) telah memenuhi target yang ditetapkan pada
diantaranya, “Persentase kab/kota yang terfasilitasi tahun 2022.
implementasi penyelenggaraan bangunan
gedung yang tertib dan andal”, “Persentase Direktorat Sanitasi
dukungan pengembangan penyelenggaraan Direktorat Sanitasi memiliki 2 outcome yang
bangunan gedung”, dan “Persentase dukungan merupakan target indikator sasaran program
pengembangan penyelenggaraan penataan yang menjadi bagian dari target indikator sasaran
bangunan dan lingkungan” yang keseluruhan telah program (outcome) Direktorat Jenderal Cipta
mencapai target yang ditetapkan dalam renstra, Karya, yaitu “Persentase rumah tangga dengan
bahkan melebihi target. Capain ini dikarenakan akses air limbah domestik layak dan aman”
adanya kegiatan-kegiatan yang bersifat direktif dengan target 82,07% akses layak dan 13% akses
dan prioritas yang dilaksanakan Direktorat BPB, aman serta “Persentase rumah tangga dengan
sehingga meningkatkan realisasi capaian outcome akses sampah yang terkelola di perkotaan”
Direktorat BPB pada tahun 2022. Sementara untuk dengan target 84,41%, kedua outcome ini belum
capaian output Direktorat BPB seluruhnya telah memenuhi target yang ditetapkan pada tahun
mencapai target renstra yang ditetapkan pada 2022. Sementara itu, Direktorat Sanitasi memiliki
tahun 2022. 3 outcome berdasarkan pada Indikator Kinerja
Kegiatan, diantaranya “Persentase rumah tangga
Direktorat Pengembangan Kawasan yang terlayani prasarana dan sarana air limbah
Permukiman domestik layak dan aman” dengan target 77,64%
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman akses aman dan 8,77% akses layak, “Persentase
memiliki satu target indikator sasaran program rumah tangga yang sampahnya terkelola (baik
yang menjadi bagian dari target indikator sasaran melalui penanganan maupun pengurangan)
program (outcome) Direktorat Jenderal Cipta Karya, di perkotaan” dengan target 65,96%, serta
yaitu “Persentase luasan kawasan permukiman yang “Persentase rumah tangga yang terlayani
ditingkatkan kualitasnya” dengan target 64,41% infrastruktur drainase lingkungan” dengan
dan telah memenuhi target yang ditetapkan pada target 55%. Terdapat perbedaan antara target
tahun 2022. Sementara pada tingkat Direktorat, dari “Persentase rumah tangga yang terlayani
Direktorat PKP memiliki satu outcome (Indikator prasarana dan sarana air limbah domestik layak
Kinerja Kegiatan) yaitu “Meningkatnya keterpaduan dan aman” yang menjadi indikator sasaran
perencanaan dan kualitas kawasan permukiman” program (outcome) Ditjen Cipta Karya dengan

178 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

indikator kinerja kegiatan (outcome) Direktorat Direktorat Prasarana Strategis


Sanitasi karena pada Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Prasarana Strategis memiliki satu
dihitung berdasarkan pada realisasi kegiatan outcome yang merupakan indikator sasaran
yang menggunakan dana APBN, sedangkan program (outcome) Ditjen Cipta Karya, yaitu
pada Indikator Sasaran Program dihitung dengan “Persentase sarana prasarana strategis yang
menggabungkan antara dana APBN, DAK, CSR ditingkatkan”, dimana outcome tersebut belum
hingga alternatif lainnya. Dari ketiga indikator memenuhi target renstra. Outcome tersebut juga
kinerja kegiatan (outcome) hanya Persentase merupakan rerata dari gabungan 2 indikator
rumah tangga yang terlayani prasarana dan kinerja kegiatan (outcome) Direktorat Prasarana
sarana air limbah domestik layak yang memenuhi Strategis, yaitu “Meningkatnya kualitas sarana
target yang ditetapkan, indikator lainnya belum prasarana olahraga dan pasar” yang terdiri dari
memenuhi target renstra. Untuk capaian output 3 sub indikator dan 4 output dan “Meningkatnya
kegiatan Direktorat Air Minum, terdapat 4 output kualitas sarana prasarana pendidikan” yang terdiri
yang memenuhi target dan 3 output lainnya dari 7 output.
tidak memenuhi target. Capaian ini disebabkan
karena adanya lanjutan pelaksanaan MYC Secara umum, indikator “Meningkatnya kualitas
sehingga capaian belum terhitung pada tahun sarana prasarana olahraga dan pasar” belum
ini serta gap pendanaan yang mempengaruhi memenuhi target renstra, untuk 3 sub indikator
ketidakoptimalan pelaksanaan kegiatan. yang memenuhi target renstra terdapat
2 indikator dan 1 indikator lainnya belum
Direktorat Air Minum memenuhi. Sedangkan “Meningkatnya kualitas
Direktorat Air Minum memilikisatu outcome yang sarana prasarana pendidikan” belum memenuhi
merupakan Indikator Sasaran Program (outcome) target renstra. Hal ini disebabkan karena untuk
Ditjen Cipta Karya, yaitu “Persentase rumah Namun secara pencapaian target, tahun 2021
tangga dengan akses air minum layak (jaringan belum memenuhi target kinerja yang ditetapkan
perpipaan)” dengan target 95,90% akses air minum dibandingkan pada tahun 2020. Hal ini disebabkan
layak dan 27,10% jaringan perpipaan. Sementara karena proses penganggaran tidak sesuai dengan
Direktorat Air Minum memiliki satu Indikator program yang telah direncanakan khususnya
Kinerja Kegiatan (outcome), yaitu “Persentase pada kegiatan PHLN, yang menyebabkan adanya
rumah tangga dengan akses air minum Jaringan kekeliruan dalam perhitungan kinerja sesuai Matriks
Perpipaan (JP)” dengan target 27,10%. Indikator Renstra 2020-2024, pemenuhan persyaratan
tersebut belum memenuhi target renstra yang teknis tersebut belum optimal karena kurangnya
ditetapkan. Sedangkan untuk output kegiatan, 3 kesadaran Pemerintah Daerah dalam menerapkan
output kegiatan telah memenuhi target renstra pedoman teknis ke dalam dokumen perencanaan
yang ditetapkan dan 4 output lainnya belum teknis yang disusun, serta terdapat perbedaan
memenuhi. Capaian ini disebabkan karena adanya target yang terdapat di dalam Renstra dan DIPA
lanjutan pelaksanaan MYC sehingga capaian belum Terakhir (Revisi IV) dengan target aktual yang
terhitung pada tahun ini serta gap pendanaan yang dilaksanakan Direktorat Prasarana Strategis akibat
mempengaruhi ketidakoptimalan pelaksanaan penginputan RKAKL hanya memprioritaskan pagu
kegiatan. dan kesulitan dalam menentukan target Rencana
Strategis akibat penanganan bersifat direktif.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 179


Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Direktorat Kepatuhan Intern


Perumahan Direktorat Kepatuhan Intern memiliki satu
Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Indikator Kinerja Kegiatan (outcome) yaitu
Perumahan memiliki satu outcome yang “Meningkatnya kepatuhan intern dalam
merupakan Indikator Kinerja Kegiatan, yaitu penyelenggaraan infrastruktur permukiman”
“Meningkatnya kualitas pembinaan teknis dengan target sebesar 60% pada tahun 2022,
dalam penyelenggaraan perumahan dan dimana telah memenuhi target renstra yang
infrastruktur permukiman”, dimana indikator ini telah ditetapkan. Indikator Kinerja kegiatan terdiri
telah memenuhi target renstra yang ditetapkan dan terhitung dari gabungan dua sub Indikator
pada tahun 2022. Outcome ini juga merupakan Kinerja Kegiatan (outcome) yaitu “Persentase
gabungan rerata dari 4 sub outcome, dimana pembinaan dan pengembangan kepatuhan intern
1 sub outcome tidak terpenuhi dan 3 lainnya dan manajemen risiko dalam penyelenggaraan
telah terpenuhi. Hal ini disebabkan karena pada infrastruktur permukiman” dan “Persentase
tahun 2022, capaian NSPK bidang permukiman pengendalian kepatuhan intern dan manajemen
dan perumahan telah memenuhi target yang risiko dalam penyelenggaraan infrastruktur
ditetapkan. Namun begitu, metode perhitungan permukiman” yang keduanya telah memenuhi
kumulatif yang digunakan membuat capaian target renstra yang ditetapkan pada tahun 2022.
persentase kurang dari target yang ditetapkan Sementara untuk ouput kegiatan seluruhnya telah
pada tahun 2022. Hal ini karena pada tahun 2020, mencapai target pada tahun 2022.
NSPK yang dihasilkan tidak mencapai target yang
ditetapkan, sehingga mempengaruhi jumlah
kumulatifnya.

Tabel 4.5 Penjelasan Target dan Realisasi Sasaran Kinerja Sesuai Renstra
Direktorat Jenderal Cipta Karya 2020-2024

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

SASARAN PROGRAM:
Meningkatnya pelayanan
infrastruktur perumahan dan
permukiman yang layak dan aman
INDIKATOR KINERJA PROGRAM: Adanya kebijakan penyesuaian
Persentase peningkatan dan pengalihan anggaran untuk
pelayanan infrastruktur kegiatan prioritas, relaksasi
permukiman yang layak dan aman kegiata SYC menjadi MYC, dan
melalui pendekatan smart living permasalahan teknis lainnya,
---- dihitung dari rerata gabungan % 80,07 76,41 √ seperti RC yang membuat
indikator: keterlambatan pelaksanaan
kegiatan berdampak pada
capaian realisasi Direktorat
Jenderal Cipta Karya yang belum
memenuhi target

180 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

KEGIATAN 1: PENYELENGGARAAN
PERMUKIMAN DAN BANGUNAN
GEDUNG
SASARAN KEGIATAN 1.1:
Meningkatnya keterpaduan
perencanaan dan kualitas
kawasan permukiman
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN: Persentase
peningkatan keterpaduan
perencanaan dan kualitas % 62,98 229,2 √ Target tercapai
kawasan permukiman ----
dihitung dari rerata gabungan
indikator:
1. Persentase dokumen Target tercapai
keterpaduan Adanya penambahan kegiatan
perencanaan kawasan direktif pada tahun 2022
% 62 75 √
permukiman mempengaruhi pencapaian
realisasi yang melebihi target
yang ditetapkan

2 Persentase peningkatan Target tercapai


kualitas kawasan Adanya penambahan kegiatan
permukiman direktif pada tahun 2022
% 64,41 383,37 √
mempengaruhi pencapaian
realisasi yang melebihi target
yang ditetapkan
SASARAN KEGIATAN 1.2:
Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan bangunan
gedung dan penataan bangunan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN: Persentase Target tercapai
peningkatan kualitas Adanya penambahan
penyelenggaraan bangunan % 80 442,5 √ pelaksanaan kegiatan secara
gedung dan penataan direktif membuat capaian
bangunan ---- dihitung dari melebihi target yang ditetapkan
rerata gabungan indikator:
1. Persentase kab/
kota yang terfasilitasi
implementasi Target tercapai
% 100 100 √
penyelenggaraan
bangunan gedung yang
tertib dan andal

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 181


Akuntabilitas Kinerja

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

2. Persentase dukungan Target tercapai


pengembangan Adanya penambahan kegiatan
penyelenggaraan direktif pada tahun 2022
% 60 1.059,80 √
bangunan gedung mempengaruhi pencapaian
realisasi yang melebihi target
yang ditetapkan
3. Persentase dukungan
pengembangan
penyelenggaraan % 60 61 √ Target tercapai
penataan bangunan dan
lingkungan
SASARAN KEGIATAN 1.3:
Meningkatnya kualitas sarana
prasarana olahraga dan pasar
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN: Persentase
peningkatan kualitas sarana
prasarana olahraga dan pasar % 79,26 1.488,89 √ Target Tercapai
yang tertib dan andal ---
dihitung dari rerata gabungan
indikator:
1. Persentase sarana
prasarana olahraga yang % 100 330 √ Target tercapai
tertib dan andal
2. Persentase sarana Terdapat 5 Pasar yang
prasarana pasar yang dilaksanakan secara MYC 2021-
tertib dan andal 2023 dan 2 Pasar dilaksanakan
secara MYC 20222-2023.
% 77,78 66,67 √
Penanganan dilakukan
berdasarkan usulan pemda/
direktif presiden/direktif menteri/
kunjungan kerja
3. Persentase sarana
prasarana strategis
% 60 4.070 √ Target tercapai
lainnya yang tertib dan
andal
KEGIATAN 2: PEMBANGUNAN
DAN REHABILITASI PRASARANA
PENDIDIKAN
SASARAN KEGIATAN 2.1:
Meningkatnya kualitas sarana
prasarana pendidikan

182 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

INDIKATOR KINERJA Sasaran Kegiatan 2.1 belum


KEGIATAN: Persentase tercapai dikarenakan di tahun
peningkatan kualitas sarana 2022 prioritas alokasi anggaran
prasarana pendidikan yang digunakan untuk kegiatan PTN
tertib dan andal --- dihitung dan PTKIN yang bersifat direktif
dari indikator: dan commited, kegiatan OPOR,
serta alokasi fungsi pendidikan
yang diberikan kepada DJCK pada
tahun ini tidak hanya digunakan
untuk kegiatan Direktorat PS
saja, tetapi juga digunakan
oleh Direktorat Sanitasi untuk
% 68,11 47,05 √ pembangunan sarana cuci tangan
pakai sabun (CTPS),dsb; Direktorat
BPB untuk Pembangunan Papua
Youth Creative Hub Papua Muda
Inspiratif, Pembangunan Fasilitas
Sains Teknologi Herbal dan
Hortikultura (TSTH2) Pollung, dsb;
Direktorat PKP untuk Penataan
Kawasan Koridor Pedestrian
Kota Surakarta, Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Kawasan Kota Lama Kesawan
Kota Medan, dsb.
1. Persentase sarana Sasaran Kegiatan 2.1 belum
prasarana pendidikan tercapai dikarenakan di tahun
yang tertib dan andal 2022 prioritas alokasi anggaran
digunakan untuk kegiatan PTN
dan PTKIN yang bersifat direktif
dan commited, kegiatan OPOR,
% 68,11 47,05 √
serta alokasi fungsi pendidikan
yang diberikan kepada DJCK pada
tahun ini tidak hanya digunakan
untuk kegiatan Direktorat PS
saja, tetapi juga digunakan oleh
Direktorat Sanitasi

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 183


Akuntabilitas Kinerja

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

untuk pembangunan sarana


cuci tangan pakai sabun
(CTPS),dsb; Direktorat BPB
untuk Pembangunan Papua
Youth Creative Hub Papua Muda
Inspiratif, Pembangunan Fasilitas
Sains Teknologi Herbal dan
Hortikultura (TSTH2) Pollung, dsb;
Direktorat PKP untuk Penataan
Kawasan Koridor Pedestrian
Kota Surakarta, Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Kawasan Kota Lama Kesawan
Kota Medan, dsb.
KEGIATAN 3: PENYELENGGARAAN
AIR MINUM YANG LAYAK
SASARAN KEGIATAN 3.1:
Meningkatnya kontribusi
pemenuhan akses air minum
jaringan perpipaan
INDIKATOR KINERJA anggaran yang tersedia lebih kecil
KEGIATAN: Persentase dengan kebutuhan pendanaan
peningkatan kontribusi berdasarkan resntra, sehingga
% JP 22,92 22,06 √
pemenuhan akses air minum prioritasi kegiatan dilakukan
jaringan perpipaan---- berdasarkan pada kemendesakan
dihitung dari indikator: dan ke-strategis-annya
1 Persentase rumah tangga anggaran yang tersedia lebih kecil
dengan akses air minum dengan kebutuhan pendanaan
Jaringan Perpipaan (JP) berdasarkan resntra, sehingga
% JP 22,92 22,06 √
prioritasi kegiatan dilakukan
berdasarkan pada kemendesakan
dan ke-strategis-annya
KEGIATAN 4: PENYELENGGARAAN
SANITASI YANG LAYAK
SASARAN KEGIATAN 4.1:
Meningkatnya kontribusi
pemenuhan akses sanitasi
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN: Persentase
peningkatan kontribusi
pemenuhan akses sanitasi ----
dihitung pada masing-masing
indikator:

184 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

1. Persentase rumah tangga 78,22


77,04
yang terlayani prasarana Akses
Akses
dan sarana air limbah Layak
Layak (Ter
domestik layak dan aman (Ter-
% masuk √ Target tercapai
masuk
8,77%
8,6%
Akses
Akses
Aman)
Aman)
2. Persentase rumah
tangga yang sampahnya masih terdapat kegiatan MYC
terkelola (baik melalui yang perhitungan outputnya
% 65,96 64,25 √
penanganan maupun belum bisa dilakukan pada tahun
pengurangan) di 2022
perkotaan
3. Persentase rumah Pada tahun 2022, tidak terdapat
tangga yang terlayani kegiatan pembangunan
infrastruktur drainase drainase lingkungan, karena gap
lingkungan pendanaan dan prioritasi kegiatan
pencapaian sasaran pengelolaan
% 55 44,38 √ air limbah dan pengelolaan
persampahan, sehingga belum
dapat menambah angka
capaian pembangunan drainase
lingkungan yang tercantum pada
tabel
KEGIATAN 5: PENYELENGGARAAN
PEMBINAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN 5.1:
Meningkatnya kinerja
perencanaan, pemrograman,
dan evaluasi infrastruktur
permukiman
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN: Persentase
peningkatan kinerja
perencanaan, pemrograman, % 80 80,04 √ Target tercapai
dan evaluasi infrastruktur
permukiman ---- dihitung dari
rerata gabungan indikator:
1. Tingkat implementasi Beberapa output kegiatan
perencanaan Direktorat Jenderal Cipta Karya
penyelenggaraan % 100 72,45 √ yang tidak memenuhi target
infrastruktur mempengaruhi pencapaian
permukiman indikator ini

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 185


Akuntabilitas Kinerja

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

2. Nilai kinerja anggaran penyerapan anggaran yang


belum maksimal akibat adanya
uang muka lelang yang tidak
terserap pada paket Technical
% 100 95,65 √ Management Consultant to
Support DGHS on Indonesia
Tourism Develpoment Project
(ITDP) karena kurangnya tenaga
ahli yang ada
3. Nilai realisasi penyiapan Pada tahun 2022, belum terdapat
kegiatan kerjasama dan kegiatan yang memenuhi
bantuan luar negeri readiness criteria secara lengkap,
sehingga tidak terdapat kegiatan
% 60 40 √
yang masuk dalam Green Book.
Selain itu, kinerja kegiatan
pinjaman luar negeri masih
kurang baik
SASARAN KEGIATAN 5.2:
Terlaksananya Dukungan Layanan
Kebencanaan Bidang Permukiman
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN: Persentase
dukungan layanan
% 52,38 70,75 √ Target Tercapai
kebencanaan bidang
permukiman ---- dihitung dari
indikator:
1. Persentase dukungan
layanan tanggap
% 52,38 70,75 √ Target Tercapai
bencana bidang
permukiman
SASARAN KEGIATAN 5.3:
Meningkatnya kualitas pembinaan
teknis dalam penyelenggaraan
perumahan dan infrastruktur
permukiman
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN: Persentase
peningkatan kualitas
pembinaan teknis
% 70,28 65,08 √ Target tercapai
dalam penyelenggaraan
perumahan dan infrastruktur
permukiman --- dihitung dari
rerata gabungan indikator:

186 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

1. Persentase NSPK bidang Pada tahun 2022, capaian


permukiman dan NSPK bidang permukiman dan
perumahan perumahan telah memenuhi
target yang ditetapkan. namun
begitu, metode perhitungan
kumlatif yang digunakan
membuat capaian persentase
% 39 35,19 v
kurang dari target yang
ditetapkan pada tahun 2022.
hal ini karena pada tahun 2020,
NSPK yang dihasilkan tidak
mencapai target yang ditetapkan,
sehingga mempengaruhi jumlah
kumulatifnya.
2. Persentase rekomendasi
teknis keandalan
% 40 65,13 √ Target tercapai
bangunan gedung dan
kawasan permukiman
3. Persentase penyediaan
data dan sistem informasi % 100 110 √ Target tercapai
yang berkualitas
4. Persentase dukungan
pengembangan
kompetensi dan
% 40 50,03 √ Target tercapai
kontribusi jabatan
fungsional bidang
permukiman
SASARAN KEGIATAN 5.4:
Meningkatnya kepatuhan
intern dalam penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN: Persentase
peningkatan kepatuhan
intern dan manajemen risiko
% 60 76,39 √ Target tercapai
dalam penyelenggaraan
infrastruktur permukiman ---
dihitung dari rerata gabungan
indikator:
1. Persentase pembinaan
dan pengembangan
kepatuhan intern dan
manajemen risiko % 60 60,38 v Target tercapai
dalam penyelenggaraan
infrastruktur
permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 187


Akuntabilitas Kinerja

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

2. Persentase pengendalian
kepatuhan intern dan
manajemen risiko
% 60 92,4 v Target tercapai
dalam penyelenggaraan
infrastruktur
permukiman
KEGIATAN 1: DUKUNGAN
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN:
Meningkatnya efektifitas
dan efisiensi tata kelola
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN:
1. Tingkat Kualitas Terhambatnya proses
Pembinaan dan verifikasi Hibah dan proses
Pengelolaan Tata penandatanganan BAST Hibah
Naskah Dinas, Kearsipan, baik kepada Pemda maupun
Penatausahaan Pemkot dikarenakan masih
Barang Milik Negara, adanya pembatasan kegiatan
dan Pengelolaan di beberapa wilayah, adanya
% 90 88,23 v
Ketatausahaan kesulitan dalam proses Hibah/ali
status dikarenakan aset yang akan
diserahterimakan sudah berumur
lebih dari 10 tahun, kesulitan
melakukan inventaris dokumen
aset yang berumur lebih dari 10
tahun
2. Tingkat Layanan
Pembentukan Produk % 100 200 v Target Tercapai
Hukum
3. Tingkat Layanan
Pengelolaan
Kelembagaan dan % 87,70 87,75 v Target Tercapai
Pengadministrasian
Pegawai

188 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET
SASARAN PROGRAM/ SA- TAR- REALI- REALISASI
SASARAN KEGIATAN/ TU- GET SASI KETERANGAN
OUTPUT/INDIKATOR AN 2022 2022 TER- TIDAK
CAPAI TER-
CAPAI

4. Tingkat Kinerja Kurang maksimalnya penilaian


Pelaksanaan Anggaran Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran (IKPA) satuan kerja baik
dilingkungan Unit Organisasi
Direktorat Jenderal Cipta Karya
maupun dilingkup satuan kerja
Sekretariat Direktorat Jenderal
Cipta Karya dikarenakan hal-
hal sebagai berikut: adanya
% 100 93,11 v beberapa transaksi Retur belanja
pegawai dikerenakan adanya
penonaktifan rekening gaji
pegawai tanpa terlebih dahulu
berkoordinasi dengan tim gaji
Setditjen Cipta Karya, masih
kurangnya pemahaman dari
pejabat perbendaharaan tata cara
perhitungan dan penilaian IKPA
satuan kerja
Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) setiap Unit Kerja Eselon II, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 189


Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.6 Penjelasan Target dan Realisasi Kinerja Output Sesuai Renstra
Direktorat Jenderal Cipta Karya 2020-2024

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
KOORDINATOR: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
PELAKSANA: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Kawasan
Permukiman
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan
dan pengawasan Kab/Kota √ Target tercapai
penyelenggaraan kawasan
permukiman
2. Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah dokumen
perencanaan
Dokumen √ Target tercapai
pembangunan
infrastruktur permukiman
3. Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan
Permukiman
Luas pembangunan dan terdapat beberapa kegiatan yang
pengembangan kawasan bersifat MYC 2022 - 2023, sehingga
Hektar √
permukiman capaian belum dapat terhitung
pada tahun 2022
4. Pembangunan Infrastruktur
Permukiman Berbasis
Masyarakat
Luas pembangunan
infrastruktur permukiman Hektar √ Target tercapai
berbasis masyarakat
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA PENATAAN
BANGUNAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Bangunan
Gedung dan Penataan
Lingkungan

190 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan
dan pengawasan
Kab/Kota √ Target tercapai
penyelenggaraan
bangunan gedung dan
penataan bangunan
2. Pembinaan dan Pengelolaan
Rumah Negara
Jumlah unit rumah negara
yang mendapatkan Unit Rumah
√ Target tercapai
pembinaan dan Negara
pengelolaan
3. Pengembangan
Penyelenggaraan Bangunan
Gedung
Luas pengembangan
penyelenggaraan m2 √ Target tercapai
bangunan gedung
4. Pengembangan
Penyelenggaraan Penataan
Bangunan dan Lingkungan
Jumlah kawasan
pengembangan
penyelenggaraan Kawasan √ Target tercapai
penataan bangunan dan
lingkungan
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Olahraga, dan Pasar
Jumlah kab/kota yang Sejak dibentuknya Balai PPW
mendapatkan pembinaan pada tahun 2020, maka kegiatan
dan pengawasan pembinaan dilakukan langsung
pembangunan, rehabilitasi oleh masing-masing Balai PPW dan
Kab/Kota √
dan renovasi sarana bukan lagi menjadi kewenangan
prasarana olahraga dan Direktorat Prasarana Strategis
pasar (diusulkan output kegiatan ini
untuk dihilangkan.
2. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Olahraga

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 191


Akuntabilitas Kinerja

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
Jumlah gedung
yang mendapatkan
pembangunan, rehabilitasi Gedung - - Target tercapai
dan renovasi sarana
prasarana olahraga
3. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Pasar
Jumlah pasar yang Terdapat 5 Pasar yang dilaksanakan
mendapatkan secara MYC 2021-2023 dan 2 Pasar
pembangunan, rehabilitasi dilaksanakan secara MYC 20222-
dan renovasi sarana Pasar √ 2023. Penanganan dilakukan
prasarana pasar berdasarkan usulan pemda/
direktif presiden/direktif menteri/
kunjungan kerja
4. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Strategis Lainnya
Jumlah gedung Masih terdapat 6 sekolah dan 39
yang mendapatkan gedung PTN yang dilaksanakan
pembangunan, rehabilitasi Gedung √ secara MYC 2022-2023, sehingga
dan renovasi sarana belum terhitung capaiannya
prasarana strategis lainnya
KOORDINATOR: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Pendidikan
Jumlah kab/kota yang Sejak dibentuknya Balai PPW
mendapatkan pembinaan pada tahun 2020, maka kegiatan
dan pengawasan pembinaan dilakukan langsung
pembangunan, rehabilitasi oleh masing-masing Balai PPW dan
Kab/Kota - -
dan renovasi sarana bukan lagi menjadi kewenangan
prasarana pendidikan Direktorat Prasarana Strategis
(diusulkan output kegiatan ini
untuk dihilangkan)
2. Rehabilitasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Pendidikan
Dasar dan Menengah

192 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
Jumlah sekolah yang Terdapat 70 sekolah yang
mendapatkan rehabilitasi dilaksanakan secara MYC 2021-2023
dan renovasi sarana dan 202 sekolah yang dilakukan
prasarana pendidikan secara MYC 2022-2023. Pada tahun
dasar dan menengah 2022, prioritas alokasi anggaran
digunakan untuk kegiatan PTN
dan PTKIN yang bersifat direktif
Sekolah √ dan commited, kegiatan OPOR,
serta alokasi fungsi pendidikan
yang diberikan kepada DJCK pada
tahun ini tidak hanya dipakai untuk
kegiatan Direktorat PS saja, tetapi
juga digunakan oleh Direktorat
Sanitasi, Direktorat BPB dan
Direktorat PKP.
3. Pembangunan Sarana
Prasarana Pendidikan Dasar
dan Menengah Baru
Jumlah sekolah Belum ada dasar hukum
yang mendapatkan penugasannya (masih dalam proses
pembangunan sarana Sekolah √ perubahan Perpres 43/2019)
prasarana pendidikan
dasar dan menengah baru
4. Rehabilitasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Madrasah
dan Sekolah Keagamaan
Jumlah sekolah yang Terdapat 79 madrasah yang
mendapatkan rehabilitasi dilakukan secara MYC 2022-2023.
dan renovasi sarana Pada tahun 2022, prioritas alokasi
prasarana madrasah dan anggaran digunakan untuk
sekolah keagamaan kegiatan PTN dan PTKIN yang
bersifat direktif dan commited,
Sekolah √ kegiatan OPOR, serta alokasi
fungsi pendidikan yang diberikan
kepada DJCK pada tahun ini tidak
hanya digunakan untuk kegiatan
Direktorat PS saja, tetapi juga
digunakan oleh Direktorat Sanitasi,
Direktorat BPB dan Direktorat PKP.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 193


Akuntabilitas Kinerja

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
5. Pembangunan Sarana
Prasarana Madrasah dan
Sekolah Keagamaan Baru
Jumlah sekolah Belum ada dasar hukum
yang mendapatkan penugasannya (masih dalam proses
pembangunan sarana perubahan Perpres 43/2019).
prasarana madrasah dan Sekolah √ Adapun output yg terealisasikan
sekolah keagamaan baru adalah kegiatan olahraga
yang menggunakan anggaran
pendidikan
6. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi Negeri
Jumlah gedung Terdapat 2 gedung yang
yang mendapatkan dilaksanaian secara MYC 2021-2023
pembangunan, rehabilitasi dan 8 gedung yang dilaksanakan
dan renovasi sarana secara MYC 2022-2023 dan 1
Gedung √
prasarana perguruan gedung yang dilakukan secara MYC
tinggi negeri 2022-2024. Untuk output ini akan
terhitung dan tercapai di tahun
2023
7. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri
Jumlah gedung Terdapat 1 gedung yang
yang mendapatkan dilaksanakan secara MYC 2021-
pembangunan, rehabilitasi 2023 dan 1 gedung yang dilakukan
dan renovasi sarana Gedung √ secara MYC 2022-2023
prasarana perguruan
tinggi keagamaan islam
negeri
KOORDINATOR: DIREKTORAT AIR MINUM
PELAKSANA: DIREKTORAT AIR MINUM
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pengembangan SPAM
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan
dan pengawasan Kab/Kota √ Target tercapai
pengembangan sistem
penyediaan air minum

194 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
2. Pembangunan SPAM
Jumlah kapasitas SPAM anggaran yang tersedia lebih kecil
yang dibangun dengan kebutuhan pendanaan
berdasarkan resntra, sehingga
Liter/detik √
prioritasi kegiatan dilakukan
berdasarkan pada kemendesakan
dan ke-strategis-annya
3. Peningkatan SPAM
Jumlah peningkatan
Liter/detik √ Target tercapai
kapasitas SPAM eksisting
4. Perluasan SPAM
Jumlah sambungan rumah anggaran yang tersedia lebih kecil
(SR) yang mendapatkan dengan kebutuhan pendanaan
perluasan SPAM berdasarkan resntra, sehingga
SR √
prioritasi kegiatan dilakukan
berdasarkan pada kemendesakan
dan ke-strategis-annya
5. SPAM Berbasis Masyarakat
Jumlah sambungan rumah anggaran yang tersedia lebih kecil
(SR) yang mendapatkan dengan kebutuhan pendanaan
layanan SPAM berbasis berdasarkan resntra, sehingga
SR √
masyarakat prioritasi kegiatan dilakukan
berdasarkan pada kemendesakan
dan ke-strategis-annya
6. Pembinaan Teknis Bidang Air
Minum*
Jumlah orang yang
mendapatkan pembinaan Orang √ - Target tercapai
teknis bidang air minum
7. Fasilitasi
PengembanganTeknologi dan
Pengelolaan Peralatan Bidang
Air Minum*
Jumlah laporan fasilitasi anggaran yang tersedia lebih kecil
pengembangan teknologi dengan kebutuhan pendanaan
dan pengelolaan peralatan berdasarkan resntra, sehingga
Laporan √
bidang air minum prioritasi kegiatan dilakukan
berdasarkan pada kemendesakan
dan ke-strategis-annya

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 195


Akuntabilitas Kinerja

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
KOORDINATOR: DIREKTORAT SANITASI
PELAKSANA: DIREKTORAT SANITASI
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pengembangan Sanitasi
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan
Kab/Kota √ Target Tercapai
dan pengawasan
pengembangan sanitasi
2. Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik
Jumlah kepala keluarga Terdapat beberapa kegiatan
(KK) yang mendapatkan lanjutan paket-paket MYC 2022
layanan sistem - 2023, sehingga capaian belum
pengelolaan air limbah dapat terhitung tahun 2022,
adanya gap kebutuhan pendanaan
yang mempengaruhi capaian
realisasi, terdapat penolakan
KK √
penyambungan jaringan oleh
calon penerima manfaat yang
mereduksi angka capaian, serta
terdapat kesalahan penempatan
rincian output untuk kegiatan
pembangunan IPAL Skala
Permukiman
3. Sistem Pengelolaan Drainase
Lingkungan
Jumlah Kepala Keluarga tidak terdapat kegiatan
(KK) yang mendapatkan pembangunan drainase
layanan sistem lingkungan, karena gap pendanaan
KK √
pengelolaan drainase dan prioritasi kegiatan pencapaian
lingkungan sasaran pengelolaan air limbah dan
pengelolaan persampahan
4. Sistem Pengelolaan
Persampahan
Jumlah kepala keluarga masih terdapat kegiatan MYC yang
(KK) yang mendapatkan perhitungan output-nya belum bisa
KK √
layanan sistem dilakukan pada tahun 2022
pengelolaan persampahan
5. Sanitasi Berbasis Masyarakat
Jumlah kepala keluarga
(KK) yang mendapatkan
KK √ Target Tercapai
layanan sanitasi berbasis
masyarakat

196 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
6. Pembinaan Teknis Bidang
Sanitasi
Jumlah orang yang
mendapatkan pembinaan Orang √ Target Tercapai
teknis bidang sanitasi
7. Fasilitasi Pengembangan
Teknologi dan Pengelolaan
Peralatan Bidang Sanitasi
Jumlah laporan fasilitasi
pengembangan teknologi
Laporan √ Target Tercapai
dan pengelolaan peralatan
bidang sanitasi
KOORDINATOR: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PELAKSANA: DIREKTORAT SISTEM
DAN STRATEGI PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan
perencanaan
Laporan √ Target Tercapai
pembangunan
infrastruktur permukiman
2. Program dan Anggaran
Pembangunan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan
program dan anggaran
Laporan √ Target Tercapai
pembangunan
infrastruktur permukiman
3. Pengelolaan Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri
Pembangunan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan
penyusunan program
dan pengelolaan PHLN Laporan √ Target Tercapai
bidang pembangunan
infrastruktur permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 197


Akuntabilitas Kinerja

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
4. Pengendalian Pelaksanaan,
Kinerja Program, dan
Koordinasi Pengadaan Tanah
Pembangunan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan
pengendalian
pelaksanaan, kinerja
program dan koordinasi Laporan √ Target tercapai
pengadaan tanah
untuk pembangunan
infrastruktur permukiman
PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
OUTPUT KEGIATAN :
1. Tanggap Darurat/Kebutuhan
Mendesak
Jumlah paket/laporan
Paket/
tanggap darurat/ √ Target tercapai
Laporan
kebutuhan mendesak
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Peraturan Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Jumlah NSPK
penyelenggaraan
NSPK √ Target tercapai
perumahan dan kawasan
permukiman
2. Peningkatan Kompetensi
Teknis dan Profesi Bidang
Permukiman dan Perumahan
Jumlah laporan
pengembangan profesi
Laporan √ Target tercapai
bidang permukiman dan
perumahan
3. Fasilitasi Keandalan Bangunan
Gedung dan Kawasan
Permukiman
Jumlah rekomendasi
teknis keandalan Rekomendasi
√ Target tercapai
bangunan gedung dan Teknis
kawasan permukiman

198 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
4. Fasilitasi Pengembangan
Teknologi Dan Pengelolaan
Peralatan Infrastruktur
Permukiman Dan Perumahan
Jumlah laporan fasilitasi
pengembangan teknologi
dan pengelolaan peralatan Laporan √ Target tercapai
infrastruktur Permukiman
dan Perumahan
5. Pengelolaan Data dan Sistem
Informasi Infrastruktur
Permukiman*
Jumlah laporan
pengolahan data dan
Laporan √ Target tercapai
pengembangan sistem
informasi
6. Bimbingan Teknik Bidang
Permukiman dan Perumahan
Jumlah bimbingan teknik
bidang permukiman dan Angkatan √ Target tercapai
perumahan
7. Penyelenggaraan Habitat*
Jumlah laporan
Laporan √ Target tercapai
penyelenggaraan habitat
PELAKSANA: DIREKTORAT KEPATUHAN
INTERN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan Teknis Kepatuhan
Intern dan Manajemen Risiko
Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan
pembinaan teknis
kepatuhan intern dan
Laporan √ Target tercapai
manajemen risiko
penyelenggaraan
infrastruktur permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 199


Akuntabilitas Kinerja

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
2. Pengendalian Kepatuhan
Intern dan Manajemen Risiko
Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan
pengendalian kepatuhan
intern dan manajemen Laporan √ Target tercapai
risiko penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
PROGRAM 5: DUKUNGAN MANAJEMEN
SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya
Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR
dan Tugas Teknis Lainnya
1 INDIKATOR KINERJA SASARAN:
Tingkat Kualitas Tata Kelola
Kementerian PUPR
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya
Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis
Lainnya
1 INDIKATOR KINERJA PROGRAM :
Tingkat Dukungan Manajemen
Kementerian PUPR
KOORDINATOR: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan Teknis Bidang Cipta
Karya
Jumlah orang yang
mendapatkan pembinaan Orang √ Target tercapai
teknis bidang cipta karya
2. Layanan Dukungan
Manajemen Eselon I
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen eselon I
3. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal

200 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
4. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker
5. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran
PELAKSANA: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA PENATAAN
BANGUNAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 201


Akuntabilitas Kinerja

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran
PELAKSANA: DIREKTORAT AIR MINUM
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran
PELAKSANA: DIREKTORAT SANITASI
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker

202 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran
PELAKSANA: DIREKTORAT SISTEM
DAN STRATEGI PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1.. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran
PELAKSANA: DIREKTORAT KEPATUHAN
INTERN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana
Layanan √ Target tercapai
dan prasarana internal

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 203


Akuntabilitas Kinerja

STATUS CAPAIAN
2022
SASARAN PROGRAM/SASARAN
SATUAN TIDAK KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR TER
TER-
CAPAI
CAPAI
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
Layanan √ Target tercapai
manajemen satker
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan
Layanan √ Target tercapai
perkantoran
Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) setiap Unit Kerja Eselon II, 2022

Infrastruktur Bidang Cipta Karya pada Kawasan Relokasi Bencana Erupsi Semeru

204 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

4.2.2 Capaian Kinerja Organisasi Direktorat masing-masing tahun yaitu 93,95% dan 95,42%.
Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 dengan Namun begitu terdapat peningkatan kinerja
Tahun Sebelumnya yang dialami oleh Direktorat Jenderal Cipta
Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui bahwa Karya pada tahun 2022 dibandingkan tahun
perbandingan capaian realisasi outcome 2021 dengan gap mencapai 1,47%. Adanya
Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 dan keterbatasan atau gap pendanaan pada tahun
tahun 2021. Dimana pada tahun 2021 dan tahun 2022 sangat mempengaruhi penurunan kinerja
2022, Direktorat Jenderal Cipta Karya belum Direktorat Jenderal Cipta Karya. Secara lebih rinci
mampu memenuhi target yang ditetapkan pada dapat digambarkan pada Tabel 4. 7 dan Tabel 4. 8
masing-masing tahun dengan kinerja realisasi dibawah ini.

Tabel 4.7 Perbandingan Capaian Realisasi Outcome Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2021 dan Tahun 2020

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak dan aman
INDIKATOR KINERJA PROGRAM: Persentase
peningkatan pelayanan infrastruktur
permukiman yang layak dan aman melalui % 60,29 60,07 70,08 65,84 80,07 76,41
pendekatan smart living ---- dihitung dari
rerata gabungan indikator:
1. Persentase rumah tangga dengan akses 91,80 90,74 93,80 92,19 95,90 92,96
air minum layak %
23,60 21,10 25,40 21,85 27,10 22,62
2. Persentase rumah tangga dengan akses 78,10 78,28 79,43 78,59 82,07 79,06
air limbah domestik layak dan aman %
9,65 8,43 11 8,65 13 8,73
3. Persentase rumah tangga dengan akses
% 76,62 62,37 79,21 58,72 84,41 64,80
sampah yang terkelola di perkotaan
4. Persentase luasan kawasan permukiman
% 17,35 33,06 41,15 41,15 64,41 64,41
yang ditingkatkan kualitasnya
5. Persentase kab/kota yang terfasilitasi
implementasi penyelenggaraan % 100 97,84 100 100 100 100
bangunan gedung yang tertib dan andal
6. Persentase inisiasi penerapan bangunan
% 20 20 40 40 60 60
gedung hijau
7. Persentase sarana prasarana strategis
% 38,18 38,18 56,94 50,27 73,68 73,68
yang ditingkatkan
Sumber: Data Laporan Kinerja Setiap Unit Kerja Eselon II Tahun 2020, 2021, dan 2022
Keterangan:
Sumber: Data Capaian Unit Kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020, 2021, dan 2022 yang diolah

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 205


Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.8 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2022 dengan Tahun 2021

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
KEGIATAN 1: PENYELENGGARAAN
PERMUKIMAN DAN BANGUNAN GEDUNG
SASARAN KEGIATAN 1.1: Meningkatnya
keterpaduan perencanaan dan kualitas
kawasan permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan keterpaduan
perencanaan dan kualitas kawasan % 16,37 27,11 41,73 117,6 62,98 229,2
permukiman ---- dihitung dari rerata
gabungan indikator:
1. Persentase dokumen keterpaduan
% 15 21 42 55,77 62 75
perencanaan kawasan permukiman
2. Persentase peningkatan kualitas
% 17,35 33,06 41,15 303,78 64,41 383,37
kawasan permukiman
SASARAN KEGIATAN 1.2: Meningkatnya
kualitas penyelenggaraan bangunan
gedung dan penataan bangunan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kualitas
penyelenggaraan bangunan gedung % 60 58,92 70 65,84 80 442,5
dan penataan bangunan ---- dihitung
dari rerata gabungan indikator:
1. Persentase kab/kota yang
terfasilitasi implementasi
% 100 97,83 100 50 100 100
penyelenggaraan bangunan
gedung yang tertib dan andal
2. Persentase dukungan
pengembangan penyelenggaraan % 20 20 40 1.009 60 1.059,43
bangunan gedung
3. Persentase dukungan
pengembangan penyelenggaraan % 20 20 40 30,71 60 61
penataan bangunan dan lingkungan
SASARAN KEGIATAN 1.3: Meningkatnya
kualitas sarana prasarana olahraga dan
pasar
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kualitas sarana
prasarana olahraga dan pasar yang % 50,74 41,37 66,67 65,84 79,26 1.488,89
tertib dan andal --- dihitung dari rerata
gabungan indikator:
1 Persentase sarana prasarana
% 90 77,78 100 100 100 330
olahraga yang tertib dan andal

206 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
2 Persentase sarana prasarana pasar
% 42,22 26,32 60 60 77,78 66,67
yang tertib dan andal
3 Persentase sarana prasarana
strategis lainnya yang tertib dan % 20 20 60 0 60 4.070
andal
KOORDINATOR: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PELAKSANA: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Kawasan
Permukiman
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan Kab/ 509 509 509 509 509 509
pengawasan penyelenggaraan Kota
kawasan permukiman
2. Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah dokumen perencanaan
Doku-
pembangunan infrastruktur men 8 11 14 18 10 10
permukiman
3. Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Permukiman
Luas pembangunan dan
pengembangan kawasan Hektar 920 262 2.471 2.086,43 2.385 1.122,8
permukiman
4. Pembangunan Infrastruktur
Permukiman Berbasis Masyarakat
Luas pembangunan
infrastruktur permukiman Hektar 1.813 4.947 1.280 40.568,12 1.280 11.412
berbasis masyarakat
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA PENATAAN
BANGUNAN
OUTPUT KEGIATAN :
1 Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Bangunan
Gedung dan Penataan Lingkungan
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
Kab/
pengawasan penyelenggaraan 509 498 509 509 509 509
Kota
bangunan gedung dan
penataan bangunan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 207


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
2. Pembinaan dan Pengelolaan
Rumah Negara
Jumlah unit rumah negara yang Unit
mendapatkan pembinaan dan Ru
pengelolaan mah 1.800 4.967 1.800 2.184 1.800 2.029
Ne-
gara
3. Pengembangan Penyelenggaraan
Bangunan Gedung
Luas pengembangan
penyelenggaraan bangunan m2 10.000 244.843 10.000 403.773 10.000 105.980
gedung
4. Pengembangan Penyelenggaraan
Penataan Bangunan dan
Lingkungan
Jumlah kawasan
Ka-
pengembangan
wa- 20 16 20 25 20 20
penyelenggaraan penataan
san
bangunan dan lingkungan
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :
1 Pembinaan dan Pengawasan
Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Olahraga, dan Pasar
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
Kab/
pengawasan pembangunan, 0 0 25 0 25 0
Kota
rehabilitasi dan renovasi sarana
prasarana olahraga dan pasar
2 Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Olahraga
Jumlah gedung yang
Ge-
mendapatkan pembangunan,
du- 9 7 1 22 0 0
rehabilitasi dan renovasi sarana
ng
prasarana olahraga
3 Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Pasar
Jumlah pasar yang
mendapatkan pembangunan, Pa-
19 5 8 17 8 7
rehabilitasi dan renovasi sarana sar
prasarana pasar

208 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
4 Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Strategis Lainnya
Jumlah gedung yang
Ge-
mendapatkan pembangunan,
du- 2 2 2 0 2 0
rehabilitasi dan renovasi sarana
ng
prasarana strategis lainnya
KEGIATAN 2: PEMBANGUNAN DAN
REHABILITASI PRASARANA PENDIDIKAN
SASARAN KEGIATAN 2.1: Meningkatnya
kualitas sarana prasarana pendidikan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kualitas sarana
% 25,63 8,36 47,21 47,21 68,11 47,05
prasarana pendidikan yang tertib dan
andal --- dihitung dari indikator: (cek)
1. Persentase sarana prasarana
% 25,63 8,36 47,21 47,21 68,11 47,05
pendidikan yang tertib dan andal
KOORDINATOR: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Pendidikan
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
Kab/
pengawasan pembangunan, 0 0 148 0 148 0
Kota
rehabilitasi dan renovasi sarana
prasarana pendidikan
2. Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
Prasarana Pendidikan Dasar dan
Menengah
Jumlah sekolah yang
mendapatkan rehabilitasi dan Se-
renovasi sarana prasarana ko- 1.191 296 1.000 1.240 998 458
pendidikan dasar dan lah
menengah

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 209


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
3. Pembangunan Sarana Prasarana
Pendidikan Dasar dan Menengah
Baru
Jumlah sekolah yang
Se-
mendapatkan pembangunan
ko- 0 0 0 0 2 0
sarana prasarana pendidikan
lah
dasar dan menengah baru
4. Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
Prasarana Madrasah dan Sekolah
Keagamaan
Jumlah sekolah yang
mendapatkan rehabilitasi dan Se-
renovasi sarana prasarana ko- 171 123 150 170 128 83
madrasah dan sekolah lah
keagamaan
5. Pembangunan Sarana Prasarana
Madrasah dan Sekolah Keagamaan
Baru
Jumlah sekolah yang
Se-
mendapatkan pembangunan
ko- 0 0 0 0 2 7
sarana prasarana madrasah dan
lah
sekolah keagamaan baru
6. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi Negeri
Jumlah gedung yang
mendapatkan pembangunan, Ge-
rehabilitasi dan renovasi sarana du- 33 31 30 114 15 19
prasarana perguruan tinggi ng
negeri
7. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri
Jumlah gedung yang
mendapatkan pembangunan, Ge-
rehabilitasi dan renovasi sarana du- 12 8 5 3 2 6
prasarana perguruan tinggi ng
keagamaan islam negeri

210 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
KEGIATAN 3: PENYELENGGARAAN AIR
MINUM YANG LAYAK
SASARAN KEGIATAN 3.1: Meningkatnya
kontribusi pemenuhan akses air minum
jaringan perpipaan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kontribusi
% 20,97 21,19 22,02 21,85 22,92 22,06
pemenuhan akses air minum jaringan
perpipaan---- dihitung dari indikator:
1. Persentase rumah tangga dengan
akses air minum Jaringan Perpipaan % 20,97 21,19 22,02 21,85 22,92 22,06
(JP)
KOORDINATOR: DIREKTORAT AIR MINUM
PELAKSANA: DIREKTORAT AIR MINUM
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pengembangan SPAM
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan Kab/
509 509 509 509 509 509
pengawasan pengembangan Kota
sistem penyediaan air minum
2. Pembangunan SPAM
Jumlah kapasitas SPAM yang Lit-
dibangun er/
1.530 4.600 4.600 1.300 1.530 1.283,5
de-
tik
3. Peningkatan SPAM
Jumlah peningkatan kapasitas Lit-
SPAM eksisting er/
75 0 375 765 375 707,5
de-
tik
4. Perluasan SPAM
Jumlah sambungan rumah (SR)
yang mendapatkan perluasan SR 110.000 13.171 192.000 34.608 192.000 9.476
SPAM
5. SPAM Berbasis Masyarakat
Jumlah sambungan rumah (SR)
yang mendapatkan layanan SR 400.000 621.750 400.000 496.079 400.000 131.135
SPAM berbasis masyarakat
6. Pembinaan Teknis Bidang Air Minum*
Jumlah orang yang
Or-
mendapatkan pembinaan 0 0 800 917 800 890
ang
teknis bidang air minum

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 211


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
7. Fasilitasi PengembanganTeknologi
dan Pengelolaan Peralatan Bidang
Air Minum*
Jumlah laporan fasilitasi
La-
pengembangan teknologi dan
por- 0 0 1 1 1 1
pengelolaan peralatan bidang
an
air minum
KEGIATAN 4: PENYELENGGARAAN SANITASI
YANG LAYAK
SASARAN KEGIATAN 4.1: Meningkatnya
kontribusi pemenuhan akses sanitasi
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kontribusi
pemenuhan akses sanitasi ---- dihitung
pada masing-masing indikator:
1. Persentase rumah tangga yang 77,50 78,28 77,57 78,58 77,64 78,22
terlayani prasarana dan sarana air Akses Akses Akses Akses Akses Akses
limbah domestik layak dan aman Layak Layak Layak Layak Layak Layak
(Ter- (Ter- (Ter- (Ter- (Ter- (Ter-
%
masuk masuk masuk masuk masuk masuk
7,88 % 8,43 % 8,31% 8,65% 8,77% 8,6%
Akses Akses Akses Akses Akses Akses
Aman) Aman) Aman) Aman) Aman) Aman)
2. Persentase rumah tangga yang
sampahnya terkelola (baik melalui
% 63,2 62,7 64,46 58,52 65,96 64,25
penanganan maupun pengurangan)
di perkotaan
3. Persentase rumah tangga yang
terlayani infrastruktur drainase % 15 17,71 35 26,67 55 44,38
lingkungan
KOORDINATOR: DIREKTORAT SANITASI
PELAKSANA: DIREKTORAT SANITASI
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan dan Pengawasan
Pengembangan Sanitasi
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan Kab/
509 509 509 509 509 509
pengawasan pengembangan Kota
sanitasi

212 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
2. Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik
Jumlah kepala keluarga (KK)
yang mendapatkan layanan KK 104.000 336.236 331.000 249.480 407.000 80.628
sistem pengelolaan air limbah
3. Sistem Pengelolaan Drainase
Lingkungan
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
yang mendapatkan layanan
KK 2.625 3.100 3.500 1.567 3.500 0
sistem pengelolaan drainase
lingkungan
4. Sistem Pengelolaan Persampahan
Jumlah kepala keluarga
(KK) yang mendapatkan
KK 411.000 559.220 684.000 1.195.953 1.003.000 38.165
layanan sistem pengelolaan
persampahan
5 Sanitasi Berbasis Masyarakat
Jumlah kepala keluarga (KK)
yang mendapatkan layanan KK 50.800 88.261 62.800 137.333 62.800 102.404
sanitasi berbasis masyarakat
6 Pembinaan Teknis Bidang Sanitasi*
Jumlah orang yang
Or-
mendapatkan pembinaan 0 0 240 822 300 806
ang
teknis bidang sanitasi
7 Fasilitasi Pengembangan Teknologi
dan Pengelolaan Peralatan Bidang
Sanitasi*
Jumlah laporan fasilitasi
La-
pengembangan teknologi dan
por- 0 0 18 18 27 40
pengelolaan peralatan bidang
an
sanitasi
KEGIATAN 5: PENYELENGGARAAN
PEMBINAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN 5.1: Meningkatnya
kinerja perencanaan, pemrograman, dan
evaluasi infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kinerja
perencanaan, pemrograman, dan % 73,33 75,06 80 73,62 86,67 69,37
evaluasi infrastruktur permukiman ----
dihitung dari rerata gabungan indikator:
1. Tingkat implementasi perencanaan
penyelenggaraan infrastruktur % 100 88,86 100 86,87 100 72,45
permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 213


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
2. Nilai kinerja anggaran % 100 96,34 100 93,99 100 95,65
3. Nilai realisasi penyiapan kegiatan
% 20 40 40 40 60 40
kerjasama dan bantuan luar negeri
SASARAN KEGIATAN 5.2: Terlaksananya
Dukungan Layanan Kebencanaan Bidang
Permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase dukungan layanan
% 4,76 23,12 28,57 46,94 52,38 70,75
kebencanaan bidang permukiman ----
dihitung dari indikator:
1. Persentase dukungan layanan
tanggap bencana bidang % 4,76 23,12 28,57 46,94 53,38 70,75
permukiman
SASARAN KEGIATAN 5.3: Meningkatnya
kualitas pembinaan teknis dalam
penyelenggaraan perumahan dan
infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kualitas
pembinaan teknis dalam
% 39,63 50,19 54,72 65,08 70,28 78,9
penyelenggaraan perumahan dan
infrastruktur permukiman --- dihitung
dari rerata gabungan indikator:
1. Persentase NSPK bidang
% 19 14,81 39 35,19 61 57,41
permukiman dan perumahan
2. Persentase rekomendasi teknis
keandalan bangunan gedung dan % 20 50,47 40 65,13 60 75,23
kawasan permukiman
3. Persentase penyediaan data dan
% 100 110 100 110 100 110
sistem informasi yang berkualitas
4. Persentase dukungan
pengembangan kompetensi dan
% 20 22,68 40 50,03 60 72,96
kontribusi jabatan fungsional
bidang permukiman
SASARAN KEGIATAN 5.4: Meningkatnya
kepatuhan intern dalam penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kepatuhan
intern dan manajemen risiko dalam
% 20 20 40 40 60 76,39
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman --- dihitung dari rerata
gabungan indikator:

214 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
1. Persentase pembinaan dan
pengembangan kepatuhan intern
dan manajemen risiko dalam % 20 20 40 40 60 60,38
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
2. Persentase pengendalian kepatuhan
intern dan manajemen risiko dalam
% 20 20 40 40 60 92,40
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
KOORDINATOR: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PELAKSANA: DIREKTORAT SISTEM
DAN STRATEGI PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan perencanaan La-
pembangunan infrastruktur por- 1 1 1 1 1 1
permukiman an
2. Program dan Anggaran
Pembangunan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan program dan La-
anggaran pembangunan por- 1 1 1 1 1 1
infrastruktur permukiman an
3. Pengelolaan Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan penyusunan
La-
program dan pengelolaan
por- 1 1 1 1 1 1
PHLN bidang pembangunan
an
infrastruktur permukiman
4. Pengendalian Pelaksanaan,
Kinerja Program, dan Koordinasi
Pengadaan Tanah Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan pengendalian
pelaksanaan, kinerja program La-
dan koordinasi pengadaan por- 2 2 2 2 2 2
tanah untuk pembangunan an
infrastruktur permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 215


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
OUTPUT KEGIATAN :
1. Tanggap Darurat/Kebutuhan
Mendesak
Jumlah paket/laporan tanggap Pa-
darurat/kebutuhan mendesak ket/
La- 7 34 35 35 35 35
por-
an
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Peraturan Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Jumlah NSPK penyelenggaraan
NS-
perumahan dan kawasan 10 8 11 11 12 12
PK
permukiman
2. Peningkatan Kompetensi Teknis
dan Profesi Bidang Permukiman
dan Perumahan
Jumlah laporan pengembangan La-
profesi bidang permukiman dan por- 2 2 2 2 2 2
perumahan an
3. Fasilitasi Keandalan Bangunan
Gedung dan Kawasan Permukiman
Jumlah rekomendasi teknis Re-
keandalan bangunan gedung ko-
dan kawasan permukiman men
40 54 45 45 40 56
dasi
Tek
nis
4. Fasilitasi Pengembangan Teknologi
Dan Pengelolaan Peralatan
Infrastruktur Permukiman Dan
Perumahan
Jumlah laporan fasilitasi
pengembangan teknologi La-
dan pengelolaan peralatan por- 5 5 6 6 5 10
infrastruktur Permukiman dan an
Perumahan

216 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
5. Pengelolaan Data dan Sistem
Informasi Infrastruktur
Permukiman*
Jumlah laporan pengolahan La-
data dan pengembangan sistem por- 3 3 4 4 4 4
informasi an
6. Bimbingan Teknik Bidang
Permukiman dan Perumahan
Jumlah bimbingan teknik Ang-
bidang permukiman dan kat- 9 11 9 9 9 10
perumahan an
7. Penyelenggaraan Habitat*
Jumlah laporan La-
penyelenggaraan habitat por- 1 0 1 1 1 1
an
PELAKSANA: DIREKTORAT KEPATUHAN
INTERN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan Teknis Kepatuhan
Intern dan Manajemen Risiko
Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan pembinaan
teknis kepatuhan intern La-
dan manajemen risiko por- 1 1 1 1 1 1
penyelenggaraan infrastruktur an
permukiman
2. Pengendalian Kepatuhan
Intern dan Manajemen Risiko
Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan pengendalian
kepatuhan intern dan La-
manajemen risiko por- 1 1 1 1 1 1
penyelenggaraan infrastruktur an
permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 217


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
PROGRAM 5: DUKUNGAN MANAJEMEN
SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya
Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR dan
Tugas Teknis Lainnya
1. INDIKATOR KINERJA SASARAN: Tingkat
% 72,39 72,39 75,61 75,61 77,97 77,97
Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya
Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis
Lainnya
1. INDIKATOR KINERJA PROGRAM :
Tingkat Dukungan Manajemen % 55,62 55,62 63,35 63,35 71,54 71,54
Kementerian PUPR
KEGIATAN 1: DUKUNGAN MANAJEMEN
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya
efektifitas dan efisiensi tata kelola
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
1. Tingkat Kualitas Pembinaan dan
Pengelolaan Tata Naskah Dinas,
Kearsipan, Penatausahaan Barang % 90 81,11 90 96,41 90 88,23
Milik Negara, dan Pengelolaan
Ketatausahaan
2. Tingkat Layanan Pembentukan Produk
% 100 83,33 100 225 100 200
Hukum
3. Tingkat Layanan Pengelolaan
Kelembagaan dan Pengadministrasian % 87,5 0 87,60 87,7 87,7 87,75
Pegawai
4. Tingkat Kinerja Pelaksanaan Anggaran % 100 83,82 100 89,85 100 93,11
KOORDINATOR: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
OUTPUT KEGIATAN :
1. Pembinaan Teknis Bidang Cipta
Karya
Jumlah orang yang
Or-
mendapatkan pembinaan 5.261 5.443 4.380 3.845 4.480 4.901
ang
teknis bidang cipta karya

218 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
2. Layanan Dukungan Manajemen
Eselon I
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen eselon I yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an
4. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
5. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an
PELAKSANA: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 219


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA PENATAAN
BANGUNAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an
PELAKSANA: DIREKTORAT AIR MINUM
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an

220 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an
PELAKSANA: DIREKTORAT SANITASI
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an
PELAKSANA: DIREKTORAT SISTEM
DAN STRATEGI PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 221


Akuntabilitas Kinerja

SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- 2020 2021 2022


SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU-
INDIKATOR AN REALI- REALI- REALI-
TARGET TARGET TARGET
SASI SASI SASI
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an
PELAKSANA: DIREKTORAT KEPATUHAN
INTERN
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 1
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 1
an
3. Layanan Perkantoran
Jumlah layanan perkantoran La-
yan- 1 1 1 1 1 1
an
Sumber: Data Laporan Kinerja setiap Unit Kerja Eselon II, 2022

222 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Pada tahun 2022, Direktorat Jenderal Cipta dan strategi pelaksanaan penyelenggaraan
Karya melakukan midterm review terhadap infrastruktur permukiman. Berikut ketercapaian
penyelenggaraan Rencana Strategis (Renstra) sasaran program dan kegiatan Direktorat
Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020– 2024. Jenderal Cipta Karya Tahun 2020 – 2024 yang
Hal ini dilakukan untuk melakukan review atas dijelaskan pada tabel dibawah ini.
ketercapaian program atau kegiatan, kebijakan

Tabel 4.9 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2020 – 2022 dan gap capaian Tahun 2024

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA PROGRAM:
Persentase peningkatan pelayanan
infrastruktur permukiman yang layak
% 60,07 65,84 76,41 89,93 98,57 98,57 -22,16
dan aman melalui pendekatan smart
living ---- dihitung dari rerata gabungan
indikator:
1. Persentase rumah tangga dengan 90,74 92,18 92,96 97,9 100 100 -7,04
akses air minum layak %
(Jaringan Perpipaan) 21,1 21,85 22,62 28,9 30,4 30,4 -7,78
2. Persentase rumah tangga dengan 78,28 78,58 79,06 86,03 90 90 -10,94
akses air limbah domestik layak dan
aman % (8,43% (8,65% (8,73% (14% (15%
(15% akses
akses akses akses akses akses -6,27
aman)
aman) aman) aman) aman) aman)
3. Persentase rumah tangga dengan
akses sampah yang terkelola di % 62,37 58,72 64,80 92,21 100 100 -35,2
perkotaan
4. Persentase luasan kawasan
permukiman yang ditingkatkan % 33,06 41,15 64,41 83,29 100 100 -35,59
kualitasnya
5. Persentase kab/kota yang terfasilitasi
implementasi penyelenggaraan
% 97,84 100 100 100 100 100 0
bangunan gedung yang tertib dan
andal
6. Persentase inisiasi penerapan
% 20 40 60 80 100 100 -40
bangunan gedung hijau
7. Persentase sarana prasarana strategis
% 38,18 50,27 73,68 90,07 100 100 -26,32
yang ditingkatkan
Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) setiap Unit Kerja Eselon II, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 223


Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa hampir capaian diatas 35%, dimana dalam waktu 2 tahun
seluruh capaian kinerja indikator sasaran program kedepan diperlukan langkah strategis untuk
masih memiliki gap target tahun 2024. Terdapat meningkatkan kinerja capaian Ditjen Cipta Karya
satu indikator, yaitu “Persentase kab/kota yang dama memenuhi target akhir renstra di akhir
terfasilitasi implementasi penyelenggaraan tahun 2024. Adapun capaian kinerja Indikator
bangunan gedung yang tertib dan andal” dalam Sasaran Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya
2 tahun memiliki konsistensi dalam pemenuhan Tahun 2020 – 2024 dan gap capaian Tahun 2024
target renstra. Sementara terdapat empat seperti dijelaskan pada Tabel 4.10 dibawah ini.
indikator sasaran program yang memiliki gap

Tabel 4.10 Capaian Kinerja Indikator Sasaran Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya
Tahun 2020 – 2022 dan gap capaian Tahun 2024

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
KEGIATAN 1: PENYELENGGARAAN
PERMUKIMAN DAN BANGUNAN GEDUNG
SASARAN KEGIATAN 1.1: Meningkatnya
keterpaduan perencanaan dan kualitas 0
kawasan permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan keterpaduan
perencanaan dan kualitas kawasan % 27,11 177,59 229,2 82,03 100 100 129,2
permukiman ---- dihitung dari rerata
gabungan indikator:
1. Persentase dokumen keterpaduan
perencanaan kawasan % 21 55,77 75 81 100 100 -25
permukiman
2. Persentase peningkatan kualitas
% 33,06 303,78 383,37 83,29 100 100 283,37
kawasan permukiman
SASARAN KEGIATAN 1.2: Meningkatnya
kualitas penyelenggaraan bangunan 0
gedung dan penataan bangunan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kualitas
penyelenggaraan bangunan gedung % 58,92 1.090,14 442,5 90 100 100 342,5
dan penataan bangunan ---- dihitung
dari rerata gabungan indikator:
1. Persentase kab/kota yang
terfasilitasi implementasi
% 97,83 50 100 100 100 100 0
penyelenggaraan bangunan
gedung yang tertib dan andal
2. Persentase dukungan
pengembangan penyelenggaraan % 20 1.009,43 1.059,80 80,00 100,00 100,00 959,8
bangunan gedung

224 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
3. Persentase dukungan
pengembangan penyelenggaraan
% 20 30,71 61 80 100 100 -39
penataan bangunan dan
lingkungan
SASARAN KEGIATAN 1.3: Meningkatnya
kualitas sarana prasarana olahraga dan 0
pasar
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kualitas
sarana prasarana olahraga dan pasar % 41,37 53,33 1.488,89 91,85 100 100 1.388,89
yang tertib dan andal --- dihitung dari
rerata gabungan indikator:
1. Persentase sarana prasarana
% 77,78 100 330 100 100 100 230
olahraga yang tertib dan andal
2. Persentase sarana prasarana pasar
% 26,32 60 66,67 95,56 100 100 -33,33
yang tertib dan andal
3. Persentase sarana prasarana
strategis lainnya yang tertib dan % 20 0 4.070 80 100 100 3.970
andal
KOORDINATOR: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
PELAKSANA: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Pembinaan dan Pengawasan


Penyelenggaraan Kawasan
Permukiman
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan Kab/
509 509 509 509 509 509 0
pengawasan penyelenggaraan Kota
kawasan permukiman
2. Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah dokumen perencanaan Do-
pembangunan infrastruktur ku- 11 18 10 10 10 52 -13
permukiman men
3. Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan
Permukiman
Luas pembangunan dan
Hek-
pengembangan kawasan 262 2.086,43 1.122,80 1.694,00 1.353,00 8.823,00 -5351,77
tar
permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 225


Akuntabilitas Kinerja

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
4. Pembangunan Infrastruktur
Permukiman Berbasis Masyarakat
Luas pembangunan
Hek-
infrastruktur permukiman 4.947 40.568,12 11.412 1.280 1.280 6.933 49994,12
tar
berbasis masyarakat
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA
PENATAAN BANGUNAN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Pembinaan dan Pengawasan


Penyelenggaraan Bangunan
Gedung dan Penataan
Lingkungan
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
Kab/
pengawasan penyelenggaraan 498 509 509 509 509 509 0
Kota
bangunan gedung dan
penataan bangunan
2. Pembinaan dan Pengelolaan
Rumah Negara
Jumlah unit rumah negara Unit
yang mendapatkan Ru-
pembinaan dan pengelolaan mah 4.967 2.184 2.029 1.861 1.800 9.051 129
Ne-
ga-ra
3. Pengembangan Penyelenggaraan
Bangunan Gedung
Luas pengembangan
penyelenggaraan bangunan m2 244.843 403.773 105.980 10.000 10.000 50.000 704596
gedung
4. Pengembangan Penyelenggaraan
Penataan Bangunan dan
Lingkungan
Jumlah kawasan
Ka-
pengembangan
was- 16 25 20 20 20 100 -39
penyelenggaraan penataan
an
bangunan dan lingkungan

226 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :

1. Pembinaan dan Pengawasan


Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Olahraga, dan Pasar
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
Kab/
pengawasan pembangunan, 0 0 0 25 25 100 -
Kota
rehabilitasi dan renovasi sarana
prasarana olahraga dan pasar
2. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Olahraga
Jumlah gedung yang
Ge-
mendapatkan pembangunan,
du- 7 22 0 0 0 10 19
rehabilitasi dan renovasi sarana
ng
prasarana olahraga
3. Pembangunan, Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Pasar
Jumlah pasar yang
mendapatkan pembangunan,
Pa-sar 5 17 7 8 2 45 -16
rehabilitasi dan renovasi sarana
prasarana pasar
4. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Strategis Lainnya
Jumlah gedung yang
Ge-
mendapatkan pembangunan,
du- 2 0 0 2 2 10 -8
rehabilitasi dan renovasi sarana
ng
prasarana strategis lainnya
KEGIATAN 2: PEMBANGUNAN DAN
REHABILITASI PRASARANA PENDIDIKAN
SASARAN KEGIATAN 2.1: Meningkatnya
kualitas sarana prasarana pendidikan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kualitas
sarana prasarana pendidikan yang % 8,36 47,21 47,05 88,29 100 100 -52,95
tertib dan andal --- dihitung dari
indikator: (cek)
1. Persentase sarana prasarana
% 8,36 47,21 47,05 88,29 100 100 -52,95
pendidikan yang tertib dan andal

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 227


Akuntabilitas Kinerja

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
KOORDINATOR: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :

1. Pembinaan dan Pengawasan


Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Pendidikan
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan
Kab/
pengawasan pembangunan, 0 0 0 148 148 148 -
Kota
rehabilitasi dan renovasi sarana
prasarana pendidikan
2. Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
Prasarana Pendidikan Dasar dan
Menengah
Jumlah sekolah yang
mendapatkan rehabilitasi dan Se-
renovasi sarana prasarana ko- 296 1.240 458 998 607 4.794 -2800
pendidikan dasar dan lah
menengah
3. Pembangunan Sarana Prasarana
Pendidikan Dasar dan Menengah
Baru
Jumlah sekolah yang
Se-
mendapatkan pembangunan
ko- 0 0 0 2 2 6 -6
sarana prasarana pendidikan
lah
dasar dan menengah baru
4. Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
Prasarana Madrasah dan Sekolah
Keagamaan
Jumlah sekolah yang
mendapatkan rehabilitasi dan Se-
renovasi sarana prasarana ko- 123 170 83 98 32 579 -203
madrasah dan sekolah lah
keagamaan
5. Pembangunan Sarana Prasarana
Madrasah dan Sekolah
Keagamaan Baru
Jumlah sekolah yang
Se-
mendapatkan pembangunan
ko- 0 0 7 2 2 6 1
sarana prasarana madrasah
lah
dan sekolah keagamaan baru

228 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
6. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi Negeri
Jumlah gedung yang
mendapatkan pembangunan, Ge-
rehabilitasi dan renovasi sarana du- 31 114 19 7 0 85 79
prasarana perguruan tinggi ng
negeri
7. Pembangunan, Rehabilitasi
dan Renovasi Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri
Jumlah gedung yang
mendapatkan pembangunan, Ge-
rehabilitasi dan renovasi sarana du- 8 3 6 1 0 20 -3
prasarana perguruan tinggi ng
keagamaan islam negeri
KEGIATAN 3: PENYELENGGARAAN AIR
MINUM YANG LAYAK
SASARAN KEGIATAN 3.1: Meningkatnya
kontribusi pemenuhan akses air minum
jaringan perpipaan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kontribusi
% 21,19 21,85 22,06 23,83 24,66 24,66 -2,6
pemenuhan akses air um jaringan
perpipaan---- dihitung dari indikator:
1. Persentase rumah tangga
dengan akses air minum Jaringan % 21,19 21,85 22,06 23,83 24,66 24,66 -2,6
Perpipaan (JP)
KOORDINATOR: DIREKTORAT AIR MINUM

PELAKSANA: DIREKTORAT AIR MINUM

OUTPUT KEGIATAN :

1. Pembinaan dan Pengawasan


Pengembangan SPAM
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan Kab/
509 509 509 509 509 509 0
pengawasan pengembangan Kota
sistem penyediaan air minum
2. Pembangunan SPAM

Jumlah kapasitas SPAM yang Li-ter/


dibangun de- 4.600 1.300 1.283,50 1.530,00 0,00 9.190,00 -2006,5
tik

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 229


Akuntabilitas Kinerja

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
3. Peningkatan SPAM

Li-ter/
Jumlah peningkatan kapasitas
de- 0 765 707,5 375 0 1.199 273,5
SPAM eksisting
tik
4. Perluasan SPAM
Jumlah sambungan rumah (SR)
yang mendapatkan perluasan SR 13.171 34.608 9.476 192.000 8 878.000 -820745
SPAM
5. SPAM Berbasis Masyarakat
Jumlah sambungan rumah (SR)
yang mendapatkan layanan SR 621.750 496.079 131.135 400.000 400.000 2.000.000 -751036
SPAM berbasis masyarakat
6. Pembinaan Teknis Bidang Air
Minum*
Jumlah orang yang
Ora-
mendapatkan pembinaan 0 917 890 800 800 3.200 -1393
ng
teknis bidang air minum
7. Fasilitasi PengembanganTeknologi
dan Pengelolaan Peralatan Bidang
Air Minum*
Jumlah laporan fasilitasi
La-
pengembangan teknologi dan
por- 0 1 1 1 1 4 -2
pengelolaan peralatan bidang
an
air minum
KEGIATAN 4: PENYELENGGARAAN
SANITASI YANG LAYAK
SASARAN KEGIATAN 4.1: Meningkatnya
kontribusi pemenuhan akses sanitasi
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kontribusi
pemenuhan akses sanitasi ---- dihitung
pada masing-masing indikator:
1. Persentase rumah tangga yang 78,28 78,58 78,22 77,73% 77,79% 77,79
terlayani prasarana dan sarana air Akses Akses Akses Akses Akses Akses
0,43%
limbah domestik layak dan aman Layak Layak Layak Layak Layak Layak
Akses Layak
(Ter- (Ter- (Ter- (Ter- (Ter- (Ter-
% (Ter-masuk
masuk masuk masuk masuk masuk masuk
-1,5% Akses
8,43% 8,65% 8,6% 9,29% 10,10% 10,10%
Aman)
Akses Akses Akses Akses Akses Akses
Aman) Aman) Aman) Aman) Aman) Aman)
2. Persentase rumah tangga yang
sampahnya terkelola (baik
% 62,37 58,52 64,25 67,77 70,5 70,5 -6,25
melalui penanganan maupun
pengurangan) di perkotaan

230 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
3. Persentase rumah tangga yang
terlayani infrastruktur drainase % 17,71 26,67 44,38 75 100 100 -55,62
lingkungan
KOORDINATOR: DIREKTORAT SANITASI

PELAKSANA: DIREKTORAT SANITASI

OUTPUT KEGIATAN :

1. Pembinaan dan Pengawasan


Pengembangan Sanitasi
Jumlah kab/kota yang
mendapatkan pembinaan dan Kab/
509 509 509 509 509 509 0
pengawasan pengembangan Kota
sanitasi
2. Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik
Jumlah kepala keluarga (KK)
yang mendapatkan layanan KK 336.236 249.480 80.628 407.000 377.000 1.626.000 -1035212
sistem pengelolaan air limbah
3. Sistem Pengelolaan Drainase
Lingkungan
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
yang mendapatkan layanan
KK 3.100 1.567 0 3.500 4.375 17.500 -12833
sistem pengelolaan drainase
lingkungan
4. Sistem Pengelolaan Persampahan

Jumlah kepala keluarga


(KK) yang mendapatkan
KK 559.220 1.195.953 38.165 1.003.000 994.000 4.095.000 -2301662
layanan sistem pengelolaan
persampahan
5. Sanitasi Berbasis Masyarakat

Jumlah kepala keluarga (KK)


yang mendapatkan layanan KK 88.261 137.333 102.404 62.800 62.800 302.000 25998
sanitasi berbasis masyarakat
6. Pembinaan Teknis Bidang Sanitasi*

Jumlah orang yang


O-ra-
mendapatkan pembinaan 0 822 806 350 400 1.290 338
ng
teknis bidang sanitasi

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 231


Akuntabilitas Kinerja

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
7. Fasilitasi Pengembangan
Teknologi dan Pengelolaan
Peralatan Bidang Sanitasi*
Jumlah laporan fasilitasi
La-
pengembangan teknologi dan
por- 0 18 40 29 37 111 -53
pengelolaan peralatan bidang
an
sanitasi
KEGIATAN 5: PENYELENGGARAAN
PEMBINAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN 5.1: Meningkatnya
kinerja perencanaan, pemrograman, dan
evaluasi infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kinerja
perencanaan, pemrograman, dan
% 75,06 73,62 69,37 93,33 100 100 -30,63
evaluasi infrastruktur permukiman
---- dihitung dari rerata gabungan
indikator:
1. Tingkat implementasi perencanaan
penyelenggaraan infrastruktur % 88,86 86,87 72,45 100 100 100 -27,55
permukiman
2. Nilai kinerja anggaran % 96,34 93,99 95,65 100 100 100 -4,35
3. Nilai realisasi penyiapan kegiatan
% 40 40 40 80 100 100 -60
kerjasama dan bantuan luar negeri
SASARAN KEGIATAN 5.2: Terlaksananya
Dukungan Layanan Kebencanaan Bidang
Permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase dukungan layanan
% 23,12 46,94 70,75 76,19 100 100 -29,25
kebencanaan bidang permukiman ----
dihitung dari indikator:
1. Persentase dukungan layanan
tanggap bencana bidang % 23,12 46,94 70,75 76,19 100 100 -29,25
permukiman

232 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
SASARAN KEGIATAN 5.3: Meningkatnya
kualitas pembinaan teknis dalam
penyelenggaraan perumahan dan
infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kualitas
pembinaan teknis dalam
% 50,19 65,08 78,9 85,37 100 100 -21,1
penyelenggaraan perumahan dan
infrastruktur permukiman --- dihitung
dari rerata gabungan indikator:
1. Persentase NSPK bidang
% 14,81 35,19 57,41 81 100 100 -42,59
permukiman dan perumahan
2. Persentase rekomendasi teknis
keandalan bangunan gedung dan % 50,47 65,13 75,23 80 100 100 -24,77
kawasan permukiman
3. Persentase penyediaan data dan
% 110 110 110 100 100 100 10
sistem informasi yang berkualitas
4. Persentase dukungan
pengembangan kompetensi dan
% 22,68 50,03 72,96 80 100 100 -27,04
kontribusi jabatan fungsional
bidang permukiman
SASARAN KEGIATAN 5.4: Meningkatnya
kepatuhan intern dalam penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:
Persentase peningkatan kepatuhan
intern dan manajemen risiko dalam
% 20 40 76,39 80 100 100 -23,61
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman --- dihitung dari rerata
gabungan indikator:
1. Persentase pembinaan dan
pengembangan kepatuhan intern
dan manajemen risiko dalam % 20 40 60,38 80 100 100 -39,62
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
2. Persentase pengendalian
kepatuhan intern dan manajemen
% 20 40 92,4 80 100 100 -7,6
risiko dalam penyelenggaraan
infrastruktur permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 233


Akuntabilitas Kinerja

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
KOORDINATOR: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PELAKSANA: DIREKTORAT SISTEM
DAN STRATEGI PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan perencanaan La-
pembangunan infrastruktur por- 1 1 1 1 1 5 -
permukiman an
2. Program dan Anggaran
Pembangunan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan program dan La-
anggaran pembangunan por- 1 1 1 1 1 5 -
infrastruktur permukiman an
3. Pengelolaan Pinjaman dan Hibah
Luar Negeri Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan penyusunan
La-
program dan pengelolaan
por- 1 1 1 1 1 5 -
PHLN bidang pembangunan
an
infrastruktur permukiman
4. Pengendalian Pelaksanaan,
Kinerja Program, dan Koordinasi
Pengadaan Tanah Pembangunan
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan pengendalian
pelaksanaan, kinerja program La-
dan koordinasi pengadaan por- 2 2 2 2 2 10 -
tanah untuk pembangunan an
infrastruktur permukiman
PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
OUTPUT KEGIATAN :

1 Tanggap Darurat/Kebutuhan
Mendesak
Jumlah paket/laporan tanggap Pa-
darurat/kebutuhan mendesak ket/
La- 34 35 35 35 35 147 -43
por-
an

234 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Peraturan Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Jumlah NSPK penyelenggaraan
perumahan dan kawasan NSPK 8 8 11 11 10 54 -27
permukiman
2. Peningkatan Kompetensi Teknis
dan Profesi Bidang Permukiman
dan Perumahan
Jumlah laporan La-
pengembangan profesi bidang por- 2 2 2 2 2 10 -
permukiman dan perumahan an
3. Fasilitasi Keandalan Bangunan
Gedung dan Kawasan
Permukiman
Jumlah rekomendasi teknis Re-
keandalan bangunan gedung ko-
dan kawasan permukiman men-
54 54 45 40 40 200 -47
dasi
Tek-
nis
4. Fasilitasi Pengembangan
Teknologi Dan Pengelolaan
Peralatan Infrastruktur
Permukiman Dan Perumahan
Jumlah laporan fasilitasi
pengembangan teknologi La-
dan pengelolaan peralatan por- 5 5 6 5 5 25 -9
infrastruktur Permukiman dan an
Perumahan
5. Pengelolaan Data dan Sistem
Informasi Infrastruktur
Permukiman*
Jumlah laporan pengolahan La-
data dan pengembangan por- 3 3 4 4 4 19 -9
sistem informasi an
6. Bimbingan Teknik Bidang
Permukiman dan Perumahan
Jumlah bimbingan teknik Ang-
bidang permukiman dan kat- 11 11 9 9 9 45 -14
perumahan an

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 235


Akuntabilitas Kinerja

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
7. Penyelenggaraan Habitat*

Jumlah laporan La-


penyelenggaraan habitat por- 0 1 1 1 1 5 -
an
PELAKSANA: DIREKTORAT KEPATUHAN
INTERN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Pembinaan Teknis Kepatuhan


Intern dan Manajemen Risiko
Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan pembinaan
teknis kepatuhan intern La-
dan manajemen risiko por- 1 1 1 1 1 5 -
penyelenggaraan infrastruktur an
permukiman
2. Pengendalian Kepatuhan
Intern dan Manajemen Risiko
Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman
Jumlah laporan pengendalian
kepatuhan intern dan La-
manajemen risiko por- 1 1 1 1 1 5 -
penyelenggaraan infrastruktur an
permukiman
PROGRAM 5: DUKUNGAN MANAJEMEN

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya


Kualitas Tata Kelola Kementerian PUPR
dan Tugas Teknis Lainnya
1. INDIKATOR KINERJA SASARAN:
Tingkat Kualitas Tata Kelola % 72,39 75,61 117,27 79,72 81,44 81,44 35,83
Kementerian PUPR
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya
Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis
Lainnya
1. INDIKATOR KINERJA PROGRAM :
Tingkat Dukungan Manajemen % 55,62 63,35 117,27 79,26 84,12 84,12 33,15
Kementerian PUPR

236 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
KEGIATAN 1: DUKUNGAN MANAJEMEN
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya
efektifitas dan efisiensi tata kelola
penyelenggaraan infrastruktur
permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN:

1 Tingkat Kualitas Pembinaan dan


Pengelolaan Tata Naskah Dinas,
Kearsipan, Penatausahaan Barang % 81,11 96,41 88,23 90 90 90 -1,77
Milik Negara, dan Pengelolaan
Ketatausahaan
2 Tingkat Layanan Pembentukan
% 83,33 225 200 100 100 100 100
Produk Hukum
3 Tingkat Layanan Pengelolaan
Kelembagaan dan % 0 87,7 87,75 87,9 87,9 87,9 -0,15
Pengadministrasian Pegawai
4 Tingkat Kinerja Pelaksanaan
% 83,82 89,85 93,11 100 100 100 -6,89
Anggaran
KOORDINATOR: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
PELAKSANA: SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA KARYA
OUTPUT KEGIATAN :

1. Pembinaan Teknis Bidang Cipta


Karya
Jumlah orang yang
O-ra-
mendapatkan pembinaan 5.443 3.845 4.901 4.580 4.680 23.381 -9192
ng
teknis bidang cipta karya
2. Layanan Dukungan Manajemen
Eselon I
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen eselon I yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
3. Layanan Sarana dan Prasarana
Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 237


Akuntabilitas Kinerja

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
4. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
5. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
PELAKSANA: DIREKTORAT
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Layanan Sarana dan Prasarana


Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
3. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA
PENATAAN BANGUNAN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Layanan Sarana dan Prasarana


Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an

238 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
3. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
PELAKSANA: DIREKTORAT PRASARANA
STRATEGIS
OUTPUT KEGIATAN :

1. Layanan Sarana dan Prasarana


Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
3. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
PELAKSANA: DIREKTORAT AIR MINUM

OUTPUT KEGIATAN :

1. Layanan Sarana dan Prasarana


Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
3. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 239


Akuntabilitas Kinerja

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
PELAKSANA: DIREKTORAT SANITASI

OUTPUT KEGIATAN :

1. Layanan Sarana dan Prasarana


Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
3. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
PELAKSANA: DIREKTORAT SISTEM
DAN STRATEGI PENYELENGGARAAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Layanan Sarana dan Prasarana


Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
3. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an

240 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALISASI TARGET GAP


TOTAL
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/ SA- DENGAN
TARGET
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ TU- TARGET
AKHIR
INDIKATOR AN 2020 2021 2022 2023 2024 AKHIR
2024
RENSTRA
PELAKSANA: DIREKTORAT BINA TEKNIK
PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Layanan Sarana dan Prasarana


Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
3. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
PELAKSANA: DIREKTORAT KEPATUHAN
INTERN
OUTPUT KEGIATAN :

1. Layanan Sarana dan Prasarana


Internal
Jumlah layanan sarana dan La-
prasarana internal yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
2. Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Jumlah layanan dukungan La-
manajemen satker yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
3. Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran La-


yan- 1 1 1 1 1 5 -
an
Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja Eselon II, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 241


Akuntabilitas Kinerja

4.2.3 Capaian Kinerja Organisasi Direktorat Infrastruktur untuk Mendukung Pembangunan


Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 sesuai Ekonomi dan Pelayanan Dasar, AP VI-Membangun
RPJMN 2020 – 2024 Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan
Secara umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya Bencana, dan Perubahan Iklim, serta AP VII-
mendukung ketercapaian empat Agenda Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
Pembangunan (AP) dalam RPJMN 2020 – 2024, Transformasi Pelayanan Publik, sebagaimana
yaitu AP III-Meningkatkan Sumberdaya Manusia ketercapaian agenda pembangunan pada tahun
Berkualitas dan Berdaya Saing, AP V-Memperkuat 2022 dijelaskan detail pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Capaian Direktorat Jenderal Cipta Karya Sesuai Target RPJMN 2022

SA- 2022 KI-


N BASE-LINE
SASARAN/INDIKATOR TU- TAR- CAPAI- NER- KET.
O (2019)
AN GET AN JA

1 2 3 4 5 6 7 8
III. Agenda Pembangunan 3: Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing

1. Peningkatan 1. Sanitasi Berbasis KK - 62.800 102.404 163,06 Tercapai


Akses dan Mutu Masyarakat
Pelayanan
Kesehatan

KP: Percepatan
Perbaikan Gizi
Masyarakat
ProP: Penurunan
Stunting
V. Agenda Pembangunan 5: Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Pelayanan
Dasar
1. Meningkatnya 1. Rumah tangga yang % 87,80 95,90 92,96 96,93 Tidak Tercapai
penyediaan menempati hunian
infrastruktur dengan akses air
layanan dasar minum layak dan
aman
2. Rumah tangga dengan % 20 27,10 22,06 81,40 Tidak Tercapai
akses air minum
jaringan perpipaan
3. Rumah tangga yang % 74,60 82,07 80,77 98,42 Tidak Tercapai
menempati hunian
4. dengan akses sanitasi % 7,42 13 7,33 56,38 Tidak Tercapai
(air limbah domestik)
layak dan aman
5 Jumlah sambungan KK 1,3 juta 407.000 5.072 1,25 Tidak Tercapai
rumah yang terlayani
SPALD-T skala Terdapat
permukiman/kota/ beberapa kegiatan
regional MYC yang baru
dapat terhitung
capaiannya pada
akhir tahun
kegiatan

242 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SA- 2022 KI-


N BASE-LINE
SASARAN/INDIKATOR TU- TAR- CAPAI- NER- KET.
O (2019)
AN GET AN JA

1 2 3 4 5 6 7 8
6. Jumlah rumah tangga KK N/A 62.981 49.243 78,19 Tidak Tercapai
yang terlayani instalasi
pengolahan lumpur Terdapat beberapa
tinja (Rumah Tangga) kegiatan MYC
yang baru dapat
terhitung capaian-
nya pada akhir
tahun kegiatan
7. Rumah tangga yang % 59 84,41 58,92 69,80 Tidak Tercapai
menempati hunian
dengan akses sampah Terdapat beberapa
yang terkelola dengan kegiatan MYC
baik di perkotaan yang baru dapat
terhitung capaian-
nya pada akhir
tahun kegiatan
8. Jumlah rumah tangga KK N/A 32.208 65.013 201,85 Tercapai
yang terlayani TPA
9. Jumlah luasan Hek- 32.222 2.385 2.369 99,33 Tidak Tercapai
permukiman kumuh tar
yang ditangani secara
terpadu
VI. Agenda Pembangunan 6: Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan
Iklim
1. Peningkatan 1. Jumlah rumah tangga KK N/A 2 0 0,00 Tidak Tercapai
Kualitas yang terlayani TPA
Lingkungan Hidup dengan standar
sanitary landfill (KK)
Pengelolaan 2. Jumlah rumah tangga KK N/A 11.006 38.165 346,77 Tercapai
Limbah yang terlayani TPS3R
3. Jumlah rumah tangga KK N/A 21.200 26.848 126,64 Tercapai
yang terlayani TPST
VII. Agenda Pembangunan 7: Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik

1. Menjaga Stabilitas Jumlah Pos Pamtas, Unit tidak ter-ma- 0 0 0,00 Tidak ada Kegiatan
Keamanan Posal, Pos Pol suk da-lam
Nasional SubSektor dan PLBN tipo-logi
KP: Penguatan yang dibangun (sifatnya
Keamanan Dalam mengganti
Negeri bangunan
yang terkena
dampak
pem-
bangunan)

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 243


Akuntabilitas Kinerja

SA- 2022 KI-


N BASE-LINE
SASARAN/INDIKATOR TU- TAR- CAPAI- NER- KET.
O (2019)
AN GET AN JA

1 2 3 4 5 6 7 8
Penguatan Jumlah PLBN yang Unit 7 PLBN 9 5 55,56 Tidak Tercapai
Pertahanan dan dibangun
Keamanan di Gel. I: 3 lainnya relaksasi
Perbatasan dan Bangunan MYC dikarenakan
Pulau Terluar utama/ refocusing
inti (PLBN anggaran di tahun
Tahap I), sebelumnya
sarpras
(PLBN 1 lainnya
Tahap dilakukan
II) dan penghentian
Sarpras kontrak
Penunjang dikarenakan
(PLBN masalah
Tahap III) aksesibilitas
material

2 PLBN masih
terkendala
masalah Batas
Negara, masih
menunggu
K/L lain untuk
menyelesaikan
kendala

Arahan Menteri
PUPR - Setuju
untuk dihentikan
sampai adanya
akses yang lebih
memungkinkan
untuk
penyelesaian
pekerjaan

Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja Eselon II Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, diketahui bahwa 1. Pada tahun 2022, pendanaan atau anggaran
hampir seluruh kegiatan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan yang didapatkan memiliki
Agenda Pembangunan dalam RPJMN 2020 – 2024 gap yang cukup lebar dari perencanaan
untuk Ditjen Cipta Karya belum memenuhi target pendanaan atau anggaran yang dilakukan, gap
yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh kondisi ini membuat adanya keterbatasan yang secara
beragam yang telah dijelaskan pada subbab langsung mempengaruhi pelaksanaan kegiatan
sebelumnya, seperti: yang menjadi kurang optimal. Dampaknya
realisasi capaian belum memenuhi target yang
ditetapkan;

244 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2. Pada tahun 2022, banyak kegiatan yang Selain mendukung Agenda Pembangunan, Ditjen
direlaksasi menjadi kegiatan MYC yang baru Cipta Karya juga mendukung ketercapaian kegiatan
dapat terhitung capaiannya pada akhir Major Project atau Prioritas Nasional (PN), yaitu:
tahun kegiatan; PN1- Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
3. Adanya beberapa kegiatan prioritas Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan,
dan mendesak yang lebih didahulukan PN2 - Mengembangkan wilayah untuk mengurangi
pelaksanaannya, sehingga penyesuaian kesenjangan dan menjamin pemerataan, PN3 -
kegiatan dilakukan untuk memberikan Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas
ruang bagi kegiatan tersebut; dan Berdaya Saing, serta PN5 - Memperkuat
4. Adapun permasalahan dalam aksesibilitas Infrastruktur Untuk Mendukung Pengembangan
material serta permasalahan batas dan Ekonomi dan Pelayanan Dasar. Untuk lebih jelas
lahan. dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:

Tabel 4.12 Capaian Direktorat Jenderal Cipta Karya Sesuai Target RPJMN 2022
Khusus Major Project

OUTPUT KINERJA
NO MAJOR PROJECT SATUAN
TARGET CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6
PN01 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

1. Destinasi Pariwisata Prioritas

a. Penataan Kawaaan Destinasi Wisata Borobudur Hektar - - -

b. Penataan Kawaaan Destinasi Wisata Bromo-Tengger- Hektar - - -


Semeru
c. Penataan Kawaaan Destinasi Wisata Danau Toba Hektar - - -

d. Penataan Kawaaan Destinasi Wisata Wakatobi Hektar - - -

2. Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi

a. Sistem Pengelolaan Persampahan menjadi Sumber KK - - -


Energi Terbarukan
3. Integrasi Pelabuhan perikanan dan Fish Market bertaraf Internasional

a. Pembangunan SPAM Kabupaten/Kota Liter/detik 14 184 1.314

PN02 Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan

1. Pengembangan wilayah metropolitan : Palembang , Denpasar, Banjarmasin, Makassar

a. Pemugaran Permukiman Kumuh Hektar 751,95 788,91 104

b. Perluasan SPAM Kabupaten/Kota SR 52 9.476 18.223

2. Pembangunan Kota Baru: Maja, Tanjung Selor, Sofifi,dan Sorong

a. Pemugaran Permukiman Kumuh Hektar 751,95 788,91 104

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 245


Akuntabilitas Kinerja

OUTPUT KINERJA
NO MAJOR PROJECT SATUAN
TARGET CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6
3. Pemulihan pascabencana : Kota Palu dan sekitarnya, Pulau Lombok dan sekitarnya, serta kawasan pesisir selat
sunda
a. Pembangunan dan renovasi bangunan gedung unit 6 6 100
pascabencana
4. PKSN Kawasan Perbatasan Negara

a. Perluasan SPAM Kabupaten/Kota SR 52 9.476 18.223

PN03 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing

1. Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting

a. Sistem Pengelolaan Air Lombah Domestik Setempat KK 50.000 47.539 95


Skala Individu
b. Infrastruktur Air Minum Berbasis Masyarakat SR 1.725 11.815 685

2. Reformasi Sistem Kesehatan Nasional

a. Pemugaran Permukiman Kumuh Hektar 751,95 788,91 104

PN05 Memperkuat Infrastruktur Untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

1. Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah)

a. Infrastruktur Air Minum Berbasis Masyarakat SR 1.725 11.815 685

b. Pembangunan SPAM Kabupaten/Kota Liter/detik 14 184 1.314

c. Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM Kab/Kota 509 509 100

d. Peningkatan SPAM Kabupaten/Kota Liter/detik 7 408 5.829

e. Pembangunan SPAM Regional Liter/detik 4 1.100 27.500

f. Peningkatan SPAM Regional Liter/detik 1 300 30.000

2. Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) Layak dan Aman (90 Persen Rumah Tangga)

a. Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Sanitasi Kab/Kota 509 509 100

b. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Skala KK 1 1.704 170.400


Kota
c. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat KK 10.920 11.424 105
Berbasis Masyarakat
d. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala KK 7.909 2.000 25
Kota
e. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala KK 503 143 28
Permukiman
Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja Eselon II Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

246 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Dari empat PN dan 25 kegiatan, maka terdapat 4.2.4 Perbandingan Capaian Kinerja Direktorat
5 kegiatan yang tidak dilaksanakan pada Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 terhadap Capaian
tahun 2022, 3 kegiatan yang belum memenuhi Rencana Kerja (Renja) Kementerian Pekerjaan
target yang ditetapkan dan 17 kegiatan telah Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2022
memenuhi target yang ditetapkan. Mayoritas Selain mendukung target RPJMN tahun 2020-
kegiatan dapat terpenuhi karena kegiatan- 2024, Direktorat Jenderal Cipta Karya mendukung
kegiatan ini merupakan kegiatan prioritas ketercapaian dari Rencana Kerja (Renja) Kementerian
yang didahulukan pelaksanaannya sesuai PUPR Tahun 2022. Maka capaian realisasi RKP
dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 109 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Tahun 2022 bidang Cipta Karya dijelaskan detail pada
Proyek Strategis Nasional. tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13 Capaian Program/Kegiatan Rencana Kerja Kementerian PUPR bidang Cipta Karya
Tahun 2022

OUTPUT KINERJA
NO PROGRAM/KEGIATAN SATUAN
TARGET CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6
A Program Perumahan dan Kawasan Permukiman

I. Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan

a. Prasarana Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah

1. Rehabilitasi dan Renovasi Sekolah Dasar dan Menengah unit 932 458 49

2. Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sekolah Luar Biasa unit 0 0 0

3. Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Madrasah unit 237 83 35

4. Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana unit 3 6 200


Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
5. Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana unit 15 20 133
Perguruan Tinggi Negeri
6. Rehabilitasi dan Renovasi Sekolah Keagamaan unit 13.710 2.364 17

7. Pembangunan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar dan unit 1.835 7 0


Menengah Baru
8. Pembangunan Sarana Prasarana Madrasah dan Sekolah unit 3 7 233
Keagamaan Baru
II. Penyelenggaraan Air Minum yang Layak

b. Prasarana Bidang Perumahan dan Permukiman

1. Pembangunan SPAM Kabupaten/Kota Liter/detik 14 184 1.314

2. Pembangunan SPAM Regional Liter/detik 4 1.100 27.500

3. Peningkatan SPAM Kabupaten/Kota Liter/detik 7 408 5.829

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 247


Akuntabilitas Kinerja

OUTPUT KINERJA
NO PROGRAM/KEGIATAN SATUAN
TARGET CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6
4. Peningkatan SPAM Regional Liter/detik 1 300 30.000

5. Perluasan SPAM Kabupaten/Kota SR 52 9.476 18.223

6. Perluasan SPAM Regional SR 1 0 0

7. Infrastruktur Air Minum Berbasis Masyarakat SR 1.725 11.815 685

c. Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Daerah

1. Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM Kab/Kota 509 509 100

III. Penyelenggaraan Permukiman dan Bangunan Gedung

a. Prasarana Bidang Pariwisata dan Kebudayaan

1. Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya dan Istana unit 0 0 0

2. Penataan Bangunan Kawasan Destinasi Wisata unit 1 1 100

3. Penataan Bangunan Kawasan Cagar Budaya dan Permukiman unit 3 1 33


Tradisional
b. Prasarana Bidang Pencarian, Pertolongan, dan Penanganan
Bencana
1. Pembangunan Bangunan Gedung Mitigasi Bencana unit 0 0 0

2. Penataan Bangunan Kawasan Rawan Bencana unit 0 8 100

c. Prasarana Bidang Perumahan dan Pemukiman

1. Pemugaran Permukiman Kumuh Hektar 751,95 788,91 104

2. Peremajaan Permukiman Kumuh Hektar 27,189 68,41 251

3. Pemukiman Kembali Permukiman Kumuh Hektar 23,020 45,81 199

4. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat Hektar 333 1.465,85 440


di Perkotaan
5. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Danau Toba Hektar 18,23 2,00 10,9

6. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Borobudur Hektar 1 - 0

7. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Lombok Mandalika Hektar 0 - -

8. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Labuan Bajo Hektar 1 1,73 173

9. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Manado Likupang Hektar 22 1,59 7,22

10. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Wakatobi Hektar 10 - 0

11. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Raja Ampat Hektar 0 - -

12. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Bromo - Tengger - Semeru Hektar 3 - 0

13. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Bangka Belitung Hektar 0 - -

248 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

OUTPUT KINERJA
NO PROGRAM/KEGIATAN SATUAN
TARGET CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6
14. Penataan Kawasan Destinasi Wisata Morotai Hektar 0 - -

15. Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana unit 0 0 0


Olahraga
16. Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana unit 8 7 88
Pasar
17. Pembangunan Baru Kawasan Permukiman Hektar 0 - 0

d. Prasarana Bidang Pertahanan dan Keamanan

1. Penataan Bangunan Kawasan Pos Lintas Batas Negara unit 8 8 100

e. Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Daerah

1. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Kab/Kota 509 509 100


Gedung dan Penataan Lingkungan
IV PenyelenggaraanSanitasi yang Layak

a Prasarana Bidang Perumahan dan Pemukiman

1 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala KK 1 0 0


Regional
2 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Kota KK 7.909 2.000 25

3 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala KK 503 143 28


Permukiman
4 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Skala Kota KK 1 1.704 170.400

5 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Regional KK 2 0 0

6 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Kota KK 10.005 0 0

7 Sistem Pengelolaan Persampahan Skala Kawasan KK 1.001 38.165 3.813

8 Sistem Pengelolaan Persampahan Menjadi Sumber Energi KK 10.001 0 0


Terbarukan
9 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Berbasis KK 10.920 11.424 105
Masyarakat
10 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Skala KK 50.000 47.539 95
Individu
11 Sistem Pengelolaan Persampahan Berbasis Masyarakat KK 21.200 26.848 127

12 Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Skala KK 12.980 0 0


Komunal
b Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah Daerah

1 Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Sanitasi Kab/Kota 509 509 100

Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja Eselon II Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 249


Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan tabel 4.13 diatas, diketahui 4.2.5 Perbandingan Kinerja Unit Organisasi
bahwa terdapat 53 program/kegiatan bidang Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Unit
cipta karya yang terbagi kedalam empat Organisasi lainnya
tema, yaitu Pembangunan dan Rehabilitasi Dalam upaya peningkatan kualitas Laporan
Prasarana Pendidikan, Penyelenggaraan Akuntabilitas Kinerja diperlukan perbandingan
Air Minum yang Layak, Penyelenggaraan kinerja antar Unit Organisasi yang setara. Oleh karena
Permukiman dan Bangunan Gedung, serta itu, Ditjen Cipta Karya melakukan perbandingan
PenyelenggaraanSanitasi yang Layak. Terdapat kinerja dengan Ditjen Perumahan karena Indikator
23 program kegiatan yang belum memenuhi Kinerja Sasaran Program dari keduanya berkontribusi
target yang ditetapkan, 8 kegiatan yang tidak terhadap pencapaian Indikator Program
dilaksanakan tahun ini, serta 22 kegiatan yang Kementerian PUPR. Berdasarkan Rencana Strategis
memenuhi target yang ditetapkan. Mayoritas Kementerian PUPR Tahun 2020-2024, Ditjen Cipta
permasalahan atau tantangan dari ketercapaian Karya mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3
kegiatan sama dengan yang dijelaskan pada (SS-3) yaitu “meningkatnya pelayanan infrastruktur
subbab sebelumnya yang dipengaruhi oleh perumahan dan permukiman yang layak, dan aman”.
keterbatasan pendanaan yang membuat perlu Dalam rangka menjawab sasaran strategis tersebut,
adanya prioritasi dalam pelaksanaan kegiatan, maka Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Perumahan
relaksasi kegiatan menjadi kegiatan MYC mendukung ketercapaian Sasaran Program (outcome
yang baru dapat terhitung capaiannya pada pada level customers) yaitu meningkatnya pelayanan
akhir tahun kegiatan, permasalahan dalam infrastruktur perumahan dan permukiman yang
aksesibilitas orang dan barang/peralatan, dan layak dan aman. Untuk perbandingan lebih jelasnya
sebagainya. dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Capaian Kinerja Program Direktorat Jenderal Cipta Karya TA 2022
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/
TARGET REALISASI %
SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/ SATUAN KETERANGAN
TA 2022 TA 2022 CAPAIAN
INDIKATOR
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak dan aman

Ditjen Cipta Karya

INDIKATOR KINERJA PROGRAM: Persentase % 80,07 76,41 95,42 Tidak Tercapai


peningkatan pelayanan infrastruktur
permukiman yang layak dan aman melalui
pendekatan smart living
Ditjen Perumahan

INDIKATOR KINERJA PROGRAM: Persentase % 57,2078 57,2055 99,99 Tidak Tercapai


pemenuhan kebutuhan rumah layak huni
INDIKATOR KINERJA PROGRAM: Persentase % 22,04 22,12 100,36 Tercapai
rumah MBR yang mendapat bantuan PSU
Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja Eselon II Ditjen Cipta Karya yang diolah dan Laporan Kinerja (LKj) Ditjen
Perumahan, 2022

250 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Capaian Indikator Kinerja Program Ditjen Cipta disebabkan karena terdapat banyak kegiatan MYC
Karya TA 2022 tercapai sebesar 76,41% dari target yang dilanjutkan proses pelaksanaannya sehingga
sebesar 80,07%, sehingga persentase capaian capaian kegiatan belum terhitung pada tahun
yang didapat sebesar 95,42%, sementara capaian 2022, serta gap pendanaan yang cukup lebar yang
Indikator Kinerja Program Ditjen Perumahan berdampak pada ketidakoptimalan pelaksanaan
TA 2022 pada Indikator pemenuhan kebutuhan kegiatan.
rumah layak huni tercapai sebesar 57,2055% dari
target sebesar 57,2078%, sehingga persentase Pada level sub Indikator Kinerja Program, Ditjen
capaian yang didapat sebesar 99,99%. Pada Cipta Karya memiliki tujuh sub Indikator Sasaran
indikator rumah MBR yang mendapat bantuan Program yang mendukung pencapaian Sasaran
PSU tercapai sebesar 22,12% dari target sebesar Program Meningkatnya pelayanan infrastruktur
22,04% sehingga capaian persentase yang perumahan dan permukiman yang layak dan
didapat sebesar 100,36%. Ditjen Cipta Karya aman. Berikut adalah rincian sub Indikator Kinerja
memiliki capaian kinerja yang lebih rendah Sasaran Program Ditjen Cipta Karya:

Tabel 4.15 Capaian Indikator Kinerja Program Direktorat Jenderal Cipta Karya TA 2022
SASARAN PROGRAM BASE- REALI- %
SATU- TARGET
(OUTCOME)/SASARAN LINE SASI CAPAI- KETERANGAN
AN TA 2022
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2021 TA 2022 AN
1. Persentase rumah tangga dengan
92,18 95,9 92,96 96,93
akses air minum layak % Tidak Tercapai
(Jaringan Perpipaan) 21,85 27,1 22,62 83,47
2. Persentase rumah tangga dengan 78,58 82,07 79,06 96,33
akses air limbah domestik layak dan
aman % (8,65% (13% (8,6% Tidak Tercapai
akses akses akses 67,15
aman) aman) aman)
3. Persentase rumah tangga dengan
akses sampah yang terkelola di % 58,72 84,41 64,80 76,76 Tidak Tercapai
perkotaan
4. Persentase luasan kawasan
permukiman yang ditingkatkan % 41,15 64,41 64,41* 100,00 Tercapai
kualitasnya
5. Persentase kab/kota yang terfasilitasi
implementasi penyelenggaraan
% 100 100 100 100,00 Tercapai
bangunan gedung yang tertib dan
andal
6. Persentase inisiasi penerapan
% 40 60 60* 100,00 Tercapai
bangunan gedung hijau
7. Persentase sarana prasarana strategis
% 50,27 73,68 73,68 100,00 Tercapai
yang ditingkatkan
Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja Eselon II Ditjen Cipta Karya yang diolah, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 251


Akuntabilitas Kinerja

Sementara pada Ditjen Perumahan tidak memiliki Pada level Indikator Kinerja Kegiatan, Ditjen
sub Indikator Kinerja Sasaran Program yang Cipta Karya memiliki sepuluh Indikator Kinerja
mendukung ketercapaian outcome persentase Kegiatan yang mendukung pencapaian kegiatan
pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dan Penyelenggaraan Permukiman dan Bangunan
persentase rumah MBR yang mendapat bantuan Gedung. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen
PSU. Cipta Karya dipaparkan pada Tabel berikut:

Tabel 4.16 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya TA 2022
REALI-
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN SATU- TARGET %
SASI KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR AN TA 2022 CAPAIAN
TA 2022
KEGIATAN: Penyelenggaraan Permukiman dan Bangunan Gedung

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya keterpaduan perencanaan dan kualitas kawasan permukiman

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase


peningkatan keterpaduan perencanaan dan kualitas % 62,98 229,2 363,93 Tercapai
kawasan permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Meningkatnya
kualitas penyelenggaraan bangunan gedung dan % 80 442,5 553,13 Tercapai
penataan bangunan
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Meningkatnya
% 79,26 1.488,89 1.878 Tercapai
kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar
KEGIATAN: Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas sarana prasarana pendidikan

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase


peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan % 68,11 47,05 69,08 Tidak Tercapai
yang tertib dan andal
KEGIATAN: Penyelenggaraan Air Minum yang Layak

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kontribusi pemenuhan akses air minum jaringan perpipaan

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase


peningkatan kontribusi pemenuhan akses air minum % 95,9 92,96 96,93 Tidak Tercapai
jaringan perpipaan
KEGIATAN: Penyelenggaraan Sanitasi Yang Layak

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kontribusi pemenuhan akses sanitasi

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase


% 66,2 62,2 93,95 Tidak Tercapai
peningkatan kontribusi pemenuhan akses sanitasi
KEGIATAN: Penyelenggaraan Pembinaan Infrastruktur Permukiman

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kinerja perencanaan, pemrograman, dan evaluasi infrastruktur permukiman

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Persentase


peningkatan kinerja perencanaan, pemrograman, % 86,67 69,37 80,04 Tidak Tercapai
dan evaluasi infrastruktur permukiman

252 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

REALI-
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN SATU- TARGET %
SASI KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR AN TA 2022 CAPAIAN
TA 2022
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Terlaksananya
Dukungan Layanan Kebencanaan Bidang % 52,38 70,75 135,07 Tercapai
Permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Meningkatnya
kualitas pembinaan teknis dalam penyelenggaraan % 70,28 78,9 112,27 Tercapai
perumahan dan infrastruktur permukiman
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Meningkatnya
kepatuhan intern dalam penyelenggaraan % 60 74,89 124,82 Tercapai
infrastruktur permukiman
Sumber: Data Laporan Kinerja (LKj) Unit Kerja Eselon II Ditjen Cipta Karya yang diolah, 2022

Rerata capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Pada level Indikator Kinerja Kegiatan, Ditjen
Cipta Karya sebesar 170,07%. Terdapat capaian Perumahan memiliki empat Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Cipta Karya yang Kegiatan yang mendukung pencapaian
melebihi target karena terdapat kegiatan direktif kegiatan Penyediaan Akses Perumahan yang
dan tematik. Namun terdapat beberapa capaian Layak dan Aman. Rerata capaian Indikator
Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Cipta Karya yang Kinerja Kegiatan Ditjen Cipta Karya sebesar
tidak memenuhi target, yang berdampak pada 93,80%. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan
angka capaian Ditjen Cipta Karya TA 2022 yang tidak Ditjen Cipta Karya dipaparkan pada Tabel
dapat memenuhi target Renstra. berikut:

Tabel 4.17 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal Perumahan

REALI-
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN SATU- TARGET %
SASI KETERANGAN
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR AN TA 2022 CAPAIAN
TA 2022
KEGIATAN: Penyediaan Akses Perumahan yang Layak dan Aman

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya Ketersediaan Rumah Layak Huni

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Jumlah rumah MBR


Unit 20.550 20.757 101,01 Tercapai
yang mendapat bingtuan PSU
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Jumlah pemenuhan
kebutuhan rumah layak huni melalui Fasilitasi Unit 186.172 185.802 99,80 Tidak Tercapai
Rumah Swadaya bagi MBR
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Jumlah pemenuhan
kebutuhan rumah layak huni melalui Pembangunan Unit 5.770 4.359 75,54 Tidak Tercapai
Rumah Khusus
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN: Jumlah pemenuhan
kebutuhan rumah layak huni melalui Pembangunan Unit 3.998 3.872 98,84 Tidak Tercapai
Rumah Susun
Sumber: Data Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perumahan, 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 253


Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan pemaparan Ditjen Cipta Karya dan Ditjen permukiman yang layak dan aman melalui
Perumahan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa pendekatan smart living dengan capaian
hal sebagai berikut: 92,48%.
1. Ditjen perumahan memiliki capaian Indikator 2. Ditjen Cipta Karya memiliki 10 (sepuluh)
Kinerja Program yang lebih baik dibandingkan Indikator Kinerja Kegiatan, sedangkan
dengan Ditjen Cipta Karya, hal ini didapatkan Ditjen Perumahan memiliki 4 (empat)
dari capaian Indikator Kinerja Program Ditjen Indikator Kinerja Kegiatan. Rerata capaian
Perumahan dengan Indikator pemenuhan Ditjen Perumahan sebesar 93,80% lebih
kebutuhan rumah layak huni sebesar 99,99% dan rendah dibandingkan Ditjen Cipta Karya
indikator rumah MBR yang mendapat bantuan PSU sebesar 170,07%. Terdapat capaian
sebesar 100,36%, dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Cipta
Ditjen Cipta Karya dengan Indikator Kinerja Karya yang melebihi target karena terdapat
Program Peningkatan pelayanan infrastruktur kegiatan direktif dan tematik.

Penyediaan Infrastruktur Permukiman Mendukung Daerah Relokasi Akibat Badai Siklon Tropis Seroja Kota Kupang

254 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

4.3 REALISASI ANGGARAN 96,41%. Adapun capaian penyerapan anggaran ini


dipengaruhi antara lain karena:
Analisis dan evaluasi atas pelaksanaan anggaran a. Kendala-kendala yang terjadi pada
pada tahun 2022 dilakukan dengan menggunakan saat pelaksanaan menyebabkan perlu
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: Nomor 214 dilakukannya repackaging paket dan
Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi penganggaran untuk mengoptimalkan
Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan penyerapan. Selain itu adanya penambahan
Anggaran Kementerian Negeri/Lembaga. Hasil anggaran yang berasal dari BA BUN 999.08
analisis menunjukkan bahwa nilai aspek evaluasi untuk Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota
Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022 adalah Negara dan Penanganan Pasca Bencana.
sebesar 76,25% yang dapat dikelompokkan dalam Untuk Pembangunan Infrastruktur Ibu
kategori cukup atau normal (hasil perhitungan Kota Negara juga mengalami beberapa kali
terlampir). Tabel 4. 18 repackaging akibat penyesuaian kondisi
lapangan dan adaptasi terhadap teknologi
Pencapaian ini dipengaruhi beberapa indikator baru serta terdapat paket yang gagal lelang;
penilaian sebagai berikut: b. Pengalokasian anggaran yang terfokus pada
pemenuhan kegiatan MYC, penugasan/direktif
Aspek implementasi, terdiri dari: dan Padat Karya serta pembangunan IKN.
1. Realisasi Anggaran Hal ini mengakibatkan ruang fiskal untuk
Realisasi anggaran Direktorat Jenderal Cipta memenuhi usulan kegiatan RPJMN menjadi
Karya pada tahun 2022 adalah sebesar 94,71% sangat sempit;
dari pagu DIPA sebesar Rp17.600.515.102.000,00. c. Belum adanya SOP untuk penganggaran
Capaian penyerapan anggaran ini menurun dan mekanisme revisi tanggap darurat
sekitar 2% dibandingkan tahun 2021 yaitu sebesar penanganan bencana Bidang Cipta Karya;

Tabel 4.18 Nilai Aspek Evaluasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

BOBOT NILAI X BOBOT NILAI AKHIR PER


NO. ASPEK NILAI
ITEM BOBOT ASPEK ASPEK
I. ASPEK IM PLEMENTASI 46,32 33,30 15,43
1. Penyerapan 94,71 9,70 9,19
2. Konsistensi 123,41 18,20 22,46
3. Pencapaian Keluaran 128,74 43,50 56,00
4. Efisiensi -144,50 28,60 -41,33
II. ASPEK MANFAAT 91,18 66,70 60,82
1. Pencapaian Hasil 91,18 100,00 91,18
NILAI EVALUASI TOTAL 76,25
Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor: Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negeri/Lembaga

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 255


Akuntabilitas Kinerja

d. Masih banyaknya kelengkapan data berdasarkan rata-rata tingkat penyerapan setiap


dukung revisi anggaran dan pengajuan bulan sebesar 123,41% atau dalam kategori cukup
ijin/ rekomposisi MYC yang belum sesuai baik. Namun ada beberapa hal yang menjadi
ketentuan serta tidak updatenya satker tantangan dan hambatan dalam implementasi
terhadap karwas sehingga menyebabkan program, seperti adanya kendala-kendala yang
pagu minus saat revisi anggaran; terjadi pada saat pelaksanaan menyebabkan
e. Terdapat kegiatan administrasi umum sehingga perlu dilakukannya repackaging paket
dan swakelola yang tidak dapat menyerap dan penganggaran untuk mengoptimalkan
anggaran secara penuh; penyerapan. Selain itu adanya penambahan
f. Balai atau Satker masih kurang teliti dalam anggaran yang berasal dari BA BUN 999.08 untuk
menyiapkan readiness criteria. Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara dan
Penanganan Pasca Bencana. Untuk Pembangunan
2. Konsistensi Perencanaan dengan Infrastruktur Ibu Kota Negara juga mengalami
Implementasi beberapa kali repackaging akibat penyesuaian
Sesuai dengan hasil perhitungan, nilai konsistensi kondisi lapangan dan adaptasi terhadap teknologi
perencanaan dengan implementasi yang dihitung baru serta terdapat paket yang gagal lelang.

Tabel 4.19 Realisasi Penyerapan Anggaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

DIREKTORAT PENYERAPAN
PAGU REALISASI
JENDERAL ANGGARAN
Cipta Karya 17.600.515.102.000 16.668.749.084.000 94,71
Sumber: e-Monitoring Kementerian PUPR, 31 Desember 2022; Hasil Perhitungan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: Nomor
214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negeri/
Lembaga yang diolah, 2022

Tabel 4.20 Konsistensi Perencanaan dan Implementasi Penyerapan Anggaran


Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

KONSIS-
RENCANA RENCANA TENSI
TINGKAT
PENYERAP- PENYERAP- REALISASI ANTARA
REALISASI PENYERAP-
BULAN AN AN ANGGARAN PERENCA-
ANGGARAN AN TIAP
DANA DANA KUMULATIF NAAN DAN
BULAN
KUMULATIF IMPLE-
MENTASI
Januari 122.584.332 122.584.332 573.307.373 573.307.373 0,00
Februari 559.593.041 682.177.373 1.039.829.025 1.613.136.398 236,47
Maret 1.291.993.060 1.974.170.433 1.811.472.918 3.424.609.316 173,47
April 2.223.531.291 4.197.701.724 2.734.997.102 6.159.606.418 146,74 123,41
Mei 2.995.259.897 7.192.961.621 3.386.715.170 9.546.321.588 132,72
Juni 4.269.335.756 11.462.297.377 4.706.484.637 14.252.806.225 124,35
Juli 5.913.158.955 17.375.456.332 6.439.928.245 20.692.734.470 119,09

256 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KONSIS-
RENCANA RENCANA TENSI
TINGKAT
PENYERAP- PENYERAP- REALISASI ANTARA
REALISASI PENYERAP-
BULAN AN AN ANGGARAN PERENCA-
ANGGARAN AN TIAP
DANA DANA KUMULATIF NAAN DAN
BULAN
KUMULATIF IMPLE-
MENTASI
Agustus 7.372.456.330 24.747.912.662 7.717.290.581 28.410.025.051 114,80
September 9.076.097.832 33.824.010.494 9.577.803.905 37.987.828.956 112,31
Oktober 11.241.018.784 45.065.029.278 11.278.597.673 49.266.426.629 109,32
November 13.916.023.371 58.981.052.649 13.967.887.847 63.234.314.476 107,21
Desember 17.600.515.102 76.581.567.751 16.718.978.975 79.953.293.451 104,40
Sumber: e-Monitoring Kementerian PUPR, 31 Desember 2022; Hasil Perhitungan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: Nomor
214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negeri/
Lembaga yang diolah, 2022

Pembangunan Spam Regional Banjarbakula Provinsi Kalimantan Selatan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 257


Akuntabilitas Kinerja

3. Capaian Output berbasis masyarakat, pembinaan teknis bidang


Kinerja capaian output pelaksanaan kegiatan sanitasi, fasilitasi pengembangan teknologi
tahun 2022 berdasarkan perhitungan sesuai dan pengelolaan peralatan bidang sanitasi
PMK 214 Tahun 2017 dihasilkan nilai rata-rata dan sebagainya. Sementara terdapat beberapa
sebesar 128,74% atau kategori sangat baik. output yang memiliki kontribusi pencapaian
Nilai kinerja penyelenggaraan output telah keluaran yang rendah dan tidak melampaui
menunjukkan angka yang cukup memuaskan target, seperti pembangunan SPAM, perluasan
terlihat dimana terdapat kontribusi beberapa SPAM, SPAM berbasis masyarakat, pembangunan
output telah melampaui target seperti kegiatan dan pengembangan kawasan permukiman,
peningkatan SPAM, pembinaan teknis bidang sistem pengelolaan air limbah domestik, sistem
air minum, pembinaan dan pengelolaan rumah pengelolaan persampahan, rehabilitasi dan
negara, pengembangan penyelenggaraan renovasi sarana prasarana pendidikan dasar dan
bangunan gedung, pembangunan infrastruktur menengah, dan sebagainya yang masih memiliki
permukiman berbasis masyarakat, sanitasi kinerja masih dibawah 100%.

Tabel 4.21 Pencapaian Keluaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

INDIKATOR KINERJA KELUARAN (OUTPUT)


PENCA-
REALI- RKK/
TARGET PAIAN
SASI TKK
IKK SATUAN OUTPUT KELUARAN
OUTPUT
(TKK)
(RKK)
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM Kab/Kota 509 509 1,00
Pembangunan SPAM L/detik 1.530 1.283,5 0,84
Peningkatan SPAM L/detik 375 707,5 1,89
Perluasan SPAM SR 192.000 9.476 0,05
SPAM Berbasis Masyarakat SR 400.000 131.135 0,33
Pembinaan Teknis Bidang Air Minum Orang 800 890 1,11
Fasilitas Pengembangan Teknologi & Pengelolaan Laporan
1 1 1,00
Peralatan Bid. AM
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Kab/Kota 128,74
509 509 1,00
Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan
Pembinaan dan Pengelolaan Rumah Negara Unit
Rumah 1.800 2.029 1,13
Negara
Pengembangan Penyelenggaraan Bangunan Gedung m2 10.000 105.980 10,60
Pengembangan Penyelenggaraan Penataan Bangunan Kawasan
20 20 1,00
dan Lingkungan
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Kawasan Kab/Kota
509 509 1,00
Permukiman
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Dokumen 10 10 1,00

258 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

INDIKATOR KINERJA KELUARAN (OUTPUT)


PENCA-
REALI- RKK/
TARGET PAIAN
SASI TKK
IKK SATUAN OUTPUT KELUARAN
OUTPUT
(TKK)
(RKK)
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Ha
2.385 1.122,8 0,47
Permukiman
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Ha
1.280 11.412 8,92
Masyarakat
Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Kab/Kota
509 509 1,00
Penyehatan Lingkungan Permukiman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik KK 407.000 80.628 0,20
Sistem Pengelolaan Drainase KK 3.500 0 0,00
Sistem Pengelolaan Persampahan KK 1.003.000 38.165 0,04
Sanitasi Berbasis Masyarakat KK 62.800 102.404 1,63
Pembinaan Teknis Bidang Sanitasi Orang 300 806 2,69
Fasilitasi Pengembangan Teknologi dan Pengelolaan Laporan
27 40 1,48
Peralatan Bidang Sanitasi
Pembinaan Teknis Kepatuhan Intern dan Manajemen Laporan
1 1 1,00
Risiko Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman
Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko Laporan
1 1 1,00
Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Permukiman Laporan 1 1 1,00
Program dan Anggaran Pembangunan Infrastruktur Laporan
1 1 1,00
Permukiman
Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Laporan
1 1 1,00
Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Pengendalian Pelaksanaan, Kinerja Program dan Laporan
Koordinasi Pengadaan Tanah Pembangunan Infrastruktur 2 2 1,00
Permukiman
Tanggap Darurat / Kebutuhan Mendesak Laporan 35 35 1,00
Pembinaan Teknis Bidang Cipta Karya Orang 4.480 4.901 1,09
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan 1 1 1,00
Peraturan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan NSPK
11 11 1,00
Permukiman
Peningkatan Kompetensi Teknis dan Profesi Bidang Laporan
2 2 1,00
Permukiman dan Perumahan
Fasilitasi Keandalan Bangunan Gedung dan Kawasan Rekomen-
Permukiman dasi 40 45 1,13
Teknis
Fasilitasi Pengembangan Teknologi dan Peralatan Laporan
5 6 1,20
Infrastruktur Permukiman dan Perumahan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 259


Akuntabilitas Kinerja

INDIKATOR KINERJA KELUARAN (OUTPUT)


PENCA-
REALI- RKK/
TARGET PAIAN
SASI TKK
IKK SATUAN OUTPUT KELUARAN
OUTPUT
(TKK)
(RKK)
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Laporan
4 4 1,00
Permukiman
Bimbingan Teknik Bidang Permukiman dan Perumahan Angkatan 9 9 1,00
Penyelenggaraan Habitat Laporan 1 1 1,00
Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan, Rehabilitasi Kab/Kota
25 - 0,00
dan Renovasi Sarana Prasarana Olahraga, dan Pasar
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Gedung
- - 0,00
Prasarana Olahraga
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Pasar
8 7 0,88
Prasarana Pasar
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Gedung
2 - 0,00
Prasarana Strategis Lainnya
Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan, Rehabilitasi Kab/Kota
148 - 0,00
dan Renovasi Sarana Prasarana Pendidikan
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Pendidikan Sekolah
998 458 0,46
Dasar dan Menengah
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar Sekolah
2 - 0,00
dan Menengah Baru
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Madrasah Sekolah
128 83 0,65
dan Sekolah Keagamaan
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Madrasah Sekolah
2 7 3,50
dan Sekolah Keagamaan Baru
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Gedung
15 19 1,27
Prasarana Perguruan Tinggi Negeri
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Gedung
2 6 3,00
Prasarana Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
Layanan Dukungan Manajemen Internal Layanan/
Laporan/ 261 258 0,99
Dokumen
Layanan Sarana dan Prasarana Internal Unit/m2/
837 833 1,00
Paket
Layanan Manajemen SDM Internal Orang/
40 31 0,78
Layanan
Layanan Manajemen Kinerja Internal Doku-
men/
72 68 0,94
Layanan/
Lapo-ran
Sumber: e-Monitoring Kementerian PUPR, 31 Desember 2022; Hasil Perhitungan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: Nomor
214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negeri/
Lembaga yang diolah, 2022

260 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

4. Efisiensi Aspek Manfaat


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Berdasarkan hasil perhitungan PMK 249/
efisiensi adalah kemampuan menjalankan PMK.02/2011, capaian hasil (outcome) Direktorat
tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak Jenderal Cipta Karya pada tahun 2022 sebesar
membuang, waktu, tenaga, dan biaya). Untuk 91% atau kategori sangat baik. Capaian manfaat
mengukur efisiensi dibutuhkan nilai target dan berasal dari 7 (tujuh) outcome yaitu:
capaian output serta pagu anggaran dan realisasi • Persentase rumah tangga dengan akses air
output. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan minum layak dengan capaian sebesar 92,96%
membandingkan selisih antara pengeluaran dari target 95,90% serta Jaringan Perpipaan
seharusnya dan pengeluaran sebenarnya. Air Minum dengan capaian 22,62% dari target
Pengeluaran seharusnya merupakan jumlah sebesar 27,10%;
anggaran yang direncanakan untuk menghasilkan • Persentase rumah tangga dengan akses air
capaian keluaran output, sedangkan pengeluaran limbah domestik yang layak dengan capaian
sebenarnya merupakan jumlah anggaran sebesar 79,06% dari target 82,07% serta
terealisasi untuk menghasilkan capaian keluaran akses air limbah domestik yang aman dengan
output. Dalam pelaksanaan kegiatan Direktorat capaian sebesar 8,73% dari target sebesar 13%;
Jenderal Cipta Karya pada tahun 2022, nilai efisiensi • Persentase rumah tangga dengan akses
yang diperoleh adalah sebesar -144,50 (tabel sampah yang terkelola di perkotaan dengan
dapat dilihat dalam lampiran). Adapun beberapa capaian sebesar 64,80% dari target 84,41%;
hal yang mengganggu ketidakefisienan yang • Persentase luasan kawasan permukiman yang
terjadi pada beberapa output yang belum mampu ditingkatkan kualitasnya dengan capaian
memiliki kinerja yang maksimal dikarenakan sebesar 64,41% dari target sebesar 64,41%;
pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara yang • Persentase kab/kota yang terfasilitasi
mengalami beberapa kali repackaging akibat implementasi penyelenggaraan bangunan
penyesuaian kondisi lapangan dan adaptasi gedung yang tertib dan andal dengan capaian
terhadap teknologi baru serta terdapat paket yang sebesar 100% dari target sebesar 100%;
gagal lelang. Efisiensi anggaran dihitung dengan • Persentase inisiasi penerapan bangunan
melibatkan pagu dan realisasi anggaran output gedung hijau dengan capaian sebesar 60%
Ditjen Cipta Karya. Pagu dan realisasi anggaran dari target sebesar 60%;
output kegiatan Penyelenggaraan Permukiman • Persentase sarana prasarana strategis yang
dan Bangunan Gedung mengacu e-Monitoring ditingkatkan kualitasnya dengan capaian
Kementerian PUPR tanggal 31 Desember 2022 sebesar 73,68% dari target 73,68%.
pukul 16.00 WIB. Seluruh rincian output Kegiatan
Dukungan Manajemen Penyelenggaraan
Infrastruktur Permukiman seluruhnya juga
mengacu ke e-Monitoring Kementerian PUPR
tanggal 31 Desember 2022 pukul 16.00 WIB.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 261


Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.22 Pencapaian Outcome Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2022

TARGET REALISASI REALISASI/ CAPAIAN


OUTCOME
OUTCOME OUTCOME TARGET HASIL

Persentase rumah tangga dengan akses air 95,90 92,96 0,97


minum layak 27,10 22,62 0,83

Persentase rumah tangga dengan akses air 82,07 79,06 0,96


limbah domestik layak dan aman 13,00 8,73 0,67
Persentase rumah tangga dengan akses sampah
84,41 64,80 0,77
yang terkelola di perkotaan
Persentase luasan kawasan permukiman yang 91,00
64,41 64,41 1,00
ditingkatkan kualitasnya
Persentase kab/kota yang terfasilitasi
implementasi penyelenggaraan bangunan 100,00 100 1,00
gedung yang tertib dan andal
Persentase inisiasi penerapan bangunan gedung
60 60 1,00
hijau
Persentase sarana prasarana strategis yang
73,68 73,68 1,00
ditingkatkan kualitasnya
Sumber: e-Monitoring Kementerian PUPR, 31 Desember 2022; Hasil Perhitungan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: Nomor
214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negeri/
Lembaga yang diolah, 2022

Ketercapaian hasil Direktorat Jenderal Cipta hingga penataan kawasan lingkungan berupa
Karya dapat juga dilihat dari berbagai manfaat penyediaan ruang publik yang cukup. Hal ini tentu
yang bersifat tangible dan intangible dalam akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
penyelenggaraan infrastruktur permukiman layak yang berdampak pada meningkatnya angka
huni dan aman, seperti: harapan hidup.

a. Angka Harapan Hidup b. Angka Keluhan Diare dan Stunting


Angka Harapan Hidup (AHH) adalah angka yang Tingkat keluhan pada penyakit diare (dalam
menunjukkan peluang seseorang yang terlahir satuan persen penduduk) adalah angka yang
pada waktu tertentu untuk dapat bertahan hidup, menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat
dalam satuan tahun. Angka Harapan Hidup terkait penyakit diare yang diukur dengan
merupakan indikator kesehatan atau kualitas hidup persentase penduduk yang mengeluhkan sakit
yang disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya diare sebulan sebelum disurvei. Tingkat keluhan
yaitu kualitas lingkungan. Kualitas lingkungan diare juga dapat dipengaruhi oleh kualitas
utamanya ditentukan oleh ketersediaan layanan lingkungan permukiman. Angka keluhan diare dari
infrastruktur permukiman, seperti penyediaan air tahun 2022 menunjukkan penurunan. Sementara
bersih yang layak dan aman, penyediaan sanitasi stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan
layak dan aman, pengelolaan persampahan, pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat

262 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Angka pendapatan per kapita yang signifikan, hal ini
stunting juga sangat dipengaruhi oleh kemudahan tentu adanya program-program padat karya
akses dan kelayakan infrastruktur permukiman dan infrastruktur yang memicu terjadinya
di suatu wilayah, dimana pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.
hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka Pasca pandemi COVID-19, Ditjen Cipta Karya
stunting turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi memiliki kebijakan dalam pemulihan ekonomi
21,6% di tahun 2022. Pembangunan infrastruktur melalui pembangunan infrastruktur. Kebijakan
permukiman sangat erat berhubungan dengan ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian
munculnya penyakit diare dan stunting, semakin masyarakat pasca krisis COVID-19. Kebijakan ini
baik penyediaan infrastruktur permukiman didorong dengan penyelenggaraan program
seperti penyediaan air bersih layak dan aman, padat karya hingga penggunaan produk dalam
penyelenggaraan sanitasi layak dan aman serta negeri dalam penyediaan infrastruktur.
pengelolaan sampah maka semakin baik kondisi
kesehatan masyarakat. Sementara yang masih e. Persentase Penduduk Miskin
diperlukan dalam perhatian adalah ketimpangan Persentase penduduk miskin adalah jumlah
antar provinsi terkait angka keluhan diare dan penduduk miskin terhadap jumlah penduduk di
stunting ini yang masih mengalami lonjakan- suatu wilayah. Berdasarkan BPS yang dimaksud
lonjakan tajam. penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki
rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah
c. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) garis kemiskinan. Pada tahun 2022, Persentase
IPM merupakan indikator penting untuk penduduk miskin di Indonesia mengalami
mengukur keberhasilan dalam upaya membangun penurunan 0,17% menjadi 9,54% (BPS, 2022).
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Tentu hal ini menjadi kondisi yang baik pasca krisis
IPM menjelaskan bagaimana penduduk pandemi COVID-19, kondisi ini terus didorong oleh
dapat mengakses hasil pembangunan dalam pemerintah untuk meningkatkan anggaran dalam
memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, pemulihan ekonomi nasional. Ditjen Cipta Karya
dan sebagainya. Nilai IPM di 34 provinsi mengalami juga turut berperan dalam upaya memperbaiki
kenaikan dari tahun ke tahun. Di tahun 2021, angka kemiskinan yang sempat tinggi karena
angka IPM Indonesia telah mencapai 72,91% (naik COVID-19, melalui pembangunan infrastruktur
0,62%). Secara umum, dapat disimpulkan bahwa atau program padat karya diharapkan terjadi
pembangunan dalam upaya meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang baik dan perputaran
kualitas hidup manusia secara nasional telah ekonomi wilayah yang positif. Dampaknya adalah
merata. angka kemiskinan menjadi semakin menurun.
Selain itu penggunaan produk dalam negeri juga
d. Pendapatan per Kapita dilaksanakan dalam pembangunan infrastruktur.
Pendapatan per Kapita (dalam satuan Rp.000 Hal ini tentu untuk meningkatkan iklim usaha
per orang per tahun) menunjukkan tingkat lokal yang sempat terganggu karena pandemi.
kesejahteraan ekonomi yang diukur dengan Pada akhirnya peningkatan iklim usaha akan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja.
dalam harga konstan. Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir telah menunjukkan peningkatan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 263


Akuntabilitas Kinerja

4.4 PEMANFAATAN LAPORAN KINERJA 6. informasi dalam laporan kinerja telah


digunakan dalam penyesuaian perencanaan
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan kinerja yang akan dihadapi berikutnya;
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 88 7. informasi dalam laporan kinerja selalu
Tahun 2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja mempengaruhi perubahan budaya kinerja
Instansi Pemerintah, pelaksanaan evaluasi AKIP organisasi.
mengacu pada pedoman sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak Ketujuh poin tersebut kemudian dijadikan
terpisahkan dari peraturan tersebut. Pada Pedoman indikator untuk menentukan pemanfaatan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah laporan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya.
(AKIP) sesuai dengan Lampiran I Peraturan Menteri Untuk mengetahui pemanfaatan laporan kinerja
PANRB Nomor 88 Tahun 2021 disebutkan bahwa dilaksanakan survei dengan metode kuesioner
ruang lingkup evaluasi AKIP salah satunya berupa yang disebarkan kepada seluruh staf hingga
penilaian pelaporan kinerja. Pelaporan kinerja pimpinan tinggi pratama di lingkungan Direktorat
menggambarkan kualitas atas pencapaian kinerja, Jenderal Cipta Karya. Hasil survei yang diikuti oleh
baik keberhasilan/kegagalan kinerja serta upaya 716 responden di lingkungan Direktorat Jenderal
perbaikan/penyempurnaannya yang memberikan Cipta Karya ada di Gambar 4.7.
dampak besar dalam penyesuaian strategi/
kebijakan dalam mencapai kinerja berikutnya. Kuesioner pelaporan kinerja yang dilakukan berisi
pertanyaan terkait dengan ketujuh indikator
Salah satu subkomponen pada komponen tersebut dengan rentang jawaban terdiri dari
pelaporan kinerja adalah bahwa pelaporan kinerja empat pilihan yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak
telah memberikan dampak yang besar dalam sesuai, dan sangat tidak sesuai. Berdasarkan
penyesuaian strategi/kebijakan dalam mencapai Gambar 4.7, rata-rata responden di Direktorat
kinerja berikutnya. Subkomponen tersebut Jenderal Cipta Karya menilai setiap indikator
memiliki beberapa kriteria sebagai berikut: pelaporan kinerja dengan pilihan jawaban sangat
1. informasi dalam laporan kinerja selalu menjadi sesuai dan sesuai. Hal ini mengartikan bahwa
perhatian utama pimpinan (bertanggung laporan kinerja telah dimanfaatkan dengan
jawab); baik dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan
2. penyajian informasi dalam laporan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya. Adapun beberapa
menjadi kepedulian seluruh pegawai; indikator yang memiliki persentase jawaban tidak
3. informasi dalam laporan kinerja telah sesuai lebih besar dari indikator lainnya yaitu
digunakan dalam penyesuaian aktivitas untuk indikator:
mencapai kinerja; a. informasi dalam laporan kinerja menjadi
4. informasi dalam laporan kinerja berkalanyalah kepedulian seluruh pegawai;
digunakan dalam penyesuaian penggunaan b. informasi dalam laporan kinerja telah
anggaran untuk mencapai kinerja; digunakan dalam penyesuaian aktivitas untuk
5. informasi dalam laporan kinerja telah mencapai kinerja; dan
digunakan dalam evaluasi pencapaian c. informasi dalam laporan kinerja selalu
keberhasilan kinerja; mempengaruhi perubahan budaya kinerja
organisasi.

264 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 4.7 Hasil Rekapitulasi Pengisian Kuesioner Laporan Kinerja


di Direktorat Jenderal Cipta Karya TA 2022
Sumber: Hasil Survei Pemanfaatan Lakip oleh BPIW, 2022

Hal ini menggambarkan bahwa terdapat Direktorat Jenderal Cipta Karya. Sehingga laporan
beberapa responden yang berpendapat bahwa kinerja dapat menjadi dokumen evaluasi dan
laporan kinerja belum menjadi kepedulian sumber acuan dalam pelaksanaan kegiatan,
seluruh pegawai, belum digunakan dalam khususnya dalam melakukan perbaikan dan
penyesuaian aktivitas untuk mencapai kinerja perubahan kinerja organisasi menjadi lebih
dan mempengaruhi perubahan budaya kinerja baik. Berikut adalah persentase perbandingan
organisasi. Kondisi ini mengindikasikan perlunya setiap komponen dan sub komponen dalam
peningkatan kapasitas pengetahuan pegawai pemanfaatan laporan kinerja di lingkungan
tentang peran dan fungsi penting laporan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya TA. 2022:
serta peningkatan peran laporan kinerja dalam
pelaksanaan kegiatan organisasi di lingkungan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 265


Akuntabilitas Kinerja

Tabel 4.23 Hasil Rekapitulasi Pengisian Kuesioner Laporan Kinerja di Direktorat Jenderal Cipta
Karya TA 2022 per Komponen dan sub Komponen

SANGAT
TIDAK SANGAT
KOMPONEN SUB KOMPONEN TIDAK SESUAI
SESUAI SESUAI
SESUAI
Informasi isu strategis dalam laporan kinerja unit
organisasi/unit kerja dibahas oleh pimpinan unit 0,14% 0,84% 53,21% 45,81%
organisasi/unit kerja
Informasi rencana kerja dalam laporan kinerja unit
organisasi/unit kerja dibahas oleh pimpinan unit 0,28% 1,26% 51,82% 46,65%
organisasi/unit kerja
Informasi dalam
Informasi capaian kinerja dalam laporan kinerja unit
laporan kinerja
organisasi/unit kerja dibahas oleh pimpinan unit 0,14% 1,12% 48,88% 49,86%
menjadi perhatian
organisasi/unit kerja
utama pimpinan
Informasi realisasi anggaran dalam laporan kinerja
unit organisasi/unit kerja dibahas oleh pimpinan unit 0,14% 1,12% 46,23% 52,51%
organisasi/unit kerja
Informasi permasalahan dan rekomendasi dalam
laporan kinerja unit organisasi/unit kerja dibahas 0,14% 1,82% 45,53% 52,51%
oleh pimpinan unit organisasi/unit kerja
Total 0,17% 1,23% 49,13% 49,47%
Saya mengetahui informasi isu strategis unit
0,00% 2,37% 38,13% 59,50%
organisasi/unit kerja dalam laporan kinerja
Saya mengetahui informasi rencana kerja unit
0,00% 1,68% 40,36% 57,96%
organisasi/unit kerja dalam laporan kinerja
Saya mengetahui informasi capaian kinerja unit
0,00% 2,09% 41,76% 56,15%
organisasi/unit kerja dalam laporan kinerja
Informasi
dalam laporan Saya mengetahui informasi realisasi anggaran unit
0,14% 1,82% 44,27% 53,77%
kinerja menjadi organisasi/unit kerja dalam laporan kinerja]
kepedulian
seluruh pegawai Saya mengetahui informasi permasalahan dan
rekomendasi unit organisasi/unit kerja dalam 0,00% 2,93% 39,39% 57,68%
laporan kinerja
Saya mengetahui informasi kemajuan hasil
0,00% 1,68% 43,16% 55,17%
pelaksanaan kegiatan dalam laporan kinerja
Saya mengetahui informasi deviasi antara rencana serta
0,00% 3,35% 42,18% 54,47%
realisasi fisik dan keuangan dalam laporan kinerja
Total 0,02% 2,27% 41,32% 56,38%
Informasi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan
dalam laporan kinerja berkala telah digunakan 0,00% 1,26% 41,34% 57,40%
dalam penyesuaian aktivitas untuk mencapai kinerja
Informasi deviasi antara rencana dengan realisasi
fisik dan keuangan dalam laporan kinerja berkala
0,00% 1,54% 40,78% 57,68%
telah digunakan dalam penyesuaian aktivitas untuk
mencapai kinerja
Informasi permasalahan dan rekomendasi dalam
laporan kinerja berkala telah digunakan dalam 0,00% 1,68% 40,78% 57,54%
penyesuaian aktivitas untuk mencapai kinerja

266 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SANGAT
TIDAK SANGAT
KOMPONEN SUB KOMPONEN TIDAK SESUAI
SESUAI SESUAI
SESUAI
Laporan kinerja periode sebelumnya menjadi
acuan untuk penyusunan laporan kinerja periode 0,00% 1,12% 42,88% 56,01%
berikutnya
Total 0,00% 1,40% 41,45% 57,16%
Informasi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan
dalam laporan kinerja berkala telah digunakan
0,14% 1,12% 41,34% 57,40%
dalam penyesuaian anggaran untuk mencapai
Informasi dalam kinerja
laporan kinerja
berkala telah Informasi deviasi antara rencana serta realisasi fisik
digunakan dalam dan keuangan dalam laporan kinerja berkala telah
0,14% 1,40% 41,06% 57,40%
penyesuaian digunakan dalam penyesuaian anggaran untuk
anggaran untuk mencapai kinerja
mencapai kinerja
Informasi permasalahan dan rekomendasi dalam
laporan kinerja berkala telah digunakan dalam 0,14% 1,54% 41,06% 57,26%
penyesuaian anggaran untuk mencapai kinerja
Total 0,14% 1,35% 41,15% 57,36%
Informasi isu strategis dalam laporan kinerja unit
organisasi/unit kerja telah digunakan dalam evaluasi 0,00% 0,84% 42,60% 56,56%
pencapaian keberhasilan kinerja
Informasi rencana kerja dalam laporan kinerja unit
organisasi/unit kerja telah digunakan dalam evaluasi 0,00% 0,98% 42,74% 56,28%
pencapaian keberhasilan kinerja
Informasi capaian kinerja dalam laporan kinerja unit
organisasi/unit kerja telah digunakan dalam evaluasi 0,00% 0,42% 43,02% 56,56%
pencapaian keberhasilan kinerja
Informasi realisasi anggaran dalam laporan kinerja
Informasi dalam unit organisasi/unit kerja telah digunakan dalam 0,00% 0,98% 42,60% 56,42%
laporan kinerja evaluasi pencapaian keberhasilan kinerja
telah digunakan
dalam evaluasi Informasi permasalahan dan rekomendasi dalam
pencapaian laporan kinerja unit organisasi/unit kerja telah
0,00% 0,84% 41,48% 57,68%
keberhasilan digunakan dalam evaluasi pencapaian keberhasilan
kinerja kinerja
Informasi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan
dalam laporan kinerja berkala telah digunakan 0,00% 0,84% 42,60% 56,56%
dalam evaluasi pencapaian keberhasilan kinerja
Informasi deviasi antara rencana serta realisasi
fisik dan keuangan dalam laporan kinerja telah
0,00% 0,84% 41,34% 57,82%
digunakan dalam evaluasi pencapaian keberhasilan
kinerja
Laporan kinerja periode sebelumnya dalam laporan
kinerja telah digunakan dalam evaluasi pencapaian 0,00% 0,84% 41,90% 57,26%
keberhasilan kinerja
Total 0,00% 0,82% 42,28% 56,90%

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 267


Akuntabilitas Kinerja

SANGAT
TIDAK SANGAT
KOMPONEN SUB KOMPONEN TIDAK SESUAI
SESUAI SESUAI
SESUAI
Informasi isu strategis dalam laporan kinerja
unit organisasi/unit kerja telah digunakan dalam
0,00% 0,84% 39,66% 59,50%
penyesuaian perencanaan kinerja yang akan
dihadapi berikutnya
Informasi rencana kerja dalam laporan kinerja
unit organisasi/unit kerja telah digunakan dalam
0,14% 0,70% 41,76% 57,40%
penyesuaian perencanaan kinerja yang akan
dihadapi berikutnya
Informasi capaian kinerja dalam laporan kinerja
unit organisasi/unit kerja telah digunakan dalam
0,00% 0,70% 41,90% 57,40%
penyesuaian perencanaan kinerja yang akan
dihadapi berikutnya
Informasi realisasi anggaran dalam laporan kinerja
unit organisasi/unit kerja telah digunakan dalam
Informasi 0,00% 0,98% 40,78% 58,24%
penyesuaian perencanaan kinerja yang akan
dalam laporan
dihadapi berikutnya
kinerja telah
digunakan dalam Informasi permasalahan dan rekomendasi dalam
penyesuaian laporan kinerja unit organisasi/unit kerja telah
0,00% 0,84% 38,69% 60,47%
perencanaan digunakan dalam penyesuaian perencanaan kinerja
kinerja yang yang akan dihadapi berikutnya
akan dihadapi
berikutnya Informasi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan
dalam laporan kinerja berkala telah digunakan
0,00% 0,98% 42,04% 56,98%
dalam penyesuaian perencanaan kinerja yang akan
dihadapi berikutnya
Informasi deviasi antara rencana serta realisasi
fisik dan keuangan dalam laporan kinerja telah
0,00% 0,98% 38,69% 60,34%
digunakan dalam penyesuaian perencanaan kinerja
yang akan dihadapi berikutnya
Informasi permasalahan dan rekomendasi dalam
laporan kinerja berkala telah digunakan dalam
0,00% 1,26% 42,04% 56,70%
penyesuaian perencanaan kinerja yang akan
dihadapi berikutnya
Laporan kinerja periode sebelumnya telah
digunakan dalam penyesuaian perencanaan kinerja 0,14% 0,98% 41,20% 57,68%
yang akan dihadapi berikutnya
Total 0,03% 0,92% 40,75% 58,30%
Informasi Informasi permasalahan dalam laporan kinerja
dalam laporan menjadi pertimbangan dalam meningkatkan budaya 0,14% 2,23% 40,50% 57,12%
kinerja selalu kinerja organisasi
mempengaruhi
perubahan Informasi rekomendasi dalam laporan kinerja
budaya kinerja menjadi pertimbangan dalam meningkatkan budaya 0,14% 1,82% 40,08% 57,96%
organisasi kinerja organisasi

Total 0,14% 2,03% 40,29% 57,54%


Sumber: Hasil Survei Pemanfaatan Lakip oleh BPIW, 2022

268 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Penataan Kawasan Agrowisata Tamansuruh, Kabupaten Banyuwangi

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 269


05

Penutup
Penutup

“Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur


permukiman yang layak dan aman melalui
pendekatan smart living” adalah sebesar 76,41% dari
target sebesar 80,07% (berdasarkan target renstra
dan perjanjian kinerja (PK)) melainkan tidak tercapai
dari target yang ditetapkan.

5.1 KESIMPULAN 1. Persentase rumah tangga dengan akses


air minum layak dengan capaian sebesar
Pada Tahun 2022, alokasi anggaran Direktorat 92,96% untuk akses air minum layak dan
Jenderal Cipta Karya Tahun Anggaran 2022 adalah 22,62% untuk jaringan perpipaan yang
sebesar Rp 12.510.140.000.000,00 dan setelah belum memenuhi target 95,9% akses air
beberapa kali perubahan/revisi, alokasi anggaran minum layak dan 27,1% jaringan perpipaan.
pada Direktorat Jenderal Cipta Karya menjadi Hal ini disebabkan anggaran yang tersedia
sebesar Rp 17.600.515.102.000,00 pada akhir tahun lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan
2022, anggaran tersebut dapat terserap sebesar pendanaan berdasarkan renstra;
Rp 16.718.803.522.000,00 (94,99%). Realisasi 2. Persentase rumah tangga dengan akses air
pencapaian indikator kinerja program “Persentase limbah domestik layak dan aman dengan
peningkatan pelayanan infrastruktur permukiman capaian sebesar 80,77% untuk akses air
yang layak dan aman melalui pendekatan smart limbah layak dan 7,33% untuk akses air
living” adalah sebesar 76,41% dari target sebesar limbah aman yang belum memenuhi target
80,07% (berdasarkan target renstra dan perjanjian 82,07% akses air limbah layak dan 13%
kinerja (PK)) melainkan tidak tercapai dari target akses air limbah aman. Hal ini disebabkan
yang ditetapkan. Sehingga Realisasi Capaian karena banyak kegiatan yang direlaksasi atau
Sasaran Program “meningkatnya pelayanan menjadi kegiatan MYC 2022-2023, sehingga
infrastruktur perumahan dan permukiman yang capaian belum bisa terhitung pada tahun
layak dan aman” adalah sebesar 95,42%. 2022;
3. Persentase rumah tangga dengan akses
Indikator Sasaran Program “peningkatan sampah yang terkelola di perkotaan dengan
pelayanan infrastruktur permukiman yang layak capaian sebesar 64,80% yang belum
dan aman” merupakan rerata dari capaian Sasaran memenuhi target sebesar 84,41%. Hal ini
Kegiatan setiap Unit Kerja (Direktorat) dan Balai disebabkan karena banyak kegiatan yang
Prasarana Permukiman Wilayah (Balai PPW) di direlaksasi atau menjadi kegiatan MYC 2022-
Direktorat Jenderal Cipta Karya yang terdiri dari 2023, sehingga capaian belum bisa terhitung
Sasaran Kegiatan sebagai berikut: pada tahun 2022;

272 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

4. Persentase luasan kawasan permukiman yang b. Indikator “Persentase peningkatan kualitas


ditingkatkan kualitasnya dengan capaian kawasan permukiman” dengan capaian
sebesar 64,41% yang telah memenuhi target realisasi sebesar 383,37% (target pada
sebesar 64,41%; tahun 2022 sebesar 64,41%). Realisasi ini
5. Persentase kab/kota yang terfasilitasi disebabkan karena adanya tambahan-
implementasi penyelenggaraan bangunan tambahan pekerjaan yang bersifat direktif
gedung yang tertib dan andal deng;an capain pada tahun 2022 seperti kegiatan PSN,
sebesar 100% yang telah memenuhi target KSPN, Tematik, Kawasan Kumuh, PISEW,
sebesar 100%.; dan program padat karya lainnya;
6. Persentase inisiasi penerapan bangunan
gedung hijau dengan capaian sebesar 60% yang 2. Sasaran Kegiatan 1.2 (SK 1.2) yaitu peningkatan
telah memenuhi target sebesar 60%; kualitas penyelenggaraan bangunan gedung
7. Persentase sarana prasarana strategis yang dan penataan bangunan dengan realisasi
ditingkatkan dengan capaian sebesar 73,68% capaian sebesar 442,5% (target pada tahun
yang telah memenuhi target sebesar 73,68%. 2022 sebesar 80%). penyerapan anggaran
Namun begitu masih ada sekitar 70 sekolah yang untuk ketercapaian sasaran kegiatan ini
dilakukan MYC 2021 - 2023, 79 madrasah dan mencapai 94,58% (berdasarkan status 31
202 sekolah yang dilakukan MYC 2022 - 2023, Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring
2 pasar yang dilaksanakan MYC tahun 2022 - PUPR). Terdapat 3 indikator sasaran kegiatan
2023, serta 6 gedung yang dilaksanakan secara yang mendukung SK 1.2, yaitu:
MYC 2022 – 2023, sehingga capaian realisasinya a. Indikator “Persentase kab/kota yang
belum dapat terhitung pada tahun 2022. terfasilitasi implementasi penyelenggaraan
bangunan gedung yang tertib dan andal”
Sementara Direktorat Jenderal Cipta karya memiliki dengan capaian realisasi sebesar 100%
sepuluh Sasaran Kegiatan pada Tahun 2022, di (target pada tahun 2022 sebesar 100%);
antaranya lima sasaran kegiatan telah tercapai b. Indikator “Persentase dukungan
dan lima sasaran kegiatan tidak tercapai dengan pengembangan penyelenggaraan
penjelasan sebagai berikut: bangunan gedung” dengan capaian
1. Sasaran Kegiatan 1.1 (SK 1.1) yaitu Persentase realisasi sebesar 1.059,8% (target pada
peningkatan keterpaduan perencanaan dan tahun 2022 sebesar 60%). Indikator ini telah
kualitas kawasan permukiman dengan realisasi memenuhi target yang ditetapkan pada
capaian sebesar 229,2% (target pada tahun tahun 2021 bahkan melebihi targetnya. Hal
2022 sebesar 62,98%). serta penyerapan ini disebabkan karena adanya tambahan-
anggaran untuk ketercapaian sasaran kegiatan tambahan pekerjaan yang bersifat direktif
ini mencapai 99% (berdasarkan status 31 pada tahun 2022 seperti Presidensi G20,
Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring Mandalika, dan lain sebagainya;
PUPR). Terdapat 2 indikator sasaran kegiatan c. Indikator “Persentase dukungan
yang mendukung SK 1.1, yaitu: pengembangan penyelenggaraan
a. Indikator “Persentase dokumen keterpaduan penataan bangunan dan lingkungan”
perencanaan kawasan permukiman” dengan dengan capaian sebesar 61% (target pada
capaian realisasi sebesar 75% (target pada tahun 2022 sebesar 60%).
tahun 2022 sebesar 62%);

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 273


Penutup

3. Sasaran Kegiatan 1.3 (SK 1.3) yaitu peningkatan realisasi pada tahun 2022 belum memenuhi
kualitas sarana prasarana olahraga dan pasar target yang ditetapkan sebesar 68,11% (target
yang tertib dan andal dengan realisasi capaian pada tahun 2022 sebesar 68,11%), karena
sebesar 1.488,89% (target pada tahun 2022 terdapat 70 sekolah yang dilaksanakan secara
sebesar 79,26%). Penyerapan anggaran untuk MYC 2021-2023 ,202 sekolah yang dilakukan
ketercapaian sasaran kegiatan ini mencapai secara MYC 2022-2023, serta madrasah yang
99,65% (berdasarkan status 31 Desember 2022 dilakukan secara MYC 2022-2023;
pada aplikasi i-eMonitoring PUPR). Terdapat 3 5. Sasaran Kegiatan 3.1 (SK 3.1) yaitu peningkatan
indikator sasaran kegiatan yang mendukung kontribusi pemenuhan akses air minum
SK 1.3, yaitu: jaringan perpipaan dengan realisasi capaian
a. Indikator “Persentase sarana prasarana sebesar 92,96% untuk capaian air minum layak
olahraga yang tertib dan andal” dengan dan 22,62% untuk capaian jaringan perpipaan
capaian realisasi sebesar 330% (target pada (target pada tahun 2022 sebesar 95,9% untuk
tahun 2022 sebesar 100%). Indikator ini capaian air minum layak dan 27,10% untuk
telah memenuhi target pada tahun 2022; capaian jaringan perpipaan). Penyerapan
b. Indikator “Persentase sarana prasarana anggaran untuk ketercapaian sasaran kegiatan
pasar yang tertib dan andal” dengan ini mencapai 95,13% (berdasarkan status 31
capaian realisasi sebesar 66,67% (target Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring
pada tahun 2022 sebesar 77,78%). Indikator PUPR). Terdapat 1 indikator sasaran kegiatan
ini tidak memenuhi target yang ditetapkan yang mendukung SK 3.1 yaitu “Persentase
pada tahun 2022 karena disebabkan rumah tangga dengan akses air minum
adanya dua kegiatan pembangunan pasar Jaringan Perpipaan (JP)”, dimana pada tahun
yang dilaksanakan secara MYC tahun 2022 belum memenuhi target yang ditetapkan
2022 – 2023. Penanganan ini dilakukan dengan capaian sebesar 22,62% (target pada
berdasarkan usulan Pemerintah Daerah/ tahun 2022 sebesar 27,10%). Hal ini disebabkan
Direktif Presiden/Direktif Menteri/ karena anggaran yang tersedia lebih kecil
Kunjungan Kerja; dibandingkan dengan kebutuhan pendanaan
c. Indikator “Persentase sarana prasarana berdasarkan renstra sehingga pelaksanaan
strategis lainnya yang tertib dan andal” kegiatan kurang optimal;
dengan capaian sebesar 4.070% (target 6. Sasaran Kegiatan 4.1 (SK 4.1) yaitu peningkatan
pada tahun 2022 sebesar 60%). kontribusi pemenuhan akses sanitasi, dengan
penyerapan anggaran untuk ketercapaian
4. Sasaran Kegiatan 2.1 (SK 2.1) yaitu peningkatan sasaran kegiatan ini mencapai 94,83%
kualitas sarana prasarana pendidikan yang (berdasarkan status 31 Desember 2022 pada
tertib dan andal dengan realisasi capaian aplikasi i-eMonitoring PUPR). Terdapat 3
sebesar 47,05% (target pada tahun 2022 indikator sasaran kegiatan yang mendukung
sebesar 68,11%). penyerapan anggaran untuk SK 4.1 yaitu:
ketercapaian sasaran kegiatan ini mencapai a. Indikator “Persentase rumah tangga yang
99,65% (berdasarkan status 31 Desember 2022 terlayani prasarana dan sarana air limbah
pada aplikasi i-eMonitoring PUPR). Terdapat 1 domestik layak dan aman”, dimana pada
indikator sasaran kegiatan yang mendukung tahun 2022 telah memenuhi target yang
SK 2.1 yaitu “Persentase sarana prasarana ditetapkan untuk akses layak dengan
pendidikan yang tertib dan andal”, dimana capaian sebesar 77,71% dan belum

274 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

memenuhi target yang ditetapkan untuk akses c. Indikator “Persentase rumah tangga yang
aman sebesar 8,13% (target pada tahun 2021 terlayani infrastruktur drainase lingkungan”,
sebesar 77,57% akses layak dan 8,31% akses belum memenuhi target yang ditetapkan
aman). Pada capaian realisasi akses aman tidak dengan realisasi sebesar 44,38%. Angka ini
tercapai disebabkan karena banyak kegiatan didapatkan dari capaian kumulatif kegiatan
yang direlaksasi atau menjadi kegiatan MYC pembangunan draianse lingkungan dari
2022 - 2023, sehingga capaian belum bisa tahun 2020 – 2022. Sementara pada tahun
terhitung pada tahun 2022; 2022, tidak terdapat kegiatan Sistem
b. Indikator “Persentase rumah tangga Pengelolaan Drainase Lingkungan. Hal
yang sampahnya terkelola (baik melalui tersebut dikarenakan alokasi anggaran
penanganan maupun pengurangan) di Direktorat Sanitasi diprioritaskan dalam
perkotaan”, dimana pada tahun 2021 belum rangka mencapai sasaran outcome Sistem
memenuhi target yang ditetapkan dengan Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Sistem
capaian sebesar 58,52% (target pada tahun Pengelolaan Persampahan terutama pada
2021 sebesar 64,46%). Pada capaian realisasi kelompok kegiatan committed (MYC Lanjutan
indikator ini tidak tercapai disebabkan karena dan PHLN), optimalisasi infrastruktur
banyak kegiatan yang direlaksasi atau menjadi terbangun, kegiatan padat karya, serta
kegiatan MYC 2022 - 2023, sehingga capaian kegiatan direktif (Presiden dan Menteri);
belum bisa terhitung pada tahun 2022;

Pembangunan Broncaptering Dan Jaringan Perpipaan SPAM Cibolerang


Mendukung Kawasan Pariwisata Situ Bagendit Kab. Garut Jawa Barat.jpg

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 275


Penutup

7. Sasaran Kegiatan 5.1 (SK 5.1) yaitu peningkatan c. Indikator “Nilai realisasi penyiapan kegiatan
kinerja perencanaan, pemrograman, dan kerjasama dan bantuan luar negeri”, dimana
evaluasi infrastruktur permukiman dengan pada tahun 2022 belum memenuhi target
capaian realisasi sebesar 69,37% (target pada yang ditetapkan dengan capaian sebesar 40%
tahun 2022 sebesar 86,67%), memiliki kinerja (target pada tahun 2022 sebesar 60%). Hal ini
realisasi sebesar 80,03% serta penyerapan disebabkan karena pada tahun 2022, kegiatan
anggaran untuk ketercapaian sasaran kegiatan PHLN dijalankan untuk penyelesaian kegiatan
ini mencapai 38,52% (berdasarkan status 31 on-going. Sehingga tidak terdapat kegiatan
Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring baru yang diproses dalam green book.
PUPR). Terdapat 3 indikator sasaran kegiatan Dari 5 usulan kegiatan, terdapat 1 kegiatan
yang mendukung SK 5.1 yaitu: yang diproses dalam green book yaitu The
a. Indikator “Tingkat implementasi Development of Regional Water Supply System
perencanaan penyelenggaraan in Wosusokas.
infrastruktur permukiman”, dimana pada
tahun 2022 belum memenuhi target yang 8. Sasaran Kegiatan 5.2 (SK 5.2) yaitu dukungan
ditetapkan dengan capaian sebesar 72,45% layanan kebencanaan bidang permukiman
(target pada tahun 2022 sebesar 100%). dengan capaian realisasi sebesar 70,75% (target
Dimana capaian ini terhitung dari Jumlah pada tahun 2022 sebesar 52,38%), memiliki
rencana pembangunan infrastruktur kinerja realisasi sebesar 135,07% serta penyerapan
permukiman yang diimplementasikan anggaran untuk ketercapaian sasaran kegiatan
(tahunan) dibandingkan dengan jumlah ini mencapai 98,36% (berdasarkan status 31
rencana pembangunan infrastruktur Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring PUPR).
permukiman dalam Renstra (tahunan) Indikator ini terdiiri dan terhitung dari kumulatif
dikalikan 100%. Merujuk hal tersebut, ketercapaian output Tanggap Darurat/Kebutuhan
banyaknya kegiatan yang belum tercapai Mendesak tahun 2020-2022 yang dibandingkan
tahun ini berpengaruh pada ketercapaian total target tahun 2024, dimana memiliki capaian
indikator ini, dimana dari 21 output Ditjen 35 laporan (target tahun 2022 sebesar 35 laporan)
Cipta Karya, terdapat 9 output kegiatan secara kumulatif output tahun 2020 – 2021 yang
(dari 21 output kegiatan) telah memenuhi dibangdingkan dengan total target 2024, capain
target yang ditetapkan; ini masih memenuhi target yang diharapkan;
b. Indikator “Nilai kinerja anggaran”, dimana 9. Sasaran Kegiatan 5.3 (SK 5.3) yaitu
pada tahun 2022 belum memenuhi peningkatan kualitas pembinaan teknis dalam
target yang ditetapkan dengan capaian penyelenggaraan perumahan dan infrastruktur
sebesar 95,65% (target pada tahun 2021 permukiman dengan capaian realisasi sebesar
sebesar 100%). Hal ini pun disebabkan 78,90% (target pada tahun 2022 sebesar 70,28%),
karena penyerapan anggaran yang belum memiliki kinerja realisasi sebesar 112% serta
maksimal akibat adanya uang muka lelang penyerapan anggaran untuk ketercapaian sasaran
yang tidak terserap pada paket Technical kegiatan ini mencapai 98,58% (berdasarkan status
Management Consultant to Support DGHS 31 Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring
on Indonesia Tourism Develpoment Project PUPR). Terdapat 4 indikator sasaran kegiatan yang
(ITDP) karena kurangnya tenaga ahli yang mendukung SK 5.3 yaitu:
ada; serta a. Indikator “Persentase NSPK bidang
permukiman dan perumahan”, dimana pada

276 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

tahun 2022 belum memenuhi target yang sebesar 100%). Indikator ini terdiri dan
ditetapkan dengan capaian sebesar 57,41% terhitung dari capaian output Pengelolaan
(target pada tahun 2022 sebesar 61%). Indikator Data dan Sistem Informasi Infrastruktur
ini terdiri dan terhitung dari kumulatif output Permukiman yang memiliki capaian
Peraturan Penyelenggaraan Perumahan dan sebesar 4 laporan (target pada tahun 2022
Kawasan Permukiman yang diterbitkan tahun sebesar 4 laporan) atau telah memenuhi
2020-2022 dibandingkan dengan total target target yang ditetapkan;
2024. Pada tahun 2022, capaian output tersebut d. Indikator “Persentase dukungan
sebesar 11 dokumen (target tahun 2022 sebesar pengembangan kompetensi dan kontribusi
11 dokumen) atau telah memenuhi target yang jabatan fungsional bidang permukiman”
ditetapkan pada tahun 2022. Namun begitu telah memenuhi target yang ditetapkan
dalam hal capaian indikator, secara kumulatif dengan capaian sebesar 72,96% (target
output Peraturan Penyelenggaraan Perumahan pada tahun 2022 sebesar 60%), dimana
dan Kawasan Permukiman yang dibandingkan capaian didapatkan dari jumlah jabatan
dengan total target 2024 belum memenuhi fungsional yang mendapatkan bimbingan
target indikator “Persentase NSPK bidang teknik bidang permukiman dan perumahan
permukiman dan perumahan” yang ditetapkan dibandingkan dengan jumlah seluruh
pada tahun 2022. Hal ini disebabkan adanya jabatan fungsional di Ditjen Cipta Karya.
beberapa NSPK yang tidak diterbitkan karena
kebijakan penyesuaian belanja (refocusing) 10. Sasaran Kegiatan 5.4 (SK 5.4) yaitu peningkatan
untuk penanganan pandemi COVID-19 yang kepatuhan intern dan manajemen risiko dalam
berdampak pada penyesuaian dan pengalihan penyelenggaraan infrastruktur permukiman
anggaran untuk kegiatan lain di tahun dengan capaian realisasi sebesar 76,39%
sebelumnya; (target pada tahun 2022 sebesar 60%), memiliki
b. Indikator “Persentase rekomendasi teknis kinerja realisasi sebesar 124% serta penyerapan
keandalan bangunan gedung dan kawasan anggaran untuk ketercapaian sasaran kegiatan
permukiman” telah memenuhi target yang ini mencapai 99,41% (berdasarkan status 31
ditetapkan dengan capaian sebesar 75,23% Desember 2022 pada aplikasi i-eMonitoring
(target pada tahun 2022 sebesar 60%). PUPR). Terdapat 2 indikator sasaran kegiatan
Indikator ini terdiri dan terhitung dari kumulatif yang mendukung SK 5.4 yaitu:
output Fasilitasi Keandalan Bangunan Gedung a. Indikator “Persentase pembinaan dan
dan Kawasan Permukiman tahun 2020 – 2022 pengembangan kepatuhan intern dan
dibandingkan dengan target total tahun manajemen risiko dalam penyelenggaraan
2024. Pada tahun 2022, output Fasilitasi infrastruktur permukiman” telah memenuhi
Kenadalan Bangunan Gedung dan Kawasan target yang ditetapkan dengan capaian
Permukiman memiliki capaian sebesar 45 sebesar 60,38% (target pada tahun 2022
rekomendasi teknis (target tahun 2022 sebesar sebesar 60%);
40 rekomendasi teknis) atau telah memenuhi b. Indikator “Persentase pengendalian
target yang ditetapkan; kepatuhan intern dan manajemen risiko
c. Indikator “Persentase penyediaan data dan dalam penyelenggaraan infrastruktur
sistem informasi yang berkualitas” telah permukiman” telah memenuhi target yang
memenuhi target yang ditetapkan dengan ditetapkan dengan capaian sebesar 92,40%
capaian sebesar 110% (target pada tahun 2022 (target pada tahun 2022 sebesar 40%).

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 277


Penutup

5.2 PERMASALAHAN konflik sosial, perizinan, dan proses


pelaksanaan pengadaan tanah yang
Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kurang efektif;
kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya pada g. Adanya permasalahan dalam kegiatan
tahun 2022 dapat dijelaskan sesuai pelaksanaan penyusunan dan reviu desain yang
kegiatan selama Tahun 2022 sebagai berikut: terkendala pada terhambatnya proses
1. Perencanaan dan Persiapan Pelaksanaan survei dan koordinasi ke pihak terkait
Kegiatan (pemda) karena adanya kurangnya data
a. Belum optimalnya sinkronisasi antara dan informasi;
rencana pembangunan nasional dan h. Proses lelang yang kerap terlambat atau
kebijakan pemrograman prioritas tahunan batal karena ketidaksiapan dokumen
bidang pembangunan infrastruktur administrasi dan readiness criteria, sehingga
permukiman disebabkan perkembangan mengakibatkan terlambatnya waktu mulai
dinamika pemrograman dan penganggaran pekerjaan;
yang tidak dapat diantisipasi, keberadaan i. Kualitas perencanaan (konsep perencanaan,
kebijakan-kebijakan prioritas dan tematik desain, Detail Engineering Desain (DED),
yang mendesak; serta Rencana Anggaran dan Biaya (RAB)
b. Pembinaan teknis dan supervisi yang belum sesuai dengan standar,
perencanaan dalam penyusunan prioritas panduan dan konsep pengembangan
program di tingkat balai untuk mendukung wilayah;
pencapaian target kinerja belum j. Proses penganggaran yang terlalu lama
sepenuhnya berjalan maksimal; menyebabkan perubahan mekanisme
c. Masih kurang maksimal ketersediaan dan pelaksanaan dan proses izin MYC yang
pengelolaan data dan informasi di bidang terlalu lama;
infrastruktur permukiman dalam rangka k. Belum optimalnya pemenuhan persyaratan
sinkronisasi program prioritas, dukungan teknis pembangunan infrastruktur
kegiatan tematik, serta optimalisasi permukiman karena kurangnya kesadaran
infrastruktur permukiman terbangun; Pemerintah Daerah dalam menerapkan
d. Terbatasnya alokasi anggaran untuk pedoman teknis ke dalam dokumen
infrastruktur permukiman mengakibatkan perencanaan teknis yang disusun;
target capaian akses universal permukiman l. Penanganan bersifat direktif yang
layak belum bisa optimal; menyulitkan proses sinkronisasi dengan
e. Kebutuhan akan pembiayaan alternatif perencanaan jangka panjang atau rencana
atau creative financing masih menjadi strategis, terutama dalam melakukan
urgensi dalam pemenuhan gap pendanaan perhitungan data realisasi capaian
APBN yang terbatas; pekerjaan; serta
f. Permasalahan dalam kesiapan (clean and m. Perencanaan yang kurang matang
clear) lahan yang akan digunakan untuk menyebabkan kurang optimalnya tata
pembangunan infrastruktur permukiman kelola pemanfaatan (pembangunan yang
yang berakibat pada keterlambatan atau tepat sasaran, berkualitas, dan berfungsi
batalnya pelaksanaan kegiatan. Hal ini jangka panjang).
dipicu oleh adanya klaim masyarakat,

278 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Polehan-Kauman

2. Pelaksanaan Kegiatan b. Belum optimalnya pendataan dan


a. Kurang optimalnya kegiatan pemantauan maksimalnya proses serah terima aset;
program infrastruktur permukiman, c. Masih kurangnya peran serta masyarakat
terutamanya data kemajuan pelaksanaan dalam pemanfaatan dan pengelolaan
kegiatan tidak update sesuai kondisi riil di hasil pembangunan infrastruktur kawasan
lapangan dan terjadi deviasi minus diatas permukiman;
3% antara persentase rencana keuangan d. Kurangnya kesadaran masyarakat
dengan persentase realisasi; untuk melakukan pemeliharaan dan
b. Masih terdapat keterlambatan atau minimnya sosialisasi tentang pentingnya
batalnya pelaksanaan pekerjaan, karena pemeliharaan sarana prasarana;
belum adanya kesiapan lahan, perizinan, e. Kurang optimalnya sinergi antar stakeholder
keterlambatan material barang dan jasa, dan rendahnya responsibilitas pemerintah
penolakan dari warga sekitar dan cuaca daerah terhadap pemenuhan layanan
yang tidak mendukung dalam proses infrastruktur permukiman termasuk dalam
pembangunan; serta hal serah terima aset;
c. Masih adanya penyedia jasa yang kurang f. Masih rendahnya komitmen Pemda dalam
kompeten sehingga pelaksanaan pekerjaan melakukan kegiatan dan mengalokasikan
menjadi kurang optimal. anggaran untuk kegiatan operasional dan
pemeliharaan pasca konstruksi; serta
3. Pasca Kegiatan g. Rendahnya komitmen dan kontribusi
a. Belum optimalnya kegiatan evaluasi Pemerintah Daerah dalam mendukung
terhadap manfaat dan keberlanjutan pencapaian target nasional.
program infrastruktur yang telah
terbangun;

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 279


Penutup

5.3 REKOMENDASI dahulu sebelum pelaksanaan pekerjaan


dimulai;
Terhadap permasalahan yang terjadi selama i. Meningkatkan pendampingan kepada
pelaksanaan kegiatan tahun 2022, telah dilakukan Balai PPW dalam melakukan pengawasan
tindaklanjut sebagai berikut: kualitas perencanaan (konsep perencanaan,
1. Perencanaan dan Persiapan Pelaksanaan desain, Detail Engineering Desain (DED), serta
Pekerjaan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) agar
a. Melakukan sinkronisasi antara rencana sesuai dengan standar, panduan dan konsep
pembangunan nasional dan kebijakan pengembangan wilayah;
pemrograman tahunan bidang j. Memaksimalkan mekanisme revisi DIPA
pembangunan infrastruktur dengan yang harus dilakukan secara kolektif dan
kebijakan-kebijakan prioritas dan tematik memerlukan persetujuan menteri, exercise
melalui pemetaan data serta peningkatan pemanfaatan sisa anggaran dan mitigasi
kualitas dan ketersediaan data dan terhadap kemungkinan gagal kontrak
informasi; agar dilakukan lebih cermat. Perencanaan
b. Meningkatkan kegiatan pembinaan kegiatan agar disiapkan dengan lebih cermat
teknis dan supervisi perencanaan dalam sehingga meminimalisir adanya revisi DIPA;
penyusunan prioritas program di tingkat k. Perlunya penguatan kapasitas perencanaan
balai; di tingkat balai melalui pembinaan teknis
c. Meningkatkan ketersediaan dan berkala dalam rangka mendorong perbaikan
pengelolaan data dan informasi di bidang kualitas perencanaan di lingkungan
infrastruktur permukiman dalam rangka Direktorat Jenderal Cipta Karya;
sinkronisasi program prioritas, dukungan l. Perlunya penyusunan dokumen
kegiatan tematik, serta optimalisasi perencanaan yang dapat mengintegrasikan
infrastruktur permukiman terbangun sistem manajemen mutu. Sifat dari dokumen
melalui bank data yang terintegrasi tersebut yaitu sebagai rencana aksi yang
(SatuCK); dilakukan pengukuran dan pemantauan
d. Perlu melakukan kajian potensi dan secara berkala setiap bulan;
kelayakan dalam upaya meningkatkan m. Melaksanakan verifikasi usulan kegiatan
sumber-sumber pembiayaan alternatif dengan lebih sistematis, meliputi kesiapan
lainnya untuk memenuhi gap pendanaan dokumen perencanaan teknis, readiness
APBN yang terbatas; criteria, dan tahapan pelaksanaan kegiatan
e. Perlunya peningkatan fasilitasi atau yang realistis terhadap mekanisme
pendampingan dalam pengadaan lahan; pelelangan;
f. Perlunya peningkatan koordinasi data dan n. Meningkatkan mitigasi resiko dalam
informasi dengan Pemda dalam melakan pelaksanaan kegiatan
survei lokasi, penyusunan dan reviu desain;
g. Perlunya percepatan pemenuhan readiness 2. Pelaksanaan Kegiatan
criteria, terutama lahan dan Detail a. Meningkatkan koordinasi secara intensif
Engineering Design (DED); dengan institusi/stakeholder terkait pada
h. Memastikan setiap Balai PPW dapat lokasi pekerjaan untuk meningkatkan
melakukan pengawasan kelengkapan pelaksanaan pekerjaan, pemantauan dan
readiness criteria harus disiapkan terlebih evaluasi pekerjaan;

280 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

b. Melakukan pengawasan dalam menjaga 3. Pasca Kegiatan


kinerja penyedia jasa pada pelaksanaan a. Perlunya peningkatan kemampuan
di lapangan agar tepat waktu, tepat (capacity building) terhadap institusi
mutu dan tepat biaya dengan melakukan pengelola;
pendampingan/pembinaan dan pelibatan b. Melakukan koordinasi aktif dengan
masyarakat terhadap pengendalian mutu Pemda terkait keberlanjutan program dari
secara terus menerus; infrastruktur yang telah terbangun;
c. Mengoptimalkan fungsi Tim Monitoring c. Meningkatkan kepatuhan dalam serah
(tingkat pusat) untuk melakukan terima aset/BMN, agar prasarana dan
pengendalian secara intensif terhadap sarana terbangun dapat termanfaatkan
pelaksanaan pekerjaan khususnya dan berfungsi secara optimal;
pekerjaan yang kritis; d. Melakukan pendampingan kepada
d. Perlunya memastikan pasokan material kelompok-kelompok kerja di tingkat
sesuai dengan waktunya dan melakukan pemerintahan dan BKM/KSM di tingkat
pemetaan terhadap material yang dapat masyarakat sebagai operator dalam
disubtitusi apabila terdapat kendala; pemanfaatan dan pengelolaan hasil
e. Mempercepat dan mengawal secara pembangunan infrastruktur kawasan
ketat pelaksanaan kegiatan dengan tetap permukiman;
memperhatikan waktu, mutu, biaya, dan e. Melakukan kegiatan sosialisasi yang intens
sesuai peraturan yang berlaku; kepada masyarakat bersama dengan
f. Perlunya peningkatan perhatian terhadap pemerintah daerah dengan memberikan
pemenuhan aspek Keselamatan Konstruksi pelatihan-pelatihan teknis dan cara-cara
dalam pelaksanaan kegiatan fisik, kualitas memelihara sarana, prasarana serta media
pekerjaan, perencanaan dan pengawasan. informasi;

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 281


06

Lampiran
Lampiran

Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Awal Tahun 2022 Direktorat Jenderal Cipta Karya

284 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Perjanjian Kinerja Revisi TA 2022 Direktorat Jenderal Cipta Karya

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 285


Lampiran

Perhitungan Realisasi Anggaran


Aspek Implementasi Penyerapan

PENYERAPAN
DIREKTORAT JENDERAL PAGU REALISASI
ANGGARAN
Cipta Karya 17.600.515.102 16.668.749.084 94,71

Konsistensi Antara Perencanaan dan Implementasi

RENCANA
RENCANA REALISASI
PENYERAPAN REALISASI TINGKAT KONSIS-TENSI
PENYERAPAN ANGGARAN
DANA ANGGARAN PENYERAP- ANTARA PERENCA-
BULAN DANA (RDP) KUMULATIF
KUMULATIF (RA) (Rp. RIBU) AN TIAP NAAN DAN IMPLE-
(Rp. RIBU) (RAK)
(RPDK) BULAN MENTASI (K)
(Rp. RIBU)
(Rp. RIBU)
Januari 122.584.332 122.584.332 573.307.373 573.307.373 0,00
Februari 559.593.041 682.177.373 1.039.829.025 1.613.136.398 236,47
Maret 1.291.993.060 1.974.170.433 1.811.472.918 3.424.609.316 173,47
April 2.223.531.291 4.197.701.724 2.734.997.102 6.159.606.418 146,74
Mei 2.995.259.897 7.192.961.621 3.386.715.170 9.546.321.588 132,72
Juni 4.269.335.756 11.462.297.377 4.706.484.637 14.252.806.225 124,35
123,41
Juli 5.913.158.955 17.375.456.332 6.439.928.245 20.692.734.470 119,09
Agustus 7.372.456.330 24.747.912.662 7.717.290.581 28.410.025.051 114,80
September 9.076.097.832 33.824.010.494 9.577.803.905 37.987.828.956 112,31
Oktober 11.241.018.784 45.065.029.278 11.278.597.673 49.266.426.629 109,32
November 13.916.023.371 58.981.052.649 13.967.887.847 63.234.314.476 107,21
Desember 17.600.515.102 76.581.567.751 16.718.978.975 79.953.293.451 104,40

Pencapaian Keluaran (Output)

TARGET REALISASI
PENCAPAIAN
IKK SATUAN OUTPUT OUTPUT RKK/TKK
KELUARAN
(TKK) (RKK)
Pembinaan dan Pengawasan Kab/Kota
509 509 1,00
Pengembangan SPAM
Pembangunan SPAM L/detik 1.530 1.283,5 0,84
Peningkatan SPAM L/detik 375 707,5 1,89
128,74
Perluasan SPAM SR 192.000 9.476 0,05
SPAM Berbasis Masyarakat SR 400.000 131.135 0,33
Pembinaan Teknis Bidang Air Minum Orang 800 890 1,11

286 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET REALISASI
PENCAPAIAN
IKK SATUAN OUTPUT OUTPUT RKK/TKK
KELUARAN
(TKK) (RKK)
Fasilitas Pengembangan Teknologi & Laporan
1 1 1,00
Pengelolaan Peralatan Bid. AM
Pembinaan dan Pengawasan Kab/Kota
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan 509 509 1,00
Penataan Lingkungan
Pembinaan dan Pengelolaan Rumah Negara Unit Rumah
1.800 2.029 1,13
Negara
Pengembangan Penyelenggaraan m2
10.000 105.980 10,60
Bangunan Gedung
Pengembangan Penyelenggaraan Penataan Kawasan
20 20 1,00
Bangunan dan Lingkungan
Pembinaan dan Pengawasan Kab/Kota
509 509 1,00
Penyelenggaraan Kawasan Permukiman
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Dokumen
10 10 1,00
Permukiman
Pembangunan dan Pengembangan Ha
2.385 1.122,8 0,47
Kawasan Permukiman
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Ha
1.280 11.412 8,92
Berbasis Masyarakat
Pembinaan dan Pengawasan Kab/Kota
Pengembangan Penyehatan Lingkungan 509 509 1,00
Permukiman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik KK 407.000 80.628 0,20
Sistem Pengelolaan Drainase KK 3.500 0 0,00
Sistem Pengelolaan Persampahan KK 1.003.000 38.165 0,04
Sanitasi Berbasis Masyarakat KK 62.800 102.404 1,63
Pembinaan Teknis Bidang Sanitasi Orang 300 806 2,69
Fasilitasi Pengembangan Teknologi dan Laporan
27 40 1,48
Pengelolaan Peralatan Bidang Sanitasi
Pembinaan Teknis Kepatuhan Intern dan Laporan
Manajemen Risiko Penyelenggaraan 1 1 1,00
Infrastruktur Permukiman
Pengendalian Kepatuhan Intern dan Laporan
Manajemen Risiko Penyelenggaraan 1 1 1,00
Infrastruktur Permukiman
Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Laporan
1 1 1,00
Permukiman
Program dan Anggaran Pembangunan Laporan
1 1 1,00
Infrastruktur Permukiman
Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Luar Laporan
Negeri Pembangunan Infrastruktur 1 1 1,00
Permukiman

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 287


Lampiran

TARGET REALISASI
PENCAPAIAN
IKK SATUAN OUTPUT OUTPUT RKK/TKK
KELUARAN
(TKK) (RKK)
Pengendalian Pelaksanaan, Kinerja Laporan
Program dan Koordinasi Pengadaan Tanah 2 2 1,00
Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Tanggap Darurat / Kebutuhan Mendesak Laporan 35 35 1,00
Pembinaan Teknis Bidang Cipta Karya Orang 4.480 4.901 1,09
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan 1 1 1,00
Peraturan Penyelenggaraan Perumahan dan NSPK
11 11 1,00
Kawasan Permukiman
Peningkatan Kompetensi Teknis dan Profesi Laporan
2 2 1,00
Bidang Permukiman dan Perumahan
Fasilitasi Keandalan Bangunan Gedung dan Rekomendasi
40 45 1,13
Kawasan Permukiman Teknis
Fasilitasi Pengembangan Teknologi dan Laporan
Peralatan Infrastruktur Permukiman dan 5 6 1,20
Perumahan
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Laporan
4 4 1,00
Infrastruktur Permukiman
Bimbingan Teknik Bidang Permukiman dan Angkatan
9 9 1,00
Perumahan
Penyelenggaraan Habitat Laporan 1 1 1,00
Pembinaan dan Pengawasan Kab/Kota
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi 25 - 0,00
Sarana Prasarana Olahraga, dan Pasar
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Gedung
- - 0,00
Sarana Prasarana Olahraga
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Pasar
8 7 0,88
Sarana Prasarana Pasar
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Gedung
2 - 0,00
Sarana Prasarana Strategis Lainnya
Pembinaan dan Pengawasan Kab/Kota
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi 148 - 0,00
Sarana Prasarana Pendidikan
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah
998 458 0,46
Pendidikan Dasar dan Menengah
Pembangunan Sarana dan Prasarana Sekolah
2 - 0,00
Pendidikan Dasar dan Menengah Baru
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah
128 83 0,65
Madrasah dan Sekolah Keagamaan
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah
2 7 3,50
Madrasah dan Sekolah Keagamaan Baru
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Gedung
15 19 1,27
Sarana Prasarana Perguruan Tinggi Negeri

288 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TARGET REALISASI
PENCAPAIAN
IKK SATUAN OUTPUT OUTPUT RKK/TKK
KELUARAN
(TKK) (RKK)
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Gedung
Sarana Prasarana Perguruan Tinggi 2 6 3,00
Keagamaan Islam Negeri
Layanan Dukungan Manajemen Internal Layanan/
Laporan/ 261 258 0,99
Dokumen
Layanan Sarana dan Prasarana Internal Unit/m2/Paket 837 833 1,00
Layanan Manajemen SDM Internal Orang/Layanan 40 31 0,78
Layanan Manajemen Kinerja Internal Dokumen/
Layanan/ 72 68 0,94
Laporan

Efiesiensi

VOLUME ANGGARAN (Rp. RIBU) [1-(RAK/


(RAK/ NILAI
RVK)/ EFI-
SATU- PAK/ RVK)/ EFI-
KELUARAN RAK/RVK (PAK/ SIEN-
AN TAR- REALI- PAGU PER REALISASI TVK (PAK/ SIEN-
TVK)] SI (%)
GET SASI OUTPUT PER OUTPUT TVK) SI
*100
(TVK) (RVK) (PAK) (PAK)
Pembinaan dan
Pengawasan Kab/
509 509 243.318.222 233.602.480 458.944 478.032 0,96 3,99
Pengembangan Kota
SPAM
Pembangunan
L/detik 1.530 1.284 490.339 502.538 0,98 2,43
SPAM 768.883.836 629.350.586
Peningkatan
L/detik 375 708 368.219 718.391 0,51 48,74
SPAM 269.396.776 260.514.676
Perluasan SPAM SR 192.000 9.476 647.251.909 633.886.213 66.894 3.371 19,84 -1884,33

SPAM Berbasis
SR 400.000 131.135 833.876.295 828.111.451 6.315 2.085 3,03 -202,92
Masyarakat
Pembinaan Teknis -77,80 -144,50
Orang 800 890 5.690.854 5.543.653 6.229 7.114 0,88 12,44
Bidang Air Minum
Fasilitas
Pengembangan
Lapor-
Teknologi & 1 1 1.985.503 1.870.596 1.870.596 1.985.503 0,94 5,79
an
Pengelolaan
Peralatan Bid. AM
Pembinaan dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Kab/
Bangunan 509 509 121.133.668 87.237.959 171.391 237.984 0,72 27,98
Kota
Gedung dan
Penataan
Lingkungan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 289


Lampiran

VOLUME ANGGARAN (Rp. RIBU) [1-(RAK/


(RAK/ NILAI
RVK)/ EFI-
SATU- PAK/ RVK)/ EFI-
KELUARAN RAK/RVK (PAK/ SIEN-
AN TAR- REALI- PAGU PER REALISASI TVK (PAK/ SIEN-
TVK)] SI (%)
GET SASI OUTPUT PER OUTPUT TVK) SI
*100
(TVK) (RVK) (PAK) (PAK)
Pembinaan dan Unit
Pengelolaan Ru-
Rumah Negara mah 1.800 2.029 8.766.116 8.283.189 4.082 4.870 0,84 16,17
Nega-
ra
Pengembangan
Penyelenggaraan
m2 10.000 105.980 716.672.819 716.443.720 6.760 71.667 0,09 90,57
Bangunan
Gedung
Pengembangan
Penyelenggaraan Ka-
Penataan was- 20 20 1.382.374.689 1.382.227.941 69.111.397 69.118.734 1,00 0,01
Bangunan dan an
Lingkungan
Pembinaan dan
Pengawasan
Kab/
Penyelenggaraan 509 509 85.554.187 84.845.596 168.083 0,99 0,83
Kota 166.691
Kawasan
Permukiman
Perencanaan
Pembangunan Do-ku-
10 10 16.815.163 16.742.718 1.674.272 1,00 0,43
Infrastruktur men 1.681.516
Permukiman
Pembangunan
dan
Pengembangan Ha 2.385 1.123 1.613.729.039 1.575.717.223 1.403.382 676.616 2,07 -107,41
Kawasan
Permukiman
Pembangunan
Infrastruktur
Permukiman Ha 1.280 11.412 1.118.123.482 1.098.797.842 96.284 873.534 0,11 88,98
Berbasis
Masyarakat
Pembinaan dan
Pengawasan
Pengembangan Kab/
509 509 264.304.965 257.309.395 505.519 519.263 0,97 2,65
Penyehatan Kota
Lingkungan
Permukiman
Sistem
Pengelolaan Air KK 407.000 80.628 1.004.025.693 989.147.817 12.268 2.467 4,97 -397,31
Limbah Domestik
Sistem KK
Pengelolaan 1.003.000 38.165 459.219.672 358.143.240 20,50 -1949,61
9.384 458
Persampahan
Sanitasi Berbasis KK
62.800 102.404 1.081.500.084 1.073.041.385 0,61 39,15
Masyarakat 10.479 17.221
Pembinaan Teknis Orang
300 806 4.412.277 4.200.776 0,35 64,56
Bidang Sanitasi 5.212 14.708

290 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

VOLUME ANGGARAN (Rp. RIBU) [1-(RAK/


(RAK/ NILAI
RVK)/ EFI-
SATU- PAK/ RVK)/ EFI-
KELUARAN RAK/RVK (PAK/ SIEN-
AN TAR- REALI- PAGU PER REALISASI TVK (PAK/ SIEN-
TVK)] SI (%)
GET SASI OUTPUT PER OUTPUT TVK) SI
*100
(TVK) (RVK) (PAK) (PAK)
Fasilitasi Lapor-
Pengembangan an
Teknologi dan
27 40 2.828.313 2.665.732 0,64 36,38
Pengelolaan 66.643 104.752
Peralatan Bidang
Sanitasi
Pembinaan Lapor-
Teknis Kepatuhan an
Intern dan
Manajemen Risiko 1 1 3.991.405 3.952.661 3.952.661 3.991.405 0,99 0,97
Penyelenggaraan
Infrastruktur
Permukiman
Pengendalian Lapor-
Kepatuhan an
Intern dan
Manajemen Risiko 1 1 2.866.642 2.839.425 2.839.425 2.866.642 0,99 0,95
Penyelenggaraan
Infrastruktur
Permukiman
Perencanaan Lapor-
Pembangunan an
1 1 3.767.074 3.682.806 3.682.806 3.767.074 0,98 2,24
Infrastruktur
Permukiman
Program dan Lapor-
Anggaran an
Pembangunan 1 1 7.045.833 6.952.753 6.952.753 7.045.833 0,99 1,32
Infrastruktur
Permukiman
Pengelolaan Lapor-
Pinjaman dan an
Hibah Luar Negeri
1 1 20.896.467 18.838.916 18.838.916 20.896.467 0,90 9,85
Pembangunan
Infrastruktur
Permukiman
Pengendalian Lapor-
Pelaksanaan, an
Kinerja Program
dan Koordinasi
2 2 11.358.887 11.287.017 5.643.509 5.679.444 0,99 0,63
Pengadaan Tanah
Pembangunan
Infrastruktur
Permukiman
Tanggap Darurat Lapor-
/ Kebutuhan an 35 35 49.035.034 48.060.546 1.373.158 1.401.001 0,98 1,99
Mendesak
Pembinaan Teknis Orang
Bidang Cipta 4.480 4.901 43.321.977 42.929.036 8.759 9.670 0,91 9,42
Karya

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 291


Lampiran

VOLUME ANGGARAN (Rp. RIBU) [1-(RAK/


(RAK/ NILAI
RVK)/ EFI-
SATU- PAK/ RVK)/ EFI-
KELUARAN RAK/RVK (PAK/ SIEN-
AN TAR- REALI- PAGU PER REALISASI TVK (PAK/ SIEN-
TVK)] SI (%)
GET SASI OUTPUT PER OUTPUT TVK) SI
*100
(TVK) (RVK) (PAK) (PAK)
Layanan Layan-
Dukungan an
1 1 11.535.416 11.353.282 11.353.282 11.535.416 0,98 1,58
Manajemen
Eselon I
Peraturan NSPK
Penyelenggaraan
Perumahan 11 11 4.459.256 2.843.549 258.504 405.387 0,64 36,23
dan Kawasan
Permukiman
Peningkatan Lapor-
Kompetensi Teknis an
dan Profesi Bidang 2 2 4.616.522 4.546.080 2.273.040 2.308.261 0,98 1,53
Permukiman dan
Perumahan
Fasilitasi Reko-
Keandalan men-
Bangunan dasi
40 45 4.155.769 92.350 108.701 0,85 15,04
Gedung dan Teknis 4.348.058
Kawasan
Permukiman
Fasilitasi Lapor-
Pengembangan an
Teknologi
dan Peralatan 5 6 9.143.284 8.642.951 1.440.492 1.828.657 0,79 21,23
Infrastruktur
Permukiman dan
Perumahan
Pengelolaan Lapor-
Data dan Sistem an
Informasi 4 4 4.642.387 4.329.751 1.082.438 1.160.597 0,93 6,73
Infrastruktur
Permukiman
Bimbingan Ang-
Teknik Bidang katan
9 9 2.063.064 2.028.925 225.436 229.229 0,98 1,65
Permukiman dan
Perumahan
Penyelenggaraan Lapor-
1 1 2.961.815 2.961.815 1,00 0,03
Habitat an 2.962.732 2.962.732
Pembangunan, Ge-
Rehabilitasi dung
dan Renovasi 0 0 2.200.000 2.196.946 - - 0,00 100,00
Sarana Prasarana
Olahraga
Pembangunan, Pasar
Rehabilitasi dan
8 7 363.428.404 362.746.680 51.820.954 45.428.551 1,14 -14,07
Renovasi Sarana
Prasarana Pasar

292 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

VOLUME ANGGARAN (Rp. RIBU) [1-(RAK/


(RAK/ NILAI
RVK)/ EFI-
SATU- PAK/ RVK)/ EFI-
KELUARAN RAK/RVK (PAK/ SIEN-
AN TAR- REALI- PAGU PER REALISASI TVK (PAK/ SIEN-
TVK)] SI (%)
GET SASI OUTPUT PER OUTPUT TVK) SI
*100
(TVK) (RVK) (PAK) (PAK)
Pembangunan, Ge-
Rehabilitasi dung
dan Renovasi 2 0 109.684.547 109.683.547 - - 0,00 100,00
Sarana Prasarana
Strategis Lainnya
Rehabilitasi Seko-
dan Renovasi lah
Sarana Prasarana 998 458 1.267.524.955 1.253.907.041 2.737.788 1.270.065 2,16 -115,56
Pendidikan Dasar
dan Menengah
Rehabilitasi Seko-
dan Renovasi lah
Sarana Prasarana
128 83 384.754.897 384.150.317 4.628.317 1,54 -53,97
Madrasah 3.005.898
dan Sekolah
Keagamaan
Rehabilitasi Seko-
dan Renovasi lah
Sarana Prasarana
2 7 480.292.629 480.035.784 68.576.541 240.146.315 0,29 71,44
Madrasah
dan Sekolah
Keagamaan Baru
Pembangunan, Ge-
Rehabilitasi dung
dan Renovasi
15 19 989.768.061 984.895.174 51.836.588 65.984.537 0,79 21,44
Sarana Prasarana
Perguruan Tinggi
Negeri
Pembangunan, Ge-
Rehabilitasi dung
dan Renovasi
Sarana Prasarana 2 6 272.661.693 272.511.101 45.418.517 136.330.847 0,33 66,69
Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam
Negeri
Layanan Layan-
Dukungan an/
Manajemen Lapor-
261 258 848.890.843 834.490.902 3.234.461 3.252.455 0,99 0,55
Internal an/
Doku-
men
Layanan Sarana Unit/
dan Prasarana m2/ 837 833 43.640.319 42.677.213 51.233 52.139 0,98 1,74
Internal Paket
Layanan Ora-
Manajemen SDM ng/La- 40 31 212.585 5.415 5.315 1,02 -1,89
167.868
Internal yanan
Layanan Doku-
Manajemen men/
Kinerja Internal Layan-
72 68 67.991.460 63.838.781 938.806 944.326 0,99 0,58
an/
Lapor-
an

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 293


Lampiran

Aspek Manfaat Capaian Hasil (Outcome)


DIREKTORAT TARGET REALISASI TARGET CAPAIAN
OUTCOME
JENDERAL OUTCOME OUTCOME REALISASI HASIL
Persentase rumah tangga dengan akses air minum 95,90 92,96 0,97
layak
27,10 22,62 0,83
Persentase rumah tangga dengan akses air limbah 82,07 79,06 0,96
domestik layak dan aman
13,00 8,73 0,67
Persentase rumah tangga dengan akses sampah
84,41 64,80 0,77
yang terkelola di perkotaan
Cipta Karya Persentase luasan kawasan permukiman yang 91
64,41 64,41 1,00
ditingkatkan kualitasnya
Persentase kab/kota yang terfasilitasi implementasi
penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib dan 100,00 100 1,00
andal
Persentase inisiasi penerapan bangunan gedung
60 60 1,00
hijau
Persentase sarana prasarana strategis yang
73,68 73,68 1,00
ditingkatkan kualitasnya

Aspek Evaluasi

ASPEK NILAI ASPEK NILAI ASPEK


DIREKTORAT ASPEK IMPLEMENTASI
MANFAAT IMPLEMENTASI EVALUASI
JENDERAL
P K PK NE CH (I) (II)

Cipta Karya 94,71 123,41 128,74 (144,50) 91,18 46,32 76,25

294 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Penataan Kawasan Benteng Pendem Kab. Ngawi

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 295


Lampiran

PENGHARGAAN
Penghargaan FIABCI Indonesia-REI Excellence Award 2022

Ditjen Cipta Karya Raih 3 Penghargaan FIABCI Indonesia-REI Excellence Award 2022

Renovasi Masjid Istiqlal Jakarta dan negeri, memberikan


Rehabilitasi Pasar Johar Kota Semarang apresiasi kepada
oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian pemerintah yang sudah
PUPR meraih penghargaan FIABCI mengembangkan produk
Indonesia-REI Excellence Award 2022 pada terbaiknya, serta membuka
Senin (12/12/2022). Renovasi Masjid Istiqlal kesempatan untuk bersaing
memenangkan Outstanding Achievement di tingkat dunia.
dengan kategori Amenities dan Silver Winner
dengan kategori Heritage. Sementara Untuk selanjutnya
Rehabilitasi Pasar Johar memenangkan Gold pemenang dapat melaju
Winner dengan kategori Heritage. ke tingkat internasional
dan berkontribusi dalam
Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti mengharumkan nama Indonesia di ajang FIABCI
mengungkapkan rasa terima kasih dan diharapkan Prix d’Excellence Award yang diselenggarakan oleh
penghargaan tersebut dapat memberikan hal positif Federasi RealEstate International (FIABCI). Undangan
terhadap industri properti nasional antara lain untuk menghadiri penghargaan tersebut ialah
untuk memacu kualitas produk properti di dalam sebagai berikut:

296 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 297


Lampiran

298 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 299


Lampiran

Piagam Penghargaan dari Menteri PANRB kepada Balai Sains Bangunan, Ditjen Cipta Karya
sebagai Unit Kerja Pelayanan Berpredikat Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) Tahun 2022

Balai Sains Bangunan Raih Piagam Perhargaan Unit Kerja Pelayanan Berpredikat Menuju WTB Tahun 2022

Ditjen Cipta Karya melalui Balai Sains Bangunan presentase keberhasilan dalam memperoleh
memperoleh Piagam Penghargaan dari Menteri predikat dari Kementerian PANRB yang mencakup,
PANRB sebagai Unit Kerja Pelayanan Berpredikat antara lain inovasi yang memberikan dampak nyata
Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) Tahun 2022. bagi masyarakat, penguatan ekosistem integritas,
Penghargaan tersebut diberikan kepada Dirjen Cipta birokrasi yang tangkas dan pelayanan publik berbasis
Karya yang diwakili Direktur Bina Teknik Permukiman digital, responsif terhadap isu strategis nasional, serta
dan Perumahan Dian Irawati oleh Inspektur Jenderal perubahan tata kelola secara komprehensif bukan
Kementerian PUPR Teuku Iskandar di Jakarta, Kamis hanya pemenuhan dokumen. Turut hadir dalam acara
(15/12/2022). Iskandar mengungkapkan, diperlukan penghargaan tersebut Direktur Kepatuhan Intern V.
strategi yang lebih tajam dalam pembangunan Untoro Kurniawan dan Kepala Balai Sains Bangunan
Zona Integritas (ZI) sehingga dapat meningkatkan Ajun Hariono.

300 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Pasar Sukowati sebagai Pasar Seni Pertama Yang
Menerapkan Bangunan Gedung Hijau Pada Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan

Penghargaan Pembangunan Pasar Seni Sukawati

Pada tahun 2022 Direktorat Prasarana Strategis Revitalisasi Pasar Seni Sukawati Bali dibangun dengan
telah mendapatkan penghargaan baik di tingkat konsep ramah lingkungan (hijau, terdapat sirkulasi
internasional. Penghargaan ini diperoleh atas angin, sistem pencahayan sehingga tidak memerlukan
hasil kerja keras dan gotong royong antara pusat pendingin ruangan) dibangun terdiri dari 3 lantai, 2
dan daerah dalam Kegiatan Pembangunan Pasar basement dengan total luas 10.206,95 meter persegi
Sukawati, Kabupaten Gianyar. Penghargaan dengan jumlah los 529 unit, 65 kios, ruang laktasi, ruang
tersebut diperoleh pada hari Senin tanggal kesehatan, ruang bermain anak, toilet, ruang rapat dan
22 Maret 2022 dalam bentuk Penghargaan rapat.
Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Berdasarkan hasil sertifikasi tersebut disimpulkan Dari total 810 unit kios yang disewakan, pasar
bahwa Pasar Sukawati merupakan pasar seni juga difungsikan untuk melaksanakan kebijakan
pertama yang menerapkan Konsep Bangunan Gubenur Bali dalam visi “Nangun Sat Kerti Loka” yang
Gedung Hijau (BGH) mulai dari tahap perencanaan memprioritaskan produk industri kecil menengah asli
hingga pelaksanaan konstruksi dan telah sesuai Gianyar, dan lokal Bali dengan harapan membangkitkan
dengan standar internasional yang ditetapkan. petani, nelayan, perajin, pelaku IKM atau UMKM di Bali.

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 301


Lampiran

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
AIR MINUM Kegiatan Opor
Optimalisasi SPAM IKK Mowila Kab. Konawe
Kegiatan Reguler Selatan
Peningkatan IPA Kapasitas 50 Liter/Detik SPAM (Lokasi: Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi
IKK Garot Tenggara)
(Lokasi: Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh)
Lingkup Kegiatan:
Lingkup Kegiatan: 1. Pengadaan dan Pemasangan Pompa Solar Cell;
1. Pekerjaan Persiapan; 2. Pembuatan Intake.
2. Perkerjaan Bangunan Intake Air Baku dan Pipa
Sadap; Manfaat:
3. Pekerjaan Pipa Transmisi Air Baku; Untuk memperluas cakupan pelayanan air minum
4. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pompa bagi masyarakat di Kabupaten Konawe Selatan.
Intake, Panel, Pipa dan Accessories;
5. Pekerjaan IPA Struktur Bajs 50 L/dt;
6. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal;
7. Pekerjaan Reservoir 600 m3;
8. Pekerjaan Rumah Pompa dan Panel;
9. Pekerjaan Rumah Bahan Kimia;
10. Pekerjaan Peralatan Mekanikal dan Elektrikal.

Manfaat:
1. Menambah jumlah cakupan pelayanan;
2. Menambah jumlah orang yang menikmati air bersih;
3. Bertambahnya ketersediaan Sambungan Rumah
(SR) ± 4000 SR;
4. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat. Optimalisasi SPAM IKK Mowila Kab. Konawe Selatan

Peningkatan IPA Kapasitas 50 Liter/Detik SPAM IKK Garot

302 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SPAM Regional Kartamantul Tahap II Pembangunan IPAL Skala Kawasan Permukiman


Kabupaten Gorontalo

Kegiatan Regional SANITASI


SPAM Regional Kartamantul Tahap II
(Lokasi: Kabupaten Sleman, Provinsi D.I.Yogyakarta) Pembangunan IPAL Skala Kawasan Permukiman
Kabupaten Gorontalo
Lingkup Kegiatan: (Lokasi: Kecamatan Telaga, Desa Hulawa, Kab.
1. Pekerjaan Persiapan lahan cut and fill; Gorontalo, Provinsi Gorontalo)
2. Pekerjaan dinding penahan tanah;
3. Pembuatan bangunan pra-sedimentasi; Wilayah Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu
4. Pembuatan IPA Beton 300 liter/detik; kabupaten yang terdapat pada Provinsi Gorontalo
5. Pembuatan bak penampung (clearwell); yang perkembangannya cukup pesat. Seiring
6. Pembuatan bak pengering lumpur; dengan pertumbuhan Kabupaten Gorontalo yang
7. Pembuatan kantor operasional dan bangunan cukup pesat, permasalahan pengolahan air limbah
pendukung; perkotaan semakin meningkat pula. Oleh karena itu,
8. Pengadaan dan pemasangan Mekanikal Elektrikal; dibutuhkan sarana infrastruktur pada bidang sanitasi,
9. Pemasangan jaringan pipa transmisi air bersih dalam hal ini pengolahan air limbah domestik.
Pipa GSD Med. ND 600 mm= 12.100 meter.
Lingkup Kegiatan:
Manfaat: 1. Pekerjaan IPAL;
Menambah pelayanan air minum di Kota Yogyakarta 2. Pekerjaan Pos Jaga;
sebesar 400 l/det, Kabupaten Sleman sebesar 150 l/ 3. Pekerjaan Unit Kantor Pengelola;
dt dan Kabupaten Bantul sebesar 150 l/dt atau untuk 4. Pekerjaan Unit Tandon Air Bawah Tanah;
melayani 350.000 jiwa. 5. Pekerjaan Menara Air;
6. Pekerjaan Pagar;
7. Pekerjaan Jalan Operasional;
8. Pekerjaan Drainase;
9. Pekerjaan Penerangan Jalan
10. Pekerjaan Landscape;
11. Pekerjaan Sumur Resapan;

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 303


Lampiran

Pembangunan TPST Kawasan Industir Batang Program Pembangunan Sanitasi SPLAD-T


(Fase 1-450 Ha)

12. Pekerjaan Pintu Gerbang; Program Pembangunan Sanitasi SPLAD-T


13. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Listrik; (Lokasi: Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore,
14. Pekerjaan Jaringan Perpipaan; Kabupaten Banyuwangi,
15. Pekerjaan Rekondisi Jalan; Provinsi Jawa Timur)
16. Pekerjaan Sambungan Rumah;
17. Pekerjaan SMKK. Desa ini masuk kedalam daerah rawan sanitasi dan
memiliki tingkat masyarakat berpenghasilan rendah
Pembangunan TPST Kawasan Industir Batang (MBR) yang tinggi. Sehingga melalui kementerian
(Fase 1-450 Ha) PUPR dibangun SPALD-T menggunakan aplikasi
(Lokasi: Kecamatan Grinsing, Kabupaten Batang.) Teknologi Anaerobik Filter.

TPST didesain sebanyak 4 hangar dengan kapasitas Program pembangunan sanitasi SPALDT tahap 1
total 140 ton/hari. Ditjen Cipta Karya akan membangun sejumlah 5 Lokasi. Berikut merupakan persebaran
1 unit Hanggar dengan kapasitas pengolahan 35 ton/ lokasi program Sanitasi SPALDT tahap 1:
hari beserta bangunan pendukung untuk mengolah Kab. Banyuwangi : 1 Lokasi
sampah domestik dari tenant, rumah susun, dll di Kab. Bondowoso : 3 Lokasi
KITB (Fase I - 450 Ha). Pengolahan di dalam TPST Kab. Situbondo : 1 Lokasi
meliputi pengolahan organik menjadi kompos dan Lingkup Kegiatan:
waste to energy dengan biodigester serta pengolahan a. Pekerjaan Greasetrap;
anorganik untuk didaur ulang. b. Bak Kontrol Sambungan Rumah (SR);
c. Jaringan Pipa Induk;
Lingkup Kegiatan: d. Manhole, Bak Kontrol;
1. Pekerjaan Perpipaan; e. MCK sebanyak 3 bilik.
2. Pekerjaan Bangunan Utama;
3. Pekerjaan Bangunan Penunjang;
4. Pekerjaan Landscape;
5. Pekerjaan Comissioning.

304 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PENGEMBANGAN KAWASAN Bali, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi


PERMUKIMAN Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Panjang segmen Penataan Kawasan Koridor Mandalika
Penataan Koridor Kawasan Mandalika adalah 5,3 km.
Kegiatan ini menindaklanjuti arahan Presiden
RI untuk melakukan penataan kawasan area Lingkup Kegiatan:
sekitar sirkuit agar lebih rapi dan terlihat 1. Penataan Bundaran BIL;
hijau mendukung penyelenggaraan event 2. Penataan Bundaran Sunggung;
internasional Moto GP 2022. Arahan ini 3. Penataan Plaza Sunggung;
tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 116 4. Penataan Bundaran Tri Putri;
Tahun 2021 tentang Percepatan Pelaksanaan 5. Penataan Koridor Segmen 1;
Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung 6. Penataan Koridor Segmen 2;
Penyelenggaraan Acara Internasional di Provinsi 7. Penataan Koridor Segmen 3.

Penataan Koridor Kawasan Mandalika

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 305


Lampiran

Penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Penataan Ecotourism Village Bunaken Kota Manado, Sulawesi Utara

Penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Pantai Malalayang: Akses ke lokasi kegiatan dari Kota
Penataan Ecotourism Village Bunaken Kota Manado ± 35 km dapat ditempuh melalui darat dengan
Manado, Sulawesi Utara waktu tempuh sekitar 30 menit. Pulau Bunaken: Akses
(Lokasi: Kecamatan Bunaken, Kecamatan ke lokasi kegiatan dari Kota Manado ± 75 km dan dapat
Malalayang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi ditempuh melalui Laut dengan waktu tempuh sekitar 45
Utara) menit.

Pulau Bunaken memiliki peran strategis Lingkup Kegiatan:


dalam aktivitas wisata sebagai entrance bagi 1. Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Malalayang
para wisatawan yang akan menuju kawasan (Pembangunan Warung Apung, Pusat Budaya,
perairan/ pulau-pulau. Oleh karena itu menjadi Pedestrian Walk, Penyediaan Parkir, Seawall, Coral
penting untuk melakukan penataan di Pulau Bridge and Deck, Redesain Landmark, Tower, Dermaga
Bunaken untuk menciptakan kawasan yang Jet Ski dan Pier Salib);
representatif dan memiliki kualitas lingkungan 2. Pekerjaan Penataan Kawasan Pulau Bunaken (Perbaikan
dan pelayanan yang baik bagi para wisatawan. Dermaga, Galeri Wisata, Teater Budaya dan TPS3R).

306 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Peningkatan Kualias Permukiman Kumuh Kawasan ada penanganan limbah dan proteksi kebakaran,
Tanjung Ringgit serta bangunan rumah tidak standar . Aspek Strategis
(Lokasi: Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Provinsi kawasan ini terletak pada fungsi strategis kota (berada
Sulawesi Selatan) di area pengembangan) Kawasan perdagangan jasa
Tanjong Ringgit dan di kawasan pusat niaga.
Tanjung Ringgit merupakan salah satu Kawasan
Permukiman Kumuh tipologi dataran rendah dengan Lingkup Kegiatan:
luasan kumuh 64,51 Ha. Permasalahan kumuh dan 1. Peningkatan Kualitas Jalan dan Drainase;
wajah kawasan yaitu jaringan air bersih dan drainase 2. Pembangunan Ruang Terbuka Publik;
tidak memadai, lebar Jalan Lingkungan <1,5m, belum 3. Pembangunan Sanitasi dan Air Bersih.

Peningkatan Kualias Permukiman Kumuh Kawasan Tanjung Ringgit

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 307


Lampiran

BINA PENATAAN BANGUNAN 7. Pekerjaan Pos Jaga Keberangkatan (10 unit);


8. Pekerjaan Pos Jaga Syahbandar (2 unit);
Pengembangan PLBN Terpadu Serasan Kepulauan 9. Pekerjaan Pos Jaga Gerbang Utama (1 unit) dan
Riau Canopy (2 unit);
(Lokasi: Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, 10. Pekerjaan Power House dan TPS;
Provinsi Kepulauan Riau) 11. Pekerjaan Rumah Pompa dan GWT

Manfaat dari dibangunnya PLBN ini ialah untuk Rehabilitasi Bangunan Kawasan Pusaka Benteng
mewujudkan kawasn perbatasan sebagai Pendem
halam depan negara yang berdaulat, berdaya (Lokasi: Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur)
saing dan aman melalui pendekatan keamanan
(security approach) dan pendekatan peningkatan Kawasan Benteng Van den Bosch dalam RTRW
kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Ngawi (Perda Kabupaten Ngawi No.10
tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah)
Lingkup Kegiatan: ditetapkan sebagai kawasan strategis dari sudut
1. Pekerjaan Site; kepentingan sosial dan budaya.
2. Pekerjaan Bangunan Inti;
3. Pekerjaan Gudang Barang dan Transit; Lingkup Kegiatan:
4. Pekerjaan Mess, Kantor dan Wisma; 1. Pembuatan Jalan Sementara;
5. Pekerjaan Bangunan Tower Air, Car Waash; 2. Rehabilitasi pada Bangunan I-XIII;
6. Pekerjaan Bangunan Penunjang; 3. Penataan Kawasan.

Pengembangan PLBN Terpadu Serasan Kepulauan Riau

308 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Rehabilitasi Bangunan Kawasan Pusaka Benteng Pendem

Pembangunan Gedung Papua Youth Creative Hub Papua Muda Inspiratif

Pembangunan Gedung Papua Youth Creative Hub Lingkup Kegiatan:


Papua Muda Inspiratif 1. Bangunan Gedung Utama seluas 3.580 m2
(Lokasi: Kota Jayapura, Provinsi Papua) (2 lantai);
2. 2 massa bangunan dormitory seluas 1.812 m2
Gedung Papua Youth Creative Hub diharapkan (2 lantai);
menjadi prasarana pendukung bakat olahraga dan 3. Penataan lanskap ruang luar (termasuk parkir dan
kesenian pemuda/pemudi Papua. lapangan olahraga serta pagar).

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 309


Lampiran

PRASARANA STRATEGIS Lingkup Kegiatan:


1. Gedung Auditorium;
Sekolah 2. Gedung Perkuliahan;
Reconstruction of Islamic University of Palu 3. Gedung Student Center;
(Lokasi: Kecamatan Palu Barat, Kota Palu) 4. Gedung TK;
5. Power House;
Kota Palu sebagai salah satu Kota yang terdampak 6. Rumah Pompa;
bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada 7. Landscape.
Tahun 2018 mengalami kerusakan-kerusakan
bangunan di berbagai sektor. Dalam upaya perbaikan Pasar
di sektor pendidikan khususnya perguruan tinggi Rehabilitasi Pasar Sentral Gorontalo
negeri Islam di Palu dilaksanakan pembangunan (Lokasi: Kota Gorontalo)
rekonstruksi IAIN Palu pada paket Reconstruction of
Islamic University of Palu. Manfaat dari pembangunan Pada Sidang Kabinet Paripurna Tanggal 18 Juli
ini ialah menunjang kebutuhan ruang kelas menjadi 2018 di Bogor, Kementerian PUPR mendapat
kondisi yang baik dan dapat berfungsi kembali Amanah tambahan untuk kegiatan Pembangunan
sebagai tempat kegiatan belajar mengajar yang lebih Sarana dan Prasarana guna menunjang penguatan
aman dan nyaman, serta Menyediakan aksesibilitas Perekonomian. Salah satunya ialah untuk
tidak hanya umum namun juga pemenuhan Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana
kebutuhan aksesibilitas bagi difabel seperti toilet dan Prasarana Pasar.
akses masuk kedalam ruangan belajar.

Reconstruction of Islamic University of Palu

310 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Pembangunan Indoor Multifunction Stadium Dalam Rangka Kejuaraan Dunia Bola Basket Tahun 2023

Lingkup Kegiatan: Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi


1. Pekerjaan Persiapan Rancang Bangun melalui Penyedia.
2. Pekerjaan Struktur
3. Pekerjaan Arsitektur Lingkup Kegiatan:
4. Pekerjaan Mekanikal 1. Pekerjaan Lapangan dan Peralatan
5. Pekerjaan Elektrikal 2. Pekerjaan Lapangan Latihan
6. Pekerjaan Landscape 3. Pekerjaan Changing Room
4. Pekerjaan Tribun
Stadion 5. Pekerjaan Royal Box
Pembangunan Indoor Multifunction Stadium 6. Pekerjaan Tata Pencahayaan
Dalam Rangka Kejuaraan Dunia Bola Basket 7. Pekerjaan Akustik
Tahun 2023 8. Pekerjaan Audio/Sound System
(Lokasi: Kota Jakarta Pusat) 9. Pekerjaan Visual System
10. Pekerjaan Ticketing dan Turnstile
Pembangunan Indoor Multifunction Stadium 11. Pekerjaan Struktur
adalah salah satu proyek strategis yang 12. Pekerjaan Arsitektur
bertujuan untuk menyediakan sarana dan 13. Pekerjaan Mekanikal
prasarana pelaksanaan FIBA World Cup 2023 14. Pekerjaan Sistem Proteksi Kebakaran
di Indonesia yang dilakukan dengan metode 15. Pekerjaan Sistem Transportasi dalam Gedung
terintegrasi Rancang dan Bangun sesuai dengan 16. Pekerjaan Elektrikal
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri 17. Kriteria Bangunan Gedung Hijau
PUPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Standar dan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 311


Lampiran

DOKUMENTASI PELAKSANAAN
KEGIATAN TA. 2022
Pencanangan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada Unit
Kerja/Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

312 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Peninjauan penataan kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Revitalisasi Terminal VVIP Bandara I
Gusti Ngurah Rai yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR untuk mendukung KTT G20 November 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 313


Lampiran

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Ditjen Cipta Karya TA 2022 dalam rangka meningkatkan
koordinasi antara seluruh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) dengan Unit Kerja, evaluasi,
dan menyelaraskan serta meningkatkan kinerja pelaksanaan kegiatan TA 2022 Ditjen Cipta Karya

314 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Monitoring Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan relokasi bencana erupsi
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 315


Lampiran

Peninjauan penataan kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah

316 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Kunjungan Kerja pada TPA Warloka dan Pengelolaan Sampah Proses Termal Labuan Bajo

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 317


Lampiran

Tim Tanggap Darurat Bencana Bppw Aceh Melaksanakan Kegiatan Distribusi Air Bersih ke Lokasi yang
Terdampak Banjir

318 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Peninjauan lokasi pasca bencana gempa di Cianjur. Dukungan Ditjen Cipta Karya berupa rehabilitasi
atas fasilitas kesehatan yang rusak berat dan sedang, dukungan untuk bangunan gedung pemerintah,
dukungan untuk bangunan peribadatan yang rusak sedang dan berat, serta perbaikan 8 titik kebocoran
pipa pada SPAM Cianjur

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 319


Lampiran

Puncak peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia Tahun 2022 dimeriahkan oleh talkshow spesial
bertajuk “Potret Inklusifitas dan Kolaborasi Penanganan Kawasan Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem”

320 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Peninjauan Pasar Aksara, Jalan Masjid, Desa Medan Estate, Deliserdang, dan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman Kawasan Kota Lama Kesawan, serta SPAM Regional Mebidang

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 321


Lampiran

Peninjauan Pasar Aksara, Jalan Masjid, Desa Medan Estate, Deliserdang, dan Pembangunan
Infrastruktur Permukiman Kawasan Kota Lama Kesawan, serta SPAM Regional Mebidang

322 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DENGAN


NILAI HASIL EVALUASI PENYELENGGARAAN SAKIP TA 2021 TERTINGGI

Penghargaan diberikan oleh Direktur SSPIP yang Penghargaan diberikan berdasarkan kategori
diwakili oleh Kasubdit Koordinasi Pengadaan BPPW, balai teknik dan satuan kerja dengan nilai
Tanah Pemantauan dan Evaluasi. Penghargaan hasil evaluasi penyelenggaraan SAKIP tertinggi.
penyelenggaraan SAKIP di lingkungan Ditjen Cipta Outcome yang diharapkan dari pemberian
Karya TA 2021 diperuntukan berdasarkan beberapa penghargaan evaluasi penyelenggaraan SAKIP,
kategori, yaitu kategori Balai Prasarana Permukiman dapat memotivasi dan memberikan semangat
Wilayah (BPPW), kategori Balai Teknik, dan Kategori untuk semakin meningkatkan kinerja dan
Satuan Kerja Prasarana Permukiman Wilayah. akuntabilitas.

Pemberian penghargaan kepada tiga BPPW dengan nilai hasil evaluasi penyelenggaaraan SAKIP TA 2021 tertinggi yaitu BPPW Jawa Timur,
BPPW Kalimantan Selatan, dan BPPW Jambi

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 323


Lampiran

Pemberian penghargaan kepada Balai Teknik dengan nilai hasil evaluasi penyelenggaaraan SAKIP TA 2021 tertinggi yaitu Balai Bahan dan
Struktur Bangunan Gedung

Pemberian penghargaan kepada Satuan Kerja (Satker) dengan nilai hasil evaluasi penyelenggaaraan SAKIP TA 2021 tertinggi yaitu Satker
PPW Wilayah 1 Jawa Timur, Satker PPW Wilayah 2 Jawa Timur, dan Satker PPW Wilayah 3 Nusa Tenggara Timur

324 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SARANA DAN PRASARANA


YANG MENDUKUNG
PENCAPAIAN KINERJA
Laporan Posisi Barang Milik Negara Ditjen Cipta Karya Tahun 2022
JENDERAL
JUMLAH
KODE URAIAN
131111 Tanah 6,760,643,347,383

132111 Peralatan dan Mesin 2,332,400,222,833

133111 Gedung dan Bangunan 3,372,092,357,567

134111 Jalan dan Jembatan 4,218,314,517,100

134112 Irigasi 1,279,212,877,142

134113 Jaringan 7,372,474,458,246

135111 Aset Tetap Renovasi 3,314,296,849,657

135121 Aset Tetap Lainnya 637,094,204,339

136111 Konstruksi Dalam pengerjaan 8,285,444,500,908

137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (1,743,093,288,373)

137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (277,377,480,547)

137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan (2,750,229,325,676)

137312 Akumulasi Penyusutan Irigasi (572,913,089,586)

137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan (2,187,218,079,273)

137411 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (464,094,827,133)

161111 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 351,218,752,180

162151 Software 21,634,026,828

162171 Hasil Kajian/Penelitian 736,385,984,579

162191 Aset Tak Berwujud Lainnya 161,118,161,754

162311 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan 185,487,500

166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan 5,624,940,557,929

166113 Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan 676,735,557,020

169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintahan (3,431,139,322,907)

169315 Akumulasi Amortisasi Software (18,610,729,893)

169318 Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional Pemerintahan (2,365,349,489)

Jumlah 33,697,150,370,088
Sumber: Bagian Keuangan, PBMN dan Barang Persediaan Bencana, Setditjen Cipta Karya sesuai aplikasi e-rekon-lk-djpbn.kemenkeu.go.id
status 31 Desember 2022

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 325


Lampiran

LAPORAN HASIL EVALUASI


SAKIP DIREKTORAT JENDERAL
CIPTA KARYA TA. 2021

326 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 327


Lampiran

328 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 329


Lampiran

330 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

TINDAK LANJUT ATAS REKOMENDASI PERBAIKAN


LHE SAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA TA 2021
TINDAK LANJUT ATAS REKOMENDASI PERBAIKAN
LHE SAKIP
1. Laporan Evaluasi DIREKTORAT
Program JENDERAL CIPTA
Bidang Pengembangan KawasanKARYA TA 2021
Permukiman di
lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk menindaklanjuti rekomendasi
Laporan Evaluasi Program Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman di lingkungan Direktorat
Jenderal Cipta
pada Karya untuk
komponen menindaklanjuti
Evaluasi Internal. rekomendasi pada komponen Evaluasi Internal.

Selengkapnya dapat diakses pada link berikut:


https://bit.ly/EvaluasiProgramPKPDJCK

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 331


2. Draf Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya mengenai Petunjuk Teknis
Pengumpulan Data Kinerja Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta
Lampiran
Karya untuk memenuhi masukan pada komponen Pengukuran Kinerja.

Selengkapnya dapat diakses pada link berikut:


https://bit.ly/DrafJuknisPengumpulanDataDJCK

332 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

3. Tanggapan Sekretariat Direktorat Jenderal CIpta Karya mengenai Penerapan


Mekanisme Pemberian Reward and Punishment serta Merit System Pegawai untuk
menindaklanjuti masukan pada komponen Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 333


Lampiran

334 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

4. Nota Dinas Direktur SSPIP kepada Direktur BPB terkait Permohonan Penjelasan
terhadap Indikator Sasaran Program Presentase Inisiasi Penerapan Bangunan
Gedung Hijau sebagai tindak lanjut rekomendasi evaluasi SAKIP pada komponen
Perencanaan Kinerja

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 335


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA ESELON II


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA
KARYA TA. 2022 PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS


PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS

336 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 337


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS


PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT PRASARANA STRATEGIS

338 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 339


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA
PERJANJIAN KINERJAAWAL
AWALSEKRETARIAT DIREKTORATJENDERAL
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA
CIPTA KARYA
KARYA

340 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 341


PERJANJIAN KINERJA REVISI SEKRETARIAT DIREKTORATLampiran
JENDERAL CIPTA KARYA

PERJANJIAN KINERJA REVISI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PERJANJIAN KINERJA REVISI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

342 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 343


Lampiran

PERJANJIAN
PERJANJIAN KINERJAAWAL
AWAL
PERJANJIAN KINERJA
KINERJA AWAL
DIREKTORAT BINA
DIREKTORAT TEKNIK PERMUKIMAN
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN
BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
DAN PERUMAHAN
PERUMAHAN

344 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 345


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA REVISI


DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
PERJANJIAN KINERJA REVISI
PERJANJIAN KINERJA REVISI
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
DIREKTORAT BINA TEKNIK PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN

346 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI


PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI
PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 347


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI


PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

348 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI


PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 349


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI


PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

350 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN
PERJANJIAN KINERJA
KINERJA AWALDIREKTORAT
AWAL DIREKTORAT BINA
BINAPENATAAN
PENATAANBANGUNAN
BANGUNAN
PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 351


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

352 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN
PERJANJIAN
PERJANJIAN KINERJA
KINERJA REVISI
REVISI
KINERJA DIREKTORAT
DIREKTORAT BINA
REVISIDIREKTORAT BINAPENATAAN
BINA PENATAAN
PENATAAN BANGUNAN
BANGUNAN
BANGUNAN

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 353


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

354 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN KINERJA
PERJANJIAN AWAL
KINERJA DIREKTORAT
AWAL DIREKTORATPENGEMBANGAN KAWASAN
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
PERMUKIMAN

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 355


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

356 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN


PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 357


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

358 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT SANITASI


PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT SANITASI
PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT SANITASI

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 359


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT SANITASI

360 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIANKINERJA
PERJANJIAN KINERJA REVISI
REVISI DIREKTORAT
DIREKTORATSANITASI
SANITASI
PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT SANITASI

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 361


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT SANITASI

362 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT AIR MINUM

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT AIR MINUM


PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT AIR MINUM

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 363


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT AIR MINUM

364 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT AIR MINUM


PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT AIR MINUM
PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT AIR MINUM

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 365


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT AIR MINUM

366 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN
PERJANJIAN KINERJA
KINERJA AWALAWAL DIREKTORATKEPATUHAN
DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN
INTERN

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 367


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA AWAL DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN

368 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN


PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 369


Lampiran

PERJANJIAN KINERJA REVISI DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN Formatted: Font: Bold

370 Laporan Kinerja 2020-2024


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Halaman ini sengaja dikosongkan

Direktorat Jenderal Cipta Karya • PUPR 371


TIM PENYUSUN
PENGARAH
Ir. Diana Kusumastuti, MT

PENANGGUNG JAWAB
Pandu Gunadi Atmosukarto, ST., MUM

KETUA
Wayan Lindu Swara, S.Kom., M. Si

KOORDINATOR
Oktalina Mayasari, ST., M.Eng

ANGGOTA
1. Juniarto Ramadhan, S.IP
2. Sumadi, ST
3. Naufal Rabbani Priyandianto, ST.
4. Bella Prita Cahyani, ST.
5. RB. Iqbal Rahmadianto, ST

Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal
Cipta Karya
2022

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang mengutip atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis

374 hlm.; 20 cm x 25 cm

Diterbitkan oleh:
374 Laporan Kinerja 2020-2024

Anda mungkin juga menyukai