TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 21 Januari 2022
REYNHARD SILITONGA
NRP 67090332
MANUAL IKU
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
PERIODE RENSTRA 2020-2024
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan
Manual Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum Dan Ham Periode
Renstra 2020-2024
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP)
menyatakan bahwa Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) merupakan rangkaian sistematik dari
berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan, pengukuran, pengumpulan data,
pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporankinerja pada instansi pemerintah untuk pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah, dan dilaksanakan oleh entitas Kementerian/Lembaga secara berjenjang,
mulai dari tingkat satuan kerja, unit organisasi hingga tingkat Kementerian/Lembaga.
Dalam aspek Pengukuran Kinerja dilaksanakan setiap bulan/triwulan/semester/tahun sesuai tipe Indikator
Kinerja Utama (IKU). Setiap Indikator Kinerja Utama (IKU) memiliki cara dan periode pengukuran yang berbeda,
yang dituangkan dalam Manual Indikator Kinerja Utama (IKU). Manual IKU berisi informasi karakteristik Indikator
Kinerja Utama (IKU), definisi dan cara pengukuran, agar tidak terjadi perbedaan pendapat dalam merencanakan,
mengukur, mengevaluasi dan menganalisa Indikator Kinerja Utama (IKU) dan capaiannya.
Harapan kami, Manual Indikator Kinerja Utama (IKU) ini dapat menjadi acuan mengevaluasi sejauh mana
keberhasilan terhadap kinerja yang telah dilakukan dalam upaya pencapaian sasaran outcome sesuai dengan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan
serta partisipasi dalam penyusunan dokumen Manual Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Kamus Indikator Kinerja
Utama (IKU) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
REYNHARD SILITONGA
Target
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
2021 2022 2023 2024
Memastikan Pelayanan Publik
1. Indeks Kepuasan Masyarakat
Di Bidang Hukum Sesuai
1. Terhadap Layanan Publik 3,15 3,2 3,25 3,3
Dengan Asas Penyelenggaraan
Bidang Hukum.
Pelayanan Publik
2. Persentase Menurunnya
1,0% 1,0% 1,0% 1,0%
Residivis
3. Persentase Klien
Melaksanakan Penegakan Pemasyarakatan Yg Produktif, 40% 45% 50% 55%
Hukum Yang Mampu Menjadi Mandiri Dan Berdayaguna
Pendorong Inovasi Dan 4. Persentase Benda Sitaan Dan
2.
Kreatifitas Dalam Barang Rampasan Yang Terjaga
Pertumbuhan Ekonomi 60% 70% 80% 90%
Kuantitas (Jumlah) Dan
Nasional Kualitasnya (Nilai)
5. Persentase Tahanan Yang
Mendapatkan Perlindungan 70% 80% 90% 95%
Dan Perawatan
Ikut Berperan Serta Dalam 6. Indeks Keamanan Dan
3. Menjaga Stabilitas Keamanan Ketertiban UPT 70 75 80 85
Dan Kedaulatan NKRI Pemasyarakatan
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menyatakan “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.
Sedangkan penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum
lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Indikator Kinerja
: Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik Bidang Hukum
Utama
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ✓ ] Lag Outcome
Residivis berasal dari bahasan Perancis yaitu “re” yang berarti lagi dan
“cado” yang berarti jatuh, dapat disimpulkan bahwa residivis atau yang
lebih dikenal dengan pengulangan tindak pidana adalah pengulangan
kembali tindak kejahatan atau kriminal yang sebelumnya bisa dilakukannya
setelah dikenai hukuman dalam kurun waktu tertentu.
A
R = x 100%
B
Keterangan :
R = Persentase Residivis
A = Jumlah Mantan Narapidana yang telah bebas dan mengulangi tindak
pidananya dalam Kurun Waktu 2 Tahun
B = Jumlah Narapidana Bebas dalam Kurun Waktu 2 Tahun
R1 – R2 = N
Keterangan :
N = Nilai Menurunnya Persentase Residivis
R1 = Periode Persentase Residivis Periode Sebelumnya
R2 = Periode Persentase Residivis Periode Berjalan
N
KR = x 100%
T
Keterangan :
N = Nilai Menurunnya Residivis
T = Target Penurunan Residivis
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ✓ ] Lag Outcome
Formula Perhitungan : A
% Klien Produktif = x 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Klien Pemasyarakatan Produktif, Mandiri dan Berdaya Guna
B = Jumlah Klien Pemasyarakatan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ✓ ] Lag Outcome
Sumber Data : Laporan Bulanan dan Data Sistem Data Base Pemasyarakatan (SDP)
Bukti Capaian : Laporan Kinerja DIrektorat BImbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak
Indikator Kinerja Persentase Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara Yang Terjaga Kuantitas
:
Program dan Kualitasnya (Nilainya)
Menghitung Benda Sitaan Dan Barang Rampasan Yang Terjaga Kuantitas Dan
Kualitasnya (Nilainya) adalah dengan Membagi Jumlah Rekomendasi Lelang Basan
Baran dibagi dengan jumlah Penilaian Deprisiasi Basan Baran X 100%.
Formulasi Perhitungan :
% Pengelolaan Basan Baran =A/B x 100%
Keterangan :
A = Jumlah Rekomendasi Lelang Basan Baran
B = Jumlah Penilaian Deprisiasi Basan Baran
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ✓ ] Lag Outcome
Unit Kerja/Pihak Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Barang Rampasan dan Benda
:
Penanggung Jawab Sitaan Negara
Deskripsi IKU :
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ✓ ] Lag Outcome
TARGET
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
2021 2022 2023 2024
1. Indeks Kepuasan Layanan
Pemasyarakatan 75 80 85 90
2. Indeks Pelaksanaan
SP2B1. Terwujudnya Kerjasama Pemasyarakatan 75 80 85 90
Penyelenggaraan
1. 3. Indeks Kepuasan Pengguna
Pemasyarakatan yang 75 80 85 90
Berkualitas Layanan IT Pemasyarakatan
4. Indeks Parameter Derajat
Kesehatan Narapidana, 73 78 83 88
Anak, dan Tahanan
5. Indeks Keberhasilan
SP2B2. Pembinaan Narapidana 49 53 56 60
Terwujudnya
6. Indeks Pemenuhan Hak
Penyelenggaraan 87,5 90 92,5 95
Narapidana
Pemasyarakatan Yang
Profesional Dalam 7. Indeks Keberhasilan Program
Mendukung Penegakan Pembimbingan Klien 40 50 60 70
2. Pemasyarakatan
Hukum Berbasis HAM
Terhadap Tahanan, 8. Indeks Pembinaan Khusus
Anak 60 68 74 84
Benda Sitaan Dan Barang
Rampasan Negara, 9. Indeks Pengelolaan Basan
Narapidana, Anak, Dan Baran 60 70 80 90
Klien Pemasyarakatan
10. Indeks Pelayanan Tahanan 60 70 80 90
SP2B3. 11. Indeks Keamanan dan
Terwujudnya Ketertiban UPT
3. penyelenggaraan Pemasyarakatan 70 75 80 85
Pemasyarakatan yang
Aman dan Tertib
Unit Kerja/Pihak
: Sekretariat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Penanggung Jawab
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menyatakan “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.
Sedangkan penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-
undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk
semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Indikator Kinerja
: Indeks Pelaksanaan Kerjasama Pemasyarakatan (IPKPAS)
Program
Unit Kerja/Pihak
: Direktorat Teknologi Informasi dan Kerjasama
Penanggung Jawab
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Kerjasama pemasyarakatan merupakan kegiatan
kerjasama antara institusi pemasyarakatan dengan seluruh stakeholder dalam
rangka mendukung penyelenggaraan sistem pemasyarakatan.
Deskripsi Indikator Indeks Pelaksanaan Kerjasama Pemasyarakatan adalah indikator untuk mengukur
:
Sasaran Program Kinerja Pelaksanaan Kerja Sama Pemasyarakatan dengan Stakeholder.
Numerator Denumerator
DIMENSI VARIABEL INDIKATOR
(Pembilang) (Pembagi)
Kerja Sama Ditindaklanjuti % kerja sama Jumlah dokumen Jumlah kerja
Dalam Pemasyarakatan PKS yang sama yang
Negeri yang ditindaklanjuti ditandatangani dijajaki dikali
dengan pembuatan
naskah kerja sama
Memberikan % kerja sama yang Jumlah kerja Jumlah
Manfaat memberikan sama yang dokumen PKS
manfaat kepada memberikan yang
Formulasi Perhitungan : kedua belah pihak manfaat (hasil ditandatangani
wawancara/FGD)
Berkelanjutan % keberlanjutan Jumlah kerja Jumlah kerja
kerja sama yang sama yang dapat sama yang
memberikan diperpanjang memberikan
manfaat kepada (hasil manfaat (hasil
kedua belah pihak wawancara/FGD) wawancara/
FGD)
Penghentian % penghentian kerja Jumlah kerja Jumlah
sama yang tidak sama yang tidak dokumen PKS
memberikan memberikan yang
manfaat kepada manfaat (hasil ditandatangani
kedua belah pihak wawancara/FGD)
Kerja Sama Ditindaklanjuti % kerja sama yang Jumlah dokumen Jumlah kerja
Luar ditindaklanjuti kerja sama yang sama yang
Negeri dengan pembuatan ditandatangani dijajaki
𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖)
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(1) + 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(2)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 IPKERPAS =
2
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
IndeksProporsi Nilai
Nilai standar Nilai
idikatorbobot Indeks
Nilai Penyetaraan
Bobot f/jumlah Indikator Dimensi IPKM
Dimensi/ indikator positif
minimal maksimal (b-c)/(d-c) bobot
Indikator
indikator g x e sum h
[a] [b] [c] [d] [e] [f] [g] [h] [i] [j]
Kerjasama Dalam
Negeri
Ditindaklanjuti
Memberikan
Manfaat
Berkelanjutan
Penghentian
Kerjasama Luar
Negeri
Ditindaklanjuti
Memberikan
Manfaat
Berkelanjutan
Penghentian
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menyatakan “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.
Sedangkan penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang
untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-
mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Indikator Kinerja
: Indeks Kepuasan Pengguna Layanan IT Pemasyarakatan
Program
Unit Kerja/Pihak
: Direktorat Teknologi Informasi dan Kerjasama
Penanggung Jawab
Indeks Kepuasan Pengguna Layanan IT Pemasyarakatan adalah Indikator Kinerja
(outcome) dari kepuasan penerima layanan TI yang diberikan oleh Direktorat TI dan
Deskripsi IKU : Kerja Sama. Adapun Dimensi dari pengukuran indeks kepuasan pengguna layanan
IT adalah Pengamanan dan Pemeliharaan TI, Pengembangan TI, serta Data dan
Informasi.
b. Pengembangan TI
Sumber data didapatkan dari kuesioner yang diisi oleh Bagian yang melakukan
pengajuan Pengembangan Layanan TI Pemasyarakatan. Jumlah Responden
Formulasi Perhitungan :
Kuesioner adalah 7 Responden berdasarkan Target Pengembangan Layanan TI
setiap Tahun.
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
b. Pengembangan TI
Sumber data didapatkan dari kuesioner yang diisi oleh Bagian yang
Sumber Data : melakukan pengajuan Pengembangan Layanan TI Pemasyarakatan. Jumlah
Responden Kuesioner adalah 7 Responden berdasarkan Target
Pengembangan Layanan TI setiap Tahun.
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menyatakan “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”. Sedangkan penyelenggara
pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga
independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik,
dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Kesehatan adalah hak mendasar yang melekat akan keberadaan manusia sepanjang
kehidupannya. Kesehatan sebagai isu dan bagian dari Hak Asasi Manusia merupakan hak
atas derajat kesehatan yang optimal, yang berarti setiap manusia memiliki hak atas
derajat kesehatan yang optimal. Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan pemenuhan hak
kesehatan menjadi sangat penting baik untuk mengurangi penderitaan akibat kesakitan.
Indeks Parameter Derajat Kesehatan Narapidana, Anak, dan Tahanan adalah indikator
untuk mengukur kinerja (outcome) penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh institusi pemasyarakatan bagi Narapidana, Anak, dan Tahanan.
Dimensi dalam Indeks Parameter Derajat Kesehatan Narapidana, Anak, dan Tahanan yang
akan disusun oleh Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi terdiri atas 3 Dimensi
yaitu :
2. Dimensi Kuratif
Kuratif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan
untuk penyembuhan penyakit dan pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
pengendalian penyakit dan atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat
terjaga seoptimal mungkin.
3. Dimensi Rehabilitatif
Rehabilitatif adalah kegiatan dan atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas
penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat
yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya
Dalam penyusunan Indeks Parameter Derajat Kesehatan Narapidana, Anak, dan Tahanan
terbagi menjadi 3 (Tiga) Dimensi, 5 (lima) variabel dan 25 (Dua Puluh Lima) indikator yaitu :
Numerator Denumerator
Dimensi Variabel Indikator
Formulasi (Penyebut) (Pembagi)
: Jumlah Napi dan
Perhitungan % Napi dan Jumlah Napi
Kebiasaan Tahanan yang
Tahanan yang dan Tahanan
Merokok Menjadi
Merokok yang Merokok
Promotif dan Responden
Preventif % Napi dan Jumlah Napi Jumlah Napi dan
Kebiasaan Cuci Tahanan yang dan Tahanan tahanan yang
Tangan Menerapkan yang Menjadi
Perilaku Cuci Menerapkan Responden
𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖)
Satuan
: Indeks
Pengukuran
Perspektif : Customer Perspektif
Tingkat Validitas
: [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
IKU
Jenis
Perhitungan : [ ] Akumulasi; [ ] Rata-Rata; [ ✓ ] Nilai Posisi Akhir
Data
Metode [ ✓ ] Adopsi Langsung [ ] Dipersempit
:
Cascading [ ] Komponen Pembentuk [ ] Buat baru
Penegakan hukum dan penegakan keadilan adalah dua sisi mata uang yang
sama. Dalam kaitannya dengan HAM, perlindungan konstitusional terhadap
pelanggaran HAM adalah ciri utama dalam setiap negara hukum yang
demokratis. Dalam aturan hukum dan penegakan hukum terdapat pula
pengaturan dan penegakan HAM. Sikap, perlakuan dan penghormatan suatu
bangsa terhadap para pelanggar hukumnya dapat dijadikan sebagai alat uji
yang sahih dalam menentukan tinggi rendahnya peradaban bangsa tersebut.
Ungkapan ini memberikan pemahaman bahwa untuk menjadi negara yang
beradab maka negara mempunyai kewajiban untuk menjamin terpenuhinya
hak-hak pelanggar hukum.
Unit Kerja/Pihak
: Direktorat Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi
Penanggung Jawab
𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖)
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(1) + 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(2)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝐾𝑃𝑁 =
2
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Nilai
Indeks proporsi Nilai
Nilai Standar Indeks
Nilai Penyeteraan indikator bobot Dimensi
Dimensi/ Bobot Indikator IKPN
Indikator positif
Indikator f/jml
Minimal Maksimal (b-c)/(d-c) gxe sum h
indikator
[a] [b] [c] [d] [e] [f] [g] [h] [i] [j]
Penegakan hukum dan penegakan keadilan adalah dua sisi mata uang yang
sama. Dalam kaitannya dengan HAM, perlindungan konstitusional terhadap
pelanggaran HAM adalah ciri utama dalam setiap negara hukum yang
demokratis. Dalam aturan hukum dan penegakan hukum terdapat pula
pengaturan dan penegakan HAM. Sikap, perlakuan dan penghormatan suatu
bangsa terhadap para pelanggar hukumnya dapat dijadikan sebagai alat uji
yang sahih dalam menentukan tinggi rendahnya peradaban bangsa tersebut.
Ungkapan ini memberikan pemahaman bahwa untuk menjadi negara yang
beradab maka negara mempunyai kewajiban untuk menjamin terpenuhinya
hak-hak pelanggar hukum.
Unit Kerja/Pihak
: Direktorat Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi
Penanggung Jawab
Sistem pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta
cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang
dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat
untuk meningkatkan kualitas WBP agar menyadari kesalahan, memperbaiki
diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat
hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
Numerator Denumerator
Dimensi Indikator
(pembilang) (pembagi)
Pemenuhan % Narapidana Jumlah Narapidana Jumlah
Hak Remisi yang tidak yang tidak Narapidana
memenuhi memenuhi syarat
syarat mendapatkan hak
mendapatkan Remisi (negative
Hak Remisi list)
Formulasi Perhitungan : Pemenuhan % Pencabutan Jumlah Pencabutan Jumlah Asimilasi
Hak Hak Asimilasi Asimilasi
Asimilasi
Pemenuhan % Narapidana Jumlah Integrasi Jumlah
Hak yang (PB, CB, CMB) Narapidana yang
Integrasi mendapatkan memenuhi syarat
Hak Integrasi mendapatkan Hak
(PB, CB, CMB) Integrasi
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Nilai
Indeks proporsi Nilai
Nilai Standar Indeks
Nilai Penyeteraan indikator bobot Dimensi
Bobot Indikator IPHN
Indikator Indikator positif
f/jml
Minimal Maksimal (b-c)/(d-c) gxe sum h
indikator
[a] [b] [c] [d] [e] [f] [g] [h] [i] [j]
Pemenhan Hak
Remisi
% Narapidana
yang tidak
memenuhi syarat
mendapatkan
Hak Remisi
Pemenuhan Hak
Asimilasi
% Pencabutan
Hak Asimilasi
Pemenuhan Hak
Integrasi
% Narapidana
yang
mendapatkan
Hak Integrasi (PB,
CB, CMB)
Penegakan hukum dan penegakan keadilan adalah dua sisi mata uang yang sama.
Dalam kaitannya dengan HAM, perlindungan konstitusional terhadap pelanggaran
HAM adalah ciri utama dalam setiap negara hukum yang demokratis. Dalam aturan
hukum dan penegakan hukum terdapat pula pengaturan dan penegakan HAM.
Sikap, perlakuan dan penghormatan suatu bangsa terhadap para pelanggar
hukumnya dapat dijadikan sebagai alat uji yang sahih dalam menentukan tinggi
rendahnya peradaban bangsa tersebut. Ungkapan ini memberikan pemahaman
bahwa untuk menjadi negara yang beradab maka negara mempunyai kewajiban
untuk menjamin terpenuhinya hak-hak pelanggar hukum.
Kata “profesional” diadaptasi dari bahasa Inggris “profess” yang secara etimologis
berasal dari bahasa Latin “professus” yang mengandung arti menyatakan atau
mengakui. Menurut asal katanya tersebut, pengertian profesional adalah orang-
orang yang menyatakan keahliannya kepada orang lain, dan bersumpah untuk
melakukan profesinya dengan standar tertinggi. Jadi secara umum, pengertian
profesional adalah orang-orang yang memiliki profesi atau pekerjaan dengan
keahlian khusus, serta melakukan pekerjaannya dengan standar tinggi dan nilai
moral yang baik.
Indikator Kinerja
: Indeks Keberhasilan Program Pemimbingan Klien Pemasyarakatan
Program
(IKP2KIPAS)
Numerator Denumerator
Formulasi Dimensi Variabel Indikator
: (pembilang) (pembagi)
Perhitungan
Penelitian Assessment % Klien Klien Jumlah Klien
Kemasyarakatan Klarifikasi Pemasyarakatan Pemasyarakatan Pemasyarakatan
(Litmas) Yang Memiliki yang memiliki
Rencana/kontrak case plan untuk
Program menjalankan
Pembimbingan kehidupan
Untuk selama masa
Menjalankan bimbingan.
𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖)
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
Tingkat Validitas
: [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
IKU
Jenis Perhitungan
: [ ] Akumulasi; [ ] Rata-Rata; [ ✓ ] Nilai Posisi Akhir
Data
Pendampingan
% Keberhasilan
Diveri Tipiring
% Anak yang
Berhasil
Mendapatkan
Diversi
Penegakan hukum dan penegakan keadilan adalah dua sisi mata uang yang
sama. Dalam kaitannya dengan HAM, perlindungan konstitusional terhadap
pelanggaran HAM adalah ciri utama dalam setiap negara hukum yang
demokratis. Dalam aturan hukum dan penegakan hukum terdapat pula
pengaturan dan penegakan HAM. Sikap, perlakuan dan penghormatan suatu
bangsa terhadap para pelanggar hukumnya dapat dijadikan sebagai alat uji
yang sahih dalam menentukan tinggi rendahnya peradaban bangsa tersebut.
Ungkapan ini memberikan pemahaman bahwa untuk menjadi negara yang
beradab maka negara mempunyai kewajiban untuk menjamin terpenuhinya
hak-hak pelanggar hukum.
Formulasi perhitungan : Dalam penyusunan Indeks Pembinaan Khusus Anak (IPKA) terbagij menjadi 3
(tiga) dimensi, 6 (enam) variabel dan 6 (enam) indikator yaitu :
𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖)
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Pembinaan
Kepribadian
% Anak yang
mengalami
perubahan,
perilaku kearah
yang lebih baik
% Anak yang
mendapatkan
pendidikan formal
dan non formal,
Pembinaan
Kemandirian
% Anak yang
mengikuti
pendidikan
informal
(keterampilan)
Pemenuhan Hak
Bersyarat
% Anak yang tidak
memenuhi syarat
mendapatkan Hak
Remisi
% Pencabutan
Hak Asimilasi
% Narapidana
yang
mendapatkan Hak
Integrasi (PB, CB,
CMB)
Penegakan hukum dan penegakan keadilan adalah dua sisi mata uang yang sama.
Dalam kaitannya dengan HAM, perlindungan konstitusional terhadap pelanggaran
HAM adalah ciri utama dalam setiap negara hukum yang demokratis. Dalam aturan
hukum dan penegakan hukum terdapat pula pengaturan dan penegakan HAM. Sikap,
perlakuan dan penghormatan suatu bangsa terhadap para pelanggar hukumnya dapat
dijadikan sebagai alat uji yang sahih dalam menentukan tinggi rendahnya peradaban
bangsa tersebut. Ungkapan ini memberikan pemahaman bahwa untuk menjadi negara
yang beradab maka negara mempunyai kewajiban untuk menjamin terpenuhinya hak-
hak pelanggar hukum.
Eksistensi pemasyarakatan sebagai instansi penegak hukum telah diatur secara tegas
dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Dalam Pasal
8 ayat (1) menyatakan bahwa petugas pemasyarakatan merupakan pejabat fungsional
penegak hukum yang melaksanakan tugas di bidang pembinaan, pengamanan dan
pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.
Indikator Kinerja
: Indeks Pengelolaan Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara (IPBSBR)
Program
Unit Kerja/Pihak
: Direktorat Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran
Penanggung Jawab
Bertitik tolak dari ketentuan pasal 44 ayat (1) UU RI Nomor 8 Tahun 1981 tentang
KUHAP yang menyatakan bahwa benda sitaan disimpan dalam rumah barang benda
sitaan negara, yang selanjutnya dalam ketentuan Pasal 27 ayat (1) PP RI Nomor 27
tahun 1983 tentang pelaksanaan Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana
disebutkan dalam RUPBASAN ditempatkan benda yang harus disimpan untuk
keperluan barang bukti dalam pemeriksaan dalam tingkat penyidikan, penuntutan,
dan pemeriksaan di sidang pengadilan termasuk barang yang dinyatakan dirampas
berdasarkan putusan hakim, maka terkandung pengertian bahwa :
1. Setiap benda sitaan yang disimpan oleh negara untuk keperluan proses peradilan
harus disimpan di RUPBASAN.
2. RUPBASAN adalah satu – satunya tempat penyimpanan benda sitaan oeh negara,
termasuk barang yang dirampas berdasarkan putusan hakim.
3. Dari fungsi kelembagaan RUPBASAN merupakan pusat penyimpanan benda sitaan
dan barang rampasan negara dari seluruh instansi di Indonesia.
Deskripsi IKU : 4. Dalam hal benda sitaan tersebut tidak mungkin dapat disimpan dalam RUPBASAN,
maka cara penyimpanan benda sitaan tersebut diserahkan kepada Kepala
RUPBASAN (Pasal 27 ayat (2) PP No. 27 Tahun 1983).
3. Benda Sitaan Negara yang selanjutnya disebut Basan adalah benda yang disita
oleh negara untuk keperluan proses peradilan.
4. Barang Rampasan Negara yang selanjutnya disebut Baran adalah benda sitaan
berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
dinyatakan dirampas untuk negara.
Indeks Pengelolaan Basan Baran adalah ukuran kinerja pengelolaan Basan Baran yang
terdiri dari Dimensi 2 Dimensi yaitu Pengelolaan Administrasi Basan Baran dan
Pengelolaan Fisik Basan Baran.
Dalam penyusunan Indeks Pengelolaan Basan Baran (IPBSBR) terbagi menjadi 2 (Dua)
dimensi, 6 (enam) variabel dan 6 (enam) indikator yaitu :
Numerator Denumerator
Dimensi Variabel Indikator
(pembilang) (pembagi)
Jumlah Basan Jumlah Basan
% Pengadministrasian yang pada Satu
Registrasi
Basan pada wilayah Teradministrasi Wilayah Kerja
Basan Diluar
kerja pada Wilayah
Kerja
Jumlah Basan
Administrasi % Pengeluaran Basan Jumlah Basan yang
Basan Baran Baran (Overload) Yang Dikeluarkan Berkekuatan
Registrasi Hukum
Formulasi Basan Jumlah Jumlah Basan
:
Perhitungan Didalam % Rekomendasi / Rekomendasi Teregistrasi
Rencana Program Program
Pengelolaan Basan Pengelolaan
Basan
% Basan Baran Jumlah basan
Kehilangan/Rusak Jumlah Basan Baran
(pencurian,perusakan, Baran
Pengamanan
penukaran, keluarnya Hilang/Rusak/
Basan dan Baran Ditukar
Pengelolaan
secara illegal
Fisik Basan
Jumlah basan
Baran Rekomendasi Lelang
Baran yang
basan Mudah Rusak Jumlah Basan
berpotensi
pemeliharaan dan menimbulkan Rekomendasi
mengalami
biaya pemeliharaan lelang
Deprisiasi Nilai
tinggi
dan Kerusakan
𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖)
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(1) + 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(2)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 IPKA =
2
[a] [b] [c] [d] [e] [f] [g] [h] [i] [j]
Administrasi Basan
Baran
% Pengadministrasian
Basan pada wilayah
kerja
% Pengeluaran Basan
Baran (Overload)
% Rekomendasi /
Rencana Program
Pengelolaan Basan
Pengelolaan Fisik
Basan Baran
% Basan Baran
Kehilangan/Rusak
(pencurian,perusakan,
penukaran, keluarnya
Basan dan Baran
secara illegal
% Rekomendasi Lelang
basan Mudah Rusak
dan menimbulkan
biaya pemeliharaan
tinggi
% Penyelamatan basan
baran dalam Kondisi
Darurat
Penegakan hukum dan penegakan keadilan adalah dua sisi mata uang yang sama.
Dalam kaitannya dengan HAM, perlindungan konstitusional terhadap pelanggaran
HAM adalah ciri utama dalam setiap negara hukum yang demokratis. Dalam aturan
hukum dan penegakan hukum terdapat pula pengaturan dan penegakan HAM.
Sikap, perlakuan dan penghormatan suatu bangsa terhadap para pelanggar
hukumnya dapat dijadikan sebagai alat uji yang sahih dalam menentukan tinggi
rendahnya peradaban bangsa tersebut. Ungkapan ini memberikan pemahaman
bahwa untuk menjadi negara yang beradab maka negara mempunyai kewajiban
untuk menjamin terpenuhinya hak-hak pelanggar hukum.
Kata “profesional” diadaptasi dari bahasa Inggris “profess” yang secara etimologis
berasal dari bahasa Latin “professus” yang mengandung arti menyatakan atau
mengakui. Menurut asal katanya tersebut, pengertian profesional adalah orang-
orang yang menyatakan keahliannya kepada orang lain, dan bersumpah untuk
melakukan profesinya dengan standar tertinggi. Jadi secara umum, pengertian
profesional adalah orang-orang yang memiliki profesi atau pekerjaan dengan
keahlian khusus, serta melakukan pekerjaannya dengan standar tinggi dan nilai
moral yang baik.
Indikator Kinerja
: Indeks Pelayanan Tahanan (IPT)
Program
Unit Kerja/Pihak
: Direktorat Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Baran
Penanggung Jawab
Perawatan tahanan adalah proses pelayanan tahanan yang dilaksanakan mulai dari
penerimaan sampai dengan pengeluaran tahanan dari Rumah Tahanan Negara
(RUTAN).
Deskripsi IKU : Bagi tahanan dapat diberikan kesempatan mengikuti pendidikan dan pengajaran.
Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran bagi tahanan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat berupa :
a. penyuluhan hukum;
b. kesadaran berbangsa dan bernegara; dan
c. lainnya sesuai dengan program perawatan tahanan.
Dalam penyusunan Indeks Pelayanan Tahanan (IPT) terbagi menjadi 2 (Dua) dimensi,
5 (lima) variabel dan 6 (enam) indikator yaitu :
Numerator Denumerator
Dimensi Variabel Indikator
(pembilang) (pembagi)
Formulasi Perhitungan :
Jumlah Tahanan Jumlah Tahanan
%
Overstay yang Overstay ( habis
Pengeluaran
Administrasi Registrasi dikeluarkan masa
Tahanan Demi
Tahanan Tahanan karena telah penahanannya
Hukum
habis masa atau habis masa
(Overstay)
penahanannya perpanjangan
𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖)
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(1) + 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(2)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 IPT =
2
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Jenis Perhitungan
: [ ] Akumulasi; [ ] Rata-Rata; [ ✓ ] Nilai Posisi Akhir
Data
[a] [b] [c] [d] [e] [f] [g] [h] [i] [j]
Administrasi Tahanan
% Pengeluaran
Tahanan Demi Hukum
(Overstay)
% Tahanan yang
memiliki
Rencana/Kontrak
Program Perawatan
yang Berhasil
Perawatan Tahanan
% Tahanan yang
mendapatkan
Penyuluhan Hukum
% Tahanan yang
mendapatkan fasilitasi
bantuan hukum
litigasi/non litigasi
(Pelayanan dan
Penyuluhan Hukum
pada Masyarakat
Miskin)
% Tahanan yang
diprogramkan
mengikuti perawatan
fisik dan mental
% Tahanan yang
diprogramkan
mengikuti kegiatan
keterampilan
Peran Pemasyarakatan dalam upaya turut serta menjaga stabilitas keamanan negara
adalah dengan menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban di Lapas dan Rutan
Deskripsi Sasaran
seluruh Indonesia serta dengan mewujudkan ketaatan hukum Warga Binaan
Program
Pemasyarakatan sehingga mereka tidak mengulangi tindak pidananya yang akan
berdampak pada terjaganya stabilitas keamanan Negara.
Indikator Kinerja
: Indeks Keamanan dan Ketertiban UPT Pemasyarakatan
Program
Unit Kerja/Pihak
: Direktorat Keamanan dan Ketertiban
Penanggung Jawab
Keamanan yang asal katanya aman adalah suatu kondisi yang bebas dari segala
macam bentuk gangguan dan hambatan. Sedangkan pengertian Ketertiban adalah
suatu keadaan dimana segala kegiatan dapat berfungsi dan berperan sesuai
ketentuan yang ada.
Keamanan dan Ketertiban UPT Pemasyarakatan adalah suatu kondisi Dinamis Warga
Binaan Pemasyarakatan sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses
penyelenggaraan pemasyarakatan dalam rangka tercapainnya tujuan
pemasyarakatan yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya
hukum, serta terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina
serta mengembangkan potensi dan kekuatan petugas, masyarakat dan warga binaan
pemasyarakatan dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk
pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan
dan masyarakat, petugas dan warga binaan pemasyarakatan.
Numerator Denumerator
Dimensi Variabel Indikator
(pembilang) (pembagi)
%Kesiapsiagaan/
Jumlah UPT yang
Mitigasi Bencana
Memiliki Rencana
Keamanan dari Alam UPT Jumlah UPT
Kontijensi
Bencana (Alam) Pemasyarakatan Pemasyarakatan
Penanganan
(Memiliki Rencana
Bencana Alam
Contijensi)
% Penyelesaian Penyelesaian
Pemenuhan Hak
Pengaduan terkait Pengaduan Jumlah
Warga Binaan
pemenuhan Hak terkait Pengaduan
Pemasyarakatan
WBP pemenuhan hak
Jumlah Lapas,
Rutan dan Bapas
di wilayah
pemilihan yang
terdapat kejadian Jumlah Lapas,
Formulasi Perhitungan : Kebebasan Politik kekerasan, Rutan dan Bapas
WBP ancaman atau di wilayah
penggunaan pemilihan
kekerasan oleh
Keamanan
petugas terkait
kebebasan politik
WBP
Jumlah Rutan
Perlindungan Lapas, LPKA dan
SARA Bapas yang
terdapat
tindakan atau
pernyataan Jumlah Rutan
% Kebebasan
pejabat atau Lapas, LPKA dan
Diskriminasi WBP
petugas yang Bapas
diskriminatif
dalam hal gender,
etnis atau
kelompok rentan
lainnya
Jumlah Rutan Jumlah Rutan
% Kebebasan
Lapas, LPKA dan Lapas, LPKA dan
Berkeyakinan
Bapas yang Bapas
𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =
𝐷𝑒𝑛𝑢𝑚𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖)
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(1) + 𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖(2)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 IKAMTIBPAS =
2
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
TARGET
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
2021 2022 2023 2024
Terwujudnya Indeks Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah 80 81 82 83
Pemasyarakatan yang
Berkualitas di Wilayah
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menyatakan “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.
Sedangkan penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang
untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-
mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh Institusi Pemasyarakatan harus dilakukan secara
Profesional dalam kerangka membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar
menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, tidak
Deskripsi Sasaran
: mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan
Program
masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara
wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab serta Memberikan
jaminan perlindungan hak asasi tahanan yang ditahan serta keselamatan dan
keamanan benda-benda yang disita untuk keperluan barang bukti dan benda-
benda yang dinyatakan dirampas untuk negara.
Indikator Kinerja
: Indeks Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah
Program
Unit Kerja/Pihak
: Divisi Pemasyarakatan
Penanggung Jawab
A+B+C+D+E+F+G+H+I
IPPW = × 100%
9
Keterangan :
IPPW = Indeks Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah
A = Indeks Kepuasan Layanan Pemasyarakatan
B = Indeks Parameter Derajat Kesehatan Narapidana, Anak, dan Tahanan,
C = Indeks Keamanan dan Ketertiban UPT Pemasyarakatan
D = Indeks Pelayanan Tahanan
E = Indeks Pengelolaan Basan Baran
F = Indeks Keberhasilan Pembinaan Narapidana
G = Indeks Pemenuhan Hak Narapidana
H = Indeks Pembinaan Khusus Anak
I = Indeks Keberhasilan Program Pembimbingan Klien Pemasyarakatan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ] Lead Proses; [ ✓ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
2021 2022 2023 2024
1. Persentase Pemenuhan Layanan
Makanan Bagi Tahanan
71% 75% 80% 85%
/Narapidana/Anak Sesuai Dengan
Standar
2. Persentase Tahanan
/Narapidana/Anak Mendapatkan
92% 93% 94% 95%
Layanan Kesehatan (Preventif)
Secara Berkualitas
3. Persentase Tahanan Dan
Narapidana Perempuan (Ibu Hamil
95% 96% 97% 98%
Dan Menyusui) Mendapat Akses
Layanan Kesehatan Maternal
Meningkatnya Pelayanan 4. Persentase
Perawatan Tahanan/Narapidana/Anak Yang
60% 70% 80% 90%
Narapidana/Tahanan/Anak, Mengalami Gangguan Mental
Pengendalian Penyakit Menular Dapat Tertangani
Dan Peningkatan Kualitas Hidup 5. Persentase Tahanan/ Narapidana
Narapidana Peserta Rehabilitasi Lansia Yang Mendapatkan Layanan 75% 80% 85% 90%
Narkokita Di Wilayah Kesehatan Sesuai Standar
6. Persentase
Tahanan/Narapidana/Anak
Berkebutuhan Khusus (Disabilitas) 75% 80% 85% 90%
Yang Mendapatkan Layanan
Kesehatan Sesuai Standar
7. Persentase Keberhasilan
Penanganan Penyakit Menular Hiv-
60% 70% 80% 90%
Aids (Ditekan Jumlah Virusnya) Dan
Tb Positif (Berhasil Sembuh)
8. Persentase Perubahan Kualitas
Hidup Pecandu/ Penyalahguna/ 23% 25% 27% 29%
Korban Penyalahgunaan Narkotika
Indikator Kinerja : Persentase Pemenuhan Layanan Makanan Bagi Tahanan /Narapidana/Anak Sesuai
Utama Dengan Standar
Formulasi Perhitungan : Jumlah Pemenuhan layanan makanan bagi Tahanan /Narapidana/Anak dibagi
Jumlah Tahanan /Narapidana/Anak dikali 100%
A
% Pemenuhan Layanan Makanan = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah Pemenuhan layanan makanan bagi Tahanan /Narapidana/Anak
B = Jumlah Tahanan /Narapidana/Anak
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
A
% Layanan Kesehatan (preventif) = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah Tahanan /Narapidana/Anak mendapatkan layanan kesehatan
(preventif) secara berkualitas
B = Jumlah Tahanan /Narapidana/Anak
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Indikator Kinerja : Persentase Tahanan Dan Narapidana Perempuan (Ibu Hamil Dan Menyusui)
Utama Mendapat Akses Layanan Kesehatan Maternal
Formulasi Perhitungan : Jumlah Tahanan dan Narapidana perempuan (ibu hamil dan menyusui) mendapat
akses layanan kesehatan maternal dibagi Jumlah Tahanan dan Narapidana
perempuan (ibu hamil dan menyusui) dikali 100%.
A
% Layanan Kesehatan Maternal = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah Tahanan dan Narapidana perempuan (ibu hamil dan menyusui)
mendapat akses layanan kesehatan maternal
B = Jumlah Tahanan dan Narapidana perempuan (ibu hamil dan menyusui)
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
A
% Penanganan Gangguan Mental = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah Tahanan/Narapidana/Anak yang mengalami gangguan mental dapat
tertangani
B = Jumlah Tahanan/Narapidana/Anak yang mengalami gangguan mental
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Formulasi Perhitungan : Jumlah Tahanan/Narapidana lansia yang mendapatkan layanan kesehatan dibagi
Jumlah Tahanan/Narapidana Lansia yang membutuhkan layanan kesehatan dikali
100%
A
% Layanan Kesehatan Sesuai Standar Bagi Lansia = × 100%
𝐵
Keterangan :
A = Jumlah Tahanan/Narapidana lansia yang mendapatkan layanan kesehatan
B = Jumlah Tahanan/Narapidana Lansia yang membutuhkan layanan kesehatan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
A
% Layanan Kesehatan Berkebutuhan Khusus (Disabilitas) = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah tahanan/narapidana/anak berkebutuhan khusus (Disabilitas) yang
mendapatkan layanan kesehatan
B = Jumlah tahanan/narapidana/anak berkebutuhan khusus (Disabilitas) yang
membutuhkan layanan kesehatan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Indikator Kinerja : Persentase Keberhasilan Penanganan Penyakit Menular Hiv-Aids (Ditekan Jumlah
Utama Virusnya) Dan Tb Positif (Berhasil Sembuh)
Formulasi Perhitungan : (A + B )
% Keberhasilan Penanganan Penyakit Menular = × 100%
2
Keterangan:
A = Keberhasilan Penanganan Narapidana dengan HIV-AIDS
B = Keberhasilan Penanganan Narapidana TB Positif
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
A
% Perubahan Kualitas Hidup Penyalahgunaan Narkoba = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah Perubahan kualitas hidup narapidana pecandu/penyalahguna/korban
penyalahgunaan narkotika
B = Jumlah Narapidana pecandu/penyalahguna/korban penyalahgunaan narkotika
yang mendapatkan layanan Rehabilitasi
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
2021 2022 2023 2024
1. Persentase Pengaduan Yang
75% 80% 85% 90%
Ditindaklanjuti Sesuai Standar
2. Persentase Gangguan Kamtib Yang
60% 70% 80% 90%
Dapat Dicegah
Meningkatnya Pelayanan Keamanan
3. Persentase Kepatuhan Dan Disiplin
Dan Ketertiban Di Wilayah Sesuai
Terhadap Tata Tertib Oleh
Standar 75% 80% 85% 90%
Tahanan/Narapidana/Anak Pelaku
Gangguan Kamtib
4. Persentase Pemulihan Kondisi
Keamanan Pasca Gangguan Kamtib 60% 70% 80% 90%
Secara Tuntas
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Pelayanan Keamanan Dan Ketertiban Di Wilayah Sesuai Standar
A
% Kepatuhan dan Disiplin terhadap Tata Tertib = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah Pengaduan yang diselesaikan
B = Jumlah Pengaduan yang masuk
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Pelayanan Keamanan Dan Ketertiban Di Wilayah Sesuai Standar
Formulasi Perhitungan : Jumlah gangguan kamtib yang dapat dicegah dibagi Jumlah seluruh gangguan
kamtib yang terjadi Dikali 100%.
A
% Gangguan Kamtib yang Dapat Dicegah = × 100%
𝐵
Keterangan :
A = Jumlah gangguan kamtib yang dapat dicegah
B = Jumlah seluruh gangguan kamtib yang terjadi
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Pelayanan Keamanan Dan Ketertiban Di Wilayah Sesuai Standar
Indikator Kinerja : Persentase Kepatuhan Dan Disiplin Terhadap Tata Tertib Oleh
Utama Tahanan/Narapidana/Anak Pelaku Gangguan Kamtib
A
% Kepatuhan dan Disiplin terhadap Tata Tertib = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah Tahanan/Narapidana/Anak Pelaku gangguan Kamtib yang mengulangi
pelanggarannya
B = Jumlah Pelaku gangguan Kamtib
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Pelayanan Keamanan Dan Ketertiban Di Wilayah Sesuai Standar
Indikator Kinerja : Persentase Pemulihan Kondisi Keamanan Pasca Gangguan Kamtib Secara Tuntas
Utama
Formulasi Perhitungan : Jumlah Pemulihan Kondisi Keamanan Pasca Gangguan Kamtib Secara Tuntas Dibagi
Jumlah Gangguan Kamtib Dikali 100%.
A
% Pemulihan Kondisi Keamanan Pasca Gangguan Kamtib = × 100%
B
Keterangan:
A = Jumlah Pemulihan Kondisi Keamanan Pasca Gangguan Kamtib Secara Tuntas
B = Jumlah Gangguan Kamtib
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
2021 2022 2023 2024
1. Persentase Menurunnya Tahanan
70% 80% 90% 100%
Yang Overstaying
2. Persentase Tahanan Yang
Meningkatnya Pelayanan Tahanan Memperoleh Layanan Penyuluhan 70% 80% 90% 100%
Di Wilayah Sesuai Standar Hukum
3. Persentase Tahanan Yang
Memperoleh Fasilitasi Bantuan 70% 80% 90% 100%
Hukum
Formulasi Perhitungan : Jumlah Tahanan Overstaying dibagi dengan Jumlah Tahanan dikali 100%.
A
% Menurunnya Tahanan Yang Overstaying = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Tahanan Overstaying
B = Jumlah Tahanan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Formulasi Perhitungan : Menghitung Persentase Tahanan Yang Memperoleh Fasilitasi Bantuan Hukum. Hasil
Pengurangan dibagi dengan Jumlah Tahanan dikali 100%.
A
% Tahanan Yang Memperoleh Fasilitas Bantuan Hukum = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Tahanan Yang Memperoleh Layanan Penyuluhan Hukum
B = Jumlah Tahanan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Formulasi Perhitungan : Menghitung Persentase Tahanan Yang Memperoleh Fasilitasi Bantuan Hukum.
Hasil Pengurangan dibagi dengan Jumlah Tahanan dikali 100%.
A
% Tahanan Yang Memperoleh Fasilitas Bantuan Hukum = × 100%
𝐵
Keterangan :
A = Jumlah Tahanan Yang Memperoleh Layanan Penyuluhan Hukum
B = Jumlah Tahanan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
2021 2022 2023 2024
1. Persentase Benda Sitaan Dan
Barang Rampasan Yang Terjaga 60% 70% 80% 90%
Kualitas Dan Kuantitasnya
Meningkatnya Pelayanan Pengelolaan
2. Persentase Benda Sitaan Dan
Basan Baran Di Wilayah Sesuai Standar
Barang Rampasan Yang
40% 60% 80% 100%
Dikeluarkan Berdasarkan Putusan
Yang Berkekuatan Hukum Tetap
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Pelayanan Pengelolaan Basan Baran Di Wilayah Sesuai Standar
Indikator Kinerja : Persentase Benda Sitaan Dan Barang Rampasan Yang Terjaga Kualitas Dan
Utama Kuantitasnya
:
Menghitung Benda Sitaan Dan Barang Rampasan Yang Terjaga Kuantitas Dan
Kualitasnya adalah dengan Membagi Jumlah Rekomendasi Lelang Basan Baran
dibagi dengan jumlah Penilaian Deprisiasi Basan Baran X 100%.
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya Pelayanan Pengelolaan Basan Baran Di Wilayah Sesuai Standar
Indikator Kinerja : Persentase Benda Sitaan Dan Barang Rampasan Yang Dikeluarkan Berdasarkan
Utama Putusan Yang Berkekuatan Hukum Tetap
Formulasi Perhitungan : Jumlah Benda Sitaan yang telah Eksekusi dibagi dengan Jumlah Benda Sitaan yang
telah Inkrah (berkekuatan hokum tetap) dikali 100%.
A
% Basan baran yang dikeluarkan dan Berkekuatan Hukum Tetap = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Benda Sitaan yang telah Eksekusi
B = Jumlah Benda Sitaan yang telah Inkrah (berkekuatan hukum tetap)
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
2021 2022 2023 2024
1. Persentase Narapidana Yang
Memperoleh Nilai Baik Dengan
60% 65% 70% 75%
Predikat Memuaskan Pada
Instrument Penilaian Kepribadian
2. Persentase Narapidana Yang
97% 98% 99% 100%
Mendapatkan Hak Remisi
3. Persentase Narapidana Yang
75% 80% 85% 90%
Mendapatkan Hak Integrasi
Meningkatnya Pelayanan 4. Persentase Narapidana Yang
Pembinaan Kepribadian, 75% 80% 85% 90%
Mendapatkan Hak Pendidikan
Pelatihan Vokasi, Pendidikan
Dan Penanganan Narapidana 5. Persentase Narapidana Resiko
Resiko Tinggi Tinggi Yang Berubah Perilakunya 13% 15% 17% 19%
Menjadi Sadar, Patuh Dan Dispilin
6. Persentase Narapidana Yang
Memperoleh Pendidikan Dan 25% 28% 31% 34%
Pelatihan Vokasi Bersertifikasi
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelayanan pembinaan kepribadian, pelatihan vokasi, pendidikan dan
penanganan narapidana resiko tinggi
Indikator Kinerja : Persentase narapidana yang memperoleh nilai baik dengan predikat memuaskan
Utama pada instrument penilaian kepribadian
Formulasi Perhitungan : Jumlah Narapidana Yang Memperoleh Nilai Baik Dengan Predikat Memuaskan Pada
Instrumen Penilaian Kepribadian dibagi Jumlah Narapidana Resiko Tinggi yang
Mendapatkan Program Pembinaan dikali 100%
A
% Predikat Memuaskan Pada Instrument Penilaian Kepribadian = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Narapidana Yang Memperoleh Nilai Baik Dengan Predikat Memuaskan
Pada Instrumen Penilaian Kepribadian
B = Jumlah Narapidana Resiko Tinggi yang Mendapatkan Program Pembinaan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelayanan pembinaan kepribadian, pelatihan vokasi, pendidikan dan
penanganan narapidana resiko tinggi
A
% Predikat Narapidana Yang Mendapatkan Hak Remisi = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Narapidana yang mendapatkan Hak Remisi
B = Jumlah Narapidana yang memenuhi Syarat Substantif dan Administratif untuk
diusulkan mendapatkan Hak Remisi
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelayanan pembinaan kepribadian, pelatihan vokasi, pendidikan dan
penanganan narapidana resiko tinggi
A
% Narapidana Yang Mendapatkan Hak Integrasi = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Narapidana yang Mendapatkan Program Reintegrasi Sosial
B = Jumlah Narapidana yang Memenuhi Syarat Substantif dan Administratif untuk
diusulkan mendapatkan Program Reintegrasi Soisal
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelayanan pembinaan kepribadian, pelatihan vokasi, pendidikan dan
penanganan narapidana resiko tinggi
A
% Narapidana Yang Mendapatkan Hak Pendidikan = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Narapidana yang Mendapatkan Hak Pendidikan
B = Jumlah Narapidana yang Tidak Memiliki Latarbelakang Pendidikan formal
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelayanan pembinaan kepribadian, pelatihan vokasi, pendidikan dan
penanganan narapidana resiko tinggi
Indikator Kinerja : Persentase Narapidana Resiko Tinggi Yang Berubah Perilakunya Menjadi Sadar,
Utama Patuh Dan Dispilin
Formulasi Perhitungan : Jumlah Narapidana Resiko Tinggi yang Berubah Perilakunya Menjadi Sadar,Patuh
dan Dispilin dibagi Jumlah Jumlah Narapidana Resiko Tinggi yang Mendapatkan
Program Pembinaan Dikali 100%
A
% Perubahan Perilaku Menjadi Sadar, Patuh dan Dispilin = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Narapidana Resiko Tinggi yang Berubah Perilakunya Menjadi
Sadar,Patuh dan Dispilin
B = Jumlah Jumlah Narapidana Resiko Tinggi yang Mendapatkan Program
Pembinaan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelayanan pembinaan kepribadian, pelatihan vokasi, pendidikan dan
penanganan narapidana resiko tinggi
Indikator Kinerja : Persentase Narapidana Yang Memperoleh Pendidikan Dan Pelatihan Vokasi
Utama Bersertifikasi
Formulasi Perhitungan : Jumlah Narapidana yang memperoleh Pendidikan dan pelatihan vokasi
bersertifikasi dibagi jumlah Narapidana Dikali 100%
A
% Pendidikan Dan Pelatihan Vokasi Bersertifikasi = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Narapidana yang memperoleh Pendidikan dan pelatihan vokasi
bersertifikasi
B = Jumlah Narapidana
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelayanan pembinaan kepribadian, pelatihan vokasi, pendidikan dan
penanganan narapidana resiko tinggi
A
% Narapidana Yang Bekerja Dan Produktif = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah narapidana yang bekerja dan produktif
B = Jumlah narapidana yang menjalankan program asimilasi
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Formulasi Perhitungan : Jumlah Narapidana yang mengikuti Pendidikan tinggi (indikator khusus UPT
pelaksana pendidikan tinggi narapidana)
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
2021 2022 2023 2024
1. Persentase Klien Usia Produktif
Yang Memperoleh Atau
Meningkatnya Pelayanan 40% 50% 60% 70%
Melanjutkan Pekerjaan Di Luar
Pembimbingan Klien Lembaga
Pemasyarakatan Dan 2. Persentase Menurunnya Anak
Pemenuhan Hak Pendidikan Yang Mendapatkan Putusan 65% 60% 55% 50%
Klien Anak Pada Luar Lembaga Pidana Penjara
Di Wilayah Sesuai Standar
3. Persentase Klien Anak Yang
25% 30% 35% 40%
Terpenuhi Hak Pendidikannya
Indikator Kinerja Utama : Persentase Klien Usia Produktif Yang Memperoleh Atau Melanjutkan
Pekerjaan Di Luar Lembaga
Formulasi Perhitungan : Jumlah Klien Usia Produktif yang Memperoleh atau Melanjutkan Pekerjaan di
Luar Lembaga dibagi Jumlah Klien Usia Produktif dikali 100%.
Keterangan :
A = Jumlah Klien Usia Produktif yang Memperoleh atau Melanjutkan
Pekerjaan di Luar Lembaga
B = Jumlah Klien Usia Produktif
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Indikator Kinerja : Persentase Menurunnya Anak Yang Mendapatkan Putusan Pidana Penjara
Utama
Formulasi Perhitungan : Jumlah Anak yang mendapatkan Putusan Pidana Penjara dibagi Jumlah
Pendampingan Anak dikali 100%.
A
% Menurunnya Anak Yang Mendapatkan Putusan Pidana Penjara = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Anak yang mendapatkan Putusan Pidana Penjara
B = Jumlah Pendampingan Anak
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
A
% Klien Anak Yang Terpenuhi Hak Pendidikannya = × 100%
B
Keterangan :
A = umlah Klien Anak yang Melanjutkan Pendidikan
B = dibagi Jumlah Klien Anak
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Formulasi Perhitungan : Jumlah Litmas yang Diselesaikan dibagi Jumlah Permintaan Litmas dikali 100%
A
% Penyelesaian Litmas = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Litmas yang Diselesaikan
B = Jumlah Permintaan Litmas
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Formulasi Perhitungan : Jumlah Klien yang mengikuti Program Pembimbingan dibagi Jumlah Klien
Pemasyarakatan dikali 100%
A
% Klien Yang Melaksanakan Bimbingan = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Klien yang mengikuti Program Pembimbingan
B = Jumlah Klien Pemasyarakatan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Formulasi Perhitungan : Jumlah Klien Pemasyarakatan yang melakukan pelanggaran dibagi jumlah Klien
Pemasyarakatan dikali 100%
A
% Pelanggaran Pelaksanaan Pembebasan Bersyarat = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Klien Pemasyarakatan yang melakukan pelanggaran
B = jumlah Klien Pemasyarakatan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Target
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran
2021 2022 2023 2024
1. Persentase Anak Yang Mengikuti
Kegiatan Pendidikan Keterampilan 70% 75% 80% 85%
Dan Bersertifikat
2. Persentase Anak Yang Memperoleh
100% 100% 100% 100%
Meningkatnya Pemenuhan Hak Hak Integrasi
Pendidikan Anak Di Lpka Dan 3. Persentase Anak yang emperoleh
Pengentasan Anak Di Wilayah 100% 100% 100% 100%
Hak Remisi
Sesuai Standar
4. Persentase Anak Yang Memperoleh
70% 80% 90% 100%
Hak Pengasuhan Sesuai Standar
5. Persentase Anak Yang Mengikuti
70% 80% 90% 100%
Pendidikan Formal Dan Non Formal
Indikator Kinerja Utama : Persentase Anak Yang Mengikuti Kegiatan Pendidikan Keterampilan Dan
Bersertifikat
Formulasi Perhitungan : Jumlah Anak yang Terampil dibagi Jumlah Anak yang Mengikuti Pendidikan
Keterampilan dikali 100%
A
% Kegiatan Pendidikan Keterampilan Dan Bersertifikat = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Anak yang Terampil
B = Jumlah Anak yang Mengikuti Pendidikan Keterampilan
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Formulasi Perhitungan : Jumlah Anak yang memperoleh Hak Integrasi dibagi Jumlah Anak yang
memenuhi Syarat Substantif dan Administratif untuk diusulkan
memperoleh Hak Integrasi dikali 100%
A
% Anak Yang Memperoleh Hak Integrasi = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Anak yang memperoleh Hak Integrasi
B = Jumlah Anak yang memenuhi Syarat Substantif dan Administratif untuk
diusulkan memperoleh Hak Integrasi
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Formulasi Perhitungan : Jumlah Anak yang memperoleh Hak Remisi dibagi Jumlah Anak yang
memenuhi Syarat Substantif dan Administratif untuk diusulkan memperoleh
Hak Remisi dikali 100%
A
% Anak Yang Memperoleh Hak Remisi = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Anak yang memperoleh Hak Remisi
B = Jumlah Anak yang memenuhi Syarat Substantif dan Administratif untuk
diusulkan memperoleh Hak Remisi
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Tabel Target :
2021 2022 2023 2024
Formulasi Perhitungan : Jumlah Anak yang Memperoleh hak Pengasuhan dibagi Jumlah Anak dikali
100%
A
% Anak Yang Memperoleh Hak Pengasuhan = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Anak yang Memperoleh hak Pengasuhan
B = Jumlah Anak
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome
Indikator Kinerja Utama : Persentase Anak Yang Mengikuti Pendidikan Formal Dan Non Formal
Formulasi Perhitungan : Jumlah Anak yang Memperoleh Hak Pendidikan Formal dan Non Formal dibagi
jumlah anak dikali 100%
A
% Pendidikan Formal Dan Non Formal = × 100%
B
Keterangan :
A = Jumlah Anak yang Memperoleh Hak Pendidikan Formal dan Non Formal
B = Jumlah Anak
Tingkat Validitas IKU : [ ] Lead input; [ ✓ ] Lead Proses; [ ] Lag Output; [ ] Lag Outcome