Anda di halaman 1dari 32
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN VII PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TANGGAL 6 FEBRUARI 2012 STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN TATANAN KEPELABUHAN DI PULAU SUMATERA ts PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA STRATEGI OPERASIONALISASI PERWUJUDAN TATANAN KEPELABUHANAN DI PULAU SUMATERA Pelabuhan Utama Sabang Pelabuhan | @. mengembangkan pelabuhan untuk meningkatkan akses PKW Sabang sebagai | Utama pusat pengembangan Kawasan Andalan Banda Aceh dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, pertanian, pariwisata, dan perikanan menuju tujuan- tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya b, mengembangkan Pelabuhan Sabang dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia c. mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan jaringan Jaringan Jalan Pulau Weh d. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Sabang untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara . mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Sabang f. menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut g. membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA | pevaBuran | PUNCSE 1.2. Belawan Pelabuhan | a. Utama Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro) dengan sektor unggulan industri, perkebunan, pariwisata, pertanian, dan perikanan; Kawasan Andalan Pematang Siantar dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, perkebunan, pariwisata, pertanian, dan perikanan; Kawasan Andalan Rantau Prapat-Kisaran dengan sektor unggulan industri, perkebunan, kehutanan, pertanian dan perikanan; Kawasan Andalan Laut Lhokseumawe-Medan dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pertambangan; serta Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pertambangan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya b. memantapkan Pelabuhan Belawan dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia c. mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api lintas Timur Pulau Sumatera Bagian Utara, jaringan jalan arteri primer dari PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro}, jalan bebas hambatan Balmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa), dan Bandar Udara Kuala Namu d. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Belawan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan Negara ts PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA pelabuhan di Pelabuhan Belawan mencrapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut . membatasai pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Kuala Tanjung Pelabuhan Utama |” mengembangkan pelabuhan untuk meningkatkan akses PKW Tebing Tinggi dan PKW Pematang Siantar sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Pematang Siantar dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, perkebunan, p ta, pertanian, dan perikanan menuju_ tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api lintas Timur Pulau Sumatera Bagian Utara, jaringan jalan kolektor primer dari PKW Tebing ‘Tinggi, dan jaringan jalan bebas hambatan dengan ruas Kisaran-Tebingtinggi |. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Kuala ‘Tanjung untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara tS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 4 penunjang mengembangkan pelabuhan di Pelabuhan Kuala Tanjung f, menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut g. mambatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 14, | Sibolga Pelabuhan | a. mengembangkan pelabuhan untuk meningkatkan akses PKW Sibolga, PKW Utama Padang Sidempuan, PKW Sidikalang, PKW Gunung Sitoli, dan PKW Balige sebagai pusat pengembangan kawasan andalan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya b. mengembangkan Pelabuhan Sibolga yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Barat Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Barat Pulau Sumatera Bagian Utara, dan jaringan jalan arteri primer dari PKW Sibolga c. memanfaatkan bersama pelabuhan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara d. mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Sibolga ts PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA mhenerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut f. membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 15, TelukBayur | Pelabuhan [a. memantapkan pelabuhan untuk meningkatkan akses PKN Padang, PKW Utama Pariaman, PKW Sawahlunto, PKW Muarasiberut, PKW Bukitinggi, dan PKW Solok sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Padang Pariaman dengan sektor unggulan industri, perikanan laut, pertanian, pariwisata, dan perikanan; Kawasan Andalan Agam-Bukittinggi (PLTA Kuto Panjang) dengan sektor unggulan perkebunan, pariwisata, dan pertanian; Kawasan Andalan Mentawai dan Sckitarnya dengan sektor unggulan pertanian, dan perikanan; Kawasan Andalan Laut Mentawai dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan laut, dan pariwisata; serta Kawasan Andalan Solok dan Sekitarnya (Danau Kembar Diatas/Dibawah-PIP Danau Singkarak-Lubuk Alung-Ketaping) dengan sektor | unggulan pertambangan, pertanian, perkebunan, pariwisata, dan industri menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub- regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya b. mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Barat Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Barat Pulau Sumatera Bagian Utara, jaringan jalan arteri primer dari PKN Padang, dan Bandar Udara Minangkabau tS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ~ 6 a = c. memanfaatkan bersama pelabuhan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara d. mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Teluk Bayur e. menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut {, membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku | 16. |Dumai Pelabuhan | a. mengembangkan pelabuhan untuk meningkatkan akses PKN Dumai, PKN Utama Pekanbaru, PKW Bagan Siapi-api, dan PKW Pasir Pangarayan sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Pekanbaru dan Sckitarnya dengan sektor ‘Uunggulan industri, perkebunan, pertanian, dan pertambangan; Kawasan Andalan Duri-Dumai dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, perkebunan, dan perikanan; Kawasan Andalan Ujung Batu-Bagan Batu dengan sektor unggulan industri Migas dan perkebunan; serta Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pertambangan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional Jainnya ts PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 7 b. & d. e. f. & mengembangkan Pelabuhan Dumai dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api lintas Timur Pulau Sumatera Bagian Utara, jaringan jalan arteri primer dari PKN Dumai, dan Bandar Udara Pinang Kampai menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Dumai untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Dumai menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Batam Pelabuhan Utama a. memantapkan pelabuhan untuk meningkatkan akses PKN Batam, PKW Tanjung Pinang, PKW Terempa, PKW Daik Lingga, PKW Dabo-Pulau Singkep, dan PKW Tanjung Balai Karimun sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Zona Batam-Tanjung Pinang dengan sektor unggulan kelautan, pariwisata, industri, dan perikanan; Kawasan Andalan Natuna dan Sckitarnya dengan sektor unggulan pertambangan dan perikanan laut; Kawasan Andalan Laut Batam dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pertambangan x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA sckior unggulan perikanan laut, pertambangan dan paviwisata menuju tujuan- tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . memantapkan Pelabuhan Batam dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia . mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan dari PKN Batam, Jaringan Jalan Pulau Bintan dari PKW Tanjung Pinang, Jaringan Jalan Pulau Karimun dari PKW Tanjung Balai Karimun, dan Bandar Udara Hang Nadim |. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Batam untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara . mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Batam menerapkan ketentuan mengenai pelarangan ke atas badan air yang berdampak pada keberadaa: . membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA a ‘Tanjung Api- Api dalam satu sistem dengan Pelabuhan Palembang Pelabuhan, Utama |. Mengembangkan atau memantaplen paabuhad untuk meningkatkan ‘akses kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan kawasan andalan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub- regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . mengembangkan Pelabuhan Tanjung Api-Api dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan jaringan transportasi lainnya |. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Tanjung Api-Api untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara . mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Api-Api menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut ,. membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Panjang Pelabuhan, Utama . mengembangkan atau memantapkan pelabuhan untuk meningkatkan akses kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan kawasan andalan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub- regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya ts PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ~ 10 ~ b. mengembangkan Pelabuhan Panjang dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia c. mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan pengembangan jaringan transportasi lainnya d. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Panjang untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara ¢, mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Panjang f, menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut g. membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 1, _| Pelabuhan Pengumpul UILT, |Lhokseumawe [Pelabuhan | a. memantapkan untuk meningkatkan akses PKN Lhokseumawe, PKW Langsa, (Krueng Pengumpul | PKW Takengon, dan PKW Banda Aceh sebagai pusat pengembangan Kawasan Geukeuh) Andalan Banda Aceh dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, pertanian, pariwisata, dan perikanan; Kawasan Andalan Lhokseumawe dan Sckitarnya dengan sektor unggulan industri, pertanian, pertambangan, perikanan, dan perkebunan; serta Kawasan Andalan Laut Lhokscumawe-Medan 7 2 tS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pertambangan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . memantapkan Pelabuhan Lhokseumawe (Krueng Geukeuh) yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api lintas Timur Pulau Sumatera Bagian Utara, dan jaringan jalan dari PKN Lhokseumawe . menerapken ketentuan mengenai_pemanfaatan bersama_Pelabuhan Lhokscumawe (Krueng Geukeuh) untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara |. mencrapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Lhokseumawe (Krueng Geukeuh) untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara . memantapkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan Lhokseumawe (Krueng Geukeuh) menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut , membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlalu x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 112 - Pelabuhan Pengumpul a. mengembangkan Pelabuhan Meulaboh untuk meningkatkan akses PKW Meulaboh, PKW Takengon, dan PKW Banda Aceh sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Pantai Barat Selatan dengan sektor unggulan pertanian, perikanan, pertambangan, dan perkebunan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . mengembangkan Pelabuhan Meulaboh yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Barat Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Barat Pulau Sumatera Bagian Utara, dan jaringan jalan kolektor primer dari PKW Meulaboh menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Meulaboh untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara |. mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan Mculaboh . menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut . membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA IL3. Tanjung Balai Asahan ‘Pelabuhan Pengumpul a. memantapkan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan untuk meningkatkan akses b. Ge PKW Tebingtinggi, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat, dan PKW Kisaran sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Pematang Siantar dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, perkebunan, _pariwisata, pertanian, dan perikanan; Kawasan Andalan Rantau Prapat Kisaran dengan sektor unggulan industri, perkebunan, kehutanan, pertanian, dan perikanan; serta Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, dan pertambangan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya memantapkan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api lintas Timur Pulau Sumatera Bagian Utara, jaringan jalan kolektor primer dari PKW Kisaran, dan jaringan jalan bebas hambatan dengan ruas Kisaran-Tebingtinggi dan Rantau Prapat-Kisaran d. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Tanjung e. Balai Asahan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan Tanjung Balai Asahan * , PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - id - f. & menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Perawang Pelabuhan Pengumpul p memantapkan Pelabuhan Perawang untuk meningkatkan akses PKN Pekanbaru dan PKW Pasir Pangarayan sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Pekenbaru dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, perkebunan, pertanian, dan pertambangan; Kawasan Andalan Ujung Batu-Bagan Batu dengan sektor unggulan industri Migas dan perkebunanl; serta Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sckitarnya dengan scktor unggulan perikanan dan pertambangan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya, . mengembangkan Pelabuhan Perawang dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia . mengembangkan Pelabuhan Perawang yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Tengah Pulau Sumatera Bagian Selatan, jaringan jalan dari PKN Pekanbaru, dan Bandar Udara Sultan Syarief Kasim II x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ~ 15 - |. _menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Perawang untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fa: Pelabuhan Perawang menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku s_penunjang 1.5. Sungai Pakning Pelabuhan Pengumpul 2 . memantapkan Pelabuhan Sungai Pakning untuk meningkatkan akses PKN Pekanbaru, PKW Pasir Pangarayan, PKW Bangkinang, dan PKW Bengkalis sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Pekanbaru dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, perkebunan, pertanian, dan pertambangan; Kawasan Andalan Duri-Dumai dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, perkebunan dan perikanan; Kawasan Andalan Ujung Batu-Bagan Batu dengan sektor unggulan industri Migas dan perkebunan; serta Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pertambangan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya ts PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 16 - a. e f. & mengembangkan Pelabuhan Sungai Pakning dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Sungai Pakning yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Tengah Pulau Sumatera Bagian Selatan, jaringan jalan dari PKN Pekanbaru, dan Bandar Udara Sultan Syarief Kasim II menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Sungai Pakning untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan Sungai Pakning menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 116. Kuala Enok Pelabuhan: Pengumpul memantapkan Pelabuhan Kuala Enok untuk meningkatkan akses PKW Taluk Kuantan dan PKW Rengat sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Rengat-Kuala Enok-Taluk Kuantan-Pangkalan Kerinci dengan sektor unggulan perkebunan, pertanian, industri, dan kehutanan menuju_ tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya ts PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 117 - . mengembangkan Pelabuhan Kuala Enok dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Kuala Enok yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, jaringan jalan kolektor primer dari PKW Rengat |. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Kuala Enok untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas pemunjang Pelabuhan Kuala Enok menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku IL7. Tanjung Kedabu Pelabuhan Pengumpul Ja memantapkan Pelabuhan Tanjung Kedabu untuk meningkatkan akses PKN Pekanbaru dan PKW Siak Sri Indrapura sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Pekanbaru dan Sckitarnya dengan scktor unggulan industri, perkebunan, pertanian, dan pertambangan; serta Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pertambangan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub- regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya 7 b. £ g h. tS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 18 ~ mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Tanjung Kedabu untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara |. mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan Tanjung Kedabu memanfaatkan ruang untuk kebutuhan operasional dan pengembangan kawasan peruntukan pelabuhan memantapkan Pelabuhan Tanjung Kedabu untuk meningkatkan akses PKN Pekanbaru menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 18. Buatan Pelabuhan Pengumpul a memantapkan Pelabuhan Buatan untuk meningkatkan akses PKN Pekanbaru dan PKW Bengkalis sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Pekanbaru dan Sekitarnya dengan sektor unggulan industri, perkebunan, pertanian, dan pertambangan; serta Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan dan pertambangan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia a i | i * PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ~ 19 - b. c. a e. f. maupun kawasan internasional lainnya mengembangkan Pelabuhan Buatan dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Buatan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Buatan menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku IL9. Pulau Kijang Pelabuhan Pengumpul a jmemantapkan Pelabuhan Pulau Kijang untuk meningkatkan akses PKW Rengat sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Rengat-Kuala Enok-Taluk Kuantan-Pangkalan Kerinci dengan sektor unggulan perkebunan, pertanian, industri, dan kehutanan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . memantapkan Pelabuhan Pulau Kijang dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Pulau Kijang untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara 7 |. mengembangkan fasilitas pokok, fa: * PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA = 20 - s khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan Pulau Kijang menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sestiai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 11.10. Tembilahan Pelabuhan Pengumpul a. memantapkan Pelabuhan Tembilahan untuk meningkatkan akses PKW Taluk Kuantan, PKW Rengat, dan PKW Tembilahan sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Rengat-Kuala Enok-Taluk Kuantan-Pangkalan Kerinci dengan sektor unggulan perkebunan, pertanian, industri, dan kehutanan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub- regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya mengembangkan Pelabuhan Tembilahan dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Tembilahan ‘untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara |. mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan di Pelabuhan Tembilahan menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut o x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA = 21 < f. membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku I-11. Tanjung Balai Karimun Pelabuhan Pengumpul B memantapkan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun untuk meningkatkan akses PKW Tanjung Balai Karimun sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Zona Batam-Tanjung Pinang dengan scktor unggulan kelautan, pariwisata, industri, dan perikanan; serta Kawasan Andalan Laut Batam dan Sekitarnya dengan scktor unggulan perikanan, pertambangan, dan pariwisata menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . memantapkan Pelabuhan Kuala Tanjung dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Pulau Karimun dari PKW Tanjung Balai Karimun, |. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Tanjung Balai Karimun untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara memantapkan fasilitas pokok, fasilitas Kkhusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut 7 * PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 2 22 ~ membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin scsuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Tanjung Pinang Pelabuhan Pengumpul > memantapkan Pelabuhan Tanjung Pinang untuk meningkatkan akses PKW ‘Tanjung Pinang sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Zona Batam- Tanjung Pinang dengan sektor unggulan kelautan, pariwisata, industri, dan perikanan; serta Kawasan Andalan Laut Batam dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pertambangan dan pariwisata menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . memantapkan Pelabuhan Tanjung Pinang dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Tanjung Pinang yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Pulau Bintan dari PKW Tanjung Pinang |. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Tanjung Pinang untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara memantapkan fasilitas pokok, fasilitas Kkhusus, dan fasilitas penunjang pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Pinang menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut 7 * PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 23 - g membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku IL13. Pulau Sambu Pelabuhan Pengumpul a. b. ©. a. e. memantapkan Pelabuhan Pulau Sambu untuk meningkatkan akses PKW Tembilahan sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Rengat-Kuala Enok-Taluk Kuantan-Pangkalan Kerinci dengan sektor unggulan perkebunan, pertanian, industri, dan kehutanan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk uunggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya memantapkan Pelabuhan Pulau Sambu dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Pulau Sambu untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas Khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan di Pelabuhan Pulau Sambu menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku oy iS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Dabo-Singkep Pelabuhan Pengumpul @. memantapkan Pelabuhan Dabo-Singkep untuk meningkatkan akses PKW Daik b. ci a Gi f. Lingga dan PKW Dabo-Singkep sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Laut Batam dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan, pertambangan dan pariwisata menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya, memantapkan Pelabuhan Dabo-Singkep dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan _Dabo-Singkep yang _terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Pulau Singkep dari PKW Dabo-Singkep menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Dabo- Singkep untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara memantapkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan di Pelabuhan Dabo-Singkep menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ee 1.15. Ranai Pelabuhan Pengumpul a. memantapkan Pelabuhan Ranai untuk meningkatkan akses PKSN Ranai dan PKW Terempa sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Natuna dan Sekitarnya dengan sektor unggulan pertambangan, dan pcrikanan laut; serta Kawasan Andalan Laut Natuna dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perikanan laut, pertambangan, dan pariwisata menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . memantapkan Pelabuhan Ranai dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Ranai yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Pulau Natuna dari PKSN Ranai |. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Ranai untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan di Pelabuhan Ranai menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 26 - 1.16. Moro Sulit Pelabuhan Pengumpul > |. memantapkan Pelabuhan Moro Sulit untuk meningkatkan akses PKW Tanjung Balai Karimun sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Zona Batam- Tanjung Pinang dengan sektor unggulan kelautan, pariwisata, industri, dan perikanan; serta Kawasan Andalan Laut Batam dan Sekitarnya dengan sektor uunggulan perikanan, pertambangan dan pariwisata memantapkan Pelabuhan Moro Sulit dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Moro Sulit yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Pulau Moro . menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Moro Sulit untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara |. memantapkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan di Pelabuhan Moro Sulit menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku IL17. Kuala ‘Tungkal Pelabuhan Pengumpul p .. memantapkan Pelabuhan Kuala Tungkal untuk meningkatkan akses PKN Jambi, PKW Muarobungo, PKW Kuala Tungkal, PKW Muara Bulian, dan PKW Sarolangun sebagai pusat_pengembangan Kawasan Andalan Muara Bulian x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ~ 27 « ambi dan Sekitarnya dengan sektor unggulan perkebunan, pertan pertambangan, industri, perikanan, dan pariwisata; serta Kawasan Andalan Muara Bungo dan Sekitarnya dengan sektor unggulan pertanian, perkebunan, dan kehutanan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya memantapkan Pelabuhan Kuala Tungkal dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia . mengembangkan Pelabuhan Kuala Tungkal yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Tengah Pulau Sumatera Bagian Sclatan, jaringan jalan kolektor primer dari PKN Jambi, dan Bandar Udara Sultan Thaha |. menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Kuala ‘Tungkal untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara . memantapkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan di Pelabuhan Kuala Tungkal menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di alas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut . membatasi peranfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku | | Y x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA = 28s | FUNGSI | Tanjung Pandan Pelabuhan Pengumpul > £. a. e. memantapkan Pelabuhan Tanjung Pandan untuk meningkatkan akses PKW Pangkal Pinang, PKW Muntok, PKW Tanjungpandan, dan PKW Manggar sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Bangka dengan scktor unggulan pertanian, perkebunan, industri, perikanan, dan pariwisata; Kawasan Andalan Belitung dengan sektor unggulan pertanian, perkebunan, industri, dan pariwisata; serta Kawasan Andalan Laut Bangka dengan sektor unggulan perikanan, dan pariwisata menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya . memantapkan Pelabuhan Tanjung Pandan dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Tanjung Pandan yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Pulau Bangka, jaringan jalan dari PKW ‘Tanjungpandan, dan Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Tanjung Pandan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara memantapkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Pandan menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan_izin J q as PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 29 - "NAMA sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 1.19. | Pulau Baal |Pelabuhan | a. memantapkan Pelabuhan Pulau Baai untuk meningkatkan akses PKW Pengumpul| Bengkulu, PKW Mukomuko, PKW Manna, dan PKW Curup sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Bengkulu dan Sekitarnya dengan sektor unggulan pertanian, industri, perkebunan, perikanan, dan pariwisata; Kawasan Andalan Manna dan Sekitarnya dengan sektor wnggulan _pertanian, perkebunan, perikanan, industri, dan pariwisata; serta Kawasan Andalan Laut Bengkulu dengan sektor unggulan perikanan dan pariwisata menuju tujuan- tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya b. mengembangkan Pelabuhan Pulau Baai yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Barat Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Barat Pulau Sumatera Bagian Utara, jaringan jalan arteri primer dari PKW Bengkulu, dan Bandar Udara Fatmawati mengembangkan fasilitas pokok, fasilitas khusus, serta fasilitas penunjang Pelabuhan di Pelabuhan Pulau Baai |. memanfaatkan bersama Pelabuhan Pulau Baai untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara memanfaatkan ruang untuk kebutuhan operasional dan pengembangan kawasan peruntukan pelabuhan menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut g x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA = 30 - membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 11.20. Muara Sabak Pelabuhan Pengumpul a. b. ce. d. memantapkan Pelabuhan Muara Sabak untuk meningkatkan akses PKN Jambi, PKW Muarobungo, PKW Kuala Tungkal, PKW Muara Bulian, dan PKW Sarolangun sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Muara Bulian Timur Jambi dan Sckitarnya dengan sektor unggulan perkebunan, pertanian, pertambangan, industri, perikanan, dan pariwisata; serta Kawasan Andalan Muara Bungo dan Sekitarnya dengan sektor unggulan pertanian, perkebunan, dan kehutanan menuju tujuan-tujuan pemasaran produk unggulan, baik ke kawasan sub-regional ASEAN, Asia Pasifik, maupun kawasan internasional lainnya memantapkan Pelabuhan Muara Sabak dengan memanfaatkan Alur Laut Kepulauan Indonesia mengembangkan Pelabuhan Muara Sabak yang terpadu dengan pengembangan Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan Jalur Kereta Api Lintas Tengah Pulau Sumatera Bagian Selatan, jaringan jalan kolektor primer dari PKN Jambi, dan Bandar Udara Sultan Thaha menerapkan ketentuan mengenai pemanfaatan bersama Pelabuhan Muara Sabak untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara 9 x PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ~31- . mengembangkan fasilitas Pelabuhan di Pelabuhan Muara Sabak f menerapkan ketentuan mengenai pelarangan kegiatan di ruang udara bebas di atas badan air yang berdampak pada keberadaan jalur transportasi laut g. membatasi pemanfaatan ruang di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan harus mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ted. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai aslinya AT KABINET RI g Perekonomian,

Anda mungkin juga menyukai