Usulan FGD KL 190522 Presented
Usulan FGD KL 190522 Presented
PENYUSUNAN
RENCANA INDUK DESTINASI
PARIWISATA NASIONAL (RIDPN)/
INTEGRATED TOURISM MASTER PLAN
(ITMP) RAJA AMPAT
ZM, 19 Mei 2022
SISTEMATIKA
PENTINGNYA FGD
ITMP RAJA ISU STRATEGIS AS A TOOL
AMPAT
Raja Ampat merupakan DPN, DPP, KSPN Perlu pendalaman terhadap FGD merupakan salah satu metode
sehingga memiliki banyak keterkaitan kebijakan/rencana yang terkait, yang pengumpulan data dan informasi
dengan kebijakan dan rencana di tingkat akan menjadi masukan penting dalam (khusus) yang mungkin sulit
pusat/nasional yang akan berpengaruh proses analisis dan penyusunan didapatkan dari survei
terhadap perkembangan pariwisata Raja rencana/rekomendasi RIDPN/ITMP primer/sekunder
Ampat Raja Ampat ------------
------------ FGD dilaksanakan secara terfokus dgn
Pariwisata sangat multisektoral, topik khusus untuk membantu
multistakeholder sehingga perlu koordinasi analisis dan menyempurnakan
dan “crosscheck” antar kebijakan/rencana perumusan rencana/rekomendasi
di tiap level (nasional, provinsi, kabupaten) dalam aspek tertentu
TUJUAN DAN SASARAN FGD
TUJUAN SASARAN
1 2 3 4
FGD dibedakan Tiap aspek memiliki Tiap FGD mengundang Kesepakatan hasil FGD
berdasarkan 7 aspek isu 2-3 tema bahasan narasumber dengan (dalam bentuk Berita
strategis pengembangan dilaksanakan half/full topik dan butir-butir Acara) akan menjadi
pariwisata Raja Ampat day sesuai kebutuhan bahasan yang akan masukan bagi tim
dan ketersediaan didiskusikan dengan dalam proses
waktu seluruh peserta FGD penyusunan ITMP Raja
penyelenggaraan Ampat
Isu Strategis Pengembangan Pariwisata Raja Ampat
PARIWISATA HUKUM dan KELEMBAGAAN LINGKUNGAN HIDUP PENATAAN RUANG
• Pengelolaan destinasi pariwisata Raja • UU No 2 Tahun 2021 tentang • Peran dan fungsi keanekaragaman hayati Raja • Sangat terbatasnya kawasan
Ampat sebagai destinasi premium Otonomi Khusus bagi Provinsi Ampat sebagai kawasan konservasi dunia budidaya sebagai wahana
• Diversifikasi produk wisata, termasuk Papua • Pengembangan dan pengelolaan potensi pengembangan kegiatan sosial
seni, budaya, dan pengetahuan • Sinergitas dengan RIPPP tahun pariwisata bahari Raja Ampat berbasis daya & ekonomi berbasis lahan dan
tradisional masyarakat 2022-2041 yang sedang disusun dukung ekologis serta berorientasi pada upaya sekaligus menjadi pembatas
• Peningkatan pemberdayaan Bappenas pelestarian sumber daya hayati pembangunan infrastruktur.
masyarakat • Kelembagaan terkait pengelolaan • Integrasi penataan ruang
• Re-skilling dan Upskilling SDM conservation fee (pengupayaan darat dengan laut
pariwisata pungutan satu pintu) KEBENCANAAN • Masih lemahnya penegakan
• Optimalisasi peran Pemda dalam • UU No. 23 Tahun 2014 tentang • Peningkatan kapasitas dan persepsi pelaku usaha hukum dalam pemanfaatan
mendorong peluang usaha pariwisata Pemerintah Daerah wisata terhadap bencana ruang sehingga terjadi alih
oleh masyarakat • Law Enforcement dalam berbagai fungsi lahan konservasi
• Penguatan infrastruktur dalam penanganan
• Optimalisasi pengelolaan dana aspek terkait pariwisata. menjadi kawasan budidaya
kebencanaan di kawasan wisata
pengembangaan kepariwisataan (pin)
3. Lingkungan Hidup & Pengamanan lingkungan hidup Kab. Raja Ampat untuk
Kebencanaan mendukung pembangunan pariwisata berkualitas
5.Aksesibilitas dan
Prasarana transportasi & prasarana umum Raja Ampat
Prasarana Umum
7. Ekonomi & Investasi Konsep pengembangan ekonomi wilayah & investasi bidang
pariwisata
FGD
PER ASPEK
ASPEK 1 : PARIWISATA
LATAR BELAKANG SASARAN
• Pentingnya mengedepankan aspek keberlanjutan • Tersosiasilasikannya Pedoman Destinasi
dalam pembangunan kepariwisataan Raja Pariwisata Berkelanjutan, terutama dalam
Ampat: kelestarian alam dan budaya, serta konteks Raja Ampat
mendorong pemerataan dampak ekonomi dari
pariwisata. Perlu suatu arahan kebijakan yang • Terinformasikannya arahan pengembangan
meregulasi hal tersebut; pariwisata premium di Raja Ampat
• Pengembangan pariwisata Raja Ampat ke arah • Teridentifikasinya kebijakan untuk mengatur
Pariwisata Premium merupakan salah satu jumlah wisatawan yang dapat berkunjung ke
skenario pengembangan pariwisata berkelanjutan Raja Ampat serta kebijakan untuk mendorong
yang dapat diambil. Hal ini perlu diperkuat penerimaan dari kunjungan wisatawan ke Raja
dengan strategi pemasaran Segmenting, Ampat
Targeting, dan Positioning (STP);
• Teridentifikasinya mekanisme distribusi
• Untuk mendukung pengembangan pariwisata penerimaan dari sektor pariwisata bagi
premium di Raja Ampat, potensi daya tarik masyarakat lokal dan industri pariwisata
Geopark di Raja Ampat yang sangat beragam,
setempat
perlu untuk dikembangkan sebagai ceruk wisata
minat khusus yang mengedepankan aspek • Teridentifikasinya potensi daya tarik wisata
pendidikan (edutourism); geologi/Geopark di Raja Ampat
TEMA & BUTIR BAHASAN BUTIR BAHASAN
TEMA BAHASAN
2 Implementasi UU Otonomi Khusus di Raja Ampat
• Lingkungan hidup sebagai faktor penting 1. Diperolehnya arahan yang tepat dalam perumusan
dalam pariwisata Raja Ampat visi, misi, strategi, dan skenario pembangunan
pariwisata Kabupaten Raja Ampat sebagai
(keindahan/kemenarikan destinasi
destinasi pariwisata Premium-Quality Tourism
pariwisata Raja Ampat akan rusak/hilang
2. Diperolehnya informasi, masukan, dan arahan
jika lingkungannya rusak/tercemar, baik
penurunan risiko bencana di darat dan perairan
karena faktor bencana (alam) maupun (bahari) di Kabupaten Raja Ampat untuk kegiatan
karena ulah manusia) usaha wisata
• Potensi risiko kebencanaan di Raja Ampat 3. Diperolehnya informasi dan data-data sektoral dari
berbagai pihak yang terkait dengan aspek
yang sensitif terhadap kegiatan usaha
lingkungan hidup dan kebencanaan, baik di darat
wisata dan lingkungan hidup
maupun di perairan Kabupaten Raja Ampat
TEMA & BUTIR BAHASAN
BUTIR BAHASAN
Keterbatasan wilayah untuk pembangunan (sebagian
1 besar wilayah konservasi)
TEMA BAHASAN Keterbatasan daya dukung pangan & dan daya dukung
Penguatan pariwisata Raja Ampat sebagai 3 air di pulau-pulau kecil
Pariwisata Premium – Qualiaty Tourism
(Kemeparekraf)
Kondisi Terkini dan Kerusakan Ekosistem
Degradasi kualitas lingkungan perairan terutama pada
Perairan Dangkal serta Pulau-Pulau Kecil Biota
Laut dan Terumbu Karang Raja Ampat (CI)
4 permukiman di atas air (laut)
Efektivitas pengelolaan KKP Raja Ampat (KKP)
Arahan Pengamanan Pembangunan di Raja
Pengelolaan sampah dan upaya perlindungan dan
Ampat (KLHK) dan Arahan penurunan risiko
bencana bahari di Raja Ampat (BNPB) 5 pemanfaatan jasa ekosistem yang berkelanjutan
TEMA BAHASAN
2 kawasan budidaya dalam Revisi RTRW. Saat ini
Kawasan budidaya Raja Ampat hanya 3% dari total
Kebijakan Penataan Ruang wilayah Kabupaten luas daerah
Raja Ampat dalam konteks pengembangan
ekonomi wilayah yang berbasis konservasi
(ATR/BPN) Hambatan pembangunan konektivitas antar desa pada
Optimalisasi Pemanfaatan Kawasan Perairan
Raja Ampat sebagai kawasan wisata bahari
3 ruang darat pulau besar serta arahan rencana struktur
berkualitas/Quality Tourism (KKP) ruang untuk pendukung pariwisata
Kebijakan Kawasan Hutan Raja Ampat (KLHK)
Prosedur / batasan kegiatan pariwisata di kawasan
4 konservasi darat dan laut
PUPR)
1 terkait sistem transportasi, penyediaan air minum (SPAM), pelayanan sistem sanitasi (IPAL), pengelolaan
persampahan, pelayanan telekomunikasi dan informasi, serta pelayanan energi listrik.
Memutuskan isu urgensi atau perlu tidaknya pembangunan jalan lingkar baru di Pulau Waigeo yang melewati
2 kawasan lindung dan dampaknya terhadap kelestarian lingkungan sebagai habitat flora dan fauna endemik serta
lingkungan sekitar di Raja Ampat.
Terumuskannya penyediaan infrastruktur untuk mendukung pariwisata Raja Ampat, terkait sistem transportasi,
yaitu :
3 • Lokasi Hub sebagai pusat distribusi wisatawan menuju DTW-DTW di Kepulauan Raja Ampat
• Akses eksternal dari luar Raja Ampat
• Akses internal Kepulauan Raja Ampat yang menghubungkan antar DTW dalam Kepulauan Raja Ampat
Terumuskannya penyediaan infrastruktur, terutama di pulau-pulau kecil untuk mendukung pariwisata Raja Ampat,
4 terkait penyediaan air minum (SPAM), pelayanan sistem sanitasi (IPAL), pengelolaan persampahan, pelayanan
telekomunikasi dan informasi, serta penyediaan energi listrik terbarukan
ASPEK 6 : SOSIAL BUDAYA
LATAR BELAKANG
SASARAN
1) Penyepakatan isu strategis aspek sosial budaya khususnya terkait SDM Pariwisata di
Kabupaten Raja Ampat
2) Pemetaan aspek sosial budaya sebagai modal sosial (potensi) bagi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam aktifitas pariwisata (local champions) di Kabupaten Raja Ampat
3) Pemetaan kendala dan solusi aspek sosial budaya dalam rangka penyusunan konsep
rencana pengembangan dan kebijakan daerah dalam mendukung peningkatan jumlah,
kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam aktifitas pariwisata di Kabupaten Raja
Ampat.
TEMA BAHASAN DAN BUTIR BAHASAN
2. Kearifan Lokal Masyarakat Raja Ampat Sebagai Modal Sosial Ekonomi Masyarakat Pariwisata
a) Kondisi dan Potensi Peningkatan Jumlah, Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Aktifitas Wisata Alam
b) Kondisi dan Potensi Peningkatan Jumlah, Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Aktifitas Wisata Bahari
c) Kondisi dan Potensi Peningkatan Jumlah, Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Aktifitas Wisata Budaya
d) Kondisi dan Potensi Peningkatan Jumlah, Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Aktifitas Wisata Buatan
e) Kondisi dan Potensi Peningkatan Jumlah, Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Aktifitas Ekonomi Kreatif
1 b) Penyepakatan dan Penentuan Skala Prioritas Isu Strategis Terkait SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Di Raja
Ampat
c) Kesatuan Pemahaman dan Penyepakatan Antar Stakeholders Terkait Arah Pengembangan SDM Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Raja Ampat
TEMA II : Kearifan Lokal Masyarakat Raja Ampat Sebagai Modal Sosial Ekonomi Masyarakat
Pariwisata
2 a) Terpetakannya Kondisi dan Potensi Peningkatan Jumlah, Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Aktifitas
Wisata Alam, Bahari, Budaya, Buatan dan Ekonomi Kreatif
b) Penentuan Skala Prioritas Program Peningkatan Jumlah, Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dalam Aktifitas
Wisata Alam, Bahari, Budaya, Buatan dan Ekonomi Kreatif
• Dukungan sektor pariwisata dalam Identifikasi dan pemetaan atas kendala serta
pertumbuhan ekonomi wilayah (PDRB) masih solusi untuk meningkatkan peran sektor
terbilang minim; pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi
• Pemberdayaan ekonomi masyarakat terkait wilayah;
dengan pariwisata belum berjalan sesuai Arahan kebijakan dan program pemberdayaan
harapan; ekonomi masyarakat yang mendukung
• Penerapan prinsip blue, green & circular pariwisata berkelanjutan;
economy menjadi penting dan selaras dengan Arahan kebijakan dan program untuk
prinsip pariwisata berkelanjutan; penerapan blue, green & circular economy
dalam pengembangan pariwisata
berkelanjutan;
Arahan kebijakan dan program untuk
pengembangan investasi yang berorientasi
pada masyarakat lokal
TEMA & BUTIR BAHASAN
BUTIR BAHASAN
TEMA BAHASAN
2 Trickle down effect sektor pariwisata terhadap masyarakat lokal