Tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021 Pasal 1 Ayat 1, Proyek
Strategis Nasional (PSN) merupakan proyek dan/atau program yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau Badan Usaha yang memiliki
sifat strategis untuk pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka
upaya penciptaan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pelaksanaan upaya PSN yang telah ada sejak lima tahun lalu ini merupakan upaya
dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur seperti yang tercantum dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dengan menitikberatkan pada pembangunan fisik dan non-fisik yang memiliki peran
krusial dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pendekatan
pembangunan infrastruktur kewilayahan. Selain itu, PSN juga menyokong tumbuh dan
kembang berbagai industri barang dan jasa serta menciptakan ruang kerja bagi
masyarakat luas.
Grafik 1. Anggran Infrastruktur dan Pertumbuhannya, 2016 - 2021 (Triliun Rupiah dan %)
269.1 281.1
Triliun Rupiah
Persentase
Sumber : Kemenkeu
Secara kumulatif, mulai dari 2016 hingga Desember 2019, terdapat 92 PSN yang
selesai dengan nilai investasi mencapai Rp 467,4 Triliun, dengan rangkaian capaian
sebagai berikut:
Capaian pembangunan infrastruktur tersebut dapat dilihat dari sektor sebagai berikut:
✓ Jalan Tol
Panjang jalan tol terbangun mencapai 1.298 km pada tahun 2015 hingga 2019.
✓ Perkeretaapian
Telah beroperasinya sistem transportasi MRT dan LRT pertama di Indonesia.
Selain itu, pembangunan Kereta Api pertama di Pulau Sulawesi yang mencapai
50 km rel terbangun.
✓ Bandara
Beroperasinya 5 bandara di 5 Provinsi yang dapat menambah kapasitas
konektivitas secara regional.
3
✓ Pelabuhan
Terbangunnya 2 pelabuhan Hub Internasional pertama di Indonesia yang
berpotensi menambah volume kargo sebesar 22,5 juta TEU’s di tahun 2035.
✓ Air bersih dan sanitasi
Selama tahun 2015-2019, terdapat 3 proyek SPAM dengan skema KPBU yang
mencapai financial close. 3 proyek SPAM tersebut akan menyuplai minum lebih
dari 2 juta orang.
✓ Bendungan
Dari tahun 2016 hingga 2019, 15 Bendungan PSN telah terbangun. Bendungan
tersebut dapat menambah persediaan air baku sebesar 1.1 miliar 𝑚3 ,
mereduksi potensi banjir sebesar 3,600 𝑚3 /detik, meningkatkan pasokan air
baku sebesar 3,300 lt/detik, mengairi sawah seluas 120 ribu hektar, dan
memproduksi 113 MW listrik.
✓ Irigasi
Telah terbangun jaringan irigasi untuk mengairi sawah seluas 865.4 Ha.
✓ Ketenagalistrikan
Tercapainya proyek IPP dengan total kapasitas 14.050 MW ke tahap financial
close di tahun 2016-2019 dengan total investasi USD 28,1 miliar, meningkat 6
kali lipat dibandingkan periode 2010 -2015.
✓ Hulu Migas
Terealisasinya proyek-proyek hulu migas seperti Masela, Jambaran-Tiung
Biru, dan Tangguh Train-3 dengan potensi produksi gas bumi sebesar 2.200
mmscfd.
✓ Teknologi
Selesainya proyek Palapa Ring Paket Barat, Tengah dan Timur melayani 514
kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Selain sektor – sektor di atas, terdapat proyek sektor kawasan sebagai pendukung
sentra ekonomi daerah dengan pencapaian proyek sebagai berikut:
✓ Kawasan Industri, 5 proyek telah selesai
✓ Kawasan Ekonomi Khusus, 10 proyek telah selesai
✓ Smelter, 6 proyek telah selesai
Untuk ketiga kalinya, pemerintah kembali merevisi PSN. Melalui Peraturan Presiden
Nomor 109 Tahun 2020, dari awalnya yang sebanyak 223 proyek dan 3 program, kini
menjadi 201 proyek dan 10 program, salah satunya guna mempercepat pelaksanaan
proyek. Pemangkasan ini telah melalui tahap evaluasi dengan mempertimbangkan
semua aspek dan menggunakan beberapa kriteria baik dasar, strategis maupun
operasional. Kriteria dasar tersebut antara lain kesesuaian dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), rencana strategis, rencana tata
ruang atau aturan khusus. Kemudian, mempertimbangkan kriteria strategis, antara
4
lain memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, keselarasan antar sektor,
dan pertimbangan distribusi proyek secara regional. Pertimbangan kriteria
operasional, antara lain memiliki studi kelayakan yang berkualitas, memiliki nilai
investasi di atas Rp 500 miliar, penyelesaian konstruksi paling lambat pada Q3 2024
(kecuali proyek di sektor minyak dan gas yang dapat memulai konstruksi paling lambat
pada Q3 2024), serta berperan mendukung pusat kegiatan ekonomi. Proyek tersebut
mencakup 23 sektor, di antaranya; jalan, bendungan, pembangkit listrik, perkebunan,
kawasan produksi pangan (food estate), hingga instalasi pengolahan sampah.
Jumlah proyek jalan tol yang masuk dalam daftar PSN 2021 lebih banyak dibanding
tahun 2020 yang sebanyak 54 proyek. Meski begitu, jumlah tersebut masih kalah
dibandingkan dalam daftar PSN 2018 yakni 64 jalan tol dan 4 jalan strategis.
Kemudian 69 jalan tol dan 5 jalan strategis dalam daftar PSN 2017. Sebagian besar
jalan yang masuk daftar PSN 2021 merupakan proyek lama yang sudah sempat
masuk PSN 2017, 2018, 2019 hingga 2020.
Grafik 2. Capaian dan Target Pembangunan Tol RI Periode 1978 – 20214 (Km)
1,298
795
246
Ket: *) Target
Pada periode Januari hingga Juli 2021 lalu, realisasi pendanaan PSN mencapai
senilai Rp 13,40 triliun.
Pelabuhan 0.04
Irigasi 0.13
Bendungan 1.72
Rp Triliun
Sumber : antaranews
Dengan rincian, pembangunan jalan tol (82%) menghabiskan dana sebesar Rp 11,02
triliun. Realisasi pendanaan jalanan tol terbesar diduduki oleh Jalan Tol Cisumdawu
(Cileunyi, Sumedang, Dawuan) yang rampung dengan dana sebesar Rp 2,14 triliun,
diikuti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sebesar Rp 1,93 triliun, Jalan Tol Yogyakarta,
Solo, Bandara NYIA Kulon Progo sebesar Rp 1,24 triliun, Jalan Tol Cinere, Jagorawi
sebesar Rp 742,87 miliar, dan Jalan Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu
(Becakayu) sebesar Rp 652,58 miliar.
Kedua ada bendungan (13%) yang menghabiskan dana sebesar Rp 1,72 triliun.
Realisasi pendanaan bendungan terbesar diduduki oleh Bendungan Bener (Jawa
Tengah) yang rampung dengan dana sebesar Rp 515,5 miliar. Kemudian dilanjutkan
dengan Bendungan Karian (Banten) sebesar Rp 326,9 miliar, Bendungan Kuningan
6
(Jawa Barat) sebesar Rp 183,9 miliar, dan Bendungan Leuwikeris (Jawa Barat)
sebesar Rp 164,3 miliar.
Posisi ketiga ada Kereta Api (3%) yang menghabiskan dana sebesar Rp 0,38 triliun.
Jalur kereta api Rute KA Makassar – Parepare, Sulawesi Selatan rampung dengan
dana sebesar Rp 324 miliar. Selanjutnya diikuti oleh sektor irigasi (1%) yang
menghabiskan dana sebesar Rp 0,13 triliun, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
(0,6%) sebesar Rp 0,085 triliun, dan Pelabuhan (0,4%) sebesar Rp 0,04 triliun.
Berikut tujuh daftar proyek baru yang masuk dalam daftar PSN 2021:
“Artikel ini milik PT. Bank BTPN Tbk berdasarkan referensi dari berbagai sumber terpercaya dan segala keputusan
terkait Bisnis menjadi tanggung jawab dan risiko Nasabah sepenuhnya. Dilarang memperbanyak, mencetak,
memfotokopi, menyebarkan dan mempublikasikan informasi yang terdapat pada artikel ini dalam bentuk apapun
kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PT. Bank BTPN Tbk.”