Anda di halaman 1dari 9

1

Aset NFT yang Sedang Naik Daun

NFT atau Non Fungible Token adalah salah satu aset digital yang tengah naik daun.
Aset ini banyak dipakai oleh para seniman atau content creator untuk menjual karya-
karya mereka. Menurut Forbes, NFT adalah aset digital yang menggambarkan objek
asli seperti karya seni, musik, atau item yang terdapat pada video dan
game. Sederhananya, NFT mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi
lainnya menjadi satu-satunya sehingga karya tersebut bisa diverifikasi keasliannya
dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.

NFT sebagai bukti kepemilikan barang yang dapat dibeli dengan mata uang kripto.
Contoh NFT meliputi karya seni, klip video, musik, dan sebagainya dalam format
digital, seperti JPEG, PNG, MP4, dan lain-lain.NFT menggunakan
teknologi blockchain yang sama dengan cryptocurrency. Bedanya, NFT bukan mata
uang. Kata "non fungible" berarti tidak dapat dipertukarkan, sehingga NFT bersifat
unik dan tidak dapat direplikasi atau diganti dengan yang lain. NFT memiliki kode
identifikasi unik dan metadata yang membedakannya satu sama lain. Berbeda
dengan cryptocurrency, NFT tidak dapat diperdagangkan atau ditukar.

Kehadiran NFT dalam dunia kripto saat ini sedang populer. Data dari DappRadar
menunjukkan, penjualan NFT mencapai US$10,7 miliar atau sekitar Rp152 triliun
pada Q3-2021. Berikut ini datanya:
Grafik 1. Penjualan NFT melalui beberapa platform Q3 2020 – Q3 2021 (US$ Juta)

Penjualan NFT Melalui Beberapa Platform


10.700
(juta US$)

1.200 1.300
28 52,8

Q3-2020 Q4-2020 Q1-2021 Q2-2021 Q3-2021

Sumber: DappRadar

Data tersebut menyebutkan bahwa penjuala NFT mengalami kenaikkan yang sangat
signifikan selama satu tahun terakhir. Pada Q3 2020, penjualan NFT hanya mencapai
US$ 28 juta, kemudian naik menjadi US$ 52,8 juta pada Q4 2020. Pertumbuhan
2
penjualan NFT menyentuh titik tertingginya lagi pada Q3-2021 mencapai US$ 10,7
miliar atau naik sekitar 10.000% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Q3 2021,
volume penjualan sebesar US$ 10,7 miliar tersebut, senilai dengan sekitar Rp 150
triliun.

Legalitas Aset Kripto di Indonesia

Karena NFT merupakan salah satu bagian dari aset kripto, maka legalitas aset NFT
akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan aset kripto. Legalitas akan aset
kripto di Indonesia diatur oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti). Peraturan-peraturan Bappebti yang terkait dengan aset kripto di Indonesia
telah diterbitkan dan sudah berlaku sejak 17 Desember 2020.

Terdapat 4 peraturan tertulis yang melegalkan perdagangan komoditas digital seperti


aset kripto, di antaranya:

1. Peraturan Bappebti No. 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik


Komoditi di Bursa Berjangka.
2. Peraturan Bappebti No. 3 Tahun 2019 tentang Komoditi yang dapat Dijadikan
Subjek Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak
Derivatif lain yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka.
3. Peraturan Bappebti No. 4 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis
Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka.
4. Peraturan Bappebti No. 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis
Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.

Sesuai Surat Menko Perekonomian Nomor S-302/M.EKON/09/2018 tanggal 24


September 2018 perihal Tindak lanjut Pelaksanaan Rakor Pengaturan Aset Kripto
(Crypto Asset) Sebagai Komoditi yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka. Berikut
ini merupakan pernyataan dari Bappebti di mana:

• Aset kripto tetap dilarang sebagai alat pembayaran, namun sebagai alat
investasi dapat dimasukan sebagai komoditi yang dapat diperdagangkan di
bursa berjangka. Dengan pertimbangan, karena secara ekonomi potensi
investasi yang besar dan apabila dilarang akan berdampak pada banyaknya
investasi yang keluar (capital outflow) karena konsumen akan mencari pasar
yang melegalkan transaksi kripto;

• Aset Kripto terlebih dahulu akan diatur dalam Permendag yang memasukkan
Aset Kripto sebagai komoditi yang diperdagangkan di Bursa Berjangka;
Perdagangan aset kripto (Crypto Asset), diatur berdasarkan Peraturan
3
Menteri Perdagangan no. 99 Th. 2018, tentang kebijakan umum
penyelenggaraan perdagangan aset kripto (crypto asset).

Cara Kerja NFT

Mengutip publikasi Massachusetts Institute of Technology dalam Csail.mit.edu, NFT


adalah bagian dari blockchain. Saat membeli NFT menggunakan mata uang kripto,
pembeli dapat memverifikasi dalam blockchain sebagai pemilik tunggal dari aset
digital tersebut.

Tidak ada yang dapat membatalkan kepemilikan seseorang atas NFT atau membuat
ulang NFT yang sama persis. NFT ibarat kartu koleksi unik yang dapat dilihat siapa
saja. Tetapi, hanya dapat dimiliki oleh satu orang pada waktu tertentu.

Minting adalah proses mengubah file digital menjadi koleksi kripto atau aset digital
di blockchain. Proses ini memerlukan marketplace sebagai pihak ketiga atau
agen minting. Misalnya, OpenSea, Mintable, atau Theta Drop.

Pemilik karya digital harus membayar biaya platform agar marketplace dapat
memroses aset digital ke dalam blockchain sebagai NFT. Biaya tersebut dikenal
dengan istilah “gas fee” atau “Gwei”.

Mengutip Ethereum, NFT hanya dapat memiliki satu pemilik dalam satu waktu.
Kepemilikan dikelola melalui uniqueID dan metadata yang tidak dapat direplikasi oleh
token lain. Proses minting secara garis besar meliputi tiga langkah, yaitu:

a) Membuat blok baru.


b) Memvalidasi informasi.
c) Merekam informasi ke dalam blockchain.

Menurut publikasi Maryville University, ada tiga komponen dalam NFT, yaitu:

a) Setiap NFT berbeda, sehingga satu NFT tidak dapat menggantikan yang
lain.
b) NFT dapat disalin, diunduh, dan dibagikan. Tetapi, NFT asli dan bukti
kepemilikannya ada di blockchain. Tidak ada tempat lain yang dapat
menemukan versi NFT yang identik.
c) NFT dapat diverifikasi. Artinya, terdapat data historis yang disimpan
dalam blockchain untuk mengautentikasi pembuat dan pemilik asli NFT.
4
Beberapa contoh NFT meliputi:

• Seni.
• Gambar GIF.
• Video dan peristiwa olahraga.
• Barang koleksi.
• Avatar virtual dan skin video gim.
• Sepatu kets desainer.
• Musik.

Perbedaan NFT dan Mata Uang Kripto

Mengutip penjelasan Andrew Ward, Ph. D, seorang profesor di Lehigh University,


dalam laman Business.lehigh.edu, NFT berbeda dengan mata uang kripto. NFT
tersedia dalam blockchain sebagai sarana untuk mencatat, memverifikasi
kepemilikan, dan memfasilitasi transaksi atau perdagangan NFT tersebut.

Sedangkan mata uang kripto juga tersedia di blockchain. Namun, mata uang kripto
atau cryptocurrency tidak unik. Misalnya, mata uang kripto Bitcoin nilainya sama
dengan Bitcoin lainnya. Seseorang dapat membeli Bitcoin kemudian menjualnya lagi
karena nilainya sama.

NFT tidak memiliki nilai sama, setiap aset unik dan tidak dapat ditukar. Misalnya,
terdapat dua video LeBron James di waktu dan tempat yang sama tapi direkam oleh
dua orang berbeda. Kedua video tersebut dapat menjadi NFT dengan nilai yang
berbeda, tergantung siapa yang merekam dan aspek lain dalam video, seperti sudut
pandang atau kualitas. Keunikan tersebut yang membuat NFT berbeda dengan mata
uang kripto.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk membeli NFT, yaitu:

a) Pilih marketplace yang diinginkan.


b) Sediakan dompet digital untuk NFT.
c) Tentukan mata uang kripto yang akan digunakan sebagai pembayaran.
Sebagian besar NFT diperdagangkan menggunakan Ethereum.

Keunggulan NFT

Merangkum buku NFT For Beginner’s Guide To The World of Non-Fungible Tokens
and Cryptoart, keunggulan NFT dijelaskan sebagai berikut.

• Eksklusivitas: Setiap NFT unik sehingga riwayat kepemilikan tercatat di


blockchain secara eksklusif dan tidak dapat direplikasi atau dipalsukan.
5
• Langka: Beberapa NFT merupakan karya seni digital yang langka, seperti
video Nyan cat atau gambar piksel CryptoPunk 9998.
• Dapat dipindahtangankan: NFT dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik
lainnya.

Kehadiran NFT membuka peluang besar dalam dunia seni digital. Adanya
teknologi blockchain dalam perdagangan NFT mampu menghilangkan penipuan dan
pencurian. Pemilik NFT mendapatkan kode untuk memverifikasi dan mengautentikasi
karya seni yang dimiliki, serta kode dan autentikasi untuk memastikan validitasnya.
Orang lain masih dapat membuat salinan dari karya seni digital asli. Tetapi, hanya ada
satu salinan asli yang valid oleh pemilik NFT. Tidak ada salinan lain yang dapat
menggantikan aset digital orisinil.

Pemilik NFT dapat menjual aset digital kapan saja dan keaslian dari aset tersebut
terjamin dalam teknologi blockchain.

Contoh NFT

Artis NFT dengan nilai penjualan terbesar

a) CryptoPunks

• CryptoPunk NFT adalah salah satu proyek NFT pertama di blockchain


Ethereum yang diluncurkan pada 2017. Proyek NFT ini dikembangkan oleh
studio Amerika Larva Labs. Larva Labs adalah perusahaan yang didirikan
oleh seorang software developers asal kanda, Matt Hall dan John
Watkinson.

• CryptoPunk NFT adalah kumpulan 10.000 gambar piksel, yang masing-


masing gambarnya menampilkan kepribadian, kombinasi, dan ciri khas unik
yang dihasilkan secara acak. Dari 10.000 rangkaian gambar piksel, ada
6.039 karakter Punk laki-laki dan 3.840 karakter Punk perempuan.

• Sebagai proyek NFT pertama di blockahin Ethereum, CryptoPunk


dinobatkan sebagai NFT populer dengan penjualan fantastis. Situs Decrypt
mencatat bahwa per 1 September 2021, CryptoPunk berrhasil mencapai
total volume perdagangan lebih dari 1,18 miliar dolar AS atau setara Rp16,7
triliun.

• Berikut ini merupakan contoh salah satu NFT karya CryptoPunks yang
berhasil terjual seharaga 124 ribu koin Ethereum (ETH) atau jika
dirupiahkan harga NFT ini terjual dengan harga sekitar Rp 6,2 triliun:
6
Gambar 1. Contoh NFT Crypto Punks

Sumber: Opensea.io

b) Bored Ape Yacht Club (BAYB)

• Bored Ape Yacht Club adalah serangkaian 10.000 gambar avatar pixel yang
dicetak dalam bentuk NFT di blockchain Ethereum. Dibuat oleh Yuga Labs,
Bored Ape Yacht Club dirilis pada April 2021.

• Seperti namanya, gambar avatar pixel dari NFT ini berwujud kera yang
menunjukkan mimik wajah bosan atau tidak tetarik. Setiap karakter kera
dihasilkan secara acak menggunakan berbagai atribut dan aksesoris
dengan motif dan warna yang beragam.

• Sebagai pendatang baru, Bored Apes mampu bersaing di antaranya NFT


populer lainnya. Bahkan, situs Decrypt melaporkan bahwa dalam hal
volume perdagangan, NFT ini menduduki urutan kedua sebagai NFT paling
populer setelah CryptoPunks. CryptoPunks sendiri adalah salah satu proyek
NFT pertama di blockchain Ethereum yang diluncurkan pada 2017.

• Saat artikel ini ditulis, harga NFT Bored Ape Yacht Club terendah dalam
situs Coingecko adalah 110.857,96 dolar AS atau setara Rp1,5 miliar.
Sementara kapitalisasi pasarnya tercatat 1,108,538,027.86 dolar AS atau
setara Rp15,7 triliun.

• Beberapa tokoh terkenal telah mulai membeli NFT dari BAYB, contohnya
adalah pemain basket terkenal Stephen Curry yang telah membeli NFT
BAYB seharga 55 ETH atau setara dengan Rp 2,57 miliar pada Agustus
2021.
7
• Berikut ini merupakan salah satu contoh NFT karya BAYB yang telah terjual
dengan harga 799 ETH atau setara dengan Rp 39,95 miliar:
Gambar 2. Contoh NFT Bored Ape Yacht Club

Sumber: Opensea.io

c) 0N1 Force

• Melihat besarnya peluang dari penjualan karya seni NFT tersebut, salah
satu designer bernama Bryan Lie telah berhasil membuktikan bahwa NFT
karya anak bangsa juga bisa bersaing dengan designer NFT dunia lainnya.

• Melalui talkshow Idea Fest 2021, Bryan menceritakan seputar perjalanan


dia menjadi salah satu creator NFT asal Indonesia.

• Hingga saat ini 0N1 Force yakni garapan Bryan berhasil meluncurkan 7.800
karya NFT dengan total penjualan transaksi NFT nya sejumlah 44.600 ETH
atau senilai dengan Rp 2,23 triliun.

• Berikut ini merupakan salah satu karya ON1 Force yang terjual dengan
harga tertinggi di opensea.io senilai dengan Rp 11,9 miliar.:
8
Gambar 3. Contoh NFT 0N1 Force

Sumber: Opensea.io

Secara garis besar, memiliki aset digital seperti aset kripto dan NFT, tentunya masih
memiliki resiko yang cukup besar. Hal ini dikarenakan volatilitas pergerakan dari aset
kripto yang sangat tidak terkendali dan sejarah perjalanan harga yang masih sangat
singkat. Jika dibandingkan dengan nilai aset lain seperti saham ataupun emas, tentu
perjalanan aset digital ini masih sangat singkat.

Namun di sisi lain, aset digital digadang-gadang akan memiliki nilai yang cukup
signifikan ke depannya. Melalui Ideafest 2021, topik akan NFT seringkali bermunculan
dengan berbagai pembicara yang menjadi pelaku dalam industri ini. Di dalam
pertemuan tersebut, Bryan Lie menjadi salah satu pembicara dan mengatakan bahwa
cryptocurrency bukan hanya sebuah aset, melainkan sebuah teknologi. Hal ini terbukti
melalui berbagai hal yang dapat dilakukan cryptocurrency dan membuat beberapa
aset lain, salah satunya adalah NFT. Bryan percaya, bersamaan dengan kemajuan
teknologi, aset digital ke depannya masih memiliki ruang yang sangat luas untuk
bertumbuh dan aset digital akan lebih familiar dan memiliki nilainya sendiri terutama
di mata Generasi Milenials dan Generasi Z yang sangat tech savvy (memahami
Teknologi).
9
Referensi

https://blog.amartha.com/apa-itu-nft-bagaimana-cara-kerja-nft/

https://katadata.co.id/safrezi/digital/61ad8d996004a/memahami-nft-aset-digital-
dalam-dunia-kripto

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact
=8&ved=2ahUKEwj_h_Lk8M70AhUkyzgGHYslBYIQFnoECAIQAQ&url=https%3A%2
F%2Fbappebti.go.id%2Fresources%2Fdocs%2Fbrosur_leaflet_2001_01_09_o26ulb
sq.pdf&usg=AOvVaw0rWnmQK-pbe7CL5fYacO2S

https://zipmex.com/id/learn/cryptopunk-nft-adalah/

https://zipmex.com/id/learn/bored-ape-yacht-club-nft-adalah/

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210609135429-97-652158/4-peraturan-
bappebti-aset-kripto-di-indonesia

“Artikel ini milik PT. Bank BTPN Tbk berdasarkan referensi dari berbagai sumber terpercaya dan segala keputusan
terkait Bisnis menjadi tanggung jawab dan risiko Nasabah sepenuhnya. Dilarang memperbanyak, mencetak,
memfotokopi, menyebarkan dan mempublikasikan informasi yang terdapat pada artikel ini dalam bentuk apapun
kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PT. Bank BTPN Tbk.”

Anda mungkin juga menyukai