Anda di halaman 1dari 4

Pengenalan Crypto untuk Pemula

November 27, 2020


3 Menit
Bagikan

Table of contents

 Apa itu crypto?


 Apa itu masalah Double-spending?
 Inovasi Blockchain memungkinkan pembuatan banyak aset digital baru
 Tipe-tipe cryptocurrency
 Native coin
 Token

Apa itu crypto?


Cryptocurrency adalah aset digital yang berada di atas sistem blockchain. Aset crypto dapat
digunakan untuk transaksi virtual berbasis jaringan internet. Cryptocurrency menggunakan
teknologi kriptografi dan blockchain untuk mengamankan dan memverifikasi setiap transaksi
agar tidak ada pihak yang bisa melakukan double-spending (membelanjakan aset yang sama dua
kali di dunia digital*)*.

Apa itu masalah Double-spending?

Seperti yang Anda ketahui, sangatlah mudah untuk meng-copy data di dunia digital. Saat Anda
mengirimkan file dari komputer ke teman Anda melalui email, pada dasarnya Anda membuat
copy file tersebut. Salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan uang elektronik adalah
memastikan bahwa uang yang sama tidak dapat digunakan dua kali.

Sebelum penemuan teknologi blockchain, kita menyelesaikan masalah ini dengan mempercayai
entitas terpusat (misalnya Bank dan e-wallet seperti OVO) untuk melakukan pendebitan dan
pengkreditan akun. Teknologi Blockchain menggantikan kebutuhan entitas terpusat ini dengan
komputer terdistribusi (miner) yang dapat memverifikasi transaksi secara independen, tetapi
juga bekerja sama untuk membentuk konsensus / kesepakatan tentang riwayat / status transaksi
yang terbaru di atas blockchain.

Inovasi Blockchain memungkinkan pembuatan banyak aset digital baru

Sejak adanya teknologi blockchain yang menjadi solusi masalah double-spending, banyak aset
digital baru yang bermunculan di atas blockchain. Contohnya adalah Bitcoin, Ethereum, dan
lainnya.

Masing-masing aset ini dapat diperdagangkan & ditransaksikan secara global dan 24/7. Nilai
tukar setiap aset ini ditentukan oleh penawaran (supply) & permintaan (demand) para pelaku
pasar perdagangan.

Mari kita bahas beberapa tipe aset digital lebih lanjut:

Tipe-tipe cryptocurrency
Terdapat banyak crypto yang beredar di pasar, seperti Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Tether,
dan lain sebagainya. Namun secara garis besar, terdapat dua tipe crypto, yaitu native coin dan
token.

Native coin
Native coin dapat ditambang layaknya komoditas logam

Native coin adalah aset digital / coin yang memang dibuat bersamaan dengan penciptaan suatu
blockchain itu sendiri. Sebagai contoh, Bitcoin (BTC) adalah native coin yang beredar di
atas blockchain Bitcoin, dan Ether (ETH) adalah native coin di atas blockchain Ethereum.

Pada umumnya, untuk menambah jumlah native coin yang beredar, native coin tersebut perlu
di”tambang” (mining) layaknya komoditas logam. Dalam dunia crypto, mining adalah kegiatan
memvalidasi, memproses dan mengamankan transaksi secara terdesentralisasi. “Penambang”
yang berhasil melakukan proses tersebut akan memperoleh reward berupa native coin dari sistem
blockchain tersebut. Miner blockchain bitcoin akan mendapat BTC, dan miner blockchain
Ethereum akan mendapat ETH.

Nilai dari suatu coin di pasar ditentukan sepenuhnya oleh supply dan demand. Bila orang yang
menggunakannya (misalnya untuk investasi atau alat pertukaran nilai) lebih banyak daripada
ketersediaan di pasar, maka nilainya akan naik.

Sebaliknya, bila penjualan coin tersebut lebih banyak daripada pembeli, maka nilainya akan
turun.

Semua transaksi di atas blockchain membutuhkan native coin sebagai fee yang dibayarkan
kepada miner. Misalnya, jika anda ingin mengirim BTC di atas blockchain bitcoin, anda harus
membayar fee dalam BTC kepada miner. Jika anda bertransaksi di atas blockchain Ethereum,
anda harus membayar ETH kepada miner.

Token
Token layaknya surat berharga di dunia digital

Di dunia crypto, terdapat beberapa blockchain tertentu yang mengizinkan programmer /


developer untuk menciptakan aplikasi (smart contract) dan aset digital baru (token) di atas
blockchain tersebut. Salah satu blockchain paling popular untuk mengembangkan aplikasi dan
token adalah Ethereum.

Token adalah crypto yang diterbitkan dengan “menumpang” sebagai sebuah project di platform
blockchain lain (contohnya Ethereum). Token diterbitkan dengan tujuan tertentu dan jumlahnya
bisa diatur oleh pengembang token tersebut.

Token bisa menjadi bentuk digital dari surat berharga, representasi saham (security token), atau
dipakai untuk memberikan akses ke suatu fungsi (utility token) bagaikan pulsa selular yang
digunakan untuk bertelepon .

Salah satu bentuk pengaplikasian token adalah penerbitan stablecoin. Stablecoin diterbitkan
sebagai bentuk representasi digital dari suatu aset asli yang menjadi backingnya. Aset asli
tersebut disimpan oleh pihak pengembang.

Contoh2 dari stablecoin adalah :

 Rupiah Token (IDRT) – stablecoin yang bernilai 1 Rupiah.


 Tether (USDT) / USD Coin (USDC) – **** stablecoin bernilai 1 US Dolar.
 Digix (DGX) – stablecoin bernilai 1 gram emas.

Author

Anda mungkin juga menyukai