Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KEUANGAN

KELAS E-BLENDED LEARNING


PENYAJI

INVESTASI CRYPTOCURRENCY BERBASIS KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
FAISHAL ARIFIN 6032201091
TRY HATMOKO 6032201096
DADIN 6032201144
REDA AGUNG ABRIANTO 6032201191

PERTEMUAN KELIMA RISK AND RETURN


MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI
FAKULTAS DESAIN KREATIF DAN BISNIS DIGITAL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2020

1|Page
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

1. Pendahuluan
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang dipakai untuk bertransaksi virtual dalam
jaringan internet. Sandi-sandi rahasia yang cukup rumit berfungsi melindungi dan menjaga
keamanan mata uang digital ini. Kata “cryptocurrency” berasal dari gabungan dua kata, yaitu
“cryptography” yang mempunyai arti kode rahasia, dan “currency” yang berarti mata uang. Konsep
kriptografi sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Perang Dunia II. Ketika itu, Jerman memakai
kriptografi guna mengirimkan kode-kode rahasia agar tidak mudah terbaca oleh pihak lawan.
Berbeda dengan mata uang konvensional yang bersifat terpusat, mata uang digital justru bersifat
desentralisasi. Tidak ada pihak yang hadir dan berperan sebagai perantara dalam suatu transaksi.
Pembayaran dengan mata uang digital berlangsung dari pengirim ke penerima atau peer-to-peer.
Namun, seluruh transaksi yang dilakukan tersebut tetap dicatat dan dipantau dalam sistem jaringan
cryptocurrency. Penambang cryptocurrency adalah mencatat transaksi ini dan memperoleh komisi
berupa uang digital yang bisa dipakai. Jenis Cryptocurrency yang Beredar Meski crpytocurrency
sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an, baru sekitar 10 tahun terakhir dikenal masyarakat
global. Beberapa jenis cryptocurrency yang sering digunakan antara lain Litecoin, Ethereum,
Monero, Ripple, dan tentu saja Bitcoin. Saat ini ada lebih dari 1.000 cryptocurrency yang beredar
di seluruh dunia.
Namun, Bitcoin termasuk dalam daftar teratas mata uang digital yang paling banyak
digunakan. Sang pencipta, Satoshi Nakamoto, hanya menciptakan bitcoin hingga 21 juta koin
sesuai protokol yang sudah disepakati. Para ahli memperkirakan, jumlah tersebut tidak akan habis
ditambang sampai tahun 2140. Kamu bisa melakukan transaksi bitcoin melalui perangkat komputer
saja, tanpa melalui bank atau lembaga keuangan. Lebih lanjut, ada sistem blockchain yang
membuat transaksi mata uang digital ini berlangsung aman. Blockchain menyerupai buku besar
yang melakukan pencatatan pada setiap aktivitas transaksi dalam sistem yang bekerja secara
desentralisasi, valid, dan minim kesalahan. Skema ini memunculkan penilaian bahwa transaksi
mata uang digital lebih mudah, aman, dan praktis daripada sistem perbankan konvensional. Meski
crpytocurrency sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an, baru sekitar 10 tahun terakhir dikenal
masyarakat global. Beberapa jenis cryptocurrency yang sering digunakan antara lain Litecoin,
Ethereum, Monero, Ripple, dan tentu saja Bitcoin. Saat ini ada lebih dari 1.000 cryptocurrency
yang beredar di seluruh dunia. Namun, Bitcoin termasuk dalam daftar teratas mata uang digital
yang paling banyak digunakan. Sang pencipta, Satoshi Nakamoto, hanya menciptakan bitcoin
hingga 21 juta koin sesuai protokol yang sudah disepakati. Para ahli memperkirakan, jumlah
tersebut tidak akan habis ditambang sampai tahun 2140. Kamu bisa melakukan transaksi bitcoin
melalui perangkat komputer saja, tanpa melalui bank atau lembaga keuangan. Lebih lanjut, ada
sistem blockchain yang membuat transaksi mata uang digital ini berlangsung aman. Blockchain
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

menyerupai buku besar yang melakukan pencatatan pada setiap aktivitas transaksi dalam sistem
yang bekerja secara desentralisasi, valid, dan minim kesalahan. Skema ini memunculkan penilaian
bahwa transaksi mata uang digital lebih mudah, aman, dan praktis daripada sistem perbankan
konvensional. Untuk berinvestasi terkait Cryptocurrency ada Kelebihan dan kekuranganya. Untuk
kelebihannya sendiri yaitu :
• Potensi kenaikan harga tinggi di masa mendatang.
• Teknologi blockchain membuat proses pembayaran mata uang digital berlangsung
cepat, aman, dan mudah. Bitcoin, ether, dan mayoritas mata uang kripto lain
menggunakan teknologi blockchain tanpa melibatkan pihak ketiga yakni perbankan.
Dengan demikian, tidak ada aturan-aturan yang berpotensi menghambat proses
payment.
• Misalnya ketika melakukan transfer ke luar negeri, maka prosesnya tidak perlu
menunggu hari kerja, tapi cukup dengan hitungan jam bahkan menit. Hal tersebut
bisa semudah dan secepat itu karena pada prinsipnya, tujuan awal penciptaan mata
uang kripto adalah untuk menghilangkan hambatan-hambatan di dunia keuangan.
Meskipun saat ini, berbagai startup mulai melirik menerbitkan mata uang kripto
sebagai sarana crowd funding melalui ICO.
• Menghindari pemalsuan uang karena sistem blockchain tidak memungkinkan mata
uang sama melakukan dua transaksi berbeda. Salah satu problem dari penggunaan
duit kertas maupun kartu kredit adalah rawan pencurian dan pemalsuan. Secara
teknis di dunia digital, ada istilah “double spend”, yang bermakna dengan
menggunakan uang yang sama, seseorang melakukan transaksi untuk dua hal yang
beda
• Keamanan data pribadi, kamu bisa melakukan transaksi keuangan tanpa perlu
menampilkan identitas asli.
Sedangkan untuk kekurangannya :
• Risiko pelanggaran hukum karena regulasi pemerintah yang melarang keberadaan
cryptocurrency. Masalah utama dan paling pelik yang dihadapi oleh mata uang
digital adalah regulasi. Seandainya semua negara di dunia melarang bitcoin, bisa
dipastikan nilainya akan runtuh dan tak berharga. Kenyataannya tidak seperti yang
ditakutkan, Ini karena beberapa negara sudah mengatur dan mengijinkan
penggunaan mata uang kripto. Bahkan Swedia dikabarkan sebagai negara pertama
yang ikut menerbitkan mata uang kripto-nya sendiri. Saya sendiri melihat beberapa
perusahaan keuangan global enggan menerima bitcoin dan semacamnya karena
takut mengganggu bisnis yang selama ini telah dibangun. Eksekutif dari JP Morgan
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

sampai melarang karyawannya beli bitcoin. Jika permasalahan dengan regulator


sudah usai, nampaknya peningkatan valuasi mata uang kripto tidak akan bisa
dihindari
• Volatilitas tinggi, yaitu kondisi ketika nilai mata uang tiba-tiba mengalami kenaikan
atau penurunan nilai secara drastis dan dalam waktu cepat.
• Sulit memprediksi nilai mata uang di masa depan, sehingga potensi kerugian lebih
besar. Kadang nilai tukar mata uang digital ini juga terlampau tinggi.
• Lupa wallet key atau kunci dompet digital. Berinvestasi dengan cryptocurrency
mengharuskan kamu mempunyai dompet digital. Lupa password atau pin masuk
dompet digital bisa jadi petaka dalam penyimpanan uang digital tersebut.

Selain Bitcoint ada beberapa jenis Kriptocurrency :


a) Ethereum (ETH)
Ethereum awalnya diciptakan untuk sesuatu yang mirip dengan jaringan super
komputer berskala global yang memungkinkan siapa saja untuk membuat aplikasi
tanpa perantara pihak ketiga dalam dunia financial. Ethereum sempat mengalami
serangan parah pada tahun 2016, hingga dipecah menjadi Ethereum (ETH) dan
Ethereum Classic (ETC). Namun demikian, Ethereum tetap memegang posisi
puncak dalam jajaran mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar sebesar $14.623
miliar dan harga $139.27 per token.
b) Ripple (XRP)
Ripple dirancang sebagai jaringan transaksi terpusat untuk digunakan oleh system
perbankan dalam melakukan transaksi. Mata uang dalam jaringannya bersimbol
XRP. Jadi, uang konvensional akan dikonversi terlebih dahulu menjadi XRP untuk
dikirim melalui jaringan Ripple, kemudian dikonversi kembali menjadi uang
konvensional ketika ditarik tunai. Saat ini, XRP memiliki kapitalisasi pasar sebesar
$12.609 miliar dengan nilai $0.305 per token.
c) EOS
Nah EOS ini termasuk pendatang baru dalam daftar mata uang kripto yang
diluncurkan pada Juni 2018. EOS dirancang berdasarkan model Ethereum, jadi
sama-sama menawarkan platform tempat para developer mengembangkan aplikasi
terdesentralisasi. Saat ini, kapitalisasinya bernilai total $3.261 miliar dengan harga
$3.60 per token
d) Litecoin
Litecoin dibuat berdasarkan model Bitcoin sebagai mata uang kripto peer to peer,
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

bahkan dijuluki juga sebagai adiknya Bitcoin. Namun, Litecoin menawarkan


kecepatan transaksi lebih unggul serta batas total token lebih tinggi. Saat ini,
Litecoin menempati posisi mata uang kripto terbesar kelima di dunia dengan
kapitalisasi pasar sebesar $2.743 miliar pada harga $45.26 per token.
e) Cyronium
Di tengah lemahnya harga mata uang kripto dunia, Cyronium mata uang kripto asal
Indonesia ini, disebut-sebut mempertahankan stabilitas harganya. Saat ini harganya
ditutup di titik 29,4 juta rupiah. Cyronium adalah uang kripto yang diciptakan oleh
pebisnis asal Bandung, Mardigu Wowiek Prasantyo dan pertama kali dijual ke
publik pada bulan Mei 2018. Cyronium menerbitkan token digital dengan teknologi
blockchain, yang bisa dibeli oleh member dengan harga fluktuatif sehingga para
member bisa mengambil keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual tersebut.
f) Tether (USDT)
Tether adalah mata uang kripto yang nilainya dirancang untuk mencerminkan Dolar
AS, sehingga diharapkan dapat menjadi mata uang kripto bernilai stabil layaknya
sebuah Dolar Digital. Namun realitanya, nilai Tether terhadap Dolar AS tetap
berfluktuasi disebabkan berbagai faktor. Saat ini, Tether memiliki kapitalisasi pasar
sebesar $2.045 miliar dengan harga $1.01 per token.
g) Monero (XMR)
Monero diluncurkan sebagai mata uang terdesentralisasi berbasis open source yang
sempat masuk dalam jajaran 10 mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar,
tetapi sekarang posisinya sangat merosot ke peringkat 13 dengan nilai total $832
Juta. Harganya saat ini setara $9.52 per token.
h) Cardano (ADA)
Cardano diciptakan oleh salah satu co founder Ethereum, Charles Hoskinson.
Hasilnya? Ia sukses memangkas waktu proses pembayaran internasional dari
beberapa hari hingga beberapa detik saja lho! Kini, Cardano termasuk salah satu
mata uang kripto paling populer dengan kapitalisasi $1.118 miliar dan harga $0.04
per token.
i) Ana Coin
Berikutnya, mata uang kripto dari Indonesia lagi yaitu ANA Coin (ANA). ANA
dibangun di atas jaringan Blockchain Ethereum berbasis ERC20 yang diluncurkan
pada 6 Juni 2018. Total suplainya sudah lebih dari 200 juta dolar AS. Sebagai salah
satu mata uang kripto paling populer, volume perdagangannya sangat tinggi dan tak
kalah dari Bitcoin.
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

j) Agri Coin
Masih dari Indonesia, mata uang kripto AgriCoin (AGCMN) berbasis peer to peer
yang digunakan khusus dalam bisnis terkait pertanian seperti namanya. Nah tujuan
dibuatnya mata uang kripto ini untuk memenuhi kebutuhan langsung dari kelompok
peminjam dari awal, distribusi, hingga penjualan di pasar agricultural. Total suplai
mata uang ini mencapai 50 juta dolar AS per token.menulis bahwa suatu investasi
dapat didefinisikan sebagai komitmen dana pada satu atau beberapa aset yang
akan dipegang selama beberapa waktu mendatang.
Dan masih banyak lagi jenis Cryptocurrency yang ada di dunia digital sekarang. Tidak ada hanya
saham yang ada sebutan saham gorengan, Untuk Cryptocurrency pun ada.

2. Polemik Antara Regulasi Pemerintah dan Virtual Currency


Beberapa fenomena yang kemudian memperlihatkan adanya perkembangan teknologi yang
sangat cepat dan meningkatnya kepercayaan dari masyarakat akan e-commerce ini yang mulai
terbangun. Adanya transaksi perdagangan online yang mulai digemari ini tidak menutup pula
naiknya tuntutan akan penggunaan alat-alat pembayaran yang bersifat online pula. Dari media
transfer lewat ATM, e-banking, hingga maraknya penggunaan uang elektronik yang memunculkan
teknologi baru juga yang berupa e-wallet, sejenis dompet virtual berupa akun untuk menyimpan
uang elektronik. Kemudian bertransaksi inilah yang membuat pengguna semakin dimanjakan dan
memprioritaskan kemudahan serta tergiur akan godaan promo berupa diskon maupun kebijakan
tanpa biaya administrasi dari penyedia layanan uang elektronik. Transaksi menjadi meluas hingga
lintas benua, membuat pilihan uang elektronik pun menjadi semakin beragam tidak hanya berkisar
uang elektronik yang berasal dari penyedia lokal Indonesia. Lebih mendalam mengenai uang
elektronik kita akan semakin paham dengan istilah virtual currency. Namun apakah virtual
currency itu, mengutip dari situs https://www.dewaweb.com/bitcoin-mata-uang-digital-
cryptocurrency/,cryptocurrency menggunakan teknologi yang didesentralisasikan agar pengguna
dapat melakukan pembayaran dengan aman dan menyimpan uang tanpa harus menggunakan nama
mereka atau melalui bank. Mereka didistribusikan melalui sebuah buku besar publik (public
ledgers). Public ledgers adalah tempat penyimpanan semua transaksi yang dikonfirmasi sejak
dimulainya pembuatan cryptocurrency.

Identitas pemilik coins akan dienkripsi dan sistem akan menggunakan teknik
cryptocurrency lainnya untuk memastikan legitimasi pencatatan. Buku besar memastikan bahwa
dompet digital yang sesuai dapat menghitung saldo yang bisa digunakan secara akurat. Selain itu,
transaksi baru dapat diperiksa untuk memastikan bahwa setiap transaksi hanya menggunakan koin
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

yang saat ini dimiliki oleh penggunanya. Bitcoin, salah satu cryptocurrency, menyebut buku besar
ini dengan istilah blockchain. Selain Bitcoin, muncul pula beberapa jenis cryptocurrency lainnya,
seperti Ethereum, Doge, Ripple, dan lain-lain. Untuk mengenal jenis mata uang tersebut, dan
membantu Anda menentukan pilihan ingin berinvestasi pada cryptocurrency. Lebih lanjut
mengenai cryptocurrency ini, bahwa saat alat transaksi ini diperlukan untuk transaksi pembayaran
di dunia maya maka akan akan kecenderungan untuk pengguna untuk menyimpannya dalam sebuat
e-wallet yang disesuaikan dengan jenis cryptocurrency apa yang digunakan. Kecenderungan
menyimpan ini mengubah dan membuat cryptocurrency ini menjadi seolah-olah menjadi sebuah
aset dan kita lebih kenal namanya menjadi digital asset. Polemik sekarang ini mengenai
penggunaan cryptocurrency diklaim beberapa pihak hanya sebagai alat transaksi elektronik. Namun
pemberitaan yang heboh sekarang ini memunculkan penasaran yang tinggi bagi masyarakat. Secara
kita ketahui, masyarakat Indonesia kita bisa bilang mudah “latah” akan suatu fenomena. Saat
barang itu menjadi perbincangan yang luar biasa di media maka akan muncul beberapa pihak yang
tidak bertanggung jawab untuk dapat mengambil kesempatan akan kejadian tersebut. Kita bisa
kembali ke maraknya dulu mengenai tanaman gelombang cinta, dengan taksiran harga yang sangat
tinggi untuk diperjualbelikan. Namun maraknya itu tidak lebih dari satu periode tahun, berlanjut
dengan munculnya harga batu akik yang tiba-tiba melejit, dan masyarakat seakan terhipnotis untuk
memilikinya untuk menjadi aset. Dan hal itu juga tidak bertahan lama dan berganti lagi sesuai
dengan fenomena pasar saat ini.

Mengenai cryptocurrency, contohnya bitcoin secara kepemilikan pusatnya tidak ada yang
memilikinya. Tidak ada negara satupun yang mengatur keberadaan aset ini. Lebih lanjut mengenai
nilai interinstiknya bahwa cryptocurrency dianggap menjadi suatu mata uang karena adanya
idealism dan kepercayaan akan penggunaan mata uang ini, berbeda dengan mata uang kertas resmi
yang secara hukum diatur oleh Bank Sentral dan wajib dipakai serta legal untuk transaksi. Yang
paling mengkhawatirkan adalah kemungkinan menjadikannya sarana pencucian uang. Karena
identitas pemilik dan penerima dapat dirahasiakan. Hal itu akan menimbulkan tindakan korupsi
yang otoritas pemerintah sulit melacaknya. Pembekuan aset ini pun juga sulit dilakukan. Kembali
kepada hakekat suatu negara, bahwa negara mempunyai kewajiban untuk melindungi warga
negaranya. Menjamin keadilan dan keamanan dalam bertransaksi di sebuah negara. Tidak ada
satupun warga negara terkecuali negara yang dapat memonopoli sistem keuangan. Bayangkan jika
sistem keuangan dipegang oleh individu, hakekat negara pun dipertanyakan. Hal itu juga akan
secara langsung berpengaruh dengan tindakan hukum perpajakan. Bayangkan jika terdapat Wajib
Pajak yang tersangkut pidana perpajakan atau penghindaran pajak maka institusi Direktorat
Jenderal Pajak akan kesulitan membekukan aset bersangkutan karena otoritas Bank Indonesia tidak
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

mempunyai kewenangan. Sehingga saya pribadi pun yakin apa yang diutarakan Menteri Keuangan
Republik Indonesia (Sri Mulyani) sangat beralasan dan mempunyai dasar hukum yang jelas. Beliau
selalu menekankan bahwa alat transaksi dan pembayaran, mata uang yang diakui oleh negara
adalah rupiah . Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang
mata uang Bab I Pasal 1 yang berbunyi ;

Ayat 1 : “Mata Uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Rupiah.”

Ayat 2 : “Uang adalah alat pembayaran yang sah.”

Ayat 3 : “Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.”

Sudah jelas bahwa negara melalui Bank Indonesia yaitu bank sentral Republik Indonesia
yang berhak dan berwenang mengatur perekonomian secara moneter di Indonesia. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik pada Bab II tentang asas dan tujuan;

Pasal 3 yang berbunyi,”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan


berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan memilih
teknologi atau netral teknologi.”

Pasal 4 yang berbunyi,”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan


dengan tujuan untuk:
a. mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;
c. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
d. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang untuk memajukan pemikiran dan
kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal
mungkin dan bertanggung jawab; dan
e. memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara
Teknologi Informasi.”
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

Sehingga sudah jelas faktor proteksi dan keamanan inilah yang menjadi tujuan dan
keharusan suatu negara untuk menjaminnya. Sebagai masyarakat kita seharusnya bisa lebih bijak
dan menyadari, seperti kata pepatah lama “dimana bumi dipijak, maka di situ langit dijunjung”.
Tiap-tiap warga negara memiliki hak nya masing-masing dan perlu diingat bahwa setiap hak dalam
satu individu terkait dengan hak individu yang lain dan negara berkewajiban untuk melindunginya.
(*)

Sedangkan Bank Indonesia menegaskan bahwa virtual currency termasuk bitcoin tidak
diakui sebagai alat pembayaran yang sah, sehingga dilarang digunakan sebagai alat pembayaran di
Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 7 tahun 2011 tentang
Mata Uang yang menyatakan bahwa mata uang adalah uang yang dikeluarkan oleh Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran, atau
kewajiban lain yang harus dipenuhi dengan uang, atau transaksi keuangan lainnya yang dilakukan
di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib menggunakan Rupiah.

Pemilikan virtual currency sangat berisiko dan sarat akan spekulasi karena tidak ada otoritas
yang bertanggung jawab, tidak terdapat administrator resmi, tidak terdapat underlying asset yang
mendasari harga virtual currency serta nilai perdagangan sangat fluktuatif sehingga rentan terhadap
risiko penggelembungan (bubble) serta rawan digunakan sebagai sarana pencucian uang dan
pendanaan terorisme, sehingga dapat mempengaruhi kestabilan sistem keuangan dan merugikan
masyarakat. Oleh karena itu, Bank Indonesia memperingatkan kepada seluruh pihak agar tidak
menjual, membeli atau memperdagangkan virtual currency.

Bank Indonesia menegaskan bahwa sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia
melarang seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran (prinsipal, penyelenggara switching,
penyelenggara kliring, penyelenggara penyelesaian akhir, penerbit, acquirer, payment gateway,
penyelenggara dompet elektronik, penyelenggara transfer dana) dan penyelenggara Teknologi
Finansial di Indonesia baik Bank dan Lembaga Selain Bank untuk memproses transaksi
pembayaran dengan virtual currency, sebagaimana diatur dalam PBI 18/40/PBI/2016 tentang
Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran dan dalam PBI 19/12/PBI/2017 tentang
Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Bank Indonesia sebagai otoritas di bidang Moneter,
Stabilitas Sistem Keuangan dan Sistem Pembayaran senantiasa berkomitmen menjaga stabilitas
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

sistem keuangan, perlindungan konsumen dan mencegah praktik-praktik pencucian uang dan
pendanaan terorisme.

Bank Indonesia (BI) berupaya berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan instansi lainnya untuk memperluas
jangkauan larangan transaksi dengan bitcoin atau mata uang digital (cryptocurrency) lainnya di
Indonesia. Akan tetapi kenyataannya keberadaan mata uang virtual, seperti halnya bitcoin cs di
Indonesia memang sudah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditas (Bappebti). Akan tetapi, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap
melarang penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran di Tanah Air. Duit digital ini juga
bukan merupakan produk industri keuangan
Adapun empat peraturan Bappebti yang melegalkan perdagangan komoditas digital aset
kripto dan emas digital, antara lain:
 Peraturan Bappebti No. 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik
Komoditi di Bursa Berjangka
 Peraturan Bappebti No. 3 Tahun 2019 tentang Komoditi yang Dapat Dijadikan
Subjek Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak Derivatif
Lainnya yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka
 Peraturan Bappebti No. 4 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan
Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka dan
 Peraturan Bappebti No. 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan
Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.
Penerbitan empat aturan tersebut merupakan tindak lanjut Peraturan Menteri Perdagangan
(Permendag) No. 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan
Berjangka Aset Kripto dan Permendag No. 119 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum
Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka. Bank Indonesia (BI) mengaku hanya
bisa mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan virtual currency.
Alasannya, bank sentral hanya melarang penggunaan virtual currency sebagai alat pembayaran.
Akan tetapi Kepala Pusat Program Transformasi BI Onny Widjanarko mengaku masih
kebingungan dalam mengkategorisasikan virtual currency, apakah itu bentuk mata uang,
komoditas, atau aset. Hal ini, masih perlu koordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya.
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

Mengutip dari investor.id Direktur E-Business Ditjen Aplikasi dan Informatika Azhar Hasyim
mengatakan, pihaknya pernah diajak berdiskusi oleh BI terkait Bitcoin. Apabila BI mengkaji dari
sisi konten dan definisi Bitcoin, Kemkominfo hanya meneliti penggunaan Bitcoin dari sisi sistem
eletroniknya. “Lembaga yang berhak melarang atau tidak melarang transaksi Bitcoin itu adalah BI
sesuai dengan regulasinya. Kalau kami lebih mengkaji sistem elektronik dalam transaksi Bitcoin,”
jelas dia kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu. Azhar menjelaskan, segala aturan
tentang sistem elektronik akan merujuk kepada Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE) serta Peraturan Pemerintah (PP) No 82/2012 tentang Penyelenggara Sistem
Transaksi Elektronik (PSTE). Pemerintah juga berencana mengesahkan Rancangan Peraturan
Menteri (RPM) tentang Tata Cara Pendaftaran PSTE. Beleid tersebut sudah diuji publik sejak akhir
2013. Beleid ini merupakan bagian dari PP PSTE yang bertujuan untuk memberikan jaminan
keamanan dalam setiap transaksi yang menggunakan sistem elektronik. Peraturan tersebut bakal
memastikan perusahaan apa saja yang diwajibkan untuk melakukan pendaftaran sebagai syarat
melakukan transaksi elektronik.

4. KESIMPULAN

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang dilakukan berbasis jaringan internet,
digunakan pihak-pihak tertentu dengan identitas terjamin kerahasiaannya dalam perlindungan
sistem blockchain yang sudah terbukti. Namun, hal itu tidak membuat cryptocurrency minim
risiko. Tanpa peraturan yang menjadi payung hukum, transaksi sama uang digital ini berisiko
tinggi. Belum lagi masalah fluktuasi nilai uang digital yang belum stabil, sehingga naik turun nilai
mata uang begitu cepat
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

DAFTAR PUSTAKA
Van horne, Fundamental Financial Management 13th Edition. Standford University

Enhard, Brigham. 2011. Financial Management Theory and Practice 13ed. South Western
Cengage Learning

Cermati.com.inilah 7 Mantul transaksi jual beli bitcoin sudah legal di indonesia, diakses tanggal
20 Oktober 2020 dari , https://www.cermati.com/artikel/mantul-transaksi-jual-beli-bitcoin-
sudah-legal-di-indonesia

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20180115161532-37-1533/bi-kami-hanya-larang-bitcoin-
sebagai-alat-pembayaran diakses tanggal 20 Oktober 2020

https://cyberthreat.id/read/7624/Mau-Investasi-Cryptocurrency-Ini-13-Perusahaan-yang-Diakui-di-
Indonesia diakses tanggal 20 Oktober 2020
https://diskartes.com/2018/03/untung-investasi-cryptocurrency/ diakses tanggal 20 Oktober 2020

https://investor.id/archive/situs-bitcoin-wajib-mendaftar-ke-kominfo diakses tanggal 20 Oktober


2020

https://katadata.co.id/yuliawati/digital/5e9a55237c14c/pemerintah-terbitkan-aturan-perdagangan-
mata-uang-kripto diakses tanggal 20 Oktober 2020

https://www.pajak.go.id/id/artikel/polemik-antara-regulasi-pemerintah-dan-virtual-currency diakses
tanggal 20 Oktober 2020

https://www.techfor.id/jenis-jenis-mata-uang-kripto-di-dunia/ diakses tanggal 20 Oktober 2020

https://tirto.id/bi-ajak-ojk-bappebti-perluas-jangkauan-larangan-transaksi-bitcoin-cDix diakses
tanggal 20 Oktober 2020
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI – ITS
MANAJEMEN KEUANGAN

www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/sp_200418.aspx diakses tanggal 20 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai