Anda di halaman 1dari 3

EXECUTIVE SUMMARY

Tunggakan akan selalu menarik untuk dibahas selama Maturity Level


dalam penanganannya masih belum mencapai tingkat yang diharapkan.
Tunggakan erat kaitannya dengan cashflow, yang menandakan tentang kesehatan
keungan sebuah perusahaan. Cashflow yang macet atau kurang lancar dari sisi
penerimaan tentunya bisa mempengaruhi kinerja keuangan perusaahaan secara
umumnya. Di PT PLN (Persero) ULP Kandangan sendiri, tunggakan Kogol 0 di
atas 1 lembar perlu terus ditingkatkan untuk mempercepat Cash In. Tunggakan
Kogol 0 di atas 1 lembar di PT PLN (Persero) ULP Kandangan saat ini rata-rata
selesai di tanggal 13 setiap bulannya. Peluang untuk perbaikan masih terbuka
dengan menambah keefektifan dalam proses penagihan oleh Petugas Tusbung
dan Billman, serta secara berkelanjutan melakukan sosialisasi baik ke
masyarakat langsung, tokoh masyakarat maupun Pemerintah Daerah. Harapan
kedepan tentunya adalah tunggakan bisa diselesaikan di bulan berjalan.
Untuk meningkatkan keefektifan dalam proses penagihan, PT PLN
(Persero) ULP Kandangan membuat sebuah aplikasi yang salah satu fungsinya
adalah mengorganisir Work Orders (WO) yang dijalankan oleh Petugas Billman
dalam hal penyampaian Invoice (rekening berjalan) di awal bulan. Aplikasi yang
dinamakan Pika ini telah dijalankan sejak Oktober silam dan telah membantu
petugas dalam mengkategorikan pelanggan sesuai dengan kendala yang mereka
hadapi dalam melakukan pembayaran tagihan.
Selain itu, dari sisi tata pelayanan pelanggan, terutama pada soft skill
petugas Billman dan Tusbung dalam menghadapi pelanggan secara langsung, PT
PLN (Persero) ULP Kandangan telah bekerja sama dengan PT. BNI Cabang
Barabai dalam Sharing Tata Kelola Pelayanan Pelanggan. Diharapkan dalam
hal pencapaian invoice, petugas Billman sekaligus menyampaikan dengan baik
sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan tentang budaya bayar listrik di awal
waktu.
Dari sisi management sendiri, Manager ULP bersama Supervisor
Pelayanan Pelanggan dan Administrasi aktif melakukan sosialisasi melalui
Pemerintah Daerah baik di tingkat Bupati hingga di tingkat camat. Penduduk
Kandangan sendiri yang sangat agamis, dirasa perlu melibatkan peran para
ulama dalam hal penyampaian budaya bayar listrik di awal waktu kepada seluruh
golongan masyarakat.
Pengaplikasian Aplikasi Pika serta program penanganan tunggakan
lainnya berdampak pada percepatan Cash In dari sisi tunggakan di PT. PLN
(Peresero) ULP Kandangan di mana rekening sebesar Rp 2,9 miliar bulan
Oktober bisa selesai ditagihkan pada tanggal 7, dan rupiah sebesar Rp 3 Miliar
bulan November selesai ditagihkan pada tanggal 5. Penerapan aplikasi Pika juga
membantu pembuatan database pelanggan susah tagih. Dengan adanya database
tersebut, di bulan November untuk 206 pelanggan susah tagih dilakukan
penagihan lebih awal. Hasilnya adalah 169 pelanggan atau senilai Rp.
63.666.516 dari daftar pelanggan susah tagih melakukan pembayaran lebih awal.
Sisanya 15 pelanggan berjanji bayar lebih awal, dan 22 pelanggan sisanya masih
menerapkan budaya bayar listrik di akhir bulan. Tentunya sisa pelanggan
tersebut akan menjadi prioritas penanganan ke depannya. Selain aplikasi Pika,
adanya pengaruh alim ulama didalam penurunan lembar tunggakan berulang.
Hal ini terlihat di empat kecamatan di kabupaten Hulu Sungai Selatan: secara
lembar tunggakan di kecamatan Kandangan Kota penurunan 49.916% ( 106
Lembar/bln), Padang Batung penurunan 56.136% ( 31 Lembar/bln), Simpur
penurunan 48.529% ( 13 Lembar/bln), Telaga Langsat penurunan 28.662% ( 13
Lembar/bln). Sedangkan secara rupiah di kecamatan Kandangan Kota
penurunan 37.743% ( Rp. 10.450.065/bln), Padang Batung penurunan 40.892% (
Rp. 2.173.991/bln), Simpur penurunan 26.730% ( Rp. 669.314/bln), Telaga
Langsat penurunan 9.442% ( Rp. 255.046/bln).
Harapannya program-program yang dijalankan akan terus menimbulkan
budaya bayar listrik di awal waktu dan ke depannya tidak ada lagi tunggakan di
atas 1 lembar di ULP Kandangan.

Kata Kunci : Aplikasi Pika, Sosialisasi, Percepatan Cash In

Anda mungkin juga menyukai