PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
di tahun 2016 sebanyak 83.723 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki
sebanyak 41.505 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 42.218 jiwa, dengan
TABEL 1.
JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR KECAMATAN KEDUNGADEM
TAHUN 2016-2021.
Berdasarkan data pada Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah kendaraan
1
2
mengalami peningkatan dan pada tahun 2019 sampai tahun 2021 mengalami
penurunan.
belit dan membutuhkan waktu pelayanan yang lama karena beban antrian pada
Kantor Bersama SAMSAT menjadi padat. Selain itu, Kantor Bersama SAMSAT
berada di Kabupaten, hal ini menjadi salah satu permasalahan yang menyebabkan
menuju Kantor Bersama SAMSAT Bojonegoro dari 3 (tiga) alternatif jalan dapat
TABEL 2.
JARAK KECAMATAN KEDUNGADEM MENUJU KANTOR
BERSAMA SAMSAT BOJONEGORO.
sama cukup jauhnya. Karena jarak yang cukup jauh dan untuk mempersingkat
waktu, masyarakat cenderung memilih untuk menggunakan biro jasa yang biasa
dikenal dengan istilah calo yang akan mendorong menjamurnya Korupsi Kolusi
3
Kedungadem tidak sesuai berdasarkan Surat Edaran Bersama Direktur Lalu Lintas
Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur,
Kepala PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur Nomor SE/07/VII/2008,
(POLRI), 2 (dua) pegawai Dinas Pendapatan, hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan Bapak Abdul Aziz selaku petugas SAMSAT Payment Point dari
ada terkadang belum begitu baik, belum lagi bila jaringan SAMSAT Payment
Point Kedungadem yang terhubung dengan SAMSAT Link sering trobel dan di
Kecamatan Kedungadem sering terjadi gangguan listrik, apalagi bila terjadi hujan
milik Kantor Cabang Bank Jatim Kedungadem kecil dan alirannya hanya di
pajak kendaraan bermotor yang seharusnya lebih cepat menjadi lama. Padahal
ada di pusat Kabupaten, agar penumpukan antrian yang berlebih kepada wajib
pajak tidak terjadi. Disisi lain, layanan SAMSAT Payment Point tersebut
merupakan sebuah kewajiban sebagai warga negara yang baik dan taat peraturan
yang ada.
5
menjadi tuntutan dari masyarakat luas. Dari uraian diatas menjadi sebuah
dari penelitian ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengambil judul
B. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pihak, baik bagi institusi maupun mahasiswa untuk mengetahui dan memahami
Pelayanan Kepada Wajib Pajak (Studi pada SAMSAT Payment Point Kecamatan
Kedungadem).
2. Tujuan Khusus
karya tulis yang nantinya dapat dijadikan sebagai wawasan dan pengetahuan baru.
3. Bagi Mahasiswa
pemecahan masalah;
telah sesuai dengan penerapan dan mengetahui apakah mata kuliah yang telah
akan mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan realita serta
mendapatkan pengalaman;
g. Sebagai bekal untuk mempersiapkan diri terjun ke dalam dunia kerja serta
masyarakat;
mahasiswa; dan
yang ditekuni.
D. Sistematika Pembahasan
sampai dengan bab selanjutnya. Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini
BAB I : PENDAHULUAN
Jawa Timur dan Direktur Operasional PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor
lebih cepat, dan lebih mudah. Selain itu, melalui layanan tersebut diharapkan
wajib pajak.
9
Menerangkan tentang tinjauan teori yang digunakan oleh peneliti yaitu tentang
administrasi manunggal satu atap. Selain itu bab ini juga menjelaskan tentang
Bojonegoro Jawa Timur. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder, sedangkan sumber data terdiri dari informan, peristiwa, dan dokumen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada skripsi ini adalah observasi
teori Miles, Huberman dan Saldana dimana prosesnya adalah data condensation,
yang dikaji terkait dengan fokus penelitian yaitu evaluasi layanan unggulan
BAB V : PENUTUP
untuk masalah yang berkaitan dengan rumusan penelitian yaitu, evaluasi layanan