Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSA ORGANISASI INSTANSI

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOJONEGORO

Oleh : M. fandhy Hakim, S.Sos, M.Si

Diagnosa Organisasi merupakan proses kolaborasi antara anggota organisasi


dan stakeholder untuk mengumpulkan informasi terkait, menganalisis, dan menarik
kesimpulan untuk perencanaan aksi dan intervensi penyelesaian masalah kegiatan
pelayanan instansi. Dalam melakukan diagnosa organisasi, ada dua tahapan yang perlu
dilakukan, yaitu identifikasi permasalahan dan identifikasi solusi. Seseorang perlu
terlebih dahulu untuk menilai kinerja unit organisasi saat ini. Selanjutnya, dalam
menilai kinerja, kita perlu melihat output dan atau outcome yang harus dipenuhi. Data
dan informasi tentang kedua hal ini dapat diperoleh di Renstra, Laporan Kinerja,
observasi, atau narasumber. Di samping itu, juga diperlukan adanya validasi informasi
tersebut dengan observasi dan mendapatkan masukan dari narasumber yang dapat
dipercaya. Namun, informasi tentang kinerja tidak semata-mata diperoleh dari unsur
output organisasi.

Otonomi daerah menempatkan pemerintah daerah harus mampu menunjukkan


peran aktif daerah dalam membiayai dan mengelola serta mengatur pemerintahannya
sendiri, termasuk dalam hal mengatur dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang
berpotensi memberikan pemasukan kas pada pemerintahan daerah. Sumber pendapatan
dari daerah akan berperan sangat penting, sehingga pemerintah daerah harus mampu
mengolah dan menilai sumber-sumber daya dalam pendapatan daerah sehingga dapat
dimanfaatkan dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat
yang ada didaerah tersebut.
Diagnosa organisasi instansi yang akan diangkat kali ini adalah adanya
perubahan sistem setoran retribusi parkir pada Dinas Perhubungan Kabupaten
Bojonegoro. Pada awal diadakannya pengelolaan perparkiran, sistem mekanisme dan
prosedur setoran retribusi parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :

1. Petugas parkir menyetor retribusi parkir kepada Bendahara Seksi Parkir,


Petugas Seksi Parkir, Koordinator Lapangan
2. Koordinator Lapangan mengambil setoran retribusi parkir dari petugas parkir
sesuai jumlah kewajiban setoran dan memberikan bukti setoran
3. Bendahara Pembantu Penerimaan menerima setoran dari Petugas Seksi Parkir
dan memberikan bukti setoran
4. Bendahara Pembantu Penerimaan menyetor hasil penerimaan retribusi parkir
kepada Bendahara Penerimaan
5. Bendahara Penerimaan menyetorkan hasil retribusi ke kas daerah melalui Bank
Pembangunan Daerah Jawa Timur

Namun, hal tersebut dinilai kurang efektif karena alur penyetoran retribusi
parkir yang terlalu rumit. Sistem penyetoran retribusi parkir saat itu masih cenderung
konvensional. Kemudian pada tahun 2021 diresmikanlah Perjanjian Kerja Sama antara
Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro dengan PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur Nomor : 059/1463/412.212/2021 dan Nomor : 060/1520/BJN/PKS/2021
yang mana isi perjanjian tersebut juga didasarkan pada Nota Dinas Bupati Nomor :
551/1307/412.212/2020 Tanggal 2 September 2020 Perihal Permohonan Pembukaan
Rekening Penampungan.

Setelah diterbitkannya Perjanjian Kerja Sama tersebut, sistem


penyetoran retribusi parkir dirombak total. Tujuan diadakannya pembukaan rekening
penampungan ini adalah untuk menyederhanakan sistem dan memangkas alur
penyetoran uang retribusi parkir yang dilakukan oleh petugas parkir. Dengan begitu,
sistem ini akan mempermudah penerimaan ke KAS daerah dan melahirkan sistem yang
lebih efektif dan efisien. Selain itu, hal tersebut juga merupakan kelanjutan dari
program elektronifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus melanjutkan prestasi
pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebagai salah satu pionir pengelolaan pendapatan
asli daerah secara digital.

Dalam menerapakan sistem yang baru, tak sedikit petugas parkir yang masih
bingung dan mengeluhkan keberatan dengan adanya pembaharuan sistem terkait
setoran retribusi parkir yang diterapkan Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro.
Namun, seiring berjalannya waktu dan pembinaan yang terus menerus dilakukan oleh
Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro pada akhirnya juga membuahkan hasil
yang memuaskan. Penerapan sistem baru dapat berjalan lancar, tertib dan teratur
meskipun pada awal penerapannya terdapat beberapa kendala. Karena pada dasarnya,
tujuan utama dari pembukaan rekening penampungan retribusi parkir ini adalah
menciptakan teknis penyetoran dengan sistem baru yang lebih ringan, mudah dan
sederhana.

Anda mungkin juga menyukai