Umum :
Menghitung Potensi Pajak Daerah dari sektor Pajak
Parkir di Kabupaten Cianjur.
Khusus :a.
Mengidentifikasi pencapaian Pendapatan Pajak
Daerah dari sektor Pajak parkir;
b. Mengkaji hasil pencapaian Pajak Parkir;
c. Memberikan rekomendasi untuk akselerasi peningkatan Pendapatan
Pajak Daerah di Kabupaten Cianjur.
Jenis Tenaga
Kualifikasi
Pengalama
Jumla
o
1
2
3
Ahli
Manajer Proyek
Analisis
Koordinato
r
Lapangan
Akademik
S1
3 Tahun
Ekonomi/manajeme 2 Tahun
2 Tahun
n
S1 Informatika
S1
Statistik/
Ekonomi
h
1
Orang
1
Orang
1
Orang
H. Laporan Pelaksanaan.
Selama masa pelaksanaan kegiatan ini pelaksana (pihak ketiga)
menyampaikan laporan kegiatannya dalam 5 (lima) dokumen, yaitu Laporan Akhir.
I. Pembiayaan.
Komponen pembiayaan untuk komponen pelaksanaan adalah sebagai
berikut :
1. Analisa Data Potensi Pajak Parkir;
2. Pendataan Potensi Pajak Parkir Wilayah Kabupaten;
3. Dokumentasi.
J. Penutup.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk menjadi dasar pelaksanaan kegiatan.
Latar Belakang.
Dengan adanya otonomi, daerah dipacu untuk dapat berkreasi mencari sumber
penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Dari
berbagai alternative sumber sumber penerimaan yang mungkin dipungut oleh daerah,
Pajak Daerah menjadi salah satu sumber penerimaan yang berasal dari dalam daerah dan
dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing Daerah.
Pemberian kewenangan kepada Daerah untuk memungut pajak daerah telah
mengakibatkan pemungutan berbagai jenis pajak daerah yang berkaitan dengan berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Peranan Pajak Daerah menjadi lebih penting lagi di era
otonomi daerah ini karena Pemerintah Daerah diharapkan dapat mengelola rumah
tangganya sendiri dengan bertumpu kepada sumber utama penerimaan yang berasal dari
daerahnya sendiri untuk meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat.
Posisi Pajak Daerah yang sangat strategis dalam struktur keuangan daerah,
menuntut daerah untuk mengoptimalisasi Pajak Daerah-nya setiap tahun, salah satu hal
yang dapat dilakukan adalah perlunya diketahui secara jelas dan pasti potensi potensi yang
terdapat di daerah, baik yang bersumber dari yang telah ada dan terdaftar (intensifikasi)
atau potensi baru yang layak digali menjadi potensi Pajak Daerah (ekstensifikasi) yang
menjadi kewenangan daerah.
Masih belum tergalinya potensi pendapatan daerah dari pajak pada umumnya
disebabkan oleh banyak faktor, antara lain belum teridentifikasinya potensi wajib pajak,
kepatuhan wajib pajak yang relative rendah, lemahnya system hukum dan administrasi
pendapatan daerah, kelemahan aparatur, kelemahan administrasi, dan kesadaran wajib
pajak yang masih rendah. Untuk menanggulangi kekurangan tersebut sehingga
penerimaan pendapatan daerah bisa meningkat perlu dilakukan pembenahan administrasi
seperti perbaikan data base, perluasan basis, intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pajak,
serta peningkatan kualitas aparatur.
Kabupaten Cianjur, sebagai daerah yang telah memiliki hak otonomi juga harus dapat
berkreasi dalam mencari sumber penerimaan yang dapat membiayai pengeluaran
pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan.
Pembangunan merupakan proses perubahan sebagai usaha mencapai suatu kemajuan
termasuk bagi pembangunan di suatu daerah. Kabupaten Cianjur jika dilihat dari letaknya
cukup strategis karena merupakan kota penghubung antara Ibu Kota Jakarta dan Ibu Kota
Provinsi Jawa Barat.
Hal ini mendorong sektor jasa berkembang di Kabupaten Cianjur terutama sektor
Pariwisata khususnya bidang hiburan. Jasa hiburan merupakan sektor yang sangat
diharapkan menjadi penyumbang pendapatan dalam pembangunan daerah di Kabupaten
Cianjur. Dengan berkembangnya sektor jasa hiburan akan menjadikan sebagai sumber
pendapatan daerah dari sektor Pajak Hiburan.
Sebagai salah satu sub sektor Pajak Daerah, pajak hiburan diharapkan mampu
berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah. Dari realisasi Pajak Daerah tahun
2013 sebesar Rp. 72.705.571.589,75 penerimaan Pajak
Hiburan pada tahun 2013 sebesar Rp. 978.325.515,10 dari target yang telah ditetapkan
tahun 2013 sebesar Rp. 925.396.849,00 atau mencapai 1,3% dari total Pendapatan pajak
daerah tahun 2013. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa meskipun pencapaian realisasi
melampaui target yaitu 105,72% namun masih rendah kontribusinya apabila dibandingkan
dengan target Pajak Daerah secara keseluruhan.
Berdasarkan kondisi tersebut, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kegiatan pelayanan Pajak Daerah khususnya sektor Pajak Hiburan, Dinas Perpajakan
Daerah Kabupaten Cianjur merasa perlu untuk melaksanakan kegiatan Pendataan Potensi
Pajak Hiburan di wilayah Kabupaten Cianjur pada tahun anggaran 2014, yang diharapkan
dapat menciptakan suatu system informasi potensi Pajak Hiburan yang dapat secara akurat
memberikan gambaran menyeluruh mengenai data potensi pajak daerah maupun pungutan
pungutan lainnya sehingga dapat diketahui seberapa besar sebenarnya potensi
pendapatan yang dapat digali dan dikembangkan serta dikelola secara professional.
D. Metodologi Kegiatan
Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang terperinci digunakan untuk memperoleh
kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan
kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Kegiatan Pendataan Potensi Pajak
Hiburan di Wilayah Kabupaten Cianjur menggunakan beberapa metodologi sebagai
berikut :
4. Metodologi Pengumpulan Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti langsung dari
sumbernya. Metodologi yang digunakan untuk pengumpulan data primer adalah
dengan cara survey, wawancara, observasi, focus group discussion (FGD), kuisioner
dan cara cara lain yang sesuai dengan ketentuan serta dapat dipertanggungjawabkan.
5. Metodologi Pengumpulan Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber. Pada kegiatan ini data sekunder dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), BAPPEDA, Dinas Perpajakan, buku,
laporan, jurnal, dokumen hasil studi komparasi dengan berbagai instansi terkait, dan
lain-lain.
6. Metodologi Pendataan Potensi Pajak Hiburan, Di Wilayah Kabupaten Cianjur.
Jenis Tenaga
Ahli
Kualifikasi Akademik
1
2
3
Manajer Proyek
S1
Ekonomi/manajemen
S1 Informatika
S1 Statistik/ Ekonomi
Analisis
Koordinator
Lapangan
Pengalama
n
Jumlah
3 Tahun
2 Tahun
2 Tahun
1 Orang
1 Orang
1 Orang
5. Analisis.
Melakukan identifikasi kebutuhan Data yang diperoleh dari hasil Pendataan
Lapangan, analis diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk menganalisa data
hasil dari kegiatan di lapangan serta mampu mempresentasikannya.
6. Koordinator Lapangan.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk menjadi dasar pelaksanaan kegiatan.