Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

PENDATAAN POTENSI PAJAK PARKIR


DI WILAYAH KABUPATEN CIANJUR
A. Latar Belakang.
Dengan adanya otonomi, daerah dipacu untuk dapat berkreasi mencari
sumber penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran
daerah. Dari berbagai alternative sumber sumber penerimaan yang mungkin
dipungut oleh daerah, Pajak Daerah menjadi salah satu sumber penerimaan yang
berasal dari dalam daerah dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi masingmasing Daerah.
Pemberian kewenangan kepada Daerah untuk memungut pajak daerah telah
mengakibatkan pemungutan berbagai jenis pajak daerah yang berkaitan dengan
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Peranan Pajak Daerah menjadi lebih
penting lagi di era otonomi daerah ini karena Pemerintah Daerah diharapkan dapat
mengelola rumah tangganya sendiri dengan bertumpu kepada sumber utama
penerimaan yang berasal dari daerahnya sendiri untuk meningkatkan dan
meratakan kesejahteraan masyarakat.
Posisi Pajak Daerah yang sangat strategis dalam struktur keuangan daerah,
menuntut daerah untuk mengoptimalisasi Pajak Daerah-nya setiap tahun, salah
satu hal yang dapat dilakukan adalah perlunya diketahui secara jelas dan pasti
potensi potensi yang terdapat di daerah, baik yang bersumber dari yang telah ada
dan terdaftar (intensifikasi) atau potensi baru yang layak digali menjadi potensi
Pajak Daerah (ekstensifikasi) yang menjadi kewenangan daerah.
Masih belum tergalinya potensi pendapatan daerah dari pajak pada umumnya
disebabkan oleh banyak faktor, antara lain belum teridentifikasinya potensi wajib
pajak, kepatuhan wajib pajak yang relative rendah, lemahnya system hukum dan
administrasi pendapatan daerah, kelemahan aparatur, kelemahan administrasi, dan
kesadaran wajib pajak yang masih rendah. Untuk menanggulangi kekurangan
tersebut sehingga penerimaan pendapatan daerah bisa meningkat perlu dilakukan
pembenahan administrasi seperti perbaikan data base, perluasan basis,
intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pajak, serta peningkatan kualitas aparatur.
Kabupaten Cianjur, sebagai daerah yang telah memiliki hak otonomi juga
harus dapat berkreasi dalam mencari sumber penerimaan yang dapat membiayai
pengeluaran pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan
dan pembangunan. Pembangunan merupakan proses perubahan sebagai usaha
mencapai suatu kemajuan termasuk bagi pembangunan di suatu daerah.
Kabupaten Cianjur jika dilihat dari letaknya cukup strategis karena merupakan kota
penghubung antara Ibu Kota Jakarta dan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat.

Hal ini mendorong sektor jasa berkembang di Kabupaten Cianjur terutama di


bidang parkir. Jasa parkir merupakan sektor yang sangat diharapkan menjadi
penyumbang pendapatan dalam pembangunan daerah di Kabupaten Cianjur.
Dengan berkembangnya sektor jasa parkir akan menjadikan sebagai sumber
pendapatan daerah dari sektor Pajak Parkir.
Sebagai salah satu sub sektor Pajak Daerah, pajak parkir diharapkan mampu
berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah. Dari realisasi Pajak Daerah
tahun 2013 sebesar Rp. 72.705.571.589,75 penerimaan Pajak Parkir pada tahun
2013 sebesar Rp. 299.991.678,00 dari target yang telah ditetapkan tahun 2013
sebesar Rp. 511.544.000,00 atau mencapai 0,3% dari total Pendapatan pajak
daerah tahun 2013. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa pencapaian realisasi
tidak mencapai target yaitu 48,87% sehingga sangat rendah kontribusinya apabila
dibandingkan dengan target Pajak Daerah secara keseluruhan.
Berdasarkan kondisi tersebut, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kegiatan pelayanan Pajak Daerah khususnya sektor Pajak Parkir, Dinas Perpajakan
Daerah Kabupaten Cianjur kiranya perlu untuk melaksanakan kegiatan Pendataan
Potensi Pajak Parkir di wilayah Kabupaten Cianjur pada tahun anggaran 2014,
yang diharapkan dapat menciptakan suatu system informasi potensi Pajak Parkir
yang dapat secara akurat memberikan gambaran menyeluruh mengenai data
potensi pajak daerah maupun pungutan pungutan lainnya sehingga dapat diketahui
seberapa besar sebenarnya potensi pendapatan yang dapat digali dan
dikembangkan serta dikelola secara professional.
B. Maksud Dan Tujuan.
Kegiatan Pendataan Potensi Pajak Parkir di Wilayah Kabupaten Cianjur
dimaksudkan untuk dapat menggambarkan dan memetakan potensi pajak Parkir
yang ada di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Cianjur berdasarkan Lokasi,
klasifikasi/jenis potensi pajak parkir.
Adapun tujuan kegiatan Pendataan Potensi Pajak Parkir di Wilayah
Kabupaten Cianjur tahun 2014 adalah :

Umum :
Menghitung Potensi Pajak Daerah dari sektor Pajak
Parkir di Kabupaten Cianjur.
Khusus :a.
Mengidentifikasi pencapaian Pendapatan Pajak
Daerah dari sektor Pajak parkir;
b. Mengkaji hasil pencapaian Pajak Parkir;
c. Memberikan rekomendasi untuk akselerasi peningkatan Pendapatan
Pajak Daerah di Kabupaten Cianjur.

Kegiatan Pendataan Potensi Pajak Parkir di Wilayah Kabupaten Cianjur ini


diharapkan dapat mengidentifikasi potensi pajak Parkir di Kabupaten Cianjur,
sehingga Pemerintah Daerah lebih mudah untuk mengambil keputusan dalam
menentukan target Pajak Parkir di Kabupaten Cianjur.

C. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan untuk melakukan kegiatan
Pendataan Potensi Pajak Parkir di Wilayah Kabupaten Cianjur dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Persiapan dan perencanaan;
2. Survei dan studi lapangan;
3. Analisis data;
4. Perumusan dokumen laporan pendahuluan dan draft laporan akhir;
5. Rekomendasi/pelaporan akhir.
D. Metodologi Kegiatan
Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang terperinci digunakan untuk
memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu
dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.
Kegiatan Pendataan Potensi Pajak Parkir di Wilayah Kabupaten Cianjur
menggunakan beberapa metodologi sebagai berikut :

1. Metodologi Pengumpulan Data Primer


Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
langsung dari sumbernya. Metodologi yang digunakan untuk pengumpulan data
primer adalah dengan cara survey, wawancara, observasi, focus group
discussion (FGD), kuisioner dan cara cara lain yang sesuai dengan ketentuan
serta dapat dipertanggungjawabkan.
2. Metodologi Pengumpulan Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber. Pada kegiatan ini data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), BAPPEDA, Dinas
Perpajakan, buku, laporan, jurnal, dokumen hasil studi komparasi dengan
berbagai instansi terkait, dan lain-lain.
3. Metodologi Pendataan Potensi Pajak Parkir, Di Wilayah Kabupaten Cianjur.
Dalam aspek pendataan Pajak Parkir, diharapkan dipergunakan metoda
statistika yang mampu menangkap kebutuhan pengguna secara langsung,
dimana didalam metoda tersebut terdapat beberapa tahapan yaitu :
merencanakan,
mengumpulkan,
menganalisa,
menginterperensi
dan
mempresentasikan. Kegiatan Pendataan Potensi Pajak Parkir di Wilayah
Kabupaten Cianjur dilakukan secara bertahap dan dilaksanakan secara
berurutan. Pada setiap tahapannya akan dilakukan review bersama sebelum
tahapan berikutnya dilaksanakan.
E. Kualifikasi Personil Dan Tenaga Ahli.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan tenaga dari berbagai keahlian di
bidang ekonomi/manajemen serta statistik, dengan kualifikasi dan jumlah tertentu.
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini minimal memiliki persyaratan
sebagai berikut :

Jenis Tenaga

Kualifikasi

Pengalama

Jumla

o
1
2
3

Ahli
Manajer Proyek
Analisis
Koordinato
r
Lapangan

Akademik

S1
3 Tahun
Ekonomi/manajeme 2 Tahun
2 Tahun
n
S1 Informatika
S1

Statistik/
Ekonomi

h
1
Orang
1
Orang
1
Orang

Fungsi dan kualifikasi dari masing masing tenaga ahli:


1. Manajer Proyek.
Melakukan koordinasi terhadap seluruh komponen kerja dalam tim, serta
melakukan evaluasi internal untuk setiap komponen pekerjaan yang dilakukan.
Manajer Proyek diharapakan telah memiliki latar belakang yang kuat dalam
pengembangan Pajak Daerah serta memahami proses dalam pengembangan
Potensi Pajak Parkir.
2. Analisis.
Melakukan identifikasi kebutuhan Data yang diperoleh dari hasil
Pendataan Lapangan, analis diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk
menganalisa data hasil dari kegiatan di lapangan serta mampu
mempresentasikannya.
3. Koordinator Lapangan.
Mengkoordinir keseluruhan proses pendataan dan berkewajiban mencari
dan menggali Potensi Pajak Parkir. Koordinator Lapangan bertanggung jawab
terhadap keseluruhan pelaksanaan di lapangan.
F. Produk Pekerjaan.
Produk pekerjaan yang dilaksanakan dalam Pendataan Potensi Pajak Parkir di
Wilayah Kabupaten Cianjur ini adalah sebagai berikut :
1. Pendataan Objek Pajak Parkir;
2. Rekapitulasi Hasil Pendataan Objek Pajak Parkir;
3. Analisa Hasil Pendataan Objek Pajak Parkir;
4. Pembuatan Buku Potensi Pajak Parkir.
G. Jangka Waktu Pelaksanaan Dan Pembiayaan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak tanggal Surat Perintah Kerja dan Surat Perjanjian Kerja
ditandatangani.

Pembiayaan pelaksanaan pekerjaan ini sebesar Rp. 49.885.000,00 (Empat


Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah),
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Cianjur tahun 2014.

H. Laporan Pelaksanaan.
Selama masa pelaksanaan kegiatan ini pelaksana (pihak ketiga)
menyampaikan laporan kegiatannya dalam 5 (lima) dokumen, yaitu Laporan Akhir.
I. Pembiayaan.
Komponen pembiayaan untuk komponen pelaksanaan adalah sebagai
berikut :
1. Analisa Data Potensi Pajak Parkir;
2. Pendataan Potensi Pajak Parkir Wilayah Kabupaten;
3. Dokumentasi.
J. Penutup.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk menjadi dasar pelaksanaan kegiatan.

KERANGKA ACUAN KERJA


PENDATAAN POTENSI PAJAK HIBURAN DI WILAYAH CIANJUR
A.

Latar Belakang.

Dengan adanya otonomi, daerah dipacu untuk dapat berkreasi mencari sumber
penerimaan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah. Dari
berbagai alternative sumber sumber penerimaan yang mungkin dipungut oleh daerah,
Pajak Daerah menjadi salah satu sumber penerimaan yang berasal dari dalam daerah dan
dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing Daerah.
Pemberian kewenangan kepada Daerah untuk memungut pajak daerah telah
mengakibatkan pemungutan berbagai jenis pajak daerah yang berkaitan dengan berbagai
aspek kehidupan masyarakat. Peranan Pajak Daerah menjadi lebih penting lagi di era
otonomi daerah ini karena Pemerintah Daerah diharapkan dapat mengelola rumah
tangganya sendiri dengan bertumpu kepada sumber utama penerimaan yang berasal dari
daerahnya sendiri untuk meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat.
Posisi Pajak Daerah yang sangat strategis dalam struktur keuangan daerah,
menuntut daerah untuk mengoptimalisasi Pajak Daerah-nya setiap tahun, salah satu hal
yang dapat dilakukan adalah perlunya diketahui secara jelas dan pasti potensi potensi yang
terdapat di daerah, baik yang bersumber dari yang telah ada dan terdaftar (intensifikasi)
atau potensi baru yang layak digali menjadi potensi Pajak Daerah (ekstensifikasi) yang
menjadi kewenangan daerah.
Masih belum tergalinya potensi pendapatan daerah dari pajak pada umumnya
disebabkan oleh banyak faktor, antara lain belum teridentifikasinya potensi wajib pajak,
kepatuhan wajib pajak yang relative rendah, lemahnya system hukum dan administrasi
pendapatan daerah, kelemahan aparatur, kelemahan administrasi, dan kesadaran wajib
pajak yang masih rendah. Untuk menanggulangi kekurangan tersebut sehingga
penerimaan pendapatan daerah bisa meningkat perlu dilakukan pembenahan administrasi
seperti perbaikan data base, perluasan basis, intensifikasi dan ekstensifikasi potensi pajak,
serta peningkatan kualitas aparatur.
Kabupaten Cianjur, sebagai daerah yang telah memiliki hak otonomi juga harus dapat
berkreasi dalam mencari sumber penerimaan yang dapat membiayai pengeluaran
pemerintah daerah dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan.
Pembangunan merupakan proses perubahan sebagai usaha mencapai suatu kemajuan
termasuk bagi pembangunan di suatu daerah. Kabupaten Cianjur jika dilihat dari letaknya
cukup strategis karena merupakan kota penghubung antara Ibu Kota Jakarta dan Ibu Kota
Provinsi Jawa Barat.
Hal ini mendorong sektor jasa berkembang di Kabupaten Cianjur terutama sektor
Pariwisata khususnya bidang hiburan. Jasa hiburan merupakan sektor yang sangat
diharapkan menjadi penyumbang pendapatan dalam pembangunan daerah di Kabupaten
Cianjur. Dengan berkembangnya sektor jasa hiburan akan menjadikan sebagai sumber
pendapatan daerah dari sektor Pajak Hiburan.
Sebagai salah satu sub sektor Pajak Daerah, pajak hiburan diharapkan mampu
berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah. Dari realisasi Pajak Daerah tahun
2013 sebesar Rp. 72.705.571.589,75 penerimaan Pajak

Hiburan pada tahun 2013 sebesar Rp. 978.325.515,10 dari target yang telah ditetapkan
tahun 2013 sebesar Rp. 925.396.849,00 atau mencapai 1,3% dari total Pendapatan pajak
daerah tahun 2013. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa meskipun pencapaian realisasi
melampaui target yaitu 105,72% namun masih rendah kontribusinya apabila dibandingkan
dengan target Pajak Daerah secara keseluruhan.
Berdasarkan kondisi tersebut, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kegiatan pelayanan Pajak Daerah khususnya sektor Pajak Hiburan, Dinas Perpajakan
Daerah Kabupaten Cianjur merasa perlu untuk melaksanakan kegiatan Pendataan Potensi
Pajak Hiburan di wilayah Kabupaten Cianjur pada tahun anggaran 2014, yang diharapkan
dapat menciptakan suatu system informasi potensi Pajak Hiburan yang dapat secara akurat
memberikan gambaran menyeluruh mengenai data potensi pajak daerah maupun pungutan
pungutan lainnya sehingga dapat diketahui seberapa besar sebenarnya potensi
pendapatan yang dapat digali dan dikembangkan serta dikelola secara professional.

B. Maksud Dan Tujuan.


Kegiatan Pendataan Potensi Pajak Hiburan di Wilayah Kabupaten Cianjur
dimaksudkan untuk dapat menggambarkan dan memetakan potensi pajak Hiburan yang
ada di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Cianjur berdasarkan Lokasi, klasifikasi/jenis
potensi pajak hiburan.
Adapun tujuan kegiatan Pendataan Potensi Pajak Hiburan di Wilayah Kabupaten
Cianjur tahun 2014 adalah :
Umum :
Menghitung Potensi Pajak Daerah dari sektor Pajak
Hiburan di Kabupaten Cianjur.
Khusus :a.
Mengidentifikasi pencapaian Pendapatan Pajak Daerah
dari sektor Pajak hiburan;
b. Mengkaji hasil pencapaian Pajak Hiburan;
c. Memberikan rekomendasi untuk akselerasi peningkatan Pendapatan Pajak
Daerah di Kabupaten Cianjur.

Kegiatan Pendataan Potensi Pajak Hiburan di Wilayah Kabupaten Cianjur ini


diharapkan dapat mengidentifikasi potensi pajak Hiburan di Kabupaten Cianjur, sehingga
Pemerintah Daerah lebih mudah untuk mengambil keputusan dalam menentukan target
Pajak Hiburan di Kabupaten Cianjur.

C. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan untuk melakukan kegiatan Pendataan
Potensi Pajak Hiburan di Wilayah Kabupaten Cianjur dapat diuraikan sebagai berikut :
6. Persiapan dan perencanaan;
7. Survei dan studi lapangan;
8. Analisis data;
9. Perumusan dokumen laporan pendahuluan dan draft laporan akhir;
10. Rekomendasi/pelaporan akhir.

D. Metodologi Kegiatan
Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang terperinci digunakan untuk memperoleh
kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan
kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Kegiatan Pendataan Potensi Pajak
Hiburan di Wilayah Kabupaten Cianjur menggunakan beberapa metodologi sebagai
berikut :
4. Metodologi Pengumpulan Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti langsung dari
sumbernya. Metodologi yang digunakan untuk pengumpulan data primer adalah
dengan cara survey, wawancara, observasi, focus group discussion (FGD), kuisioner
dan cara cara lain yang sesuai dengan ketentuan serta dapat dipertanggungjawabkan.
5. Metodologi Pengumpulan Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber. Pada kegiatan ini data sekunder dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), BAPPEDA, Dinas Perpajakan, buku,
laporan, jurnal, dokumen hasil studi komparasi dengan berbagai instansi terkait, dan
lain-lain.
6. Metodologi Pendataan Potensi Pajak Hiburan, Di Wilayah Kabupaten Cianjur.

Dalam aspek pendataan Pajak Hiburan, diharapkan dipergunakan metoda


statistika yang mampu menangkap kebutuhan pengguna secara langsung, dimana
didalam metoda tersebut terdapat beberapa tahapan yaitu : merencanakan,
mengumpulkan, menganalisa, menginterperensi dan mempresentasikan. Kegiatan
Pendataan Potensi Pajak Hiburan di Wilayah Kabupaten Cianjur dilakukan secara
bertahap dan dilaksanakan secara berurutan. Pada setiap tahapannya akan dilakukan
review bersama sebelum tahapan berikutnya dilaksanakan.
E. Kualifikasi Personil Dan Tenaga Ahli.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan tenaga dari berbagai keahlian di bidang
ekonomi/manajemen serta statistik, dengan kualifikasi dan jumlah tertentu. Tenaga ahli
yang dibutuhkan dalam kegiatan ini minimal memiliki persyaratan sebagai berikut :
No

Jenis Tenaga
Ahli

Kualifikasi Akademik

1
2
3

Manajer Proyek

S1

Ekonomi/manajemen
S1 Informatika
S1 Statistik/ Ekonomi

Analisis
Koordinator
Lapangan

Pengalama
n

Jumlah

3 Tahun
2 Tahun
2 Tahun

1 Orang
1 Orang
1 Orang

Fungsi dan kualifikasi dari masing masing tenaga ahli:


4. Manajer Proyek.
Melakukan koordinasi terhadap seluruh komponen kerja dalam tim, serta
melakukan evaluasi internal untuk setiap komponen pekerjaan yang dilakukan.
Manajer Proyek diharapakan telah memiliki latar belakang yang kuat dalam
pengembangan Pajak Daerah serta memahami proses dalam pengembangan Potensi
Pajak Hiburan.

5. Analisis.
Melakukan identifikasi kebutuhan Data yang diperoleh dari hasil Pendataan
Lapangan, analis diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk menganalisa data
hasil dari kegiatan di lapangan serta mampu mempresentasikannya.
6. Koordinator Lapangan.

Mengkoordinir keseluruhan proses pendataan dan berkewajiban mencari dan


menggali Potensi Pajak Hiburan. Koordinator Lapangan bertanggung jawab terhadap
keseluruhan pelaksanaan di lapangan.
F. Produk Pekerjaan.
Produk pekerjaan yang dilaksanakan dalam Pendataan Potensi Pajak Hiburan di
Wilayah Kabupaten Cianjur ini adalah sebagai berikut :
5.
6.
7.
8.

Pendataan Objek Pajak Hiburan;


Rekapitulasi Hasil Pendataan Objek Pajak Hiburan;
Analisa Hasil Pendataan Objek Pajak Hiburan;
Pembuatan Buku Potensi Pajak Hiburan.

G. Jangka Waktu Pelaksanaan Dan Pembiayaan.


Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak
tanggal Surat Perintah Kerja dan Surat Perjanjian Kerja ditandatangani.
Pembiayaan pelaksanaan pekerjaan ini sebesar Rp. 49.885.000,00 (Empat Puluh
Sembilan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah), dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cianjur tahun 2014.
H. Laporan Pelaksanaan.
Selama masa pelaksanaan kegiatan ini pelaksana (pihak ketiga) menyampaikan
laporan kegiatannya dalam 5 (lima) dokumen, yaitu Laporan Akhir.
I. Pembiayaan.
Komponen pembiayaan untuk komponen pelaksanaan adalah sebagai berikut :
4. Analisa Data Potensi Pajak Hiburan;
5. Pendataan Potensi Pajak Hiburan Wilayah Kabupaten;
6. Dokumentasi.
J. Penutup.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk menjadi dasar pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai