Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Retribusi parkir merupakan salah satu potensi yang dikelola untuk

dijadikan sumber penerimaan daerah yang berasal dari wilayahnya sendiri.

Hal tersebut menjadi tolak ukur dalam menilai tingkat Pendapatan Asli

Daerah yang diperoleh wilayah tersebut. Hasil dari pendapatan tersebut akan

dialokasikan untuk pembangunan wilayah itu sendiri, khususnya dalam

membangun fasilitas dan sarana perbaikan lahan parkir yang berdampak pada

tatakelola pelaksanaan parkir sehingga berjalan dengan baik dan tidak

menggangu pengguna jalan lainnya. Seiring dengan meningkatknnya aktivitas

masyarakat Kota Kupang mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan

bermotor maupun tidak bermotor yang secara otomatis akan meningkatkan

jumlah kendaraan yang menggunakan area parkir baik di badan jalan maupun

di luar badan jalan. Dengan adanya peningkatan jumlah kendaraan tersebut

sudah tidak sebanding lagi dengan sarana dan prasarana lalu lintas yang

tersedia, hal ini mengakibatkan meningkatnya hambatan terhadap kelancaran

lalu lintas yang terjadi dilokasi parkir tersebut. Dengan demikian perlu

dilakukan berbagai upaya dalam mengatasi semua masalah – masalah

tersebut.

Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut maka pemerintah Kota

Kupang berusaha memberikan pelayanan dengan meningkatkan sarana dan

prasarana yang ada dengan membangun jalan – jalan yang baru atau

1
memperbaiki jalan – jalan yang telah ada sebelumnya. Usaha tersebut

membutuhkan dana yang cukup besar sehingga diperlukan partisipasi dari

segenap warga masyarakat antara lain berupa pembayaran retribusi parkir

yang besarnya ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Oleh karena itu,

Pemerintah Kota Kupang mengeluarkan kebijakan di bidang perpakiran, yaitu

Peraturan Daerah No. 17 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Perparkiran.

Selanjutnya, dalam Undang – Undang Nomor 25 tahun 1999 disebutkan

bahwa sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi,

diklasifikasikan dalam 4 (empat) sumber, yaitu: (i) PAD (Pendapatan Asli

Daerah), (ii) Dana Perimbangan, (iii) Pinajaman Daerah, (iv) Lain – lain

penerimaan yang sah. Khusus mengenai PAD dapat dikatakan bahwa

peranannya/sumbangannya terhadap keseluruhan APBD (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah) masih relatif kecil.

Dari berbagai alternatif sumber penerimaan yang mungkin di pungut

oleh daerah, Undang – undang tentang Pemerintah Daerah menetapkan pajak

dan retribusi daerah menjadi salah satu sumber penerimaan yang berasal dari

dalam daerah dan dapat di kembangkan sesuai kondisi masing – masing

daerah dan setiap daerah di beri wewenang yang lebih luas untuk menggali,

mengelola, dan menggunakan sumber daya alam serta potensi – potensi lain

yang terdapat di daerahnya masing – masing sehingga nantinya dapat

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta guna menunjang

kelancaran pelaksanaan pembangunan dan pemerintahannya. Tujuan akhir

adalah setiap daerah dituntut untuk bisa mengurangi seminimal mungkin

2
ketergantungan keuangan kepada pemerintah pusat, sehingga setiap daerah

harus bisa dan harus mampu membiayai rumah tangganya sendiri.

Kenyataan sekarang ini bahwa sumber pendapatan tidak semuanya di

berikan pada daerah, oleh karena itu maka setiap daerah berkewajiban untuk

menggali sumber pendapatannya sendiri berdasarkan perundang – undangan

yang berlaku. Salah satu upaya Pemerintah Kota Kupang dalam

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ialah melalui retribusi parkir.

Dengan diberlakukannya kebijakan tersebut serta dengan adanya

peningkatan jumlah kendaraan yang menggunakan area parkir maka secara

otomatis akan meningkatkan penerimaan/pemasukan Pemerintah Kota

Kupang dari pos penerimaan retribusi parkir.

Tabel 1.1
Realisasi Anggaran Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum
Di Kota Kupang Tahun Anggaran 2015 – 2017

Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp)


2015 750.000.000 769.562.000
2016 1.000.000.000 1.010.505.300
2017 1.250.000.000 1.156.353.100

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Kupang

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa penerimaan Retribusi Parkir Tepi

Jalan Umum di Kota Kupang tahun anggaran 2015 – 2017 mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Tetapi, peneliti meragukan potensi yang

ada, karena berdasarkan kenyataan yang dilihat masih banyak kecurangan

terhadap pelaksanaan retribusi parkir. Peneliti beranggapan bahwa, para

tukang parkir di Kota Kupang tidak menyetorkan hasil retribusi parkir sesuai

3
dengan jumlah kendaraan yang parkir di lokasi tertentu, sehingga

mengakibatkan penerimaan yang diterima oleh pemerintah daerah kecil tidak

sebanding dengan keyaataan yang ada. Selain itu para tukang parkir juga

melakukan kecurangan terhadap para pengguna parkir dengan meminta

retribusi parkir tidak sesuai PERDA yang menyebakan para pengguna parkir

tidak membayar retribusi parkir bahkan memarkirkan kendaraannya di

sembarang tempat.

Hal ini membuktikan bahwa sistem pengelolaan retribusi parkir tepi

jalan umum di kota kupang kurang efektif sebagai akibat dari lemahnya

pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Kupang.

Penetapan target penerimaan retribusi parkir harus dilakukan secara realistis

artinya para tukang parkir harus menyetorkan hasil retribusi parkir sesuai

dengan kenyaatan yang ada sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang ”Analisis Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Di Kota

Kupang Tahun 2015 – 2017” .

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pertumbuhan retribusi parkir di Tepi Jalan Umum Di Kota

Kupang dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017?

4
1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pertumbuhan retribusi parkir di Tepi Jalan Umum di

Kota Kupang dari tahun 2015 sampai dengan 2017.

1.4. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Pemerintah Kota Kupang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Kota

Kupang khususnya Dinas Perhubungan sebagai informasi, evaluasi, dan

bahan pertimbangan dalam mengelola dan meningkatkan retribusi parkir

di masa mendatang.

2. Bagi Universitas Katolik Widya Mandira

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan, referensi,

wawasan dan pengetahuan baik untuk mahasiswa Universitas Katolik

Widya Mandira maupun pihak lain yang berkepentingan terhadap topik

yang diteliti penulis.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang berguna bagi

masyarakat sehingga masyarakat mengetahui pertumbuhan retribusi parkir

di Tepi Jalan Umum Di Kota Kupang sebagai bentuk pengelolaan dana

masyarakat oleh pemerintah.

5
4. Bagi Penulis

Penelitian ini menjadi menjadi tolok ukur bagi penulis dalam menerapkan

teori – teori yang diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan

bagi penulis sendiri.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi, referensi

dan bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut terkait

dengan pengelolaan retribusi parkir di Tepi Jalan Umum.

Anda mungkin juga menyukai