1
Pendahuluan
34 Tahun 2000 dan diubah lebih lanjut dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 lahir sebagai landasan hukum yang memberikan kewenangan kepada daerah
untuk memungut jenis pajak atau retribusi yang akan diterapkan ke daerah
membuat jenis pajak dan retribusi baru sesuai dengan karakteristik daerahnya.
retribusi daerah ditetapkan secara utuh pada daerah kabupaten dan kota, yang
diselenggarakan atas dasar otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab.
tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, timbul hak
dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang, sehingga perlu dikelola
2
balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma
hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk
perpajakan dewasa ini, epistemologi pajak semacam ini terasa jauh (Thohari,
2011). Macam-macam Pajak Daerah yaitu Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, BPHTB,
dan PBB Pedesaan dan perkotaan (Jemmy J. Pietersz, Benjamin Carel Picauly,
2021).
Pajak Parkir merupakan suatu tempat yang disediakan oleh suatu badan
usaha.Pajak parkir juga salah satu pajak daerah yang berpotensial, artinya hasil
pajak parkir berpotensi cukup besar dan baik sebagai sumber pendapatan daerah
dalam pertumbuhan ekonomi di daerah. Sebagai salah satu daerah otonom, maka
bisnis dan perdagangan. Kota Makassar terkenal sebagai salah satu tujuan kota
wisata dan pendidikan di Indonesia bagian timur sehingga banyak orang datang
untuk bersekolah dan mencari pekerjaan di kota Makassar. Kota ini semakin padat
dan ramai oleh kendaraan yang berlalulalang dijalanan, akibat dari keramaian ini
3
lalu lintas di kota ini sangat macet. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya
sektor Pajak Parkir dan Retribusi Parkir, pemerintah kota Makassar dalam hal ini
dengan Perusahaan Daerah Parkir Makassar Raya yang tugas pokoknya adalah
sehingga tidak lagi terjadi kesenjangan atau keresahan bagi pengguna jasa parkir
dan yang paling utama mampu memberikankontribusi dari sektor pajak parkir dan
retribusi parkir.
Metodologi Penilitian
Metode mini riset ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu
metode pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori -teori
dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian. Menurut Zed (2004)
ada empat tahap studi pustaka yaitu menyiapkan perlengkapan alat yang
serta mencatat bahan penelitian. Pengumpulan data dengan cara mencari sumber
dan merkontruksi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan riset-riset yang
sudah ada. Metode analisis menggunakan analisis conten dan analisis deskriptif.
Bahan pustaka yang didapat dari berbagai referensi dianalisis secara kritis dan
4
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
diperoleh jawaban atas permasalahan yang dirumuskan (Khan, 2013). Data yang
2022).
digunakan untuk memenuhi kebutuhan penguasa atau pemerintah, dan saat ini
wajib pajaknya merupakan orang perorangan atau organisasi termasuk wajib pajak
yang memiliki hak perpajakan dan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan
berjudul Efektivitas dan Kontribusi Pajak Parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah
“Pajak atas penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan, baik yang
disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu
yang dimaksud dengan parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan
5
Menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan
tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok
usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat
pemungutan pajak yang dilakukan secara efektif dan efisien (Katman, Muhammad
diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah,
disebutkan bahwa sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah,
Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Klasifikasi PAD yang terbaru berdasarkan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 terdiri atas: pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah
menjadi empat jenis pendapatan, yaitu: “pajak daerah, retribusi daerah, hasil
perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang
6
Definisi dari Pajak Parkir ada berbagai macam dan para ahli atau
Tahun 2009 pasal 31 dan 32, pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan
tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok
usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat
dimaksud dengan parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang
7
Untuk mengetahui pertumbuhan potensi dan realisasi Pajak Parkir,
digunakan rumus perhitungan sebagai berikut:
Tahun 2016
P=
Tahun 2017
P=
Tahun 2018
P=
Tahun 2019
P=
Tahun 2020
P=
=
Tahun 2021
8
P=
P=
=
Tahun 2017
P=
=
Tahun 2018
P=
=
Tahun 2019
P=
=
Tahun 2020
P=
=
Tahun 2021
P=
=
Dari hasil perhitungan diatas, data potensi dan realisasi Pajak Parkir dapat
Perolehan
Tahun Pajak Parkir Pajak Perkembangan
Parkir
9
Potensi Realisasi (%) Potensi Realisasi
(Rp) (Rp) (%) (%)
2016 27,100,717,000 14,662,554,901 54.1 52.85 3.73
2017 30,000,000,000 16,495,485,771 54.9 10.69 12.50
2018 1,891,478,000 16,907,817,225 18.3 206.30 2.49
2019 60.750.000.000 20.071.410.111 33.04 33.04 59,75
2020 11.000.000.000 9.960.487.183 90.55 90.55 -12,63
2021 80.000.000.000 10.940.173.709 13.68 13.68 13,46
2016 Pajak Parkir ditargetkan sebesar Rp. 27,100,717,000,- dan terealisasi hanya
Namun pada tahun 2018, Pajak Parkir ditargetkan Rp. 91,891,478,000,- Akan
tercapai hanya sebesar 18,71%. Pada tahun 2020 Pajak Parkir ditargetkan sebesar
10
2020 sebesar -81,89% dengan pertumbuhan realisasi yang tercapai hanya sebesar -
50,37%.
Bisa dilihat perbandingan persentase perolehan dari tahun 2016 dan tahun
2017 dengan tahun 2018 terjadi penurunan persentase, dari 54.9% turun menjadi
18.3%.
2020 dengan tahun 2021 kembali mengalami penurunan persentase, dari 90,55%
daerah, penulis mengumpulkan data yang di nilai dapat membantu penelitian ini.
Data yang berhasil penulis kumpulkan dan berhasil diolah yaitu data Daftar
Berikut tabel Potensi dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2019
11
Tahun Potensi (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%)
Referensi Data : (Chrystina Geraky et al., 2020), (Zainuddin et al., 2022), (Diana
Tahun 2016
P= 100%
P = 42,19%
Tahun 2017
P= 100%
P = 15,25%
12
Tahun 2018
P= 100%
P = 1,42%
Tahun 2019
P= 100%
P = 15,25%
Tahun 2020
P= 100%
P = -13,23%
Tahun 2021
P= 100%
P = 16,89%
Tahun 2016
P= 100%
P = 39,58%
Tahun 2017
P=
P = 14,45%
Tahun 2018
P=
13
P=
Tahun 2019
P=
P = 59,75%
Tahun 2020
P= 100%
P =- 12,63%
Tahun 2021
P=
P=
Dari hasil perhitungan diatas, data potensi dan realisasi Pendapatan Asli
14
Dalam tabel diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 Pendapatan
Asli Daerah 75.57%. Perkembangan target dan realisasinya sebesar 42.19% dan
target dan realisasi sebesat 15.25% dan 14.45%.Namun pada tahun 2018,
serta realisasinya adalah 1.42% dan - 0.86%.Tahun 2019 Pendapatan Asli Daerah
Daerah 75,04%. Pertumbuhan target dan realisasinya sebesar 15,25% dan 59,75%.
Pada tahun 2020, Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar ditargetkan sebesar Rp.
sebesat -13,23% dan - 12,63%. Namun pada tahun 2021, Pendapatan Asli Daerah
sebesar 73.35% dan pertumbuhan target serta realisasinya adalah 16,89% dan
13,46%.
15
4. Kontribusi Pendapatan Pajak Parkir Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kota Makassar
Perusahaan Daerah (PD) Parkir Kota Makassar didirikan pada tahun 1999
II Ujung Pandang No. 19 Tahun 1999, Seri D, Nomor 6, kemudian diubah dengan
Perda Kota Makassar, No. 16 Tahun 2006 (Nurmiati & Diana, 2019).
terdapat 4 sumber penerimaan yaitu Penerimaan jasa Parkir Tepi Jalan Umum,
16
Referensi Data : (Dwijayanti et al., 2020) (Zainuddin et al., 2022) (Diana et al.,
2018) (Haeriyanto et al., 2021)
Setelah melihat hasil dari Bapenda Kota Makassar, dari data tahun 2016-
2021, dapat dilihat bahwa kontribusi PD. Parkir Makassar Raya terhadap PAD
Kota Makassar sangat kecil hanya berkisar 0,020% hingga 1,80% dan secara rata-
rata 0,051%.
Penetapan, Pembukuan dan Pelaporan Pajak dan Retribusi Daerah Bapenda Kota
Bidang Pajak itu adalah adanya Wajib Pajak yang tidak membayar iuran wajib
pajak.
Hal ini membuat realisasi anggaran tidak mencapai target yang telah di
tetapkan. Namun, walaupun pajak itu sifatnya memaksa, Bapenda juga tidak bisa
Surat Peringatan Pertama kepada wajib pajak yang tidak membayar minimal 1
bulan tagihan pajak parkir, yang apabila tidak dihiraukan akan diberikan Surat
Peringatan Pertama. Dan jika tetap tidak merespon setelah dikeluarkannya Surat
Peringatan Kedua, maka tugas diambil alih oleh Sub Bidang Pembinaan,
Pengawasan dan Penindakan dalam hal ini Bapenda langsung terjun ke lapangan.
17
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan sistem
sesuai dengan yang tertulis dalam perda No. 13 tahun 2002, yakni
Daftar Pustaka
Apriandi, W., Angriani, R., & Oke Ana, A. (2013). Analisa Yuridis Pelaksanaan
Parkir Berlangganan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Artikel Ilmiah Hasil
Penelitian Mahasiswa, 1(2), 1–11.
18
Pendapatan Parkir Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota
Makassar. Accounting Journal, 1(2), 254–262. http://ojs.stkip-
ypup.ac.id/index.php/SA/article/view/308
Diana, F., Murbayani, & Nurmiati. (2018). Kajian Pendapatan Asli Daerah Kota
Makassar. Jurnal Pajak Universitas Patria Artha, 32, 334–341.
Haeriyanto, Arfah, A., Baharuddin, D., Rahman, Z., & Arifin. (2021). Efektivitas
Dan Kontribusi Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah
Kota Surabaya. Journal Of Economics, 1(3), 12–31.
Irnawati, J., Moridu, I., Yunia, D., Masripah, Zunaidi, A., Rahayu, H. A., Sari, P.
N., Soerono, A. N., Machfuzhoh, A., Sarra, H. D., Katman, M. N.,
Kalbuana, N., & Rahmadani. (2021). Perpajakan : Konsep, Teori, dan
Praktik. In Widina Bhakti Persada Bandung.
Nurmiati, & Diana, F. (2019). Kajian Kontribusi Pd. Parkir Dan Pd. Pasar
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar. Jurnal Inovasi Dan
Pelayanan Publik Makassar, 1, 14–23.
19
2018. Akurat: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 11(3), 55–65.
https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/akurat/article/view/336
Siregar, A. A., & Kusmilawaty, K. (2022). Pengaruh Pajak Parkir Dan Pajak
Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Medan. JAS (Jurnal
Akuntansi Syariah), 6(1), 57–68. https://doi.org/10.46367/jas.v6i1.553
Zainuddin, I., Kallabe, A., Kati, S., Limoa, W. S., & Lawalata, J. (2022).
Penerapan Sistem Pemungutan Pajak Parkir Pada Bapenda Kota
Makassar. Jurnal Edueco Universitas Balikpapan, 5, 149–157.
20