Anda di halaman 1dari 11

AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

MAKALAH TENTANG ILMU FALAK

Oleh :

Nama : Sri Rahayu

Jurusan : Akuntansi

Kelas : AK20R

Dosen Pembimbing : Nurson Petta Puji, S.Ag., M.Pd.I

Tahun Ajaran : 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah saya yang berjudul
“ILMU FALAK”.

Dengan tulisan ini saya mengharapkan mahasiswa mampu untuk


memahami makna dari Ilmu Falak. Saya sadar tulisan ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Saya berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna
bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya memahami pentingnya ilmu
astronomi.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................2

Daftar Isi ...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................4

B. Rumusan Masalah .................................................................................................5

C. Tujuan ...................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................7

A. Pengertian Ilmu Falak ...........................................................................................7

B. Dasar Ilmu Falak....................................................................................................9

C. Sejarah Ilmu Falak...............................................................................................10

D. Fiqh Arah Kiblat .................................................................................................10

E. Hisab Praktis Arah Kiblat....................................................................................10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................11

A. Kesimpulan .........................................................................................................11

B. Saran ...................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Falak atau Ilmu astronomi ialah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari lintasan benda-benda langit seperti Matahari, Bulan, Bintang-
Bintang dan benda-benda langit lainnya dengan tujuan untuk mengetahui
posisi dari benda-benda langit itu serta kedudukannya secara akurat (pasti)
dari benda-benda langit lainnya. Dalam bahasa Inggris disebut Practical
Astronomi.

Ilmu ini kemudian di adopsi oleh ilmuwan muslim dan di kembangkan


dalam dunia Islam karena sangat berperan dalam penentuan-penentuan
ibadah. Karena penentuan waktu ibadah umat Islam memerlukan
pengetahuan posisi matahari dan letak posisi geografis di bumi. Hal ini untuk
menentukan awal shalat lima waktu, dan penentuan arah kiblat. Selain kedua
posisi tersebut posisi bulan juga diperlukan untuk penetapan jadwal tahunan
(tahun hijriyah) seperti ibadah puasa Ramadhan dan Ibadah Haji. Ketika
Rasulullah Isra’ Mi’raj telah diperintah oleh Allah swt untuk shalat,
kemudian Rasulullah menyampikan kepada sahabat dan pengikutnya. Karena
ibadah shalat adalah amalan yang akan pertama kali di hisab di hari akhir.
Ilmu Falak tidak terlepas dari benda-benda langit baik itu dalam bentuk fisik
benda dan gerakan serta kaitan dan hubungan keteraturannya antara satu
benda langit dengan benda langit lainnya seperti bumi, bulan dan matahari
dalam garis edarnya masing-masing untuk diperoleh fenomenanya dalam
rangka kepentingan manusia khususnya bagi umat Islam dalam hal
menentukan waktu-waktu yang berkaitan dengan ibadah. Yang dikaji dalam
Ilmu Falak yaitu mengenai penentuan awal waktu shalat.

4
Dalam kajian ilmu Falak, terkhusus dalam penentuan waktu-waktu
shalat terdapat berbagai cara perhitungan baik dengan metode rukyat maupun
metode hisab. Akan tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
hisab yaitu dengan melakukan perhitungan-perhitungan dari data ephemeris,
data-data koordinat lokasi serta data-data deklinasi matahari dengan bantuan
kalkulator atau alat hitung lainnya hal tersebut membuktikan bahwa
pelaksanaan shalat dilakukan pada waktu yang telah ditentukan. Karena
shalat adalah Ibadah yang sudah memiliki waktu yang ditetapkan oleh Allah
SWT dan Rasul-Nya.

Menurut para ulama shalat adalah suatu kewajiban yang tidak boleh
ditinggalkan yanga mana batas-batas waktunya telah ditentukan sehingga
shalat termasuk ibadah muwaqqad, yaitu ibadah yang telah ditentukan
waktunya.4 Meskipun di dalam Al-Qur’an belum sepenuhnya menjelaskan
mengenai pembagian waktu shalat, hanya menyinggung mengenai shalat
adalah kewajiban yang waktunya telah ditentukan. Akan tetapi di dalam
hadits telah dijelaskan pula mengenai waktu shalat salah satunya terdapat di
hadits dari Jabir bin Abdullah r.a diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa’I
dan Tirmidzi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu falak?

2. Apa sajakah dasar ilmu falak?

3. Bagaimana sejarah ilmu falak?

4. Apa Fiqh Arah Kiblat?

5. Apa Hisab Praktis Arah Kiblat?

5
C. Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian ilmu falaq

2. Dapat mengetahui awal waktu shalat

3. Dapat mengetahui dasar ilmu falaq

4. Dapat mengetahui fiqh arah kiblat

5. Dapat mengetahui hisab praktis arah kiblat

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Falak

1. Menurut Etimologi

Menurut bahasa (etimologi), falak berarti orbit, lintasan benda-benda langit,


peredaran bintang-bintang,atau garis edar benda-benda langit dan bumi. Kata
falak berasal dari bahasa Arab yang ada persamaan artinya dengan kata madar
nujum, atau orbit dalam bahasa Inggris. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia,
falak diartikan lengkung langit, lingkaran langit, cakrawala, pengetahuan
mengenai keadaan (peredaran, perhitungan, dan sebagainya) bintang-bintang
atau ilmu perbintangan.

Berdasarkan pengertian etimologis dapat dirumuskan, ilmu falak adalah ilmu


yang mempelajari dan membahas lintasan dan gerak benda-benda langit
(matahari, bulan, bintang dan planet lainnya) pada orbitnya (falak) masing-
masing. Ilmu falak sudah dikenal masyarakat sekitar 4500 tahun sebelum tahun
Masehi oleh bangsa Babilonia yang tinggal di antara sungai Tigris dan sungai
Efrat.

Nama-nama lain dari ilmu falak, pertama ilmu hisab, artinya menghitung, ilmu
falak dalam menetapkan peredaran benda-benda langit dengan menggunakan
perhitungan. Kata hisab berasal dari bahasa Arab, secara etimologis mencakup
semua ilmu yang terkait dengan hitungan seperti ilmu matematika, ilmu waris
dan ilmu falak, dan secara terminologis sama dengan ilmu falak. Kedua ilmu
miqat yang berarti waktu. Ilmu falak mempelajari dan membahas tentang
persoalan awal dan akhir waktu pelaksanaan ibadah. Kata miqat, berasal dari
bahasa Arab yang berarti waktu. Ketiga ilmu rasd yang berarti pengamatan.
Pembahasan ilmu falak tidak terlepas membicarakan oservasi benda-benda

7
langit, atau pengamatan secara langsung terhadap benda langit seperti matahari,
bulan dan bintang. Keempat ilmu astronomi yang berarti ilmu perbintangan.
Kata astronomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “astron” yang berarti bintang
dan “nomos” berarti nama. Kelima istilah tersebut, ilmu falak, ilmu hisab, ilmu
miqat, ilmu rasd dan astronomi, yang terkenal di kalangan masyarakat adalah
“ilmu falak dan ilmu hisab”, dan keduanya disebut dengan ilmu astronomi.

2. Menurut istilah (terminologi)

a. Menurut J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain, ilmu falak adalah “ilmu
tentang bintang-bintang di langit, tentang peredarannya dan perhitungannya”

b. Menurut Peter Salim dan Yenny Salim, ilmu falak adalah “ilmu tentang
bintang-bintang, planet-planet dan benda-benda angkasa lainnya yang
berhubungan dengan susunan, gerak, kedudukan dan ukurannya”.

c. Menurut Muhammad Farid Wajdi, ilmu falak adalah “ilmu tentang


lintasanbenda-benda langit, matahari, bulan, bintang dan planet-planet lain”.

d. Menurut Leksikon Islam, ilmu falak adalah “ilmu perbintangan,


astronom pengetahuan mengenai keadaan bintang-bintang di langit”.

e. Menurut Ensiklopedi Hukum Islam, ilmu falak adalah “ilmu


pengetahuanyang mempelajari benda-benda langit, matahari, bulan, bintang
dan planet-planetnya tentang fisiknya, geraknya, ukurannya dan segala sesuatu
yang berhungan dengannya”.

f. Menurut Almanak Hisab Rukyat, ilmu falak adalah “ ilmu pengetahuan yang
mempelajari lintasan benda-benda langit, seperti matahari, bulan, bintang-
bintang dan benda-benda langit lainnya, dengan tujuan untuk mengetahui posisi
dari benda-benda langit tersebut serta kedudukan benda-benda langit yang
lain”.

g. Menurut Sulaiman, ilmu falak adalah “ ilmu yang mengkaji segala sesuatu
yang berkaitan dengan alam semesta berupa benda-benda langit di luar atmosfir

8
bumi, seperti matahari, bulan, bintang, sistem galaksi, planet, komet dan
meteor dari segi asal-usul, gerak, fisik dan kimianya dengan menggunakan
hukum matematika, fisika dan biologi”.

h. Menurut Ensiklopedi Islam, ilmu falak adalah “ ilmu yang mempelajari


benda-benda langit, matahari, bulan, bintang dan planet lain “.

i. Menurut Susiknan Azhari,”ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda


langit, seperti Matahari, Bulan, Bintang-Bintang dan benda-benda langit
lainnya, dengan tujuan untuk mengetahui posisi dari benda-benda langit serta
kedudukannya”.

B. Dasar Ilmu Falak

Terkait dengan keberadaan urgensi ilmu falak terhadap pelaksanaa ibadah umat
Islam tersebut di atas, kiranya bukan tanpa dasar hukum. Secara umum dasar
hukumnya adalah sebagai berikut :

1. Dalam Al Qur'an disebutkan antara lain:

a. Firman Allah s.w.t dalam QS. Ar-Rahman [55] ayat 5.

"Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungannya". (QS. ar-Rahman [55]:


5)

b. Firman Allah s.w.t dalam QS. Yunus [10] ayat 5.

‫الشمس والقمر بحسبان‬

‫هو الذي جعل الشمس ضياء والقمر نورا وقدرة منازل لتعلموا عدد‬

‫السنين والحساب‬

"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan


ditetapkannya

manzilah-manzilah bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui


bilangan

9
tahun dan perhitungan." (QS. Yunus [10]: 5)

e. Firman Allah s.w.t dalam QS. al-Baqarah [2] ayat 189.

2 ‫يسألونك عن األهلة قل هي مواقيت للناس والحج‬

"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit, katakanlah bulan sabit itu
adalah

tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji". (QS. al-Baqarah [2]:
189)

d. Firman Allah s.w.t dalam QS. Yasin ayat [36] ayat 38-40.

‫والشمس تجري لمستقر لها ذلك تقدير العزيز العليم والقمرقدرناه‬

‫منازل حتى عاد كالعرجون القديم ال الشمس ينبغيلها أن تدرك القمر‬

‫وال الليل سابق النّهار وكل في فلك يسبحون‬

"Dan Matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang


Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi Bulan
manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir)
kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi
Matahari mendapatkan Bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang.
Dan masing-masing beredar pada garis edarmya" (QS. Yasin [36]: 38-40)

C. Sejarah Ilmu Falak

D. Fiqh Arah Kiblat

E. Hisab Praktis Arah Kiblat

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

11

Anda mungkin juga menyukai