Anda di halaman 1dari 13

ILMU FALAK

ABU YAZID RAISAL


Definisi Ilmu Falak
Kata “falak” dalam bahasa Arab bermakna orbit (edar) benda-benda langit. At-
Tahanawi mengatakan bahwa “falak” merupakan ilustrasi bola bulat yang bergerak
secara utuh selamanya. Ilmu falak merupakan ilmu yang mempelajari tata lintas
pergerakan benda-benda langit khususnya Bulan dan Matahari dalam orbitnya secara
sistematis dan ilmiah. Ilmu falak terhitung sebagai cabang ilmu pengetahuan tertua.

Ibn Khaldun mendefinisikan ilmu falak sebagai ilmu yang membahas tentang
pergerakan bintang-bintang (planet-planet) yang tetap, bergerak dan gumpalan-
gumpalan awan yang bertaburan.

Muhammad Farid Wajdi menyatakan bahwa ilmu falak adalah ilmu tentang lintasan
benda-benda angkasa yang tinggi yaitu Matahari dan seluruh jenis planet.
Definisi Ilmu Falak
Muhammad Ahmad Sulaiman mengatakan bahwa ilmu falak adalah ilmu yang
mengkaji segala hal yang berhubungan dengan alam semesta berupa benda-
benda langit di luar atmosfer Bumi, seperti Matahari, Bulan, bintang, sistem
galaksi, planet, satelit, komet, dan meteor dari segi asal-usul, gerak fisika, dan
kimianya, bahkan biologi.

Objek formal ilmu falak adalah benda-benda langit.


Objek material ilmu falak adalah lintasan benda-benda langit.

Astrologi, astrofisika, astromekanika, kosmografi, kosmologi merupakan disiplin


ilmu yang mempunyai objek formal benda-benda langit namun objek
materialnya yang berbeda-beda.
Terminologi Ilmu Falak
Ilmu falak memiliki beberapa istilah, seperti
• hai’ah (gerak benda langit)
• nujum (bintang)
• miqat (waktu)
• rasd (pengamatan)
• astronomi

Pada abad pertengahan, istilah ilmu hai’ah lebih sering digunakan


daripada ilmu falak.
Terminologi Ilmu Falak
Al-Qalqasyand mendefinisikan ilmu miqat sebagai “salah satu cabang
ilmu haiah (ilmu falak) yang mengkaji waktu-waktu ibadah dan
penentuan arah kiblat dan semua arah lain serta kedudukan suatu
tempat di muka bumi dari segi bujur dan lintangnya dengan melibatkan
pengetahuan tentang langit serta ketinggian, peredaran, sinar dan
bayangan kerucut benda langit. Ia juga menyebutkan bahwa ilmu miqat
merupakan cabang ilmu falak yang paling mulia kedudukannya dalam
pandangan syariah.
Ilmu falak yang khusus mengkaji gerak matahari dan Bulan untuk
menentukan waktu-waktu ibadah dan arah kiblat disebut sebagai ilmu
falak syar‘i. Ilmu falak syar’i terkadang disebut pula dengan ilmu hisab.
Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Falak
llmu falak pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Ilmu Falak ‘ilmiy adalah ilmu yang membahas teori dan konsep benda-
benda langit, misalnya dari segi asal mula kejadiannya, bentuk dan
himpunannya, jumlah anggotanya, ukuran dan jaraknya, gerak dan gaya
tariknya, dan kandungan unsur-unsurnya. Ilmu ini disebut juga dengan
Theoretical Astronomy atau astronomi yang bersifat teoritik.
2. Ilmu Falak ‘amaliy adalah ilmu yang melakukan perhitungan untuk
mengetahui posisi dan kedudukan benda-benda langit antara satu
dengan lainnya. Ilmu inilah yang disebut dengan istilah Practical
Astronomy.
Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Falak
Pokok bahasan dalam ilmu falak meliputi penentuan waktu dan posisi
benda langit (Matahari dan Bulan) yang diasumsikan memiliki keterkaitan
dengan pelaksanaan ibadah umat Islam.

Menurut Izzuddin, pokok bahasan ilmu falak pada dasarnya berkisar pada:
1. Penentuan arah kiblat (azimuth) dan bayangan arah kiblat (rashdul
kiblat)
2. Penentuan awal waktu shalat
3. Penentuan awal bulan (khususnya bulan Qamariyah atau Hijriyah)
4. Penentuan gerhana baik gerhana Matahari maupun gerhana Bulan.
Dasar Ilmu Falak
1. QS. Ar-Rahman [55] ayat 5:
"Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungannya". (QS. ar-Rahman [55]:
5).

2. Q.S. Yunus [1 0] ayat 5:


"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkannya manzilah-manzilah bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan." (Q.S. Yunus [1 0]: 5).

3. Q.S. al-Baqarah [2] ayat 189:


" Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit, katakanlah bulan sabit itu
adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) hajl'. (Q.S. ai-Baqarah
[2]: 189).
Dasar Ilmu Falak
4. Q.S. Yasin [36] ayat 38-40:
"Dan Matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi Bulan
manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir)
kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi
Matahari mendapatkan Bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang.
Dan masing-masing beredar pada garis edarnya" (Q.S. Yasin [36]: 38-40).
Dasar Ilmu Falak
1. Hadits riwayat Ibn Sunni :
"Pelajarilah keadaan bintang-bintang supaya kamu mendapat petunjuk dalam
kegelapan darat dan laut, lalu berhentilah" (H.R. Ibn Sunni).

2. Hadits riwayat Imam Thabrani :


"Sesungguhya hamba-hamba Allah yang baik adalah yang selalu memperhatikan
Matahari dan Bulan, untuk mengingat Allah" (H.R. Thabrani).

3. Hadits riwayat Imam Bukhari :


"Dari Said bin Amr bahwasanya dia mendengar Ibn Umar ra dari Nabi SAW. beliau
bersabda : Sungguh bahwa kami adalah umat yang ummi, tidak mampu menulis
dan menghitung umur bulan adalah sekian dan sekian yaitu kadang 29 hari dan
kadang 30 hari." (H.R. Bukhari).
Manfaat Mempelajari Ilmu Falak
1. Memastikan arah kiblat
2. Mengetahui masuk/akhir waktu shalat
3. Menentukan posisi hilal secara pasti
4. Memastikan ghurub dan imsak puasa Ramadhan
5. Mengetahui jatuh hari wuquf di Arafah dalam ibadah Haji
6. Mengetahui kapan terjadi gerhana, matahari dan bulan
Hukum Mempelajari Ilmu Falak
Berdasarkan dalil-dalil Syara’ tentang perintah ibadah yang berkaitan erat
dengan arah kiblat, waktu shalat, awal-akhir puasa Ramadhan, maka hukum
mempelajari Ilmu Falak adalah fardhu, khususnya fardhu kifayah.
Dikatakan fardhu, sebagaimana ilmu pengetahuan yang bermanfa’at lainnya
yaitu untuk peningkatan kualitas insan muslim. Dikatakan fardhu kifayah, jika
ada seorang yang ahli tentang Ilmu Falak dalam suatu wilayah hukum, sudah
memadai. Jika lebih dari seorang ahli, hukumnya sunat.
Bahkan mempelajari Ilmu Falak bisa dikatakan fardhu ‘ayn, ketika ada kasus-
kasus perorangan yang menghendaki ia mengetahui Ilmu Falak, minimal
arah kiblat, waktu shalat dan lain-lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai