Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Abu Yazid Raisal


NIM : 21703261027
Program Studi : S3 Ilmu Pendidikan
Mata Kuliah : Politik Pendidikan
Kelas :B
Dosen : Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, MA

1. Politik pendidikan sangat diperlukan dalam membangun suatu bangsa dan negara karena
politik pendidikan berfungsi untuk memadukan dan mengintegrasikan perbedaan-
perbedaan kepentingan pendidikan dari para pemangku kepentingan dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermuara pada penyejahteraan dan pemakmuran
rakyat secara benar, bermoral, indah, berkeadilan, berkemanfaatan, berkepastian, dan
terkendali. Adanya politik pendidikan memberikan ruang kepada publik untuk mengkritisi
berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan.
Seluruh birokrat pendidikan harus memiliki political will tentang pembangunan pendidikan
karena maka dapat menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak di Indonesia.

2. Kebijakan pendidikan era Reformasi dan mengapa kebijakan-kebijakan pendidikan


tersebut yang menjadi prioritasnya. Era reformasi memiliki empat kebijakan pendidikan
yang menjadi upaya perbaikan sistem pendidikan. Empat program di bidang pendidikan
yakni:
a. peningkatan mutu pendidikan;
b. efisiensi pengelolaan pendidikan
c. relevansi pendidikan
d. pemerataan pelayanan pendidikan.
Kempat isu utama di bidang pendidikan tersebut, di dasarkan kepada keinginan dan
tuntutan bangsa Indonesia berkaitan dengan peningkatan kualitas serta mempermudah dan
mempercepat pelayanan di bidang pendidikan.

3. Berdasarkan UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menegaskan
adanya prinsip pendidikan yang diselenggarakan secara berdemokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Indonesia saat ini mencanangkan pendidikan
wajib belajar 12 tahun, 6 tahun SD, 3 tahun SMP, dan 3 tahun SMA. Untuk mewujudkan
wajib belajar 12 tahun, pemerintah harus bisa menjamin semua aspek yang dapat
mendukung program tersebut, baik dari biaya, guru, sarana dan prasana, dan aspek-aspek
lainnya.

4. Kondisi praktik pendidikan nasional dewasa ini belum sepenuhnya menggembirakan.


Beberapa contoh yang menggambarkan hal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kualitas pendidikan yang belum merata di seluruh wilayah di Indonesia. Masih banyak
daerah yang pendidikannya jauh dari kata layak, misalnya daerah yang berada di lokasi
3T. Kualitas pendidikan dapat dillihat dari guru, sarana dan prasana, akses, dll.
Kebijakan yang dapat mengatasi permasalah tersebut seperti melatih guru-guru secara
nasional, mengirim guru-guru yang berprestasi untuk sharing pada guru di lokasi
terpencil, menjamin sarana dan prasarana semua sekolah di Indonesia menjadi setara,
membangun akses menuju sekolah.
b. Adanya program zonasi tanpa mempertimbangkan kualitas pendidikan masing-masing
daerah. Kebijakan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
menyamakan kualitas semua sekolah agar proses zonasi menjadi tidak bermasalah.
c. Adanya korupsi terhadap dana bantuan pada sekolah, baik dari lingkungan sekolah
maupun dari lingkungan dinas terkait. Kebijakan yang dapat mengatasi permasalahan
tersebut adalah melakukan pemeriksaan yang teliti dan benar terhadap dana bantuan
yang disalurkan.
d. Mahalnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik. Pemerintah
mencanangkan wajib belajar 12 tahun namun masih banyak dirasakan biaya pendidikan
yang mahal dalam menempuh wajib belajar 12 tahun. Kebijakan yang dapat mengatasi
permasalahan tersebut adalah membuat aturan terkait pembiayaan agar semua dapat
menempuh wajib belajar 12 tahun.

5. “Didiklah anakmu untuk generasi dan jamannya, bukan untuk generasi dan jamanmu”.
Rumusan kebijakan yang tepat untuk mewujudkan pesan ini adalah
a. Membuat kurikulum yang sesuai dengan jaman,
b. Menyediakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan jaman
c. Melatih guru-guru untuk dapat mengajar sesuai tuntutan jaman.

6. Sistem pendidikan nasional yang dibangun dalam suatu negara, suatu daerah, dan atau
suatu institusi seharusnya menyesuaikan profil lulusan pendidikan yang diharapkan di
suatu level itu. Untuk itu yang dilakukan oleh pimpinan institusi pendidikan maupun oleh
pendidik harusnya menemukan secara seksama mengenai tujuan yang diharapkan dari
pendidikan. Kemudian pemerintah menyusun kurikulum yang sesuai dengan profil lulusan
pendidikan yang diharapkan.

7. Membangun pendidikan yang bermutu merupakan harapan semua, apalagi di era terbuka
saat ini. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk membangun pendidikan bermutu adalah
sebagai berikut:

a. Membuat dan menerapkan kurikulum pendidikan yang memiliki daya saing dan
kompatibel dengan lapangan kerja.
b. Meningkatkan kualitas guru di semua daerah agar setara secara nasional
c. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
d. Mengajak semua pihak yang terlibat dalam pendidikan untuk sama-sama meningkatkan
pendidikan di Indonesia.

8. Akuntabilitas pendidikan dewasa ini sangat penting, terutama dalam membangun institusi
pendidikan bermutu dan akuntabel. Tantangan-tantangan yang sering dijumpai dalam
mewujudkan pengelolaan pendidikan yang akuntabel adalah sebagai berikut:
a. Adanya pejabat di lembaga yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan. Biasanya
ini disebabkan karena pejabat tersebut dekat dengan pejabat pemerintahan. Seharusnya
pendidikan bebas dari unsur politis sehingga pendidikan dapat menjadi lebih baik dan
sesuai dengan harapan.
b. Kurangnya transparansi dari pemerintah terkait pendidikan. Harusnya pemerintah
bersikap trasnparan mengenai pendidikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat
lebih yakin pada pemerintah.

9. Pembiayaan pendidikan sering kali menjadi kendala dalam membangun pendidikan


bermutu, padahal berdasarkan konstitusi bahwa penyediaan dana pendidikan sudah
ditetapkan minimal 20%. Salah satu kendalanya adalah adanya anggapan bahwa untuk
memajukan pendidikan membutuhkan biaya yang sangat besar. Anggapan tersebut tidak
salah namun tidak sepenuhnya benar. Pendidikan bermutu tidak sepenuhnya bertumpu
pada uang tapi juga pada kinerja dan pengelola. Oleh karena itu, harus adanya pengendalian
terhadap anggaran yang dikeluarkan agar masalah terkait biaya bisa diatasi.

10. Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek dewasa ini telah melemparkan sejumlah
kebijakan utamanya yang terkait Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Kebijakan
tersebut memuat program utama, yaitu kemudahan pembukaan program studi baru,
perubahan sistem akreditasi Perguruan Tinggi (PT), kemudahan PTN menjadi PTN
berbadan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi (prodi).
Kebijakan yang efektif:
a. Adanya otonomi PTN dan PTS dalam membukan atau mendirikan program studi
(prodi) baru. Otonomi ini diberikan jika PTN dan PTS tersebut memiliki akreditasi A
dan B, dan telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan/atau universitas yang
masuk dalam QS Top 100 World Universities.
b. Program reakreditasi yang bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat
sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat. Akreditasi
yang sudah ditetapkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tetap
berlaku selama 5 tahun namun akan diperbaharui secara otomatis.
c. Kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk
menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH). Kemendikbud akan mempermudah
persyaratan PTN BLU dan Satker untuk menjadi PTN BH tanpa terikat status
akreditasi.

Kebijakan yang kurang efektif:

a. Pemberian hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan
melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (sks). Kebijakan ini tidak efektif
karena pembelajaran di luar program studi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan
capaian pembelajaran program studi akan mengurangi kompetensi dari mahasiswa
lulusan program studi tersebut. Waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk
mempelajari kompetensi yang sesuai dengan latar belakang ilmu yang mereka pilih
menjadi berkurang dengan adanya kebijakan ini.

Anda mungkin juga menyukai