Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KORELASI KEISLAMAN DENGAN

ASTRONOMI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Islam dan Sains
Dosen Pengampu :
Roza Ruspita, M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 4
Sekar Ayu Kinasih 211710001
Ayu Widya Wulantika 211710012
Lulu Lutfiah 211710024

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA
HASANUDDIN BANTEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KORELASI
KEISLAMAN DENGAN ASTRONOMI “ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Studi Islam dan Sains. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide serta saran sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa kami
ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini dimasa mendatang. Kami berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Serang, 22 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................3

2.1 Pengertian Astronomi ..................................................................................3


2.2 Bentuk Bumi Menurut Pandangan Islam dan Sains ................................ 3
2.3 Perputaran Bumi dalam Pandangan Islam dan Sains .............................5
2.4 Proses Terjadinya Siang dan Malam .........................................................6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa mengalami kemajuan yang
sangat signifikan. Perkembangan tersebut pastinya mempermudah manusia mempelajari
hal-hal yang ingin diketahui . Telah terbukti bahwa pendapat ilmu pengetahuan selalu
tidak bertentangan dengan kandungan yang terdapat di dalam al qur'an . Memang benar
adanya jika Al - Qur'an dijadikan pegangan hidup umat muslim untuk menjalankan
kehidupannya. Perkembangan ilmu pengetahuan juga tidak lepas dengan melihat isi dari
kandungan yang terdapat dalam al - qur'an
Astronomi merupakan ilmu Hai'ah. Ilmu ha'aih adalah ilmu yang mempelajari
posisi-posisi geometris benda-benda angkasa dalam rangka mempelajarinya.
Menentukan jadwal Syariah dan posisi benda-benda langit dari permukaan bumi.
Pergantian antara siang dan malam merupakan bagian dari perjalanan manusia di bumi
ini. Pergantian siang dan malam terjadi karena adanya perputaran bumi pada porosnya
yang dimana perputaran tersebut berputar dari arah timur ke barat. Perputaran bumi ini
juga dapat disebut sebagai rotasi bumi. Selama 24 jam bumi berputar mengitari porosnya,
pada saat kalanya sebagian wajah bumi menghadap dengan matahari, sebagian wajah
bumi (area) inilah yang disebut dengan siang hari. Kemudian, seiring perputaran bumi
sebagian wajah bumi yang tadinya berhadapan dengan matahari akan berputar
membelakanginya, dan area ini akan berubah menjadi gelap, inilah yang disebut dengan
malam hari.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pokok pembahasan
1. Apakah pengertian astronomi ?
2. Bagaimana bentuk bumi menurut pandangan islam dan sains?
3. Bagaimana perputaran bumi menurut islam dan sains?
4. Bagaimana proses terjadinya siang dan malam ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pokok bahasan, yaitu :
1. Mengetahui pengertian astronomi.
2. Mengetahui bentuk bumi menurut pandangan islam dan sains.
3. Mengetahui perputaran bumi menurut islam dan sains.
4. Mengetahui proses terjadinya siang dan malam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Astronomi


Ada dua istilah yang berbeda untuk studi kualitatif objek di ruang angkasa. Hal
ini biasanya disebut hanya sebagai "ilmu astronomi" atau "ilmu astronomi" atau
"astronomi". secara teoretis kedua istilah ini memiliki arti yang sama, tetapi mereka
berbeda dalam penerapannya. Dalam khazanah Islam klasik (Turat), astronomi dikenal
sebagai ilmu Hai'ah. Ilmu ha'aih adalah ilmu yang mempelajari posisi-posisi geometris
benda-benda angkasa dalam rangka mempelajarinya Menentukan jadwal Syariah dan
posisi benda-benda langit dari permukaan bumi. Oleh karena itu, representasi ini tidak
tunduk pada pengaruh eksternal berawal dari inovasi para ilmuwan Muslim terhadap
studi objek cuaca. "Falak" berasal dari bahasa Arab dan berarti "orbit" atau "edar"
(Manzhur, 2005).
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
‫س يا ْۢ ْنبا ِغ ْي لا اه ۤا ا ا ْن تُد ِْركا ْالقا ام ار او اَل الَّ ْي ُل ا‬
‫سا بِ ُق النَّ اها ِر ۗ او ُك ٌّل فِ ْي فالاكٍ يَّ ْسبا ُح ْونا‬ َّ ‫اَل ال‬
ُ ‫ش ْم‬
"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat
mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 40)
Menurut Butar-Butar, kata “Falak” bukan berasal dari bahasa Arab. Tetapi,
diambil dari akar kata Babilonia "pulukku" (butar-butar, 2017). Al-Mas'udi menyatakan
bahwa ilmu astronomi sama dengan Ilmu hai'ah. Astronomi itu sendiri berasal dan
berakar pada bahasa Orang Yunani disebut "Astro" dan "Nomos". Astro artinya bintang,
Nomos artinya "aturan". Istilah ini mengacu pada bidang yang mempelajari benda-
benda langit adalah ilmu astronomi (Mulyono & Abtokhi, 2006).

2.2 Bentuk Bumi Menurut Pandangan Islam dan Sains


Perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa mengalami kemajuan yang
sangat signifikan. Perkembangan tersebut pastinya mempermudah manusia mempelajari
hal-hal yang ingin diketahui . Telah terbukti bahwa pendapat ilmu pengetahuan selalu
tidak bertentangan dengan kandungan yang terdapat di dalam al qur'an . Memang benar
adanya jika Al - Qur'an dijadikan pegangan hidup umat muslim untuk menjalankan

3
kehidupannya. Perkembangan ilmu pengetahuan juga tidak lepas dengan melihat isi dari
kandungan yang terdapat dalam al - qur'an. Bentuk spheris permukaan Bumi telah
dipostulatkan oleh Pythagoras ( 500 SM ) , seorang ahli matematika berkebangsaan
Yunani yang kemudian didukung oleh Aristoteles ( 384-322 SM ) seorang ahli filsafat
Yunani yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan Bumi dalam bentuk yang
sempurna , yaitu bola . Erastosthenes ( 276-195 SM ) seorang ahli astronomi Mesir yang
berasal dari Yunani menemukan cara menentukan besar bola Bumi dengan menentukan
radius dari model bola Bumi .
Pandangan bumi datar ditemukan oleh para tokoh . Salah satunya adalah tokoh
Al - Qurthubi sebagai seorang penafsir Al - qur'an maka ia memiliki pandangan yang di
dasari isi kandungan Al - qur'an yang telah ia tafsirkan . Salah satunya adalah :
"bagaimana bumi dihamparkan ? " ( QS. Al - Ghasiyah ) : 20 ) Dengan melihat ayat
dalam Al - qur'an tersebut , Al - Qurthubi menjelaskan bahwa bumi itu " sutihat " yang
mennunjukan bumi itu " sathiyyah " . Maka " sutihat zahirnya menunjukan bahwa bumi
itu datar . Pendapat ini di dukung oleh para tokoh yang mendukung terhadap bumi datar
( flatter ) yang menyatakan bahwa dalam ayat tersebut sudah jelas bahwa bumi itu
dihamparkan permadani yang tentunya pada benda yang datar . Teori yang berpendapat
bahwa bentuk Bumi datar masih diterima hingga abad ke - 16 M. Pada abad ke - 17 M
berbagai metode pengukuran mulai dikembangkan dan akhirnya membuktikan bahwa
bentuk bumi yang sebenarnya tidak datar , namun bulat .
Secara umum bentuk Bumi mendekati bola dengan jari jari sekitar 6378 km .
Jika dilihat secara lebih detail , bentuk Bumi pada prinsipnya agak tidak teratur . Seperti
yang kita ketahui , bahwa pemikiran tidak sedikit menyatakan bentuk bumi adalah bulat .
Pendapat - pendapat yang beredar ini tentunya berkembang dengan didasari acuan dan
pemahaman sesuai dengan bukti yang dipercayainnya.selain dari pada melalui
perkembangan ilmu pengetahuan seperti melalui potret bumi yang terlihat dari luar
angkasa , tidak terlepas pula penafsiran pandangan bumi bulat ini yang disandingkan
dengan pemaran dalam kandungan isi Al qur'an , diantaranya : Pertama , merujuk kepada
surat Al - baqarah : 22 menjelaskan " dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan
bagimu dan langit sebagai atap " dan surat Taha : 53 menjelaskan " ( tuhan ) yang telah
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu , dan menjadikan jalan - jalan diatanya
bagimu , dan yang menurunkan air ( hujan ) dari langit , kemudian kami turunkan
dengannya ( air hujan itu ) berjenis - jenis aneka macam tumbuhan " .

4
Ayat - ayat tersebut memiliki tafsir menurut kemenag RI ( 2012 ) " Allah membuat bumi
sebagai hamparan yang luas rempat kehidupan manusia dan berbagai mahluknya dengan
langit sebagai atapnya . Bumi merupakan hamparan luas karena meski bentuknya
mendekati bundar seperti bola , tetapi karena sangat besar dibanding ukuran manusia
maka permukaanya tampak datar dan luas terhampar " Dari ungkapan di atas yang
menunjukan manusia tinggal di tempat yang tinggi atau rendah disebabkan karena
proses geologi yang telah terjadi dalam kurun waktu yang sangat panjang.

2.3 Perputaran Bumi Dalam Pandangan Islam dan Sains


Perputaran planet dapat dibagi menjadi dua , yaitu rotasi ( perputaran terhadap
porosnya) dan revolusi ( perputaran mengelilingi planet / obyek lain ) . Waktu yang
diperlukan bumi untuk berotasi satu kali mengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam,
tepatnya (23 jam , 56 menit 4,09 detik ) . Sedangkan satu kali bumi beredar mengelilingi
matahari atau ( berevolusi ) diperlukan waktu 365,25 hari atau 1 tahun . Kecepatan rata
- rata bumi dalam berevolusi adalah 30 km / dtk dan kecepatan berotasinya adalah 464
MS . Rotasi dan revolusi Bumi mengakibatkan terjadinya beberapa fenomena alam
sebagai berikut, rotasi menyebabkan adanya pergantian siang dan malam, terjadinya
gerak semu harian, pengembungan di khatulistiwa dan pemepatan dikedua kutup bumi,
perbedaan waktu untuk tempat- tempat yang berbeda derajat busurnya, sedangkan
ternjadinya revolusi menyebabkan pergantian musim di bumi sepanjang tahun,
perbedaan lamanya waktu siang dan malam, terlihatnya rasi bintang yang berbeda setiap
bulan, adanya gerak semu tahunan matahari , perbedaan musim di belahan bumi utara
dan selatan serta khatulistiwa.
Perputaran bumi telah cukup jelas dalam pandangan sains. Dari sisi sains,
perputaran bumi pada porosnya sebenarnya sudah dapat dibuktikan dengan adanya siang
dan malam, perbedaaan waktu antar tempat di bumi dan perubahan letak bintang . Bukti
yang paling kuat dan ilmiah adalah adanya Efek Coriolis . Efek Coriolis melekat pada
fenomena defleksi ( pembelokan arah ) gerak sebuah benda pada sebuah kerangka acuan
yang berputar, khususnya di permukaan Bumi Diambil dari nama seorang ilmuwan
prancis : Gaspard Gustave Coriolis ( 1792 ) . Pada intinya , sebuah benda yang bergerak
lurus dalam kerangka yang berputar , akan terlihat berbelok oleh pengamat yang diam
di dalam kerangka tersebut.

5
Adapun ayat yang mendukung adanya perputaran bumi (rotasi bumi) adalah surah Ali-
Imran ayat 190:
ِ ‫ار َ ْٰل ٰيت ِاْلُولِى اْلَلبَا‬
‫ب‬ ِ ‫ض َواخت ََِلفِ الي ِل َوالن َه‬
ِ ‫ت َواْلَر‬
ِ ‫ق السمٰ ٰو‬
ِ ‫اِن فِي خَل‬

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
Ayat ini menggambarkan bahwa siang dan malam yang terjadi adalah karena bumi
mendapatkan sinar matahari ketika bumi berputar pada porosnya atau berotasi. Peristiwa
siang dan malam tersebut berlangsung berulang-ulang dalam 24 jam atau satu hari.

2.4 Proses Terjadinya Siang dan Malam


Ketika terjadi siang dan malam Dalam kehidupan tentu saja, setiap hari manusia
mengalami bergantian siang dan malam. Pergantian antara siang dan malam merupakan
bagian dari perjalanan manusia di bumi ini. Pergantian siang dan malam terjadi karena
adanya perputaran bumi pada porosnya yang dimana perputaran tersebut berputar dari
arah timur ke barat. Perputaran bumi ini juga dapat disebut sebagai rotasi bumi.Bumi
merupakan salah satu planet yang mengitari matahari dan mengitari dirinya sendiri.
Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk perputaran pada porosnya tersebut. Dan waktu
24 jam inilah yang disebut manusia sebagai satu hari. Selama 24 jam bumi berputar
mengitari porosnya, pada saat kalanya sebagian wajah bumi menghadap dengan
matahari, sebagian wajah bumi (area) inilah yang disebut dengan siang hari. Kemudian,
seiring perputaran bumi sebagian wajah bumi yang tadinya berhadapan dengan matahari
akan berputar membelakanginya, dan area ini akan berubah menjadi gelap, inilah yang
disebut dengan malam hari. Semua perubahan antara siang dan malam, itu adalah ilmu
yang dipelajari oleh manusia.Tetapi, pengetahuan ini bukanlah ilmu yang berasal dari
manusia. Tapi dari yang menciptakan siang dan malam. Allah SWT menjelaskan
prosesnya dalam Al-Qur'an bagaimana proses terjadinya siang dan malam.
Beberapa ayat yang menjelaskannya yaitu :

6
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
‫س اوا ْلقا ام ار ُح ْس ابا نًا ۗ ٰذلِكا ت ا ْق ِدي ُْر ْال اع ِزي ِْز ْال اع ِلي ِْم‬ ‫ح ۗ او اج اع ال الَّ ْي ال ا‬
َّ ‫س اكنًا َّوا ل‬
‫ش ْم ا‬ ِ ‫ص ابا‬ ِ ْ ‫فاا ِل ُق‬
ْ ‫اَل‬

"Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan)
matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa,
Maha Mengetahui." (QS. Al-An'am 6: Ayat 96)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan Terang dan gelap. Bukti keberadaan
terang dan kegelap adalah Allah yang membangunkan kegelapan malam di pagi hari
sampai semuanya terang, cakrawala diterangi, kegelapan itu juga menghilang. Malam
berlalu dengan kegelapan yang pekat, Hari akan datang dengan cahayanya yang cerah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


‫اوا لنَّ اها ِر اِذاا اجلّٰٮ اها‬

"demi siang apabila menampakkannya," (QS. Asy-Syams 91: Ayat 3)

‫اوا لَّ ْي ِل اِذاا يا ْغ ٰشٮ اها‬

"demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)," (QS. Asy-Syams 91: Ayat 4)
Jika membahas tentang siang dan malam, tentu keduanya sangat berhubungan erat
dengan matahari dan bulan. Semuanya berotasi dengan perhitungan jeli dan terukur
tidak berubah dan tidak pula timpang. Sebaliknya, masing-masing memiliki garis edar
yang ditempuh saat musim panas dan musim dingin sehingga menimbulkan perbedaan
ukuran panjang pendeknya malam dan siang. Hal ini jugalah yang dapat menjadikan
manusia mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu astronomi merupakan ilmu yang mempelajari posisi-posisi geometris
benda-benda angkasa. Astronomi itu sendiri berasal dan berakar pada bahasa Orang
Yunani disebut "Astro"dan "Nomos". Astro artinya bintang, Nomos artinya
"aturan". Istilah ini mengacu pada bidang yang mempelajari benda- benda langit
adalah ilmu astronomi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia mengalami bergantian
siang dan malam. Pergantian antara siang dan malam merupakan bagian dari
perjalanan manusia di bumi ini. Pergantian siang dan malam terjadi karena adanya
perputaran bumi pada porosnya yang dimana perputaran tersebut berputar dari arah
timur ke barat. Perputaran bumi ini juga dapat disebut sebagai rotasi bumi. Semua
perubahan antara siang dan malam, itu adalah ilmu yang dipelajari oleh
manusia.Tetapi, pengetahuan ini bukanlah ilmu yang berasal dari manusia. Tapi dari
yang menciptakan siang dan malam. Allah SWT menjelaskan prosesnya dalam Al-
Qur'an bagaimana proses terjadinya siang dan malam. perputaran bumi telah cukup
jelas dalam pandangan sains. Dari sisi sains, perputaran bumi pada porosnya
sebenarnya sudah dapat dibuktikan dengan adanya siang dan malam , perbedaaan
waktu antar tempat di bumi dan perubahan letak bintang

8
DAFTAR PUSTAKA

Hendra, Mersi. 2020. KONSEP PENCIPTAAN BUMI DALAM ALQURAN (STUDI


TERHADAP QS. AL-ANBIYA’[21]: 30)MENURUT HAMKA DALAM TAFSIR AL-
AZHAR.. Journal Tafsere . 8(2) : 108-137.

Prahesti, M. 2021. Pemanfaatan Siang dan Malam Bagi Manusia Perspektif Al-
Qur'an. Skripsi. UIN AR-RANIRY DARUSSALAM BANDA ACEH.

Rasyid,N.A. 2020. Astronomi dan Kosmologi Dalam Perspektif Al-Qur'an.


Vektor:Jurnal Pendidikan IPA. Vol.1, No.1, hlm.39-49

Zuhdi, Muhammad Harfin dan Ahmad Saifulhaq Ap Muhtadi. 2021. _Ilmu Falak
Astronomi_ . Mataram : Uin Mataram Press.

Anda mungkin juga menyukai