Anda di halaman 1dari 19

MEKANIKA BENDA LANGIT DALAM MENENTUKAN GERAK DAN POSISI

BENDA LANGIT

MAKALAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Astronomi Pendidikan Fisika

Dosen Pengampu Dr.Irwan Muhammad Ridwan., M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhamad Agni Ramdan 202153094


Alipia Prasetia 222153052
Dhea Dwi Novita 222153053
Nurlatifah Dinasyifa 222153067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

KOTA TASIKMALAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah, serta
karunia-Nya yang senantiasa melimpah kepada kita semua. Shalawat dan salam juga penulis
sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat
manusia ke jalan yang benar dan memberikan inspirasi dalam setiap langkah kehidupan.

Dalam kesempatan ini, dengan penuh rasa hormat dan rasa syukur, penulis
menyampaikan kata pengantar untuk makalah yang berjudul Mekanika Benda Langit Dalam
Menentukan Gerak dan Posisi Benda Langit. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Astronomi Pendidikan Fisika dengan dosen pengampu Dr.Irwan Muhammad Ridwan.,
M.Pd.

Terlepas dari semua itu, penulis meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Mekanika Benda Langit Dalam
Menentukan Gerak dan Posisi Benda Langit” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Tasikmalaya, 05 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
A. Pengertian Mekanika Benda Langit ................................................................................ 3
B. Hukum Kepler ................................................................................................................. 3
C. Hukum Gravitasi Newton ............................................................................................... 7
D. Gerak Benda Langit ........................................................................................................ 8
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mekanika benda langit adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak dan lintasan benda
langit. Lingkupan pembahasannya meliputi pergerakan planet, satelit, asteroid, komet,
Bintang, dan galaksi. Awalnya, mekanika benda langit dimanfaatkan manusia untuk ilmu
semu berkaitan dengan astrologi. Salah satu konsepnya yang penting adalah benda langit.
Mekanika benda langit dikembangkan teori-teorinya oleh Isaac Newton dan diberi
sintesis melalui konsep gravitasi. Fungsi praktis dari mekanika benda langit adalah
pengembangan kalender. Perhitungan matematis terhadap mekanika benda langit dapat
dilakukan dengan fungsi Legendre.
Alam semesta yang luas dan benda-benda langit yang mengisi ruang angkasa telah
memikat perhatian manusia sejak zaman kuno. Penelitian mengenai gerak dan posisi benda
langit memiliki arti penting dalam pemahaman kita tentang alam semesta. Dengan
memahami prinsip-prinsip mekanika benda langit, kita dapat meramalkan pergerakan
planet, bintang, dan objek langit lainnya, yang berkontribusi pada berbagai aspek seperti
navigasi antariksa, penelitian astronomi, dan pemahaman tentang evolusi alam semesta.
Namun, untuk memahami gerak dan posisi benda langit, kita perlu memahami konsep-
konsep dasar dalam mekanika benda langit, seperti hukum Kepler dan hukum Gravitasi
Newton. Selain itu, penting juga untuk memahami berbagai koordinat yang digunakan
untuk menggambarkan posisi benda langit di langit, seperti koordinat ekuator dan koordinat
ekliptika. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep-konsep dasar
ini dan bagaimana mereka digunakan untuk menentukan gerak dan posisi benda langit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Mekanika Benda Langit?
2. Bagaimana bunyi Hukum Kepler?
3. Apa bunyi Hukum Gravitasi Newton?
4. Bagaimana Gerak Benda Langit?
5. Bagaimana Posisi Benda Langit?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Mekanika Benda Langit

1
2. Untuk mengetahui bunyi Hukum Kepler
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum Gravitasi Newton
4. Untuk mengetahui Gerak Benda Langit
5. Untuk mengetahui Posisi Benda Langit

2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mekanika Benda Langit
Benda langit adalah susunan-susunan bagian terkecil yang mengisi alam semesta.
Wujud dari benda langit ialah planet, bintang dan galaksi serta benda lain yang berada di
luar angkasa. Jenis benda-benda langit tersebut mengalami pergerakan tertentu pada
dirinya sendiri ataupun dengan benda langit lainnya.
Mekanika dari benda langit merupakan bagian dari konsep dalam fisika yang
berhubungan dengan astronomi. Pengetahuan mengenai mekanika benda langit awalnya
dianggap terpisah dengan mekanika Bumi. Namun, oleh Isaac Newton, kedua konsep ini
dijadikan satu. Mekanika benda langit telah dimanfaatkan oleh manusia untuk
mengkaji ilmu dan ilmu semu. Dalam keilmuan, posisi benda-benda langit dimanfaatkan
untuk penelaahan. Sementara pada ilmu semu, pergerakan benda lagi menjadi cara untuk
menentukan nasib manusia.
Mekanika Benda Langit adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak dan lintasan
benda langit, misalnya pergerakan planet, satelit (alamiah maupun buatan), asteroid, komet,
bintang dan galaksi. Mekanika Benda Langit berkembang pesat setelah Newton
menunjukan bahwa kaedah Hukum Kepler yang dahulu diturunkan dari pengamatan dapat
dijelaskan dengan hukum gravitasi. Itulah sebabnya kenapa ilmu ini disebut juga Mekanika
Newton. Posisi benda langit pada saat yang akan dating diprediksi, namun untuk benda
yang bergerak cepat Mekanika Newton tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
Saat ini Mekanika Benda Langit merupakan pengetahuan dasar dalam merancang
perjalanan wahana ke angkasa luar.
B. Hukum Kepler
Hukum Kepler ditemukan oleh seorang matematikawan yang jugamerupakan seorang
astronom Jerman yang bernama Johannes Kepler(1571-1630).Penemuannya didasari oleh
data yang diamati oleh Tycho Brahe(1546-1601), seorang astronom terkenal dari
Denmark.
Sebelum ditemukannya hukum ini, manusia zaman dulu menganut paham geosentris,
yaitu sebuah paham yang membenarkan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta.
Anggapan ini didasari pada pengalaman indrawi manusia yang terbatas, yang setiap hari
mengamati matahari, bulan dan bintang bergerak, sedangkan bumu dirasakan diam.

3
Anggapan ini dikembangkan oleh astronomYunani Claudius Ptolemeus (100-170 M) dan
bertahan hingga 1400 tahun. Menurutnya, bumi berada di pusat tata surya. Matahari dan
planet-planet mengelilingi bumi dalam lintasan melingkar.
Kemudian pada tahun 1543, seorang astronom Polandia bernama Nicolaus
Copernicus (1473-1543) mencetuskan model heliosentris. Heliosentris artinya bumi
beserta planet-planet lainnya mengelilingi matahari dalam lintasan yang melingkar. Tentu
saja pendapat ini lebih baik dibanding pendapat sebelumnya. Namun, ada yang masih
kurang dari pendapat Copernicus yaitu diam masih menggunakan lingkaran sebagai
bentuk lintasan gerak planet.

Analisis lengkap Kepler tentang gerak planet diringkas dalam tiga pertanyaan
yang dikenal sebagai hukum Kepler :
1. Semua planet bergerak dalam orbit elips dengan matahari pada satu fokus
2. Jari-jari vektor ditarik dari Matahari ke planet menyapu daerah yang sama
dalam interval waktu yang sama
3. Kuadrat dari periode orbit planet manapun sebanding dengan pangkat tiga
sumbu semimajor orbit elips
Benda mengorbit mengelilingi satu pusat massa (barycenter) dan tidak satupun
berdiri secara sepenuhnya di atas fokus ellips. Namun kedua orbit itu adalah ellips
dengan satu titik fokus di barycenter. Jika rasio massanya besar, sebagai contoh planet
mengelilingi matahari, barycenternya terletak jauh di tengahobjek yang besar dekat di
titik massanya.
Hukum Kepler ke I berbunyi “Lintasan planet ketika mengelilingi matahari
berbentuk ellips, dimana matahari terletak pada salah satu fokusnya”

4
Lintasan planet berupa elips
Sumbu panjang pada orbit ellips disebut sumbu mayor alias sumbu utama,
sedangkan sumbu pendek dikenal dengan sumbu semi utama atau semimayor.

Posisi matahri dan elps dalam lintasan elips

F1 dan F2 adalah titik fokus. Matahari berada pada F1 dan planet berada pada
P. tidak ada benda langit lainnya berada pada F2. Total jarak dari F1 danF2 ke
sama untuk semua titik dalam kurva ellips. Jarak pusat ellips O dab titik fokus (F 1 dan
F2) adalah ea, dimana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara
0 dan 1 disebut eksentrisitas. Jika e=0 maka ellips berubah menjadi lingkaran.
Kenyataannya, orbit planet berupa ellips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian
besar eksentrisitas tidak pernah sama dengan nol. Nila e untuk orbit planet bumi adalah
0.017. Perihelion merupakan titik terdekat dengan matahari, sedangkan titik terjauh
disebut aphehelon. Pada persamaan hukum grafitasi Newton, telah dipelajari bahwa
gaya tarik grafitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (1/r2), dimana hal ini
hanya bisa terjadi pada orbit yang berbentuk ellips atau lingkaran saja.

Hukum Kepler ke II mengatakan “Luas daerah yang disapu oleh garis


antara matahari dengan planet adalah sama untuk setiap periode waktu sama”.

5
Daerah yang disapu luas oleh garis antara matahri dan plaet

Pada selang waktu yang sangat kecil, garis yang menghubungkan matahari dengan
planet melewati sudut dθ. Garis tersebut melewati daerah yang diarsir yang berjarak r,
dan luas :
1
𝑑𝐴 = 𝑟2 𝑑𝜃
2

` Laju planet ketika melewati daerah itu adalah dA/dt disebut dengan kecepatan
sektor (bulan vektor).
Hal yang paling utama dalam hukum Kepler II adalah kecepatan sektor mempunyai
harga yang sama pada semua titik sepanjang orbit yang berbentuk ellips. Ketika plenet
berada di perihelion nilai r kecil, sedangkan dθ/dt bernilai besar. Ketika planet berada di
apehelion nilai r besar, sedangkan dθ/dt kecil.

Hukum Kepler ke III mengatakan bahwa “Kuadrat waktu yang diperlukan oleh
planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-
rata planet-planet tersebut dari matahari”.

Secara matematis Hukum Kepler dapat ditulis sebagai berikut :

𝑇2 𝑟2
𝑇 ≈𝑟 →
2 3 2
= 2
= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇21 𝑟21
Keterangan :
T1= Periode planet pertama
T2= Periode planet kedua
r1 = jarak planet pertama dengan mataharir2 =
jarak planet kedua dengan matahari
Kecepatan dan posisi gerak planet berubah secara periodik sehingga dapat
disusunkan untuk menentukan periode perjalanan planet mengelilingi matahari.

Hukum ketiga Kepler dapat diprediksi dari hukum kuadrat terbalik untuk orbit
lingkaran. Perhatikan sebuah planet bermassa Mp yang diasumsikan bergerak
mengelilingi Matahari (massa Ms) dalam orbit melingkar. Karena gaya gravitasi
memberikan percepatan sentripetal planet ketika bergerak dalam lingkaran, kita

6
modelkan planet sebagai sebuah partikel di bawah gaya total dan sebagai partikel dalam
gerak melingkar seragam dan memasukkan hukum Newton tentang gravitasi universal:
Fg = Mpa → = Mp (v2/r)
Kecepatan orbit planet adalah 2 r / T, di mana T adalah periode, sehingga
ekspresi sebelumnya menjadi:

di mana Ks adalah konstanta yang diberikan oleh:


2
Ks = 4𝜋 =2,97 x 10-19 s2/m3
𝐺𝑀𝑠

C. HUKUM GRAVITASI NEWTON

Gejala munculnya interaksi yang berupa gaya tarik-menarik antarbenda yang ada di
alam ini disebut gaya gravitasi. Setiap benda di alam ini mengalami gaya gravitasi. Jika
Anda sedang duduk di kursi, sedang berjalan, atau sedang melakukan kegiatan apapun,
terdapat gaya gravitasi yang bekerja pada Anda. Gaya gravitasi merupakan gaya interaksi
antar benda. Pernahkah Anda bertanya kenapa gaya gravitasi yang Anda alami tidak
menyebabkan benda-benda yang terdapat di sekitar Anda tertarik ke arah Anda, atau
sebaliknya? Di alam semesta, gaya gravitasi menyebabkan planet-planet, satelit-satelit,
dan benda-benda langit lainnya bergerak mengelilingi Matahari dalam sistem tata surya
dalam lintasan yang tetap.

Isaac Newton adalah orang pertama yang mengemukakan gagasan tentang adanya
gaya gravitasi. Menurut cerita, gagasan tentang gaya gravitasi ini diawali dari pengamatan
Newton pada peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya. Kemudian, melalui penelitian
lebih lanjut mengenai gerak jatuhnya benda-benda, ia menyimpulkan bahwa apel dan
setiap benda jatuh karena tarikan Bumi.

Menurut Newton, gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik- menarik
yang berbanding lurus dengan massa setiap benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara benda tersebut. Secara matematis, pernyataan mengenai gaya
gravitasi tersebut dituliskan sebagai berikut

7
dengan :
F = gaya gravitasi (N),
G = konstanta gravitasi = 6,672 × 10–11 m3/kgs2, dan
r = jarak antara pusat massa m1 dan m2 (m).

D. GERAK BENDA LANGIT


1. Rotasi Bumi

Apakah rotasi bumi itu? Rotas bumi adalah Gerakan bumi pada porosnya. Poros adalah
sumbu bumi yang bersifat khayal. Coba kamu perhatikan gambar 12.2. Bumi
berputar ber- lawanan dengan arah jarum jam yaitu dari barat ke timur. Perputar- an
bumi sebesar 360O ditempuh dalam waktu 24 jam. Jadi setiap 1O bujur ditempuh
selama 4 menit.

1) Bumi mengalami pergantian siang dan malam

Bumi berputar pada porosnya selama 24 jam. Ketika berputar, bagian- bagian
bumi yang menghadap ke cahaya matahari mengalami siang dan bagian
sebaliknya akan mengalami malam. Siang dan malam akan terus berganti
selama Bumi masih berputar.

2) Matari seolah-olah terbit dari timur dan terbenam dibarat

8
Akibat gerak rotasi bumi dari barat ke timur maka Matahari terlihat bergerak
terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Pada ke- adaan
sebenarnya Matahari tidak bergeser. Gerakan matahari tersebut dinamakan
gerak semu harian matahari.

3) Terjadinya perbedaan dan pembagian waktu


Dunia terbagi atas 24 daerah waktu, terdiri atas 2 bagian besar yaitu
Bujur Barat dan Bujur Timur, masing-masing memiliki besar 180 derajat.
Bentang bujur dari Greenwich ke Indonesia besarnya 105 derajat Bujur Timur.
Untuk mengetahui selisih waktu antara Inggris dan Indonesia digunakan cara
berikut:
Jadi selisih waktu antara Indonesia dan Inggris adalah 7 jam. Secara terperinci
Indonesia memiliki 3 daerah waktu: Waktu Indone- sia bagian Barat (WIB),
Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur
(WIT). Masing-masing daerah waktu memiliki se- lisih 1 jam. Wilayah
Indonesia bagian Timur tentu mengalami pagi terlebih dahulu. Jadi, bila di
Papua pukul 07.00, di Sulawesi pukul 06.00 dan di Sumatera masih pukul
05.00.

4) Terjadinya Gerakan udara


Udara bergerak dari kutub utara dan selatan ke arah khatulistiwa yang selalu
bersuhu lebih tinggi. Dari kutub utara udara berbelok ke kiri dan dari
kutub selatan udara berbelok ke kanan.
Di daerah terbatas juga terjadi gerakan udara. Matahari menyinari
dan memanasi daratan dan lautan. Pada siang hari daratan lebih cepat panas
dan lautan lebih lambat panas. Akibatnya udara bergerak dari laut ke darat.
Terjadilah angin laut. Pada malam hari, daratan lebih cepat dingin
dan tekanan udara menjadi maksimum. Sementara, lautan lebih panas
dan tekanan udara minimum. Akibatnya, udara akan bergerak dari darat ke
laut. Saat itu terjadilah angin darat

9
2. Revolusi Bumi dan Bulan
a. Revolusi Bumi
Revolusi bumi merupakan perputaran bumi mengelilingi matahari. Akibat dari
terjadinya revolusi bumi ialah pergantian musim. Setiap saat, bumi bereplusi atau
berputar mengelilingi matahari. Satu putaran memakan waktu 365 hari menit 10 detik.
Perputarannya dari barat ke timur dengan kecepatan 30 km/detik. Lintasan satu putaran
sepanjang 943.000.000 km. Dikutip dari Bumi yang Dinamis (2019), saat berevolusi,
sumbu bumi miring 23,5 derajat terhadap garis tegak lurus pada ekliptika.
Revolusi bumi memberikan dampak yang penting bagi kehidupan di bumi.
Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan terjadinya perbedaan lama siang dan
malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, penampakan rasi bintang dan
gerhana.

Berikut akibat dari Gerakan bumi mengelilingi matahari!

1. Perbedaan lama siang dan malam


Bumi di belahan utara dan selatan punya waktu siang dan malam yang berbeda.
Ini terjadi karena kemiringan sumbu bumi dan revolusi. Saat berevolusi, bumi bisa
terletak di apotema atau hipotema. Apotema adalah titik terjauh bumi dengan
matahari. Sedangkan hipotema adalah titik terdekat bumi dengan matahari.
Antara 21 Maret hingga 23 September:
1). Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
2). Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak dari pada belahan
bumi selatan. Waktu siang di belahan bumi utara lebih lama dari pada di
belahan bumi selatan.
3). Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam.

10
4). Ada daerah di sekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
5). Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
6). Kutub utara paling dekat dengan matahari pada 21 Juni. Pada saat itu,
masyarakat yang di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke
utara.
Antara 23 September hingga 21 Maret:
1). Kutub selatan mendekati matahari, sedangkan kutub utara menjauhi matahari.
2). Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak dari pada belahan
bumi utara.
3). Waktu siang di belahan bumi selatan lebih lama dari pada belahan bumi utara.
Ada daerah di belahan bumi utara mengalami malam 24 jam. Ada daerah di sekitar
kutub selatan mengalami siang 24 jam.
4). Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
5). Kutub selatan paling dekat dengan matahari pada 22 Desember. Pada saat itu,
masyarakat yang di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5 derajat ke selatan.
Pada 21 Maret dan 23 Desember: Kutub utara dan kutub selatan memiliki jarak
yang sama ke matahari.
6). Belahan bumi utara dan selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
Waktu siang dan malam lamanya sama di seluruh belahan bumi. Di khatulistiwa
matahari tampak tepat di atas kepala.
2. Gerak semu tahunan matahari
Gerak semu tahunan matahari adalah gerak berubahnya posisi matahari
sepanjang tahun. Selain berevolusi, bumi juga berotasi. Sumbu rotasi tidak sejajar
dengan sumbu revolusi. Sumbu bumi yang miring 23,5 derajat membuat matahari
tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa. Matahari akan terlihat berada di utara atau
selatan bumi. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi
bagian utara. Setengahnya lagi, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian
selatan.
3. Perubahan musim
Gerak semu matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran
matahari di berbagai wilayah bumi. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan musim.
Bumi bagian utara dan selatan mengalami empat musim yakni musim semua,
musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Sementara bumi yang berada di
garis khatulistiwa seperti Indonesia hanya mengalami dua musim yakni musim
hujan dan musim kemarau.
Belahan Maret - Juni Juni - September - Desember -
Bumi September Desember Maret
Utara Semi Panas Gugur Dingin
Selatan Gugur Dingin Semi Panas

11
4. Perubahan kenampakan rasi bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang ketika dilihat dari bumi. Dari
bumi, kita melihat bintang-bintang itu membentuk pola tertentu. Seperti cancer
(kepiting), pisces (ikan), scorpio (kalajengking) yang kita tahu selama ini. Namun
antara bintang yang satu dengan yang lain sebenarnya berjarak sangat jauh. Karena
revolusi bumi, posisi kita bergeser dan penampakan bintang itu juga bergeser.
5. Gerhana bulan
Ukuran bumi jauh lebih kecil dari matahari. Ketuka matahari, bumi, dan bulan
sejajar posisinya, bayangan inti bumi akan berbentuk kerucut. Wilayah yang berada
di bayangan bumi menjadi sangat gelap. Wilayah ini disebut dengan umbra.
Sementara wilayah bayangan yang agak terang atau bayangan tambahan disebut
dengan penumbra.
Ketika bulan berada di penumbra, bulan terlihat samar. Fenomena ini disebut
gerhana bulan sebagian. Posisi ini biasanya bertahan selama enam jam. Sedangkan
ketika bulan di wilayah umbra, bulan sama sekali tidak terlihat. Fenomena ini disebut
sebagai gerhana bulan total. Prosesnya berlangsung selama 40 menit. Gerhana bulan
sebagian terjadi sebelum dan sesudah gerhana bulan total.
6. Gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi ketika bulan terletak di antara bumi dan matahari.
Bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Meskipun bulan lebih kecil
dari matahari, namun bulan dapat menutupi matahari karena bulan lebih dekat ke
bumi dibanding matahari.
Gerhana matahari terbagi menjadi:
1). Gerhana matahari total: Terjadi saat gerhana matahari mengalami puncak.
Matahari akan tertutup seluruhnya.
2). Gerhana matahari sebagian: Terjadi saat gerhana matahari mengalami puncak.
Piringan matahari hanya tertutup sebagian.
3). Gerhana matahari cincin: Terjadi ketika piringan bulan terletak tepat di depan
piringan matahari. Di sekeliling piringan bulan akan terlihat cincin bercahaya.
4). Gerhana matahari hibrida: Terjadi di bagian bumi tertentu. Gerhana ini muncul
sebagai gerhana total namun di titik lain muncul sebagai gerhana cincin.
b. Revolusi Bulan
Bulan adalah satelit alami Bumi. Bulan sama seperti benda langit lainnya, mengalami
rotasi dan revolusi. Hal ini terlihat dari fase-fase bulan yang berubah, karena posisinya
yang bergerak mengelilingi Matahari. Revolusi bulan ialah proses perputaran bulan
mengelilingi bumi pada orbitnya.
Dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerakan
revolusi bulan mengelilingi bumi ditempuh selama 27, 55455 hari atau tepatnya 27 hari
13 jam 18 menit 33 detik. Revolusi ini terjadi dalam orbit Bulan yang berbentuk elips.

12
Orbit yang berbentuk elips menunjukkan bahwa jarak Bulan ke Bumi berbeda-beda.
Terdapat jarak terjauh Bulan dari Bumi yang disebut apoge dan jarak terdekat Bulan dari
Bumi disebut dengan perige.
Fase Bulan Walaupun satu kali berevolusi Bulan membutuhkan waktu 27,55455 hari,
jarak fase bulan antara Bulan baru ke Bulan baru berikutnya lebih lama, yaitu 29,5 hari.
Hal ini disebabkan karena Bumi dan Bulan secara bersamaan juga berevolusi
mengelilingi Matahari. Orbit Bumi terhadap Matahari juga berbentuk elips. Ini akan
mempengaruhi cahaya Matahari yang menyinari Bulan dan terlihat dari Bumi.
Apa Akibat Revolusi Bulan Terhadap Bumi?
1. Perubahan Fase Bulan
Selama revolusinya, bulan mengalami perubahan fase yang terlihat dari bumi.
Fase bulan mencakup fase baru, kresen, bulan purnama, dan kuartir. Perubahan ini
terjadi karena sudut pandang relatif antara matahari, bumi, dan bulan saat bulan
bergerak dalam revolusinya.
Perubahan fase bulan memberikan informasi tentang siklus bulan dan
digunakan dalam pembuatan kalender bulan. Kadang bulan bisa berevolusi selama
29,18 atau 29,53 hari. Bahkan, bisa pula hingga 29,93 hari. Namun, durasi rata-ratanya
adalah 29,53059.
2. Pasang-surut
Revolusi bulan memainkan peran penting dalam fenomena pasang-surut di
lautan. Gravitasi bulan menarik air di lautan, menyebabkan terbentuknya dua tonjolan
air, yaitu pasang dan surut. Ketika bulan berada di atas atau di dekat garis imajiner
antara dua tonjolan pasang, terjadi pasang air laut yang tinggi.
Ketika bulan berada di posisi lain, terjadi surut air laut yang rendah. Pasang-surut
memiliki pengaruh pada kehidupan laut, navigasi, dan aktivitas pesisir.
3. Pengaruh pada Rotasi Bumi
Interaksi gravitasi antara bumi dan bulan juga memiliki efek pada rotasi bumi.
Perubahan dalam distribusi massa akibat gaya gravitasi bulan dapat mempengaruhi
kecepatan rotasi Bumi. Proses ini disebut sebagai pengereman pasang surut.
Seiring waktu, rotasi bumi melambat sedikit, dan hari-hari menjadi sedikit lebih
panjang. Namun, perubahan ini sangat kecil dan tidak signifikan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Pengaruh pada Kehidupan Biologis
Revolusi bulan dapat memengaruhi kehidupan biologis di bumi, terutama pada
organisme yang terkait dengan air, seperti hewan laut dan hewan air tawar. Beberapa
spesies memiliki siklus reproduksi atau perilaku tertentu yang terkait dengan fase
bulan atau pasang-surut. Misalnya, beberapa spesies kepiting melakukan migrasi
reproduksi berdasarkan fase bulan, sedangkan beberapa spesies ikan menggunakan
pasang-surut untuk memicu migrasi atau perkembangan mereka.

13
5. Pengamatan Astronomi
Revolusi bulan memberikan pola dan periode dalam pengamatan astronomi.
Posisi bulan dan perubahannya selama revolusinya membantu dalam penentuan
kalender astronomi dan navigasi. Selain itu, revolusi bulan juga berkontribusi pada
fenomena astronomi seperti gerhana bulan dan gerhana matahari.

14
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mekanika Benda Langit adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak dan
lintasan benda langit, misalnya pergerakan planet, satelit (alamiah maupun buatan),
asteroid, komet, bintang dan galaksi.

Analisis lengkap Kepler tentang gerak planet diringkas dalam tiga pernyataan
yang dikenal sebagai hukum Kepler:

1. Semua planet bergerak dalam orbit elips dengan matahari pada satu fokus.

2. Jari-jari vektor ditarik dari Matahari ke planet menyapu daerah yang samadalam
interval waktu yang sama.

3. Kuadrat dari periode orbit planet manapun sebanding dengan pangkat tigasumbu
semimajor orbit elips.
Menurut Newton, gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-
menarik yang berbanding lurus dengan massa setiap benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara benda tersebut.
B. Saran

Setelah membaca makalah ini, diharapkan sudah mengerti apa yang di maksud dengan
mekanika benda langit. Telah paham tentang bagaimana pergerakan planet sesuai
dengan hokum Kepler dan bagaimana menentukan gravitasi bumi. Dan juga megetahui
bagaimana pergerakan Bumi-Bulan-Matahari.

15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2019, Agustus 22). Astronomi Makalah Mekanika Benda Langit. Diambil Kembali
dari Astronomi Makalah Mekanika Benda Langit | PDF (scribd.com)

Nailufar, Nibradas Nada. 2021. “Revolusi Bumi dan Akibatnya”.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/19/090000669/revolusi-bumi-dan-
akibatnya. Diakses pada tanggal 6 September 2023, pukul 20.00 WIB.

Farabila, Nadia. 2022. “Memahami Gerakan Revolusi Bulan Mengelilingi Bumi dan
Durasinya. https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/11/203600323/memahami-
gerakan-revolusi-bulan-mengelilingi-bumi-dan-durasinya. Diakses pada tanggal 6
September 2023, pukul 21.47 WIB.

Kumparan. 2023. Diakses pada tanggal 6 September 2023, pukul 21.54 WIB.
https://kumparan.com/ragam-info/5-akibat-revolusi-bulan-dalam-kehidupan-sehari-
hari-20WCYHBMUni.

17

Anda mungkin juga menyukai