Disusun Oleh:
Kelompok 4
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelenggarakan tugas makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dosen pada bidang Studi
Islam dan Sains. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan apa itu
"Entropi dan Keteraturan Tata Surya" bagi para pembaca dan penulis.
Kami memgucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Fitriyatul Qomariyah, M.Kom selaku
pengampu mata kuliah Islam dan Sains yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Pamekasan, 25 Februari 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
BAB III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah Agama yang sempurna, tidak perlu ditambah ataupun dikurangi. Agama
Islam berlaku untuk semua zaman baik masa sekarang ataupun masa yang akan datang. Al-
Qur'an adalah satu -satunya kitab panduan yang lengkap dan semupurna dan tidak memiliki
kekurangan sedikitpun. Al- Qur'an juga merupakan sumber ilmu pengetahua yang shahih.
Al-Qur'an juga menjadi teras di dalam bidang ilmu sains kemanusiaan dan sains tabi'in yang
menjadi pelengkap bagi umat manusia di dunia ini.
Konsep entropi mula-mula diperkenalkan Dalam fisika oleh RJ Clausius dalam
pertengahan buruk kesembilan belas. Entropi adalah salah satu besaran termodinamika
yang mengukur energi dalam sistem persatuan suhu yang tak yamenepuk digunakan untuk
melakukan usaha. Termodinamika dalam Bahasa Yunani adalah termos yang artinya
panas,sedangkan dinamis artinya perubahan titik. Jadi termodinamika adalah energi fisika,
panas, kerja, entropi dan spontanan proses.
Termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang belajar dan menjelaskan sikap
zat dibawah pengaruh kalor dan Perubahan yang menyertainya.Entropi merupakan fungsi
keadaan dan dapat dianggap Sebagai ukuran keteraturan suatu sistem. Perubahan entropi
sistem ketika sejumlah kalor diberikan mendatanginya dengan proses reversibel pada suhu
konstan.
entropi alam semesta selalu meningkat. Udara memiliki entropi lebih besar dari
padaya,karena molekul dalam udara dapat bergerak lebih leluasa,lebih tidak
teratur.Sebenarnya Allah telah memberitahukan kepada manusia fenomena alam semesta
mulai berkembang sejak 14 abad yang lalu.Didalam Ayat-aya al- Qur'an tentang fenomena
alam akan diperjelas dengan menggunakan ilmu pengetahuan sains modern
yangbmembuktikan apa yang dinyatakan oleh al- Qur'an sejak 1400 tahun yang silam.
Secara ringkasnya, seandainya manusia kerabat dengan kebenaran al- Qur'an, Malias
manusia akan mulai mempercakan dan mengimani masalah ketuhanan, kenabian, sam'i
kamu pada dan kerohanian sampai mengemudi mereka untuk mematuhi semuanya
Perintah Allah SWT.
Hubungan antara entropi dengan AlQur'an bisa kita lihat dalam Surat Ar-Rahmaan Ayat 9.
Dalam surat ini terdapat sebuah korelasi dengan konsep dalam termodinamika. Dalam surat
itu disebutkan bahwa “dan tegakkanlah keseimbanagan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi keseimbangan itu”. Iya dalam surat Ar -Rahmaan : 9 menjelaskan tentang
kesetimbangan.Sehingga, berdasarkan pemaparan latar belakang ini penulis tertarik untuk
membahas lebih lanjut tentang materi Entropi dan Keteraturan Tata Surya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Arti Entropi dan Keteraturan
2. Untuk mengetahui Objek-Objek Yang Ada di Tata Surya
3. Untuk Mengetahui Sistem Tata Surya Menurut Pandangan Islam dan Sains.
BAB II
PEMBAHASAN
Tata surya adalah suatu sistem yang terdiri atas matahari sebagai pusat dan planet – planet
yang mengelilinginya pada orbit masing – masing serta benda – benda langit lainnya.
(anugrahdwi, pengertian dan contoh tata surya, tersedia di
https://pascasarjana.umsu.ac.id/pengertian-dan-contoh-sistem-tata-surya, 2023)
Entropi adalah satu besaran termodinamika terkait perubahan setiap keadaan, dari keadaan
awal hingga keadaa akhir sistem. Semakin tinggi entropi suatu sistem menunjukkan sistem
semakin tidak teratur1. Jika kita lihat system tata surya kita dengan matahari sebagai pusat
tata surya dan pergerakan benda-benda langit yang bergerak sesuai dengan orbitnya, maka
entropi tata surya kita sangatlah kecil. Namun, ada beberapa objek yang bergerak tidak
beraturan sesuai seperti asteroid, meteoroid, dan juga komet.
1. Hukum Keppler
Menjelang akhir abad XVI, Tycho Brahe, seorang astronom berkebangsaan Denmark yang
mengepalai sebuah observatorium melakukan pengukuran posisi planet-planet selama dua
puluh tahun secara seksama dengan peranti yang dinamakan quadran. Data yang diperolah
oleh Brahe kemudian diwarisi oleh asistennya, Johannes Kepler, astronom berkebangsaan
Jerman. Melalui data Brahe itulah Kepler menyatakan pola-pola keteraturan tentang orbit
planet dalam tiga hukum empirisnya, yang dikenal dengan hukum Kepler.
a. Hukum I Keppler Hukum pertama Keppler dikenal pula dengan istilah hukum lintasan
elips. Hukum I Keppler berbunyi:
1
"Semua planet bergerak pada lintasan yang berbentuk elips dengan matahari terletak pada
salah satu titik fokusnya"
b. Hukum II Kepler
"garis yang menghubungkan tiap planet ke matahari menyapu luasan yang sama dalam
waktu yang sama."
Melalui Hukum II Keppler dapat diketahui bahwa, semakin dekat sebuah planet dengan
matahari, amaka akan semakin cepat planet tersebut bergerak. Begitupula, planet mencapai
kecepatan tertinggi pada saat berada di titik yang jaraknya paling dekat dengan matahari,
yaitu saat planet berada di titik perihelion. Kecepatan terendah dicapai pada saat planet
berada di titik yang letaknya paling jauh dari matahari, yaitu titik aphelion.
"Kuadrat kala revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet dari
matahari"
Dengan T menyatakan periode planet, dan R menyatakan jarak rata-rata planet dari
matahari. C merupakan konstanta.
Dalam teori Newton dinyatakan bahwa, apabila dua benda atau partikel masing-masing
bermasa m1 dan m2 ) dan terpisah oleh jarak sejauh r12, maka benda tersebut akan saling
tarik-menarik dengan gaya masing-masing besarnya adalah :
Dengan G adalah tetapan gravitasi umum
Menurut Newton, nilai gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pemisah
antara kedua benda atau partikel yang saling tarik-menarik. Besar-kecilnya gaya gravitasi
bergantung pada massa benda-benda yangberinteraksi. Semakin besar massa benda-benda
yang berinteraksi, maka akan semakin kuat gaya gravitasinya. ( Fajar Ria Hening Samukti,
(Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Make A Match Terhadap
Peningkatan Penguasaan Materi Fisika Dan Pencapaian Sikap Kerjasama Peserta Didik Man 3
Sleman), 2019. )
ۨ اَّلِذ ْٓي َاَح َّلَنا َداَر اْلُم َقاَم ِة ِم ْن َفْض ِلٖۚه اَل َيَم ُّسَنا ِفْيَها َنَص ٌب َّو اَل َيَم ُّسَنا ِفْيَها ُلُغ ْو ٌب
Artinya : “ yang dengan karunia-Nya menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga);
di dalamnya kami tidak merasa lelah dan tidak pula merasa lesu."
َو َلَقْد َاْر َس ْلَنا ُنْو ًحا ِاٰل ى َقْو ِمٖه َفَقاَل ٰي َقْو ِم اْع ُبُدوا َهّٰللا َم ا َلُك ْم ِّم ْن ِاٰل ٍه َغْيُر ۗٗه َاَفاَل َتَّتُقْو َن
Artinya : Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai
kaumku! Sembahlah Allah, (karena) tidak ada tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain
Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”
ۗ َو َلِو اَّتَبَع اْلَح ُّق َاْهَو ۤا َء ُهْم َلَفَس َد ِت الَّسٰم ٰو ُت َو اَاْلْر ُض َو َم ْن ِفْيِهَّۗن َبْل َاَتْيٰن ُهْم ِبِذ ْك ِرِهْم َفُهْم َع ْن ِذ ْك ِرِهْم ُّم ْع ِر ُضْو َن
Artinya : Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit
dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya.
َو ُهَو اَّلِذ ْي َخ َلَق اَّلْيَل َو الَّنَهاَر َو الَّش ْمَس َو اْلَقَم َۗر ُك ٌّل ِفْي َفَلٍك َّيْس َبُحْو َن
Artinya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-
masing beredar pada garis edarnya.
Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan siang (06.00-17.59) dan malam
(18.00-05.59) dengan waktunya masing-masing. Siang yang ditandai dengan adanya
matahari dapat digunakan manusia untuk mencari rezeki atau untuk memenuhi kehidupan.
Sedangkan malam yang ditandai dengan adanya bulan dapat digunakan manusia untuk
istirahat setelah aktivitas memenuhi kehidupannya.
Allah juga menciptakan matahari dan bulan dengan garis edarnya masung-masing, begitu
pula dengan planet bumi. Sehingga terjadi musim-musim yang ada di bumi dan benda-
benda di langit tidak saling bertabrakan satu sama lain.
Begitu besarnya kuasa Allah kepada hamba-hambanya, sampai secara jelas kapan waktu-
waktu untuk mencari rezeki dan istirahat. Semoga bermanfaat.
Dalam ayat ini Allah menyebutkan nikmat yang lain yang Dia telah berikan kepada makhluk-
Nya, yang bahwasanya Dia menciptakan matahari dan bulan, yang keduanya mendatangkan
manfaat dan berotasi menurut perederannya menurut ketetapan yang tidaka akan saling
berselisih dan bertabrakan, juga tidak melampaui batasan masing-masing sesuai ketetapan.
Di antara faidah-faidah diciptakan keduanya yaitu keduanya sebagai pengganti atas bulan,
tahun, musim dan waktu-waktu untuk menanam dan bercocok tanam serta memetik buah-
buahan dan juga sebagai waktu-waktu untuk ibadah.
َاَلْم َتَر َاَّن َهّٰللا ُيْو ِلُج اَّلْيَل ِفى الَّنَهاِر َو ُي ْو ِلُج الَّنَه اَر ِفى اَّلْي ِل َو َس َّخ َر الَّش ْمَس َو اْلَقَم َۖر ُك ٌّل َّيْج ِر ْٓي ِآٰلى َاَج ٍل ُّمَس ًّمى َّو َاَّن َهّٰللا ِبَم ا
َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر
Artinya : Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang
dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Mahateliti
apa yang kamu kerjakan. (Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemah, h. 340.)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang kekuasaan-Nya terhadap alam semesta. Dia
menahan benda-benda langit agar tidak jatuh menimpa bumi atau tidak terjadi tabrakan
hebat antara bumi dan benda-benda langit lain, seperti bulan, planet, matahari, bintang dan
lain-lain, selama Allah masih menghendaki hingga hari datang hari kiamat.Penjelasan dalam
ayat ini merupakan bentuk karunia, anugerah dan kenikmatan yang sangat besar dari sisi
Allah swt., Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada seluruh makhluk-Nya, terlebih
lagi kepada manusia yang mengerti tersebut dan mau bersyukur kepada-Nya. (M.
Djamaluddin Dimjati, Menyingkap Kebenaran al-Quran , h. 27-28.)
Menurut al-Qurt}ubi dalam kitab al-Jami li ah}kami al-Quran disebutkan tentang nikmat
Allah swt. yang lain. Allah menundukkan bahtera bagi hamba-Nya untuk mengambil
manfaat dari binatang-binatang melata, pohon dan sungai. Allah bahkan menundukkan
bahtera pada keadaan orbitnnya.( Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakr, al-Jami
li ah}kami al-Quran (Mesir: Dar al-Kutubi al-Mis}riyyah, 671 H), h. 92.). QS al-Baqarah/2: 74
secara umum membahas masalah hati, yaitu mengibaratkan hati manusia menjadi keras
seperti batu. Batu yang sifatnya keras dan memiliki massa yang kuat akan mudah tertarik
oleh gaya gravitasi bumi. Melihat fungsi hati yang begitu besar terhadap tubuh, maka hati
dapat disebut sebagai inti atau magnet dari tubuh. Tubuh manusia ibarat gambaran kecil
dari alam semesta (bumi). Jika magnet tubuh manusia adalah hati, maka magnet dari alam
semesta (bumi) adalah gravitasi. Tubuh akan banyak mengalami kerusakan jika hati sudah
rusak. Bumi pun juga akan menjadi berantakan jika gaya gravitasi sudah tidak ada.
Gambaran kecilnya telah dibuktikan oleh para astronot. Di luar angkasa gaya gravitasi
sangat lemah sehingga astronot akan melayang-layang di udara, begitupun dengan seluruh
benda-benda yang ada di sekitarnya. Ada tiga alasan untuk menjelaskan posisi hati sebagai
simbol bumi dalam anatomi spiritual, yaitu:1. Berdasarkan hadis berikut.Sungguh Allah
memiliki tempat di bumi-Nya, yaitu hati manusia, sebaik-baik tempat bagi-Nya adalah hati
yang paling bersih, teguh, dan lembut, yaitu bersih dari dosa, teguh dalam agama, dan
lembut dalam bersaudara. (HR. at-Thabrani).2. Hati terletak di bawah, sedangkan otak
letaknya di atas.
َو اْلَقَم َر َقَّدْر ٰن ُه َم َناِز َل َح ّٰت ى َعاَد َك اْلُعْر ُجْو ِن اْلَقِد ْيِم اَل الَّشْم ُس َيْۢن َبِغ ْي َلَه ٓا َاْن ُت ْد ِرَك اْلَقَم َر َو اَل اَّلْي ُل َس اِبُق الَّنَه اِرۗ َو ُك ٌّل ِفْي َفَل ٍك
َّيْس َبُحْو َن
Artinya : Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai
ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului
siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS Yasin : 39-40)
Perjalanan hidup manusia diibaratkan mirip seperti bulan. Manusia beranjak tumbuh
sedikit-demi sedikit, dari bayi, merangkak, berjalan, menjadi anak-anak, tumbuh remaja,
hingga dewasa. Saat menua, kekuatan fisiknya akan menurun, keriput, membungkuk,
lemah, lelap, dan menutup usia. Matahari dan bulan adalah dua ciptaan Allah yang memiliki
keistimewaan tersendiri. Menurut Qurthubi, keduanya tercipta dari api yang kemudian
dibungkus oleh cahaya. Matahari dibungkus oleh cahaya ‘Ars, sedangkan bulan dibungkus
dari cahaya Kursiy. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah menambahkan bahwa kata
yanbaghi ( )َيْنَبِغ ْيawalnya bermakna “meminta sesuatu lalu memperolehnya”, proses ini
kemudian melahirkan makna baru, yaitu “dapat atau mampu”. Sehingga konteks ayat ini
bisa dimaknai dengan ketidakmampuan bulan dan matahari untuk saling mendahului
Sesuai sunnatullah bahwa diciptakannya segala sesuatu yang berada di planet raya saling
berpasangan. Ada siang, ada malam,. Ada tinggi, ada pendek. Ada langit dan ada bumi. Otak
letaknya di atas, maka hati letaknya di bawah.3. Hati bersifat magnet dan magnet adanya di
bumi. Sedangkan otak bersifat listrik dan listrik berasal dari petir.(Djamaluddin Dimjati,
Menyingkap Kebenaran al-Qur’an , h. 56.)
1.perubahan suhu
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jenis ciri
Saran
DAFTAR PUSTAKA