Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH ISLAM SAINS dan TEKNOLOGI

ASTRONOMI ISLAM

Disusun :
1. Muhammad Arief Prasetyo
2. Laiela Kencana Sari

()
()

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Astronomi diketahui oleh masyarakat sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang
luar angkasa serta benda-benda asing yang ada di luar bumi. Astonomi merupakan suatu
keilmuan yanng telah sejak lama di pelajari oleh para ilmuan sebelum masehi sampai
sekarang. Astronomi yang secara etimologi berarti "ilmu bintang", adalah ilmu yang
melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan
atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-

benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Tentunya teknologi yang digunakan padazaman dahulu berbeda dengan yang ada pada
zaman sekarang, dimana orang zaman dahulu hanya mengandalkan mata telanjang yang
kemudian disimpulkan secara subjektif berdasarkan teori teori yang mendukung.
Karena ilmu astronmi sangat sulit untuk dibuktika secara objektif pada zaman dahulu.
Seperti yang telah banyak diketahui bahwa pada zaman dahulu terdapat teori keilmuwan
yang salah berkaitan dengan ilmu astonomi seperti bumi yang berbentuk datar, bumi
sebagai pusat tata surya, dll. Walaupun kemudian untuk beberapa ratus tahun setelahnya
teori teori tersebut dipatahkan, dalam prosesnya tidak berjalan mudah. Karena suatu
teori yang telah mengakar dalam masyarakat kemudian secara tiba-iba ditentang dan
digantikan oeh suatu teori baru yang berkebaikan dengan teori yang dulu ada tentunya
tidak semudah itu diterima oleh masyarakat. Dalam sejarahnya Galileo sebagai seorang
pencetus teori Heliocentris ( matahari pusat tata surya) yang menggantikan teori
Geocentris ( bumi sebagai pusat tata surya), harus menyerahkan nyawanya pada Gereja
karena teorinya dianggap sesat. Buku karangan Nicholas Copernicus yang
mengemukakan bahwa bumi berbentuk bulat dianggap sebagai buku yang sesat. Semua
kebenaran astronomi yang disebut diatas dianggap suatu kesalahan oleh kaum NonMuslim.
Sesungguhnya jauh sebelum fakta-fakta astronomi diatas dicetuskan Allah telah
memberitahukan kebenarannya dalam Al-Quran. Bahkan ilmuaan ilmuwan Muslim
pada zaman dahulu menggunakan Al-Quran sebagai bahan rujukan utama. Walaupun
dengan adanya teori astronomi yang sebelumnya telah dipahami masyarakat yaitu teori
astronomi dari para tokoh Yunani, ilmuwan muslim cukup kesulitan menerjemahkan dan
memahami kandungan ayat Al-Quran karena kontradiksi yang ada pada saat itu.
Contohnya makna tujuh langit dalam Al-Quran yang dahulu dipahami sebagai lapisan
benda langit yang mengelilingi bumi. Namun beberapa tahun kemudian tafsiran ini
digantikan dengan tafsiran yang lebih bisa dipahami. Hal itu tetap tidak menghapuskan
bahwa Al-Quran telah menjelaskan dasar ilmunya sebelum para peneliti melakukan
penafsiran.
Al-Quran telah membahas masalah astronomi dalam beberapa ayatnya. Karena
sebagai kitab hingga akhir zaman Al-Quran memeuat segala hal yang ada di dunia
sebagai suatu karunia dan petunjuk bagi umat manusia yang diberikan oleh Allah SWT.
Tentunya dalam hal ini astronomi merupakan salah satu hal yang sangat penting
mengingat fungsi dari ilmu ini bagi kehidupan manusia. Sebagai petunjuk Al-Quran
telah menjelaskan tentang matahari, bulan, terjadi nya siang dan malam, dll. Pada zaman
dahulu tentunya hal hal tersebut masih menjadi suatu misteri dan fenomena yang
banyak diperdebatkan oleh para ilmuwan. Namun para ilmuwan islam yang menjadikan
Al-Quran sebagai rujukan utama telah mengetahiunya sebelum para ilmuwan barat.
Para ilmuwan muslim mempelajari ilmu astronomi bukan sekedar untuk menguak
misteri di alam namun lebih dari itu para ilmuwan melakukan pengamatan dan
mempelajari astronomi demi tujuan ibadah kepada Allah SWT. Para ilmuwan zaman
dahulu menjadikan tafsiran Al-Quran sebagai petunjuk dalam mlakukan ibadah kepada
Allah SWT seperti menentukan arah kiblat, awal puasa, hari raya idul fitri dan idul adha,
dll. Demi tujuan ibadah inilah yang mengantarkan dunia pada perkembangan ilmu

astronomi selanjunya. Salah satu sumbangan islam dalam menerapkan ilmu astronomi
adalah dengan membuat kalender Hijritah atau kalender Qomariyah yaitu acuan
penanggalan beradasarkan fase-fase bulan. Pembuatan kalender ini bertujuan untuk
mempersatukan umat islam yang pada zamannya telah berkembang semakin luas
disekitar daratan arab.
Sebagai muslim tentunya sangat perlu untuk mengetahui lebih banyak tentang
astronomi seperti yang telah dilakukan oleh ilmuwan muslim pada zaman dahulu, karena
di dalam Al-Quran telah dijelaskan semua hal yang ada di luar angkasa sana. Semua hal
luar biasa yang dahulu belum diketahui oleh paa ilmuwan telah dijelaskan lebih dahulu
dalam Al-Quran. Dengan mempelajari Al-Quran maka kita akan mengetahui kebesaran
Allah SWT yang telah menciptakan dunia dengan sedemikian hebatya, sehingga dapat
menembah keimanan dan kecintaan kita pada Allah SWT.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan makalh yang mendasari penulisan makalah ini adalah sebagai berikkut :
1. Bagaimana Astronomi dalam pandangan islam?
2. Apa saja astronomi yang dijelaskan dalam Al-Quran?
3. Apa manfaat Astronomi dalam islam?
4. Apa yang dimaksud kalender Hijriyah?
C. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Memenuhi tugas makalah mata kulliah Islam Sains dan Teknologi.
2. Mengetahui astronomi dalam pandangan islam
3. Mengetahui astronomi yang dijalaskan dalam Al-Quran
4. Mengetahui manfaat astronomi bagi islam
5. Mengetahui tentang kalender Hijriyah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Astronomi dalam Pandanngan islam
.
B. Astronomi dalam Al-Quran
C. Manfaat Astronomi bagi Islam
D. Kalender Hijriyah
BAB III

Anda mungkin juga menyukai