Anda di halaman 1dari 16

“PENGARUH RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN BERMOTOR (PKB)

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)


DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE “

Alvinson Sentinuwo, Megawati Soleman


Akademi Keuangan dan Perbankan GMIST Tahuna
Program Studi Keuangan dan Perbankan
alvinson.sentinuwo@akptahuna.ac.id

Abstrak

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh retribusi parkir kendaraan bermotor (PKB)
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hasil penelitian
dengan menggunakan analisa Regresi Sederhana dengan variabel bebas retrsbusi parkir dan
variabel terikat adalah pendapatan asli daerah . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh retrsbusi parkir terhadap pendapatan asli daerah yang dijelaskan dengan nilai
R 2 sebesar 0.9759 atau 97,59%, sementara sisanya 2,41 % dipengaruhi oleh faktor lain
diluar model. Hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh t hitung = -1.270861033 dan nilai t tabel =
2.570581836 dapat dirumuskan bahwa t hitung < t tabel, sehingga Variabel Retribusi Parkir
Kendaraan Bermotor (PKB) dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu H0 diterima
sedangkan Ha ditolak, dengan artian bahwa Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor (PKB)
tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kata Kunci : Retribusi, pendapatan asli daerah

Abstrak

This research is to determine the influence of motor vehicle parking levy (PKB) on the local
Revenue (PAD) in the Sangihe Islands. The results of the study using simple regression
analysis with free variable Retrsbusi parking and bound variables are the original revenue of
the area. The results showed that the influence of the retrsbusi of parking to the indigenous
revenue of the area described with the value of R 2 amounted to 0.9759 or 97.59%, while the
remaining 2.41% was influenced by other factors outside the model. Hypothesis test result (t
test) obtained t count =-1.270861033 and t table value = 2.570581836 can be formulated that
T count < t table, so that the vehicle parking retribution variable (PKB) with regional genuine
revenue (PAD) is H0 accepted while Ha Rejected, with the meaning that the motor vehicle
parking retribution (PKB) has no significant influence with the regional original revenue
(PAD)
Keywords: retribution, native regional revenue

Jurnal Ilmiah Ekbank, Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 1


sangat besar nilainya dan berperan dalam suatu
Latar Belakang daerah yaitu Pajak Daerah dan juga Retribusi
Daerah.
Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan Menurut UU No. 28 Tahun 2009, Retribusi
sebuah Kabupaten Perbatasan di wilayah Negara Daerah yang selanjutnya disebut dengan retribusi
Kesatuan Republik Indonesia bagian utara. adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas
Dimana Kabupaten Kepulauan Sangihe jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
merupakan kawasan perbatasan serta pulau pulau
-

disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk


terluar yang berada di Provinsi Sulawesi utara. kepentingan pribadi atau badan. Sesuai dengan
Tahuna merupakan Ibu Kota Kabupaten yang keterangan yang didapat dari Kantor Dinas
menjadi pandangan dengan berbagai keindahan Perhubungan di Kabupaten Kepulauan Sangihe
alam baik keindahan maritim maupun darat an bahwa terdapat tiga jenis retribusi yang
serta karakter budaya yang kuat dan Agamis. digunakan diantaranya:
Beberapa kekayaan alam berupa destinasi 1. Retribusi Jasa Umum, yang telah diatur dalam
pariwisata kepulauan dan pariwisata kebudayaan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan
yang menopang peningkatan berbagai sektor Sangihe No. 5 Tahun 2010
terutama sektor transportasi dan perhotelan. 2. Retribusi Jasa Usaha, yang telah diatur dalam
Selain itu Kabupaten Kepulauan Sangihe Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan
mempunyai Hasil Bumi seperti: Cengkeh, Pala, Sangihe No. 6 Tahun 2010
Kelapa, dan Hasil Tambang serta Perikanan yang 3. Retribusi Perizinan Tertentu, yang telah diatur
menjadi Primadona terhadap berbagai komoditi dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan
yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sangihe No. 7 Tahun 2010
Dalam rangka peningkatan otonomi daerah, Dari ke tiga jenis retribusi yang ada di
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan Sangihe ini dapat di
Sangihe melaksanakan berbagai kegiatan yang kelompokkan menjadi beberapa bagian Retribusi.
ada didalamnya salah satunya yaitu kegiatan Didalam Retr ibusi Jasa Umum terkait Retribusi
pemungutan baik pajak, maupun retribusi. Parkir Kendaraan Bermotor yang menjadi salah
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang satu Sumber Pendapatan Asli Daerah yang
Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 berpotensial. Parkir adalah keadaan kendaraan
tentang Perimbangan Keuangan antara yang berhenti pada salah satu tempat parkir,
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka dimana tempat parkir tersebut dipungut biaya
setiap penyelenggaraan yang dilakukan oleh (retribusi), yang pengemudinya atau disebut
setiap daerah dapat dijadikan tanggungjawab dengan wajib retribusi di haruskan untuk
bersama bagi setiap daerah untuk dapat melakukan pembayaran retribusi tersebut. Sektor
mencukupi setiap kebutuhan daerahnya masing -

parkir merupakan salah satu sektor yang


masing. Hal tersebut mengharuskan daerah mendominasi bagi suatu daerah khususnya di
Kabupaten Kepulauan Sangihe ini untuk Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dengan adanya
mengumpulkan sejumlah Dana yang tujuannya pembangunan tempat parkir yang dilakukan
untuk pembangunan yang lebih optimal. disuatu daerah mampu menambah pendapatan
Selanjutnya untuk Sumber Pendapatan Daerah bagi daerah tersebut. Terdapat 6 tempat parkir
yang dinyatakan dalam Pasal 6 UU. No. 33 beserta juru parkir yang ada di Kabupaten
Tahun 2004 yaitu, PAD bersumber dari: Kepulauan Sangihe yaitu: Pusat Kota dengan
1. Pajak daerah jumlah juru parkir 8 orang, Pasar Towo
2. Retribusi daerah berjumlah 6 orang, Pela taran Parkir Manganitu
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang jumlah 6 orang, Peletaran Parkir Manalu 5 orang,
dipisahkan, dan Terminal Petta berjumlah 6 orang, dan Terminal
4. Lain-lain PAD yang sah Tamako dengan jumlah juru parkir 6 orang. Jika
Melalui penjelasan dari Undang-Undang tersebut tempat parkir yang disediakan oleh daerah
mengenai Sumber Pendapatan Asli Daerah, yang Semakin luas, maka dapat mendukung lancarnya
pemasukan daerah tersebut.
Jurnal Ilmiah Ekbank, Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 2
Dalam retribusi parkir kendaraan bermotor Berdasarkan uraian latar belakang diatas
terdapat 6 jenis parkir diantaranya: maka dapat dirumuskan masalah di dalam
1. Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh
Umum Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor (PKB)
2. Retribusi PKB – Mobil Penumpang Minibus terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
3. Retribusi PKB Mobil Bus Microbus
-

Kabupaten Kepulauan Sangih e.


4. Retribusi PKB Mobil Bus Bus
-

5. Retribusi PKB - Mobil Barang/Beban Pick –

Up Tujuan Penilitian
6. Retribusi PKB Mobil Barang/Beban Truck
– –

Persoalan parkir yang ada di Kabupaten Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk
Kepulauan Sangihe ini ditangani oleh Dinas dapat mengetahui Pengaruh Retribusi Parkir
Perhubungan, hasil dari pungutan yang didapat Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap Pendapatan
melalui jasa parkir akan disetorkan ke Bendahara Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Kepualauan
Dinas Perhubungan oleh juru parkir yang Sangihe.
melakukan pungutan langsung kepada pengguna
parkir. Kemudian, Dinas Perhubungan tersebut Manfaat Penelitian
menyetorkan hasil retribusi ke Kantor Kas Dari penelitian yang dilakukan diharapkan
Daerah yaitu Dinas Pendapatan Pengelolaan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten terkait. Adapun manfaat dari penelitian yaitu:
Kepulauan Sangihe dalam bentuk kwitansi 1. Dapat mengetahui Pengaruh dari Retribusi
melalui Bank SulutGo Cabang Tahuna. Parkir Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap
Penerimaan Retribusi Parkir Kendaraan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Bermotor pada periode 2016 yang diperoleh oleh 2. Adanya tingkat kesadaran masyarakat daerah
Kabupaten Kepulauan Sangihe mencapai Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk
Rp.1.151.827.700, bila dibandingkan dengan
-

membayar setiap pajak daerah dan juga


penerimaan Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor retribusi daerah sebagai salah satu bentuk
pada periode 2017 sebesar Rp.302.864.500, - penerimaan dari daerah Kabupaten Kepulauan
sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa Sangihe
terjadi penurunan hasil Retribusi Parkir 3. Dapat menambah lagi kemampuan kerja
Kendaraan Bermotor pada tahun 2017 yaitu Pemerintah dalam mengoptimalkan setiap
sebesar 73,7%. Penurunan yang terjadi ini retribusi yang ada.
pastinya akan sangat berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah, dikarenakan Retribusi
Parkir Kendaraan Bermotor ini merupakan salah Kerangka Pemikiran Teoritis
satu dari Sumber Pendapatan Asli Daerah dan A. Pengertian Retribusi
juga berperan sebagai penunjang, pendorong, dan Menurut S Munawir, melalui
penggerak bagi pertumbuhan dalam suatu http://www.pengertianpakar.com/ diakses tanggal
wilayah atau daerah khususnya di Kabupaten 23 Agustus 2018 bahwa :
Kepulauan Sangihe.  Retribusi adalah iuran kepada pemerintah yang
Berdasarkan permasalahan latar belakang dapat dipaksakan dan mendapatkan jasa balik
diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian secara langsung yang dapat ditunjuk. Paksaan
dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul yang dimaksud ini bersifat ekonomis karena
“Pengaruh Retribusi Parkir Kendaraan siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari
Bermotor (PKB) Terhadap Pendapatan Asli pemerintah, tidak dikenakan iuran.
Daerah (PAD) di Kabupaten Kepulauan
San gihe”. Definisi Menurut Rochmad Sumitro, melalui
http://www.raypratam.blogspot.com/2012/02/blog
Rumusan Masalah

Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 3


-

post.html di akses tanggal 23 Agustus 2018 1. Retribusi Jasa Usaha


bahwa : Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa
 Retribusi adalah pembayaran pembayaran
-

yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan


kepada Negara yang dilakukan oleh mereka menganut prinsip komersial karena pada dasarnya
yang menggunakan jasa jasa Negara.
-

dapat pula disediakan oleh sektor swasta.


a. Jenis jenis retribusi Jasa Usaha adalah :

Sedangkan Menurut Marihot P. Siahaan, melalui 1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah


http://www.raypratam.blogspot.com/2012/02/blog 2) Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan
-

post.html di akses tanggal 23 Agustus 2018, 3) Retribusi Terminal


Retribusi yaitu : 4) Retribusi Tempat Khusus Parkir
 Pembayaran wajib dari penduduk kepada Negara 5) Retribusi Tempat Penitipan Anak
karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh 6) Retribusi Tempat Penginapan
Negara bagi penduduknya secara perorangan. /Pesanggrahan/Villa
Jasa tersebut dapat dikatakan bersifat langsung 7) Retribusi Penyedotan Kakus
yaitu hanya yang membayar retribusi yang 8) Retribusi Rumah Potong Hewan
menikmati balas jasa dari Negara. 9) Retribusi Tempat Pendaratan Kapal
Dari ketiga definisi yang telah dikemukakan 10) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
oleh para ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa 11) Retribusi Penyeberangan di Atas Air
retribusi merupakan suatu kewajiban yang 12) Retribusi Pengolahan Limbah Cair
dilakukan oleh setiap masyarakat dalam suatu 13) Retribusi Penjualan Produksi Usaha
Negara/Daerah terhadap setiap jasa yang telah Daerah.
disediakan. b. Subjek Retribusi Jasa Usaha adalah
orang Pribadi atau badan yang
B. Pengertian Retribusi Daerah menggunakan/menikmati pelayanan
Dalam buku Peraturan Daerah Kabupaten jasa usaha yang bersangkutan.
Kepulauan Sangihe Nomor 5 Tahun 2010 tentang c. Kriteria dan Ciri Ciri Retribusi Jasa

Retribusi Daerah, Definisi dari Retribusi Daerah Usaha


adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas Bukan pajak, bukan retribusi jasa
jasa atau pmberian izin tertentu yang khusus umum, dan bukan pemungutan atas
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah retribusi perizinan tertentu. Jasa yang
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau disediakan bersifat komersial.
badan tertentu.
( Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan 2. Retribusi Perizinan Tertentu
Sangihe : 6) tanggal 23 Agustus 2018. Retribusi Perizinan tertentu adalah retribusi
atas kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam
C. Wajib Retribusi rangka pemberian izin kepada orang pribadi
Berdasarkan Undang Undang Nomor 18

atau badan yang dimaksudkan untuk


Tahun 1997, Wajib Retribusi adalah orang pribadi pembinaan, pengaturan, pengendalian dan
atau badan yang menurut peraturan perundang -
pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,
undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan penggunaan sumber daya alam, barang,
pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna
pemotong retribusi tertentu. melindungi kepentingan umum dan menjaga
( Peraturan Perundang –

Undangan Tentang kelestarian lingkungan.


Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Koprim a. Jenis –

jenis retribusi perizinan tertent u


Prajamukti I Dep. Dalam Negeri : 91) tanggal 23 adalah:
Agustus 2018. 1) Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan
D. Jenis-jenis retribusi Tanah
2) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
3) Retribusi Izin Tempat Penjualan
Minuman Beralkohol
Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 4
4) Retribusi Izin Gangguan  Pendapatan yang diperoleh daerah dan
5) Retribusi Izin Trayek dipungut berdasarkan peraturan
6) Retribusi Izin Pengambilan Hasil Hutan perundang undangan yang berlaku.
-

Ikutan. Definisi Pendapatan Asli Daerah


b.Subjek Retribusi Perizinan Tertentu adalah (PAD) Menurut Ahmad Yani, melalui
orang pribadi atau badan yang diberikan izin http://materipengetahuanumum.blogspot.co
yang bersangkutan. m/2016/10/pengertian pendapatan asli
- - -

c. Kriteria dan Ciri –

Ciri Retribusi Perizinan daerah.html di akses tanggal 23 Agustus


Tertentu 2018, menyebutkan bahwa :
1) Merupakan kewenangan pemerintah yang  Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan
dalam pelaksanaannya diserahkan kepada yang diperoleh dari sumber sumber dalam
-

daerah. wilayahnya sendiri yang dipungut


2) Perizinan benar benar diperlukan guna
-

berdasarkan peraturan daerah sesuai


melindungi kepentingan umum. dengan peraturan perundang undangan
-

3) Biaya yang dibayarkan cukup untuk yang berlaku.


menanggulangi dampak negatif dari
kegiatan yang dilaksanakan. F. Tujuan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
( Peraturan Perundang Undangan Ten tang
-

PAD bertujuan memberikan kewenangan


Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , kepada Pemerintah Daerah untuk menandai
Koprim Prajamukti I Dep. Dalam Negeri : pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan
52 55) tanggal 23 Agustus 2018.
-

potensi Daerah sebagai perwujudan


Desentralisasi.
E. Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Seperti kita ketahui bersama, terdapat G. Fungsi Pendapatan Asli Daerah
banyak sekali definisi mengenai Pendapatan Fungsi utama dari Pendapatan Asli Daerah
Asli Daerah, akan tetapi dari sekian banyaknya (PAD) adalah untuk memuaskan dan
definisi tersebut mengandung arti dan makna memenuhi kepentingan umum. Fungsi ini
yang sama, yaitu adanya hasil yang diterima dicapai melalui program program
-

oleh Negara/Daerah melalui jasa jasa yang


-

pemerintahan daerah yang modalnya berasal


telah diberikan oleh Pemerintah. dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Beberapa masalah yang teratasi dengan
Berdasarkan Undang Undang Nomor 33

adanya PAD antara lain pengangguran, inflasi,


Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan kemunduran ekonomi, dan lain lain.
-

Antara Pusat dan Daerah Pasal 1 angka 18 Hipotesa


bahwa: Hipotesa atau Hipotesis merupakan jawaban
 Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut yang bersifat sementara dari suatu permasalahan
PAD adalah pendapatan yang diperoleh sampai benar benar terbukti melalui data yang
-

daerah yang dipungut berdasarkan peraturan telah dikumpulkan. Dalam susunan kerangka
daerah sesuai dengan peraturan perundang –

pemikiran teori dia tas, maka hipotesa didalam


undangan. penelitian ini adalah:
1. Ha = Diduga bahwa Retribusi Parkir Kendaraan
Sedangkan menurut Halim dan Nasir, Bermotor (PKB) dapat mempengaruhi
melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD).
http://www.hestanto.web.id/pengertian -

2. Ho = Diduga Retribusi Parkir Kendaraan


pendapatan asli daerah/ diakses tanggal 23
- -

Be rmotor (PKB) tidak dapat mempengaruhi


Agustus 2018, definisi dari Pendapatan Asli Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Daerah (PAD) adalah:
Metode Penelitian

Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 5


A. Data Dan Sumber Data Daerah (PAD) selama 7 periode atau
Data yang ada didapat melalui beberapa tahun terakhir, yaitu data pada tahun 2011
sumber data yang telah dikelompokkan. Dalam –

2017 atau selama 120 bulan.


buku Metodologi Penelitian oleh Sukandar B. Metode Pengumpulan Data
Rumidi dijelaskan bahwa Sumber data yang Metode Pengumpulan Data dalam suatu
dimaksud ialah semua informasi baik yang penelitian merupakan bagian yang terpenting
merupakan benda nyata, sesuatu yang abstrak, didalam melakukan pengumpulan data.
peristiwa/gejala baik secara Kuantitatif Adapun metode pengumpulan data yang
maupun Kualitatif. digunakan oleh peneliti yaitu:
Adapun jenis data yang digunakan dalam 1. Interview Khusus (Elite Interviewing)
penelitian ini adalah : Interview Khusus ialah melakukan
1. Data menurut sifatnya, yaitu menggunakan wawancara dengan kelompok elit tertentu.
Data Kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
Data Kuantitatif interview khusus dengan Kepala Bagian
Merupakan suatu data yang dikumpulkan Akuntansi Dinas Pendapatan Pengelolaan
dan dinyatakan dalam nilai absolut atau data Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) dan
yang berbentuk angka atau bilangan. Dalam Kepala Dinas Perhubungan di Kabupaten
penelitian ini data yang dimaksud adalah Kepulauan Sangihe.
data Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
(PKB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2. Studi Literatur
di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Studi Literatur yaitu suatu kegiatan
pencarian yang dilakukan oleh peneliti
2. Data menurut cara memperolehnya untuk mencari berbagai jawaban dari setiap
a. Data Primer permasalahan melalui sumber tertulis, baik
Data atau informasi yang didapat melalui berupa buku –

buku, arsip, artikel, atau


sumber pertama biasanya disebut dengan dokumen –

dokumen yang relevan.


responden. Data ini diperoleh dengan Kegiatan pencarian ini dilakukan yaitu ke
menggunakan metode Interview . Yaitu, Perpustakaan Daerah dan juga Perpustakaan
Data melalui Dinas Pendapatan Kampus Akademi Keuangan dan Perbankan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahuna.
(PPKAD) di Kabupaten Kepulauan 3. Observasi
Sangihe .

b. Data Sekunder Melalui metode ini, peneliti mengumpulkan


Data atau informasi yang diperoleh informasi atau data hasil Retribusi Parkir
bukan dari sumber pertama atau Kendaraan Bermotor (PKB) dan
diperoleh dari instansi yang lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak
tujuannya untuk dapat menjawab mungkin yang didapat melalui Dinas
berbagai permasalahan yang sedang Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
diteliti. Data yang diperoleh ini yaitu dari Aset Daerah (PPKAD) di Kabupaten
Dinas Perhubungan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Dinas Perhubungan
Kepulauan Sangihe. di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Selanjutnya, peneliti membuat data tersebut
lebih sedikit (rinci) atau mengambil data
3. Data berdasarkan waktu pengumpulan yang diperlukan sehingga dengan hal ini
a. Data Deret Waktu (Time Series) peneliti dapat mengetahui hubungan antara
Data yang menggambarkan suatu objek kedua variabe l yang ada.
atau peristiwa dari waktu ke waktu atau
periode. Dalam penelitian ini data yang di
ambil yaitu Retribusi Parkir Kendaraan
Bermotor (PKB) dan Pendapatan Asli
Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 6
C. Lokasi Penelitan
Penelitian yang dilakukan ini yaitu di Kota Y = a + bX
Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Keterangan:
yang mejadi lokasi penelitian yaitu:
1. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Y= Variabel independen Retribusi .
dan Aset Daerah (PPKAD) di Kabupaten Parkir Kendaraan Bermotor (PKB)
Kepulauan Sangihe. di Kabupaten Kepulauan Sangihe
2. Dinas Perhubungan di Kabupaten selama 7 periode terakhir, periode
Kepulauan Sangihe. 2011 2017.–

D. Definsi Pengukuran Variabel X= Variabel dependen (nilai yang


1. Variabel Independen (X)
Variabel Independen (Bebas) adalah tipe
diprediksikan) .
Pendapatan Asli
Daerah di Kabupaten Kepulauan
variabel yang menjelaskan atau Sangihe selama 7 periode terakhir,
mempengaruhi variabel yang lain. periode 2011 2017. –

Variabel Independen dalam penelitian ini


adalah Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
(PKB). a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0)
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen adalah tipe variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel b= Koefisien regresi (nilai peningkatan
independen (Bebas). ataupun penurunan) Nilai a dan b
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah dapat dihitung dengan
Pendapatan Asli Daerah (PAD). me nggunakan rumus sebagai
berikut:
E. Metode Analisis
1. Analisis Linear Regresi Sederhana
Analisis linear regresi sederhana adalah ∑ ∑ ∑ ∑
hubungan secara linear antara satu variabel ∑ ∑
independen (X) dengan variabel dependen
(Y). Analisa regresi juga dapat diartikan ∑ ∑ ∑
sebagai salah satu metode pendugaan
∑ ∑
dengan menggunakan suatu pola persamaan
yang telah dibentuk sebagai penerapan pola
hubungan variabel variabel
-

tersebut.
2. Analisis Korelasi Sederhana
Analisis ini memiliki tujuan yaitu untuk Analisis korelasi sederhana (Bivariate
mengetahui arah hubungan antara variabel
Correlation) digunakan untuk mengukur
independen dengan variabel dependen
keeratan hubungan (korelasi) antara dua
apakah positif atau negatif dan untuk
variabel. Koefisien korelasi sederhana
memprediksi nilai dari variabel dependen
menunjukkan seberapa erat hubungan yang
apabila nilai variabel independen
terjadi antara dua variabel, yaitu variabel X
mengalami kenaikan atau penurunan. Data
dan variabel Y. Dalam SPSS ada tiga metode
yang digunakan biasanya berskala interval
korelasi sederhana (bivariate correlation)
atau rasio. diantaranya Pearson Correlation, Kendall’s
Rumus regresi linear sederhana sebagai tau b, dan Spearman Correlation Pearson
-

berikut:
Correlation digunakan untuk data berskala
interval atau rasio, sedangkan Kendall’s tau b, -

dan Spearman Correlation lebih cocok untuk


data berskala ordinal.

Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 7


2
Analisis korelasi sederhana dengan metode model yang dapat dikatakan lebih baik kalau r
Pearson atau sering disebut Product Moment semakin mendekati 1. Sehingga angka tersebut
Pearson. Untuk dapat mengukur kuat tidaknya dapat menunjukkan garis regresi cocok dengan
hubungan antara variabel X dan variabel Y data secara sempurna. Koefisien determinasi
diukur dengan suatu nilai yang telah diberi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
symbol r. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sebagai berikut :
sampai 1, nilai semakin mendekati 1 atau 1
- -

berarti hubungan antara dua variabel semakin { ∑ ∑ ∑ }


∑ ∑ ∑
kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti
hubungan antara dua variabel semakin lemah.
Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X 4. Pengujian Hipotesis (Uji t) -

naik maka Y naik) dan nilai negatif Pengujian Statistik t dilakukan untuk
menunjukkan hubungan terbalik (X turun mengetahui apakah variab el bebas (X) secara
maka Y turun). persial [sendiri] memiliki pengaruh terhadap
Menurut Sugiyono, melalui variabel Y, maka diperlukan langkah langkah -

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/ di akses sebagai berikut:


pada tanggal 23 Agustus 2018, pedoman untuk a. Hipotesis alternative (Ha) dan Hipotesis nol
memberikan interpretasi koefisien korelasi (H0)
adalah sebagai berikut : Ha : Retribusi Parkir Kendaraan
0,00 -

0,199 = sangat rendah Bermotor (PKB) memiliki pengaruh signifikan


0,20 -

0,399 = rendah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).


0,40 -

0,599 = sedang H0 : Retribusi Parkir Kendaraan


0,60 -

0,799 = kuat Bermotor (PKB) tidak memiliki pengaruh


0,80 -

1,000 = sangat kuat signifikan dengan Pendapatan Asli Daerah


Untuk mampu mencari koefisien korelasi (PAD).
dalam suatu nilai nilai pada tabel Analisis
-

Regresi sederhana maka untuk itu diperlukan


rumus sebagai berikut : b. Mencari nilai t tabel yang disesuaikan dengan
ketetapan tingkat signifikan taraf nyata (level of
significance) yaitu 5% atau a = 0.05. Dengan
∑ ∑ ∑ perhitungan Df (degree of freedom) atau
disebut dengan derajat kebebasan, df = n k. –

√{ ∑ ∑ } √{ ∑ ∑ }
Dimana df = Degree of freedom
n = Jumlah observasi/data/responden
k = Jumlah variabel penelitian.
3. Koefisien Determinasi )
Dalam Metode Analisis, koefesien
determinasi yang disimbolkan dengan c. Menentukan nilai uji statistik. (Uji t)
r 2 digunakan untuk dapat mengukur kebaikan Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
sesuai (goodness of fit) dari persamaan regresi, pengaruh satu variabel independen (Retribusi
yaitu memberikan proporsi atau persentase Parkir Kendaraan Bermotor) menerangkan
variasi total dalam variabel terikat yang telah variasi variabel dependen (PAD). Pengujian uji
dijelaskan oleh variabel bebas, yang mengukur t dapat dilakukan dengan membandingkan antar
seberapa besar pengaruh Variabel X terhadap nilai t hitung dan nilai t tabel dengan
Variabel Y. Dalam regresi r 2ini dijadikan menetapkan apakah H0 ditolak dan Ha
sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi diterima.
mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika t hitung < t tabel, Maka H0 diterima dan
Nilai r2 terletak antara 0 1, dan kecocokan

Ha ditolak yang berarti variabel independen

Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 8


(Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor) tidak Selanjutnya, pada bagian ini akan dijelaskan
berpengaruh signifikan secara persial mengenai Hasil data yang diperoleh melalui
terhadap dependen (Pendapatan Asli penerimaan Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
Daerah). Sedangkan, jika t hitung > t tabel (PKB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama
maka H0 ditolak dan Ha diterima yang 7 periode terakhir yaitu periode 2011 s/d 2017.
berarti variabel independen (Retribusi Parkir Retribusi Parkir yang dihasilkan oleh daerah
Kendaraan Bermotor) berpengaruh Kabupaten Kepulauan Sangihe ini tentunya
signifikan secara parsial terhadap variabel memiliki tarif Retribusi, tarif retribusi inilah yang
dependen (Pendapatan Asli Daerah). digunakan sebagai tolak ukur oleh setiap
pengguna parkir untuk membayar retribusi parkir
d. Menetapkan tingkat signifikan F atau Taraf yang telah ditetapkan sebagai bentuk penerimaan
Nyata. (Uji F) Daerah. Adapun Tarif Retribusi untuk Parkir
Dalam pengujian dengan uji t juga harus Kendaraan Bermotor akan diuraikan pada tabel
ditentukan taraf nyata atau alpa yang diberi berikut ini :
symbol (a) . Taraf Nyata digunakan untuk 1. Tarif Retribusi
menguji regresi kelinieran atau tidaknya Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
variabel. Semakin tinggi taraf nyata yang Kepulauan Sangihe Nomor 5 Tahun 2010
digunakan semakin tinggi pula penolakkan Tentang Retribusi Jasa Umum besarnya
terhadap hipotesis nol. Jika F hitung lebih kecil retribusi dapat ditetapkan sebagai berikut :
dari F tabel maka dapat dinyatakan regresi
linier. Hasil uji kelinieran dapat pula digunakan Tabel 4.1 Uraian untuk Tarif Retribusi
untuuk menguji apakah variabel ( X ) Retribusi NO URAIAN TARIF
Parikir Kendaraan Bermotor berpengaruh RETRIBUSI
terhadap variabel ( Y ) yaitu dengan 1 Mobil sedan, Jeep, Pick Up Rp.2.000, -

dan mobil sejenisnya sekali


membandingkan F tabel sesuai dengan taraf masuk parkir
signifikan yang sudah ditentukan yaitu sebesar 2 Sepeda Motor dan Bentor Rp.1.000, -

5%. sekali masuk parkir.

3 Bus dengan kapasitas s/d 18 Rp.2.000, -

Adapun rumus yang digunakan dalam uji F ini tempat duduk sekali masuk
adalah sebagai berikut : parkir
4 Bus dengan kapasitas 19 Rp.3.000, -
F = tempat duduk keatas sekali
masuk parkir
5 Truck sekali masuk parkir Rp.3.000, -

Keterangan : 6 Untuk berlangganan bulanan Rp.15.000, -

F = Nilai F hitung sepeda motor perbulan


= Nilai Varian terbesar 7 Untuk berlangganan bulanan Rp.25.000, -

mobil Sedan, Jeep, Pick Up


= Nilai Varian terkecil dan mobil sejenisnya
perbulan
8 Untuk berlangganan bulanan Rp.100.000, -

H asil Pembahasan mobil truck perbulan


9 Untuk belangganan bulanan khusus kendaraan
dinas adalah:
A. Pembahasan a. Sepeda Motor Rp.7.500, -

Upaya Pemerintah Daerah dalam b. Kendaraan roda empat Rp.15.000, -


meningkatkan otonomi daerah melalui sumber- Sumber : Dinas Perhubungan di Kabupaten Kepulauan
sumber PAD yang telah ditetapkan dengan Sangihe
Peraturan Daerah salah satunya yaitu Retribusi
Parkir Kendaraan Bermotor yang berada di Selain itu, bagi kendaraan bermotor yang parkir di
Kabupaten Kepulauan Sangihe ini telah tempat parkir lebih dari tiga jam maka kelebihan
dilaksanakan dengan sebaik mungkin.

Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 9


setiap jam dapat dihitung besarnya sama dengan Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas
retribusi sekali masuk/parkir. Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Dari tarif retribusi yang telah ditetapkan dan Aset Daerah (PPKAD) Kab.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Kepl. Sangihe
Sangihe, maka diperoleh penerimaan retribusi dan
hasil Pendapatan Asli Daerah dengan uraian tabel Sesuai dengan uraian pada tabel diatas, d apat
sebagai berikut : dilihat bahwa dari hasil Penerimaan retribusi
parkir kendaraan bermotor yang diperoleh untuk
Tabel 4.2 Data olahan untuk Penerimaan periode 2012 sebesar Rp.203.827.400 , sedangkan
-

Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor pada periode 2011 hasil Retribusi Parkir
Periode 2011. Kendaraan Bermotor yang diterima yaitu sebesar
Rp.149.848.500, . Dari hasil yang telah diperoleh
-

NO. URAIAN REALISASI ini dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan
(Rp) retribusi parkir kendaraan bermotor sebesar 26.48
1 Retribusi Rp. 54.220.000, -
%. Peningkatan yang terjadi pada retribusi ini
Pelayanan sangat penting bagi suatu daerah khususnya di
Parkir Di Tepi Kabupaten Kepul auan Sangihe karena jika hasil
Jalan Umum retribusi ini meningkat maka dapat menambah
2 Retribusi Parkir Rp. 95.628.500, -

sumber pendapatan bagi daerah Kabupaten


Kendaraan
Bermotor
Kepulauan Sangihe .
Jumlah Rp.149.848.500, -

Tabel 4.4 Data olahan untuk Penerimaan


Retribusi PKB
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
Periode 2013.
Sumber d ata : Bagian Akuntansi Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan
NO. URAIAN REALISASI
dan Aset Daerah (PPKAD) Kab. (Rp)
Kepl. Sangihe 1 Retribusi Pelayanan Rp.142.755.000, -

Pada uraian tabel diatas mengenai penerimaan Parkir Di Tepi Jalan


Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor (PKB) Umum
periode 2011 yaitu hasil yang diperoleh tersebut 2 Retribusi Parkir Rp.138.176.500, -

Kendaraan
melalui penerimaan retribusi Pelayanan Parkir Di Bermotor
Tepi Jalan Umum sebesar Rp.54.220.000, , dan -

Jumlah Retribusi Rp.280.931.500, -

Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor sebesar PKB


.
Rp.95.628 500, . Sehingga untuk Periode 2011,
-

penerimaan retribusi parkir kendaraan bermotor Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas
yang diterima sebesar Rp.149.848.500, -

Pendapatan Pengelolaan Keuangan


dan Aset Daerah (PPKAD) Kab.
Tabel 4.3 Data olahan untuk Penerimaan
Kepl. Sangihe
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
Periode 2012.
Untuk tabel 4.4. Penerimaan retribusi parkir
kendaraan bermotor (PKB) pada periode 2013 ini
NO. URAIAN REALISASI
(Rp) juga mengalami sedikit peningkatan. Pada periode
1 Retribusi Pelayanan Rp. 84.855.000, -

2012 penerimaan retribusi parkir yang di peroleh


Parkir Di Tepi Jalan yaitu sebesar Rp.203.827.400 , sedangkan untuk
-

Umum periode 2013 penerimaan yang diperoleh sebesar


2 Retribusi Parkir Rp.118.972.400,-

Rp.280.931.500, . Jadi, peningkatan retribusi


-

Kendaraan Bermotor
Jumlah Retribusi PKB Rp.203.827.400,-
parkir kendaraan b ermotor pada tahun ini yaitu
sebesar 27.41%. Dapat dilihat terjadi peningkatan
1% dari 26. 48% periode 2012.

,
Jurnal Ilmiah Ekbank Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 10
Tabel 4.5 Data olahan untuk Penerimaan
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor Dalam tabel 4.6. Bahwa penerimaan retribusi
Periode 2014. parkir kendaraan bermotor pada periode 2015
yaitu sebesar Rp. Rp.379.170.250,- sedangkan,
NO. URAIAN REALISASI penerimaan retribusi parkir kendaraan bermotor
(Rp)
1 Retribusi Pelayanan Rp.159.302.000, -
pada periode 2014 juga mengalami peningkatan
Parkir Di Tepi Jalan yaitu sebesar Rp.331.523.100, . Ini berarti bahwa
-

Umum peningkatan yang terjadi pada periode 2014 yaitu


2 Retribusi Parkir Rp.172.221.100, -
Kendaraan
sebesar 12.56%. Dapat dilihat hanya mengalami
Bermotor 3% peningkatan dari periode 2014 yang sebesar
Jumlah Retribusi Rp.331.523.100,- 15.26%.
PKB
Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas Tabel 4.7 Data olehan untuk Penerimaan
Pendapatan Pengelolaan Keuangan Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
dan Aset Daerah (PPKAD) Kab. Periode 2016.
Kepl. Sangihe
Pada tabel ini telah dijelaskan bahwa hasil
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor pada periode NO. URAIAN REALISASI
2014 sebesar Rp.331.523.100, -, jika dibandingkan (Rp)
dengan hasil penerimaan Retribusi Parkir Jumlah Rp1.151.827.700, -

Kendaraan Bermotor periode 2013, hasil yang Retribusi


diterima melalui Retr ibusi Parkir ini yaitu sebesar PKB
Rp. 280.931.500, dapat dilihat hanya mengalami
-

sedikit peningkatan pada penerimaan retribusi


Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas
yaitu sebesar 15.26%.
Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Tabel 4.6 Data olahan untuk Penerimaan dan Aset Daerah (PPKAD) Kab.
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor Kepl. Sangihe
Periode 2015 .
NO. URAIAN REALISASI (Rp)
Pada tabel 4.7. Penerimaan yang diperoleh
1 Retribusi Rp.206.084.000, -
pada periode ini yaitu hanya ada satu hasil
Pelayanan Parkir retribusi hal ini dikarenakan hasil tersebut telah
Di Tepi Jalan digabung dari hasil retribusi lainnya yang
Umum
2 Retribusi PKB –

Rp. 2.557.500, -
termasuk dalam retribusi jasa umum sesuai dengan
Mobil ketentuan PERDA Nomor 5 Tahun 2010 Tentang
Penumpang - Retribusi Jasa Umum. Pada periode 2016 telah
Minibus
3 Retribusi PKB –

Rp. 69.331.350,-
terjadi kenaikan yang begitu tinggi dari tahun -

Mobil Bus – tahun sebelumnya. Adapun, penerimaan retribusi


Microbus parkir kendaraan bermotor (PKB) yang diterima
4 Retribusi PKB –

Rp. 7.612.500, -

Mobil Bus Bus



pada periode ini meningkat sebesar
5 Retribusi PKB –

Rp. 60.699.900,-

Rp1.151.827.700,- sedangkan untuk periode 2015


Mobil nilai retribusi parkir yang didapat adalah sebesar
Barang/Beban -
Pick Up
Rp.379.170.250, , hal ini dapat kita lihat bahwa
-

6 Retribusi PKB –

Rp. 32.885.000,-
naiknya retribusi parkir kendaraan bermotor ini
Mobil yaitu sebesar 67.08%. Sesuai peningkatannya
Barang/Beban –

sebesar 67.08% dapat dikatakan pada periode


Truck
Jumlah Retribusi Rp.379.170.250,- inilah retribusi parkir kendaraan bermotor terjadi
PKB peningkatan yang begitu tinggi.
Sumber data : Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD)
Kab. Kepl. Sangihe
Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 11
Tabel 4.8 Data olahan untuk Penerimaan Tabel 4.9 Data olahan untuk Penerimaan
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor Pendapatan Asli Daerah (PAD) periode
Periode 2017. 2011 s/d 2017
NO. URAIAN REALISASI NO. TAHUN Pendapatan Asli
(Rp)
1 Retribusi Pelayanan Rp.143.188.500, -

Daerah (PAD)
Parkir Di Tepi (Rp.)
Jalan Umum
2 Retribusi PKB –

Rp. 1.317.500, -
1 2011 Rp. 471.869.000,-
Mobil Penumpang- 2 2012 Rp. 494.493.000, -

Minibus 3 2013 Rp. 733.222.950, -

3 Retribusi PKB –

Rp. 68.970.000,
-

Mobil Bus – 4 2014 Rp. 851.564.100,-


Microbus 5 2015 Rp. 1.183.716.755, -

4 Retribusi PKB –

Rp. 4.987.500,-

6 2016 Rp.8.987.635.869, -

Mobil Bus Bus–

5 Retribusi PKB –

Rp. 51.986.000,
-
7 2017 Rp. 855.647.000,-
Mobil
Barang/Beban- Pick Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas
Up
6 Retribusi PKB –

Rp. 32.415.000,
-
Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Mobil dan Aset Daerah (PPKAD) Kab.
Barang/Beban –

Kepl. Sangihe
Truck
Jumlah Retribusi Rp.302.864.500,-
PKB Pada tabel Pendapatan Asli Daerah dapat
Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas dijelaskan bahwa pada periode 2011 hasil
Pendapatan Pengelolaan Keuangan penerimaan PAD yang diperoleh oleh Kabupaten
dan Aset Daerah (PPKAD) Kab. Kepulauan Sangihe yaitu sebesar
Kepl. Sangihe Rp.471.869.000, bila dibandingkan dengan hasil
-

PAD yang telah diperoleh pada periode 2012 yaitu


sebesar Rp.494.493.000,-. Dari hasil ini dapat
Untuk periode 2017 hasil penerimaan dikatakan bahwa PAD yang diperoleh untuk
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor terjadi periode 2011 dan 2012 telah terjadi peningkatan
penurunan yang begitu jauh yaitu sebesar sebesar 4.57 persen (%). Dan untuk periode 2013
Rp.302.8 64.500, dibandingkan dengan periode
-

penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang dimiliki


2016 penerimaan Retribusi Parkir Kendaraan oleh Kabupaten Kepulauan Sangihe sebesar
Bermotor yaitu sebesar Rp1.151.827.700, , maka -

Rp.733.222.950 , atau telah terjadi peningkatan


-

dapat dikataka n telah terjadi penurunan sebesar PAD sebesar 32.55 persen (%) dari periode 2012
73.70%. sampai periode 2013. Penerimaan PAD pada
Pendapatan Asli Daerah merupakan periode 2014 yaitu sebesar Rp. 851.564.100, -,
penerimaan dari sumber-sumber salah satunya antara penerimaan yang terjadi pada periode 2013
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor di dalam dan 2014 dapat dilihat adanya peningkatan positif
suatu daerah khususnya daerah Kabupaten yaitu sebesar 13.89 persen (%), sedangkan di
Kepulauan Sangihe, yang pemungutannya periode 2015 perolehan PAD yang telah diterima
dilakukan berdasarkan Undang Undang yang telah
-

yaitu sebesar Rp.1.183.716.755,-

yang
ditetapkan. Adapun penerimaan untuk Pendapatan mengakibatkan naiknya PAD di periode 2015 ini
Asli Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe, yakni sebesar 28.06 persen (%). Dan untuk
telah diuraikan dalam tabel berikut ini : penerimaan PAD yang telah diperoleh pada
periode 2016 yaitu sebesar Rp.8.987.635.869,-
sehingga pada periode ini dapat kita lihat bahwa
kenaikan positif dari hasil PAD yang terjadi begitu
tinggi dari periode 2015 yaitu sebesar 86. 82
persen (%), akan tetapi pada periode 2017 nilai

Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 12


PAD menurun yaitu sebesar Rp. 855.647.000, atau dapat dilihat melalui tabel ANOVA (Analysis of
telah terjadi penurunan sebesar 90.47 persen (%). Variance). Adapun hasil yang diperoleh dari
Untuk itu diharapkan pemerintah daerah khsusnya perhitungan yang telah dilakukan adalah sebagai
pihak-pihak yang mengolah Retribusi dan juga berikut:
PAD agar terus mendorong dan melaksanakan
PAD melalui berbagai sumber sumber PAD itu -

sendiri agar terjaga setiap nilai nilai dari PAD itu


-

Nilai konstanta a : 16794


-

sendiri.
Jika nilai Retribusi Parkir
Interprestasi : Kendaraan
Tabel 4.10 Data Perhitungan untuk Realisasi Bermotor sebesar 0, maka nilai untuk
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar -

(PKB) dan Realisasi Pe ndapatan Asli 16794.


Daerah (PAD) periode 2011 s/d 2017

No .
Tahun Retribusi (PKB) Pendapatan Asli
(Rp) Daerah Nilai b : 9.0480
(PAD)
(Rp)
1 2011 Rp. 149.848.500, -

Rp. 471.869.000, -
Artinya ketika nilai : Retribusi Parkir
Ket
2 2012 Rp. 203.827.400,
- Rp. 494.493.000, Kendaraan Bermotor mengalami kenaikan
- -

3 2013 Rp. 280.931.500, Rp. 733.222.950,-


4 2014 Rp. 331.523.100, -

Rp. 851.564.100, -
satu satuan, maka nilai variabel
5 2015 Rp. 379.170.250, -

Rp. 1.183.716.755,
-

Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan naik


6 2016 Rp.1.151.827.700,
- Rp.8.987.635.869,
- -

7 2017 Rp. 302.864.500, Rp. 855.647.000,- sebesar 9.0480.


Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Nilai r : 0.9879
Daerah (PPKAD) Kab. Kepl. Sangihe Nilai : 0.9759

Sehingga diperoleh hasil persamaan regresi


Untuk dapat memperoleh hasil yang lebih
jelas dari setiap data yang telah diuraikan diatas, Y= 16794 + 9.0480X
-

maka peneliti akan menggunakan Metode Analisis


Regresi Sederhana melalui Program Komputer 1. Koefisien Regresi
Microsoft Excell dengan menggunakan Analisis Koefisien Regresi digunakan untuk
Toolpak. Pada bagian pembahasan ini akan mengetahui arah hubungan antara Retribusi Parkir
menjelaskan mengenai hasil perhitungan yang Kendaraan Bermotor (PKB) dengan Pendapatan
menjelaskan nilai konstanta atau intercept yang Asli Daerah apakah positif atau negatif. Dalam
disimbolkan dengan (a) yang nilai Y apabila X = persamaan model regresi, jika hasilnya
0, serta koefisien koefisien yang menentukan
-

menunjukkan negatif maka dianggap tidak searah


hubungan, pengaruh antara kedua variabel X dan atau signifikan. Sebaliknya jika hasil tersebut
juga Y yaitu (Retribusi Parkir Kendaraan menunjukkan nilai positif dianggap searah atau
Bermotor) dengan (Pendapatan Asli Daerah) dan signifikan. Dari hasil perhitungan yang telah
juga untuk menentukan pula pengujian dilakukan, maka perolehan nilai konstanta a = -

hipotesisnya. Seperti koefisien (b) yang diartikan 16794 d an untuk nilai koefisien regresi b =
sebagai Koefisien Regresi atau nilai peningkatan 9.0480, sehingga persamaan regresi antara kedua
dan penurunan dari kedua variabel, Koefisien variabel ini dapat dikatakan tidak searah atau tidak
Korelasi (R) serta Koefisien Determinasi. Hasil signifikan, artinya Retribusi Parkir Kendaraan
perhitungan yang diperoleh dapat dilihat dari tabel Bermotor tidak mempunyai hubungan yang searah
Sum mary Output yang dapat melaporkan kekuatan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan
hubungan antara model (variabel bebas) dengan artian bahwa jika nilai Variabel X atau Retribusi
(variabel terikat), sedangkan untuk menguji Parkir Kendaraan Bermotor semakin menurun,
penerimaan (acceptability) model perspektif
statistic dalam bentuk analisis sumber keragaman
Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 13
maka nilai Variabel Y atau Pendapatan Asli seperti pelayanan dari juru parkir yang ada
Daerah (PAD) semakin tinggi. disetiap tempat parkir, adanya kelalaian dari juru
parkir, adanya ketidakjujuran dari beberapa juru
2. Koefisien Korelasi parkir, sebagian masyarakat yang tidak membayar
Koefisien Korelasi merupakan suatu penelitian retribusi yang telah ditetapkan. Nilai 0.9711
yang digunakan untuk dapat mengetahui keeratan yang dalam tabel interprestasi berada diantara 0.80
hubungan yang terjadi antara Retribusi Parkir –

1.000 sehingga dikatakan hubungan antara


Kendaraan Bermotor (PKB) dengan Pendapatan Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor dengan PAD
Asli Daerah (PAD). Jika nilai koefisien korelasi sangat kuat.
satu variabel yang dihasilkan positif nilainya,
maka dapat dikatakan memiliki hubungan yang Berdasarkan hasil yang diperoleh diatas,
berbanding lurus, sedangkan jika nilai koefisien dapat di ambil kesimpulan bahwa Retribusi Parkir
Korelasi yang dihasilkan oleh satu variabel nilai Kendaraan Bermotor memiliki hubungan yang erat
yang dihasilkan adalah negatif, maka memiliki dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta
hubungan yang berbanding terbalik atau memiliki memiliki pengaruh yang sangat kuat dengan
hubungan yang tidak berbanding lurus. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan nilai
Koefisien Korelasi R = 0.9879 dan Koefisien
Berdasarkan Tabel “Model Summary”, dapat Determinasi = 0.9759. Walaupun, dalam
disimpulkan bahwa nilai R memiliki nilai yang Koefisien Regresi a = -

16794 tersebut
positif yaitu R = 0.9879 ini berarti menunjukkan menunjukkan model regresi yang tidak searah,
adanya keeratan hubungan antara Retribusi Parkir akan tetapi nilai a tersebut tidak dapat
Kedaraan Bermotor dengan Pendapatan Asli mempengaruhi koefisien regresi b = 9.0480, jika
Daerah. Nilai R 0.9879 yang diperoleh ini dapat nilai variabel Retribusi Parkir Kendaraan
dilihat pada tabel interprestasi yang menunjukkan Bermotor semakin menurun, maka nilai dari
hubungan antara kedua variabel Retribusi Parkir variabel Pendapatan Asli Daerah semakin naik.
Kendaraan Bermotor dengan Pendapatan asli Hasil yang di peroleh ini dapat dikatakan diduga
Daerah yaitu memiliki hubungan yang sangat kuat, bahwa Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
karena nilai 0.9879 berada diantara 0.80 1.000.

terhadap Pendapatan Asli Daerah dapat diterima


tapi tidak searah atau tidak signifikan.
3. Koefisien Determinasi
Dalam suatu penelitian, Koefisien Determinasi
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh Variabel Retribusi Parkir Kendaraan 4. Pengujian Hipotesis (Uji-t)
Bermotor (X) terhadap Variabel Pendapatan Asli Untuk membuktikan apakah Retribusi Parkir
Daerah (Y). apabila nilai koefisien determinasi Kendaraan Bermotor berpengaruh terhadap
sebesar 1 (100%), menunjukkan adanya hubungan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka dilakukan
yang sempurna, sedangkan untuk nilai koefisien pengujian statistic t dengan langkah langkah
-

determinasi dengan nilai sebesar 0 maka hal sebagai berikut:


tersebut tidak menunjukkan adanya hubungan
antara variabel independen (Retribusi Parkir a. Hipotesis alternative (Ha) dan Hipotesis nol
Kendaraan Bermotor) dengan variabel dependen (H0)
(Pendapatan Asli Daerah). Ha : Retribusi Parkir Kendaraan
Bermotor (PKB) memiliki pengaruh signifikan
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
melalui Analysis Toolpak, besarnya koefisien H0 : Retribusi Parkir Kendaraan
determinasi adalah = 0. 9759 atau 97.59%, itu Bermotor (PKB) tidak memiliki pengaruh
artinya bahwa Retribusi Parkir Kendaraan signifikan dengan Pendapatan Asli Daerah
Bermotor mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
yaitu sebesar 97.59%, dan sisanya 2.41% di
pengaruhi oleh faktor lainnya. Faktor lainnya ini
Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 14
b. Mencari t tabel dengan ketentuan tingkat
signifikan taraf nyata (level of significance) 1. Nilai konstanta a dan b yang telah di peroleh
yaitu sebesar 5% atau a = 0.05. df atau derajat yaitu: a = -16794 dan untuk konstanta b =
kebebaan = n – k = 5, sehingga t tabel sebagai 9.0480 sesuai dengan pernyataan ketika nilai
taraf nyata dari (X) atau variabel Retribusi variabel X mengalami pe nurunan maka variabel
Parkir Kendaraan Bermotor (PKB) Y semakin tinggi. Sehingga dapat dikatakan
penggunaan t tabel (0.05,5) = 2.570581836 .
kedua variabel ini tidak searah atau signifikan
(tabel terlampir) dikarenakan nilai variabel Retribusi Parkir
c. Menentukan uji statistic Kendaraan Bermotor semakin menurun dan
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan untuk nilai variabel Pendapatan Asli Daerah
dengan menggunakan Mi crosoft Excell, (PAD) semakin tinggi.
melalui Analisis Toolpak, nilai uji t yang 2. Koefisien korelasi sebesar R=0.9879 dimana
diperoleh t hitung = -1.270861033 dan nilai t menurut tabel interprestasi nilai R=0.9879 ini
tabel = 2.570581836 dapat dirumuskan bahwa berada di antara 0.80 1.000, sehingga antara

t hitung < t tabel, sehingga hipotesis dari kedua variabel Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
Variabel Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor dengan PAD memiliki hubungan yang sangat
(PKB) dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kuat.
yaitu H0 diterima sedangkan Ha ditolak, 3. Koefisien Determinasi atau = 0.9759 atau
dengan artian bahwa Retribusi Parkir 97.59%, sesuai dengan hasil perhitungan yang
Kendaraan Bermotor (PKB) tidak memiliki diperoleh dapat dikatakan bahwa Retribusi
pengaruh yang signifikan dengan Pendapatan Parkir Kendaraan Bermotor mempunyai
Asli Daerah (PAD). pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
sebesar 97.59% seda ngkan untuk sisanya
2.41% dipengaruhi oleh fakt or faktor lain
-

d. Menetapkan tingkat signifikan F atau Taraf seperti pelayanan dari juru parkir yang ada
Nyata. (Uji F) disetiap tempat parkir, adanya kelalaian dari
Tingkat signifikan F atau dekenal dengan juru parkir, adanya ketidakjujuran dari
uji F ini digunakan untuk dapat mengetahui beberapa juru parkir, sebagian masyarakat
perbandingan antara F hitung dan F tabel yang tidak membayar retribusi yang telah
dengan ketentuan yaitu Jika F hitung < F tabel ditetapkan.
maka hipotesis antara kedua variabel diterima. 4. Dalam pengujian hipotesis (uji t) ketentuan
Sebaliknya , Jika F hiung > F tabel maka yang digunakan yaitu :
hipotesis dari kedua variabel tersebut ditolak. Hipotesis alternative (Ha) dan Hipotesis nol
Dari perhitungan yang telah dilakukan melalui (H0)
Analisis Toolpak, maka diperoleh nilai F Ha : Retribusi Parkir Kendaraan
hitung sebesar 83.8841868, sedangkan F tabel Bermotor (PKB) memiliki pengaruh signifikan
diperoleh nilai sebesar 5.050329058. Dengan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
artian F hitung > F tabel, dengan hipotesisnya H0 : Retribusi Parkir Kendaraan
bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, yang Bermotor (PKB) tidak memiliki pengaruh
artinya antara Retribusi Parkir Kendaraan signifikan dengan Pendapatan Asli Daerah
Bermotor (PKB) dengan Pendapatan Asli (PAD), dan untuk penetapan tingkat signifikan
Daerah (PAD) tidak memiliki pengaruh yang yang besarnya adalah 0.05, maka dengan hasil
signifikan dan tidak memiliki kelinieran yang telah diperoleh yaitu nilai t hitung
regresi . sebesar 1.270861033 dan nilai t tabel sebesar
-

Kesimpulan 2.570581836 atau t hitung < t tabel yang


Dari hasil yang telah diperoleh melalui diartikan bahwa Retribusi Parkir Kendaraan
program Komputer Microsoft Excell dengan Bermotor tidak mempengaruhi Pendapatan
menggunakan Analisis Toolpak, maka dapat Asli Daerah.

diambil kesimpulan bahwa :

Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 15


5. Menetapkan tingkat signifikan F atau Taraf masyarakat. Dalam artian dari rakyat dan
Nyata. (Uji F) untuk rakyat.
Fhitung yang diperoleh pada tabel sebesar
83.8841868 sedangkan Ftabel yang diperoleh
sebesar 5.050329058 dengan ketentuan DAFTAR PUSTAKA
Fhitung > Ftabel, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan 1. http://www.pengertianpakar.com/ (diakses 23
serta tidak memiliki kelinier an regresi antara Agustus 2018)
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor dengan 2. http://www.raypratam.blogspot.com/2012/02/b
Pendapatan Asli Daerah. log post.html (diakses 23 Agustus 2018)
-

3. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan


Sangihe tentang Retribusi
Dari hasil yang telah diuraikan di atas, maka 4. Peraturan Perundang Undangan Tentang

dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa di Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Koprim
dalam penelitian diduga Retribusi Parkir Prajamukti I Dep. Dalam Negeri
Kendaraan Bermotor (PKB) diterima tapi tidak 5. http://www.hestanto.web.id/pengertian -

tidak searah atau tidak signifikan, karena dari nilai pendapatan asli daerah/ (diakses 23 Agustus
- -

konstanta (a) dan nilai t hitung yang diperoleh 2018)


negatif. 6. http://materipengetahuanumum.blogspot.com/
Saran 2016/10/pengertian pendapatan asli
- - -

daerah.html (diakses 23 Agustus 2018)


Adapun beberapa saran yang akan penulis 7. Truckman. 1978. Metode Penelitian
sampaikan yaitu : Kuantitatif & Kualitatif.
1. Kepada Pihak Pemerintah Daerah Khususnya 8. Muhammad, M.Hum. 2011. Metode Penelitian
untuk Kantor Dinas Perhubungan beserta Bahasa. Jogjakarta: AR RUZZ MEDIA
-

pegawainya untuk dapat lebih meningkatkan 9. http://www.seputarpengetahuan.com/2014/12/


lagi upaya pemungutan berupa retribusi atas 12 pengertian penelitian menurut para ahli
- - - - - -

setiap kendaraan yang ada di Kabupaten lengkap.html (diakses 23 Agustus 2018)


Kepulauan Sangihe agar nilai dari retribusi 10. http://www.radenpost.com/pengertian data/ -

dapat bertambah dan dapat menambah sumber (diakses 23 Agustus 2018)


PAD di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dan 11. Sukandar Rumidi. 2006. Metodologi
dalam pengarsipan data data berupa laporan

Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada


retribusi dan lain sebagainya agar dapat University Press.
disimpan sebaik mungkin sehingga ketika 12. http://duwiconsultant.blogspot.co.id/ (diakses
diperlukan data tersebut mampu memberikan 23 Agustus 2018)
informasi yang akurat kepada setiap pengguna
data.

2. Bagi masyarakat, perlu adanya kesadaran


untuk membayar atau memenuhi kewajiban
sebagai Warga Negara yang terlebih khusus
tinggal di Daerah Kabupaten Kepulauan
Sangihe ini, supaya daerah yang kita
dambakan ini dapat menjadi daerah yang lebih
baik lagi akan setiap pembangunannya,
dikarenakan setiap hasil dari pungutan berupa
retribusi dan lain sebagainya yang dilakukan
itu untuk pembangunan yang lebih optimal dan
tujuannya hanya untuk mensejahterakan

Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 16

Anda mungkin juga menyukai