Abstrak
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh retribusi parkir kendaraan bermotor (PKB)
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hasil penelitian
dengan menggunakan analisa Regresi Sederhana dengan variabel bebas retrsbusi parkir dan
variabel terikat adalah pendapatan asli daerah . Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh retrsbusi parkir terhadap pendapatan asli daerah yang dijelaskan dengan nilai
R 2 sebesar 0.9759 atau 97,59%, sementara sisanya 2,41 % dipengaruhi oleh faktor lain
diluar model. Hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh t hitung = -1.270861033 dan nilai t tabel =
2.570581836 dapat dirumuskan bahwa t hitung < t tabel, sehingga Variabel Retribusi Parkir
Kendaraan Bermotor (PKB) dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu H0 diterima
sedangkan Ha ditolak, dengan artian bahwa Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor (PKB)
tidak memiliki pengaruh yang signifikan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Abstrak
This research is to determine the influence of motor vehicle parking levy (PKB) on the local
Revenue (PAD) in the Sangihe Islands. The results of the study using simple regression
analysis with free variable Retrsbusi parking and bound variables are the original revenue of
the area. The results showed that the influence of the retrsbusi of parking to the indigenous
revenue of the area described with the value of R 2 amounted to 0.9759 or 97.59%, while the
remaining 2.41% was influenced by other factors outside the model. Hypothesis test result (t
test) obtained t count =-1.270861033 and t table value = 2.570581836 can be formulated that
T count < t table, so that the vehicle parking retribution variable (PKB) with regional genuine
revenue (PAD) is H0 accepted while Ha Rejected, with the meaning that the motor vehicle
parking retribution (PKB) has no significant influence with the regional original revenue
(PAD)
Keywords: retribution, native regional revenue
Up Tujuan Penilitian
6. Retribusi PKB Mobil Barang/Beban Truck
– –
Persoalan parkir yang ada di Kabupaten Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk
Kepulauan Sangihe ini ditangani oleh Dinas dapat mengetahui Pengaruh Retribusi Parkir
Perhubungan, hasil dari pungutan yang didapat Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap Pendapatan
melalui jasa parkir akan disetorkan ke Bendahara Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Kepualauan
Dinas Perhubungan oleh juru parkir yang Sangihe.
melakukan pungutan langsung kepada pengguna
parkir. Kemudian, Dinas Perhubungan tersebut Manfaat Penelitian
menyetorkan hasil retribusi ke Kantor Kas Dari penelitian yang dilakukan diharapkan
Daerah yaitu Dinas Pendapatan Pengelolaan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten terkait. Adapun manfaat dari penelitian yaitu:
Kepulauan Sangihe dalam bentuk kwitansi 1. Dapat mengetahui Pengaruh dari Retribusi
melalui Bank SulutGo Cabang Tahuna. Parkir Kendaraan Bermotor (PKB) terhadap
Penerimaan Retribusi Parkir Kendaraan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Bermotor pada periode 2016 yang diperoleh oleh 2. Adanya tingkat kesadaran masyarakat daerah
Kabupaten Kepulauan Sangihe mencapai Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk
Rp.1.151.827.700, bila dibandingkan dengan
-
daerah yang dipungut berdasarkan peraturan telah dikumpulkan. Dalam susunan kerangka
daerah sesuai dengan peraturan perundang –
tersebut.
2. Analisis Korelasi Sederhana
Analisis ini memiliki tujuan yaitu untuk Analisis korelasi sederhana (Bivariate
mengetahui arah hubungan antara variabel
Correlation) digunakan untuk mengukur
independen dengan variabel dependen
keeratan hubungan (korelasi) antara dua
apakah positif atau negatif dan untuk
variabel. Koefisien korelasi sederhana
memprediksi nilai dari variabel dependen
menunjukkan seberapa erat hubungan yang
apabila nilai variabel independen
terjadi antara dua variabel, yaitu variabel X
mengalami kenaikan atau penurunan. Data
dan variabel Y. Dalam SPSS ada tiga metode
yang digunakan biasanya berskala interval
korelasi sederhana (bivariate correlation)
atau rasio. diantaranya Pearson Correlation, Kendall’s
Rumus regresi linear sederhana sebagai tau b, dan Spearman Correlation Pearson
-
berikut:
Correlation digunakan untuk data berskala
interval atau rasio, sedangkan Kendall’s tau b, -
naik maka Y naik) dan nilai negatif Pengujian Statistik t dilakukan untuk
menunjukkan hubungan terbalik (X turun mengetahui apakah variab el bebas (X) secara
maka Y turun). persial [sendiri] memiliki pengaruh terhadap
Menurut Sugiyono, melalui variabel Y, maka diperlukan langkah langkah -
√{ ∑ ∑ } √{ ∑ ∑ }
Dimana df = Degree of freedom
n = Jumlah observasi/data/responden
k = Jumlah variabel penelitian.
3. Koefisien Determinasi )
Dalam Metode Analisis, koefesien
determinasi yang disimbolkan dengan c. Menentukan nilai uji statistik. (Uji t)
r 2 digunakan untuk dapat mengukur kebaikan Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
sesuai (goodness of fit) dari persamaan regresi, pengaruh satu variabel independen (Retribusi
yaitu memberikan proporsi atau persentase Parkir Kendaraan Bermotor) menerangkan
variasi total dalam variabel terikat yang telah variasi variabel dependen (PAD). Pengujian uji
dijelaskan oleh variabel bebas, yang mengukur t dapat dilakukan dengan membandingkan antar
seberapa besar pengaruh Variabel X terhadap nilai t hitung dan nilai t tabel dengan
Variabel Y. Dalam regresi r 2ini dijadikan menetapkan apakah H0 ditolak dan Ha
sebagai pengukuran seberapa baik garis regresi diterima.
mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika t hitung < t tabel, Maka H0 diterima dan
Nilai r2 terletak antara 0 1, dan kecocokan
–
Adapun rumus yang digunakan dalam uji F ini tempat duduk sekali masuk
adalah sebagai berikut : parkir
4 Bus dengan kapasitas 19 Rp.3.000, -
F = tempat duduk keatas sekali
masuk parkir
5 Truck sekali masuk parkir Rp.3.000, -
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor pada periode 2011 hasil Retribusi Parkir
Periode 2011. Kendaraan Bermotor yang diterima yaitu sebesar
Rp.149.848.500, . Dari hasil yang telah diperoleh
-
NO. URAIAN REALISASI ini dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan
(Rp) retribusi parkir kendaraan bermotor sebesar 26.48
1 Retribusi Rp. 54.220.000, -
%. Peningkatan yang terjadi pada retribusi ini
Pelayanan sangat penting bagi suatu daerah khususnya di
Parkir Di Tepi Kabupaten Kepul auan Sangihe karena jika hasil
Jalan Umum retribusi ini meningkat maka dapat menambah
2 Retribusi Parkir Rp. 95.628.500, -
Kendaraan
melalui penerimaan retribusi Pelayanan Parkir Di Bermotor
Tepi Jalan Umum sebesar Rp.54.220.000, , dan -
penerimaan retribusi parkir kendaraan bermotor Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas
yang diterima sebesar Rp.149.848.500, -
Kendaraan Bermotor
Jumlah Retribusi PKB Rp.203.827.400,-
parkir kendaraan b ermotor pada tahun ini yaitu
sebesar 27.41%. Dapat dilihat terjadi peningkatan
1% dari 26. 48% periode 2012.
,
Jurnal Ilmiah Ekbank Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 10
Tabel 4.5 Data olahan untuk Penerimaan
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor Dalam tabel 4.6. Bahwa penerimaan retribusi
Periode 2014. parkir kendaraan bermotor pada periode 2015
yaitu sebesar Rp. Rp.379.170.250,- sedangkan,
NO. URAIAN REALISASI penerimaan retribusi parkir kendaraan bermotor
(Rp)
1 Retribusi Pelayanan Rp.159.302.000, -
pada periode 2014 juga mengalami peningkatan
Parkir Di Tepi Jalan yaitu sebesar Rp.331.523.100, . Ini berarti bahwa
-
Rp. 2.557.500, -
termasuk dalam retribusi jasa umum sesuai dengan
Mobil ketentuan PERDA Nomor 5 Tahun 2010 Tentang
Penumpang - Retribusi Jasa Umum. Pada periode 2016 telah
Minibus
3 Retribusi PKB –
Rp. 69.331.350,-
terjadi kenaikan yang begitu tinggi dari tahun -
Rp. 7.612.500, -
Rp. 60.699.900,-
6 Retribusi PKB –
Rp. 32.885.000,-
naiknya retribusi parkir kendaraan bermotor ini
Mobil yaitu sebesar 67.08%. Sesuai peningkatannya
Barang/Beban –
Daerah (PAD)
Parkir Di Tepi (Rp.)
Jalan Umum
2 Retribusi PKB –
Rp. 1.317.500, -
1 2011 Rp. 471.869.000,-
Mobil Penumpang- 2 2012 Rp. 494.493.000, -
3 Retribusi PKB –
Rp. 68.970.000,
-
4 Retribusi PKB –
Rp. 4.987.500,-
6 2016 Rp.8.987.635.869, -
5 Retribusi PKB –
Rp. 51.986.000,
-
7 2017 Rp. 855.647.000,-
Mobil
Barang/Beban- Pick Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas
Up
6 Retribusi PKB –
Rp. 32.415.000,
-
Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Mobil dan Aset Daerah (PPKAD) Kab.
Barang/Beban –
Kepl. Sangihe
Truck
Jumlah Retribusi Rp.302.864.500,-
PKB Pada tabel Pendapatan Asli Daerah dapat
Sumber data : Bagian Akuntansi Dinas dijelaskan bahwa pada periode 2011 hasil
Pendapatan Pengelolaan Keuangan penerimaan PAD yang diperoleh oleh Kabupaten
dan Aset Daerah (PPKAD) Kab. Kepulauan Sangihe yaitu sebesar
Kepl. Sangihe Rp.471.869.000, bila dibandingkan dengan hasil
-
dapat dikataka n telah terjadi penurunan sebesar PAD sebesar 32.55 persen (%) dari periode 2012
73.70%. sampai periode 2013. Penerimaan PAD pada
Pendapatan Asli Daerah merupakan periode 2014 yaitu sebesar Rp. 851.564.100, -,
penerimaan dari sumber-sumber salah satunya antara penerimaan yang terjadi pada periode 2013
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor di dalam dan 2014 dapat dilihat adanya peningkatan positif
suatu daerah khususnya daerah Kabupaten yaitu sebesar 13.89 persen (%), sedangkan di
Kepulauan Sangihe, yang pemungutannya periode 2015 perolehan PAD yang telah diterima
dilakukan berdasarkan Undang Undang yang telah
-
yang
ditetapkan. Adapun penerimaan untuk Pendapatan mengakibatkan naiknya PAD di periode 2015 ini
Asli Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe, yakni sebesar 28.06 persen (%). Dan untuk
telah diuraikan dalam tabel berikut ini : penerimaan PAD yang telah diperoleh pada
periode 2016 yaitu sebesar Rp.8.987.635.869,-
sehingga pada periode ini dapat kita lihat bahwa
kenaikan positif dari hasil PAD yang terjadi begitu
tinggi dari periode 2015 yaitu sebesar 86. 82
persen (%), akan tetapi pada periode 2017 nilai
sendiri.
Jika nilai Retribusi Parkir
Interprestasi : Kendaraan
Tabel 4.10 Data Perhitungan untuk Realisasi Bermotor sebesar 0, maka nilai untuk
Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar -
No .
Tahun Retribusi (PKB) Pendapatan Asli
(Rp) Daerah Nilai b : 9.0480
(PAD)
(Rp)
1 2011 Rp. 149.848.500, -
Rp. 471.869.000, -
Artinya ketika nilai : Retribusi Parkir
Ket
2 2012 Rp. 203.827.400,
- Rp. 494.493.000, Kendaraan Bermotor mengalami kenaikan
- -
Rp. 851.564.100, -
satu satuan, maka nilai variabel
5 2015 Rp. 379.170.250, -
Rp. 1.183.716.755,
-
hipotesisnya. Seperti koefisien (b) yang diartikan 16794 d an untuk nilai koefisien regresi b =
sebagai Koefisien Regresi atau nilai peningkatan 9.0480, sehingga persamaan regresi antara kedua
dan penurunan dari kedua variabel, Koefisien variabel ini dapat dikatakan tidak searah atau tidak
Korelasi (R) serta Koefisien Determinasi. Hasil signifikan, artinya Retribusi Parkir Kendaraan
perhitungan yang diperoleh dapat dilihat dari tabel Bermotor tidak mempunyai hubungan yang searah
Sum mary Output yang dapat melaporkan kekuatan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan
hubungan antara model (variabel bebas) dengan artian bahwa jika nilai Variabel X atau Retribusi
(variabel terikat), sedangkan untuk menguji Parkir Kendaraan Bermotor semakin menurun,
penerimaan (acceptability) model perspektif
statistic dalam bentuk analisis sumber keragaman
Jurnal Ilmiah Ekbank , Volume 2 Nomor 1 Juni 2019 Halaman 13
maka nilai Variabel Y atau Pendapatan Asli seperti pelayanan dari juru parkir yang ada
Daerah (PAD) semakin tinggi. disetiap tempat parkir, adanya kelalaian dari juru
parkir, adanya ketidakjujuran dari beberapa juru
2. Koefisien Korelasi parkir, sebagian masyarakat yang tidak membayar
Koefisien Korelasi merupakan suatu penelitian retribusi yang telah ditetapkan. Nilai 0.9711
yang digunakan untuk dapat mengetahui keeratan yang dalam tabel interprestasi berada diantara 0.80
hubungan yang terjadi antara Retribusi Parkir –
16794 tersebut
positif yaitu R = 0.9879 ini berarti menunjukkan menunjukkan model regresi yang tidak searah,
adanya keeratan hubungan antara Retribusi Parkir akan tetapi nilai a tersebut tidak dapat
Kedaraan Bermotor dengan Pendapatan Asli mempengaruhi koefisien regresi b = 9.0480, jika
Daerah. Nilai R 0.9879 yang diperoleh ini dapat nilai variabel Retribusi Parkir Kendaraan
dilihat pada tabel interprestasi yang menunjukkan Bermotor semakin menurun, maka nilai dari
hubungan antara kedua variabel Retribusi Parkir variabel Pendapatan Asli Daerah semakin naik.
Kendaraan Bermotor dengan Pendapatan asli Hasil yang di peroleh ini dapat dikatakan diduga
Daerah yaitu memiliki hubungan yang sangat kuat, bahwa Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
karena nilai 0.9879 berada diantara 0.80 1.000.
–
t hitung < t tabel, sehingga hipotesis dari kedua variabel Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor
Variabel Retribusi Parkir Kendaraan Bermotor dengan PAD memiliki hubungan yang sangat
(PKB) dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kuat.
yaitu H0 diterima sedangkan Ha ditolak, 3. Koefisien Determinasi atau = 0.9759 atau
dengan artian bahwa Retribusi Parkir 97.59%, sesuai dengan hasil perhitungan yang
Kendaraan Bermotor (PKB) tidak memiliki diperoleh dapat dikatakan bahwa Retribusi
pengaruh yang signifikan dengan Pendapatan Parkir Kendaraan Bermotor mempunyai
Asli Daerah (PAD). pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
sebesar 97.59% seda ngkan untuk sisanya
2.41% dipengaruhi oleh fakt or faktor lain
-
d. Menetapkan tingkat signifikan F atau Taraf seperti pelayanan dari juru parkir yang ada
Nyata. (Uji F) disetiap tempat parkir, adanya kelalaian dari
Tingkat signifikan F atau dekenal dengan juru parkir, adanya ketidakjujuran dari
uji F ini digunakan untuk dapat mengetahui beberapa juru parkir, sebagian masyarakat
perbandingan antara F hitung dan F tabel yang tidak membayar retribusi yang telah
dengan ketentuan yaitu Jika F hitung < F tabel ditetapkan.
maka hipotesis antara kedua variabel diterima. 4. Dalam pengujian hipotesis (uji t) ketentuan
Sebaliknya , Jika F hiung > F tabel maka yang digunakan yaitu :
hipotesis dari kedua variabel tersebut ditolak. Hipotesis alternative (Ha) dan Hipotesis nol
Dari perhitungan yang telah dilakukan melalui (H0)
Analisis Toolpak, maka diperoleh nilai F Ha : Retribusi Parkir Kendaraan
hitung sebesar 83.8841868, sedangkan F tabel Bermotor (PKB) memiliki pengaruh signifikan
diperoleh nilai sebesar 5.050329058. Dengan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
artian F hitung > F tabel, dengan hipotesisnya H0 : Retribusi Parkir Kendaraan
bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, yang Bermotor (PKB) tidak memiliki pengaruh
artinya antara Retribusi Parkir Kendaraan signifikan dengan Pendapatan Asli Daerah
Bermotor (PKB) dengan Pendapatan Asli (PAD), dan untuk penetapan tingkat signifikan
Daerah (PAD) tidak memiliki pengaruh yang yang besarnya adalah 0.05, maka dengan hasil
signifikan dan tidak memiliki kelinieran yang telah diperoleh yaitu nilai t hitung
regresi . sebesar 1.270861033 dan nilai t tabel sebesar
-
dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa di Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Koprim
dalam penelitian diduga Retribusi Parkir Prajamukti I Dep. Dalam Negeri
Kendaraan Bermotor (PKB) diterima tapi tidak 5. http://www.hestanto.web.id/pengertian -
tidak searah atau tidak signifikan, karena dari nilai pendapatan asli daerah/ (diakses 23 Agustus
- -