Anda di halaman 1dari 2

1.

Pemerintah Provinsi Lampung, melalui Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik),
menyampaikan sedikitnya 13 upaya untuk dapat merealisasikan target penerimaan daerah
pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020. Pemerintah Provinsi Lampung tetap
berkomitmen untuk terus meningkatkan dan mengembangkan sumber-sumber Pendapatan
Daerah baik yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain
Pendapatan Yang Sah. Kebijakan Pendapatan Daerah tersebut, lanjut Wagub, diarahkan pada
optimalisasi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah melalui perkiraan yang terukur secara rasional dan logis serta dapat dipertanggung
jawabkan.

Penerimaan itu, yaitu pertama, Penetapan kebijakan relaksasi Pajak Daerah. Relaksasi pajak
adalah membuat kewajiban perpajakan menjadi lebih longgar, seperti perpanjangan waktu
dalam melakukan administrasi perpajakan dan juga penurunan tarif Pajak Kendaraan Bermotor.

Kedua, membuat Surat Edaran Gubernur Lampung No 973/2165/VI03/07/2020 tentang


Program Zona Integritas ASN dan Non ASN Taat Pajak Kendaraan Bermotor. Tujuan program ini
sendiri untuk meningkatkan penerimaan daerah dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan menggugah kesadaran masyarakat
khususnya ASN dan non ASN sekaligus menjadikan mereka pelopor taat membayar pajak
kendaraan bermotor.

Ketiga, mengedepankan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor melalui Aplikasi Perpajakan


yang telah tersedia seperti: SAMOLNAS (Samsat On Line Nasional) dan E-Salam (elektronik
Samsat Lampung).

Keempat, mengupayakan kerjasama dengan E-Commerce untuk pembayaran Pajak Kendaraan


Bermotor secara non tunai.

Kelima, mengupayakan bekerjasama dengan Alfamart dan Indomart guna mempermudah akses
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

Keenam, menambah Unit Layanan Samsat Keliling untuk menjangkau daerah terpencil yang
berada di Provinsi Lampung.

Ketujuh, mengupayakan adanya reward bagi masyarakat yang telah membayar Pajak
Kendaraan Bermotor tepat waktu sebagai bentuk stimulus.

Kedelapan, peningkatan sosialisasi kesadaran membayar pajak melalui door to door melibatkan
unsur Pemerintahan Kecamatan dan Aparat Desa.

Kesembilan, peningkatan razia kendaraan bermotor oleh UPTD bersama Kepolisian setempat.

Ke-10, mengoptimalkan sosialisasi melalui media sosial, elektronik dan cetak terkait Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
Ke-11, melakukan koordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas I
Panjang serta PT. Pertamina dalam pengelolaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
(PBBKB).

Ke-12, mengoptimalkan pemberlakuan Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2019 tentang


Pendaftaran Wajib Pajak Cabang/Lokasi Bagi Pelaku Usaha Yang Melakukan Usaha dan /Atau
Pekerjaan di Provinsi Lampung; dan Ke-13, pemanfaatan lahan dan aset daerah untuk
mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah.

2. Menurut Boediono dalam Lutfi (2006: 23), pengertian pajak daerah yaitu sebagai hasil
tinjauan dari segi siapakah yang berwenang memungut pajak. Dalam hal yang memungut pajak
adalah pemerintah pusat, jenis-jenis pajak dimaksud digolongkan sebagai pajak negara yang
juga disebut pajak pusat. Sebaliknya jenis-jenis pajak yang pemungutannya merupakan hak
pemerintah daerah disebut pajak daerah. Dari uraian tersebut, Anggoro menyimpulkan bahwa
pemungutan pajak daerah kepada masyarakat pada dasarnya ditujukan untuk membiayai
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dalam UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, definisi pajak daerah
yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Apabila target penerimaan pajak suatu daerah tidak tercapai
maka akan berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan daerah tersebut.

Sumber :

https://biroadpim.lampungprov.go.id/detail-post/pemprov-lampung-sampaikan-13-upaya-
peningkatan-penerimaan-daerah-dalam-paripurna-raperda-perubahan-apbd-2020

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI
DAERAH KOTA BATU (STUDI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BATU PROVINSI JAWA
TIMUR )

Anda mungkin juga menyukai