Anda di halaman 1dari 15

OUTLINE PROPOSAL

ANALISIS EVALUASI TENTANG PAJAK DAERAH DAN RESTRIBUSI DAERAH DALAM

MENANGANI RAZIA ( PAJAK HOTEL ) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI

DAERAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR ( KOTA SAUMLAKI )

Oleh :

JAYARANNY ELIZABETH RANBALAK

NIM. 2019-30-130

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2022
Judul :

ANALISIS EVALUASI TENTANG PAJAK DAERAH DAN RESTRIBUSI DAERAH DALAM

MENANGANI RAZIA ( PAJAK HOTEL ) UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI

DAERAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR ( KOTA SAUMLAKI )

Latar Belakang ( Fenomena ) :

Penerimaan pajak daerah merupakan salah satu sumber dana pemerintah daerah. Penyelenggaraan

pemerintahan, pelayanan umum dan pembangunan nasional banyak didanai oleh sektor pajak. Hampir

seluruh wilayah di Indonesia menggali potensi pendapatan daerahnya melalui pajak daerah

(Romadana, 2012),

oleh sebab itu pemerintah daerah harus berusaha keras meningkatkan sumber potensi pendapatan

daerahnya. Semakin besar penerimaan pajak yang diterima maka semakin besar pendapatan yang didapat

oleh suatu Negara (Alim, 2005).

Pemerintah memberlakukan Otonomi Daerah (Otoda) sebagai wujud perhatiannya dalam hal pajak

pada tahun 2001 dan berlaku efektif mulai Januari 2002. Otonomi daerah memberikan wewenang bagi

setiap daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Selain itu diterbitkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah agar pemerintah daerah mengurus dan mengatur rumah tangga pemerintahannya

sendiri.

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, peranan pemerintah daerah dalam penyelenggaraa pemerintaan dan

pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat mengambil suatu keputusan yang menyangkut hak-hak

rakyatnya, dalam arti lain pemerintah daerah harus adil melakukan pemungutan pajak daerah dan retribusi
daerah kepada seluruh warga masyarakatnya. akan semakin meningkat, peningkatan peranan ini dilandasi

dengan kemampuan daerah untuk mengelola secara optimal potensi daerahnya sendiri termasuk dalam

pengelolaan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah, sedangkan salah satu bentuk peran serta masyarakat

dalam otonomi daerah adalah melalui pajak daerah dan retribusi daerah.

Propinsi Maluku yakni Kabupaten kepulauan tanimbar dalam mengatur otonomi daerahnya maka

perlu Pendapatan Asli daerah dalam hal ini Pajak Hal ini diperkuat lagi dengan Undang-Undang Nomor

34 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Pajak daerah di Kabupaten Kepulauan Tanimbar diatur dalam UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang

pajak dan retribusi daerah yang dituangkan ke dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar

No.02 Tahun 2011. Berdasarkan UU tersebut pemungutan pajak menerapkan selft assessment system

sehingga kesadaran wajib pajak merupakan faktor yang sangat menentukan kepatuhan wajib pajak dalam

melaksanakan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan.

Pemberlakuan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Otonomi Daerah dan Pemerintahaan

Daerah Sebagaimana telah diperbarui pada perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun

2015 Tentang Otonomi daerah dan Pemerintah Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, , maka

penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan dengan memberikan kewenangan yang seluasluasnya,

disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem

penyelenggaraan pemerintahan negara bahwa pajak daerah dan restribus daerah merupakan salah satu

sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah.

Upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah, perlu dilakukan

perluasan objek pajak bahwa kebijakan pajak daerah dan restribusi daerah dilaksanakan berdasarkan

prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitas dengan
memperhatikan potensi daerah bahwa UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Restribusi daerah sebagaimana telah ditetapkan perlu disesuaikan dengan kebijakan otonomi daerah.

Undang-undang No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi

pengembangan otonomi daerah di Indonesia. Dalam undang-undang ini disebutkan bahwa pengembangan

otonomi pada daerah Kabupaten dan Kota diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip

demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi dan

keanekaragaman daerah. Otonomi yang diberikan kepada daerah Kabupaten dan Kota dilaksanakan

dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada pemerintah daerah

secara proporsional. Artinya, pelimpahan tanggungjawab akan diikuti oleh pengaturan pembagian, dan

pemanfaatan dan sumberdaya nasional.

Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang pajak yang dibayarkan rakyat

akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak. Penggunaannya untuk membiayai belanja

pemerintah pusat maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat , Upaya pemerintah daerah untuk

meningkatkan perolehan dana pertimbangan dari pemerintah pusat khususnya bagi hasil pajak pusat

seperti pajak daerah dan resrtibusi daerah dan PPh, yang diterima telah cukup besar. Maka sesuai

direktur jenderal lembaga departemen keuangan tanggal 4 juni 2001, bahwa seluruh penerimaan Negara

bukan pajak yang diperoleh dari suatu pelayanan yang kewenagannya telah diserahkan kepada daerah

menjadi pendapatan asli daerah (PAD) dan bukan merupakan penerimaan Negara bukan pajak lagi.

Perubahan tersebut dimaksudkan guna meningkatkan pelayanan public yang pada akhirnya tentu akan

bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.

Desentralisasi kewenangan pada dasarnya adalah mendekati fungsi pelayanan pada masyarakat,

masyarakat di permudah dalam memenuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat. Berkenaan dengan

pajak daerah dan restribusi daerah, meski memiliki nilai rupiah relatif kecil di bandingkan dengan pajak

pusat lainnya, tetapi mempunyai dampak yang luas, sebab hasil penerimaan pajak daerah dan restribusi

daerah di kembalikan untuk pembanguna daerah yang bersangkutan. Di samping itu, pajak daerah dan

restribusi daerah juga mempunyai wajib pajak yang terbesar di bandingkan pajak-pajak lainnya,
penerimaan pajak daerah dan restribusi daerah dari tahun ke tahu terus meningkat dan berpresentase lebih

besar di bandingkan dengan presentase kenaikan pajak lain dan APBN (suhardito dan sudibyo, 1999 :3).

Peraturan Daerah Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar nomor 24 tahun 2019 bahwa dalam rangka

penyelenggaraan Otonomi Daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab, maka pemerintah daerah

harus mampu menggali keuangan sendiri sehingga dapat menyediakan sumber – sumber pembiayaan

untuk penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan serta pelayanan kemasyarakatan .

Untuk melaksanakan peraturan daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat nomor 5 tahun 2011 pasal

14 , maka perlu ditindaklanjuti dengan peraturan Bupati Kabupaten Kepulaun Tanimbar bahwa Pajak

Daerah dan Restribusi Daerah adalah salah satu sumber pendapatan asli Daerah yang harus dikelola

secara tertib, taat peraturan Perundang – undangan , efektif ,efisien , ekonomis , transparan , dan

bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadlian, dan manfaat bagi masyarakat .

Setiap daerah otonom dalam hal ini provinsi, Kabupaten/Kota di Indonesia, memiliki sumber daya
alam dan potensi ekonomi yang bervariasi, sehingga jika dimanfaatkan dengan optimal maka akan
memberikan kontribusi yang signifikan bagi penerimaan pendapataan asli daerah, yang pada gilirannya
akan memberikan manfaat bagi pembangunan daerah. Komponen PAD yang memiliki prospek yang
sangat baik untuk dikembangkan adalah pajak daerah. Pajak Daerah merupakan pajak yang ditetapkan
oleh pemerintah daerah dengan peraturan daerah (perda), yang wewenang pemungutannya dilakukan
oleh pemerintah daerah dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintahan dan
pembangunan di daerah. (Elvi dkk, 2015)

Dikutip dari Lelemuku.com Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar melakukan
razia pajak pada rumah makan, hotel, restoran di Kota Saumlaki dan sekitarnya sebagai upaya untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Razia difokuskan pada wajib pajak yang menurut evaluasi belum memenuhi kewajiban membayar
tahun 2018. Razia pajak melibatkan tiga tim yang terfokus pada Kecamatan Tanimbar Selatan karena
wajib pajak terbesar ada di kota Saumlaki.” Kata Kepala Badan Pendapatan Daerah, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar di Saumlaki, Senin (25/2/2019).

Kegiatan razia ini bertujuan menumbuhkan kesadaran wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban
membayar pajak antara lain pajak hotel, pajak hiburan dan pajak restoran.

Dengan kegiatan ini maka wajib pajak yang menunggak pembayaran dari bulan September sampai
Desember 2018 mereka sepertinya dikejutkan karena apabila tidak membayar pajak maka kita akan
menempel lebel dan diberikan batas waktu satu minggu.” Ungkap Kabalmay.

Selanjutnya Kabalmay mengatakan, jika tidak melunasi maka akan dilakukan tindakan penutupan
aktivitas usaha dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Perijinan agar tidak lagi memberikan izin
usaha di tahun 2019.
Kegiatan Razia pajak ini menghasilkan Rp 35 juta piutang yang telah dibayar oleh para wajib pajak dan
Rp 21 juta yang belum ditagih sehingga masih banyak langkah-langkah yang akan laksanakan pada
triwulan berikutnya.

Pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dari sisi perpajakan merupakan self assessment artinya wajib
pajak diberikan kewenangan untuk mengitung, membayar dan melaporkan sendiri terkait dengan pajak
mereka, tetapi banyak yang beralasan sibuk dan sebagainya sehingga tidak datang melaporkan dan
membayar pajak.

“Daerah kita ini termasuk daerah yang sementara berkembang, sudah tentunya membutuhkan
pendapatan daerah yang cukup besar, salah satu sumber pendapatan daerah kita adalah Pendapatan Asli
Daerah (PAD) khususnya pajak dan retribusi daerah.” Himbau Kabalmay.

Lanjutnya, “Ketika mereka ditetapkan sebagai wajib pajak dan retribusi tolong dengan kesadaran yang
tinggi untuk membayar kewajiban mereka itu ke kas daerah , karena kontribusi mereka sangat
menunjang program pembangunan dan pelayanan masyarakat di daerah ini.”

“Kedepan kita lebih insentifkan lagi sumber-sumber pajak dan retribusi yang kita kelola secara maksimal
untuk meningkatkan PAD di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.” Tutup Kabalmay (MC MTB/Ansor/Eyv)

TABEL 1

Angka pajak daerah dan restribusi daerah ( PRDP ) Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan data dari
badan pusat statistik ( BPS ) Kabupaten Kepulauan Tanimbar tahun 2017 – 2021 Sebagai Berikut :

TAHUN JUMLAH PAJAK DAERAH DAN RESTRIBUSI DAERAH (PDRD)

2017 Kabupaten kepulauan tanimbar ( 5,90% )

2018 Kabupaten kepulauan tanimbar ( 5,99% )

2019 Kabupaten kepulauan tanimbar ( 5,98% )

2020 Kabupaten kepulauan tanimbar ( 0,03% )

2021 Kabupaten kepulauan tanimbar ( 3,83% )


Sumber : mtbkab.bps.go.id

Dari tabel diatas memperlihatkan bahwa dari tahun 2017 hingga 2021, jumlah PDRD Kota Saumlaki
mengalami penurunan pada 3 tahun terakhir yaitu dari 2019 – 2021 dan hanya mengalami penigkatan
pada tahun 2018 Hal ini tentu saja membutuhkan suatu kajian agar hal tersebut tidak terjadi berlarut-
larut. Oleh karena itu, kondisi ini menjadi salah satu alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pajak daerah dan restribusi daerah terhadap
pendapatan asli daearah Kota Saumlaki .tahun 2017 Jumlah Prendapatan Asli Daerah (PDRD)
5,90%,Tahun 2018 5,99%,Tahun 2019 sebesar 5,98% , Tahun 2020 sebesar 0,03% , Tahun 2021
sebesar 3,83% .

TABEL 2

Data Pajak Hotel di Kabupaten Kepulauan Tanimbar Tahun 2017 – 2021

REALISASI
TAHUN JUMLAH WAJIB PAJAK TARGET EFEKTIVTAS ANALISIS

2017 10
89.380.400
95.400.000 94% Efektif

2018 10
120.000.000 131.774.040
110% Sangat efektif

2019 13
144.526.517
500.000.000 29% Tidak efektif

2020 13
1.000.000.000 194.361.876
194% Sangat efektif

2021 16
827.823.036 222.872.460
27% Tidak efektif

Sumber : mtbkab.bps.go.id
Dari tabel diatas dapat di jelaskan bahwa penerimaan PAD kabupaten kepulauan tanimbar yaitu dari
pajak Hotel dari tahun 2017 – 2021 dilihat dari target setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan di
iringi dengan peninggkatan wajib pajak namun dalam memberikan kontribusi pajak hotel . dan beberpa
kali mengalami presentase menurun pada efektivitas .
Hal ini tentu saja membutuhkan suatu kajian agar hal tersebut tidak terjadi berlarut-larut. Oleh karena itu,
kondisi ini menjadi salah satu alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai beberapa faktor
yang mempengaruhi tingkat pajak daerah terhadap pendapatan asli daearah Kabupaten Kepulauan
Tanimbar .
Hal lain yang mendukung dilakukannya penelitian ini adalah untuk menggali lebih dalam mengenai Razia
( Pajak Hotel ) Pajak yang dimana penghasilanya sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan asli
daerah ( PAD ) karena semakin besar kontribusi penarimaa pajak Hotel maka akan semakin bagus pula
penerimaannya bagi pajak daerah dan pendapatan asli daerah.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang dipaparkan di atas, maka usulan penelitian ini dibuat
dengan judul Analisi Evaluasi Tentang Pajak Daerah Dan Restribusi Daerah Dalam Menangani
Razia ( Pajak Hotel ) Untuk Meningkatakan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Kepulauan Tanimbar ( Kota Saumlaki ) Dalam Otonomi Daerah

RUMUSAN MASALAH :
Berdasarkan latar belakang fenomena yang dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah yang
ada dalam usulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa Manfaat dari Pengaadan Razia Pajak untuk meningkatkan pendapatan asli daerah ?
2. Bagaimana pajak daerah dan restribusi daerah menangani Razia pajak ?

3. Bagaimana cara kerja sistem pemungutan pajak dalam menangani hal tersebut ?

Tujuan Penelitian :
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini
adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah pajak hotel dapat mempengaruhi tingkat pendapatan asli daerah ( PAD )
di kabupaten kepulaun tanimbar .
2. Untuk menggali pentingnya pajak daerah dan restribusi daerah ( PDRD ) Dalam menangangani
razia pajak untuk meningkatkan pendapatan asli daerah ( PAD ) Kabupaten kepulauan Tanimbar
Manfaat Penelitian :
Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Akademik
Sebagai bahan referensi lebih lanjut dalam hal yang berkaitan dengan Pendapatan Asli Daerah.Selain itu
juga menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hal tersebut, serta diperolehnya manfaat dari
pengalaman penelitian. Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
penelitian lainnya di masa datang.
Serta untuk menggembangkan dan menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh dari bangku
perkulihaan, dan memperluas wawasan peneliti dalam bidang perpajakan khususnya analisis efektivitas
pajak daerah dan restribusi daerah dalam menangani razia pajak untuk meningkatkan pendapatan asli
daerah.
2. Manfaat Praktis
Sebagai acuan penanganan razia pajak dalam usaha peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sumber Penelitian yang Dirujuk :

NO JUDUL JURNAL PENULIS JENIS JURNAL

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK Muhammad Iqbal, S.E., M.M. Jurnal Ilmiah Akuntansi
DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Widhi Sunardika, S.Akej. Volume 9, Nomor 1, hlm.10-
TERHADAP PENDAPATAN ASLI 35
1.
DAERAH KABUPATEN BANDUNG
Januari-April 2018
ISSN 2086-4159 ,

Analisis Pengaruh Retribusi Daerah Terhadap


Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Jurnal Ilmiah Akuntansi
Utara
Sutianingsih, Shinta Eka Kartika Kesatuan
dan Widowati
2. Vol. 9 No. 1, 2021
pg. 1-12
IBI Kesatuan
ISSN 2337 – 7852
E-ISSN 2721 – 3048
RAZIA PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN DIPONEGORO JOURNAL
ASLI DAERAH ( PAD ) KABUPATEN TANAH OF ACCOUNTING Volume
DATAR
11 Nomor 1, Tahun 2017
REZI WULANDARI 12 231 014
3.

Kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan Rinto Alexandro1* , Tonich Uda2, Volume 6, Number 1, Tahun
Asli Daerah Kota Palangka Raya Fendy Hariatama3, Yurdi4 2022, pp. 35-42 P-ISSN: 1979-
7095 E-ISSN: 2615-4501

4.

Analisis Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Wulan Purnama Sari1 , E-JOURNAL EQUILIBRIUM
Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Miftahuljannah MANAJEMEN Volume 5,
(Studi Kasus Pada Badan Pengelola Nomor 2, Tahun 2019
Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang
5.

EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH WICAKSONO PAMUNGKAS THE JURNAL STIE SURAKARTA
DAN RESTRIBUSI DAERAH DALAM VOL 9 N0.1 EDISI 2017
MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
DI KOTA SURAKARTA

6.

Hipotesis :
Berdasarkan tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang digunakkan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:

H1 : Pajak Hotel Berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD )


H01 : Pajak Hotel Berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli Daerah ( PAD )
H2 : Pemberlakuan Razia Pajak sangat mempengaruhi para wajib pajak untuk memiliki kesadaran
membayar pajak dengan tujuan meningkatkan pendapatan asli daerah ( PAD ) di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar
H02 : Pemberlakuan Razia Pajak sangat mempengaruhi para wajib pajak untuk memiliki kesadaran
membayar pajak dengan tujuan meningkatkan pendapatan asli daerah ( PAD ) di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar

Model Penelitian / Kerangka Pikir :

ANALASISI EVALUASI

RAZIA PAJAK HOTEL

PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD )


PAJAK DAERAH RESTRIBUSI DAERAH ( PDRD )

ANALISIS EVALUASI TENTANG PAJAK DAERAH DAN


RESTRIBUSI DAERAH DALAM MENANGANI RAZIA
( PAJAK HOTEL ) UNTUK MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN
KEPULAUAN TANIMBAR ( KOTA SAUMLAKI )

Jenis Penelitian :

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif

Jenis & Sumber Data :


Jenis data yang digunakkan dalam penelitian ini adalah Data Primer yang sumbernya diperoleh langsung
dari Dinas Pendapatan Kabupaten KepulauanTanimbar

Populasi & Sampel :


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pajak Daerah Dan Restribusi Daerah yang tercatat di Kantor
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten kepulauan Tanimbar.
Menurut Edy (2016:66) populasi merupakan sekelompok orang atau sesuatu yang memiliki karakteristik
tertentu yang ingin diteliti oleh peneliti. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi PAD
pada Kabupaten Kepulauan Tanimbar .
Sampel adalah bagian dari sejumlah instansi yang diperkirakan dapat mewakili karakteristik populasi
(Adi Nugroho, 2014). Sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi PAD pada Kabupaten
Kepulauan Tanimbar.

Teknik Sampling :
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simple random
sampling, dimana sampelnya merupakan Pajak Daerah Dan Restribusi Daerah di Kabupaten Kepulauan
Tanimbar yang dipilih secara acak. Simple random sampling adalah metode pengambilan sampel dari
semua anggota popupasi secara acak.

Teknik Pengumpulan Data :


Pengambilan sampel dilakukan melalui penelitian secara langsung pada kantor Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten kepulauan Tanimbar.

Defenisi Variabel :

Variabel Pengertian
Pajak Daerah Dan Restribusi Daerah ( PDRD ) Pajak Daerah dan Retribusi Daerah atau PDRD
( Y1) adalah pungutan oleh daerah yang merupakan
salah satu hak daerah dalam menyelenggarakan
otonomi daerah.

Merupakan pendapatan daerah yang


bersumber dari hasil pajak daerah, hasil
retrebusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
pendapatan asli daerah yang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Y2)
sah, yang bertujuan untuk memberikan
kelulusan pada daetah dalam menggali
pendanaan dalam pelaksanaan otonomi
daerah sebagai perwujudan asas
disentralisasi.

Kegiatan yang bertujuan untuk menyadarkan


Razia Pajak (X1) para wajib pajak atas kewajiban membayar
pajak

Pajak Hotel adalah pelayanan yang


disediakan oleh hotel dengan pembayaran
Pajak Hotel (X2) termasuk jasa penunjang sebagai
kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan
kemudahan dan kenyamanan, termasuk
fasilitas olah raga dan hiburan.

Alat Analisis :
1. Metode Laju Pertumbuhan Pajak Hotel
Laju pertumbuhan pajak menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam
mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapainya dari periode ke periode.
Cara menghitung laju pertumbuhan dari penerimaan pajak hotel dikemukakan oleh Halim
(2004:163) digunakan rumusan sebagai berikut:
Rumus :
Xt −X (t−1) (t )
GX = x 100 %
X (t−1)
Keterangan:

GX = Laju pertumbuhan pajak hiburan


Xt = Realisasi penerimaan pajak hiburan pada tahun tertentu
X(t-1) = Realisasi penerimaan pajak hiburan pada tahun sebelumnya

2. Metode Analisis Kontribusi Pajak Hiburan


Kontribusi dapat diartikan sebagai sumbangan yang diberikan oleh pajak hiburan
terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Perhitungan kontribusi
penerimaan pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah menurut Abdul Halim
(2004:163) digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus :
X
Kontribusi= x 100 %
Y

X
Kontribusi= x 100 %
Z

Keterangan :

X = Realisasi Penerimaan Pajak Hiburan


Y = Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
Z = Realisasi Penerimaan PAD
Ambon, 11 November 2022

Mengetahui,

Ketua Jurusan, Mahasiswa,

Dr.CHRISTINA SOSOSUTIKSNO, SE.,M.Si.,Ak.,C JAYARANNY ELIZABETH RANBALAK


NIP : 197006121997032001 NIM : 201930130

Anda mungkin juga menyukai