DI KABUPATEN DHARMASRAYA
Yonefrizal S.E
NIP: 198107312015031002
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Desentralisasi fiskal merupakan sebuah alat untuk mencapai salah satu tujuan bernegara,
khususnya dalam rangka memberikan pelayanan umum yang lebih baik dan mencipatakan proses
pengambilan keputusan publik yang lebih demokratis. Desentralisasi dapat diwujudkan dengan
pelimpahan kewenangan kepada tingkat pemerintahan dibawahnya untuk melakukan pembelanjaan
kewenangan untuk memungut pajak, terbentuknya Dewan yang dipilih oleh rakyat, Kepala Daerah
yang dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan adanya bantuan bentuk transfer dari
pemerintah pusat. Desentralisasi tidaklah mudah untuk didefinisikan, karena menyangkut berbagai
bentuk dan dimensi yang beragam, terutama menyangkut aspek fiskal, politik, perubahan administrasi
dan sistem pemerintahan dan pembangunan sosial ekonomi (Sidik, 2002).
Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
bahwa pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang
penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah dan kebijakan pajak daerah, juga
dalamrangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah, perlu dilakukan
perluasan obek pajak daerah dan retribusi daerah dan pemberian diskresi dalam penetapan tarif serta
kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan
dan keadilan, peran serta masyarakat dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah.
Berdasarkan hasil Pendataan yang pernah dilakukan oleh Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Dharmasraya Tahun 2018 di Kabupaten Dharmasraya Terdapat 66 Rumah Makan yang
beroperasi di Kabupaten Dharmasraya.
a. Apakah realisasi Pajak Restoran di Kabupaten Dharmasraya sudah tercapai sesuai dengan
target yang ditetapkan.
b. Langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan untuk mencapai target yang sudah
ditetapkan.
c. Apakah strategi tersebut sudah berhasil meningkatkan Realisasi Penerimaan BPHTB di
Kabupaten Dharmasraya.
2.4 Pajak
Penghasilan Negara yang berasal dari rakyatnya dan/atau dari hasil kekayaan alam (Natural
Resources) yang ada didalam negara tersebut. Dua sumber tersebut merupakan penghasilan terpenting
dalam suatu Negara. Penghasilan tersebut digunakan untuk membiayai kepentingan umum yang pada
akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi seperti untuk pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Pungutan pajak dianggap mengurangi penghasilan individu/masyarakat tetapi sebaliknya merupakan
penghasilan masyarakat yang pada akhirnya akan dikembalikan lagi ke masyarakat melalui
pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang hasilnya akan dimanfaat untuk seluruh
masyarakat baik membayar pajak maupun yang tidak membayar pajak.
Pajak merupakan aset pemerintah yang digunakan untuk membiayai pembangunan sebagai
bagian dari suatu Negara masyarakat diwajibkan untuk membayar pajak untuk membiayai
pembangunan yang sedang dilaksakan oleh pemerintah.
Defenisi Pajak menurut beberapa pakar dalam buku Siti Rasmi (2014:1).
a. Prof. Dr. Rochmat soemitro S.H Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) yang tidak mendapat jasa timbal balik
(kontraprestasi) secara langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk pengeluaran umum.
b. S.I Djajadiningrat pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan kepada kas
Negara yang disebabkan oleh suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu tetapi bukan sebagai suatu hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan
pemerintah dan dapat dipaksakan tetapi tidak ada jasa timbal balik dari Negara secara
langsung.
c. Dr N.J Feldmann pajak adalah prestasi yang dipaksakan oleh dan terutang kepada penguasa
(menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum) tanpa adanya kontraprestasi dan
semata-mata digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran umum.
d. Dr Soeparman soemahamidjaja pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang
dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hokum guna menutupi biaya produksi
barang-barang dan jasa-jasa kolektif dan mencapai kesejahteraan umum.
METODOLOGI
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
kuantitatif. Penelitian secara deskriptif adalah penelitian yang meliputi pengumpulan data untuk diuji
hipotesis atau menjawab status terakhir dari subyek penelitian. (Kuncoro, 2004) Menurut Muhammad
(2009) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan model matematis, statistik, atau
komputer. Jadi, metode deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan
suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya.
Potensi Pajak Restoran = Jumlah pengunjung x Harga makanan rata-rata x 365 x 10%
2. Untuk menghitung efektivitas pengelolaan Pajak Restoran digunakan rumus sebagai berikut:
3. Teori Efisiensi. Efisiensi pajak Restoran adalah suatu ukuran yang membandingkan antara
realisasi pajak Restoran dengan biaya pemungutan yang dikeluarkan terhadap realisasi pajak
restoran tersebut, adapun formula yang digunakan untuk untuk mengukur efisiensi pajak
restoran adalah sebagai berikut:
4.2 Efektifitas
Efektivitas menurut Halim (2004) “Efektivitas adalah keberhasilan atau kegagalan dari
organisasi dalam mencapai tujuannya”. Sedangkan efektivitas menurut Mardiasmo (2002)
“Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan”. Apabila suatu
organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif.
Efektifitas Pajak Daerah merupakan kemampuan pemerintah daerah dalam
mengumpulkan Pajak Daerah, adapun klasifikasi Efektifitas dapat dilihat seperti dalam tabel dibawah
ini:
Persentase Kriteria
> 100% Sangat Efektif
90 - 100% Efektif
80 - 90% Cukup Efektif
60 - 80% Kurang Efektif
< 60% Tidak Efektif
1. Tahun 2018
1.705.228.186,36
Efektifitas = x 100%
1.700.000.000.00
= 100.31 %
= Sangat Efektif
2. Tahun 2017
1.450.676.396,70
Efektifitas = x 100%
1.650.000.000.00
= 87,92 %
=Cukup Efektif
3. Tahun 2016
1.488.085.479,18
Efektifitas = x 100%
1.650.000.000.00
= 90.19%
= Efektif
Dari metode analisis efektifitas diatas dapat dilihat bahwa pemerintah Kabupaten
Dharmasraya dalam Realisasi Penerimaan Pajak Restoran/Rumah Makan yang sang banyak apabila
dilihat dari Pertumbuhan Realisasi dalam tiga tahun terakhir namun dari analisis efektifitas ini
mungkin perlu kita telaah lagi kontribusi.
TABEL REALISASI PAJAK RESTORAN
%
Res
DARI tor KEGIATAN %
TAHUN URAIAN TARGET RESTORAN an OPD OPD REALISASI
2018 Pajak Restoran 1,700,000,000.00 143,605,200.00 8% 1,561,622,986.36 92% 1,705,228,186.36
2017 Pajak Restoran 1,650,000,000.00 73,794,450.00 5% 1,376,881,946.70 95% 1,450,676,396.70
2016 Pajak Restoran 1,650,000,000.00 1,488,085,479.18
Dari tabel diatas besarnya kontribusi Masyarakat melalui Restoran hanya 8% dan 5% pada
tahun 2018 dan 2017 sedangkan OPD berkontirbusi Sebesar 92 % dan 95 % ini menunjukan pajak
Restoran masih tergantung dari kegiatan Pemerintah.
4.3 Pertumbuhan
REALISASI persentase
TAHUN PAJAK Growth/Pertumbuhan
(%)
RESTORAN
2015 1,219,650,071
2016 1,488,085,479 268,435,408 22%
2017 1,450,676,397 (37,409,082) -3%
2018 1,726,890,452 276,214,056 19%
5.2 SARAN
1. Perlunya kerja sama yang lebih intens dengan dengan Pihak Pengusaha Restoran selaku wajib
Pajak Yang mengumpulkan Pajak Restoran;
2. Perlunya pengkajian lebih lanjut tentang regulasi Pajak Restoran baik berupa tariff maupun
ketegasan dari pihak pemungut pajak daerah;
3. Perlunya adanya sosialisasi kemasyarakat tentang pajak daerah khususnya Pajak Restoran;
4. Perlunya pemberian Reward and Punishment Kepada Pengusaha Restoran.
LAMPIRAN
1. Tabel Daftar Rumah Makan
TARGET DAN REALISASI PENARIMAAN PAJAK DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015 - 2018
Pengu AKRILI
Pengu
njung Pengunj Pengunjun Tarif
Status njung Harga/ Total Per- Total Per- Pajak 10% Pajak 10% K/KOTA
No Nama Restoran Alamat Nama Pemilik No Hp/Telp Per- ung Per- g Per- Pajak
Izin Per-
Mingg Bulan Tahun
Porsi
10%
Bulan Tahun Per-Bulan Per -Tahun K
hari PAJAK
u
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
RM. FAMILI Desa 10,800,0 129,600,0 1,08 12,960
1
RAYA Sialang
WINA 0812 7518 5016 ada 20 140 600 7200 18,000 10%
00 00 0,000 ,000 ˅
Pulau
14 RM. YUNDA
Punjung
˅
Pulau
17 RM. SEAFOOD
Punjung
Pulau
18 RM. UNIANG
Punjung
Pulau
20 RM. PSM
Punjung
Pulau
21 RM. BERKAH
Punjung
Pulau
22 BUFET DENAI
Punjung
˅
Pulau
23 THE KING
Punjung
˅
Pulau
25 AYAM GEPUK
Punjung
˅
Pulau
26 BUFET ROCKY
Punjung
˅
Pulau
27 WONG SOLO
Punjung
˅
IKAN BAKAR
38
NABILLAH
SItiung ˅
43 RM.CARANO Sitiung ˅
RM. BUKIT
50
TINGGI
Koto Baru
Jl. Lintas
RM. DUA Sumatera 11,250,0 135,000,0 1,12
51
SAUDARA Sungai
ZULKIFLI 0811 6658 46 ada 25 175 750 9000 15,000 10%
00 00 5,000 13,500,000 ˅
Betung
TERIMA KASIH